3-000-57-01_05_ident_risk_k3.pdf

67

Upload: wildan-nuruzzaman

Post on 21-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 2: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 2 – 8

1. TUJUAN

Sebagai petunjuk dalam membuat identifikasi, melakukan pengukuran dan pengendalian serta

evaluasi terhadap aspek risiko dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang terdapat

pada lingkungan kerja Perusahaan.

2. RUANG LINGKUP

Petunjuk Kerja ini berlaku di seluruh Unit Kerja & Unit Usaha Perusahaan.

3. ACUAN

3.1. ISO 9001, Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan yang Berkaitan dengan Produk.

3.2. ISO 14001, Klausul 4.3.1 Aspek Lingkungan.

3.3. OHSAS 18001, Klausul 4.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penetapan

Pengendalian.

3.4. SMK3, Klausul 2.1 Perencanan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko.

4. DEFINISI

4.1 Management Representative (MR)

Adalah yang bertanggung jawab terhadap berjalannya Sistem Manajamen Mutu ISO 9001

di Perusahaan, mengkoordinasi semua jajaran Manajemen Perusahaan untuk menjalankan

Sistem Manajemen Perusahaan sesuai dengan standar ISO 9001.

5. KETENTUAN UMUM

5.1 General Manager Pengembangan sebagai Management Representative (MR) dibantu

Sekretaris Perusahaan (Sekper) sebagai pembina K3 Pusat, Senior Manager sebagai

pembina K3 Divisi dan Divisi Regional serta Kepala Proyek sebagai pembina K3 Proyek

berserta Tim P2K3 pada masing-masing tingkatan, melakukan identifikasi aspek K3 dan

pengujian risiko serta pengendalian risiko.

5.2 Metodologi identifikasi aspek K3 dan pengujian risiko dilaksanakan dengan

memperhatikan lingkup aktifitas, persyaratan peraturan Pemerintah, standar dan

persyaratan kontrak.

5.3 Pedoman dasar identifikasi potensi sumber bahaya adalah tergantung dari metode kerja

yang digunakan, detail unsur metode kerja secara menyeluruh harus telah mencakup hal-

hal yang sebagai berikut ini:

5.3.1 Kerangka dasar (platform) keamanan dan keselamatan yang diambil.

5.3.2 Urutan langkah atau tahapan metode kerja secara keseluruhan.

5.3.3 Metode kerja atau metode yang diambil untuk:

a. Pekerjaan sementara (temporary work), seperti penempatan dan pemindahan

aliran jaringan listrik sementara,

b. Melindungi proses dan hasil produksi, operator kerja dan lingkungan yang

kemungkinan mempengaruhinya,

c. Penentuan lalu lintas barang dan orang (transportasi dan traffic management).

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 3: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 3 – 8

5.3.4 Pemilihan dan penggunaan:

a. Peralatan, alat–alat kerja dan alat bantu kerja, mesin perkakas (tools),

b. bahan dan material kerja,

c. Peralatan keselamatan pada peralatan kerja (safety device) dan

d. Alat Pelindung Diri (APD).

5.3.5 Penentuan jalan kerja dan lingkungan kerja yang aman.

5.3.6 Melakukan review metode kerja apabila terjadi perubahan design selama masa

konstruksi, termasuk jika terjadi perubahan spesifikasi atau kontrak.

5.3.7 Detail penempatan (tata letak) peralatan kelistrikan, bahan-bahan berbahaya

(antara lain: gas, bahan kimia, dst) dan beracun, sampah dan material serta bahan

lainnya kebutuhan lapangan.

5.4 Identifikasi Potensi Sumber Bahaya dilakukan pada saat :

5.4.1 Pekerjaan akan dimulai, didentifikasi berdasarkan pada lingkup pekerjaan.

5.4.2 Pekerjaan sudah berjalan tetapi di indikasikan mempunyai kecenderungan bahaya

kecelakaan semakin tinggi.

5.4.3 Pekerjaan yang ditangani mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang besar dan

mempunyai kompleksitas pekerjaan dengan risiko tinggi/bahaya kecelakaan.

5.4.4 Adanya perubahan design/kuantitas pekerjaan yang dapat menimbulkan potensi

bahaya.

5.4.5 Identifikasi potensi sumber bahaya yang memberikan pengaruh kepada

keselamatan tenaga kerja, penyakit akibat kerja dan pengaruh lingkungan, dapat

menggunakan acuan yang terdapat pada lampiran 9.2 s.d. 9.6.

5.5 Pengukuran atau penilaian risiko harus dapat diiyakinkan bahwa, metode kerja atau

sistem yang ada dapat menjamin keamanan kerja dan atau telah mengurangi seluruh

risiko bahaya yang akan terjadi, dengan melakukan :

5.5.1 Penilaian Risiko dilakukan pada setiap identifikasi potensi sumber bahaya, dengan

kategori risiko ditetapkan targantung pada 2 (dua) faktor yaitu:

a. Faktor kemungkinan adalah tingkat kekerapan bahaya yang akan terjadi

disingkat dengan L (Likehood) atau seberapa sering kejadian kecelakaan akan

terjadi disingkat F (Frequency).

Sedangkan faktor risiko atas Kemungkinan terjadinya bahaya secara nyata,

dengan berurutan di terminasikan masing-masing dalam istilah: Certain (pasti),

Probable (sangat mungkin), Possible (mungkin), Very unlikely (kecil

kemungkinan), Almost imposible (hampir tidak mungkin).

b. Faktor konsekuensi adalah tingkat keparahan atas kejadian bahaya yang

dapat/akan terjadi disingkat C (Consequency), atau dapat juga disebut dengan

disingkat S (Severity).

Faktor risiko atas konsekuensi terjadinya bahaya secara nyata dengan berurutan

di terminasikan masing-masing dalam istilah:

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 4: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 4 – 8

No/trivial effect (hampir tidak ada efek), atau terjadi kecelakaan ringan, atau

disertai dengan kerugian materi nihil sampai dengan sangat kecil (Rp. 0 s.d.

Rp. 50.000 per orang),

Injury (luka ringan), atau terjadi kecelakaan dan dibutuhkan tindakan P3K

setempat, atau disertai dengan kerugian materi sedang (Rp. 50.000 s.d. Rp.

100.000 per orang),

Lost time injury (luka ringan menimbulkan waktu kerja hilang), atau terjadi

kecelakaan dan dibutuhkan bantuan tenaga medis (berobat jalan), atau

disertai dengan kerugian materi cukup besar (Rp. 100.000 s.d. Rp. 400.000

per orang),

Incapacity (hampir fatal), atau terjadi kecelakaan dan dibutuhkan perawatan

inap di Rumah Sakit, atau disertai dengan kerugian materi besar (Rp.

400.000 s.d. Rp. 10.000.000 per orang),

Fatality (fatal) adalah terminasi yang sama untuk kerugian kerusakan

lingkungan, atau terjadi kecelakaan yang menimbulkan cacat tetap dan atau

kematian, atau disertai dengan kerugian materi sangat besar (lebih besar dari

Rp. 10.000.000 per orang).

5.5.2 Untuk menetapkan identifikasi potensi sumber bahaya, dapat dilihat pada tabel

Pedoman identifikasi sumber bahaya dan penilaian risiko, lampiran 9.2.

5.5.3 Perhitungan tingkat risiko yang akan terjadi diperoleh dari hasil perkalian: F x C

atau L x R.

Tingkat risiko (Rt) = Tingkat Keparahan (R) x Tingkat Kemungkinan (L),

diberikan batasan dengan kategori:

a. Tingkat risiko ekstrim disingkat dengan E, mempunyai batasan untuk setiap

terjadi kecelakaan dengan nilai: Rt ≥10.

b. Tingkat risiko tinggi disingkat dengan T, mempunyai batasan untuk setiap

terjadi kecelakaan dengan nilai: 8 ≥ Rt < 10.

c. Tingkat risiko moderat disingkat dengan M, mempunyai batasan untuk setiap

terjadi kecelakaan dengan nilai: 6 ≥ Rt < 8.

d. Tingkat risiko rendah atau dapat ditoleransi disingkat dengan R, mempunyai

batasan untuk setiap terjadi kecelakaan dengan nilai: Rt < 6.

Untuk mempermudah menghitung nilai risiko dapat berpedoman pada tabel matrik

tingkat risiko di bawah ini.

5.5.4 Pengendalian risiko yang disyaratkan harus mewakili identifikasi bahaya pada:

a. Kegiatan rutin.

b. Kegiatan non rutin.

c. Pemastian higiene perusahaan (biologi, lingkungan, kesehatan & ergonomi).

d. Pembatasan area kerja.

e. Penanganan keadaan darurat.

f. Untuk yang berakibat fatal & bencana besar harus segera dalam 1 x 24 jam

dilaporkan ketingkat P2K3 Kantor Pusat.

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 5: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 5 – 8

g. Penggunaan peralatan (kecil & berat).

5.5.5 Pengendalian risiko dibuat berdasarkan tahapan pengendalian:

a. Eliminasi bahaya (menghilangkan).

b. Substitusi bahaya (menggantikan).

c. Pengendalian rekayasa (seperti perubahan metode kerja).

d. Pengendalian administrasi (pelaporan, instruksi, Surat Ijin Operasi, Sertifikat

Kelaikan Alat) termasuk pula menyangkut sistem kontrol dan mekanisme

pelaporan yang berisi potensi bahaya-bahaya yang berkaitan dengan alat kerja,

metode kerja, material atau bahan-bahan, orang dan lingkungan.

e. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

Dan dilakukan kajian ulang terhadap risiko bahaya pada proses pelaksanaan.

TABEL MATRIK TINGKAT RISIKO

KEPARAHAN

R R R R R

1 Almost impossible

(hampir tidak mungkin) 1 2 3 4 5

R R M T E

2 Very unlikely

(kecil kemungkinan) 2 4 6 8 10

R M T E E

3 Possible

(mungkin) 3 6 9 12 15

R T E E E

4 Probable

(sangat mungkin) 4 8 12 16 20

R E E E E

5 Certain

(pasti) 5 10 15 20 25

KEMUNGKINAN 1 2 3

Fatality

(Fatal)

4 5

No/trivial

effect

(hampir tidak

ada efek)

Injury (luka

kecil)

Lost time

injury (luka

kecil

menimbulkan

waktu kerja

hilang

Incapacity

(Hampir

fatal)

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 6: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 6 – 8

Prioritas Penanganan Kategori Risiko Level Risiko

Fatal ≥ 10 Risiko sangat tinggi, operasi harus dihentikan E

Sangat Mendesak > 8 – 10 Risiko tinggi, diperlukan perbaikan segera T

Mendesak > 6 ≤ 8 Risiko utama, perlu perbaikan M

Tidak mendesak ≤ 6 Risiko dapat terjadi, perlu perhatian R

Tingkat Risiko, RS = L x R atau F x C

Dalam lampiran 9.2 dst, identifikasi aspek K3, pengujian risiko dan pengendalian risiko,

Tingkat Risiko (Rt) = Tingkat Keparahan (R) x Tingkat Kemungkinan (L)

Rt ≤ 6 : Risiko dapat ditoleransi

Rt > 6 : Risiko tidak dapat ditoleransi (perlu penanganan dan perbaikan ”Pengendalian yang

dipersyaratkan”)

5.5.6 Cara penentuan Frequency Rate dan Severity Rate

Rumus :

Frequency Rate (FR) (tingkat kekerapan)

= Jumlah kecelakaan x 1.000.000

Jumlah jam kerja orang

Severity Rate (SR)

(tingkat keparahan) =

Jumlah hari hilang x 1.000.000

Jumlah jam kerja orang

Contoh :

Diketahui:

Jawab:

Jumlah jam kerja orang = 500 orang x 2.400 jam = 1.200.000 jam

FR = 50 x 1.000.000

= 41,67 1.200.000

SR = 100 x 1.000.000 = 83,33

6. KEGIATAN dan TANGGUNG JAWAB

6.1 Tahap Perencanaan Proyek

6.1.1 Kepala BPPP berkoordinasi dengan tim pra pelaksanaan mengidentifikasi K3

(potensi bahaya, kecelakaan dan penyakit) berdasarkan hasil: site visit, analisa

1. Jumlah rata-rata pekerja per hari = 500 orang

2. Jumlah jam kerja orang selama 12 bln = 12 bln x 25 hari x 8 jam

= 2.400 jam

3. Jumlah kecelakaan yang berakibat hilang

jam kerja selama 12 bulan

= 50 kali

4. Jumlah hari hilang = 100 hari

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 7: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 7 – 8

teknik dan metode pelaksanaan atau review tender drawing, kontrak, referensi

dari proyek yang lalu atau on going untuk dicantumkan dalam Perencanaan

Proyek (PP).

6.2 Tahap Pelaksanaan Proyek

6.2.1 Proyek

a. Melakukan penyesuaian identifikasi K3 dalam PP apabila terjadi: perbedaan

dengan kondisi lapangan, perubahan design, perubahan metode kerja,

perubahan kondisi sosial/lingkungan, addeddum kontrak/perubahan

perundang-undangan.

b. Tetapkan tingkat risiko dan pengendalian yang dipersayaratkan sampai

mencapai Rt ≤ 6.

c. Melakukan review identifikasi, penilaian risiko, pengendalian yang

dipersayaratkan, dan metode kerja apabila terdapat perubahan dari asumsi

awal.

d. Mengirimkan hasil review identifikasi K3 ke Divisi Produksi/Peralatan

sesuai dengan periode laporan bulanan dan mendokumentasikan.

6.2.2 Divisi

a. Memberikan feedback perbaikan identifikasi K3 proyek apabila dirasa

kurang memenuhi terhadap beberapa persyaratan sesuai butir 5.3 atau

karena pengendalian yang dipersyaratkan belum tepat.

b. Merekap hasil identifikasi awal atau hasil review terakhir sesuai dengan

jenis proyek dan disampaikan ke BPO (apabila terjadi perubahan seuai

dengan periode laporan bulanan).

6.2.3 Departemen Produksi

a. Memberikan feedback perbaikan identifikasi K3 proyek apabila dirasa

kurang memenuhi terhadap beberapa persyaratan sesuai butir 5.3 atau

karena pengendalian yang dipersyaratkan belum tepat.

b. Merekap hasil identifikasi review terakhir sesuai dengan jenis proyek, dan

lokasi untuk dimasukkan dalam database perusahaan.

6.3 Tahap Penyerahan Proyek

6.3.1 Proyek

Melakukan review perbaikan final terhadap seluruh kegiatan proyek yang

berpotensi menimbulkan bahaya termasuk memperbaiki pengendalian yang

dipersyaratkan untuk disampaikan ke Divisi.

6.3.2 Divisi Produksi

Mendokumentasikan seluruh hasil identifikasi K3 proyek untuk dipakai

“Template” pada proyek yang akan datang.

6.3.3 Divisi Regional

Melakukan identifikasi terhadap aspek K3 yang ada di gedung atau kantor

tempat domisili dan mobilitas dalam pemasaran.

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 8: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Halaman : 8 – 8

7. PERKECUALIAN

Tidak Ada.

8. RECORD

8.1. Identifikasi K3.

8.2. Hasil review Identifikasi.

9. LAMPIRAN

9.1. Flowchart identifikasi aspek K3.

9.2. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Irrigasi dan Bendung.

9.3. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Jalan.

9.4. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Jembatan.

9.5. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Pelabuhan.

9.6. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek.

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 9: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero

PT BRANTAS ABIPRAYA

No. Dokumen : 3–000–57–01/05

Lampiran : 9.1

Halaman : 1-1

FLOWCHART

IDENTIFIKASI ASPEK K3

Mulai

Identifikasi K3

Tetapkan Tingkat Risiko (Rt)

Layak?

Dipelihara agar Rt tidak > 6

Ada

Perubahan?

Tetapkan pengendalian

yang dipersayaratkan

Review

Laporan ke Atasan

Dokumentasi

Selesai

LayakRevisi Metode

Kerja

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 10: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 1 - 14

Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Irigasi & Bendung Tanggal Pengujian :

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan Belum ada 4 3 12 N 1.1.1. 2 1 2 Y

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.2. Terbalik/terperosok ke lereng Belum ada 4 3 12 N 1.2.1. 2 1 2 Y

1.3. Tergelincir/Slip Belum ada 4 3 12 N 1.3.1. Metaling badan jalan termasuk pemeliharaan jalan. 2 1 2 Y

1.3.2. Pemasangan rambu-rambu "Hati-Hati Jalan Licin"

1.4. Terperosok ke lereng jalan masuk Belum ada 4 3 12 N 1.4.1. 2 1 2 Y

1.5. Jalan licin/berlumpur Belum ada 4 3 12 N 1.5.1. 2 1 2 Y

1.6. Terjatuh dari kendaraan Belum ada 4 3 12 N 1.6.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang 2 1 2 Y

2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.1.1. 3 2 6 Y

2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

2.1.3.

2.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2.

2.3. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.3.1. 3 2 6 Y

2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran

2.3.3.

2.4. Sakit Belum ada 3 3 9 N 2.4.1. 2 2 4 Y

2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai

2.4.3.

2.4.4. Tersedianya P3K

2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

2.4.6. Penerangan cukup

Harus ada pengatur waktu manuver kendaraan besar,

diberi pagar pengaman.

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Resiko dpt

Ditoleransi

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Keparahan

( R )

Tingkat

Resiko

( Rt )

Meninggikan jalan terhadap air tergenang dengan

memadatkan permukaan jalan dengan gravel

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah

yang berbeda.

Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu

lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,

blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll

Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan

sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak

terputus

Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20

Km/Jam"

Harus adanya pagar pengaman dan tempat yang cukup

untuk manuver/ hauling kendaraan besar

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 11: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 2 - 14

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 3.1.1. 2 1 2 Y

3.1.2.

3.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 3.2.1. 3 2 6 Y

3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

3.2.3.

3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

3.2.6. Penerangan cukup

3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

3.3. Belum ada 3 3 9 N 3.3.1. 2 1 2 Y

3.3.2.

3.3.3.

3.3.4.

4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian Belum ada 4 3 12 N 4.1.1. 2 1 2 Y

4.1.2. Dipasang turap penahan tanah

4.2. Terkena swing excavator Belum ada 4 3 12 N 4.2.1. 4 1 4 Y

4.3. Alat terguling /terperosok Belum Ada 5 4 20 N 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan 5 1 5 N

4.4. Belum Ada 5 4 20 N 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y

4.4.2. Menggunakan detektor

4.5. Belum Ada 3 3 9 N 4.5.1. 3 1 3 Y

4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

4.6. Terkena longsoran material bekas galian Belum Ada 4 3 12 N 4.6.1. 4 1 4 Y

4.7. Operator Terjatuh Belum Ada 4 3 12 N 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt 4 1 4 Y

4.8. Terkena swing excavator Belum Ada 4 3 12 N 4.8.1. 4 1 4 Y

4.9. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi. 2 1 2 Y

4.9.2.

4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian Belum Ada 3 3 9 N 4.10.1. 3 1 3 Y

4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan Belum Ada 3 3 9 N 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja 3 1 3 Y

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

( R ) ( Rt )

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat

galian.

Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat

terhadap aspek keselamatan

Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di

dekat kaki tebing

Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-

rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"

GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT

BERAT

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas

yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk

ke dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI

LOKASI PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 12: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 3 - 14

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller Belum Ada 4 3 12 N 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat 3 1 3 Y

4.12.2.

4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun Belum Ada 4 3 12 N 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai 3 2 6 Y

4.14. Belum Ada 4 3 12 N 4.14.1. 3 2 6 Y

4.15. Belum Ada 4 3 12 N 4.15.1. 3 2 6 Y

5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.1.1. 3 1 3 Y

5.1.2. Dipasang turap penahan tanah

5.2. Belum Ada 3 3 9 N 5.2.1. 3 1 3 Y

5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

5.3. Belum Ada 5 4 20 N 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y

5.3.2. Menggunakan detektor

5.4. Terkena cangkul/lempak Belum ada 3 3 9 N 5.4.1. Instruksi kerja yang benar 3 1 3 Y

5.4.2. Gunakan sepatu boot

5.5. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.5.1. 3 2 6 Y

5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian Belum Ada 4 3 12 N 5.6.1. Memasang rambu-rambu 3 2 6 Y

5.7. Belum Ada 4 3 12 N 5.7.1. 3 2 6 Y

5.8. Jatuh dari atas ketinggian Belum Ada 4 3 12 N 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal 3 2 6 Y

5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli

5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi

6 PEKERJAAN PEMBORAN 6.1. Tergencet pipa bor/drilling rod Belum Ada 3 3 9 N 6.1.1. 2 1 2 Y

6.1.2.

6.2. Tersengat arus listrik Belum Ada 4 3 12 N 6.2.1. Pengamanan instalasi (panel dan sambungan kabel) 4 1 4 Y

6.3. Terjatuh dari andang dan tergelincir 6.3.1.

6.4. Belum Ada 3 3 9 N 6.4.1. 2 1 2 Y

6.4.2.

6.5. Lubang pemboran berair/ kemasukan material Belum Ada 3 3 9 N 6.5.1. Lubang dibersihkan dengan compessor 1 1 1 Y

6.5.2. Lubang pemboran harus ditutup

6.6. Pekerja terkena/kelibet mata bor Belum Ada 4 3 12 N 6.6.1. Mata bor harus diberi pengaman 2 1 2 Y

( R ) ( Rt )

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

DitoleransiPengendalian Yang Disyaratkan

Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu

waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi

yang sama.

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

Pekerja tersandung, terkena/terbentur pecahan

batu, menghirup debuPemasangan rambu-rambu peringatan "Awas Lubang"

Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang

dipadatkan

Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan

dan lokasi yang mau dipadatkan

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk

ke dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif,

pipa gas yang sedang berfungsi, pipa air yang

masih aktif

Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material

kurang cocok

Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan

dan jumlah bahan

GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT

BERAT

Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada

diatas lokasi galian

Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,

sarung tangan dan penutup hidung

Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/

Jaring diatas tempat dimana orang bekerja

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan WI Boring

Grouting

Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm, dan

sarung tangan

Harus dibuat tangga dan pagar pengaman pada lereng

yang curam didekat lokasi kerja.UNCONTRO

LLED

COPY

Page 13: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 4 - 14

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

7 PEKERJAAN PELEDAKAN 7.1. Keamanan diri di area peledakan Belum Ada 5 3 15 N 7.1.1. 3 2 6 Y

7.1.2.

7.1.3.

7.1.4.

7.1.5. Tenaga kerja harus berada jauh dari tempat peledakan

7.1.6. Harus ada perijinan dari instansi terkait

7.2. Belum Ada 4 3 12 N 7.2.1. 3 2 6 Y

7.3. Kontaminasi bahan peledak Belum Ada 4 3 12 N 7.3.1. 3 1 3 Y

7.4. Meledak sebelum waktunya Belum Ada 5 3 15 N 7.4.1. Dilakukan pemisahan handak di tempat tersendiri 3 2 6 Y

Pemeriksaan kondisi kabel rangkai secara rutin

7.4.2.

8 8.1. Pekerja tertimbun ambrukan terowongan Belum Ada 5 3 15 N 8.1.1. 3 1 3 Y

8.1.2. Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm

8.1.3.

8.2. Pekerja kehabisan oksigen, menghirup debu Belum Ada 4 3 12 N 8.2.1. Tenaga kerja harus memakai masker/penutup hidung 3 1 3 Y

8.2.2.

8.2.3. Harus dipasang saluran pipa oksigen

Harus dipasang saluran pipa pembuangan dewatering

9 9.1. Bahaya meledak, kebakaran Belum Ada 5 3 15 N 9.1.1. Harus dilakukan pemisahan penempatan handak 5 1 5 Y

9.1.2.

9.1.3. Pemasangan alat penangkal petir pada tempat tertinggi

9.1.4.

9.1.5.

9.1.6. Gudang harus dikelilingi tanggul pengaman

Tingkat

Keparahan

Tingkat

KemungkinanKegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Pembuatan gudang bahan peledak yang bebas dari

logam berbahaya

PEKERJAAN PELEDAKAN TEROWONGAN /

TUNNEL

Dipasang rangka penahan ambrukan (supporting) pada

sepanjang terowongan

Penerangan sepajang terowongan harus cukup

memadai

Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan

rambu peringatan (dilarang merokok, menyalakan api,

dll)

Harus dipasang saluran pipa ventilasi dilengkapi

dengan exhaust fan

PENYIMPANAN dan PENGANGKUTAN

BAHAN PELEDAK Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan "Dilarang Merokok", "Dilarang

Menyalakan Api", dll

Pekerja terkena pecahan batu, tertimpa longsoran

hasil ledakan, gangguan suara

Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,

sarung tangan dan earplug

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Menggunakan aba-aba untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal mega phone, peluit

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan,

masker/penutup hidung

Dilakukan pengamanan detonator agar tidak

terinjak/tertekan

Harus tersedia alat pemadam kebakaran yang

memadai

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

DitoleransiNo.

Pengoperasian peledakan dan penyimpanannya harus

dilakukan oleh petugas yang ahli dibidangnya

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tenaga kerja harus memakai alat pelindung diri (APD)

yang sesuai dan memadai

Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan

rambu peringatan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 14: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 5 - 14

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

9.2. Bahan peledak meledak, hilang/tercecer Belum Ada 5 3 15 N 9.2.1. 5 1 5 Y

9.2.2. Kotak penyimpanan harus rapat

9.2.3.

10 PEKERJAAN PASANGAN BATU 10.1. Belum Ada 4 3 12 N 10.1.1. 4 1 4 Y

10.1.2.

10.1.3. Instruksi Kerja yang benar

10.1.4. Stok material harus dipisah per jenis material

11 11.1. Belum ada 5 3 15 N 11.1.1. 5 1 5 Y

11.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka

11.1.3. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

11.2. Kejatuhan benda dari atas Belum ada 4 3 12 N 11.2.1. 2 3 6 Y

12 12.1. Belum ada 4 3 12 N 12.1.1. 2 3 6 Y

12.2. Tertimpa tanah karena longsor Belum ada 4 3 12 N 12.2.1. Pasang penahan tanah/turap 2 1 2 Y

13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. Belum ada 3 3 9 N 13.1.1. 2 2 4 Y

13.1.2.

13.1.3.

13.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 13.2.1. 2 1 2 Y

13.2.2. Ada gambar shop drawing

13.2.3.

13.2.4.

13.2.5.

( Rt )

Resiko dpt

Ditoleransi

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Pengangkutan harus melalui jalan yang aman dan rata

serta menghindari goncangan

Hanya petugas berwenang yang boleh masuk ke

handak

( R )

Tingkat

ResikoNo. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Resiko dpt

Ditoleransi

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

ResikoPengendalian Yang Disyaratkan

Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di

bawah

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON

PRACETAK

Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi

tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,

tertimpa potongan tiang pancang

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

sepatu boot dan pelindung muka

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

Pekerja terkena benda tajam/tumpul/tertimpa,

terpeleset/terperosok

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Pemasangan pagar pengaman untuk menghindari agar

tidak terperosok

PEKERJAAN PEMANCANGAN PONDASI

BENDUNG

Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada

saat pengangkatan

Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes dan

penumpukan batu tidak terlalu tinggi.

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur

benda tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran

bekisting

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 15: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 6 - 14

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

14 14.1. Belum ada 3 3 9 N 14.1.1. 2 1 2 Y

14.1.2.

14.1.3.

15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 15.1.1. 4 1 4 Y

15.2. Belum ada 4 3 12 N 15.2.1. 3 1 3 Y

15.2.2.

15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y

15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. Belum ada 3 3 9 N 16.1.1. 3 1 3 Y

16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

16.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 16.2.1. 4 1 4 Y

16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 16.3.1. 4 1 4 Y

16.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 16.4.1. 5 1 5 Y

16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.5.1. 5 1 5 Y

16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.6.1. 5 1 5 Y

16.7. Belum ada 5 3 15 N 16.7.1. 5 1 5 Y

16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.8.1. 5 1 5 Y

17 PEKERJAAN POMPA BETON 17.1. Belum Ada 3 3 9 N 17.1.1. 2 1 2 Y

17.2. Pekerja tersembur beton 3 3 9 N 17.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m 2 1 2 Y

( Rt )

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoran

Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur

pada saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa

beton

Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety

shoes, sarung tangan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman pada lokasi ketinggian.

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi

tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTINGPekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam/tumpul, tertimpa

bongkaran bekisting

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 16: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 7 - 14

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

18 18.1. Pekerja tertimpa dan terjepit pintu air Belum ada 4 3 12 N 18.1.1. 4 1 4 Y

18.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode

18.2. Belum ada 5 3 15 N 18.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 3 1 3 Y

18.2.2.

18.2.3.

18.2.4.

19 PEKERJAAN PENGELASAN 19.1. Belum Ada 4 3 12 N 19.1.1. 4 1 4 Y

19.1.2.

Catatan :

Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )

1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)

2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)

3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)

4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)

5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)

Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang

PENGANGKATAN dan PENYETELAN PINTU

AIR

Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api

las, terkena aliran listrik

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, penutup hidung

Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan

pada waktu hujan, misal : terpal

Pekerjan tertimpa /tergencet, terbentur, tersabet tali

sling pada saat pemasangan/penyetelan pintu air Pekerja diharuskan menggunakan helm, safety shoes,

safety belt, sarung tangan

Dilakukan pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pada

saat akan mulai pengangkatan

Menggunakan aba-aba untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal bendera, pluit

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan dan safety

shoes.

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 17: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 8 - 14

Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Irigasi & Bendung Tanggal Inspeksi :

Sesuai Tidak

1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan 1.1.1.

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.2. Terbalik/terperosok ke lereng 1.2.1.

1.3. Tergelincir/Slip 1.3.1. Metaling badan jalan termasuk pemeliharaan jalan.

1.3.2. Pemasangan rambu-rambu "Hati-Hati Jalan Licin"

1.4. Terperosok ke lereng jalan masuk 1.4.1.

1.5. Jalan licin/berlumpur 1.5.1.

1.6. Terjatuh dari kendaraan 1.6.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang

2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran 2.1.1.

2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

2.1.3.

2.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.

2.2.2.

2.3. Kebakaran 2.3.1.

2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran

2.3.3.

2.4. Sakit 2.4.1.

2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai

2.4.3.

2.4.4. Tersedianya P3K

2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

2.4.6. Penerangan cukup

CHECK LIST INSPEKSI K3L

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan StatusPICHasil Inspeksi

Tindak lanjut Target

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Meninggikan jalan terhadap air tergenang dengan

memadatkan permukaan jalan dengan gravel

Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah

yang berbeda.

Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu

lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,

blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll

Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan

sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak

terputus

Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20

Km/Jam"

Harus adanya pagar pengaman dan tempat yang cukup

untuk manuver/ hauling kendaraan besar

Harus ada pengatur waktu manuver kendaraan besar,

diberi pagar pengaman.

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 18: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 9 - 14

Sesuai Tidak

3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 3.1.1.

3.1.2.

3.2. Kesehatan 3.2.1.

3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

3.2.3.

3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

3.2.6. Penerangan cukup

3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

3.3. 3.3.1.

3.3.2.

3.3.3.

3.3.4.

4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian 4.1.1.

4.1.2. Dipasang turap penahan tanah

4.2. Terkena swing excavator 4.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

4.3. Alat terguling /terperosok 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan

4.4. 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM

4.4.2. Menggunakan detektor

4.5. 4.5.1.

4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

4.6. Terkena longsoran material bekas galian 4.6.1.

4.7. Operator Terjatuh 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt

4.8. Terkena swing excavator 4.8.1.

4.9. Longsoran tebing galian 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi.

4.9.2.

4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian 4.10.1.

4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Status

Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat

galian.

GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT

BERAT

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat

terhadap aspek keselamatan

Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di

dekat kaki tebing

Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-

rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"

Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang

sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Target

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 19: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 10 - 14

Sesuai Tidak

4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat

4.12.2.

4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai

4.14. 4.14.1.

4.15. 4.15.1.

5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian 5.1.1.

5.1.2. Dipasang turap penahan tanah

5.2. 5.2.1.

5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

5.3. 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM

5.3.2. Menggunakan detektor

5.4. Terkena cangkul/lempak 5.4.1. Instruksi kerja yang benar

5.4.2. Gunakan sepatu boot

5.5. Longsoran tebing galian 5.5.1.

5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian 5.6.1. Memasang rambu-rambu

5.7. 5.7.1.

5.8. Jatuh dari atas ketinggian 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal

5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli

5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi

6 PEKERJAAN PEMBORAN 6.1. Tergencet pipa bor/drilling rod 6.1.1.

6.1.2.

6.2. Tersengat arus listrik 6.2.1. Pengamanan instalasi (panel dan sambungan kabel)

6.3. Terjatuh dari andang dan tergelincir 6.3.1.

6.4. 6.4.1.

6.4.2.

6.5. Lubang pemboran berair/ kemasukan material 6.5.1. Lubang dibersihkan dengan compessor

6.5.2. Lubang pemboran harus ditutup

6.6. Pekerja terkena/kelibet mata bor 6.6.1. Mata bor harus diberi pengaman

GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT

BERAT

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan WI Boring

Grouting

Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm, dan

sarung tangan

Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,

sarung tangan dan penutup hidung

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Status

Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang

dipadatkan

Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan

dan lokasi yang mau dipadatkan

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang

cocok

Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan

dan jumlah bahan

Harus dibuat tangga dan pagar pengaman pada lereng

yang curam didekat lokasi kerja.

Pekerja tersandung, terkena/terbentur pecahan batu,

menghirup debuPemasangan rambu-rambu peringatan "Awas Lubang"

Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa

gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada

diatas lokasi galian

Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/

Jaring diatas tempat dimana orang bekerja

Target

Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu

waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi

yang sama.

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 20: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 11 - 14

Sesuai Tidak

7 PEKERJAAN PELEDAKAN 7.1. Keamanan diri di area peledakan 7.1.1.

7.1.2.

7.1.3.

7.1.4.

7.1.5. Tenaga kerja harus berada jauh dari tempat peledakan

7.1.6. Harus ada perijinan dari instansi terkait

7.2. 7.2.1.

7.3. Kontaminasi bahan peledak 7.3.1.

7.4. Meledak sebelum waktunya 7.4.1. Dilakukan pemisahan handak di tempat tersendiri

Pemeriksaan kondisi kabel rangkai secara rutin

7.4.2.

8 8.1. Pekerja tertimbun ambrukan terowongan 8.1.1.

8.1.2. Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm

8.1.3.

8.2. Pekerja kehabisan oksigen, menghirup debu 8.2.1. Tenaga kerja harus memakai masker/penutup hidung

8.2.2.

8.2.3. Harus dipasang saluran pipa oksigen

Harus dipasang saluran pipa pembuangan dewatering

9 9.1. Bahaya meledak, kebakaran 9.1.1. Harus dilakukan pemisahan penempatan handak

9.1.2.

9.1.3. Pemasangan alat penangkal petir pada tempat tertinggi

9.1.4.

9.1.5.

9.1.6. Gudang harus dikelilingi tanggul pengaman

9.2. Bahan peledak meledak, hilang/tercecer 9.2.1.

9.2.2. Kotak penyimpanan harus rapat

9.2.3.

No. Kegiatan Bahaya

Harus tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai

Pembuatan gudang bahan peledak yang bebas dari

logam berbahaya

Pengangkutan harus melalui jalan yang aman dan rata

serta menghindari goncangan

Hanya petugas berwenang yang boleh masuk ke

handak

Menggunakan aba-aba untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal mega phone, peluit

Pekerja terkena pecahan batu, tertimpa longsoran

hasil ledakan, gangguan suara

Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,

sarung tangan dan earplug

Tenaga kerja harus memakai alat pelindung diri (APD)

yang sesuai dan memadai

Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan

rambu peringatan

Pengoperasian peledakan dan penyimpanannya harus

dilakukan oleh petugas yang ahli dibidangnya

Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Status

PENYIMPANAN dan PENGANGKUTAN BAHAN

PELEDAK Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan "Dilarang Merokok", "Dilarang

Menyalakan Api", dll

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan,

masker/penutup hidung

Dilakukan pengamanan detonator agar tidak

terinjak/tertekan

PEKERJAAN PELEDAKAN TEROWONGAN /

TUNNEL

Dipasang rangka penahan ambrukan (supporting) pada

sepanjang terowongan

Penerangan sepajang terowongan harus cukup

memadai

Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan

rambu peringatan (dilarang merokok, menyalakan api,

dll)

Harus dipasang saluran pipa ventilasi dilengkapi

dengan exhaust fan

Target

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 21: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 12 - 14

Sesuai Tidak

10 PEKERJAAN PASANGAN BATU 10.1. 10.1.1.

10.1.2.

10.1.3. Instruksi Kerja yang benar

10.1.4. Stok material harus dipisah per jenis material

11 11.1. 11.1.1.

11.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka

11.1.3. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

11.2. Kejatuhan benda dari atas 11.2.1.

12 12.1. 12.1.1.

12.2. Tertimpa tanah karena longsor 12.2.1. Pasang penahan tanah/turap

13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. 13.1.1.

13.1.2.

13.1.3.

13.2. Bekisting ambruk/jebol 13.2.1.

13.2.2. Ada gambar shop drawing

13.2.3.

13.2.4.

13.2.5.

14 14.1. 14.1.1.

14.1.2.

14.1.3.

StatusNo. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTINGPekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran

bekisting

Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di

bawah

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON

PRACETAK

Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi

tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,

tertimpa potongan tiang pancang

Pekerja terkena benda tajam/tumpul/tertimpa,

terpeleset/terperosok

Pemasangan pagar pengaman untuk menghindari agar

tidak terperosok

Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes dan

penumpukan batu tidak terlalu tinggi.

PEKERJAAN PEMANCANGAN PONDASI

BENDUNG

Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada

saat pengangkatan

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

sepatu boot dan pelindung muka

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Target

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 22: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 13 - 14

Sesuai Tidak

15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 15.1.1.

15.2. 15.2.1.

15.2.2.

15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman

15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. 16.1.1.

16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

16.2. Kena Adukan Semen 16.2.1.

16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 16.3.1.

16.4. Pekerja kejatuhan talang 16.4.1.

16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 16.5.1.

16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 16.6.1.

16.7. 16.7.1.

16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 16.8.1.

17 PEKERJAAN POMPA BETON 17.1. 17.1.1.

17.2. Pekerja tersembur beton 17.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m

18 18.1. Pekerja tertimpa dan terjepit pintu air 18.1.1.

18.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode

18.2. 18.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

18.2.2.

18.2.3.

18.2.4.

Hasil InspeksiTindak lanjut PICNo. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Status

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoran

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman pada lokasi ketinggian.

Pekerjan tertimpa /tergencet, terbentur, tersabet tali

sling pada saat pemasangan/penyetelan pintu air Pekerja diharuskan menggunakan helm, safety shoes,

safety belt, sarung tangan

Dilakukan pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pada

saat akan mulai pengangkatan

Menggunakan aba-aba untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal bendera, pluit

Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur pada

saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa beton

Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety

shoes, sarung tangan

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan dan safety

shoes.PENGANGKATAN dan PENYETELAN PINTU AIR

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Target

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 23: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2

Halaman : 14 - 14

Sesuai Tidak

19 PEKERJAAN PENGELASAN 19.1. 19.1.1.

19.1.2.

Pimpinan Unit Kerja

Mengetahui,

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Status

Petugas K3

Dibuat oleh,

Tempat, Tgl / Bln / Thn

Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan

pada waktu hujan, misal : terpal

Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api las,

terkena aliran listrik

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, penutup hidung

Target

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 24: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3

Halaman : 1 - 6

Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Jalan Tanggal Pengujian :

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan Belum ada 4 3 12 N 1.1.1. 2 1 2 Y

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.2. Terjatuh dari kendaraan Belum ada 4 3 12 N 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang 2 1 2 Y

2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.1.1. 3 2 6 Y

2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

2.1.3.

2.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2.

2.3. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.3.1. 3 2 6 Y

2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran

2.3.3.

2.4. Sakit Belum ada 3 3 9 N 2.4.1. 2 2 4 Y

2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai

2.4.3.

2.4.4. Tersedianya P3K

2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

2.4.6. Penerangan cukup

IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah

yang berbeda.

Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu

lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,

blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll

Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan

sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak

terputus

Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20

Km/Jam"

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 25: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3

Halaman : 2 - 6

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

3 3.1. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 3.1.1. 3 2 6 Y

3.1.2. Tersedianya ruangan yg memadai

3.1.3.

3.1.4. Tersedianya P3K dan tandu

3.1.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

3.1.6. Penerangan cukup

3.1.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

3.2. Belum ada 3 3 9 N 3.2.1. 2 1 2 Y

3.2.2.

3.2.3.

3.2.4.

4 OPERASIONAL ALAT BERAT 4.1. Terserempet, tertabrak, tergilas Belum ada 5 3 15 N 4.1.1. 3 2 6 N

4.1.2. Operator harus sudah terlatih/ bersertifikat

4.1.3 Maintenance alat dilakukan secara periodik

5 PEKERJAAN PENGASAPAN 5.1. Belum ada 4 3 12 N 5.1.1. 4 1 4 Y

5.1.2.

5.2. Pekerja terkena alat kerja Belum ada 3 3 9 N 5.2.1. 2 2 4 Y

6 6.1. Belum ada 4 3 12 N 6.1.1. 3 2 6 Y

6.2. Belum Ada 5 4 20 N 6.2.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas 5 1 5 Y

6.2.2. Menggunakan detektor

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Tingkat

Kemungkinan

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

Terkena aspal panas pada kegiatan penghamparan Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm,

penutup muka dan safety shoes

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan

safety shoes

PEKERJAAN PEMBUATAN MEDIAN, BAHU

JALAN dan SALURAN DRAINAGE

Terkena/terserempet, tertabrak lalu lintas

kendaraan

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Cangkul terkena kabel listrik yang ada aliran

listriknya, pipa gas yang masih aktifUNCONTRO

LLED

COPY

Page 26: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3

Halaman : 3 - 6

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

7 ASPHALT MIXING PLANT 7.1. Belum ada 5 5 25 N 7.1.1. 4 2 8 N

7.1.2.

7.1.3.

7.1.4.

7.2. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas Belum ada 5 3 15 N 7.2.1. 4 2 8 N

8 PEKERJAAN RIGID PAVEMENT 8.1. Terkena spiral screw mesin, terjepit/ tergencet Belum ada 4 3 12 N 8.1.1. Peralatan mesin harus diberi pelindung pengaman 3 2 6 Y

8.1.2.

8.1.3. Pengaturan manuver angkutan dan penuangan material

8.1.4.

8.2. Tersandung/tertusuk besi dowel/tiebar sambungan Belum ada 4 3 12 N 8.2.1. 3 2 6 Y

9 BATCHING PLANT PENGOLAHAN BETON 9.1. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas Belum ada 4 3 12 N 9.1.1. 3 2 6 Y

9.2. Terperosok masuk ke dalam drum molen/mixer Belum ada 5 3 15 N 9.2.1. 5 1 5 Y

9.3. Belum ada 3 3 9 N 9.3.1. 2 3 6 Y

9.4. Terkena/tertarik screper Belum ada 4 3 12 N 9.4.1. 3 1 3 Y

Catatan :

Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )

1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)

2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)

3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)

4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)

5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)

Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Asap/gas buang beracun, ketumpahan aspal pada

lokasi asphalt mixing plant

Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung

tangan, pelindug dada, helm, masker/ penutup hidung

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Keparahan

Menghirup abu semen, kejatuhan benda dari atas,

menginjak/tertusuk/terbentur benda tajam

Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung

tangan, helm, masker/penutup hidung

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan dilarang mendekat

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Pemasangan filter asap beracun dengan koordinasi

dengan pihak terkait

Tersedianya alat pemadam kebakaran yang sesuai dan

memadai

Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di

dalam area dan luar area plant

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung

tangan, helm

Harus diberi pelindung pengaman pada besi

dowel/tiebar sambungan

Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di

dalam area dan luar area plant

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan dilarang mendekat ke drum molen/ mixer

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 27: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3

Halaman : 4 - 6

Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Jalan Tanggal Inspeksi :

Sesuai Tidak

1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan 1.1.1.

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.2. Terjatuh dari kendaraan 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang

2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran 2.1.1.

2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

2.1.3.

2.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.

2.2.2.

2.3. Kebakaran 2.3.1.

2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran

2.3.3.

2.4. Sakit 2.4.1.

2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai

2.4.3.

2.4.4. Tersedianya P3K

2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

2.4.6. Penerangan cukup

CHECK LIST INSPEKSI K3L

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Target Status

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah

yang berbeda.

Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu

lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,

blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll

Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan

sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak

terputus

Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20

Km/Jam"

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 28: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3

Halaman : 5 - 6

Sesuai Tidak

3 3.1. Kesehatan 3.1.1.

3.1.2. Tersedianya ruangan yg memadai

3.1.3.

3.1.4. Tersedianya P3K dan tandu

3.1.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

3.1.6. Penerangan cukup

3.1.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

3.2. 3.2.1.

3.2.2.

3.2.3.

3.2.4.

4 OPERASIONAL ALAT BERAT 4.1. Terserempet, tertabrak, tergilas 4.1.1.

4.1.2. Operator harus sudah terlatih/ bersertifikat

4.1.3 Maintenance alat dilakukan secara periodik

5 PEKERJAAN PENGASAPAN 5.1. 5.1.1.

5.1.2.

5.2. Pekerja terkena alat kerja 5.2.1.

6 6.1. 6.1.1.

6.2. 6.2.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas

6.2.2. Menggunakan detektor

7 ASPHALT MIXING PLANT 7.1. 7.1.1.

7.1.2.

7.1.3.

7.1.4.

7.2. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas 7.2.1.

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan PIC Target Status

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Hasil InspeksiTindak lanjut

PEKERJAAN PEMBUATAN MEDIAN, BAHU

JALAN dan SALURAN DRAINAGE

Terkena/terserempet, tertabrak lalu lintas kendaraan Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Tersedianya alat pemadam kebakaran yang sesuai dan

memadai

Terkena aspal panas pada kegiatan penghamparan Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm,

penutup muka dan safety shoes

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan

safety shoes

Cangkul terkena kabel listrik yang ada aliran listriknya,

pipa gas yang masih aktif

Asap/gas buang beracun, ketumpahan aspal pada

lokasi asphalt mixing plant

Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung

tangan, pelindug dada, helm, masker/ penutup hidung

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Pemasangan filter asap beracun dengan koordinasi

dengan pihak terkait

Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di

dalam area dan luar area plant

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 29: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3

Halaman : 6 - 6

Sesuai Tidak

8 PEKERJAAN RIGID PAVEMENT 8.1. Terkena spiral screw mesin, terjepit/ tergencet 8.1.1. Peralatan mesin harus diberi pelindung pengaman

8.1.2.

8.1.3. Pengaturan manuver angkutan dan penuangan material

8.1.4.

8.2. Tersandung/tertusuk besi dowel/tiebar sambungan 8.2.1.

9 BATCHING PLANT PENGOLAHAN BETON 9.1. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas 9.1.1.

9.2. Terperosok masuk ke dalam drum molen/mixer 9.2.1.

9.3. 9.3.1.

9.4. Terkena/tertarik screper 9.4.1.

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung

tangan, helm

Hasil Inspeksi

Harus diberi pelindung pengaman pada besi

dowel/tiebar sambungan

Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di

dalam area dan luar area plant

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan dilarang mendekat ke drum molen/ mixer

Tindak lanjut PIC Target Status

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Pimpinan Unit Kerja Petugas K3

Menghirup abu semen, kejatuhan benda dari atas,

menginjak/tertusuk/terbentur benda tajam

Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung

tangan, helm, masker/penutup hidung

Tempat, Tgl / Bln / Thn

Mengetahui, Dibuat oleh,

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan dilarang mendekat

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 30: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 1 - 13

Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Jembatan Tanggal Pengujian :

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan Belum ada 4 3 12 N 1.1.1. 2 1 2 Y

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.2. Terjatuh dari kendaraan Belum ada 4 3 12 N 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang 2 1 2 Y

2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.1.1. 3 2 6 Y

2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

2.1.3.

2.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2.

2.3. Sakit Belum ada 3 3 9 N 2.3.1. 2 2 4 Y

2.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai

2.3.3.

2.3.4. Tersedianya P3K

2.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

2.3.6. Penerangan cukup

3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 3.1.1. 2 1 2 Y

3.1.2.

3.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 3.2.1. 3 2 6 Y

3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

3.2.3.

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah

yang berbeda.

Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu

lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,

blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll

Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan

sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak

terputus

Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20

Km/Jam"

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 31: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 2 - 13

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

3.2.6. Penerangan cukup

3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

3.3. Belum ada 3 3 9 N 3.3.1. 2 1 2 Y

3.3.2.

3.3.3.

3.3.4.

4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian Belum ada 4 3 12 N 4.1.1. 2 1 2 Y

4.1.2. Dipasang turap penahan tanah

4.2. Terkena swing excavator Belum ada 4 3 12 N 4.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y

4.3. Alat terguling /terperosok Belum Ada 5 4 20 N 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan 5 1 5 N

4.4. Belum Ada 5 4 20 N 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y

4.4.2. Menggunakan detektor

4.5. Belum Ada 3 3 9 N 4.5.1. 3 1 3 Y

4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

4.6. Terkena longsoran material bekas galian Belum Ada 4 3 12 N 4.6.1. 4 1 4 Y

4.7. Operator Terjatuh Belum Ada 4 3 12 N 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt 4 1 4 Y

4.8. Terkena swing excavator Belum Ada 4 3 12 N 4.8.1. 4 1 4 Y

4.9. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi. 2 1 2 Y

4.9.2.

4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian Belum Ada 3 3 9 N 4.10.1. 3 1 3 Y

4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan Belum Ada 3 3 9 N 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja

4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller Belum Ada 4 3 12 N 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat

4.12.2.

4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun Belum Ada 4 3 12 N 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai 3 2 6 Y

4.14. Belum Ada 4 3 12 N 4.14.1. 3 2 6 Y

4.15. Belum Ada 4 3 12 N 4.15.1. 3 2 6 Y

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN

ALAT BERAT

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas

yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk

ke dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat

galian.

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat

terhadap aspek keselamatan

Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di

dekat kaki tebing

Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-

rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"

Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu

waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi

yang sama.

Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material

kurang cocok

Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan

dan jumlah bahan

Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang

dipadatkan

Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan

dan lokasi yang mau dipadatkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 32: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 3 - 13

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.1.1. 3 1 3 Y

5.1.2. Dipasang turap penahan tanah

5.2. Belum Ada 3 3 9 N 5.2.1. 3 1 3 Y

5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

5.3. Belum Ada 5 4 20 N 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y

5.3.2. Menggunakan detektor

5.4. Terkena cangkul/lempak Belum ada 3 3 9 N 5.4.1. Instruksi kerja yang benar 3 1 3 Y

5.4.2. Gunakan sepatu boot

5.5. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.5.1. 3 2 6 Y

5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian Belum Ada 4 3 12 N 5.6.1. Memasang rambu-rambu 3 2 6 Y

5.7. Belum Ada 4 3 12 N 5.7.1. 3 2 6 Y

5.8. Jatuh dari atas ketinggian Belum Ada 4 3 12 N 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal 3 2 6 Y

5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli

5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi

6 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 6.1. Belum ada 5 3 15 N 6.1.1. 4 1 4 Y

6.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka

6.1.3.

6.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

6.2. Kejatuhan benda dari atas Belum ada 4 3 12 N 6.2.1. 2 3 6 Y

7 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 7.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset Belum ada 5 4 20 N 7.1.1. 2 1 2 Y

7.2. Terkena swing alat bor/auger Belum ada 4 2 8 N 7.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y

7.3. Belum ada 4 3 12 N 7.3.1. 2 3 6 Y

8 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.1. Belum ada 3 3 9 N 8.1.1. 1 1 1 Y

8.2. Belum ada 3 4 12 N 8.2.1. 2 2 4 Y

8.2.2.

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada

saat pengangkatan

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di

bawah

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek

besi tulangan bore pile

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk

ke dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif,

pipa gas yang sedang berfungsi, pipa air yang

masih aktif

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada

diatas lokasi galian

Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/

Jaring diatas tempat dimana orang bekerja

Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak

menggunakan pipa beton)

Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran

Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat

pengangkatan

Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus

keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan

Pipa BetonTenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung

tangan dan sepatu boot

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 33: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 4 - 13

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.3.2.

8.4. Belum ada 3 3 9 N 8.4.1. Dipasang penahan longsoran 1 1 1 Y

8.5. Belum ada 3 4 12 N 8.5.1. 2 2 4 Y

8.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian Belum ada 3 3 9 N 8.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y

8.6.2.

9 PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/SETAPAK 9.1. Longsoran tanah galian Belum ada 3 3 9 N 9.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap) 2 1 2 Y

9.2. Belum ada 3 4 12 N 9.2.1. 2 2 4 Y

9.2.2. Pembuatan jalan kerja

10 ERECTION JEMBATAN RANGKA BAJA 10.1. Belum ada 4 3 12 N 10.1.1. 3 1 3 Y

10.1.2.

10.1.3.

10.1.4. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari

10.1.5.

10.1.6.

10.1.7.

10.1.8. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman

10.2. Pekerja tertimpa/terbentur rangka baja Belum Ada 5 3 15 N 10.2.1. 5 1 5 Y

10.2.2.

10.2.3.

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek

dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah

tergeser

Terkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa

beton)

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tersedia lantai kerja/jalan kerja, tangga kerja dengan

pengaman pagar keliling dan jaring pengaman

horisontal

Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk

pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok

diaphragma

Tiang perancah untuk pelaksanaan erection harus kuat

menahan beban rangka dan kokoh terhadap arus banjir

Harus terpasang jaring pengaman horisontal

dibagian bawah

Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada diatas

air

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

rangka baja secara rutin sebelum pengangkatan

Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu

pipa/tanah diangkat

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi

tulangan, terkena palu, terpeleset/terperosok

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda,

terkena benda tajam/tumpul

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes khusus, safety belt, Jaket Pelampung (jika

berada di atas air/sungai) kantong baut

Menggunakan alat peraga untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit

Girder beton, selama pengangkutan dan setelah

terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak

tergulingUNCONTRO

LLED

COPY

Page 34: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 5 - 13

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

11 ERECTION GIRDER JEMBATAN BETON 11.1. Belum ada 4 3 12 N 11.1.1. 3 1 3 Y

11.1.2.

11.1.3.

11.1.4. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman

11.1.5.

11.1.6. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari

11.2. Pekerja tertimpa/terbentur/tergencet girder Belum ada 5 3 15 N 11.2.1. 5 1 5 Y

11.2.2.

11.2.3.

11.2.4.

12 12.1. Belum ada 4 3 12 N 12.1.1. 2 3 6 Y

12.2. Tertimpa tanah karena longsor Belum ada 4 3 12 N 11.2.1. Pasang penahan tanah/turap 2 1 2 Y

13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. Belum ada 3 3 9 N 13.1.1. 2 2 4 Y

13.1.2.

13.1.3.

13.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 13.2.1. 2 1 2 Y

13.2.2. Ada gambar shop drawing

13.2.3.

13.2.4.

13.2.5.

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam/tumpul

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety belt

Harus terpasang jaring pengaman horisontal

dibagian bawah

Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada di atas

air

Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk

pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok

diaphragma

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

girder beton secara rutin

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Sling pengikat/penggantung girder beton harus kuat dan

dobel

Girder beton, selama pengangkutan dan setelah

terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak

terguling

Menggunakan alat komunikasi untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit,

handy talky

BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON

PRACETAK

Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi

tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,

tertimpa potongan tiang pancang

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

sepatu boot dan pelindung muka

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur

benda tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran

bekisting

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 35: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 6 - 13

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

14 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 14.1. Belum ada 3 3 9 N 14.1.1. 2 1 2 Y

14.1.2.

14.1.3.

15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 15.1.1. 4 1 4 Y

15.2. Belum ada 4 3 12 N 15.2.1. 3 1 3 Y

15.2.2.

15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y

15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. Belum ada 3 3 9 N 16.1.1. 3 1 3 Y

16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

16.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 16.2.1. 4 1 4 Y

16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 16.3.1. 4 1 4 Y

16.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 16.4.1. 5 1 5 Y

16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.5.1. 5 1 5 Y

16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.6.1. 5 1 5 Y

16.7. Belum ada 5 3 15 N 16.7.1. 5 1 5 Y

16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.8.1. 5 1 5 Y

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman pada lokasi ketinggian.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam/tumpul, tertimpa

bongkaran bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi

tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoranUNCONTRO

LLED

COPY

Page 36: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 7 - 13

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

17 PEKERJAAN PENGELASAN 17.1. Belum Ada 4 3 12 N 17.1.1. 4 1 4 Y

17.1.2.

Catatan :

Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )

1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)

2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)

3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)

4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)

5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)

Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api

las, terkena aliran listrik

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, penutup hidung

Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan

pada waktu hujan, misal : terpal

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 37: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 8 - 13

Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Jembatan Tanggal Inspeksi :

Sesuai Tidak

1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan 1.1.1.

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.2. Terjatuh dari kendaraan 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang

2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran 2.1.1.

2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

2.1.3.

2.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.

2.2.2.

2.3. Sakit 2.3.1.

2.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai

2.3.3.

2.3.4. Tersedianya P3K

2.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

2.3.6. Penerangan cukup

3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 3.1.1.

3.1.2.

3.2. Kesehatan 3.2.1.

3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

3.2.3.

3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

3.2.6. Penerangan cukup

3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah

yang berbeda.

Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu

lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,

blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll

Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan

sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak

terputus

Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20

Km/Jam"

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

CHECK LIST INSPEKSI K3L

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Target Status

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 38: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 9 - 13

Sesuai Tidak

3.3. 3.3.1.

3.3.2.

3.3.3.

3.3.4.

4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian 4.1.1.

4.1.2. Dipasang turap penahan tanah

4.2. Terkena swing excavator 4.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

4.3. Alat terguling /terperosok 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan

4.4. 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM

4.4.2. Menggunakan detektor

4.5. 4.5.1.

4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

4.6. Terkena longsoran material bekas galian 4.6.1.

4.7. Operator Terjatuh 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt

4.8. Terkena swing excavator 4.8.1.

4.9. Longsoran tebing galian 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi.

4.9.2.

4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian 4.10.1.

4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja

4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat

4.12.2.

4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai

4.14. 4.14.1.

4.15. 4.15.1.

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN

ALAT BERAT

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang

sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat

galian.

Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat

terhadap aspek keselamatan

Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di

dekat kaki tebing

Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-

rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu

waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi

yang sama.

Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang

cocok

Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan

dan jumlah bahan

Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang

dipadatkan

Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan

dan lokasi yang mau dipadatkanUNCONTRO

LLED

COPY

Page 39: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 10 - 13

Sesuai Tidak

5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian 5.1.1.

5.1.2. Dipasang turap penahan tanah

5.2. 5.2.1.

5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

5.3. 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM

5.3.2. Menggunakan detektor

5.4. Terkena cangkul/lempak 5.4.1. Instruksi kerja yang benar

5.4.2. Gunakan sepatu boot

5.5. Longsoran tebing galian 5.5.1.

5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian 5.6.1. Memasang rambu-rambu

5.7. 5.7.1.

5.8. Jatuh dari atas ketinggian 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal

5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli

5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi

6 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 6.1. 6.1.1.

6.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka

6.1.3.

6.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

6.2. Kejatuhan benda dari atas 6.2.1.

7 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 7.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset 7.1.1.

7.2. Terkena swing alat bor/auger 7.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

7.3. 7.3.1.

8 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.1. 8.1.1.

8.2. 8.2.1.

8.2.2.

8.3. Terperosok ke dalam lubang sumuran hasil galian 8.3.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

8.3.2.

Target Status

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa

gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada

diatas lokasi galian

Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/

Jaring diatas tempat dimana orang bekerja

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC

Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak

menggunakan pipa beton)

Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran

Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat

pengangkatan

Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus

keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan

Pipa BetonTenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung

tangan dan sepatu boot

Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek

dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah

tergeser

Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada

saat pengangkatan

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di

bawah

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek

besi tulangan bore pile

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 40: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 11 - 13

Sesuai Tidak

PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.4. 8.4.1. Dipasang penahan longsoran

8.5. 8.5.1.

8.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian 8.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

8.6.2.

9 PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/SETAPAK 9.1. Longsoran tanah galian 9.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap)

9.2. 9.2.1.

9.2.2. Pembuatan jalan kerja

10 ERECTION JEMBATAN RANGKA BAJA 10.1. 10.1.1.

10.1.2.

10.1.3.

10.1.4. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari

10.1.5.

10.1.6.

10.1.7.

10.1.8. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman

10.2. Pekerja tertimpa/terbentur rangka baja 10.2.1.

10.2.2.

10.2.3.

PIC Target Status

Terkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa

beton)

Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu pipa/tanah

diangkat

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut

Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk

pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok

diaphragma

Tiang perancah untuk pelaksanaan erection harus kuat

menahan beban rangka dan kokoh terhadap arus banjir

Harus terpasang jaring pengaman horisontal dibagian

bawah

Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada diatas

air

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

rangka baja secara rutin sebelum pengangkatan

Menggunakan alat peraga untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi tulangan,

terkena palu, terpeleset/terperosok

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda, terkena

benda tajam/tumpul

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes khusus, safety belt, Jaket Pelampung (jika

berada di atas air/sungai) kantong baut

Tersedia lantai kerja/jalan kerja, tangga kerja dengan

pengaman pagar keliling dan jaring pengaman

horisontal

Girder beton, selama pengangkutan dan setelah

terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak

tergulingUNCONTRO

LLED

COPY

Page 41: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 12 - 13

Sesuai Tidak

11 ERECTION GIRDER JEMBATAN BETON 11.1. 11.1.1.

11.1.2.

11.1.3.

11.1.4. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman

11.1.5.

11.1.6. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari

11.2. Pekerja tertimpa/terbentur/tergencet girder 11.2.1.

11.2.2.

11.2.3.

11.2.4.

12 12.1. 12.1.1.

12.2. Tertimpa tanah karena longsor 11.2.1. Pasang penahan tanah/turap

13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. 13.1.1.

13.1.2.

13.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

13.2. Bekisting ambruk/jebol 13.2.1.

13.2.2. Ada gambar shop drawing

13.2.3.

13.2.4.

13.2.5.

Status

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam/tumpul

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety belt

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Harus terpasang jaring pengaman horisontal dibagian

bawah

Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada di atas

air

Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk

pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok

diaphragma

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

girder beton secara rutin

Sling pengikat/penggantung girder beton harus kuat dan

dobel

Girder beton, selama pengangkutan dan setelah

terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak

terguling

Tindak lanjut PIC Target

Menggunakan alat komunikasi untuk mempermudah

komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit,

handy talky

BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON

PRACETAK

Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi

tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,

tertimpa potongan tiang pancang

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

sepatu boot dan pelindung muka

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 42: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4

Halaman : 13 - 13

Sesuai Tidak

14 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 14.1. 14.1.1.

14.1.2.

14.1.3.

15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 15.1.1.

15.2. 15.2.1.

15.2.2.

15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman

15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. 16.1.1.

16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

16.2. Kena Adukan Semen 16.2.1.

16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 16.3.1.

16.4. Pekerja kejatuhan talang 16.4.1.

16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 16.5.1.

16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 16.6.1.

16.7. 16.7.1.

16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 16.8.1.

17 PEKERJAAN PENGELASAN 17.1. 17.1.1.

17.1.2.

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Target Status

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran

bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman pada lokasi ketinggian.

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pimpinan Unit Kerja Petugas K3

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoran

Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api las,

terkena aliran listrik

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, penutup hidung

Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan

pada waktu hujan, misal : terpal

Tempat, Tgl / Bln / Thn

Mengetahui, Dibuat oleh,

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 43: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 1 - 9

Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Pelabuhan Tanggal Pengujian :

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 1.1.1. 3 2 6 Y

1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

1.1.3.

1.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2.

1.3. Sakit Belum ada 3 3 9 N 1.3.1. 2 2 4 Y

1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai

1.3.3.

1.3.4. Tersedianya P3K

1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

1.3.6. Penerangan cukup

2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 2.1.1. 2 1 2 Y

2.1.2.

2.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

2.2.3.

2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

2.2.6. Penerangan cukup

2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

2.3. Belum ada 3 3 9 N 2.3.1. 2 1 2 Y

2.3.2.

2.3.3.

2.3.4.

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 44: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 2 - 9

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

3 3.1. Belum Ada 4 3 12 N 3.1.1. 3 2 6 Y

3.1.2. Kabel las tidak boleh ada yang terkelupas

3.1.3.

4 4.1. Belum Ada 4 3 12 N 4.1.1. 3 2 6 Y

4.1.2. Kapasitas ponton harus memenuhi daya angkut

4.1.3.

4.1.4.

4.1.5.

5 5.1. Belum Ada 4 3 12 N 5.1.1. 3 2 6 Y

5.1.2.

5.1.3.

5.1.4.

5.1.5.

5.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya

5.1.7.

5.1.8.

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Pengikatan susunan tiang pancang terhadap ponton

harus ekstra kuat dan memadai serta dibagian pinggir

ponton diberi tiang-tiang penghalang untuk menghindari

hempasan gelombang

Penempatan tiang pancang di atas ponton harus

seimbang (tidak berat sebelah) untuk menghindari

tergulingnya ponton

Tali yang digunakan untuk mengikat harus memenuhi

persyaratan

PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG

DI LAUT

Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, kejatuhan

benda dari atas, terkena/terbentur benda tumpul/tiang

pancang, tersabet tali sling, terkena swing alat berat,

terpeleset, tercebur ke laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung

Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk

memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan

PEKERJAAN PENGELASAN PIPA TIANG

PANCANG

Pekerja tertimpa/tergencet pipa tiang pancang,

terkena percikan api las, mata silau oleh sinar las,

tersetrum aliran listrik, kejatuhan benda dari atas

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety shoes, sarung tangan, penutup

hidung, helm

Operator hammber Crane tetap stand-by di dalam

crane untuk menjaga kestabilan posisi tiang pancang

ketika proses penyambungan dengan pengelasan

PEKERJAAN TRANSPORTASI TIANG PANCANG

DI LAUT

Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, terkena/

terbentur benda tumpul/ tiang pancang, terpeleset,

tercebur ke laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm dan pelampung

Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat

sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan

hempasan gelombang

Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk

operasional di dalam laut

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Penempatan alat pancang diatas ponton harus

seimbang sehingga tidak olehUNCONTRO

LLED

COPY

Page 45: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 3 - 9

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

6 6.1. Belum Ada 4 3 12 N 6.1.1. 3 2 6 Y

6.1.2.

6.1.3.

6.1.4.

6.1.5. Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem secara rutin

6.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya

6.1.7.

6.1.8.

7 7.1. Belum Ada 4 3 12 N 7.1.1. 3 2 6 Y

7.1.2.

7.1.3. Pekerja penyelam harus diikat dengan tali pengaman

7.1.4. Disediakan ponton kecil untuk kebutuhan pengecoran

7.1.5.

8 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 8.1. Belum ada 3 3 9 N 8.1.1. 2 2 4 Y

8.1.2.

8.1.3.

8.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 8.2.1. 2 1 2 Y

8.2.2. Ada gambar shop drawing

8.2.3.

8.2.4.

8.2.5.

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

PEKERJAAN PEMBORAN TIANG BOR DI LAUT Pekerja tertimpa/tergencet pipa, kejatuhan benda dari

atas, terkena/terbentur alat bor, terkena auger,

tersabet tali sling, terkena swing alat berat, terpeleset,

tercebur ke laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung

Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk

memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat

sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan

hempasan gelombang

Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk

operasional di dalam laut

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Penempatan alat pancang diatas ponton harus

seimbang sehingga tidak oleh

PEKERJAAN PEMBUATAN PILE JACKET TIANG

DI LAUT

Pekerja terjatuh/terpeleset ke laut, tertimpa/ terbentur

benda, tenggelam/terbawa arus di laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety belt, helm, dan pelampung

Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk

operasional di dalam laut

Tingkat

Resiko

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 46: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 4 - 9

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

9 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 9.1. Belum ada 3 3 9 N 9.1.1. 2 1 2 Y

9.1.2.

9.1.3.

10 PEKERJAAN PEMBESIAN 10.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 10.1.1. 4 1 4 Y

10.2. Belum ada 4 3 12 N 10.2.1. 3 1 3 Y

10.2.2.

10.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 10.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y

10.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

11 PEKERJAAN PENGECORAN 11.1. Belum ada 3 3 9 N 11.1.1. 3 1 3 Y

11.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

11.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 11.2.1. 4 1 4 Y

11.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 11.3.1. 4 1 4 Y

11.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 11.4.1. 5 1 5 Y

11.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 11.5.1. 5 1 5 Y

11.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 11.6.1. 5 1 5 Y

11.7. Belum ada 5 3 15 N 11.7.1. 5 1 5 Y

11.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 11.8.1. 5 1 5 Y

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman pada lokasi ketinggian.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam/tumpul, tertimpa

bongkaran bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari

atas, terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi

tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoranUNCONTRO

LLED

COPY

Page 47: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 5 - 9

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

12 PEKERJAAN PEMASANGAN FENDER 12.1. Belum ada 3 3 9 N 12.1.1. 2 2 4 Y

12.1.2.

12.1.3.

12.2. Terkena aliran listrik dari alat bantu mesin bor Belum ada 4 3 12 N 12.2.1. Kabel listrik tidak boleh ada yang terkelupas 4 1 4 Y

Catatan :

Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )

1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)

2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)

3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)

4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)

5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)

Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, terbanting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety belt, safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar dan jaring pengaman

horisontal

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 48: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 6 - 9

Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Pelabuhan Tanggal Inspeksi :

Sesuai Tidak

1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran 1.1.1.

1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

1.1.3.

1.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.

2.2.2.

1.3. Sakit 1.3.1.

1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai

1.3.3.

1.3.4. Tersedianya P3K

1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

1.3.6. Penerangan cukup

2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 2.1.1.

2.1.2.

2.2. Kesehatan 2.2.1.

2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

2.2.3.

2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

2.2.6. Penerangan cukup

2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

2.3. 2.3.1.

2.3.2.

2.3.3.

2.3.4.

CHECK LIST INSPEKSI K3L

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Target Status

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 49: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 7 - 9

Sesuai Tidak

3 3.1. 3.1.1.

3.1.2. Kabel las tidak boleh ada yang terkelupas

3.1.3.

4 4.1. 4.1.1.

4.1.2. Kapasitas ponton harus memenuhi daya angkut

4.1.3.

4.1.4.

4.1.5.

5 5.1. 5.1.1.

5.1.2.

5.1.3.

5.1.4.

5.1.5.

5.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya

5.1.7. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

5.1.8.

Target Status

PEKERJAAN PENGELASAN PIPA TIANG

PANCANG

Pekerja tertimpa/tergencet pipa tiang pancang, terkena

percikan api las, mata silau oleh sinar las, tersetrum

aliran listrik, kejatuhan benda dari atas

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety shoes, sarung tangan, penutup

hidung, helm

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

Operator hammber Crane tetap stand-by di dalam crane

untuk menjaga kestabilan posisi tiang pancang ketika

proses penyambungan dengan pengelasan

PEKERJAAN TRANSPORTASI TIANG

PANCANG DI LAUT

Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, terkena/

terbentur benda tumpul/ tiang pancang, terpeleset,

tercebur ke laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm dan pelampung

Pengikatan susunan tiang pancang terhadap ponton

harus ekstra kuat dan memadai serta dibagian pinggir

ponton diberi tiang-tiang penghalang untuk menghindari

hempasan gelombang

Penempatan tiang pancang di atas ponton harus

seimbang (tidak berat sebelah) untuk menghindari

tergulingnya ponton

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC

Tali yang digunakan untuk mengikat harus memenuhi

persyaratan

PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG

PANCANG DI LAUT

Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, kejatuhan

benda dari atas, terkena/terbentur benda tumpul/tiang

pancang, tersabet tali sling, terkena swing alat berat,

terpeleset, tercebur ke laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung

Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk

memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan

Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat

sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan

hempasan gelombang

Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk

operasional di dalam laut

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Penempatan alat pancang diatas ponton harus

seimbang sehingga tidak olehUNCONTRO

LLED

COPY

Page 50: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 8 - 9

Sesuai Tidak

6 6.1. 6.1.1.

6.1.2.

6.1.3.

6.1.4.

6.1.5. Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem secara rutin

6.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya

6.1.7. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

6.1.8.

7 7.1. 7.1.1.

7.1.2.

7.1.3. Pekerja penyelam harus diikat dengan tali pengaman

7.1.4. Disediakan ponton kecil untuk kebutuhan pengecoran

7.1.5. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

8 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 8.1. 8.1.1.

8.1.2.

8.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

8.2. Bekisting ambruk/jebol 8.2.1.

8.2.2. Ada gambar shop drawing

8.2.3.

8.2.4.

8.2.5.

9 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 9.1. 9.1.1.

9.1.2.

9.1.3.

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan PIC Target Status

PEKERJAAN PEMBORAN TIANG BOR DI LAUT Pekerja tertimpa/tergencet pipa, kejatuhan benda dari

atas, terkena/terbentur alat bor, terkena auger,

tersabet tali sling, terkena swing alat berat, terpeleset,

tercebur ke laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung

Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk

memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan

Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat

sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan

hempasan gelombang

Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk

operasional di dalam laut

Penempatan alat pancang diatas ponton harus

seimbang sehingga tidak oleh

PEKERJAAN PEMBUATAN PILE JACKET TIANG

DI LAUT

Pekerja terjatuh/terpeleset ke laut, tertimpa/ terbentur

benda, tenggelam/terbawa arus di laut

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety belt, helm, dan pelampung

Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk

operasional di dalam laut

Hasil InspeksiTindak lanjut

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran

bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 51: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5

Halaman : 9 - 9

Sesuai Tidak

10 PEKERJAAN PEMBESIAN 10.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 10.1.1.

10.2. 10.2.1.

10.2.2.

10.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 10.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman

10.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

11 PEKERJAAN PENGECORAN 11.1. 11.1.1.

11.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

11.2. Kena Adukan Semen 11.2.1.

11.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 11.3.1.

11.4. Pekerja kejatuhan talang 11.4.1.

11.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 11.5.1.

11.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 11.6.1.

11.7. 11.7.1.

11.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 11.8.1.

12 PEKERJAAN PEMASANGAN FENDER 12.1. 12.1.1.

12.1.2.

12.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

12.2. Terkena aliran listrik dari alat bantu mesin bor 12.2.1. Kabel listrik tidak boleh ada yang terkelupas

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Target Status

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman pada lokasi ketinggian.

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Pimpinan Unit Kerja Petugas K3

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoran

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, terbanting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety belt, safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar dan jaring pengaman

horisontal

Tempat, Tgl / Bln / Thn

Mengetahui, Dibuat oleh,UNCONTRO

LLED

COPY

Page 52: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 1 - 16

Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Bangunan Gedung Tanggal Pengujian :

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 1.1.1. 3 2 6 Y

1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

1.1.3.

1.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2.

1.3. Sakit Belum ada 3 3 9 N 1.3.1. 2 2 4 Y

1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai

1.3.3.

1.3.4. Tersedianya P3K

1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

1.3.6. Penerangan cukup

2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 2.1.1. 2 1 2 Y

2.1.2.

2.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 2.2.1. 3 2 6 Y

2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

2.2.3.

2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

2.2.6. Penerangan cukup

2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

2.3. Belum ada 3 3 9 N 2.3.1. 2 1 2 Y

2.3.2.

2.3.3.

2.3.4.

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 53: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 2 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

3 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 3.1. Belum ada 5 3 15 N 3.1.1. 4 1 4 Y

3.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka

3.1.3.

3.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

3.2. Kejatuhan benda dari atas Belum ada 4 3 12 N 3.2.1. 2 3 6 Y

4 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 4.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset Belum ada 5 4 20 N 4.1.1. 2 1 2 Y

4.2. Terkena swing alat bor/auger Belum ada 4 2 8 N 4.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y

4.3. Belum ada 4 3 12 N 4.3.1. 2 3 6 Y

5 PEKERJAAN PONDASI DIAPHRAGMA WALL 5.1. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian Belum ada 5 3 15 N 5.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y

5.1.2.

5.2. Belum ada 5 2 10 N 5.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y

5.2.2.

5.3. Belum ada 3 3 9 N 5.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 3 1 3 Y

5.3.2.

6 PEKERJAAN PONDASI FRANKY PILE 6.1. Belum ada 5 2 10 N 6.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 5 1 5 Y

6.2. Belum ada 3 3 9 N 6.2.1. 2 3 6 Y

6.2.2.

6.3. Terkena mesin lier Belum ada 4 3 12 N 6.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 2 4 Y

6.3.2. Mesin (drum dan rantai) dipasang tutup pengaman

7 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 7.1. Belum ada 3 3 9 N 7.1.1. 1 1 1 Y

7.2. Belum ada 3 4 12 N 7.2.1. 2 2 4 Y

7.2.2.

7.3. Terperosok ke dalam lubang sumuran hasil galian Belum ada 3 3 9 N 7.3.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y

7.3.2.

Tenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung

tangan dan sepatu boot

Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek

dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah

tergeser

Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergesek besi

tulangan, tersabet sling yg putus

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

secara rutin

Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak

menggunakan pipa beton)

Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran

Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat

pengangkatan

Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus

keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan

Pipa Beton

Lubang ditutup dengan papan/ multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Tertimpa/terban-ting/tergencet ranjangan clamp shell

grab Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Tersabet sling yang putus, terkena besi tulangan,

kejatuhan benda dari atas, terpeleset Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

secara rutin

Tertimpa pipa/ terkena hammer franky pile pada saat

pelaksanaan

Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada

saat pengangkatan

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di

bawah

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek

besi tulangan bore pile

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 54: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 3 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 7.4. Belum ada 3 3 9 N 7.4.1. Dipasang penahan longsoran 1 1 1 Y

7.5. Belum ada 3 4 12 N 7.5.1. 2 2 4 Y

7.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian Belum ada 3 3 9 N 7.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y

7.6.2.

8 PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/SETAPAK 8.1. Longsoran tanah galian Belum ada 3 3 9 N 8.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap) 2 1 2 Y

8.2. Belum ada 3 4 12 N 8.1.2. 2 2 4 Y

8.2.2. Pembuatan jalan kerja

9 9.1. Longsoran tanah tebing akibat galian Belum ada 4 3 12 N 9.1.1. 2 1 2 Y

9.1.2. Dipasang turap penahan tanah

9.2. Terkena swing excavator Belum ada 4 3 12 N 9.2.1. 4 1 4 Y

9.3. Alat terguling /terperosok Belum Ada 5 4 20 N 9.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan 5 1 5 N

9.4. Belum Ada 5 4 20 N 9.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y

9.4.2. Menggunakan detektor

9.5. Belum Ada 3 3 9 N 9.5.1. 3 1 3 Y

9.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

9.6. Terkena longsoran material bekas galian Belum Ada 4 3 12 N 9.6.1. 4 1 4 Y

9.7. Operator Terjatuh Belum Ada 4 3 12 N 9.7.1. Operator Memakai Safety Belt 4 1 4 Y

9.8. Terkena swing excavator Belum Ada 4 3 12 N 9.8.1. 4 1 4 Y

9.9. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 9.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi. 2 1 2 Y

9.9.2.

9.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian Belum Ada 3 3 9 N 9.10.1. 3 1 3 Y

9.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan Belum Ada 3 3 9 N 9.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja

9.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller Belum Ada 4 3 12 N 9.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat

9.12.2.

9.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun Belum Ada 4 3 12 N 9.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai 3 2 6 Y

9.14. Belum Ada 4 3 12 N 9.14.1. 3 2 6 Y

9.15. Belum Ada 4 3 12 N 9.15.1. 3 2 6 YKerusakan bangunan disekitar timbunan yang

dipadatkan

Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan

dan lokasi yang mau dipadatkan

Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat

galian.

Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat

terhadap aspek keselamatan

Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di

dekat kaki tebing

Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-

rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"

Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu

waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi

yang sama.

Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang

cocok

Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan

dan jumlah bahan

GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN ALAT

BERAT

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang

sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Terkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa

beton)

Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu pipa/tanah

diangkat

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi tulangan,

terkena palu, terpeleset/terperosok

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 55: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 4 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

10 GALIAN MANUAL 10.1. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 10.1.1. 3 1 3 Y

10.1.2. Dipasang turap penahan tanah

10.2. Belum Ada 3 3 9 N 10.2.1. 3 1 3 Y

10.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

10.3. Belum Ada 5 4 20 N 10.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y

10.3.2. Menggunakan detektor

10.4. Terkena cangkul/lempak Belum ada 3 3 9 N 10.4.1. Instruksi kerja yang benar 3 1 3 Y

10.4.2. Gunakan sepatu boot

10.5. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 10.5.1. 3 2 6 Y

10.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian Belum Ada 4 3 12 N 10.6.1. Memasang rambu-rambu 3 2 6 Y

10.7. Belum Ada 4 3 12 N 10.7.1. 3 2 6 Y

10.8. Jatuh dari atas ketinggian Belum Ada 4 3 12 N 10.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal 3 2 6 Y

10.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli

10.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi

11 ALAT TRANSPORTASI LIFT BARANG 11.1. Kejatuhan benda dari atas Belum Ada 4 3 12 N 11.1.1. 3 1 3 Y

11.2. Jatuh saat mengeluarkan barang dari lift lantai atas Belum Ada 5 3 15 N 11.2.1. 5 1 5 Y

11.3. Material jatuh waktu diangkat Belum Ada 4 3 12 N 11.3.1. 4 1 4 Y

11.4. Lift barang bergoyang Belum Ada 3 3 9 N 11.4.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat 2 1 2 Y

11.5. Bucket lift jatuh karena sling putus Belum Ada 3 3 9 N 11.5.1. 2 1 2 Y

11.6. Pekerja jatuh dari lift barang Belum Ada 5 3 15 N 11.6.1. 5 1 5 Y

12 ALAT TRANSPORTASI LIFT ORANG 12.1. Jatuhan benda dari atas Belum Ada 4 4 16 N 12.1.1. 3 1 3 Y

12.1.2.

12.2. Jatuh ketika keluar dari lift dan ketika lift berjalan Belum Ada 5 3 15 N 12.2.1. 5 1 5 Y

12.2.2. Box Lift harus tertutup kawat ram pada ke-4 sisinya

Tempat orang menunggu lift di bawah, harus dilindungi

dengan atap penahan jatuhan terbuat dari

multiplek/papan

Pada lantai dimana penumpang akan keluar, dipasang

jembatan yang kuat beserta railing pengaman di

samping kiri kanan

Tempat material akan dimasukkan ke lift (di lantai

dasar), harus dilindungi dengan atap penahan jatuhan

terbuat dari multiplek/papan

Pada lantai dimana tempat mengeluarkan barang dari

lift, dipasang jembatan yang kuat beserta railing

pengaman di samping kiri kanan

Disekeliling bucket lift harus ada penghalang agar

material tidak jatuh

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

lift orang secara rutin

Diberi rambu-rambu peringatan bahwa lift tidak

dipergunakan untuk mengangkut orang

Atap lift orang harus kuat menahan benda jatuhan,

terbuat dari plat baja

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa

gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada

diatas lokasi galian

Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/

Jaring diatas tempat dimana orang bekerja

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 56: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 5 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

ALAT TRANSPORTASI LIFT ORANG 12.3. Box lift bergoyang Belum Ada 4 3 12 N 12.3.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat 2 1 2 Y

12.4. Box lift jatuh karena sling putus Belum Ada 5 2 10 N 12.4.1. 2 1 2 Y

12.4.2.

13 ALAT TRANSPORTASI TOWER CRANE 13.1. Belum Ada 4 4 16 N 13.1.1. 3 1 3 Y

13.1.2.

13.2. Bila ada pekerjaan pengelasan Belum Ada 3 3 9 N 13.2.1. 3 1 3 Y

13.2.2.

13.3. Bahaya tower crane terguling Belum Ada 3 3 9 N 13.3.1. 3 1 3 Y

13.3.2.

13.3.3. Bracing tower crane sesuai referensi buku manual

13.3.4.

13.4. Tower crane tersambar petir, tertabrak pesawat Belum Ada 3 3 9 N 13.4.1. Dipasang penangkal petir pada puncak tower crane 3 1 3 Y

13.4.2.

14 PEKERJAAN POMPA BETON 14.1. Belum Ada 3 3 9 N 14.1.1. 2 1 2 Y

14.2. Pekerja tersembur beton 3 3 9 N 14.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m 2 1 2 Y

15 PEKERJAAN SCAFOLDING 15.1. Pekerja kerobohan scafolding Belum ada 3 3 9 N 15.1.1. 3 1 3 Y

15.1.2.

Landasan scafolding harus pada posisi yang rata dan

kuat

Dipasang cross brace atau support dan diikat pada

sudut sudutnya ke dinding struktur yang sudah jadi.

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Pondasi harus stabil dengan memperhitungkan free

standing dan berat total tower crane bila perlu pondasi

blok diperkuat dengan tiang pancang (sesuai referensi

buku manualnya)

Pengangkatan beban pada boom harus ada sirene

peringatan bila melampaui jarak batas beban

Dipasang lampu-lampu hazard sepanjang boom dan

puncak

Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur pada

saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa beton

Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety

shoes, sarung tangan

Dipasang pengunci pengaman otomatis pada box lift

terhadap rel-nya

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

lift orang secara rutin

Pada saat erection tower crane pekerja kejatuhan

benda dari atas, pekerja terpeleset jatuh, tergencet/

terjepit besi

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety belt,

safety shoes khusus, sarung tangan

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, penutup hidung

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila

ada percikan api

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 57: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 6 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

16 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 16.1. Belum ada 3 3 9 N 16.1.1. 2 2 4 Y

16.1.2.

16.1.3.

16.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 16.2.1. 2 1 2 Y

16.2.2. Ada gambar shop drawing

16.2.3.

16.2.4.

16.2.5.

17 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 17.1. Belum ada 3 3 9 N 17.1.1. 2 1 2 Y

17.1.2.

17.1.3.

18 PEKERJAAN PEMBESIAN 18.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 18.1.1. 4 1 4 Y

18.2. Belum ada 4 3 12 N 18.2.1. 3 1 3 Y

18.2.2.

18.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 18.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y

18.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

19 PEKERJAAN PENGECORAN 19.1. Belum ada 3 3 9 N 19.1.1. 3 1 3 Y

19.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

19.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 19.2.1. 4 1 4 Y

19.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 19.3.1. 4 1 4 Y

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran

bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 58: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 7 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

PEKERJAAN PENGECORAN 19.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 19.4.1. 5 1 5 Y

19.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 19.5.1. 5 1 5 Y

19.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 19.6.1. 5 1 5 Y

19.7. Belum ada 5 3 15 N 19.7.1. 5 1 5 Y

19.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 19.8.1. 5 1 5 Y

20 FINISHING GEDUNG 20.1. Kejatuhan benda dari atas, terkena benda tajam Belum ada 3 3 9 N 20.1.1. 3 1 3 Y

20.2. Belum ada 4 3 12 N 20.2.1. Pemasangan rambu-rambu bahaya aliran listrik 4 1 4 Y

20.2.2. Hindari banyaknya sambungan pembagian aliran

20.2.3.

20.2.4.

20.2.5. Cegah/hindari adanya genangan air

20.3. Bahaya Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 20.3.1. Harus tersedia pemadam kebakaran yang memadai 3 1 3 Y

20.3.2.

20.4. Kecelakaan kerja, terjatuh dari ketinggian Belum ada 5 3 15 N 20.4.1. Tersedia bangku kerja yang kuat dan lebar 3 2 6 Y

20.4.2.

20.4.3.

20.4.4.

20.4.5.

20.4.6.

20.4.7. Tenaga kerja harus memakai safety belt 3 2 6 Y

20.4.8.

20.4.9.

20.4.10. Tangga kerja harus memakai railing pagar pengaman

20.4.11. Pemasangan scaffolding harus dilengkapi dengan

kelengkapan perkuatan seperti : bracing, skor, wall

bracing, alas dudukan perancah dll

Tangga setiap lantai bangunan harus dipasang railing

pagar pengaman dan jaring pengaman horisontal

Setiap pinggir lantai void dipasang pagar pengaman

dan jaring pengaman horisontal

Dipasang rambu-rambu peringatan, misal "Awas

Jatuh"

Pada malam hari harus ada penerangan yang cukup,

terutama dibagian tangga

Sekeliling bangunan dipasang jaring pengaman

horisontal + vertikal

Dipasang lantai injakan yang kuat pada steger dan

dipasang railing pagar pengaman

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes khusus

Tersengat aliran listrik pada kegiatan penggunaan alat

bantu (bor tangan, mesin potong, mesin gerinda, dll.)

Pemberian isolasi pengaman pada kabel yang

terkelupas.

Penyambungan listrik dikoordinasikan dengan tukang

listrik

Harus terpasang rambu-rambu peringatan yang

berhubungan dengan kebakaran, seperti dilarang

merokok, dilarang menyalakan api, dll

Setiap tingkat lantai dibagian pinggir sekeliling

bangunan harus dipasang pagar pengaman dan jaring

pengaman horisontal

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman pada lokasi ketinggian.

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai

railing pengaman

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoran

Pengendalian Yang Disyaratkan

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 59: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 8 - 16

( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N

21 PEKERJAAN PLAFON dan RANGKA 21.1. Pekerja tertimpa kayu dan paku Belum ada 5 3 15 N 21.1.1. 5 1 5 Y

21.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode 4 1 4 Y

22 PEMASANGAN RANGKA dan PENUTUP ATAP 22.1. Belum ada 4 3 12 N 22.1.1. 4 1 4 Y

22.1.2.

22.1.3.

22.1.4. Dipasang jaring pengaman horisontal

22.2. Pekerjaan pengelasan Belum Ada 3 3 9 N 22.2.1. 3 1 3 Y

22.2.2.

22.2.3. Dipasang rambu-rambu peringatan

23 INSTALASI LISTRIK 23.1. Pekerja terkena aliran listrik Belum Ada 4 3 12 N 23.1.1. 2 1 2 Y

23.1.2. Panel listrik harus diberi pengamanan.

23.1.3. Matikan aliran listrik pada waktu pemasangan instalasi. 4 1 4 Y

23.1.4. Pekerja memakai sarung karet dan safety Shoes 4 1 4 Y

Catatan :

Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )

1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)

2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)

3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)

4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)

5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)

Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang

Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila

ada percikan api

Letak jalur kabel harus betul - betul aman, sambungan

kabel harus diproteksi dgn isolasi dan diletakkan di atas

permukaan tanah kering.

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan

safety shoes.

Kejatuhan benda dari atas, terpeleset, terbentur benda

yang sedang diangkat, terkena benda tajam

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes khusus, safety belt

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

secara rutin

Harus dipasang tali keseimbangan pada rangka atap

waktu pemasangan rangka

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, helm

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi

( R ) ( Rt )

No. Kegiatan BahayaPengendalian

Yang Ada

Tingkat

Keparahan

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Resiko

Resiko dpt

Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 60: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 9 - 16

Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….

Aktivitas : Pekerjaan Bangunan Gedung Tanggal Inspeksi :

Sesuai Tidak

1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran 1.1.1.

1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran

1.1.3.

1.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.

2.2.2.

1.3. Sakit 1.3.1.

1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai

1.3.3.

1.3.4. Tersedianya P3K

1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup

1.3.6. Penerangan cukup

2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 2.1.1.

2.1.2.

2.2. Kesehatan 2.2.1.

2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai

2.2.3.

2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu

2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup

2.2.6. Penerangan cukup

2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran

2.3. 2.3.1.

2.3.2.

2.3.3.

2.3.4.

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar

Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan pada malam hari

KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI

PEKERJAAN

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung

tangan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,

tersandung, terbentur

Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-

puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock

material harus rapi

Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan

sumber pompa air

Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan

pemasangan yang rapi

Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang

kebocoran

Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh

terhadap hembusan angin dan air hujan

Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-

rambu jaga kebersihan

Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta

memadai

CHECK LIST INSPEKSI K3L

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

Tindak lanjut PIC Target Status

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 61: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 10 - 16

Sesuai Tidak

3 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 3.1. 3.1.1.

3.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka

3.1.3.

3.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

3.2. Kejatuhan benda dari atas 3.2.1.

4 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 4.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset 4.1.1.

4.2. Terkena swing alat bor/auger 4.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

4.3. 4.3.1.

5 PEKERJAAN PONDASI DIAPHRAGMA WALL 5.1. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian 5.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

5.1.2.

5.2. 5.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

5.2.2.

5.3. 5.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

5.3.2.

6 PEKERJAAN PONDASI FRANKY PILE 6.1. 6.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

6.2. 6.2.1.

6.2.2.

6.3. Terkena mesin lier 6.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

6.3.2. Mesin (drum dan rantai) dipasang tutup pengaman

7 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 7.1. 7.1.1.

7.2. 7.2.1.

7.2.2.

7.3. Terperosok ke dalam lubang sumuran hasil galian 7.3.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

7.3.2.

7.4. 7.4.1. Dipasang penahan longsoran

7.5. 7.5.1.

7.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian 7.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya

7.6.2.

Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek

dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah

tergeserTerkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa

beton)

Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu pipa/tanah

diangkat

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

secara rutin

Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak

menggunakan pipa beton)

Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran

Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat

pengangkatan

Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus

keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan

Pipa BetonTenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung

tangan dan sepatu boot

Tertimpa/terban-ting/tergencet ranjangan clamp shell

grab Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Tersabet sling yang putus, terkena besi tulangan,

kejatuhan benda dari atas, terpeleset Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

secara rutin

Tertimpa pipa/ terkena hammer franky pile pada saat

pelaksanaan

Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergesek besi

tulangan, tersabet sling yg putus

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di

bawah

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek

besi tulangan bore pile

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Lubang ditutup dengan papan/ multiplek dan diatasnya

diberi beban supaya tidak mudah tergeser

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada

saat pengangkatan

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

tiang pancang secara rutin

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 62: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 11 - 16

Sesuai Tidak

8 8.1. Longsoran tanah galian 8.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap)

8.2. 8.1.2.

8.2.2. Pembuatan jalan kerja

9 9.1. Longsoran tanah tebing akibat galian 9.1.1.

9.1.2. Dipasang turap penahan tanah

9.2. Terkena swing excavator 9.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya

9.3. Alat terguling /terperosok 9.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan

9.4. 9.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM

9.4.2. Menggunakan detektor

9.5. 9.5.1.

9.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

9.6. Terkena longsoran material bekas galian 9.6.1.

9.7. Operator Terjatuh 9.7.1. Operator Memakai Safety Belt

9.8. Terkena swing excavator 9.8.1.

9.9. Longsoran tebing galian 9.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi.

9.9.2.

9.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian 9.10.1.

9.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan 9.11.1.

9.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller 9.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat

9.12.2.

9.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun 9.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai

9.14. 9.14.1.

9.15. 9.15.1.

10 GALIAN MANUAL 10.1. Longsoran tebing galian 10.1.1.

10.1.2. Dipasang turap penahan tanah

10.2. 10.2.1.

10.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot

Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang

dipadatkan

Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan

dan lokasi yang mau dipadatkan

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat

terhadap aspek keselamatan

Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di

dekat kaki tebing

Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-

rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"

Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja

Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu

waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi

yang sama.

Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang

cocok

Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan

dan jumlah bahan

GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN ALAT

BERAT

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang

sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke

dalam lubang galian

Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu

peringatan

Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat

galian.

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/ SETAPAK

Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi tulangan,

terkena palu, terpeleset/terperosok

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan

sepatu boot

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 63: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 12 - 16

Sesuai Tidak

GALIAN MANUAL 10.3. 10.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM

10.3.2. Menggunakan detektor

10.4. Terkena cangkul/lempak 10.4.1. Instruksi kerja yang benar

10.4.2. Gunakan sepatu boot

10.5. Longsoran tebing galian 10.5.1.

10.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian 10.6.1. Memasang rambu-rambu

10.7. 10.7.1.

10.8. Jatuh dari atas ketinggian 10.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal

10.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli

10.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi

11 ALAT TRANSPORTASI LIFT BARANG 11.1. Kejatuhan benda dari atas 11.1.1.

11.2. Jatuh saat mengeluarkan barang dari lift lantai atas 11.2.1.

11.3. Material jatuh waktu diangkat 11.3.1.

11.4. Lift barang bergoyang 11.4.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat

11.5. Bucket lift jatuh karena sling putus 11.5.1.

11.6. Pekerja jatuh dari lift barang 11.6.1.

12 ALAT TRANSPORTASI LIFT ORANG 12.1. Jatuhan benda dari atas 12.1.1.

12.1.2.

12.2. Jatuh ketika keluar dari lift dan ketika lift berjalan 12.2.1.

12.2.2. Box Lift harus tertutup kawat ram pada ke-4 sisinya

12.3. Box lift bergoyang 12.3.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat

12.4. Box lift jatuh karena sling putus 12.4.1.

12.4.2. Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

lift orang secara rutin

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

lift orang secara rutin

Diberi rambu-rambu peringatan bahwa lift tidak

dipergunakan untuk mengangkut orang

Atap lift orang harus kuat menahan benda jatuhan,

terbuat dari plat baja

Tempat orang menunggu lift di bawah, harus dilindungi

dengan atap penahan jatuhan terbuat dari

multiplek/papan

Pada lantai dimana penumpang akan keluar, dipasang

jembatan yang kuat beserta railing pengaman di

samping kiri kanan

Dipasang pengunci pengaman otomatis pada box lift

terhadap rel-nya

Metode penggalian dengan cara terasering (ber-

Tangga)

Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada

diatas lokasi galian

Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/

Jaring diatas tempat dimana orang bekerja

Tempat material akan dimasukkan ke lift (di lantai

dasar), harus dilindungi dengan atap penahan jatuhan

terbuat dari multiplek/papan

Pada lantai dimana tempat mengeluarkan barang dari

lift, dipasang jembatan yang kuat beserta railing

pengaman di samping kiri kanan

Disekeliling bucket lift harus ada penghalang agar

material tidak jatuh

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa

gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 64: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 13 - 16

Sesuai Tidak

13 ALAT TRANSPORTASI TOWER CRANE 13.1. 13.1.1.

13.1.2.

13.2. Bila ada pekerjaan pengelasan 13.2.1.

13.2.2.

13.3. Bahaya tower crane terguling 13.3.1.

13.3.2.

13.3.3. Bracing tower crane sesuai referensi buku manual

13.3.4.

13.4. Tower crane tersambar petir, tertabrak pesawat 13.4.1. Dipasang penangkal petir pada puncak tower crane

13.4.2.

14 PEKERJAAN POMPA BETON 14.1. 14.1.1.

14.2. Pekerja tersembur beton 14.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m

15 PEKERJAAN SCAFOLDING 15.1. Pekerja kerobohan scafolding 15.1.1.

15.1.2.

16 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 16.1. 16.1.1.

16.1.2.

16.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional

16.2. Bekisting ambruk/jebol 16.2.1.

16.2.2. Ada gambar shop drawing

16.2.3.

16.2.4.

16.2.5.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan

jaring pengaman horisontal

Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut

perancahnya

Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross

bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll

Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara

ketat sesuai I T P

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada

dibawah bekisting pada waktu pengecoran

Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur pada

saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa beton

Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety

shoes, sarung tangan

Landasan scafolding harus pada posisi yang rata dan

kuat

Dipasang cross brace atau support dan diikat pada

sudut sudutnya ke dinding struktur yang sudah jadi.

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda

tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting

Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,

safety shoes, helm, dan pelampung

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, penutup hidung

Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila

ada percikan api

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Pondasi harus stabil dengan memperhitungkan free

standing dan berat total tower crane bila perlu pondasi

blok diperkuat dengan tiang pancang (sesuai referensi

buku manualnya)

Pengangkatan beban pada boom harus ada sirene

peringatan bila melampaui jarak batas beban

Dipasang lampu-lampu hazard sepanjang boom dan

puncak

Tindak lanjut PIC Target Status

Pada saat erection tower crane pekerja kejatuhan

benda dari atas, pekerja terpeleset jatuh, tergencet/

terjepit besi

Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu

peringatan

Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety belt,

safety shoes khusus, sarung tangan

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 65: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 14 - 16

Sesuai Tidak

17 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 17.1. 17.1.1.

17.1.2.

17.1.3.

18 PEKERJAAN PEMBESIAN 18.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 18.1.1.

18.2. 18.2.1.

18.2.2.

18.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 18.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman

18.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan

19 PEKERJAAN PENGECORAN 19.1. 19.1.1.

19.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.

19.2. Kena Adukan Semen 19.2.1.

19.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 19.3.1.

19.4. Pekerja kejatuhan talang 19.4.1.

19.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 19.5.1.

19.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 19.6.1.

19.7. 19.7.1.

19.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 19.8.1.

20 FINISHING GEDUNG 20.1. Kejatuhan benda dari atas, terkena benda tajam 20.1.1.

20.2. 20.2.1. Pemasangan rambu-rambu bahaya aliran listrik

20.2.2. Hindari banyaknya sambungan pembagian aliran

20.2.3.

20.2.4.

20.2.5. Cegah/hindari adanya genangan air

Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di

bawah bekisting pengecoran

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes khusus

Tersengat aliran listrik pada kegiatan penggunaan alat

bantu (bor tangan, mesin potong, mesin gerinda, dll.)

Pemberian isolasi pengaman pada kabel yang

terkelupas.

Penyambungan listrik dikoordinasikan dengan tukang

listrik

Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan

sepatu boot

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket

betonan

Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum

digunakan

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman pada lokasi ketinggian.

Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu

dekat/naik bucket pengecoran

Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga

kerja/jembatan kerja

Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing

pengaman

Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan

benda dari atas"

Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati

dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes, safety belt

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring

pengaman horisontal

Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,

tergencet

Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja

dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada

lokasi ketinggian.

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,

terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran

bekisting

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes.

Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga

kerja dengan pengaman pagar keliling.

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 66: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 15 - 16

Sesuai Tidak

FINISHING GEDUNG 20.3. Bahaya Kebakaran 20.3.1. Harus tersedia pemadam kebakaran yang memadai

20.3.2.

20.4. Kecelakaan kerja, terjatuh dari ketinggian 20.4.1. Tersedia bangku kerja yang kuat dan lebar

20.4.2.

20.4.3.

20.4.4.

20.4.5.

20.4.6.

20.4.7. Tenaga kerja harus memakai safety belt

20.4.8.

20.4.9.

20.4.10. Tangga kerja harus memakai railing pagar pengaman

20.4.11.

21 PEKERJAAN PLAFON dan RANGKA 21.1. Pekerja tertimpa kayu dan paku 21.1.1.

21.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode

22 PEMASANGAN RANGKA dan PENUTUP ATAP 22.1. 22.1.1.

22.1.2.

22.1.3.

22.1.4. Dipasang jaring pengaman horisontal

22.2. Pekerjaan pengelasan 22.2.1.

22.2.2.

22.2.3. Dipasang rambu-rambu peringatan

Harus dipasang tali keseimbangan pada rangka atap

waktu pemasangan rangka

Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju

pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,

sarung tangan, helm

Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila

ada percikan api

Dipasang lantai injakan yang kuat pada steger dan

dipasang railing pagar pengaman

Pemasangan scaffolding harus dilengkapi dengan

kelengkapan perkuatan seperti : bracing, skor, wall

bracing, alas dudukan perancah dll

Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan

safety shoes.

Kejatuhan benda dari atas, terpeleset, terbentur benda

yang sedang diangkat, terkena benda tajam

Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,

safety shoes khusus, safety belt

Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan

secara rutin

Setiap tingkat lantai dibagian pinggir sekeliling

bangunan harus dipasang pagar pengaman dan jaring

pengaman horisontal

Tangga setiap lantai bangunan harus dipasang railing

pagar pengaman dan jaring pengaman horisontal

Setiap pinggir lantai void dipasang pagar pengaman dan

jaring pengaman horisontal

Dipasang rambu-rambu peringatan, misal "Awas

Jatuh"

Pada malam hari harus ada penerangan yang cukup,

terutama dibagian tangga

Sekeliling bangunan dipasang jaring pengaman

horisontal + vertikal

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

Harus terpasang rambu-rambu peringatan yang

berhubungan dengan kebakaran, seperti dilarang

merokok, dilarang menyalakan api, dll

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY

Page 67: 3-000-57-01_05_Ident_Risk_K3.pdf

Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05

PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6

Halaman : 16 - 16

Sesuai Tidak

23 INSTALASI LISTRIK 23.1. Pekerja terkena aliran listrik 23.1.1.

23.1.2. Panel listrik harus diberi pengamanan.

23.1.3. Matikan aliran listrik pada waktu pemasangan instalasi.

23.1.4. Pekerja memakai sarung karet dan safety Shoes

Tempat, Tgl / Bln / Thn

Mengetahui, Dibuat oleh,

Pimpinan Unit Kerja Petugas K3

Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status

Letak jalur kabel harus betul - betul aman, sambungan

kabel harus diproteksi dgn isolasi dan diletakkan di atas

permukaan tanah kering.

No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan

UNCONTRO

LLED

COPY