2ot:z/ p.4-1 /r

101
2ot:z/ P.4-1 /r PEN GA RUH TA YANGAN MISTERI TERHADAJP SJKAP SISWA (Study Kasus di SMP Negeri 72 .Jaka1rta) Proposal Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi Disusn Oleh : ENDANG SUPRAPTl NIM. Dosen Pembimbing : Dr. I-lj. ZURINAL Z. NIP. 150170330 FAKlJLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURlJSAN PENDIDIKAN AGAJVIA ISLAM UNIVERSITAS JSLAJVI NEGERI (UIN) SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 2004

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2ot:z/ P.4-1 /r

PEN GA RUH TA YANGAN MISTERI TERHADAJP SJKAP SISWA (Study Kasus di SMP Negeri 72 .Jaka1rta)

Proposal Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi

Disusn Oleh :

ENDANG SUPRAPTl NIM. 0011017~43

Dosen Pembimbing :

Dr. I-lj. ZURINAL Z. NIP. 150170330

FAKlJLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURlJSAN PENDIDIKAN AGAJVIA ISLAM

UNIVERSITAS JSLAJVI NEGERI (UIN) SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

2004

PENGARUH TAYANGAN MISTER! TERHADAP SIKAP SISWA SMP

(Study Kasus di SMP Negeri 72 Jakart~1)

SKRIP SI

Diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ENDANG SUPRAPT~

0011017843

Dibawah Bimbingan :

NIP. 150170332

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUJRUAN

UNIVERSTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

.JAKARTA

1424 HI 2004 M

Pengesahan Panitia Ujian

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Tayangan Misteri Terhadap Sikap Siswa (Study

Kasus di SMP Negeri 72 Jakarta)" telah diujikan dalam Munaqosah Fakultas llmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Tanggal 7 September

2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Program Strata (S l) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Ketua M F gkap Anggota

l Prof Dr. H. Salman Ha un

NIP. 150 062 568

Sidang Munaqasah,

Anggota:

Jakarta, 9 September 2004

Sekretaris Merangkap Anggota

Penguji II

KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puJI bagi Allah, Kita memuji-Nya, Meminta

pertolongan, petunjuk dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari

kejahatan jiwa dan keburukan amalan kita. Barang siapa d1 beri petunjuk Allah, maka

tidak akan ada yang akan menyesatkannya. Dan barang siapa di sesatkan Allah maka

tidak ada yang memberi petunjuk padanya.

Shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada manus1a yang begitu

sempurna jasmani maupun ruhaninya. Manusia yang paling sabar, manusia yang rela

mengorbankan harta clan jiwanya untuk tegaknya panji Islam di Bumi Allah ini.

Sudah sepantasnya kita mengikuti sunah-sunahnya.

Salah satu syarat untuk menyelesaikan pro!,>ram stucli dan mencapai gelar

smjana strata satu (SI) di Universitas termasuk Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta adalah menulis karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Skripsi ini

be~judul : "PENGARUH TAY AN GAN MISTERI TERHADAP SJKAP SISWA

(STUDY KASUS DI SMP NEGERI 72 JAKARTA)"

Selama proses pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan clan hambatan

yang penulis hadapi, baik yang berkaitan dengan segi pengaturan waktu, pencarian

tempat penelitian, pengolahan data, maupun pembiayaan clan lain sebagainya Namun

berkat hidayah Alalh swt., dan dengan usaha yang sungguh-sungguh disertai

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kcsulitan dan hambatan itu

dapat diatasi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan tcrima kasih yang tiada terhingga serta menyampaikan pcnghargaan

yang setinggi-tingginya kepacla semua pihak yang telah memberikan bantuan atas

terselesaikannya skripsi ini. Selanjutnya ucapan terima kasih yang seclalam-clalanmya

penulis sampaikan pula kepacla :

J. Bapak Prof. Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan

Keguruan bese1ia stat: yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran

ad min istrasi.

2. !bu Dr. Hj. Zurinal Z, M.Ag, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

mernberikan birnbingan, petunjuk, nasehat, se1ia saran-saran kepada penulis,

schingga pcnulis dapat mcnyelesaikan penulisan skripsi ini dcngan baik.

3. Dra. Hj. Siti Zainab Yusut: M.Ag, Dosen Penasehat Akadcmik Jurusan

Pcndidikan Agama Islam tahun ajaran 2003 s/d 2004. Dra. Djunaidatul

Munawarah, M.Ag, Dosen Penasehat Akaclemik Jurusan Pendidikan Agarna

Islam, BApak Abdul Fatah Wibisono, M.Ag, Ketua jurusan Pendidikan

Agama lslarn, beserta staf yang telah mernbantu penulis selama penulis

menjadi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah 111endidik dan membekali ilmu pengetahuan yang sangat

berguna bagi penulis.

5. Seluruh staf dan guru-guru di SMP Negeri 72 jakarta. Khususnya Bapak

Bambang Suwarso, S. Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 72 Jakarta, yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian di Sekolah tersebut.

6. Ayahanda tercinta Edy Darsono dan Ibunda tersayang Siti Khadijah, Adik­

adiku terkasih yang telah memberikan dorongan secara materil dan moril serta

atas untaian doa-doa yang tiada henti , sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

7. Pimpinan serta staf karyawan Perpustakaan Umum Syarif Hidayatullah dan

Perpustakaan Jlmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan pelayanan

dan lasilitas berupa pmjaman buku-buku yang diperlukan.

8. lkhwan Akhwat sepe~juangan di LOK Syahid, KAMM.I, dan PIM,

khususnya Nani, Wani, Wina, sri dan Maryadi yang tidak bosan-bosannya

memotivasi penulis saat mengalami kesulitan baik dalam perjalanan dakwah

maupun skripsi, Terima kasih atas kebersmnaannya dalam dakwah semoga

Allah selalu menempatkan kita dalam aktifitas dakwah.

9. Teman-temanku tercinta, khususnya di kelas E a11gkatan 2000, yang telah

memberikan dorongan saat penulis jenuh dalam mengerjakan skripsi.

l 0. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu

persatu

Akhimya dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis sekali lagi

mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan dorongan kepada

semua pihak. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna khususnya bagi penulis

sendiri dan umumnya bagi masyarakat yang membacanya.

Jakarta, 5 September 2004

Penulis

BAU I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan salah satu media infonnasi dan sarana komunikasi umum

yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Tidak dapat dipungkiri

televisi mcmiliki banyak rnanfaat, khususnya acara-acara yang menayangkan berita

aktual, film dokumenter, clan mengungkap alam dan ilmu pengetahuan. Hal ini karena

adanya kelebihan yang dimiliki oleh cara ke1janya, yakni memadukan antara gambar

dan suara; yang membuat penyampaian infonnasi lebih mudah difahami oleh seluruh

lapisan, baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Disamping itu

acara-acara televisi sangat digemari oleh anak-anak karena mengandung daya pikat

dan kemampuan yang tinggi clalam menghipnotis anak untuk menghabiskan waktu

diclepan televisi disamping mudah diperoleh dan mudah dioperasikannya. 1

Kebanyakan orang menganggap bahwa televisi merupakan suatn kebutuhan

pnmer yang mendesak, sehingga hampir semua rumah memiliki pesawat televisi.

Pesawat ini di duga dapat menguasai hati orang dewasa terlebih anak, clan ',,"

kebanyakan orang senantiasa mengikuti acara"i:cara penanyangannya, tanpa

membatasi cliri atau membuat aturan, sehingga senngkali waktu anak

1 Fadhlan Abu Yasir, Pe11garnh Media Televisi terhadap pendidikan Aqidah Anak, (Solo; Makalah Seminar Horor) Mei'

2

menyaksikannya lebih lama dari waktu yang digunakan untuk belajar, bermain,

sosialisasi dengan teman dan lainnya.

Saat ini adalah era dimana para hantu, genderuwo, tuyul dan makhlus halus

lainnya menjadi selebritis di layar televisi kita. Hampir setiap hari, siang dan terutama

malam , para selebritis yang tidak pernah meminta honor itu muncul di rumah kita,

111c111cnuhi ruang kcluarga kita. Televisi memang membcri porsi yang cukup besar

kepada dunia klenik dan takhayul belakang ini

Menurut sebuah webside pada citus googlee koran Pikiran Rakyat pada tahun

2002, tayangan misteri bukan suatu hal baru dalam komoditas tontonan. Sebelumnya,

di mulai dari sandiwara Maya sekitar tahun 1920-an hingga kehadiran media film

dengan tema-tema horor. Dari mulai horor barat sepe1ii drakula dan vampire yang

marak sekitar tahun 60-an clan 70-an hingga yang berwarna lokal, seperti "Dukun

Beranak", "Setan Kuburan" atau "Arwah Gentayangan" dan sejumlah lainnya.

Meskipun tema-tema mistcri terdapat juga di radio, baik itu berupa sandiwara

ataupun dongeng Sunda, apabila mengambil konteks 70-an atau 80-an, tema-tama

seperti diatas hadir scbagai tayangan menggunakan layar Iebar, dengan segmen

penonton di lapisan masyarakat menengah ke bawab Tayangan ini dibuat

berdasarkan kepercayaan yang pernah hidup dalam masyarakat, contohnya mitos nyi

roro kidul, cerita-cerita tentang tuyul, clan babi ngepet.2

2 Suplemen Pikiran Rakyat khusus Budaya, Masyarakat dan Jm/11s!ri Ha11t11, Edisi 2002

3

Televisi sebagai salah satu 111edia baru mengangkat tema 111isteri ketika serial

"Si Manis Je111batan Ancol'' ditayangkan di RCTI pada sekitar awal tahun 1990.

Meskipun tayangan ini mendapat sambutan publik, perkembangannya tidaklah terlalu

signifikan. Narnun ada satu hal yang 111enarik dari apa yang dihadirkan oleh tontonan

televisi yang gejalanya diawali dari sinetron Si Manis Jembatan Anco! ini, yakni

sernacam dekonstruksi atas sosok yang mengerikan dari 111akhluk-makhluk halus

seperti hantu menjadi sosok yang lucu. Dari mulai penampilan yang bencong hingga

yang konyol. Suasana yang 111enakutkan, mencekam, dan sosok yang mengerikan di

situ seakan-akan hendak digiring ke wilayah lelucon. Makhluk-111akhluk halus di

dalam cerita-cerita itu rnenjadi bahan tertawaan atau ia dibadirkan sangat manusiawi

dan terlibat langsung dengan urusan-urusan manusia. Sinetron sereal Jin dan Jun

adalah jejak dari perkernbangan seperti itu. Dalam fi1111-fil111 kartun kita bisa

rnenernukannya dengan rnudah, sebutlah Casper, sosok hantu anak-anak yang baik

dan lucu atau Scooby Doo.

Antusiasme rnasyarakat 111enyambut film Jailangkung pada tabun 200 l adalah

akhir dari tontonan hantu yang Jucu seperti yang banyak ditayangkan di televisi.

Kesuksesan film ini segera rnengubah trend tontonan hantu yang lucu menjadi film

yang menycramkan. Dan segrnen penontonnya tidak lagi masyarakat lapisan

rnenengah kebawah narnun j uga kalangan muda perkotaan.

Tidaklah berlebihan, bila kita rnenyebut Jailangkung adalah awal dari

fonomena barn tayangan misteri saat ini. Babkan, perusahaan film di Tanah Air

4

cenderung berlomba-lomba menggarap tayangan-tayangan bertema misteri atau

horor.

renomena-fenomena tayangan misteri yang digandrungi oleh masyarakat

sekarang ini dengan periode di belakangnya memiliki pergeseran popularitas jenis

hantu. Apabila sebelumnya film-film horor lebih menampilkan makhluk-makhluk

sejenis tuyul, babi ngepct, gendcruwo, atau rnakhluk gaib lainnya yang Iebih

beragam, tren tontonan hantu sekarang lebih memopulerkan jenis hantu pocong dan

kuntilanak. Hal ini sesungguhnya juga menjelaskan, perbedaan dari hulu rnana sernua

itu bcrangkat. Apabila pada pcriode sebelumnya film bantu dan misteri diangkat

berdasarkan cerita rakyat dan mitos yang telah berkembang lama dalarn sistern

kepercayaan suatu masyarakat tradisi, katakanlah tuyul, babi ngepet atau genderuwo;

maka tontonan misteri yang berkembang sekarang lebih hanya sekadar rnenonjolkan

pcristiwa, bukan pcrsoalan. J\pabila sebelumnya persoalan makhluk gaib muncul

karena hubungannya dengan segala sesuatu yang kerarnat, kini hantu dimunculkan

lebih karena jejak dari sualu pcristiwa, rnisalnya, tempat angker karena seseorang

pernah bunuh diri di situ atau tempat orang pernah terbunuh. Lihatlah, berbagai

program tayangan di stasiun-stasiun tv yang berisikan cerita-cerita pengalaman

tentang makhluk gaib atau ternpat-tempat yang angker. Sel.uruhnya nyaris hanya

berisikan potongan-potongan cerita yang lebih mem-blow-up peristiwa yang

mengerikan itu ketimbang pcrsoalan

5

Setelah kehadiran Jailangkung di Jayar lebar, 111isteri yang bertema

111enyera111kan merambah kc layar kaca. RCTI 111engawali dengan tayangan misteri

KISMIS (Kisah-Kisah Misteri) yang di garap dengan visualitas ilustrasi serta peran-

peran pendukungnya yang didandani semirip mungkin dengan kegerian. Hasilnya

dapat membuat penonton terkesima, karena seolah melihat kondisi yang sebenarnya;

dan pemirsa pun dibuat bergidik Kemudian disusul oleh layangan misteri Reality

Show; seperti ; Percaya Nggak Percaya di An-teve yang ratingnya terus mengalami

kenaikan, Gentayangan di TPI, dan Dunia Lain di Trans TV, dan masih banyak

tayangan misteri Reality Show lainnya.

Hendrawan Riyanto, perupa dan staf pengajar FSRD ITB mengungkapkan;

"kegandrungan masyarakat terhadap tayangan misteri bukan merupakan potret dari suatu masyarakat yang masokhis. Melainkan ia mencennati bagaimana kenyataan tersebut lebih leluasa dibaca sebagai sebuah indikasi dari suatu keadaan masyarakat yang sesunggubnya belum benar-benar matang hidup dengan rasionalitas, seperti yang menjadi karakter dari modernisme. Masyarakat kita ternyata masih hidup dengan mentalitas pra-modern. Fenomena ini tak bisa dilainkan dari politik kebudayaan negara yang gaga! membawa kebudayaan itu kedalam semangat rasionalisme yang sesungguhnya "

Saya cenderung setuju dengan pendapat Hendrawan Riyanto. Kegadrungan

rnasyarakat terhadap tayangan misteri tidak hanya disebabkan oleh mentalitas

masyarakat yang belum modern, namun yang paling utarna adalah masih Iemahnya

aqidah rnasyarakat tersehut.

Menjarnurnya tayangan-tayangan diatas, tidak sedikit mernbawa dampak pada

sikap dan perilaku seseorang. Sebagai contoh , seorang anak yang telah menonton

6

sebuah tayangan misteri merniliki kecenderungan rasa takut yang berlebihan. Kata

hantu hadir rnenjadi sebuah hal yang sangat menakutkan bagi anak tersebut Hal ini di

dukung dengan adanya pendapat dari pakar Psikologi Anak Universitas Indonesia

"Fitriani. F. Syahrul, S.psi., la rnengatakan bahwa:

"Ketakutan terhadap sesuatu yang tidak bisa dilihatnya seperti "Han!u", sesungguhnya akan rnernbuat anak punya rasa was-was. Anak-anak juga rnenjadi takut dan tidak berani melakukan sesuatu bila tanpa ditemani orang lain. Jika persepsi anak seperti itu terbawa dant tertanam terns, anak itu akan rnerasa takut pada saat hidup dewasa."

Sebagai rnanusia yang begitu banyak kelernahan, sangatlah wajar bila kita

rnemiliki perasaan takut. Namun perasaan takut tersebut jangan sampai berlebihan

sehingga melebihi rasa taku! kita kepada Tuhan. Karena bila perasaan takut kita

kepada makhluk lebih besar melebihi perasaan takut kita kepada Tuhan, maka hal

tersebut termasuk kedalam perbuatan yang zhalim.

( \ f :

"dan (lngatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya,"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang

besar. "3

3 Al-Aliyy, "Al-qur'an dan Terjcnrnhannya", (Bandung; Cv Penerbit Diponegoro 2000), cet ke-10 h. 329

7

Sedangkan 111enurut Dr. Agung Kusumawardhani, SI', KJ, scpcrti dikutip

Tabloid Senior, dampak tayangan misteri terhadap anak-anak sangat bervariasi. Ada

yang menjadi penakut dengan mengganggap itu benar adanya. Ada pula yang biasa

snja karena sebelumnya telah diberi tahu bahwa film itn khayalan ."Oleh karena itu,

anak-anak hams didampingi kalau sedang menonton tayangan misteri." Jelas Agung

Kusumawardhani, staf bagian Psikiater RSCM/FKUI Jakarta ini.

Semua anak yang baru dilahirkan ke dunia dalam kcadaaan suci. Kedua orang

tuanya lah yang memiliki penman penting dalam membentuk sikap, perilaku dan

kepribadian anak. Karena orang tualah yang sering berinteraksi dengan mereka.

Selektifitas orang tua dalam segala ha! sangat berpengaruh dalam membentuk

mereka, bogitu pula dalum hal memilih tayangan yang baik bagi anak. Orang tua

harus benar-benar mengontrol mana tayangan yang Iayak ditonton anak clan mana

tayangan yang tidak layak ditonton oleh anak. Bahkan kalau memang diperlukan

dampingi_ an~~ !i<1at_men{)n!on televisi. ,,., ,,., ,,,. ,,, ,,.,

o,- ...-o""\ o..- o.~,... 1 ..- o,.. o;;oi.\ ,,., J ~ .rl ¥ J. <\.<>-W 01 0):- <.S _;>) J

,.. ,,., ,,, ,., ,., ....

"Dari Abu Hurni rah ra. Berlrnta, Nabi SAW bersabd2, : Setiap anak yang

dilahirkan dalam kead.aan suci bersih, maka kedua orang tualah yang menjadikan

8

anak itu Yahudi, Nasrani/M4jusi, sebagaimana binatang ternak yang dilahirkan.

Apakah kamu lihat padanya itu yang telah dipotong (dilubangi) hidungnya."4

Salah satu tujuan clibua!nya tayangan misteri hanya untuk membuat

penontonnya merasa tegang. Tentu saja itu hanya sesaat karena dibuat sebagai

rekayasa (fiktit). Bagi maniak film horor, tentu ketegangan itu adalah sebuah hiburan.

Bila orang dewasa mungkin clemikian, tapi bagi anak-anak belum tentu, karena tahap

perkembangan psikologinya masih terns berkembang. Bisa jadi ia mempersepsikan

segala sesua!u menjadi ha! yang serius dan menganggap nyata dalam kehidupan

sehari-hari.

Secara psikologis, ada beberapa anak yang mcmiliki kcpekaan emosi

(sensiti1), yang barns diwaspadai. Perkembangan anak ini ditandai dengan menangis,

ngambek, atau mengekspresikan emosi lainnya lebih lama.

Orang tua harus lebih berhati-hati, biasanya pada anak seperti ini akan

memiliki kekuatan emosional yang tinggi pula. Ia akan terns memikirkan kejadian

yang kurang menyenangkan baginya. Bila ia menonton film dan menurutnya

menakutkan seolah-olah bisa terjadi pada kehiclupan dirinya., selain itu anak akan

selalu dihinggapi perasaan takut karena terbayang-bayang oleh isi tayangan misteri

yang dilihatnya. Implikasinya anak menjadi penakut menghaclapi situasi-situasi

tertentu, seperti waktu malam hari, sendiri di rumah, tidur sendiri di kamar dan lain-

., H. Zainuddin Hamidy, et. Al. Te1jemahan Shahih Bukhari, (Jakarta; Bumi Restu 1992), cet ke-13 h. 32

9

lain. Demikian juga anak akan dihinggapi minpi-mimpi buruk dalam tidurnya

sehingga bisa menyebabkan anak mengalami gangguan tidur.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis tertarik untuk

mengadakan suatu penelitian yang akan dituangkan dalam skipsi dengan judul

"PENGARUH TAYANGAN MISTER/ TE'RHADAP SJJ(4P SJSWA" (study kasus

di SMP Negeri 72 Jakarta)

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya permasalahan yang akan dibahas berkaitan dengan

judul skripsi diatas dan keterbatasan pengetahuan penulis, waktu dan biaya

penulisan skripsi, rnaka penulis rnembatasi pada:

a. Tayangan rnisteri hanya dibatasi pada tayangan misteri reality show yaitu

dunia lain, gentayangan dan percaya nggak percaya ..

b. Sikap siswa hanya dibatasi pada sikap takut yang bersifat khayalan (Imaginer)

c. Siswa disini hanya dibatasi pada siswa kelas III Sekolah Menengah Pertama di

SMP Negeri 72 Jakarta

d. Pengaruh disini hanya dibatasi pada pengaruh negatif (buruk) akibat menonton

tayangan rnisteri

]]

E. Sistematika Penyusunan Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB!

BAB II

Pendahuluan, pada bab ini di kemukakan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode pembahasan dan sistematika penulisan

Kerangka Teori yang terdiri atas pembahasan pengertian televisi,

kelebihan dan kcterbatasan media televisi, pengertian tayangan

mistcri, bcbcrapa judul reality show atau tayangan misteri, Pengertian

sikap, faktor yang mempengaruhi sikap siswa, pengaruh tayangan

mistcri tcrhadap sikap siswa, kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III Tempal dan waktu penelitian, metode penelitian, konsep dan

pengukurnn variabel penelitian, populasi dan sampel, Variabel

Penelitian dan Definisi Operasional, teknik pengumpulan data serta

teknik pengolahan dan analisis data.

BAB IV Merupakan hasil penelitian yang terdiri atas gambaran umum objek

penelitian dan analisis data.

BAB V Penutup, berupa kesimpulan dan saran.

10

2. Pcrumusan Masalah

Bcrdasarkan pcmbatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah yang

akan di balias dalam skripsi ini sebagai berikut :

a. Seberapa besar frekuensi menonton tayangan misteri reality show

Gentayangan, Percaya Nggak Percaya, dan Dunia Lain pada siswa?

b. Seberapa besar siswa di SMP Negeri 72 yang merasa takut akibat menonton

tayangan misteri

C. Tujuan Dan Kcgunaan l'cnelitian

I. Tnjuan Pcnelitian

Dalam kegiatan pcnelitan yang dilakukan penulis, mempunyai tujuan yaitu:

a. Untuk mengetahui frekuensi menonton tayangan misteri pada siswa di SMP

Negeri 72 Jakarta

b. Untuk mengetahui seberapa besar siswa SMP Negeri 72 Jakarta yang merasa

takut akibat menonton tayangan misteri.

II. Kcgunaan Pcnclitian

Scdangkan kegunaan dari penelitian ini adalah; jika memang ditemukan

adanya pengaruh negatif yang cukup besar kepada anak akibat menonton

tayangan misteri, maka penulis berharap kepada pibak-pihak yang merasa

bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak bangsa dapat melakukan

usaha-usaha antisipasi dalam mencegab meluasnya dapak negatiftersebut.

BABU

LANDASAN TEORI

A. Tayangan Misteri

I. Pengertian Televisi

Kata televisi berasal dari bahasa lnggris, television. Kata tele diambil dari

bahasa Yunani yang berarti jauh dan vision diambil dari bahasa Latin yang berarti

pandangan atau pemandangan. 1 M.O. Palapah dan Atang syamsudin menjelaskan

bahwa "televisi adalah salah satu bentuk mass media yang memancarkan suarn

dan gambar yang berarti sebagai reproduksi daripada kenyataan yang disiarkan

melalui gelombang-gelombang elektronika sehingga dapat ditcrima oleh pcsawat

penerima di rumah"2

Dalam kamus Bahasa lndonesia Kontemporer dikernukakan bahwa "televisi

(pesawat televisi) adalah pesawat sistem penyiaran gambar yang objeknya

bergerak dan di sertai suara, digunakan untuk menyiarkan pertunjukkan, berita,

dan sebagai nya. 1

Menurut Arsyad Azhar, televisi adalah sistcm clcktronik yang mcngirimkan

gambar diam clan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.'1

1'fakariavvan Cahyadi, A1edia Massa Virus l\!l'lTLfahan, ('farbiyatunna, Nov 2003) ccl-L hal 56

2 })eparte111e11 J>endiliikan ,/an Keh11da)1aa11 l~I. J>e,;,·an~pesan JJrula_va J•'i!tn Auak~.4nak J)a/an1 Tayangan Telev1:w· (.)'lluli tentang Pengaruh :n:•.-ter1n Terhcu.laJJ J>eri/aku Sosia/ J?e111qja Kota (~iglurjut) (Jakarta; CV. Eka Putra, 1955) hal 31

J Salim Peter dan Yeny salim, Karnus I3ahasa Indonesia Kontcinporer, (Jakarta Modern English Press, 1091) cet ke-1, h 1570

4 Azhar A~syad, Media Pengajaran, (Raja Grafindo Perkasa, 1997) Cet-l, hal 50

13

Sedangkan Oemar Hamalik (1985 : 134) : "Television is an electrinic motion

picture with conjoinded or attendent sound; both picture and sound reach the eye

and ear simultaneously from remote broadcast point"5. Definisi tersebut

menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang

pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka

televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini

berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat clan

didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian

yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dcngan disertai komentar

penyiarnya. Keclua aspek tersebut secara simultan dapat didengar clan dilihat oleh

para pemirsa. Peristiwa - peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut langsung

disiarkan dari stasiun pemancar televisi tersebut.

Televisi sebagai media massa memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai media

informasi (information), sebagai media pendidikan (education), sebagai media

hiburan (entertaiment).6 Walaupun kebanyakan orang membeli televisi dengan

tujuan untuk mendapatkan hiburan melalui acara yang ditayangkan, namun

mereka tetap mengharapkan di dalam hiburan tersebut terdapat unsur

pendidikan.7

5 asnawir dan Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran Ciputat Press 2000, cet. I, ha! IO I

"Zamris 1-Iabib ct,al., }Je11elitian Jif/Jn Anak-anak di televisi JJalcun J?.angka JJen1ha11g1111an Pendidikan Budi Pekeni Melalui J'elevisi, Jurnal Teknodi, V. IX (Oktober; 2001), h 7

14

2. Keuntuugan dan keterbatasan Televisi

Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara

lain:

a. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa-peristiwa

sebenarnya;

b. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau negara;

c. Dapat meneiptakan kembali peristiwa masa lampau;

d. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beranekaragam;

e. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat;

f Menarik minat anak;

g. Dapat melatih guru baik dalam free-service maupun dalam in-service

training;

h. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian

mercka terhadap sekolah.

Televisi disamping memiliki keuntungan, telapi telcvisi juga mcmiliki

keterbatasan diantaranya adalah :

a. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan kcterangan-keterangan sewaktu

film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konscntrasi audicns;

b. Audfons tiduk dnpat mcngikuti dcngan baik kalau f'ilm diputar tcrlalu ccpat;

7 Tatik Kart\ka Sari, l'eson-pesan Budllya f'i/111 Anak /)afa111 Ii.1ya11ga11 Te/evisi, {_Jakrta :CV.

15

c. Apa yang telah lewat sulit diulang kecuali memutar kembali secara

kesel uruhan;

d. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi clan mahal.

3. Pengertian Tayangan Misteri

Tayangan menurut kamus kecil Bahasa Indonesia adalah mempe1tunjukkan

(film),8 sedangkan film itu sendiri adalah gambar-gambar dalam frame dimana

frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga

pada layar terlihat gambar itu hidup. 9 Misteri adalah sesuatu yang belum jelas;

keajaiban. Jacli tayangan misteri adalah gambar hidup yang berisi tentang sesuatu

yang belum jelas atau tentang masalah masalah yang ghaib.

Makhluk halus dan alam gaib ternyata menjadi suatu kemasan. Pengalaman

seseorang dengan alam gaib, senmla lebih merupakan peristiwa dan pengalaman

subjektif seseorang. sekarang, mendadak hadir menjadi pengalaman publik lewat

tayagan misteri yang hadir di iayar kaca.

Sekarang ini begitu banyak tayangan film yang dibalut unsur horor lokal

dengan menghadirkan "bintang tamu" dari dunia supranatural, semacam : sundel

Eka Putra 1995), cet - 1, h 31 n Pius A. Partnnto 'l'risno Yuwono, Katnus Keci/ /Jahasa flulo11esia, (Surabaya, Arloka, t994)

ha!, 468

9 . Azhar Arsyad, Op. Cit, )\al 48

16

bolong, jin, tuyul, dracula, pocong, vampir, dan sebagainya yang tadinya di jual

via layar lebar kini mulai beralih ke layar kaca.

Sebenarnya terjadi salah kaprah dalam uruasan makna dari kata misteri ini

sendiri. Tidak sepe1ti dalam film- film di Indonesia yang penge1iian sederhananya

adalah horor, angker. Dalam film-film asing, unsur misteri tidak hanya scmata

soal hantu-hantuan saja tetapi juga misteri soal fenomena alam, seperti Ufo,

alien, dan sebagainya. Untuk menjalin cerita yag membuat bulu kuduk merinding

pun, tidak sclalu bennodalkan karakter scram (atau disernm-seramkan) semacam

darpkula, vampir, were wolf Yang dijual bisa berupa elernen surpense (kejutan)

ataupun thriller (kctegangan), keduanya itu 111asih jarang di temui dalam kisah-

kisah Misteri dalam negeri.

Nina Armando mengernukakan dalam makalah seminarnya "Tayangan misteri memiliki atau mempunyai nilai juaL Hal ini karena tayangan yang ditampilkan adalah suatu yang mengandung unsur keluarbiasaan, cliluar kelaziman atau lain dari pada yang lain. Dunia gaib adalah suatu yang umumya jarang kita kenal atau kita lihat dalam kehidupan nyata; itulah sebabnya, banyak orang yang in gin mengkonsumsinya" 10

4. Beberapa tayangan misteri favorit yang berbentuk reality show

a. Gentayangan

Acara yang disiarkan Televisi Pendidikan lnsonesia (TPT) ini memaparkan

cerita dan liputan misteri yang bersumber dari "katanya". Misalnya, cerita

Ill Armando Nina, lifek foya11ga11 Mistik di rv hagi £11/ak : 11paya11g hi.m kita lak11ka11.? (Disampai/um pada seminar "Pengaruh Taya11ga11 Horor terhmlap l'e11~·e111ba11ga11 Aqidah dan Kepribadia11 A11ak" di •elenggarakan oleh SD!T Nur Hidayah, (Solo, 7 Maret 2004) ha! 3

17

manusia kawin dengan bangsa jin, kisah pencari kcsugihan, perkawinan para

hantu, mengorek tempat-tempat angker seperti rumah hantu, dan lain-lain.

Toro Margen yang memandu tayangan ini membawa pernirsa terhanyut dalarn

alam misteri yang dan menyeramkan.

b. Percaya Nggak Percaya

Ketika masyarakat ibu kota diserbu liputan live dari rumah hantu. September

2002, dalam episode Rumah Bantu Pondok lndah, Antv segera mengemasnya

menjadi serial misteri Percaya Nggak Percaya (PNP). Baru muncul beberapa

episode saja PNP scgera mendapat respons luar biasa dari pemirsanya

Leo Lumanto, pemandu acara yang dianggap sebagai ahli supranatural

mengulas tempat-tempat misteri dengan segala pengakuan gaibnya melihat

makhluk -makhluk halus.

c. Du11ia lain

Dunia lain juga menjadi salah satu episodl~ misteri dengan rating tinggi, rata­

rata di atas 5 sepanjang tahun 2003. Ditayangkan oleh Trans TV scjak Juli 2002,

ini malah dalam episode tertentu pernah mencapai angka diatas 9.

Salah satu alasan acara ini "digemari" pemirsanya dibanding acara sejenis

adalah seipnen Uji Nyali, dimana seorang bintang tamu ditantang untuk berdiam

diri di suatu tempat yang dianggap angker antara jam 00.00-05.00. Aksi ini

diamati kamera yang dikendalikan tim Dunia Lain dari jarak jauh. Keadaan di

18

sekitar tempat itu diamanati oleh seorang supranatural. Dibawah arahan sutradara

Fandy Haddada. 11

B. Sikap

1. Pengertian Silrnp

Dalam arti sempit sikap adalah pandangan atau kccenderungan mental,

menurut Bruno sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatifmenetap untuk

bereaksi dengan baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu, yang pada

prinsipnya dapat kita anggap suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak

dengan cara tertentu. 12

Menurut Sarlito, sikap adalah kesiapan pada seseorang unt11k bertindak secara

tertentu terhadap hal-hal tertentu. 13

Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai dengan kecendcrungan

untuk bertindak terhadap objek tertentu. 14 Sedangkan John R Harvey dan

11 Saksi Majalah, Ancaman Teror Mengincar Umat Jslam, (no. 13 Tahun VL 28 April 2004) h. 24-25

12 muhibbinsyah, Psiko/ogi Pe11didika11 dengan Pendekatan Ham, (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 1997), Cet, ke-3, h. 120

13 Sarlito Wirawan Sarwono, JJe11ga11tar [}11111111 J>sikolo&i, (Jakaria, Bulan Bintang, 1976) Cct, ke- 7, h. 94

14 R. Soetarno, Psiko/ogi pendidikan, (Yogyakarta, Kanisius. 1993), Cet ke-2, h. 4

19

William P. Smith mendefinisikan sikap sebagai "kesiapan merespon secara

konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi". 15

· G. W. Allport mengemukakan bahwa sikap adalah keadaan mental dan syaraf

dan kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh

dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang

berkaitan dengannya, sebaliknya Krecch dan Crutchfield yang sangat rnendukung

persfek.1:if kognitif mendefinisikan sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap

dari proses rnotivasional, emosional, perseptual dan kognitif mengenai beberapa

aspek dunia individu. 16

Sedangkan menurut llmu Jiwa Sosial, sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap objek tertentu. 17

Dari berbagai pendapat diatas maka sikap merupakan perilaku atau

kecenderungan seseorang bereaksi terhadap suatu objek yang objeknya tersebut

bisa orang atau benda dengan cara tertentu dan reaksinya dapat berbentuk reaksi

yang baik dapat pula berbentuk reaksi yang buruk.

15 Abu Ahmadi, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 1991), Cet. ke-1, h. 164

16 David 0 Sears, et.al, I'siko!ogi So.vial, (Jakarta: Erlangga, 1994), jilid I, h. l37

It 158 l? Jalalludin Ali Alunad Zen, Kat1111s Jll1111./h11a tlan i'e11clhlika11 (Surabaya, Putra Al-Ma'aril)

20

2. Faktor yang mempengaruhi sikap

Secara karakteristik setiap sikap selalu didasarkan suatu evaluasi yang

bersumber dari komponen afeksi oleh karena itu sikap relatif konstan dan agak

sukar berubah jikapun terjadi perubahan sikap ha! itu umumnya disebabkan oleh

adanya suatu tekanan yang !mat hingga melalui proses tertentu mengakibatkan

terjadinya perubahan dan bagaimanapun perubahan sikap barn akan 1erjadi

apabila sudah menyangkut perubahan berfikir, keyakinan, dan pengetahuan

seseorang. 18

Adapun pembentukan dan perubahan sikap itu sendiri melalui 4 cara yang

antara Iain :

a. Adopsi, yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang­

ulang dan terus-menerus Iama-kelamaan secara bcrtahap disernp ke dalam diri

individu dan mempengarnhi terbentuknya suatu sikap;

b. Diferensiasi, dengan berkembangnya inteligensi, bertambahnya pengalaman,

sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap

sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap obyek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula;

ts Jalalludin Ali Ahmad Zen, Op, Cit, h. 158

21

c. Integrasi, pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap, dimulai dengan

berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tcrtentu, sehingga

akhimya tcrbentuk sikap mengenai hal tersebut.

d. Trauma, trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang

meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.

Pcngalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menycbabkan

terbentuknya sikap. 19

Sedangkan menurut Ita Novita Adenar, faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap pada dasamya ditentukan oleh dua faktor yaitu :

a. Faktor Intern, yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi rnanusia itu sendiri.

Faktor ini biasanya berupa selektivity atau claya pilih seseorang untuk

rnenerirna atau rnenolak pengaruh-pengaruh yang clatang clari luar clirinya.

b. Faktor Ekstem, yaitu foktor yang terdapat diluar pribadi seseorang clan

rnerupakan stimulus yang clapat membentuk clan mengubah sikap. Faktor ini

clapat berupa interaksi sosial antara incliviclu clengan incliviclu lainnya,

interaksi incliviclu clengan kelompok masyarakat atau antara kelompok clengan

kelompok lainnya. Di sarnping itu faktor ekstern dapat berupa pula alat-alat

komuniknsi seperti : surut kabar, radio, televisi, majalah, buku clan

sebagainya. 20

19 Sarlito Wirawan Sarwono, Op. Cit, h. 95-96 20

lta Novita Adenar. Sri Gurinta, Mengelahui ,\'fkaJ>, A'e1>ercaJ·aa11 <Ian 1 )eri!aku JJ11dt.11yr 7radisional pada Uenera.\i Muda di Ko ta Surabaya, (Jakarta: CV Eka Dharma , l 997), Cct, ke-1, h. 5 7

22

Selain faktor diatas, sikap dapatjuga dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini: 21

a. l'engalaman l'ribadi

Sesuatu yang telah terjadi dan sedang dialami oleh seseorang akan ikut

membentuk dan mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap stimulus sosial.

Salah satu dasar terbentuknya sikap adalah tanggapan. Tanggapan dan

penghayatan seseorang diperoleh melalui pengalaman yang berkaitan dengan

positif atau negatif. Middlebrook mengatakan bahwa tid.ak adanya pengalaman

sama sekali dengan objek psikologis cenderung akan membentuk sikap yang

negatifterhadap objek tersebut.

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang !mat. Pengalaman pribadi yang terjadi dalam situasi

yang melibatkan faktor emosional akan mengakibatkan sikap mudah terbcntuk.

Situasi yang melibatkan emosi menyebabkan penghayatan akan pengalaman

menjadi lebih mendalam.

b. Pengaruh Orang lain yang dianggap penting

Salah satu komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang adalah

orang lain yang berada di sekitar individu tersebut. Middlebrook mengatakan

bahwa pada masa anak-anak dan remaja, orang tua biasannya menjadi figur yang

21 Skripsi Emi Suhaemi, Hubungan Sikap terhadap Takdir dengan Motivasi Berprestasi

Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, (Jakarta, Fakultas Psikologi, 2003) h. 21-23

23

paling berarti bagi anak. Jnteraksi antara anak dan orang tua merupakan

pem bentuk utama sikap anak.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan di mana seseorang hidup dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan sikap seseorang. Burrhus Frederric Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan (termasuk di dalamnya adalah kebudayaan)

dalam membentuk pribadi seseorang.

d. Media mas.1·a

Berbagai bentuk media massa sebagi sarana komun ikasi seperti majalah ,

radio, televisi, internet dan lain sebagainya mcmpunyai pengaruh bcsar dalam

membentuk opini dan kepercayaan seseorang. Media massa membawa pesan­

pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya

informasi barn mengenai sesuatu ha! memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pcsan-pesan sugestif yang dibawa oleh

infonnasi tcrsebut apabila cukup kuat akan mcmberikan dasar afoktif dalam

menilai sesuatu ha! sehingga terbentuklah arah sikap lertentu.

e. Lembaga Pendidikan dan J,embaga Agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agarna sebagai suatu sistem yang

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakan

dasar pengertian dan konsep moral dalarn diri individu. Pemaharnan akan baik

dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak clilakukan

diperoleh dari pencliclikan dan ajaran agama sangat menentukan sistem

24

kepercayaan seseorang yang pada akhirnya konsep tersebut ikut berperan dalam

menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal.

f Faktor pengaruh emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalarnan

pribadi seseorang. Kadang-kandang suatu bentuk sikap rncrupakan pernyataan

yang didasari oleh ernosi yang berfungsi sebagai scrnacarn pcnyaluran frustasi

atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap tersebut bisa

rnerupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang

akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lcbih persisten dan bcrtahan lama.

3. Sikap Talmt

Perasaarn takut dan cernas itu adalah unsur utarna dari kehidupan; dan

merupakan naluri yang mcmperingatkan manusia adanya bahaya, agar ia siap-

sedia melindungi dan mempertahankan diri dari ancaman bahaya. 22

Rasa takut dan cemas ini bukan gejala abnormal pada anak. Sebab anak

secara instinktif memang merasa takut pada hal-hal yang bclum dikenalnya, yang

masih samar-samar, dan hal-hal yang mengandung rahasia.

Pada urnumnya takut lebih dianggap sebagai suatu ernosi yang klmsus yang

merupakan reaksi terhadap objek-objek yang dapat merangsangnya. Misalnya

bayi yang takut terhadap suara keras.

22 Kartini Kartono, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung, Cv Mandar Maju,

1995) Cet, kc-V h. !39-140 ·

25

Paul Mussen mengemukakan "Fear is generally considered the more

specific emotion a response to particular, specifiable obyects and stimuli"

Perasaan takut ini merupakan reaksi terhadap baha.ya dimana situasinya

adalah jelas dan objektif sifatnya. Kejelasan dari bahayanya mernungkinkan

untuk membatasi antara dirinya dengan objek yang rnembahayakan, sehingga

dapat diarnbil tindakan-tindakan yang lebih ternrah. Juga dapat rnenggerakkan

usaha-usaha yang sesuai untuk rnengatasi objek yang ditakutinya.

Jadi perasaan takut itu merupakan reaksi terhadap situasi lingkungan yang

sekarang dan scsaat, apakah itu mcrupakan objck tcrlcntu, orang-orang rnaupun

situasi-situasi yang ada pada lingkungannya yang mengakibatkan terjadinya

bahaya-bahaya fisik ataupun sosial.

Rasa takut lain yang merupakan kelainan jiwa adalah kecemasan (anxiety)

yaitu rasa takut yang tidakjelas sasarannya dan juga tidakjelas alasannya."

Anxiety adalah bentuk kedua dari ketakutan. Nada perasaan yang ditemukan

pada anxiety menyerupai perasaan yang dihayati dalam diri seseorang yang

mengalami ketakulan, schingga timbul berbagai pcndapat di kalangan ahli apakah

nda perbedaan yang nynta antara anxiety dan ketakutan. Tetapi para ahli

mengambil suatu kesepakatan bahwa kedua-duanya merupakan reaksi terhadap

bahaya. Hanya pada anxiety merupakan reaksi terhadap bahaya yang tersembunyi

dan subjektif sifatnya.

26

Anxiety apabila dimasukkan kedalam pembagian menurut Jersild cenderung

dimasukkan kedalam takut terhadap bahaya yang sifatnya imaginer. Dapat

merupakan khayalan murni, dapat pula yang di dengarnya dari orang lain akan

bahaya yang membuatnya menjadi takut.

Secara klinis anxiety states pada anak-anak menurut pearson dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Acute attack : - Diurnal

- Noctural

b. State or continual apprehension

c. Anxiety hysteria I phobias : - of real person

- or real things

- of imaginary person or things

Pada acute diurnal anciety attacks penyebabnya bukan merupakan scsuatu

yang datangnya dari luar walaupun anak menyangkanya demikian, akan tetapi

timbul dari diri anak sendiri, dari keinginan instinktuilnya.

Anak merasakan bahwa keinginan instinktuilnya oleh karena beberapa sebab

dapat membahayakan. Bahaya yang mengakibatkan perasaan takut pada acute

anxiety attack adalah merupakan suatu internal one. Biasanya disini diikuti

dengnn adanyu foktor pencetus. Dapat dikatakan bahwa baik film, cerita dari

" Sarlito Wirawan Sarwono, Op.Cit, h. 55-56

27

radio ataupun apa saJa yang dibaca atau didcngar dapat rncnirnbulkan anxiety

attack/serangan. Cerita hanya sebagai pencetus saJa dari internal conflik yang

telah ada yang mencoba rnencari penyelesaian dari persoalannya melalui serangan

tersebut.

Anak-anak akan lebih bereaksi terhadap pengalaman-pengalaman nyata yang

menakutkan. Apabila anak sangat ketakutan oleh suatu pengalaman yang nyata ia

akan lari pada orang tuanya untuk meminta bantuan dan meneeritakan apa yang

terjadi.

Akan tetapi dilain pihak, bila anak merasa takut oleh suatu pengalaman yang

nyata dan oleh satu sebab tidak mengatakannya pada orang tuanya, ia akan lebih

bcrkembang kearnh 1111ct11r11/ anxiety a/lack, untuk nwnghindmi rasa takutnya.

Bilamana anxiety yang dialami tidak berhubungan dengan suatu objck

tertentu, akan tetapi lebih merupakan vague fear (Phobia yang samar-samar/tidak

jelas), misalnya takut terhadap pakaian ketat, bentuk ini dinamakan sebagai state

f~lcontinua/ apprehension.

Ada juga perasaan takut akan hukuman yang berlebih-lebihan, seolah-olah

membayangkan ia sangat kesakitan. Bentuk ekstrimnya akan menjadi phobia.

Phobia merupakan bentuk ekstrirn dari takut yang rnenjadi penyakit. Phobia

adalah perasaan lakut terhadap hal-hal tertcntu yang de111ikian kuatnya, rncskipun

tidak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhaclap tempat yang sempit dan

tertutup (Claustro-phobia), Takut terhadap ketinggian atau takut berada di tempat-

28

tcmpat yang linggi (Acrophobia) , takut tcrhadap kcrumunan orang alau lcmpal-

tempst ramai (achlophobia)

Dari seluruh pendapat diatas dapal disimpulkan bahwa takut adalah umum

terjadi pada anak-anak, dalam perkembangannya makin bertambahnya usia anak,

takut dapat Jebih merupakan anxiety . Sedangkan anxiety dengan takut yang

berlebih-lebihan dapat mengarah pada phobia.

4. Gejala-gejala ketakutan atau anxiety

Dalam bukunya Patologi Sosial 3, Kartini Katono mengemukan beberapa

gejala-gejala dari ketakutan atau keeemasan, yaitu,: 24

- Gemetar - Sesak Nafas

- Geletar - Perccpatan Nadi dan dctak

- Berpel uh Di ngin Jantung

- Mulut Menjadi Kering -Mual

- Membesarnya anak mata atau - Muntah

Pupil - Diare

24 Kartono I<artini, l'atologi ._';osial 3 Gangguan-(7a11g,z11an Kejhvaan, (Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada) h. 130

29

C. Pengaruh Taya11ga11 Misteri terhadap SikapTalwt

Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak.

Dalam keluarga anak diperkenalkan dengan nilai kebaikan dan dibiasakan untuk

melakukannya. Namun keluarga bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan

sosialisasi nilai kebaikan. Sekolah, lingkungan dan media mass a juga berpengaruh

Saat ini di Jayar kaca sedang marak-rnaraknya tayangan dengan kisah-kisah

beraroma misteri yang memacu ketegangan. Scram tapi mernbuat penasaran,

sehingga pemirsapun enggan beranjak sampai tayangan berakhir. Ketakutan yang

muncul justru terasa mengasyikkan. Bagaimana dampak tayangan misleri tersebut

pada anak-anak.

Menurut Dr. Agung Kusumawardharni, SP,k.I, " Dampak tayangm1 misteri tcrhadap anak-anak sangat bervariasi. Ada yang menjadi penakut karena menganggap itu benar adanya. Adapula yang biasa karena sebelumnya telah dibcri tahu bahwa film itu khayalan. Oleh karena itu, anak-anak barus didampingi kalau sedang menonton televisi."

Sementara dalam pandangan psikolog anak dari Universitas Indonesia (UI) Fitrinni F Syahrul, S Psi, ketakutan tcrhadap sesuatu yang tidak bisa dilihatnya seperti hantum sesungguhnya akan membua;1 anak punya rasa was­was. Anak-anak juga menjadi takut dan tidak bcrani melakukan sesuatu tanpa ditcmani. Jika perscpsi anak seperti itu tertanam tents, anak akan merasa takul sampai dewasa.

Sedangkan menurut staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Islam

Bandung, Alva Handayani, S psi, secara signifikan tayangan misteri tidak akan

memperburuk kejiwaan anak, karena persepsi hantu bagi anak sangat dipengaruhi

oleh orang dewasa dan lingkungannya

30

Orang tua harus memperhatikan pangalaman pertama anak menonton

ayangan misteri, karena pcngalaman pertama ini akan memberi persepsi tentang apa

yang dilihat. Film atau sinetron dibuat sebagai hiburan, jadi harus tertanam bahwa

apa yang ditonton itu rekaan semata, bukan dunia nyata yang biasa dialami dalam

kehidupan sehari-hari.

Jika anak-anak menganggap tayangan misteri scperti tontonan biasa dan

seperti tontonan lainnya, reaksi anak pun akan biasa - biasa saja. Namun bila reaksi

Jingkungannya ada yang berteriak, lari pontang-panting sebagai tanda ketakutan,

menutup mata, atau memegang erat orang yang berada di dekatnya, anak pun akan

meniru hal yang demikian.

Se lain itu tayangan misteri yang kini marak di lclcvisi bisa juga menjadi salah

satu penyebab gangguanjiwa. Tayangan misteri akan merusak jiwa seseorang karena

ia bisa terpengaruh dan percaya sehingga menimbulkan suatu ketakutan berlebihan.

Jika semasa anak-anak sudah dijejali dengan informasi seperti itu, mungkin jalan

pikiran danjiwanya akan terpengaruh.

Menurut Komnas Anak Pimpinan Seto Mulyadi (kak Seto) mengemukakan

bahwa, "Anak-anak yang menggemari tayangan misteri umumnya memiliki masalah

mental". Sedangkan Menurut Ust, Badruzzaman, Le. Tayangan misteri berdampak

menyesatkan bagi masyarakat. Dari sikap, mereka lcbih takut kepada yang gaib

31

sementara rnereka tidak takut kepada pencipta yang gaib. Dari sudut tauhid, akhirnya

mereka, rnendatangi para nonnal dan para dukun. 25

Soleh Amini Yahman. Psi, Msi. pun tak mau ketinggalan rncmberikan pendapatnya tentang dampak tayangan mistcri terhadap sikap anak, yaitu : Tayangan misteri dapat menyebabkan anak rncnjadi bcrfikir instan dan irrasional, sehingga akan berimplikasi pada terbentuknya kepribadian yang helpless (ketidak berdayaan). Pada sisi yang lain tayangan horor yang disajikan dengan kemasan menakutkan dan rnenegangkan seperti, gentayangan, misteri Tengah Malam, Dunia Lain, clan lain-lain, kalau scrnpat dilihat/ditonton oleh anak-anak rnaka akan mcmbawa anak pada kehidupan yang menegangkan clan menakutkan sehingga anak akan selalu dihinggapi perasaan takut karena terbayang-bayang oleh isi tayangan horor yang clilihatnya. fmplikasinya anak rnanjacli penakut rnenghadapi situasi-situasi tertentu. Sepe1ii waktu malam hari, sendirian di rumah, ticlur sendiri dikamar clan lain-lain. Selain itu clapat menjadikan anak tergantung pacla orang lain, sehingga kcmanclirian anak tcrhambat. 2r,

D. Kernngka Berpikir

Pencliclikan adalah pernegang peranan penting bagi masa depan suatu bangsa.

Maju atau tidaknya suatu bangsa terletak pacla kualitas pendiclikan yang cliterapkan

clan dikembangkan bangsa tcrsebut.

Keberhasilan suatu pendidikan tidak tcrlcpas dari penggunaan media

pencliclikan yang diterapkan oleh suatu bangsa. Saal ini beg1.tu banyak orang yang

mengembangkan media-media clalam pencliclikan. Dari media yang masih bersifat

traclisional sampai media yang telah canggih scpcrli televisi. Tclcvisi dapat clikatakan

media pendidikan yang tergolong canggih karena dapat clilihat, didcngar,

25 Saksi Majalah, Op.cit., h. 25

26 Yah1nan A111ini S, Jn111/ikasi l)siko/o,[{i 1·aya111:a11 !1oror1ilistis ell A4etlia A4assa 7l!rluulap Perkemha11Kt111 Keprihadian, ( disampaikan pada seminar llOROR 7 Maret 2004) h. 5-6

32

menampilkan gambar yang yang bergerak, rnenampilkan suatu keadaan sesuai aslinya

dan lain-lain.

Televisi rnerupakan salah satu media pendidikan, hiburan dan sumber

informasi. Bahkan di Indonesia, pada awal kernunculan TVRJ, televisi telah

dikukuhkan secara resmi dalam Keputusan Presiden nornor 27 tahun J 963, yang

berbunyi, "Televisi nasional Indonesia merniliki fungsi sebagai sebuah instrumen

komunikasi dalam kerangka pembangunan mental, spritual, dan fisik, khususnya

menuju pembangunan rnanusia Indonesia Sosialis". 27

Setelah era kernunculan stasiun televisi swasta, kepentingan bisnis terasa lebih

menonjol. Karena terikan kepentingan bisnis inilah rnaka tayangan yang bersifat

hiburan akan sangat dominan dalam setiap tayangan tclevisi komersial.

Di sinilab mulai terjadi tarik rnenarik kepentingan yang seringkali tarnpak

sebagai debat yang tak kunjung hilang. Antara kcpentingan menyuguhkan infonnasi

yang aktual dan faktual, dengan kemungkinan distorsi infonnasi. Antara kepentingan

pendidikan dengan kepentingan hiburan. Antara hiburnn yang mencerdaskan, dengan

hiburan yang membodohkan. Antarn memacu produksi dalam negeri, dengan

menekan biaya. Antara pembinaan mental dengan kepentingan mengejar rating.

Namun sayangnya, kepentingan-kepentingan bisnis atau komersil lebih

dominan didalarn tubuh perfilman di Indonesia. Tayangan-tayangan misteri yang

banyak rnuncul saat ini adalah buah dari usaha menekan biaya dan perlombaan untuk

memiliki rating yang tinggi. Sebagaimana dikemukan oleh Nina Armando dalam

27 Takariawan Cahyadi, Op. Cit. h.59

33

seminar Horor "Tayangan misteri dibuat dengan ongkos murah, tetapi berpotensi

'k h . ,,28 menan per atian orang

Apakah yang akan terjadi pada anak-anak, ketika mereb. sedemikian asyik

menyaksikan tayangan misteri yang sama sekali tidak menumbuhkan identitas

kemanusiaan dan ketuhanan. Tayangan-tayangan misteri yang menyeramkan telah

memberikan cukup infonnasi kepada anak-anak untuk menjadi takut terhadap selain

Allah. Pembodohan dalam logika cerita-cerita maupun penyelesaian masalah dalam

cerita itu, menjadi bagian utuh dari fungsi televisi untuk mendidik kebodohan.

Seringnya menonton tayangan misteri akan berdampak kepada

timbulnya masalah mental pada anak. Hal tersebut bcrdasarkan pada pcndapat yang

di kemukakan Kak Seto, "Anak-anak yang menggemari tayangan misteri umumya

memiliki masalah mental".

Selain menimbulkan masalah mental, menurut Ust. Badruzzaman, Le,

tayangan misteri dapat memjadikan anak lebih takut kcpada yang gaib dari pada

pencipta yang gaib,

Soleh Amini Yahman. Psi, Msi. pun tak mnu ketinggalan rnembcrikan

pendapatnya tentang dampak tayangan mistcri terhadap sikap anak, yaitu: Tayangan

misteri dapat menycbabkan anak menjadi berfikir instan dan irrasional, sehingga

akan berimplikasi pada terbentuknya kepribadian yang helpless (ketidak berdayaan).

Pada sisi yang lain tayangan horor yang disajikan dcngan kcrnasan mcnakutkan clan

mcnegangkan seperti, gentayangan, misteri Tengah Malam, Dunia Lain, clan lain-Jain,

., 28 Nina Armando,. Op.cit, h. 3

34

kalau sempat dilihat/ditonton oleh anak-anak maka akan mernbawa anak pada

kehidupan yang menegangkan dan menakutkan sehingga anak akan selalu dihinggapi

perasaan takut karena terbayang-bayang oleh isi tayangan horor yang dilihatnya.

Implikasinya anak manjadi penakut menghadapi situasi-situasi tertentu. Seperti waktu

malam hari, sendirian di rumah, tidur sendiri dikamar dan lain-lain. Selain itu dapat

menjadikan anak tergantung pada orang lain, sehingga kcmandirian anak tcrhambat.

Oleh karena itulah penulis ingin mengetahui pengaruh tayangan misteri

terhadap sikap siswa. Hal ini karena pembentukan clan perubahan sikap itu sendiri

melalui 4 cara yang antara Iain :

l. Adopsi, yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi

berulang-ulang dan terus-menerus Iama-kelamaan secara bertahap diserap ke

dalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap;

2. Diferensiasi, dengan berkembangnya inteligensi, bertambahnya

pengalaman, scjalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri Iepas dari jenisnya.

Terhadap obyek tersebut dapat terbentuk sikap lersendiri pula;

3. Integrasi, pembentukan sikap di sini te1jadi secara bertahap, dimulai dengan

berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu ha! tertentu, sehingga

akhirnya terbentuk sikap mengenai ha! tersebut.

4. Trauma, trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang

meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.

35

Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat JUga menyebabkan

terbentuknya sikap. ' 9

Dari beberapa lilktor pembentukan dan perubahan sikap, dengan frekuensi

menonton tayangan misteri yang sering, apakah memiliki pengaruh terhadap sikap

s1swa.

E. H ipotcsis

Hipotesis pada clasarnya merupakan proposisi atau tanggapan yang mungkin

.1uga salah dan sering digumJlrnn untuk dasar pembualan lrnputusun dan penelitian

lebih lanjul. Dalam pcnclitian ini terdapat Hipotcsis Alternatif(Ha) dan Hipotesis Nol

(Ho)

Aclapun rumusan kcclua hipotesis lersebut adalah :

Ha = Ada pengaruh ncgatif (bumk) yang signifikan antara seringnya anak

menonlon Tayangan Misteri dengan sikap takut pacla Siswa.

Ho = Tidak ada pengaruh negatif (buruk) yang signifikan antara seringnya

menonton Tayangan Misteri dengan sikap takut pada Siswa.

29 Sarlito Wirawan Sarwono, Op. Cit, h. 95-96

BAUHI

METODOLOGI PENELTTTAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai masalah dan hal-hal yang berkaitan

dcngan pelaksanaan pcnelitian, yai!u mengenai metode penelitian, subjek penelitian,

teknik penelitan data, teknik pengambilan sample, teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Mctode pembahasan yang digunakan dalam penelitim1 ini adaluh Field

Research atau penelitan Japangan. Metode penelitian seperti ini menggunakan

fenomcna yang ada di lapangan, tanpa mcmbuat manipulasi tcrhadap variabel yang

akan dilihat atau diukur. Mctode penelitian ini digunakan dengan ttijuan agar hasil

yang diperoleh - pengaruh tayangan misteri terhadap sikap siswa -- mendekati

gambaran yang sama dengan keadaan sebenarnya.

U. Populasi da n sam pel

Populasi merupakan sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat

dalam kawasan tertentu dalam satu unit kesatuan atau kurnpulan dari individu dengan

kualitas atau ciri-ciri tertentu. Dalam hal ini populasi yang akan penulis arnbil adalah

Siswa-Siswi SMP Negeri 72 Jakarta.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan

dianggap dapat menggambarkan populasi. Sample yang akan digunakan dalam

37

penelitian ini adalah siswa kelas Ill SMP Negeri72 sebanyak 28 siswa yaitu 20 %

dari seluruh siswa kelas llL

Peneliti memilil1 siswa SMP kelas III sebagai sample dalarn ptmelitian ini,

karena sebagaian besar siswa SMP kelas JU itu berusia sekitar I 4-15 tahun. Di mana

pada usia itu minat anak sepenuhnya terarah pada hal-hal yang konkrit. Anak usia

tersebut menyukai cerita-cerita petualangan penuh ketegangan, dimana perasaan-aku

sangat ditonjolkan dalam kisah-kisah tersebut. 1

Pada teori piaget, diketahui pada kelompok usia tersebut berada pada tahap

konkrit operasional. Menurut Sis Hevster pada usia tersebut adalah masuk pada

kategori stadium Ill, yang disebut sebagai rnasa realisme reflektif Anak rnulai

berpikir terhadap realita, ia mulai mereaksi secara kritis terhadap realita.2 Sehingga

akan di ketahui apakah cara berpikir yang realitis itu dapat di pengaruhi oleh

tayangan rnisteri yang cendcnrng bersifat khayali.

C. Tempat dan Waktu Penclitian

Dalarn pelaksanaan penelitian ini, penulis mengarnbil tempat di SMP Negeri

72 Jakarta yang berlokasi Ji Jalan Petojo Binatu, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan

Gambir, Jakarta Pusat.

Alasan di pilihnya sekolah tersebut sebagai tempat penelitian, pertama;

karena siswa-siswi di sana memiliki tingkat kecerdasan rata-rata sehingga tanggapan

1 Karlini-kartono, Psikologi A11ak, (Bandung; CV. Mandar Maju,, l 99S), Cet, kc V, h. l SJ

2 Agus Sujanto, Psikologi Perkemba11ga11,(Jakarta: Aksara barn, 1986), Cet, ke-6, h. 63

38

terhadap rayangan 111istcri dapat di gcneralisir, kedua; berasal dari tingkai ekonomi

111enengah, hal ini perlu di pcrhatikan selain untuk pembatasan sample dan

penggeneralisasian, juga menginggat adanya pengaruh yang besar dari faktor sosial

ekonomi, ketiga seluruh siswa-siswi di sekolah tersebut sehat pendJhatan dan

pendengaran, hal ini penting karena kedua indra tersebut digunakan dalam menerima

informasi yang di ton!on (layangan misteri).

Adapun waktu penelitian yang akan digunakan pada penelitian mi yaitu

terhitung dari bulan Juli sampai dengan bulan A_gustus tahun 2004.

D. Telmik Pengumpulan Data.

- Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak3 Di lihat

dari pelaksanaanya, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan membawa

d 4 se eretan pertanyaan.

- Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang Jangsung diberikan kepada siswa

yang ingin dimintai sikap atau pendapatnya dalarn hal pencapaian tujuan

3 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar eva/uasi Pe11didika11, Gakarta: Bumi Aksara, 1992), eel, ke-8,h. 30 -I

Suharsisni Arikunlo, /)rosellur l'enelifia11, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet, ke-1I,h231

39

pcnelitan. Pcnelilian memberikan lestertulis untuk dijawab secara tertulis pula

oleh responde1u Melalui angket ini penulis dapat memperoleh data tentang

pengaruh tayangan misteri terhadap sikap siswa di SMP Negeri 72 Jakarta.

Angket atau kucsioncr yang di gunakan penulis adalah angket atau

kuesioner tertutup yang berisi pemyataan yang discrtai sejumlah jawaban terikat

pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.

E. Variabel Penelitian clan Definisi Opcrasional

I. Variahel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian. Dengan

dcmikian dalam penelitian ini terdapat dua Variabcl yakni

I. Variabel bebas atau lndependen Variabci adalah variabel yang

mempengaruhi yaitu tayangan misteri.

2. Variabel terikat atau Dependen Variabel adalah yang dipengaruhi yaitu

si kap siswa.

2. Definisi Operasional

Tayangan misteri adalah gambar hidup yang berisi tentang sesuatu ang belum

jelas atau tentang masalah-masalah yang gaib. Tayangan misteri yang di maksud

dalam penelitian ini adalah layangan misteri reality show yang di tayangkan di tiga

stasiun tclcvisi yailu Percaya Nggak Pcrcaya (An-Tcve), Gentayangan (TPI), Dunia

Lain ( Trans TV).

40

Rasa dan sikap takut adalah unsur utama dari kehidupan dan merupakan naluri

yang memperingatlrnn manusia adanya bahaya, agar ia siap sedia melindungi dan

mempertahankan diri dari ancaman bahaya. Sikap takut tersebut memiliki objek yang

jelas dan ada yang objeknya tidak jelas.

Tayangan misteri dapat membuat orang menjadi takut, ketakutan tersebut di

sebabkan oleh beberapa foktor; suasana lokasi syuting yang rnenyeramkan, iringan

suara musik yang menegangkan, cerita dari ahli supranatural clan pembawa acara,

ccrita atau komentar dari peserta uji nyali yang sedang ketakutan, dan lain-lain ..

Adapun gejala-gejala ketakutan pada saat menonton tayangan misteri adalahh

gemetar, geletar, denyut nadi dan detak jantung menjadi cepat/berdebar-debar,

menulup mata, merinding/keluar keringat dingin. Semua gejala-gejala ketakutan yang

timbul saat menonton tayangan misteri, dapat pula terbawa dalam kehidupan anak

sehari-hmi, antara lain; anak akan takut bila dalam rumah sendirian, takut dalam

kegelapan, takut ke kamar mandi sendiri di malam hari, takut 111elewati pohon besar

malam hari, takut pulang malam, takut akan suara-suara aneh di malam hari, sulit

untuk tidur.

Tabel A

Tayangan Misteri

DIMENSI INDIKATOR Seringnya Menonton I. frekuensi menonton Tayangan Misteri '· Tempat Tayang

. Pembawa Acara " Ahli Supra.natural . Hari Tayang

BUTIRSOAL l ,8, 13 3,9 ,14

4,10,21 6

7, 12,22

Pemahaman Alur Cerita

NO Dimensi 1. Hal-ha! yang

menimbulkan takut

--·-·-·

!------

__ " _____ "'-·----··~-···-··-~

----->-·-------

2. Gejala-glCiala sikap takut saat menonton tayangan misteri reality show

-

.

-----·----

~--~- --------~ Gejala sikap takut .) .

paska/setelah menonton

I . Terdapat Uj i Nyali . Penamfikan . Tempat Keramat . Terna Tayangan

Tabel B

SIKAPTAKUT

15, 16 5,17,20

2, 18 19

41

INDIKATOR FAV01JRABLE UNFAVOURABLE JUMLAH

Suasana lokasi 41 12 2 syuting yang rnenveramkan

-_ Irin_gan musik 10 13 2

·-Cerita dan 11., 35 19 3 komentar ahli supranatural &

_pembawa acara -----------,-Komentar 34 I 27 2 eeserta uji 11):'ali

~-- ---------Penggambaran 39 40 2 & penampakan makhluk halus --Gemetar 3 29 2

Geletar/kejang 42 44 2 Denyut nadi 41 43 2 dan detak jantung menjadi cepat/berdebar-debar

_l,ilenutup mata 36 38 2 Menjerit/berteri 28, 32

I 2,37 2

ak Takut di dalam 3 rumah sendirian

~---·----·------ --------

":I25,31

42

tayangan misteri realy show

Takut pad a 33 17 2 kegelaoan Takut bila 20 9 2 kekamar mandi sendirian di malam hari Takut melewati 15 !, 18 3 po hon besar malam hari Takut pulang 26 7, 21 3 malam -Takut 6 23 2 mendengar suara-suara aneh di malam hari ---Sulit untuk tidur 4, 14, 16 5,22,30 6 malam ---

--

Tabel 3

Bobot Skor Skala Sikap Takut Terhadap Tayangan Misteri

---Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable -SS (Sangat Setuiu) 4 1

S (Setuju) 3 2 TS (Tidak Setuiu) 2 3

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

43

F. Tclmik Pcngolahan dan Analisis Data

Dalam menganalisa hasil penelitian berupa "pengarnh tayangan misteri

terhadap sikap siswa" di gunakan analisa ktiantitatif yaitu analisa yang dilakukan

terhadap data yang berwujud angka, dengan cara menjumlahkan, mengklasifikasikan,

rnentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data

statistik.

Untuk mengolah Variabel digunakan teknik analisa secara deskriptif, dengan

menggunakan rumus, sebagai berikut:

Rumus : P =Ex 100 % N

Keterangan : P = Presentase

F = Frekucnsi

N = Banyaknya Responden

Untuk dapat melengkapi data penelitian yang telah didapat dari hasil angket.

Maka untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang

sering menonton tayangan misteri dengan siswa yang jarang atau tidak pernah

menonton tayangan misteri terhadap munculnya sikap takut, penulis menggunakan

product moment sebagai teknik analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui

tahap sebagai berikut :5

5 Anas Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2001) Cet. Ke -12, h. 180 dan 193

44

a. Mencari angka korclasi, dcngan rumus

Keterangan :

r,y = Angka Indeks Korelasi "r" Product Moment

N =Number of Cases

L: XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

L: X = Jumlah seluruh skor X

L: Y = Jumlah seluruh skor Y

b. Memberilrnn intcrprctasi tcrhadap r xy yaitu :

l) lnterpreasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan

indeks korelasi "r" product moment seperti di bawah ini :

Besarnya "r" Product Moment ( r xv) lnteroretasi : 0,00 - 0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelsi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan ( dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y)

0,20- ,.40 Antara Variabel X dan Vmiabel Y terdapat korelasi ~ang lemah atau rendah

0,40- 0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat kore]asi yang sedang atau cukupan

0,70- 0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi

-- van g kuat atau t~gi 0,90 - 1,00 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi

vang sangat kuat atau sal}giit tinggj_ '"-·--

45

2) Inrepretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan

berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment. Apabila earn ini akan di tempuh

rnaka prosedur yang akan di lalui adalah sebagi berikut :

- Merurnuskasn I-lipotesis Alternatif(Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho)

- Menguji kebenaran dari hipotesa yang telnh dirumuskan dongan jnlan

membandingkan besarnya "r" produet moment dengan"r" yang tercanturn

dalam label (r,), dcngan lcrlcbih dahulu mcncari dcrajal bcbasnya (db) atau

Degrees ofFreedomnya (di) yang rumusnya: or~· N ··· nr

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum SMP Negeri 72 .Jakarta

l. Sejarnh berdirinya SMP Negeri 72 .Jakarta

SMP Negeri 72 adalah SMP Negeri hsil penegerian sebuah SMP Swasta yaitu

SMP PGRI 71, yang bcrlokasi di Jalan Tanah Abang V No. 29 Jakarta Pusat.

Peningkatan status SMP PGRI 71 menjadi SMP Negeri karena prestasi yang dicapai

dalam ujian negcri yang selalu baik.

Diresmikan menjadi SMP Negeri pada tahun 1966, tepatnya tanggal 29

Agustus 1966 dan ketika itu namanya adalah SMP Negeri LXVIll (68), serta

menempati Gedung Ex Oerguruan SION Jl. Tanah Abang Bukit No. 2 Jakarta Pusat.

Sebagai Kepala Sekolah scmentara adalah Bapak Darussalam AS yang sebelumnya

menjabat Kepala Sekolah SMP PGRI 71, dan sebagai wakilnya Ibu Padmah yang

disamping bertugas di SMP PGRJ 71, beliau adalah Guru PNS di SMP Negeri 24 JI.

Menteng Kecil, Mentcng (Kini di atas Gedung SMP 24 berdiri SMP Negeri 18,

sedangkan SMP 24 kini berada di Jalan Duku V Krarnat Jati Jakarta Timur)

Karena ada kekeliruan pada persmian SMP Negeri di Cipete Jakarta Selatan,

dimana pada saat pembukaan selubung papan nama yang tertulis adalah SMP Negeri

LXVJIJ, maka untuk menjaga agar tidak sampai terjadi dua sekolah yang narnanya

sama. Maka SMP Negeri LXVlll yang di Jalan Tanah Abang dijadikan SMP Negeri

LXXIl.

47

Pada bulan Januari 1967, karena keterbatasan ruangan, sebagiankelas SMP

Negeri 72 diijinkan menempati Gedung yang ada di jalan Tanah Abang V No. 29

( diatas tanah tersebut sekarang berdiri SMP 94 ), clan sementara di lokasi itu dibuka

SMP Swasta baru yaitu SMP YPRI, menerima kelas I sebanyak 2 (dua) rombongan.

Tanggal 24 Desember 1966, Bapak Darussalam ASD yang mengajukan cuti

besar dan Pimpinan Sekolah dijabat oleh !bu Padmah, yang baru pada tanggal 1

Februari J 968, !bu Padmah dikukuhkan secara resmi menjadi Kepala SMP Negeri 72

secara definitive melalui Nota Dinas dari Kepala Inspeksi Daerah SMP Jakarta Raya

Nomor 70/JD/b/ 1968 tertanggal 30 Januari 1968.

Oktober J 972, SMP Negeri 72 menempati gedung baru yang dibangun diatas

tanah ex Gedung SR 3 tahun yang terbengkalai tepatnya di Jalan Petojo Binatu No. 2

Gambir, sampai saat ini.

2. Pimpinan SMP Negeri 72 Jakarta dari awal sampai kini

a. 1966

b. ]966- 1980

c. 1980 - I 984

d. 1984 - J 988

e. 1988 - J 993

f J 993 - 1996

g. ]996-200]

h. 2001 - Sekarang

Darussalam AS, sebagai pc:jabat sementara

Ny. Padmah

Ors. F.J Soeharno

M.W Sirait

Ors. Waidjo Naibaho

Sumarsono

Hj. Rosda, BA

Bambang Suwarso, S.Pd

3. J<'asilitas yang dimiliki SMP Negeri 72 Jakartll

No 1

Inventaris Jumlah ~------------+-

4 buah ---l

12 buah -----1 buah 1 buah

5 Ruang Laboratorium IPA 1 buah ---- --~----------1------6 Ruan ' lbadah Mushallah 1 buah 1----r--~--~---~---+

7 lbwh 8 I buuh 9 1 buah IO l buah 11 -~---,--~-----+---:-::1 b--uah-

12 l buah -~---------+-

13 1 buah 14 Kamar Mandi Siswa 2 buah

----·-~

15 Kamar Mandi Guru 2 buah J_Q_ __ Ruang Bi1"!1_bingan konseling_ 1 buah ----

17 Gudan 1 buah I 8 ___ _Rumah dinas Penjaga sekolah_ 1 buah

4. Jumlah Guru, lrnryawan dan Siswa

No Subjek -Laki-Laki Pere_~puan

I Guru 10 20 2 Karvawan 8 1 3 Siswa kelas I 69 84 4 Siswa kelas II 77 73 5 Siswa kelas lll 71 71

Jumlah 30 9 153 150 142

5. Kegiatan-Kegiatan ckstra Kurilmler di SMP Negeri 72: .Jakarta

a. Gerakan Pramuka

b_ Palang Merah Remaja

c_ Paskibra

d Rohani Islam

48

49

e. Seni Lukis

f. Karya llmiah Remaja

g. English Club

h. Tae Kwondo

B. Penyajian Data

Salah satu teknik pengumulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan angket. Angket ini disusun berdasarkan dimensi dan

indic:ator dari dua variable yang diteliti, yaitu tentang seringnya menonton tayangan

misteri chm sikap takut.

Angket ini berisi 66 (enam puluh enam) item pertanyaan, yang 111as111g-

111as111g terdiri dari 22 (dua puluh dua) item soal mengcnai tayangan misteri yang

berbentuk pilihan ganda, skoring data di atas dengan memberi nilai I (satu) untuk

jawaban yang benar dan 0 (no!) untuk jawaban yang salah dan 44 (empat puluh

empat) item pernyataan mengcnai sikap takut. Teknik pengulmran dari angket ini

menggunakan Skala Liker! dengan bobot nilai untuk setiap jawaban adalah sebagai

berikut:

a) Untuk pernyataan yang positif, skornya yaitu Sangat Setuju (SS)= 4, Setuju(S) =

3, Tidak Setuju (TS)= 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) =J.

b. Sedangkan untuk pernyataan yang negative, skornya adalah sebaliknya yaitu

Sangat Setuju (SS)= I, Setuju (S) = 2, Tidak Setuju (TS)= 3, Sangat Tidak Setuju

ISTS = 4 1

50

Untuk mengelompokkan hasil jawaban dari resoponden, penulis akan

mengubah data atau skor yang ada menjadi data interval, yaitu dengan cara skor

tertinggi di kurangi skor terendah dan hasilnya dibagi 2 ( Ke:lompok yang sering

mcnonton tayangan mistcri clan kclompok yang jarang mcnonton tayangan misteri).

Berikut ini akan disajkan table-label mengenai hasil angket yang sebelumnya telah

melalui proses scoring.

Dari data yang telah terkumpul didapatkan hasil :

Skor tertinggi : 21 Kemudian diubah k·~ data interval

Skor terendah :9

.I umlah Kelompok :2 Jadi interval tiap keiornpok adalah 6

Dengan demikian akan didapatkan kriteria bentuk seringnya menonton

tayangan misteri adalah sebagai berikut :

9- 14 : Memmjukkan jarang menonton tayangan misteri

-15--21 : Menunjukkan sering menonton tayangan misteri

Untuk lebih jelasnya, hasil jawaban angket tayangan misteri serta sermg

tidaknya menonton tayangan misteri dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 1

Tabcl Skor dan Katcgori frekuensi Menonton Tayari1gan Mistel'i

~--,--------------

No Nama Skor Frekuensi ~ v1enonton ·---·-·

l Andita Janid ar 14 Jara ------ --------------·--~--~~ ___ _____6yu Christina F 19 Seri ng ______ -1

14 Jara ---_3__ AyuWandia ng 4 Delila 1-lertarna Putri 20 Seri 11' --- ---·-5 Desty Novian a 19 Seri ng

51

.6 Diana Sari 13 Jarang 7 Ferry Fcrdian 19 Sering - ------8 Festy Aryanti 14 Jarang 9 Gita Susanti 19 Sering --------10 Karini Utari 18 Seri1'!£_ l l Mentari Dini 21 Sering -12 Miernazv NQ. MZ 13 Jarm:i.g_ ____ 13 __ Nenen_g_~l~oirunisa 19 _ Seri l:!l;j 14 Noviani S 12 Jarang 15 Nurkhumairah 12 Jarang -----16 Nurun Nisa 20 _________ , __ §£rill!:L _____ ~~

-··-------~---··-~-~------·-17 Ramadi Saputra 14 Jarang 18 Reny A vu Ardianti 14 Jarang 19 Sasri Mulyani 16 Sering 20 Selly Margiani 14 Jarang 21 Soim S 14 Jarang

--22 Teguh Kurnacn 19 Seri l:!!L_ --23 __ Tyas Damayanti ___ 21 Sering

-24 Wiwi Damayanti 19 Sering 25 Yonah Paramitha Sari 19 ------S~Ji~ -····- ... ------·-------·--·~--.. --.,·-----· 26 Cut Febri Yanti 19 Sering --27 Dusri Mulvadi 13 Jarang 28 Nurisa alvianti 15 Seri~ -

Dari label di atas jelas terlihat, bahwa siswa-siswi yang menjadi sample pada

penelitian kali ini lebih banyak yang sering menonton di bandingkan dengan siswa-

siswi yang jarang menoton. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan tabel

mengenai frekucnsi menonton tayangan misteri, yaitu :

P '."'..Lx I 00 % N

Keterangan : P = Prosentase yang dicari

F = Frekuensi

N = Jumlah Total

52

Tabel2

Tabel Prosentase Frclmensi Menonton Tayangan Misteri

No Menonton Tayangan Misteri Frekuensi Prosentase ~

1 Sering 16 57.14% ~- ---··--·--- -

2 Jarang 12 42.86% .Jumlah 28 lOO'Vo -

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sekitar .57.14 % responden

menyatakan bahwa mereka sering menonton tayangan misteri, dan 42WVo responden

menyatakan bahwa mereka jarang menonton tayangan misteri.

Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi kelas 3 di SMP

Negeri 72 lebih banyak yang sering menonton tayangan misteri bila dibandingkan

dengan siswa-siswi yangjarang menonton tayangan misteri.

Sedangkan mengenai skor sikap takut siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

No 1 2 3 4 5

----·-·-6 ----7

-----------·-"'·-· 8

·-·--·------9 10

-----·· 11

Tabel 3

Tabel Skor clan Kriteria Sikap Takut Siswa

Nama Andita Janidar

Ayu Christina F AyuWandia

Delila Hertama Putri Desty Noviana

Diana Sari ------·-·----________ _Fen~y Ferdian

_I_~~1Y_0~:yanti Gita Susanti Karini Utari -------Mentari Dini

Skor 81 116 78 101 143 98 102 ----95 101 146 116

--

--

-

~

--

Sika Takut Tin i Sikap Takut Rendah Sika Takut Rendah Sika J Takut Rendah ~ap Takut Rendah

Sika Takut Tin ·

--'--------'--

53

12 Miernazv NQ. MZ 95 Sikapt Takut Rendah 13 . ___ J':fene1iggl:i.()i_t:unisa 113 Sikap Takut Timmi ----- -- --· 14 Noviani S 91 Sikap Takut Rendah 15 Nurkhmnairnh 88 Sik1~p Tnkut Rendnh 16 Nurun Nisa 114 Sikap Takut Timmi 17 Ramadi Saputra 88 Sikap Takut Rendah --·-.. -·---- ·-18 ___ B~!IY Ay_t1 Ardianti 88 Sikap Takut Rendah

-··---·~- ·- -· 19 __ --~~1~ri1\lf11lyani 117 Sikap Takut Tinrrvi ..

20 Selly Margiani 89 Sikap Takut Rendah 21 Soim S 112 Sikap Takut Tinggj

f--

22 Teguh Kurnaen 114 Sikap Takut Timmi r------- I-

23 Tyas Damavanti 130 Sikap Takut Timmi 24 Wi~vi Damayanti 119 Sikap Takut Tinsmi -·-------25 Y onah Paramitha Sari 133 Sikap Takut Timm:i

. .

26 Cut Febri Yanti 141 Sikap Takut Tinggi -· ·---

27 Dasri Mulyadi 80 Sikap Taknt Rendah .

28 Nurisa Alvianti 116 Sikap Takut Tine:rri ~·--·-··-- -------- ------'--

Sebelumnya untuk menginterprestasikan sermg atau jarangnya menonton

pada siswa-siswi, maim penulis menggunakan kriteria skala nilai. Dimana cara yang

digunakan sama dengan scbclumnya, yaitu mengubah skor tersebut di atas menjadi

data interval.

Dari tabel di atas di kctahui :

Skor tertinggi 146 Kernudian diubah kc data interval :

Skor terendah 78 146 - 78 = 68 ; 68 : 2 = 34

Jurnlah kelornpok 2 Jadi interval tiap kelompok 34

Dengan demikian akan didapatkan kriteria sering atau prangnya siswa-siswi

rnenonton tayangan misteri, sebagai berikut:

78-111 = Menunjukkan sikap takut yang rendah

112 - 146 = Menunjukkan sikap takut yang tinggi

54

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa Sebagian Siswa-siswi Kelas III Yang

bcrumur 14-15 tahun yang memiliki sikap takut rendah. Sedangkan sebagiam yang

lain rnemiliki sikap takut yang tinggi. Berikut ini akan disajikan tabel rnengenai

prosentase frekuensi sikap takut siswa

Tabel 4

Tabel Prosentase Frelmensi Sikap '.lfakut Siswa

No Sikap Takut Siswa 1 Sikap Takut Rendah 2 Sikap Takut Tinggi

~-

Jumlah ~·-···

rosentase FrekuensL~ P -----14 =t-14 28 I

50% 50%

100%

Dari Tabel di atas, diketahui bahwa sekitar 50 % siswa merniliki sikap

takut yang rendah, dan sekitar 50 % siswa memiliki sikap takut yang tinggi.

H Analisa dan Jntcrpretasi Data

Setelah penulis mengolah data dan mengklasifikasikannya ke dalarn bentuk

tabel-tabel, Iangkah penting selanjutnya yaitu rnenganalisa data. Sebagairnana yang

telah pcnulis ungkapkan sebelumnya, bahwa dalarn penelitian ini penulis

rnenggunakan tcknik analisa product moment dengan .mencari Angka Indeks

Korelasi "r" Product Moment yang berdasarkan pada skor aslinya atau angka

kasarnya.

55

Tabel 5

Pcrhitungan untuk mcmperolch Indcks Korelasi Antani Varihcl X (Tayangan

lVIisteri) dan Variabel Y ( Sikap Talent)

~-

Subiek x y xw x" Y' f-

Andita Janidar 14 81 -----U-34 196 6561 --Avu Christina 19 116 2204 361 13456 -·- -Avu Wandia 14 78 1092 196 6084

Delita Hertama 20 101 2020 400 10201 . -Desty Noviana 19 143 2717 361 20449

Diana Sari 13 98 1274 169 9604 Ferry Ferdian 19 102 1938 361 10404

·---___ F es!y Aryanti 14 95 1330 196 9025 -

Gita Susanti 19 I OJ 1919 361 10201 ------ -· --

Karini Utari 18 146 2628 324 21316 Mentari Dini 21 116 2436 441 13456

·-·-·----·-·~.,. - ·----Miernazv NQ.MZ l3 95 1235 169 9025 - j-

Neneng Choirunisa 19 113 2147 361 12769 -------Noviana S 12 91 1092 144 8281

- --Nurkhumairah 12 88 1056 144 7744

~-~·-

NunmNisa 20 114 2280 400 12996 --

f-Ramadi Saputra 14 88 1232 196 7744

Reny Ayu A 14 88 1232 196 - 7744 ---Sasri Mulyani 16 117 1872 256 13689

_____ Selly Margiani 14 89 1246 196 7_9_1L ·-- -

Soim S 14 112 1568 196 12544 ------···!-- -··-

___ TcR1:1h Kurnaen 19 114 2166 361 12996 ]las Damayanti 21 130 2730 441 16900 --Wiwi Damayanti 19 119 2261 361 14161

Yonah Paramitha S 19 133 2527 361 17689 Cut Fcbri Yanti 19 141 2679 361 19881 Dasri Mulvadi 13 80 1040 169 6400 Nurisa Alvianti 15 116 1740 225 13456

463 3005 50795 I

7903 332697 !X >Y IXY ;xi )y2

f-. --

56

Setelah di ketahui 2.:X, 2.:Y, 2.:XY, 2.:X2 dan L.;Y2, langkah selanjutnya adalah

mencari nilai r,y dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

28 x 50795 - 463 x 3005 '1 [28 x 7903 - 4632

] (28 x 332697 - 30052]

= 1422260- 1391315 '1 (221284 - 214369) (9315516- 9030025)

30945 '16915 x 285491

= 30945 =;o.,j ""19-'-'7'--41_7_02_6_5

30945 44431.635

= 0,695

Interpretasi terhadap r,,,:

- lnterpretasi secara sederhana dari perhitungan data di atas ternyata angka

korelasi antara variabel X dan variable Y tidak bertanda negative; berarti di antara ke

dua variable tersebut terdapat korelasi positif(koerlasi yang berjalan searah).

Dengan memperhatikan besarnya r,,, (yaitu = 0.695), yang berkisar antara

0.40-0. 70 berarti korelasi positif antara variable X dan variable Y itu adalah tennasuk.

korelasi positifyang sedang.

57

- fnterpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai "r": df "" N - nr = 28 - 2 = 26.

Dengan memeriksa Tabel "r" Product Moment ternyata bahwa dengan df sebesar 26,

pada taraf signifikansi 5% diperoleh r011>c1 = 0.374; Sedangkan pada taraf signifikansi

1 % diperoleh r1111>c1 0.478. Karena rxy atau r0 baik pada taraf signifikansi 5% ataupm1

l % Jebih besar daripada ftabcl (0.695 > 0.478 > 0.374) , maka baik pada taraf

signifikansi 5% ataupun I% itu Hipotesa Nol Ditolak, sedangkan Hipotesa alternative

disetujui/diterima, berarti baik pada taraf signifikansi 5% ataupun I% itu memang

terdapat korelasi positifyang signifikan antara variable X dan variaabel Y.

C. Analisi dan Interpretasi Soal Skala Likert/Item

Tabel 6

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Suasana Lokasi Syuting Yang

No I.

2

Menyernmkan

Item Soal Suasana yang ditampilkan dalam tayangan misteri reality show sangat menyeramkan sehingga membuat saya takut.

- Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setuiu

Saya tidak merasa takut rnelihat tempat-tempat I angker yang ditampilkan pada tayangan "Percaya Nggak Percaya" I

- Sangat Sett~ju - Setuju - Tidak Setuju - Sa1~t Tidak Setuju --

-Jumlah orosentase

5 17,86% 6 21,43% 14 50% 3 10,71% --28 100% -

3 10,72% 8 28,57% 11 39,29% 6 21,42% 28 100%

58

Tabel di atas menunjukkan bahwa Siswa kelas Ill di SMP Negeri 72,

sebagian besar tidak merasa takut dengan suasana lokasi syuting yang menyeramkan

pada Tayangan Misteri Reality Show.

Hal tersebut dapat dilihat pada tingginya jawaban s1swa pada altematif

jawaban tidak setuju pada pernyataan positif nomor l dan jawaban Setuju pada

pernyataan negatif nomor 2.

Tabel

Tabel Skala Sikap Talrnt berdasarkau Iri11ga11 Music pada Tay1111ga11 Misteri

No Item Soal - j Jumlah prosentase 0 Suara musik yang mengiringi komentar pembawa I .) .

acara menambah suasana yang ditampilkan menjadi menyeramkan

- Sangat Setuj u i

5 17,86% - Setuju 16 57,14% - Tidak Set1tju 7 25%

___ - Sa!!~l Tidak Setuju 0 0% -1----~-~

28 100% 4. Saya senang dengan suara musik yang selalu

mengiringi adegan menegangkan pada tayangan misteri.

- Sangat Setuju 1 3,57% - Setuju 13 46,43% - Tidak Setuju 9 32,14% - Sanl!at Tidak Setuju

I 5 17.86%

28 100%

Tabel diatas menyatakan bahwa pada pernyataan positif di nomor 3 (tiga),

siswa kelas III di SMP Negeri 72 yang merasa takut dengan musik yang mengiringi

tayangan misteri lebih banyak bila di bandingkan dengan yang tidak merasa takut.

59

Hal !ersebu! berdasarkan jawaban siswa pada alternative Sangat Setuju dan Setuju

mcncapai 75 %>.

Sedangkan pada pernyataan negatifdi nomor 4 (empat), terjadi keseimbangan

antara siswa yang merasa !akut dengan musik yang mengiringi tayangan misteri dan

siswa yang tidak merasa taku1 pada musik yang mengiringi tayangan misteri Hal

tersebut berdasarkan jawaban siswa pada alternatif Sangat Setuju dan Setuju

mencapai 50%, begitu pula jawaban siswa pada alternatif Tidak Setuju dan Sangat

Tidak Settiju.

Tabel 8

Tebel Skala Sika p Talrnt berdasarkan Ko men tar Ahli Su pranatural dan

No 5.

Pembawa Acara

Item Soal Ketakutan saya akan muncul supranatural (Leo Lumanto) mulai keberadaan makhluk halus

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

ketika ahli I menjelaskan

~--·--" ____ S_a_ngat Tidak Setuju

6. Makhluk halus yang digambarkan oleh ahli supranatural sangat menyeramkan.

Sangat Setuj u Setuju Tidak Setuj u Sangat Tidak Setuju

Jumlah

3 12 10 ' .) -----

28

2 17 7 2

28 ~7-:- -M·--e-sk-ip_u_n_p_e_n-1l-Ja_\_va-ac .. a __ r_a g-e-n-tayangan mcnakut- [--·----

rosentase

10,71% 42,86% 35,72

10,71% 100%

7,14% 60,72%

25% 7,14

100%

nakuti pemirsa dengan keberadaan makhlus, saya I !etan ~_()2'. _ -----·~---~

60

,----,-----------------------------r---~ Sangat Setuj u 7 Setuju 11 Tidak Setttju 7 Sangat Tidak Setuju 3

25% 39,29%

25% 10.8%

12:8% 100% ~-~---------------------------'-------~---~

Tabel diatas menyatakan bahwa pada pemyataan positif di nomor 5 (lima) dan

6 ( enam ), siswa kelas lll di SMP Negeri 72 yang merasa takut dengan Komentar

pembawa acara clan ahli supranatural pada tayangan mistcri lebih banyak bila di

bandingkan dengan yang tidak merasa takut. Hal tersebut berdasarkan jawaban siswa

pada alternative Sangat Setuju dan Setuju mencapai rata-rata 60, 72 %.

Sedangkan pada pernyataan negatif di nomor 7 (tuuh), siswa yang merasa

takut dengan komentar pembawa acara dan ahli supranaturl tentang keberadaan

makhluk halus lebih sedikit bila dibandingkan dengan siswa yang tidak merasa takuti

Hal tersebut berdasarkan jawaban siswa pada alternatif Sangat Setuju dan Setuju

mencapai 64,29 %.

Tabel9

Tabet Skala Sikap Talmt berdasarkan Komentar Pe:serta Uji Nyali

No Item Soal 1 .Jumlah prosentase 8 .. Sa ya merasa takut, ketika peserta Uji Nyali

menceritakan kejadian-kejadian yang dilihat dan dialami o\ehnya di tempat keramat

- Sangat Setuju 0 0% - Setuju 9 32,14% - Tidak Setuju 16 57,14%

Sangat Tid_ak Setuju ~ 10,71% - -' ~- --

28 100%

saya···,\kan .. tetap-tel1ang-, -walaupun -011lng J- · ---­menceritakan kejadian yang mcnyeramkan

- Sangal Setuju , I Setuju I 14 Tidak Sctuju 11

2

61

----~angat Tidak Setuju ~--

3,57% 50%

39,29% 7,14% ··-·-------------1-~----l

28 100%

Tabcl di atns 111c11u11jukkan bahwa Scbagian bcsar siswa SMP Ncgcri 72

Jakarta tidak merasa takul dengan komentar peserta Uji Nyali. Hal tersebut dapat

dilihat pada tingginya jawaban siswa pada latematif jawaban Tidak Setuju dan Tidak

Setuju pada pernyataan positif nomor 8 yaitu sebesar 67,85 % begitu pula pada

tinggi jawaban siswa pada alternative jawaban Sangat Setuju clan Setuju pada

pernyataan negatifnomor 9 yaitu sebesar 53,57 %.

Tabel 10

Tahel Skala Sikap Takut herdasarkan Penggambaran dan penampakan

makhluk halus

No Item Soal Jumlah prosentase 10. Makhuk seram yang digambarkan pada tayangan

Percaya Nggak Percaya membuat saya takut. - Sangat Setuj u I 2 7,14% - Setuju I 15 53,57% - Tidak Setuj u 10 35,72% - Sang~t Tidak Setuju I 3,57%

28 100% --11. Semua makhluk scram yang di tampilkan pad a

tayangan misteri hanya sekedar rekayasa. - Sangat Setuju 3 10,71% - Setuju 7 25% - Tidak Setuju 14 50%

--·-- ___ _: ___ San_gat Tjdaj' Settlli!._ _________ 4 14,29% 28 100% --··

62

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72

merasa takut terhadap Penggambaran dan penampakan makhluk halus pada tayangam

misteri. Hal tersebut berdasarkan pada tingginya jawaban siswa pada altematif

jawaban Sangat Setuju dan Setuju pada pemyataan positif nomor I 0 (sepuluh) yaitu

memiliki prosentase 60,71 %, begitu pula alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat

Tidak Setuju pada pernyataan negatif nomor 11 yaitu denga.n prosentase sebesar

64,29%

Tabel 11

Tabel Skala Sikap Talmt bcrdasarlrnn I<caksi Gcmctar Saat Menonton

Tayangan Misteri

No Item Soal Jumlah prosentase ~

12 .. Jika pembawa acara gentayangan menakut-nakuti dan mengagetkan penonton, saya akan menjadi gemetar. 0 0%

- Sangat Setuju 7 25% - Setuju 15 53,57% - Tidak Setqju 6 21,43% - San~at Tidak Setuju

1------------ -

28 100% 13. Jika ada tetangga rumah saya yang meninggal

dunia, tubuh saya jadi merinding. - Sangat Setuju 9 32,14% - Setuju 7 25% - Tidak Sett\jU 10 35,71% - Sangat Tidak Setuju 2 7,14% . ~t 28 100%

14. Jika ketakutan menyerang saya, saya akan berdoa dan berusaha tetap rileks.

- Sangat Setuju 13 46,43% - Setuj u 14 50% - Tidak Setuju I I 3,57% - Sangat Jidak Se~ I 0 0%

_l 28 100% ·-··

63

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72

tidak rnerasa gemetar bila sedang menyaksikan tuyimgnn Misteri. Hal tersebut

berdasarkan pada tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Tidak Setuju dan

Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif nomor 14 dan 15 yaitu dengan

prosentase rata-rata 58,93 %. Dan tingginya jawaban siswa pada alternarif jawaban

Setuju clan Sangat Setuju pada pernyataan negatif nomor 16 yaitu d1;ngan prosGntase

sebesar 96,43 %.

Tabel 12

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Reaksi Geletar pacda saat Menonton

Taya111ga11 Misteri

No r

Item Soal Jumlah orosentase 15 .. Saya akan menjadi geletar, bila saat menonton

tayangan misteri tiba-tiba ada yang menyentuh pundak saya.

- Sangat Setuju 4 14,29% - Setuju 5 17,86% - Tidak Setuju 15 53,57% - San!!at Tidak Setuju 4 14,28%

28 100% 16. Sa ya akan tetap tenang, bila saat menonton

tayangan misteri ada yang memegang bahu saya, - Sangat Setuj u ] 3,57% - Setuju 10 35,71% - Tidak Setuju 12 53,57% - San!!at Tidak Setuiu 5 17,85%

28 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72

tidak merasa geletar bi la saat menonton tayangan misteri ada yang memegang pundak

64

mereka. Hal ini berdasarkan prosen1ase jawaban pada alternatif jawaban Tidak Setuju

dan Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif nomor 17 yaitu sebesar 67,85 %.

Namun pada pernyataan negatif di dapati bahwa sebagian besar siswa SMP Negeri 72

merasa gdetar bila saat menonton tayangan misteri tiba-tiba ada yang memegang

pundak mereka. Hal tersebut berdasarkan tingginya jawaban pada alternatifjawaban

Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju yaitu sebesar 71,42 %.

Tabel 13

Tabel Skala Silrnp Takut berdasarkan Reaksi Jantung Berclebar-debar pada

Saat Menonton Tayangan Misteri

No Item Soal fomlah orosentase 17 .. Jantung saya akan berdebar-debar, bi la

mendengar suara-suara an eh yang ada pad a tayangan misteri

- Sangat Setuju l 3,57?% - Setuju 9 32,14% - Tidak Settiju 15 53,57% - Sangat Tidak Setuju 3 10,72%

28 100% --- ·-·~--- ---·-·· --~

18. Suara-suara aneh yang terdapat pada tayangan misteri tidak membuat saya takut.

- Sangat Setuju 3 10,71% - Setuju 15 53,58% - Tidak Setuju 7 25% - Sanrrat Tidak Setuiu 3 10,71

28 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian siswa SMP Negeri 72 tidak merasa

berdebar-debar bila mendengar suara-suara aneh pada tayangan misteri. Hal ini

berdasarkan pada tingginya prosentase pada jawaban altcrnatif Tidak Setuju dan

65

Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif yaitu sebesar 67.,29% dan tingginya

prosentase pada jawaban alternative Setuju dan Sangat Setuju pada pemyataan

negatifyaitu sebesar 64,29%

Tabel 14

Tabel Simla Sikap Talmt berdasarkan Reaksi Menutup Mata pada Saat

Menonton Tayangan Misteri

--~

No Item Soal . Jumlah orosentase 19 .. Ketika terdapat penampakan-penampkan

makhluk halus dalam tayangan misteri, saya akan menutup mata saya

- Sangat Setuj u I 3.57% - Setuju 7 25% - Tidak Setuju 18 64,29% - Sangat Tidak Setuju 2 7,14%

·-~ -- -28 100% -

20. Bila terjadi penarnpakan pad a tayangan gentayangan, saya akan mempertegas bentuknya ..

- Sangat Setuju 5 17,86% - Setuju 13 46,43% - Tidak Setaju 10 35,71 % -.

Sangat Tidak Setuju 0 f-· .

0% 28 100%

Tabel di alas rnenunjukkan bahwa sebagian Siswa SMP Negeri 72 Jakarta

tidak menutup rnata rnereka saat terjadi penampakkan pada tayangan misteri. Hal ini

berdasarkan tingginya prosentase pada pernyataan positif (71,43%) maupun pada

pernyataan negatif (64,29%)

66

Tabel 15

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Reaksi Menjerit pada Saat Menonton

Tayangan Misteri

No Item Soal Jmnlah prosentase 21.. Saya akan berteriak dan menutup mata saya, bila

melihat makhluk menyeramkan yang muncul di televisi

- Sangat Setuju 3 10,71% - Setuju 9 32,14% - Tidak Setuju 11 39,29% - Sangat Tidak Setuju 5 17,86%

28 100% --·--·---· 22. Sa ya akan ikut menjerit, ketika menyaksikan

tayangan misteri ibu menjerit ketakutan. - Sangat Setuj u 0 0% - Setuju 7 25% - Tidak Setuju

d; "'" "' '';'~ 16 57,14%

- Sangat Tidak Setl\iu 5 17,86% -·--··~··-- -·

28 100% 23. Makhluk seram yang muncul

lidak membuat saya takut. - Sangat Setuju 3 10,71%

- Setuj u

J='° 35,71%

- Tidak Setuju 11 39,29% ____ -. Sang_at Tidak Setuju 4 14,29%

28 100% 24. Saya akan tetap tenang, meskipun ibu berteriak I

ketika menonton tayangan rnisteri I - Sangat Setuj u 2 7,14%

- sorujo _1_ -- 17 60,72%

- Tidak Setuju 9 32,14% - Sangat Tidak Setuju 0 0% ---

___ ____J__ 28 100% ---~-

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72

.Jakarta tidak menjerit ataupun berteriak ketika menonton ta:yangan misteri. Hal

67

tersebut dapat di lihat pada tingginya prosentase rata-rata jawaban alternatif Tidak

Setuju dan Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif yaitu 66,08 % begitu pula

pada Setuju dan Sangat Setuju pada pernyataan negatifyaitu 57,14 %

Tabel 16

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Talmtnya Siswa Berada di Dalam Rumah

Sedirian pada Malam Hari

-No Item Soal Jumlah prosentase 25. Saya merasa takut , bila berada di dalam rumah

sendirian pada malam hari. - Sangat Setuj u 7 25% - Setuju 8 28,57% - Tidak Sctuju 8 28,57% - Sang~t_Tidak Setuju_ __ 5 17,86%

L --.......

28 100% 26. Sangat menyenangkan sekali bila saya tinggal di

rumah sendiri, ketika ayah dan ibu pergi makan malam di luar rumah.

- Sangat Setuju 2 7,14% - Setuju 6 21,43% - Tidak Setuj u 15 53,57% - Sangat Tidak Setuju 5 17,86%

~--28 100%

27 Bila pada malahi hari saya harus sendiri di dalam rumah, saya akan bermain play Station dengan santai - Sangat Setqju 2 7,14% - Setuju 8 28,57% - Tidak Setuju 11 39,29% - Sangat Tidak Setuju =:j_ 7 25%

28 100% -

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas Ill SMP Negeri

72 rnerasa takut bila harus berada di dalam rumah sendirian. Hal tersebut dapat dilihat

68

pada lebih tingginya j awaban siswa pada alternatif jawaban Sangat Setuju dan Setuju

pada pernyataan positif nomor 25 yaitu dengan prosentase 53,57% dan 68,0 l % pada

prosentnso ratlH'tlta alternnlif jnwnban Tiduk St,tqju dun Sangnt Tiduk Set4ju di

pernyutaan negatif110111or 26 dan 27.

Tabet 17

Tabet Skala Silrnp Takut berdasarkan Takutnya Siswa pada Kegelapan

~f-~~::t~:--1~1~ 1:1 ~~~~:~k~~~~~:~:~~-:i11i11ia1i ·=: Pr'oseirtase malam hari, saya aktm mcrasa takut la I

Sangat Setuj u I 4 14 ,29% Sctuj u I 8 28,57% Tidak Setuju I 15 53,57%

_____ _ ~a~g~t_'Ii.cJal~_~etuju ____________ _j ____ _I_ __ ,__ 3,57'iii_ 28 100%

--~-·~ --·~---·---~--.,--- -~------ --------~---·-----·- '' ---29. Saya akan segera mencari senter atau korek api,

bila tiba-tiba lampu di rumah saya padam. Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

1 ___

1_ ·-~ __ Sangal Tida_k_S:.:ce.:c:t:.::u,_ju:;__ ___ _

11 11 3 3

28

39,29% 39,29% 10,71% 10,71% 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP

Negeri 72 tidak merasa takut dengan kegelapan. Hal ini berdasarkan tingginya

jawaban siswa pada alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju nomor

28 pada pernyataan positifyaitu sebesar 57,17%, begitu pula pada alternatif jawaban

Setuju clan Sangat Setuju di nomor 29 pemyataan negative yaitn sebesar 78,58 %

69

Tabel 18

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Takutuya Siswa bila ke Kamar Mandi

Scndirian pada Malam Hari

No Item Soal l Jumlah orosentase - -- ---30. Saya merasa takut, bila pipis pada tengah malam

sendiri - Sangat Settrju 5 17,86% - Setuju 9 32,14%

I - Tidak Setuju 9 32,14% I

Sangat Tidak Setuju 5 17,86% -28 100%

31 Saya akan kekamar mandi Sendiri, jika tiba-tiba r jan J malan saya ingin pipis.

- Sangat Setuj u 4 14,29%

~ - Setuju 8 28,57% - Tidak Setuju 8 28,57% - Sangat Tidak Setuju 8 28,57%

28 100% - --"·

Pada tabel diatas dapat kita lihat, bahwa terjadi keseimbangan jumlah siswa

kelas Ill di SMP Negeri 72 antara yang merasa takut dan tidak takut bila ke kamar

mandi sendirian pada malam hari. Hal tersebut dapat di lihat pada samanya jawaban

siswa dalam pernyataan positif nomor 30 pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat

Setuju begitu pula dengan alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju

yaitu masing-masing sebesar 50%.

Sedangkan dalam pernyataan negatif nomor 31, diketahui bahwa Siswa yang

merasa takut bila ke kamar mandi sendirian lebih tinggi di bandingkan dengan yang

tidak merasa takut yaitu sebesar 57, 14%

70

Tabel 19

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Talmtnya Siswa Bila Melewati Pohon

No f----

32.

- ·-·-------

~-·~-~

33.

__ ._ __

34

Besar pada Malam Hari

-------· Item Soal Jika saya berjalan sendirian di selalu merasa gemetar bila mele

malam hari, saya wati pohon besar

- Sangat Setl\iu - Setqju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Sett\ju

-· --------·-·-·

Say a sangat menikmati ber jalan di bawah pepohonan pada 111ala111 hari

- Sanga! Setuj u - Setuju - Tidak Setuju - Sang'!LJ:idak Setuju

.

Kehidupan clan kematian say a oleh tuhan, sehingga tidak dikhawatirkan

telah ditentukan ada yang per! u

JUI nlah . .

5 17 6 0

28 --·-·

I 17 IO 0 28 ---

- Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setul!!_ _____ J_

17 9 2 0 .

28 J.

prosentase

17,86% 60,71% 21,43%

0% 100'%

3,57% 60,71% 35,71%

0% 100%

60,71% 32,14% 7,14%

0% 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP

Negeri 72 merasa takut bila berjalan di bawah pohon besar pada malam hari. Hal ini

berdasarkan tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat

Setuju nomor 32 pada pernyataan positifyaitu sebesar 78,57%.

71

Sedangkan pada pernyataan negatif nomor 33 dan 34, Siswa merasa

rnenikmati berjalan dibawah pohon besar, ha! ini berdasarkan tingginya rata-rata

alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju yaitu sebesar 78,57%

Tabel 20

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Takutnya Siswa Bila Pulang Larut

Malam

No Item"''' I Jumlah prosentase 35. Sasya merasa takut dan akan minta jemput orang

tua saya, bila pulang larut malam. - Sangat Setuj u 5 17,86% - Setuju I 16 57,14% - Tidak Setuju j 5 17,86% - Sangat Tidak Setuju 2 7,14%

28 100% --36. Sa ya yakin Tuhan selalu melindungi say a

dimanapun saya berada.

I - Sangat Setuj LI 27 96.43% - Setuju 1 3,57% - Tidak Settuu 0 0% - Sangat Tidak SetL1iu 0 0%

28 100% 37 WalaupL111 harus pL1lang larut malam, saya tetap

en3oy. I

- Sangat Setuju 1 3,57% - Setuju 2 7,14% - Tidak Settu LI I 21 75% - Sangat Tidak SetL1ju -±- 4 14,29%

28 100% -· -

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP

Negeri 72 tidak merasa takut bila pulang larut malam. Hal ini berdasarkan tingginya

jawaban siswa pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju nomor 35 pada

72

pernyataan positif yaitu sebesar 75%, begitu pula pada alternatif jawaban Tidak

Sctuju dan Sangat Tidak Setuju di nomor 37 pernyataan negative yaitu sebesar

89,29%. Meskipun mereka rnerasa takut bila pulang larut rnalarn, mereka tetap yakin

bahwa Tuhan akan selalu rnelindungi mereka dimanapun mereka berada. Hal ini

berdasarkan tingginya alternatif jawaban Sangat Setuju dan Setuju pada nomor 36,

yaitu scbesar I 00 %.

Tabel 21

Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Takutnya Siswa Bila Mendengar Suarn-

suara Aneh di Malam Hari

No Item Soal Jurnlah orosentase 38. Ketika tengah rnalam terdengar suara-suara aneh,

saya menjadi takut - Sangat Setuju 6 21,43% - Setuju 14 50% - Ti dak Setuj u 6 21,43% - Sangat Tidak Setuiu 2 7,14%

28 100% 39. Suara-suara aneh di rnalam hari tidak membuat

saya menjadi gemetar - Sangat Setuju I 3,57% - Setuju 8 28,57% - Tidak Setuju 1 , . . ) 53,57% - Sangat Tidak Setuiu 4 14,29%

28 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP

Negeri 72 merasa takut bila mendengar suara-suara aneh di rnalam hari. Hal ini

berdasarkan tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat

Setuju nomor 38 pada pernyataan positif yaitu sebesar 71,43%, begitu pula pada

alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju di nomor 39 pernyataan negative yaitu

sebesar 67,86%

Tabel 22

Tabel Skala Silrnp Talmt berdasarkan S111itnya Sfawa Tidur di Mafam Hari

No 40.

Item Soal 1.Ju Saya tidak dapat tidur nyenyak, jika saya selesat membaca atau menonton cerita misteri

- Sangat Setuj u - Setuju I - Tidak Setttju - Sang~ Tidak_ Setuj u »•----·-----4·---·

1----e------· .. ---·------------41 Walaupun sebelum tidur saya telah membaca doa,

namun hati saya tetap berdebar-debar. - Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Setuju

, _______ - San_g[l(_Tidak Setuju ___ . _______ .. , ......

1-----1----------------------l-42. Saya yakin, jika scbelum tidur saya membaca

doa, tidak ada syetan yang akan mengganggu saya.

- Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju

- Sangat Tidak Set1:1l_u"'----------1--

43. Saya akan tctap tidur nyenyak, meskipun tetangga di samping rumah saya barn saja meninggal dunia.

Sangat Setuju Setuju Tidak Setttju Sangat Tidak Setuiu

I-----+----"""-'-'--'-"---'---'~-------------

----nlah J?Esisentase

4 14,29% 9 32,14% 13 46,43% 2 7,14% 28 100%

2 7,14% 9 32,14?% 12 42,86% 5 17,86% __ ...

+-28 100% --·-

21 75% 5 17,86% 2 7,14% 0 0%

28 100%

2 7,14% 9 : 32,14%

kl 42,86% 17,86%

8 100%

44. Setelah saya menyaksikan tayangan misteri, saya -· akan tetap tidur nyenyak.

Sangat Setuju 4 14,29% Setuju 12 42,86% Tidak Setuju 9 32,14%

74

__ " _____ S_a_n_gat Tid_llJ(S_e __ t~u~ju __________________ 3 _______ .... _10~,_7_1°_Yo_, 28 100%

Tabcl diatas mcnunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas lJJ di SMP

Negeri 72 tidak merasa sulit tidur malam hari. Hal ini berdasarkan tingginya jawaban

siswa pada prosentase rata-rata alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak

Setuju nomor 40 dan 4 J pada pernyataan positif yaitu sebesar 57, 15%, begitu pula

pada prosentase rata-rata alternatifjawaban Setuju dan Sangal Setuju di nomor 42, 43

dan 44 pernyataan negative yaitu sebesar 63,09 %

A. Kesimpulan

BAHV

PENUTUP

75

Bcrdasarkan hasil pcnclitian mengenai 'Pengaruh Tayangan Misteri terhadap

Sikap Siswa di SMP Negeri 72 Jakarta'', maka dapat disimpulkan bahwa :

I. Siswa kelas Ill di SMP Negeri 72 sebagian besar sering menonton tayangan

mistcri (Dunia lain, PNP, Gcntayangan) dcngan prosentasc 57,17 %, sedangkan

42,86% lainnya Jarang menonton tayangan.

2. Siswa kclas Ill di SMP Ncgcri 72 scbagian mcmiliki sikap takut yang tinggi dan

sebagian yang lain mcmiliki sikap takut yang rcndab dcngan prosentase masing­

masing sebesar 50% . Ila! ini diketahui berdasarkan basil jawaban siswa melalui

angket tcntang sikap takut, dengan skor 78- 111 (14 siswa) adalah yang memiliki

sikap takut yang rcndah, skor I 12 ·· 146 ( 14 siswa) adalah yang mcmiliki sikap

takut yang tinggi.

3. Pengaruh tayangan misteri tcrhadap sikap siswa SMP Negcri 72 adalab sebagai

bcrikut :

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah ponulis lakukan, basil

yang diperoleh pada r,y = 0,695, kemudian angka ini di intrepretasikan. Pada

Interpretasi sederhana , r,y 0,695 terdapat angka indeks korelasi "r" product moment

pada rentang 0,40-0,70 yang termasuk kedalam kategori korelasi yang sedang.

Kemudian di interprctasikan dengan menggunakan tabel nilai "r" product moment

76

yaitu baik pada tarafsingniJ'ikansi 5% ataupun 1%, I\vl r., > r,,,hci· Berarti kesimpulan

yang dapat ditarik adalah, adanya hubungan positif yang signifikan antara tayangan

misteri dengan sikap sangat takut siswa SMP Negeri 72 Jakarta dan Seringnya

menonton tayangan misteri sangat mempengaruhi sikap sangat takut pada s1swa,

tcrutama siswa di SMP Ncgcri 72 Jakarta.

B. Saran-Saran

Bcrdasarkan hasil pcnclitian di atas diketahui bahwa frekuensi menonton

layangan mislcri dapal 111c111p<:ngaruhi sikap takut siswa. Okh karcna itu untLik

menghindari sikap takLit yang berlebihan pada siswa SMP Ncgeri 72, pe1rnlis

mcnyarankan agar :

I. Hcndaknya guru (khususnya guru agarna)- lebih rneningkatan penanarnan aqidah

kepada siswa baik melalui kegiatan belajar mengajar di seko!ah ataupun di luar

itu, sehingga mereka tidak rnerasa takut kecuali kepada Allah SWT.

2. Hendaknya orang tua selalu selektif dalam hal tontomm

clan yang tidak pantas di konsumsi oleh siswa.

pantas konsumsi

3. Hendaknya orang tua menernani dan mernberi pemahaman kepada siswa ketika

siswa menonton tayangan rnisteri, sehingga siswa tidak menelan mentah-mentah

sesuatLI yang di sajikan oleh tclevisi.

4. Hendaknya para sutradara dan produser perfilman lebih berbesar hati dengan

menampilkan Ii Im-film yang lebih mendidik . .Jangan hanya mengejar rating clan

77

rneraup keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi yang sekecil­

kecilnya. fkutlah berperan dalam rneningkatkan kuali!as sumber daya rnanus1a

Indonesia yang berirnan dan bertakwa, bukan malah menjerurnuskan generasi

pcncrus bangsa kc dala111 kcscsatan.

78

DAJ<TAR PUST AKA

Abu Abmadi, dkk, Psikologi Sosia/ (Jakarta; Pt. Rineka Cipta, 1991), Cet. ke-1

Abu Yasir Fadhlan, l'engam/1 !vfedia Televisi Terhadap l'endidikan Aqidah Anak, (Solo; Makalah Seminar Horor, mei 2004)

Al-Aliyy, /llqur 'an da11 Te1:fe111ahw111ya, (Bandung; Cv Penerbit Diponegoro, 2000) cet, ke 10

Armando Nina, l~jek 711)Jonga11 Mistik di TV bagi Anak: Apa sofa yang bisa kita /ak11ka11/ Maka/ah Seminar "l'engaruh ICtyangan f!omr terhadap l'engembangan Aqidah dan Kepribadian Anak", (Solo; 7 Maret 2004)

/\snawir, prof. Dr. H, Basyiruddin Usman, Ors. M. Pd. Media l'embelqjaran. (Cipulat l'ress 2000), eel./, ha/ IOI

/\zhar Arsyad, Media i'<'ngojm·1111, (Raja Grafindo Perkasa, 1997) Cel, ke-1

Cahyadi Takariawan, M,:di11 Masso Vims f'eradaban, (Jakarta; Tarbiyatunna, November 2003) cet, kc- 1

David 0 Sears, ct.al, l's1ko/ogi Sosial, (Jakarta; Erlangga, 1994), jilid I

Ueparlcmcn anak

l'cndidikan dan Kcbudayaan RI,· l''"''lllt-pesi111 l!11da)'il Da/11111 Tayangan Te!evisi (Jakarta; CV. Eka Putra, 1995)

Film Anak-

Habib Zamris, Penelilian l,.ilm Anak-anak di telev1~1·i Dalam Rangka Pembangunan l'endidikan Bwli l'ekerti Me!alui Televisi, (Jurnal Teknodi, Oktober 2001)

I-lamidy Zainuddin, 71!1/rmahan Shahih Bukhari, (Jakarta; Bumi Restu, 1992) cet, ke - 13

Ita Novita /\denar. Sri Gurinta, fvfengetahui Sikap, Kepercayaan dan Perilaku Hudaya 7/·adisional pada Generasi A!fuda di Kola Surahaya, (Jakarta; CV Eka Dharma , 1997), Cc!, ke-1

Jalalludin Ali Ahmad Zen, Kamus !/mu Jiwa dan Pend1dila111 (Surabaya; Putra Al­Ma 'arif)

79

Karini Kartono, Pato!ogi Sosial 3 Gangguan-gangguan Ke1iwaan, (Jakarta; Pt. Raja Grafindo Pcrsada)

------------------ Psiko!ogi Anak (f'siko!ogi Perkembangan), (Bandung; Cv Mandar Maju, 1995) Cet, ke-V

muhibbinsyah, Psikologi J'endidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 1997), Cet, ke-3

Peter Salim, Kam us Bahasa Indonesia Kontemporer, ( jakarta; Modern English Press, 1991 ) cet ke- 1

Pius A. Partanlo Trisno Yuwono, Kamus Kecil Bahasa Indonesia, (Surabaya; Arloka, 1994)

R. Soetarno, Psikologi pendidikan,(Yogyakarta; Kanisius. 1993), Cet. ke-2

Saksi M1tjalah, Ancanwn dan 'l'eror !vfengincar Umat !slam, (Edi~:i No. 13 Tahun VI, 28 April 2004)

Sari Tatik Kaiiika, !'esan-pesan FJudaya Film Anak !la/am 7t1yanga11 TelevL1·i, Uakarta; CV Eka l'utra, 1995) eel, ke -- I

Sarlito Wirawan Sarwono, f'engantar Umum Psiko!ogi, (Jaka1ia; Bulan Bintang, 1976) Cet, ke- 7

Sudjana Anas, Penganlar Statistik Pendidikan, (Jakarta, PT. RaJawali Press, 2001), eel kc- 12

Suharsini Arikunlo, Oa.wir-dasar /c'va!uasi f'endidikan, (.Jakarta; Bumi Aksara, 1992), cet ke - 8

----------------------, J'rosedur l'enelitian, (Jakarta; Rineka Cipla, 1998), cet ke - 11

Sujanlo Agus, !'siko!ogi f'erkemhangan, (Jakarta; Aksara Baru, 1986), cet ke - 6

Suplemen Pikiran Rakyat khusus Budaya, Masyarakat dan Jndustri Hantu, Edisi 2002

80

Yahman Amin S, !111p!ikasi l'sikofogi l11yw1gw1 Horor !vfislis di A1etlia Massa Terlwdap Perke111ha11gu11 Keprihadian, (Makalah Seminar Horor 7 Maret 2004)

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dengan Kepala Sekolah:

Hari/Tanggal

Tempat Wawancara

Orang yang diwawancarai

Pertanyaan

I. Dapatkah Bpk/lbu menjclaskan sejarah singkat dan latar belakang bcrdirinya SMP

Negeri 72 Jakarta ?

2. Bcrapa Luas selurnh tanah dan lt'rdiri dafi nwng apa saja ?

3. Fasilitas apa saja yang dirniliki sekolah ini?

4. Berapajumlah guru dan karyawan di sekolah ini?

5. Berapa jumlah siswa dan siswi di sekolah ini?

ANGKET UNTUK SISWA

PENGARUH TAYA~IGAN MISTER! TERHADAP SIKAP SISWA DI SMP Negeri 72 JAKARTA

ssa!amu 'a/aikum Wr. Wh.

Dalam rangka penyelesaian tugas skripsi, saya sangat mengharapkan bantuan dan e1jasama anda untuk menjawab perlanyaan dalam angket ini. Tidak ada jawaban yang enar atau salah, jawaban yang sangnt diharnpkan adalnh yanl;! sommi d1mgnn ko11disi, ~adaan dan pcndapat ancla.

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket ini ticlak akan mempengaruhi ilai anda, tetapi hanya cligunakan untuk memperoleh data dan infonnasi dalam ra11gka enyusunan skripsi.

Atas bantuan dan ke~jasama ancla dengan menjawab angket sejujur~jujurnya, saya capkan terima kasih.

lassa!ammu 'a/aikum Wr. Wh.

Ciputat, Agustus 2004 Mahasiswi Semester VlII

FITK/PAI UIN SYAHID JAKARTA

ENDANG SUPRAPTI

PENGAIHJH TAY ANGAN MKSTERI TERHADAP SKKAP SISWA

DI SMP NEGERI 72 .JAKAH.TA PVSAT

i>etunj uk Pengisian:

I. Mulailah dengan mernbaca basrnalah

2. lsilah dengan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan ·

pendapatanda

3. Hendaklah jawaban diberikan dengan sejujur-jujurnya

4. Kerahasiaan identitas anda terjamin

5. Terima kasih atas kesediaan anda mengisi angket ini

6. Akhiri dengan membaca Hamdalah

Biodata Responden

I. Nama lengkap

2. Jenis Kelamin

3. Kelas

TAY AN GAN MISTERJ

. Apakah anda sering menonton reality show "Percaya Nggak Percaya"?

a. Sering b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidnk Pernah

. Rurnah Hantu di Pondok lndah pernah diliput oleh salah satu tayangan rnisteri reality

show yaitu?

a. Dunia lain b. Percaya Nggak Percaya

c. Gentayangan d. Pernburu Hantu

Di Stasiun Televisi rnanakah "Percaya Nggak Percaya" di tayangkan ?

a. TPJ b. Indosiar An-TEVE d. Trans TV

Siapakah pernbawa acara tayangan "Percaya nggak Percaya'' saat ini ?

a. lne Febrianti b. Toro Morgan c. Farhan d. Jne Chintya

Dalarn tayangan "Percaya nggak Percaya" diberikan garnbaran oleh

pembimbing spiritual tentang sosok ?

a. Malaikat b. Jin/Syetan c. Tuhan d. Bidadari

Siapakah pernandu acara yang dianggap sebagai ahli supranatural dalam tayangan

"Percaya nggak Percaya" ?

a. Toro Morgan b. Arzeti c. Leo Lumanto d. Fandy Haddade

7 Setiap Hari apa "Percaya Nggak Percaya" ditayangkan?

a. Karnis b. Rabu c. Jurn'at d. Minggu

8 Apakah anda sering menonton reality show "Gentayangan"

a. Tidak Pernah b. Sering c. Jarang d. kadang-kadang

9. Di stasiun TV rnanakah reality show "Gentayangan" ditayangkan ?

a. An-Teve b. Trans TV c. TV 7 d. TPI

l 0 Siapakah nama pembawa acara reality show "Gentayangan"?

a. Fandy Haddade b. Farhan c. Arzeti D. Torm Morgan

11 Di stasiun televisi manakah "Gentayangan" di tayangankan?

a. RCTI b. TPI c. SCTV d. An-teve

12. Setiap hari apa "Gentayangan" di tayangkan ?

a. Karnis b. Jum'at c. Senin d. Rabu

13. Apakah anda sering menonton tayangan "Dunia Lain"?

a. Kadang-kadang b. Tidak Pernah c. Jarang d. Sering

Di stasiun TV manakah "Dunia Lain" ditayangkan 7

a. Lativi b. Trans TV c. TV 7 d. RCTI

Tayangan misteri apakah yang memiliki segmen "Uji Nyali"?

a. Dunia Lain b. Percaya Nggak Percaya

c. Alam Gaib d. Misteri Kisah Nyata (MKN)

Pada tayang "Uji Nyali", beberapa orang ditawari untuk membuktikan ada atau

tidaknya pengaruh makhluk halus pada ?

a. Tempat lbadah b. Tempat Sepi

c. Tern pat yang Gelap c. Tcmpat Keramat

Penampakan yang muncul pada tayangan dunia lain, berbentuk sosok yang 7

a. Menjijikan b. Lucu c. Menyeramkan d. Pccmfwr:1rii

Pada tempat-tempat keramat biasanya banyak terdapat ?

a. Malaikat b. Syetan c. Bidadari d. B1natang buas

Di bawah ini adalah tema yang pernah diangkat oleh "Dunia Lain", kecuali ...

a. Legenda Nyi roro Kidul b. TPU Jeruk Purut

c. Goa Siluman d. Gunung Cennai

. Syetan sering di gambarkan dalam bentuk 'I

a. Mengerikan b. Menggelikan c. Lucu d. Mempesona

. Siapakah pembawa acara tayangan "Dunia Lain" ?

a. Hari Panca b. Toro Margen c. Arzetti d. Jne Febrianti

. Setiap hari apa acara "Dunia lain" ditayangkan?

a. Sabtu b. Jum'at c. Minggu d. Kamis

!ismillahirrahmanirrahim

1ssalamu'alikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Salam teriring doa saya ucapkan semoga adik-adik selalu berada dalam lindungan

1llah SWT.

Dalam rangka menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

:eguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya mengadakan

1enelitian mengenai Pengaruh Tayangan Misteri Terhadap Sikap Takut. Oleh karena itu

aya meminta adik-adik untuk ikut membantu mengisi pertanyaan ini guna dijadikan data

nasukan.

Pada halarnan berikut ini adik-adik akan mendapatkan beberapa pemyataan

lirnana pada setiap pernyataan disediakan beberapa kemungkinan yang dapat rekan­

ekan pilih sebagai jawaban. Dalam ha! ini tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun

nformasi atau data yang adik-adik berikan akan sangat bermanfaat untuk penelitian ini.

Alas kesedian adik-adik rneluangkan waktunya untuk mengis.i kuesioner ini saya

1capkan terima kasih.

Ciputat, Agustus 2004

Peneliti

Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai di:ri Anda sehan-hari.

Rasakan dan pahami dengan baik setiap pernyataan tersebut. Dalam hal ini tidak ada

penilaian baik dan buruk, juga tidak ada benar dan salah. Anda sepenuhnya bebas

menentukan pilihan. Pilihlah pernyataan yang paling sesuai menurut diri Anda dengan

memberi tanda (X)

Ketentuan jawaban :

SS : sangat setuj u

S : setuju

TS : tidak setuju

STS : sangat tidak setuju

Nama

Jenis kelamin

Usia

SKALA SIKAP TAKlJT AKIHAT TA YANGAN MlSTERI

No Pernvataan SS s TS STS l. J ika Saya berjalan sendirian di malam haii, saya selalu

merasa 11emetar bila melewati uohon besar. 2. Makhluk seram yang rnuncul di layar televisi, tidak

membuat sava takut.

I 0 Jika ada yang Pernbawa Acara 'Gentayangan" -'. rnenakut-nakuti dan mengagetkan penonton, saya akan meniadi gemetar

4. Saya tidak dapat tidur nyenyak , jika saya selesai mernbaca atau rnenonton cerita misteri.

~---~· --5. Saya yakin, jika sebelum tidur saya membaca doa,

- tidak ada syetan yang akan mengganggu saya -~

6. Ketika tengah malam terdengar suara-suara aneh, saya meniadi takut

·-- --7. Saya yakin Tuhan selalu melindungi saya dimanapun

'n\Jn hnnrln

Suasana tempat-tempat yang di tampilkan dalam tayangan misteri reality show sangat menyeramkan sehirnma membuat sava takut. Saya akan ke kamar mandi sendiri, jika tiba-tiba jam 1 malam sava ingin ninis

·---·- --). Suara musik yang rncngmng1 komentar pernbawa

acara menambah suasana yang di tampilkan menjadi menveramkan

l. Ketakutan saya akan rnuncul ketika ahli supranatural (Leo Lumanto) mulai menjelaskan keberadaan makhluk halus.

,~.-~"-'"'"·~ ~--~'"="*'""''"· ""'""~~~= ~~-~""'.,.~

2 Saya tidak merasa takut melihat tempat-tempat angker yang di tampilkan pad a tayangan "Percaya Nggak Percaya" - . ---- --·-·-- ------- --

3. Sa ya senang dengan suara musik yang selalu mengmng1 adegan menegangkan pad a tayangan misteri - - --··-·-·- ------

4. Walaupun sebelurn tidur saya tel ah membaca doa, namun hati saya tetan berclebar-clebar --- ----

5. Saya sangat menikmati berjalan dibawah pepohonan pada malam hari

··-··· - ____ ., ___ -----6. J ika acla tetangga rumah saya yang meninggal clunia,

tubuh sava iadi merincling 7. Saya akan segera mencari senter atau korek api, bila

tiba-tiba Iamnu di rumah sava nadam -8. Kehidupan clan kematian saya telah ditentukan oleh

Tuhan, sehingga tidak ada yang nerlu dikhawatirkan. 9. Meskipun Pembawa acara gentayanga menakut-nakuti

pe1111rsa dengan keberadaan makhlus, say a tetap enjov/tenang_

0 Say a merasa takut, bi la harus p1p1s pa cl a tengah malam.

I. Walaunun harus nulang Iarut malam, sava tetap eniov :2. Saya akan tetap tidur nyenyak, meskipun tetangga di

sami:iing rumah saya baru saja meninggal dunia. n ,_) _ Suara-suara aneh di malam hari tidak membuat saya

menjadi gemetar :4 Sa ya merasa takut, bi la berada di cl a lam rumah

senclirian nada malam hari ---:5. Sangat menyenangkan sekali, bila saya harus tinggal di

rumah ketika ayah dan ibuku pergi makan malam di luar rumah. ---

!6. Saya merasa takut clan akan minta jemput orang tua sava, bila nulang larut malam

!7. Saya akan tetap tenang, walaupun orang menceritakan 1--Pl~d-i!ln \r11n(J 1110_nvf".rnn1knn

-·-- r l. Saya akan bertcriak dan menutup mata saya, bi la I

melihat makhluk menyeramkan yang muncul di -~-· televise -· ) Jika ketakutan menyerang saya, saya akan berdoa dan

berusahf'._tetae rileks ·-··+-), Setelah saya menyaksikan tayagan misteri, saya akan tetap tidur nyenyak.

·-I Bila pada malam hari saya harus sendiri di dalam rumah, saya akan bennain Play Station dengan santai

-· ---·---·-·· ) Say a akan ikut menjerit, jika ketika menyaksikan

tayangan misteri ibu menierit ketakutan, I. Bila tiba-tiba lampu di rumahku padam, saya akan

merasa takut. ·-+ ~ Saya merasa menjadi takut, ketika peserta uji nyali menceritakan kejadian-kejadian yang dilihat dan dialami olehnva di temoat keramat.

--~-- -'· Makhluk halus yang di gambarkan oleh ahli

supranatural sangat men,Yeramkan. ·------·.

' Ketika terdapat penampalrnn-penampakan makhluk halus dalam tayangan mistcri, saya akan menutup mata sava. ..

) Saya akan tetap tenang, meskipun ibu berteriak ketika menonton tayangan misteri. .

\ Bila terjadi penampakan pada tayangan gentayangan, daya akan mempertegas bentuknya.

) Makhluk seram yang digambarkan pada tayangan Percaya Nggak Perca.\'a membuat saya takut.

), Semua makhluk seram yang di tampilkan pada tavangan misteri han.)'a sekedar reka,\'asa.

·-I Jan tung saya akan berdebar-debar, bila mendengar

suara-suara aneh yang ada pada tayangan misteri . ~ Saya akan kejang-kejang, bila saat menonton tayangan

misteri tiba-tiba ada yang menyentuh pundak saya ; Suara-suara aneh yang terdapat pada tayangan misteri

tidak membuat saya takut I Saya akan tetap tenang, bila saat menonton tayangan

misteri ada vang memegang bahu saya.

Tabel Perolehan Nilai Tayangan Misteri

--0 Nania Skor I 2 3 4 5 6 7 8 9 0 I 2 3 4 5 6 7 8 9 2 I 2

Andita J anidar 14 0 1 1 0 1 I 0 0 I l 1 0 0 1 I 1 0 I 0 I 1 1 Ayu Christina F 19 0 0 1 I I I 1 I I l

~ 1 l I 1 I 1 1 1 0 1 1 1

AyuWandia 14 0 0 1 1 1 l 1 0 l I 1 0 1 I 1 1 0 0 0 1 0 1 Delita He1tama P 20 0 I 1 0 1 1 I 1 1 I I l I 1 I l l 1 1 1 1 l Desty Noviana 19 0 I 1 l I I I 0 I l 1 l 1 l l 1 1 I 0 I I 1 -

! Diana Sari 13 0 I l 0 1 1 0 0 1 I I 0 0 I I 0 I 1 0 I l 0 Feny F erdiau 19 0 I l l l l 0 0 l l 1 l I I l l I l 1 1 l l -·

' Festv A1yanti 14 0 I I 0 I 1 0 I 0 I I 0 0 l l l 1 l 0 I 0 l ' ··-·~·- - - -!- r--

! Gita Susanti 19 0 0 1 0 1 I 0 0 0 l l 1 0 I I l I l 0 I 1 1 ) Karini Utmi 18 0 I l I I I I I 0 I I l I 0 I l 1 I 0 l 1 I l Mentari Dini 21 0 I l 1 1 l 1 1 I l 1 1 l 1 1 l 1 1 1 l 1 l 2 Miernazv NQ. 13 0 0 1 1 0 0 I 1 I 1 1 0 0 I I 1 I 0 0 1 I 0 ) Neneng C 19 0 1 l 0 l 1 1 1 1 1 l 1 l 1 1 1 1 1 0 1 1 1 - r------4 Noviani S 12 0 0 I 0 I 1 I 0 1 1 1 0 0 1 l 0 I 0 0 1 0 l -~·--

,_ ··- -- -· - ----- -s Nurkhnmairah 12 0 0 I 0 l l 0 0 l 0 1 l_ 0 l l l 0 l 0 1 l 0

~

6 Nurun Nisa 20 l 1 I 1 I I l 1 1 l l 1 I 0 1 I l I 1 0 l l l 7 Ramadi Saputra 14 0 1 0 1 1 l 0 0 1 1 i o TO 1 I I 1 l 0 I l 0 8 Ren Avu A 14 0 I l 0 1 I l 0 l I l 0 0 1 1 1 I 1 0 1 0 0 - ·--~- - -· - -9 __ Sasri Mulyani 16 () 1 \ 0 1 1 0 0 1 I 0 l 0 l 1 1 1 1 I 1 1 1 -- ------· 0 ~elly Margiani 14 0 0 I I 0 1 I 0 I 1 1 J 0 I 1 1 l 0 0 1 0 I - -1 SoimS 14 0 0 l 0 1 l 0 0 l 0 l l () l l 1 1 1 0 1 1 1 -2 Teguh Kurnaen 19 0 I l 1 1 1 1 0 1 I 1 1 l 1 1 1 1 1 0 l 1 1 -- ·-· 3 Tyas Damayanti 21 1 1 l l I l l l l l l 1 () I 1 I 1 1 1 1 1 I 4 Wiwi Dmnavanti 19 0 l l l I 1 1 0 1 I 1 I 1 I l 1 1 1 0 J I 1 --5 Y onah l)aramitha 19 0 I 1 1 1 1 1 0 l l 1 1 0 I 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Cut F ebri Y anti 19 0 I 1 1 1 1 I 0 1 I 1 1 I 1 1 1 I 1 0 1 1 1 7 Dusri M ulvadi 13 0 1 I I l I 1 I 1 1 I I I 1 I I I I 0 1 1 l 8 Nurisa alvianti 15 0 l l 1 I l 0 I 0 0 0 0 l 1 I I l 1 () 1 I l - !---------------~--·-·· -·- .

463 I ---·

No. Nam a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Cut Febriyanti 4 3 3 4 1 4 1 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3

2 Desty Noviana 4 4 2 3 2 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4 4

3 Gita S 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4 Teguh Kurnaen 3 3 3 2 1 2 1 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 5 Neneng Choirunnisa 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 6 Nurun Nisa 3 3 3 2 1 3 1 4 4 4 3 4 3 2 I 4 3 1 1 3 3 3 1 2 7 AyuWandia 3 3 1 1 1 3 1 1 1 3 3 4 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3

8 Nur Khumairah 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 3 2 2

9 Ayu Cristina F 4 4 2 4 1 4 1 3 4 3 2 2 2 2 4 2 1 2 2 3 3 1 3 10 Ferry Ferdian 2 2 2 2 1 3 1 3 4 3 3 1 2 2 4 2 2 2 3 1 3 2 3 11 Noviani S 3 1 2 2 3 3 1 2 4 3 1 3 2 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3

12 Ramadi Saputra 2 4 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 1 4 2 2 2 2 2 2 13 Diana Sari 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 14 SoimS 4 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2•4 3 1 1 4 3 3 4 3 15 Nurisa Alvianti 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 2 3 4 3 4 2 1 1 2 4 3 2 4 16 Festy Aryanti 2 3 1 2 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3 1 2 1 3 2 2 17 Selly Margiani 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 ~ 3 1 1 2 3 2 3 "-

18 Delita Hertama Putri 3 2 1 2 1 I 4 1 2 2 2 2 3 3 2 4 4 2 1 2 2 3 4 3 19 jReny Ayu Ardianti ! 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 • 3 ~

, 1 2 2 3 2 2 "- I

20 Tyas Damayanti I 3 1 3 4 ~ ~"

1 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 i i 1 4 3 3 1 21 Andita Janidar 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 ' 2 I 2 3 3 2 1 1 1 2 3 2 2 22 Mentari Dini 3 3 2 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 23 Miernazy NQ, M. Z 3 1 1 3 1 3 1 3 1 4 4 2 2 3 3 4 2 1 1 2 2 3 3 24 Wiwi Damayanti 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 25 Yonah Parawitha Sari 4 2 2 3 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 4 4 1 2 3 4 4 4 3 26 Skarini Utari . 3 4 3 4 1 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 4 27 Dusri Mulyadi 3 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 3 2 3 1 2 1 1 2 2 28 Sasri Mulyani 3 2 2 3 2 3 1 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3

No. Nam a 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Cut Febriyanti 4 4 4 1 3 1 3 4 2 4 3 3 3

2 Desty Noviana 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 Gita S 1 4 3 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 4 Teguh Kurnaen 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 5 Neneng Choirunnisa 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3

6 Nurun Nisa 4 3 4 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3

7 AyuWandia 3 3 2 1 1 1 1 4 3 2 1 1 1

8 Nur Khumairah 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2

9 Ayu Cristina F 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2

10 Ferry Ferdian 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2

11 Noviani S 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1

12 Ramadi Saputra 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2

13 Diana Sari 3 2 3 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2

14 Soim S 4 3 3 4 1 2 4 2 1 2 2 2 2

15 Nurisa Alvianti 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 3 3 2

16 Festy Aryanti 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2

17 Selly Margiani 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 18 Delila Hertama Putri

, 3 3 2 1 I 1 2 3 2 2 2 3 2 I

19 . Reny Ayu Ardianti 3 3 3 2 1 1 1 2 2 I 2 2 3 2

20 ITyas Damayanti 4 4 I 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

21 Andita Janidar 1 3 3 2 2 1 1 2 2 2 .

2 1 2

22 Mentari Dini 2 3 3 3 2 2 3 4 1 3 3 3 3

23 Miernazy NQ, M. Z 1 1 2 2 4 1 2 1 1 2 2 4 2

24 Wiwi Damayanti 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3

25 Yonah Parawitha Sari 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2

26 Skarini Utari 1 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 27 Dusri Mulyadi 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1

28 Sasri Mulyani 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2

37 38 39 40 41 42 3 3 3 2 2 4 3 2 3 :3 3 2

2 3 2 2 2 2

2 . 3 3 :3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 ;3 3 2

2 ' 3 3 :3 2 3 2 1 1 :3 1 2 3 ' 3 2 1 2 2 2 i 2 2 :3 2 1 2 i 2 4 2 2 2 3 I 2 3 2 3 4 2 . 2 2 4 2 2 3. 2 2 :3 1 1 2'1i3:3 3 2 2 }i-. 2 ;3 2 I 2

3' 2 tt3 3 . 3

2 2 2-l_i 2 i 3 . 2

lli3 3 2

1 1 ~ 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 :3 3 4

·3 3 4 :3 4 4 2 3 2 :3 2 1 2 2 3 2 3 2

43 44

4 4

4 4

2 2

3 3

2 3

2 3

1 1

2 2

3 3

2 3

2 2

2 2

2 2

2 3

1 3

3 4

2 2

3 2

2 2

3 3

2 2

3 3

1 2

2 3

3 4

4 4 2 3

2 3

45

141

143

101

114

113

114

78

88

116

102

91

88

98

112

116

95

89

101

88

130 8·1

116

95

119

133

146

80

117 "" (•

DEPARTEMEN AGAMA UN!VERSJTAS !SLAM NEGERI

SYAR!F HIDA YATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TAJ<.BIYAI-1 DAN KEGURUAN

Tdp. : (b2-21) 74'1JJ28, 7•101925, F:i»;.(62-21) 7402'Jl\2

' - EmJil : uinjkt:{;;.c:ibi.n~1.id Jl.lr.!l.Ju;u1d:i Kamor 95. Ciput.ll !5;~'~"~· l~11d~0>~1~.~;;;·1a~============i""'=='='==========

Nomor: ETffL.02.2/, k/(,f, '.1:'7/. .. Larnp. : Jnsrru1nen l?Lset Hai : RISET I WA W Al'ICARA

Kepada YUt.

l~D p nl<., .1~.'~!J?,:) .~ i1 .. ?. 0!. ~.?.~·.<:.'~ ... , ..

.. ., '. "'' ... " .. ' ... " ........... ' di-

. .r..-:;:;;:.,:\T .................... .

i!ssalan111'a/aikun1 tPJ'. tilb.

Dengan horrnat l<ami sampaikan bahwa,

Iak.·irta, . ?. :\... ~- 1:1.~.L .2 -~ ~ ~-- ............ ..

. :J .. ~ !~:\ ~:T::\ .. ~.~-~.'~ ! .. :. ?. : .:.~ ........................................... .

adalah mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan lJIN SymifHidayatullah Jakarta,

NIM .C'.J11C'178t\3 ' ........................... .,

Ju.rusan . PfNDIDI1<;N qG~!'lA 13LAN (PAI) ' ........................................... ..

Scrr1estcr a

: .9.-. ................ , ..

Selrnbwtgan dcng:ui tugas penycJesaian skripsi y:u1g be1juclul .?.P!~:~~-u.1~ .. :f.~!'.!:::~~~'.. i\~~--·-·=:~I -r:::::~,11'.\'}t;P :;IK~P SIS't.11~ (stiJ·-:l~; ka::-,us di SPlP N 72

,,,,.J,,./,,,..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,.,,,,,,,,,,,,,,, •••••.••..•••...••••.••••••••••••••••••••• :··················

············································································································· kami tnohon kesediaan Saudara untuk tneneri.ma dan membantu maliasiswa/i tersebut Atas perhatbn dan bantuan SaudMa, kanti ucapkan l<>rima kasih. Wassa/ann:'alaiku1n rvr, r~·b.

.JAYA RAYA

7t~ ~

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR

= SEKOLAH MENENGAH PERT AMA (S!V1P) NEGERI 72 JI. Petojo Bina tu No. 2 Gambir Jakarta Pusat. Telp. 632787 l Kode Pos I 0130

- "'"'""'--- -SURAT KETERANGAN

No. 083/1.851.3

--

: bertanda tangan clibawah ini Kepala SMP Negeri 72 Jakarta menerangkan bahwa:

Nama Tempat/T anggal Lahir Fakultas I Jurusan

Keterangan

: ENDANG SUPRAPTI : Tega!. 27 Maret 1982 : Ilmu Tarbiyah clan Kegunmn I PAI UIN SyarifHiclayattullah Jakarta.

: Telah mengadakan penelitian di SMP Negeri 72 Jakarta. Pad a bulan Agustus - September 2004

ikian Surat Kctcrangan ini kami bcrikan untuk dapat clipergunakan sebagai mana inya.