288168256 pedoman pengorganisasian panitia ppi

20
BAB I PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenaitu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit infeksi baru Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah

Upload: siti-handayani

Post on 09-Jul-2016

74 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

pedoman pengorganisasian

TRANSCRIPT

Page 1: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Oleh karenaitu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang

bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan

Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di

rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi

baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit Untuk meminimalkan risiko

terjadinya infeksi di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan

pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan

dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena menggambarkan mutu

pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit infeksi baru

Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan

datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta

pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja

dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI bersama World

Health Organization (WHO) ke rumah sakit - rumah sakit di Propinsi / Kabupaten / Kota

disimpulkan bahwa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS)

selama ini belum berfungsi optimal sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan

bahwa anggota Komite belum memahami dengan baik tugas, kewenangan, serta tanggung jawab

yang harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Page 2: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Page 3: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB III

VISI,MISI,FALSAFAH,NILAI DAN TUJUAN RS

Page 4: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Page 5: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PPI

Ketua PPI

Sekretaris TIM PPI/ IPCN

IPCLN

TIM PPI

DIREKTUR

Page 6: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB VI

URAIAN JABATAN

DIREKTURTugas Direktur

1. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya

pencegahan dan pengendalian infeksi.3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan

prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan.4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan disinfektan di

rumah sakit berdasarkan saran dari TIM PPIRS.7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan

penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari TIM PPIRS.8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.

SUB KOMITE PPIkriteria Anggota TIM PPI :

1. Mempunyai minat dalam PPI.2. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Tugas dan Tanggung Jawab SUB KOMITE PPI :

1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan

dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.3. Membuat SPO PPI.4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.Bekerjasama

dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB Healthcare Associated Infection(HAIs).

5. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi.

6. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.

7. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.

8. pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM )rumah sakit dalam PPI.

9. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.10. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.12. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah

sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.

13. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).14. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient

safety.15. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana

manajemen PPI apakah telah sesuaikebijakan manajemen rumah sakit.16. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan17. dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat,

penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI

Page 7: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveilans proses.

19. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan20. penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya.

Kriteria IPCO :1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.3. Memiliki kemampuan leadership.

Tugas IPCO :1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.3. antibiotika.4. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans5. infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.6. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang7. berhubungan dengan prosedur terapi.8. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien. Perawat dengan

pendidikan min D3 dan memiliki serti_kasi pelatihan PPI9. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memaham pencegahan dan

pengendalian infeksi.

IPCN (Infection Prevention Control Nurse)Kriteria IPCN :

1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifkasi pelatihan PPI2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan Confident.5. Bekerja purna waktu.

Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di

lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.2. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada tim PPI. Bersama TIM PPI

melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

3. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama TIM PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi.

4. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.

5. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.

6. Memonitor pelaksanaaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi.

7. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap penatalaksanaan limbah, laundry, gizi, dan lain-lain dengan mengunakan daftar tilik.

8. Memonitor kesehatan lingkungan.9. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.10. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi

di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.11. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke TIM PPI.12. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.13. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.14. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.15. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang

topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.

Page 8: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

16. Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)Kriteria IPCLN :

1. Perawat dengan minimal D3 dan sertifikasi PPI2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.3. Memiliki kemampuan leadership.

Tugas IPCLN :IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubungbertugas :

1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien diunit rawat inap masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika pasien pulang.

2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan3. pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya

masing-masing. pada pasien.4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,

penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing,konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum faham.

5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi.

Susunan Personil Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (Tim PPI) Rumah SakitUmum Daerah Cileungsi

No NAMA PENDIDIKAN JABATAN1 Dr. Halimah Tuhsyadiah Sarjana kedokteran Ketua Komite PPI /

IPCO2 Any Sumarni, A.Md.Kep DIII Keperawatan Sekretaris Komite

PPI / IPCN

3 Ns. Siti Nuroniah, S.KepNs. Intan Purnama Sari, S.KepLinda Marlina, S.KepAbu Lutpi Holikin, A.Md.KepYuli Fitrianti, A.Md.Kep

S1 Keperawatan + ProfesiS1 Keperawatan + Profesi

S1 Keperawatan D III Keperawatan

IPCLN

4 Kesehatan Masyarakat

Analis SMK

D3 RadiologiSMF

Tim PPI

Page 9: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA

Keterkaitan Hubungan Kerja PPI dengan Unit Kerja Lain di RS SemGreen

a. Hubungan kerja PPI dengan Logistik

- Mensosialisasikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ke personil logistik - Membuat permintaan barang/fasilitas rumah sakit yang sesuai standar

b. Hubungan kerja PPI dengan Supir - Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil supir

- Melaksanakan transportasi untuk fasilitas dan kebutuhan pasien

- Motivasi ke personil supir untuk bekerja dan menstransformasi pasien sesuai standar

c. Hubungan kerja PPI dengan Cathlab

1. IGD 2. R. Jalan (Poliklinik) 3. R. Inap 4. Ruang Khusus, (OK)

rehabilitasi medik

laboratorium

supir

logistik

Tehnisi

Operator

HK/Laundry

Komite Medik

Security

Rekam Medik

Recepsionist

Marketing & Customer Service

Adm Askes & Umum

Farmasi Radiologi

TIM PPI

Page 10: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

- Menegaskan petugas chatlab untuk pemakaian APD dan cuci tangan sesuai prosedur

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil chat lab

- Menginstruksikan petugas chat lab saat bekerja melaksanakan teknik septic aseptic

- Pembuangan sampah sesuai pada tempatnya

d. Hubungan kerja PPI dengan Fisioterapi (Rehabilitasi Medik)

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Fisioterapi

e. Hubungan kerja PPI dengan Recepsionist

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil recepsionist

- Mengobservasi kerja personil recepsionist untuk pemilahan pasien rawat jalan dengan pasien yang terinfeksi

f. Hubungan kerja PPI dengan Farmasi

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil farmasi

- Mengobservasi tentang pemakaian obat yang rasional dan pengantaran obat sesuai instruksi dokter

- Menfollow up pengadaan bahan desinfektan serta fasilitas yang diperlukan di ruangan nurse station

g. Hubungan kerja PPI dengan Radiologi

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil radiologi

- Mencuci pembuangan bahan anti radiasi ke pembuangan yang sudah di standar

- Mendisiplinkan petugas radiologi untuk pemakaian alat pelindung diri

h. Hubungan kerja PPI dengan HK dan Laundry

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil HK dan Laundry

- Mendisiplinkan petugas untuk pemakaian alat pelindung diri saat bekerja

- Meminta pembersihan disetiap unit rumah sakit sesuai standar yang ditetapkan

- Mengobservasi kebutuhan linen diruangan rawat inap dan rawat jalan

- Mengkontrol tentang pemilahan sampah dan alat tenun yang terinfeksi

i. Hubungan kerja PPI dengan Laboratorium dan Pel Darah

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Laboratorium dan

Pelayanan Darah

- Mengobservasi tentang kebersihan kerja laboratorium dan pembuangan sampah laboratorium

untuk spesimen dibuang ke seftie tank Mendisiplinkan petugas untuk memakai APD

j. Hubungan kerja PPI dengan Gizi

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Gizi

- Melakukan observasi di lingkungan gizi kebersihan dan penyajian makanan yang bersih terhinndar dari kontaminasi

- Melakukan penyuluhan terhadap penjamah makanan tentang cara-cara penyajian makanan sesuai dengan standar kesehatan

k. Hubungan kerja PPI dengan OK/CSSD/Rawat Khusus

Page 11: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil OK/CSSD/Rawat Khusus

- Memantau kegiatan personil OK/CSSD/Rawat Khusus dalam proses pemeliharaan alat-alat instrument dan sterilisasi sesuai dengan SPO

- Memantau petugas OK/CSSD/Rawat Khusus dalam melaksanakan tindakan harus dengan prosedur septic dan aseptic

- Memantau mutu kesterilan dan tetap menyertakan alat-alat kelayakan alat yang tidak bisa pakai serta kebersihan ruang perawatan

l. Hubungan kerja PPI dengan Adm Umum /Askes

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Adm Umum / Askes

- Mengevaluasi tentang program cuci tangan yang sudah disosialisasikan

m. Hubungan kerja PPI dengan Marketing / Customer Service

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Marketing / Customer Service

- Menfolowup sampai dimana program yang sudah disampaikan dan pelaksanaan yang dilapangan

n. Hubungan kerja PPI dengan Security

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Security

- Memantau kegiatan security dalam melaksanakan program cuci tangan dan prosedur setelah mengangkat jenazah untuk melakukan kegiatan kerja

o. Hubungan kerja PPI dengan Rekam Medik

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Rekam Medik

- Observasi program dilapangan

- Membuat laporan pasien yang terinfeksi / KLB bekerjasama dengan Rekam medik

p. Hubungan kerja PPI dengan Teknisi (Instalasi Sanitasi)

- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Teknisi

- Observasi dan menilai kualitas listrik baik didalam ruangan maupun luar ruangan

- Melakukan pemeriksaan / pengukuran parameter kualitas listrik

- Menganalisa data hasil pemantauan, pemeriksaan parameter kualitas listrik kaitannya dengan INOS.

Page 12: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB IX

POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan panitia PPI yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan

menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan

menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah

mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat

dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi

dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di adalah sebagai berikut :

No Jabatan Kualifikasi Pendidikan

Kualifikasi Pelatihan

Kebutuhan

1. IPCO/Infection Prevention and Control Officer

Dokter Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI

1

2. IPCN/Infection Prevention and Control Nurse

Min D3 Pengalaman

Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI

1

3. IPCLN/Infection Prevention and Control Link Nurse

Min D3 Pengalaman

Mengikut pendidikan dan pelatihan dasar PPI

1 disetiapNurse station

Kualifikasi Personil

No Jabatan Fungsi Kualifikasi 1 IPCO/Infection Prevention

and Control Officer Berkontribusi dalam diagnosa, memonitor kegiatan, membimbing dan mengajarkan praktek serta mengevaluasi

Dokter mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan memiliki kemampuan

2 IPCN/Infection Prevention and control nurse - Mendesain, melaksanakan,

memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi - Koordinator antara departemen/unit melakukan investigasi terhadap KLB Memberikan pelatihan,motivasi dan teguran

- Minimal D3 memiliki sertifikat PPI - Pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara - Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan convident

3 IPCLN/Infection Prevention

Page 13: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

and control link - Mengisi, mengumpulkan formulir surveilans

- Minimal D3 Memiliki Sertifikat

- Setiap pasien disetiap unit rawat inap memberi motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI - Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi KLB

PPI - Memiliki komitmen di bidang PPI

- Memiliki kemampuan leadership

Page 14: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi Tim pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah

Cileungsi disampaikan kepada seluruh karyawan dan khusus buat perawat disampaikan saat

orientasi perawat baru yang disampaikan oleh bagian IPCN.

Pada kegiatan orientasi pegawai baru :

1. Struktur organisasi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Bireuen Medical

Center

2. Susunan personil Tim Peningkatan dan Pengendalian Infeksi

3. Kegiatan/Program yang dilaksanakan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi

4. Hal-hal lain yang terkait dengan tim pencegahan dan pengendalian infeksi RS Bireuen

Medical Center.

Page 15: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

BAB X

PERTEMUAN ATAU RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :

1. Rapat Rutin

Rapat rutin Tim Pencegahan dan Pengendalian di Rumah Sakit Umum Daerah

Cileungsidilaksanakan setiap bulannya yang diselenggarakan pada :

Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja PPI

Peserta : Direktur, Kepala Bagian, semua tim PPI,

Materi :

Evaluasi kinerja pencegahan dan pengendalian infeksi

Masalah dan pemecahannya

Evaluasi dan rekomendasi

isu terbaru terkait PPI

2. Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu

dibahas segera.

BAB XI

Page 16: 288168256 Pedoman Pengorganisasian Panitia Ppi

PELAPORAN

Sistem pelaporan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan di Rumah

Sakit Umum Daerah Cileungsiadalah :

1. Laporan harian

Laporan harian yang disampaikan kepada tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

adalah laporan Infeksi luka operasi (ILO) yang terjadi di RS Bireue Medical Center

2. Laporan bulanan

Laporan bulanan yang dilaporkan kepada tim pencegahan dan pengendalian infeksi

adalah rekapan bulanan dari laporan insiden

3. Laporan tahunan

Diakhir tahun semua laporan evaluasi akan disampaikan kepada Direktur untuk

mendapat rekomendasi.