ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · meter...

90

Upload: ngokhuong

Post on 18-May-2018

256 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik
Page 2: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik
Page 3: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik
Page 4: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik
Page 5: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu tujuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentangMetrologi Legal adalah untuk melindungi kepentingan umum melaluijaminan kebenaran pengukuran dan adanya ketertiban dan kepastianhukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metodepengukuran, dan Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya(UTTP). Dalam ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 2 Tahun1981 tentang Metrologi Legal, mengamanatkan pengaturan UTTP yangwajib ditera dan ditera ulang, dibebaskan dari tera atau tera ulang, ataudari kedua-duanya, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Dalam melaksanakan amanat tersebut di atas, telah ditetapkanPeraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib danPembebasan untuk Ditera dan/atau Ditera Ulang serta Syarat-syaratbagi Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya. AdapunUTTP yang wajib ditera dan ditera ulang adalah UTTP yang dipakaiuntuk keperluan menentukan hasil pengukuran, penakaran, ataupenimbangan untuk kepentingan umum, usaha, menyerahkan ataumenerima barang, menentukan pungutan atau upah, menentukanproduk akhir dalam perusahaan, dan melaksanakan peraturanperundang-undangan.

Meter Bahan Bakar Minyak dan Pompa Ukur Elpiji adalah alat ukuryang digunakan untuk mengukur secara kontinyu kuantitas cairan yangmelewatinya. Meter Bahan Bakar Minyak dan Pompa Ukur Elpiji yangdigunakan harus memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan agardalam penggunaannya memenuhi persyaratan.

Berdasarkan uraian di atas, perlu disusun suatu Syarat Teknis MeterBahan Bakar Minyak dan Pompa Ukur Elpiji sebagai pedoman bagiPegawai Berhak dalam melaksanakan pelayanan tera dan tera ulangserta Pengawas Kemetrologian dalam melaksanakan pengawasan MeterBahan Bakar Minyak dan Pompa Ukur Elpiji.

1.2 Maksud dan Tujuan1. Maksud

Untuk mewujudkan kesamaan persepsi dan keseragaman dalampelaksanaan pelayanan tera dan tera ulang dan pengawasan MeterBahan Bakar Minyak dan Pompa Ukur Elpiji.

2. Tujuan

Tersedianya pedoman bagi Pegawai Berhak dalam melaksanakanpelayanan tera dan tera ulang serta bagi Pengawas Kemetrologiandalam kegiatan pengawasan Meter Bahan Bakar Minyak dan PompaUkur Elpiji.

Page 6: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

2

1.3 PengertianDalam Syarat Teknis ini yang dimaksud dengan:

1. Meter Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disebut Meter BBMadalah meter yang terdiri dari Meter Arus Volumetrik, Meter ArusTurbin, Meter Arus Pengukur Massa Secara Langsung, atau PompaUkur Bahan Bakar Minyak yang digunakan untuk mengukur secarakontinyu kuantitas cairan yang melewatinya.

2. Meter Arus Volumetrik atau Posistive Displacement Meter adalahmeter arus yang badan ukurnya mempunyai ruang ukur dan cairanyang diukur menggerakkan dinding-dinding organ di dalam badanukur yang merupakan batas ruang ukur, sehingga memungkinkanpengukuran secara kontinyu.

3. Meter Arus Turbin adalah meter arus yang penunjukan kuantitasnyadidasarkan pada laju alir cairan yang menggerakkan rotor dalamruang tertutup.

4. Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung (direct mass flowmeter) yang selanjutnya disebut Meter Arus Massa (mass flow meter)adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan massaterhadap kuantitas cairan yang mengalir tanpa menggunakanperangkat bantu atau data dari sifat-sifat fisik cairan.

5. Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disebut PompaUkur BBM adalah instalasi ukur yang tersusun lengkap, merupakansatu kesatuan yang digunakan untuk mengukur kuantitas bahanbakar minyak yang diisikan/diserahkan ke dalam tangki kendaraanbermotor.

6. Pompa Ukur Liquefied Petroleum Gas yang selanjutnya disebutPompa Ukur Elpiji adalah instalasi ukur yang tersusun lengkap,merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mengukur jumlahElpiji yang diisikan/diserahkan ke dalam tangki kendaraanbermotor.

7. Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badanhitung, serta dapat dilengkapi dengan alat justir atau alat koreksi.

8. Sistem pengukuran adalah sistem yang terdiri dari meter, perangkatbantu, dan perangkat tambahan.

9. Sistem pengukuran elektronik adalah sistem pengukuran yangdilengkapi dengan perangkat elektronik.

10. Pompa adalah alat yang dapat mengalirkan cairan melalui hisapanatau dorongan.

11. Perangkat bantu (ancillary device) adalah perangkat yangmenjalankan fungsi tertentu, yang secara langsung terlibat dalammengirimkan atau menampilkan hasil pengukuran.

12. Perangkat tambahan (additional device) adalah bagian atauperangkat lain selain perangkat bantu yang diperlukan untukmemastikan kebenaran pengukuran, memudahkan operasipengukuran, atau mempengaruhi pengukuran.

13. Perangkat justir adalah perangkat yang terintegrasi pada meter dandapat disetel, yang berfungsi untuk menyetel meter agar mengurangikesalahan penunjukan sehingga mendekati nol.

Page 7: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

3

14. Badan hitung (calculator) adalah bagian dari meter yang menerimasinyal keluaran dari badan ukur dan dari perangkat sensor dan/atauperangkat transduser kemudian memprosesnya dan menyimpanhasilnya dalam memori sampai hasil tersebut digunakan.

15. Badan ukur (measuring device) adalah bagian dari meter yangmengukur kuantitas cairan dan dilengkapi sensor dan transduser.

16. Sensor adalah perangkat yang mengubah karakteristik kuantitascairan ke dalam sinyal pengukuran untuk dikirim ke transduser.

17. Transduser adalah bagian dari meter yang mengubah karakteristikkuantitas cairan menjadi sinyal pengukuran.

18. Kondisi dasar adalah nilai tertentu dari kondisi cairan yang diukursetelah dikonversi.

19. Kondisi operasional adalah kondisi penggunaan yang memberikanrentang nilai dari kuantitas pengaruh sehingga karakteristikkemetrologian berada dalam batas kesalahan yang diizinkan.

20. Kondisi ukur (metering conditions) adalah nilai dari kondisi yangmenjabarkan sifat cairan selama pengukuran pada titik pengukuran.

21. Perangkat konversi adalah perangkat yang secara otomatismengubah kuantitas yang diukur pada kondisi pengukuran kedalam kuantitas pada kondisi dasar dengan memperhitungkankarakteristik cairan yang diukur menggunakan sensor dantransduser atau yang disimpan dalam memori.

22. Perangkat koreksi adalah perangkat yang dihubungkan ke atauterintegrasi di dalam meter dan secara otomatis mengoreksikuantitas yang diukur pada waktu pengukuran.

23. Deviasi kuantitas minimum yang ditentukan adalah nilai absolutdari kesalahan maksimum yang diizinkan untuk kuantitas minimumyang diukur.

24. Kesalahan penunjukan adalah selisih antara penunjukan meter yangdiuji dikurangi penunjukan standar uji pada kondisi yang sama.

25. Batas Kesalahan yang Diizinkan yang selanjutnya disebut BKDadalah kesalahan maksimum yang masih berada dalam rentangoperasional yang ditentukan pada Meter BBM dan Pompa UkurElpiji.

26. Standar uji adalah alat yang digunakan sebagai penguji, dalamSyarat Teknis ini berupa Bejana Ukur, Master Meter, Meter Prover,Mass Flowmeter dan/atau Timbangan tertelusur dengan kapasitastertentu yang digunakan untuk menguji Meter BBM dan Pompa UkurElpiji.

27. Ketidaktetapan adalah selisih terbesar kesalahan penunjukan daripengukuran yang berurutan pada kondisi yang sama.

28. Saringan adalah perangkat untuk melindungi meter dan perangkattambahan dari kerusakan akibat partikel asing.

29. Perangkat eliminasi udara adalah perangkat yang digunakan untukmenghilangkan berbagai udara dan uap cairan yang terkandungdalam cairan.

30. Perangkat penunjukan kuantitas adalah bagian badan hitung yangmenunjukan kuantitas cairan yang diukur.

Page 8: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

4

31. Perangkat penunjukan harga adalah bagian badan hitung yangmenunjukan jumlah harga yang harus dibayar.

32. Perangkat penjatah (Pre-setting device) adalah perangkat untukmenentukan kuantitas yang diukur (volume, massa, atau harga) dansecara otomatis menghentikan aliran cairan pada akhir pengukurandari kuantitas yang ditentukan.

33. Kuantitas yang ditunjukkan adalah total kuantitas yang ditunjukkanoleh meter.

34. Gelas penglihat (sight glass) adalah alat untuk memeriksa bahwaseluruh atau sebagian dari sistem pengukuran terisi sepenuhnyaoleh cairan.

35. Titik transfer adalah titik yang disepakati untuk digunakan dalamserah terima cairan.

36. Sistem pengukuran selang kosong adalah sistem pengukuran dengantitik transfer yang berada pada bagian hulu dari selang penyerahanyang dirancang untuk mengirim cairan atau bagian hilir dari selangpenerima yang dirancang untuk menerima cairan.

37. Sistem pengukuran selang penuh adalah sistem pengukuran dengantitik transfer yang berada pada bagian hilir dari selang penyerahanyang dirancang untuk mengirim cairan atau bagian hulu dari selangpenerima yang dirancang untuk menerima cairan.

38. Penyerahan minimum (Minimum Measured Quantity) adalahkuantitas terkecil dari cairan yang diperkenankan untuk diukur.

39. Static Pressure Transmitter adalah perlengkapan yang merupakansensor tekanan statis yang mengubah tekanan yang terjadi di dalamsistem pengukuran menjadi bentuk sinyal.

40. Temperature Transmitter adalah perlengkapan yang merupakansensor temperatur yang mengubah temperatur yang terjadi di dalampipa sistem pengukuran menjadi bentuk sinyal.

41. Laju alir atau debit adalah kuantitas cairan yang diukur per satuanwaktu.

42. Laju alir cairan maksimum (Qmaks) adalah laju alir cairan terbesaryang melalui meter yang masih berada pada rentang BKD.

43. Laju alir cairan minimum (Qmin) adalah laju alir cairan terkecil yangmelalui meter yang masih berada pada rentang BKD.

44. Kuantitas uji adalah kuantitas cairan yang diukur oleh meter padasetiap kali pengujian.

45. Kuantitas ukur adalah kuantitas cairan yang diukur oleh meter padasetiap kali pengukuran.

46. Kavitasi adalah suatu fenomena ketika tekanan cairan lebih rendahdari tekanan uap jenuhnya sehingga terjadi perubahan fasa dari cairmenjadi udara.

47. Tekanan balik adalah tekanan minimal yang ditambahkan padabagian hilir untuk mencegah terjadinya kavitasi cairan akibatperbedaan tekanan yang terlalu besar akibat instalasi meter.

Page 9: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

5

BAB IIPERSYARATAN ADMINISTRASI

2.1 LingkupSyarat Teknis ini mengatur tentang persyaratan administrasi, persyaratanteknis dan persyaratan kemetrologian untuk:

1. Meter BBM:

a. Meter Arus Volumetrik;

b. Meter Arus Turbin;

c. Meter Arus Massa; dan

d. Pompa Ukur BBM;

2. Pompa Ukur Elpiji.

2.2 PenerapanSyarat Teknis ini berlaku untuk setiap Meter BBM dan Pompa Ukur Elpijiyang digunakan dalam pengukuran serah terima (custody transfer) cairanyaitu:

1. minyak bumi (liquid petroleum); dan

2. produk derivatif seperti minyak mentah (crude oil), hidrokarbon cair(liquid hydrocarbon), bahan bakar cair (liquid fuel), pelumas, oli danlain-lain.

2.3 Identitas1. Setiap Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus dilengkapi dengan

pelat identitas yang berisi informasi sebagai berikut:

a. merek tanda pabrik;

b. model/tipe dan nomor seri;

c. tahun pembuatan;

d. suhu maksimum dan minimum (jika ada);

e. tekanan operasional maksimum dan minimum;

f. rentang densitas Elpiji yang diperbolehkan (khusus untuk PompaUkur Elpiji);

g. laju alir aktual maksimum dan minimum.

2. Semua tanda dan informasi pada angka 1 harus jelas, mudah dilihatdan dibaca, serta tidak mudah terhapus/dihilangkan.

Page 10: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

6

2.4 Persyaratan Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji Sebelum Peneraan1. Persyaratan sebelum dilakukan tera

a. untuk Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji asal impor harusdilengkapi:

1) Nomor Izin Tipe; dan

2) Label Tipe yang melekat pada Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji

b. untuk Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji produksi dalam negeriharus dilengkapi:

1) Nomor Izin Tanda Pabrik; dan

2) merek tanda pabrik yang melekat pada Meter BBM dan PompaUkur Elpiji.

2. Persyaratan sebelum dilakukan tera ulang

Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji yang akan ditera ulang harussudah ditera sebelumnya dan lemping tanda tera tidak terpisah darimeter.

Page 11: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

7

BAB IIIPERSYARATAN TEKNIS DAN PERSYARATAN KEMETROLOGIAN

3.1 Persyaratan Teknis1. Ketentuan Umum

a. Konstruksi sistem pengukuran

1) Sistem Pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji palingsedikit terdiri dari:

a) Meter;

b) Titik transfer; dan

c) Jalur hidrolik.

2) Agar sistem dapat beroperasi dengan benar, maka perlu untukmenambahkan:

a) Perangkat eliminasi udara;

b) Saringan;

c) Pompa; dan

d) Perangkat koreksi.

3) Sistem pengukuran dapat dilengkapi dengan perangkat bantudan perangkat tambahan.

4) Jika beberapa meter digunakan untuk operasi pengukurantunggal, maka meter-meter tersebut dianggap membentuk suatusistem pengukuran tunggal.

5) Jika beberapa meter digunakan untuk operasi pengukuranterpisah dengan beberapa elemen yang sama (badan hitung,saringan, perangkat eliminasi udara, perangkat konversi, danlain-lain), masing-masing meter dianggap membentuk sistempengukuran terpisah, berbagi elemen-elemen yang sama.

b. Perangkat bantu

1) Perangkat bantu merupakan bagian dari badan hitung suatumeter atau dapat berupa perangkat yang dihubungkan melaluiantarmuka ke badan hitung.

2) Yang termasuk perangkat bantu utama antara lain: perangkatpenyetelan nol, pencetak, memori, penunjukan harga, koreksi,konversi, dan penjatah (pre-setting device).

c. Perangkat tambahan

Yang termasuk perangkat tambahan utama antara lain: gelaspenglihat, saringan, pompa, dan perangkat pelurus (anti-swirldevice).

d. Kondisi operasi

1) Kondisi operasional dari sistem pengukuran ditentukan olehkarakteristik berikut:

a) Penyerahan minimum (Minimum Measured Quantity/MMQ);

b) Rentang laju alir yang dibatasi oleh laju alir minimum Qmindan laju alir maksimum Qmaks;

Page 12: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

8

c) Nama atau tipe cairan, ketika penunjukan nama atau tipecairan tidak mencukupi untuk menentukan sifat cairan,maka disebutkan karakteristiknya sebagai contoh rentangviskositas dan rentang densitas;

d) Rentang tekanan yang dibatasi oleh tekanan minimum daricairan Pmin dan tekanan maksimum cairan Pmaks.

e) Rentang suhu yang dibatasi oleh suhu minimum cairan Tmindan suhu maksimum cairan Tmaks..

f) Rentang bilangan Reynold (jika ada)

g) Nilai nominal dari catu tegangan AC dan/atau batas catutegangan DC.

2) Sistem pengukuran harus digunakan untuk cairan ukur dengankarakteristik yang berada dalam kondisi operasional.

3) Kondisi operasional sistem pengukuran harus berada dalamkondisi operasional dari setiap elemennya.

4) Penyerahan minimum sistem pengukuran harus dalam bentuk1 x 10n, 2 x 10n atau 5 x 10n satuan kuantitas yang berlaku,dimana n adalah bilangan bulat positif, negatif atau nol.

5) Penyerahan minimum sistem pengukuran tidak boleh lebih kecildaripada penyerahan minimum terbesar dari salah satu meter.

6) Rentang laju alir dari sistem pengukuran

a) Rentang laju alir dari sistem pengukuran harus berada dalamrentang laju alir dari masing-masing elemennya.

b) Sistem pengukuran harus dirancang sedemikian sehinggalaju alir berada antara laju alir minimum dan laju alirmaksimum, kecuali pada awal dan akhir pengukuran atauselama interupsi.

e. Rasio antara laju alir maksimum dan laju alir minimum untuksistem pengukuran paling sedikit 5 (lima).

f. Rasio untuk sistem pengukuran dapat kurang dari 5 (lima) jikasistem pengukuran dilengkapi dengan perangkat pemeriksaotomatis yang mendeteksi ketika laju alir cairan yang diukur beradadi luar batas rentang laju alir.

g. Ketika dua atau lebih meter disusun paralel dalam sistempengukuran yang sama, batas laju alir (Qmaks, Qmin) dari meter-meter tersebut harus diperhitungkan, khususnya jumlah dari bataslaju alir untuk memverifikasi bahwa sistem pengukuran memenuhipersyaratan pada huruf e.

h. Penunjukan

1) Nama satuan atau simbol harus tampak di sampingpenunjukan.

2) Sistem pengukuran harus dilengkapi dengan perangkatpenunjukan yang menunjukkan kuantitas cairan yang diukurpada kondisi ukur.

3) Ketika sistem pengukuran dilengkapi dengan perangkatkonversi, maka harus dimungkinkan untuk menunjukkankuantitas pada kondisi ukur dan kuantitas yang dikonversi.

Page 13: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

9

4) Untuk Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji penunjukanyang ditampilkan hanya berupa kuantitas yang digunakanselama transaksi.

i. Eliminasi udara

1) Sistem pengukuran harus dilengkapi dengan perangkat eliminasiudara untuk eliminasi udara atau uap air yang mungkinterkandung dalam cairan sebelum masuk meter.

2) Perangkat eliminasi udara tidak diperlukan jika cairan yangdiukur memiliki viskositas dinamis yang lebih dari 20 mPa.spada 20 0C.

3) Pompa harus dipasang sedemikian sehingga tekanan inlet selalulebih besar daripada tekanan atmosfir.

4) Jika kondisi pada angka 3) tidak terpenuhi, maka harus tersediaperangkat untuk menghentikan aliran cairan secara otomatissegera setelah tekanan inlet turun di bawah tekanan atmosfir.

5) Jika tangki pemasok dari sistem pengukuran harus benar-benardikosongkan, outlet dari tangki harus dilengkapi denganperangkat pelurus (anti-swirl device), kecuali sistem pengukuranmenggunakan pemisah udara.

6) Indikator udara harus terdapat di bagian hilir meter.

j. Titik transfer

1) Sistem pengukuran harus memiliki minimal satu titik transfer.

2) Titik transfer ini terletak pada bagian hilir meter dalam sistempenyerahan dan bagian hulu meter dalam sistem penerimaan.

k. Pengisian penuh dari sistem pengukuran

1) Meter dan pipa antara meter dan titik transfer harus terisi penuhcairan selama pengukuran dan selama periode shutdown.

2) Ketika kondisi pada angka 1) tidak dapat dipenuhi, khususnyadalam kasus instalasi tetap, pengisian penuh sistem pengukuransampai pada titik transfer harus dilakukan secara manual atauotomatis dan harus dapat dimonitor selama pengukuran danshutdown.

3) Dalam sistem pengukuran selang kosong, pipa bagian hilir danpipa bagian hulu (jika diperlukan) harus berada pada posisi yangtinggi sehingga semua bagian dari sistem pengukuran selainselang selalu dalam keadaan penuh.

4) Dalam sistem pengukuran selang penuh yang digunakan untukpengukuran cairan selain Elpiji, bagian ujung bebas dari selangharus dilengkapi perangkat yang mencegah pengeringan selangselama periode shutdown.

5) Pengosongan selang penyerahan

Pada sistem pengukuran selang kosong, pengosongan dari selangpenyerahan dijamin oleh venting valve.

Page 14: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

10

l. Variasi dalam kuantitas internal selang penuh

1) Untuk sistem pengukuran selang penuh yang dilengkapi denganhose reel, kenaikan kuantitas internal yang disebabkan olehperubahan dari posisi selang yang tergulung ketika tidakbertekanan ke posisi selang terurai ketika bertekanan tanpaaliran cairan, harus tidak melebihi dua kali deviasi kuantitasminimum yang ditentukan.

2) Jika sistem pengukuran tidak dilengkapi dengan hose reel,kenaikan kuantitas internal harus tidak melebihi deviasikuantitas minimum yang ditentukan.

m. Percabangan dan bypass

2. Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji

a. Bahan

Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus terbuat dari bahan yangtahan karat dan kuat sehingga sifat atau karakteristikkemetrologiannya terjaga.

b. Konstruksi:

1) Ada 3 (tiga) jenis Meter Arus Massa, yaitu:

a) Jenis Coriolis, yaitu Meter Arus Massa yang mengukur lajualir massa dan densitas melalui interaksi antara cairan danosilasi tabung.

b) Jenis Termal, yaitu meter Arus Massa yang mengukur lajualir massa dengan cara mengarahkan cairan melewati elemenpemanas; dan

c) Jenis Gabungan antara laju alir volume dan densitas cairan.

2) Pompa Ukur Elpiji dapat berupa Positive Displacement Meter atauCorriolis Meter.

3) Pompa Ukur BBM dari jenis Positive Displacement Meter.

4) Meter Arus Turbin berbentuk bilah-bilah turbin.

5) Meter Arus Volumetrik (Positive Displacement) terdiri dari jenispiston, oval, nutating disc, rotary vane dan helix.

c. Kondisi operasional

1) Kondisi operasional ditentukan oleh karakteristik sebagaiberikut:

a) Penyerahan minimum (Minimum Measured Quantity/MMQ);

b) Daerah/rentang ukur yang dibatasi oleh laju alir minimumQmin dan laju alir maksimum Qmaks;

c) nama atau tipe cairan atau karakteristik yang bersangkutan,sebagai contoh rentang viskositas yang dibatasi olehviskositas minimum cairan dan viskositas maksimum cairandan/atau rentang densitas yang dibatasi oleh densitasminimum cairan ρmin dan densitas maksimum cairan ρmaks;

d) Tekanan minimum cairan Pmin dan tekanan maksimum cairanPmaks;

e) Rentang ukur suhu yang dibatasi oleh suhu minimum cairanTmindan suhu maksimum cairan Tmaks;

Page 15: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

11

2) Nilai penyerahan minimum harus dalam bentuk1 x 10n, 2 x 10n

atau 5 x 10n dalam satuan kuantitas yang berlaku, dimana nadalah bilangan positif, negatif, atau nol.

3) Penyerahan minimum sebesar 200 kali interval skala dariperangkat penunjukan, kecuali dinyatakan lain dalam Izin Tipeatau Izin Tanda Pabrik.

d. Badan Ukur

1) Badan ukur harus tahan terhadap tekanan sesuai denganspesifikasinya yang minimal 10 kg/cm2.

2) Badan ukur harus tahan terhadap pengaruh dari suhu dancairan yang diukur.

3) Badan ukur tidak boleh ada kebocoran pada tekanan operasional

e. Transduser

1) Spesifikasi

Transduser harus memenuhi persyaratan untuk digunakan padatekanan maksimum/minimum dan rentang suhu operasionalserta komposisi cairan.

2) Penggantian

Transduser tidak boleh dilakukan penggantian dengantransduser lain baik dengan spesifikasi sama ataupun berbedasetelah dilakukan peneraan.

f. Perangkat justir

1) Meter dapat dilengkapi perangkat justir yang dapat disegel.

2) Perangkat justir digunakan hanya untuk mengurangi kesalahanpenunjukan sehingga mendekati nol.

3) Penjustiran dengan cara bypass tidak diperbolehkan.

g. Perangkat Koreksi

1) Meter dapat dilengkapi dengan perangkat koreksi yang tidakboleh mengubah karakteristik kemetrologian.

2) Dalam operasi normal, kuantitas yang tidak dikoreksi tidakboleh ditampilkan.

3) Perangkat koreksi hanya boleh digunakan untuk mengurangikesalahan sehingga mendekati nol.

4) Semua parameter yang tidak diukur dan yang perlu untukkoreksi harus ada dalam badan hitung pada awal operasipengukuran.

h. Persyaratan tambahan untuk Sistem pengukuran yangmenggunakan Meter Arus Turbin dan Meter Arus Massa adalahsebagai berikut:

1) Tekanan bagian hilir (downstream) dari meter harus sedemikiansehingga kavitasi dapat dihindari.

2) Jika dilengkapi dengan fitur “low-flow cut-off” yang dapatdiprogram atau dijustir, atau fitur lain yang dapat dijustir untukmemenuhi persyaratan pengujian pada seluruh kondisi operasi,maka fitur harus dapat disegel.

Page 16: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

12

3) Fitur “low-flow cut-off” tidak boleh disetel pada tingkat aliranyang lebih tinggi dari 20% dari laju alir minimum.

3. Perangkat Penunjukan Kuantitas

Perangkat penunjukan kuantitas dapat berupa penunjukan mekanikatau penunjukan elektronik.

a. Ketentuan umum

1) Pembacaan penunjukan harus tepat, mudah dan tidakmembingungkan dalam posisi di manapun perangkatpenunjukan berhenti.

2) Jika alat tersebut terdiri dari beberapa elemen, maka harusdapat disusun sedemikian sehingga pembacaan kuantitascairan yang diukur tetap dapat dilakukan.

3) Tanda desimal harus dapat dibedakan dengan jelas.

4) Interval skala penunjukan harus dinyatakan dalam bentuk1x10n, 2x10n atau 5x10n satuan kuantitas yang berlaku,dimana n adalah bilangan bulat positif, negatif atau nol.

5) Interval skala harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Untuk alat penunjukan analog, yaitu kuantitas yangmenunjukkan nilai 2 mm pada skala atau satu per lima1 5 interval skala (dari elemen pertama), dipilih yangterbesar;

b) Untuk alat penunjukan digital, yaitu kuantitas yangmenunjukkan nilai dua interval skala.

b. Ketentuan untuk Perangkat Penunjukan Mekanik

Selain ketentuan umum sebagaimana tercantum pada huruf a,bagi perangkat penunjukan mekanik berlaku ketentuan sebagaiberikut:

1) Ketika pembagian skala sebuah elemen penunjukan tampaksecara keseluruhan, nilai satu putaran elemen tersebut harusdalam bentuk 10n satuan kuantitas.

2) Pada perangkat penunjukan yang mempunyai beberapaelemen, nilai dari satu putaran elemen yang pembagianskalanya tampak secara keseluruhan harus sesuai denganinterval skala elemen berikutnya.

3) Suatu elemen dari perangkat penunjukan dapat mempunyaipergerakan kontinyu atau tidak kontinyu. Apabila elemen lainselain dari elemen yang pertama memiliki skala yang hanyaterlihat sebagian, maka pergerakan elemen ini harus tidakkontinyu.

4) Kenaikan satu angka dari elemen yang memiliki pergerakantidak kontinyu, angka penunjukan harus terlihat lengkapketika elemen sebelumnya berubah dari 9 ke 0.

5) Ketika elemen pertama hanya mempunyai satu bagian dariskala yang terlihat dan mempunyai pergerakan kontinyu,maka ukuran tampilan paling kecil harus sama dengan 1,5kali jarak antara dua tanda skala yang berurutan.

Page 17: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

13

6) Semua tanda skala harus mempunyai lebar yang sama, tetapsepanjang baris dan tidak melebihi satu per empat 1 4 jarakskala. Jarak skala harus sama dengan atau lebih besar dari2 mm. Tinggi angka harus sama atau lebih besar dari 4 mm.

c. Ketentuan untuk perangkat penunjukan elektronik

Selain ketentuan umum sebagaimana tercantum pada huruf a,bagi perangkat penunjukan elektronik berlaku ketentuan bahwatampilan kuantitas selama pengukuran harus kontinyu.

d. Perangkat penyetel nol untuk perangkat penunjukan kuantitas

1) Perangkat penunjukan kuantitas harus dilengkapi denganperangkat penyetel nol.

2) Setelah penyetelan nol dimulai, perangkat penunjukankuantitas tidak boleh menunjukkan hasil yang berbedadengan hasil pengukuran yang baru saja dibuat, sampaipenyetelan nol telah selesai.

3) Perangkat penunjukan sistem pengukuran elektronik tidakboleh direset ke nol selama pengukuran.

4) Pada perangkat penunjukan digital, penunjukan setelahkembali ke nol harus betul-betul nol, tanpa menimbulkankeraguan.

5) Pada perangkat penunjukan analog, sisa penunjukan setelahdikembalikan ke nol harus tidak boleh lebih dari setengahdeviasi kuantitas minimum yang ditentukan.

6) Untuk Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji, berlakupersyaratan sebagai berikut:

a) Penyerahan selanjutnya tidak boleh dilakukan sampaiperangkat penunjukan telah dinolkan; atau

b) Ketika penyetel nol tidak otomatis, sistem pengukuranharus menyediakan informasi yang dapat dibaca olehpembeli untuk menyetel nol penunjukan sebelumpenyerahan.

4. Perangkat penunjukan harga

a. Harga satuan harus ditampilkan sebelum penyerahan cairan.

b. Harga satuan harus dapat diatur.

c. Harga satuan yang ditunjukkan pada awal operasi pengukuranharus valid untuk keseluruhan transaksi. Harga satuan baruhanya berlaku efektif pada saat operasi pengukuran baru.

d. Jika harga satuan diatur dari perangkat bantu, maka waktu jedaantara penunjukan harga satuan baru dengan mulainya operasipengukuran baru minimal 5 sekon.

e. Untuk Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji, harga satuanharus ditampilkan atau dicetak.

f. Ketentuan mengenai perangkat penunjukan kuantitas pada angka3 juga berlaku untuk perangkat penunjukan harga.

g. Simbol rupiah (Rp) yang digunakan harus tampak di sampingpenunjukan.

Page 18: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

14

h. Perangkat penyetel nol dari perangkat penunjukan harga danperangkat penunjukan kuantitas harus dirancang sedemikiansehingga penyetelan nol pada salah satu perangkat penunjukanakan menyetel nol perangkat penunjukan yang lain.

i. Perbedaan antara harga yang ditunjukan dengan harga hasilperhitungan harus lebih kecil dari nilai nominal rupiah terkecilyang berlaku.

j. Pada alat penunjukan harga analog (mekanik), penunjukan sisasetelah dilakukan penyetelan nol harus lebih kecil dari nilainominal rupiah terkecil yang berlaku.

k. Pada perangkat penunjukan digital, penunjukan harga setelahpenyetelan nol harus benar-benar nol tanpa menimbulkankeraguan.

5. Perangkat Pencetak

a. Interval skala yang dicetak harus dalam bentuk 1x10n, 2 x 10n

atau 5 x 10n satuan kuantitas yang berlaku, dimana n adalahbilangan bulat positif, negatif atau nol dan tidak boleh melebihideviasi penyerahan minimum.

b. Interval skala yang dicetak tidak boleh lebih kecil dari intervalskala terkecil dari perangkat penunjukan.

c. Kuantitas yang dicetak harus dinyatakan dalam satuan ukuranyang berlaku untuk penunjukan kuantitas dan ditunjukkandalam satuan yang sama seperti pada perangkat penunjukan.

d. Angka, tanda desimal, dan satuan yang digunakan atau simbolnyaharus dicetak dengan jelas sehingga tidak membingungkan.

e. Jika perangkat pencetak dihubungkan dengan lebih dari satusistem pengukuran, maka hasil cetakan harus mengidentifikasisistem yang sesuai.

f. Jika perangkat pencetak memungkinkan pengulangan pencetakansebelum penyerahan baru dimulai, salinan harus ditandai denganjelas.

g. Selama pengukuran perangkat pencetak tidak dapat difungsikan.

h. Saat perangkat pencetak dan perangkat penunjukan kuantitasmasing-masing memiliki perangkat penyetel nol, perangkat-perangkat ini harus dirancang sehingga penyetelan kembali salahsatu perangkat ke nol akan menyebabkan yang lain juga menjadinol.

i. Perangkat pencetak harus dapat mencetak kuantitas cairan yangdiukur, harga satuan, dan harga total transaksi.

j. Interval skala harga yang dicetak harus dalam bentuk 1 x 10n, 2 x10n, 5 x 10n satuan mata uang, dimana n adalah bilangan bulatpositif, negatif atau nol dan tidak boleh melebihi deviasi hargaminimum yang ditentukan.

k. Jika perangkat penunjukan kuantitas tidak dilengkapi denganperangkat penunjukan harga, perbedaan antara harga yangdicetak dan harga yang dihitung berdasarkan kuantitas yangditunjukkan dan harga satuan yang dicetak harus memenuhipersyaratan perangkat penunjukan harga pada angka 4 huruf i.

Page 19: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

15

l. Jika volume ditentukan melalui perbedaan antara dua nilai yangdicetak, maka pencetakan hasil pengukuran tetap dimungkinkantanpa harus dilakukan penyetelan nol.

6. Perangkat penyimpan (memory device)

a. Sistem pengukuran dapat dilengkapi dengan perangkatpenyimpan untuk menyimpan hasil pengukuran sampaidigunakan atau untuk menyimpan rekaman transaksi. Perangkatyang digunakan untuk membaca informasi yang tersimpandianggap termasuk dalam perangkat penyimpan.

b. Media tempat data disimpan harus permanen untuk memastikanbahwa data tidak rusak dalam kondisi penyimpanan normal,memiliki kapasitas penyimpanan yang sesuai dan data dapatditampilkan kembali sesuai dengan kondisi awal.

c. Apabila kapasitas penyimpanan telah penuh, maka dimungkinkanuntuk menghapus data yang disimpan ketika kedua kondisiberikut terpenuhi:

1) data yang dihapus sesuai dengan urutan perekaman.

2) penghapusan dilakukan baik secara otomatis maupun manual.

d. Penyimpanan harus sedemikian sehingga tidak memungkinkanuntuk mengubah nilai yang disimpan.

e. Data yang tersimpan harus dilindungi.

f. Perangkat penyimpan harus dipasang dengan fasilitas pengecekuntuk memastikan dan menjamin data tersimpan sesuai denganhasil perhitungan.

7. Perangkat Penjatah(pre-setting device)

a. Kuantitas yang telah ditentukan sebelumnya harus ditunjukkansebelum memulai pengukuran.

b. Perangkat penjatah dapat diatur sedemikian sehinggapengulangan kuantitas yang dipilih tidak perlu menyetel alatpengaturnya lagi.

c. Tampilan pada perangkat penjatah harus dapat dibedakan dengantampilan penunjukan kuantitas.

d. Selama pengukuran, penunjukan kuantitas yang dipilih tidakberubah atau kembali ke nol.

e. Perangkat penjatah elektronik dapat menampilkan nilai penjatahpada perangkat penunjukan kuantitas atau harga tetapi nilai iniharus kembali ke nol sebelum operasi pengukuran.

f. Kuantitas yang ditetapkan lebih dahulu pada penjatah dankuantitas yang ditampilkan oleh perangkat penunjukan kuantitas,harus ditunjukkan dalam satuan yang sama.

g. Interval skala dari perangkat penjatah tidak boleh kurang dariinterval skala dari perangkat penunjukan.

8. Perangkat Konversi

a. Sistem pengukuran dapat dipasang dengan perangkat konversi.

b. Sensor dan transduser tidak boleh mempengaruhi kebenaran fungsidari meter.

Page 20: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

16

c. Parameter yang tidak diukur dan yang perlu untuk keperluankonversi harus ada dalam badan hitung pada awal pengukuran danparameter-parameter tersebut memungkinkan untuk dicetak atauditampilkan dari badan hitung.

d. Sensor harus dipasang dalam jarak maksimal 1 meter dari badanukur sehingga penentuan kuantitas dapat dilakukan seakuratmungkin.

9. Badan Hitung (calculator)

a. Semua parameter yang diperlukan untuk penunjukan harus adadalam badan hitung pada awal pengukuran.

b. Badan hitung dapat dilengkapi dengan antarmuka (interface)untuk dihubungkan dengan perlengkapan periferal. Alat ini harustetap berfungsi dengan benar dan tidak mempengaruhikarakteristik kemetrologian.

10. Perlengkapan

Sistem Pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji dapatdilengkapi dengan perlengkapan tanpa mempengaruhi karakteristikkemetrologian.

a. Perangkat perlengkapan antara lain terdiri dari:

1) Alat kompensasi suhu

a) Alat kompensasi suhu hanya boleh dipasang pada Sistempengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji yangmenunjukkan kuantitasnya pada suhu dasar.

b) Alat kompensasi suhu harus mempunyai sensor suhu danboleh dilengkapi dengan gravity selector untuk memilihspecific gravity yang sesuai dengan cairan ukurnya.

c) Alat kompensasi suhu dipasang antara badan ukur danperangkat penunjukan.

d) Pada alat kompensasi suhu harus terdapat identitas yangjelas, mudah dibaca dan tidak mudah terhapus, yaitu:

(1) Merek;

(2) Model/tipe; dan

(3) Nomor seri.

e) Sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpijiyang dilengkapi dengan alat kompensasi suhu dapatditambah dengan perangkat penunjukan kuantitas padasuhu operasional.

f) Alat kompensasi suhu diuji tersendiri.

2) Temperature transmitter dan pressure transmitter.

Temperature transmitter dan pressure transmitter digunakanuntuk menghitung hasil pengukuran pada kondisi dasar (basecondition).

a) Daerah ukur Temperature transmitter dan pressuretransmitter harus sesuai dengan operasional sistempengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji.

b) Temperature transmitter dan pressure transmitter harustahan terhadap pengaruh lingkungan.

Page 21: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

17

c) Pada Temperature transmitter dan pressure transmitterharus terdapat identitas yang jelas, mudah dibaca dantidak mudah terhapus, yaitu:

(1) Merek;

(2) Model/tipe; dan

(3) Nomor seri.

d) Temperature transmitter dan pressure transmitter diujitersendiri.

11. Persyaratan tambahan untuk tipe sistem pengukuran:

a. Pompa Ukur BBM

1) Saat diinstal, rasio antara laju alir maksimum dan minimumdapat lebih kecil dari 10 tetapi tidak boleh kurang dari 5.

2) Apabila sistem pengukuran memiliki pompa sendiri,perangkat eliminasi udara harus dipasang pada bagian huludari bagian masukan meter (meter inlet).

3) Apabila gelas penglihat dipasang, maka tidak bolehmempunyai perangkat pembuang.

4) Pompa ukur BBM harus dilengkapi dengan perangkat untukmereset perangkat penunjukan kuantitas ke nol.

5) Jika sistem juga termasuk perangkat penunjukan harga,perangkat penunjukan harus dipasang dengan perangkatpenyetel nol.

6) Indikator harus memenuhi persyaratan berikut:a) Tinggi minimum untuk angka indikator kuantitas yang

dapat direset (resettable) adalah 10 mm.b) Tinggi minimum untuk indikator harga yang dapat direset

adalah 10 mm.c) Tinggi minimum untuk harga satuan adalah 4 mm.

7) Ketika hanya satu nozzle yang dapat digunakan selamapenyerahan, dan setelah nozzle ditempatkan kembali,penyerahan berikutnya harus menunggu sampai perangkatpenunjukan sudah diubah ke nol.

8) Ketika dua atau lebih nozzle dapat digunakan secarabersamaan atau bergantian, dan setelah nozzle ditempatkankembali, penyerahan berikutnya tidak diperbolehkan sampaiperangkat penunjukan telah disetel kembali ke nol.

9) Sistem pengukuran yang mempunyai laju alir maksimumtidak lebih besar dari 60 L/menit, harus mempunyaipenyerahan minimum tidak melebihi 5 L.

10) Ketika sistem pengukuran dipasang perangkat pencetak,operasi pencetakan harus mencegah kelanjutan daripenyerahan sampai penyetelan kembali ke nol telahdilakukan.

11) Operasi pencetakan tidak boleh mengubah kuantitas yangditunjukkan pada perangkat penunjukan.

12) Ketika beberapa Pompa Ukur BBM mempunyai perangkatpenunjukan bersama maka sistem pengukuran secarabersamaan tidak dimungkinkan.

Page 22: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

18

13) Semua pompa ukur dengan penunjukan elektronik harusdilengkapi dengan perangkat time-out yang menghentikantransaksi apabila selama 120 sekon pompa ukur tidak aktif(tidak ada aliran).

b. Pompa Ukur Elpiji

1) Rasio laju alir maksimum dan minimum untuk pompa ukuryang terpasang minimum 2,5.

2) Elpiji dalam sistem pengukuran harus tetap dalam bentukcairan, untuk itu pompa ukur dapat dilengkapi denganperangkat untuk mempertahankan tekanan.

3) Pompa Ukur Elpiji sebaiknya dilengkapi dengan thermometerwell dan dipasang sedekat mungkin dengan meter.

4) Jalur pengembalian uap dari tangki kendaraan bermotor(penerima) ke dalam tangki penyuplai tidak diperbolehkan.

5) Ketika hanya satu nozzle yang dapat digunakan selamapenyerahan, dan setelah nozzle ditempatkan kembali,penyerahan berikutnya harus menunggu sampai perangkatpenunjukan sudah diubah ke nol.

6) Ketika dua atau lebih nozzle dapat digunakan secarabersamaan atau bergantian, dan setelah nozzle ditempatkankembali, penyerahan berikutnya tidak diperbolehkan sampaiperangkat penunjukan telah disetel kembali ke nol.

7) Pompa ukur Elpiji harus dilengkapi dengan katup non-returnpada bagian hilir dari meter untuk mencegah hilang tekanan.

8) Fitur-fitur keselamatan tidak boleh mempengaruhikarakteristik kemetrologian.

12. Instalasi dan pemipaan

a. Pipa pelurus digunakan untuk Sistem Pengukuran Meter ArusTurbin dan Meter Arus Massa sedemikian sehingga dapatmengurangi pusaran aliran (swirl) dan mengurangi terjadinyaperubahan profil kecepatan aliran yang dapat terjadi:

1) Jika dilengkapi flow conditioner, maka panjang pipa pelurusyang dibutuhkan pada sisi hulu sekitar 10 kali diameterdalam pipa.

2) Jika tidak dilengkapi flow conditioner, maka panjang pipapelurus yang dibutuhkan sekitar 20 kali diameter dalam pipa.

3) Pada sisi hilir panjang minimal pipa pelurus adalah sekitar 5kali diameter dalam pipa.

b. Katup (valves) pada instalasi dan pemipaan harus diperhatikansecara khusus yaitu:

1) Katup pengendali aliran atau tekanan harus diletakkan padasisi outlet (downstream) dari sistem pengukuran Meter BBMdan Pompa Ukur Elpiji sehingga tidak menyebabkanperubahan pola aliran akibat adanya guncangan ataulonjakan dan tekanan di dalam sistem pengukuran MeterBBM dan Pompa Ukur Elpiji.

Page 23: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

19

2) Katup yang dipasang diantara sistem pengukuran Meter BBMdan Pompa Ukur Elpiji dan standar uji seperti katuppengendali aliran, saluran air, dan ventilasi harus dilengkapidengan double block dan bleed valve untuk mencegahterjadinya kebocoran.

c. Perangkat suhu, tempat untuk meletakkan termometer(thermowell), perangkat tekanan, dan densitometer harusdipasang sedemikian sehingga dapat diperoleh hasil pengukuranyang akurat.

d. Saringan (filter) harus tersedia untuk melindungi meter daripartikel yang mencampuri cairan, termasuk standar uji danpompa.

e. Instalasi harus dilengkapi dengan kompensator tekanan balikuntuk mencegah kavitasi. Besarnya tekanan balik bisadidasarkan pada rekomendasi pabrikan atau denganmenggunakan rumus:

eb ppP .25.1.2

dimana Pb adalah tekanan balik minimum, p adalah perbedaantekanan, dan pe adalah tekanan uap cairan pada suhu kerja.

3.2 Persyaratan Kemetrologian1. BKD untuk Sistem Pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji

dengan jumlah penyerahan lebih besar dari atau sama dengan 2 L ataulebih besar dari atau sama dengan 2 kg ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. BKD untuk Sistem Pengukuran Meter BBM dengan jumlahpenyerahan lebih besar dari atau sama dengan 2 L atau lebih besar

dari atau sama dengan 2 kg

UTTP BKD

Meter Bahan Bakar Minyak + 0,5 %

Pompa Ukur Elpiji + 1%

2. Persyaratan BKD untuk meter sebagai meter arus induk (mastermeter) adalah + 0,2 %.

3. Persyaratan BKD untuk jumlah penyerahan lebih kecil dari 2 L ataulebih kecil dari 2 kg, positif atau negatif ditunjukkan dalam Tabel 2.

Tabel 2. BKD untuk penyerahan lebih kecil dari 2 liter atau lebih kecildari 2 kg

Kuantitaspengukuran

(dalam liter ataukg)

BKD

1 s.d 2 Nilai pada Tabel 1, dengan kuantitas pengukuran2 liter atau 2 kg

0,4 s.d 1 2 kali Nilai pada Tabel 1, dengan perhitunganEmin.

Page 24: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

20

0,2 s.d 0,4 2 kali Nilai pada Tabel 1, dengan kuantitaspengukuran 0,4 liter atau 0,4 kg

0,1 s.d 0,2 4 kali Nilai pada Tabel 1, dengan perhitunganEmin

< 0,1 4 kali Nilai pada Tabel 1, dengan kuantitaspengukuran 0,1 liter atau 0,1 kg

4. Berapapun kuantitas yang diukur, nilai BKD yang berlaku adalahyang lebih besar dari dua nilai berikut:

a. Nilai absolut dari BKD yang diberikan pada Tabel 1 atau Tabel 2,atau

b. Deviasi kuantitas minimum yang ditentukan, (Emin)

5. Untuk penyerahan minimum (MMQ) lebih besar dari atau samadengan 2 L atau lebih besar dari atau sama dengan 2 kg, deviasikuantitas minimum yang ditentukan dengan menggunakan rumus:

Emin = (2MMQ) x A

dimana MMQ adalah penyerahan minimum dan A adalah nilaiBKD seperti dicantumkan pada Tabel 1.

Untuk Penyerahan minimum (MMQ) lebih kecil dari 2 L atau lebihkecil dari 2 kg, Emin adalah dua kali nilai yang ditentukan dalamTabel 2.

6. Ketidaktetapan

a. Batas ketidaktetapan yang diizinkan untuk sistem pengukuranmeter arus kerja dalam kondisi uji adalah sama dengan 0,1%untuk pengujian yang berurutan dengan catatan bahwa pengujianyang dilakukan pada masing-masing kondisi uji tersebut haruspaling sedikit 3 (tiga) kali.

b. Batas ketidaktetapan yang diizinkan untuk sistem pengukuranmeter arus induk dalam kondisi uji adalah sama dengan 0,05%untuk pengujian yang berurutan dengan catatan bahwa pengujianyang dilakukan pada masing-masing kondisi uji tersebut haruspaling sedikit 3 (tiga) kali.

c. Batas ketidaktetapan yang diizinkan untuk Pompa ukur Elpijidalam kondisi uji adalah sama dengan 0,4% untuk pengujianyang berurutan dengan catatan bahwa pengujian yang dilakukanpada masing-masing kondisi uji tersebut harus paling sedikit 3(tiga) kali.

7. Persyaratan untuk Temperature Transmitter dan Static PressureTransmitter

Jika Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbindan Meter Arus Massa dilengkapi dengan transmitter, maka BKDpada tera dan tera ulang untuk temperature transmitter dan staticpressure transmitter adalah ± 0,25% full scale.

Page 25: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

21

BAB IVPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

4.1 Pemeriksaan1. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa Sistem pengukuran

Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji memenuhi persyaratan yangditetapkan dalam Syarat Teknis ini.

2. Sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus diperiksauntuk memastikan kesesuaian dengan tipe yang telah mendapatkanIzin Tipe atau Izin Tanda Pabrik.

3. Pemeriksaan juga harus memastikan pemasangan sistem pengukuranMeter BBM dan Pompa Ukur Elpiji dirancang sedemikian sehinggapengoperasian pada saat pengujian dan penggunaan dalam transaksiadalah sama.

4. Pemeriksaan kebocoran dilaksanakan dengan memperhatikansambungan antara pipa instalasi dengan lubang masuk dan lubangkeluar saat sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpijiberisi media uji.

4.2 Pengujian tera dan tera ulang1. Persyaratan Umum

a. Sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus diujiuntuk memverifikasi kesesuaian dengan persyaratan kemetrologiandan persyaratan teknis.

b. Pengujian dapat dilakukan di laboratorium Metrologi atau di tempatsistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji terpasangtetap (in-situ).

2. Pengujian penyetel nol

Pengujian ini untuk memastikan penunjukan aliran pada badanhitung menunjuk angka nol ketika sistem pengukuran Meter BBM danPompa Ukur Elpiji dalam kondisi tidak bekerja.

3. Pengujian Sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji

Jenis standar uji yang digunakan untuk melakukan pengujiantergantung pada kapasitas sistem pengukuran Meter BBM dan PompaUkur Elpiji dan metode pengujian sebagai berikut:

a. Metode Volumetrik

1) Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbindan Meter Arus Massa.

Standar uji yang dapat digunakan pada metode pengujian iniadalah Bejana Ukur Standar, Master Meter, atau Meter Prover.

2) Pompa Ukur BBM

Standar Uji yang digunakan pada metode pengujian ini adalahBejana Ukur Standar.

3) Pompa Ukur Elpiji

Standar Uji yang digunakan pada metode pengujian ini adalahMaster Meter atau Mass Flowmeter.

Page 26: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

22

b. Metode Gravimetri

Standar uji yang dapat digunakan pada metode pengujian iniadalah Timbangan.

4. Pengujian Perlengkapan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,Meter Arus Turbin dan Meter Arus Massa

a. Pengujian Pressure Transmitter

Beberapa perangkat uji yang digunakan dalam pengujian iniadalah:

1) Dead Weight Tester (DWT) yang bersertifikat dan sesuai denganrentang ukur.

2) Pressure Calibrator yang bersertifikat dan sesuai dengan rentangukur.

3) Sumber tegangan yang sesuai.

b. Pengujian Temperature Transmitter

Beberapa perangkat uji yang digunakan dalam pengujian iniadalah:

1) Thermobath yang bersertifikat dan sesuai dengan rentang ukur.

2) Sumber tegangan yang sesuai.

Page 27: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

23

BAB VPEMBUBUHAN TANDA TERA

5.1 Pembubuhan1. Tanda Daerah, Tanda Pegawai Berhak, dan Tanda Sah dibubuhkan

pada lemping tanda tera yang terbuat dari aluminium atau logamdengan kualitas yang tahan karat.

2. Tanda Jaminan dibubuhkan atau dipasang pada bagian-bagian sistempengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji untuk mencegahpenukaran dan/atau perubahan.

3. Bentuk dan ukuran tanda tera sesuai dengan ketentuan peraturanperundang–undangan.

5.2 Tempat Pembubuhan1. Penempatan

Lemping tanda tera dipasang pada bagian sistem pengukuran MeterBBM dan Pompa Ukur Elpiji yang mudah dilihat, tidak mudah lepasdan dapat menjamin keutuhan tanda-tanda tersebut.

2. Tera

a. Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin, dan Meter Arus Massa:

1) Tanda Daerah ukuran 4 mm (D4), Tanda Pegawai Berhak (H),dan Tanda Sah Logam ukuran 4 mm (SL4) dibubuhkan padalemping Tanda Tera. Lemping tersebut dipasang pada meterdengan kawat segel dan dijamin dengan Jaminan Plombirukuran 8 mm (JP8).

2) Tanda Jaminan ukuran 8 mm (JP8) dibubuhkan pada bagian-bagian meter yang tidak boleh dilakukan perubahan, tutuptransmitter, tutup bagian elektronik dan badan hitung yangterpisah dari meter.

b. Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji

1) Tanda Daerah ukuran 4 mm (D4), Tanda Pegawai Berhak (H),dan Tanda Sah Logam ukuran 4 mm (SL4) dibubuhkan padalemping Tanda Tera. Lemping tersebut dipasang pada PompaUkur BBM dan Pompa Ukur ELPIJI dengan kawat segel dandijamin dengan Jaminan Plombir ukuran 8 mm (JP8).

2) Tanda Pegawai Berhak Plombir (HP) dan Tanda Sah Plombirukuran 6 mm (SP6) dibubuhkan secara bolak-balik padaperangkat justir.

3) Tanda Sah Plombir ukuran 6 mm (SP6) dibubuhkan padaperangkat penunjukan dan kelihatan dari luar.

4) Tanda Jaminan ukuran 8 mm (JP8) dibubuhkan padapembangkit pulsa (pulser), pada tutup Pompa Ukur BBM danPompa Ukur Elpiji dan bagian-bagian meter yang harusdilindungi dari perubahan.

Page 28: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

24

3. Tera Ulang

a. Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin dan Meter Arus Massa:

1) Untuk meter yang tidak memiliki perangkat justir, JaminanPlombir ukuran 8 mm (JP8) yang dipasang pada saat tera padalemping diganti dengan Tanda Sah Plombir ukuran 6 mm(SP6).

2) Untuk meter yang memiliki perangkat justir, Jaminan Plombirukuran 8 mm (JP8) yang dipasang pada perangkat justir padasaat tera diganti dengan tanda Sah Plombir ukuran 6 mm(SP6).

3) Tanda Jaminan ukuran 8 mm (JP8) dibubuhkan pada bagian-bagian meter yang tidak boleh dilakukan perubahan, tutuptransmitter, tutup bagian elektronik dan badan hitung yangterpisah dari meter.

b. Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji

1) Tanda Daerah ukuran 4 mm (D4), Tanda Pegawai Berhak (H),dan Tanda Sah Logam ukuran 4 mm (SL4) dibubuhkan padalemping Tanda Tera. Lemping tersebut dipasang pada PompaUkur BBM dan Pompa Ukur Elpiji, diikat dengan kawat segeldan dijamin dengan Jaminan Plombir ukuran 8 mm (JP8).

2) Tanda Pegawai Berhak Plombir (HP) dan Tanda Sah Plombirukuran 8 mm (SP8) dibubuhkan secara bolak-balik padaperangkat justir.

3) Tanda Sah Plombir ukuran 6 mm (SP6) dibubuhkan padaperangkat penunjukan dan kelihatan dari luar.

4) Tanda Jaminan ukuran 8 mm (JP8) dibubuhkan padapembangkit pulsa (pulser), pada tutup Pompa Ukur BBM danPompa Ukur Elpiji dan bagian-bagian meter yang harusdilindungi dari perubahan.

.

Page 29: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

25

BAB VIPENUTUP

Syarat Teknis Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji merupakan pedoman bagiPegawai Berhak dalam melaksanakan pelayanan tera dan tera ulang sertaPengawas Kemetrologian dalam melaksanakan pengawasan Meter BBM danPompa Ukur Elpiji, untuk meminimalkan penyimpangan penggunaan MeterBBM dan Pompa Ukur Elpiji dalam transaksi serta upaya perwujudan tertibukur sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981tentang Metrologi Legal.

Page 30: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

26

Lampiran I

PROSEDUR PENGUJIAN SISTEM PENGUKURAN METER ARUSVOLUMETRIK, METER ARUS TURBIN DAN METER ARUS MASSA

Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa Standar Uji, antara lain:

A. Menggunakan Bejana Ukur

1. Perangkat yang diperlukan:

a. Bejana Ukur

1) Bejana ukur standar yang terpasang secara terintegrasi

dengan sistem pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

Arus Turbin atau Meter Arus Massa berdiri sendiri, mampu

telusur;

2) Bersertifikat dan masih berlaku.

b. Termometer

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,10C.

c. Stopwatch dengan penunjukan sekon

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,1 s.

d. Manometer

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,1 kg/cm2.

e. Tabel koreksi 53, 54 dan Tabel II pada dokumen standar ASTM

2. Langkah-langkah Pengujian

a. Persiapan dan pengujian

1) Siapkan semua perangkat uji di tempat pengujian, termasuk

sertifikat yang diperlukan;

2) Catat data teknis bejana ukur;

3) Catat data teknis Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa;

4) Kuantitas bejana ukur yang tersedia harus sesuai dengan

laju alir maksimum dari Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa yang

diuji;

5) Letakkan bejana ukur pada landasan dan atur

kedatarannya;

Page 31: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

27

6) Basahi bejana ukur, keluarkan cairan dengan tetesan yang

sesuai, apabila menggunakan pengujian dengan metode

kering, maka bejana dikeringkan dengan kain bersih;

7) Alirkan cairan dan periksa kebocorannya;

8) Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa dinolkan;

9) Alirkan cairan pada laju alir (flow rate) sesuai dengan yang

diinginkan dan catat laju alirnya;

10) Catat penunjukan tekanan saat cairan masuk dan keluar

Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

Turbin atau Meter Arus Massa (Pm1, Pm2) dan rata-ratakan

nilai tersebut (Pm);

11) Catat penunjukan tekanan saat cairan masuk dan keluar

Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

Turbin atau Meter Arus Massa (Tm1, Tm2) dan rata-ratakan

nilai tersebut (Tm);

12) Setelah kuantitas bejana ukur telah mencapai kuantitas

nominal, tutup katup untuk menghentikan aliran;

13) Catat penunjukan kuantitas bejana ukur (Vb1, Vb2) dan

Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

Turbin atau Meter Arus Massa (Vm1, Vm2);

14) Baca penunjukan suhu bejana ukur (TB);

15) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 8) s.d. langkah

14) sebanyak 3 (tiga) kali pada laju alir yang sama;

16) Ketidaktetapan (repeatability) selisih terbesar antara dua

pengujian yang berurutan tidak boleh melebihi BKD;

17) Rata-rata hasil pengujian yang dilakukan pada langkah 15)

adalah kesalahan Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada

laju alir tersebut;

18) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 8) s.d. langkah

15), pada laju alir tersebut;

19) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 8) s.d. langkah

15), pada laju alir yang lain; dan

20) Pengujian minimal dilakukan pada laju alir minimum,

transisi, operasional dan maksimum.

Page 32: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

28

b. Perhitungan

1) Kuantitas Bejana Ukur (VB)= ( + )2) Kuantitas Meter (Vm)=3) Kesalahan Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa= − 100%Notasi yang digunakan

Ctsb : faktor koreksi kuantitas bejana ukur akibat perubahan

suhu saat pengujian TB dari suhu dasar TS terhadap

bahan bejana ukur.

Ctlb : faktor koreksi kuantitas cairan akibat perubahan suhu

saat pengujian TB dari suhu dasar TS pada bejana ukur.

Ctlm : faktor koreksi kuantitas cairan akibat perubahan suhu

saat pengujian TM dari suhu dasar TS pada Sistem

Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

Turbin atau Meter Arus Massa.

Cplm : faktor koreksi kuantitas cairan akibat tekanan pada Sistem

Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

Turbin atau Meter Arus Massa.

SB : kesalahan penunjukan pada bejana ukur.

Vb : kuantitas cairan pada bejana ukur sebelum dikoreksi.

VB : kuantitas cairan pada bejana ukur untuk kondisi dasar.

Vml12: kuantitas cairan pada Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

sebelum dikoreksi.

Vm : kuantitas cairan pada Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada

kondisi dasar.

E : kesalahan penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa.

Page 33: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

29

3. Contoh Cerapan Pengujian Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa menggunakan

Bejana Ukur.

KOP INSTANSI NAMA INSTANSI DAN ALAMAT

Pemilik :Lokasi :

DATA BADAN UKUR DATA BEJANA UKURMerek : Merek :Tipe : Tipe :No. Seri : No. Seri :Diameter : Kuantitas Nominal :DalamKapasitas : Koefisien Muai Bahan ( ) :Buatan : Kesalahan :

penunjukan (SB)Waktu Tetesan :

DATA BADAN HITUNGMerek : Cairan uji :Tipe : Suhu Dasar :No. Seri : Tekanan Dasar :Buatan :

No. URAIAN SATUAN PENGUJIAN KE1 2 3

Laju alir L/menitBEJANA UKUR

(1) Pembacaan Akhir (Vb2) L(2) Pembacaan Awal (Vb1) L(3) Kuantitas yang Diukur (Vb)

(1) - (2)L

(4) Suhu (TB) 0C(5) Ctsb = (1+ (TB -TS))(6) Ctlb Tabel 54 ASTM(7) Kuantitas BU (VB) =

(Vb + SB) x Ctsb x Ctlb

L

Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik, Meter Arus Turbin atau MeterArus Massa

(8) Pembacaan Akhir (Vm2) L(9) Pembacaan Awal (Vm1) L

(10) Kuantitas yang Diukur (Vm12)(8) - (9)

L

(11) Suhu (Tm) 0C(12) Tekanan (Pm) kPa

(kg/cm2)(13) Ctlm Tabel 54 ASTM(14) Cplm ( 1 : (1-PF))(15) CCFm

(13) x (14)(16) Vol. Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau MeterArus Massa (Vm) pada Kondisi Dasar(10) x (15)

L

(17) Kesalahan = − 100% L

(18) Ketidaktetapan %KeteranganSAH BATAL

Page 34: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

30

B. Menggunakan Master Meter

1. Perangkat yang diperlukan

a. Master MeterMaster Meter harus bersertifikat dan masih berlaku;

b. Termometer

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,1 0C.

c. Manometer

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,1 kg/cm2.

d. Tabel koreksi 53, 54 dan tabel II pada dokumen standar ASTM

2. Langkah-langkah Pengujian

a. Persiapan dan Pengujian

1) Siapkan semua perangkat uji di tempat pengujian, termasuk

sertifikat yang diperlukan;

2) Pasang (instal) Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada instalasi

pengujian secara seri;

3) Catat data teknis Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa dan Master Meter;

4) Master Meter yang tersedia harus sesuai dengan laju alir

maksimum dari Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa yang diuji;

5) Alirkan cairan dan periksa kebocorannya;

6) Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

Arus Turbin atau Meter Arus Massa dan Master Meter

dinolkan;

7) Alirkan cairan pada laju alir sesuai dengan yang diinginkan;

8) Catat penunjukan tekanan pada saat cairan masuk dan keluar

Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin

atau Meter Arus Massa (Pm1, Pm2) dan rata-ratakan nilai

tersebut (Pm);

9) Catat penunjukan suhu saat cairan masuk dan keluar Sistem

Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau

Meter Arus Massa (Tm1, Tm2) dan rata-ratakan nilai tersebut

(Tm);

10) Setelah kuantitas yang diinginkan telah tercapai, tutup kran

untuk menghentikan aliran;

Page 35: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

31

11) Catat penunjukan kuantitas Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa (Vm1,

Vm2) dan Master Meter (Vmm1, Vmm2);

12) Catat penunjukan suhu Master Meter (Tmm);

13) Catat penunjukan tekanan Master Meter (Pmm);

14) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 6) s.d. langkah 13)

sebanyak 3 (tiga) kali pada laju alir yang sama;

15) Ketidaktetapan (repeatability) selisih terbesar antara dua

pengujian yang berurutan tidak boleh melebihi BKD;

16) Rata-rata hasil pengujian yang dilakukan pada langkah 14)

adalah kesalahan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada laju alir

tersebut;

17) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 6) s.d. langkah 14)

pada laju alir yang lain; dan

18) Pengujian minimal dilakukan pada laju alir minimum, transisi,

operasional dan maksimum.

b. Perhitungan

1) Kuantitas cairam Master Meter pada kondisi dasar (Vmm)

Vmm = MFmm x Ctlmm x Cplmm x Vmm12

2) Kuantitas cairan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada kondisi dasar

(Vm)

Vm = Ctlm x Cplm x Vm12

3) Kesalahan penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa= − 100%c. Notasi yang digunakan:

Ctlmm : faktor koreksi suhu cairan pada Master Meter

Cplmm : faktor koreksi tekanan cairan pada Master Meter

MFmm : nilai meter faktor pada Master Meter

Ctlm : faktor koreksi suhu cairan pada Sistem Pengukuran Meter

Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

Cplm : faktor koreksi tekanan cairan pada Sistem Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa Arus

Volumetrik atau Meter Arus Turbin.

Vmm12 : kuantitas cairan pada Master Meter sebelum dikoreksi.

Page 36: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

32

Vm12 : kuantitas cairan pada Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

sebelum dikoreksi.

Vm : kuantitas cairan pada Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

untuk kondisi dasar.

Vmm : kuantitas cairan pada Master Meter untuk kondisi dasar.

E : kesalahan penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

Page 37: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

33

3. Contoh Cerapan Pengujian Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa menggunakan

Master Meter

KOP INSTANSI NAMA INSTANSI DAN ALAMAT

Pemilik :Lokasi :

DATA BADAN UKUR DATA MASTER METERMerek : Merek :Tipe : Tipe :No. Seri : No. Seri :Diameter : Buatan :DalamKapasitas : Koefisien Muai Bahan ( ) :Buatan : Kesalahan :

penunjukan (SB)Waktu Tetesan :

DATA BADAN HITUNGMerek : Cairan uji :Tipe : Suhu Dasar :No. Seri : Tekanan Dasar :Buatan :No. URAIAN SATUAN PENGUJIAN KE

1 2 3Laju alir L/menitMaster Meter

(1) Pembacaan Akhir (Vmm2) L(2) Pembacaan Awal (Vmm1) L(3) Kuantitas yang Diukur (Vmm12)

(1) - (2)L

(4) Suhu (TMM) 0C(5) Tekanan (Pmm) kPa(6) Master Meter Faktor (MFmm)(7 Ctlmm Tabel 54 ASTM(8) Cplmm = (1 : (1-PF))(9) CCFmm = (6) x (7) x (8)

(10) Kuantitas MM (VMM) pada kondisi dasar(3) x (9)Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik, Meter Arus Turbin atau MeterArus Massa

(11) Pembacaan Akhir (Vm2) L(12) Pembacaan Awal (Vm1) L(13) Kuantitas yang Diukur (Vm12)

(11) - (12)L

(14) Suhu (Tm) 0C(15) Tekanan (Pm) kPa

(kg/cm2)(16) Ctlm Tabel 54 ASTM(17) Cplm ( 1 : (1-PF))(18) CCFm

(16) x (17)(19) Vol. Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau MeterArus Massa (Vm) pada Kondisi Dasar(13) x (18)

L

(20) Kesalahan = − 100% L

(21) Ketidaktetapan %KeteranganSAH BATAL

Page 38: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

34

C. Pengujian Untuk Meter Arus Massa dengan Penunjukan dalam besaran

Massa Dapat Juga Dilakukan dengan Menggunakan :

I. Meter Prover Jenis Conventional Pipe Prover1. Persiapan Pengujian

a. Catat data Conventional Pipe Prover sebagai Standar Uji yangmeliputi:

1) tanggal sertifikat;

2) nama merek/pabrik;

3) volume dasar (V0);

4) nomor seri;

5) Tipe/Model;

6) Tebal pipa (Wt);

7) Modulus Elastisitas (E);

8) Koefisien muai ruang bahan (); dan

9) Diameter Dalam.

b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yangmeliputi:

1) nomor seri;

2) nama merek/pabrik;

3) Kapasitas Maksimum;

4) tipe/model;

5) lokasi pengujian;

6) faktor kalibrasi pabrik;

7) faktor skala pulsa; dan

8) K-faktor (KFm).

c. Alat hitung elektronik

1) Merek;

2) Nomor seri;

3) Tipe/model; dan

4) K-faktor (KFe).

d. Pasang Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung secaraseri dengan Meter Prover dalam instalasi pengujianmenggunakan pipa dengan diameter yang sama.

e. Hubungkan alat hitung elektronik pada generator pulsa MeterArus Pengukur Massa secara Langsung yang diuji danhubungkan kabel saklar start-stop pada detektor dari MeterProver.

f. Pasang densitometer, termometer dan manometer padainstalasi pengujian.

g. Alirkan cairan dan periksa kebocoran.

Page 39: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

35

2. Pelaksanaan Pengujian

Tahapan pengujian Meter Arus Pengukur Massa secara Langsungsebagai berikut:

a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Massa;

c. catat densitas cairan pada Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung,ρm;

d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρp;

e. catat suhu Meter Prover (tp);

f. catat tekanan Meter Prover (Pp);

g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung (PM) pada alat hitung elektronik;

3. Perhitungan

Lakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Hitung CTSp = 1 + (tp – T)

dengan: T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

b. Hitung CPSp= 1 + ∙∙c. Hitung volume Meter Prover, Vp = V0 × CTSp × CPSp.

d. Hitung massa Meter Prover, A = Vp × ρp.

e. Hitung penunjukan massa Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung, B = PM / KF.

f. Hitung kesalahan, = [(B − A) / A] × 100 %.

g. Lakukan prosedur butir b.1) sampai dengan c.6) sebanyak limakali.

h. Hitung kesalahan rata-rata ̅ = (1 + 2 + 3 + 4 + 5) / 5.

i. Hitung ketidaktetapan= Max.(| − |, | − |, | − |, | − |).

j. Ketidaktetapan tidak boleh melebihi 0,1%, apabila tidakterpenuhi maka pengujian harus diulang dari pengujianpertama.

k. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.j. sekurang-kurangnya untuk laju alir massa operasional/sedang danmaksimum/tinggi.

Page 40: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

36

4. Contoh Cerapan Pengujian dengan Meter Prover jenis ConventionalPipe Prover

DIREKTORAT METROLOGI

Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

1. DATA METER PROVER JENIS CONVENTIONAL PIPE PROVER

TANGGAL SERTIFIKAT: MEREK/PABRIK PROVER :

(DD/MM/YYYY)

VOLUME DASAR PROVER, V0 NO. SERI PROVER

(LITER)

KOEFISIEN MUAI RUANG BAHAN METER PROVER, DIAMETER DALAM PIPA, D

MODULUS ELASTISITAS BAHAN PIPA, E TEBAL DINDING PIPA, Wt

2. DATA METER ARUS MASSA SECARA LANGSUNG

NO. SERI PABRIK

KAPASITAS MAKSIMUM TIPE/MODEL

LOKASI

FAKTOR KALIBRASI PABRIK

FAKTOR SKALA PULSA KF (Alat Terkait)

(PULSA/kg) (PULSA/kg)

3. ALAT HITUNG ELEKTRONIK

MEREK NOMOR SERI TIPE/MODEL K-FAKTOR

DATA PENGUJIAN

LAJU ALIR JENIS FLUIDA

(kg/MIN) (liter/JAM)

SUMBER DENSITAS

(PERANGKAT/LOKASI)

(TANGGAL PENGUJIAN DD/MM/YYYY) (FAKTOR)

PENGUJIAN KE 1 2 3 4 5

TOTAL PULSA METER ARUSMASSA, PM

Page 41: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

37

DENSITAS PROVER, ρp (kg/m3)

SUHU PROVER, tp (oC)

CTSp

TEKANAN PROVER, Pp (Pa)

CPSp

VOLUME PROVER, Vp (L) =

(V0) × CTSp × CPSp

MASSA PROVER, A (kg) =

(Vp)×( ρp)

MASSA METER ARUS PENGUKURMASSA SECARA LANGSUNG, B (kg)=

(PM) / (KF)

KESALAHAN, =

[(B − A) / A] × 100 %

KESALAHAN RATA-RATA, ̅ =(1 + 2 + 3+ 4 + 5) / 5

LOKASI ENTRI

(Meter Faktor) TRANSMITTER/PENGHITUNG

KETIDAKTETAPAN VERIFIKASI NOL?

Max. (| − |, | − |, | − |, | −|)YA/TIDAK

ASFOUND

ASLEFT

SAH BATAL

KETERANGAN

DIUJI OLEH DISAKSIKAN OLEH

(TANDATANGAN)

(TANGGAL) (TANDATANGAN)

(TANGGAL)

Page 42: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

38

II. Meter Prover Jenis Small Volume Prover1. Persiapan Pengujian

a. Catat data Meter Prover jenis Small Volume Prover sebagaiStandar Uji yang meliputi:

1) tanggal sertifikat;

2) nama merek/pabrik;

3) volume dasar (V0);

4) nomor seri;

5) tipe/model;

6) tebal pipa (Wt);

7) diameter dalam (D);

8) modulus elastisitas (E); dan

9) koefisien muai ruang bahan ().

b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yangmeliputi:

1) nomor seri;

2) nama merek/pabrik;

3) kapasitas maksimum;

4) tipe;

5) lokasi pengujian;

6) faktor kalibrasi pabrik;

7) faktor skala pulsa; dan

8) K-faktor (KF).

c. Alat hitung elektronik

1) merek;

2) nomor seri;

3) tipe/model; dan

4) K-faktor (KF).

d. Pasang Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung secaraseri dalam instalasi pengujian menggunakan pipa dengandiameter yang sama.

e. Hubungkan alat hitung elektronik pada generator pulsa MeterArus Pengukur Massa secara Langsung yang diuji danhubungkan kabel saklar start-stop pada detektor dari MeterProver jenis Small Volume Prover.

f. Pasang densitometer, termometer dan manometer padainstalasi pengujian.

g. Alirkan cairan dan periksa kebocoran.

Page 43: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

39

2. Pelaksanaan Pengujian

Tahapan pengujian Meter Arus Pengukur Massa secara Langsungdengan Meter Prover jenis Small Volume Prover sebagai berikut:

a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Pengukur Massa secara Langsung;

c. catat densitas cairan pada Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung, ρm;

d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρp;

e. catat suhu Meter Prover (tp);

f. catat tekanan Meter Prover (Pp);

g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa pada alat hitung elektronik dariMeter Arus Pengukur Massa secara Langsung (PM);

3. Perhitungan

Lakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Hitung CTSp = 1 + (tp – T)

dengan: T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

b. Hitung CPSp= 1 + ∙∙c. Hitung volume Meter Prover,Vp = V0 × CTSp × CPSp

d. Hitung massa Meter Prover, A = Vp × ρp

e. Hitung penunjukan massa Meter Arus Massa, B = KF / PM

f. Hitung kesalahan, = [(B − A) / A] × 100 %.

g. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.f. sebanyaklima kali.

h. Hitung kesalahan rata-rata ̅ = (1 + 2 + 3 + 4 + 5) / 5.

i. Hitung ketidaktetapan= Max.(| − |, | − |, | − |, | − |).

j. Ketidaktetapan tidak boleh melebihi 0,1%, apabila tidakterpenuhi maka pengujian harus diulang dari pengujianpertama.

k. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.j. sekurang-kurangnya untuk laju alir massa operasional/sedang danmaksimum/tinggi.

Page 44: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

40

4. Cerapan Pengujian dengan Meter Prover jenis Small Volume Prover

DIREKTORAT METROLOGI

Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

1. DATA METER PROVER JENIS SMALL VOLUME PROVER

TANGGAL SERTIFIKAT: MEREK/PABRIK PROVER :

(DD/MM/YYYY)

VOLUME DASAR PROVER, V0 NO. SERI METER PROVER

(LITER)

2. DATA METER ARUS MASSA SECARA LANGSUNG

NO. SERI MEREK/PABRIK

ID METER ARUS MASSA TIPE

LOKASI

FAKTOR KALIBRASI PABRIK

FAKTOR SKALA PULSA KF (Alat Terkait)

(PULSA/kg) (PULSA/kg)

3. ALAT HITUNG ELEKTRONIK

MEREK NOMOR SERI TIPE/MODEL K-FAKTOR

DATA PENGUJIAN

LAJU ALIR JENIS FLUIDA

(kg/MIN) (liter/JAM)

SUMBER DENSITAS

(PERANGKAT/LOKASI)

PENGUJIAN KE 1 2 3 4 5

RATA-RATA INTERPOLASI PULSA,PM

RATA-RATA DENSITAS PROVER, ρP,(kg/m3)

RATA-RATA SUHU PROVER, tp (oC)

CTSp

Page 45: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

41

RATA-RATATEKANAN PROVER, Pp

(Pa)

CPSp

VOLUME PROVER, Vp (L) =

V0 × CTSp × CPSp

MASSA PROVER, A (kg) =Vp×ρP

MASSA METER ARUS PENGUKURMASSA SECARA LANGSUNG, B (kg)=

PM / KF

KESALAHAN, =

[(B – A) / A] × 100 %

KESALAHAN RATA-RATA , ̅ =(1 + 2 + 3+ 4 + 5) / 5

LOKASI ENTRI

(Meter Faktor) TRANSMITTER/PENGHITUNG

KETIDAKTETAPAN VERIFIKASI NOL?

Max. (| −|, | −|, | −|, | − |)YA/TIDAK

ASFOUND

ASLEFT

SAH BATAL

KETERANGAN

DIUJI OLEH DISAKSIKAN OLEH

(TANDATANGAN)

(TANGGAL) (TANDATANGAN)

(TANGGAL)

Page 46: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

42

D. Pengujian Meter Arus Massa dengan Penunjukan dalam besaran Volume

dapat dilakukan dengan menggunakan

I. Meter Prover jenis Conventional Pipe Prover1. Persiapan Pengujian

a. Catat data Conventional Pipe Prover sebagai Standar Uji yangmeliputi:

1) tanggal sertifikat;

2) nama merek/pabrik;

3) volume dasar (V0);

4) nomor seri;

5) Tipe/Model;

6) Tebal pipa (Wt);

7) Modulus Elastisitas (E);

8) Koefisien muai ruang bahan (); dan

9) Diameter Dalam.

b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yangmeliputi:

1) nomor seri;

2) nama merek/pabrik;

3) Kapasitas Maksimum;

4) tipe/model;

5) lokasi pengujian;

6) faktor kalibrasi pabrik;

7) faktor skala pulsa; dan

8) K-faktor (KFm).

c. Alat hitung elektronik

1) Merek;

2) Nomor seri;

3) Tipe/model; dan

4) K-faktor (KFe).

d. Pasang Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung secaraseri dengan Meter Prover dalam instalasi pengujianmenggunakan pipa dengan diameter yang sama.

e. Hubungkan alat hitung elektronik pada generator pulsa MeterArus Pengukur Massa secara Langsung yang diuji danhubungkan kabel saklar start-stop pada detektor dari MeterProver.

f. Pasang densitometer, termometer dan manometer padainstalasi pengujian.

g. Alirkan cairan dan periksa kebocoran.

Page 47: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

43

2. Pelaksanaan Pengujian

Tahapan pengujian Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung sebagai berikut:

a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Massa;

c. catat densitas cairan pada Meter Arus Massa, ρm;

d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρp;

e. catat suhu Meter Prover (tp);

f. catat tekanan Meter Prover (Pp);

g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung (PM) pada alat hitung elektronik;

3. Perhitungan

Lakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Hitung CTSp = 1 + (tp – T)

dengan: = koefisien muai ruang bahan Meter Prover

T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

b. Hitung:

1) = ∙∆ ( , ∙∆ )dengan:

e = konstanta eksponensial

∆t = suhu actual prover – suhu acuan

2)

c. Hitung CPSp= 1 + ∙∙dengan: D = diameter dalam pipa

E = modulus elastisitas bahan pipa

WT= tebal dinding pipa

d. Hitung CPLp = ∙dengan:

Pp = tekanan statik air

F = faktor kompresibilitas air

e. Hitung CPLm

f. Hitung volume Meter Prover,

A (L) = V0 × CTSp × CPSp × CTLp × CPLp.

g. Hitung volume Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung,

B (L) = (PM / KF) ×CTLm×CPLm.

h. Hitung kesalahan, = [(B – A) / A] × 100 %.

Page 48: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

44

i. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.h. sebanyak 5(lima) kali.

j. Hitung kesalahan rata-rata, ̅ = (1 + 2 + 3 + 4 + 5) / 5.

k. Hitung ketidaktetapan = Max.(| − |, | − |, | − |, | −|).l. Ketidaktetapan tidak boleh melebihi 0,1%, apabila tidak

terpenuhi maka pengujian harus diulang dari pengujianpertama.

m. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.l. sekurang-kurangnya untuk laju alir massa operasional/sedang danmaksimum/tinggi.

4. Contoh Cerapan PengujianMeter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dengan Meter Prover Jenis Conventional Pipe ProverDIREKTORAT METROLOGI

Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

DATA METER PROVER JENIS CONVENTIONAL PIPE PROVER

TANGGAL SERTIFIKAT MEREK/PABRIK :

(DD/MM/YYYY)

VOLUME DASAR NO. SERI UNIT

(LITER)

KOEFISIEN MUAI RUANG BAHAN METER PROVER, DIAMETER DALAM PIPA, D

MODULUS ELASTISITAS BAHAN PIPA, E TEBAL DINDING PIPA, Wt

DATA METER ARUS MASSA PENGUKUR MASSA SECARA LANGSUNG

NO. SERI MEREK/PABRIK

ID METER TIPE

LOKASI

FAKTOR KALIBRASI ARUS PABRIK

FAKTOR SKALA PULSA KF (Alat Terkait)

(PULSA/L) (PULSA/L)

DATA PENGUJIAN

LAJU ALIR FAKTOR KOR.DENSITAS

(kg/MIN) (L/JAM)

SUMBER DENSITAS DENSITAS JENIS FLUIDA

(PERANGKAT/LOKASI)

Page 49: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

45

PENGUJIAN KE 1 2 3 4 5

TOTAL PULSA METER ARUSMASSA, PM

SUHU METER PROVER, tp (oC)

CTSp

CTLp

TEKANAN METER PROVER, Pp (Pa)

CPSp

CPLp

SUHU METER (oC)

CTLm

TEKANAN METER ARUSPENGUKUR MASSA SECARALANGSUNG (Pa)

CPLm

VOLUME STANDAR, A (L) =

V0 × CTSp × CPSp × CTLp × CPLp

VOLUME METER ARUS MASSA, B(L) =

PM / KF× CTLm × CPLm

KESALAHAN, =

[(B – A) / A] × 100 %

KESALAHAN RATA-RATA , ̅ =(1 + 2 + 3+ 4+ 5) / 5

LOKASI ENTRI

(Meter Faktor) TRANSMITTER/PENGHITUNG

KETIDAKTETAPAN VERIFIKASI NOL?

Max. (| − |, | − |, | − |, | − |)YA/TIDAK

ASFOUND

ASLEFT

SAH BATAL

KETERANGAN

DIUJI OLEH DISAKSIKAN OLEH

(TANDATANGAN)

(TANGGAL) (TANDATANGAN)

(TANGGAL)

Page 50: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

46

II. METER PROVER JENIS SMALL VOLUME PROVER1. Persiapan Pengujian

a. Catat data Meter Prover jenis Small Volume Prover sebagaiStandar Uji yang meliputi:

1) tanggal sertifikat;

2) nama merek/pabrik;

3) volume dasar (V0);

4) nomor seri;

5) Tipe/Model;

6) Tebal pipa (Wt);

7) Modulus Elastisitas (E);

8) Koefisien muai ruang bahan (); dan

9) Diameter Dalam (D).

b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsungyang meliputi:

1) nomor seri;

2) nama merek/pabrik;

3) diameter dalam (ID);

4) tipe;

5) lokasi pengujian;

6) faktor kalibrasi pabrik;

7) faktor skala pulsa; dan

8) K-faktor (KF).

c. Alat hitung elektronik

1) merek;

2) nomor seri;

3) tipe/model; dan

4) K-faktor (KF).

d. Pasang Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung secaraseri dalam instalasi pengujian menggunakan pipa dengandiameter yang sama.

e. Hubungkan alat hitung elektronik pada generator pulsa MeterArus Pengukur Massa secara Langsung yang diuji danhubungkan kabel saklar start-stop pada detektor dari MeterProver jenis Small Volume Prover.

f. Pasang densitometer, termometer dan manometer padainstalasi pengujian.

g. Alirkan cairan dan periksa kebocoran.

2. Pelaksanaan Pengujian

Tahapan pengujian:

a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

Page 51: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

47

b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Massa;

c. catat densitas cairan pada Meter Arus Pengukur Massasecara Langsung, ρm;

d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρp;

e. catat suhu Meter Prover (tp) dan Meter Arus Pengukur Massasecara Langsung (tm);

f. catat tekanan Meter Prover (Pp);

g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa pada alat hitung elektronik dariMeter Arus Pengukur Massa secara Langsung (PM);

3. Perhitungan

Lakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Hitung

1) CTSp = 1 + (tp – T)

dengan: T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

2) = ∙∆ ( , ∙∆ )dengan:

e = konstanta eksponensial

∆t = suhu aktual prover – suhu acuan

3)

4) CPSp = 1 + ∙∙5) CPLp = ∙

dengan:

Pp = tekanan statik air atau cairan uji lainnya

F = faktor kompresibilitas air

6) = ∙dengan:

Pm = rata-rata tekanan Meter Arus Pengukur Massasecara Langsung

F = Faktor kompresibilitas hidrokarbon

b. Hitung volume Standar,

A (L) = V0 × CTSp × CPSp × CTLp × CPLp.

c. Hitung volume Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung,

B (L) = PM / KF × CTLm × CPLm

d. Hitung Kesalahan, = [(B – A) / A] × 100 %.

e. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.d. sebanyak 5(lima) kali.

f. Hitung kesalahan rata-rata, ̅ = (1 + 2 + 3 + 4 + 5) / 5.

Page 52: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

48

g. Hitung ketidaktetapan =Max.(| − |, | − |, | − |, | − |).

h. Ketidaktetapan tidak boleh melebihi 0,1%, apabila tidakterpenuhi maka pengujian harus diulang dari pengujianpertama.

i. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.h. masing-masing untuk laju alir massa operasional/sedang danmaksimum/tinggi.

4. Contoh Cerapan Pengujian dengan Small Volume Prover keluaran Volume

DIREKTORAT METROLOGI

Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

DATA METER PROVER JENIS SMALL VOLUME PROVER

TANGGAL SERTIFIKAT MEREK/PABRIK

(DD/MM/YYYY)

VOLUME DASAR NO. SERI UNIT

(LITER)

DATA METER ARUS PENGUKUR MASSA SECARA LANGSUNG

NO. SERI MEREK/PABRIK

LOKASI

FAKTOR KALIBRASI ARUS PABRIK

FAKTOR SKALA PULSA KF (Alat terkait)

(PULSA/L)

DATA PENGUJIAN

LAJU ALIR FAKTOR KOR. DENSITAS

(kg/MIN) (liter/JAM)

SUMBER DENSITAS DENSITAS JENIS FLUIDA

PERANGKAT/LOKASI (kg/m3 @ 15,6 oC)

PENGUJIAN KE 1 2 3 4 5

RATA-RATA PULSA, PM

RATA-RATA SUHU METER PROVER,tp (oC)

CTSp

CTLp

Page 53: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

49

RATA-RATATEKANAN METERPROVER, Pp

CPSp

CPLp

RATA-RATA SUHU METER ARUSMASSA tm(oC)

CTLm

RATA-RATA TEKANAN METERARUS MASSA, Pm

CPLm

VOLUME METER PROVER, A (L) =

V0 × CTSp × CPSp × CTLp × CPLp

VOLUME METER ARUS MASSA, B(L) =

PM / KF × CTLm × CPLm

KESALAHAN, =

[(B – A) / A] × 100 %

KESALAHAN RATA-RATA , ̅ =(1 + 2 + 3+ 4+ 5) / 5

LOKASI ENTRI

(Meter Faktor) TRANSMITTER/PENGHITUNG

KETIDAKTETAPAN VERIFIKASI NOL?

Max. (| −|, | −|, | −|, | − |)YA/TIDAK

ASFOUND

ASLEFT

SAH BATAL

KETERANGAN

DIUJI OLEH DISAKSIKAN OLEH

(TANDATANGAN)

(TANGGAL) (TANDATANGAN)

(TANGGAL)

Page 54: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

50

E. Pengujian dengan Menggunakan Timbangan

1. Perangkat yang diperlukan

a. Timbangan yang terpasang secara integrasi dengan Sistem

Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau

Meter Arus Massa atau berdiri sendiri, telah bersetifikat dan

masih berlaku serta memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari

Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin

atau Meter Arus Massa yang diuji;

b. Termometer

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,1 0C.

c. Manometer

1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

2) Ketelitian pembacaan 0,1 kg/cm2.

d. Perangkat penampung/bejana ukur cairan lainnya baik yang

terpasang secara terintegrasi dengan Sistem Pengukuran Meter

Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa atau

berdiri sendiri;

e. Stopwatch dengan penunjukan sekon

1) Bersertifikat dan masih berlaku;

2) Ketelitian pembacaan 0,1 s;

2. Langkah-langkah Pengujian

a. Letakkan semua peralatan uji di tempat pengujian, termasuk

sertifikat yang diperlukan;

b. Pasang (instal) Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

Arus Turbin atau Meter Arus Massa dan Timbangan pada

instalasi pengujian;

c. Catat data teknis Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa dan Timbangan;

d. Timbangan dan perangkat penampung cairan harus sesuai

dengan kapasitas maksimum dari Sistem Pengukuran Meter Arus

Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa yang diuji;

e. Alirkan cairan dan periksa kebocoran pada perangkat

penampung cairan;

f. Letakkan perangkat penampung cairan pada lantai muatan

Timbangan;

g. Catat penunjukan awal pada indikator timbangan (I0);

Page 55: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

51

h. Naikkan imbuh (ΔL) pada lantai muatan sampai penunjukan

indikator timbangan berubah 1 (satu) skala;

i. Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

Arus Turbin atau Meter Arus Massa dinolkan;

j. Alirkan cairan pada laju alir sesuai yang diinginkan;

k. Catat penunjukan tekanan saat cairan masuk dan keluar Sistem

Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau

Meter Arus Massa (Pm1, Pm2) dan rata-ratakan nilai tersebut (Pm);

l. Catat penunjukan suhu saat cairan masuk dan keluar Sistem

Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau

Meter Arus Massa (Tm1, Tm2) dan rata-ratakan nilai tersebut (Tm);

m. Setelah kapasitas cairan yang diinginkan telah tercapai, tutup

katup untuk menghentikan aliran;

n. Catat penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa (V0, V1) dan indikator

timbangan (I1);

o. Naikkan imbuh (ΔL) pada lantai muatan sampai penunjukan

indikator Timbangan berubah 1 (satu) skala;

p. Lakukan pengujian sebagaimana langkah pada huruf f s.d. huruf

o sebanyak 3 (tiga) kali pada laju alir yang sama;

q. Ketidaktetapan (repeatability) selisih terbesar antara dua

pengujian yang berurutan tidak boleh melebihi BKD, apabila

tidak terpenuhi pengujian harus diulang;

r. Rata-rata hasil pengujian yang dilakukan pada huruf p adalah

kesalahan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada laju alir tersebut;

s. Lakukan pengujian sebagaimana langkah huruf f s.d. huruf p

pada laju alir yang lain; dan

t. Pengujian minimal dilakukan pada laju alir minimum,

operasional dan maksimum.

Page 56: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

52

3. Contoh Cerapan Pengujian Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

menggunakan TimbanganKOP INSTANSI NAMA DAN ALAMAT INSTANSI

Pemilik :Lokasi :1. BADAN UKUR 2. BADAN HITUNG 3. TIMBANGAN 4. KONDISI UJIMerek : Merek : Merek : Cairan uji :Tipe : Tipe : Tipe : Suhu dasar :No. Seri : No. Seri : No. Seri : Tekanan dasar :Diamaterdalam

: Buatan : Kelas :

Laju AlirMaks.

: Kapasitas :

Buatan : Skalaterkecil

:

No.Laju Alir(L/Menit)

Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik/Meter Arus Turbin Timbangan Kesalahan (%)

V0 V1 V=V1-V0 Tm Pm Ctlm Cplm

Massajenis(ρ)

M = V x ρ x Ctlm x Cplm(kg) Io ΔL Po I1 ΔL P1

P = P1 - P0

(kg)− 100 Rata-rata

1

2

3

Repeatability

KeteranganM : Penunjukan massa sebenarnya pada Sistem Pengukuran Meter

Arus Volumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus MassaIo : Penunjukan awal pada indikator timbangan

Vo : Penunjukan kuantitas awal pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

I1 : Penunjukan akhir pada indikator timbangan

V1 : Penunjukan kuantitas akhir pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

Ctlm : faktor koreksi suhu cairan pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

P : Penunjukan sebenarnya Timbangan Cplm : faktor koreksi tekanan cairan pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

P0 : Penunjukan awal sebenarnya TimbanganP1 : Penunjukan akhir sebenarnya Timbangan

Page 57: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

53

F. Pengujian Perlengkapan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

1. Prosedur Pengujian Static Pressure Transmitter (PT)

a. Pelaksanaan Pengujian

Dalam melakukan pengujian Static Pressure Transmitter, lakukan

sesuai dengan tahap sebagai berikut:

1) Lepaskan pipa saluran masuk dari Static Pressure Transmitter

dari pressure tap-nya;

2) Hubungkan keluaran Dead Weight Tester (DWT) pada

masukan Static Pressure Transmitter;

3) Lepaskan hubungan dari keluaran Static Pressure Transmitter

dan pasangkan resistor standar dengan kelas 0,01 secara seri

dengan beban;

4) Pasangkan Digital Multi Meter (DMM) pada posisi paralel

dengan resistor tersebut;

5) Berikan beban pada DWT sesuai dengan daerah ukur Static

Pressure Transmitter dengan titik pengujian 0, 25%, 50%, 75%

dan 100% atau titil lain sesuai dengan kemampuan standar;

6) Lakukan pembacaan DMM dan indikator pada Flow Computer

di setiap titik pembebanan DWT;

7) Lakukan tahapan pengujian pada angka 5) s.d. angka 6) pada

posisi pembebanan naik dan menurun.

b. Perhitungan

1) Nilai arus sebenarnya keluaran Static Pressure Transmitter

adalah Is;

2) Pembacaan DMM pada keluaran transmitter adalah Vt.

Selanjutnya dikombinasikan dengan nilai resistan Rs menjadi

It (It = Vt : Rs);

3) Pembacaan Static Pressure Indicator adalah Pi;

4) Tekanan standar adalah nilai tekanan ekivalen tahanan

masukan Static Pressure Transmitter, Ps;

5) Kesalahan penunjukan Static Pressure Transmitter adalah Et;= −− 100%6) Kesalahan penunjukan Static Pressure Indicator adalah Ei;= −− 100%

Page 58: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

54

c. Notasi yang digunakan:

DMM : Digital Multi Meter

PT : Static Pressure Transmitter

Et : Kesalahan penunjukan Static Pressure Transmitter

(%)

Ve : Tegangan keluaran Static Pressure Transmitter

(diubah menjadi) It = Vt : Rs

Is : Arus sebenarnya

Pi : Pembacaan Static Pressure Indicator

Ps : Static Pressure ekivalen tahanan masukan

Pmin : Static Pressure minimum dari rentang ukur Static

Pressure Transmitter

Pmaks : Tekanan maksimum rentang ukur Static Pressure

Transmitter

2. Prosedur Pengujian Temperature Transmitter (TT)

a. Pelaksanaan Pengujian

Dalam melakukan pengujian Pressure Transmitter, lakukan sesuai

dengan tahap sebagai berikut:

1) Atur posisi selector DMM pada satuan volt DC;

2) Atur nila tahanan suhu pada decade resistance box dengan

urutan 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari rentang ukur

masukan Temperature Transmitter;

3) Sebagai standar keluaran dari Temperature Transmitter adalah

hasi kali antara nilai arusnya dengan tahanan standar;

4) Pada setiap pembacaan DMM dilakukan pembacaan suhu

pada Temperature Indicator (pada komputer);

5) Tentukan kesalahan penunjukan keluaran Temperature

Transmitter;

6) Tentukan kesalahan penunjukan Temperature Indicator;

7) Lakukan tahapan pengujian pada angka 1) s.d. angka 6)

dengan titik-titik tahanan ekivalen suhu dari 100%, 75%,

50%, 25% dan 0% dari rentang ukurnya.

Page 59: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

55

b. Perhitungan

1) Nilai arus sebenarnya keluaran Temperature Transmitter

adalah Is;

2) Pembacaan DMM pada keluaran transmitter adalah Vt.

Selanjutnya dikombinasikan dengan nilai resistan Rs menjadi

It (It = Vt : Rs);

3) Pembacaan Temperature Indicator adalah Ti;

4) Suhu sebenarnya adalah nilai suhu ekivalen tahanan

masukan Temperature Transmitter, Ts;

5) Kesalahan penunjukan Temperature Transmitter adalah Et;= −− 100%6) Kesalahan penunjukan Temperature Indicator adalah Ei;= − 100%

c. Notasi yang digunakan:

DMM : Digital Multi Meter

TT : Temperature Transmitter

E : Kesalahan penunjukan Temperature Transmitter

(%)

Ve : Tegangan keluaran Temperature Transmitter

(diubah menjadi) It = Vt : Rs

Is : Arus sebenarnya

Ti : Pembacaan Temperature Indicator

Ts : Temperature ekivalen tahanan masukan

Tmin :Temperatur minimum dari rentang ukur Temperature

Transmitter

Tmaks : Temperatur maksimum rentang ukur Temperature

Transmitter

Page 60: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

56

3. Contoh Cerapan Pengujian Perlengkapan Sistem Pengukuran Meter

Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus MassaPemakaiUser

: Nomor TagTag Number

:

PerangkatukurMeasuringInstrument

: Daerah ukurRange

:

MerekMark

: SatuanUnit

:

TipeType

: MasukanInput

:

Nomor SeriSerialNumber

: KeluaranOutput

:

Catu dayaPowerSupply

: Vdc Kesalahan Maks.Max. PermissibleError

:

HASIL PENGUJIANCALIBRATION RESULT

Sebelum Justir Sesudah JustirMasukan

InputKeluaran

Output(mA)

Actually(mA)

KesalahanError(%)

MasukanInput

KeluaranOutput(mA)

Actually(mA)

KesalahanError(%)

% NaikUp

TurunDown

NaikUp

TurunDown

% NaikUp

TurunDown

NaikUp

TurunDown

0 025 2550 5075 75100 100

Perangkat Standar yang Digunakan:Standard equipment usedNo. Nama Standar

Standard NameMerekMark

TipeType

Nomor SeriSerial Number

Disaksikan oleh:Witnessed by

Tempat, Tanggal :Diuji oleh : Direktorat MetrologiCalibrated by

No Institusi terkait Nama TandaTangan

No. Nama Tanda Tangan

Page 61: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

57

Lampiran II

PROSEDUR PENGUJIAN POMPA UKUR BBM1. Persiapan pengujian:

a. Keselamatan kerja

1) Memakai baju kerja pengaman dari bahan anti static (bahan katun100%)

2) Memakai sepatu pengaman (safety shoes)

3) Memakai topi pengama (safety foot wear)

4) Pastikan ada tabung pemadam api yang masih bekerja dengan baikdan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau.

5) Pastikan tidak ada sumber pengapian yang potensial.

6) Tempatkan tanda “POMPA SEDANG DITERA” pada tempat yangmudah dilihat.

7) Tempatkan alat pengaman untuk menghalangi orang/kendaraanmasuk ke pompa yang sedang diuji.

b. Persiapan standar, peralatan dan perlengkapan uji

1) Bejana ukur standar dengan kapasitas minimal 10 L yang sesuaiuntuk penyerahan pada laju alir maksimum pompa ukur. Ukuranharus sesuai untuk penyerahan lebih besar dari 3 (tiga) kalikuantitas minimum yang diukur (Vmin) dari pompa ukur. Untukpompa ukur lebih besar dari 60 L/menit menggunakan bejana ukuryang setara dengan volume untuk penyerahan setidaknya 1 menitpada laju alir maksimum dan minimum.

2) Bejana ukur kapasitas kecil yang diverifikasi pada interval yangrelevan untuk keperluan pengujian.

3) Sertifikat bejana ukur standar dan peralatan/perlengkapan ujiharus tersedia dan dijadikan acuan.

4) Landasan dan penyipat datar.

5) Stop watch

6) Cerapan pengujian Pompa Ukur BBM.

c. Pemeriksaan visual

Pemeriksaan secara visual Pompa Ukur BBM dan catat data sertakarakteristik yang diperlukan dari pompa ukur pada laporan pengujian.

1) Data yang diperlukan

a) Tanggal pengujian

b) Tipe pengujian: tera atau tera ulang

c) Nama pemilik/pengguna

d) Alamat pemilik/pengguna

e) Nama kontak di tempat pengujian

f) Nama dagang/merek

g) Alamat dimana pompa ukur dipasang

h) Pabrikan

Page 62: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

58

i) Model

j) Nomor pompa ukur

k) Nomor seri pompa ukur

l) Nomor Izin Tipe/Izin Tanda Pabrik

m) Produk bahan bakar pompa ukur yang disetujui untukdiserahkan

n) Laju alir maksimum dan minimum

2) Karakteristik instrumen

a) Apakah PU BBM ini dilengkapi dengan IT/ITP?

b) Apakah PU BBM ini digunakan dengan benar?

c) Apakah semua deskripsi yang wajib jelas terpasang pada pelatdata dan terpasang tetap pada PU BBM?

d) Apakah Pompa Ukur BBM dalam kondisi lengkap dan bersih?

e) Apakah semua panel eksternal dalam kondisi terlindungi?

f) Apakah PU BBM terpasang tetap pada pondasinya?

g) Apakah tutup penunjukan rusak?

h) Apakah gelas penglihat berisi spinner atau bola plastik, bersihserta penuh produk?

i) Apakah penunjukan volume, harga satuan, dan harga totalsesuai dengan selang yang dipilih?

j) Apakah semua penunjukan kelihatan dengan jelas pada siangdan malam hari?

k) Apakah selang dalam kondisi baik, misalnya tidak lecet, retak,atau pembungkus selangnya tidak usang?

l) Apakah masing-masing nozzle menghentikan aliran cairanketika dikembalikan ke tempat penyimpanannya?

m) Apakah ada kebocoran?

n) Untuk penunjukan kontinyu: apakah pergerakan roda penunjukharga mengikuti pergerakan tuas internal penyetel harga?

2. Prosedur PengujianUntuk Pompa Ukur BBM dengan laju alir maksimum tidak lebih besardaripada 60 L/menit harus mempunyai kuantitas minimum yang diukur(Vmin) 2 L.

a. Pemeriksaan fasilitas untuk alat penunjukan elektronik

Pemeriksaan fasilitas untuk alat penunjukan elektronik harusdilakukan pemeriksaan visual untuk semua tampilan, yang harusmemenuhi persyaratan:

1) tampilkan semua elemen;

2) hilangkan semua tampilan; dan

3) tampilkan nol pada semua elemen tampilan

Pengujian ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengujian untukpenyetelan nol dengan menggunakan mekanisme reset elektronik

1) Angkat nozzle dari posisi hang-up dan periksa:

Page 63: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

59

a) pengujian tampilan dilakukan; dan

b) segmen tampilan tidak rusak

2) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal

3) Catat hasilnya pada laporan pengujian

b. Penyetelan nol

1) Mekanisme reset mekanik

Untuk alat penunjukan mekanis, penunjukan volume sisa setelahkembali ke nol tidak boleh lebih dari setengah deviasi volumeminimum yang ditentukan (Emin). Demikian juga penunjukan hargasisa setelah kembali ke nol tidak boleh lebih dari setengah deviasiharga minimum yang ditentukan (H) dimana H = Emin x hargasatuan.

a) Angkat nozzle dari posisi menggantung.

b) Jika penjualan sebelumnya tetap ada di penunjukan, pindahtuas start ke posisi ON dan pastikan motor pompa tidakmenyala atau pompa ukur tidak diaktifkan. Jika motor pompamenyala atau pompa ukur aktif maka mekanisme interlockrusak.

c) Reset penunjukan ke nol dan periksa apakah penunjukanvolume adalah nol

d) Pindahkan tuas secara pelan ke posisi ON sampai motormenyala (atau pompa ukur aktif) dan kemudian pindah secarapelan ke posisi OFF sampai motor berhenti (atau pompa ukurtidak aktif).

e) Pindahkan tuas secara pelan ke posisi ON dan periksa apakahinterlock telah bekerja dan mencegah motor menyala.

f) Kembalikan tuas start ke posisi OFF.

g) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

h) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

2) Mekanisme reset elektronik

Untuk alat penunjukan elektronik, penunjukan volume/hargasetelah kembali ke nol harus benar nol.

a) Angkat nozzle dari posisi menggantung dan pastikan bahwapengujian penunjukan dilakukan, penunjukan volume danharga adalah nol sebelum penyerahan.

b) Kembalikan nozzle ke posisi menggantung dan pastikan bahwaketika nozzle diangkat tidak ada lagi penyerahan sebelumpengujian penunjukan dimulai dan penunjukan kembali ke nol.

c) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

d) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

3) Perhitungan harga

Penunjukan harga harus sama dengan perhitungan harga daripenunjukan volume dan harga satuan dalam batas kesalahan yangdiizinkan

a) Reset pompa ukur ke nol.

b) Lakukan penyerahan volume yang kita kehendaki.

Page 64: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

60

c) Hitung harga total dari harga satuan dan volume total yangditunjukkan.

d) Bandingkan harga yang dihitung dengan yang ditunjukkanpompa ukur.

e) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

f) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

4) Nozzle cut-off

Ketika selang dipasang dengan nozzle cut-off otomatis, nozzle harusmenutup secara otomatis ketika port sensor pada nozzlebersentuhan dengan cairan atau buih.

Pengujian ini dapat dilakukan selama pengujian akurasi atau anti-drain.

Langkah-langkah pengujian:

a) Lakukan penyerahan pada laju alir operasional.

b) Lakukan kontak antara port sensing dari nozzle dengan cairanatau buih.

c) Pastikan nozzle cut-off mati.

d) Ulangi langkah a s.d. c sebanyak 2 kali.

e) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

f) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

5) Interlock

Penggunaan perangkat penunjukan yang sama untuk penunjukandari beberapa sistem pengukuran (yang mempunyai perangkatpenunjukkan bersama) diperbolehkan selama tidak dimungkinkanuntuk menggunakan keduanya secara bersamaan.

Persyaratan ini berarti tidak ada bahan bakar yang dapatdikeluarkan kecuali bahan bakar diukur dan bahwa harga satuanyang ditunjukkan bersesuaian dengan harga satuan dari bahanbakar yang dipilih dan diserahkan.

Tentukan apakah selang mempunyai penunjukan bersama atauapakah selang mempunyai pompa bersama dan laksanakanpengujian yang sesuai seperti dijelaskan berikut.

a) Beberapa selang dengan satu perangkat penunjukan

(1) Pilih satu selang dan angkat nozzle dari posisimenggantung.

(2) Penunjukkan harga dan volume untuk selang yang dipilihharus tetap menunjuk nol:

(a) Dengan penunjukan harga satuan yang terpisah:

Penunjukan harga satuan untuk tipe bahan bakar yangdipilih ditransfer ke penunjukan utama.

(b) Tanpa penunjukan harga satuan terpisah:

Penujukan harga satuan untuk selang yang dipilihditampilkan dan semua penunjukan harga satuanlainnya tidak ditampilkan sampai penyerahan selesai.

Page 65: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

61

(3) Periksa dan pastikan bahwa selang yang lain dalam kondisinon-aktif, dengan cara mengangkat nozzle lain dariposisinya.

(4) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

(5) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

b) Beberapa selang dengan satu unit pompa

(1) Pilih selang yang berbagi unit pompa yang sama.

(2) Saat unit pompa beroperasi, angkat selang lain yangterhubung ke unit pompa yang sama tetapi tuaspenggantung pada posisi OFF.

(3) Periksa bahwa tidak memungkinkan melakukanpenyerahan dari selang lain yang terhubung ke unit pompayang sama.

(4) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

(5) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

c) Penunjukan penjatah (pre-set)

Pengujian ini dapat dikombinasikan dengan pengujian akurasipre-set dan satu hasil dicatat.

(1) Reset pompa ukur ke nol.

(2) Masukkan nilai pre-set volume/harga yang diinginkanmenggunakan fasilitas pre-set. Pastikan jumlah pre-setmuncul di perangkat penunjukkan.

(3) Lakukan penyerahan dengan nozzle terbuka penuhsehingga memungkinkan fasilitas pre-set untukmemperlambat dan menghentikan penyerahan secaraotomatis.

(4) Catat penunjukan volume/harga.

(5) Tentukan apakah hasil penunjukan volume/harga sesuaidengan nilai pre-set yang diberikan.

(6) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

(7) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

d) Laju alir maksimum

Laju alir maksimum yang dapat dicapai harus berada dalamrentang yang diperbolehkan (Qmin ke Qmaks) yang tercantumpada pelat data.

Pengujian ini untuk menunjukkan bahwa laju alir maksimumyang dapat dicapai berada dalam rentang yang diperbolekandan dapat dilakukan saat pengujian akurasi pada laju alirmaksimum yang dapat dicapai.

(1) Selang dengan unit pompa sendiri

(a) Mulai penyerahan pada laju alir maksimum yang dapatdicapai.

(b) Hentikan penyerahan pada setidaknya setelah 10 sekon.

(c) Catat penunjukan pada pompa ukur dan hitung lajualir.

Page 66: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

62

(d) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal

(e) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

(2) Selang yang berbagi pompa bersama

Persyaratan ini untuk tera atau ketika ada perubahanlokasi.

(a) Pilih sejumlah selang yang dihubungkan pada unitpompa yang sama.

(b) Lakukan penyerahan pada semua selang yangberoperasi pada laju alir maksimum yang dapat dicapai,

(c) Hentikan penyerahan setelah sekurang-kurangnya 10sekon dan hitung laju alir.

(d) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

(e) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

6) Akurasi

Langkah-langkah pengujian:

a) Siapkan bejana ukur.

b) Lakukan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapatdicapai. Catat volume yang ditunjukkan oleh Pompa Ukur BBM(VFD) dan volume yang ditunjukkan oleh bejana ukur (VREF).

c) Hitung dan catat kesalahan relatif (EFD)

EFD = ((VFD – VREF)/VREF) x 100

d) Ulangi langkah b) s.d. c) dua kali.

e) Lakukan penyerahan pada laju alir operasional dan laju alirminimum masing-masing sebanyak 3 kali. Catat volume yangditunjukkan oleh pompa ukur (VFD) dan volume yangditunjukkan oleh bejana ukur (VREF).

f) Hitung dan catat kesalahan relatif (EFD).

g) Tentukan apakah semua hasil masih berada dalam kesalahanmaksimum yang diizinkan. Jika tidak, analisa hasilnya danperiksa apakah meter dapat dijustir sehingga hasilnya masihmasuk dalam kesalahan maksimum yang diizinkan.

h) Jika justir telah dilakukan, alirkan kuantitas bahan bakar danulangi langkah b) s.d. g).

i) Catat hasilnya pada laporan pengujian

7) Akurasi dari penjatah

Langkah-langkah pengujian:

a) Siapkan Bejana ukur

b) Masukkan dan catat nilai penjatah volume/hargamenggunakan fasilitas penjatah. Nilai penjatah yangdiserahkan harus mendekati kuantitas bejana ukur yangdigunakan.

c) Lakukan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapatdicapai sampai penyerahan berhenti. Catat volume yangditunjukkan oleh pompa ukur (VFD) dan volume yangditunjukkan oleh bejana ukur (VREF).

Page 67: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

63

d) Hitung dan catat kesalahan relatif (EFD)

EFD = ((VFD – VREF)/VREF) x 100

e) Tentukan apakah hasil berada dalam kesalahan maksimumyang diizinkan.

f) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

8) Eliminasi gas

Pengujian ini hanya perlu jika terdapat alat penguji eliminasi gaspada pompa ukur .

Perbedaan kesalahan (ED) antara pengujian tanpa gas/udara dandengan gas/udara harus tidak boleh melebihi kesalahanmaksimum yang diizinkan yang diberikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. BKD untuk pengujian eliminasi udara

Viskositas BKD

≤ 1 mPa.s 0,5%

>1 mPa.s 1,0%

a) Hitung dan catat kesalahan rata-rata (EAV) dari 3 kalipenyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapaiselama pengujian akurasi.

b) Siapkan bejana ukur.

c) Jika disegel, pindahkan segel dari katup pengujian.

d) Lakukan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapatdicapai. Selama pengujian buka perlahan katup pengujiangas/udara sehinga aliran berkurang atau berhenti.

e) Tutup katup pengujian, dan selesaikan penyerahan.

f) Catat volume yang ditunjukkan oleh pompa ukur BBM (VFD)dan volume yang ditunjukkan oleh bejana ukur (VREF).

g) Hitung dan catat kesalahan relatif (EFD)

EFD = ((VFD – VREF)/VREF) x 100

h) Tentukan perbedaan kesalahan (ED) untuk alat eliminasi gas.

ED = EAV - EFD

i) Tentukan apakah ED berada dalam BKD.

j) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

9) Anti-drain

Untuk sistem pengukuran selang penuh yang dilengkapi denganhose reel, kenaikan volume internal selama perubahan dari posisiselang yang digulung ketika tidak bertekanan ke posisi selang yangtidak digulung ketika bertekanan tanpa aliran cairan harus tidakmelebihi dua kali deviasi volume minimum yang ditentukan.

Jika sistem pengukuran tidak dilengkapi hose reel, kenaikanvolume internal tidak boleh melebihi deviasi volume minimum yangditentukan.

Page 68: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

64

Tabel 2. BKD untuk pengujian anti-drain

Vmin BKD tanpa hose reel BKD dengan hose reel

2L 20 mL 40 mL

5L 50 mL 100 mL

Jika Vmin tidak terdapat pada Tabel 2 maka nilai BKD dapatdihitung dengan persamaan:

Tanpa hose reel (BKD dalam mL)

BKD = Vmin(L) x 10

Dengan hose reel (BKD dalam mL)

BKD = = Vmin(L) x 20

a) Tanpa hose reel

(1) Siapkan bejana ukur

(2) Mulai penyerahan ke sehingga selang bertekanan

(3) Hentikan penyerahan secara tiba-tiba denganmembenamkan nozzle kedalam cairan atau denganmelepaskan pemicu nozzle secara tiba-tiba.

(4) Matikan pompa ukur dengan mengoperasikan secaramanual tuas penggantung nozzle dan jangan gantungnozzle.

(5) Selagi memegang nozzle, keringkan selama 5 sekon.

(6) Buka nozzle dan biarkan tekanan dalam selang berkurangselagi mengosongkan nozzle ke dalam bejana ukur.

(7) Tutup nozzle ketika aliran berhenti, atau setelah 30 sekon.Jika nozzle masih menetes setelah 30 sekon nozzle harusdiperbaiki.

(8) Catat volume dari pengosongan bahan bakar yangditunjukkan oleh bejana ukur .

(9) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

b) Dengan hose reel

1) Urai selang dari reel nya.

2) Siapkan bejana ukur.

3) Mulai penyerahan agar selang bertekanan

4) Hentikan pengiriman secara tiba-tiba denganmembenamkan nozzle kedalam cairan atau denganmelepaskan pemicu nozzle secara tiba-tiba.

5) Matikan pompa ukur dengan mengoperasikan secaramanual tuas penggantung nozzle dan jangan gantungnozzle.

6) Gulung selang dan kembalikan ke tempat reel-nya.

7) Selagi memegang nozzle, keringkan selama 5 sekon.

8) Buka nozzle dan biarkan tekanan dalam selang berkurangselagi mengosongkan nozzle ke dalam bejana ukur.

Page 69: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

65

9) Tutup nozzle ketika aliran berhenti, atau setelah 30 sekon.Jika nozzle masih menetes setelah 30 sekon nozzle harusdiperbaiki.

10) Catat volume pengosongan bahan bakar yang ditunjukkanoleh bejana ukur standar .

11) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

Page 70: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

66

3. Contoh Cerapan Pengujian untuk Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak

KOPINSTANSI

NAMA DAN ALAMAT INSTANSI

Tanggal pengujian ……………….

Tipe pengujian : tera tera ulang

Merek :

Tipe :

Nomor seri :

Nomor IT/ITP :

Pemilik :

Alamat :

1. Apakah PU BBM ini dilengkapi dengan IT/ITP? ya tidak

2. Apakah PU BBM ini digunakan dengan benar? ya tidak

3. Apakah semua deskripsi yang wajib jelasterpasang pada pelat data dan terpasang tetappada PU BBM?

ya tidak

4. Apakah semua panel eksternal terjamin? ya tidak

5. Apakah PU BBM terpasang tetap padapondasinya? ya tidak

6. Apakah tutup tampilan rusak? ya tidak

7. Apakah gelas penglihat berisi spinner atau bolaplastic, dan bersih serta penuh produk? ya tidak

8. Apakah penunjukan volume, harga satuan, danharga total sesuai dengan selang yang dipilih? ya tidak

9. Apakah semua penunjukan kelihatan denganjelas pada siang dan malam hari? ya tidak

10. Apakah selang dalam kondisi yang yang wajar,misalnya tidak lecet, retak, atau pembungkusselangnya usang?

ya tidak

11. Apakah masing-masing nozzle menghentikanaliran cairan ketika dikembalikan ke tempatpenyimpanannya?

ya tidak

12. Apakah ada kebocoran? ya tidak

13. Untuk penunjukan kontinyu: apakahpergerakan roda penunjuk harga mengikutipergerakan tuas internal penyetel harga?

ya tidak

Page 71: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

67

HASIL PENGUJIANNomor PU BBM dan identifikasi nozzle

Harga satuan yang ditampilkan Rp./L Rp./L Rp./L

Pembacaan totalisator volume pada awal pengujian L L L

Pembacaan totalisator volume pada akhir pengujian L L L

Total volume yang digunakan untuk pengujian L L L

Qmin dan Qmaks pada pelat data Qmin Qmaks Qmin Qmaks Qmin Qmaks

Akurasi

EFD = (VFD – VREF)/ VREF x 100

VFD VREF EFD ED VFD VREF EFD ED VFD VREF EFD ED

Penyerahan 1 pada laju alir maksimum yang dapat dicapai/Laju aliroperasional/Laju alir minimum

L L % L L % L L %

Penyerahan 2 pada laju alir maksimum yang dapat dicapai/Laju aliroperasional/Laju alir minimum

L L % L L % L L %

Penyerahan 3 pada laju alir maksimum yang dapat dicapai/Laju aliroperasional/Laju alir minimum.

L L % L L % L L %

Kesalahan rata-rata (EAV) untuk 3 penyerahan % % %

Penyerahan penjatah L L % L L % L L %

Penyerahan eliminasi udara ED = EAV -EFD L L % % L L % L L %

Anti-drain, volume dari pengosongan bahan bakar mL mL mL

Fasilitas pemeriksa untuk perangkat penunjukan Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Penyetelan nol Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Perhitungan harga Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Nozzle cut-off Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Interlock Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Penunjukan penjatah (pre-set) Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Hasil keseluruhan Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

Lolos Gagal Pegawai Berhak: 1.

2.

Page 72: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

68

Lampiran III

PROSEDUR PENGUJIAN POMPA UKUR ELPIJII. Pemeriksaan Visual

A. Pemeriksaan Administrasi

Periksa dan catat kelengkapan administrasi Pompa Ukur Elpiji yang akandiuji, meliputi:

1. Pelat identitas, yang berisi:

a. tanda pabrik atau merek;

b. model/tipe dan nomor seri;

c. tahun pembuatan;

d. temperatur maksimum dan minimum;

e. tekanan operasional maksimum dan minimum;

f. range density Elpiji yang diperbolehkan;

g. laju alir aktual maksimum dan minimum (pada kondisi aliran).

2. Label tipe, untuk pompa ukur Elpiji asal impor pada saat tera.

3. Nomor Surat Izin Tanda Pabrik, untuk pompa ukur Elpiji buatan dalamnegeri pada saat tera.

4. Kelengkapan data, antara lain:

a. nama pemilik/pengguna;

b. alamat pemilik/pengguna;

c. nama contact person di lokasi;

d. nama perusahaan;

e. alamat di mana pompa ukur berada;

f. nomor pompa ukur (tag number).

B. Pemeriksaan Karakteristik Instrumen1. Apakah pompa ukur digunakan secara benar?

2. Apakah semua penandaan yang wajib terdapat pada pelat data yangmelekat permanen pada pompa ukur dan dapat dilihat dengan jelas?

3. Apakah semua panel eksternal dalam keadaan aman dan baik?

4. Apakah pompa ukur terpasang dengan kokoh pada fondasinya?

5. Apakah jendela penutup rusak?

6. Apakah penunjukkan volume, harga satuan dan total harga sesuaidengan selang yang dipilih?

7. Apakah semua penunjukkan terlihat jelas pada semua kondisi siang danmalam?

8. Apakah selang dalam kondisi siap pakai (misal: tidak lecet parah,terbelah, atau aus)?

9. Apakah ada kebocoran?

10. Untuk sistem swalayan, apakah nomor pompa ukur sesuai dengankonsol?

Page 73: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

69

II. Pengujian Fasilitas Pompa Ukur ELPIJI

A. Penyetelan Nol

Pengujian perangkat penyetelan nol dilakukan sebagai berikut:

1. Angkat nozzle dari posisinya dan pastikan bahwa display menampilkansuatu angka, penunjukkan harga/volume adalah nol sebelumpenyerahan produk dilakukan.

2. Kembalikan nozzle ke posisinya, angkat kembali nozzle sebagaimanadilakukan pada angka 1.

3. Catat hasil pengujian pada cerapan.

B. Penghitungan Harga

Pengujian perangkat penghitung harga dilakukan sebagai berikut:

1. Reset pompa ukur ke nol.

2. Lakukan penyerahan volume sesuai yang diinginkan.

3. Catat nilai volume dan penunjukan harganya.

4. Hitung harga dengan mengalikan harga satuan dan volume yangditunjukkan.

5. Bandingkan harga hasil perhitungan dengan harga pada penunjukan.

C. Interlock

Pengujian interlock dilakukan terhadap beberapa kondisi:

- beberapa selang dengan satu perangkat penunjukan

- beberapa selang dengan beberapa perangkat penunjukan

- satu selang dengan dua perangkat penunjukan.

1. Beberapa selang dengan satu perangkat penunjukan

a. Pilih satu selang dan angkat nozzle dari posisinya.

b. Penunjukkan harga dan volume untuk selang yang dipilih harustetap menunjuk nol.

c. Lakukan penyerahan.

d. Periksa dan pastikan bahwa selang yang lain dalam kondisi non-aktif, dengan cara mengangkat nozzle lain dari posisinya.

e. Catat hasil pengujian pada cerapan.

2. Beberapa selang dengan beberapa perangkat penunjukan

a. Pilih salah satu selang dan angkat nozzle dari posisinya.

b. Penunjukkan harga dan volume untuk selang yang dipilih harustetap menunjuk nol.

c. Angkat nozzle lain yang tidak diuji dan alirkan produk.

d. Pada selang yang dipilih untuk penyerahan, alirkan produk sesuaidengan volume dan laju alir yang diinginkan.

e. Setelah volume yang diinginkan tercapai, tutup nozzle dan catatpenunjukkannya.

f. Tutup nozzle yang tidak diuji.

Page 74: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

70

g. Catat hasil pengujian pada cerapan dan harus sesuai dengan BKD.

h. Lakukan langkah-langkah pada huruf a s.d. g untuk selang yanglain.

3. Satu selang dengan dua perangkat penunjukan

a. Angkat nozzle dari posisinya.

b. Penunjukkan harga dan volume untuk selang yang dipilih harustetap menunjuk nol.

c. Alirkan produk sesuai dengan volume dan laju alir yang diinginkan.

d. Setelah volume yang diinginkan tercapai, tutup nozzle dan catatpenunjukkannya.

e. Catat hasil yang ditampilkan pada kedua penunjukan di cerapandan penunjukannya tidak boleh berbeda.

D. Perangkat Pre-set

Pengujian perangkat pre-set untuk volume dan harga dilakukan sebagaiberikut:

1. Reset pompa ukur ke nol.

2. Masukkan nilai pre-set volume/harga yang diinginkan menggunakanfasilitas pre-set. Pastikan jumlah pre-set muncul di perangkatpenunjukkan.

3. Lakukan penyerahan dengan nozzle terbuka penuh sehinggamemungkinkan fasilitas pre-set untuk memperlambat danmenghentikan penyerahan secara otomatis.

4. Catat penunjukan volume/harga.

5. Tentukan apakah hasil penunjukan volume/harga sesuai dengan nilaipre-set yang diberikan.

Pengujian sebagaimana poin A sampai dengan C dapat dilakukan secarabersamaan dengan pengujian akurasi.

Page 75: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

71

Contoh Cerapan Pemeriksaan Visual dan Pengujian Fasilitas Pompa UkurElpiji

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

TERATERA ULANG

Nama Perusahaan :Nama Pemilik :Alamat Pemilik :Nama Contact Person :Alamat (lokasi Pompa Ukur) :Nomor Pompa Ukur :Merek : Tekanan Minimum :Model/Tipe : Tekanan Maksimum :Nomor Seri : Density (yg diperbolehkan) :Tahun Pembuatan : Laju Alir Minimum :Temperatur (Min - Max) : Laju Alir Maksimum :

Apakah pompa ukur digunakan secara benar? Ya TidakApakah semua penandaan yang wajib terdapat pada pelat data yang melekat permanen Ya Tidakpada pompa ukur dan dapat dilihat dengan jelas?Apakah semua panel eksternal dalam keadaan aman dan baik? Ya TidakApakah pompa ukur terpasang dengan kokoh pada fondasinya? Ya TidakApakah jendela penutup rusak? Ya TidakApakah penunjukkan volume, harga satuan dan total harga sesuai dengan selang yang Ya Tidakdipilih?Apakah semua penunjukkan terlihat jelas pada semua kondisi siang dan malam? Ya TidakApakah selang dalam kondisi siap pakai (misal: tidak lecet parah, terbelah, atau aus)? Ya TidakApakah terdapat kebocoran? Ya TidakUntuk sistem swalayan, apakah nomor pompa ukur sesuai dengan konsol? Ya Tidak

Pengangkatan Nozzle ke-1- Display menyala dan menampilkan angka? Ya Tidak- Display menunjukkan angka nol? Ya TidakPengangkatan Nozzle ke-2- Display menyala dan menampilkan angka? Ya Tidak- Display menunjukkan angka nol? Ya Tidak

Harga LPG per liter : Rp.Volume LPG yang Diserahkan : LPenunjukan Harga pada Display : Rp. BATAL

Harga Hasil Perhitungan : Rp

Beberapa selang - Apakah penunjukan volume & harga reset ke nol? Ya Tidakdengan 1 display : - Apakah selang yang lain non-aktif? Ya Tidak

Beberapa selang - Apakah penunjukan volume & harga reset ke nol? Ya Tidakdengan beberapa - Apakah selang lain dapat beroperasi? Ya Tidakdisplay : - Apakah volume yg diserahkan selang yg diuji sesuai Ya Tidak

dengan yang ditunjukkan pada display?

CERAPAN PENGUJIANPOMPA UKUR LPG (PEMERIKSAAN VISUAL & FASILITAS)

PENGHITUNG HARGA

SAH

BATAL

INTERLOCK

SAH

DATA POMPA UKUR

PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK

PENYETELAN NOL

SAH

BATAL

(1)

Page 76: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

72

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

1(satu) selang - Apakah penunjukan volume & harga reset ke nol? Ya Tidakdengan 2 display : - Apakah penunjukan volume pada display 1 dan Ya Tidak

display 2 menampilkan nilai yg sama?- Apakah penunjukan harga pada display 1 dan Ya Tidak display 2 menampilkan nilai yg sama?

Pengaturan : - Volume : L SAH- Harga : Rp.

Hasil Penyerahan : - Volume : L BATAL- Harga : Rp.

......................, ........................20.....Petugas :

1. .....................................................

2. .....................................................

(2)

SAH BATAL

PRE-SET

CERAPAN PENGUJIANPOMPA UKUR LPG (PEMERIKSAAN VISUAL & FASILITAS)

INTERLOCK (lanjutan)

Page 77: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

73

III. Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetri menggunakan Master Meter

A. Peralatan yang diperlukan

1. Master meter

a. harus mampu telusur;

b. harus mempunyai akurasi lebih tinggi dari Pompa Ukur Elpiji yangdiuji dengan ketidakpastian + 0,2%;

c. dilengkapi dengan termometer standar referensi (skala terkecil+0,1oC) dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa(ketidakpastian + 25 kPa), dipasang pada inlet master meter.

2. Termometer

a. harus mampu telusur;

b. skala terkecil + 0,1oC;

c. harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompa Ukur Elpiji.

3. Hydrometer pressure vessel

a. harus mampu telusur;

b. dilengkapi dengan hydrometer standar referensi (ketidakpastian+ 1 kg/m3), termometer standar referensi (skala terkecil + 0,1oC) danpressure gauge standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian + 25 kPa).

B. Pengujian

Pengujian harus dilakukan pada laju alirsebagai berikut:

3 (tiga) penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapai(Qmaks);

3 (tiga) penyerahan pada laju alir operasional; dan

3 (tiga) penyerahan pada laju alir minimum (Qmin).

Tahapan pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pastikan pompa ukur dalam kondisi aktual (mode temperatureuncompensated).

Catatan: apabila tidak memungkinkan, lakukan penyerahan pada modetemperature compensated dan gunakan switch yang sesuai untukmenampilkan VFD.

b. Masukkan minyak atau glycol ke dalam thermowell pompa ukur danletakkan termometer di dalamnya. Di sinilah pengukuran temperaturTFD dilakukan.

c. Hubungkan selang keluaran master meter ke vapour return line padapompa ukur.

d. Hubungkan nozzle pompa ukur ke inlet (masukan) master meter.

e. Buka nozzle pompa ukur secara perlahan kemudian buka secara penuhvalve pengontrol aliran pada master meter agar dapat dilakukanpengujian pada laju alirmaksimum.

f. Buka nozzle master meter dan sirkulasikan setidaknya 100 L produkmelalui sistem tersebut dan dikembalikan ke tangki penyuplai sampaitemperatur dan pembacaan tekanan pada master meter menjadi stabil.

g. Reset master meter dan pompa ukur ke nol.

Page 78: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

74

h. Lakukan penyerahan pada laju alirmaksimum yang dapat dicapaisampai minimum volume terbesar dari ketiga nilai berikut:

- penyerahan selama 1 menit;

- 2 x penyerahan minimum; atau

- kuantitas minimum master meter seperti yang tercantum padasertifikat pengujian.

i. Kira-kira pada kondisi ½ penyerahan, catat temperatur produk didalam pompa ukur dan master meter (TFD dan TMM) serta tekanan padamaster meter (PMM).

j. Lanjutkan penyerahan menggunakan nozzle master meter sampaiselesai, catat volume yang ditampilkan pada master meter (VMM) sertavolume uncompensated pada pompa ukur (VFD).

Catatan: apabila pompa ukur dapat menampilkan nilai volumecompensated (VFD15) dan uncompensated (VFD) secara bersamaan, catatkedua penunjukkan tersebut. Volume compensated (VFD15) hanya perludicatat 1 (satu) kali selama pengujian. Nilai VFD15 digunakan untukmenilai apakah proses konversi bekerja dengan benar.

k. Tenentukan faktor konversi CtlFD dan CtlMM sebagai pengaruhtemperatur terhadap ELPIJIpada pompa ukur dan master metermenggunakan D15, TFD dan TMM dengan dihubungan terhadap ASTM-IP-API Tabel 54.

l. Hitung faktor konversi tekanan (CplMM) sebagai pengaruh tekananterhadap ELPIJIpada master meter dengan menggunakan D15, Pe, PMM,TMM dan faktor compressibility dari API Manual of PetroleumMeasurement Standards, Chapter 11.2.2M. Atau, gunakan tabelringkasan yang terdapat dalam Lampiran B.

m. Catat meter faktor dari master meter (MFMM) berdasarkan keteranganpadasertifikat pengujiannya.

n. Hitung volume master meter terkonversi dan terkoreksi denganpersamaan berikut: = × × ×

o. Hitung volume pompa ukur terkonversi dengan persamaan berikut:, = ×p. Hitung kesalahan relatif (EFD) dengan membandingkan volume pompa

ukur terkonversi dan volume pengujian terkonversi.= , − / × 100%q. Ulangi langkah g sampai p sebanyak 2 (dua) kali.

r. Hasil rata-rata dari 3 (tiga) kali pengujian tersebut di atas merupakankesalahan penunjukkan pada laju alir yang diuji.

s. Hitung repeatability (ketidaktetapan) dari selisih terbesar antara 2 (dua)hasil pengujian yang berurutan, apabila hasilnya melebihi BKD makapengujian harus diulangi.

t. Ulangi langkah g sampai s pada Qmin dan Qoperasional sebanyak 3 (tiga)kali.

u. Tentukan apakah semua hasil pada langkah t berada dalam BKD (lihatTabel 2).

Page 79: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

75

v. Apabila hasil sebagaimana huruf s melebihi BKD, lakukan penyetelanmeter, ulangi langkah g sampai dengan u.

w. Catat hasil pengujian dalam cerapan.

x. Pastikan pompa ukur berada dalam mode temperature compensated.

Page 80: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

76

C. Contoh Cerapan

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

- Nomor Seri Master Meter : ...............................................- Density pada Pompa Ukur : .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur : ............ oC

- Observed Pe : kPa - Observed Temperature : oC - Observed Density : kg/L- Corected Pe : kPa - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai- Awal : L Catatan :- Akhir : L ........................L *) jika perbedaan antara TFD dan TMM > 0,5oC,

TMMoC oC oC maka faktor koreksi dapat disamakan

PMM kPa kPa kPaVMM L L LLaju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/minMFMM

CtlMM*) (menggunakan TMM dan density pada 15oC)

CplMM (menggunakan TMM, PMM, Pe dan density pada 15oC)Vref (VMM×CtlMM×CplMM×MFMM)TFD

oC oC oCVFD L L LRepeatabilityVFD15 (dengan menekan switch VFD/VFD15) L L LCtlFD

*) (menggunakan TFD dan density pada 15oC)VFD,c (VFD x CtlFD) L L LEFD

Rata-rata Kesalahan Relatif (EFD_A V)EC

Rata-rata Kesalahan Konversi (EC_A V)Petugas :

1. ........................................................

Tanggal Pengujian : ............................. 2. ........................................................

Penyerahan 3(Qmaks/Qop/

Qmin)

SAH BATAL

(Qmaks/Qop/Qmin)

Penyerahan 1

%

%

%

% % %

% % %

%

Penyerahan 2(Qmaks/Qop/

Qmin)

CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METERPompa Ukur dilengkapi dengan

Switch VFD/VFD15

PembacaanHydrometer

Density pada 15oC

Page 81: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

77

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

- Nomor Seri Master Meter : ...............................................- Density pada Pompa Ukur : .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur : ............ oC

- Observed Pe : kPa - Observed Temperature : oC - Observed Density : kg/L- Corected Pe : kPa - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai- Awal : L Catatan :- Akhir : L ........................L *) jika perbedaan antara TFD dan TMM > 0,5oC,

TMM maka faktor koreksi dapat disamakan

PMM - CtlFD untuk penyerahan terkompensasi pada

VMM temperatur 15oC dianggap 1,00

Laju alir maksimum yg dapat dicapaiMFMM Tanggal Pengujian : ...........................CtlMM

*) (menggunakan TMM dan density pada 15oC) Petugas :CplMM (menggunakan TMM, PMM, Pe dan density pada 15oC) 1. .....................................................

Vref (VMM×CtlMM×CplMM×MFMM)TFD

VFD

RepeatabilityVFD15 (dengan perhitungan) 2. .....................................................

CtlFD*) (menggunakan TFD dan density pada 15oC)

VFD,c (VFD x CtlFD)EFD

Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur operasional (EFD_A V)EFD15

Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur 15oC (EFD15_A V)

Kesalahan Konversi (EC)

Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

SAH BATAL

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METERPompa Ukur tidak dilengkapi dengan

Switch VFD/VFD15

Pembacaan Density pada 15oC

Hydrometer

Page 82: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

78

IV. Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetri menggunakan MassFlowmeter

A. Peralatan yang diperlukan

1. Mass Flowmeter

a. harus mampu telusur;

b. harus mempunyai akurasi lebih tinggi dari Pompa Ukur Elpiji yangdiuji dengan ketidakpastian + 0,2%;

c. dilengkapi dengan termometer standar referensi (skala terkecil+0,1oC) dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa(ketidakpastian + 25 kPa), dipasang pada inlet master meter.

2. Termometer

a. harus mampu telusur;

b. skala terkecil + 0,1oC;

c. harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompa Ukur Elpiji.

3. Hydrometer pressure vessel

a. harus mampu telusur;

b. dilengkapi dengan hydrometer standar referensi (ketidakpastian+ 0,5 kg/m3), termometer standar referensi (skala terkecil + 0,1oC)dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian + 25kPa).

B. Pengujian

Pengujian harus dilakukan pada laju alir sebagai berikut:

3 (tiga) penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapai (Qmaks);

3 (tiga) penyerahan pada laju alir operasional; dan

3 (tiga) penyerahan pada laju alir minimum (Qmin).

Tahapan pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pastikan pompa ukur dalam mode temperature uncompensated.

Catatan: apabila tidak memungkinkan, lakukan penyerahan padamode temperature compensated dan gunakan switch yang sesuai untukmenampilkan VFD.

b. Masukkan minyak atau glycol ke dalam thermowell pompa ukur danletakkan termometer di dalamnya. Di sinilah pengukuran temperaturTFD dilakukan.

c. Hubungkan selang keluaran mass flowmeter ke vapour return line padapompa ukur.

d. Hubungkan nozzle pompa ukur ke inlet mass flowmeter.

e. Buka nozzle pompa ukur secara perlahan kemudian buka secarapenuh valve pengontrol aliran pada mass flowmeter agar dapatdilakukan pengujian pada laju alir maksimum.

f. Buka nozzle mass flowmeter dan sirkulasikan setidaknya 100 L produkmelalui sistem tersebut dan dikembalikan ke tangki penyuplai sampaitemperatur dan pembacaan tekanan pada mass flowmeter menjadistabil.

g. Reset (nolkan) mass flowmeter dan pompa ukur.

Page 83: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

79

h. Lakukan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapaisampai minimal volume terbesar dari ketiga nilai berikut:

- penyerahan selama 1 menit;

- 2 x penyerahan minimum Pompa Ukur Elpiji; atau

- kuantitas penyerahan minimum mass flowmeter seperti yangtercantum pada sertifikat pengujian.

i. Pada ½ penyerahan, catat temperatur produk di dalam pompa ukurdan mass flowmeter (TFD dan TMFM) serta tekanan pada mass flowmeter(PMFM).

j. Setelah penyerahan mencapai volume yang diinginkan, hentikanpenyerahan dan catat penunjukkan volume uncompensated padapompa ukur (VFD) dan penunjukkan massa mass flowmeter (MMFM).

k. Hitung volume mass flowmeter terkonversi dan terkoreksi denganpersamaan berikut: = ( × ) ÷

l. Tentukan faktor konversi temperatur (CtlFD) menggunakan D15 dan TFDdengan dihubungan terhadap ASTM-IP-API Tabel 54.

m. Hitung volume pompa ukur terkonversi dengan persamaan berikut:, = ×n. Hitung kesalahan relatif (EFD) dengan membandingkan volume pompa

ukur terkonversi dan volume pengujian terkonversi.= , − / × 100%o. Ulangi langkah g sampai n sebanyak 2 (dua) kali.

p. Hasil rata-rata dari 3 (tiga) kali pengujian tersebut di atas merupakankesalahan penunjukkan pada laju alir yang diuji.

q. Hitung repeatability (ketidaktetapan) dari selisih terbesar antara 2 (dua)hasil pengujian yang berurutan, apabila hasilnya melebihi BKD makapengujian harus diulangi.

r. Ulangi langkah g sampai q pada Qmin dan Qoperasional sebanyak 3 (tiga)kali.

s. Tentukan apakah semua hasil pada langkah r berada dalam BKD (lihatTabel 2).

t. Apabila hasil sebagaimana huruf s melebihi BKD, lakukan penyetelanmeter, ulangi langkah g sampai dengan s.

u. Catat hasil pengujian dalam cerapan.

Page 84: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

80

C. Contoh Cerapan

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

- Nomor Seri Mass Flowmeter :...............................................- Density pada Pompa Ukur : .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur : ............ oC

- Observed Temperature : oC - Observed Density : kg/L- Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai- Awal : L Catatan :- Akhir : L ........................L

MMFM kg kg kgPMFM kPa kPa kPaTMFM

oC oC oCMFMM

Vref ((MMFM×MFMFM)/D15)Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/minTFD

oC oC oCVFD L L LRepeatabilityVFD15 (dengan menekan switch VFD/VFD15) L L LCtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)VFD,c (VFD x CtlFD) L L LEFD

Rata-rata Kesalahan Relatif (EFD_A V)EC

Rata-rata Kesalahan Konversi (EC_A V)Petugas :

1. ........................................................

Tanggal Pengujian : .............................2. ........................................................

SAH BATAL

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

% %

% % %

%

% % %

%

Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASS FLOWMETERPompa Ukur dilengkapi dengan

Switch VFD/VFD15

Pembacaan Density pada 15oCHydrometer

Page 85: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

81

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

- Nomor Seri Mass Flowmeter :...............................................- Density pada Pompa Ukur : .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur : ............ oC

- Observed Temperature : oC - Observed Density : kg/L- Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai- Awal : L Catatan :- Akhir : L ........................L - CtlFD untuk penyerahan terkompensasi pada

MMFM kg kg kg temperatur 15oC dianggap 1,00

PMFM kPa kPa kPa

TMFMoC oC oC Tanggal Pengujian : ...........................

MFMM Petugas :Vref ((MMFM×MFMFM)/D15) 1. .....................................................

Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/minTFD

oC oC oCVFD L L LRepeatabilityVFD15 (dengan perhitungan) L L L 2. .....................................................

CtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)VFD,c (VFD x CtlFD) L L LEFD

Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur operasional (EFD_A V)EFD15

Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur 15oC (EFD15_A V)

Kesalahan Konversi (EC)

SAH BATAL

%

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

% %

% % %

%

% % %

%

Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASS FLOWMETERPompa Ukur tidak dilengkapi dengan

Switch VFD/VFD15

Pembacaan Density pada 15oCHydrometer

Page 86: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

82

V. Pengujian Akurasi dengan Metode Gravimetri

A. Peralatan yang diperlukan

1. Timbangan

a. harus mampu telusur;

b. memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari Pompa Ukur Elpiji yangdiuji.

2. Anak timbangan standar

a. harus mampu telusur;

b. 1 (satu) set (1 g sampai dengan 1 kg).

3. Hydrometer pressure vessel

a. harus mampu telusur;

b. dilengkapi dengan hydrometer standar referensi (ketidakpastian+ 0,5 kg/m3), termometer standar referensi (skala terkecil +0,1oC)dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian + 25kPa).

4. Termometer

a. harus mampu telusur;

b. skala terkecil +0,1oC;

c. harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompa Ukur Elpiji

5. Alat penampung Elpiji dengan kapasitas yang cukup, mampumenampung laju alir sampai dengan Qmaks dan mempunyai katupkontrol aliran yang memadai.

B. Pengujian

Pengujian harus dilakukan pada laju alir sebagai berikut:

3 (tiga) penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapai (Qmaks);

3 (tiga) penyerahan pada laju alir operasional; dan

3 (tiga) penyerahan pada laju alir minimum (Qmin).

Tahapan pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pastikan pompa ukur dalam mode temperature uncompensated.

Catatan: apabila tidak memungkinkan, lakukan penyerahan padamode temperature compensated dan gunakan switch yang sesuai untukmenampilkan VFD.

b. Masukkan minyak atau glycol ke dalam thermowell pompa ukur danletakkan termometer di dalamnya. Di sinilah pengukuran temperaturTFD dilakukan.

c. Setel kedataran timbangan.

d. Tempatkan alat penampung Elpiji pada timbangan, catat nilaipenunjukan awal pada indikator timbangan (Io), kemudian naikkanimbuh (∆L) pada lantai muatan sampai penunjukan timbanganberubah 1 (satu) skala dan catat nilai imbuhnya.

e. Reset pompa ukur ke nol.

f. Lakukan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapaisampai minimal volume terbesar dari kedua nilai berikut:

Page 87: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

83

- penyerahan selama 1 menit; atau

- 2 x penyerahan minimum.

Catatan: untuk mempertahankan penyerahan tetap pada laju alirmaksimum, pengisian ke alat penampung Elpiji dapat dilakukan hanyasampai setengah penuh saja.

g. Pada ½ penyerahan, catat temperatur produk di dalam pompa ukur(TFD).

h. Lanjutkan penyerahan sampai selesai, catat volume uncompensatedyang ditampilkan pada pompa ukur (VFD), timbang alat penampungElpiji dan catat nilai massa produk yang diserahkan dari penunjukkanawal pada indikator timbangan (I1).

Catatan: apabila pompa ukur dapat menampilkan volume compensated(VFD15) dan uncompensated (VFD), catat kedua penunjukkan tersebut.

i. Letakkan imbuh (∆L) pada lantai muatan sampai penunjukantimbangan berubah 1 (satu) skala, catat besarnya imbuh.

j. Konversikan nilai massa ke volume pada kondisi dasar (VREF) denganmembagi nilai massa dengan D15.

k. Tentukan faktor konversi temperatur (CtlFD) menggunakan D15 dan TFD

dengan dihubungan terhadap ASTM-IP-API Tabel 54.

l. Hitung volume pompa ukur terkonversi dengan persamaan berikut:, = ×m. Hitung kesalahan relatif (EFD) dengan membandingkan volume pompa

ukur terkonversi dan volume pengujian terkonversi.= , − / × 100%n. Ulangi langkah e sampai dengan m sebanyak 2 (dua) kali.

o. Hasil rata-rata dari 3 (tiga) kali pengujian tersebut di atas merupakankesalahan penunjukkan pada laju alir yang diuji.

p. Hitung repeatability (ketidaktetapan) dari selisih terbesar antara 2 (dua)hasil pengujian yang berurutan, apabila hasilnya melebihi BKD makapengujian harus diulangi.

q. Ulangi langkah e sampai p pada Qmin dan Qoperasional sebanyak 3 (tiga)kali.

r. Tentukan apakah semua hasil pada langkah q berada dalam BKD (lihatTabel 2).

s. Apabila hasil sebagaimana huruf s melebihi BKD, lakukan penyetelanmeter, ulangi langkah g sampai dengan r.

t. Catat hasil pengujian dalam laporan hasil pengujian.

u. Pastikan pompa ukur berada dalam mode temperature compensated.

Page 88: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

84

C. Contoh Cerapan

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

- Nomor Seri Master Meter : ...............................................- Density pada Pompa Ukur : .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur : ............ oC

- Observed Pe : kPa - Observed Temperature : oC - Observed Density : kg/L- Corected Pe : kPa - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai- Awal : L Catatan :- Akhir : L ........................L

I0 (nilai penunjukan awal alat penampung LPG)DL1 (imbuh)I0 ' (nilai penunjukan akhir alat penampung LPG)P0 (I0 ' - DL1)I1 (nilai penunjukan awal LPG + penampung) kg kg kg

DL2 (imbuh) kg kg kg

I1 ' (nilai penunjukan akhir LPG + penampung) kg kg kgP1 (I1 ' - DL2) kg kg kg

MLPG (P1 - P0) kg kg kg

Vref (MLPG / D15) L L L Tanggal Pengujian : ...........................Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min Petugas :TFD

oC oC oC 1. .....................................................

VFD L L LRepeatabilityVFD15 (dengan menekan switch VFD/VFD15) L L LCtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)VFD,c (VFD x CtlFD) L L L 2. .....................................................

EFD

Rata-rata Kesalahan Relatif (EFD_A V)EC

Rata-rata Kesalahan Konversi (EC_A V)

SAH BATAL

%

% % %

%

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

(Qmaks/Qop/Qmin)

% %

kgkg

% % %

kgkg

Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METERPompa Ukur dilengkapi dengan

Switch VFD/VFD15

Pembacaan Density pada 15oC

Hydrometer

Page 89: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

85

KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

- Nomor Seri Master Meter : ...............................................- Density pada Pompa Ukur : .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur : ............ oC

- Observed Pe : kPa - Observed Temperature : oC - Observed Density : kg/L- Corected Pe : kPa - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai- Awal : L Catatan :- Akhir : L ........................L - CtlFD untuk penyerahan terkompensasi pada

I0 (nilai penunjukan awal alat penampung LPG) temperatur 15oC dianggap 1,00

DL1 (imbuh)I0 ' (nilai penunjukan akhir alat penampung LPG)P0 (I0 ' - DL1)I1 (nilai penunjukan awal LPG + penampung) kg kg kg

DL2 (imbuh) kg kg kg

I1 ' (nilai penunjukan akhir LPG + penampung) kg kg kgP1 (I1 ' - DL2) kg kg kg

MLPG (P1 - P0) kg kg kg

Vref (MLPG / D15) L L L Tanggal Pengujian : ...........................Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min Petugas :TFD

oC oC oC 1. .....................................................

VFD L L LRepeatabilityVFD15 (dengan perhitungan) L L LCtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)VFD,c (VFD x CtlFD) L L L 2. .....................................................

EFD

Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur operasional (EFD_A V)EFD15

Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur 15oC (EFD15_A V)

Kesalahan Konversi (EC) %

%

% % %

%

% % %

kg

SAH BATAL

% %

kg

CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METERPompa Ukur tidak dilengkapi dengan

Switch VFD/VFD15

Pembacaan Density pada 15oC

HydrometerPenyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3(Qmaks/Qop/

Qmin)(Qmaks/Qop/

Qmin)(Qmaks/Qop/

Qmin)

kgkg

Page 90: ditjenpktn.kemendag.go.idditjenpktn.kemendag.go.id/app/repository/upload/eselon 2/dit... · Meter adalah alat ukur yang terdiri dari badan ukur dan badan hitung, serta ... Jalur hidrolik

86