3-000-57-01_05_ident_risk_k3.pdf
TRANSCRIPT
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 2 – 8
1. TUJUAN
Sebagai petunjuk dalam membuat identifikasi, melakukan pengukuran dan pengendalian serta
evaluasi terhadap aspek risiko dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang terdapat
pada lingkungan kerja Perusahaan.
2. RUANG LINGKUP
Petunjuk Kerja ini berlaku di seluruh Unit Kerja & Unit Usaha Perusahaan.
3. ACUAN
3.1. ISO 9001, Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan yang Berkaitan dengan Produk.
3.2. ISO 14001, Klausul 4.3.1 Aspek Lingkungan.
3.3. OHSAS 18001, Klausul 4.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penetapan
Pengendalian.
3.4. SMK3, Klausul 2.1 Perencanan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko.
4. DEFINISI
4.1 Management Representative (MR)
Adalah yang bertanggung jawab terhadap berjalannya Sistem Manajamen Mutu ISO 9001
di Perusahaan, mengkoordinasi semua jajaran Manajemen Perusahaan untuk menjalankan
Sistem Manajemen Perusahaan sesuai dengan standar ISO 9001.
5. KETENTUAN UMUM
5.1 General Manager Pengembangan sebagai Management Representative (MR) dibantu
Sekretaris Perusahaan (Sekper) sebagai pembina K3 Pusat, Senior Manager sebagai
pembina K3 Divisi dan Divisi Regional serta Kepala Proyek sebagai pembina K3 Proyek
berserta Tim P2K3 pada masing-masing tingkatan, melakukan identifikasi aspek K3 dan
pengujian risiko serta pengendalian risiko.
5.2 Metodologi identifikasi aspek K3 dan pengujian risiko dilaksanakan dengan
memperhatikan lingkup aktifitas, persyaratan peraturan Pemerintah, standar dan
persyaratan kontrak.
5.3 Pedoman dasar identifikasi potensi sumber bahaya adalah tergantung dari metode kerja
yang digunakan, detail unsur metode kerja secara menyeluruh harus telah mencakup hal-
hal yang sebagai berikut ini:
5.3.1 Kerangka dasar (platform) keamanan dan keselamatan yang diambil.
5.3.2 Urutan langkah atau tahapan metode kerja secara keseluruhan.
5.3.3 Metode kerja atau metode yang diambil untuk:
a. Pekerjaan sementara (temporary work), seperti penempatan dan pemindahan
aliran jaringan listrik sementara,
b. Melindungi proses dan hasil produksi, operator kerja dan lingkungan yang
kemungkinan mempengaruhinya,
c. Penentuan lalu lintas barang dan orang (transportasi dan traffic management).
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 3 – 8
5.3.4 Pemilihan dan penggunaan:
a. Peralatan, alat–alat kerja dan alat bantu kerja, mesin perkakas (tools),
b. bahan dan material kerja,
c. Peralatan keselamatan pada peralatan kerja (safety device) dan
d. Alat Pelindung Diri (APD).
5.3.5 Penentuan jalan kerja dan lingkungan kerja yang aman.
5.3.6 Melakukan review metode kerja apabila terjadi perubahan design selama masa
konstruksi, termasuk jika terjadi perubahan spesifikasi atau kontrak.
5.3.7 Detail penempatan (tata letak) peralatan kelistrikan, bahan-bahan berbahaya
(antara lain: gas, bahan kimia, dst) dan beracun, sampah dan material serta bahan
lainnya kebutuhan lapangan.
5.4 Identifikasi Potensi Sumber Bahaya dilakukan pada saat :
5.4.1 Pekerjaan akan dimulai, didentifikasi berdasarkan pada lingkup pekerjaan.
5.4.2 Pekerjaan sudah berjalan tetapi di indikasikan mempunyai kecenderungan bahaya
kecelakaan semakin tinggi.
5.4.3 Pekerjaan yang ditangani mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang besar dan
mempunyai kompleksitas pekerjaan dengan risiko tinggi/bahaya kecelakaan.
5.4.4 Adanya perubahan design/kuantitas pekerjaan yang dapat menimbulkan potensi
bahaya.
5.4.5 Identifikasi potensi sumber bahaya yang memberikan pengaruh kepada
keselamatan tenaga kerja, penyakit akibat kerja dan pengaruh lingkungan, dapat
menggunakan acuan yang terdapat pada lampiran 9.2 s.d. 9.6.
5.5 Pengukuran atau penilaian risiko harus dapat diiyakinkan bahwa, metode kerja atau
sistem yang ada dapat menjamin keamanan kerja dan atau telah mengurangi seluruh
risiko bahaya yang akan terjadi, dengan melakukan :
5.5.1 Penilaian Risiko dilakukan pada setiap identifikasi potensi sumber bahaya, dengan
kategori risiko ditetapkan targantung pada 2 (dua) faktor yaitu:
a. Faktor kemungkinan adalah tingkat kekerapan bahaya yang akan terjadi
disingkat dengan L (Likehood) atau seberapa sering kejadian kecelakaan akan
terjadi disingkat F (Frequency).
Sedangkan faktor risiko atas Kemungkinan terjadinya bahaya secara nyata,
dengan berurutan di terminasikan masing-masing dalam istilah: Certain (pasti),
Probable (sangat mungkin), Possible (mungkin), Very unlikely (kecil
kemungkinan), Almost imposible (hampir tidak mungkin).
b. Faktor konsekuensi adalah tingkat keparahan atas kejadian bahaya yang
dapat/akan terjadi disingkat C (Consequency), atau dapat juga disebut dengan
disingkat S (Severity).
Faktor risiko atas konsekuensi terjadinya bahaya secara nyata dengan berurutan
di terminasikan masing-masing dalam istilah:
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 4 – 8
No/trivial effect (hampir tidak ada efek), atau terjadi kecelakaan ringan, atau
disertai dengan kerugian materi nihil sampai dengan sangat kecil (Rp. 0 s.d.
Rp. 50.000 per orang),
Injury (luka ringan), atau terjadi kecelakaan dan dibutuhkan tindakan P3K
setempat, atau disertai dengan kerugian materi sedang (Rp. 50.000 s.d. Rp.
100.000 per orang),
Lost time injury (luka ringan menimbulkan waktu kerja hilang), atau terjadi
kecelakaan dan dibutuhkan bantuan tenaga medis (berobat jalan), atau
disertai dengan kerugian materi cukup besar (Rp. 100.000 s.d. Rp. 400.000
per orang),
Incapacity (hampir fatal), atau terjadi kecelakaan dan dibutuhkan perawatan
inap di Rumah Sakit, atau disertai dengan kerugian materi besar (Rp.
400.000 s.d. Rp. 10.000.000 per orang),
Fatality (fatal) adalah terminasi yang sama untuk kerugian kerusakan
lingkungan, atau terjadi kecelakaan yang menimbulkan cacat tetap dan atau
kematian, atau disertai dengan kerugian materi sangat besar (lebih besar dari
Rp. 10.000.000 per orang).
5.5.2 Untuk menetapkan identifikasi potensi sumber bahaya, dapat dilihat pada tabel
Pedoman identifikasi sumber bahaya dan penilaian risiko, lampiran 9.2.
5.5.3 Perhitungan tingkat risiko yang akan terjadi diperoleh dari hasil perkalian: F x C
atau L x R.
Tingkat risiko (Rt) = Tingkat Keparahan (R) x Tingkat Kemungkinan (L),
diberikan batasan dengan kategori:
a. Tingkat risiko ekstrim disingkat dengan E, mempunyai batasan untuk setiap
terjadi kecelakaan dengan nilai: Rt ≥10.
b. Tingkat risiko tinggi disingkat dengan T, mempunyai batasan untuk setiap
terjadi kecelakaan dengan nilai: 8 ≥ Rt < 10.
c. Tingkat risiko moderat disingkat dengan M, mempunyai batasan untuk setiap
terjadi kecelakaan dengan nilai: 6 ≥ Rt < 8.
d. Tingkat risiko rendah atau dapat ditoleransi disingkat dengan R, mempunyai
batasan untuk setiap terjadi kecelakaan dengan nilai: Rt < 6.
Untuk mempermudah menghitung nilai risiko dapat berpedoman pada tabel matrik
tingkat risiko di bawah ini.
5.5.4 Pengendalian risiko yang disyaratkan harus mewakili identifikasi bahaya pada:
a. Kegiatan rutin.
b. Kegiatan non rutin.
c. Pemastian higiene perusahaan (biologi, lingkungan, kesehatan & ergonomi).
d. Pembatasan area kerja.
e. Penanganan keadaan darurat.
f. Untuk yang berakibat fatal & bencana besar harus segera dalam 1 x 24 jam
dilaporkan ketingkat P2K3 Kantor Pusat.
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 5 – 8
g. Penggunaan peralatan (kecil & berat).
5.5.5 Pengendalian risiko dibuat berdasarkan tahapan pengendalian:
a. Eliminasi bahaya (menghilangkan).
b. Substitusi bahaya (menggantikan).
c. Pengendalian rekayasa (seperti perubahan metode kerja).
d. Pengendalian administrasi (pelaporan, instruksi, Surat Ijin Operasi, Sertifikat
Kelaikan Alat) termasuk pula menyangkut sistem kontrol dan mekanisme
pelaporan yang berisi potensi bahaya-bahaya yang berkaitan dengan alat kerja,
metode kerja, material atau bahan-bahan, orang dan lingkungan.
e. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Dan dilakukan kajian ulang terhadap risiko bahaya pada proses pelaksanaan.
TABEL MATRIK TINGKAT RISIKO
KEPARAHAN
R R R R R
1 Almost impossible
(hampir tidak mungkin) 1 2 3 4 5
R R M T E
2 Very unlikely
(kecil kemungkinan) 2 4 6 8 10
R M T E E
3 Possible
(mungkin) 3 6 9 12 15
R T E E E
4 Probable
(sangat mungkin) 4 8 12 16 20
R E E E E
5 Certain
(pasti) 5 10 15 20 25
KEMUNGKINAN 1 2 3
Fatality
(Fatal)
4 5
No/trivial
effect
(hampir tidak
ada efek)
Injury (luka
kecil)
Lost time
injury (luka
kecil
menimbulkan
waktu kerja
hilang
Incapacity
(Hampir
fatal)
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 6 – 8
Prioritas Penanganan Kategori Risiko Level Risiko
Fatal ≥ 10 Risiko sangat tinggi, operasi harus dihentikan E
Sangat Mendesak > 8 – 10 Risiko tinggi, diperlukan perbaikan segera T
Mendesak > 6 ≤ 8 Risiko utama, perlu perbaikan M
Tidak mendesak ≤ 6 Risiko dapat terjadi, perlu perhatian R
Tingkat Risiko, RS = L x R atau F x C
Dalam lampiran 9.2 dst, identifikasi aspek K3, pengujian risiko dan pengendalian risiko,
Tingkat Risiko (Rt) = Tingkat Keparahan (R) x Tingkat Kemungkinan (L)
Rt ≤ 6 : Risiko dapat ditoleransi
Rt > 6 : Risiko tidak dapat ditoleransi (perlu penanganan dan perbaikan ”Pengendalian yang
dipersyaratkan”)
5.5.6 Cara penentuan Frequency Rate dan Severity Rate
Rumus :
Frequency Rate (FR) (tingkat kekerapan)
= Jumlah kecelakaan x 1.000.000
Jumlah jam kerja orang
Severity Rate (SR)
(tingkat keparahan) =
Jumlah hari hilang x 1.000.000
Jumlah jam kerja orang
Contoh :
Diketahui:
Jawab:
Jumlah jam kerja orang = 500 orang x 2.400 jam = 1.200.000 jam
FR = 50 x 1.000.000
= 41,67 1.200.000
SR = 100 x 1.000.000 = 83,33
6. KEGIATAN dan TANGGUNG JAWAB
6.1 Tahap Perencanaan Proyek
6.1.1 Kepala BPPP berkoordinasi dengan tim pra pelaksanaan mengidentifikasi K3
(potensi bahaya, kecelakaan dan penyakit) berdasarkan hasil: site visit, analisa
1. Jumlah rata-rata pekerja per hari = 500 orang
2. Jumlah jam kerja orang selama 12 bln = 12 bln x 25 hari x 8 jam
= 2.400 jam
3. Jumlah kecelakaan yang berakibat hilang
jam kerja selama 12 bulan
= 50 kali
4. Jumlah hari hilang = 100 hari
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 7 – 8
teknik dan metode pelaksanaan atau review tender drawing, kontrak, referensi
dari proyek yang lalu atau on going untuk dicantumkan dalam Perencanaan
Proyek (PP).
6.2 Tahap Pelaksanaan Proyek
6.2.1 Proyek
a. Melakukan penyesuaian identifikasi K3 dalam PP apabila terjadi: perbedaan
dengan kondisi lapangan, perubahan design, perubahan metode kerja,
perubahan kondisi sosial/lingkungan, addeddum kontrak/perubahan
perundang-undangan.
b. Tetapkan tingkat risiko dan pengendalian yang dipersayaratkan sampai
mencapai Rt ≤ 6.
c. Melakukan review identifikasi, penilaian risiko, pengendalian yang
dipersayaratkan, dan metode kerja apabila terdapat perubahan dari asumsi
awal.
d. Mengirimkan hasil review identifikasi K3 ke Divisi Produksi/Peralatan
sesuai dengan periode laporan bulanan dan mendokumentasikan.
6.2.2 Divisi
a. Memberikan feedback perbaikan identifikasi K3 proyek apabila dirasa
kurang memenuhi terhadap beberapa persyaratan sesuai butir 5.3 atau
karena pengendalian yang dipersyaratkan belum tepat.
b. Merekap hasil identifikasi awal atau hasil review terakhir sesuai dengan
jenis proyek dan disampaikan ke BPO (apabila terjadi perubahan seuai
dengan periode laporan bulanan).
6.2.3 Departemen Produksi
a. Memberikan feedback perbaikan identifikasi K3 proyek apabila dirasa
kurang memenuhi terhadap beberapa persyaratan sesuai butir 5.3 atau
karena pengendalian yang dipersyaratkan belum tepat.
b. Merekap hasil identifikasi review terakhir sesuai dengan jenis proyek, dan
lokasi untuk dimasukkan dalam database perusahaan.
6.3 Tahap Penyerahan Proyek
6.3.1 Proyek
Melakukan review perbaikan final terhadap seluruh kegiatan proyek yang
berpotensi menimbulkan bahaya termasuk memperbaiki pengendalian yang
dipersyaratkan untuk disampaikan ke Divisi.
6.3.2 Divisi Produksi
Mendokumentasikan seluruh hasil identifikasi K3 proyek untuk dipakai
“Template” pada proyek yang akan datang.
6.3.3 Divisi Regional
Melakukan identifikasi terhadap aspek K3 yang ada di gedung atau kantor
tempat domisili dan mobilitas dalam pemasaran.
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Halaman : 8 – 8
7. PERKECUALIAN
Tidak Ada.
8. RECORD
8.1. Identifikasi K3.
8.2. Hasil review Identifikasi.
9. LAMPIRAN
9.1. Flowchart identifikasi aspek K3.
9.2. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Irrigasi dan Bendung.
9.3. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Jalan.
9.4. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Jembatan.
9.5. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek Pelabuhan.
9.6. Contoh identifikasi dan checklist Aspek K3 Proyek.
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen : 3–000–57–01/05
Lampiran : 9.1
Halaman : 1-1
FLOWCHART
IDENTIFIKASI ASPEK K3
Mulai
Identifikasi K3
Tetapkan Tingkat Risiko (Rt)
Layak?
Dipelihara agar Rt tidak > 6
Ada
Perubahan?
Tetapkan pengendalian
yang dipersayaratkan
Review
Laporan ke Atasan
Dokumentasi
Selesai
LayakRevisi Metode
Kerja
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 1 - 14
Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Irigasi & Bendung Tanggal Pengujian :
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan Belum ada 4 3 12 N 1.1.1. 2 1 2 Y
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
1.2. Terbalik/terperosok ke lereng Belum ada 4 3 12 N 1.2.1. 2 1 2 Y
1.3. Tergelincir/Slip Belum ada 4 3 12 N 1.3.1. Metaling badan jalan termasuk pemeliharaan jalan. 2 1 2 Y
1.3.2. Pemasangan rambu-rambu "Hati-Hati Jalan Licin"
1.4. Terperosok ke lereng jalan masuk Belum ada 4 3 12 N 1.4.1. 2 1 2 Y
1.5. Jalan licin/berlumpur Belum ada 4 3 12 N 1.5.1. 2 1 2 Y
1.6. Terjatuh dari kendaraan Belum ada 4 3 12 N 1.6.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang 2 1 2 Y
2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.1.1. 3 2 6 Y
2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
2.1.3.
2.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2.
2.3. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.3.1. 3 2 6 Y
2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran
2.3.3.
2.4. Sakit Belum ada 3 3 9 N 2.4.1. 2 2 4 Y
2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai
2.4.3.
2.4.4. Tersedianya P3K
2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
2.4.6. Penerangan cukup
Harus ada pengatur waktu manuver kendaraan besar,
diberi pagar pengaman.
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Resiko dpt
Ditoleransi
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Keparahan
( R )
Tingkat
Resiko
( Rt )
Meninggikan jalan terhadap air tergenang dengan
memadatkan permukaan jalan dengan gravel
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah
yang berbeda.
Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu
lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,
blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll
Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan
sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak
terputus
Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20
Km/Jam"
Harus adanya pagar pengaman dan tempat yang cukup
untuk manuver/ hauling kendaraan besar
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 2 - 14
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 3.1.1. 2 1 2 Y
3.1.2.
3.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 3.2.1. 3 2 6 Y
3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
3.2.3.
3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
3.2.6. Penerangan cukup
3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
3.3. Belum ada 3 3 9 N 3.3.1. 2 1 2 Y
3.3.2.
3.3.3.
3.3.4.
4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian Belum ada 4 3 12 N 4.1.1. 2 1 2 Y
4.1.2. Dipasang turap penahan tanah
4.2. Terkena swing excavator Belum ada 4 3 12 N 4.2.1. 4 1 4 Y
4.3. Alat terguling /terperosok Belum Ada 5 4 20 N 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan 5 1 5 N
4.4. Belum Ada 5 4 20 N 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y
4.4.2. Menggunakan detektor
4.5. Belum Ada 3 3 9 N 4.5.1. 3 1 3 Y
4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
4.6. Terkena longsoran material bekas galian Belum Ada 4 3 12 N 4.6.1. 4 1 4 Y
4.7. Operator Terjatuh Belum Ada 4 3 12 N 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt 4 1 4 Y
4.8. Terkena swing excavator Belum Ada 4 3 12 N 4.8.1. 4 1 4 Y
4.9. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi. 2 1 2 Y
4.9.2.
4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian Belum Ada 3 3 9 N 4.10.1. 3 1 3 Y
4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan Belum Ada 3 3 9 N 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja 3 1 3 Y
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
( R ) ( Rt )
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat
galian.
Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat
terhadap aspek keselamatan
Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di
dekat kaki tebing
Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-
rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"
GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT
BERAT
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas
yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk
ke dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 3 - 14
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller Belum Ada 4 3 12 N 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat 3 1 3 Y
4.12.2.
4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun Belum Ada 4 3 12 N 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai 3 2 6 Y
4.14. Belum Ada 4 3 12 N 4.14.1. 3 2 6 Y
4.15. Belum Ada 4 3 12 N 4.15.1. 3 2 6 Y
5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.1.1. 3 1 3 Y
5.1.2. Dipasang turap penahan tanah
5.2. Belum Ada 3 3 9 N 5.2.1. 3 1 3 Y
5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
5.3. Belum Ada 5 4 20 N 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y
5.3.2. Menggunakan detektor
5.4. Terkena cangkul/lempak Belum ada 3 3 9 N 5.4.1. Instruksi kerja yang benar 3 1 3 Y
5.4.2. Gunakan sepatu boot
5.5. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.5.1. 3 2 6 Y
5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian Belum Ada 4 3 12 N 5.6.1. Memasang rambu-rambu 3 2 6 Y
5.7. Belum Ada 4 3 12 N 5.7.1. 3 2 6 Y
5.8. Jatuh dari atas ketinggian Belum Ada 4 3 12 N 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal 3 2 6 Y
5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi
6 PEKERJAAN PEMBORAN 6.1. Tergencet pipa bor/drilling rod Belum Ada 3 3 9 N 6.1.1. 2 1 2 Y
6.1.2.
6.2. Tersengat arus listrik Belum Ada 4 3 12 N 6.2.1. Pengamanan instalasi (panel dan sambungan kabel) 4 1 4 Y
6.3. Terjatuh dari andang dan tergelincir 6.3.1.
6.4. Belum Ada 3 3 9 N 6.4.1. 2 1 2 Y
6.4.2.
6.5. Lubang pemboran berair/ kemasukan material Belum Ada 3 3 9 N 6.5.1. Lubang dibersihkan dengan compessor 1 1 1 Y
6.5.2. Lubang pemboran harus ditutup
6.6. Pekerja terkena/kelibet mata bor Belum Ada 4 3 12 N 6.6.1. Mata bor harus diberi pengaman 2 1 2 Y
( R ) ( Rt )
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
DitoleransiPengendalian Yang Disyaratkan
Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu
waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi
yang sama.
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
Pekerja tersandung, terkena/terbentur pecahan
batu, menghirup debuPemasangan rambu-rambu peringatan "Awas Lubang"
Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang
dipadatkan
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan
dan lokasi yang mau dipadatkan
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk
ke dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif,
pipa gas yang sedang berfungsi, pipa air yang
masih aktif
Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material
kurang cocok
Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan
dan jumlah bahan
GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT
BERAT
Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada
diatas lokasi galian
Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,
sarung tangan dan penutup hidung
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/
Jaring diatas tempat dimana orang bekerja
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan WI Boring
Grouting
Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm, dan
sarung tangan
Harus dibuat tangga dan pagar pengaman pada lereng
yang curam didekat lokasi kerja.UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 4 - 14
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
7 PEKERJAAN PELEDAKAN 7.1. Keamanan diri di area peledakan Belum Ada 5 3 15 N 7.1.1. 3 2 6 Y
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.1.5. Tenaga kerja harus berada jauh dari tempat peledakan
7.1.6. Harus ada perijinan dari instansi terkait
7.2. Belum Ada 4 3 12 N 7.2.1. 3 2 6 Y
7.3. Kontaminasi bahan peledak Belum Ada 4 3 12 N 7.3.1. 3 1 3 Y
7.4. Meledak sebelum waktunya Belum Ada 5 3 15 N 7.4.1. Dilakukan pemisahan handak di tempat tersendiri 3 2 6 Y
Pemeriksaan kondisi kabel rangkai secara rutin
7.4.2.
8 8.1. Pekerja tertimbun ambrukan terowongan Belum Ada 5 3 15 N 8.1.1. 3 1 3 Y
8.1.2. Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm
8.1.3.
8.2. Pekerja kehabisan oksigen, menghirup debu Belum Ada 4 3 12 N 8.2.1. Tenaga kerja harus memakai masker/penutup hidung 3 1 3 Y
8.2.2.
8.2.3. Harus dipasang saluran pipa oksigen
Harus dipasang saluran pipa pembuangan dewatering
9 9.1. Bahaya meledak, kebakaran Belum Ada 5 3 15 N 9.1.1. Harus dilakukan pemisahan penempatan handak 5 1 5 Y
9.1.2.
9.1.3. Pemasangan alat penangkal petir pada tempat tertinggi
9.1.4.
9.1.5.
9.1.6. Gudang harus dikelilingi tanggul pengaman
Tingkat
Keparahan
Tingkat
KemungkinanKegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Pembuatan gudang bahan peledak yang bebas dari
logam berbahaya
PEKERJAAN PELEDAKAN TEROWONGAN /
TUNNEL
Dipasang rangka penahan ambrukan (supporting) pada
sepanjang terowongan
Penerangan sepajang terowongan harus cukup
memadai
Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan
rambu peringatan (dilarang merokok, menyalakan api,
dll)
Harus dipasang saluran pipa ventilasi dilengkapi
dengan exhaust fan
PENYIMPANAN dan PENGANGKUTAN
BAHAN PELEDAK Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan "Dilarang Merokok", "Dilarang
Menyalakan Api", dll
Pekerja terkena pecahan batu, tertimpa longsoran
hasil ledakan, gangguan suara
Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,
sarung tangan dan earplug
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Menggunakan aba-aba untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal mega phone, peluit
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan,
masker/penutup hidung
Dilakukan pengamanan detonator agar tidak
terinjak/tertekan
Harus tersedia alat pemadam kebakaran yang
memadai
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
DitoleransiNo.
Pengoperasian peledakan dan penyimpanannya harus
dilakukan oleh petugas yang ahli dibidangnya
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tenaga kerja harus memakai alat pelindung diri (APD)
yang sesuai dan memadai
Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan
rambu peringatan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 5 - 14
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
9.2. Bahan peledak meledak, hilang/tercecer Belum Ada 5 3 15 N 9.2.1. 5 1 5 Y
9.2.2. Kotak penyimpanan harus rapat
9.2.3.
10 PEKERJAAN PASANGAN BATU 10.1. Belum Ada 4 3 12 N 10.1.1. 4 1 4 Y
10.1.2.
10.1.3. Instruksi Kerja yang benar
10.1.4. Stok material harus dipisah per jenis material
11 11.1. Belum ada 5 3 15 N 11.1.1. 5 1 5 Y
11.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka
11.1.3. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
11.2. Kejatuhan benda dari atas Belum ada 4 3 12 N 11.2.1. 2 3 6 Y
12 12.1. Belum ada 4 3 12 N 12.1.1. 2 3 6 Y
12.2. Tertimpa tanah karena longsor Belum ada 4 3 12 N 12.2.1. Pasang penahan tanah/turap 2 1 2 Y
13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. Belum ada 3 3 9 N 13.1.1. 2 2 4 Y
13.1.2.
13.1.3.
13.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 13.2.1. 2 1 2 Y
13.2.2. Ada gambar shop drawing
13.2.3.
13.2.4.
13.2.5.
( Rt )
Resiko dpt
Ditoleransi
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Pengangkutan harus melalui jalan yang aman dan rata
serta menghindari goncangan
Hanya petugas berwenang yang boleh masuk ke
handak
( R )
Tingkat
ResikoNo. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Resiko dpt
Ditoleransi
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
ResikoPengendalian Yang Disyaratkan
Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di
bawah
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON
PRACETAK
Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi
tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,
tertimpa potongan tiang pancang
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
sepatu boot dan pelindung muka
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
Pekerja terkena benda tajam/tumpul/tertimpa,
terpeleset/terperosok
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Pemasangan pagar pengaman untuk menghindari agar
tidak terperosok
PEKERJAAN PEMANCANGAN PONDASI
BENDUNG
Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada
saat pengangkatan
Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes dan
penumpukan batu tidak terlalu tinggi.
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur
benda tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran
bekisting
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 6 - 14
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
14 14.1. Belum ada 3 3 9 N 14.1.1. 2 1 2 Y
14.1.2.
14.1.3.
15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 15.1.1. 4 1 4 Y
15.2. Belum ada 4 3 12 N 15.2.1. 3 1 3 Y
15.2.2.
15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y
15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. Belum ada 3 3 9 N 16.1.1. 3 1 3 Y
16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
16.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 16.2.1. 4 1 4 Y
16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 16.3.1. 4 1 4 Y
16.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 16.4.1. 5 1 5 Y
16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.5.1. 5 1 5 Y
16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.6.1. 5 1 5 Y
16.7. Belum ada 5 3 15 N 16.7.1. 5 1 5 Y
16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.8.1. 5 1 5 Y
17 PEKERJAAN POMPA BETON 17.1. Belum Ada 3 3 9 N 17.1.1. 2 1 2 Y
17.2. Pekerja tersembur beton 3 3 9 N 17.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m 2 1 2 Y
( Rt )
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoran
Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur
pada saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa
beton
Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety
shoes, sarung tangan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman pada lokasi ketinggian.
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi
tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTINGPekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam/tumpul, tertimpa
bongkaran bekisting
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 7 - 14
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
18 18.1. Pekerja tertimpa dan terjepit pintu air Belum ada 4 3 12 N 18.1.1. 4 1 4 Y
18.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode
18.2. Belum ada 5 3 15 N 18.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 3 1 3 Y
18.2.2.
18.2.3.
18.2.4.
19 PEKERJAAN PENGELASAN 19.1. Belum Ada 4 3 12 N 19.1.1. 4 1 4 Y
19.1.2.
Catatan :
Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )
1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)
2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)
3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)
4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)
5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)
Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang
PENGANGKATAN dan PENYETELAN PINTU
AIR
Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api
las, terkena aliran listrik
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, penutup hidung
Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan
pada waktu hujan, misal : terpal
Pekerjan tertimpa /tergencet, terbentur, tersabet tali
sling pada saat pemasangan/penyetelan pintu air Pekerja diharuskan menggunakan helm, safety shoes,
safety belt, sarung tangan
Dilakukan pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pada
saat akan mulai pengangkatan
Menggunakan aba-aba untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal bendera, pluit
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan dan safety
shoes.
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 8 - 14
Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Irigasi & Bendung Tanggal Inspeksi :
Sesuai Tidak
1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan 1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
1.2. Terbalik/terperosok ke lereng 1.2.1.
1.3. Tergelincir/Slip 1.3.1. Metaling badan jalan termasuk pemeliharaan jalan.
1.3.2. Pemasangan rambu-rambu "Hati-Hati Jalan Licin"
1.4. Terperosok ke lereng jalan masuk 1.4.1.
1.5. Jalan licin/berlumpur 1.5.1.
1.6. Terjatuh dari kendaraan 1.6.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang
2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran 2.1.1.
2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
2.1.3.
2.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.
2.2.2.
2.3. Kebakaran 2.3.1.
2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran
2.3.3.
2.4. Sakit 2.4.1.
2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai
2.4.3.
2.4.4. Tersedianya P3K
2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
2.4.6. Penerangan cukup
CHECK LIST INSPEKSI K3L
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan StatusPICHasil Inspeksi
Tindak lanjut Target
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Meninggikan jalan terhadap air tergenang dengan
memadatkan permukaan jalan dengan gravel
Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah
yang berbeda.
Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu
lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,
blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll
Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan
sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak
terputus
Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20
Km/Jam"
Harus adanya pagar pengaman dan tempat yang cukup
untuk manuver/ hauling kendaraan besar
Harus ada pengatur waktu manuver kendaraan besar,
diberi pagar pengaman.
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 9 - 14
Sesuai Tidak
3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 3.1.1.
3.1.2.
3.2. Kesehatan 3.2.1.
3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
3.2.3.
3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
3.2.6. Penerangan cukup
3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
3.3. 3.3.1.
3.3.2.
3.3.3.
3.3.4.
4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian 4.1.1.
4.1.2. Dipasang turap penahan tanah
4.2. Terkena swing excavator 4.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
4.3. Alat terguling /terperosok 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan
4.4. 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM
4.4.2. Menggunakan detektor
4.5. 4.5.1.
4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
4.6. Terkena longsoran material bekas galian 4.6.1.
4.7. Operator Terjatuh 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt
4.8. Terkena swing excavator 4.8.1.
4.9. Longsoran tebing galian 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi.
4.9.2.
4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian 4.10.1.
4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Status
Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat
galian.
GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT
BERAT
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat
terhadap aspek keselamatan
Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di
dekat kaki tebing
Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-
rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"
Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang
sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Target
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 10 - 14
Sesuai Tidak
4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat
4.12.2.
4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai
4.14. 4.14.1.
4.15. 4.15.1.
5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian 5.1.1.
5.1.2. Dipasang turap penahan tanah
5.2. 5.2.1.
5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
5.3. 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM
5.3.2. Menggunakan detektor
5.4. Terkena cangkul/lempak 5.4.1. Instruksi kerja yang benar
5.4.2. Gunakan sepatu boot
5.5. Longsoran tebing galian 5.5.1.
5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian 5.6.1. Memasang rambu-rambu
5.7. 5.7.1.
5.8. Jatuh dari atas ketinggian 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal
5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi
6 PEKERJAAN PEMBORAN 6.1. Tergencet pipa bor/drilling rod 6.1.1.
6.1.2.
6.2. Tersengat arus listrik 6.2.1. Pengamanan instalasi (panel dan sambungan kabel)
6.3. Terjatuh dari andang dan tergelincir 6.3.1.
6.4. 6.4.1.
6.4.2.
6.5. Lubang pemboran berair/ kemasukan material 6.5.1. Lubang dibersihkan dengan compessor
6.5.2. Lubang pemboran harus ditutup
6.6. Pekerja terkena/kelibet mata bor 6.6.1. Mata bor harus diberi pengaman
GALIAN/TIMBUNAN MENGGUNAKAN ALAT
BERAT
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan WI Boring
Grouting
Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm, dan
sarung tangan
Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,
sarung tangan dan penutup hidung
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Status
Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang
dipadatkan
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan
dan lokasi yang mau dipadatkan
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang
cocok
Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan
dan jumlah bahan
Harus dibuat tangga dan pagar pengaman pada lereng
yang curam didekat lokasi kerja.
Pekerja tersandung, terkena/terbentur pecahan batu,
menghirup debuPemasangan rambu-rambu peringatan "Awas Lubang"
Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa
gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada
diatas lokasi galian
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/
Jaring diatas tempat dimana orang bekerja
Target
Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu
waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi
yang sama.
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 11 - 14
Sesuai Tidak
7 PEKERJAAN PELEDAKAN 7.1. Keamanan diri di area peledakan 7.1.1.
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.1.5. Tenaga kerja harus berada jauh dari tempat peledakan
7.1.6. Harus ada perijinan dari instansi terkait
7.2. 7.2.1.
7.3. Kontaminasi bahan peledak 7.3.1.
7.4. Meledak sebelum waktunya 7.4.1. Dilakukan pemisahan handak di tempat tersendiri
Pemeriksaan kondisi kabel rangkai secara rutin
7.4.2.
8 8.1. Pekerja tertimbun ambrukan terowongan 8.1.1.
8.1.2. Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm
8.1.3.
8.2. Pekerja kehabisan oksigen, menghirup debu 8.2.1. Tenaga kerja harus memakai masker/penutup hidung
8.2.2.
8.2.3. Harus dipasang saluran pipa oksigen
Harus dipasang saluran pipa pembuangan dewatering
9 9.1. Bahaya meledak, kebakaran 9.1.1. Harus dilakukan pemisahan penempatan handak
9.1.2.
9.1.3. Pemasangan alat penangkal petir pada tempat tertinggi
9.1.4.
9.1.5.
9.1.6. Gudang harus dikelilingi tanggul pengaman
9.2. Bahan peledak meledak, hilang/tercecer 9.2.1.
9.2.2. Kotak penyimpanan harus rapat
9.2.3.
No. Kegiatan Bahaya
Harus tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai
Pembuatan gudang bahan peledak yang bebas dari
logam berbahaya
Pengangkutan harus melalui jalan yang aman dan rata
serta menghindari goncangan
Hanya petugas berwenang yang boleh masuk ke
handak
Menggunakan aba-aba untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal mega phone, peluit
Pekerja terkena pecahan batu, tertimpa longsoran
hasil ledakan, gangguan suara
Tenaga kerja harus memakai safety shoes, helm,
sarung tangan dan earplug
Tenaga kerja harus memakai alat pelindung diri (APD)
yang sesuai dan memadai
Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan
rambu peringatan
Pengoperasian peledakan dan penyimpanannya harus
dilakukan oleh petugas yang ahli dibidangnya
Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Status
PENYIMPANAN dan PENGANGKUTAN BAHAN
PELEDAK Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan "Dilarang Merokok", "Dilarang
Menyalakan Api", dll
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan,
masker/penutup hidung
Dilakukan pengamanan detonator agar tidak
terinjak/tertekan
PEKERJAAN PELEDAKAN TEROWONGAN /
TUNNEL
Dipasang rangka penahan ambrukan (supporting) pada
sepanjang terowongan
Penerangan sepajang terowongan harus cukup
memadai
Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya dan
rambu peringatan (dilarang merokok, menyalakan api,
dll)
Harus dipasang saluran pipa ventilasi dilengkapi
dengan exhaust fan
Target
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 12 - 14
Sesuai Tidak
10 PEKERJAAN PASANGAN BATU 10.1. 10.1.1.
10.1.2.
10.1.3. Instruksi Kerja yang benar
10.1.4. Stok material harus dipisah per jenis material
11 11.1. 11.1.1.
11.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka
11.1.3. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
11.2. Kejatuhan benda dari atas 11.2.1.
12 12.1. 12.1.1.
12.2. Tertimpa tanah karena longsor 12.2.1. Pasang penahan tanah/turap
13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. 13.1.1.
13.1.2.
13.1.3.
13.2. Bekisting ambruk/jebol 13.2.1.
13.2.2. Ada gambar shop drawing
13.2.3.
13.2.4.
13.2.5.
14 14.1. 14.1.1.
14.1.2.
14.1.3.
StatusNo. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTINGPekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran
bekisting
Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di
bawah
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON
PRACETAK
Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi
tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,
tertimpa potongan tiang pancang
Pekerja terkena benda tajam/tumpul/tertimpa,
terpeleset/terperosok
Pemasangan pagar pengaman untuk menghindari agar
tidak terperosok
Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes dan
penumpukan batu tidak terlalu tinggi.
PEKERJAAN PEMANCANGAN PONDASI
BENDUNG
Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada
saat pengangkatan
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
sepatu boot dan pelindung muka
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Target
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 13 - 14
Sesuai Tidak
15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 15.1.1.
15.2. 15.2.1.
15.2.2.
15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman
15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. 16.1.1.
16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
16.2. Kena Adukan Semen 16.2.1.
16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 16.3.1.
16.4. Pekerja kejatuhan talang 16.4.1.
16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 16.5.1.
16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 16.6.1.
16.7. 16.7.1.
16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 16.8.1.
17 PEKERJAAN POMPA BETON 17.1. 17.1.1.
17.2. Pekerja tersembur beton 17.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m
18 18.1. Pekerja tertimpa dan terjepit pintu air 18.1.1.
18.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode
18.2. 18.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
18.2.2.
18.2.3.
18.2.4.
Hasil InspeksiTindak lanjut PICNo. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Status
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoran
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman pada lokasi ketinggian.
Pekerjan tertimpa /tergencet, terbentur, tersabet tali
sling pada saat pemasangan/penyetelan pintu air Pekerja diharuskan menggunakan helm, safety shoes,
safety belt, sarung tangan
Dilakukan pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pada
saat akan mulai pengangkatan
Menggunakan aba-aba untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal bendera, pluit
Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur pada
saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa beton
Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety
shoes, sarung tangan
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan dan safety
shoes.PENGANGKATAN dan PENYETELAN PINTU AIR
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Target
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.2
Halaman : 14 - 14
Sesuai Tidak
19 PEKERJAAN PENGELASAN 19.1. 19.1.1.
19.1.2.
Pimpinan Unit Kerja
Mengetahui,
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Status
Petugas K3
Dibuat oleh,
Tempat, Tgl / Bln / Thn
Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan
pada waktu hujan, misal : terpal
Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api las,
terkena aliran listrik
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, penutup hidung
Target
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3
Halaman : 1 - 6
Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Jalan Tanggal Pengujian :
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan Belum ada 4 3 12 N 1.1.1. 2 1 2 Y
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
1.2. Terjatuh dari kendaraan Belum ada 4 3 12 N 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang 2 1 2 Y
2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.1.1. 3 2 6 Y
2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
2.1.3.
2.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2.
2.3. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.3.1. 3 2 6 Y
2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran
2.3.3.
2.4. Sakit Belum ada 3 3 9 N 2.4.1. 2 2 4 Y
2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai
2.4.3.
2.4.4. Tersedianya P3K
2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
2.4.6. Penerangan cukup
IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah
yang berbeda.
Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu
lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,
blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll
Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan
sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak
terputus
Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20
Km/Jam"
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3
Halaman : 2 - 6
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
3 3.1. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 3.1.1. 3 2 6 Y
3.1.2. Tersedianya ruangan yg memadai
3.1.3.
3.1.4. Tersedianya P3K dan tandu
3.1.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
3.1.6. Penerangan cukup
3.1.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
3.2. Belum ada 3 3 9 N 3.2.1. 2 1 2 Y
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
4 OPERASIONAL ALAT BERAT 4.1. Terserempet, tertabrak, tergilas Belum ada 5 3 15 N 4.1.1. 3 2 6 N
4.1.2. Operator harus sudah terlatih/ bersertifikat
4.1.3 Maintenance alat dilakukan secara periodik
5 PEKERJAAN PENGASAPAN 5.1. Belum ada 4 3 12 N 5.1.1. 4 1 4 Y
5.1.2.
5.2. Pekerja terkena alat kerja Belum ada 3 3 9 N 5.2.1. 2 2 4 Y
6 6.1. Belum ada 4 3 12 N 6.1.1. 3 2 6 Y
6.2. Belum Ada 5 4 20 N 6.2.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas 5 1 5 Y
6.2.2. Menggunakan detektor
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Tingkat
Kemungkinan
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
Terkena aspal panas pada kegiatan penghamparan Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm,
penutup muka dan safety shoes
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan
safety shoes
PEKERJAAN PEMBUATAN MEDIAN, BAHU
JALAN dan SALURAN DRAINAGE
Terkena/terserempet, tertabrak lalu lintas
kendaraan
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Cangkul terkena kabel listrik yang ada aliran
listriknya, pipa gas yang masih aktifUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3
Halaman : 3 - 6
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
7 ASPHALT MIXING PLANT 7.1. Belum ada 5 5 25 N 7.1.1. 4 2 8 N
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.2. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas Belum ada 5 3 15 N 7.2.1. 4 2 8 N
8 PEKERJAAN RIGID PAVEMENT 8.1. Terkena spiral screw mesin, terjepit/ tergencet Belum ada 4 3 12 N 8.1.1. Peralatan mesin harus diberi pelindung pengaman 3 2 6 Y
8.1.2.
8.1.3. Pengaturan manuver angkutan dan penuangan material
8.1.4.
8.2. Tersandung/tertusuk besi dowel/tiebar sambungan Belum ada 4 3 12 N 8.2.1. 3 2 6 Y
9 BATCHING PLANT PENGOLAHAN BETON 9.1. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas Belum ada 4 3 12 N 9.1.1. 3 2 6 Y
9.2. Terperosok masuk ke dalam drum molen/mixer Belum ada 5 3 15 N 9.2.1. 5 1 5 Y
9.3. Belum ada 3 3 9 N 9.3.1. 2 3 6 Y
9.4. Terkena/tertarik screper Belum ada 4 3 12 N 9.4.1. 3 1 3 Y
Catatan :
Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )
1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)
2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)
3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)
4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)
5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)
Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Asap/gas buang beracun, ketumpahan aspal pada
lokasi asphalt mixing plant
Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung
tangan, pelindug dada, helm, masker/ penutup hidung
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Keparahan
Menghirup abu semen, kejatuhan benda dari atas,
menginjak/tertusuk/terbentur benda tajam
Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung
tangan, helm, masker/penutup hidung
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan dilarang mendekat
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Pemasangan filter asap beracun dengan koordinasi
dengan pihak terkait
Tersedianya alat pemadam kebakaran yang sesuai dan
memadai
Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di
dalam area dan luar area plant
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung
tangan, helm
Harus diberi pelindung pengaman pada besi
dowel/tiebar sambungan
Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di
dalam area dan luar area plant
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan dilarang mendekat ke drum molen/ mixer
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3
Halaman : 4 - 6
Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Jalan Tanggal Inspeksi :
Sesuai Tidak
1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan 1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
1.2. Terjatuh dari kendaraan 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang
2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran 2.1.1.
2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
2.1.3.
2.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.
2.2.2.
2.3. Kebakaran 2.3.1.
2.3.2. Dipasang rambu bahaya kebakaran
2.3.3.
2.4. Sakit 2.4.1.
2.4.2. Tersedianya ruangan yang memadai
2.4.3.
2.4.4. Tersedianya P3K
2.4.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
2.4.6. Penerangan cukup
CHECK LIST INSPEKSI K3L
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Target Status
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah
yang berbeda.
Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu
lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,
blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll
Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan
sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak
terputus
Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20
Km/Jam"
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3
Halaman : 5 - 6
Sesuai Tidak
3 3.1. Kesehatan 3.1.1.
3.1.2. Tersedianya ruangan yg memadai
3.1.3.
3.1.4. Tersedianya P3K dan tandu
3.1.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
3.1.6. Penerangan cukup
3.1.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
3.2. 3.2.1.
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
4 OPERASIONAL ALAT BERAT 4.1. Terserempet, tertabrak, tergilas 4.1.1.
4.1.2. Operator harus sudah terlatih/ bersertifikat
4.1.3 Maintenance alat dilakukan secara periodik
5 PEKERJAAN PENGASAPAN 5.1. 5.1.1.
5.1.2.
5.2. Pekerja terkena alat kerja 5.2.1.
6 6.1. 6.1.1.
6.2. 6.2.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas
6.2.2. Menggunakan detektor
7 ASPHALT MIXING PLANT 7.1. 7.1.1.
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.2. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas 7.2.1.
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan PIC Target Status
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Hasil InspeksiTindak lanjut
PEKERJAAN PEMBUATAN MEDIAN, BAHU
JALAN dan SALURAN DRAINAGE
Terkena/terserempet, tertabrak lalu lintas kendaraan Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Tersedianya alat pemadam kebakaran yang sesuai dan
memadai
Terkena aspal panas pada kegiatan penghamparan Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm,
penutup muka dan safety shoes
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan
safety shoes
Cangkul terkena kabel listrik yang ada aliran listriknya,
pipa gas yang masih aktif
Asap/gas buang beracun, ketumpahan aspal pada
lokasi asphalt mixing plant
Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung
tangan, pelindug dada, helm, masker/ penutup hidung
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Pemasangan filter asap beracun dengan koordinasi
dengan pihak terkait
Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di
dalam area dan luar area plant
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.3
Halaman : 6 - 6
Sesuai Tidak
8 PEKERJAAN RIGID PAVEMENT 8.1. Terkena spiral screw mesin, terjepit/ tergencet 8.1.1. Peralatan mesin harus diberi pelindung pengaman
8.1.2.
8.1.3. Pengaturan manuver angkutan dan penuangan material
8.1.4.
8.2. Tersandung/tertusuk besi dowel/tiebar sambungan 8.2.1.
9 BATCHING PLANT PENGOLAHAN BETON 9.1. Terkena/terserempet, tertabrak, tergilas 9.1.1.
9.2. Terperosok masuk ke dalam drum molen/mixer 9.2.1.
9.3. 9.3.1.
9.4. Terkena/tertarik screper 9.4.1.
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung
tangan, helm
Hasil Inspeksi
Harus diberi pelindung pengaman pada besi
dowel/tiebar sambungan
Harus ada pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu di
dalam area dan luar area plant
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan dilarang mendekat ke drum molen/ mixer
Tindak lanjut PIC Target Status
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Pimpinan Unit Kerja Petugas K3
Menghirup abu semen, kejatuhan benda dari atas,
menginjak/tertusuk/terbentur benda tajam
Tenaga kerja harus memakai sepatu bot karet, sarung
tangan, helm, masker/penutup hidung
Tempat, Tgl / Bln / Thn
Mengetahui, Dibuat oleh,
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan dilarang mendekat
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 1 - 13
Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Jembatan Tanggal Pengujian :
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan Belum ada 4 3 12 N 1.1.1. 2 1 2 Y
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
1.2. Terjatuh dari kendaraan Belum ada 4 3 12 N 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang 2 1 2 Y
2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 2.1.1. 3 2 6 Y
2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
2.1.3.
2.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2.
2.3. Sakit Belum ada 3 3 9 N 2.3.1. 2 2 4 Y
2.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai
2.3.3.
2.3.4. Tersedianya P3K
2.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
2.3.6. Penerangan cukup
3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 3.1.1. 2 1 2 Y
3.1.2.
3.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 3.2.1. 3 2 6 Y
3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
3.2.3.
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah
yang berbeda.
Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu
lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,
blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll
Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan
sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak
terputus
Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20
Km/Jam"
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 2 - 13
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
3.2.6. Penerangan cukup
3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
3.3. Belum ada 3 3 9 N 3.3.1. 2 1 2 Y
3.3.2.
3.3.3.
3.3.4.
4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian Belum ada 4 3 12 N 4.1.1. 2 1 2 Y
4.1.2. Dipasang turap penahan tanah
4.2. Terkena swing excavator Belum ada 4 3 12 N 4.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y
4.3. Alat terguling /terperosok Belum Ada 5 4 20 N 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan 5 1 5 N
4.4. Belum Ada 5 4 20 N 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y
4.4.2. Menggunakan detektor
4.5. Belum Ada 3 3 9 N 4.5.1. 3 1 3 Y
4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
4.6. Terkena longsoran material bekas galian Belum Ada 4 3 12 N 4.6.1. 4 1 4 Y
4.7. Operator Terjatuh Belum Ada 4 3 12 N 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt 4 1 4 Y
4.8. Terkena swing excavator Belum Ada 4 3 12 N 4.8.1. 4 1 4 Y
4.9. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi. 2 1 2 Y
4.9.2.
4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian Belum Ada 3 3 9 N 4.10.1. 3 1 3 Y
4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan Belum Ada 3 3 9 N 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja
4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller Belum Ada 4 3 12 N 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat
4.12.2.
4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun Belum Ada 4 3 12 N 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai 3 2 6 Y
4.14. Belum Ada 4 3 12 N 4.14.1. 3 2 6 Y
4.15. Belum Ada 4 3 12 N 4.15.1. 3 2 6 Y
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN
ALAT BERAT
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas
yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk
ke dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat
galian.
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat
terhadap aspek keselamatan
Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di
dekat kaki tebing
Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-
rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"
Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu
waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi
yang sama.
Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material
kurang cocok
Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan
dan jumlah bahan
Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang
dipadatkan
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan
dan lokasi yang mau dipadatkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 3 - 13
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.1.1. 3 1 3 Y
5.1.2. Dipasang turap penahan tanah
5.2. Belum Ada 3 3 9 N 5.2.1. 3 1 3 Y
5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
5.3. Belum Ada 5 4 20 N 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y
5.3.2. Menggunakan detektor
5.4. Terkena cangkul/lempak Belum ada 3 3 9 N 5.4.1. Instruksi kerja yang benar 3 1 3 Y
5.4.2. Gunakan sepatu boot
5.5. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 5.5.1. 3 2 6 Y
5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian Belum Ada 4 3 12 N 5.6.1. Memasang rambu-rambu 3 2 6 Y
5.7. Belum Ada 4 3 12 N 5.7.1. 3 2 6 Y
5.8. Jatuh dari atas ketinggian Belum Ada 4 3 12 N 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal 3 2 6 Y
5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi
6 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 6.1. Belum ada 5 3 15 N 6.1.1. 4 1 4 Y
6.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka
6.1.3.
6.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
6.2. Kejatuhan benda dari atas Belum ada 4 3 12 N 6.2.1. 2 3 6 Y
7 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 7.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset Belum ada 5 4 20 N 7.1.1. 2 1 2 Y
7.2. Terkena swing alat bor/auger Belum ada 4 2 8 N 7.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y
7.3. Belum ada 4 3 12 N 7.3.1. 2 3 6 Y
8 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.1. Belum ada 3 3 9 N 8.1.1. 1 1 1 Y
8.2. Belum ada 3 4 12 N 8.2.1. 2 2 4 Y
8.2.2.
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada
saat pengangkatan
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di
bawah
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek
besi tulangan bore pile
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk
ke dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif,
pipa gas yang sedang berfungsi, pipa air yang
masih aktif
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada
diatas lokasi galian
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/
Jaring diatas tempat dimana orang bekerja
Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak
menggunakan pipa beton)
Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran
Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat
pengangkatan
Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus
keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan
Pipa BetonTenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung
tangan dan sepatu boot
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 4 - 13
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.3.2.
8.4. Belum ada 3 3 9 N 8.4.1. Dipasang penahan longsoran 1 1 1 Y
8.5. Belum ada 3 4 12 N 8.5.1. 2 2 4 Y
8.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian Belum ada 3 3 9 N 8.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y
8.6.2.
9 PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/SETAPAK 9.1. Longsoran tanah galian Belum ada 3 3 9 N 9.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap) 2 1 2 Y
9.2. Belum ada 3 4 12 N 9.2.1. 2 2 4 Y
9.2.2. Pembuatan jalan kerja
10 ERECTION JEMBATAN RANGKA BAJA 10.1. Belum ada 4 3 12 N 10.1.1. 3 1 3 Y
10.1.2.
10.1.3.
10.1.4. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari
10.1.5.
10.1.6.
10.1.7.
10.1.8. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman
10.2. Pekerja tertimpa/terbentur rangka baja Belum Ada 5 3 15 N 10.2.1. 5 1 5 Y
10.2.2.
10.2.3.
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek
dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah
tergeser
Terkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa
beton)
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tersedia lantai kerja/jalan kerja, tangga kerja dengan
pengaman pagar keliling dan jaring pengaman
horisontal
Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk
pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok
diaphragma
Tiang perancah untuk pelaksanaan erection harus kuat
menahan beban rangka dan kokoh terhadap arus banjir
Harus terpasang jaring pengaman horisontal
dibagian bawah
Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada diatas
air
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
rangka baja secara rutin sebelum pengangkatan
Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu
pipa/tanah diangkat
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi
tulangan, terkena palu, terpeleset/terperosok
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda,
terkena benda tajam/tumpul
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes khusus, safety belt, Jaket Pelampung (jika
berada di atas air/sungai) kantong baut
Menggunakan alat peraga untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit
Girder beton, selama pengangkutan dan setelah
terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak
tergulingUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 5 - 13
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
11 ERECTION GIRDER JEMBATAN BETON 11.1. Belum ada 4 3 12 N 11.1.1. 3 1 3 Y
11.1.2.
11.1.3.
11.1.4. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman
11.1.5.
11.1.6. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari
11.2. Pekerja tertimpa/terbentur/tergencet girder Belum ada 5 3 15 N 11.2.1. 5 1 5 Y
11.2.2.
11.2.3.
11.2.4.
12 12.1. Belum ada 4 3 12 N 12.1.1. 2 3 6 Y
12.2. Tertimpa tanah karena longsor Belum ada 4 3 12 N 11.2.1. Pasang penahan tanah/turap 2 1 2 Y
13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. Belum ada 3 3 9 N 13.1.1. 2 2 4 Y
13.1.2.
13.1.3.
13.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 13.2.1. 2 1 2 Y
13.2.2. Ada gambar shop drawing
13.2.3.
13.2.4.
13.2.5.
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam/tumpul
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety belt
Harus terpasang jaring pengaman horisontal
dibagian bawah
Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada di atas
air
Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk
pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok
diaphragma
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
girder beton secara rutin
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Sling pengikat/penggantung girder beton harus kuat dan
dobel
Girder beton, selama pengangkutan dan setelah
terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak
terguling
Menggunakan alat komunikasi untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit,
handy talky
BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON
PRACETAK
Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi
tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,
tertimpa potongan tiang pancang
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
sepatu boot dan pelindung muka
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur
benda tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran
bekisting
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 6 - 13
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
14 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 14.1. Belum ada 3 3 9 N 14.1.1. 2 1 2 Y
14.1.2.
14.1.3.
15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 15.1.1. 4 1 4 Y
15.2. Belum ada 4 3 12 N 15.2.1. 3 1 3 Y
15.2.2.
15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y
15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. Belum ada 3 3 9 N 16.1.1. 3 1 3 Y
16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
16.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 16.2.1. 4 1 4 Y
16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 16.3.1. 4 1 4 Y
16.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 16.4.1. 5 1 5 Y
16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.5.1. 5 1 5 Y
16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.6.1. 5 1 5 Y
16.7. Belum ada 5 3 15 N 16.7.1. 5 1 5 Y
16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 16.8.1. 5 1 5 Y
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman pada lokasi ketinggian.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam/tumpul, tertimpa
bongkaran bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi
tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoranUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 7 - 13
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
17 PEKERJAAN PENGELASAN 17.1. Belum Ada 4 3 12 N 17.1.1. 4 1 4 Y
17.1.2.
Catatan :
Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )
1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)
2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)
3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)
4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)
5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)
Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api
las, terkena aliran listrik
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, penutup hidung
Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan
pada waktu hujan, misal : terpal
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 8 - 13
Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Jembatan Tanggal Inspeksi :
Sesuai Tidak
1 BAHAYA LALU LINTAS 1.1. Tabrakan, kemacetan 1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
1.2. Terjatuh dari kendaraan 1.2.1. Standar DLLAJ dan keselamatan penumpang
2 BASE CAMP / BARAK KERJA 2.1. Kebakaran 2.1.1.
2.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
2.1.3.
2.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.
2.2.2.
2.3. Sakit 2.3.1.
2.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai
2.3.3.
2.3.4. Tersedianya P3K
2.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
2.3.6. Penerangan cukup
3 3.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 3.1.1.
3.1.2.
3.2. Kesehatan 3.2.1.
3.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
3.2.3.
3.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
3.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
3.2.6. Penerangan cukup
3.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
Adanya petugas pengatur lalu lintas pada kedua arah
yang berbeda.
Harus tersedia sarana pengaturan/ pengamanan lalu
lintas yang cukup memadai, misal : lampu peringatan,
blok-blok beton, rambu-rambu lalu lintas, dll
Membuat jalan pengalihan arus lalu lintas dan jembatan
sementara yang kokoh agar arus lalu lintas tidak
terputus
Harus ada rambu-rambu "Kecepatan Maksimum 20
Km/Jam"
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
CHECK LIST INSPEKSI K3L
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Target Status
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 9 - 13
Sesuai Tidak
3.3. 3.3.1.
3.3.2.
3.3.3.
3.3.4.
4 4.1. Longsoran tanah tebing akibat galian 4.1.1.
4.1.2. Dipasang turap penahan tanah
4.2. Terkena swing excavator 4.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
4.3. Alat terguling /terperosok 4.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan
4.4. 4.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM
4.4.2. Menggunakan detektor
4.5. 4.5.1.
4.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
4.6. Terkena longsoran material bekas galian 4.6.1.
4.7. Operator Terjatuh 4.7.1. Operator Memakai Safety Belt
4.8. Terkena swing excavator 4.8.1.
4.9. Longsoran tebing galian 4.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi.
4.9.2.
4.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian 4.10.1.
4.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan 4.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja
4.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller 4.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat
4.12.2.
4.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun 4.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai
4.14. 4.14.1.
4.15. 4.15.1.
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN
ALAT BERAT
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang
sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat
galian.
Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat
terhadap aspek keselamatan
Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di
dekat kaki tebing
Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-
rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu
waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi
yang sama.
Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang
cocok
Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan
dan jumlah bahan
Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang
dipadatkan
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan
dan lokasi yang mau dipadatkanUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 10 - 13
Sesuai Tidak
5 GALIAN MANUAL 5.1. Longsoran tebing galian 5.1.1.
5.1.2. Dipasang turap penahan tanah
5.2. 5.2.1.
5.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
5.3. 5.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM
5.3.2. Menggunakan detektor
5.4. Terkena cangkul/lempak 5.4.1. Instruksi kerja yang benar
5.4.2. Gunakan sepatu boot
5.5. Longsoran tebing galian 5.5.1.
5.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian 5.6.1. Memasang rambu-rambu
5.7. 5.7.1.
5.8. Jatuh dari atas ketinggian 5.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal
5.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
5.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi
6 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 6.1. 6.1.1.
6.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka
6.1.3.
6.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
6.2. Kejatuhan benda dari atas 6.2.1.
7 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 7.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset 7.1.1.
7.2. Terkena swing alat bor/auger 7.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
7.3. 7.3.1.
8 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.1. 8.1.1.
8.2. 8.2.1.
8.2.2.
8.3. Terperosok ke dalam lubang sumuran hasil galian 8.3.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
8.3.2.
Target Status
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa
gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada
diatas lokasi galian
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/
Jaring diatas tempat dimana orang bekerja
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC
Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak
menggunakan pipa beton)
Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran
Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat
pengangkatan
Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus
keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan
Pipa BetonTenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung
tangan dan sepatu boot
Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek
dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah
tergeser
Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada
saat pengangkatan
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di
bawah
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek
besi tulangan bore pile
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 11 - 13
Sesuai Tidak
PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 8.4. 8.4.1. Dipasang penahan longsoran
8.5. 8.5.1.
8.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian 8.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
8.6.2.
9 PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/SETAPAK 9.1. Longsoran tanah galian 9.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap)
9.2. 9.2.1.
9.2.2. Pembuatan jalan kerja
10 ERECTION JEMBATAN RANGKA BAJA 10.1. 10.1.1.
10.1.2.
10.1.3.
10.1.4. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari
10.1.5.
10.1.6.
10.1.7.
10.1.8. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman
10.2. Pekerja tertimpa/terbentur rangka baja 10.2.1.
10.2.2.
10.2.3.
PIC Target Status
Terkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa
beton)
Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu pipa/tanah
diangkat
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut
Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk
pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok
diaphragma
Tiang perancah untuk pelaksanaan erection harus kuat
menahan beban rangka dan kokoh terhadap arus banjir
Harus terpasang jaring pengaman horisontal dibagian
bawah
Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada diatas
air
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
rangka baja secara rutin sebelum pengangkatan
Menggunakan alat peraga untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi tulangan,
terkena palu, terpeleset/terperosok
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda, terkena
benda tajam/tumpul
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes khusus, safety belt, Jaket Pelampung (jika
berada di atas air/sungai) kantong baut
Tersedia lantai kerja/jalan kerja, tangga kerja dengan
pengaman pagar keliling dan jaring pengaman
horisontal
Girder beton, selama pengangkutan dan setelah
terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak
tergulingUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 12 - 13
Sesuai Tidak
11 ERECTION GIRDER JEMBATAN BETON 11.1. 11.1.1.
11.1.2.
11.1.3.
11.1.4. Jembatan jalan kerja cukup kuat dan diberi pengaman
11.1.5.
11.1.6. Penerangan kerja yang memadai pada malam hari
11.2. Pekerja tertimpa/terbentur/tergencet girder 11.2.1.
11.2.2.
11.2.3.
11.2.4.
12 12.1. 12.1.1.
12.2. Tertimpa tanah karena longsor 11.2.1. Pasang penahan tanah/turap
13 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 13.1. 13.1.1.
13.1.2.
13.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
13.2. Bekisting ambruk/jebol 13.2.1.
13.2.2. Ada gambar shop drawing
13.2.3.
13.2.4.
13.2.5.
Status
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam/tumpul
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety belt
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Harus terpasang jaring pengaman horisontal dibagian
bawah
Harus tersedia pelampung bila pekerjaan berada di atas
air
Dipasang gantungan plat form yang kuat untuk
pekerjaan diluar jembatan, misal : stressing balok
diaphragma
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
girder beton secara rutin
Sling pengikat/penggantung girder beton harus kuat dan
dobel
Girder beton, selama pengangkutan dan setelah
terpasang harus dipasang skur penahan agar tidak
terguling
Tindak lanjut PIC Target
Menggunakan alat komunikasi untuk mempermudah
komunikasi dengan operator, misal bendera, peluit,
handy talky
BOBOK / POTONG TIANG PANCANG BETON
PRACETAK
Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergores besi
tulangan tiang pancang, terkena pecahan beton,
tertimpa potongan tiang pancang
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
sepatu boot dan pelindung muka
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.4
Halaman : 13 - 13
Sesuai Tidak
14 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 14.1. 14.1.1.
14.1.2.
14.1.3.
15 PEKERJAAN PEMBESIAN 15.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 15.1.1.
15.2. 15.2.1.
15.2.2.
15.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 15.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman
15.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
16 PEKERJAAN PENGECORAN 16.1. 16.1.1.
16.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
16.2. Kena Adukan Semen 16.2.1.
16.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 16.3.1.
16.4. Pekerja kejatuhan talang 16.4.1.
16.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 16.5.1.
16.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 16.6.1.
16.7. 16.7.1.
16.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 16.8.1.
17 PEKERJAAN PENGELASAN 17.1. 17.1.1.
17.1.2.
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Target Status
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran
bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman pada lokasi ketinggian.
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pimpinan Unit Kerja Petugas K3
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoran
Pekerja terjatuh, terpeleset, terkena percikan api las,
terkena aliran listrik
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, penutup hidung
Tersedia atap penutup untuk melakukan pekerjaan
pada waktu hujan, misal : terpal
Tempat, Tgl / Bln / Thn
Mengetahui, Dibuat oleh,
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 1 - 9
Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Pelabuhan Tanggal Pengujian :
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 1.1.1. 3 2 6 Y
1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
1.1.3.
1.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2.
1.3. Sakit Belum ada 3 3 9 N 1.3.1. 2 2 4 Y
1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai
1.3.3.
1.3.4. Tersedianya P3K
1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
1.3.6. Penerangan cukup
2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 2.1.1. 2 1 2 Y
2.1.2.
2.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
2.2.3.
2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
2.2.6. Penerangan cukup
2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
2.3. Belum ada 3 3 9 N 2.3.1. 2 1 2 Y
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 2 - 9
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
3 3.1. Belum Ada 4 3 12 N 3.1.1. 3 2 6 Y
3.1.2. Kabel las tidak boleh ada yang terkelupas
3.1.3.
4 4.1. Belum Ada 4 3 12 N 4.1.1. 3 2 6 Y
4.1.2. Kapasitas ponton harus memenuhi daya angkut
4.1.3.
4.1.4.
4.1.5.
5 5.1. Belum Ada 4 3 12 N 5.1.1. 3 2 6 Y
5.1.2.
5.1.3.
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya
5.1.7.
5.1.8.
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Pengikatan susunan tiang pancang terhadap ponton
harus ekstra kuat dan memadai serta dibagian pinggir
ponton diberi tiang-tiang penghalang untuk menghindari
hempasan gelombang
Penempatan tiang pancang di atas ponton harus
seimbang (tidak berat sebelah) untuk menghindari
tergulingnya ponton
Tali yang digunakan untuk mengikat harus memenuhi
persyaratan
PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG
DI LAUT
Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, kejatuhan
benda dari atas, terkena/terbentur benda tumpul/tiang
pancang, tersabet tali sling, terkena swing alat berat,
terpeleset, tercebur ke laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung
Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk
memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan
PEKERJAAN PENGELASAN PIPA TIANG
PANCANG
Pekerja tertimpa/tergencet pipa tiang pancang,
terkena percikan api las, mata silau oleh sinar las,
tersetrum aliran listrik, kejatuhan benda dari atas
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety shoes, sarung tangan, penutup
hidung, helm
Operator hammber Crane tetap stand-by di dalam
crane untuk menjaga kestabilan posisi tiang pancang
ketika proses penyambungan dengan pengelasan
PEKERJAAN TRANSPORTASI TIANG PANCANG
DI LAUT
Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, terkena/
terbentur benda tumpul/ tiang pancang, terpeleset,
tercebur ke laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm dan pelampung
Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat
sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan
hempasan gelombang
Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk
operasional di dalam laut
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Penempatan alat pancang diatas ponton harus
seimbang sehingga tidak olehUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 3 - 9
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
6 6.1. Belum Ada 4 3 12 N 6.1.1. 3 2 6 Y
6.1.2.
6.1.3.
6.1.4.
6.1.5. Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem secara rutin
6.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya
6.1.7.
6.1.8.
7 7.1. Belum Ada 4 3 12 N 7.1.1. 3 2 6 Y
7.1.2.
7.1.3. Pekerja penyelam harus diikat dengan tali pengaman
7.1.4. Disediakan ponton kecil untuk kebutuhan pengecoran
7.1.5.
8 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 8.1. Belum ada 3 3 9 N 8.1.1. 2 2 4 Y
8.1.2.
8.1.3.
8.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 8.2.1. 2 1 2 Y
8.2.2. Ada gambar shop drawing
8.2.3.
8.2.4.
8.2.5.
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
PEKERJAAN PEMBORAN TIANG BOR DI LAUT Pekerja tertimpa/tergencet pipa, kejatuhan benda dari
atas, terkena/terbentur alat bor, terkena auger,
tersabet tali sling, terkena swing alat berat, terpeleset,
tercebur ke laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung
Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk
memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat
sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan
hempasan gelombang
Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk
operasional di dalam laut
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Penempatan alat pancang diatas ponton harus
seimbang sehingga tidak oleh
PEKERJAAN PEMBUATAN PILE JACKET TIANG
DI LAUT
Pekerja terjatuh/terpeleset ke laut, tertimpa/ terbentur
benda, tenggelam/terbawa arus di laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety belt, helm, dan pelampung
Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk
operasional di dalam laut
Tingkat
Resiko
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 4 - 9
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
9 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 9.1. Belum ada 3 3 9 N 9.1.1. 2 1 2 Y
9.1.2.
9.1.3.
10 PEKERJAAN PEMBESIAN 10.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 10.1.1. 4 1 4 Y
10.2. Belum ada 4 3 12 N 10.2.1. 3 1 3 Y
10.2.2.
10.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 10.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y
10.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
11 PEKERJAAN PENGECORAN 11.1. Belum ada 3 3 9 N 11.1.1. 3 1 3 Y
11.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
11.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 11.2.1. 4 1 4 Y
11.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 11.3.1. 4 1 4 Y
11.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 11.4.1. 5 1 5 Y
11.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 11.5.1. 5 1 5 Y
11.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 11.6.1. 5 1 5 Y
11.7. Belum ada 5 3 15 N 11.7.1. 5 1 5 Y
11.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 11.8.1. 5 1 5 Y
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman pada lokasi ketinggian.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam/tumpul, tertimpa
bongkaran bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari
atas, terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi
tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoranUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 5 - 9
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
12 PEKERJAAN PEMASANGAN FENDER 12.1. Belum ada 3 3 9 N 12.1.1. 2 2 4 Y
12.1.2.
12.1.3.
12.2. Terkena aliran listrik dari alat bantu mesin bor Belum ada 4 3 12 N 12.2.1. Kabel listrik tidak boleh ada yang terkelupas 4 1 4 Y
Catatan :
Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )
1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)
2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)
3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)
4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)
5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)
Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, terbanting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety belt, safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar dan jaring pengaman
horisontal
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 6 - 9
Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Pelabuhan Tanggal Inspeksi :
Sesuai Tidak
1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran 1.1.1.
1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
1.1.3.
1.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.
2.2.2.
1.3. Sakit 1.3.1.
1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai
1.3.3.
1.3.4. Tersedianya P3K
1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
1.3.6. Penerangan cukup
2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 2.1.1.
2.1.2.
2.2. Kesehatan 2.2.1.
2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
2.2.3.
2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
2.2.6. Penerangan cukup
2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
2.3. 2.3.1.
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
CHECK LIST INSPEKSI K3L
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Target Status
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 7 - 9
Sesuai Tidak
3 3.1. 3.1.1.
3.1.2. Kabel las tidak boleh ada yang terkelupas
3.1.3.
4 4.1. 4.1.1.
4.1.2. Kapasitas ponton harus memenuhi daya angkut
4.1.3.
4.1.4.
4.1.5.
5 5.1. 5.1.1.
5.1.2.
5.1.3.
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya
5.1.7. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
5.1.8.
Target Status
PEKERJAAN PENGELASAN PIPA TIANG
PANCANG
Pekerja tertimpa/tergencet pipa tiang pancang, terkena
percikan api las, mata silau oleh sinar las, tersetrum
aliran listrik, kejatuhan benda dari atas
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety shoes, sarung tangan, penutup
hidung, helm
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
Operator hammber Crane tetap stand-by di dalam crane
untuk menjaga kestabilan posisi tiang pancang ketika
proses penyambungan dengan pengelasan
PEKERJAAN TRANSPORTASI TIANG
PANCANG DI LAUT
Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, terkena/
terbentur benda tumpul/ tiang pancang, terpeleset,
tercebur ke laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm dan pelampung
Pengikatan susunan tiang pancang terhadap ponton
harus ekstra kuat dan memadai serta dibagian pinggir
ponton diberi tiang-tiang penghalang untuk menghindari
hempasan gelombang
Penempatan tiang pancang di atas ponton harus
seimbang (tidak berat sebelah) untuk menghindari
tergulingnya ponton
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC
Tali yang digunakan untuk mengikat harus memenuhi
persyaratan
PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG
PANCANG DI LAUT
Pekerja tertimpa/tergencet tiang pancang, kejatuhan
benda dari atas, terkena/terbentur benda tumpul/tiang
pancang, tersabet tali sling, terkena swing alat berat,
terpeleset, tercebur ke laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung
Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk
memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan
Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat
sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan
hempasan gelombang
Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk
operasional di dalam laut
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Penempatan alat pancang diatas ponton harus
seimbang sehingga tidak olehUNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 8 - 9
Sesuai Tidak
6 6.1. 6.1.1.
6.1.2.
6.1.3.
6.1.4.
6.1.5. Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem secara rutin
6.1.6. Dipasang rambu-rambu tanda bahaya
6.1.7. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
6.1.8.
7 7.1. 7.1.1.
7.1.2.
7.1.3. Pekerja penyelam harus diikat dengan tali pengaman
7.1.4. Disediakan ponton kecil untuk kebutuhan pengecoran
7.1.5. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
8 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 8.1. 8.1.1.
8.1.2.
8.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
8.2. Bekisting ambruk/jebol 8.2.1.
8.2.2. Ada gambar shop drawing
8.2.3.
8.2.4.
8.2.5.
9 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 9.1. 9.1.1.
9.1.2.
9.1.3.
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan PIC Target Status
PEKERJAAN PEMBORAN TIANG BOR DI LAUT Pekerja tertimpa/tergencet pipa, kejatuhan benda dari
atas, terkena/terbentur alat bor, terkena auger,
tersabet tali sling, terkena swing alat berat, terpeleset,
tercebur ke laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, safety belt, helm, dan pelampung
Kapasitas ponton harus cukup besar/luas untuk
memudahkan dan stabilitas operasional pemancangan
Sling/Rantai + Jangkar harus terpasang di keempat
sudut ponton dengan kokoh untuk dapat menahan
hempasan gelombang
Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk
operasional di dalam laut
Penempatan alat pancang diatas ponton harus
seimbang sehingga tidak oleh
PEKERJAAN PEMBUATAN PILE JACKET TIANG
DI LAUT
Pekerja terjatuh/terpeleset ke laut, tertimpa/ terbentur
benda, tenggelam/terbawa arus di laut
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety belt, helm, dan pelampung
Harus disediakan peralatan alat selam lengkap untuk
operasional di dalam laut
Hasil InspeksiTindak lanjut
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran
bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.5
Halaman : 9 - 9
Sesuai Tidak
10 PEKERJAAN PEMBESIAN 10.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 10.1.1.
10.2. 10.2.1.
10.2.2.
10.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 10.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman
10.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
11 PEKERJAAN PENGECORAN 11.1. 11.1.1.
11.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
11.2. Kena Adukan Semen 11.2.1.
11.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 11.3.1.
11.4. Pekerja kejatuhan talang 11.4.1.
11.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 11.5.1.
11.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 11.6.1.
11.7. 11.7.1.
11.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 11.8.1.
12 PEKERJAAN PEMASANGAN FENDER 12.1. 12.1.1.
12.1.2.
12.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
12.2. Terkena aliran listrik dari alat bantu mesin bor 12.2.1. Kabel listrik tidak boleh ada yang terkelupas
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Target Status
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman pada lokasi ketinggian.
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Pimpinan Unit Kerja Petugas K3
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoran
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, terbanting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety belt, safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar dan jaring pengaman
horisontal
Tempat, Tgl / Bln / Thn
Mengetahui, Dibuat oleh,UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 1 - 16
Lokasi : Departemen/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Bangunan Gedung Tanggal Pengujian :
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 1.1.1. 3 2 6 Y
1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
1.1.3.
1.2. Kebocoran dan keruntuhan Belum ada 5 3 15 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2.
1.3. Sakit Belum ada 3 3 9 N 1.3.1. 2 2 4 Y
1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai
1.3.3.
1.3.4. Tersedianya P3K
1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
1.3.6. Penerangan cukup
2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur Belum ada 3 3 9 N 2.1.1. 2 1 2 Y
2.1.2.
2.2. Kesehatan Belum ada 3 3 9 N 2.2.1. 3 2 6 Y
2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
2.2.3.
2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
2.2.6. Penerangan cukup
2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
2.3. Belum ada 3 3 9 N 2.3.1. 2 1 2 Y
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
IDENTIFIKASI ASPEK K3L, PENGUJIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 2 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
3 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 3.1. Belum ada 5 3 15 N 3.1.1. 4 1 4 Y
3.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka
3.1.3.
3.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
3.2. Kejatuhan benda dari atas Belum ada 4 3 12 N 3.2.1. 2 3 6 Y
4 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 4.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset Belum ada 5 4 20 N 4.1.1. 2 1 2 Y
4.2. Terkena swing alat bor/auger Belum ada 4 2 8 N 4.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y
4.3. Belum ada 4 3 12 N 4.3.1. 2 3 6 Y
5 PEKERJAAN PONDASI DIAPHRAGMA WALL 5.1. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian Belum ada 5 3 15 N 5.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y
5.1.2.
5.2. Belum ada 5 2 10 N 5.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 4 1 4 Y
5.2.2.
5.3. Belum ada 3 3 9 N 5.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 3 1 3 Y
5.3.2.
6 PEKERJAAN PONDASI FRANKY PILE 6.1. Belum ada 5 2 10 N 6.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 5 1 5 Y
6.2. Belum ada 3 3 9 N 6.2.1. 2 3 6 Y
6.2.2.
6.3. Terkena mesin lier Belum ada 4 3 12 N 6.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 2 4 Y
6.3.2. Mesin (drum dan rantai) dipasang tutup pengaman
7 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 7.1. Belum ada 3 3 9 N 7.1.1. 1 1 1 Y
7.2. Belum ada 3 4 12 N 7.2.1. 2 2 4 Y
7.2.2.
7.3. Terperosok ke dalam lubang sumuran hasil galian Belum ada 3 3 9 N 7.3.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y
7.3.2.
Tenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung
tangan dan sepatu boot
Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek
dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah
tergeser
Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergesek besi
tulangan, tersabet sling yg putus
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
secara rutin
Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak
menggunakan pipa beton)
Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran
Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat
pengangkatan
Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus
keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan
Pipa Beton
Lubang ditutup dengan papan/ multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Tertimpa/terban-ting/tergencet ranjangan clamp shell
grab Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Tersabet sling yang putus, terkena besi tulangan,
kejatuhan benda dari atas, terpeleset Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
secara rutin
Tertimpa pipa/ terkena hammer franky pile pada saat
pelaksanaan
Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada
saat pengangkatan
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di
bawah
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek
besi tulangan bore pile
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 3 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 7.4. Belum ada 3 3 9 N 7.4.1. Dipasang penahan longsoran 1 1 1 Y
7.5. Belum ada 3 4 12 N 7.5.1. 2 2 4 Y
7.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian Belum ada 3 3 9 N 7.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya 2 1 2 Y
7.6.2.
8 PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/SETAPAK 8.1. Longsoran tanah galian Belum ada 3 3 9 N 8.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap) 2 1 2 Y
8.2. Belum ada 3 4 12 N 8.1.2. 2 2 4 Y
8.2.2. Pembuatan jalan kerja
9 9.1. Longsoran tanah tebing akibat galian Belum ada 4 3 12 N 9.1.1. 2 1 2 Y
9.1.2. Dipasang turap penahan tanah
9.2. Terkena swing excavator Belum ada 4 3 12 N 9.2.1. 4 1 4 Y
9.3. Alat terguling /terperosok Belum Ada 5 4 20 N 9.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan 5 1 5 N
9.4. Belum Ada 5 4 20 N 9.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y
9.4.2. Menggunakan detektor
9.5. Belum Ada 3 3 9 N 9.5.1. 3 1 3 Y
9.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
9.6. Terkena longsoran material bekas galian Belum Ada 4 3 12 N 9.6.1. 4 1 4 Y
9.7. Operator Terjatuh Belum Ada 4 3 12 N 9.7.1. Operator Memakai Safety Belt 4 1 4 Y
9.8. Terkena swing excavator Belum Ada 4 3 12 N 9.8.1. 4 1 4 Y
9.9. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 9.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi. 2 1 2 Y
9.9.2.
9.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian Belum Ada 3 3 9 N 9.10.1. 3 1 3 Y
9.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan Belum Ada 3 3 9 N 9.11.1. Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja
9.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller Belum Ada 4 3 12 N 9.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat
9.12.2.
9.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun Belum Ada 4 3 12 N 9.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai 3 2 6 Y
9.14. Belum Ada 4 3 12 N 9.14.1. 3 2 6 Y
9.15. Belum Ada 4 3 12 N 9.15.1. 3 2 6 YKerusakan bangunan disekitar timbunan yang
dipadatkan
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan
dan lokasi yang mau dipadatkan
Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat
galian.
Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat
terhadap aspek keselamatan
Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di
dekat kaki tebing
Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-
rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"
Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu
waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi
yang sama.
Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang
cocok
Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan
dan jumlah bahan
GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN ALAT
BERAT
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang
sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Terkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa
beton)
Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu pipa/tanah
diangkat
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi tulangan,
terkena palu, terpeleset/terperosok
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 4 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
10 GALIAN MANUAL 10.1. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 10.1.1. 3 1 3 Y
10.1.2. Dipasang turap penahan tanah
10.2. Belum Ada 3 3 9 N 10.2.1. 3 1 3 Y
10.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
10.3. Belum Ada 5 4 20 N 10.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM 5 1 5 Y
10.3.2. Menggunakan detektor
10.4. Terkena cangkul/lempak Belum ada 3 3 9 N 10.4.1. Instruksi kerja yang benar 3 1 3 Y
10.4.2. Gunakan sepatu boot
10.5. Longsoran tebing galian Belum Ada 4 3 12 N 10.5.1. 3 2 6 Y
10.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian Belum Ada 4 3 12 N 10.6.1. Memasang rambu-rambu 3 2 6 Y
10.7. Belum Ada 4 3 12 N 10.7.1. 3 2 6 Y
10.8. Jatuh dari atas ketinggian Belum Ada 4 3 12 N 10.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal 3 2 6 Y
10.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
10.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi
11 ALAT TRANSPORTASI LIFT BARANG 11.1. Kejatuhan benda dari atas Belum Ada 4 3 12 N 11.1.1. 3 1 3 Y
11.2. Jatuh saat mengeluarkan barang dari lift lantai atas Belum Ada 5 3 15 N 11.2.1. 5 1 5 Y
11.3. Material jatuh waktu diangkat Belum Ada 4 3 12 N 11.3.1. 4 1 4 Y
11.4. Lift barang bergoyang Belum Ada 3 3 9 N 11.4.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat 2 1 2 Y
11.5. Bucket lift jatuh karena sling putus Belum Ada 3 3 9 N 11.5.1. 2 1 2 Y
11.6. Pekerja jatuh dari lift barang Belum Ada 5 3 15 N 11.6.1. 5 1 5 Y
12 ALAT TRANSPORTASI LIFT ORANG 12.1. Jatuhan benda dari atas Belum Ada 4 4 16 N 12.1.1. 3 1 3 Y
12.1.2.
12.2. Jatuh ketika keluar dari lift dan ketika lift berjalan Belum Ada 5 3 15 N 12.2.1. 5 1 5 Y
12.2.2. Box Lift harus tertutup kawat ram pada ke-4 sisinya
Tempat orang menunggu lift di bawah, harus dilindungi
dengan atap penahan jatuhan terbuat dari
multiplek/papan
Pada lantai dimana penumpang akan keluar, dipasang
jembatan yang kuat beserta railing pengaman di
samping kiri kanan
Tempat material akan dimasukkan ke lift (di lantai
dasar), harus dilindungi dengan atap penahan jatuhan
terbuat dari multiplek/papan
Pada lantai dimana tempat mengeluarkan barang dari
lift, dipasang jembatan yang kuat beserta railing
pengaman di samping kiri kanan
Disekeliling bucket lift harus ada penghalang agar
material tidak jatuh
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
lift orang secara rutin
Diberi rambu-rambu peringatan bahwa lift tidak
dipergunakan untuk mengangkut orang
Atap lift orang harus kuat menahan benda jatuhan,
terbuat dari plat baja
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa
gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada
diatas lokasi galian
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/
Jaring diatas tempat dimana orang bekerja
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 5 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
ALAT TRANSPORTASI LIFT ORANG 12.3. Box lift bergoyang Belum Ada 4 3 12 N 12.3.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat 2 1 2 Y
12.4. Box lift jatuh karena sling putus Belum Ada 5 2 10 N 12.4.1. 2 1 2 Y
12.4.2.
13 ALAT TRANSPORTASI TOWER CRANE 13.1. Belum Ada 4 4 16 N 13.1.1. 3 1 3 Y
13.1.2.
13.2. Bila ada pekerjaan pengelasan Belum Ada 3 3 9 N 13.2.1. 3 1 3 Y
13.2.2.
13.3. Bahaya tower crane terguling Belum Ada 3 3 9 N 13.3.1. 3 1 3 Y
13.3.2.
13.3.3. Bracing tower crane sesuai referensi buku manual
13.3.4.
13.4. Tower crane tersambar petir, tertabrak pesawat Belum Ada 3 3 9 N 13.4.1. Dipasang penangkal petir pada puncak tower crane 3 1 3 Y
13.4.2.
14 PEKERJAAN POMPA BETON 14.1. Belum Ada 3 3 9 N 14.1.1. 2 1 2 Y
14.2. Pekerja tersembur beton 3 3 9 N 14.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m 2 1 2 Y
15 PEKERJAAN SCAFOLDING 15.1. Pekerja kerobohan scafolding Belum ada 3 3 9 N 15.1.1. 3 1 3 Y
15.1.2.
Landasan scafolding harus pada posisi yang rata dan
kuat
Dipasang cross brace atau support dan diikat pada
sudut sudutnya ke dinding struktur yang sudah jadi.
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Pondasi harus stabil dengan memperhitungkan free
standing dan berat total tower crane bila perlu pondasi
blok diperkuat dengan tiang pancang (sesuai referensi
buku manualnya)
Pengangkatan beban pada boom harus ada sirene
peringatan bila melampaui jarak batas beban
Dipasang lampu-lampu hazard sepanjang boom dan
puncak
Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur pada
saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa beton
Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety
shoes, sarung tangan
Dipasang pengunci pengaman otomatis pada box lift
terhadap rel-nya
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
lift orang secara rutin
Pada saat erection tower crane pekerja kejatuhan
benda dari atas, pekerja terpeleset jatuh, tergencet/
terjepit besi
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety belt,
safety shoes khusus, sarung tangan
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, penutup hidung
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila
ada percikan api
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 6 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
16 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 16.1. Belum ada 3 3 9 N 16.1.1. 2 2 4 Y
16.1.2.
16.1.3.
16.2. Bekisting ambruk/jebol Belum ada 5 3 15 N 16.2.1. 2 1 2 Y
16.2.2. Ada gambar shop drawing
16.2.3.
16.2.4.
16.2.5.
17 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 17.1. Belum ada 3 3 9 N 17.1.1. 2 1 2 Y
17.1.2.
17.1.3.
18 PEKERJAAN PEMBESIAN 18.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi Belum ada 4 3 12 N 18.1.1. 4 1 4 Y
18.2. Belum ada 4 3 12 N 18.2.1. 3 1 3 Y
18.2.2.
18.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder Belum ada 4 3 12 N 18.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman 3 1 3 Y
18.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
19 PEKERJAAN PENGECORAN 19.1. Belum ada 3 3 9 N 19.1.1. 3 1 3 Y
19.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
19.2. Kena Adukan Semen Belum ada 4 3 12 N 19.2.1. 4 1 4 Y
19.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan Belum ada 5 3 15 N 19.3.1. 4 1 4 Y
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran
bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 7 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
PEKERJAAN PENGECORAN 19.4. Pekerja kejatuhan talang Belum ada 5 3 15 N 19.4.1. 5 1 5 Y
19.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran Belum ada 5 3 15 N 19.5.1. 5 1 5 Y
19.6. Pekerja terkena bucket pengecoran Belum ada 5 3 15 N 19.6.1. 5 1 5 Y
19.7. Belum ada 5 3 15 N 19.7.1. 5 1 5 Y
19.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran Belum ada 5 3 15 N 19.8.1. 5 1 5 Y
20 FINISHING GEDUNG 20.1. Kejatuhan benda dari atas, terkena benda tajam Belum ada 3 3 9 N 20.1.1. 3 1 3 Y
20.2. Belum ada 4 3 12 N 20.2.1. Pemasangan rambu-rambu bahaya aliran listrik 4 1 4 Y
20.2.2. Hindari banyaknya sambungan pembagian aliran
20.2.3.
20.2.4.
20.2.5. Cegah/hindari adanya genangan air
20.3. Bahaya Kebakaran Belum ada 5 3 15 N 20.3.1. Harus tersedia pemadam kebakaran yang memadai 3 1 3 Y
20.3.2.
20.4. Kecelakaan kerja, terjatuh dari ketinggian Belum ada 5 3 15 N 20.4.1. Tersedia bangku kerja yang kuat dan lebar 3 2 6 Y
20.4.2.
20.4.3.
20.4.4.
20.4.5.
20.4.6.
20.4.7. Tenaga kerja harus memakai safety belt 3 2 6 Y
20.4.8.
20.4.9.
20.4.10. Tangga kerja harus memakai railing pagar pengaman
20.4.11. Pemasangan scaffolding harus dilengkapi dengan
kelengkapan perkuatan seperti : bracing, skor, wall
bracing, alas dudukan perancah dll
Tangga setiap lantai bangunan harus dipasang railing
pagar pengaman dan jaring pengaman horisontal
Setiap pinggir lantai void dipasang pagar pengaman
dan jaring pengaman horisontal
Dipasang rambu-rambu peringatan, misal "Awas
Jatuh"
Pada malam hari harus ada penerangan yang cukup,
terutama dibagian tangga
Sekeliling bangunan dipasang jaring pengaman
horisontal + vertikal
Dipasang lantai injakan yang kuat pada steger dan
dipasang railing pagar pengaman
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes khusus
Tersengat aliran listrik pada kegiatan penggunaan alat
bantu (bor tangan, mesin potong, mesin gerinda, dll.)
Pemberian isolasi pengaman pada kabel yang
terkelupas.
Penyambungan listrik dikoordinasikan dengan tukang
listrik
Harus terpasang rambu-rambu peringatan yang
berhubungan dengan kebakaran, seperti dilarang
merokok, dilarang menyalakan api, dll
Setiap tingkat lantai dibagian pinggir sekeliling
bangunan harus dipasang pagar pengaman dan jaring
pengaman horisontal
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman pada lokasi ketinggian.
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai
railing pengaman
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoran
Pengendalian Yang Disyaratkan
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 8 - 16
( R ) ( L ) ( Rt ) Y/N ( L ) Y/N
21 PEKERJAAN PLAFON dan RANGKA 21.1. Pekerja tertimpa kayu dan paku Belum ada 5 3 15 N 21.1.1. 5 1 5 Y
21.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode 4 1 4 Y
22 PEMASANGAN RANGKA dan PENUTUP ATAP 22.1. Belum ada 4 3 12 N 22.1.1. 4 1 4 Y
22.1.2.
22.1.3.
22.1.4. Dipasang jaring pengaman horisontal
22.2. Pekerjaan pengelasan Belum Ada 3 3 9 N 22.2.1. 3 1 3 Y
22.2.2.
22.2.3. Dipasang rambu-rambu peringatan
23 INSTALASI LISTRIK 23.1. Pekerja terkena aliran listrik Belum Ada 4 3 12 N 23.1.1. 2 1 2 Y
23.1.2. Panel listrik harus diberi pengamanan.
23.1.3. Matikan aliran listrik pada waktu pemasangan instalasi. 4 1 4 Y
23.1.4. Pekerja memakai sarung karet dan safety Shoes 4 1 4 Y
Catatan :
Keparahan ( R ) Kemungkinan ( L )
1 = No/trivial effect (hampir tidak ada efeknya) 1 = almost impossible (hampir tidak mungkin)
2 = minor injury (injury kecil) 2 = very unlikely (kecil kemungkinannya)
3 = lost time injury (injury menimbulkan waktu kerja hilang) 3 = possible (mungkin)
4 = incapacity (hampir fatal) 4 = probable (sangat mungkin)
5 = fatality (fatal) 5 = certain (pasti)
Ketika resiko dipertimbangkan tidak dapat ditoleransi, proses pengujian harus diulang
Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila
ada percikan api
Letak jalur kabel harus betul - betul aman, sambungan
kabel harus diproteksi dgn isolasi dan diletakkan di atas
permukaan tanah kering.
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan
safety shoes.
Kejatuhan benda dari atas, terpeleset, terbentur benda
yang sedang diangkat, terkena benda tajam
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes khusus, safety belt
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
secara rutin
Harus dipasang tali keseimbangan pada rangka atap
waktu pemasangan rangka
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, helm
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi
( R ) ( Rt )
No. Kegiatan BahayaPengendalian
Yang Ada
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkinan
Tingkat
Resiko
Resiko dpt
Ditoleransi Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 9 - 16
Lokasi : Departement/Area : Proyek …...…….
Aktivitas : Pekerjaan Bangunan Gedung Tanggal Inspeksi :
Sesuai Tidak
1 BASE CAMP / BARAK KERJA 1.1. Kebakaran 1.1.1.
1.1.2. Dipasang rambu-rambu bahaya kebakaran
1.1.3.
1.2. Kebocoran dan keruntuhan 2.2.1.
2.2.2.
1.3. Sakit 1.3.1.
1.3.2. Tersedianya ruangan yang memadai
1.3.3.
1.3.4. Tersedianya P3K
1.3.5. Tersedianya ventilasi udara yang cukup
1.3.6. Penerangan cukup
2 2.1. Terpeleset, tersandung, terbentur 2.1.1.
2.1.2.
2.2. Kesehatan 2.2.1.
2.2.2. Tersedianya ruangan yg memadai
2.2.3.
2.2.4. Tersedianya P3K dan tandu
2.2.5. Tersedianya ventilasi/sirkulasi udara yang cukup
2.2.6. Penerangan cukup
2.2.7. Tersedianya tempat pembuangan sampah/kotoran
2.3. 2.3.1.
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar
Penerangan harus memadai pada pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan pada malam hari
KEBERSIHAN & KERAPIHAN KONDISI LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Pekerja harus memakai sepatu safety, helm, sarung
tangan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
Terkena benda tajam/serpihan material, terpeleset,
tersandung, terbentur
Lokasi proyek harus bebas dari sisa bongkaran/puing-
puing, serpihan material, pengaturan/penempatan stock
material harus rapi
Tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan
sumber pompa air
Instalasi listrik dengan sarana yang memadai dan
pemasangan yang rapi
Dipastikan atap yang tertutup rapat dari lobang
kebocoran
Kondisi Base Camp/Barak dipastikan kuat/kokoh
terhadap hembusan angin dan air hujan
Menjaga kebersihan lingkungan dan dipasang rambu-
rambu jaga kebersihan
Tersedia MCK yang terpisah dari barak dan bersih serta
memadai
CHECK LIST INSPEKSI K3L
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
Tindak lanjut PIC Target Status
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 10 - 16
Sesuai Tidak
3 PEKERJAAN PONDASI PANCANG 3.1. 3.1.1.
3.1.2. Arah pengangkatan tiang pancang dari muka
3.1.3.
3.1.4. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
3.2. Kejatuhan benda dari atas 3.2.1.
4 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 4.1. Terperosok ke dalam lubang bor/terpeleset 4.1.1.
4.2. Terkena swing alat bor/auger 4.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
4.3. 4.3.1.
5 PEKERJAAN PONDASI DIAPHRAGMA WALL 5.1. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian 5.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
5.1.2.
5.2. 5.2.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
5.2.2.
5.3. 5.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
5.3.2.
6 PEKERJAAN PONDASI FRANKY PILE 6.1. 6.1.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
6.2. 6.2.1.
6.2.2.
6.3. Terkena mesin lier 6.3.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
6.3.2. Mesin (drum dan rantai) dipasang tutup pengaman
7 PEKERJAAN PONDASI SUMURAN 7.1. 7.1.1.
7.2. 7.2.1.
7.2.2.
7.3. Terperosok ke dalam lubang sumuran hasil galian 7.3.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
7.3.2.
7.4. 7.4.1. Dipasang penahan longsoran
7.5. 7.5.1.
7.6. Masuk/terperosok ke dalam lubang galian 7.6.1. Pemasangan pembatas/rambu-rambu area bahaya
7.6.2.
Lubang hasil galian ditutup dengan papan/ multiplek
dan diatasnya diletakkan beban agar tidak mudah
tergeserTerkena longsoran (bila tidak menggunakan pipa
beton)
Kegencet pipa/kejatuhan tanah pada waktu pipa/tanah
diangkat
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
secara rutin
Tertimpa longsoran tanah dinding lubang (bila tidak
menggunakan pipa beton)
Dipasang sarana dinding penahan penahan longsoran
Tertimpa Pipa Beton/ kejatuhan tanah pada saat
pengangkatan
Rambu peringatan bahaya agar tenaga kerja harus
keluar dari lubang Sumuran pada saat pengangkatan
Pipa BetonTenaga kerja harus memakai helm, kaca mata, sarung
tangan dan sepatu boot
Tertimpa/terban-ting/tergencet ranjangan clamp shell
grab Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Tersabet sling yang putus, terkena besi tulangan,
kejatuhan benda dari atas, terpeleset Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
secara rutin
Tertimpa pipa/ terkena hammer franky pile pada saat
pelaksanaan
Kejatuhan benda dari atas, terkena/tergesek besi
tulangan, tersabet sling yg putus
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Pada pengangkatan tiang pancang posisi hammer di
bawah
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Kejatuhan benda dari atas, tanah, terkena/tergesek
besi tulangan bore pile
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Lubang ditutup dengan papan/ multiplek dan diatasnya
diberi beban supaya tidak mudah tergeser
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
Tertimpa/tergencet tiang pancang/tiang leader pada
saat pengangkatan
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
tiang pancang secara rutin
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 11 - 16
Sesuai Tidak
8 8.1. Longsoran tanah galian 8.1.1. Pemasangan penahan longsoran (turap)
8.2. 8.1.2.
8.2.2. Pembuatan jalan kerja
9 9.1. Longsoran tanah tebing akibat galian 9.1.1.
9.1.2. Dipasang turap penahan tanah
9.2. Terkena swing excavator 9.2.1. Pemasangan tali pembatas/rambu-rambu area bahaya
9.3. Alat terguling /terperosok 9.3.1. Cek stabilitas tanah sebelum alat ditempatkan
9.4. 9.4.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM
9.4.2. Menggunakan detektor
9.5. 9.5.1.
9.5.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
9.6. Terkena longsoran material bekas galian 9.6.1.
9.7. Operator Terjatuh 9.7.1. Operator Memakai Safety Belt
9.8. Terkena swing excavator 9.8.1.
9.9. Longsoran tebing galian 9.9.1. Galian dibuat sesuai dengan desain dan spesifikasi.
9.9.2.
9.10. Terperosok masuk ke dalam lubang hasil galian 9.10.1.
9.11. Alat bertabrakan dilokasi timbunan 9.11.1.
9.12. Pekerja tertabrak dump truk/buldozer/tamping roller 9.12.1. Peyediaan tenaga pengatur operasi alat
9.12.2.
9.13. Longsoran lubang galian yang ditimbun 9.13.1. Pemadatan menggunakan Alat yang sesuai
9.14. 9.14.1.
9.15. 9.15.1.
10 GALIAN MANUAL 10.1. Longsoran tebing galian 10.1.1.
10.1.2. Dipasang turap penahan tanah
10.2. 10.2.1.
10.2.2. Tenaga kerja harus memakai helm dan sepatu boot
Kerusakan bangunan disekitar timbunan yang
dipadatkan
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kebutuhan
dan lokasi yang mau dipadatkan
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Tersedianya tenaga pengatur/ pengawas operasi alat
terhadap aspek keselamatan
Dipasang rambu bahaya longsor dan tidak berada di
dekat kaki tebing
Pemasangan pagar pengaman dan pemasangan rambu-
rambu "Awas Berbahaya ada Lubang Galian"
Penyediaan tenaga pengatur dan perbaikan jalan kerja
Memberi pengertian kepada pekerja agar selalu
waspada terhadap alat yang beroperasi pada lokasi
yang sama.
Kecelakaan di jalan akibat alat angkut material kurang
cocok
Menggunakan Alat angkut yang sesuai dengan bahan
dan jumlah bahan
GALIAN/TIMBUNAN dengan MENGGUNAKAN ALAT
BERAT
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Bucket terkena kabel listrik yang aktif, pipa gas yang
sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
Terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke
dalam lubang galian
Pemasangan pembatas area bahaya/ rambu-rambu
peringatan
Hasil galian harus dibuang yang agak jauh dari tempat
galian.
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
PEKERJAAN PONDASI LANGSUNG/ SETAPAK
Terkena paku/ benda tajam, tergencet besi tulangan,
terkena palu, terpeleset/terperosok
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan dan
sepatu boot
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 12 - 16
Sesuai Tidak
GALIAN MANUAL 10.3. 10.3.1. Melihat gambar utilitas dari PLN, PN Gas, PDAM
10.3.2. Menggunakan detektor
10.4. Terkena cangkul/lempak 10.4.1. Instruksi kerja yang benar
10.4.2. Gunakan sepatu boot
10.5. Longsoran tebing galian 10.5.1.
10.6. terperosok masuk ke dalam lubang galian 10.6.1. Memasang rambu-rambu
10.7. 10.7.1.
10.8. Jatuh dari atas ketinggian 10.8.1. Perancah harus dihitung 4 X beban maksimal
10.8.2. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
10.8.3. Secara Periodik harus diinspeksi
11 ALAT TRANSPORTASI LIFT BARANG 11.1. Kejatuhan benda dari atas 11.1.1.
11.2. Jatuh saat mengeluarkan barang dari lift lantai atas 11.2.1.
11.3. Material jatuh waktu diangkat 11.3.1.
11.4. Lift barang bergoyang 11.4.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat
11.5. Bucket lift jatuh karena sling putus 11.5.1.
11.6. Pekerja jatuh dari lift barang 11.6.1.
12 ALAT TRANSPORTASI LIFT ORANG 12.1. Jatuhan benda dari atas 12.1.1.
12.1.2.
12.2. Jatuh ketika keluar dari lift dan ketika lift berjalan 12.2.1.
12.2.2. Box Lift harus tertutup kawat ram pada ke-4 sisinya
12.3. Box lift bergoyang 12.3.1. Dipasang bracing terhadap bangunan disetiap tingkat
12.4. Box lift jatuh karena sling putus 12.4.1.
12.4.2. Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
lift orang secara rutin
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
lift orang secara rutin
Diberi rambu-rambu peringatan bahwa lift tidak
dipergunakan untuk mengangkut orang
Atap lift orang harus kuat menahan benda jatuhan,
terbuat dari plat baja
Tempat orang menunggu lift di bawah, harus dilindungi
dengan atap penahan jatuhan terbuat dari
multiplek/papan
Pada lantai dimana penumpang akan keluar, dipasang
jembatan yang kuat beserta railing pengaman di
samping kiri kanan
Dipasang pengunci pengaman otomatis pada box lift
terhadap rel-nya
Metode penggalian dengan cara terasering (ber-
Tangga)
Tertimpa pohon, batu lepas, bangunan yang ada
diatas lokasi galian
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Helm), pengaman/
Jaring diatas tempat dimana orang bekerja
Tempat material akan dimasukkan ke lift (di lantai
dasar), harus dilindungi dengan atap penahan jatuhan
terbuat dari multiplek/papan
Pada lantai dimana tempat mengeluarkan barang dari
lift, dipasang jembatan yang kuat beserta railing
pengaman di samping kiri kanan
Disekeliling bucket lift harus ada penghalang agar
material tidak jatuh
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
Alat gali (Cangkul) terkena kabel listrik yang aktif, pipa
gas yang sedang berfungsi, pipa air yang masih aktif
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 13 - 16
Sesuai Tidak
13 ALAT TRANSPORTASI TOWER CRANE 13.1. 13.1.1.
13.1.2.
13.2. Bila ada pekerjaan pengelasan 13.2.1.
13.2.2.
13.3. Bahaya tower crane terguling 13.3.1.
13.3.2.
13.3.3. Bracing tower crane sesuai referensi buku manual
13.3.4.
13.4. Tower crane tersambar petir, tertabrak pesawat 13.4.1. Dipasang penangkal petir pada puncak tower crane
13.4.2.
14 PEKERJAAN POMPA BETON 14.1. 14.1.1.
14.2. Pekerja tersembur beton 14.2.1. Menjaga jarak dari mulut pipa pompa minimum 1 m
15 PEKERJAAN SCAFOLDING 15.1. Pekerja kerobohan scafolding 15.1.1.
15.1.2.
16 PEKERJAAN PEMBUATAN BEKISTING 16.1. 16.1.1.
16.1.2.
16.1.3. Disediakan perahu/sampan untuk lalu lintas operasional
16.2. Bekisting ambruk/jebol 16.2.1.
16.2.2. Ada gambar shop drawing
16.2.3.
16.2.4.
16.2.5.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dan jalan kerja dengan pengaman pagar dan
jaring pengaman horisontal
Ada perhitungan kekuatan bekisting berikut
perancahnya
Pemasangan kelengkapan perkuatan seperti : cross
bracing, skor, gelagar dudukan perancah dll
Pengawasan/inspeksi pemasangan bekisting secara
ketat sesuai I T P
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada
dibawah bekisting pada waktu pengecoran
Pekerja tertimpa/tergencet/terbanting/terbentur pada
saat pemasangan/pembongkaran pipa pompa beton
Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety
shoes, sarung tangan
Landasan scafolding harus pada posisi yang rata dan
kuat
Dipasang cross brace atau support dan diikat pada
sudut sudutnya ke dinding struktur yang sudah jadi.
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena/terbentur benda
tajam/tumpul, tertimpa/terjepit bongkaran bekisting
Pekerja diharuskan menggunakan sarung tangan,
safety shoes, helm, dan pelampung
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, penutup hidung
Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila
ada percikan api
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Pondasi harus stabil dengan memperhitungkan free
standing dan berat total tower crane bila perlu pondasi
blok diperkuat dengan tiang pancang (sesuai referensi
buku manualnya)
Pengangkatan beban pada boom harus ada sirene
peringatan bila melampaui jarak batas beban
Dipasang lampu-lampu hazard sepanjang boom dan
puncak
Tindak lanjut PIC Target Status
Pada saat erection tower crane pekerja kejatuhan
benda dari atas, pekerja terpeleset jatuh, tergencet/
terjepit besi
Pemasangan pembatas area bahaya/rambu-rambu
peringatan
Pekerja diharuskan mempergunakan helm, safety belt,
safety shoes khusus, sarung tangan
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang DisyaratkanHasil Inspeksi
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 14 - 16
Sesuai Tidak
17 PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING 17.1. 17.1.1.
17.1.2.
17.1.3.
18 PEKERJAAN PEMBESIAN 18.1. Pekerja tergencet alat barbender atau besi 18.1.1.
18.2. 18.2.1.
18.2.2.
18.3. Terkena mesin bar cutter/ bar binder 18.3.1. Mesin harus diberi tutup pengaman
18.3.2. Dipasang rambu-rambu peringatan
19 PEKERJAAN PENGECORAN 19.1. 19.1.1.
19.1.2. Tenaga kerja harus memakai helm, safety shoes.
19.2. Kena Adukan Semen 19.2.1.
19.3. Pekerja jatuh dari bucket betonan 19.3.1.
19.4. Pekerja kejatuhan talang 19.4.1.
19.5. Pekerja terperosok pada jembatan pengecoran 19.5.1.
19.6. Pekerja terkena bucket pengecoran 19.6.1.
19.7. 19.7.1.
19.8. Bahaya bekisting ambruk akibat pengecoran 19.8.1.
20 FINISHING GEDUNG 20.1. Kejatuhan benda dari atas, terkena benda tajam 20.1.1.
20.2. 20.2.1. Pemasangan rambu-rambu bahaya aliran listrik
20.2.2. Hindari banyaknya sambungan pembagian aliran
20.2.3.
20.2.4.
20.2.5. Cegah/hindari adanya genangan air
Dipasang rambu-rambu peringatan dilarang berada di
bawah bekisting pengecoran
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes khusus
Tersengat aliran listrik pada kegiatan penggunaan alat
bantu (bor tangan, mesin potong, mesin gerinda, dll.)
Pemberian isolasi pengaman pada kabel yang
terkelupas.
Penyambungan listrik dikoordinasikan dengan tukang
listrik
Pekerja harus menggunakan helm, sarung tangan dan
sepatu boot
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang naik bucket
betonan
Pengecekan kondisi perkuatan talang sebelum
digunakan
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman pada lokasi ketinggian.
Dipasang rambu-rambu pekerja dilarang terlalu
dekat/naik bucket pengecoran
Pekerja terperosok/ terpeleset di jalan kerja/tangga
kerja/jembatan kerja
Jembatan pengecoran harus kokoh dan memakai railing
pengaman
Dipasang rambu-rambu peringatan "Hati-hati Kejatuhan
benda dari atas"
Pemasangan rambu peringatan agar selalu berhati- hati
dalam penggunaan alat barbender dan barcutter.
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam, terjepit/tergencet besi tulangan
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes, safety belt
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling dan jaring
pengaman horisontal
Pekerja terjatuh/terpeleset, terkena benda tajam,
tergencet
Harus terpasang lantai untuk kerja (andang), jalan kerja
dan tangga kerja dengan pengaman pagar keliling pada
lokasi ketinggian.
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
Pekerja terjatuh/terpeleset, kejatuhan benda dari atas,
terkena benda tajam/tumpul, tertimpa bongkaran
bekisting
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes.
Harus terpasang lantai untuk kerja (plat form), tangga
kerja dengan pengaman pagar keliling.
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 15 - 16
Sesuai Tidak
FINISHING GEDUNG 20.3. Bahaya Kebakaran 20.3.1. Harus tersedia pemadam kebakaran yang memadai
20.3.2.
20.4. Kecelakaan kerja, terjatuh dari ketinggian 20.4.1. Tersedia bangku kerja yang kuat dan lebar
20.4.2.
20.4.3.
20.4.4.
20.4.5.
20.4.6.
20.4.7. Tenaga kerja harus memakai safety belt
20.4.8.
20.4.9.
20.4.10. Tangga kerja harus memakai railing pagar pengaman
20.4.11.
21 PEKERJAAN PLAFON dan RANGKA 21.1. Pekerja tertimpa kayu dan paku 21.1.1.
21.1.2. Mengarahkan tenaga bekerja sesuai metode
22 PEMASANGAN RANGKA dan PENUTUP ATAP 22.1. 22.1.1.
22.1.2.
22.1.3.
22.1.4. Dipasang jaring pengaman horisontal
22.2. Pekerjaan pengelasan 22.2.1.
22.2.2.
22.2.3. Dipasang rambu-rambu peringatan
Harus dipasang tali keseimbangan pada rangka atap
waktu pemasangan rangka
Pekerja diharuskan menggunakan masker las, baju
pelindung dada, safety belt, safety shoes khusus,
sarung tangan, helm
Disiapkan pemadam kebakaran penanggulangan bila
ada percikan api
Dipasang lantai injakan yang kuat pada steger dan
dipasang railing pagar pengaman
Pemasangan scaffolding harus dilengkapi dengan
kelengkapan perkuatan seperti : bracing, skor, wall
bracing, alas dudukan perancah dll
Tenaga kerja harus memakai sarung tangan, helm dan
safety shoes.
Kejatuhan benda dari atas, terpeleset, terbentur benda
yang sedang diangkat, terkena benda tajam
Tenaga kerja harus memakai helm, sarung tangan,
safety shoes khusus, safety belt
Pemeriksaan kondisi tali sling dan klem pengangkatan
secara rutin
Setiap tingkat lantai dibagian pinggir sekeliling
bangunan harus dipasang pagar pengaman dan jaring
pengaman horisontal
Tangga setiap lantai bangunan harus dipasang railing
pagar pengaman dan jaring pengaman horisontal
Setiap pinggir lantai void dipasang pagar pengaman dan
jaring pengaman horisontal
Dipasang rambu-rambu peringatan, misal "Awas
Jatuh"
Pada malam hari harus ada penerangan yang cukup,
terutama dibagian tangga
Sekeliling bangunan dipasang jaring pengaman
horisontal + vertikal
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
Harus terpasang rambu-rambu peringatan yang
berhubungan dengan kebakaran, seperti dilarang
merokok, dilarang menyalakan api, dll
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY
Persero Nomor Dokumen : 3-000-57-01/05
PT BRANTAS ABIPRAYA Lampiran : 9.6
Halaman : 16 - 16
Sesuai Tidak
23 INSTALASI LISTRIK 23.1. Pekerja terkena aliran listrik 23.1.1.
23.1.2. Panel listrik harus diberi pengamanan.
23.1.3. Matikan aliran listrik pada waktu pemasangan instalasi.
23.1.4. Pekerja memakai sarung karet dan safety Shoes
Tempat, Tgl / Bln / Thn
Mengetahui, Dibuat oleh,
Pimpinan Unit Kerja Petugas K3
Hasil InspeksiTindak lanjut PIC Target Status
Letak jalur kabel harus betul - betul aman, sambungan
kabel harus diproteksi dgn isolasi dan diletakkan di atas
permukaan tanah kering.
No. Kegiatan Bahaya Pengendalian Yang Disyaratkan
UNCONTRO
LLED
COPY