3. abstrak

3
iii ABSTRAK Latar Belakang: Jumlah lansia yang semakin meningkat diikuti oleh berbagai masalah kesehatan yang akan berkontribusi pada timbulnya keterbatasan fungsional.  Lansia merupakan salah satu kelompok rentan gizi karena perubahan  psikis dan fisik tubuh lansia berlangsung selama proses penuaan yang dapat menyebabkan perubahan dalam kebutuhan gizi. Masalah gizi yang dialami lansia adalah kekurangan (underweight) dan kelebihan gizi (overweight ). Status gizi lansia dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan status gizi lansia dengan status fungsional di Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee kareng Kota Banda Aceh. Metode: Studi analitik dengan desain cross sectional  dilakukan pada 5 November sampai 27 Desember 2012. Sampel berjumlah 39 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Status gizi diperoleh melalui pengukuran  berat badan dan panjang lutut dan dinilai menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Status fungsional diperoleh melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner Indeks  Activities of Daily Living  (ADL). Hasil: Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan hubungan antara status gizi lansia dengan status fungsional (  p value 0,001 (α < 0,05); 95% CI; RP; 4,46 (1,7-11,6)). Lansia dengan status gizi malnutrisi   berpeluang 4,46 kali le bih ti nggi mengalami keterbatasan fungsional daripada lansia normoweight. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan status fungsional lansia. Kata Kunci: lansia, status gizi, status fungsional, ADL

Upload: fahlevie-epin

Post on 16-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asxa

TRANSCRIPT

ABSTRAK

Latar Belakang: Jumlah lansia yang semakin meningkat diikuti oleh berbagai masalah kesehatan yang akan berkontribusi pada timbulnya keterbatasan fungsional. Lansia merupakan salah satu kelompok rentan gizi karena perubahan psikis dan fisik tubuh lansia berlangsung selama proses penuaan yang dapat menyebabkan perubahan dalam kebutuhan gizi. Masalah gizi yang dialami lansia adalah kekurangan (underweight) dan kelebihan gizi (overweight). Status gizi lansia dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan status gizi lansia dengan status fungsional di Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee kareng Kota Banda Aceh.Metode: Studi analitik dengan desain cross sectional dilakukan pada 5 November sampai 27 Desember 2012. Sampel berjumlah 39 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Status gizi diperoleh melalui pengukuran berat badan dan panjang lutut dan dinilai menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Status fungsional diperoleh melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner Indeks Activities of Daily Living (ADL).Hasil: Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan hubungan antara status gizi lansia dengan status fungsional (p value 0,001 ( < 0,05); 95% CI; RP; 4,46 (1,7-11,6)). Lansia dengan status gizi malnutrisi berpeluang 4,46 kali lebih tinggi mengalami keterbatasan fungsional daripada lansia normoweight.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan status fungsional lansia.Kata Kunci: lansia, status gizi, status fungsional, ADL

ABSTRACT

Background: The proportion of elderly has growth from year to year that followed by health problems, it will contribute on functional limitation. Elderly is one of the vulnerable nutrition groups as the body's physical and psychological changes take place during aging elderly which can lead to changes in nutrient requirements. Nutritional problems experienced by the elderly is the lack (underweight) and excess nutrients (overweight). Nutritional status of the elderly may affect the ability of elderly to perform daily activities. The purpose of this study aimed to identify a relationship between the nutritional status of elderly with functional status in Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh city.Method: An analytic study with cross sectional design conducted on November 5th to December 27th, 2012. The research sample amounted to 39 respondents, using total sampling technique. Nutritional status is obtained through the measurement of weight and length of the knee and assessed using the Body Mass Index (BMI). Functional status gained through observation and interview using questionnaires Index Activities of Daily Living (ADL).Result: Based on the chi-square test analysis found there is a relationship between the nutritional status of elderly with functional status (p value 0,001 ( < 0,05); 95% CI; RP; 4,46 (1,7-11,6)). Elderly with malnutrition are 4.46 times higher risk of having functional limitations than normoweight elderly.Conclusion: There is a relationship between the nutritional status with functional status of elderly.

Keywords: elderly, nutritional status, functional status, ADL

iv