3. basic principles_2014

Upload: elsyafiq

Post on 10-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Basic Principles

Basic PrinciplesAngkatan 20111Prinsip dasar: Reinforcement2ReinforcementProses di mana sebuah perilaku dikukuhkan oleh konsekuensi yang secara langsung dan bersifat ajeg mengikuti munculnya perilaku tersebutHukum: ketika suatu perilaku diperkuat, maka perilaku tersebut cenderung akan muncul lagi di waktu yg akan datangSalah satu prinsip belajar yang paling awal ditemukan:Thorndike 1911: kucing lapar di dalam sebuah kandang, dengan makanan di luar kandangSebuah tuas untuk membuka pintuPada awalnya kucing melakukan trial-error Secara tidak sengaja menekan tuas dan pintu terbukaPerilaku berulang dengan fokus pada menekan tuasThordike: The law of effect3ReinforcementSkinner, in the 1930sTikus dan burung merpati dalam sebuah kandangTombol, bila ditekan akan mengeluarkan makananSetelah trial-error tikus / merpati menekan tombolSetiap kali lapar, tikus / merpati menekan tombolProsedur diubah, makanan dikeluarkan hanya: setelah x kali ditekan pada interval waktu tertentuProses belajarTikus dan merpati mengikuti prosedur pengkondisian operanFrekuensi perilaku menekan lebih banyak daripada perilaku yang lain4perilakukonsekuensiperilaku = respon terhadap sebuah kondisikonsekuensi segera / secara langsung mengikuti sebuah perilakukonsekuensi menjadi pengukuh terhadap perilakuperilaku yang sama akan dilakukan pada situasi yang sama / miripterjadi efek pengukuhan terhadap perilaku dalam situasi yang sama / mirip5Operant behaviorSebuah perilaku yang diperkuat melalui proses reinforcementBagi subjek, perilaku operan dimunculkan untuk mendapatkan konsekuensi yang dia inginkanDengan kata lain, perilaku subjek dikendalikan oleh konsekuensi yang diharapkan:Dia akan melakukan lagi di masa depan untuk dapatkan konsekuensi yang dikehendakinyaKonsekuensi = diperkuat (reinforcer)

6Operant behaviorAnak kecil menangis ketika lapar, ngompol, sakit, kedinginan, dll.Mahasiswa / karyawan / suami / istri pura-pura sakit ketika ada tugas yang berat / sulitManajer pabrik konveksi mengubah cara penggajian, dari harian menjadi per satuan yang diselesaikan. Produktifitas meningkat.Setelah kehujanan / berhujan-hujan, ibu mengolesi dada anaknya dengan minyak kayu putih.Setiap kali menyelesaikan PR dengan benar, guru memberi stiker bintang pada si murid. 25 stiker bintang dapat ditukarkan dengan barang-barang yang menarik. Murid semakin rajin mengerjakan PR.7Reinforcement positive and negativeKeduanya efektif untuk memperkuat perilakuReinforcement positive: Hadirnya konsekuensi (stimulus) positif begitu perilaku ditampilkanMenimbulkan sensasi positif pada subjekReinforcement negative:Hilangnya konsekuensi (stimulus) negatif begitu perilaku ditampilkanDisebut juga stimulus aversiveMenimbulkan sensasi positif pada subjekContoh stimulus aversive: bayi menangis ketika ngompol, diikuti ibu yang mengganti popok, sehingga bayi merasa nyaman popok basah adalah stimulus aversive8Escape and avoidance behaviorsKeduanya terkait dengan aversive stimulusEscape behavior:Sebuah situasi mengandung aversive stimulus: pegang panci panas membuat jari melepuhEscape behavior menjadi dikukuhkan: memakai celemek setiap kali memegang panci panasAvoidance behavior:Sebuah situasi memberikan warning akan munculnya aversive stimulus: peluit panci ketika air mendidih, bila diabaikan air akan meluap dan merusak komporAvoidance behavior: begitu peluit panci berbunyi, cepat-cepat mematikan kompor.9Conditioned and unconditoned reinforcerConditioned reinforcer:Pengukuh tidak langsung menimbulkan sensasi positif.Sensasi positif didapatkan ketika dipasangkan dengan unconditioned reinforcers.Contoh: Uang dapat membeli makanan, minuman.Tanggapan-tanggapan terkondisi

Unconditioned reinfocer:Pengukuh yang secara alami menimbulkan sensasi positifContoh: makanan, minuman, aktivitas seksual.Tanggapan-tanggapan tak terkondisi.

10Faktor-faktor efektivitas ReinforcementKesegeraan: Stimulus semakin efektif bila dihadirkan segera setelah munculnya perilaku

Keselarasan: Stimulus semakin efektif bila dihadirkan selaras (contingent on) dengan perilaku target (konsisten)

Motivating Operations: membuat suatu stimulus lebih efektif sebagai suatu pengukuh pada waktu tertentu (makanan lebih kuat untuk orang yang belum makan)

Perbedaan individual: Efektivitas pengukuh berbeda pada satu dan lain orang

Besaran: Secara umum, semakin tinggi besaran stimulus akan semakin intensif11Schedule of reinforcement(Jadwal Penguatan)Fixed ratio:Reinforcement diberikan setelah sejumlah respon tertentu munculMenghasilkan perilaku dengan rating tinggi, dengan pause setelah reinforcementVariable ratio:Reinforcement diberikan setelah rata-rata X responMenghasilkan perilaku dengan rating tinggi dan stabil, tanpa pause setelah reinforcementFixed interval:Reinforcement diberikan untuk respon pertama yang muncul setelah interval waktu tertentuMenghasilkan perilaku dengan rating rendah, dengan pola on-offRating respon meningkat mendekati akhir interval12Variable interval:Reinforcement diberikan untuk respon pertama yang terjadi setelah variabel interval waktu tertentuMenghasilkan perilaku dengan rating stabil, rendah hingga moderat, tanpa pola on-off

13Prinsip dasar: Penghapusan14PenghapusanProses yang memperlemah sebuah perilaku operanThe law: ketika suatu perilaku yang telah terkondisi selama periode waktu tertentu tidak lagi dikukuhkan, perilaku tersebut akan berhenti Gambaran dlm kehidupan nyata:Biasa titip absen saat bolos kuliah, setelah dosen mengabsen dengan memanggil nama satu per satu, mahasiswa tidak lagi titip absen.Anak yang selalu menemukan permen coklat di lemari, akan selalu memanjat rak piring setiba dari sekolah. Setelah permen coklat disingkirkan, si anak tidak lagi memanjat rak piring.15perilakukonsekuensiperilaku = respon terhadap sebuah kondisikonsekuensi yang biasanya muncul setelahnya tidak lagi munculperilaku tidak mendapatkan penguatan; subjek cenderung tidak mengulanginya lagi16Extinction burstKetika suatu perilaku tidak lagi dikukuhkan, konsekuensi yang akan terjadi dapat berupa:Perilaku tersebut dapat secara pelan-pelan meningkat dalam hal frekuensi, durasi, atau intensitas.Perilaku baru dapat munculRespon emosional atau perilku agresif dapat muncul17Spontaneous recoverySetelah sekian lama sebuah perilaku menghilang, suatu ketika mungkin muncul kembaliBila itu tidak diikuti adanya pengukuh, perilaku akan menghilang lagi untuk jangka waktu yang lebih panjangBila spontaneous recovery diikuti adanya pengukuh, perilaku itu akan terus muncul kembaliContoh:Kebiasaan seorang anak merengek ketika meminta mainan berhasil dihapus dengan cara si ibu tidak memberikan mainan apa pun yang dimintaUntuk sekian lama (sekian kali ke toko mainan) rengekan tidak munculSuatu ketika mungkin anak tiba-tiba merengek lagi.Kalau saat itu Ibu kemudian memberi mainan yang diminta, selanjutnya anak akan cenderung mengulang perilakunya dalam situasi yang sama.Bila tidak, extinction akan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama18Common misconceptionMenggunakan extinction (penghapusan) secara sederhana bermakna mengacuhkan perilaku salahExtinction bermakna menghapus pengukuh untuk perilakuMengacuhkan perilaku bermasalah (the problem behavior) berfungsi sebagai extinction hanya jika atensi atau perhatian merupakan pengukuhnyaContoh: anak biasa ngutil uang receh di kotak uang di dapur reinforcement dari uang yang didapat.mengabaikan perilaku mengutil tidak akan menghilangkan perilaku mengutil, justru meningkatkanmengabaikan dalam situasi ini bukan prosedur extinction19Prinsip dasar: Penghukuman20Mengapa kata tidak yang diucapkan seseorang, bahkan sekalipun anak-anak, cukup untuk menghentikan atau mengubah apa yang dilakukan orang lain?Mengapa orang lebih menyukai gambar daripada .?21PenghukumanSuatu proses di mana konsekuensi dari suatu perilaku menghasilkan penurunan kemunculan perilaku tersebut di masa selanjutnya.The law: sebuah hukuman (konsekuensi aversif) yang mengikuti secara langsung dan ajeg sebuah perilaku akan mengurangi munculnya perilaku itu di kesempatan berikutnyaSalah satu metode paling populer, sekaligus kontroversialGambaran dlm kehidupan nyata:Suka membelai-belai kucing yang menggemaskan? Suatu ketika tangan Anda digigit. Berikutnya Anda tidak berniat lagi membelai kucing (hitam yang menggigit tangan Anda).Pernah memegang panci panas? (unconditional punishment)22perilakukonsekuensiperilaku = respon terhadap sebuah kondisisebuah konsekuensi (hukuman) langsung mengikuti perilaku itu (dan muncul secara ajeg setiap kali perilaku itu dimunculkanhasilnya, kemunculan perilaku itu semakin jarang, sampai tidak muncul lagi dalam situasi yang sama23Kesalahan konsepsiDalam istilah umum, hukuman terkait dengan segala sesuatu yang tidak mengenakkan / menyakitkan:Tidak semua hal yang menyakitkan berdampak berkurang atau hilangnya sebuah perilaku tertentuTidak semua yang menyakitkan dapat disebut penghukuman (punishment)Dalam istilah umum, hukuman mengandung unsur balasan atas sebuah tindakan keliru di masa lalu.Punishment = istilah teknis dalam modifikasi perilaku:Proses dan metode untuk secara sistematis mengubah perilaku24Positive & negative punishmentPositive punishment:Munculnya perilakuDiikuti dengan pemberian stimulus aversifDan, sebagai hasilnya, perilaku cenderung tidak muncul lagi di waktu selanjutnya.Negative punishment:Munculnya perilakuDiikuti oleh penghilangan stimulus pengukuhDan, sebagai hasilnya, perilaku cenderung tidak muncul lagi di waktu selanjutnya.25Contoh negative punishmentTime-out from positive reinforcement:Subjek dihindarkan atau dihentikan dari situasi yang mengukuhkan selama periode waktu singkat tertentu sesudah munculnya perilaku bermasalah.Diskusikan: penjara dan pengucilan sosial termasuk negative punishment?Response cost:Perilaku yang diharapkan (desired behaviors) dibentuk dengan conditioned reinforcement.Setiap kali problem behaviors muncul (kebalikan dari desired behavior), sejumlah conditioned reinforcers diambil kembali.Terlambat, point yang sudah didapat dikurangi26Punishment & extinctionKeduanya melemahkan perilakuExtinction melibatkan penghilangan pengukuh yang sebelumnya menjaga kemunculan perilakuPengukuh yang dihilangkan merupakan sesuatu yang telah diterima sebelumnya oleh individu dan tidak selalu pengukuh yang sama yang sebelumnya menjaga kemunculan perilaku

27Unconditioned & conditioned punishersPenghukuman merupakan proses natural yang mempengaruhi perilaku manusiaUnconditioned punishers:Biological importance beberapa peristiwa secara alami bersifat menghukumMenghindari atau meminimalkan kontak dengan stimulus2 tersebut memiliki nilai survival; escape and avoidance behaviorsConditioned punishers:Stimuli atau kejadian2 yang berfungsi sebagai penghukum hanya jika setelah dipasangkan dengan unconditioned punishers atau conditioned punishers lain yang ada.Setiap stimulus atau kejadian dapat menjadi conditioned punisher jika stimulus tersebut dipasangkan dengan penghukum yang telah established.Generalized conditined punisher: kata tidak dikaitkan dengan banyak jenis unconditioned dan conditined punishers selama pengalaman di dalam kehidupan manusia.28Faktor yang mempengaruhi efektivitas punishmentImmediacy: Suatu stimulus lebih efektif sebagai penghukum ketika diberikan atau dimunculkan segera setelah kemunculan perilakuContingency: stimulus lebih efektif sebagai penghukum ketika diberikan atau dimunculkan contingent on behaviorEstablishing operation: Beberapa kejadian anteseden menjadikan suatu stimulus lebih efektif sebagai penghukum pada waktu tertentuIndividual differences and magnitude: Penghukum bervariasi dari orang satu dengan lainnya. Secara umum, stimulus aversif yang lebih intensif merupakan penghukum yang lebih efektif.

29Problem punishmentReaksi emosional terhadap penghukuman (punishment): penghukuman dapat menghasilkan agresi atau efek samping emosional lainnya.Individu yang sedang dihukum dapat mengembangkan escape and avoidance behaviorNegative reinforcement untuk penerapan punishment dapat membawa kepada miss use atau overuse dari punishmentPunishment dan modeling: observer atau orang yang perilakunya dihukum dapat menggunakan penghukuman tersebut sendiri di masa yang akan datang.Isu etik.30Prinsip dasar: Pengendalian stimulus31Mengapa ketika lampu hijau menyala di perempatan kita menarik pedal gas, sementara ketika lampu merah menyala kita menginjak rem?Mengapa kata I love you hanya diucapkan pada orang-orang tertentu?Mengapa orang cenderung membawa payung ketika langit terlihat mendung?Mengapa anak kecil lebih lengket dengan orang tuanya daripada orang lain?32ABCAntecedent Behaviour ConsequenceOperant behaviour dikendalikan oleh C (consequence): reinforcement, extinction, punishmentOperant behaviour juga bisa dikendalikan oleh A (antecedent): stimulus controlOperant conditioning: reinforcement dan punishment pada masa lalu menjadi anteseden perilaku selanjutnyaAnalisis fungsional memberikan gambaran:Perilaku apa yang diperkukuh, dan perilaku apa yang tidak (discriminant stimulus)Perilaku apa yang akan muncul ketika stimulus lain dengan karakteristik serupa akan memunculkan perilaku yang sama (stimulus generalization)33Stimulus discrimination training(SDT)Stimulus diskriminan (SD)Mengacu pada proses di mana sebuah perilaku diperkukuh oleh hanya oleh hadirnya stimulus tertentuHadir / tidaknya stimulus dapat dikendalikan untuk mengatur kemunculan perilakuStimulus selain SD, disebut S-delta (S) tidak memperkukuh perilakuKomponen stimulus discrimination training:Setiap SD hadir sebuah perilaku diperkukuhKetika S hadir, perilaku tidak diperkukuh34Contoh SDT ..Contoh dalam kehidupan nyata:Belajar mengeja dengan menggunakan kartu bacaProses mengenali rambu-rambu lalu lintas.Proses menjadi pelanggan setia (???)Proses menjadi teman akrab (???)Proses sentimen sosial: rasisme, etnosentrisme (???)Proses pembentukan minat /hobby dan selera (???)35GeneralisasiStimulus yang serupa dengan SD dapat menimbulkan perilaku yang sama:Tulisan yang sama dengan font yang berbeda akan dibaca dengan cara yang samaAnak yang penurut dengan orang tua cenderung juga penurut dengan guruDigunakan untuk menumbukan perilaku yg diharapkan (desired behaviors) dalam berbagai kemungkinan situasiGeneralisasi pada perilaku-perilaku yang tidak dikehendaki?36Prinsip dasar: Respondent conditioning37Istilah2 dalam Respondent ConditioningUnconditioned Stimulus (US) : stimulus yang tidak terkondisikan, kemunculan stimulus ini secara alami akan menghasilkan respon tertentu.Unconditioned Response (UR) : respon tak terkondisi yang secara alami muncul ketika individu mendapat US, berupa respon fisiologis.Neutral Stimulus (NS) : stimulus netral yang tidak menimbulkan respon alami ketika diberikan kepada individu.Conditioned Stimulus (CS) : stimulus terkondisi, yaitu stimulus netral yang telah dipasangkan dengan US dan diasosiasikan dengan US, mendapatkan respon yang sama dengan US.Conditioned Response (CR) : respon terkondisi, respon yang muncul terhadap CS.38respondent conditioningClassical conditioningInvolves the manipulation of antecedent stimuliIn contrast, operant conditioning involves the manipulation of consequences.A previously neutral stimulus (NS) becomes a conditioned stimulus (CS) when it is paired with an unconditioned stimulus (US)contoh NS: .The CS elicits a conditioned response (CR) similar to the unconditioned response (UR).39

40Respondent ConditioningThe law: ketika stimulus netral dipaparkan dalam waktu berdekatan sebelum stimulus tak terkondisikan (dipasangkan), maka stimulus netral cenderung akan direspon sama dengan stimulus tak terkondisikan (prinsip asosiasi) di waktu yang akan datang

US : Unconditioned stimulusUR : Unconditioned Response

NS : Neutral Stimulus

CS : Conditioned StimulusCR : Conditioned ResponseUS URNS + US URCS CR41Respon menghindari bahaya merupakan salah satu UR yg dimiliki oleh individu.Dicakar kucing (US) Sakit, hindari kucing (UR)Kucing bersuara meong (NS) + Sakit (UR), Dicakar kucing (US) hidari kucing Suara meong (CS) Hindari kucing (CR)42Higher-Order ConditioningPengkondisian pada level yang lebih tinggi, terjadi ketika CS dipasangkan dengan NS yang lain, sehingga NS yang baru juga terkondisikan menjadi CS

Contoh: uang, jabatan43higher-order conditioningFirst-order conditioning: NS dipasangkan dengan US.NS menimbulkan CR (karenanya berubah menjadi CS)Higher-order conditioning: NS dipasangkan dengan CS (note: bukan US).NS menimbulkan CR.44Conditioned emotional responsesPerilaku yang terkondisi dalam bentuk tanggapan emosional: cemas, takut, senang, dsb.Ingat eksperimen Watson dg. baby Albert?Berlaku baik untuk positive maupun negative conditioning.

45Faktor2 yg Mempengaruhi Respondent ConditioningThe nature of US and CS: semakin intensif dan mencolok (salient) suatu stimulus, maka akan menghasilkan US yg lebih efektif, semakin efektif US, semakin efektif pula CS.Hubungan Waktu antara CS dan US: pengkondisian akan efektif ketika jarak antara CS dan US singkat.Contingency antara CS dan US: US dan CS harus muncul beriringan pada setiap percobaan.The number of Pairings: semakin banyak CS dan US dipasangkan, semakin efektif pengkondisian yg dihasilkanPrevious exposure to the CS: pengalaman terhadap CS di waktu sebelumnya. 46Perbedaan Respondent Conditioning dan Operant ConditioningRespondent conditioning: perilaku dipengaruhi oleh stimulus terkondisi yg muncul sebelum perilaku (anteseden).Operant conditioning: perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi yg muncul setelahnya.

Respondent conditioning melibatkan pemasangan NS dengan US yg akhirnya menghasilkan CS.Operant conditioning melibatkan pengukuh positif dan negatif (positif: perilaku cenderung muncul lagi; negatif: perilaku cenderung tidak muncul lagi)47