2569

212
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP N 5 SEMARANG POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Fitri Yuni Astiti NIM : 4101403529 Program Studi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Upload: agus-wahyudi

Post on 24-Jul-2015

392 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2569

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED

LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VIII SEMESTER II SMP N 5 SEMARANG POKOK BAHASAN

BANGUN RUANG SISI DATAR TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nama : Fitri Yuni Astiti

NIM : 4101403529

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

Page 2: 2569

ii

PENGESAHAN

SKRIPSI

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 5 Semarang

Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Pelajaran 2006/2007

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : .......................

Tanggal : ......................

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris, Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130781011 NIP. 130815345

Pembimbing Utama, Ketua Penguji, Drs. Wuryanto, M.Si Isnaini Rosyida, S.Si. M.Si NIP. 131281225 NIP. Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji, Dra. Sunarmi, M.Si Drs. Wuryanto, M.Si NIP. 131763886 NIP. 131281225 Anggota Penguji, Dra. Sunarmi, M.Si NIP. 131763886

Page 3: 2569

iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Yakinlah kamu bahwa jarak antara kesulitan

dengan kemudahan itu sangat dekat, karena itu

syukurilah segala yang telah Allah berikan

sehingga kamu dapat menyelesaikan urusanmu

itu.(Penulis)

People who concentrate on his thought must be succes.

(Penulis)

Persembahan

Skripsi ini kuperuntukkan:

Bapak, Ibu dan Adikku tersayang yang selalu mendoakan

Ananda.

Pak Lek dan Bu lek serta semua saudara-saudaraku.

Teman-teman kost χ2 mbak Een, Aming, Deni, Ana, Hati,

Anik dan semuanya yang telah memberikan dukungan

kepada penulis.

Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Pendidikan

Matematika’03.

Rekan-rekan PPL SMP N 5 Semarang dan KKN desa

Galandang Pemalang.

Almamaterku.

Page 4: 2569

iv

ABSTRAK

Fitri Yuni Astiti, 2007 “ Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning) Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 5 Semarang Pokok Bahasan Bangun ruang Sisis Datar Tahun Pelajaran 2006/2007”.

Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam mata pelajarn matematika merupakan salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan yang memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Salah satu pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP pokok bahasan bangun ruang sisi datar”. Lebih spesifik tujuan dari penelitian adalah : (1) meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sisi datar, (2) untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dan dan kegiatan mengajar guru dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

Sintaks pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 tahap . Tahap 1: Mengoriantasi siswa pada masalah, Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar, Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual dan kelompok, Tahap 4 : Mengembangkan dan meyajikan hasil karya, tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Setting penelitian adalah SMP N 5 Semarang dengan subyek penelitian adalah kelas VIII B yang berjumlah 42 siswa (18 siswa putra dan 24 siswa putri). Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tahapan tiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajarn berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I belum menunjukkan hasil yang optimal dalam meningkatkan hasil belajar, oleh karena itu dilakukan siklus II. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan antara lain : Pada siklus I yang tuntas belajar sebanyak 32 siswa dengan prosentase ketuntasan klasikal 76,19% denagn niali rata-rata kelasnya 76,36 dan pada siklus II banyaknya siswa yang tuntas adalah 35 siswa dengan prosentase ketuntasan klasikal 88,1% dengan nilai rata-rata kelasnya 81,7 %. Aktivitas siswa selama pembelajaran mengalami peningkatan setiap siklusnya, dari 61,1% pada siklus pertama menjadi 72,2% pada siklus kedua. Hopotesis tindakan dan indikator kinerja telah tercapai sehingga tidak prlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Simpulan dari penelitian ini adalah : (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 5 Semarang sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok tahun pelajaran 2006/2007, (2) Dengan model pembelajaran berbasis masalah aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Saran dari penelitian ini adalah : (1) Meskipun penelitian tindakan kelas ini hanya sampai 2 siklus dan sudah mencapai hipotesis tindakan, namun guru hendaknya terus mengadakan penelitian selanjutnya agar kemampuan siswa lebih meningkat lagi, (2) Siswa dibiasakan untuk belajar kelompok dalam menyelesaikan masalah atau tugas tertentu bagi

Page 5: 2569

v

keberhasilan belajarnya. Karena belajar kelompok merupakan cara yang efektif untuk melatih sifat kesosialan siswa, antara lain : menghargai pendapat teman, memberikan keempatan berbicara kepada teman, tidak menang sendiri dan saling membantu, (3) Siswa perlu dilatih untuk berani mengemukakan pendapat di depan teman-temannya dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat/idenya. Setiap pelaksanaan tugas kelompok beberapa siswa sebagai perwakilan menyajikan hasil karya kelompoknya dan menjelaskannya di depan kelas ( presentasi).

Page 6: 2569

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kekuatan, kesabaran, kemudahan beserta rahmat dan

hidayahNya, sehingga dapat terselesaikannya skripsi yang berjudul “Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 5 Semarang Pokok Bahasan

Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Pelajaran 2006/2007 ” dengan baik.

Terselesaikannya skripsi ini bukan karena upaya penulis seorang, namun

dengan berbagai bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis akan

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dorongan serta bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada pihak-pihak

berikut:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri

Semarang.

4. Drs. Wuryanto, M.Si, Dosen pembimbing utama yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: 2569

vii

5. Dra, Sunarmi, M.Si, Dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Suharto, S.Pd, MM, Kepala SMP Negeri 5 Semarang yang telah memberikan

ijin dalam pelaksanaan penelitian.

8. Suyatmi, S.Pd, Guru Matematika SMP Negeri 5 Semarang yang telah

membantu dalam proses pelaksanaan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIIIB SMP N 5 Semarang yang telah membantu dalam

proses pelaksanaan penelitian.

10. Bapak, Ibu dan Adikku tersayang yang telah memberikan kasih sayang, doa,

dan motivasi serta bantuan lain baik moril maupun spirituil kepada penulis..

11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kekurang sempurnaannya, sehingga penulis mohon kiranya pembaca

memberikann kritik dan saran yang dapat membantu penulis dalam perbaikan di

masa yang akan datang. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi bermanfaat

bagi pembaca yang memerlukannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Penulis

Page 8: 2569

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Permasalahan.......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian.................................................................. 4

E. Penegasan Istilah .................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan Skripsi................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori ....................................................................... 9

1. Mata Pelajaran Matematika Untuk SMP

Kurikulum 2006 ............................................................ 9

2. Masalah dan Pemecahan Masalah ................................... 10

3. Hasil Belajar..................................................................... 12

4. Model-Model Pembelajaran............................................. 14

Page 9: 2569

ix

5. Pembelajaran Berbasis Masalah....................................... 15

6. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ........................... 18

7. Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berbasis

Masalah ............................................................................ 23

B. Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar.............................. 26

1. U nsur-Unsur Kubus dan Balok........................................ 26

2. Kerangka Kubus dan Balok ............................................. 29

3. Jaring-Jaring Kubus dan Balok ........................................ 29

4. Luas Permukaan Kubus dan Balok .................................. 31

5. Volume Kubus dan Balok ................................................ 33

C. Kerangka Berfikir ................................................................... 35

D. Hipotesis Tindakan................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ................................................................... 37

B. Setting Penelitian.................................................................... 37

C. Desain Penelitian Tindakan Kelas.......................................... 37

D. Prosedur Pengambilan Data ................................................... 50

E. Indikator Kinerja .................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian....................................................................... 52

B. Pembahasan ............................................................................ 72

BAB V PENUTUP

A. Simpulan................................................................................. 78

Page 10: 2569

x

B. Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 11: 2569

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas VIIIB ........................................... 81

Lampiran 2. Daftar Pembagian Kelompok Kelas VIIIB............................ 82

Lampiran 3. Instrumen Skenario Pembelajaran ......................................... 83

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (0I).................. 84

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (02)................. 88

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (03)................. 92

Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I (01).................................... 95

Lampiran 8. Kunci jawaban LKS Siklus I (01).......................................... 96

Lampiran 9. Contoh soal dan PR ............................................................... 97

Lampiran 10. Kunci jawaban masalah (01), contoh soal & PR................... 98

Lampiran 11. PR Siklus I (02) ..................................................................... 102

Lampiran 12. Kunci jawaban masalah (02) ................................................. 103

Lampiran 13. Kunci jawaban PR Siklus I (02) ............................................ 104

Lampiran 14. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I (03).................................... 105

Lampiran 15. Kunci jawaban LKS Siklus I (03).......................................... 113

Lampiran 16. Lembar Pengamatan untuk Guru Siklus I.............................. 114

Lampiran 17. Lembar Pengamatan untuk Siswa Siklus I ............................ 117

Lampiran 18. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I....................... 118

Lampiran 19. Lembar Pengamatan Aktivitas Diskusi Siswa Siklus I ......... 120

Lampiran 20. Rubrik Penskoran Kinerja Siswa Siklus I ............................. 123

Lampiran 21. Angket Refleksi Siswa Siklus I ............................................ 124

Page 12: 2569

xii

Lampiran 22. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ............................................ 125

Lampiran 23. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 126

Lampiran 24. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I........................................... 129

Lampiran 25. Analisis Hasil Evaluasi Siklus I ............................................ 132

Lampiran 26. Hasil Pengamatan untuk Guru Siklus I.................................. 134

Lampiran 27. Hasil Pengamatan untuk Siswa Siklus I ................................ 137

Lampiran 28. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I........................... 139

Lampiran 29. Hasil Pengamatan Aktivitas Diskusi Siswa Siklus I ............. 141

Lampiran 30. Hasil Rubrik Penskoran Kinerja Siswa Siklus I (01) ............ 144

Lampiran 31. Hasil Rubrik Penskoran Kinerja Siswa Siklus I (02) ............ 145

Lampiran 32. Hasil Angket Refleksi Siswa Siklus I ................................... 146

Lampiran 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (0I) ................ 148

Lampiran 34. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (02)................ 152

Lampiran 35. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (03)................ 154

Lampiran 36. Lembar Kegiatan Siswa Siklus II (01) ................................. 157

Lampiran 37. Lembar Kegiatan Siswa Siklus II (02) ................................. 159

Lampiran 38. Kunci jawaban LKS Siklus II (01) ........................................ 161

Lampiran 39. Kunci jawaban LKS Siklus II (02) ........................................ 162

Lampiran 40. Kunci jawaban masalah Siklus II (01)................................... 163

Lampiran 41. Masalah Untuk Diskusi Siswa Siklus II (01) ........................ 164

Lampiran 42. Kunci Jawaban Masalah untuk diskusi Siklus II (01) ........... 165

Lampiran 43. Kunci jawaban masalah Siklus II (02)................................... 168

Lampiran 44. Soal Volume Kubus, Balok dan PR Siklus II (02) ................ 169

Page 13: 2569

xiii

Lampiran 45. Kunci jawaban soal volum Siklus II (02) .............................. 170

Lampiran 46. Kunci jawaban PR Siklus II (02)........................................... 171

Lampiran 47. Masalah Untuk Diskusi Siswa Siklus II (03) ........................ 173

Lampiran 48. Kunci Jawaban Masalah untuk diskusi Siklus II (03) ........... 174

Lampiran 49. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ........................................... 177

Lampiran 50. Soal Evaluasi Siklus II........................................................... 178

Lampiran 51. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II ......................................... 180

Lampiran 52. Analisis Hasil Evaluasi Siklus II ........................................... 183

Lampiran 53. Hasil Pengamatan untuk Guru Siklus II ................................ 185

Lampiran 54. Hasil Pengamatan untuk Siswa Siklus II............................... 188

Lampiran 55. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ......................... 190

Lampiran 56. Lembar Pengamatan Aktivitas Diskusi Siswa Siklus II ........ 192

Lampiran 57. Hasil Rubrik Penskoran Kinerja Siswa Siklus II (01) ........... 195

Lampiran 58. Hasil Rubrik Penskoran Kinerja Siswa Siklus II (02) ........... 196

Lampiran 59. Hasil Angket Refleksi Siswa Siklus II ................................. 197

Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 199

Lampiran surat ............................................................................................. 201

Page 14: 2569

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat

yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu terus-menerus

berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum

memenuhi harapan. Hal itu lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa

tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan

pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Adanya berbagai pembaharuan

dalam pengembangan kurikulum merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) merupakan paradigma baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Ide

KTSP ini diharapkan akan membawa perbaikan di dunia pendidikan. Namun

demikian harapan KTSP tidak akan membuahkan hasil yang optimal tanpa

dukungan dan kerjasama antar semua unsur pemangku pendidikan.

Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil

belajar siswa yang dicapai oleh siswa di sekolah tersebut. Dengan demikian

hasil belajar siswa pada suatu mata pelajaran tertentu merupakan salah satu

indikator kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Peningkatan

kualitas ilmu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

dilakukan pada semua kelompok mata pelajaran yang tertuang dalam Standar

Isi. Salah satunya adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi. Matematika termasuk dalam kelompok mata pelajaran ini

1

Page 15: 2569

2

merupakan obyek studi yang membutuhkan pemikiran. Artinya dalam

mempelajari matematika diperlukan kemampuan berfikir matematik yaitu

kemampuan untuk melaksanakan kegiatan dan proses atau tugas matematik.

Karena matematika bersifat abstrak maka perlu suatu cara untuk mengelola

proses belajar mengajar sehingga matematika mudah dicerna oleh siswa

dengan baik dan lebih berati serta bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Bangun ruang sisi datar merupakan salah satu pokok bahasan yang

diajarkan di kelas VIII semester II. Ada beberapa kendala yang dihadapai

dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar pokok bahasan ini. Berberapa

diantaranya adalah siswa kurang memahami konsep-konsep bangun ruang

sisi datar dan suasana pembelajaran yang cenderung kaku karena komunikasi

lebih banyak didominasi oleh guru. Adanya kendala tersebut menjadi faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan untuk memperbaiki proses

pembelajaran dan diharapkan terjadinya peningkatan hasil belajar. Salah satu

model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2006 yang dikembangkan

sekarang adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based-Learning).

Pengajaran ini menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks

belajar bagi siswa tentang cara berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan

masalah.

SMP Negeri 5 Semarang merupakan salah satu SMP favorit di kota

Semarang. Dari hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti selama PPL di

SMP N 5 Semarang ternyata nilai matematika siswa tidak begitu rendah.

Page 16: 2569

3

Namun demikian siswa masih kurang terampil dalam memecahkan masalah

matematika sehingga hasil belajarnya kurang maksimal. Untuk materi

bangun ruang sisi datar hasil belajar siswa masih kurang memuaskan, hal ini

ditandai dengan hasil tes ulangan tahun-tahun sebelumnya, sebagaimana

disajikan dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar

Tahun 2005/2006 2006/2007

Nilai Rata-rata kelas III

64,1 67,98

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun

belum memperlihatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu diupayakan

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada

materi bangun ruang kubus dan balok.

Untuk maksud tersebut akan diaplikasikan pembelajaran berbasis

masalah pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Dengan pembelajaran

berbasis masalah diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan

berfikir dalam memecahkan masalah dan menjadi pembelajar yang mandiri

sehingga hasil belajar siswa meningkat. Di samping itu juga dapat membantu

siswa belajar keterampilan pemecahan masalah dengan melibatkan mereka

pada situasi nyata ( Ibrahim dan Nur, 2000).

Page 17: 2569

4

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut ” Apakah model pembelajaran berbasis masalah

dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP kelas VIII semester II pokok

bahasan bangun ruang sisi datar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok

bahasan bangun ruang sisi datar dengan model pembelajaran berbasis

masalah.

2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini

diharapkan akan mampu

a. mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan

ketrampilan intelektual

b. meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

c. belajar dalam suasana yang menyenangkan

d. sebagai peningkatan belajar siswa untuk bekerjasama.

Page 18: 2569

5

2. Manfaat bagi Guru

a. menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah.

b. sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.

c. guru lebih terampil menggunakan metode belajar.

3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti

a. memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi

materi, dan mengembangkan seleksi instrumen.

b. memperoleh wawasan tentang pelaksanaan model pembelajaran

berbasis masalah yang beroriantasi pada hasil belajar siswa.

c. memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru matematika siap

melaksanakan tugas di lapangan.

E. Penegasan Istilah

Berdasarkan alasan pemilihan judul, maka untuk menghindari agar

persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari

tujuan semula dan juga tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan

maka perlu adanya penegasan istilah-istilah yang meliputi :

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

” Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran

dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga

siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan

keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa dan

Page 19: 2569

6

meningkatkan kepercayaan diri sendiri (menurut Arends dalam Abbas,

2000:13)”.

” Autentik yaitu masalah harus lebih berakar pada kehidupan dunia nyata

siswa dari pada berakar pada prinsip-prinsip disiplin ilmu tertentu ”.

Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berfikir

tingkat tinggi dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk

didalamnya belajar bagaimana belajar.

2. Meningkatkan

Meningkatkan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang

bersusun (W.J.S Poerwadarminto, 1984:1077)

Meningkatkan adalah usaha menaikkan (derajat, taraf, dsb) m,

mempertinggi, memperhebat (produksi), mengangkat diri, memegahkan

diri (W.J.S Poerwadarminto,1984:1078)

Maksud meningkatkan dalam penelitian ini adalah usaha memperbaiki

hasil belajar matematika siswa SMP. Ditunjukkan adanya peningkatan

nilai dari evaluasi yang diberikan pada akhir pembelajaran. Peningkatan

nilai tersebut sebagai indikator ketuntasan belajar siswa.

3. Hasil belajar

Menurut Poerwadarminta (2001) hasil diartikan sebagai akibat, kesudahan

(dari pertandingan, ujian, dan sebagainya). Sedang pengertian belajar

menurut Winkel (dalam Darsono, 2000) adalah suatu aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

Page 20: 2569

7

keterampilan, dan nilai-sikap. Dari definisi tersebut, maka yang dimaksud

dengan hasil belajar adalah akibat yang diperoleh setelah melakukan

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungannya, sehingga ada perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai-sikap. Hasil belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi

sampai dimana tingkat pemahaman siswa tentang bangun ruang kubus dan

balok.

4. Bangun Ruang Sisi Datar

Bangun ruang sisi datar merupakan pokok bahasan yang diajarkan di kelas

VIII semester 2 untuk sekolah yang telah mengunakan kurikulum tingkat

satuan pendidikan. Penerapan pokok bahasan ini banyak sekali dalam

kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini

digunakan model pembelajaran berbasis masalah yang berakar pada

masalah autentik yang didesain untuk memudahkan siswa dalam

penguasaan konsep. Bangun ruang sisi datar meliputi bangun ruang kubus,

balok, limas dan prisma. Dalam penelitian ini bangun ruang yang

dimaksud adalah bangun ruang kubus dan balok.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar sistematika skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu: bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.

Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, lembar pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran.

Page 21: 2569

8

Bagian skripsi ini terdiri dari 5 Bab, yaitu :

BAB I : Pendahuluan, berisi : Alasan Pemilihan Judul, Permasalahan,

Penegasan Istilah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian serta

Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II : Landasan Teori Dan Hipotesis, berisi : Mata Pelajaran

Matematika untuk SMP Kurikulum 2006, Masalah dan

Pemecahan Masalah, Hasil Belajar, Model-Model Pembelajaran,

Pembelajaran Berbasis Masalah, Model Pembelajaran Berbasis

Masalah, Teori Belajar Yang Mendukung Model Pembelajaran

Berbasis Masalah, Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar,

Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan.

BAB III : Metode Penelitian, berisi : Subyek penelitian, Desain Penelitian

Tindakan Kelas, Prosedur Pengambilan Data, Alat Pengumpulan

Data, Teknik pengumpulan Data dan Indikator kinerja.

BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan, berisi : Hasi-hasil Penelitian dan

Pembahasan tentang Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang

mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP kelas

VIII.

BAB V : Penutup, berisi : Simpulan dan Saran

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 22: 2569

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Mata Pelajaran Matematika untuk SMP kurikulum 2006

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa

mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan

berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan

bekerjasama. Kemampuan tersebut diperlukan agar siswa mampu bertahan

dan berkembang mengikuti keadaan yang selalu berubah dengan

memanfaatkan informasi yang diperoleh.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2006

selain disusun untuk mengembangkan kemampuan diatas, juga

dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan

matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau

gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lain.

Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu

dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

matematika, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya

dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi nyata

(Contextual Problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa

secara bertahap dibimbing. Untuk menguasai konsep matematika

penggunaan alat peraga juga perlu dilakukan untuk meningkatkan

9

Page 23: 2569

10

keefektifan pembelajaran. Dengan demikian tujuan yang diharapkan akan

tercapai.

Berdasarkan kurikulum 2006 mata pelajaran matematika untuk

SMP bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,

efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau

menjelaskan gagasan dan pertanyaan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media

lain untuk memperjelas keadaaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah.

2. Masalah dan pemecahan Masalah

Salah satu tujuan yang tercantum dalam kurikulum 2006

matematika untuk SMP adalah memecahkan masalah yang meliputi

kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

Page 24: 2569

11

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Hal ini

merupakan tuntutan yang sangat tinggi yang tidak mungkin bisa dicapai

hanya dengan hafalan, latihan pengerjaan soal yang bersifat rutin, serta

proses pembelajaran biasa.

Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong

seseorang untuk menyelesaikannyaakan tetapi tidak tahu secara langsung

apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah

diberikan kepada aeorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui

cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat

dikatakan sebagai masalah.

Untuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah,

seseorang harus mempunyai banyak banyak pengalaman dalam

memecahkan berbagai masalah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan

bahwa anak yang diberi banyak latihan pemecahan masalah memiliki nilai

lebih tinggi dari pada anak yang latihannya lebih sedikit. Menurut Polya

( dalam Suherman, 2003:91), solusi soal pemecahan masalah memuat

empat langkah fase penyelesaian, yaitu memahami masalah,

merencanakan penyelesaian, menyelesaiakan masalah sesuai rencana, dan

melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang dikerjakan.

Empat fase tesebut merupakan satu kesatuan yang sangat penting untuk

dikembangkan. Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang

diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah yang

diberikan dengan benar. Setelah siswa dapat memahami masalah dengan

Page 25: 2569

12

benar, selanjutnya mereka harus mampu menyusun rencana penyelesaian

masalah. Kemampuan siswa dalam menyusun rencana penyelesaian

masalah sangat tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan

masalah. Jika rencana peyelesaian suatu masalah telah dibuat, selanjutnya

dilakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang dianggap

paling tepat. Dan langkah terakhir dari proses pemecahan masalah

menurut Polya adalah melakukan pengecekan terhadap apa yang telah

dilakukan mulai dari fase pertama sampai fase penyelesaian ketiga.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah

sangatlah relatif. Jika seseorang dihadapkan pada suatu masalah dengan

waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya tidak dibatasi, maka

kecenderungan orang tersebut tidak akan mengkonsentrasikan pikirannya

secara penuh pada proses penyelesaian masalah yang diberikan.

Sebaliknya, jika seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah dibatasi

dengan waktu yang sangat ketat, maka potensi pikirannya akan

dikonsentrasikan secara penuh pada penyelesaian masalah tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mendorong siswa untuk

memanfaatkan waktu yang disediakan untuk memecahkan masalah

merupakan hal yang harus dikembangkan dari waktu ke waktu.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek

perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh

Page 26: 2569

13

pembelajar. Oleh karena itu jika pembelajar mempelajari pengetahuan

tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa

penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang hrus

dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan

dalam tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan

perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa

belajar telah terjadi (Gerlach dalam Chatarina, 2004:5). Perumusan tujuan

pembelajaran itu adalah hasil belajar yang diinginkan pada diri

pembelajar, agak lebih rumit untuk diamati dibandingkan dengan tujuan

lainnya, karena tujuan pembelajaran tidak dapat diukur secara langsung.

Tujuan pembelajaran merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan

melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang

diinginkan pada diri pembelajar, yakni pernyataan tentang apa yang

diinginkan pada diri pembelajar setelah menyelesaikan pengalaman

belajar.

Pentingnya perumusan tujuan pembelajaran di dalam kegiatan

pembelajaran adalah karena adanya beberapa alasan sebagai berikut.

1. Memberikan arah kegiatan pembelajaran. Bagi guru, tujuan

pembelajaran akan mengarahkan pemilihan strategi dan jenis kegiatan

yang tepat. Sedangkan bagi pembelajar, tujuan itu mengarahkan

pembelajar untuk melakukan kegiatan belajar yang diharapkan dan

mampu mengunakan waktu seefisien mungkin.

Page 27: 2569

14

2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian

pembelajaran pembinaan bagi pembelajar (remidial teaching). Dengan

tujuan pembelajaran itu guru akan mengetahui seberapa jauh

pembelajar telah menguasai tujuan pembelajaran tertentu dan tujuan

pembelajaran mana yang belum dikuasai.

3. Sebagai bahan komunikasi. Dengan tujuan pembelajaran guru dapat

mengkomunikasikan tujuan pembelajarannya kepada pembelajar

sehingga pembelajar dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti

proses pembelajaran.

4. Model – Model Pembelajaran

Saripuddin (dalam Abbas, 2000:10) mendefinisikan model

pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur yeng sistematis dalam mengkoordinasikan pengalaman belajar

untuk memcapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi perancang dan para belajar dalam merencanakan dan melaksanakan

aktivitas belajar-mengajar. Sedangkan, Joice, B dan Weil, M. (dalam

Abbas, 2000:10) mendefinisikan model pembelajaran adalah suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas atau pembelajaran dalam setting tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,

komputer, kurikulum dan lain-lain.

Arends (dalam Abbas, 2000:10) menyatakan bahwa model

pembelajaran mengacu kepada pendekatan pembelajaran termasuk di

Page 28: 2569

15

dalamnya tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran,

lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Berdasarkan definisi di atas, model pembelajaran merupakan

kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam

mengkoordinasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar,

yang berfungsi sebagai pedoman gurudalam merancang dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran dan

mengelola kelas. Dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

diperlukan perangkat pembelajaran yang dapat disusun dan

dikembangkanm oleh guru. Perangkat-perangkat itu meliputi buku guru,

buku siswa, lembar tugas/kerja siswa, media bantu seperti komputer,

transparansi, film, pedoman pelaksanaan pembelajaran, seperti kurikulum

dan lain-lain.

Menurut Arends (dalam Abbas, 2000:10) model pembelajaran

terdiri dari model pembelajaran langsung (direct instruction), model

pembelajaran kooperatif ( cooperatif learning), model pembelajaran

berbasis masalah ( problem based learning), model pembelajran diskusi

(discussion), model pembelajaran strategi (learning strategy).

5. Pembelajaran Berbasis Masalah

Ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan

pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin,

penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan.

Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru

Page 29: 2569

16

memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran

berbasis masalah antara lain bertujuan untuk membantu siswa

mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan

masalah (Ibrahim, 2002:5). Dalam pembelajaran berbasis masalah,

perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan

deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural. Oleh karena itu

penilaian tidak hanya cukup hanya dengan tes. Penilaian dan evaluasi yang

sesuai dengan model pembelajarn berbasis masalah adalah menilai

pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil penyelidikan mereka.

Penialaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan siswa tersebut,

penilaian itu antara lain asesmen kinerja, asesmen autentik dan portofolio.

Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa

merencanakan pemecahan masalah, melihat bagaimana siswa

menunjukkan pengetahuan dan ketrampilannya. Airasian dalam Diah eko

Nuryenti (2002) menyatakan bahwa penilaian performens (penilaian

kinerja) memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka

lakukan dalam situasi yang sebenarnya.

Sebagian besar problema dalam kehidupan nyata bersifat dinamis

sesuai dengan perkembangan jaman dan konteks atau lingkungannya,

maka di samping pengembangan kurikulum juga perlu dikembangkan

model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang memungkinkan

siswa dapat secara aktif mengembangkan keterampilan berfikir dalam

memecahkan masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar

Page 30: 2569

17

(learning how to learn). Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut

diharapkan siswa akan mudah beradaptasi.

Menurut Down (1987) dalam Diah Eko Nuryenti (2001), strategi

pembelajaran yang berorientasi pada learning-to-learn dibandingkan

dengan strategi yang sering dipraktekkan dalam pendidikan tradisional

( konvensional) adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Perbedaan Pembelajaran konvensional dan Pembelajaran yang mengembangkan keterampilan belajar

Strategi Pembelajaran Konvensional

Strategi yang mengembangkan keterampilan belajar

(learning-to-learn) Keterampilan belajar cenderung tertutup (tersembunyi)

Guru menjelaskan konsep Siswa pasif Kesalahan sejauh mungkin dihindarkan

Guru memberi pertanyaan dan menyediakan jawabannya

Penilaian terutama difokuskan pada produk

Keterampilan belajar dibuat terbuka dan didiskusikan

Siswa mengembangkan

konsep Siswa aktif Kesalahan dipandang sebagai

kesempatan belajar yang berguna

Guru memberikan masalah dan mendiskusikan solusi siswa

Penilaian mencakup proses dan produk (keduanya penting)

Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut

sesuai dengan pandangan kontruktivis yang menekankan kebutuhan siswa

untuk menyelidiki lingkungannya dan membangun pengetahuan secara

pribadi pengetahuan bermakna ( Ibrahim, 2000:19). Dengan demikian

ketika siswa masuk kelas mereka tidak dalam keadaan kosong, melainkan

mereka sudah memiliki pengetahuan awal. Berdasarkan pemikiran

tersebut, maka pembelajaran matematika perlu diawali dengan

Page 31: 2569

18

mengangkat permasalahan yang sesuai dengan lingkungannya

(permasalahan kontekstual). Jadi konsep dibentuk atau ditanamkan melalui

pembahasan masalah nyata.

6. Model Pembelajaran berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran

dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga

siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan

ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan

meningkatkan kepercayaan diri sendiri (menurut Arends dalam Abbas,

2000:12).

Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai

sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan

ketrampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan

pengetahuan konsep-konsep penting, di mana tugas guru harus

memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan

mengarahkan diri. Pembelajaran berbasis masalah penggunaannya di

dalam tingkat berfikir yang lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada

masalah, termasuk bagaimana belajar.

Dalam model pembelajaran berbasis masalah, guru berperan

sebagai penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog, membantu

menemukan masalah dan pemberi fasilitas penelitian. Selain itu guru

menyiapkan dukungan dan dorongan yang dapat meningkatkan

pertumbuhan inkuiri dan intelektual siswa. Pembelajaran berbasis masalah

Page 32: 2569

19

hanya dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang

terbuka dan membimbing pertukaran gagasan. Pembelajaran berbasis

masalah juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

akivitas siswa, baik secara individual maupun secara kelompok. Pada

model pembelajaran berbasis masalah guru berperan pemberi rangsangan,

pembimbing kegiatan siswa dan penentu arah belajar siswa.

a. Ciri-ciri model pembelajaran berbasis masalah

Berbagai pengembang pembelajaran berbasis masalah telah

menunjukkkan ciri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.

1) Pengajuan masalah atau pertanyaan

Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan

prinsip-prinsip atau ketrampilan akademik tertentu, pembelajaran

berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar

pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting

dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka dihadapkan

situasi kehidupan nyata yang autentik , menghindari jawaban

sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi

untuk situasi itu. Menurut Arends (dalam Abbas, 2000:13),

pertanyaan dan masalah yang diajukan haruslah memenuhi kriteria

sebagai berikut.

(a) Autentik. Yaitu masalah harus lebih berakar pada kehidupan

dunia nyata siswa dari pada berakar pada prinsip-prinsip

disiplin ilmu tertentu.

Page 33: 2569

20

(b) Jelas. Yaitu masalah dirumuskan dengan jelas, dalam arti tidak

menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya

menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya

menyulitkan penyelesaian siswa.

(c) Mudah dipahami. Yaitu masalah yang diberikan hendaknya

mudah dipahami siswa. Selain itu masalah disusun dan dibuat

sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

(d) Luas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Yaitu masalah

yang disusun dan dirumuskan hendaknya bersifat luas, artinya

masalah tersebut mencakup seluruh materi pelajaran yang akan

diajarkan sesuai dengan waktu, ruang dan sumber yang

tersedia. Selain itu, masalah yang telah disusun tersebut harus

didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

(e) Bermanfaat. Yaitu masalah yang telah disusun dan

dirumuskan haruslah bermanfaat, baik siswa sebagai pemecah

masalah maupun guru sebagai pembuat masalah. Masalah yang

bermanfaat adalah masalah yang dapat meningkatkan

kemampuan berfikir memecahkan masalah siswa, serta

membangkitkan motivasi belajar siswa.

2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada

mata pelajaran tertentu ( IPA, Matematika, Ilmu-ilmu Sosial),

masalah yang akan diselidiki telah yang dipilih benar-benar nyata

Page 34: 2569

21

agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak

mata pelajaran.

3) Penyelidikan autentik

Pengajaran berbasis masalah siswa melakukan penyelidikan

autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata.

Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,

mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan

dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika

diperlukan), membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan.

Metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah

yang sedang dipelajari.

4) Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya

Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan

produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan

peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian

masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkip

debat, laporan, model fisik, video atau program komputer (Ibrahim

& Nur, 2000:5-7 dalam Nurhadi, 2003:56)

Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama

satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok

kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan

terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk

Page 35: 2569

22

berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan

sosial dan keterampilan berfikir.

b. Tahapan pengajaran berbasis masalah

Pengajaran berbasis masalah terdiri dari lima tahapan utama (menurut

Nurhadi, 2003:58-59). Kelima tahapan itu dimulai dengan guru

memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri

dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

Tabel 3. Tahapan pengajaran berbasis masalah

Tahapan Tingkah Laku Guru

Tahap 1: Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada pemecahan masalah yang dipilihnya.

Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya

Tahap 4: Mengembagkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Page 36: 2569

23

7. Teori belajar yang mendukung pembelajaran berbasis masalah

Ada berbagai definisi tentang belajar. Dari berbagai definisi yang

dikemukakan para ahli secara singkat dapat dinyatakan: ” apabila

seseorang pada kurun waktu tertentu telah terjadi perubahan tingkah laku

dan memiliki nilai tambah, dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang

tadinya tidak terampil menjadi terampil, maka dia telah belajar sesuatu”.

Belajar dan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak

terpisahkan dari kehidupan manusia. Menurut konsep komunikasi,

pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa denagn

guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir

yang akan menjadi kebaiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Dalam

pembelajaran komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi dua arah

yaitu antara guru dengan siswa dan sebaliknya, serta antara siswa denagn

siswa.

Ada banyak teori belajar yang dikemukakan para ahli, berikut

disajikan beberapa teori belajar yang mendukung pembelajaran berbasis

masalah dan pada umumnya dijadikan landasan metode pembelajaran

dalam sistem pendidikan.

a. Teori Belajar yang dikemukakan oleh Ausubel

Menurut Ausubel belajar bermakna timbul jika siswa mencoba

menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang

dimilikinya. Hal itu terjadi, jika siswa belajar konsep yang ada.

Akibatnya, struktur konsep/pengetahuan yang telah dimiliki siswa

Page 37: 2569

24

mengalami perubahan. Namun demikian, jika pengetahuan baru tidak

berhubungan dengan pengetahuan yang ada, maka pengetahuan baru itu

akan dipelajari siswa melalui belajar hafalan. Artinya, siswa hanya

menerima selanjutnya menghafalkan materi yang sudah diperolehnya.

Hal ini disebabkan pengetahuan yang baru tidak dikembangkan dengan

keadaan lain atau pengetahuan yang ada. Tetapi pada belajar bermakna

materi yang telah diperoleh dikembangkan dengan keadaan lain

sehingga belajarnya lebih dimengerti.

b. Teori Belajar yang dikemukakan oleh Piaget

Menurut Piaget, perkembangan kognitif seseorang melalui beberapa

tahapan, yaitu sensorimotor ( sampai dengan usia 2 tahun), Concrete-

operations (usia 2-11 tahun), dan formal–operations (setelah usia 11

tahun). Pada tahap sensorimotor pengetahuan yang diperoleh masih

sangat terbatas sejalan dengan perkembangan fisik dari anak yang

bersangkutan. Pada tahap Concrete-operations anak sudah mulai belajar

simbol yang merupakan representasi dari obyek tertentu. Anak mulai

belajar menghubungkan suatu obyek dengan simbol tertentu. Sedangkan

pada tahap formal–operations pengetahuan yang diperoleh anak

semakin kompleks. Karena anak telah banyak perbendaharaan kata dan

memahami arti serta dapat mengasosiasikan dengan kata-kata lainnya.

Dalam tahap ini anak sudah dapat merangkum atau mengkombinasikan

dua konsep atau lebih untuk membentuk suatu aturan. Kombinasi dari

dua aturan atau lebih itu sudah dapat mereka gunakan untuk

Page 38: 2569

25

memecahkan suatu masalah. Contoh, untuk menghitung luas sisi kubus

berbeda caranya dengan menghitung luas sisi balok, meskipun prinsip

dasar aturannya sama.

Piaget (dalam Ibrahim, 2000:17) mengemukakan bahwa siswa dalam

segala usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan informasi dan

membangun pengetahuan mereka sendiri. Pengetahuan tidak statis

tetapi secara terus menerus tumbuh dan berubah pada saat siswa

menghadapi pengalaman baru yang memaksa mereka membangun dan

memodifikasi pengetahuan awal mereka.

Pemanfaatan teori Piaget dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Memusatkan pada proses berfikir dan bukan pada sekedar hasilnya.

Disamping kebenaran siswa, guru harus memahami proses yang

digunakan anak sehingga sampai pada jawaban itu.

2) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan

keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kelas,

pemberian pengetahuan jadi tidak mendapat penekanan, melainkan

anak didorong menemukan sendiri melalui interaksi spontan dengan

lingkungannya.

3) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan

perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa

tumbuh melewati urutan perkembangan yang sama, namun

pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan berbeda.

Page 39: 2569

26

B. Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar

1. Unsur-Unsur Kubus dan Balok

a. Unsur-Unsur pada kubus

Kubus memiliki bidang yang membatasi bagian

dalam dan bagian luar yang di sebut bidang sisi atau

sisi kubus yang selanjutnya disebut bidang.

Bidang-bidang pada kubus berpotongan atau

bertemu pada suatu garis yang di sebut rusuk.

Kubus diberi nama menurut bidang alas dan bidang atasnya.

Kubus ABCD.EFGH dengan bidang alas ABCD dan bidang atas

EFGH

Pada gambar disamping bidang ABCD ( bawah),

EFGH (atas), BCGH (kanan), ADHE (kiri) tampak

berbentuk jajar genjang, tetapi sesungguhnya

bangun itu berbentuk persegi. Jadi semua bidang

kubus berbentuk persegi.

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi

yang kongruen dan setiap tiga rusuk yang bertemu disatu titik,

saling tegak lurus.

Pada gambar diatas perhatikan rusuk AB, rusuk DC, rusuk EF dan

rusuk HG. Keempat rusuk tersebut tidak saling berpotongan dan tidak

akan pernah berpotongan walaupun diperpanjang, karena jarak antara

Bidang (membatasi bagian bawah kubus)

Rusuk (garis perpotongan bidang depan dengan bidang alas)

A

C D

E F

G H

B

Page 40: 2569

27

rusuk-rusuk tersebut tetap. Rusuk-rusuk yang demikian merupakan

rusuk-rusuk yang saling sejajar.

Jika dua garis sebidang, apabila tidak sejajar maka berpotongan, rusuk

AB dan rusuk AD adalah dua rusuk yang saling berpotongan.

Perhatikan rusuk AB dan rusuk CG masing-masing rusuk itu tidak

berpotongan dan tidak sejajar. Rusuk-rusuk yang demikian dinamakan

rusuk yang saling bersilangan. Demikian juga rusuk AC dan rusuk BF

merupakan rusuk yang saling bersilangan.

1) Diagonal Bidang dan Diagonal Ruang

Perhatikan gambar disamping jika dibuat

garis AC dan BE maka garis tersebut

menghubungkan dua titik sudut yang saling

berhadapan sehingga garis AC dan BE

disebut diagonal.

Karena garis AC dan BE terletak dibidang kubus maka AC dan BE

disebut diagonal bidang. Selanjutnya jika dibuat garis yang

menghubungkan titik H dan titik B maka garis tersebut yaitu HB

menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dan

terletak pada ruang kubus maka diagonal HB disebut diagonal

ruang. Misal diagonal ruang yang lain yaitu CE, dalam gambar

seolah-olah diagonal ruang itu lebih panjang dari diagonal ruang

HB. Padahal kedua diagonal ruang itu sama panjang.

Diagonal-diagonal ruang suatu kubus sama panjang.

A B

C D

E F

G H

Page 41: 2569

28

2) Bidang Diagonal

Kubus ABCD.EFGH dapat disekat oleh suatu

bidang, misal bidang BDHF. Maka bidang

tersebut merupakan bidang diagonal.

Bidang diagonal BDHF dibentuk oleh dua rusuk yang berhadapan,

sama panjang dan sejajar, yaitu rusuk BF dan DH.

Bidang diagonal BDHF berbentuk persegi panjang.

b. Unsur-Unsur pada Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi

panjang, dimana sepasang-sepasang persegi panjang tersebut

saling sejajar dan kongruen.

Balok memiliki 12 rusuk yang dapat dibagi menjadi 3 kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 4 rusuk yang sejajar dan sama panjang.

Ukuran balok ditentukan oleh 3 rusuk yang masing-masing mewakili

kelompok-kelompok rusuk itu.

Ukuran rusuk dinamakan panjang, lebar dan tinggi. Seperti halnya

pada kubus dalam balokpun dikenal istilah sisi, rusuk, titik sudut,

diagonal sisi dan diagonal ruang balok.

B

D

F

H

C

G

A

E

Page 42: 2569

29

2. Kerangka Kubus dan balok

a. Kerangka Kubus

Untuk membuat kerangka kubus, panjang

bahan yang diperlukan sama dengan panjang seluruh

rusuk kub karena kubus memiliki 12 rusuk yang sama

panjang, maka panjang seluruh rusuk kubus dengan panjang rusuk

r adalah 12 x r

b. Kerangka Balok

Demikian pula untuk membuat kerangka

balok yang berukuran p x l x t, bahan yang

diperlukan sama dengan panjang seluruh

rusuk balok.

Balok memiliki rusuk sepanjang p sebanyak 4 buah, sepanjang l

sebanyak 4 buah dan sepanjang t sebanyak 4 buah. Oleh karena itu,

panjang seluruh rusuk balok dirumuskan :

Panjang seluruh rusuk balok = (4 x p) + (4 x l) + (4 x t)

= 4 x (p + l + t)

3. Jaring-Jaring Kubus dan Balok

a. Jaring-jaring kubus

Jika suatu bangun ruang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian

direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar tersebut

disebut jaring-jaring.

Page 43: 2569

30

Gambar di bawah adalah model kubus ABCD.EFGH yang terbuat dari

kertas. Jika kubus itu diiris sepanjang rusuk AE, EH, HD, EF, FB, HG

dan GC kemudian direbahkan diatas bidang datar maka bangun datar

seperti gambar di bawah disebut jaring-jaring kubus. Jika rusuk-rusuk

yang diiris berbeda maka akan diperoleh jaring-jaring kubus yang

berbeda pula.

Jaring-jaring pada kubus merupakan rangkaian 6 buah persegi, yang

jika dilipat-lipat menurut garis persekutuan dua persegi dapat

membentuk kubus dan tidak ada bidang yang rangkap (ganda). Dengan

demikian tidak semua rangkaian persegi merupakan jaring-jaring

kubus.

B

D

F

H

C

G

A

E

A B

C D

F

G

G H

H H

E E

A B

C D

F

G

G

H

H

E E

E

F

H

Page 44: 2569

31

b. Jaring-jaring balok

Model balok kertas pada gambar di bawah ini diiris beberapa rusuknya,

kemudian direbahkan maka terjadilah jaring-jaring balok. Jika rusuk-

rusuk yang diiris berbeda maka akan membentuk jaring-jaring balok

yang berbeda pula.

Jaring-jaring balok yang terbentuk

4. Luas Permukaan Kubus dan Balok

Luas permukaan kubus atau balok adalah jumlah luas seluruh

permukaan (bidang) bangun ruang tersebut. Dengan demikian untuk

menentukan luas permukaan kubus atau balok, perlu diketahui hal-hal

berikut :

banyak bidang pada kubus atau balok

bentuk dari masing-masing bidang

kemudian digunakan sebagai rumus bangun datar, yaitu luas persegi dan

luas persegi panjang.

Page 45: 2569

32

a. Luas Permukaan Kubus

Kubus dengan panjang rusuk s

Karena kubus memiliki 6 buah bidang persegi

maka :

Luas permukaan kubus = 6 x luas persegi

= 6 x ( s x s )

= 6 2s

Untuk kubus dengan panjang rusuk-rusuknya s, maka :

Luas Permukaan Kubus = 6 x 2s = 6 2s

b. Luas Permukaan Balok

Gambar di samping menunjukkan balok yang

berukuran panjang p, lebar l dan tinggi t.

Karena bidang-bidang pada balok berbentuk

persegi panjang, maka :

Luas bidang alas dan atas = 2 x ( p x l ) = 2 pl

Luas bidang depan dan belakang = 2 x ( p x t ) = 2 pt

Luas bidang kiri dan kanan = 2 x ( l x t ) = 2 lt

Jadi luas permukaan balok = 2 pl + 2 pt + 2 lt

= 2 ( pl + pt + lt )

Untuk setiap balok yang berukuran panjang = p, lebar = l dan tinggi =

t, maka :

Luas Permukaan balok = 2 ( pl + pt + lt )

s s

s

p l

t

Page 46: 2569

33

5. Volume Kubus dan Balok

a. Volume Kubus

Kubus adalah bangun ruang yang memiliki banyak keistimewaan.

Volume kubus yang panjang rusuk-rusuknya 1 cm asalah 1 cm3. Kubus

yang demikian dinamakan kubus satuan (lihat Gbr.1).

Dengan menggunakan model kubus satuan dapat diketahui volum

kubus.

1) Gambar 2 menunjukkan kubus dengan panjang = 2 satuan, lebar = 2

satuan dan tinggi = 2 satuan.

Banyaknya kubus satuan yang dimuat = 8

Jadi, volume kubus tersebut = 2 x 2 x 2 = 8 satuan volum.

2) Gambar 3 menunjukkan kubus dengan panjang = 3 satuan, lebar = 3

satuan dan tinggi = 3 satuan.

Banyaknya kubus satuan yang dimuat = 27

Jadi, volume kubus tersebut = 3 x 3 x 3 = 27 satuan volum.

Jika pada gambar di samping, kubus dengan

panjang rusuk-rusuknya s satuan dan volumenya

V, maka volume kubus dapat dirumuskan

sebagai berikut.

V = s x s x s atau V = s3

s s

s

1 1

1

Gbr.2Gbr.1 Gbr.3

Page 47: 2569

34

b. Volume Balok

Untuk menentukan volum balok perhatikan gambar berikut!

Dengan menggunakan model kubus satuan dapat diketahui volum

balok.

1) Gambar 1 menunjukkan balok dengan panjang = 3 satuan, lebar = 2

satuan dan tinggi = 2 satuan.

Jadi, volume balok tersebut = 3 x 2 x 2 = 12 satuan volum.

2) Gambar 2 menunjukkan balok dengan panjang = 4 satuan, lebar = 2

satuan dan tinggi = 3 satuan.

Jadi, volume balok tersebut = 4 x 2 x 3 = 24 satuan volum.

Bila p, l, t dan V berturut-turut menyatakan banyaknya satuan

panjang, banyaknya satuan lebar dan banyaknya satuan tinggi serta

banyaknya satuan volum, maka untuk volum balok (lihat Gbr.3)

berlaku rumus sebagai berikut.

V = p x l x t

dapat pula ditulis sebagai V = ( p x l ) x t untuk (p x l) adalah

banyaknya satuan luas dari alas, yang juga disebut L. Maka rumus

volum balok menjadi berikut ini.

V = L x t

Gbr.1 Gbr.2

l

t

p

Gbr.3

Page 48: 2569

35

C. Kerangka Berpikir

Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis

masalah adalah salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2006. Dengan strategi pembelajaran ini penguasaan konsep yang

diajarkan akan mudah ditangkap oleh siswa karena dalam pembelajaran ini

siswa akan mengalami dan melakukan berdasarkan pengetahuan yang sudah

dimiliki dalam kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis masalah yang peneliti

gunakan terdiri dari lima tahapan utama yang yang dimulai dengan guru

memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan

penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Dalam pembelajaran ini perhatian

pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif tetapi

perolehan pengetahuan prosedural. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil

belajar siswa tidak cukup hanya dilakukan dengan tes. Penilaian dan evaluasi

yang sesuai dengan pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan

yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil penyelidikan mereka. Hasil belajar

akan lebih baik dan tertanam dalam diri siswa melalui suatu proses

pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh siswa. Untuk itu agar pembelajaran

dapat berjalan sesuai dengan harapan, dalam penelitian tindakan ini peneliti

melakukan pembelajaran matematika dengan pembelajaran berbasis masalah

melalui dua siklus dimana dalam setiap siklus dilakukan pendalaman materi

dan evaluasi dengan mengutamakan proses pembelajaran agar mendapat hasil

yang lebih optimal.

Page 49: 2569

36

Siswa akan dibiasakan berinteraksi dengan siswa lain melalui belajar

kelompok. Siswa belajar bersama-sama dalam kelompoknya yang terdiri dari

berbagai macam tipe, artinya kelompok tersebut bersifat heterogen dan

didalamnya terdiri dari siswa yang tergolong pandai, sedang dan lemah. Jika

ada anggota kelompok yang tidak jelas maka anggota kelompok yang merasa

mampu akan menjelaskan pada siswa tersebut. Dengan demikian

pembelajaran akan menyenangkan dan berarti bagi siswa yang selanjutnya

akan menimbulkan semangat belajar siswa dan diharapkan hasil belajar siswa

akan meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ” Dengan model pembelajaran

berbasis masalah hasil belajar siswa SMP kelas VIII pokok bahasan bangun

ruang sisi datar akan lebih meningkat ”.

Page 50: 2569

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa

kelas VIII B SMP N 5 Semarang. Dengan jumlah siswa sebanyak 42 siswa.

Dari 42 siswa mempunyai karakteristik yang sama.

B. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang berjudul” MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED

LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 5 SEMARANG POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR TAHUN PELAJARAN

2006/2007 ”

dilaksanakan di SMP Negeri 5 Semarang dengan alasan:

1. Sudah mengetahui kondisi siswanya ketika peneliti melakukan PPL

(Praktek Pengalaman Lapangan).

2. Tempatnya yang berada di Semarang sehingga lebih mudah dijangkau

peneliti.

3. Sudah mengetahui model pembelajaran yang sudah ada di sekolah tersebut.

C. Desain Penelitian Tindakan kelas

Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja dalam suatu penelitian

tindakan kelas yang di tempuh secara bertahap.

1. Mengajar : menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

37

Page 51: 2569

38

2. Evaluasi : siswa mengerjakan tes evaluasi untuk mengetahui

kemampuan siswa yang akan diterima sebagai hasil belajar.

Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan/tindakan, pengamatan dan evaluasi dan refleksi.

SIKLUS I

1. Perencanaan

a. Pada tahap perencanaan, dilakukan penentuan materi pelajaran yang

akan disajikan kepada siswa yaitu pokok bahasan bangun ruang sisi

datar dengan sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok.

Selanjutnya permasalahan diidentifikasi dan masalah dirumuskan.

b. Menyusun RP untuk pertemuan ke-1, pertemuan ke-2 dan pertemuan ke-

3 dengan sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok dan

kolaborasi antara mahasiswa peneliti dengan guru kelas penelitian

(lampiran 4, lampiran 5 dan lampiran 6).

c. Membuat kunci jawaban masalah yang disajikan pada pertemuan ke-1

sampai pertemuan ke-2 (lampiran 10 dan lampiran 12).

d. Membuat lembar kegiatan siswa (LKS), untuk pertemuan Ke-1 dengan

materi unsur-unsur kubus dan balok beserta kunci jawabannya (lampiran

7 dan lampiran 8).

e. Membuat contoh soal menentukan panjang diagonal bidang dan diagonal

ruang dan membuat PR untuk pertemuan ke-1 beserta kunci jawabannya

(Lampiran 9 dan lampiran 10).

Page 52: 2569

39

f. Membuat PR untuk pertemuan ke-2 beserta kunci jawabannya (lampiran

11 dan lampiran 13).

g. Membuat lembar kegiatan siswa (LKS) untuk pertemuan 3 dengan

materi jaring-jaring kubus dan balok beserta kunci jawabannya

(lampiran 14).

h. Membuat kisi-kisi soal untuk tes evaluasi 1 (lampiran 22)

i. Membuat soal tes evaluasi 1 beserta kunci jawabannya (lampiran 23 dan

lampiran 24).

j. Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam penyampaian materi

pelajaran. Prasarana tersebut antara lain spidol, kertas manila, selotip

dan sebagainya.

k. Membuat lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran berbasis

masalah untuk guru ( lampiran 16)

l. Membuat lembar pengamatan untuk siswa, sebagai berikut.

1) Aktivitas siswa (lampiran 18)

2) Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran berbasis masalah

(lampiran 17)

3) Rubrik penskoran kinerja siswa dalam memecahkan masalah

(lampiran 20)

4) Diskusi siswa dalam kelompok (Lampiran 19)

m. Membuat angket refleksi siswa terhadap pembelajaran.(Lampiran 21)

n. Menyiapkan alat peraga kubus dan balok.

o. Membuat daftar pembagian kelompok untuk diskusi ( Lampiran 2)

Page 53: 2569

40

2. Pelaksanaan

Siklus I pelaksanaannya direncanakan tiga pertemuan, dengan uraian

sebagai berikut.

a. Pertemuan Ke-1

Pertemuan ke-1 siklus pertama berisi penyampaian materi yang

dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan pemberian latihan melalui

LKS secara individual. Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran

berbasis masalah sebagai berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan guru terlebih

dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan

motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait

dengan sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya.

Dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang sifat-sifat

kubus dan balok serta bagian-bagiannya.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk

Page 54: 2569

41

menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan

masalah yang diberikan.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan, selanjutnya memberi PR sebagai tugas dan latihan.

b. Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-2 siklus pertama diawali dengan pembahasan PR yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan

penyampaian materi kerangka kubus dan balok dan diakhiri dengan

diskusi kelompok yang diikuti dengan presentasi siswa. Semuanya

dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

Page 55: 2569

42

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan terlebih

dahulu guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit bagi

siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran serta

memberikan motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait

dengan kerangka kubus dan balok. Dilanjutkan dengan

penyamaian materi tentang kerangka dan menemukan rumus

panjang seluruh rusuk kubus dan balok.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk

menggunakan ide dari kelompoknya sendiri.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

Page 56: 2569

43

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan, selanjutnya memberi PR sebagai latihan dan guru

membagi siswa menjadi 8 kelompok untuk pertemuan berikutnya.

c. Pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 siklus pertama diawali dengan pembahasan PR yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan

penyampaian materi jaring-jaring kubus dan balok diikuti dengan

diskusi kelompok dan penyajian hasil karya siswa serta presentasi

siswa. Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran yang sama dengan

pertemuan sebelumnya.

3. Pengamatan

a. Guru kelas penelitian sebagai observer mengamati jalannya kinerja

peneliti sebagai guru dalam pengelolaan pembelajaran matematika

berbasis masalah.

b. Observer secara umum memiliki lima tugas, yaitu:

1) mengamati kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran,

Page 57: 2569

44

2) mengamati aktivitas belajar siswa,

3) mengamati kinerja siswa dalam pembelajaran berbasis masalah,

4) mengamati kinerja siswa dalam pemecahan masalah, dan

5) mengamati diskusi siswa dalam kelompok.

4. Refleksi

Hasil pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan

dievaluasi oleh peneliti, kemudian peneliti dapat merefleksi diri tentang

berhasil tidaknya yang dilakukan. Hasil dari siklus pertama digunakan

untuk menentukan tindakan pada siklus kedua.

SIKLUS II

1. Perencanaan

Guru mengindentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan pada

refleksi I.

a. Permasalahan diidentifikasikan dan masalah dirumuskan.

b. Membuat kunci jawaban masalah yang disajikan pada pertemuan ke-1

dan pertemuan ke-2 (lampiran 40 dan lampiran 43).

c. Merancang kembali RP untuk pertemuan ke-1, pertemuan ke-2 dan

pertemuan ke-3 (lampiran 34 dan lampiran 35).

d. Menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) untuk pertemuan ke-1 siklus

kedua beserta kunci jawabannya (lampiran 36 dan lampiran 38).

e. Menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) untuk pertemuan ke-2 siklus

kedua beserta kunci jawabannya (lampiran 37 dan lampiran 39) .

Page 58: 2569

45

f. Membuat kartu masalah untuk pertemuan ke-1 beserta kunci

jawabannya (lampiran 41 dan lampiran 42)

g. Membuat kartu masalah untuk pertemuan ke-2 beserta kunci

jawabannya (lampiran 46 dan lampiran 47).

h. Menyusun kembali kisi-kisi soal tes evaluasi 2 (lampiran 48).

i. Menyusun soal tes evaluasi 2 beserta kunci jawabannya (lampiran 49

dan lampiran 50).

j. Mempersiapkan kembali prasarana yang diperlukan.

k. Mempersiapkan kembali lembar pengamatan untuk mengamati situasi

dan kondisi selama pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Siklus kedua ini juga direncanakan dalam tiga pertemuan, dengan uraian

pelaksanaannya sebagai berikut.

a. Pertemuan Ke-1

Pertemuan ke-1 siklus kedua berisi penyampaian materi yang

sebelumnya guru memberikan masalah yang berkaitan dengan materi

yang akan disampaikan, dilanjutkan pemberian LKS sebagai media bagi

siswa untuk menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus dan balok

secara individual kemudian diskusi kelompok. Semuanya dilaksanakan

melalui pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan guru terlebih

dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan

Page 59: 2569

46

motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan serta apersepsi

tentang satuan luas sebagai prasyarat materi yang akan disampaikan.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait luas

permukaan kubus dan balok. Dilanjutkan dengan pembagian

LKS menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru meminta siswa untuk berkelompok yang

terdiri dari 5-6 siswa sesuai dengan kelomo yang sudah dibagi.

Guru meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri menyelesaikan masalah yang diberikan.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Page 60: 2569

47

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan.

b. Pertemuan Ke-2

Pertemuan ke-2 siklus kedua tidak begitu berbeda dengan pertemuan

ke-1 berisi penyampaian materi dilanjutkan pemberian LKS kemudian

diskusi kelompok dan penyajian hasil diskusi. Semuanya dilaksanakan

melalui pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan guru terlebih

dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan

motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait

dengan volum kubus dan balok. Dilanjutkan pemberian LKS

sebagai media bagi siswa untuk menemukan sendiri rumus

volum kubus dan balok.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Page 61: 2569

48

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk

menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan

masalah yang diberikan.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan, selanjutnya memberi PR sebagai tugas dan latihan.

c. Pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 siklus 1 diawali dengan pembahasan PR yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan diskusi kelompok,

Page 62: 2569

49

penyajian hasil karya siswa serta presentasi siswa. Semuanya

dilaksanakan melalui tahap pembelajaran yang hampir sama dengan

pertemuan sebelumnya.

3. Pengamatan

Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran. Peneliti menilai

kemampuan siswa melalui hasil tes pada pertemuan siklus II Peniliti

mengamati jalannya pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran berbasis masalah. Pengamatan dilaksanakan saat proses

belajar mengajar berlangsung. Aspek yang diamati adalah:

a. Jalannya pengelolaan pembelajaran matematika,

b. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Semua hasil observasi di catat dalam kertas observasi yang dipersiapkan

sebelumnya dan latihan soal setelah di beri tugas rumah

4. Refleksi

Refleksi pada akhir siklus 2 dilakukan dengan melihat catatan hasil

observasi, angket dan hasil evaluasi siswa. Refleksi dilakukan meliputi

refleksi siklus 1 dan refleksi siklus 2. Refleksi ini dilakukan dengan

mendiskusikan hasil pengamatan, data angket dan hasil evaluasi untuk

mendapat kesimpulan. Diharapkan setelah akhir siklus 2 ini implementasi

pembelajaran berbasis masalah dapat meingkatkan hasil belajar siswa

dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari terutama untuk materi kubus dan balok.

Page 63: 2569

50

D. Prosedur Pengambilan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Hasil pengamatan observer

b. Hasil tes evaluasi tertulis siswa kelas VIIIB semester II

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Evaluasi tertulis

Evaluasi di gunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar

hasil belajar matematika siswa, mengukur keberhasilan dan efisiensi

pembelajaran yang di lakukan serta seberapa jauh siswa menyerap

materi pelajaran yang telah disampaikan. Evaluasi ini dilakukan pada

akhir siklus setelah proses pembelajaran selesai. Evaluasi dibuat dalam

tiga tipe soal yaitu pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi dan

pemecahan masalah. Setiap soal yang dikerjakan oleh siswa dianalisis

dan nilai dari setiap soal digabung untuk mendapatkan nilai

keseluruhan.

b. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui pendapat siswa setelah diajar

dengan model pembelajaran berbasis masalah. Angket yang digunakan

yaitu angket langsung dimana angket ini diberikan kepada siswa

setelah evaluasi pada akhir siklus dan siswa diminta untuk mengisinya.

Page 64: 2569

51

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran. Observasi dilaksanakan siswa secara langsung

yang berarti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subjek

yang diteliti.

E. Indikator Kinerja

Sebelum menentukan indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan

kelas ini perlu didefinisikan pegertian ketuntasan individual dan ketuntasan

klasikal sebagai berikut.

a. Ketuntasan Individual

Seorang siswa dikatakan telah mencapai ketuntasan individual jika siswa

tersebut telah menguasai materi matematika ( pokok bahasan bangun

ruang sisi datar) sekurang-kurangnya 70%, ditandai dengan nilai akhir

matematika (pokok bahasan bangun ruang sisi datar ) 70 atau lebih.

b. Ketuntasan Klasikal

Satu kelas dikatakan telah mencapai ketuntasan klasikal jika banyak siswa

telah mencapai ketuntasan individual sekurang-kurangnya 85%.

Dengan ketentuan butir a dan b hanya berlaku di SMP N 5 Semarang.

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika nilai rata-rata kelas (yang

dikenai tindakan pembelajaran) pada tiap siklus minimal 72 dan angka

ketuntasan kelas tiap siklus terpenuhi (berdasarkan kriteria ketuntasan

individual dan ketuntasan klasikal) .

Page 65: 2569

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Siklus I

Siklus I dilaksanakan tanggal 20 Maret s.d 26 Maret 2007 pada pokok

bahasan bangun ruang sisi datar sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan

balok.

Uraian tiap tahapan siklus sebagai berikut.

1. Perencanaan

Sudah dijelaskan pada Bab III.

2. Pelaksanaan

Uraian pelaksanaannya terinci sebagai berikut.

a. Pertemuan Ke-1(Tanggal 20 Maret 2007)

Pertemuan ke-1 siklus 1 berisi penyampaian materi sifat-sifat kubus dan

balok yang sebelumnya guru memberikan masalah kontekstual yang

berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, dilanjutkan dengan

diskusi kelompok dan pemberian latihan melalui LKS secara individual.

Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis masalah sebagai

berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan guru terlebih

dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan

52

Page 66: 2569

53

motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait

dengan sifat-sifat kubus dan balok, yaitu “ Dina akan

membuat tempat kado untuk temannya yang berbentuk

kubus dengan panjang rusuk 10 cm. Dia telah memotong

dua karton tebal dengan ukuran 10 cm x 10 cm. Berapa

potong lagi yang diperlukan Dina untuk membuat tempat

tersebut?” dan “Untuk menyimpan perhiasan ibu, Ayah

membuat peti dari kayu jati yang berukuran 30cm x

20cm x 10cm. Di rumah sudah tersedia lembaran kayu

jati yang berukuran 30cm x 20cm, 30cm x 10 cm dan

20cm x 10cm. Bantulah Ayah untuk menghitung

banyaknya lembaran kayu jati yang dibutuhkan untuk

membuat peti tempat perhiasan tersebut!”. Dilanjutkan

dengan menggunakan alat peraga model kubus dan balok

guru menerangkan sifat-sifat kubus dan balok sampai

akhirnya siswa dapat mendefinisikan sendiri pengertian kubus

dan balok.

Page 67: 2569

54

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk

menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan

masalah yang diberikan.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi dalam kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa. Kemudian untuk mengetahui

pemahaman siswa guru membagikan LKS untuk dikerjakan

secara individu. Selanjutnya guru memberikan contoh soal

menghitung diagonal bidang dan diagonal ruang kubus dan balok.

3) Penutup

Page 68: 2569

55

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan, selanjutnya memberi PR sebagai tugas dan latihan

( Lampiran 8).

b. Pertemuan ke-2 (Tanggal 22 Maret 2007)

Pertemuan ke-2 siklus 1 diawali dengan pembahasan PR yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan penyampaian materi

kerangka kubus dan balok dan diakhiri dengan diskusi kelompok yang

diikuti dengan presentasi siswa. Semuanya dilaksanakan melalui

pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan terlebih

dahulu guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit bagi

siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran serta

memberikan motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait dengan

kerangka kubus dan balok, yaitu “Andi mendapat tugas dari

sekolah untuk membuat kerangka kubus. Bahan yang

digunakan untuk membuat kerangka itu adalah kawat. Coba

bantulah Andi menghitung panjang kawat yang diperlukan

untuk membuat kerangka kubus dengan panjang rusuk 10

cm” dan “Tersedia kawat sepanjang 96 cm. akan dibuat

Page 69: 2569

56

kerangka balok yang panjangnya 14 cm dan lebarnya 6 cm.

Agar kawat terpakai seluruhnya, berapa tinggi balok yang

harus dibuat ?”. Dilanjutkan guru melakukan tanya jawab

dengan pertanyaan yang dapat membimbing siswa menemukan

sendiri rumus panjang seluruh rusuk kubus dan balok.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk

menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan

masalah yang diberikan.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi dalam kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

Page 70: 2569

57

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan, selanjutnya memberi PR sebagai tugas dan latihan

(Lampiran 10) dan guru membagi siswa menjadi 8 kelompok untuk

pertemuan berikutnya (Lampiran 2).

c. Pertemuan ke-3 (Tanggal 26 Maret 2007)

Pertemuan ke-3 siklus 1 diawali dengan pembahasan PR yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan penyampaian materi

jaring-jaring kubus dan balok diikuti dengan diskusi kelompok dan

penyajian hasil karya siswa serta presentasi siswa. Semuanya

dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis masalah sebagaimana

pertemuan sebelumnya.

3. Pengamatan

a. Dari pengamatan terhadap guru dalam pengelolaan pembelajaran

berbasis masalah, diperoleh temuan sebagai berikut.

1) Pada tahap pendahuluan, guru dapat mengkondisikan siswa dengan

cukup baik, tujuan pembelajaran sudah disampaikan dan siswa sudah

cukup termotivasi dengan masalah sehari-hari yang diceritakan guru

berkaitan denan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap 1 mengoriantasi siswa pada masalah, masalah disampaikan

dengan suara keras dan cukup jelas, tetapi guru masih kesulitan

dalam memotivasi siswa memahami masalah.

Page 71: 2569

58

3) Tahap 2 mengorganisasikan siswa untuk belajar, guru masih terlihat

kesulitan dan membutuhkan waktu yang agak lama (kurang efisien)

mengorganisasikan siswa dalam membentuk kelompk balajar.

4) Tahap 3 membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,.

kurangnya guru dalam membimbing penyelidikan

individual/kelompok sehingga guru harus banyak memberikan

penjelasan, hal ini disebabkan guru kurang merata dalam

memberikan bimbingan.

5) Tahap 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru sebagai

fasilitator sudah cukup membantu siswa dalam mempresentasikan

hasil karya.

6) Tahap 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah,

guru melakukan analisis cukup baik, tetapi pembahasan belum

dilakukan secara menyeluruh.

7) Tahap penutup, dalam pertemuan pertama siklus I guru tidak cukup

waktu dalam membimbing siswa merangkum materi, tetapi PR sudah

diberikan. Untuk pertemuan berikutnya guru sudah cukup baik

membimbing siswa merangkum materi.

b. Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikut.

1) Siswa banyak yang terkejut dan penasaran dengan apa yang dibawa

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, tetapi masih ada beberapa

siswa yang acuh tak acuh.

Page 72: 2569

59

2) Beberapa siswa kurang memperhatikan dan fokus terhadap materi

yang dijelaskan guru.

3) Beberapa kelompok masih belum paham dengan masalah yang

diberikan dan kesulitan dalam menyelesaiaknnya. Tetapi ada juga

kelompok yang sudah dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

benar.

4) Beberapa siswa masih kesulitan melakukan penyelidikan dan

menemukan sendiri suatu konsep, hal ini disebabkan karena guru

biasanya mentransfer materi pelajaran.

5) Dari delapan kelompok ada dua kelompok yang kurang tepat dalam

menyelesaikan lembar diskusi siswa membuat jaring-jaring kubus

dan balok.

6) Ada beberapa kelompok yang anggotanya kurang kompak, ada siswa

yang mendominasi dan ada siswa yang tidak ikut bekerja dalam

diskusi.

7) Masih banyak siswa (kelompok) yang kurang teliti dalam

perhitungan menyelesaikan masalah yang diberikan.

8) Banyak siswa yang masih enggan mewakili kelompoknya untuk

menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

9) Selama siswa menyajikan hasil diskusi belum ada kelompok lain

yang berani memberikan tanggapan, dikarenakan kurang percaya diri

untuk mengemukakan pendapat.

Page 73: 2569

60

4. Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam

kelas, selanjutnya diadakan refeksi dari tindakan yang telah dilakukan.

Dalam kegiatan pada siklus pertama di dapatkan hasil refleksi sebagai

berikut.

a. Guru telah mampu mengelola dan melaksanakan kegiatan siswa dalam

pembelajaran berbasis masalah dengan cukup baik. Hal ini berdasarkan

data hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

berbasis masalah dengan prosentase yang diperoleh sebesar 67,72%

(lampiran 26).

b. Dalam menentukan perwakilan kelompok untuk menjadi penyaji kurang

efektif, karena masih saling menunjuk temannya. Oleh karena itu

sebelum pembelajaran dimulai, masing-masing kelompok harus sudah

menunjuk wakilnya untuk menjadi penyaji.

c. Penampilan siswa masih tampak ragu-ragu, malu dan tampak tegang.

Akibatnya suara kurang keras dan cenderung seperti membaca biasa.

d. Keberanian siswa untuk bertanya masing sangat kurang, terlihat

banyaknya siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah.

Siswa baru berani bertanya setelah guru berkeliling mendekati siswa.

Namun demikian hasil pengamatan pembelajaran berbasis masalah

untuk siswa cukup baik dengan prosentase 60,71% (Lampiran 27).

e. Aktivitas siswa selama pembelajaran adalah 61,1% dengan rata-rata skor

2,4 (Lampiran 28).

Page 74: 2569

61

f. Dari hasil tes evaluasi 1 pada siklus I ini, siswa yang tuntas belajar 32

anak, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar 10 anak. Ketuntasan

belajar individual telah tercapai (≥ 70%) dengan melihat nilai rata-rata

kelasnya 76,36. Tetapi ketuntasan klasikal belum tercapai yaitu masih

76,19% (≤ 85%) yang sudah mendapatkan nilai ≥ 70 (lampiran 25).

g. Dalam memecahkan masalah tentang sifat-sifat kubus dan balok sudah

sampai pada level memuaskan tetapi hanya 10 siswa, yang lain cukup

memuaskan dan ada yang tidak memuaskan sebanyak 12 siswa.

Sedangkan dalam memecahkan masalah tentang kerangka kubus dan

balok sudah sampai pada level superior sebanyak 12 siswa tetapi masih

ada 7 siswa yang berada pada level tidak memuaskan (lampiran 38 dan

lampiran 31).

h. Hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran menyatakan 82,93%

siswa senang pembelajaran berbasis masalah yang telah dilaksanakan

pada sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok, 68,29% siswa

mudah mengikuti pelajaran dengan pembelajaran berbasis masalah,

48,78% pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok

menyenangkan siswa, 52,38% siswa senang dengan hasil kerja

kelompok dengan penemuan sendiri dan 36,59% siswa merasa tertarik

dengan masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi sedangkan

34,14% siswa termotivasi untuk belajar (Lampiran 32).

Page 75: 2569

62

i. Pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja membuat siswa lebih

mudah untuk berdiskusi, namun demikian ada beberapa kelompok yang

belum dapat menyelesaikan masalah dengan benar.

j. Dalam melaksanakan diskusi kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa tiap

kelompoknya masih ada tiga kelompok yang tidak begitu aktif dan lima

kelompok sudah bisa dikatakan aktif (Lampiran 29).

Secara garis besar, pelaksanaan siklus pertama berlangsung cukup baik,

karena kegiatan ini merupakan hal yang baru bagi guru. Kegiatan siklus I

perlu diulang, karena berdasarkan hasil evaluasi nilai rata-rata kelas sudah

terpenhi tetapi ketuntatasan klasikal belum tercapai. Agar kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah, bekerjasama dengan kelompok dapat

ditumbuhkembangkan dan hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan, maka

upaya perbaikan pada siklus berikutnya seperti hal di bawah ini.

1) Guru lebih memotivasi siswa untuk mengungkapkan gagasan secara lisan

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada saat berlangsungnya

pembelajaran.

2) Untuk meningkatkan pemahaman siswa guru membuat kartu masalah

untuk diskusi sehingga mampu mengeksplorasi pemahaman siswa pada

materi yang disampaikan. Serta siswa lebih kreatif dalam memecahkan

masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

3) Tetap menggunakan model pembelajaran yang sama dalam KBM.

Page 76: 2569

63

Siklus II

Siklus II dilaksanakan tanggal 9 April s.d 16 April 2007 dengan sub

pokok bahasan yang sama yaitu bangun ruang kubus dan balok untuk materi

luas dan volum kubus dan balok.

1. Perencanaan

Sudah dijelaskan pada Bab III.

2. Pelaksanaan

Uraian pelaksanaannya terinci sebagai berikut.

a. Pertemuan Ke-1(Tanggal 9 April 2007)

Pertemuan ke-1 siklus 1 berisi penyampaian materi luas permuakaan

kubus dan balok, dilanjutkan pemberian LKS menemukan sendiri rumus

luas permukaan kubus dan balok. Semuanya dilaksanakan melalui

tahapan pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan guru terlebih

dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan

motivasi kepada siswa dengan menceritakan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Kemuadian

guru memberikan apersepsi denagn tanya jawab mengingatkan

siswa tentang satuan luas.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Page 77: 2569

64

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait dengan

luas permukaan kubus dan balok, yaitu “Fakhrul akan

membuat jaring-jaring kubus dengan panjang rusuk 5 cm.

Dia memiliki selembar karton yang luasnya 300 cm2.

Tentukan luas kertas karton yang dibutuhkan Fakhrul untuk

membuat jaring-jaring kubus tersebut dan berapa sisa kertas

karton ?” dan Seorang tukang kayu akan membuat lemari

pesanan dengan panjang 75 cm, lebar 40 cm dan tinggi 200

cm. Bantulah dia untuk menentukan luas kayu yang

dibutuhkan untuk membuat lemari tersebut “. Sebelum siswa

menyelesaikan masalah dalam tim guru membagikan LKS

kepada setiap siswa dan memberikan waktu kepada siswa untuk

menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus dan balok.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok yang

terdiri dari 5-6 siswa setiap kelompoknya dan meminta setiap

kelompok untuk menggunakan ide dari kelompoknya sendiri

menyelesaikan masalah yang diberikan pada tahap pertama selain

itu guru juga memberikan sebuah masalah, dimana setiap dua

kelompok mendapatkan masalah yang sama.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Page 78: 2569

65

Guru mengaktifkan diskusi dalam kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan

b. Pertemuan Ke-2 (Tanggal 10 April 2007)

Pertemuan ke-2 siklus kedua berisi penyampaian materi volum kubus

dan balok, dilanjutkan dengan pemberian LKS menemukan rumus

volum kubus dan balok. Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran

berbasis masalah sebagai berikut.

1) Sebelum pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan guru terlebih

dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi

kepada siswa dengan menceritakan kehidupan sehari-hari yang

Page 79: 2569

66

berkaitan dengan materi yang akan disampaikan dan memberikan

apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengingatkan siswa

tentang satuan volum.

2) Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

a) Mengorientasi siswa pada masalah

Guru mengajukan dua masalah kontekstual yang terkait dengan

luas permukaan kubus dan balok, yaitu “Sebuah kaleng biskuit

dengan alas berbentuk persegi mempunyai panjang rusuk 12

cmdan tinggi kaleng tersebut adalah 25 cm. Berapakah

volum kaleng biskuit tersebut?” dan “Andi mempunyai

aquarium yang berbentuk kubus. Aquarium tersebut berisi

320 liter air. Bila air tersebut memenuhi 85 bagian aquarium,

berapa cm panjang rusuk aquarium Andi?“. Sebelum siswa

menyelesaikan masalah dalam tim guru membagikan LKS

kepada setiap siswa. Untuk menemukan rumus volum kubus guru

membimbing siswa dengan bantuan alat peraga selanjutnya guru

memerikan waktu kepada siswa untuk menemukan snediri volum

balok.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk

menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan

masalah yang diberikan pada tahap pertama.

Page 80: 2569

67

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengaktifkan diskusi dalam kelompok dan berkeliling

memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu

kelompok yang mengalami kesulitan.

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menanggapi

hasil pemecahan kelompok lain. Guru mengamati siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses atau hasil

pemecahan masalah dan memberi penguatan terhadap hasil

pemecahan masalah siswa.

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum atau menarik

kesimpulan, selanjutnya memberi PR sebagai tugas dan latihan.

c. Pertemuan ke-3 (Tanggal 12 April 2007)

Pertemuan ke-3 siklus 1 diawali dengan pembahasan PR yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan diskusi kelompok

yang terdiri dari 5-6 siswa tiap kelompoknya menyelesaikan masalah

tentang volum kubus dan balok dan penyajian hasil karya siswa serta

presentasi siswa. Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis

masalah yang hampir sama dengan pertemuan sebelumnya.

Page 81: 2569

68

3. Pengamatan

a. Dari pengamatan terhadap guru dalam pengelolaan pembelajaran

berbasis masalah diperoleh temuan sebagai berikut.

1) Pada tahap pendahuluan, dalam mengkondisikan siswa guru sudah

baik, tujuan pembelajaran sudah disampaikan dan siswa tampak

lebih bersemangat dengan kegiatan pembelajaran, karena

termotivasi dengan masalah sehari-hari yang diceritakan guru

berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2) Tahap 1 mengoriantasi siswa pada masalah, guru melakukan

bimbingan kepada siswa tentang masalah yang disampaikan dengan

suara keras dan jelas.

3) Tahap 2 mengorganisasikan siswa untuk belajar, guru dengan cepat

membentuk kelompok belajar.

4) Tahap 3 membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,.

Guru sudah tidak banyak memberikan penjelasan kepada siswa

dalam membuat laporan.

5) Tahap 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru sebagai

fasilitator sudah menempatkan fungsinya sebagaimana mestinya.

6) Tahap 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah, guru melakukan analisis dengan cukup baik, dan dalam

evaluasi juga dengan pembahasan sehingga pemahaman siswa

semakin bertambah akan materi pelajaran yang disampaikan.

Page 82: 2569

69

7) Tahap penutup, guru sudah membimbing siswa dengan baik dalam

merangkum materi pelajaran diberikan. Guru juga banyak

memberikan latihan baik berupa PR untuk meningkatkan

pmahaman siswa.

b. Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikut.

1) Peningkatan aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran telihat

sangat baik, siswa banyak yang bertanya jika mengalami kesulitan.

2) Keberanian siswa dalam menyajikan hasil diskusi juga meningkat,

sehingga guru tidak perlu menunjuk siswa untuk mengerjakan di

papan tulis.

3) Pekerjaan siswa sudah sistematis, beberapa kelompok sudah benar

dalam perhitungan menyelesaiakan masalah dan penjelasan

tertulisnya sudah jelas.

4) Setiap kelompok sudah terlihat kompak dalam diskusi memecahkan

masalah.

4. Refleksi

Dalam kegiatan pada siklus kedua didapatkan hasil refleksi sebagai

berikut.

a. Guru telah mampu mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan

pembelajaran matematika berbasis masalah. Hal ini didasarkan pada

hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran

mengalami peningkatan dari 67,72% pada siklus pertama menjadi

77,08% pada siklus kedua (lampiran 53) .

Page 83: 2569

70

b. Semua tahapan dalam pembelajaran berbasis masalah sudah

dilaksanakan oleh guru dengan baik.

c. Aktivitas siswa selama pembelajaran sudah mengalami peningkatan. Hal

ini terlihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama

pembelajaran dari 61,1% pada siklus pertama menjadi 72,2% pada siklus

kedua (lampiran 55).

d. Dari hasil tes evaluasi 2 pada siklus kedua ini, siswa yang tuntas belajar

37 anak (88,10%), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar 5 anak

(11,9%). Ketuntasan belajar individual telah tercapai (≥ 70%) dan

ketuntasan klasikal pun telah tercapai yaitu 88,1% (≥ 85%) yang sudah

mendapatkan nilai ≥ 70 dengan rata-rata kelasnya 81,7 (lampiran 52).

e. Siswa dalam mengikuti pembelajaran berbasis masalah sudah

mengalami peningkatan dari 60,71% pada siklus pertama menjadi

71,43% pada siklus kedua (lampiran 54).

f. Hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran menyatakan 83,33%

siswa senang pembelajaran berbasis masalah yang telah dilaksanakan

pada sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok, 73,81% siswa

mudah mengikuti pelajaran dengan pembelajaran berbasis masalah,

61,90% pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok

menyenangkan siswa, 63,42% siswa senang dengan hasil kerja

kelompok dengan penemuan sendiri dan 52,38% siswa merasa tertarik

dengan masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi sedangkan

23,81% siswa termotivasi untuk belajar (lampiran 59).

Page 84: 2569

71

g. Pemberian masalah yang berbeda pada tiap dua kelompok telah

menguntungkan siswa karena mereka jadi tahu bagaimana

menyelesaikan masalah.

h. Siswa sudah terampil dalam menyajikan hasil diskusi kelompok pada

kertas manila dan juga sudah terampil dalam menyajikan hasil diskusi.

i. Dalam melaksanakan diskusi kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa tiap

semua kelompok sudah bisa dikatakan aktif bahkan ada satu kelompok

yang termasuk kriteria sangat aktif (lampiran 55).

j. Rubrik penskoran kinerja siswa dalam memecahkan masalah tentang

luas permukaan kubus dan balok siklus kedua dengan hasil level 4 ada

dua kelompok, level 3 ada dua kelompok dan level 2 ada empat

kelompok. Sedangakan untuk masalah tentang volum kubus dan balok

dengan hasil level 4 ada tiga kelompok, level 3 ada tiga kelompok dan

level 2 ada dua kelompok (lampiran 56 dan lampiran 57).

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus kedua ternyata model

pembelajaran berbasis masalah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu pengajuan masalah yang

disajikan dalam chart maupun kartu masalah, pembentukan belajar kelompok,

dan menyajikan hasil diskusi kelompok dengan perwakilan setiap kelompok

mempresentasikan di depan kelas. Untuk lebih jelasnya model pembelajaran

tersebut dapat dilihat dalam rencana pengajaran siklus kedua.

Page 85: 2569

72

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan

dilanjutkan dengan refleksi pengamatan pada setiap siklus tindakan. Dari

refleksi pengamatan siklus pertama diperoleh temuan sebagai berikut.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran

matematika berbasis masalah dilaksanakan cukup baik. Hal ini dikarenakan

guru belum berpengalaman dengan model pembelajaran berbasis masalah

yang merupakan kegiatan baru bagi guru sehingga pada siklus pertama

diperoleh prosentase sebesar 67,72%. Hasil ini tergolong cukup baik tapi

belum memuaskan karena kinerja siswa dalam pembelajaran barbasis masalah

diperoleh prosentase sebesar 60,71%. Masih ada beberapa siswa yang

mencontoh siswa lain bahkan ada yang tidak ikut dalam memecahkan

masalah yang diberikan. Kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan

masalah karena kurangnya keberanian siswa untuk bertanya. Selain itu guru

juga kurang merata dalam memberikan bimbingan kepada siswa. Keaktifan

siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus pertama cukup baik, dengan

prosentase sebesar 61,1%.

Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan perlu ditingkatkan.

Beberapa siswa belum berani mengerjakan di papan tulis walaupun bisa

menjawab dengan benar. Terlihat juga dalam mempresentasikan hasil diskusi

kelompok, siswa masih takut dan ragu untuk menyajikannya sehingga dalam

penyampaian hasil diskusi kurang terdengar jelas oleh siswa lain. Siswa juga

Page 86: 2569

73

belum berani memberikan tanggapan terhadap hasil pemecahan masalah

kelompok lain. Dalam memecahkan masalah tentang sifat-sifat kubus dan

balok masih sampai pada level memuaskan hanya 10 siswa ( lampiran 30).

Pada dasarnya siswa sudah tahu definisi kubus dan balok tetapi masih

kesulitan jika diterapkan pada masalah kontekstual karena konsepnya kurang

tertanam dengan baik.

Menurut peneliti kerja sama siswa dalam siklus pertama sudah cukup

baik, walaupun ada beberapa kelompok yang tidak begitu aktif. Berdasarkan

hasil tes evaluasi siklus pertama, rata-rata kelas mencapai 76,36 dengan siswa

yang tuntas belajar sebanyak 32 siswa dan 10 siswa yang belum tuntas.

Namun demikian masih belum mencapai hipotesis tindakan dan indikator

ketuntasan klasikal. Ketika menyelesaikan soal evaluasi masih banyak siswa

yang salah dalam perhitungan. Seperti pada contoh berikut ini.

Page 87: 2569

74

Dari jawaban siswa di atas diketahui bahwa pada umumnya benar

hanya perhitungannya saja yang salah.

Dari refleksi pelaksanaan siklus pertama ternyata masih belum

mencapai hipotesis tindakan dan indikator kinerja serta diperoleh gambaran

bahwa pada awalnya siswa agak kesulitan mengikuti pelajaran tanpa

diberikan penjelasan detail tentang suatu konsep. Beberapa hal yang

dilakukan adalah guru lebih aktif berkeliling menemani siswa dalam

kelompok-kelompoknya untuk membantu mereka melakukan penyelidikan

dalam upaya menyelesaiakan masalah. Dengan demikian perbaikan

pelaksanaan pembelajaran siklus pertama perlu diulang agar kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah, bekerjasama dapat ditumbuhkembangkan

dan hasil belajar siswa meningkat.

Pada siklus kedua diperoleh kinerja guru dalam pengelolaan

pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari

hasil pengamatan menunjukkan prosentase sebesar 77,08% dengan rata-rata

untuk keduapuluhempat aspek 3,08 (Lampiran 53). Siswa dalam mengikuti

pembelajaran berbasis masalah juga mengalami peningkatan dari 60,71%

pada siklus pertama menjadi 71,43% pada siklus kedua.

Perbaikan pelaksanaan pembelajaran ini mengakibatkan hasil belajar

siswa pada siklus kedua meningkat dengan rata-rata kelas mencapai 81,7 dari

76,36 pada siklus pertama dan ketuntasan belajar klasikal mengalami

peningkatan dari 76,19% pada siklus pertama menjadi 88,1% pada siklus

kedua. Walaupun ada siswa yang masih salah dalam menuliskan rumus dan

Page 88: 2569

75

salah perhitungan dalam menyelesaikan tes evaluasi 2. Seperti halnya pada

contoh di bawah ini.

Page 89: 2569

76

Dari contoh di atas siswa yang pertama salah menuliskan rumus yang

seharusnya rumus luas ditulis rumus volum. Sedangkan pada siswa yang

kedua terlihat salah dalam perhitungan, sehingga hasil yang diperolehpun

salah.

Selanjutnya dari hasil refleksi selama pengamatan pada siklus kedua

siswa dalam bekerja kelompok sudah terlihat kompak, ditandai dengan

adanya pembagian kelompok dalam menyelesaiakan masalah dan juga terlihat

bersemangat dalam melakukan penyelidikan sehingga ada beberapa kelompok

yang dapat menyelesaikan tugas dengan sangat baik. Berdasarkan hasil

pengamatan diskusi kelompok dapat dikatakan semua kelompok sudah

tergolong aktif bahkan ada yang sangat aktif. Oleh karena itu pada siklus

kedua ini terjadi peningkatan aktivitas siswa dari 61,1% pada siklus pertama

menjadi 72,2% pada siklus kedua.

Dengan demikian diperoleh bahwa dengan diberikannya model

pembelajaran berbasis masalah, maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan

dan juga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Hal ini tampak dari analissi hasil tes yang dilakukan setelah akhir pelaksanaan

siklus kedua. Ketuntasan belajar klasikal dari 76,19% pada siklus pertama

menjadi 88,1% pada siklus kedua dengan rata-rata kelas mencapai 81,7 pada

siklus kedua.

Berdasarakan hasil refleksi dan evaluasi dari siklus pertama sampai

kedua ternyata model pembelajaran berbasis masalah dalam pokok bahasan

bangun ruang sisi datar adalah pembelajaran berbasis masalah dengan model

Page 90: 2569

77

pengajuan masalah oleh guru dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang

menyenangkan dan keaktifan siswa dapat ditumbuhkembangkan. Dapat

dilihat prosentase tanggapan siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami

peningkatan, siswa senang pembelajaran berbasis masalah yang telah

dilaksanakan, siswa mudah mengikuti pelajaran dengan pembelajaran

berbasis masalah, pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok juga

menyenangkan siswa, siswa senang dengan hasil kerja kelompok dengan

penemuan sendiri, siswa merasa tertarik dengan masalah yang harus

diselesaikan dalam evaluasi sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

Demikian pula guru benar-benar melakukan assesmen dengan nyata tahap

demi tahap pembelajaran.

Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator kinerja dapat dicapai

sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus selanjutnya.

Page 91: 2569

78

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh simpulan berikut.

1. Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VIII SMP N 5 Semarang pokok bahasan bangun ruang sisi

datar tahun pelajaran 2006/2007.

2. Dengan model pembelajaran berbasis masalah aktivitas siswa dalam

pembelajaran mengalami peningkatan.

B. Saran

1. Dalam kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis

masalah peneliti harus lebih memotivasi siswa dan siswa dituntut untuk

aktif sehingga terjalin komunikasi yang baik antar siswa maupun guru

dengan siswa.

2. Meskipun penelitian tindakan kelas ini hanya sampai 2 siklus dan sudah

mencapai hipotesis tindakan, namun guru hendaknya terus mengadakan

penelitian selanjutnya agar kemampuan siswa lebih meningkat.

3. Siswa dibiasakan untuk belajar kelompok dalam menyelesaikan masalah

atau tugas tertentu bagi keberhasilan belajarnya.

4. Siswa perlu dilatih untuk berani mengemukakan pendapat di depan teman-

temannya. dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya dan mengemukakan pendapat/idenya.

78

Page 92: 2569

79

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Beroriantasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction). Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana. UNESA.

Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Chunayah, Cucun. 2005. Kompetensi Matematika Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 dan 2. bandung: CV Yrama Widya.

Baedhowi. 2007. Kebijakan Pengambangan Kurikulum. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional. Buchori, dkk. 2005. Jenius Matematika3 untuk SMP/MTS Kelas IX.

Semarang:Aneka Ilmu. Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Jurnal Matematika, Sains dan Pembelajarannya. 2005. Wahana Matematika dan Sains.FP MIPA IKIP N Singaraja

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ibrahim, Muslimin dan Nur. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA.

Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning/CTL) Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nuryenti, Diah Eko. 2005. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk

mengembangkan kecakapan Matematika Siswa Sekolah Dasar (SD) Kelas III Sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Skripsi S1 Pendidikan Matematika UNNES.

Sumiyati. 2007. Kebijakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Syaiful Bahri. 2002. Srategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Ilmu.

Page 93: 2569

80

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar Proses Pembelajaran Matematika: Semarang: Jurusan Matematika.

Tri Anni, Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Wagiyo, dkk.2006. Matematika 3B Untuk Kelas VIII SMP/MTS Program Semester Genap.Bekasi: PT GalaxyPuspa Mega.

Page 94: 2569

81

DAFTAR NAMA KELAS VIIIB

TAHUN PELAJARAN 2006/2007

NO NO INDUK NAMA JENIS

KELAMIN 1 12176 Abdurahman Hamid A L 2 12800 Ade Irma Sari P 3 12885 Aisyah KN P 4 12845 Akhmad Bukhori L 5 12724 Aprita Tiara P P 6 17679 Atrie Puji L P 7 12891 Azan Rahmadian Putra L 8 12812 Baskoro Aji N L 9 12772 Bintang Refi I P 10 12683 Dara Amalia S P 11 12779 Dwinda Sheila P P 12 12723 Eko Bagus Setiyawan L 13 12753 Githa Ayu PS P 14 12782 Hanafi A L 15 12738 Harfikri Suseno A L 16 12897 Ilham I B A I L 17 12865 Indah Nur'aini P 18 12898 Indiyel Palupi Trifina P 19 12823 Intan S P 20 12694 Kennia Cahyani P 21 12789 Martanti G P 22 12904 M Ikhsan R L 23 Muh Teguh Albaisar P 24 12870 Ni Ketut Caesaria DW P 25 12872 Niluh Nyoman Tantri S P 26 12869 N N Putra Dhananjaya L 27 12703 Noor Fathia R I P 28 12831 Noviastuti Istiarini P 29 12748 Nuke Nur H P 30 12909 Prima Ayu V P 31 12784 Ria Arindu S P 32 12834 Riza Maulana L 33 12798 Septia Laili F L 34 12879 Setiawan Ari Saputra L 35 12710 Taufan Neo Ristiawan L 36 12920 Tiasa A L 37 12838 Tri Hartiningsih P 38 12882 Wahyu Wicaksana L 39 12840 Yahya P A L 40 12715 Yunan Diar R A L 41 12757 Zain Afif Hendriantoko L 42 Rizky Widya P

Lampiran 1

Page 95: 2569

82

DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS VIII B

Kelompok 1

1. Ade Irma Sari

2. Muh. Teguh Albaisar

3. Ria Arindi S

4. Rizqi

5. Abdurahman Hamid A

Kelompok 2

1. Bintang Refi

2. Ni Ketut Caesria D.W

3. Septia Laili F

4. Ilham I B A I

5. Azan Rahmadian Putra

Kelompok 3

1. Dara Amalia

2. Niluh Nyoman Tantri S

3. Setiawn Ari Saputra

4. Ahmad Bukhori

5. Indah Nur’aini

Kelompok 4

1. Dwinda Sheila P

2. NN Putra Dhananjaya

3. Taufan Neo Ristriawan

4. Aprita Tiara P

5. Indiyel Palupi Trifina

6. Harfikri Suseno A

Kelompok 5

1. Eko Bagus Setyawan

2. Noor Fatia R I

3. Tri Hartiningsih

4. Atrie Puji Lestari

5. Intan S

6. Yahya P A

Kelompok 6

1. Hanafi

2. Novi Astuti Istiarini

3. Wahyu Wicaksana

4. Kennia Cahyani

5. Aisyah K N

Kelompok 7

1. Martanti

2. Nuke Nur H

3. Yunan Diar R A

4. Baskoro Aji

5. Riza Maulana

Kelompok 8

1. M Ikhsan R

2. Prima Ayu P V

3. Zain Afif Hendriantoko

4. Githa Ayu P S

5. Tiasa

Lampiran 2

Page 96: 2569

83

INSTRUMEN SKENARIO PEMBELAJARAN

No. Siklus Tanggal PB/Sub PB Jam

1. I 20 Maret 2007 Sifat-sifat kubus dan

balok

07.00 s.d

08.20

2. I 22 Maret 2007 Kerangka kubus dan

balok

07.00 s.d

07.40

3 I 26 Maret 2007 Jaring-jaring kubus

dan balok

11.30 s.d

12.40

4. II 9 April 2007 Luas permukaan kubus

dan balok

11.30 s.d

12.40

5. II 10 April 2007 Volume kubus dan

balok

07.00 s.d

08.20

6. II 12 April 2007 Diskusi siswa 11.30 s.d

12.40

Lampiran 3

Page 97: 2569

84

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Sekolah : SMP 5 Semarang

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan : I

A. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagiannya serta menentukan

ukuran-ukurannya.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya.

C. Indikator

Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal

dan diagonal ruang kubus dan balok.

D. Strategi Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

2. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Ceramah, Diskusi kelompok

E. Skenario Pembelajaran

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Guru memberikan salam untuk membuka pelajaran

b. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima

pelajaran

c. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan

d. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran ( merujuk pada indikator )

e. Guru memberikan motivasi dengan menceritakan kehidupan sehari-

hari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2. Kegiatan Inti ( 50 menit)

Fase I : Mengorientasi siswa pada masalah

Lampiran 4

Page 98: 2569

85

a. Guru memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi

yang akan disampaikan

1) Dina akan membuat tempat kado untuk temannya yang

berbentuk kubus dengan panjang rusuk 10 cm. Dia telah

memotong dua karton tebal dengan ukuran 10 cm x 10 cm.

Berapa potong lagi yang diperlukan Dina untuk membuat

tempat tersebut?

2) Untuk menyimpan perhiasan ibu, Ayah membuat peti dari

kayu jati yang berukuran 30cm x 20cm x 10cm. Di rumah

sudah tersedia lembaran kayu jati yang berukuran 30cm x

20cm, 30cm x 10 cm dan 20cm x 10cm. Bantulah Ayah untuk

menghitung banyaknya lembaran kayu jati yang dibutuhkan

untuk membuat peti tempat perhiasan tersebut!

b. Dengan menggunakan alat peraga model kubus guru mengenalkan

sifat-sifat kubus dan bagian-bagiannya.

c. Guru menyuruh siswa untuk memberikan contoh benda-benda

berbentuk kubus yang pernah dijumpai siswa dalam kehidupannya.

d. Dengan menggunakan alat peraga model balok guru mengenalkan

sifat-sifat balok dan bagian-bagiannya.

e. Guru menyuruh siswa untuk memberikan contoh benda-benda

berbentuk balok yang pernah dijumpai siswa dalam kehidupannya

f. Guru menuntun siswa untuk mendefinisikan sendiri kubus dan balok

sesuai dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Fase II : Mengorganisasikan siswa untuk belajar

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari teman

sebangku.

b. Guru meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri

Fase III : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

a. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan

Page 99: 2569

86

b. Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan

c. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi dengan teman

sebangku

Fase IV : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Dua orang siswa mengerjakan di papan tulis dan mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian

b. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi

c. Guru memberikan contoh soal bagaimana mencari panjang diagonal

bidang dan diagonal ruang pada kubus dan balok jika panjang rusuk

diketahui

Fase V : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

b. Guru memberikan latihan soal dalam bentuk LKS secara individu.

c. Siswa mengumpulkan LKS yang sudah diselesaikan

d. Guru melakukan assasment product, kinerja dan autentik

3. Penutup ( 20 menit)

a. Siswa dibimbing untuk merangkum materi pelajaran

b. Guru memberikan PR

F. Media

1. Matematika untuk kelas VIII SMP/MTS program semester genap oleh

A.Wagiyo, dkk penerbit PT. Galaxy Puspa Mega.

2. Alat peraga model kubus dan balok.

3. Lembar kegiatan siswa.

G. Penilaian

1. Kinerja / prestasi siswa

2. Penilaian proses dilakukan bengan memperhatikan keaktifan dan

keseriusan siswa dalam mengikuti KBM.

Page 100: 2569

87

Semarang,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Suyatmi, S.Pd Fitri Yuni A NIP.131678155 NIM.4101403529

Page 101: 2569

88

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Sekolah : SMP 5 Semarang

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi waktu : 1 x 40 menit

Pertemuan : II

A. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagiannya serta menentukan

ukuran-ukurannya.

B. Kompetensi Dasar

Membuat jaring-jaring kubus dan balok

C. Indikator

1. Mengenal kerangka kubus dan balok

2. Menemukan rumus panjang seluruh rusuk kubus dan balok.

D. Strategi Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

2. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Ceramah, Diskusi kelompok

E. Skenario Pembelajaran

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran

b. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima

pelajaran

c. Guru membahas PR yang dianggap sulit

d. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas

e. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa

f. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran ( merujuk pada indikator )

Lampiran 5

Page 102: 2569

89

g. Guru memberikan motivasi dengan menceritakan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan

disampaikan.

2. Kegiatan Inti ( 60 menit)

Fase I : Mengorientasi siswa pada masalah

a. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan materi yang akan

disampaikan

1) Andi mendapat tugas dari sekolah untuk membuat kerangka

kubus. Bahan yang digunakan untuk membuat kerangka itu

adalah kawat. Coba bantulah Andi menghitung panjang

kawat yang diperlukan untuk membuat kerangka kubus

dengan panjang rusuk 10 cm.

2) Tersedia kawat sepanjang 96 cm. akan dibuat kerangka balok

yang panjangnya 14 cm dan lebarnya 6 cm. Agar kawat

terpakai seluruhnya, berapa tinggi balok yang harus dibuat ?

b. Guru mengenalkan kerangka kubus dan balok

c. Dengan menggunakan alat peraga kerangka kubus guru melakukan

tanya jawab dengan siswa “ Berapa jumlah rusuk pada kubus ? (12),

Apakah rusuk-rusuk pada kubus sama panjang ?(Ya)”, maka untuk

membuat kerangka kubus, panjang bahan yang diperlukan sama

dengan panjang seluruh rusuk kubus. Kemudian guru bertanya “ Jika

panjang suatu rusuk kubus adalah r, berapakah panjang seluruh rusuk

kubus ? ( 12 x r )

d. Dengan cara yang sama guru menjelaskan kerangka balok yang

berukuran

p x l x t

Fase II : Mengorganisasikan siswa untuk belajar

a. Siswa diminta untuk berkelompok yang terdiri dari teman sebangku

b. Guru meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri

Page 103: 2569

90

Fase III : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

a. Dengan diskusi, siswa menyelesaikan masalah yang diberikan guru.

b. Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan

c. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi dengan teman

sebangku

d. Siswa melakukan yang diperintahkan guru

Fase IV : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Bagi kelompok yang sudah selesai menyelesaikan soal menyajikannya

di depan kelas dan mendemonstrasikannya.

b. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tangggapan.

Fase V : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

b. Guru melakukan assasment product, kinerja dan autentik

3. Penutup ( 15 menit)

a. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran

b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa

untuk pertemuan berikutnya, dengan catatan setiap kelompok harus

ada siswa yang lebih pandai diantara siswa yang lain.

c. Guru memberikan PR

F. Media

1. Matematika untuk kelas VIII SMP/MTS program semester genap oleh

A.Wagiyo, dkk penerbit PT. Galaxy Puspa Mega.

2. Alat peraga karangka kubus dan balok

Alat peraga model kubus dan balok

3. Lembar kerja siswa.

G. Penilaian

1. Kinerja / prestasi siswa

2. Penilaian proses dilakukan bengan memperhatikan keaktifan dan

keseriusan siswa dalam mengikuti KBM.

Page 104: 2569

91

Semarang,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Suyatmi, S.Pd Fitri Yuni A NIP.131678155 NIM.4101403529

Page 105: 2569

92

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Sekolah : SMP 5 Semarang

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan : III

A. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagiannya serta menentukan

ukuran-ukurannya.

B. Kompetensi Dasar

Membuat jaring-jaring kubus dan balok

C. Indikator

Membuat jaring-jaring kubus dan balok

D. Strategi Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

2. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Diskusi kelompok

E. Skenario Pembelajaran

1. Pendahuluan (15 menit)

a. Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran

b. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima

pelajaran

c. Guru membahas PR yang dianggap sulit

d. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas

e. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa

f. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran ( merujuk pada indikator )

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok

yang sudah dibagi pada pertemuan sebelumnya.

Lampiran 6

Page 106: 2569

93

b. Guru membagikan satu lembar kertas manila, spidol dan selotip

kepada tiap-tiap kelompok

c. Guru membagikan LKS sebagai panduan untuk membuat jaring-jaring

kubus.

d. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi secara kelompok

e. Siswa melakukan percobaan.

f. Bagi kelompok yang sudah selesai membuat jaring-jaring ditempel

pada kertas manila dan menyajikan karyanya di papan tulis dengan

menggunakan selotip.

g. Siswa diminta untuk melanjutkan menyelesaikan soal pada LKS

dengan berdiskusi dengan kelompoknya

h. Guru mengamati proses yang dilakukan siswa

i. Beberapa siswa mewakili kelompoknya untuk mendemonstrasikan

penemuan jaring-jaring kubus yang lain.

j. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tangggapan.

k. Guru membubarkan kelompok

l. Guru melakukan assasment product, kinerja dan autentik

3. Penutup ( 15 menit )

a. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran

b. Guru memberikan PR

“Buatlah jaring-jaring balok yang berbeda (4 macam)!”

H. Media

1. Matematika untuk kelas VIII SMP/MTS program semester genap oleh

A.Wagiyo, dkk penerbit PT. Galaxy Puspa Mega.

2. Lembar kerja siswa.

I. Penilaian

1. Kinerja / prestasi siswa

2. Penilaian proses dilakukan bengan memperhatikan keaktifan dan

keseriusan siswa dalam mengikuti KBM.

Page 107: 2569

94

Semarang, 14 Juni 2007

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Suyatmi, S.Pd Fitri Yuni A NIP.131678155 NIM.4101403529

Page 108: 2569

95

Lembar Kegiatan Siswa Nama : Unsur-Unsur Kubus dan Balok Absen :

Prasyarat : Siswa mengenal kubus dan balok Tujuan : Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus dan balok : rusuk,

bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal.

A. Unsur-Unsur Kubus

Gambar di samping adalah kubus KLMN.OPQR yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1. memiliki … rusuk, yaitu ... 2. memiliki … bidang sisi, yaitu … 3. memiliki … titik sudut, yaitu … 4. memiliki … diagonal bidang, yaitu … 5. memiliki … diagonal ruang, yaitu … 6. memiliki … bidang diagonal, yaitu …

7. Kubus adalah … 8. Sebutkan bidang yang kongruen dengan bidang KNOR! jawab : … 9. Sebutkan garis-garis yang sejajar dengan PQ! jawab : … 10. Sebutkan bidang diagonal yang memuat KQ! jawab : …

C. Unsur-Unsur Balok Gambar di samping adalah balok PQRS.TUVW yang memiliki unsur-unsur sebagi berikut : 1. memiliki … rusuk, yaitu ... 2. memiliki … bidang sisi, yaitu … 3. memiliki … titik sudut, yaitu … 4. memiliki … diagonal bidang, yaitu … 5. memiliki … diagonal ruang, yaitu … 6. memiliki … bidang diagonal, yaitu …

7. Balok adalah … 8. Sebutkan bidang diagonal yang kongruen dengan bidang PQVW! jawab : … 9. Sebutkan semua diagonal bidang yang sama panjang dengan PW! jawab : … 10. Jika panjang QT 6 cm, sebutkan semua diagonal bidang yang panjangnya

6 cm! jawab : …

K L

O

M N

P

QR

W V

T U

S R

Q P

Lampiran 7

Page 109: 2569

96

Kunci Jawaban LKS Unsur-Unsur Kubus dan Balok

A. 1. 12 ; KL, LM, MN, NK, OP, PQ, QR, RO, OK, PL, MQ, WR

2. 6 ; KLMN, OPQR, LMPQ, KNOR, KLPO, MNQR

3. 8 ; K, L, M, N, O, P, Q, R

4. 12 ; KP, LO, LQ, MP, MR, NQ, NO, KR, KM, LN, OQ, PR

5. 4 ; KQ, LR, MO, NP

6. 6 ; KLQR, MNOP, KNPQ, LMOR, KOMQ, LPNR

7. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah daerah persegi

yang kongruen.

8. KLMN, OPQR, LMPQ, KLPO, MNQR

9. OR, KN, LM

10. KMQO

B. 1. 12 ; PQ, QR, RS, SP, PT, QU, RV, SW, TU, UV, VW, WT

2. 6 ; PQRS, TUVW, PQUT, QRUV, RSVW, PSWT

3. 8 ; P, Q, R, S, T, U, V, W

4. 12 ; PU, QT, QV, UR, RW, SW, PW, ST, PR, QS, UW, TV

5. 4 ; PV, QW, RT, SU

6. 6 ; PRVT, QUWS, PQVW, RUTS, PSVU, QRTW

7. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah daerah persegi

panjang, dimana setiap pasangnya sejajar dan sebangun.

8. PRVT, QUWS, RUTS, PSVU, QRTW

9. QV

10. RW

Lampiran 8

Page 110: 2569

97

Contoh soal menentukan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang

1. Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 2 cm hitunglah :

a. panjang diagonal AC

b. panjang diagonal ruang AG

2. Diketahui sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang diagonal bidang

24 cm. Hitunglah :

a. panjang rusuk kubus

b. panjang diagonal ruang kubus

3. Sebuah balok PQRS.TUVW dengan panjang rusuk PQ = 4 cm, QR = 2 cm

dan QH = 5 cm. Hitunglah :

a. panjang diagonal PR

b. panjang diagonal ruang QW

Pekerjaan Rumah

1. Sketsalah kubus KLMN.PQRS

a. gambarlah bidang-bidang diagonal pada kubus tersebut!

b. Berbentuk apakah bidang diagonal pada kubus?

c. Sebukan nama-nama bidang diagonalnya!

d. Berapa banyak bidang diagonal pada sebuah kubus?

2. Sketsalah balok ABCD.EFGH

a. gambarlah bidang-bidang diagonal pada balok tersebut!

b. Berbentuk apakah bidang diagonal pada balok?

c. Sebukan nama-nama bidang diagonalnya!

d. Berapa banyak bidang diagonal pada sebuah balok?

3. Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk cm25 . Hitunglah :

a. Panjang diagonal AF

b. Luas bidang diagonal ABGH

Lampiran 9

Page 111: 2569

98

Kunci jawaban masalah pertemuan ke-1

1. 4 potong karton tebal 10 cm x 10 cm

2. 2 lembar kayu jati dengan ukuran 30 cm x 20 cm

2 lembar kayu jati dengan ukuran 30 cm x 10 cm

2 lembar kayu jati dengan ukuran 20 cm x 10 cm

Kunci jawaban contoh soal pertemuan ke-1

1. Diketahui : panjang rusuk = 2 cm

Ditanyakan : a. panjang AC

b. panjang AG

22

8

22

.:22

22

=

=

+=

+= BCABACaJawab

Jadi panjang AC adalah 22 cm.

32

12

2)32(

.22

22

=

=

+=

+= CGACAGb

Jadi panjang AG adalah 32 cm 2. Diketahui : panjang diagonal bidang = 24 cm (misal diagonal AC) Ditanyakan : a. panjang rusuk b. panjang diagonal ruang

Jawab : a. misal panjang rusuk kubus a cm, maka :

A

D

E F

H

B

C

G

A

D

E F

H

B

C

G

Lampiran 10

Page 112: 2569

99

diperolehruaskeduatkanmengkuadradengan

a

aa

BCABAC

2

22

22

2

24

=

+=

+=

416322232

2

2

2

==

=⇔

=

aaa

a

b. panjang diagonal ruang, misal AG

34

48

4)24( 22

22

=

=

+=

+= CGACACmaka

Jadi panjang diagonal ruang kubus ABCD.EFGH adalah 4 cm dan panjang diagonal sisi 34 cm.

3. Diketahui : panjang PQ = 4 cm panjang QR = 2 cm panjang QU = 5 cm Ditanyakan : a. panjang PR b. panjang QW

52

20

24

.:22

22

=

=

+=

+= QRPQPRaJawab

53

45

5)52(

.22

22

=

=

+=

+= SWQSQWb

Jadi panjang AC adalah 52 cm. Jadi panjang AC adalah 52 cm.

W V

T U

S R

Q P

Page 113: 2569

100

Kunci Jawaban PR pertemuan ke-1

1. a.

b. Persegi panjang

c. LMOR, KNPQ, KLQR, OPMN, KMQO, LPRN

d. 6

2. a.

b. Persegi panjang

c. ABGH, EFCD, ACGE, BDHF, ADGF, BCHE

d. 6

3. Diketahui : Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 25 cm

Ditanya : a. Panjang diagonal bidang AF

b. Luas bidang diagonal ABGH

Jawab :

K N

O Q R

L M

P

K N

O QR

L M

P

K N

O QR

L M

P

K N

O QR

L M

P

K N

O Q R

L M

P

K N

O QR

L M

P

A

E

B D

F

C

G H

A B D

E F

C

G H

A B D

E F

C

G H

A B D

E F

C

G H

A B D

E F

C

G H

A B D

E F

C

G H

Page 114: 2569

101

10250100

1025)25()25(

..22

22

===

×=+=

×=+= BGABABGHLuasbBFABAFa

Jadi panjang AF adalah 10 cm Jadi luas ABGH adalah 250 cm

Page 115: 2569

102

Pekerjaaan rumah pertemuan ke-2

1. Berapakah panjang batang keseluruhan yang diperlukan untuk membentuk

kerangka balok dengan ukuran 20 cm x 12 cm x 6 cm!

2. Pak Salim akan membuat kandang untuk ayam-ayamnya yang berbentuk

balok. Langkah pertama yang dilakukan pak salim adalah membuat

kerangka kandang. Jika Pak Salim mempunyai tujuh buah bambu berukuran

1 meter dan menghendaki panjang kandang 90 cm dan lebarnya 45 cm,

bantulah Pak Salim menghitung tinggi kandang agar semua bambu dapat

terpakai.

3. Andi mendapat tugas sekolah untuk membuat kerangka kubus. Dia

mempunyai kawat sepanjang 108 cm. Barapa panjang rusuk kubus agar

tidak ada kawat yang tersisa?

Lampiran 11

Page 116: 2569

103

Kunci Jawaban Masalah Pertemuan ke-2

1. Diketahui :

Panjang rusuk kubus (r) = 10 cm

Ditanya :

Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kubus

Jawab :

Panjang kawat kerangka kubus = Jumlah seluruh rusuk kubus

= 12 r

= 12 x 10

= 120

Jadi panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kubus adalah

120 cm.

2. Diketahui :

Panjang kawat = 96 cm

Panjang balok = 14 cm

Lebar balok = 6 cm

Ditanya :

Tinggi balok agar kawat yang tersedia habis terpakai

Jawab :

Agar kawat habis terpakai artinya,

panjang kawat yang tersedia = panjang seluruh rusuk balok

96 = 4 x (p + l + t)

96 = 4 x (14 + 6 + t)

= 80 + 4t

⇔ 4t = 96 – 80

⇔ 4t = 16

⇔ t = 4

Jadi tinggi balok agar kawat yang tersedia habis terpakai adalah 4 cm.

Lampiran 12

Page 117: 2569

104

Kunci Jawaban PR pertemuan 2

1. Panjang batang yang dibutuhkan = Panjang seluruh rusuk balok

= 4 x ( p + l + t )

= 4 x ( 20 + 12 + 6 )

= 4 x 38

= 152

Jadi panjang batang seluruhnya yang dibutuhkan untuk membuat kerangka

balok adalah 152 cm.

2. Panjang bambu yang tersedia = Panjang seluruh rusuk kandang

700 = (4 x 90) + (4 x 45) + (4 x t)

= 360 + 180 + 4t

= 540 + 4t

⇔ 4t = 700 – 540

⇔ 4t = 160

t = 160 : 4

t = 40

Jadi tinggi kandang agar bambu tidak tersisa adalah 40 cm.

3. Panjang kawat yang tersedia = Panjang seluruh rusuk Kubus

108 = 12 r

⇔ 12 r = 108

⇔ r = 108 : 12

r = 9

Jadi panjang rusuk kubus agar tidak ada kawat yang tersisa adalah 9 cm.

Lampiran 13

Page 118: 2569

105

Lembar Kegiatan Siswa kode : 1

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk AE, BF, EF, FG, GC, GH

dan HD kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Lampiran 14

Page 119: 2569

106

Lembar Kegiatan Siswa kode : 2

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk AB, AD, AE, EH, HG, GC

dan GF kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 120: 2569

107

Lembar Kegiatan Siswa kode : 3

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk AE, HG, EH, GF, CG, BF

dan AD kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 121: 2569

108

Lembar Kegiatan Siswa kode : 4

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk BC, EF, GH, CG, EH, AD

dan HD kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 122: 2569

109

Lembar Kegiatan Siswa kode : 5

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk AE, DH, EH, HG, BF, EF

dan BC kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 123: 2569

110

Lembar Kegiatan Siswa kode : 6

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk AB, BC, CD, EH, AE, EF

dan FG kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 124: 2569

111

Lembar Kegiatan Siswa kode : 7

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk BC, AE, FG, EH, HG, GC

dan HD kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 125: 2569

112

Lembar Kegiatan Siswa kode : 8

Membuat jaring-jaring kubus

Lakukan Kegiatan sebagai berikut :

1. Siapkanlah kardus yang berbentuk kubus

2. Namailah kubus itu dengan nama kubus ABCD.EFGH

3. Irislah kubus ABCD.EFGH menurut rusuk-rusuk AB, AD, AE, FB, EH, HG

dan GC kemudian rebahkan di atas meja

4. Terbentuklah jaring-jaring kubus, tempelkan jaring-jaring kubus tersebut di

kertas manila yang sudah ditempel dipapantulis dengan menggunakan

selotip

5. Lukislah semua jaring-jaring kubus yang sudah ditempel di depan kelas.

6. Adakah jaring-jaring kubus lain yang dapat di buat? Jika Ya, maka

gambarlah 6 rangkaian persegi yang merupakan jaring-jaring kubus.

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 126: 2569

113

Kunci Jawaban LKS membuat jaring-jaring pertemuan ke-3

Kode : 1 Kode : 5

Kode : 2 Kode : 6

Kode : 3 Kode : 7

Kode : 4 Kode : 8

Lampiran 15

Page 127: 2569

114

LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK GURU SIKLUS I

Nama Guru :

Hari / Tanggal :

Sekolah :

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor Tahap Aspek yang diamati

Ya Tidak 1 2 3 4

Tahap

pendahuluan

1. Mengkondisikan siswa.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3. Memotivasi siswa dengan

menceritakan masalah sehari-

hari yang bekaitan dengan

materi pembelajaran.

Tahap 1

Mengorientasi

siswa pada

masalah

1. Menyampaikan masalah.

2. Memotivasi siswa pada

permasalahan.

3. Melakukan assessment kinerja

dan assessment autintic.

Tahap 2

Mengorganisasi-

kan siswa untuk

belajar

1. Membentuk kelompok belajar

siswa.

2. Membantu siswa

mendefinisikan masalah.

3. Membimbing siswa

memecahkan masalah.

4. Melakukan assessment

authentic mengenai

kerjasama, komunikasi dan

Lampiran 16

Page 128: 2569

115

bertanya.

Tahap 3

Membimbing

penye-lidikan

individual dan

kelompok

1. Membimbing penyelidik.

2. Membimbing inkuiri.

3. Membimbing membuat

laporan.

4. Melakukan assessment kinerja

dan assessment autentik.

Tahap 4

Mengembangkan

menyajikan hasil

karya

1. Membimbing siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja.

2. Fasilitator dalam presentasi.

3. Memotivasi siswa terlibat

aktif.

4. Melaksanakan assessment

kinerja dan assessment

authentic.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

1. Melakukan refleksi

( kerjasama, komunikasi,

bertanya ).

2. Melakukan analisis.

3. Melakukan evaluasi.

4. Melakukan assessment

product, assessment kinerja,

assessment authentic.

Tahap penutup 1. Membimbing siswa

merangkum materi pelajaran.

2. Melakukan tugas PR.

Keterangan :

1 = Tidak Baik

2 = Cukup Baik

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Page 129: 2569

116

Skor maksimal ideal =

Pedoman Konversi :

Tingkat Pengelolaan Pembelajaran Kriteria

85% – 100% Pembelajaran sangat baik

70% – 84% Pembelajaran baik

60% – 69% Pembelajaran cukup baik

50% – 59% Pembelajaran kurang baik

< 50% Pembelajaran tidak baik

Skor hasil pengamatan =

Rata – rata skor =

Prosentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran =

Observer

Page 130: 2569

117

LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK SISWA SIKLUS I

Nama Guru :

Hari / Tanggal :

Sekolah :

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor NO. Aspek yang diamati

Ya Tidak 1 2 3 4

1. Siswa memperhatikan guru

2. Siswa mampu mengemukakan pendapat /

memberikan contoh dari penjelasan guru

3. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru

4. Siswa memiliki keberanian untuk bertanya

5. Siswa mengambil bagian dalam diskusi

6. Siswa mampu melaksanakan tugas dengan baik

7. Siswa mampu menarik kesimpulan

Keterangan :

1 = Tidak Baik 2 = Cukup Baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Skor maksimal ideal =

Pedoman Konversi :

Tingkat Kinerja Siswa Kriteria

85% – 100% Kinerja siswa sangat baik

70% – 84% Kinerja siswa baik

60% – 69% Kinerja siswa cukup baik

50% – 59% Kinerja siswa kurang baik

< 50% Kinerja siswa tidak baik

Skor hasil pengamatan =

Rata – rata skor =

Prosentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran =

Lampiran 17

Page 131: 2569

118

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Nama Guru :

Hari / Tanggal :

Sekolah :

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor No Aktivitas

Ya Tidak 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

Siswa melakukan kegiatan matematis ( kegiatan

yang terkait dengan pembelajaran matematik ).

Siswa saling berinteraksi dalam kelompok :

> saling bertanya

> saling menjelaskan

> saling bekerjasama

> saling berdiskusi. dan seterusnya

Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil

karya

> menformulasikan gagaan tertulis

> menyampaiakan / mempersentasikan hasil

karya

> memberi tanggapan

Siswa memperoleh kesempatan untuk

melakukan refleksi

Keterangan :

1 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas < 25%

2 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas 25% - 50%

3 = Banyak siswa yang melakukan lebih dari 50% dan kurang dari 75%

4 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas ≥ 75%

Skor maksimal ideal =

Lampiran 18

Page 132: 2569

119

Pedoman Konversi :

Tingkat aktivitas siswa Kriteria

85% – 100% Aktivitas siswa sangat baik

70% – 84% Aktivitas siswa baik

60% – 69% Aktivitas siswa cukup baik

50% – 59% Aktivitas siswa kurang baik

< 50% Aktivitas siswa tidak baik

Skor hasil pengamatan =

Rata – rata skor =

Prosentase aktivitas siswa selama pembelajaran =

Observer

Page 133: 2569

120

RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA DALAM MEMECAHKAN

MASALAH SIKLUS II

Masalah :

Level Deskripsi

4. Superior (hebat) • Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya mudah terbaca/sangat jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

3. memuaskan • Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

2. Cukup

memuaskan

• Menunjukkan pemahaman paling sedikit satu dari konsep secara

benar

• Pada umumnya strategi yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan adalah cocok

• Perhitungannya pada umumnya benar

• Penjelasan tertulisnya cukup jelas

• Hampir memenuhi semua syarat permasalahan

1. Tidak memuaskan • Menunjukkan pemahaman yang kurang terhadap konsep secara

benar

• Tidak menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab

pertanyaan

• Perhitungannya tidak benar

• Penjelasan tertulisnya tidak jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

Lampiran 20 123

Page 134: 2569

121

ANGKET REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

SIKLUS I

1. Pembelajaran berbasis masalah yang telah dilaksanakan pada pokok

bahasan bangun ruang sisi dasar………

a. Tidak menyenangkan

b.Menyenangkan

c. Sangat menyenangkan

2. Pembelajaran Matematika dengan pendekatan berbasis masalah…….

a. Membuat saya menjadi bingung

b.Mudah diikuti

c. Sangat jelas

3. Pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok……

a. Tidak menyenangkan

b.Menyenangkan

c. Sangat menyenangkan

4. Penyajian hasil kelompok dengan menemukan sendiri……..

a. Tidak menyenangkan

b.Menyenangkan

c. Sangat menyenangkan

5. Masalah yang harus diselesaikan sebagai evaluasi pembelajaran……..

a. Sulit

b.Menarik

c. Memotivasi saya untuk belajar

Lampiran 21 124

Page 135: 2569

122

EVALUASI 1 Nama :

Absen :

I. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang tepat!

1. Bidang sisi kubus berbentuk … .

a. persegi c. persegi panjang

b. segitiga d. jajargenjang

2. Bidang diagonal kubus berbentuk … .

a. persegi c. persegi panjang

b. segitiga d. jajargenjang

3. Banyaknya diagonal ruang pada balok adalah … .

a. 12 c. 6

b. 8 d. 4

4. Pada balok ABCD.EFGH, rusuk yang sejajar dengan AE adalah … .

a. AD, BC dan FG c. BF, CE dan HE

b. BF, CG dan DH d. AB, BF dan EF

5. Di bawah ini yang merupakan jaring-jaring kubus adalah … .

a. b. c. d.

6. Di bawah ini yang merupakan jaring-jaring balok adalah … .

a. b. c. d.

7. Gambar di bawah ini merupakan jaring-jaring kubus. Jika nomor 5

merupakan bidang alas kubus, maka bidang atas kubus ditunjukkan nomor

… .

a. 1 b. 3 c. 4 d. 5

1

2 3 4 5

6

Lampiran 23 126

Page 136: 2569

123

8. Sebuah kubus denagn panjang rusuk 2 cm, maka panjang diagonal ruang

kubus adalah … .

a. 4 cm b. 6 cm c. cm22 d. cm32

9. Diketahui balok ABCD.EFGH. Panjang rusuk AB = 4 cm, AD = 3 cm dan

AE = 2 cm. Panjang diagonal bidang BE adalah … .

a. cm22 b. cm32 c. cm52 d. cm5

10. Dari balok yang sama di atas, panjang diagonal ruang AG adalah … .

a. cm23 b. cm29 c. cm31 d. cm7

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Sebuah balok berukuran panjang 15 cm, lebar 7 cm dan tinggi 5 cm.

Banyaknya bidang yang berukuran 15 cm x 5 cm adalah … .

2. Pada balok PQRS.TUVW, bidang yang kongruen dengan PQUT adalah … .

3. Budi mempunyai kawat dengan panjang 80 cm. Jika dia akan membuat

kerangka kubus dengan panjang rusuk 6 cm, maka panjang kawat yang

tersisa adalah … .

4. Gambar jaring-jaring balok ABCD.EFGH jika dipotong menurut rusuk DH,

EH, HG, GF, BF, CG dan AE adalah … .

5. Diketahui sebuah kubus panjang rusuknya a cm, maka panjang diagonal

bidang dan diagonal ruang kubus adalah … dan … .

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Hesti akan membuat sebuah balok dari karton sengan ukuran panjang 15 cm,

lebar 7 cm dan tinggi 10 cm. Hesti hanya mempunyai dua lembar karton

berukuran 15 cm x 10 cm. Berapa lembar karton lagi yang diperlukan Hesti

agar terbentuk sebuah balok? Tentukan pula ukurannya!

2. Panjang rusuk sebuah kubus adalah (4x-3) cm dan panjang seluruh rusuk

kubus adalah 156 cm.

a. Tentukan nilai x

b. Tentukan panjang rusuknya

127

Page 137: 2569

124

3. Hitunglah panjang kawat untuk membuat kerangka seperti bangun berikut

ini!

4. Dapatkah kamu membuat sebuah balok dengan ukuran 10cm x 6cm x 14cm

dari dua karton persegi panjang dengan ukuran 14 cm x 10 cm, dua potong

karton berukuran 10 cm x 6 cm, dan dua potong karton berukuran 6 cm x 14

cm? jelaskan dengan menggunakan gambar!

5. Diketahui sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang diagonal ruang

34 cm. Hitunglah :

c. panjang rusuk kubus

d. panjang diagonal bidang kubus

12 cm

12 cm 8 cm

6 cm

6 cm

128

Page 138: 2569

125

ANALISIS HASIL EVALUASI SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Matematika Pokok bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar

Materi : Sifat-sifat, kerangka dan jaring-jaring Kubus dan Balok

Kelas : VIII Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret 2007

TUNTAS NO. NAMA L/P NILAI

YA TIDAK 1 Abdurahman Hamid A L 91,7 YA 2 Ade Irma Sari P 89,3 YA 3 Aisyah KN P 81,7 YA 4 Akhmad Bukhori L 85,7 YA 5 Aprita Tiara P P 95 YA 6 Atrie Puji L P 71,7 YA 7 Azan Rahmadian Putra L 75 YA 8 Baskoro Aji N L 66 TIDAK 9 Bintang Refi I P 46,7 TIDAK 10 Dara Amalia S P 71,7 YA 11 Dwinda Sheila P P 77,3 YA 12 Eko Bagus Setiyawan L 87,3 YA 13 Githa Ayu PS P 79 YA 14 Hanafi A L 95 YA 15 Harfikri Suseno A L 80 YA 16 Ilham I B A I L 91,7 YA 17 Indah Nur'aini P 80 YA 18 Indiyel Palupi Trifina P 66,7 TIDAK 19 Intan S P 83,3 YA 20 Kennia Cahyani P 48,3 TIDAK 21 Martanti G P 86,7 YA 22 M Ikhsan R L 91,3 YA 23 Muh Teguh Albaisar P 82,7 YA 24 Ni Ketut Caesaria DW P 48,7 TIDAK 25 Niluh Nyoman Tantri S P 70,7 YA 26 N N Putra Dhananjaya L 95 YA 27 Noor Fathia R I P 47,7 TIDAK 28 Noviastuti Istiarini P 48,3 TIDAK 29 Nuke Nur H P 70,7 YA 30 Prima Ayu V P 81 YA 31 Ria Arindu S P 74 YA 32 Riza Maulana L 95 YA 33 Septia Laili F L 75 YA 34 Setiawan Ari Saputra L 83,3 YA

Lampiran 25

132

Page 139: 2569

126

35 Taufan Neo Ristiawan L 53,3 TIDAK 36 Tiasa A L 95 YA 37 Tri Hartiningsih P 77 YA 38 Wahyu Wicaksana L 77,7 YA 39 Yahya P A L 92,7 YA 40 Yunan Diar R A L 58,3 TIDAK 41 Zain Afif Hendriantoko L 84 YA 42 Rizky Widya P 56 TIDAK

Jumlah 3207,2 Jumlah Maksimal 4200

Rata-Rata

76,36

Hasil Analisis : Ketuntasan belajar 1. Individual ( %70≥ )

Nilai maksimal = 95 Nilai minimal = 46,7 Jumlah siswa seluruhnya = 42 Jumlah siswa yang tuntas belajar = 32 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar = 10 Prosentase = 76,36%

2. Klasikal ( %85≥ ) = Ya / Tidak (76,19%)

133

Page 140: 2569

127

HASIL PENGAMATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK GURU SIKLUS I

Nama Guru : Fitri Yuni Astiti

Waktu Pelaksanaan : 20 Maret s.d 26 Maret 2007

Sekolah : SMP N 5 Semarang

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor Tahap Aspek yang diamati

Ya Tidak 1 2 3 4

Tahap

pendahuluan

1. Mengkondisikan siswa.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3. Memotivasi siswa dengan

menceritakan masalah sehari-

hari yang bekaitan dengan

materi pembelajaran.

Tahap 1

Mengorientasi

siswa pada

masalah

1. Menyampaikan masalah.

2. Memotivasi siswa pada

permasalahan.

3. Melakukan assessment kinerja

dan assessment autintic.

Tahap 2

Mengorganisasi-

kan siswa untuk

belajar

1. Membentuk kelompok belajar

siswa.

2. Membantu siswa

mendefinisikan masalah.

3. Membimbing siswa

memecahkan masalah.

4. Melakukan assessment

authentic mengenai

Lampiran 26 134

Page 141: 2569

128

kerjasama, komunikasi dan

bertanya.

Tahap 3

Membimbing

penye-lidikan

individual dan

kelompok

1. Membimbing penyelidik.

2. Membimbing inkuiri.

3. Membimbing membuat

laporan.

4. Melakukan assessment kinerja

dan assessment autentik.

Tahap 4

Mengembangkan

menyajikan hasil

karya

1. Membimbing siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja.

2. Fasilitator dalam presentasi.

3. Memotivasi siswa terlibat

aktif.

4. Melaksanakan assessment

kinerja dan assessment

authentic.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

1. Melakukan refleksi

( kerjasama, komunikasi,

bertanya ).

2. Melakukan analisis.

3. Melakukan evaluasi.

4. Melakukan assessment

product, assessment kinerja,

assessment authentic.

Tahap penutup 1. Membimbing siswa

merangkum materi pelajaran.

2. Melakukan tugas PR.

Keterangan :

1 = Tidak Baik

2 = Cukup Baik

135

Page 142: 2569

129

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Skor maksimal ideal = 96

Pedoman Konversi :

Tingkat Pengelolaan Pembelajaran Kriteria

85% – 100% Pembelajaran sangat baik

70% – 84% Pembelajaran baik

60% – 69% Pembelajaran cukup baik

50% – 59% Pembelajaran kurang baik

< 50% Pembelajaran tidak baik

Skor hasil pengamatan = 3+3+3+3+2+2+3+2+2+2+3+3+3+3+2+2+3+3+3+3+3+

3+3+3 = 65

Rata – rata skor = 72,22465

=

Prosentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran

= 72,67%1009665

=× %

Semarang, 14 Juni 2007 Observer Suyatmi, S.Pd NIP.131678155

136

Page 143: 2569

130

HASIL PENGAMATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK SISWA SIKLUS I

Nama Guru : Fitri Yuni Astiti

Waktu Pelaksanaan : 20 Maret s.d 26 Maret 2007

Sekolah : SMP N 5 Semarang

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor NO. Aspek yang diamati

Ya Tidak 1 2 3 4

1. Siswa memperhatikan guru √ √

2. Siswa mampu mengemukakan pendapat /

memberikan contoh dari penjelasan guru

3. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru √ √

4. Siswa memiliki keberanian untuk bertanya √ √

5. Siswa mengambil bagian dalam diskusi √ √

6. Siswa mampu melaksanakan tugas dengan baik √ √

7. Siswa mampu menarik kesimpulan √ √

Keterangan :

1 = Banyaknya siswa yang melakukan kegiatan < 25% (Tidak Baik)

2 = Banyaknya siswa yang melakukan kegiatan 25% - 50% (Cukup Baik)

3 = Banyak siswa yang melakukan lebih dari 50% dan kurang dari 75% (Baik)

4 = Banyaknya siswa yang melakukan kegiatan ≥ 75% (Sangat baik)

Untuk aspek no.4, banyaknya siswa yang bertanya menunjukkan baik tidaknya

keberanian siswa dalam bertanya.

Skor maksimal ideal = 28

Pedoman Konversi

Tingkat Kinerja Siswa Kriteria

85% – 100% Kinerja siswa sangat baik

70% – 84% Kinerja siswa baik

60% – 69% Kinerja siswa cukup baik

Lampiran 27 137

Page 144: 2569

131

50% – 59% Kinerja siswa kurang baik

< 50% Kinerja siswa tidak baik

Skor hasil pengamatan = 3+2+3+1+3+3+2 = 17

Rata – rata skor = 43,27

17=

Prosentase kinerja siswa dalam pembelajaran = %71,60%1002817

Semarang, 14 Juni 2007 Observer Suyatmi, S.Pd NIP.131678155

138

Page 145: 2569

132

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Nama Guru : Fitri Yuni Astiti

Waktu Pelaksanaan : 20 Maret s.d 26 Maret 2007

Sekolah : SMP N 5 Semarang

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor No Aktivitas

Ya Tidak 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

Siswa melakukan kegiatan matematis ( kegiatan

yang terkait dengan pembelajaran matematik ).

Siswa saling berinteraksi dalam kelompok :

> saling bertanya

> saling menjelaskan

> saling bekerjasama

> saling berdiskusi. dan seterusnya

Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil

karya

> menformulasikan gagaan tertulis

> menyampaiakan / mempersentasikan hasil

karya

> memberi tanggapan

Siswa memperoleh kesempatan untuk

melakukan refleksi

Keterangan :

1 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas < 25%

2 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas 25% - 50%

3 = Banyak siswa yang melakukan lebih dari 50% dan kurang dari 75%

4 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas ≥ 75%

Lampiran 28 139

Page 146: 2569

133

Skor maksimal ideal = 36

Pedoman Konversi :

Tingkat Pengelolaan Pembelajaran Kriteria

85% – 100% Aktivitas sangat baik

70% – 84% Aktivitas baik

60% – 69% Aktivitas cukup baik

50% – 59% Aktivitas kurang baik

< 50% Aktivitas tidak baik

Skor hasil pengamatan = 3+2+2+3+3+2+2+2+3 = 22

Rata – rata skor = 922 = 2,4

Prosentase aktivitas siswa selama pembelajaran = 1,61%1003622

=× %

Semarang, 14 Juni 2007 Observer Suyatmi, S.Pd NIP.131678155

140

Page 147: 2569

134

HASIL RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA DALAM

MEMECAHKAN MASALAH SIKLUS I

Masalah :

Sifat-sifat kubus dan balok

Level Deskripsi

4. Superior (hebat)

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya mudah terbaca/sangat jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

3. Memuaskan

10 Siswa

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

2. Cukup

memuaskan

20 Siswa

• Menunjukkan pemahaman paling sedikit satu dari konsep secara

benar

• Pada umumnya strategi yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan adalah cocok

• Perhitungannya pada umumnya benar

• Penjelasan tertulisnya cukup jelas

• Hampir memenuhi semua syarat permasalahan

1. Tidak memuaskan

12 Siswa

• Menunjukkan pemahaman yang kurang terhadap konsep secara

benar

• Tidak menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab

pertanyaan

• Perhitungannya tidak benar

• Penjelasan tertulisnya tidak jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

Lampiran 30 144

Page 148: 2569

135

HASIL RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA DALAM

MEMECAHKAN MASALAH SIKLUS I

Masalah :

Kerangka kubus dan balok

Level Deskripsi

4. Superior (hebat)

12 Siswa

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya mudah terbaca/sangat jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

3. memuaskan

13 Siswa

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

2. Cukup

memuaskan

10 Siswa

• Menunjukkan pemahaman paling sedikit satu dari konsep secara

benar

• Pada umumnya strategi yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan adalah cocok

• Perhitungannya pada umumnya benar

• Penjelasan tertulisnya cukup jelas

• Hampir memenuhi semua syarat permasalahan

1. Tidak memuaskan

7 Siswa

• Menunjukkan pemahaman yang kurang terhadap konsep secara

benar

• Tidak menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab

pertanyaan

• Perhitungannya tidak benar

• Penjelasan tertulisnya tidak jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

Lampiran 31 145

Page 149: 2569

136

HASIL ANGKET REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

PADA SIKLUS 1

Tabel 1: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai pembelajaran matematika berbasis masalah

Jawaban Siswa Frekuensi Prosentase

a. Tidak menyenangkan 2 4,88%

b. Menyenangkan 34 82,93%

c. Sangat menyenangkan 5 12,19%

Tabel 2: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai pembelajaran matematika berbasis masalah

Jawaban Siswa Frekuensi Prosentase

a. Membuat saya

menjadi bingung

11 26,83%

b. mudah diikuti 28 68,29%

c. Sangat jelas 2 4,88%

Tabel 3: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok

Jawaban Siswa Frekuensi Prosentase

a. Tidak menyenangkan 6 14,63%

b. Menyenangkan 20 48,78%

c. Sangat menyenangkan 15 36,59%

Tabel 4: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai hasil kerja kelompok dengan penemuan sendiri

Jawaban Siswa Frekuensi Prosentase

a. Tidak menyenangkan 7 16,67%

b. Menyenangkan 22 52,38%

c. Sangat menyenangkan 13 30,95%

Lampiran 32 146

147

Page 150: 2569

137

Tabel 5: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai masalah yang harus diselesaikan sebagai evaluasi

Jawaban Siswa Frekuensi Prosentase

a. Sulit 12 29,27%

b. Menarik 15 36,59%

c. Memotivasi untuk

belajar

14 34,14%

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II)

Lampiran 33 148

Page 151: 2569

138

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Sekolah : SMP 5 Semarang

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan : I

A. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagiannya serta menentukan

ukuran-ukurannya.

B. Kompetensi Dasar

Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok

C. Indikator

a. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok

b. Menghitung luas permukaan kubus dan balok

D. Strategi Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

2. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Ceramah, Diskusi kelompok

E. Skenario Pembelajaran

1. Pendahuluan (15 menit)

a. Guru memberikan salam untuk membuka pelajaran

b. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima

pelajaran

c. Dengan metode tanya jawab guru bertanya pada siswa untuk

mengingatkan siswa tentang satuan luas “ Sebutkan beberapa satuan

luas yang sudah kalian kenal ?”

Dengan metode tanya jawab guru mengajukan pertanyaan sebagai

berikut : “ Apabila luas halaman sekolah SMP N 5 semarang adalah

120 m2. berapa hektar luas halaman sekolah tersebut ?”, Siswa

diharapkan mampu menjawab sebagai berikut : karena 1 m2 itu sama

Page 152: 2569

139

dengan sepersepuluhribu hektar maka jika luas halaman sekolah 120

m2 akan sama dengan 0,012 hektar.

d. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran ( merujuk pada indikator )

e. Guru memberikan motivasi dengan menceritakan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

Menemukan luas permukaan kubus dan balok

Fase I : Mengorientasi siswa pada masalah

a. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata

siswa

1) Fakhrul akan membuat jaring-jaring kubus dengan panjang

rusuk 5 cm. Dia memiliki selembar karton yang luasnya 300

cm2. Tentukan luas kertas karton yang dibutuhkan Fakhrul

untuk membuat jaring-jaring kubus tersebut dan berapa sisa

kertas karton ?

2) Seorang tukang kayu akan membuat lemari pesanan dengan

panjang 75 cm, lebar 40 cm dan tinggi 200 cm. Bantulah dia

untuk menentukan luas kayu yang dibutuhkan untuk membuat

lemari tersebut.

b. Guru membagikan LKS pembelajaran kepada siswa

c. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS dan

menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus dan balok.

Menghitung luas permukaan kubus dan balok

Fase II : Mengorganisasikan siswa untuk belajar

c. Guru meminta siswa untuk berkelompok dimana tiap kelompok terdiri

dari 5-6 siswa sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi.

d. Guru meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri

149

Page 153: 2569

140

e. Selain masalah yang diberikan pada fase I, guru memberikan lagi

sebuah masalah dimana setiap dua kelompok mendapat masalah yang

sama.

Fase III : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

e. Dengan diskusi, siswa menyelesaikan masalah yang diberikan guru.

f. Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan

g. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi dengan teman

sebangku

h. Siswa melakukan yang diperintahkan guru

Fase IV : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

c. Bagi kelompok yang sudah selesai menyelesaikan soal menyajikannya

di depan kelas dan mendemonstrasikannya.

d. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tangggapan.

Fase V : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

c. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

d. Guru melakukan assasment product, kinerja dan autentik

3. Penutup ( 15 menit)

Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran

F. Media

4. Matematika untuk kelas VIII SMP/MTS program semester genap oleh

A.Wagiyo, dkk penerbit PT. Galaxy Puspa Mega.

5. Lembar kegiatan siswa.

G. Penilaian

1. Kinerja / prestasi siswa

2. Penilaian proses dilakukan bengan memperhatikan keaktifan dan

keseriusan siswa dalam mengikuti KBM.

150

Page 154: 2569

141

Semarang, 14 Juni 2007

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Suyatmi, S.Pd Fitri yuni A NIP.131678155 NIM.4101403529

151

Page 155: 2569

142

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Sekolah : SMP 5 Semarang

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagiannya serta menentukan

ukuran-ukurannya.

B. Kompetensi Dasar

Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok

C. Indikator

1. Menemukan rumus volume kubus dan balok

2. Menghitung volume kubus dan balok

D. Strategi Pembelajaran

a. Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

b. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Ceramah, Diskusi kelompok

D. Skenario Pembelajaran

Pertemuan II ( 2 x 40 menit)

1. Pendahuluan (15 menit)

a. Guru bersama siswa membahas pekerjan rumah

b. Dua orang siswa mengerjakan di papan tulis

c. Guru memberikan panguatan terhadap jawaban siswa.

d. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran ( merujuk pada indikator )

e. Dengan metode tanya jawab guru bertanya pada siswa untuk

mengingatkan siswa tentang satuan volum “ Sebutkan beberapa satuan

volum yang sudah kalian kenal ?”

f. Dengan metode tanya jawab guru mengajukan pertanyaan sebagai

berikut :

Lampiran 34 152

Page 156: 2569

143

“ Volume udara di kelas VIII B adalah 37 m3. Barapa cm3 volume

udara di kelas VIII B ?”, Siswa diharapkan mampu menjawab sebagai

berikut : karena 1 m3 itu sama dengan 1000 cm3 maka jika volume

udara di kelas VIII B 37 m3 itu akan sama dengan 37.000 cm3.

g. Guru memberikan motivasi dengan menceritakan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

Menemukan rumus volum kubus dan balok

Fase I : Mengorientasi siswa pada masalah

a. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata

siswa yang disajikan dengan chart.

1) Sebuah kaleng biskuit dengan alas berbentuk persegi

mempunyai panjang rusuk 12 cmdan tinggi kaleng tersebut

adalah 25 cm. Berapakah volum kaleng biskuit tersebut?

2) Andi mempunyai aquarium yang berbentuk kubus. Aquarium

tersebut berisi 320 liter air. Bila air tersebut memenuhi 85

bagian aquarium, berapa cm panjang rusuk aquarium Andi?

b. Guru membagikan LKS pembelajaran kepada siswa

c. Dengan alat peraga dan tanya jawab menggunakan LKS siswa di

bimbing menemukan sendiri rumus volum kubus

d. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menemukan sendiri

rumus volum balok.

Menghitung volum kubus dan balok

Fase II : Mengorganisasikan siswa untuk belajar

a. Siswa diminta untuk berkelompok yang terdiri dari teman sebangku

153

Page 157: 2569

144

b. Guru meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri

Fase III : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

a. Dengan diskusi siswa menyelesaikan masalah yang diberikan guru.

b. Guru berkeliling dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan

c. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi dengan teman

sebangku

d. Siswa melakukan yang diperintahkan guru

Fase IV : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Bagi kelompok yang sudah selesai menyelesaikan soal menyajikannya

di depan kelas dan mendemonstrasikannya.

b. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tangggapan.

Fase V : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

b. Guru melakukan assasment product, kinerja dan autentik

3. Penutup ( 15 menit)

a. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran

b. Guru memberikan PR.

Pertemuan III ( 1 x 40 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Guru bersama siswa membahas pekerjan rumah yang dianggap sulit

bagi siswa

b. Beberapa siswa mengerjakan di papan tulis

c. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (25 menit)

a. Guru meminta siswa untuk berkelompok dimana tiap kelompok terdiri

dari 5-6 siswa sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi.

b. Guru meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri.

Lampiran 35 154

Page 158: 2569

145

c. Guru membagikan kertas manila dan spidol pada tiap-tiap kelompok

d. Setiap dua kelompok diberikan sebuah masalah yang sama

e. Siswa secara berkelompok menyelesaikan masalah yang diberikan

f. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi secara kelompok.

g. Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada kertas manila yang

sudah disediakan

h. Guru meminta salah satu wakil dari kelompok untuk

mempresentasikan hasil pemecahan masalah

i. Kelompok yang lain memberikan tanggapan

j. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

k. Guru melakukan assasment product, kinerja dan autentik

3. Penutup (5 menit)

a. Guru membubarkan kelompok

b. Guru memberikan tugas kelompok untuk menuliskan soal dan

jawaban dari 4 masalah yang diberikan dan dikumpulkan pada

pertemuan berikutnya.

E. Media

1. Matematika untuk kelas VIII SMP/MTS program semester genap oleh

A.Wagiyo, dkk penerbit PT. Galaxy Puspa Mega.

2. Alat peraga volum kubus dan balok

Alat peraga model kubus dan balok

3. Lembar kerja siswa.

F. Penilaian

1. Kinerja / prestasi siswa

2. Penilaian proses dilakukan bengan memperhatikan keaktifan dan

keseriusan siswa dalam mengikuti KBM.

155

Page 159: 2569

146

Semarang, 14 Juni 2007

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Suyatmi, S.Pd Fitri Yuni A NIP.131678155 NIM.4101403529

156

Page 160: 2569

147

Lembar Kegiatan Siswa Menemukan Rumus Luas Permuakaan Kubus dan

Balok Prasyarat : Siswa mengenal satuan luas Siswa mengenal kubus dan balok Tujuan : Siswa dapat menemukan luas permukaan kubus dan balok Ingat kembali ! I. Perhatikan gambar di bawah ini

a. Bangun datar di samping adalah bangun … b. Yang dimaksud sisi pada bangun disamping adalah AB,

…, …, … c. Jika diketahui sebuah persegi dengan panjang sisi s,

maka luas persegi adalah … x …

d. Bangun datar di samping adalah bangun … e. Panjang dari bangun di samping adalah … dan … f. Sedangkan lebarnya adalah … dan …

Jika dipunyai sebuah persegi panjang dengan panjang a dan lebar b, maka luas persegi panjang itu adalah … x …

II.Jaring-jaring kubus

a. Banyaknya daerah persegi pada jaring-jaring kubus tersebut … buah b. Kubus tersebut memiliki panjang rusuk … c. Bagaimanakah luas permukaan kubus ?

Luas permukaan kubus adalah jumlah luas daerah persegi atau sama dengan luas jaring-jaringnya. Jadi, luas permukaan kubus = 6 x Luas daerah persegi = 6 x ( … x … ) = … x … = …

Jika panjang rusuk-rusuk sebuah kubus = s dan luas permukaannya = L, maka L = …

A

C D

B

D C

A B

s s

s Jaring-jaringnya

Lampiran 36 157

Page 161: 2569

148

III. Jaring-jaring Balok

a. Banyaknya persegi panjang yang kongruen pada jaring-jaring balok di atas

adalah … pasang. b. Luas bidang … = luas bidang … = … x … c. Luas bidang … = luas bidang … = … x … d. Luas bidang … = luas bidang … = … x … e. Bagaimanakah luas permukaan balok?

Luas permukaan balok = 2 x luas bidang … + 2 x luas bidang … + 2 x luas bidang … = 2 x … x … + 2 x … x … + 2 x … x … = … + … + … = 2 x ( … + … + … )

Jika L menyatakan luas permukaan balok dan p, l serta t menyatakan panjang rusuk-rusuk balok, maka L = 2 × (… + … + … )

p l

t

Jaring-jaringnya

158

Page 162: 2569

149

Lembar Kegiatan Siswa Menemukan RumusVolum Kubus dan Balok

Prasyarat : Siswa mengenal satuan Volum Siswa mengenal kubus dan balok Tujuan : Siswa dapat menemukan volum kubus dan balok

Menghitung volum kubus

I. Perhatikan gambar di bawah ini!

Untuk menemukan rumus volum kubus dan balok kita gunakan kubus satuan. Yaitu kubus yang mempunyai panjang rusuk 1 cm, sehingga kubus satuan mempunyai volum 1 cm3.

a. Disebut bangun apakah ini (Gbr.1)? b. Berapakah panjangnya? … cm c. Berapakah lebarnya? … cm d. Berapakah tingginya? … cm e. Jika volume pada gambar di samping adalah

banyaknya kubus satuan yang ada didalamnya maka volum = … x … x ...

f. Disebut bangun apakah ini (Gbr.2)? g. Berapakah panjangnya? … cm h. Berapakah lebarnya? … cm i. Berapakah tingginya? … cm j. Jika volume pada gambar di samping adalah

banyaknya kubus satuan yang ada didalamnya maka volum = … x … x ...

II. Perhatikan gambar di bawah ini!

Dari kedua gambar di atas diperoleh simpulan bahwa panjang = lebar = tinggi.

Jika sebuah kubus panjang rusunya s, dan volumenya V, maka V = ... x ... x ...

s

s

s

Gbr.1

Gbr.2

1 1

1

Lampiran 37 159

Page 163: 2569

150

Menghitung volum balok I. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Disebut bangun apakah ini (Gbr.3)? b. Berapakah panjangnya? … cm c. Berapakah lebarnya? … cm d. Berapakah tingginya? … cm

Jika volume pada Gbr.3 adalah banyaknya kubus satuan yang ada didalamnya maka volum = … x … x ...

e. Disebut bangun apakah ini (Gbr.4)? f. Berapakah panjangnya? … cm g. Berapakah lebarnya? … cm h. Berapakah tingginya? … cm. i. Jika volume pada gambar di samping adalah

banyaknya kubus satuan yang ada didalamnya maka volum = … x … x ...

j. Disebut bangun apakah ini (Gbr.5)? k. Berapakah panjangnya? … cm l. Berapakah lebarnya? … cm m. Berapakah tingginya? … cm n. Jika volume pada gambar di samping adalah

banyaknya kubus satuan yang ada didalamnya maka volum = … x … x ...

II. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Disebut bangun apakah ini? b. Panjangnya adalah … c. Lebarnya adalah … d. Tingginya adalah … e. Maka volumenya = … x … x … f. Berbentuk apakah alas balok di samping ? g. Bagaimanakah luas persegi panjang ?

Jadi volume balok = ……………… x …..

Jika sebuah balok dengan panjang p, lebarnya l dan tingginya t, serta

volumenya V maka V = ... x ... x ... atau V = …………. …. x tinggi

l

t

p

Gbr.3

Gbr.5

Gbr.4

160

Page 164: 2569

151

Kunci jawaban LKS pertemuan ke-1 siklus II

I. a. Persegi

b. BC, CD, AD

c. s x s

d. Persegi panjang

e. AB

f. BC

g. a x b

II. a. 6 buah

b. s

c. 6 s2

III. a. 3 pasang

b. p x l

c. p x t

d. l x t

e. 2 x ( pl + pt + lt)

Lampiran 38 161

Page 165: 2569

152

Kunci Jawaban LKS Pertemuan ke-2 siklus II

I. Menemukan Rumus Volum Kubus

a. kubus

b. 3

c. 3

d. 3

e. 3 x 3 x 3

f. Kubus

g. 4

h. 4

i. 4

j. 4 x 4 x 4

II. Menemukan Rumus Volum Balok a. balok

b. 4

c. 3

d. 2

e. 4 x 3 x 2

f. balok

g. 3

h. 2

i. 4

j. 3 x 2 x 4

k. balok

l. 4

m. 2

n. 3

o. 4 x 2 x 3

Lampiran 39 162

Page 166: 2569

153

Kunci Jawaban Masalah Pertemuan ke-1 siklus II

1. Diketahui :

Luas kertas karton = 300 cm2

Panjang rusuk = 5 cm

Ditanya :

Luas kertas karton untuk membuat jaring-jaring dan sisa kertas karton

Jawab :

Luas kertas karton untuk membuat jaring-jaring = 6 x 52

= 150

Jadi luas kertas karton yang dibutuhkan Andi adalah 150 cm2

Dan sisa kertas karton adalah 300 cm2 – 150 cm2 = 150 cm2

2. Diketahui :

p = 75 cm, l = 40 cm, t = 200 cm

Ditanya :

Luas kayu yang dibutuhkan untuk membuat almari

Jawab :

L = 2 ( p x l + p x t + l x t)

= 2 ( 75 x 40 + 40 x 200 + 75 x 200 )

= 2 ( 3000 + 8000 + 15000 )

= 52.000

Jadi luas kayu yang dibutuhkan untuk membuat almari adalah 52.000 cm2

Lampiran 40 163

Page 167: 2569

154

Masalah Untuk Diskusi Siswa

1. Sebuah kotak terbuat dari papan berukuran 400 dm x 300 dm x 200 dm,

akan dicat bagian luarnya. Jika diperlukan 2 gram cat untuk setiap cm2.

Tentukan :

a. Luas permukaaan kotak ( dalam cm)

b. Berapa gram cat yang dibutuhkan?

2. Ayah akan merenovasi bak mandi dengan mengganti keramik lama

dengan keramik baru. Bak mandi tersebut berukuran 75 cm x 40 cm x 45

cm, dan keramik baru berukuran 15 cm x 5 cm. Seandainya kamu

membantu dalam renovasi tersebut, berapakah keramik yang dibutuhkan

untuk menempel alas dan dinding bagian dalam bak mandi ?

3. Andi akan membuat akuarium dengan ukuran 75 cm x 50 cm x 40 cm,

untuk itu dia memerlukan :

- Kaca dengan harga Rp 25.000,00/meter persegi

- 5 buah lem kaca dengan harga Rp 7.500,00/meter

Berapakah keseluruhan dana yang diperlukan Andi untuk menyelesaikan

pembuatan akuarium tersebut?

4. Perusahaan ABC mendapat pesanan untuk menyelesaikan pembuatan

almari berbentuk kubus sebanyak 100 buah. Luas almari tersebut 9 m2.

Untuk 100 buah almari perusahaan membutuhkan :

- 2 kg paku seharga Rp 2.500,00/Kg

- 5 kaleng pernis seharga Rp 7.500,00/Kaleng

- 10 kaleng cat seharga Rp 15.000,00/Kaleng

Berapakah keseluruhan dana yang harus dikeluarkan perusahaan ABC

untuk menyelesaikan pembuatan almari tersebut jika harga kayu

Rp 10.000,00/m2?

Lampiran 41 164

Page 168: 2569

155

Kunci jawaban masalah untuk diskusi pertemuan ke-1 siklus II

1. Diketahui :

Sebuah kotak dengan ukuran 400 dm x 300 dm x 200 dm

2 gram cat untuk setiap 1 cm2

Ditanya :

a. Luas permukaan kotak (dalam cm)

b. Gram cat yang dibutuhkan

Jawab :

a. L kotak = 2 x (pl + pt + lt)

= 2 x (400 x 300 + 400 x 200 + 300 x 200)

= 2 x 260.000

= 520.000 dm2

= 520.000.000 cm2

Jadi luas permukan balok adalah 520.000.000 cm2

b. Karena setiap 1 cm2 memerlukan 2 gram cat, maka kotak dengan luas

520.000.000 cm2 memerlukan 1.040.000.000 gram cat.

2. Diketahui :

Bak mandi berukuran 75 cm x 40 cm x 45 cm

Keramik berukuran 15 cm x 5 cm

Ditanya :

Banyaknya keramik yang dibutuhkan untuk menempel alas dan dinding

bagian dalam bak mandi

Jawab :

Karena bak mandi tanpa tutup maka :

Luas bak mandi = (pxl) + 2 (pxt) + 2 (lxt)

= (75x40) + 2(75x45) + 2(40x45)

= 3000 + 3600 + 6750

= 13350 cm2

Luas keramik = 15 cm x 5 cm

= 75 cm2

Lampiran 42 165

Page 169: 2569

156

Keramik yang dibutuhkan untuk menempel bagian alas dan dinding

bagian dalam bak mandi adalah 17875

13350=

Jadi banyaknya keramik yang dibutuhkan adalah 178 buah

3. Diketahui :

Akuarium dengan ukuran 75 cm x 50 cm x 40 cm

Kaca dengan harga Rp 25.000 per meter persegi

5 buah lem kaca dengan harga Rp 7.500 per buah

Ditanya :

Dana yang dibutuhkan Andi untuk membuat akuarium

Jawab :

L permukaan akuarium = 2 x (pl + pt + lt)

= 2 x (75 x 50 + 75 x 40 + 50 x 40)

= 2 x (3750+ 3000 + 2000)

= 2 x 8750

= 17.500

Luas permukaan kaca yang =17.500 cm2 = 1,75 m2

Harga kaca = 1,75 m2 x Rp 25.000,00

= Rp 43.750,00

Harga lem = 5 x Rp 7.500,00

= Rp 37.500,00

Keseluruhan dana = Rp 43.750,00 + Rp 37.500,00

= Rp 81.250,00

Jadi keseluruhan dana yang dibutuhkan Andi untuk membuat akuarium

tersebut adalah Rp 81.250,00

4. Diketahui :

Almari berbentuk kubus sebanyak 100 buah dengan luas alas 9 m2

Kayu seharga Rp 10.000,00/m2

2 kg paku seharga Rp 2.500,00/Kg

5 kaleng pernis seharga Rp 7.500,00/kaleng

10 kaleng cat seharga Rp 15.000,00/kaleng

166

Page 170: 2569

157

Ditanya :

Keseluruhan dana yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan

pembuatan almari

Jawab :

Luas sisi almari = 6 x 9 m2

= 54 m2

Harga untuk Kayu = 4 m2 x Rp 10.000,00

= Rp 540.000,00

karena 100 almari maka Rp 540.000,00 x 100 = Rp 54.000.000,00

Harga untuk Paku = 2 x Rp 2.500,00

= Rp 5.000,00

Harga untuk Pernis = 5 x Rp 7.500,00

= Rp 37.500,00

Harga untuk Cat = 10 x Rp 15.000,00

= Rp 150.000,00

Dana keseluruhan = Rp 54.000.000,00 + Rp 5.000,00 +

Rp 37.500,00 + Rp 150.000,00

= Rp 54.192.500,00

Jadi Keseluruhan dana yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan

pembuatan almari adalah Rp 54.192.500,00

167

Page 171: 2569

158

Kunci Jawaban Masalah Pertemuan ke-2 siklus II

1. Diketahui :

Tinggi kaleng = 25 cm

Panjang sisi alas berbentuk persegi = 12 cm

Ditanya :

Volum kaleng biskuit

Jawab :

V Kaleng = Luas alas x tinggi

= (12 x 12) x 25

= 144 x 25

= 3600

Jadi volum kaleng biskuit itu adalah 3.600 cm3

2. Diketahui :

Volum air dalam akuarium = 320 liter = bagian akuarium

Ditanya :

Panjang rusuk akuarium

Jawab :

Misal panjang rusuknya adalah s cm, maka

Volum air dalam akuarium = 320 liter = 85 volum akuarium

= 85 s3

⇔ 5 s3 = 320 x 8

⇔ s3 = 512

s3 = 3 512

s = 8

Jadi panjang rusuk akuarium adalah 8 dm atau sama dengan 80 cm.

Lampiran 43 168

Page 172: 2569

159

Soal volum kubus dan balok

1. Sebuah tangki air berbentuk kubus. Tangki tersebut dapat menampung air sebanyak 27.000 liter. Berapakah panjang rusuk-rusuk tangki air tersebut?

2. Sebuah kotak obat berbentuk balok. Bidang alasnya berbentuk persegi dengan panjang rusuk-rusuk alas 4,5 cm dan tingginya 6 cm. berapa

3cm volume kotak obat tersebut?

Pekerjaan Rumah

1. Gambar di bawah ini menunjukkan tempat pemberian hadiah kepada pemenang lomba. Tempat tersebut berbentuk gabungan balok. Hitunglah volumenya!

2. Sebagai bekal untuk perjalananmu dengan temanmu, ibu menyediakan sebuah kardus bekas tempat air mineral dalam kemasan berukuran panjang 35 cm, lebar 28 cm dan dan tinggi 33 cm. kardus tersebut akan dimasuki beberapa kotak makanan kecil dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm dan tinggi 7 cm, dengan posisi :

a. Tentukan banyaknya kotak makanan kecil yang dapat dimasukkan kedalam kardus!

b. Hitung volume kardus yang tidak ditempati kotak makanan!

20 cm

1

50 cm 50 cm 50 cm

20 cm 30 cm

30 cm 32

Lampiran 44 169

Page 173: 2569

160

Kunci Jawaban Soal Volum Kubus dan BalokPertemuan ke-2 siklus II

1. Diketahui

Vair = 27.000 liter

Ditanya :

Panjang rusuk kubus

Jawab :

Misal panjang rusuk kubus adalah r

Maka V = r3

27.000 = r3

⇔ r = 3 000.27

r = 30

Jadi panjang rusuk kubus adalah 30 dm

2. Diketahui :

Panjang rusuk balok = 4,5 cm

t = 6 cm

Ditanya :

V = … ?

Jawab :

V = p x l x t

= Luas alas x t

= 4,5 x 4,5 x 6

= 121,5

Jadi volum balok adalah 121,5 cm3

Lampiran 45 170

Page 174: 2569

161

Kunci Jawaban Pekerjaan Rumah Pertemuan ke-2 siklus II

1. Diketahui :

Ditanya :

Volum tempat pemberian hadiah tersebut

Jawab :

Misal : volum untuk tempat juara 1 = VI

volum untuk tempat juara 2 = VII

volum untuk tempat juara 3 = VIII

maka

VI = 50 cm x 30 cm x 40 cm

= 60.000 cm3

VII = 50 cm x 30 cm x 30 cm

= 45.000 cm3

VIII = 50 cm x 30 cm x 20 cm

= 30.000 cm3

Vgabungan = VI + VII + VIII

= 60.000 + 45.000 + 30.000

= 135.000 cm3

Jadi volume tempat pemberian hadiah tersebut adalah 135.000 cm3

2. Diketahui

Kardus berukuran 35 cm x 28 cm x 33 cm

Kotak makanan kecil berukuran 15 cm x 10 cm x 7 cm

Ditanya :

a. Banyaknya kotak makanan kecil yang dapat dimasukkan kedalam kardus

b. Volume kardus yang tidak ditempati kotak makanan

Jawab :

Vkardus = 35 x 28 x 33

20 cm

1

50 cm 50 cm 50 cm

20 cm 30 cm

30 cm 32

Lampiran 46 171

Page 175: 2569

162

= 32340 cm3

Vkotak makanan = 15 x 10 x 7

= 1050 cm3

Banyaknya kotak makanan kecil yang dapat dimasukkan ke dalam kardus

adalah :

305430

105032340

== kubus

Volume kardus yang tidak ditempati kotak makanan adalah 0,8 cm3 atau 54

cm3

172

Page 176: 2569

163

Masalah Untuk Diskusi Siswa pertemuan ke-3 siklus II

1. Suatu bak penampungan air berbentuk kubus dengan luas alas 3.600

cm2. Bak tersebut berisi air dengan volum 211 liter. Ke dalam bak

tersebut dimasukkan suatu benda yang berbentuk balok dengan ukuran

20 cm x 15 cm x 45 cm sehingga air dalam bak penampungan

tumpah.Berapakah volum air yang tumpah dari dalam bak tersebut?

2. Sebuah akuarium berbentuk balok dengan ukuran bagian dalamnya 50

cm x 30 cm x 30 cm. Dalam akuarium tersebut terdapat air yang

tingginya 32 kali tinggi akuarium. Apabila ke dalam akuarium tersebut

dimasukkan logam berbentuk kubus yang rusuknya 12 cm sehingga

logam tersebut tenggelam dan permukaan air menjadi naik, maka

berapakah ketinggian air dalam bak sekarang?

3. Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan ukuran bagian dalamnya 50

cm x 50 cm x 100 cm. Fajar ingin mengisi penuh bak mandi tersebut.

Jika bak itu diisi air yang mengalir dengan kecepatan 4 liter/menit,

maka berapa menitkah waktu yang diperlukan Fajar untuk mengisi

penuh bak mandi tersebut?

4. Terdapat dua buah tempat penampungan air berbentuk kubus dengan

panjang rusuk 80 cm berisi air penuh dan 40 cm yang masih kosong.

Air pada penampungan pertama dialirkan ke penampungan kedua

sehingga permukaan air pada penampungan pertama turun 1 cm.

Berapakah volum air dan ketinggian air pada tempat pnampungan

kedua?

Lampiran 47 173

Page 177: 2569

164

Kunci jawaban masalah untuk diskusi pertemuan ke-3 siklus II

1. Diketahui :

Luas alas bak penampungan berbentuk kubus = 3.600 cm2

V air dalam bak = 211 liter

Balok berukuran 20 cm x 15 cm x 45 cm

Ditanya :

Berapakah volume air yang tumpah setelah balok dimasukkan

Jawab :

Volume bak penampungan = 3.600 x 60

= 216.000 cm3

= 216 liter

Volume balok = 20 x 15 x 45

= 13.500 cm3

= 13,5 liter

Volume air setelah balok dimasukkan = 211 liter + 13,5 liter

= 224,5 liter

Karena bak mandi hanya dapat menampung 216 liter air maka volume air

yang tumpah setelah balok dimasukkan adalah 224,5 liter – 216 liter = 8,5

liter

Jadi volume air yang tumpah adalah 8,5 liter.

2. Diketahui :

Akuarium dengan ukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm

t air = 32 t akuarium

Logam berbentuk kubus dengan rusuk 12 cm

Ditanya :

Tinggi air dalam akuarium setelah dimasukkan logam

Jawab :

V air = 50 x 30 x ( 32 x 30 ) cm3

= 30.000 cm3

Lampiran 48 174

Page 178: 2569

165

V logam = 12 x 12 x 12

= 1728 cm3

V air setelah dimasukkan logam adalah 31.728 cm3

maka tinggi air = 3050

728.31×

= 21,152 cm

Jadi ketinggian air dalam akuarium sekarang adalah 21,152 cm.

3. Diketahui :

Bak mandi dengan ukuran bagian dalamnya 50 cm x 50 cm x 100 cm

Kecepatan air 4 liter/menit

Ditanya :

Waktu yang dibutuhkan Fajar untuk mengisi penuh bak mandi

Jawab :

V air dalam bak mandi = 50 x 50 x 100

= 250.000 cm3

= 250 liter

karena kecepatan air 4 liter/menit maka untuk 250 liter = 250 : 4

= 62,5 menit

Jadi waktu yang dibutuhkan Fajar untuk mengisi penuh bak mandi adalah

62,5 menit.

5. Diketahui :

Dua tempat penampungan air berbentuk kubus dengan panjang rusuk 80

cm dan 40 cm.

Permukaan air pada tempat pertama turun 1 cm.

Ditanya :

Volume air dan ketinggian air pada tempat kedua

Jawab :

V air mula-mula pada tempat pertama = 80 x 80 x 80

= 512.000 cm3

V air setelah air mengalir = 80 x 80 x 79

= 505.600 cm3

175

Page 179: 2569

166

V air pada penampungan kedua = 512.000 cm3 - 505.600 cm3

= 6.400 cm3

t air pada penampungan kedua = 4040

400.6×

= 4 cm

Jadi Volume air pada tempat kedua adalah 6.400 cm3 dan ketinggian airnya

adalah 4 cm.

176

Page 180: 2569

167

EVALUASI 2 Nama :

Absen :

I. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang tepat!

1. Jika s menyatakan panjang rusuk-rusuk kubus, maka luas permukaan kubus

adalah ….

a. s2 b. s3 c. 6 s2 d. 6 s3

2. Sebuah tempat minyak berbentuk kubus tanpa tutup, panjang rusuknya 8 dm.

Luas permukaan tempat minyak adalah … dm2.

a. 320 b. 384 c. 512 d. 64

3. Sebuah kotak obat berbentuk balok dengan panjang rusuk 20 cm, lebar 15 cm

dan tinggi 10 cm. Luas permukaan kotak obat tersebut adalah … cm2.

a. 3000 b. 1620 c. 1600 d. 1300

4. Volum sebuah kubus adalah 512 cm3, panjang rusuk kubus tersebut adalah …

cm3.

a. 12 b. 9 c. 8 d. 6

5. Panjang suatu balok sama dengan 2 kali lebarnya. Jika tinggi balok 5 cm dan

volume balok 360 cm3, maka panjang balok adalah … cm.

a. 6 b. 9 c. 12 d. 15

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Jumlah panjang semua rusuk kubus adalah 144 cm. Luas permukaan kubus

tersebut adalah … .

2. Volume suatu kubus sama dengan volume balok yang berukuran 20 cm x 5

cm x 10 cm. Luas permukaan kubus tersebut adalah … .

3. Luas permukaan balok jika luas bidang alas 100 cm2, panjang 12,5 cm dan

tinggi 12 cm adalah … .

4. Volume kubus yang luas permukaannya 150 cm2 adalah …

5. Sebuah akuarium berbentuk balok dengan ukuran bidang alas 1,2 m x 0,75

m. Jika volume akuarium 720 liter, maka tinggi akuarium adalah … .

Lampiran 50 178

Page 181: 2569

168

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Pak Rusdi berprofesi sebagai tukang kayu. Beliau mendapat pesanan untuk

mengecat almari berbentuk balok dengan ukuran 250 cm x 300 cm x 45 cm.

Jika waktu yang dibutuhkan Pak Rusdi untuk mengecat 2 m2 bidang almari

adalah 3 menit, maka berapa menitkah waktu yang dibutuhkan Pak Rusdi

untuk menyelesaikan pengecatan seluruh permukaan almari?

2. Sebuah kolam ikan milik Ahmad berbentuk kubus dengan rusuk 60 cm.

kemudian dia mengisi kolam tersebut dengan air sebanyak 144 liter.

Barapakah kedalaman air dalam kolam milik Ahmad tersebut?

3. Keluarga Pak Bakri mempunyai bak mandi berbentuk balok dengan ukuran

90 cm x 80 cm x 60 cm. Setelah diisi air selama 30 menit kran air mati dan

ternyata volume air hanya memenuhi 43 bagian. Tentukan kedalaman air

dalam bak tersebut dan berapakah waktu yang dibutuhkan untuk mengisi

penuh bak mandi Pak Bakri jika kran tidak mati!

179

Page 182: 2569

169

Kunci Jawaban Evaluasi 2

I. Pilihan Ganda

1. c

2. a

3. d

4. c

5. c

II. Isian singkat

1. 864 cm2

2. 600 cm2

3. 692 cm2

4. 125 cm3

5. 0,8 m

III. Uraian

1. Diketahui :

Almari berbentuk balok dengan ukuran 250 cm x 300 cm x 45 cm

Waktu yang dibutuhkan untuk mengecat setiap 2 m2 adalah 3 menit

Ditanya :

Waktu yang dibutuhkan Pak Rusdi untuk mengecat seluruh permukaan

almari

Jawab :

L permukaan almari = 2 x (pl + pt + lt)

= 2 x [(250 x 300) + (250 x 45) + (300 x 45)]

= 2 x [ 75.000 + 11.250 + 13.500]

= 2 x 99.750 cm2

= 199.500 cm2

= 19,95 m2

Karena setiap mengecat 2 m2 bidang almari memerlukan waktu 3 menit,

maka waktu yang dibutuhkan untuk mengecat seluruh permukaan almari

Lampiran 51 180

Page 183: 2569

170

= 2

2

295,19m

m x 3 menit

= 9,975 x 3 menit

= 29,925 menit

Jadi waktu yang dibutuhkan Pak Rusdi untuk mengecat seluruh permukaan

almari adalah 29,925 menit

2. Diketahui :

Sebuah kolam berbentuk kubus dengan rusuk 60 cm

Volum air dalam kolam 144 liter

Ditanya :

Kedalaman air dalam kolam Ahmad

Jawab :

V air dalam kolam = 144 liter = 144.000 cm3

misal kedalaman air dalam kolam adalah h cm

karena kolam berbentuk kubus maka luas alas kolam 60 cm x 60 cm

sehingga :

V air dalam kolam = luas alas kolam x tinggi air

144.000 = 3600 x h

⇔ h = 3600

000.144

h = 40

Jadi kedalaman air dalam kolam Ahmad adalah 40 cm.

3. Diketahui :

Bak mandi berbentuk balok dengan ukuran 90 cm x 80 cm x 60 cm.

Ditanya :

Kedalaman air dalam bak mandi dan waktu yang dibutuhkan untuk

mengisi penuh bak mandi.

Jawab :

V bak mandi = 90 x 80 x 60 = 432.000 cm3

181

Page 184: 2569

171

selama 30 menit volume air hanya memenuhi 43 bagian artinya volume

air yang sudah terisi = 43 x 432.000 = 324.000 cm3

kedalaman air dalam bak mandi = cmcm

cm8090

000.324 3

× = 45 cm

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh bak mandi

= 34 x 30 menit = 40 menit

Jadi kedalaman air dalam bak mandi adalah 45 cm dan waktu yang

dibutuhkan untuk mengisi penuh bak mandi adalah 40 menit.

182

Page 185: 2569

172

ANALISIS HASIL EVALUASI SIKLUS 2 Mata Pelajaran : Matematika Pokok bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar Materi : Luas dan Volum Kubus dan Balok Kelas : VIII Hari/tanggal : Senin, 17 April 2007

TUNTAS NO. NAMA L/P NILAI

YA TIDAK 1 Abdurahman Hamid A L 83.3 YA 2 Ade Irma Sari P 93.3 YA 3 Aisyah KN P 98.3 YA 4 Akhmad Bukhori L 93.3 YA 5 Aprita Tiara P P 86.7 YA 6 Atrie Puji L P 94 YA 7 Azan Rahmadian Putra L 86.7 YA 8 Baskoro Aji N L 77 YA 9 Bintang Refi I P 63.7 TIDAK 10 Dara Amalia S P 93.3 YA 11 Dwinda Sheila P P 86.7 YA 12 Eko Bagus Setiyawan L 84.3 YA 13 Githa Ayu PS P 74 YA 14 Hanafi A L 85.7 YA 15 Harfikri Suseno A L 86.7 YA 16 Ilham I B A I L 100 YA 17 Indah Nur'aini P 74.7 YA 18 Indiyel Palupi Trifina P 72.7 YA 19 Intan S P 80.7 YA 20 Kennia Cahyani P 78.3 YA 21 Martanti G P 94 YA 22 M Ikhsan R L 82.7 YA 23 Muh Teguh Albaisar P 79.7 YA 24 Ni Ketut Caesaria DW P 76.7 YA 25 Niluh Nyoman Tantri S P 75.7 YA 26 N N Putra Dhananjaya L 74,3 YA 27 Noor Fathia R I P 72,7 YA 28 Noviastuti Istiarini P 39 TIDAK 29 Nuke Nur H P 77.7 YA 30 Prima Ayu V P 91.7 YA 31 Ria Arindu S P 83.3 YA 32 Riza Maulana L 87.7 YA 33 Septia Laili F L 91.7 YA 34 Setiawan Ari Saputra L 75 YA 35 Taufan Neo Ristiawan L 66.3 TIDAK

Lampiran 52 183

Page 186: 2569

173

36 Tiasa A L 94.7 YA 37 Tri Hartiningsih P 82.3 YA 38 Wahyu Wicaksana L 69.7 TIDAK 39 Yahya P A L 82 YA 40 Yunan Diar R A L 86 YA 41 Zain Afif Hendriantoko L 89 YA 42 Rizky Widya P 66 TIDAK

Jumlah 3431 Jumlah Maksimal 4200

Rata-Rata

81,7

Hasil Analisis : Ketuntasan belajar 1. Individual (>70%)

Nilai maksimal = 100 Nilai minimal = 39 Jumlah siswa seluruhnya = 42 Jumlah siswa yang tuntas belajar = 37 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar = 5 Prosentase = 81,7%

2. Klasikal (> 85%) = Ya / Tidak (88,1%)

184

Page 187: 2569

174

HASIL PENGAMATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK GURU SIKLUS II

Nama Guru : Fitri Yuni Astiti

Waktu Pelaksanaan : 9 April s.d 16 April 2007

Sekolah : SMP N 5 Semarang

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor Tahap Aspek yang diamati

Ya Tidak 1 2 3 4

Tahap

pendahuluan

1. Mengkondisikan siswa.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3. Memotivasi siswa dengan

menceritakan masalah sehari-

hari yang bekaitan dengan

materi pembelajaran.

Tahap 1

Mengorientasi

siswa pada

masalah

1. Menyampaikan masalah.

2. Memotivasi siswa pada

permasalahan.

3. Melakukan assessment kinerja

dan assessment autintic.

Tahap 2

Mengorganisasi-

kan siswa untuk

belajar

1. Membentuk kelompok belajar

siswa.

2. Membantu siswa

mendefinisikan masalah.

3. Membimbing siswa

memecahkan masalah.

4. Melakukan assessment

authentic mengenai kerjasama,

Lampiran 53 185

Page 188: 2569

175

komunikasi dan bertanya.

Tahap 3

Membimbing

penye-lidikan

individual dan

kelompok

1. Membimbing penyelidik.

2. Membimbing inkuiri.

3. Membimbing membuat

laporan.

4. Melakukan assessment kinerja

dan assessment autentik.

Tahap 4

Mengembangkan

menyajikan hasil

karya

1. Membimbing siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja.

2. Fasilitator dalam presentasi.

3. Memotivasi siswa terlibat aktif.

4. Melaksanakan assessment

kinerja dan assessment

authentic.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

1. Melakukan refleksi

( kerjasama, komunikasi,

bertanya ).

2. Melakukan analisis.

3. Melakukan evaluasi.

4. Melakukan assessment

product, assessment kinerja,

assessment authentic.

Tahap penutup 1. Membimbing siswa

merangkum materi pelajaran.

2. Melakukan tugas PR.

Keterangan :

1 = Tidak Baik

2 = Cukup Baik

3 = Baik

4 = Sangat Baik

186

Page 189: 2569

176

Skor maksimal ideal = 96

Pedoman konversi

Tingkat Pengelolaan Pembelajaran Kriteria

85% – 100% Pembelajaran sangat baik

70% – 84% Pembelajaran baik

60% – 69% Pembelajaran cukup baik

50% – 59% Pembelajaran kurang baik

< 50% Pembelajaran tidak baik

Skor hasil pengamatan = 74

Rata – rata skor = 08,32474

=

Prosentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran

= 08,77%1009674

=× %

Semarang, 14 Juni 2007 Observer Suyatmi, S.Pd NIP.131678155

187

Page 190: 2569

177

HASIL PENGAMATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK SISWA SIKLUS II

Nama Guru : Fitri Yuni Astiti

Waktu pelaksanaan : 9 April s.d 16 April 2007

Sekolah : SMP N 5 Semarang

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor NO. Aspek yang diamati

Ya Tidak 1 2 3 4

1. Siswa memperhatikan guru √ √

2. Siswa mampu mengemukakan pendapat /

memberikan contoh dari penjelasan guru

3. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru √ √

4. Siswa memiliki keberanian untuk bertanya √ √

5. Siswa mengambil bagian dalam diskusi √ √

6. Siswa mampu melaksanakan tugas dengan baik √ √

7. Siswa mampu menarik kesimpulan √ √

Keterangan :

1 = Banyaknya siswa yang melakukan kegiatan < 25% (Tidak Baik)

2 = Banyaknya siswa yang melakukan kegiatan 25% - 50% (Cukup Baik)

3 = Banyak siswa yang melakukan lebih dari 50% dan kurang dari 75% (Baik)

4 = Banyaknya siswa yang melakukan kegiatan ≥ 75% (Sangat baik)

Untuk aspek no.4, banyaknya siswa yang bertanya menunjukkan baik tidaknya

keberanian siswa dalam bertanya.

Skor maksimal ideal = 28

Pedoman Konversi :

Tingkat Kinerja Siswa Kriteria

85% – 100% Kinerja siswa sangat baik

70% – 84% Kinerja siswa baik

60% – 69% Kinerja siswa cukup baik

Lampiran 54 188

Page 191: 2569

178

50% – 59% Kinerja siswa kurang baik

< 50% Kinerja siswa tidak baik

Skor hasil pengamatan = 3+2+3+3+3+3+3 = 20

Rata – rata skor = 86,2720

=

Prosentase kemampuan siswa dalam pembelajaran = 43,71%1002820

=× %

Semarang, 14 Juni 2007 Observer Suyatmi, S.Pd NIP.131678155

189

Page 192: 2569

179

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Nama Guru : Fitri Yuni Astiti

Waktu pelaksanaan : 9 April s.d 16 April 2007

Sekolah : SMP N 5 Semarang

Petunjuk :

Berilah penilaian anda dengan memberikan cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Skor No Aktivitas

Ya Tidak 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

Siswa melakukan kegiatan matematis ( kegiatan

yang terkait dengan pembelajaran matematik ).

Siswa saling berinteraksi dalam kelompok :

> saling bertanya

> saling menjelaskan

> saling bekerjasama

> saling berdiskusi. dan seterusnya

Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil

karya

> menformulasikan gagaan tertulis

> menyampaiakan / mempersentasikan hasil

karya

> memberi tanggapan

Siswa memperoleh kesempatan untuk

melakukan refleksi

Keterangan :

1 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas < 25%

2 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas 25% - 50%

3 = Banyak siswa yang melakukan lebih dari 50% dan kurang dari 75%

4 = Banyaknya siswa yang melakukan aktifitas ≥ 75%

Lampiran 55 190

Page 193: 2569

180

Skor maksimal ideal = 36

Pedoman Konversi :

Tingkat aktivitas siswa Kriteria

85% – 100% Aktivitas sangat baik

70% – 84% Aktivitas baik

60% – 69% Aktivitas cukup baik

50% – 59% Aktivitas kurang baik

< 50% Aktivitas tidak baik

Skor hasil pengamatan = 3+3+2+3+3+3+3+2+3 = 26

Rata – rata skor = 89,2926

=

Prosentase aktivitas siswa selama pembelajaran = 2,72%1003626

=× %

Semarang, 14 Juni 2007 Observer Suyatmi, S.Pd NIP.131678155

191

Page 194: 2569

181

HASIL RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA DALAM

MEMECAHKAN MASALAH SIKLUS II

Masalah :

Luas permukaan kubus dan balok

Level Deskripsi

4. Superior (hebat)

Kelompok 7

Kelompok 4

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya mudah terbaca/sangat jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

3. Memuaskan

Kelompok 2

Kelompok 8

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

2. Cukup

memuaskan

Kelompok 1

Kelompok 3

Kelompok 5

Kelompok 6

• Menunjukkan pemahaman paling sedikit satu dari konsep secara

benar

• Pada umumnya strategi yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan adalah cocok

• Perhitungannya pada umumnya benar

• Penjelasan tertulisnya cukup jelas

• Hampir memenuhi semua syarat permasalahan

1. Tidak memuaskan • Menunjukkan pemahaman yang kurang terhadap konsep secara

benar

• Tidak menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab

pertanyaan

• Perhitungannya tidak benar

• Penjelasan tertulisnya tidak jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

Lampiran 57 195

Page 195: 2569

182

HASIL RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA DALAM

MEMECAHKAN MASALAH SIKLUS II

Masalah :

Volum kubus dan balok

Level Deskripsi

4. Superior (hebat)

Kelompok 4

Kelompok 7

Kelompok 8

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya mudah terbaca/sangat jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

3. Memuaskan

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 6

• Menggunakan konsep-konsep secara benar

• Menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab pertanyaan

• Perhitungannya benar

• Penjelasan tertulisnya jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

2. Cukup

memuaskan

Kelompok 3

Kelompok 5

• Menunjukkan pemahaman paling sedikit satu dari konsep secara

benar

• Pada umumnya strategi yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan adalah cocok

• Perhitungannya pada umumnya benar

• Penjelasan tertulisnya cukup jelas

• Hampir memenuhi semua syarat permasalahan

1. Tidak memuaskan • Menunjukkan pemahaman yang kurang terhadap konsep secara

benar

• Tidak menggunakan strategi yang cocok untuk menjawab

pertanyaan

• Perhitungannya tidak benar

• Penjelasan tertulisnya tidak jelas

• Memenuhi semua syarat permasalahan

Lampiran 58 196

Page 196: 2569

183

HASIL ANGKET REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

PADA SIKLUS II

Tabel 1: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai pembelajaran matematika berbasis masalah

Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

a. Tidak menyenangkan 3 7,14%

b. Menyenangkan 35 83,33%

c. Sangat menyenangkan 4 9,52%

Tabel 2: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai pembelajaran matematika berbasis masalah

Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

a. Membuat saya

menjadi bingung

8 19.05%

b. Mudah diikuti 31 73,81%

c. Sangat Jelas 3 7,14%

Tabel 3: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok

Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

a. Tidak menyenangkan 6 14,29%

b. Menyenangkan 26 61,90%

c. Sangat menyenangkan 10 23,81%

Tabel 4: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai hasil kerja kelompok dengan penemuan sendiri

Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

a. Tidak menyenangkan 8 19,51%

b. Menyenangkan 26 63,42%

c. Sangat menyenangkan 7 17,07%

Lampiran 59 197

198

Page 197: 2569

184

Tabel 5: Frekuensi jawaban siswa

Mengenai masalah yang harus diselesaikan sebagai evaluasi

Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

a. Sulit 10 23,81%

b. Menarik 22 52,38%

c. Memotivasi untuk

belajar

10 23,81%

Page 198: 2569

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK

Siklus 1

Klpk 1 Klpk 2 Klpk 3 Klpk 4 Klpk 5 Klpk 6 Klpk 7 Klpk 8 Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor

No. Aspek yang diamati

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Siswa mau dan mampu

berdiskusi dengan

kelompok

2. Kelompok mampu

mengemukakan pendapat

3. Kelompok yang sering

bertanya

4.

Kelompok mampu

menyelesaikan lembar

kerja diskusi

5. Kelompok penuh percaya

diri dalam mengerjakan

soal

Jumlah skor

Lampiran 19

Page 199: 2569

Rata-rata skor

Penilaian:

Kriteria:

1 < Skor rata-rata ≤ 1,75 : Tidak aktif

1,75 < Skor rata-rata ≤ 2,50 : Cukup aktif

2,50 < Skor rata-rata ≤ 3,25 : Aktif

3,25 < Skor rata-rata ≤ 4 : Sangat aktif

Skor rata-rata = Jumlah skor : Jumlah butir

Keterangan :

Aspek 1 Skor 1 : ada anggota kelompok yang tidak bekerja dalam kelompok

Skor 2 : jika dalam bekerja kelompok, siswa bekerja secara individual

Skor 3 : jika dalam bekerja kelompok, ada 2-3 siswa yang bekerjasama

Skor 4 : jika dalam bekerja kelompok, ada 4-5 atau lebih siswa yang bekerjasama

Aspek 2 Skor 1 : jika tidak ada anggota kelompok yang presentasi

Skor 2 : jika ada 2 anggota dalam kelompok yang presentasi

Skor 3 : jika ada 3 anggota dalam kelompok yang presentasi

Skor 4 : jika 4 anggota atau lebih dalam kelompok yang presentasi

Aspek 3 Skor 1 : jika tidak ada anggota kelompok yang bertanya

Skor 2 : jika ada 1-2 anggota dalam kelompok yang bertanya

Page 200: 2569

Skor 3 : jika ada 3 anggota dalam kelompok yang bertanya

Skor 4 : jika 4 anggota atau lebih dalam kelompok yang bertanya

Aspek 4 Skor 1 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab lebih dari waktu yang ditentukan

Skor 2 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab tepat waktu

Skor 3 : jika siswa mengumpulkan lembar kurang dari 10 menit

Skor 4 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab kurang dari 15 menit atau lebih

Aspek 5 Skor 1 : jika tidak ada soal evaluasi yang terselesaikan / terselesaikan tapi salah semua

Skor 2 : jika ada 1-2 soal evalusai yang terselesaikan dan benar

Skor 3 : jika ada 3-4 soal evalusi terselesaikan dan benar

Skor 4 : jika semua soal evaluasi terselesaikan dan benar

Page 201: 2569

129

Kunci Jawaban Evaluasi 1

I. Pilihan Ganda

1. a

2. c

3. d

4. b

5. b

6. c

7. b

8. d

II. Isian Singkat

1. 2 buah

2. SRVW

3. 8 cm

4.

5. cmadancma 32

III. Uraian

1. 4 lembar karton, yaitu :2 lembar karton dengan ukuran 15 cm x 7 cm dan 2

lembar karton dengan ukuran 7 cm x 10 cm.

2. Diketahui :

panjang rusuk kubus = (4x - 3)cm

panjang seluruh rusuk kubus = 156 cm

Ditanyakan :

a. nilai x

b. panjang rusuk kubus

Jawab :

a. Panjang seluruh rusuk kubus = 12 r

156 = 12 ( 4x – 3)

Lampiran 24

H D C G

G H

G

E

H

B A E F

F

Page 202: 2569

129

= 48 x – 36

⇔ 48 x = 156 + 36

48 x = 192

⇔ x = 192 : 48

x = 4

b. Panjang rusuk kubus = 4x – 3

= 4(4) – 3

= 13

Jadi panjang rusuk kubus adalah 13 cm.

3. Panjang kawat = (12 x 4) + (8 x 6) + ( 6 x 4) + ( 6 x 4 )

= 48 + 48 + 24 + 24

= 144

Jadi panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka bangun itu

adalah 144 cm.

4.

5. Diketahui : panjang diagonal ruang = 34 cm (misal AG)

Ditanyakan : a. panjang rusuk

b. panjang diagonal sisi

Jawab : a. misal panjang rusuk kubus a cm,

22 CGACAGmaka +=

22 BCABACdan +=

A

D

E F

H

B

C

G

10cm

6cm

14cm

130

Page 203: 2569

129

416348

334

2

2

2

222

222

==

=

=

++=

++=

aa

adiperolehruaskeduatkanmengkuadradengan

a

aaaAG

CGBCABAGrumusdiperolehsehingga

b. panjang diagonal sisi, misal AC

24

32

44 22

=

=

+=ACmaka

Jadi panjang diagonal ruang kubus ABCD.EFGH adalah 4 cm dan panjang

diagonal sisi 24 cm.

131

Page 204: 2569

129

Page 205: 2569

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK

Siklus 1

Klpk 1 Klpk 2 Klpk 3 Klpk 4 Klpk 5 Klpk 6 Klpk 7 Klpk 8

Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor No. Aspek yang diamati

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Siswa mau dan mampu

berdiskusi dengan

kelompok

2. Kelompok mampu

mengemukakan

pendapat

3. Kelompok yang sering

bertanya

4.

Kelompok mampu

menyelesaikan lembar

kerja diskusi

5. Kelompok penuh

percaya diri dalam

Lampiran 29

Page 206: 2569

mengerjakan soal

Jumlah skor 13 14 12 15 15 15 12 12

Rata-rata skor 2,6 2,8 2,4 3 3 3 2,4 2,4

Penilaian:

Kriteria:

1 < Skor rata-rata ≤ 1,75 : Tidak aktif Kelompok 1 : Aktif Kelompok 6 : Aktif

1,75 < Skor rata-rata ≤ 2,50 : Cukup aktif Kelompok 2 : Aktif Kelompok 7 : Cukup aktif

2,50 < Skor rata-rata ≤ 3,25 : Aktif Kelompok 3 : Cukup aktif Kelompok 8 : Cukup Aktif

3,25 < Skor rata-rata ≤ 4 : Sangat aktif Kelompok 4 : Aktif

Skor rata-rata = Jumlah skor : Jumlah butir Kelompok 5 : Aktif

Keterangan :

Aspek 1 Skor 1 : ada anggota kelompok yang tidak bekerja dalam kelompok

Skor 2 : jika dalam bekerja kelompok, siswa bekerja secara individual

Skor 3 : jika dalam bekerja kelompok, ada 2-3 siswa yang bekerjasama

Skor 4 : jika dalam bekerja kelompok, ada 4-5 atau lebih siswa yang bekerjasama

Aspek 2 Skor 1 : jika tidak ada anggota kelompok yang presentasi

Skor 2 : jika ada 2 anggota dalam kelompok yang presentasi

Skor 3 : jika ada 3 anggota dalam kelompok yang presentasi

Skor 4 : jika 4 anggota atau lebih dalam kelompok yang presentasi

Page 207: 2569

Aspek 3 Skor 1 : jika tidak ada anggota kelompok yang bertanya

Skor 2 : jika ada 1-2 anggota dalam kelompok yang bertanya

Skor 3 : jika ada 3 anggota dalam kelompok yang bertanya

Skor 4 : jika 4 anggota atau lebih dalam kelompok yang bertanya

Aspek 4 Skor 1 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab lebih dari waktu yang ditentukan

Skor 2 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab tepat waktu

Skor 3 : jika siswa mengumpulkan lembar kurang dari 10 menit

Skor 4 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab kurang dari 15 menit atau lebih

Aspek 5 Skor 1 : jika tidak ada soal evaluasi yang terselesaikan / terselesaikan tapi salah semua

Skor 2 : jika ada 1-2 soal yang terselesaikan dan benar

Skor 3 : jika ada 3-4 soal terselesaikan dan benar

Skor 4 : jika semua soal terselesaikan dan benar

Page 208: 2569

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK

Siklus 2

Klpk 1 Klpk 2 Klpk 3 Klpk 4 Klpk 5 Klpk 6 Klpk 7 Klpk 8

Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor No. Aspek yang diamati

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Siswa mau dan

mampu berdiskusi

dengan kelompok

2. Kelompok mampu

mengemukakan

pendapat

3. Kelompok yang

sering bertanya

4.

Kelompok mampu

menyelesaikan

lembar kerja diskusi

5. Kelompok penuh

percaya diri dalam

Lampiran 56

Page 209: 2569

mengerjakan soal

Jumlah skor 14 13 13 15 17 16 15 15

Rata-rata skor 2,8 2,6 2,6 3 3,4 3,2 2,8 3

Penilaian:

Kriteria:

1 < Skor rata-rata ≤ 1,75 : Tidak aktif Kelompok 1 : Aktif Kelompok 6 : Aktif

1,75 < Skor rata-rata ≤ 2,50 : Cukup aktif Kelompok 2 : Aktif Kelompok 7 : Aktif

2,50 < Skor rata-rata ≤ 3,25 : Aktif Kelompok 3 : Aktif Kelompok 8 : Aktif

3,25 < Skor rata-rata ≤ 4 : Sangat aktif Kelompok 4 : Sangat aktif

Skor rata-rata = Jumlah skor : Jumlah butir Kelompok 5 : Aktif

Keterangan :

Aspek 1 Skor 1 : ada anggota kelompok yang tidak bekerja dalam kelompok

Skor 2 : jika dalam bekerja kelompok, siswa bekerja secara individual

Skor 3 : jika dalam bekerja kelompok, ada 2-3 siswa yang bekerjasama

Skor 4 : jika dalam bekerja kelompok, ada 4-5 atau lebih siswa yang bekerjasama

Aspek 2 Skor 1 : jika tidak ada anggota kelompok yang presentasi

Skor 2 : jika ada 2 anggota dalam kelompok yang presentasi

Skor 3 : jika ada 3 anggota dalam kelompok yang presentasi

Skor 4 : jika 4 anggota atau lebih dalam kelompok yang presentasi

Page 210: 2569

Aspek 3 Skor 1 : jika tidak ada anggota kelompok yang bertanya

Skor 2 : jika ada 1-2 anggota dalam kelompok yang bertanya

Skor 3 : jika ada 3 anggota dalam kelompok yang bertanya

Skor 4 : jika 4 anggota atau lebih dalam kelompok yang bertanya

Aspek 4 Skor 1 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab lebih dari waktu yang ditentukan

Skor 2 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab tepat waktu

Skor 3 : jika siswa mengumpulkan lembar kurang dari 10 menit

Skor 4 : jika siswa mengumpulkan lembar jawab kurang dari 15 menit atau lebih

Aspek 5 Skor 1 : jika tidak ada soal evaluasi yang terselesaikan / terselesaikan tapi salah semua

Skor 2 : jika ada 1-2 soal yang terselesaikan dan benar

Skor 3 : jika ada 3-4 soal terselesaikan dan benar

Skor 4 : jika semua soal terselesaikan dan benar

Page 211: 2569

KISI-KISI SOAL EVALUASI 1 Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/genap Pokok Bahasan : Bangun Ruang sisi Datar Jumlah soal : 10 PG, 5 Isian singkat, 5 Uraian

No. Soal NO Kompetensi Dasar Materi Indikator P.Konsp Penlrn.Kom Pmc.Mslh

1.

2.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya. Membuat jaring-jaring kubus dan balok

Sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya. Kerangka dan jaring-jaring kubus

Siswa dapat menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal dan diagonal ruang kubus dan balok.

Siswa Mengenal kerangka kubus dan balok Siswa dapat membuat jaring-jaring kubus dan balok

Siswa dapat menentukan panjang diagonal jika panjang rusuk diketahui

1,2,3,4 PG

5,6,7 PG

-

8,9,10 PG

1,2 Isian singkat

3 Isian singkat

4 Isian singkat

5 Isian singkat

1 Uraian

2,3 Uraian

4 Uraian

5 Uraian

Lampiran 22

Page 212: 2569

KISI-KISI SOAL EVALUASI 2 Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/genap Pokok Bahasan : Bangun Ruang sisi Datar Jumlah soal : 5 PG, 5 Isian singkat, 3 Uraian

No. Soal NO Kompetensi Dasar Materi Indikator P.Konsp Penlrn.Kom Pmc.Mslh

1.

Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok

Luas permukaan kubus dan balok Volum kubus dan balok

Siswa dapat menemukan rumus luas permukaan kubus Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus Siswa dapat menghitung luas permukaan balok

Siswa dapat menghitung volum kubus Siswa dapat menghitung volum balok Siswa dapat menghitung panjang rusuk balok dan kubus jika volum diketahui

1 PG

2 PG

3

PG

4 PG

-

5

PG

-

1,2 Isian singkat

3

Isian singkat

4 Isian singkat

-

5 Isian singkat

- -

1 Uraian

2

Uraian

3 Uraian

Lampiran 49