3. gangguan proses pikir

17

Click here to load reader

Upload: muhamadkarsum

Post on 17-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

1. Kasus ( Masalah Utama )Waham adalah keyakinan tentang suatu dipikirkan yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan, biarpun dibuktikan kemustahilan hal tersebut. (Maramis, 2000) Waham adalah Keyakinan yang salah yang dipertahankan dengan kuat meskipun tidak didapat dari orang lain dan kontradiksi dengan realita sosial (Stuart & Laraia, 2005).Jenis-jenis waham:

1. Waham kebesaran yaitu meyakini ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan2. Waham curiga yaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan

3. Waham agama yaitu memiliki kayakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan4. Waham somatik yaitu Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan5. Waham nihilistik yaitu meyakini dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucakan berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.2. Proses Terjadinya Masalah1. Faktor predisposisi Biolog antara lain genetik, merupakan keturunan atau bawaan, ketidakseimbangan neurotransmiter (dopamin dan glutamat) dan Faktor lingkungan antara lain kurang gizi selama kehamilan, masalah proses kehamilan, stres lingkungan dan stigma (kekambuhan). 2. Faktor Presipitasi Individu tidak mampu mentoleransi stres yang berinteraksi dengan stresor lingkungan. Berduka yang belum selesai Trauma masa kanak kanak penganiayaan. Ancama terhadap konsep diri serta Ancaman terhadap integritas diri

3. Mekanisme koping Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal untuk aktivitas hidup sehari-hari. Dan Projeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi. Menarik Diri, Mekanisme pertahanan jangka pendek, jangka panjang dan pertahanan ego. A. Rentang Respons

RENTANG RESPONS NEUROBIOLOGIS

Rentang respons neurobiologis menurut Stuart & Laraia, 2005 adalah sebagai berikut:

a. Respons adaptif

1) Pikiran logis adalah pikiran yang mengarah pada kenyataan

2) Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyataan

3) Emosi konsisten dengan pengalaman adalah perasaan yang timbul dari hati sesuai dengan pengalaman

4) Perilaku sesuai adalah perilaku yang dilakukan oleh individu sesuai dengan stimulus atau harapan respons

5) Hubungan sosial harmonis adalah segala sesuatu yang berhubungan baik mengenai masyarakat

b. Respons psikososial

1) Kadang pikiran terganggu

2) Ilusi adalah interpretasi atau penilaian yang salah tentang penerapan yang sungguh terjadi, karena rangsangan panca indera.

3) Emosi berlebihan atau kurang: masalah emosi termasuk afek datar yaitu rentang dan intensitas ekspresi emosi terbatas

4) Perilaku yang tidak biasa yaitu katatonia, gangguan pergerakan, gangguan perilaku sosial

5) Menarik diri adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain atau hubungan dengan orang lain

c. Respons maladaptif

1) Waham adalah merupakan salah satu gagasan yang menetap, keyakinan yang salah, yang tidak sesuai dengan latar belakang budaya klien

2) Halusinasi adalah ketidakmampuan individu mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus sesuai dengan informasi yang diterima melalui pancaindera

3) Pertukaran proses emosi: Ketidakmampuan memunculkan emosi yang tepat terhadap stimulus atau ketidakmampuan berlebihan terhadap pengendalian kontrol diri (locus of control)

4) Perilaku yang tidak terorganisir merupakan suatu perilaku yang tidak teratur

5) Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain sebagai suatu keadaan negatif atau mengancam

Jenis waham antara lain waham kebesaran, waham persekusi (curiga), waham kontrol pikir, agama, erotomanik, somatik, siar pikir, tarik pikir, sisip pikir.

B. Prinsip tindakan

1. Lakukan pendekatan dengan tenang dan empati 2. Kaji isi waham tanpa mendukung atau membantah 3. Jangan berusaha menjelaskan secara logika tentang waham 4. Jangan meremehkan kekuatan waham 5. Jangan merendahkan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan waham dari realita 6. Hubungkan waham dengan stres 7. Berespons terhadap perasaan yang melatarbelakangi waham 8. Anjurkan melakukan kegiatan dengan teknik distraksi untuk menghentikan berfokus pada waham 3. Pohon Masalah

Kerusakan Komunikasi Verbal

Gangguan Proses Pikir: Waham Core Problem

Harga Diri Rendah

A. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

Gangguan Proses Pikir: Waham

DS:

Interpretasi tidak akurat atas informasi (orang lain adalah mata-mata iblis)

Ketidakmampuan membedakan secara internal stimuus dari suatu kejadian atau fakta (presiden adalah pemimpin yang mengatur hidup dan mati)

Merasa bahwa orang disekitarnya mendengarkan pikirannya

Yakin bahwa ia bertanggung jawab atas suatu peristiwa

Ungkapan berkuasa atau berkekuatan super

Meyakini orang lain akan berbuat jahat

Menghasut rasa takut atau bingung pada orang lain

Ungkapan ide religius yang tidak benar

Ungkapan mengeneralisasi kejadian (mata saya coklat, saya suka jalan-jalan, semua yang bermata coklat suka jalan-jalan)

DO:

Reaksi tidak sesuai terhadap komunikasi dan perilaku orang lain (tertawa ketika sedih)

Tidak dapat mengikuti instruksi sederhana

Tidak dapat berpikir abstrak

Curiga, marah, ketakutan dengan alasan tidak logis

Mudah beralih, rentang perhatian buruk, kesulitan berkonsentrasi

Disorganisasi bicara, inkoheren, fragmentasi, kehilangan asosiasi, sirkumstansial, tangensial, flight of idea,

Tidak dapat mengartikan simbolis

Ambivalen

Membuat gerak atau isyarat sendiri

Pola tidur terganggu, hiperaktivitas

4. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Proses Pikir: Waham

5. Rencana Tindakan Keperawatan (terlampir)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke: 1

Hari/Tanggal:

Nama Klien:

SP Ke:

Ruangan:A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS:

Interpretasi tidak akurat atas informasi (orang lain adalah mata-mata iblis)

Ketidakmampuan membedakan secara internal stimuus dari suatu kejadian atau fakta (presiden adalah pemimpin yang mengatur hidup dan mati)

Merasa bahwa orang disekitarnya mendengarkan pikirannya

Yakin bahwa ia bertanggung jawab atas suatu peristiwa

Ungkapan berkuasa atau berkekuatan super

Meyakini orang lain akan berbuat jahat

Menghasut rasa takut atau bingung pada orang lain

Ungkapan ide religius yang tidak benar

Ungkapan mengeneralisasi kejadian (mata saya coklat, saya suka jalan-jalan, semua yang bermata coklat suka jalan-jalan)

DO:

Reaksi tidak sesuai terhadap komunikasi dan perilaku orang lain (tertawa ketika sedih)

Tidak dapat mengikuti instruksi sederhana

Tidak dapat berpikir abstrak

Curiga, marah, ketakutan dengan alasan tidak logis

Mudah beralih, rentang perhatian buruk, kesulitan berkonsentrasi

Disorganisasi bicara, inkoheren, fragmentasi, kehilangan asosiasi, sirkumstansial, tangensial, flight of idea,

Tidak dapat mengartikan simbolis

Ambivalen

Membuat gerak atau isyarat sendiri

Pola tidur terganggu, hiperaktivitas

2. Diagnosa Keperawatan:

Gangguan Proses Pikir: Waham

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi

4. Tindakan Keperawatan:

a. Bantu orientasi realitab. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhic. Bantu klien memenuhi kebutuhannya d. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianB . Proses Pelaksanaan Tindakan1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

selamat sore, perkenalkan nama saya suster sorita, saya perawat yang dinas pagi ini di ruang.... Saya dinas dari pk ..-.. nanti, saya yang akan merawat abang hari ini. Nama abang siapa, senangnya dipanggil apa?

b. Evaluasi/Validasi

Bagaimana perasaan abang hari ini?

c. Kontrak

Topik:Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bang B rasakan sekarang?

Waktu:Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?

Tempat: Dimana enaknya kita berbincang-bincang,bang?Tujuan : Agar dapat melakukan komunikasi dengan baik

2. Fase kerjaSaya mengerti bang B merasa bahwa bang B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak adalagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bang?

Tampaknya bang B gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang bang B rasakan?O... jadi bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri abang sendiri?

Siapa menurut bang B yang sering mengatur-atur diri abang?

Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya bang, juga kakak dan adik abang yang lain?

Kalau abang sendiri inginnya seperti apa?

O... bagus abang sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri

Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut bang

Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya abang ingin ada kegiatan diluar rumah karena bosan kalau di rumah terus ya

3. FaseTerminasi

a. Evaluasi

Subyektif: Bagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan saya?

Obyektif:Apa saja rencana abang tadi yang telah kita bicarakan? Bagus

b. Rencana Tindak Lanjut

Bagaimana kalau jadual ini abang coba lakukan, setuju bang?

c. Kontrak

Topik:Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Abang miliki?

Waktu:Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?

Tempat:Mau di mana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke: 2

Hari/Tanggal:

Nama Klien:

SP Ke:

Ruangan:A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS:

DO:

2. Diagnosa Keperawatan:

Gangguan Proses Pikir: Waham

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki

4. Tindakan Keperawatan:

a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klienb. Diskusikan tentang kemampuan positif yang dimilikic. Melatih kemampuan positif yang dimilikid. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianB. Strategi Pelaksanaan

1. Orientasia. Salam Terapeutik

Assalamualaikum bang B

b. Evaluasi/Validasi

Bagaimana perasaannya saat ini? Apakah bang B sudah melakukan jadwal yang sudah kita buat kemarin? Apakah abang punya kemampuan lain yang pernah abang miliki?

c. Kontrak

Topik:Bagaimana kalau kita bicarakan kemampuan tersebut sekarang?

Waktu:Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal tersebut?

Tempat:Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang kemampuan bang B tersebut?

Tujuan : Agar dapat melakukan komunikasi dengan baik

2. Kerja

Apa saja hobby abang? Saya catat ya Bang, terus apa lagi?

Wah.., rupanya bang B pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain volley seperti itu lho B(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).

Bisa bang B ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley, siapa yang dulu mengajarkannya kepada bang B, dimana?

Bisa bang B peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik itu?

Wah..baik sekali permainannya

Coba kita buat jadual untuk kemampuan bang B ini ya, berapa kali sehari/seminggu bang B mau bermain volley?

Apa yang bang B harapkan dari kemampuan bermain volley ini?

Ada tidak hobi atau kemampuan bang B yang lain selain bermain volley?

3. Terminasi

a. Evaluasi

Subyektif:Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan abang?

Obyektif:Sudah berapa kemampuan yang sudah kita bicarakan hari ini?

b. Rencana Tindak Lanjut

Setelah ini coba bang B lakukan latihan volley sesuai dengan jadual yang telah kita buat ya?

c. Kontrak

Topik:Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus bang B minum, setuju?Waktu: Besok kita ketemu lagi ya bang? Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang?

Tempat:Di kamar makan saja, ya setuju?

Respons Maladaptif

Respons Adaptif

Gangguan proses pikir

Halusinasi

Pertukaran proses emosi

Perilaku tidak terorganisir

Isolasi sosial

Kadang pikiran terganggu

Ilusi

Emosi berlebihan atau kurang

Perilaku yang tidak biasa

Menarik diri

Pikiran logis

Persepsi akurat

Emosi konsisten dengan pengalaman

Perilaku sesuai

Hubungan yang harmonis

7