26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/re… · c. maksud dan...

49

Upload: others

Post on 11-Jul-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN
Page 2: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN
Page 3: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN
BPPSDM
Typewritten text
26
Page 4: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Jakarta, 26 Juli 2018

Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,

Sugiyanto, S.Pd, M.App,Sc

NIP 196607221989031002

Page 5: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

ii Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Kondisi Umum, Potensi, dan Permasalahan 3

C. Maksud dan Kegunaan 10

D. Dasar Hukum 10

E. Sistematika Penulisan 12

BAB II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 13

A. Visi 13

B. Misi 13

C. Tujuan 14

D. Sasaran Strategis 14

E. Sasaran 17

F. Strategi 18

BAB III. KELEMBAGAAN, KEGIATAN POKOK, TARGET KINERJA, DAN KERANGKA PENDANAAN 20

A. Kelembagaan 20

B. Kegiatan Pokok dan Target Kinerja 21

C. Kerangka Pendanaan 23

BAB IV. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN 25

A. Pemantauan 25

B. Penilaian 25

BAB V. PENUTUP 27

LAMPIRAN

Page 6: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

iii Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matrik Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Target Pusat Pendidikan

SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 (Perubahan Indikator Semula – Menjadi Tahun

2015-2019)

15

Tabel 3.1 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Tahun 2015 - 2019 (dalam ribuan rupiah)

24

Page 7: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

iv Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks Target Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM

Kesehatan Tahun 2015 – 2019

Page 8: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

1 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada periode 2015 – 2019 adalah Program Indonesia Sehat

dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial

dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 adalah 1) meningkatnya status kesehatan dan gizi

ibu dan anak; 2) meningkatnya pengendalian penyakit; 3) meningkatnya akses dan mutu

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan

perbatasan; 4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu

Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan; 5) terpenuhinya kebutuhan

tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta 6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Permasalahan yang terjadi bahwa, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan serius

berupa beban ganda penyakit. Perubahan gaya hidup masyarakat ditenggarai menjadi salah

satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun

terakhir. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit

menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare.

Namun, sejak 2010, penyakit tidak menular (PTM) seperti Stroke, Jantung dan Kecing Manis

memiliki proporsi lebih besar di pelayanan kesehatan. Pergeseran penyakit ini

mengakibatkan beban pada pembiayaan kesehatan negara.

Sejalan dengan hal tersebut dalam memenuhi sasaran pokok pembangunan kesehatan dan

permasalahan bangsa, Kementerian Kesehatan menyusun arah kebijakan dan startegi untuk

menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien.

Program-program yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam

pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam fokus

dan lokus dan fokus kegiatan, kesehatan, pembangunan kesehatan. Diantaranya adalah

gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) yang merupakan suatu tindakan sistematis dan

terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan

Page 9: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

2 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas

hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian

terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai dari proses pembelajaran

hingga menuju kemandirian (Program Indonesia Sehat-dengan Pendekatan Keluarga/PIS-

PK).

Untuk itu, Badan PPSDM Kesehatan berupaya mendukung prgram-program Kementerian

Kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia

kesehatan, yang salah satunya adalah meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan

tenaga kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai yaitu, 1) jumlah puskesmas yang

minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas, 2) persentase RS

kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

sebesar 60%, 3) jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanayak 56.910

orang. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Tahun

2015-2019 dan merupakan indikator tujuan Badan PPSDM Kesehatan.

Adapun program atau kegiatan Badan PPSDM Kesehatan untuk pencapaian sasaran yaitu,

1) terselenggaranya standarisasi, sertifikasi, dan pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan,

2) meningkatnya pelaksanaan pendidikan tinggi dan peningkatan mutu tenaga kesehatan,

3) meningkatnya pendidikan dan pelatihan aparatur, 4) meningkatnya pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, 5) meningkatnya pengelolaan mutu pendidikan

tinggi, 6) meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan, 7) meningkatnya

pelaksanaan perencanaan SDM Kesehatan, 8) meningkatnya pembinaan dan pengelolaan

pendidikan tinggi, 9) terselenggaranya pelaksanaan internship tenaga kesehatan, 10)

meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan.

Berdasarkan Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan tersebut, maka telah disusun

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklat Nakes)

Tahun 2015 – 2019 yang memuat tujuan, sasaran dan pokok-pokok kegiatan Pusdiklat Nakes

dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Page 10: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

3 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Namun, setelah terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, terjadi perubahan nomenklatur Satuan

Kerja (Satker) di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, salah satunya adalah Pusdiklat Nakes

yang berubah menjadi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan (Pusdik SDMK). Dengan adanya

perubahan organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan yang berdampak pada

perubahan kebijakan dan program sehingga Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDMK Tahun

2015-2019 dilakukan revisi dan penyesuaian kembali target indikator dalam Rencana Aksi

Kegiatan.

B. Kondisi Umum, Potensi, dan Permasalahan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Pasal 18 menyebutkan

bahwa pembinaan teknis pendidikan tinggi bidang kesehatan dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan dan pembinaan akademik pendidikan bidang kesehatan dilakukan oleh

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sehingga Badan PPSDM Kesehatan

melalui Pusdik SDM Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap institusi

penyelenggaran pendidikan tinggi bidang kesehatan.

Sejalan dengan hal tersebut sesuai dengan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015, maka Pusat

Pendidikan SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,

pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya

manusia kesehatan.

Dengan demikian, sesuai dengan tugas Pusdik SDM Kesehatan di atas, maka gambaran

kondisi umum, potensi dan permasalahan bidang pendidikan sumber daya manusia

kesehatan dipaparkan berdasarkan dari hasil pencapaian program yang telah dilakukan

sebelumnya dan menjadi input dalam menentukan arah kebijakan dan strategi Pusdik SDM

Kesehatan.

1. Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan

Kondisi SDM Kesehatan saat ini terus membaik dalam jumlah, kualitas dan

penyebarannya, namun belum mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di

seluruh wilayah terutama pada daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.

Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata dan komposisi jenis tenaga yang belum

berimbang masih menjadi permasalahan dalam memenuhi minimal 5 jenis tenaga

kesehatan yang harus ada di Puskesmas. Menurut data pemetaan SDM Kesehatan (data

Page 11: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

4 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Badan PPSDM Kesehatan tahun 2016), dari total Puskesmas 9.742 yang memiliki 5 jenis

tenaga kesehatan, baru 1.092 Puskesmas yang terpenuhi. Adapun 5 jenis tenaga

kesehatan yang wajib ada adalah farmasi, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan,

gizi dan ahli teknologi laboratorium medik.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

tersebut saat ini terdapat 18 jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi

pendidikan tinggi bidang kesehatan di seluruh Indonesia termasuk 38 Poltekkes

Kemenkes. Adapun rincian jenis pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan UU

Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dikelompokkan sebagai berikut: a)

tenaga keperawatan: keperawatan, keperawatan gigi; b) tenaga kebidanan: kebidanan;

c) tenaga kefarmasian: farmasi, analisa farmasi dan makanan; d) tenaga gizi: gizi; e)

tenaga kesehatan lingkungan: kesehatan lingkungan; f) tenaga keterapian fisik:

fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara, akupunktur; g) tenaga keteknisian medis:

perekam medis dan informasi kesehatan, teknik gigi; h) tenaga teknik biomedika: analis

kesehatan, teknik elektromedik, ortotik prostetik, teknik radiodiagnostik dan

radioterapi; i) tenaga kesehatan tradisional: jamu.

Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia memiliki 408 prodi (D-III : 264, D-IV : 132,

Profesi : 8, S2 Terapan : 4) dan telah meluluskan tenaga kesehatan dari 18 jenis

pendidikan tenaga kesehatan yang diselenggarakan dalam 3 tahun terakhir sebagai

berikut: 1) Tahun 2014: 21.891 orang; 2) Tahun 2015: 21.020 orang; 3) Tahun 2016:

19.959 orang; Tahun 2017: 22.575 orang.

Berdasarkan data di atas masih terdapat permasalahan terkait pendidikan tenaga

kesehatan antara lain masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan

berbagai jenis pendidikan tenaga kesehatan. Sehingga perlu adanya pengembangan

program studi/institusi agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh

wilayah Indonesia.

Selain itu, seiring dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang

Tenaga Kesehatan yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi

minimum Diploma III kecuali tenaga medis. Sementara itu harus diakui bahwa di

Page 12: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

5 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

lapangan saat ini masih banyak tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan

memiliki jenjang pendidikan menengah (JPM) dan jenjang pendidikan Diploma I.

Berdasarkan data pemetaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tahun 2015

terdapat 74.601 tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan dan belum

berlatar belakang minimal D-III kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan

kompetensi dan kualifikasi pendidikan.

Sejalan dengan hal tersebut dengan berlakunya zona perdagangan bebas, kompetisi

kerja tenaga kesehatan Indonesia akan semakin tinggi; tidak hanya dengan sesama

tenaga kesehatan Indonesia, tetapi juga dengan tenaga kesehatan asing. Agar mampu

bersaing di pasar bebas, seorang tenaga kesehatan harus kompeten dalam segi

pengetahuan, wawasan, keterampilan dan sikap. Adanya kebijakan teknis yang dapat

mengatur kerjasama atau kemitraan pendidikan SDM Kesehatan sebagai salah satu

strategi dalam menjawab tantangan tersebut.

2. Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan

Sesuai dengan Permenkes 64 Tahun 2015 pasal 796 yang menyebutkan bahwa salah

satu tugas Pusdik SDM Kesehatan adalah menyiapkan kebijakan teknis dan penyiapan

pelaksanaan di bidang fasilitasi teknis pendidikan penunjang penyelenggaraan

pendidikan SDM Kesehatan. Untuk itu Pusdik SDM Kesehatan melakukan upaya

peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui pembinaan terhadap institusi

pendidikan tinggi bidang kesehatan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut bertambah dan meratanya tempat-tempat pelayanan

kesehatan, diperlukan penambahan berbagai jenis tenaga kesehatan, baik berupa

penambahan jumlah maupun peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan. Selain

itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat terutama

di bidang kesehatan dan masyarakat yang semakin kritis, menuntut agar SDM kesehatan

khususnya lulusan diploma Kesehatan dapat mengantisipasi perkembangan tersebut.

Kurikulum merupakan hal yang mendasar dan dianggap penting sebagai acuan bagi

institusi pendidikan tenaga kesehatan dalam menjalankan proses belajar mengajar,

selain itu kurikulum dalam proses pendidikan sangat diperlukan sebagai pedoman dan

Page 13: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

6 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

arah dalam interaksi antar seluruh elemen dalam proses belajar mengajar sehingga

dapat dicapai kualitas lulusan yang handal dan profesional untuk menjawab tantangan

di atas.

Data kurikulum pendidikan tenaga kesehatan yang difasilitasi penyusunannya oleh

Pusdik SDM Kesehatan menunjukkan bahwa belum seluruh kurikulum berbasis

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Karena sejak KKNI diterbitkan melalui

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, dan dikokohkan dengan dicantumkannya

KKNI dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, maka kurikulum perguruan tinggi

di Indonesia menyesuaikan dalam penyusunannya dengan pola pikir yang berkembang

saat ini.

Adanya kurikulum berbasis KKNI diharapkan dapat menyiapkan SDM yang sesuai

dengan kebutuhan dunia kerja yang lebih menjurus ke bidangnya. Adapun kurikulum

pendidikan berbasis KKNI sampai dengan tahun 2016 dari 20 jenis program studi yaitu

1) kurikulum pendidikan program diploma III sebanyak 6 jenis adalah jamu, analis

kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, keperawatan, dan fisioterapi, 2) kurikulum

pendidikan program diploma IV sebanyak 12 jenis adalah fisioterapi, teknik radiologi,

promosi kesehatan, keperawatan, kebidanan, keperawatan gigi, kesehatan lingkungan,

teknik elektromedik, okupasi terapi (internasional), terapi wicara, ortotik prostetik, dan

analis kesehatan. Sedangkan sisanya masih dalam proses KKNI.

Dalam penerapan implementasi Kurikulum berbasis KKNI di institusi pendidikan tenaga

kesehatan yang sesuai dengan capaian pembelajaran, perlu dituangkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

Penerapan pelaksanaan RPP dan RPS di institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan

khususnya Poltekkes Kemenkes belum berjalan dengan maksimal. Selain itu penilaian

pembelajaran untuk menilai proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan masih berbeda-beda antar institusi

pendidikan tinggi bidang kesehatan. Sesuai Permendikbud Nomor 44 tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa mencakup prinsip penilaian, teknik dan instrument penilaian, mekanisme

Page 14: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

7 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan

mahasiswa.

Dharma lainnya dalam pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi adalah kegiatan

penelitian bagi dosen yang merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta

memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya

khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan

berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional.

Data yang tercatat dari segi kuantitas jumlah dosen Poltekkes Kemenkes yang telah

melakukan penelitian pada tahun 2016 yaitu sekitar 1.496 orang (33,16 %) dari 4.511

orang atau kurang dari setengah jumlah dosen yang ada. Sementara dari segi kualitas

juga masih perlu ditingkatkan.

Selama ini, perguruan tinggi di Indonesia memang lebih dominan menjalankan aktivitas

pendidikan-pengajaran, bila dibandingkan dengan aktivitas penelitian dan pengabdian

masyarakat. Transformasi pengetahuan kepada mahasiswa melalui pengajaran di kelas,

telah menjadika mahasiswa mampu memahami materi/ilmu pengetahuan, namun

mahasiswa tidak kritis dan tidak memahami secara mendalam (filosofis), bagaimana

ilmu pengetahuan tersebut dibangun. Akibatnya, mahasiswa hanya memahami ilmu

tetapi tidak memahami filosofi dari ilmu tersebut. Pemahaman terhadap filosofi ilmu

hanya dapat dilakukan melalui penelitian. Oleh sebab itu, penelitian menjadi basis dasar

dalam mengembangkan ilmu terutama dalam konteks pendidikan-pengajaran dan

pengabdian masyarakat.

Pengabdian masyarakat bagi dosen di institusi pendidikan tinggi juga masih harus

dikembangkan dalam upaya melakukan pengabdian masyarakat yang inovatif dan

bermanfaat untuk masyarakat luas. Selain dosen, mahasiswa dituntut dapat ikut serta

dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan mendiseminasikan hasil pengabmas.

Bentuk program pengabdian masyarakat yang dikembangkan saat ini, meliputi 1)

program pendidikan masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan pelatihan, dan

pendampingan berbagai aspek kesehatan di masyarakat, 2) pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan pendampingan keahlian, fasilitasi dan

Page 15: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

8 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

konsultasi serta kerjasama, 3) bentuk aplikasi tepat guna di bidang kesehatan, 4)

penerapan hasil penelitian, 5) pengembangan kewirausahaan.

Di sisi lain Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

RI Nomor 46 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 tahun 2013 tentang Jabatan

Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya yang menuntut para dosen setiap tahun, wajib

melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas terkait

kebutuhan beban kerja dosen/BKD.

Selain tugas penyiapan fasilitasi teknis pendidikan diperlukan fasilitasi untuk penunjang

pendidikan yang juga memiliki peranan penting dalam pelaksanaan Tridharma

Perguruan Tinggi. Penunjang pendidikan dikenal dengan sarana prasarana yang

mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak), dan sistem

pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau mandatnya maka suatu

perguruan tinggi membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang

mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan,

penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana.

Institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan harus memiliki panduan khusus mengenai

kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk sistem

klasifikasi, inventarisasi dan informasi. Perguruan tinggi harus memiliki sistem

pengelolaan yang menjamin adanya akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan

dosen dalam pemanfaatan penunjang pendidikan.

3. Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan

Akreditasi diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menilai secara komprehensif

komitmen institusi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan tridharma

pendidikan tinggi yang mencerminkan kelayakan institusi. Data prodi yang telah

diakreditasi oleh LAM-PT Kes dengan nilai baik sampai dengan tahun 2016 adalah 299

prodi (75 %) dari 397 prodi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 25 % prodi Poltekkes

Kemenkes yang belum diakreditasi dan atau re-akreditasi (karena nilai akreditasi masih

C).

Page 16: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

9 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Permasalahan yang paling besar dari hasil evaluasi pasca akreditasi terhadap prodi

dengan nilai akreditasi C, yaitu kualitas alat dan peralatan di laboratorium/studio/ruang

praktek belum cukup lengkap dan baik serta mutakhir. Hal tersebut dikarenakan rasio

alat dan mahasiswa belum terpenuhi, peralatan sudah lama, peralatan tidak sesuai

kriteria akreditasi, dan masih menunggu pengadaan baru. Selain itu belum terpenuhinya

standar nasional pendidikan tinggi (SNPT) akibat kekurangan SDM, sarana dan

prasarana, dana untuk kegiatan tridharma, belum lengkapnya petunjuk teknis dan

pelaksanaan yang spesifik untuk seluruh standar mutu, serta monitoring dan evaluasi

yang rutin oleh Badan PPSDM Kesehatan masih menjadi permasalahan prodi dengan

nilai akreditasi C.

Hal tersebut berdampak terhadap ketidaksesuaian kompetensi dan kualitas lulusan

tenaga kesehatan dengan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Sebagai upaya penjaminan mutu pendidikan selain pelaksanaan akreditasi di atas,

kegiatan pengendalian mutu pendidikan perlu dilakukan melalui pemantauan

penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan. Pemantauan yang dimaksud adalah

suatu proses sistematis yang diselenggarakan untuk mencapai keberhasilan suatu

penyelenggaraan pendidikan agar menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk itu

pemantauan dilakukan terhadap kualitas masukan (input), kualitas proses maupun

kualitas hasil pelaksanaan (output).

Hasil pemantauan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan tahun 2016 terhadap

16 Poltekkes Kemenkes, sebagai berikut : 1) penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan

peraturan yang ditetapkan, 2) penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui seleksi

mandiri dan terorganisasi yang mengacu kepada juknis sipenmaru Poltekkes Kemenkes,

3) kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum yang dikeluarkan oleh Pusdik

SDM Kesehatan yang masing-masing prodi mengembangkan kurikulum institusi, 4)

Poltekkes Kemenkes sudah mendokumentasikan kegiatan proses belajar mengajar dan

menyusun manual mutu, standar pendidikan sebagai upaya melakukan penjaminan

mutu, 5) prodi keperawatan dan kebidanan sudah melaksanakan uji kompetensi sejak

Page 17: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

10 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

tahun 2013 dengan hasil baik, sedangkan untuk prodi selain keperawatan dan

kebidanan baru melakukan try out uji kompetensi yang dimulai tahun 2015.

C. Maksud dan Kegunaan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun

2015-2019 merupakan suatu keharusan akibat dari perubahan Susunan Organisai dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes RI Nomor 64 tahun 2015, dimana

terjadi perubahan tugas pokok dan fungsi beserta perubahan nomenklatur.

Revisi Rencana Aksi Kegiatan ini merupakan rencana pendidikan SDM Kesehatan untuk

jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tahun 2019, ditetapkan dengan maksud untuk

memberi arah dan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Pusat Pendidikan SDM

Kesehatan dan menggerakkan semua pemangku kepentingan lainnya dalam

penyelenggaraan pendidikan SDM kesehatan.

Dengan ditetapkannya Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan ini,

diharapkan seluruh kegiatan pendidikan SDM kesehatan yang dilakukan oleh semua unit

kerja di lingkungan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan dan semua pemangku kepentingan

lainnya dapat berkembang secara dinamis dan bersinergi, serta saling melengkapi dan

saling mendukung.

D. Dasar Hukum

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019 merupakan

penjabaran dari Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan SDM kesehatan dengan

landasan penyelenggaraan, terutama :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78);

2. Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembar Negara Tahun 2004 No. 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33);

Page 18: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

11 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

4. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun

2009 No. 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5072);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);

6. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara

Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5609);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006, tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan (Lembar Negara Tahun 2006 Nomor 97);

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010, tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (Tambahan Lembar

Negara RI Nomor 5178);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tahun 2012 tentang

Sistem Kesehatan Nasional;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia;

14. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 3);

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman

Penyusunan Standar Pelayanan Minimum bagi Perguruan Tinggi Negeri yang

Menerapkan Penggelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili;

Page 19: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

12 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi;

20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I.2/08810/2013

tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Poltekkes Kemenkes;

21. Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 14/VIII/KB/2011, No. 1673/Menkes/

SKB/VIII/2011, tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang diselenggarakan

oleh Kementerian Kesehatan;

22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan;

23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017 Tahun 2017

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 (Revisi 1);

24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005 - 2025;

25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/II/2010 tentang Penetapan

Roadmap Reformasi Kesehatan;

26. Keputusan Kepala Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan Nomor : HK.02.03/I.1/ 008232/2015 Tentang Rencana Aksi Program

E. Sistematika Penulisan

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015 - 2019 disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB III : KELEMBAGAAN KEGIATAN POKOK, TARGET KINERJA DAN KERANGKA

PENDANAAN

BAB IV : PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN – 1 : MATRIKS KINERJA RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN

SDM KESEHATAN

LAMPIRAN – 2 : MATRIKS PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT

PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

Page 20: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

13 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB II

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Visi

Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tidak memiliki visi dan misi, namun mengikuti visi dan

misi Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.

B. Misi

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin

diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan.

Page 21: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

14 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

10. Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya

seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia.

C. Tujuan

Tujuan kegiatan pendidikan SDM kesehatan yaitu :

1. Jumlah tenaga kesehatan yang belum D-III penerima program bantuan biaya

pendidikan sebanyak 37.819 orang (kumulatif) pada tahun 2019.

2. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak

351 prodi (kumulatif) pada tahun 2019.

D. Sasaran Strategis

Dalam rangka mendukung arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan dalam penguatan

pelayanan kesehatan melalui peningkatan kompetensi dan pemenuhan tenaga kesehatan

di pelayanan kesehatan primer utamanya untuk ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan

yaitu tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga

kefarmasian, dan analis kesehatan seperti pada bagan di bawah ini :

Page 22: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

15 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Maka sasaran strategis Pusat Pendidikan SDM Kesehatan sampai dengan tahun 2019 ialah

sebagai berikut:

1. Persentase program studi/institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik

sebesar 60%. (sampai tahun 2016)

2. Jumlah pendidik dan kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 3.510

orang (kumulatif) ( sampai tahun 2016).

3. Jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan

sebanyak 37.819 orang (kumulatif).

4. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 351

prodi (kumulatif).

Tabel 2.1

Matrik Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Target

Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Perubahan Indikator Semula – Menjadi Tahun 2015-2019

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Indikator I Jumlah tenaga

pendidik, tenaga

kesehatan dan

masyarakat yang

ditingkatkan

kemampuannya

melalui pelatihan

Jumlah tenaga

pendidik dan

kependidikan yang

ditingkatkan

kapasitasnya

Jumlah Tenaga

Kesehatan yang

belum DIII

penerima

program bantuan

biaya pendidikan

Jumlah Tenaga

Kesehatan yang

belum DIII

penerima

program bantuan

biaya pendidikan

Jumlah Tenaga

Kesehatan yang

belum DIII

penerima

program bantuan

biaya pendidikan

Target 1.200 orang 2.310 orang 16.190 orang (k) 30.620 orang (k) 37.819 orang(k)

Sasaran Tenaga pendidik dan kependidikan serta tenaga kesehatan (CI) yang mengikuti

Tenaga pendidik dan kependidikan serta tenaga kesehatan (CI) yang mengikuti

Tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan

Tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan

Tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan dengan jenjang

Dengan terbitnya Permenkes No 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan, sehingga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

berganti nomenklatur menjadi Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Sejalan

dengan hal tersebut tugas dan fungsi Pusdik SDM Kesehatan pun jadi berubah, sehingga

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusdik SDM Kesehatan mengalami perubahan pula.

Perubahan IKK tersebut dapat dijabarkan dalam matrik sebagai berikut :

Page 23: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

16 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

peningkatan kemampuan melalui pelatihan, sehingga dapat memberikan ilmu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK kepada mahasiswanya, yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan menjadi tenaga kesehatan yang kompetensi dan bermutu

peningkatan kemampuan melalui pelatihan, sehingga dapat memberikan ilmu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK kepada mahasiswanya, yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan bermutu

dengan jenjang pendidikan menengah (JPM) atau Diploma I dan berstatus sebagai PNS, sehingga mereka dapat mengembangkan kualifikasi dan kompetensinya yang pada akhirnya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

dengan jenjang pendidikan menengah (JPM) atau Diploma I dan berstatus sebagai PNS, sehingga mereka dapat mengembangkan kualifikasi dan kompetensinya yang pada akhirnya dapat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

pendidikan menengah (JPM) atau Diploma I dan berstatus sebagai PNS, sehingga mereka dapat mengembangkan kualifikasi dan kompetensinya yang pada akhirnya dapat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

Indikator II Persentase

program

studi/institusi

Poltekkes

Kemenkes yang

terakreditasi baik

Persentase

program

studi/institusi

Poltekkes

Kemenkes yang

terakreditasi baik

Jumlah program

studi Poltekkes

Kemenkes yang

terakreditasi

sangat baik

Jumlah program

studi Poltekkes

Kemenkes yang

terakreditasi

sangat baik

Jumlah program

prodi Poltekkes

Kemenkes yang

terakreditasi

sangat baik

Target 50% 60% 295(k) 321(k) 351(k)

Sasaran Program studi

dan institusi

Poltekkes

Kemenkes di

seluruh Indonesia

terakreditasi baik

yang akan

berdampak pada

mutu lulusan

serta pengakuan

lulusan di

masyarakat yang

pada akhirnya

lulusan tersebut

menjadi tenaga

kesehatan dan

dapat

memberikan

Program studi dan

institusi Poltekkes

Kemenkes di

seluruh Indonesia

terakreditasi baik

yang akan

berdampak pada

mutu lulusan serta

pengakuan lulusan

di masyarakat

yang pada

akhirnya lulusan

tersebut menjadi

tenaga kesehatan

dan dapat

memberikan

pelayanan

Program studi

Poltekkes

Kemenkes di

seluruh Indonesia

terakreditasi baik

yang akan

berdampak pada

mutu lulusan

serta pengakuan

lulusan di

masyarakat yang

pada akhirnya

lulusan tersebut

menjadi tenaga

kesehatan dan

dapat

memberikan

pelayanan

Program studi

Poltekkes

Kemenkes di

seluruh

Indonesia

terakreditasi baik

yang akan

berdampak pada

mutu lulusan

serta pengakuan

lulusan di

masyarakat yang

pada akhirnya

lulusan tersebut

menjadi tenaga

kesehatan dan

dapat

memberikan

Program studi

Poltekkes

Kemenkes di

seluruh Indonesia

terakreditasi baik

yang akan

berdampak pada

mutu lulusan serta

pengakuan

lulusan di

masyarakat yang

pada akhirnya

lulusan tersebut

menjadi tenaga

kesehatan dan

dapat

memberikan

pelayanan

Page 24: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

17 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

pelayanan

kesehatan yang

berkualitas

kesehatan yang

berkualitas

kesehatan yang

berkualitas

pelayanan

kesehatan yang

berkualitas

kesehatan yang

berkualitas

E. Sasaran

Berdasarkan indikator kinerja kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan yang sudah

ditetapkan dalam Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 dan Rencana Aksi Program Badan

PPSDM Kesehatan, maka yang menjadi sasaran yang akan dicapai sampai dengan tahun

2019 adalah :

1. Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan program bantuan

biaya pendidikan sebanyak 37.819 orang

2. Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan

sebanyak 8 dokumen

3. Jumlah dokumen pengembangan penyelenggaraan pendidikan SDM kesehatan

sebanyak 16 dokumen

4. Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik

sebanyak 8 dokumen

5. Persentase program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik sebanyak 60%

(kumulatif) (sampai dengan tahun 2016)

6. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 351

prodi (kumulatif)

7. Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan sebanyak 27

dokumen

8. Jumlah pendidik dan kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 3.510

orang (kumulatif) (sampai 2016)

Upaya pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan serta sesuai dengan kebijakan pelaksanaan

kegiatan pendidikan sumber daya manusia kesehatan tahun 2015-2019, dilaksanakan

melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu :

1. Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan SDM Kesehatan

2. Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan

3. Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan

4. Ketatausahaan Pendidikan SDM Kesehatan.

Page 25: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

18 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

F. Strategi

Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut adalah :

1. Pengembangan pendidikan SDM kesehatan

Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

pembangunan kesehatan/pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara

berkelanjutan dan didasarkan atas kajian kebutuhan pendidikan SDM kesehatan

berbasis data dan informasi pendidikan SDM kesehatan yang akurat dan tepat waktu,

serta memperhatikan standar nasional pendidikan tinggi (SNPT).

2. Kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam rangka menghadapi persaingan di era

globalisasi yang dilakukan melalui kerjasama/kemitraan dengan semua pemangku

kepentingan yang meliputi Pemerintah Pusat (Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti,

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Refomasi Birokrasi), Pemerintah Daerah dan masyarakat termasuk swasta serta

pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri.

3. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan jenjang

JPM/Diploma I ke Diploma III. Sesuai dengan UU nomor 36 tahun 2014 pasal 9 dan 88

yang mensyaratkan bahwa “tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum

diploma III, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2016 tentang program

percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan, serta telah terbitnya

Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Nomor 26 tahun 2016 tentang

rekognisi pembelajaran lampau (RPL), maka Kementerian Kesehatan (Pusdik SDM

Kesehatan) bersama dengan Kemenristek Dikti sedang mengembangkan program

percepatan pendidikan tenaga kesehatan untuk diploma III melalui RPL. Program RPL

khusus tenaga kesehatan JPM dan diploma I ke jenjang penyetaraan kualifikasi ke

diploma III bertujuan untuk mendapatkan pengakuan capaian pembelajaran dengan

pendekatan modus ganda melalui tatap muka dan belajar mandiri menggunakan modul

atau dengan menggunakan IT.

4. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan

Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan diarahkan pada

peningkatan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan SDM

Page 26: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

19 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

kesehatan dikembangkan melalui penyusunan kebijakan teknis bidang

penyelenggaraan dan penunjang pendidikan SDM kesehatan. Pelaksanaan

penyelenggaraan pendidikan dikembangkan berdasarkan standar nasional pendidikan

tinggi dalam rangka pelaksanaan tridharma perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk

mewujudkan mutu pendidikan kesehatan yang berkualitas, berdaya saing dan unggul.

5. Peningkatan dan pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan dilakukan melalui

penjaminan mutu internal dan eksternal. Peningkatan mutu pendidikan tenaga

kesehatan dilakukan melalui penjaminan mutu pendidikan kesehatan yang didasarkan

pada sistem penjaminan mutu Internal (SPMI) dan pangkalan data perguruan tinggi

Kemenristekdikti. Penjaminan mutu eksternal dilakukan melalui akreditasi program

studi dan institusi pendidikan. Akreditasi diselenggarakan untuk mengevaluasi dan

menilai secara komprehensif komitmen institusi terhadap mutu dan kapasitas

penyelenggaraan tridharma pendidikan tinggi yang mencerminkan kelayakan institusi.

Poltekkes Kemenkes sebagai UPT Badan PPSDM Kesehatan dan Pusdik SDM Kesehatan

sebagai Pembina teknis bertanggung jawab melakukan fasilitasi pelaksanaan akreditasi

prodi dan institusi agar mendapatkan nilai akreditasi baik.

6. Peningkatan kapasitas bagi pendidik dan tenaga kependidikan didasarkan atas kajian

kebutuhan bagi pendidik dan tenaga kependidikan berbasis data dan informasi yang

akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan penggunaan metodologi dan teknologi

yang inovatif, kreatif dan tepat guna dengan menerapkan prinsip peningkatan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan yang berkesinambungan.

7. Dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada

program pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dengan melakukan koordinasi

penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik

negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata

persuratan, serta kerumahtanggaan Pusat.

Page 27: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

20 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB III

KELEMBAGAAN, KEGIATAN POKOK, TARGET KINERJA,

DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan pada pasal 788 menjelaskan bahwa tugas Pusat

Pendidikan SDM Kesehatan adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,

pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya

manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pusat Pendidikan SDM Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan kebijakan teknis bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan

kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi

akreditasi dna pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan

2. Pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan,

penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi akreditasi

dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan

3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan

kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi

akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan

4. Pelaksanaan administrasi Pusat

Untuk mencapai tujuan program Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, dilaksanakan melalui 4

(empat) kegiatan, yaitu :

1. Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan

2. Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan

3. Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan

4. Tata Usaha Pendidikan SDM Kesehatan

Page 28: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

21 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

B. Kegiatan Pokok dan Target Kinerja

Kegiatan pokok Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019 terdiri dari : (1) Fasilitasi

Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan; (2) Penyelenggaraan Pendidikan; (3) Fasilitasi

Akreditasi dan Pengendalian Mutu; (4) Tata Usaha Pusat Pendidikan SDM Kesehatan. Target

kinerja merupakan penilaian dari pencapaian kegiatan yang diukur secara berkala dan

dievaluasi pada setiap tahunnya. Sasaran kinerja kegiatan dihitung secara kumulatif selama

lima tahun dan berakhir pada tahun 2019, kecuali untuk tata usaha sasaran kinerja dihitung

per tahun karena merupakan kegiatan yang akan dilakukan setiap tahunnya.

1. Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan

Sasaran kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan adalah

tersusunnya rencana pengembangan pendidikan dan kemitraan, melalui kegiatan :

a. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan pendidikan sumber daya manusia kesehatan,

dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut:

1) Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis Pengembangan Pendidikan SDM

Kesehatan sebanyak 7 dokumen.

2) Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan sebanyak 9

dokumen.

3) Jumlah dokumen dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan

peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan sebanyak 12

dokumen.

4) Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program bantuan

biaya pendidikan sebanyak 37.819 orang.

5) Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan

pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM

kesehatan, kebutuhan kompetensi tenaga kesehatan menurut jenis tenaga

kesehatan, sebanyak 8 dokumen.

b. Pelaksanaan kemitraan bidang pendidikan kesehatan, dengan indikator pencapaian

sasaran kegiatan sebagai berikut :

1) Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang

kesehatan sebanyak 8 dokumen.

2) Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan dalam dan

luar negeri sebanyak 18 dokumen.

Page 29: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

22 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

3) Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama bidang

pendidikan kesehatan di dalam dan luar negeri sebanyak 8 dokumen.

2. Penyelenggaraan Pendidikan

Sasaran kegiatan penyelenggaraan pendidikan adalah meningkatnya mutu tenaga

kesehatan melalui fasilitasi teknis penyelenggaraan pendidikan dan penunjang

pendidikan, melalui kegiatan :

a. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui fasilitasi teknis penyelenggaraan

pendidikan, dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :

1) Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi

bidang Kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT)

sebanyak 4 dokumen.

2) Jumlah dokumen pengembangan pengembangan penyelenggaraan Pendidikan

SDM kesehatan sebanyak 16 dokumen.

b. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui fasilitasi penunjang pendidikan,

dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :

1) Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun sesuai

dengan peraturan sebanyak 4 dokumen.

2) Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non

akademik sebanyak 8 dokumen.

3. Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan

Sasaran kegiatan fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan adalah

terlaksananya mutu pendidikan tenaga kesehatan, melalui kegiatan :

a. Peningkatan mutu pendidikan melalui fasilitasi akreditasi pendidikan tenaga

kesehatan, dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :

1) Jumlah dokumen kebijakan teknis akreditasi program studi/institusi Poltekkes

kemenkes RI sebanyak 5 dokumen.

2) Persentase program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik sebanyak

60% (sampai tahun 2016).

3) Jumlah Program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik

sebanyak 351 prodi (kumulatif).

Page 30: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

23 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

4) Jumlah institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 30

institusi.

5) Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi fasilitasi pelaksanaan akreditasi

Poltekkes Kemenkes RI sebanyak 7 dokumen.

b. Peningkatan mutu pendidikan melalui pengendalian mutu pendidikan tenaga

kesehatan, dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :

1) Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan tenaga

kesehatan sebanyak 9 dokumen.

2) Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan

sebanyak 27 dokumen.

3) Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya

sebanyak 3.510 orang (sampai dengan tahun 2016).

4) Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu nakes sebanyak 19 kurmod

(sampai dengan tahun 2016).

5) Jumlah dokumen peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan sebanyak 6

dokumen.

4. Tata Usaha

Sasaran kegiatan ketatausahaan adalah terlaksananya dukungan layanan manajemen

pendidikan SDM Kesehatan yang akan dicapai setiap tahunnya, dengan indikator

pencapaian sasaran sebagai berikut :

a. Jumlah dokumen perencanaan, program dan anggaran dan evaluasi dan pelaporan

sebanyak 10 dokumen.

b. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN sebanyak 6 dokumen.

c. Jumlah dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan

serta kerumah tanggaan sebanyak 15 dokumen.

d. Jumlah layanan internal perkantoran sebanyak 12 bulan layanan.

C. Kerangka Pendanaan

Dalam penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan dibutuhkan

pembiayaan yang dijamin kecukupan dalam penyediaannya, benar dalam

pengalokasiannya serta efektif dan efisien dalam pembelanjaannya. Pembiayaan ini harus

Page 31: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

24 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

tersedia secara berkesinambungan sesuai dengan pentahapannya selama periode Rencana

Kegiatan Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2015-2019. Sumber

pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber lain

yang merupakan suplemen terhadap APBN yang dapat disediakan.

Perkiraan kebutuhan pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM kesehatan

dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 : Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Tahun 2015 - 2019 (dalam ribuan rupiah)

No Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Fasilitasi

Pengembangan

Pendidikan

10.696.255

14.834.871

81.566.030 233.560.380 154.693.968

2 Kemitraan 2.903.056 4.359.872 2.809.832 5.628.770 6.191.647

3 Fasilitasi Teknis

Pendidikan

4.276.179 11.496.960 2.709.086 3.951.479,4 4.346.627,34

4 Fasilitasi

Penunjang

Pendidikan

9.669.268 7.492.539 2.438.350 2.682.185 2.950.403,5

5 Fasilitasi

Akreditasi

2.171.174 5.361.546 2.387.280 2.626.008 2.888.608,8

6 Pengendalian

Mutu

7.186.896 14.128.655 2.924.726 6.712.248,6 7.383.473,46

7 Ketatausahaan

Pendidikan SDM

Kesehatan

7.097.172 5.446.407 4.967.905 4.879.060 5.366.966

Jumlah 44.000.000 63.120.850 99.803.209 260.040.131 183.821.694

Page 32: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

25 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB IV

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Pemantauan dan penilaian merupakan suatu proses pengamatan terhadap

penyelenggaraan/pelaksanaan suatu rencana, dalam hal ini Rencana Aksi Kegiatan Pusat

Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019, dan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh

kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan serta kebijakan yang telah ditetapkan.

A. Pemantauan

Pemantauan terhadap rencana kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019

ditujukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan pendidikan SDM kesehatan, yang dilakukan

secara berkesinambungan selama kurun waktu 2015 -2019. Dengan demikian pemantauan

ditekankan pada input dan proses pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pusat Pendidikan

SDM Kesehatan.

Pemantauan dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi obyek yang menjadi

sasaran pemantauan dan secara tidak langsung dengan cara analisis atas laporan

pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM kesehatan. Pemantauan dilakukan setiap bulan dan

triwulan, sejalan dengan pelaporan yang dilakukan pada e-monev DJA dan e-monev

Bappenas.

B. Penilaian

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019

ditujukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pendidikan SDM kesehatan dalam

pencapaian tujuan dan sasaran selama kurun waktu 2015-2019 yang telah ditetapkan, serta

dilakukan sebagai berikut :

1. Penilaian tahunan dalam kerangka penilaian kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

dan Laporan Tahunan.

2. Penilaian tengah periode (Midterm Evaluation) yang dilakukan pada tahun 2017.

Page 33: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

26 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

3. Penilaian akhir (Endterm Evaluation) yang dilakukan pada akhir tahun 2019 atau awal

tahun 2020.

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019

dilakukan dengan menilai pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan baik sasaran

strategis maupun sasaran dari masing- masing kegiatan pelaksanaan dan rincian kegiatan,

seperti tercantum dalam Bab III Kelembagaan, Kegiatan Pokok, Target Kinerja, dan Kerangka

Pendanaan.

Khusus untuk penilaian tahunan, disamping dilakukan penilaian terhadap sasaran strategis

dan sasaran kegiatan pelaksanaan, juga dilakukan penilaian terhadap realisasi anggaran.

Agar penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019

dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka perlu dilakukan penguatan pelaporan

pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM Kesehatan.

Semua hasil penilaian kegiatan Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019, baik penilaian

tahunan, penilaian tengah periode dan penilaian akhir periode didokumentasikan dalam

bentuk laporan.

Page 34: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

27 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB V

PENUTUP

Revisi Rencana Aksi Pusdik SDM Kesehatan ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan yang harus

dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015 - 2019 meliputi pendahuluan, arah kebijakan dan

strategi, kelembagaan, kegiatan pokok, target kinerja, kerangka pendanaan, serta pemantauan

dan penilaian sebagai acuan bagi bidang/bagian di lingkungan Pusdik SDM Kesehatan dalam

perencanaan kegiatan dan anggaran setiap tahunnya.

Penyusunan Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan ini dilakukan karena terdapat

perubahan target indikator yang menyesuaikan dengan hasil evaluasi terhadap capaian kinerja

Pusdik SDM Kesehatan.

Dengan demikian, Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan dapat menjadi acuan

dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran Pusdik SDM Kesehatan untuk mencapai kinerja yang

lebih baik lagi.

Page 35: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

28 Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

LAMPIRAN

Page 36: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

MATRIKS TARGET KINERJA RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN TAHUN 2015 – 2019

NO

KEGIATAN PELAKSANAAN

SASARAN

RINCIAN KEGIATAN INDIKATOR

DEFINISI OPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

BASELINE (2014)

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

I PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

1. Fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan

Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan

1) Fasilitasi pengembangan pendidikan, meliputi :

(a) Penyusunan

kebijakan teknis tentang Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan

Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan

dokumen rancangan kebijakan teknis pengembangan pendidikan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan program kesehatan, perkembangan IPTEK dan peraturan yang berlaku seperti : pedoman pengembangan prodi, juknis, juklak

Menghitung jumlah dokumen rancangan kebijakan yang telah disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan

2 1 2 1 1

Page 37: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(b) Pengembangan

pendidikan SDM kesehatan

Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM Kesehatan

dokumen rencana pengembangan pendidikan SDM Kesehatan dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan/Pengajaran, Penelitian dan Pengabmas) seperti fasilitasi roadmap pendidikan termasuk PJJ, fasilitasi roadmap pengembangan penelitian dan pengabmas

Nilai absolut dokumen rencana pengembangan pendidikan SDM Kesehatan pada tahun berjalan

1 1 1 1 1

(c) Penyusunan

dokuman dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan

Jumlah dokuman dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan

dokumen dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan jarak jauh dan percepatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan, seperti panduan bagi dosen dan tutor PJJ,instrumen RPL, laporan kegiatan dan laporan monev

Nilai absolut dokumen mendukung pelaksanaan pendidikan jarak jauh dan program percepatan pendidikan dalam satu tahun berjalan

1 2 3 3 3

Page 38: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(d) Program

peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan jenjang JPM/Diploma I ke Dimploma III

Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan program bantuan biaya pendidikan

Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan (PNS) dengan kualifikasi pendidikan JPM/DI yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan kejenjang Diploma III

Jumlah peserta baru dan lama penerima bantuan pendidikan.

0 0 16,190k) 30,620k) 37,819k)

(e) Kajian Pendidikan

SDM Kesehatan Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan

Dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi tenaga kesehatan menurut jenis SDM kesehatan seperti kajian program PJJ, kajian kompetensi lulusan, kajian kebutuhan pendidikan (prodi) SDM kesehatan (termasuk kajian kebutuhan pendidikan tenaga kesehatan/program studi)

Nilai absolut dokumen kajian pendidikan SDM kesehatan dalam satu tahun berjalan

1 0 1 1 1

Page 39: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2) Kemitraan, meliputi :

(a) Penyusunan

kebijakan teknis tentang kemitraan pendidikan bidang kesehatan

Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan

dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan seperti petunjuk teknis, pedoman, panduan kerjasama pendidikan bidang kesehatan

Menghitung jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan

- 2 2 2 2

(b) Kemitraan

pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri

Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri

dokumen fasilitasi kerjasama bidang akademik dan/atau non akademik perguruan tinggi dengan pihak lain baik di dalam dan luar negeri seperti rekomendasi, telaah, laporan, rancangan MoU/MoA

Menghitung jumlah dokumen fasilitasi kerjasama bidang akademik dan/atau non akademik perguruan tinggi dengan pihak lain baik di dalam dan luar negeri

- 3 5 5 5

(c) Monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kemitraan pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri

Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri

dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri

Menghitung jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri

- 1 1 1 1

Page 40: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2. Penyelenggaraan pendidikan

Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan

1) Fasilitasi teknis pendidikan, meliputi :

(a) Penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi pendidikan SDM Kesehatan

Jumlah dokume kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT)

dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan sesuai dengan SNPT seperti pedoman, juklak, juknis dan protap

Menghitung jumlah dokumen kebijakan yang telah disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan

2 2 1 1

(b) Pengembangan dokumen penyelanggaraan Pendidikan SDM Kesehatan

Jumlah dokumen pengembangan penyelenggraan Pendidikan SDM Kesehatan

dokumen pengembangan teknis penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi pendidikan tenaga kesehatan, seperti penyusunan kurikulum inti, IPE, IPC

Menghitung Jumlah dokumen pengembangan teknis pelaksaan pendidikan SDM Kesehatan

4 4 4 4

Page 41: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2) Fasilitasi penunjang

pendidikan, meliputi :

(a) Penyusunan

kebijakan teknis penunjang pendidikan

Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun sesuai dengan peraturan

dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun sesuai dengan peraturan seperti pedoman, juknis, juklak , protap

Menghitung jumlah dokumen yang disusun terkait kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan

1 1 1 1

(b) Pengembangan

penunjang pendidikan akademik dan non akademik

Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik

dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan, perkembangan IPTEK dan peraturan yang berlaku seperti : sistem informasi, manajemen laboratorium dan perpustakaan, pengembangan modul pembelajaran,pengembangan sarana prasarana pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan

Menghitung jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik pada tahun berjalan yang disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan

2 2 2 2

Page 42: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

3 Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu pendidikan

Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan

1) Fasilitasi Akreditasi, meliputi :

(a) Penyusunan kebijakan teknis akreditasi program studi/institusi pendidikan nakes

Jumlah kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI

dokumen kebijakan teknis seperti pedoman, juknis, kajian akreditasi prodi/institusi

Menghitung jumlah dokumen kebijakan teknis akreditasi program studi dan institusi yang ditanda tangan oleh Kapus atau Ka badan

0 1 2 1 1

Persentase program studi/Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik

Jumlah prodi/Poltekkes kemenkes yang terakreditasi baik dibandingkan dengan jumlah prodi yang habis masa berlakunya dan prodi baru dikali seratus persen

Jumlah program studi/ Poltekkes yang terakreditasi baik dibandingkan dengan jumlah prodi yang habis masa berlakunya dan prodi baru dikali seratus persen

50% 60% 0 0 0

(b) Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi program studi Pendidikan Poltekkes Kemenkes

jumlah program studi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan yang terakreditasi sangat baik

Program studi Poltekkes yang terakreditasi minimal B

Jumlah prodi poltekkes kemenkes yang terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa berlaku dan reakreditasi yang diakumulasikan dari tahun sebelumnya

153k) 213k) 295 (k) 321(k) 351(k)

Page 43: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(c) Fasilitasi

Pelaksanaan Akreditasi Institusi Pendidikan (Poltekkes) Kemenkes

jumlah Institusi poltekkes yang terakreditasi sangat baik

Institusi Poltekkes yang terakreditasi minimal B

Jumlah Institusi poltekkes kemenkes yang terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa berlaku dan reakreditasi yang diakumulasikan dari tahun sebelumnya

4(k) 6 (k) 20 (k) 25 (k) 30 (k)

(d) Monitoring dan

Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI

Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI

Dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI seperti workshop pasca akreditasi, PD-DIKTI, Profil Diknakes, analisis data pelaksanaan akreditasi prodi/institusi

Menghitung Dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI dalam tahun berjalan

2 1 2 2 2

Page 44: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2) Pengendalian mutu

pendidikan, meliputi :

(a) penyusunan

kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM kesehatan

Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan

dokumen kebijakan teknis Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan, seperti : standar, pedoman, juknis,juklak, SOP terkait dengan Pengendalian mutu pendidikan SDM kesehatan

Menghitung jumlah dokumen kebijakan teknis Pengendalian Mutu SDM Kesehatan yang ditanda tangan oleh Kapus atau Ka badan atau Menteri Kesehatan

1 2 2 2 2

(b) Pengendalian

mutu internal pendidikan SDM kesehatan

Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan

dokumen kegiatan pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti Sistem Informasi SPMI berbasis Web, Audit Mutu Internal, Try Out/Uji Kompetensi, Pemantauan Penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, yang sudah dilakukan pengolahan dan analisis data

Menghitung jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan

3 6 6 6 6

Page 45: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(c) Peningkatan

kapasitas bagi pendidik

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya

Pendidik yang telah ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan yang tersertifikasi

menghitung jumlah tenaga pendidik yang telah ditingkatkan kapasitasnya

1.200 2.310 0 0 0

(d) Penyusunan

kurikulum dan modul peningkatan mutu nakes

Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu nakes

kurikulum dan modul yang telah disusun dan dicetak terkait dengan peningkatan mutu nakes seperti peningkatan kapasitas dosen dalam membuat soal, peningkatan kapastitas dosen dalam metodologi penelitian

menghitung jumlah kurikulum dan modul yang telah disusun pada tahun berjalan

10 9 0 0 0

(e) Peningkatan Mutu

Pendidikan tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan

dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan yang berkaitan dengan mutu lulusan, mutu pendidik dan kependidikan seperti Sipenmaru, Sertifikasi dosen

menghitung jumlah dokumen laporan Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan

1 2 1 1 1

Page 46: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

4. Ketata-usahaan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Peningkatan kualitas Pendidikan SDM Kesehatan

(a) Penyusunan

Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran , Evaluasi dan Pelaporan

Jumlah Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan

Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan seperti Bahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Bahan Renja KL,Bahan Renstra, Bahan RAP, RAK,DIPA RKA-KL, POK, PK,RPD/RPK, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan, LAKIP

Menghitung Jumlah Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan

10 10 10 10 10

(b) Penyusunan

Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN seperti Laporan SAI, LK, SIMAK BMN, SIBARJA, Laporan Penghapusan, Pengadaan Barjas

Menghitung Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

6 6 6 6 6

Page 47: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(c) Penyusunan

Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tat persuratan serta kerumahtanggaan

Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta kerumahtanggaan

Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tat persuratan serta kerumahtanggaan seperti SKP,KGB,KP,SIMKA, usulan pensiun, mutasi dan permasalahan kepegawaian,ABK,SOP, Infojab,PMPRB online, tatalaksana organisasi, penataan arsip, penyusutan arsip dan e-filling)

Menghitung Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tat persuratan serta kerumahtanggaan

15 15 15 15 15

Page 48: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(d) Layanan Internal

Perkantoran Jumlah Layanan Internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Layanan internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun (12 kali layanan) seperti Pengawalan Pimpinan, Pembinaan,Rapat Koordinasi Pemeliharaan Perkantoran, Pencetakan.

Menghitung layanan dalam satu tahun (12 layanan)

12 12 12 12 12

Page 49: 26 - kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2020/04/Re… · C. Maksud dan Kegunaan 10 D. Dasar Hukum 10 E. Sistematika Penulisan 12 BAB II. ARAH KEBIJAKAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(b) Pengembangan pendidikan SDM kesehatan

Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM Kesehatan

dokumen rencana pengembangan pendidikan SDM Kesehatan dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan/Pengajaran, Penelitian dan Pengabmas) seperti fasilitasi roadmap pendidikan termasuk PJJ, fasilitasi roadmap pengembangan penelitian dan pengabmas

Nilai absolut dokumen rencana pengembangan pendidikan SDM Kesehatan pada tahun berjalan

1 1 1 1 1