26 eksplorasi - ftp.unpad.ac.id · cara menuang sampanye bagaimana cara terbaik menuangkan...

1
Cara Menuang Sampanye BAGAIMANA cara terbaik menuangkan sampanye? Tempatkan botol sampanye pada posisi miring dan suhu rendah. Para peneliti membandingkan kandungan karbondioksida yang terlarut dalam sampanye ketika dituangkan tegak ke tengah gelas, dan sampanye yang dituangkan miring pada salah satu sudut gelas. Isi gelas yang miring sekitar 8% berdesis lebih banyak jika dibandingkan dengan isi gelas yang ditumpahkan tegak lurus. Hasil pengamatan itu dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry. Bila suhunya turun, kandungan karbondioksidanya pun berkurang. Proses itu cukup mudah dimengerti, ini pertama kalinya mereka mengamati proses tersebut secara kimia. Jadi terjawab sudah cara terbaik minum sampanye adalah tuangkan tegak lurus! Spesies Siput Laut Terbaru PADA gambar ini adalah spesies terbaru dari siput laut yang ditemukan hidup di bangkai paus sperma yang terbenam di dasar laut di pesisir Jepang. Mata mungilnya (bawah kanan) dilindungi cangkang yang menutup hingga kepala. Perairan di pesisir Jepang merupakan tempat tinggal bagi 155.000 spesies. Kekayaan itu membuat wilayah tersebut menjadi lokasi yang keanekaragaman hayatinya paling tinggi jika dibandingkan dengan samudra lainnya, termasuk perairan di Australia dan China. Namun, setiap wilayah menghadapi ancaman masing-masing, termasuk akhir-akhir ini yang populer, yaitu dengan ditemukannya ‘alga mematikan’ Caulerpa taxifolia, yang merupakan salah satu spesies penyerang yang paling merusak. (Sciencemag/newscientist/*/Ghp/M-1) M ANUSIA mendorong terjadinya kepunahan spesies kura-kura raksasa sejak sekitar 3.000 tahun yang lalu. Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian para ilmuwan di National Academy of Sciences of the United States (PNAS). Ini merupakan kasus pertama yang jelas menunjukkan manusia (bukan alam) yang memainkan peran besar dalam kematian hewan- hewan raksasa (megafauna) yang sudah punah. Tim peneliti dari Australia menemukan tulang kaki kura-kura raksasa, tetapi tidak ada cangkang maupun tengkoraknya di Pulau Vanuatu. Sepertinya kura-kura raksasa itu diburu hingga punah untuk diambil dagingnya. Meskipun begitu, kura-kura tersebut hidup jauh lebih lama jika dibandingkan dengan megafauna lainnya, termasuk raksasa berbulu yang terkenal, mammoth. Megafauna Australia diperkirakan punah sekitar 50.000 tahun yang lalu, berarti kura-kura raksasa termasuk bisa bertahan hidup lebih lama, yaitu hingga kedatangan sekelompok orang yang dikenal sebagai Lapita. Perdebatan yang alot berlangsung selama 150 tahun, sejak Darwin pertama kali mengenali sisa- sisa fosil hewan raksasa di Cile, untuk mencari penyebab kematian megafauna tersebut. Dugaan paling kuat berkisar pada pengaruh manusia terhadap perubahan iklim di masa lalu, tapi ada juga yang menduga pada akibat yang ditimbulkan dari hantaman meteor. Hasil penelitian ini dimuat dalam prosiding PNAS. Tim peneliti yang dipimpin Profesor Matthew Spriggs dari Universitas New South Wales menemukan kuburan penuh tulang dalam sebuah situs di Pulau Efate yang diketahui sebagai rumah permukiman Lapita. Tulang belulang itu adalah tulang kura-kura yang tidak pernah mereka dilihat sebelumnya. Termasuk dalam spesies dari marga Meiolania, dengan panjang 2,5 meter, dan memiliki tanduk di kepalanya. Bagian kaki hewan ini banyak mengandung daging dan dapat dimakan. Tim peneliti berusaha menentukan umur tulang tersebut. Mereka menemukan serpihan terakhir dalam lapisan sedimen tersebut yang diperkirakan telah terkubur selama 200 tahun setelah kedatangan Lapita. (bbc/*/Ghp/M-1) DO YOU KNOW NATURE Kematian Kura-kura Raksasa SCIENCEMAG yang dikenal sebagai Hst3, sangat berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup ragi. Para peneliti menemukan bahwa hambatan genetik atau farmakologi dari Hst3 yang mengandung nicotinamide, yaitu suatu bentuk vitamin B3, mampu mengurangi keganasan C albicans pada organ tikus. Strain normal dan obat yang resisten terhadap C albicans rentan terhadap nicotinamide. Selain itu, nicotinamide mencegah pertumbuhan spesies patogen lain, seperti Candida dan Aspergillus fumigatus (patogen lain manusia), sehingga menunjukkan sifat antijamur nikotinamid. “Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan terapi baru ini untuk membunuh C albicans karena jamur ini merupakan salah satu penyebab utama infeksi yang didapat di rumah sakit dan berhubungan dengan angka kematian yang tinggi,” jelas Martine Raymond, yang juga seorang profesor di The University of Montreal Department of Biochemistry. (ScienceDaily/*/Ghp/M-1) T IM ilmuwan dari Institute for Research in Immunology and Cancer (IRIC) University of Montreal berhasil mengidentikasi vitamin B3 sebagai obat untuk melawan jamur yang sangat ampuh. Penelitian yang dilakukan Peneliti IRIC, yaitu Martine Raymond, Alain Verreault, dan Pierre Thibault ini bekerja sama dengan Alaka Mullick dari Biotechnology Research Institute, yang ada di bawah naungan National Research Council Canada. Hasil penelitian mereka dimuat dalam Nature Medicine. Infeksi jamur yang disebabkan Candida albicans merupakan masalah kesehatan masyarakat dan komplikasi imunodesiensi yang umum pada orang seperti penderita AIDS, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, dan penerima transplantasi organ. Berbagai cara atau perawatan terhadap infeksi jamur yang dilakukan terhadap penderita berhasil dilakukan dengan bantuan obat-obatan. Dalam penelitian terbaru diketahui enzim C albicans, Vitamin B3 Obati Infeksi Jamur K E mana perginya lubang hitam? Itulah pertanyaan para astronom ketika mereka memandang ke lokasi ledakan bintang dalam jarak 16.000 tahun cahaya di selatan konstelasi Ara. Bintang mati mestinya memiliki paling sedikit dua kali massa yang diperlukan untuk membentuk lubang hitam ketika dia meledak seperti sebuah supernova. Pada bintang, menurut para astronom, massa merupakan takdirnya. Objek yang berukuran relatif kecil seperti Matahari dapat hidup hingga 10 miliar tahun, kemudian berubah menjadi bintang raksasa berwarna merah, dan perlahan mati sebagai bintang kecil berwarna putih. Bintang yang berukuran lebih besar dengan massa sedikitnya lima kali lebih besar daripada matahari masa hidupnya lebih pendek, bahkan hanya beberapa ratus tahun, kemudian mati melalui ledakan dahsyat yang disebut supernova. Dalam teori terbaru diketahui bintang yang berukuran kurang dari 20 kali massa Matahari, ledakannya ketika mati menghasilkan beberapa bagian kecil yang disebut bintang neutron. Bila massanya sama dengan atau lebih dari 20 kali massa Matahari, ledakan bintang akan menghasilkan sebuah lubang hitam. Seperti semua magnetar (sekumpulan bintang yang sangat padat) CXOU J164710.2- 455216 merupakan sejenis bintang neutron yang langka. Bintang itu memiliki wilayah magnet terkuat di alam semesta yang hingga saat ini belum bisa dijelaskan mengenai kondisinya itu. Berdasarkan pengukuran pergerakan relatif bintang-bintang, nenek moyang magnetar sedikitnya memiliki ukuran 40 kali lebih besar dari Matahari. Kalau sudah begitu, sudah bukan magnetar lagi, melainkan sebuah lubang hitam. Dengan ciri-ciri itu artinya meski massa nenek moyang magnetar bisa mencapai 40 kali massa Matahari, massa itu dapat langsung merosot dengan cepat hingga batas 20 kali massa matahari. (sciencemag/*/Ghp/M-1) EKSPEDISI BIOTEK Misteri Hilangnya Lubang Hitam 26 | Eksplorasi MINGGU, 22 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA BBC SCIENCEDAILY SCIENCEMAG/NEWSCIENTIST SCIENCEMAG/NEWSCIENTIST SCIENCEMAG/NEWSCIENTIST Semut Zombi Berkeliaran ZOMBI ternyata telah berkeliaran di Bumi selama sedikitnya 48 juta tahun. Namun, Anda jangan salah, zombi yang dimaksud di sini bukanlah zombi sebutan untuk mayat hidup dalam sistem kepercayaan voodoo, melainkan semut zombi. Sekarang ini jamur Ophiocordyceps yang dikenal karena mengambil alih pikiran semut seperti semut pekerja Componotus leonardi. Sekali terinfeksi, seekor semut akan berkeliling jauh dari koloninya, menggigiti urat dedaunan yang gugur di hutan. Semut itu akan mati dalam kondisi yang ideal bagi jamur untuk berkembang mengambil nutrisi dari mayat semut. Titan Timbulkan Pegunungan TERDAPAT lebih dari satu cara untuk membentuk sebuah gunung. Di Bumi, kebanyakan pegunungan terbentuk saat lempengan kontinental bertumbukan, atau saat sebuah lempengan menyorong ke bawah lempeng lain, mendorong batuan di atasnya. Namun, gunung- gunung di bulan raksasa Saturnus, Titan, tampaknya dibentuk dari proses yang sama sekali berbeda. Peneliti membandingkan gambar radar dari pesawat luar angkasa Cassini. Pada gambar tersebut terlihat tiga bukit yang diduga terbentuk dari lelehan es berada di bawah permukaan bulan yang mengandung air dan amonia. Sebagai hasilnya, Titan berkontraksi dan lapisan kerak es merosot dan berkerut. SCIENCEMAG/NEWSCIENTIST

Upload: doanque

Post on 16-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 26 Eksplorasi - ftp.unpad.ac.id · Cara Menuang Sampanye BAGAIMANA cara terbaik menuangkan sampanye? Tempatkan botol sampanye pada posisi miring dan suhu rendah. Para peneliti membandingkan

Cara Menuang SampanyeBAGAIMANA cara terbaik menuangkan sampanye? Tempatkan botol sampanye pada posisi miring dan suhu rendah. Para peneliti membandingkan kandungan karbondioksida yang terlarut dalam sampanye ketika dituangkan tegak ke tengah gelas, dan

sampanye yang dituangkan miring pada salah satu sudut gelas. Isi gelas yang miring sekitar 8% berdesis lebih banyak jika dibandingkan dengan isi gelas yang ditumpahkan tegak lurus. Hasil pengamatan itu dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry. Bila suhunya turun, kandungan karbondioksidanya pun berkurang. Proses itu cukup mudah dimengerti, ini pertama kalinya mereka mengamati proses tersebut secara kimia. Jadi terjawab sudah cara terbaik minum sampanye adalah tuangkan tegak lurus!

Spesies Siput Laut TerbaruPADA gambar ini adalah spesies terbaru dari siput laut yang ditemukan hidup di bangkai paus sperma yang terbenam di dasar laut di pesisir Jepang. Mata mungilnya (bawah kanan) dilindungi cangkang yang menutup hingga kepala. Perairan di

pesisir Jepang merupakan tempat tinggal bagi 155.000 spesies. Kekayaan itu membuat wilayah tersebut menjadi lokasi yang keanekaragaman hayatinya paling tinggi jika dibandingkan dengan samudra lainnya, termasuk perairan di Australia dan China. Namun, setiap wilayah menghadapi ancaman masing-masing, termasuk akhir-akhir ini yang populer, yaitu dengan ditemukannya ‘alga mematikan’ Caulerpa taxifolia, yang merupakan salah satu spesies penyerang yang paling merusak. (Sciencemag/newscientist/*/Ghp/M-1)

MANUSIA mendorong terjadinya kepunahan spesies kura-kura raksasa sejak sekitar 3.000 tahun yang lalu.

Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian para ilmuwan di National Academy of Sciences of the United States (PNAS).

Ini merupakan kasus pertama yang jelas menunjukkan manusia (bukan alam) yang memainkan peran besar dalam kematian hewan-hewan raksasa (megafauna) yang sudah punah.

Tim peneliti dari Australia menemukan tulang kaki kura-kura raksasa, tetapi tidak ada cangkang maupun tengkoraknya di Pulau Vanuatu. Sepertinya kura-kura raksasa itu diburu hingga punah untuk diambil dagingnya.

Meskipun begitu, kura-kura tersebut hidup jauh lebih lama jika dibandingkan dengan megafauna lainnya, termasuk raksasa berbulu yang terkenal, mammoth.

Megafauna Australia diperkirakan punah sekitar 50.000 tahun yang lalu, berarti kura-kura raksasa termasuk bisa bertahan hidup lebih lama, yaitu hingga kedatangan sekelompok orang yang dikenal sebagai Lapita.

Perdebatan yang alot berlangsung selama 150 tahun, sejak Darwin pertama kali mengenali sisa-sisa fosil hewan raksasa di Cile, untuk mencari penyebab kematian megafauna tersebut.

Dugaan paling kuat berkisar pada pengaruh

manusia terhadap perubahan iklim di masa lalu, tapi ada juga yang menduga pada akibat yang ditimbulkan dari hantaman meteor. Hasil penelitian ini dimuat dalam prosiding PNAS.

Tim peneliti yang dipimpin Profesor Matthew Spriggs dari Universitas New South Wales menemukan kuburan penuh tulang dalam sebuah situs di Pulau Efate yang diketahui sebagai rumah permukiman Lapita.

Tulang belulang itu adalah tulang kura-kura yang tidak pernah mereka dilihat sebelumnya. Termasuk dalam spesies dari marga Meiolania, dengan panjang 2,5 meter, dan memiliki tanduk di kepalanya.

Bagian kaki hewan ini banyak mengandung daging dan dapat dimakan.

Tim peneliti berusaha menentukan umur tulang tersebut.

Mereka menemukan serpihan terakhir dalam lapisan sedimen tersebut yang diperkirakan telah terkubur selama 200 tahun setelah kedatangan Lapita. (bbc/*/Ghp/M-1)

DO YOU KNOW

NATURE

Kematian Kura-kura Raksasa

SCIENCEMAG

yang dikenal sebagai Hst3, sangat berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup ragi.

Para peneliti menemukan bahwa hambatan genetik atau farmakologi dari Hst3 yang mengandung nicotinamide, yaitu suatu bentuk vitamin B3, mampu mengurangi keganasan C albicans pada organ tikus.

Strain normal dan obat yang resisten terhadap C albicans rentan terhadap nicotinamide.

Selain itu, nicotinamide mencegah pertumbuhan spesies patogen lain, seperti Candida dan Aspergillus fumigatus (patogen lain manusia), sehingga menunjukkan sifat antijamur nikotinamid.

“Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan terapi baru ini untuk membunuh C albicans karena

jamur ini merupakan salah satu penyebab utama infeksi yang didapat di rumah sakit dan berhubungan dengan angka kematian yang tinggi,” jelas Martine Raymond, yang juga seorang profesor di The University of Montreal Department of Biochemistry. (ScienceDaily/*/Ghp/M-1)

TIM ilmuwan dari Institute for Research in Immunology and Cancer (IRIC) University of Montreal berhasil mengidentifi kasi vitamin

B3 sebagai obat untuk melawan jamur yang sangat ampuh.

Penelitian yang dilakukan Peneliti IRIC, yaitu Martine Raymond, Alain Verreault, dan Pierre Thibault ini bekerja sama dengan Alaka Mullick dari Biotechnology Research Institute, yang ada di bawah naungan National Research Council Canada. Hasil penelitian mereka dimuat dalam Nature Medicine. Infeksi jamur yang disebabkan Candida albicans merupakan masalah kesehatan masyarakat dan komplikasi imunodefi siensi yang umum pada orang seperti penderita AIDS, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, dan penerima transplantasi organ. Berbagai cara atau perawatan terhadap infeksi jamur yang dilakukan terhadap penderita berhasil dilakukan dengan bantuan obat-obatan. Dalam penelitian terbaru diketahui enzim C albicans,

Vitamin B3 Obati Infeksi Jamur

KE mana perginya lubang hitam? Itulah pertanyaan para astronom ketika mereka memandang ke lokasi ledakan bintang dalam

jarak 16.000 tahun cahaya di selatan konstelasi Ara. Bintang mati mestinya memiliki paling sedikit dua kali massa yang diperlukan untuk membentuk lubang hitam ketika dia meledak seperti sebuah supernova.

Pada bintang, menurut para astronom, massa merupakan takdirnya. Objek yang berukuran relatif kecil seperti Matahari dapat hidup hingga 10 miliar tahun, kemudian berubah menjadi bintang raksasa berwarna merah, dan perlahan mati sebagai bintang kecil berwarna putih.

Bintang yang berukuran lebih besar dengan massa sedikitnya lima kali lebih besar daripada matahari masa hidupnya lebih pendek, bahkan hanya beberapa ratus tahun, kemudian mati melalui ledakan dahsyat yang disebut supernova.

Dalam teori terbaru diketahui bintang yang berukuran kurang dari 20 kali massa Matahari,

ledakannya ketika mati menghasilkan beberapa bagian kecil yang disebut bintang neutron. Bila massanya sama dengan atau lebih dari 20 kali massa Matahari, ledakan bintang akan menghasilkan sebuah lubang hitam.

Seperti semua magnetar (sekumpulan bintang yang sangat padat) CXOU J164710.2-455216 merupakan sejenis bintang neutron yang langka. Bintang itu memiliki wilayah magnet terkuat di alam semesta yang hingga saat ini belum bisa dijelaskan mengenai kondisinya itu.

Berdasarkan pengukuran pergerakan relatif bintang-bintang, nenek moyang magnetar sedikitnya memiliki ukuran 40 kali lebih besar

dari Matahari. Kalau sudah begitu, sudah bukan magnetar lagi, melainkan sebuah lubang hitam.

Dengan ciri-ciri itu artinya meski massa nenek moyang magnetar bisa mencapai 40 kali massa Matahari, massa itu dapat langsung merosot dengan cepat hingga batas 20 kali massa matahari.(sciencemag/*/Ghp/M-1)

EKSPEDISI BIOTEK

Misteri Hilangnya Lubang Hitam

26 | Eksplorasi MINGGU, 22 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

BBC

SCIENCEDAILY

SCIENCEMAG/NEWSCIENTISTSCIENCEMAG/NEWSCIENTISTSCIENCEMAG/NEWSCIENTIST

Semut Zombi BerkeliaranZOMBI ternyata telah berkeliaran di Bumi selama sedikitnya 48 juta tahun. Namun, Anda jangan salah, zombi yang dimaksud di

sini bukanlah zombi sebutan untuk mayat hidup dalam sistem kepercayaan voodoo, melainkan semut zombi. Sekarang ini jamur Ophiocordyceps yang dikenal karena mengambil alih pikiran semut seperti semut pekerja Componotus leonardi. Sekali terinfeksi, seekor semut akan berkeliling jauh dari koloninya, menggigiti urat dedaunan yang gugur di hutan. Semut itu akan mati dalam kondisi yang ideal bagi jamur untuk berkembang mengambil nutrisi dari mayat semut.

Titan Timbulkan PegununganTERDAPAT lebih dari satu cara untuk membentuk sebuah gunung. Di Bumi, kebanyakan pegunungan terbentuk saat lempengan kontinental bertumbukan, atau

saat sebuah lempengan menyorong ke bawah lempeng lain, mendorong batuan di atasnya. Namun, gunung-gunung di bulan raksasa Saturnus, Titan, tampaknya dibentuk dari proses yang sama sekali berbeda. Peneliti membandingkan gambar radar dari pesawat luar angkasa Cassini. Pada gambar tersebut terlihat tiga bukit yang diduga terbentuk dari lelehan es berada di bawah permukaan bulan yang mengandung air dan amonia. Sebagai hasilnya, Titan berkontraksi dan lapisan kerak es merosot dan berkerut.

SCIENCEMAG/NEWSCIENTIST