267869681-makalah-uu-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
1/33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena
dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan
sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Singkatnya, bahasa dapat diartikan
sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Selain
digunakan untuk sarana berinteraksi antar sesama, bahasa juga merupakan identitas
suatu bangsa. Maksud dari kalimat diatas yaitu bahwa setiap negara memiliki bahasa
yang berbeda dari negara lainnya.
Contohnya, di Indonesia bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia,
Malaysia menggunakan bahasa Melayu, Jepang menggunakan bahasa Jepang, dan
masih banyak lagi. Dari banyak bahasabahasa yang digunakan di tiap negara kita
akan menemukan satu bahasa yang digunakan di beberapa negara. Contohnya yaitu,
!merika dan Inggris. "egara !merika dan Inggris adalah negara yang samasama
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasionalnya. "amun, bahasa Inggris
yang digunakan di !merika dengan bahasa Inggris yang digunakan di Inggris
berbeda. Jika di Inggris kita menggunakan bahasa Inggris Britania # British english$dan di !merika kita menggunakan bahasa Inggris !merika # American english$.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap negara didunia memiliki bahasa yang
berbedabeda. Indonesia adalah negara yang memiliki bahasa nasional yaitu Bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
antar sesama warga negara Indonesia. Menindak lanjuti atas kewajiban berbahasa
Indonesia maka dibuatlah %% "o.&' tahun &(() yang membahas tentang bendera,
bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Salah satu pasalnya adalah
pasal *+ yang berisi tentang penggunaan bahasa Indonesia pada rambu umum,
penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk, dan alat inormasi lain yang merupakan
pelayanan umum. Dari pasal ini diharapkan bahasa Indonesia dapat diterapkan di
tempattempat tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
-. !dakah landasan hukum yang mewajibkan warga negara Indonesia wajibmenggunakan bahasa Indonesia
-
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
2/33
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
3/33
BAB II
LANDA$AN TERI
2.1 Bahasa In%'nesa
2.1.1 Pengertan Bahasa In%'nesa
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi "egara Indonesia. Bahasa ini
sudah menjadi bahasa pemersatu dan bahkan sudah tertuang dalam sebuah
sumpah, yaitu salah satu bait dari sumpah pemuda yaitu 45ami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia6. Bahasa
Indonesia adalah harta bangsa, yang akan selalu dijaga keberadaannya.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang dijadikan sebagai
bahasa resmi 7epublik Indonesia dan bahasa persatuan 7epublik Indonesia.
*
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
4/33
Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di 8imor 9este, Bahasa Indonesia berstatus sebagai
bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik , Bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam Bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah Bahasa Melayu
7iau #wilayah 5epulauan 7iau sekarang$ dari abad ke-). Dalam
perkembangannya, Bahasa Indonesia mengalami perubahan akibat
penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke&(. 2enamaan :Bahasa
Indonesia: diawali sejak dicanangkannya Sumpah 2emuda, &+ ;ktober -)&+,
untuk menghindari kesan :imperialisme bahasa: apabila nama Bahasa
Melayu tetap digunakan. 2roses ini menyebabkan berbedanya Bahasa
Indonesia saat ini dari warga
Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan
penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu
dari ?'+ bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. 2enutur Bahasa
Indonesia kerap kali menggunakan
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
5/33
Melayu telah digunakan di kawasan !sia 8enggara sejak abad ke?. =al itu
dapat digunakannya Bahasa Melayu 5una dalam prasasti 5edukan Bukit #1+*
M$, 8alang 8uwo #1+' M$, 5ota 5apur #1+1 M$, dan 5arang Brahi berangka
tahun #1++ M$. 2rasasti itu bertuliskan huru 2ranagari berbahasa Melayu
5una. Semua prasasti tersebut berasal dari kerajaan Sriwijaya yang saat itu
menjadi penguasa di daerah sekitar Selat Malaka.
2engaruh Bahasa Melayu 5uno di "usantara tidak dapat dilepaskan
dari perkembangan 5erajaan Sriwijaya. Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya
berhasil meluaskan pengaruh politik dan perdagangannya ke seluruh !sia
8enggara. Maka, seiring dengan itulah Bahasa Melayu 5una mulai digunakan
sebagai bahasa penghubung antara bangsa di !sia tenggara. Salah satu bukti
penggunaan Bahasa Melayu di luar Sumatera adalah dengan prasasti
Aandasuli #+*& M$ di Jawa 8engah dan beberapa prasasti di Bogor yang
berasal dari abad ke-(.
2ada masa Islam, perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu
semakin pesat, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan
di Minye 8ujoh, !ceh, berangka tahun -*+( M, maupun hasil susastra #abad
ke-1 dan ke-?$, seperti Syair =am@ah ansuri, =ikayat 7aja7aja 2asai,
Sejarah Melayu, 8ajussalatin, dan Bustanussalatin. 2enyebaran bahasa
Melayu pun semakin pesat seiring dengan proses penyebaran agama Islam ke
seluruh "usantara. Dalam hal ini Bahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar
dalam dakwah menyebarkan agama Islam. Selain itu penyebaran Bahasa
Melayu yang pesat disebabkan karena Bahasa Melayu tidak mengenal tingkat
tutur sehingga dengan cepat dapat diterima oleh semua golongan dalam
masyarakat.
!da empat aktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia yaitu 3
-. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua ranca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan.
&. Sistem Bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam
Bahasa Melayu tidak dikenal tingkatan bahasa #bahasa kasar dan
bahasa halus$.
0
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
6/33
*. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional
'. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
2ada masa penjajahan asing, Bahasa Melayu berkembang menjadi alat
pemersatu seluruh rakyat Indonesia. 2erasaan senasib mendorong Bangsa
Indonesia mencari identitas bersama untuk melawan penjajahan, dan Bahasa
Melayu yang telah berkembang hampir si seluruh Indonesia merupakan salah
satu bentuk identitas bersama tersebut. 2erwujudan dari keinginan akan
identitasidentitas kebangsaan itu mencapai puncaknya pada 5ongres 2emuda
II di Jakarta tanggal &+ ;ktober -)&+. 2ada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok "usantara berkumpul dalam 5erapatan 2emuda dan
berikrar #-$ bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, #&$ berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia, dan #*$ menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ikrar para pemuda itulah yang ini dikenal dengan nama Sumpah
2emuda.
9egitimasi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan
dalam konstitusi "egara 5esatuan 7epublic Indonesia pada tanggal -+
!gustus -)'0. 2ada saat itu %ndang%ndang Dasar -)'0 disahkan sebagai
%ndang%ndang Dasar "egara 7epublik Indonesia. Dalam Bab pasal *1
dinyatakan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
2.1.3 /ungs Bahasa In%'nesa
Berikut merupakan ungsi E ungsi dari Bahasa 3
-. Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berungsi sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat. ungsi tersebut digunakan dalam berbagai
lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya
komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
&. Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam
suatu ikatan. Misalnya integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas
1
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
7/33
karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja
sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
*. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berungsi untuk mengendalikan
komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling
memahami. Masing E masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbolE
simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini
dapat diwujudkan dalam bentuk aturan, anggaran dasar, undangE
undang dan lain E lain.
'. Bahasa sebagai sarana memahami diri
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami
dan mengidentiikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat
menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya,
bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya,
tempramennya, dan sebagainya. 2emahaman ini mencakup kemampuan
isik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial,
dan lain E lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang
akan mampu membangun karakternya dan mengorbitkannya ke arah
pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan suatu
kreati
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
8/33
pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali
berbagai hal mencakup kondisi pribadinya3 potensi biologis, intelektual,
emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi
pemikirannya, tipologi dasar tempramennya #sanguines, melankolis,
kholeris, lagmatis$, bakatnya, kemampuan kreati
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
9/33
-(. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki
beberapa kecerdasan sekaligus. 5ecerdasan E kecerdasan tersebut
dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan
berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara
serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produkti. Misalnya,
seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat
kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat
dibandingkan yang sudah ada.
--. Bahasa membangun karakter
5ecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat
mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan
bahasanya, seseorang dapat mengidentiikasi kemampuan diri dan
potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya 3 rasa lapar, rasa cinta.
2ada tingkat yang lebih kompleks , misalnya 3 membuat proposal yang
menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk
menulis suatu laporan.
-&. Bahasa Mengembangkan proesi
2roses pengembangan proesi diawali dengan pembelajaran
dilanjutkan dengan pengembangan diri #kecerdasan$ yang tidak
diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada
pengalaman barunya. 2roses berlanjut menuju pendakian puncak
karier atau proesi. 2uncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa
komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan
ilmunya. %ntuk itu semua kaum proesional memerlukan ketajaman,
kecermatan, dan keeektian dalam berbahasa sehingga mempu
menciptakan kreatiitas baru dalam proesinya.
-*. Bahasa sarana menciptakan kreatiitas baru
)
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
10/33
Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang
menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan untuk
mengembangkan segala potensinya. 2erkembangan itu sejalan dengan
potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang
kemudian berkembang menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam
dan bakat intelektual ini dapat berkembang spontan menghasilkan
suatu kretiitas yang baru.
2.2 0e%u%ukan Bahasa In%'nesa
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang berkembang dan digunakan
masyarakat Indonesia mempunyai arti penting dalam kehidupan Bangsa Indonesia.
=al itu disebabkan karena Bahasa Indonesia muncul sebagai salah satu identitas
bangsa dan alat perjuangan dalam melawan penjajahan. ;leh karena itu, Bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat istimewa dalam sejarah perjalanan
Bangsa Indonesia. Dalam Seminar 2olitik Bahasa "asional, &0&+ ebruari -)?0 di
Jakarta, ditegaskan bahwa kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
nasional, yang berungsi sebagai #-$ lambang kebanggaan nasional, #&$ lambang
identitas nasional, #*$ pemersatu berbagai rimasyarakat yang berbeda latar belakang
sosial budaya bahasa, dan #'$ alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah #2usat
2embinaan dan 2engembangan Bahasa, -)?030$.
ungsi politik Bahasa Indonesia di atas menambah ungsi alamiah Bahasa
Indonesia itu sendiri yaitu sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara
terlisan maupun tertulis. Sehingga kedudukan Bahasa Indonesia dalam masyarakat
Indonesia sangat penting sebagai wujud dan symbol persatuan dan persaudaraan.
Dalam hal ini, ungsi Bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua ungsi, yaitu -$
ungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan &$ ungsi Bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi atau "egara.
2.2.1 0e%u%ukan Bahasa In%'nesa seaga Bahasa Nas'nal
5edudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
persatuan.=al ini tercantum dalam Sumpah pemuda #&+-(-)&+$. Ini berarti
bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa "asional. Dalam
-(
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
11/33
kedudukannya sebagai Bahasa "asional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa
ungsi yaitu 3
a. 9ambang kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilainilai luhur yang mendasari
perilaku Bangsa Indonesia.
b. 9ambang Identitas "asional
Bahasa Indonesia mewakili jatidiri bangsa Indonesia, selain Bahasa
Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera
Merah2utih dan lambang negara Aaruda 2ancasila.
c. !lat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang
berbedabeda, maka kan sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu
bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
d. !lat pemersatu bangsa
Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku,
agama, ras, dan budaya, Bahasa Indonesia dijadikan sebagai media yang
dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang beragam tersebut
kedalam sebuah persatuan.
2.2.2 0e%u%ukan %an /ungs Bahasa In%'nesa seaga Bahasa Negara
Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau bahasa
persatuan artinya bahasa negara merupakan bahasa primer dam baku yang
digunakan pada kesempatan yang ormal. ungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa "egara yaitu 3
a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
5edudukan pertama dari 5edudukan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa "egara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia
dalam naskah proklamasi kemerdekaan 7I -)'0. Mulai saat itu
dipakailah Bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
b. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
--
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
12/33
5edudukan kedua dari 5edudukan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa "egara dibuktikan dengan pemakaian Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak
kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus
berbahasa Indonesia. =al ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan
bukubuku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini
akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi #iptek$.
c. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat "asional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah.
5edudukan ketiga dari 5edudukan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa "egara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia
dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
inormasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi massa. 8ujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan "asional, Ilmu
dan 8eknologi.
5edudukan keempat dari 5edudukan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa "egara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, baik melalui bukubuku pelajaran, bukubuku populer,
majalahmajalah ilmiah maupun media cetak lainnya. 5arenasangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang
suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah
itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
2.2.3 0e%u%ukan %an /ungs Bahasa Daerah
Bahasa yang berkembang di dalam wilayah Indonesia sangatlah
banyak. =ampir setiap daerah memiliki bahasa sendirisendiri seperti
Jawa, Sunda, Madura, Bali, Bugis, Makasar, Batak, 2apua, dll. Setelah
ditentukanya Bahasa Indonesia yang dahulunya adalah Bahasa Melayu
-&
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
13/33
sebagai bahasa nasional dan bahasa "egara bahasa daerah yang lain
seperti Jawa, Sunda, Bali, Batak, 2apua dan lain sebagainya
ditempatkan dalam kedudukan sebagai bahasa daerah. Dalam kaitanya
dengan bahasa Indonesia bahasa daerah memiliki ungsi yang sangat
penting. ungsi nyata bahasa daerah dapat kita lihat dari banyaknya
kata dalam Bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Itu
menunjukan bahwa bahasa daerah memiliki ungsi dan kedudukan yang
sangat penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia.
2.3 Un%ang)Un%ang
2.3.1 Pengertan Un%ang)Un%ang
%ndangundang adalah hukum yang telah disahkan oleh badan legislati
atau unsur pemerintahan yang lainnya. Sebelum disahkan, undangundang
disebut sebagai rancangan %ndang%ndang. %ndangundang berungsi untuk
digunakan sebagai otoritas, untuk mengatur, untuk menganjurkan, untuk
menyediakan #dana$, untuk menghukum, untuk memberikan, untuk
mendeklarasikan, atau untuk membatasi sesuatu.
Suatu undangundang biasanya diusulkan oleh anggota badan legislati
#misalnya anggota D27 $, eksekuti #misalnya presiden$, dan selanjutnya
dibahas di antara anggota legislati. %ndangundang sering kali diamandemen
#diubah$ sebelum akhirnya disahkan atau mungkin juga ditolak.
%ndangundang dipandang sebagai salah satu dari tiga ungsi utama
pemerintahan yang berasal dari doktrin pemisahan kekuasaan. 5elompok
yang memiliki kekuasaan ormal untuk membuat legislasi disebut sebagai
legislator #pembuat undangundang$, sedangkan badan yudikati pemerintah
memiliki kekuasaan ormal untuk menasirkan legislasi, dan badan eksekuti
pemerintahan hanya dapat bertindak dalam batasbatas kekuasaan yang telah
ditetapkan oleh hukum perundangundangan.
2.3.2 Pementukan Un%ang)Un%ang
2roses atau tata cara pembentukan peraturan perundangundangan
merupakan suatu tahapan kegiatan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk membentuk undangundang . Sedangkan dalam
2asal - ayat - %ndangundang no -( tahun &((' tentang 2embentukan
-*
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Legislatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rancangan_Undang-Undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/DPRhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemisahan_kekuasaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yudikatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksekutifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Legislatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rancangan_Undang-Undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/DPRhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemisahan_kekuasaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yudikatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksekutif
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
14/33
2eraturan 2erundangundangan, dinyatakan bahwa,6 2embentukan 2eraturan
2erundangundangan adalah proses pembuatan peraturanperundang
undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik
penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan
penyebarluasan.6 Secara ringkas, pembentukan %ndangundang dapat
dijabarkan menjadi beberapa tahap di bawah ini.
a. 8ahap 2erencanaan
2roses perencanaan pembentukan peraturan perundangundangan
di Indonesia, dilaksanakan sesuai dengan 2rogram 9egislasi "asional
yang merupakan perencanaan penyusunan %ndangundang yang disusunsecara terpadu antara Dewan 2erwakilan 7akyat #D27$ dan 2emerintah.
2enyusunan 2rolegnas dikorrdinasikan oleh alat kelengkapan D27 yang
menangani legislasi #Badan 9egislasi$ dan Menteri yang tugas dan
tanggung jawabnya meliputi peraturan perundagundangan
#Menhukham$. 8ata cara penyusunan dan pengelolaan 2rolegnas
selanjutnya diatur dalam 2erpres no 1- tahun &((0 tentang 8ata Cara
2enyusunan dan 2engelolaan 2rogram 9egislasi "asional.
b. 8ahap 2ersiapan
Dalam tahap ini, 7ancangan %ndangundang #7%%$ disusun oleh
pihak yang mengajukan. 7%% dapat diajukan oleh D27, 2residen,
maupun Dewan 2erwakilan Daerah #D2D$ yang disusun berdasarkan
2rolegnas. 5husus untuk D2D hanya dapat mengajukan 7%% yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan antara pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah . 2enyusunan
7%% yang berada dalam 2rolegnas, diatur dalam 2erpres no 1+ tahun
&((0. 2enyusunan 7%% yang didasarkan pada 2rolegnas tidak
memerlukan i@in prakarsa dari 2residen. Sedangkan dalam keadaan
tertentu, pemrakarsa dapat menyusun 7%% di luar 2rolegnas setelah
-'
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
15/33
terlebih dahulu mengajukan permohonan i@in prakarsa kepada 2residen .
5eadaan tertentu untuk mengajukan 7%% yang dimaksud adalah3
-.Menetapkan 2eraturan 2emerintah 2engganti %ndangundang
menjadi %ndangundang
&. Meratiikasi kon
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
16/33
dengan pakarpakar atau kelompok masyarakat yang berkepentingan
untuk mencari masukan dalam membawakan aspirasi rakyat atau
raksinya.
Setelah pembicaraan dalam tingkat II selesai, 7%% yang telah
disetujui bersama oleh D27 dan 2residen akan dikirimkan kepada 2residen
untuk dimintakan pengesahan. Sedangkan apabila 7%% tidak mendapat
persetujuan bersama, 7%% itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan
D27 masa itu.
d. 8ahap 2engesahan
7%% yang telah disetujui bersama oleh D27 dan 2residen,
diserahkan pada 2residen paling lambat ? hari sejak tanggal persetujuan
bersama. 2engesahan 7%% yang telah disetujui bersama dilakukan dengan
pembubuhnan tanda tangan 2residen paling lambat *( hari sejak 7%%
tersebut disetujui bersama. Setelah 2residen mengesahkan 7%% yang telah
disetujui besama dengan Dewan 2erwakilan 7akyat, maka %% tersebut
diundangkan oleh Menteri yang tugasnya meliputi peraturan perundangan
agar ketentuan tersebut dapat berlaku dan mengikat untuk umum. Dalam
hal 7%% tersebut tidak ditandatangani 2residen dalam jangka waktu *(
hari, maka 7%% tersebut menjadi sah dan wajib diundangkan dengan
rumusan kalimat yang berbunyi, 4 %ndangundang ini dinyatakan sah
berdasarkan ketentuan pasal &( ayat #0$ %ndangundang Dasar "egara
7epublik Indonesia 8ahun -)'0.6
e. 8ahap 2engundangan
2engundangan dilakukan oleh Menteri yang tugas dan tanggung
jawabnya meliputi peraturan perundangundangan. 2ada dasarnya,
undangundang mulai berlaku untuk umum dan memiliki kekuatan
mengikat sejak pada tanggal diundangkan, kecuali ditentukan lain dalam
undangundang yang bersangkutan. 2engundangan dilakukan dengan
memuat undangundang yang bersangkutan dalam lembaran negara.
-1
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
17/33
Dengan demikian, maka setiap orang dianggap telah mengetahui undang
undang tersebut.
2.3.3 UU n' 2! tahun 2**+
%% "o &' 8ahun &(() tentang Bendera, Bahasa, dan 9ambang "egara
serta 9agu 5ebangsaan ini disahkan pada ) Juli &((). %% &'G&(() ini secara
umum memiliki ) Bab dan ?' pasal yang pada pokoknya mengatur tentang
praktik penetapan dan tata cara penggunaan bendera, bahasa dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan berikut ketentuan E ketentuan pidananya.
8ujuan dari dibentuknya %% "o &' 8ahun &(() ini yaitu 3
a. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan "egara 5esatuan
7epublik Indonesia.
b. Menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan
"egara 5esatuan 7epublik Indonesia.
c. Menciptakan ketertiban, kepastian, dan standarisasi penggunaan
bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.
%ndang%ndang ini diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah
yang terkait dengan praktik penetapan dan tata cara penggunaan bendera,
bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan dan mengatur tentang
berbagai hal yang terkait dengan penetapan dan tata cara penggunaan
bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan, termasuk di
dalamnya diatur tentang ketentuan pidana bagi siapa saja yang secara sengaja
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang terdapat di dalam %ndang
%ndang ini.
Bahasa merupakan salah satu bahasan pada %% ini, karena era
globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. 2ada
aspek kebahasaan terdapat dampak negati dari era globalisasi ini ditandai
dengan lunturnya kecintaan dan kebanggaan Bangsa Indonesia terhadap
Bahasa Indonesia, penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan kurangnya perhatian
terhadap pengembangan, pembinaan dan pelindungan Bahasa Indonesia.
9unturnya kecintaan masyarakat Indonesia terhadap Bahasa Indonesia
membuat masyarakat Indonesia lebih menghargai bahasa asing dibandingkan
Bahasa Indonesia.
-?
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
18/33
BAB IIIUNDAN)UNDAN NMR 2! TAHUN 2**+ PA$AL 3,
3.1 Is UU n' 2! Tahun 2**+ Pasal 3,
%ndangundang ini berisi tentang penggunaan Bahasa Indonesia dalam rambu
umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat inormasi lain yang
merupakan pelayanan umum. Berikut merupakan isi dari %% no &' tahun &(()
pasal *+ 3#-$ Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan,
asilitas umum, spanduk, dan alat inormasi lain yang merupakan pelayanan
umum.
#&$ 2enggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat #-$ dapat
disertai bahasa daerah danGatau bahasa asing.
2ada ayat pertama pasal *+ dipaparkan bahwa 4Bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat
-+
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
19/33
inormasi lain yang merupakan pelayanan umum6. Dalam ayat ini tertulis jelas
penggunaan Bahasa Indonesia dalam pemberian inormasi kepada masyarakat
umum. Dalam ayat ini tertulis jelas bahwa Bahasa Indonesia wajib digunakan
dalam rambu umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat inormasi
lain yang merupakan pelayanan umum.
2ada ayat ke dua #&$ yang berbunyi 62enggunaan Bahasa Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat #-$ dapat disertai bahasa daerah danG atau bahsa
asing6. 2ada ayat ini dijelaskan terdapat pengecualian yaitu diperbolehkan
menyertakan bahasa daerah danG atau bahasa asing. 2ada kata 4disertai6 berarti
bahasa daerah danG atau bahsa asing digunakan sebagai penunjang Bahasa
Indonesia.
3.2 Tujuan UU n' 2! Tahun 2**+ Pasal 3,
8ujuan %% 7I "omor &' 8ahun &(() 2asal *+ yaitu 3
-. Mengatur penggunaan Bahasa Indonesia dalam rambu umum, penunjuk
jalan, asilitas umum, spanduk dan alat inormasi lain yang merupakan
pelayanan umum.
&. Mengatur penyertaan bahasa asing dan atau bahasa daerah dalam rambu
umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat inormasi lain
yang merupakan pelayanan umum.
3.3 UU n' 2! Tahun 2**+ Pasal 3, Aat 12ada ayat pertama pasal *+ dipaparkan bahwa 4Bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat
inormasi lain yang merupakan pelayanan umum6. Dalam ayat ini tertulis jelas
penggunaan Bahasa Indonesia dalam pemberian inormasi kepada masyarakat
umum. Dalam ayat ini tertulis jelas bahwa Bahsa Indonesia wajib digunakan dalam
rambu umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat inormasi lain yang
merupakan pelayanan umum.
-)
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
20/33
2enggunaan Bahasa Indonesia pada rambu umum disini mencakup semua
rambu rambu yang terdapat pada asilitas umum tanpa kecuali. 2enggunaan Bahasa
Indonesia pada semua jenis rambu penunjuk jalan , maksud dari rambu penunjuk
jalan disini mulai dari rambu yang memuat huru #inisial$, kata, kalimat dan
perpaduan diantara ketiganya yang bertujuan untuk membantu mengarahkan
pengguna jalan. Beragam spanduk dan alat inormasi lain yang merupakan
pelayanan umum dipasang di ruangruang publik yang bertujuan memberikan
inormasi atau yang bertujuan untuk mempromosikan suatu produk.
7ealita yang terjadi meskipun sudah ada undangundang yang mengatur
tentang penggunaan bahasa Indonesia, masih banyak masyarakat yang tidak peduli
dan mengabaikannya begitu saja. Beragam spanduk dan alat inormasi lain yang
merupakan pelayanan umum dipasang di ruangruang publik cenderung
menggunakan bahasa asing karena dirasa produk tersebut akan lebih laku jika
dipromosikan dengan bahasa asing daripada bahasa Indonesia. %ngkapan serapah
makin banyak memasuki ruangruang publik, mulai dari bahasabahasa di papan
iklan, hingga di gedung Dewan 2erwakilan 7akyat. enomena perusakan
kebahasaan seperti ini perlu diperbaiki untuk mempertahankan kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional yang melambangkan jati diri bangsa. 2erlunya
pengembangan, pembinaan, dan pelindungan terhadap Bahasa Indonesia.
Implementasi %ndangundang "omor &' 8ahun &(() adalah upaya dalam
mewujudkannya, agar bahasa Indonesia mampu bertahan dan bersaing di tengah
derasnya arus globalisasi menyerbu Bangsa Indonesia. Cakupan lainnya meliputi
nama bangunan, kawasan pemukiman, inormasi petunjuk produk, iklan, papan
petunjuk, slogan, dan petunjuk lalu lintas. 2ersoalannya adalah pengguna asilitas
umum bukan hanya warga negara Indonesia. 2ersoalan ini biasanya muncul pada
lokasi yang banyak terdapat warga negara asing, contohnya pada lokasi wisata.2ermasalahan lain yang muncul adalah penamaan suatu tempat yang menggunakan
istilah bahasa asing, dalam lingkup pendidikan hal ini juga sering terjadi , biasanya
untuk menamai sebuah gedung menggunakan istilah asing.
3.! UU n' 2! Tahun 2**+ Pasal 3, Aat 2
2ertanyaan tentang bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia pada rambu
umum, penunjuk jalan, asilitas umum, spanduk dan alat inormasi lain yang
merupakan pelayanan umum dijawab pada ayat kedua pasal *+ yang berbunyi
&(
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
21/33
62enggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat #-$ dapat disertai
bahasa daerah danG atau bahsa asing6. 2ada ayat ini dijelaskan terdapat
pengecualian yaitu diperbolehkan menyertakan bahasa daerah danG atau bahasa
asing. 2ada kata 4disertai6 berarti bahasa daerah danG atau bahsa asing digunakan
sebagai penunjang Bahasa Indonesia.2enggunaan bahasa daerah danG atau bahsa
asing biasa nya terdapat pada asilitas umum atau tempat wisata, contoh nya pada
Bandara Internasional, 7umah Sakit, 8empat Hisata dan spanduk yang berisikan
kegiatan internasional atau kegiatan daerah. =al ini bertujuan untuk membantu
warga negara asing atau warga pribumi untuk lebih mudah memahami alat
inormasi yang merupakan pelayanan umum.
7ealita yang terjadi meskipun sudah ada undangundang yang mengatur
tentang penggunaan bahasa daerah danG atau bahsa asing, masih banyak masyarakat
yang tidak peduli dan mengabaikannya begitu saja. Mereka lebih memilih hanya
menggunakan bahasa daerah dan bahsa asing tanpa menggunakan Bahasa
Indonesia. =al ini diperparah dengan instansi negara dan instansi pendidikan yang
menggunakan istilah asing pada rambu umum di lingkungan gedung instansi
tersebut. Bangga berbahasa Indonesia adalah suatu sikap positi berbahasa yang
menganggap bahwa tiada cela berbahasa Indonesia, merasa berbesar hati dan gagah
dengan lebih mengutamakan Bahasa Indonesia daripada bahasa lainnya,
menjunjung bahasa persatuan ialah Bahasa Indonesia, dan menggunakan Bahasa
Indonesia penuh kebangaan dan kesadaran sebagai jatidiri Bangsa Indonesia yang
merdeka, bersatu, dan berdaulat.
Di Indonesia terdapat * macam bahasa3
a. Bahasa Indonesia,
b. Bahasa Daerah, dan
c. Bahasa !sing.
5etiga bahasa tersebut harus diperankan pada perannya masing masing.
%ntuk Bahasa Indonesia harus diutamakan, dimartabatkan, diadabkan, dijunjung
setinggitingginya, dan menjadi tuan di negeri sendiri. Bahasa daerah harus
dilestarikan, dijaga, dilindungi dari kepunahan, dan diungsikan sebagai pilar
kebudayaan nasional. ang terakhir adalah bahasa asing, bahasa asing
dipergunakan sebagai bahasa pergaulan dunia.
Fe Saiullah atah dalam pembicaraannya mengenai Aenerasi Muda dan
5etahanan "asional dalam acara 2emilihan Duta Bahasa "asional di Badan Bahasa
&-
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
22/33
&' ;ktober &(-- lalu menjelaskan bahwa terdapatnya kelemahan dalam
pengimplementasian undangundang termasuk undangundang bahasa. !dapun
kelemahan tersebut adalah aturan perundangundangan yang tidak selesai, undang
undang yang tidak dilengkapi dengan perangkat penegak yang kuat, dan terjadinya
4pembiaran6 pada pelanggaran sehingga pelanggaran tersebut menjadi sebuah
kela@iman.
3.# Im"lementas UU n' 2! Tahun 2**+ Pasal 3,
3.#.1 Penunjuk 4alan Raa %an Ramu)Ramu Lalu Lntas
2enggunaan bahasa Indonesia pada penunjuk jalan, ramburambu lalu
lintas, ramburambu umum, asilitas umum, spanduk, dan alat inormasi lain
yang merupakan pelayanan umum sebagian besar sudah mengikuti kaidah
Bahasa Indonesia yang benar. %ntuk penunjuk jalan, penulisan kata sudah
benar, misal nama daerah G wilayah sudah menggunakan huru kapital yang
diikuti dengan tanda. Selain itu, ada juga tulisan yang menunjukkan arah
yang mudah dimengerti seperti lurus boleh langsung belok kiri langsung.
Berikut ini adalah contoh penunjuk jalan raya, ramburambu lalu
lintas yang menggunakan bahasa daerah 3
amar 3.1 7ambu umum
Dilihat dari contoh kasus diatas, bahasa yang digunakan untuk
menginormasikan himbauan seperti itu dirasa tidak tepat, karena bila dilihat
dari pengguna jalan tidak semuanya dapat mengerti bahasa himabauan
tersebut. Bahasa himbauan yang digunakan hanya bisa dimengeri oleh
masyarakat yang bisa berbahasa jawa, tidak untuk masyarakat umum. Maka
oleh sebab itu, dalam kasus diatas, inormasi himbauan lebih baik mengacu
kepada %% &(() "o &' pasal *+ yaitu menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
&&
http://3.bp.blogspot.com/-3OENCF0myCE/UchOI-_VM1I/AAAAAAAAAD8/j7lIfVQ7EJY/s1600/Picture4.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
23/33
amar 3.2 2lang nama jalan
Aambar *.& menunjukkan plang nama jalan yang terdiri dari dua
bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. =al ini sudah sesuai
dengan %% "o.&' tahun &(() pasal *+ yang menyatakan bahwa bahasa
asing atau bahasa daerah diperbolehkan untuk disisipkan pada asilitas
umum namun utamanya asilitas umum tersebut harus menggunakan BahasaIndonesia yang baik dan benar.
3.#.2 Penggunaan Bahasa In%'nesa "a%a $"an%uk
Spanduk adalah suatu kain rentang yang isinya propaganda, slogan
ataupun berita yang perlu diketahui oleh umum. Spanduk pada saat ini
sangat diminati masyarakat sebagai media promosi yang cukup populer,
karena harganya yang cukup murah serta proses pengerjaannya yang sangat
cepat. Bahasa yang digunakan pada spanduk biasanya menggunakan Bahasa
Indonesia, baik yang baku maupun tidak baku. Bahkan banyak pula spanduk
yang menggunakan Bahasa Indonesia namun mengandung kata dari bahasa
asing.
Berikut ini adalah contoh spanduk yang sering kita temui di jalan
jalan raya 3
amar 3.3 Spanduk dengan bahasa Indonesia tidak baku
&*
http://3.bp.blogspot.com/-CI9qdcFeSxM/UchOYwPbE0I/AAAAAAAAAEE/clrBL58Ozh8/s1600/Picture5.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
24/33
amar 3.! Spanduk yang mengandung bahasa asing
amar 3.# Spanduk yang mengandung bahasa asing
amar 3.5 Spanduk berbahasa Indonesia
amar 3.6 Spanduk berbahasa Indonesia
Dari gambargambar diatas dapat dilihat bahasa yang digunakan pada
spanduk. Aambar *.* menunjukkan spanduk yang berbahasa Indonesia
namun bahasa yang digunakannya masih tidak baku. Aambar *.' dan *.0
menunjukkan spanduk yang berbahasa campuran Indonesia dan asing.
2enggunaan bahasa asing dalam spanduk yang digunakan pada gambar *.'
dan 0 masih belum begitu tepat. 2ada gambar *.0 dituliskan katakata dalam bahasa asing namun tidak diberi penjelasan dalam bahasa Indonesia.
&'
http://1.bp.blogspot.com/-nwjSQghjnkQ/UchQKyRHs_I/AAAAAAAAAFs/xViuJtxiEjs/s1600/Picture7.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
25/33
Sehingga orang awam yang membaca spanduk tersebut tidak mengerti apa
maksud dari spanduk tersebut.
2ada gambar *.' katakata asing dalam spanduk tersebut merupakan
tema untuk seminar yang menggunakan bahasa asing dalam pemberian
judul seminar tersebut. Jika diteliti spanduk tersebut ditujukan untuk
mahasiswa dan warga ISID 2onorogo. Sekilas dapat diamati bahwa
penggunaan bahasa Inggris disini untuk menarik perhatian mahasiswa agar
ikut seminar tersebut, karena biasanya sesuatu yang menggunakan bahasa
Inggris itu terlihat bagus dan keren tetapi seharusnya mereka menggunakan
Bahasa Indonesia karena Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang
harus dijunjung tinggi keberadaannya.
Sedangkan pada gambar *.1 dan *.? adalah contoh spanduk yangnyaris mendekati ideal. Spanduk ini memakai Bahasa Indonesia yang baik
dan hannya mengambil - kata dari bahasa asing. Dan kata yang diambil dari
bahasa asing itu pun maknanya mayoritas dipahami oleh masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan diantara 0 contoh spanduk diatas, spanduk yang
masuk kedalam kriteria pasal *+ %% "o.&' tahun &(() yaitu spanduk pada
gambar *.1 dan *.?.
3.#.3 Penggunaan Bahasa In%'nesa "a%a Pa"an Iklan
2apan iklan adalah papan yang berukuran besar ditempatkan di luar
ruang #ruang terbuka$ dan berungsi untuk menempatkan iklan. 2enggunaan
bahasa Indonesia pada papan iklan hanya sebagian kecil mengikuti kaidah.
Sebagian besar papan iklan yang diletakkan di luar ruang itu umumnya
menggunakan bahasa nonbaku dan bahasa Inggris.
Contoh papan iklan yang menggunakan kosakata bahasa Inggris 3
amar 3., Iklan minuman kemasan dalam bahasa Inggris
&0
http://3.bp.blogspot.com/-UrdJcNbmcrw/UchQLO9rQhI/AAAAAAAAAGA/JmUpk6OGG0U/s1600/Picture9.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
26/33
amar 3.+ Iklan rokok dalam bahasa Inggris
Contoh papan iklan kartu selular yang menggunakan kosakata bahasa
Indonesia non baku 3
amar 3.1* Iklan kartu selular dengan bahasa Indonesia tidak baku
amar 3.11 Iklan kartu selular dengan bahasa Indonesia tidak baku
Contoh iklan yang menggunakan kosakata bahasa Indonesia baku
yang baik dan benar3
&1
http://4.bp.blogspot.com/-KbXf6Eb6TTI/UchQIWv2cPI/AAAAAAAAAEY/0MN7pVEt3-Y/s1600/Picture12.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-IjzKVN355bs/UchQIVoLJSI/AAAAAAAAAEk/84Jat6czjy4/s1600/Picture11.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-JugQ9QuNlLQ/UchQID3uVxI/AAAAAAAAAEU/ZdZccIkQI5s/s1600/Picture10.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
27/33
amar 3.12 Iklan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
Dari banyak contoh iklan diatas dapat dilihat, pada gambar *.+ dan *.)
terdapat banyak sekali kosakata asing. 2enggunaan bahasa asing pada
gambar *.+ dan *.) dikarenakan iklan tersebut mempromosikan produk
yang bukan berasal dari Indonesia. Dan biasanya produk tersebut memiliki
slogan seperti pada iklan rokok pada gambar *.). "amun kedua contoh iklan
tersebut masih belum tepat karena jika kita menjual produk ke negara lain
kita harus mengikuti peraturan dinegara tersebut. Jika iklan itu dipasang dan
dipromosikan di Indonesia akan lebih baik jika katakata tersebut
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. !gar semua warga Indonesia yang
membaca dan melihatnya dapat mengerti iklan tersebut.Aambar *.-( dan *.-- menampilkan contoh iklan suatu produk yang
menggunakan bahasa Indonesia namun tidak baku. Jika diperhatikan iklan
pada gambar *.-( dan *.-- ini sudah memenuhi aturan pada pasal *+ %%
"o.&' tahun &(() karena menggunakan bahasa Indonesia untuk asilitas
umum. "amun penggunaan kalimat tidak baku disini hanya untuk sekedar
meringankan bahasa sehingga mudah dipahami dan tidak berteletele karena
tujuan utama dari iklan adalah mempromosikan produkGjasa dan sebagainya.
Aambar *.-& merupakan contoh iklan yang menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. 5alimat yang digunakan pun adalah kalimat
baku. !lasan dipilihnya kalimat baku karena iklan pada gambar *.-&
merupakan iklan ormal yang biasanya dibuat oleh suatu departemen atau
lembaga sehingga katakata yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta menggunakan kalimat baku.
3.#.! Penggunaan Bahasa In%'nesa "a%a Br'sur
&?
http://4.bp.blogspot.com/-A7udrMfr7es/UchQI--ixXI/AAAAAAAAAEo/BQQadnG1_do/s1600/Picture14.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
28/33
Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu
hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan
selesai dalam sekali terbit. =alamannya sering dijadikan satu #antara lain
dengan stapler, benang, atau kawat$, biasanya memiliki sampul, tapi tidak
menggunakan jilid keras.
Berdasarkan pengamatan dari beberapa brosur yang tersebar, seperti
brosur dari rumah sakit, brosur dari perguruan tinggi swasta, kursus, brosur
dari penawaran produk #alat rumah tangga dan mobil$ sudah menggunakan
bahasa Indonesia yang benar namun masih terdapat kesalahan dalam
penulisan, penggunaan tanda baca dan penggunaan kosakata asing.
Contoh brosur dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tidak
baku dan menggunakan kosakata bahasa asing 3
amar 3.13 Brosur penawaran produk
&+
http://4.bp.blogspot.com/-nBki0qPvfsY/UchQJzYjMhI/AAAAAAAAAFI/ATo4gAzt2-M/s1600/Picture17.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
29/33
amar 3.1! Brosur penawaran produk
Aambar *.-* dan *.-' merupakan jenis brosur penawaran produk.
5alimat yang digunakan pada brosur tersebut umumnya menggunakan
bahasa Indonesia namun terdapat beberapa kosakata asing didalamnya. Dan
menggunakan bahasa Indonesia tidak baku agar mudah dimengerti
masyarakat dan bersiat ringan #tidak serius$.
&)
http://3.bp.blogspot.com/-gtRZe1pJy88/UchQKK1OcuI/AAAAAAAAAFQ/uI4PQtXiX0U/s1600/Picture18.jpg
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
30/33
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
31/33
dalam menggunakan kosakata asing dan daerah. =al itu akan membuat
masyarakat senang berbahasa Indonesia dan dapat menjunjung tinggi bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara.
2ada %% "o.&' tahun &(() pasal *+ belum diterbitkan sanksi jikalau
ada yang melanggar undangundang ini. Seharusnya ada sanksi hukum jika ada
masyarakat yang melanggar undangundang ini sehingga %% ini akan lebih
eekti. 5arena undangundang ini kita dapat menjunjung tinggi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan selalu menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam kehidupan seharihari.
BAB -
PENUTUP
Setelah mengobser
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
32/33
mengakhiri penulisan karya tulis ini ada beberapa hal yang perlu penyusun sampaikan
diantaranya, yaitu mengenai kesimpulan dan saransaran dari uraian yang telah
dikemukakan diatas.
#.1 0esm"ulan
Dari beberapa uraian yang penyusun sampaikan sebelumnya, maka dapat
penyusun ambil beberapa kesimpulan yaitu 3
-. %% no &' tahun &(() pasal *+ berisi tentang kewajiban menggunakan
Bahasa Indonesia pada rambu umum, penunjuk jalan, asilitas umum,
spanduk, dan alat inormasi lain yang merupakan pelayanan umum.
&. 2enggunaan bahasa Indonesia pada pelayanan umum mempunyai tujuan
utama agar terciptanya kesatuan dan persatuan warga masyarakat.
*. Dengan penggunaan bahasa Indonesia pada pelayanan umum, proseskomunikasi di hampir seluruh wilayah Indonesia dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
'. 8idak dapat disalahkan jika terdapat pelayanan umum di suatu daerah
tertentu menggunakan bahasa daerah setempat karena hal tersebut
merupakan cara menunjukkan ciri khas setiap daerah tersebut.
0. %% no &' tahun &(() pasal *+ tidak mempunyai sanksi yang tegas sehingga
pada kenyataan di lapangan, masih terdapat banyak sekali alat inormasi
yang merupakan pelayanan umum yang masih menggunakan bahasa asing,
baik sebagian atau keseluruhan.
1. Halaupun diperbolehkan mengandung bahasa asing, tetapi tidak dijelaskan
persentase antara berapa persen Bahasa Indonesia dan berapa persen bahasa
asing yang masih diperbolehkan.
#.2 $aran
2ada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran kepada
2emerintah yang berwenang untuk perumusan undangundang sebagai bahan
pertimbangan agar undangundang ini dapat berlangsung lebih baik lagi dan
mencapai sasaran yang diinginkan serta kepada seluruh masyarakat Indonesia.
#.2.1 $aran)saran untuk Pemerntah
-. !gar undangundang ini eekti maka harus dibuat sanksi yang tegas bagi
para pelanggarnya seperti undangundang lainnya, sehingga masyarakat
*&
-
8/20/2019 267869681-Makalah-UU-no-24-tahun-2009-pasal-39.doc
33/33
akan berpikir & kali dalam penggunaan bahasa asing pada alat inormasi
yang merupakan pelayanan umum.
&. !gar memperjelas kembali mengenai pernyataan pada ayat & bahwa
penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat #-$ dapat
disertai bahasa daerah danGatau bahasa asing. Setidaknya dibuat
persentase berapa persen toleransi dalam penyertaan bahasa asing
tersebut.
#.2.2 $aran)saran untuk Masarakat In%'nesa
-. Masyarakat Indonesia harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
dalam alat inormasi yang merupakan pelayanan umum. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia akan timbul rasa cinta tanah air dalam
jiwa masyarakat Indonesia.
&. Jika masyarakat Indonesia hendak membuat alat inormasi yang
merupakan pelayanan umum dengan menggunakan kosakata dari bahasa
asing atau bahasa daerah, sebaiknya kosakata tersebut merupakan
kosakata dari terjemahan bahasa Indonesia ke bahasa asing G daerah dan
penempatannya terpisah dengan kosakata bahasa Indonesia, misalnyakosakata bahasa Indonesia disimpan diatas dan dibawahnya adalah
kosakata bahasa asing G daerah. Sehingga makna dari inormasi dalam
pelayanan umum tersebut sama.