bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1.1 profil...

49
90 Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Objek dan Wisatawan 4.1.1 Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 4.1.1.1 Identitas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Nama Objek : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kepala Dinas : Drs. Priana Wirasaputra Lokasi : JL. Jendral Ahmad Yani No.277 Bandung No Telepon : (022) 727 3209 Tagline :Everlasting Beauty Visi : Menetapkan Kota Bandung Sebagai Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata Misi : 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaa Kepariwisataan Yang Profesional, Berkarakteristik Sunda Dan Berwawasan Global. 2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian. 3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona. 4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional. 5. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau Kab/kota/negara lain.

Upload: ngodang

Post on 09-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

90 Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Objek dan Wisatawan

4.1.1 Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

4.1.1.1 Identitas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Nama Objek : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Kepala Dinas : Drs. Priana Wirasaputra

Lokasi : JL. Jendral Ahmad Yani No.277 Bandung

No Telepon : (022) 727 3209

Tagline :Everlasting Beauty

Visi : Menetapkan Kota Bandung Sebagai Kota Seni Budaya dan

Tujuan Wisata

Misi : 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaa

Kepariwisataan Yang Profesional, Berkarakteristik Sunda

Dan Berwawasan Global.

2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan

pemanfaatan kebudayaan dan kesenian.

3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif

dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona.

4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing

tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun

internasional.

5. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama

budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan

dan/atau Kab/kota/negara lain.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

91

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan Pembangunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:

1. Mendorong peningkatan citra Kota Bandung sebagai daerah

tujuan wisata dan kota budaya Kreatif;

2. Mendorong peningkatan kualitas pelayanan pariwisata;

3. Mendorong tumbuhnya sadar wisata;

4. Mendorong peningkatan apresiasi budaya daerah;

5. Mendorong peningkatan peran pariwisata sebagai

lokomotif pembangunan daerah;

6. Mendorong peningkatan peran pariwisata untuk menunjang

perekonomian daerah;

7. Mengembangkan promosi yang efektif;

8. Mengembangkan jaringan pariwisata;

9. Mengembangkan kerja sama lintas lembaga;

10. Mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM)

profesional;

11. Mendorong dan mengembangkan peran lintas sektor dalam

pengembangan SDM;

12. Mendorong penelitian dan pengembangan pariwisata.

4.1.1.2 Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung diatur oleh Peraturan

Pemerintah yaitu Peraturan Daerah Kota Bandung No. 10 Tahun 2004 tentang

Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan dan Peraturan Daerah Kota Bandung No.

11 Tahun 2004 tentang Retribusi Pembinaan dan Promosi Penyelenggaraan Usaha

Kepariwisataan. Berdirinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

dilatabelakangi dengan keadaan Kota Bandung yang memilki potensi pariwisata

yang cukup besar dan selalu mengalami perkembangan deri waktu ke waktu

sesuai dengan lokomotif pembangunan dan perekonomian daerah.

Pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan Intruksi Presiden No. 9 /1969

yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional (BAPARNAS)

dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektif dan

berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

92

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri Perhubungan dan Dirjen

Pariwisata.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 71/

11/ 1969, dibentuklah Dinas Pariwisata di tingkat daerah (Dinas Pariwisata

Daerah/ DISPARDA). Kemudian Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat

membentuk Dinas Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuklah Dinas

Pariwisata Kotamadya Tingkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah No. II/

1969. Pada tahun 1971 sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor

Pariwisata Daerah (KAPARDA).

Sejak keluarnya Peraturan Daerah No. II/ 1985 tentang pembentukan Dinas

Pariwisata Kotamaya Daerah Tingkat II Bandung, maka sejak tahun 1987

KAPARDA diganti menjadi Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II

Bandung. Sejalan dengan adanya otonomi daerah Indonesia, seluruh tingkat

Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

mengalami beberapa perubahan. Berdasarkan UU No. 22/ 1999, Dinas Pariwisata

Daerah Tingkat II Kotamadya mengalami perubahan menjadi Dinas Pariwisata

Kota Bandung dan mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih luas

terhadap urusan Biro Perjalanan dan Hotel Berbintang.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam upaya memenuhi

kewenangan yang diberikan berdasarkan UU No. 22/ 1999 struktur organisasi dan

tata kerja Dinas Pariwisata Kota Bandung pun mengalami beberapa Perubahan

yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 5 tanggal 7 maret 2001 mengenai

struktur organisasi Dinas Pariwisata Kota Bandung. Kemudian pada tanggal 4

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

93

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desember 2007 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 Dinas

Pariwisata Daerah Kota Bandung dirubah lagi menjadi Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Bandung sampai sekarang.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah salah satu Satuan

Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dari Pemerintah Kota Bandung yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan

pariwisata berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Dinas ini terdiri dari empat

Bidang yaitu Bidang Objek Wisata, Bidang Sarana Wisata, Bidang Pemasaran,

Bidang Seni Budaya dan satu Sekretariat.

Setiap Bidang dibagi kedalam dua seksie yaitu untuk Bidang Objek Wisata

dibagi menjadi Seksi Pembinaan dan Pengembangan Objek Wisata. Bidang

Sarana Wisata dibagi menjadi Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sarana

Wisata. Bidang Pemasaran dibagi menjadi Seksi Promosi dan Kerjasama Wisata.

Bidang Seni Budaya dibagi menjadi Seksi Kesenian dan Kebudayaan. Sedangkan

untuk Sekretariat dibagi menjadi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub

Bagian Keuangan dan Program. Ditambah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Padepokan Seni.

Karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berjumlah

59 orang Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:

1. Golongan IV : 10 orang

2. Golongan III : 33 orang

3. Golongan II : 12 orang

4. Golongan I : 4 orang

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

94

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut

GAMBAR 4.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWSATA

KOTA BANDUNG 2013

SEKRETARIS

Dra. Hj. DIENCE HERLINA, Ak.

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

PUJI WIBOWO

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM

Drs. RUDI RUHADI

KEPALA BIDANGKEBUDAYAAN DAN

KESENIAN DIDEN SITI SONDARI, SH.

KEPALA BIDANG SARANA WISATA

IWAN RUSMAWAN, SE., M.Si.

KEPALA BIDANG OBJEK WISATA

Dra. DEWI KANIASARI, MA

KEPALA BIDANG PEMASARANPARIWIS

ATA Drs. SUPARDI, M.Si.

KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN SARANA WISATA

Dra. TINI SETIAWATI

KEPALA SEKSI

PEMBINAAN SARANA WISATA

Ir. M. NURHUSEN A.N.

KEPALA SEKSI

KESENIAN

PONNY SURYANI, SH

KEPALA SEKSI

KEBUDAYAAN

Dra. ETTI RS., M.Hum.

KEPALA SEKSI

PENGEMBANGANOBJE

K WISATA

RENDRA KARYAWAN,

SH.,M.Si.

KEPALA SEKSI PEMBINAAN OBJEK

WISATA H. DIDA DAROJAT,

S.Sos.,M.Si.

H.

KEPALA SEKSI PROMOSI WISATA

Drs. HATTA

KEPALA SEKSI KERJASAMA WISATA Dra. YETTY HARTATI

KEPALA UPT PADEPOKAN

SRI SUSIAGAWATI, SE.

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

KASUBBAG TU UPT PADEPOKAN

ATY ATIPAH, S.Ip.

KEPALA DINAS

Drs. PRIANA WIRASAPUTRA,

MM

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

95

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Profil Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Bandung

4.1.2.1 Jenis Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

Keterkaitan antara jenis wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung

dilihat dari jenis kelamin dan usia dimaksudkan untuk menganalisis perilaku

wisatawan terhadap pelaksanaan vacationscape yang dilaksanakan oleh

pemerintah Kota Bandung yang didasarkan pada jenis kelamin dan usia dari

masing-masing wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung. Sedangkan untuk

lokasi pengambilan sampel di fokuskan di dua jenis daya tarik wisata yaitu wisata

kuliner dan wisata belanja. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh sebagai

berikut:

TABEL 4.1

JENIS WISATAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN USIA

No Jenis Kelmin Usia Total

20-30

tahun

30-40 tahun >40 tahun

1 Laki-Laki 50 16 0 66

2 Wanita 7 47 0 54

Total 57 63 0 120

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

Tabel 4.1 di atas menunjukan jenis wisatawan yang berkunjung ke Kota

Bandung didominasi oleh wisatawan yang berjenis kelamin laki-laki yang paling

tinggi didominasi oleh usia sekitar 30-40 tahun dengan jumlah sebesar 53%, dan

wisatawan yang berjenis kelamin wanita sebesar 47% dengan usia sekitar 20-30

tahun, dalam penelitian ini tidak menemukan wisatawan yang berjenis kelamin

laki-laki dan wanita yang berkunjung ke Kota Bandung dengan kisaran usia >40

tahun.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

96

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara keseluruhan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung

mayoritas adalah laki-laki yaitu sebesar 55%, hal ini dikarenakan laki-laki lebih

sering memiliki inisiatif untuk melakukan perjalanan wisata. Sedangkan pada

wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung mayoritas merupakan kelompok

usia berkisar antara 30-40 tahun yaitu sebesar 53%, karena dalam rentang usia

tersebut merupakan saat-saat ingin menikmati ketenangan, kenyamanan dan

kesenangan salah satunya yaitu melakukan perjalanan wisata. Hal ini sesuai

dengan pendapat Jun Li (2010:69), yang menyatakan bahwa “Konsumen pria

lebih memperhatikan aspek nyata, seperti kualitas/rasio harga tinggi, apakah

kebutuhan mereka dapat tercapai dan seterusnya”.

4.1.2.2 Jenis Wisatawan Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan dan

Tujuan Berkunjung

Keterkaitan wisnus dilihat dari latar belakang pendidikan dan hasil yang di

dapatkan setelah berkunjung dimaksudkan untuk menganalisis perilaku wisatawan

yang berkunjung ke Kota Bandung berdasarkan latar belakang pendidikan dan

tujuan berkunjung. Berikut Tabel 4.2 keterkaitan antara latar belakang pendidikan

dan tujuan berkunjung sebagai berikut :

TABEL 4.2

JENIS WISATAWAN BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN TUJUAN BERKUNJUNG

Latar Belakang

Pendidikan

Tujuan Berkunjung Total

Menambah

Wawasan

Mendapatkan

Kesenangan

Menambah

Pengalaman

Lainya

SMA 0 0 0 0 0

Diploma 6 30 0 2 38

Sarjana 0 0 3 6 9

Pasca Sarjana 40 30 0 3 73

Total 46 60 3 11 120

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

97

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.2 menunjukan bahwa jenis wisatawan yang berkunjung ke Kota

Bandung didominasi oleh wisatawan dengan tujuan mendapatkan kesenangan

sebesar 50%. Secara keseluruhan mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Kota

Bandung dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan berasal dari latar

belakang pendidikan Pasca Sarjana sebesar 61%.

Hal ini dikarenakan wisatawan dengan latar belakang pendidikan Pasca

Sarjana berkunjung ke Kota Bandung yaitu lebih banyak ingin mendapatkan

kesenangan dibandingkan dengan SMA, Diploma dan Sarjana. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Sesuai dengan pendapat Schiffman dan Kanuk dalam Nurwulan

(2011:76) bahwa “Konsumen dalam mengambil keputusan berdasarkan pada

emosional dan tidak menekankan pada perasaan dan suasana hati pada saat itu”.

4.1.2.3 Jenis Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan dan Frekuensi Berkunjung

Keterkaitan winus yang berkunjung ke Kota Bandung dilihat dari

pekerjaan dan frekuensi berkunjung dimaksudkan untuk menganalisis perilaku

wisatawan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung berdasarkan pekerjaan

dan frekuensi berkunjung. Berikut Tabel 4.3 keterkaitan antara pekerjaan dan

frekuensi berkunjung sebagai berikut:

TABEL 4.3

JENIS WISATAWAN BERDASARKAN

PEKERJAAN DAN FREKUENSI BERKUNJUNG

Pekerjaan Frekuensi Berkunjung Total

1-2 3-4 5-6 >6

Pegawai Negeri 15 44 0 0 59

Pegawai Swasta 10 10 4 0 24

Wiraswasta 29 4 4 0 37

Pelajar/Mahasiswa 0 0 0 0 0

Lainya 0 0 0 0 0

TOTAL 54 58 8 0 120

Sumber Hasil Pengolahan Data, 2013

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

98

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.18 berdasarkan pekerjaan wisatawan yang berkunjung ke Kota

Bandung yaitu frekuensi tertinggi sebanyak 3-4 kali atau sebesar 48%. Secara

keseluruhan wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung yaitu sebanyak 3-4 kali

berasal dari PNS sebanyak 49%. Hal ini dikarenakan wisatawan merasa tertarik

ketika berkunjung ke Kota Bandung, sehingga Kota Bandung dijadikan sebagai

salah satu daerah tujuan wisata bagi wisatawan untuk mendapatkan ketenangan,

kenyamanan dan kesenangan. Engel dalam Nugraha (2011:23), bahwa “ Analisis

konsumen mempertimbangkan pekerjaan sebagai indikator tunggal terbaik

mengenai kelas sosial”.

4.2 Tanggapan Wisatawan Mengenai Vacationscape Terhadap Keputusan

Berkunjung

Vacationscape merupakan bukti fisik yang menjadi daya tarik bagi

wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat, dalam penelitian ini tempat yang

dijadikan objek penelitian yaitu Kota Bandung. Pelaksanaan vacationscape yang

dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung terdiri dari tujuah sub variabel yaitu

built and constructed, crowding, vegetation, urban stresors, maintanance and

upkeep, signage dan comfort amenities. Pemerintah Kota Bandung bekerjasama

dengan semua instansi yang mengelola pariwisata Kota Bandung, dengan tujuan

untuk memberikan kemudahaan serta kenyamanan bagi wisatawan yang akan

berkunjung ke Kota Bandung. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah

dilakukan kepada wisnus yang berkunjung ke Kota Bandung secara keseluruhan

terlihat seperti Gambar 4.2 sebagai berikut:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

99

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 4.2

PELAKSANAAN VACATIONSCAPE OLEH PEMERINTAH KOTA

BANDUNG

Berdasarkan pada Gambar 4.2 di atas menjelaskan bahwa secara

keseluruhan pelaksanaan vacationscape di kota Bandung sudah dinilai sangat baik

skor rata-rata berada diatas median (355,9) indikator yang memiliki skor tetinggi

yaitu X.1 (built and constructed) dengan skor 369,5 sedangkan untuk indikator

yang memiliki skor terendah yaitu X,4 (urban sterssors) dengan skor 327. Hal ini

menunjukan bahwas adanya kualitas kinerja pemerintah Kota Bandung.

Efektifnya pelaksanaan vacationscape yang dilakukan oleh pemerintah Kota

Bandung dapat dilihat dari perolehan skor pengolahan data hasil penelitian sub

variable berikut.

369,5

358,7 361,5

327

353,3

362 359,5

Total Skor Rata-Rata

355,9

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

100

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1 Karekteristik Built and Constructed di Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung memiliki beberapa bangunan diantaranya

bangunan bersejarah, bangunan pemerintahan, bangunan pusat perbelanjaan,

museum, bangunan pertunjukan dan bangunan yang berada di objek wisata.

Karakteristik setiap bangunan tersebut diperlihatkan penilaian dari wisatawan

yang berkunjung ke Kota Bandung seperti pada Tabel 4.4

TABEL 4.4

BUILT AND CONSTRUCTED DALAM VACATIONSCAPE

DI KOTA BANDUNG

Bangunan

Bersejarah

5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Keaslian Bangunan 3 2,5 0 0 85 70,8 32 26,7 0 0 100 304 2,42

Kepedulian

Masyarakat dan

wisatawan

11 9,2 21 17,5 55 45,8 30 25,0 3 2,5 100 567 4,51

Kesadaran

masyarakat dan

wisatawan

3 2,5 13 10,8 101 84.2 3 2,5 0 0 100 376 2,98

Pemeliharaan

bangunan

0 0 3 2,5 101 84,2 16 13,3 0 0 100 347 2,76

Perawatan bangunan 8 6,7 0 0 95 79,2 14 11,7 3 2,5 100 356 2,83

Kualitas material 10 8,3 11 9,2 72 60,0 24 20,0 3 2,5 100 341 2,71

Bangunan

Pemerintahan

5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Pemeliharaan

bangunan

3 2,5 0 0 85 70,8 32 26,7 0 0 100 304 2,39

Perawatan bangunan 10 8,3 20 16,7 56 46,7 31 25,8 3 2,5 100 363 2,88

Kesadarn masyarakat

dan wisatawan

3 2,5 12 10,0 102 85,5 3 2,5 0 0 100 375 2,98

Kepedulian

masyarakat dan

wisatawan

0 0 3 2,5 101 84,2 16 13,3 0 0 100 347 2,76

Kualitas material 7 5,8 0 0 96 80,0 14 11,7 3 2,5 100 606 4,82

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

101

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bangunan Pusat

Perbelanjaan

5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Keberadaan

bangunan

5 4,2 0 0 87 72,5 28 23,3 0 0 100 342 2,72

Kualitas material 10 8,3 20 16,7 57 47,5 30 25,0 3 2,5 100 364 2,89

Pemeliharaan

Bangunan

4 3,3 13 10,8 93 77,5 10 8,3 0 0 100 371 2,95

Perawatan

Bangunan

0 0 6 5,0 102 85,0 12 10,0 0 0 100 354 2,81

Kesadaran

masyarakat dan

wisatawan

7 5,8 0 0 94 78,3 16 13,3 3 2,5 100 352 2,80

Kepedulian

masyarakat dan

wisatawan

3 2,5 8 6,7 91 75,8 18 15,0 0 0 100 356 2,82

Museum TOTAL

%

%

Skor

Skor

F % F % F % F % F %

Keaslian bangunan 4 3,3 0 0 85 70,8 31 25,8 0 0 100 337 2,68

Kepedulian

masyarakat dan

wisatawan

13 10,8 25 20,8 51 42,5 27 22,5 4 3,3 100 376 2,97

Kesadaran

masyarakat dan

wisatawan

4 3,3 14 11,7 98 81,7 4 3,3 0 0 100 378 3,00

Pemeliharaan

bangunan

0 0 4 3,3 97 80,8 19 15,8 0 0 100 354 2,81

Perawatan bangunan 10 8,3 0 0 90 75,0 16 13,3 4 3,3 100 356 2,83

Kualitas material 9 7,4 10 8,3 74 61,7 24 20,0 3 2,5 100 358 2,84

Bangunan

Pertunjukan

5 4 3 2 1 TOTAL

%

%

Skor

Skor

F % F % F % F % F %

Kepedulian

masyarakat dan

wisatawan

9 7,5 13 10,8 65 54,2 31 25,8 2 1,7 100 356 2,83

Kesadaran

masyarakat dan

wisatawan

7 5,8 17 14,2 78 65,0 16 13,3 2 1,7 100 371 2,98

Pemeliharaan

bangunan

2 1,7 8 6,7 97 80,8 13 10,8 0 0 100 359 2,85

Perawatan bangunan 5 4,2 2 1,7 93 77,5 18 15,0 2 1,7 100 350 2,78

Kualitas material 10 8,3 9 7,5 78 65,0 20 16,7 3 2,5 100 363 2,88

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

102

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Objek Wisata 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Kepedulian masyarakat

dan wisatawan

3 2,5 0 0 88 73,3 29 24,2 0 0 100 337 2,68

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

12 10,0 23 19.2 55 45,8 27 22,5 3 2,5 100 374 2,97

Pemeliharaan

bangunan

3 2,5 13 10,8 101 84,2 3 2,5 0 0 100 400 3,18

Perawatan bangunan 0 0 3 2,5 102 85,0 15 12,5 0 0 100 348 2,76

Kualitas material 9 7,5 0 0 97 80,8 12 10,0 2 1,7 100 362 2,88

Keberadaan bangunan 8 6,7 12 10,0 75 62,5 23 19,2 2 1,7 100 361 2,87

TOTAL SKOR 12565 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat terlihat bahwa aspek-aspek dari built and

constructed yaitu bangunan bersejarah, bangunan pemerintahan, bangunan pusat

perbelanjaan, museum, bangunan pertunjukan dan bangunan di objek wisata.

Peneilitian tertinggi terdapat pada bangunan pemerintahan dengan indikatornya

yaitu kualitas bangunan yang dipakai pada bangunan pemerintahan di Kota

Bandung sebesar 4,82%. Sedangkan yang terendah terdapat pada bangunan

pemerintahan pula dengan indikator pemeliharaan bangunan pemerintahan

sebesar 2,39%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas pada bangunan pemerintahan

yang diperlihatkan kepada wisatawan sangat sangat baik dan menjadi daya tarik

sendiri bagi wisatawan, sehingga dapat mempengaruhi wisatawan untuk

berkunjung ke Kota Bandung. Sesuai dengan pernyataan Gunn dalam Tomas

(2007:35) menyatakan bahwa “The type of building materials used or the level of

constructed elements have an impact preference and scenic quality”.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

103

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.2 Karakteristik Level of Crowding di Kota Bandung

Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat

kepadatan tersendiri yang dilihat dari berbagai aspek seperti kepadatan lalul lintas,

kepadatan penduduk Kota Bandung, kepadatan lingkungan yang ada di sekitar

kawasan wisata Kota Bandung, serta kepadatan pengunjung yaitu wisnus yang

berasal dari dalam dan luar Kota Bandung. Berikut hasil penilaian untuk level of

crowding dalam vacationscape di Kota Bandung terdapat pada Tabel 4.5 sebagai

berikut

TABEL 4.5

LEVEL OF CROWDING DALAM VACATIONSCAPE

DI KOTA BANDUNG

Kepadatan Lalu

Lintas

5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor

F % F % F % F % F % % Skor

Kepadatan lalu lintas

pada saat libur

sekolah/nasional

7 5,8 15 12,5 90 75,0 7 5,8 1 0,8 100 380 8,82

Kepadatan lalu lintas

pada saat week end

4 3,3 8 6,7 84 70,0 23 19,2 1 0,8 100 383 8,89

Kepadatan lalu lintas

pada saat waktu luang

8 6,7 17 14,2 64 53,3 27 22,5 4 3,3 100 358 8,31

Kepadatan penduduk 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Kepadatan penduduk

pada saat libur

sekolah/nasional

6 5,0 4 3,3 85 70,8 22 18,3 3 2,5 100 348 8,08

Kepadatan penduduk

pada saat week end

9 7,5 16 13,3 73 60,8 20 16,7 2 1,7 100 370 8,59

Kepadatan penduduk

pada saat waktu luang

0 0 6 5,0 95 79,2 19 15,2 0 0 100 347 8,06

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

104

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lanjutan Tabel 4.20

Kepadatan

Lingkungan

5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Kepadatan lingkungan

pada saat libur

sekolah/nasional

4 3,3 12 10,0 67 55,8 34 28,3 3 2,5 100 340 7,89

Kepadatan lingkungan

pada saat week end

4 3,3 12 10,0 100 83,3 4 3,3 0 0 100 376 8,73

Kepadatan lingkungan

pada saat waktu luang

1 0,8 3 2,5 90 75,0 26 21,7 0 0 100 339 7,87

Kepadatan wisatawan 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Kepadatan lingkungan

pada saat libur

sekolah/nasional

4 3,3 9 7,5 74 61,7 31 25,8 2 1,7 100 342 7,94

Kepadatan lingkungan

pada saat week end

4 3,3 17 14,2 90 75,0 9 7,5 0 0 100 376 8,73

Kepadatan lingkungan

pada saat waktu luang

1 0,8 6 5,0 91 75,8 22 18,3 0 0 100 346 8,03

TOTAL SKOR 4305 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data , 2013

Berdasarkan Tabel 4.2 bahwa dapat terlihat aspek-aspek dari level of

crowding yang memliki penilaian tertinggi yaitu kepadatan lalu lintas pada

indikator kepadatan lau lintas pada saat week end sebesar 8,89%. Sedangkan yang

terendah yaitu sebesar 7,87% pada kepadatan lingkungan dengan indikator

kepadatan lingkungan pada saat waktu luang. Hal ini menunjukan bahwa

kepadatan yang sangat tinggi terjadi di Kota Bandung yaitu kepadatan lalu lintas

pada saat week end. Sesuai dengan pernyataan Gunn dalam Tomas (2007:35)

menyatakan bahwa “They found that perceptions of crowding resulted when

individuals were over helmed by traffic the density-induced condition of physical

environment or by interactions with other visitors”.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

105

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.3 Karakteristik Vegetation di Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung terus menjaga dan memelihara vegetasi alam

perkotaan, sperti taman kota, hutan kota dan pohon-pohon yang tumbuh di Kota

Bandung. Perawatan yang dilakukan pemerintah Kota Bandung bertujuan untuk

menjadikan Kota Bandung yang indah dan sejuk sehingga akan memberikan nilai

lebih bagi pengunjung yaitu wisnus. Berikut hasi penilaian karakteristik

vegetation dalam vacationscape di Kota Bandung pada Tabel 4.6 berikut :

TABEL 4.6

VEGETATION DALAM VACATIONSCAPE

DI KOTA BANDUNG

Taman Kota 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Pemeliharaan taman kota 7 5,8 16 13,3 75 62,5 19 15,8 3 2,5 100 365 6,73

Perawatan taman kota 3 2,5 7 5,8 99 82,5 11 9,2 0 0 100 362 6,67

Keindahan taman kota 4 3,3 3 2,5 94 78,3 18 15,0 1 0,8 100 354 6,52

Kesejukan taman kota 9 7,5 81 67,5 19 15,8 4 3,3 0 0 100 434 8,00

Kesadaran masyarakat dan

wisatawan

2 1,7 9 7,5 86 71,1 22 18,3 1 0,8 100 349 6,43

Hutan Kota 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Pemeliharaan hutan kota 6 5,0 6 5,0 82 68,3 23 19,2 3 2,5 100 349 6,43

Perawatan hutan kota 7 5,8 5 4,2 94 78,3 12 10,0 2 1,7 100 363 6,69

Keindahan hutan kota 7 5,8 12 10,0 78 65,0 21 17,5 2 1,7 100 361 6,65

Kesejukan hutan kota 3 2,5 2 1,7 90 75,0 23 19,2 2 1,7 100 341 6,28

Kesadaran masyarakat dan

wisatawan

5 4,2 12 10,0 79 65,8 22 18,3 2 1.7 100 356 6,56

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

106

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lanjutan Tabel 4.3

Pohon-Pohon 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Pemeliharaan pohon-

pohon

9 7,5 3 2,5 82 68,3 23 19,2 3 2,5 100 352 6,49

Perawatan pohon-pohon 10 8,3 19 15,8 76 63,3 13 10,8 2 1,7 100 395 7,28

Keindahan pohon-pohon 0 0 5 4,2 92 76,7 23 19,2 0 0 100 342 6,30

Kesejukan pohon-pohon 2 1,7 6 5,0 91 75,8 20 16,7 1 0,8 100 348 6,41

Kesadaran masyarakat dan

wisatawan

5 4.2 10 8.3 78 65,0 25 20,8 2 1,7 100 351 6,47

TOTAL 5422 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

BerdasarkanTabel 4.6 bahwa dapat terlihat aspek-aspek dari vegetation

yang memiliki peneilaian tertinggi yaitu vegetasi alam taman kota pada indikator

kesejukan taman kota sebesar 8,00. Hal inidikarenakan wisatawan dan masyarakat

yang dating ke taman kota yaitu ingin beristirahat sambil menikmati kesejukan

alam Kota Bandung. Sedangkan yang terendah yaitu sebesar 6,28% pada vegetasi

alam hutan kota dengan indikator kesejukan Hutan Kota. Dalam menjaga

kesejukan di taman kota, maka pemerintah Kota Bandung terus menjaga dan

memlihara serta merawat tanaman-tanaman yang dapat menciptakan keindahan

serta kesejukan bagi wisatawan ketika sedang berkunjung.

Hal ini menunjukan bahwa vegetasi alam yang ada di Kota Bandung

terutama vegetasi alam taman kota sangat sejuk sehingga baik dikunjungi oleh

masyarakat dan wisatawan. Sesuai dengan pernyataan Gunn dalam Tomas

(2013:35) menyatakan bahwa ” Natural scenes were strongly preferred over

urban scenes, so much so, that their distributions hardly overlapped, so the least

preferred nature scene was favored over the most preferred urban”.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

107

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.4 Karakteristik Urban Stresorss di Kota Bandung

Dampak dari kehidupan sosial sehari-hari yaitu seperti kemacetan, polusi

dan kesibukan bekerja dapat menimbulkan kejenuhan, maka wisatawan akan

mencari ketenangan dan kenyamanan. Berikut Tabel 4.7 yaitu hasil penilaian

mengenai urban stressors dalam vacationsacape di Kota Bandung berikut:

TABEL 4.7

URBAN STRESSOR DALAM VACATIONSCAPE DI KOTA BANDUNG

Kenyamanan 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Kenyaman wisatawan selama

berkunjung

14 11,7 24 20,0 51 42,5 27 22,5 4 3,3 100 377 28,82

Kenyaman wisatawan selama

berada Kota Bandung

4 3,3 14 11,7 98 81,7 4 3,3 0 0 100 198 15,13

Ketenangan 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Ketenangan wisatawan selama

berkunjung

4 3,3 23 19,2 59 49,2 32 26,7 2 1,7 100 355 21,14

Ketenangan wisatawan selama

berada Kota Bandung

2 1,7 14 11,7 102 85,0 2 1,7 0 0 100 376 28,74

TOTAL 1308 100

Sumber: Hasil Pengolahan data 2013

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat terlihat aspek-aspek dari urban stressors yang

memiliki penilaian tertinggi yaitu kenyamanan pada indikator kenyamanan

wisatawan selama berkunjung sebesar 28,82%. Sedangkan yang terendah yaitu

sebesar 15,13 pada kenyamanan dengan indikator kenyamanan wisatawan selama

berada di objek wisata Kota Bandung. Hal ini menunjukan bahwa kenyamanan

selama wisatawan berkunjung ke Kota Bandung sangat nyaman. Sesuai dengan

pernyataan Gunn dalam Tomas (2012:35) menyatakan bahwa “Thus, the

preceding literature suggests that the urban environment provides stressors and

detracts from pleasant perceptions and preferences”.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

108

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.5 Karakteristik Maintanance and Upkeep di Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung dalam menjaga kenyamanan wisatawan yang

berkunjung ke Kota Bandung, maka pemeliharaan dan perawatan seperti

infrastruktur jalan, bangunan, kebersihan lingkungan, taman dan alam Kota

Bandung harus terus dilakukan demi menjaga kualitas dan keindahan Kota

Bandung. Dalam memelihara dan merawat, maka pemerintah Kota Bandung

bekerjasama dengan instansi yang bersangkutan, selain itu yang dilakukan

pemerintah dalam memelihara dan merawat kualitas keindahan Kota Bandung

yaitu pemerintah melakukan pendekatan kepada masyarakat dan wisatawan agar

bisa bekerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan, alam dan infrastruktur.

Berikut Tabel 4.8 hasil penilaian maintenance and upkeep dalam vacationscape di

kota Bandung berikut:

TABEL 4.8

MAINTANANCE AND UPKEEP DALAM VACATIONSCAPE

DI KOTA BANDUNG

Pemeliharaan 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor

F % F % F % F % F % % Skor

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

terhadap pemeliharaan

kebersihan lingkungan

0 0 4 3.3 102 85.0 14 11,7 0 0 100 350 16,5

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

terhadap pemeliharaan

Alam

0 0 4 3,3 100 83,3 16 13,3 0 0 100 348 16,4

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

terhadap pemeliharaan

infrastruktur jalan dan

bangunan

0 0 2 1,7 101 84,2 17 14,2 0 0 100 345 16,3

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

109

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perawatan 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

terhadap perawatan

kebersihan lingkungan

6 5,0 2 1,7 95 79,2 15 12,5 2 1,7 100 355 16,7

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

terhadap perawatan

Alam

12 10,0 10 8,3 72 60,0 23 19,2 3 2,5 100 365 17,2

Kesadaran masyarakat

dan wisatawan

terhadap perawatan

infrastruktur jalan dan

bangunan

9 7,5 12 10,0 69 57,5 27 22,5 3 2,5 100 357 16,8

TOTAL 2120 100

Sumber: Hasil pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat aspek-aspek dari maintanace and

upkeep yang memiliki penilaian tertinggi yaitu perawatan pada indikator

kesadaran masyarakat dan wisatawan terhadap perawatan vegetasi alam sebesar

17,2%. Sedangakan yang memiliki penilaian terendah yaitu 16,3 pada

pemeliharaan dengan indikator kesadaran masyarakat dan wisatawan terhadap

pmeliharaan infrastruktur jalan dan bangunan. Hal ini menunjukan bahwa

kesadaran masyarakat dan wisatawan akan pemeliharaan vegetasi alam sangat

tinggi, oleh karena itu pemerintah Kota Bandung terus memperhatikan dan

menjaga vegetasi alam di Kota Bandung terutama terutama dalam pemeliharaan

taman kota dan hutan kota. Sesuai dengan pernyataan Gunn dalam Tomas

(2007:35) menyatakan bahwa “Maintenance and upkeep have been reported to be

visual indicators of environment for scenes”.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

110

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.6 Karakteristik Signage di Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung dalam memberikan informasi mengenai

kawasan wisata di Kota Bandung, maka pemerintah Kota Bandung membuat

berbagai cara dalam memberikan informasi salah satunya dengan membuat

petunjuk arah. Kejelasan, kelengkapan dan ketepatan informasi sangat penting

bagi wisatawan karena dengan adanya petunjuk arah wisatawan bisa memilih

kawasan wisata yang ingin dituju selain itu akan memudahkan wisatawan dalam

mendapatkan informasi mengenai kawasan wisata di Kota Bandung. Berikut

Tabel 4.9 penilaian signage dalam vacationscape di Kota Bandung berikut :

TABEL 4.9

SIGNAGE DALAM VACATIONSCAPE DI KOTA BANDUNG

Petunjuk Arah 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Kejelasan informasi 15 12,5 24 20,0 50 41,7 26 21,7 5 4,2 100 378 17,40

Kelengkan informasi 5 4,2 14 11,7 96 80,0 5 4,2 0 0 100 379 17,44

Ketepatan letak informasi 0 0 5 4,2 97 80,8 18 15,0 5 4,2 100 352 31,74

Peta Wisata 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Kejelasan informasi 6 5,0 6 5,0 93 77,5 13 10,8 2 1,7 100 361 16,62

Kelengkan informasi 6 5,0 12 10,0 80 66,7 20 16,7 2 1,7 100 360 16,57

Ketepatan letak informasi 2 1,7 3 2,5 91 75,8 23 19,2 1 0,8 100 342 15,74

TOTAL 2172 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat aspek-aspek dari signage yang

memiliki penilaian tertinggi yaitu petunjuk arah pada indikator ketepatan letak

informasi yaitu petunjuk arah sebesar 31,74%. Sedangkan yang memiliki

penilaian terendah yaitu 15,74 pada peta wisata dengan indikator ketepatan letak

informasi peta wisata. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan petunjuk arah bagi

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

111

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wisatawan sangatlah berguna bagi wisatawan yang akan menuju ke kawasan

wisata di Kota Bandung, dalam hal ini pemerintah Kota Bandung terus

memberikan informasi mengenai letak kawasan wisata salah satunya yaitu dengan

menambah papan petunjuk arah. Sesuai dengan pernyataan Gunn dalam Tomas

(2012:35) menyatakan bahwa “Signage has been shown to influence visual

preference while there is an entire body of literature on semiotics and information

provided on signs, the physical nature of the sign it self has been shown to

influence scenic quality and preference”.

4.2.7 Karakteristik Comfort Amenities di Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini terus membangun fasiltas

peendukung untuk memberikan kenyamanan kepada responden yaitu wisatawan

yang berkunjung ke Kota Bandung salah satunya yaitu penyediaan tempat

istirahat bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Kota Bandung..

Berikut Tabel 4.10 yaitu penilaian comport amenities dalam vacationscape di

Kota Bandung berikut:

TABEL 4.10

COMPORT AMENITIES DALAM VACATIONSCAPE

DI KOTA BANDUNG

Restoran Modern dan

Tradisional

5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Ketersedian tempat makan

dan minum

15 12,5 24 20,0 50 41,7 26 21,7 5 4,2 100 378 17,52

Kenyamanan tempat makan

dan minum

5 4,2 14 11,7 96 80,0 5 4,2 0 0 100 379 17,57

Hotel Melati dan Berbintang

5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Ketersedian tempat menginap 0 0 5 4,2 97 80,8 18 15,0 0 0 100 347 16,08

Kenyamanan tempat

menginap

6 5,0 6 5,0 93 77,5 6 5,0 6 5,0 100 351 16,27

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

112

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lanjutan Tabel 4.7

Rest Area 5 4 3 2 1 TOTAL

F % F % F % F % F % % Skor

Ketersediaan rest area 6 5,0 12 10,0 80 66,7 20 16,7 2 1,7 100 360 16,68

Kenyamanan rest area 2 1,7 3 2,5 91 75,8 23 19,2 1 0,8 100 342 15,92

TOTAL 2157 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat aspek-aspek dari comport

amenities yang memiliki penilaian tertinggi yaitu restoran modern dan

internasional pada indikator kenyamanan tempat makan dan minum sebesar

17,57%. Sedangkan yang memiliki penilaian terendah yaitu 15,92 pada rest area

dengan indikator kenyamanan rest area. Hal ini menunjukan bahwa kenyamanan

pada tempat makan dan minum di Kota Bandung sangat baik dan sesuai bagi bagi

wisatawan. Sesuai dengan pernyataan Gunn dalam Tomas (2007:35) menyatakan

bahwa “Should focus attention on comfort amenities, including places to sit and

rest and drinking fountains”.

4.2.8 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Pelaksanaan

Vacationscape di Kota Bandung

Rekapitulasi mengenai hasil penilaian wisatawan terhadap pelaksanaan

vacationscape yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung dalam upaya

meningkatkan keputusan berkunjung ke Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel

4.11 yaitu rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan terhadap pelaksanaan

vacationscape di Kota Bandung sebagai berikut:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

113

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 4.11

REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN WISATAWAN TERHADAP

PELAKSANAAN VACATIONSCAPEDI KOTA BANDUNG

No Sub Variabel Total Skor Skor Rata-Rata %

1 Built and Constructed 12.565 369,5 14,8

2 Crowding 4305 358,7 14,4

3 Vegetation 5422 361,5 14,5

4 Urban Stressors 1308 327 13,1

5 Maintanance and Upkeep 2120 353,3 14,2

6 Signage 2172 362 14,4

7 Comport Amenities 2157 359,5 14,5

Total 30239 2491,5 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Beradasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa sub variable dari

pelaksanaan vacationscape di Kota Bandung yang mendapatkan nilai tertinggi

yaitu pada built and constructed sebesar 14,8%. Hal ini di sebabkan karena

wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung selain untuk berwisata, wisatawan

pula ingin menikmati keindahan bentuk bangunan-bangunan yang di miliki oleh

Kota Bandung, sedangkan sub variable yang mendapat penilaian terendah yaitu

urban stressors sebesar 13,1%. Hal ini dikarenakan wisatawan yang berkunjung

ke Kota Bandung belum sepenuhnya mendapatkan kenyamanan dan ketenangan

oleh kurang baiknya pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Kota Bandung

kepada wisatawan seperti kurangnya kenyamanan tidak adanya jaminan

keamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.

4.3 Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Kota Bandung

Teori keputusan berkunjung mengadopsi dari keputusan pembelian

karena memiliki karakteristik yang sama, yaitu dalam proses pelaksanaan

vacationscape. Variabel keputusan berkunjung memeiliki beberapa dimensi

diantaranya yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan distribusi,

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

114

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemilihan waktu berkunjung dan jumlah kunjungan. Berdasarkan pada hasil

pengolahan data pada 120 responden yaitu wisatawan yang berkunjung ke Kota

Bandung, maka dapat dilihat dari gambaran mengenai keputusan berkunjung yang

di sajikan pada Gambar 4.3 sebagai berikut :

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 4.3

KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG

Berdasarkan pada Gambar 4.3 di atas menjelaskan bahwa secara

keseluruhan keputusan berkunjung ke Kota Bandung cukup baik. Bias dilihat dari

skor-skor rata-rata yang berada di atas median (370,5). Indikator yang memiliki

skor tetrtinggi yaitu indikator pemilihan distribusi dengan skor 375 sedangkan

untuk indikator yang memiliki skor terendah yaitu indikator frekuensi berkunjung

dengan skor 611. Hal ini menunjukan bahwa Kota Bandung berhasil menciptakan

kualitas yang baik. Berikut penilaian yang diperoleh berdasarkan pengolahan

datan yang telah dilakukan sesuai dengan kuesioner, keputusan berkunjung ke

Kota Bandung dapat dilihat dari perolehan skor pengolahan data penelitian dari

sub variable tersebut:

PemilihanProduk

PemilihanMerek

PemilihanDistribusi

WaktuBerkunjung

JumlahBerkunjung

374,5 372,5

375

369,6

361

Total Skor

Rata-Rata = 370,5

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

115

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.1 Pemilihan Produk

Pemilihan produk merupakan suatu alsan mengapa konsumen memilih

produk untuk memenuhi kebutuhanya. Kota Bandung merupakan salah satu kota

wisata di Indonesia, karena memiliki daya tarik wisata yang dapat menarik

wisatawan. berikut Tabel 4.12 yang menjelaskan tentang tanggapan responden

terhadap pemilihan produk sebelum mereka memilih untuk berkunjung ke Kota

Bandung, sebagai berikut:

TABEL 4.12

KEPUTUSAN BERKUNJUNG BERDASARKAN PEMILIHAN PRODUK

Pemilihan Produk dan

Jasa

5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Keberagaman produk

wisata

1 0,8 2 1,7 106 88,3 11 9.2 0 0 100 353 23,6

Daya tarik produk wisata 9 7,5 29 24,2 70 58,3 12 10,0 0 0 100 395 26,4

Keunggulan produk

wisata

1 0,8 1 0,8 104 86,7 14 11,7 0 0 100 349 23,3

Keunikan produk wisata 11 9,2 32 26,7 65 54,2 12 10,0 0 0 100 402 26,8

TOTAL 1498 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas bahwa pemilihan produk yang dilakukan

oleh responden memiliki skor tertinggi adalah keunikan produk wisata Kota

Bandung dengan jumlah skor sebanyak 26,8%, responden menyatakan bahwa

daya tarik wisata yang terdapat di Kota Bandung adalah unik sehingga mereka

tertarik untuk mengunjunginya, sedangkan penilaian terendah terjadi pada

indikator keunggulan produk sebesar 23,3%. Secara keseluruhan keputusan

berkunjung berdasarkan produk, didukung oleh pernyataan Kotler dan Keller

(2012:168), yang menyatakan bahwa konsumen dapat mengambil keputusan

membeli produk tertentu. Dalam hal ini perlu melakukan riset pemasaran agar

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

116

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mengetahui kesukaan wisatawan tentak produk bersangkutan agar dapat

memasimumkan daya tarik mereknya.

4.3.2 Pemilihan Merek

Pemilihan merek yaitu bagaimana suatu merek menempatkan dirinya

didalam benak konsumen yang meliputi merek yang baik dari sebuah produk atau

jasa yang akan ditawarkan dengan tujuan agar konsumen tersebut tertarik untuk

menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Berikut Tabel 4.13 yang

menjelaskan pemilihan merek berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh 120

responden pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung, sebagai

berikut:

TABEL 4.10

KEPUTUSAN BERKUNJUNG BERDASARKAN PEMILIHAN MEREK

Pemilihan Merek 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Pemilihan

berdasarkan cita

wisata Kota Bandung

0 0 1 0,8 104 86,7 15 12,5 0 0 100 346 46,4

Pemilihan

berdasarkan

kepopuleran wisata

Kota Bandung

10 8,3 30 25,0 69 57,5 11 9,2 0 0 100 399 53,6

TOTAL 745 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas bahwa pemeilihan merek yang dilakukan

oleh reponden memiliki nilai tertinggi adalah pada kepopuleran wisata Kota

Bandung yang sudah terkenal sehingga wisatawan memilih untuk berkunjung

dengan skor sebesar 53,6%, hal ini dikarenakan Kota Bandung merupakan salah

satu kota tujuan wisata di Indonesia, dengan banyknya kawasan wisata dan jenis

wisata yang popular di Kota Bandung menjadikan wisatawan banyak berkunjung

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

117

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke Kota Bandung, sedangkan penilaian terendah terjadi pada citra Kota Bandung

sebesar 46,6%. Hal tersebut dikarenakan kurang maksimalnya informasi yang

baik mengenai Kota Bandung sehingga menjadikan citra di benak wisatawan

sangat kurang baik. Berdasarkan pada hal tersebut, dapat disimpulkan sesuai

dengan yang dikatakan oleh Kotler dan Keller (2012:168) bahwa konsumen harus

mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Dalam hal ini harus

mengetahui bagaimana wisatawan memilih sebuah merek.

4.3.3 Pemilihan Distribusi

Keputusan berkunjung ke Kota Banndung dapat dipengaruhi oleh

penyalursan distribusi atau perantara. Penilaian wisatawan terhadap pemilihan

distribusi adalah sebagai berikut::

TABEL 4.14

KEPUTUSAN BERKUNJUNG BERDASARKAN PEMILIHAN DISTRIBUSI

Pemilihan Distribusi 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Pembelian berdasarkan

lokasi strategis

1 0,8 3 2,5 104 86,7 12 10,0 0 0 100 353 47,1

Kemudahan akomodasi

dalam menjangkau lokasi

10 8,3 31 25,8 65 54,2 14 11,7 0 0 100 397 52,9

TOTAL 750 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.14 bahwa pemilihan distribusi yang dilakukan oleh

reponden memiliki skor tertinggi adalah pada kemudahan akomodasi dalam

menjangkau lokasi dengan jumlah skor sebesar 52,9%. Kota Bandung mudah

untuk akomodasi menjangkau lokasi ke setiap kawasan wisata, hal dikarenakan

fasilitas jalan yang ada disana sudah tertata dengan cukup baik sehingga

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

118

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan kemudahan kepada pengunjung, sedangkan penilai terendah terjadi

pada pembelian berdasarkan lokasi strategis dengan skor sebesar 47,1%. Hal ini

dikarenakan wisatawan lebih memilih lokasi yang mudah untk dikunjungi dan

memiliki kelengkapan akomodasi selama berkunjung. Berdasarkan hal tersebut,

sesuai dengan yang dinyatakan Kotler dan Keller (2012:168), konsumen harus

mengambil harus mengambil keputusan dimana sebuah merek dibeli.

4.3.4 Pemilihan Waktu Kunjungan

Pemilihan waktu kunjungan merupakan salah satu unsur terpenting bagi

pengunjung untuk memutuskan kunjungan seseorang melakukan perjalanan salah

satunya karena waktu kunjungan luan untuk kegiatan tersebut. Berikut Tabel 4.15

pemilihan waktu kunjungan berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh 120

responden pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung, sebagai

berikut:

TABEL 4.15

KEPUTUSAN BERKUNJUNG BERDASARKAN WAKTU KUNJUNGAN

Waktu Kunjungan 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Waktu kunjungan pada

saat waktu luang

2 1,7 10 8,3 102 85,0 5 4,2 1 0,8 100 367 33,1

Waktu kunjungan pada

saat liburan

sekolah/nasioanal

1 0,8 3 2,5 103 85,8 13 10,8 0 0 100 352 31,8

Waktu kunjungan pada

saat Weekend

8 6,7 27 22,5 72 60,0 13 10,8 0 0 100 390 35,2

TOTAL 1109 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.15 bahwa responden lebih banyak memilih

berkunjung Ke Kota Bandung pada saat week end dengan jumlah skor sebanyak

35,2%. Ha ini dikarenakan pengunjung lebih menikmati suasana Kota Bandung

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

119

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada saat week end. Sedangkan skor terendah terdapat pada saat liburan sekolah

atau nasional dengan jumlah skor sebanyak 390 dan persentase sebesar 31,8%, hal

ini dikarenakan wisatawan lebih memilih objek wisata lain selain di Kota

Bandung.

Sesuai dengan yang dikatakan oleh Kotler dan Keller (2012:168),

konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan

pembelian. Oleh karena itumengrtahui factor-faktor yang mempengaruhi

keputusan wisatawan dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian dapat

mengatur waktu ketika akan melakukan kunjungan.

4.3.5 Jumlah Kunjungan

Jumlah kunjungan merupakan seberapa besar dan sering frekuensi

wisatawan untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata. Semakin sering

pengunjung mengunjungi suatu tempat wisata maka semakin tinggi tingkat

loyalitasnya terhadap objek tersebut. Berikut Tabel 4.16 jumlah kunjungan

berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh 120 responden pada wisatawan

nusantaran ke Kota Bandung, sebagai berikut:

TABEL 4.16

KEPUTUSAN BERKUNJUNG BERDASARKAN JUMLAH KUNJUNGAN

Jumlah Kunjungan 5 4 3 2 1 TOTAL %

Skor F % F % F % F % F % % Skor

Frekuensi berkunjung ke

Kota Bandung dalam

waktu satu tahun

1 0,8 8 6,7 103 85,8 7 5,8 1 0,8 100 361 1,00

TOTAL 361 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

120

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.16 bahwa frekuesnsi berkunjung ke Kota Bandung

dalam waktu satu tahun dengan total skor sebesar 1.00. Dalam hal ini frekuensi

berkunjung wisatawan menyatakan sering mengunjungi Kota Bandung.

4.3.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Keputusan

Berkunjung

Berdasarkan pengolah data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat

diketahui gambaran wisatawan nusantara terhadap setiap indikator dari variabel

keputusan berkunjung ke Kota Bandung, sebagai berikut:

TABEL 4.17

REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN RESPONDEDN TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG

No Indikator Total Skor Skor Rata-Rata %

1 Pemilihan Produk 1499 374,5 20,2

2 Pemilihan Merek 745 372,5 20.0

3 Pemilihan Distribusi 750 375 20,3

4 Waktu Berkunjung 1109 369,6 19,9

5 Jumlah Berkunjung 361 361 19,5

4463 1852,5 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat terlihat bahwa sub variable dari keputusan

berkunjung ke kota Bandung yang mendapatkan keputusan berkunjung yang

tertinggi yaitu pada keputusan berkunjung berdasarkan pemilihan distribusi

sebesar 20,3%. Hal tersebut karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke

Kota Bandung dikarenakan kemudahan wisatawan mencapai tempat tujuan.

Sesuai dengan yang dikatakan oleh Kotler dan Keller (2012:169), bahwa

konsumen dapat mengambil keputusan tentang pemilihan distribusi yang

diinginkan. Masalah ini akan menyangkut tersedianya waktu tempuh untuk

menuju kesebuah tempat distribusi dalam hal ini yaitu Kota Bandung. Sedangkan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

121

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penilaian terendah terjadi pada keputusan berkunjung berdasarkan jumlah

berkunjung yaitu sebesar 19,5%. Hal ini disebabkan karena wisatawan selain

berkunjung ke Kota Bandung, banyak pula wisatawan yang memilih tempat

wisata lain selain Kota Bandung.

4.4 Pengaruh Vacationscape Terhadap Keputusan Berkunjung ke Kota

Bandung

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji besarnya pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung yang terdiri dari built and

constructed(X1), crowding(X2), vegetation (X3), urban stresors(X4),

maintanance and upkeep(X5), signage (X6)dan comport amenities(X7) terhadap

keputusan berkunjung (Y) disajikan dalam Tabel 4.18 sebagai berikut::

TABEL 4.18

PENGARUH PELAKSANAAN VACATIONSCAPE TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG

Y

(Keput

usan

Berkun

jung)

X.1

(Built

and

Construc

ted)

X.2

(Crowd

ing)

X.3

(Vegeta

tion)

X.4

(Urban

Stressors

)

X5

(maintan

ance and

upkeep)

X.6

(Signa

ge)

X.7

(Comp

ort

Ameni

ties)

Y(keputusan

berkunjung)

1.000 0,704 0,600 0,655 0,746 0,687 0,679 0,749

X.1(Built and

Constructed)

0,704 1,000 0,711 0,765 0,628 0,740 0,703 0,684

X.2(Crowding) 0,600 0,711 1,000 0,731 0,679 0,740 0,705 0,646

X.3(Vegetation) 0,655 0,765 0,713 1,000 0,667 0,784 0,741 0,756

X.4(Urban

Stressors)

0,746 0,628 0,679 0,677 1,000 0,767 0,710 0,754

X.5(maintananc

e and upkeep)

0,687 0,740 0,740 0,784 0,767 1,000 0,880 0,856

X.6 (Signage) 0,679 0,703 0,705 0,741 0,710 0,880 1,000 0,738

X.7(Comport

Amenities)

0,738 0,684 0,646 0,756 0,754 0,856 0,873 1,000

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

122

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil matriks korelasi antar sub variabel vacationscape

terhadap keputusan berkunjung, diperoleh hasil korelasi secara berurutan dari sub

variabel yang memiliki nilai korelasi terbesar yaitu, urban stressors (0,746),

comport amenities (0,738), built and constructed (0,704), maintananceand upkeep

(0,687) signage (0,679), vegetation (0,655) dan crowding (0,600).

Sub variable urban stressors dan comport amenities memiliki nilai

korelasi terbesar hal ini disebabkan karena adanya kesesuaian antara dampak dari

adanya urban stressors dengan penunjang kenyamanan akan adanya ketersediaan

fasilitas pada saat berkunjung. Sedangkan sub variable crowding mempunyai nilai

korelasi terendah hal tersebut dikarenakan Kota Bandung belum dapat

memberikan solusi akan tingginya tingkat kepadatan yaitu lalu lintas, penduduk,

lingkungan sekitar kawasan wisata dan pengunjung pada saat wisatawan

berkunjung ke Kota Bandung.

1. Uji Keseluruhan (Uji F) / Simultan

Pengujian signifikasi dapat digunakan uji F. Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis melalui SPSS 18.0 pengujian secara keseluruhan (Uji F) disajikan dalam

Tabel 4.19.

TABEL 4.20

UJI KESELURUHAN (Uji F)

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig

1 Regresion 4172.658 7 569.094 33.867 .000

Residual 1971.334 112 17.601

Total 6143.991 119

Sumber: Hasil Pengolahan Data , 2013

Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, diperoleh Fhitung = 33,867 sedangkan Ftabel

dengan drajat kebebasan pada σ (0,05) adalah sebesar 4,40. Dengan demikian

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

123

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fhitung (33,867) > Ftabel (4,40) dengan nilai signifikasinya 0,000. Nilai signifikasi

lebih kecil dari taraf signifikasi 5%, sehingga jelas Ho di tolak den Ha diterima.

Dengan nilai signifikasi 0.000 nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikasi 5%

sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak oleh karena secara keseluruhan

model fit dan bisa dilakukan uji secara parsial.

2. Uji Parsial

Hasil pengujian secara keseluruhan memberikan hasil yang sidnifikan,

maka untuk mengetahui variable bebas mana yang secar parsial berpengaruh

nyata terhadap Y dapat dilanjutkan dengan pengujian secara parsial. Pengujian

koefisien jalur dapat dilihat sebagai berikut:

TABEL 4.21

PENGUJIAN PARSIAL

No Koefisien Jalur thitung ttabel Keputusan Kesimpulan

1 Pyx1.1 0,353 3,834 1,980 Ho ditolak Signifikan

2 Pyx1.2 0,036 0,399 1,980 Ho diterima Tidak Signifikan

3 Pyx1.3 0,003 0,034 1,980 Ho diterima Tidak Signifikan

4 Pyx1.4 0,408 4,500 1,980 Ho ditolak Signifikan

5 Pyx1.5 0,161 1,173 1,980 Ho diterima Tidak Signifikan

6 Pyx1.6 0,009 0,070 1,980 Ho diterima Tidak Signifikan

7 Pyx1.7 0,345 2,703 1,980 Ho ditolak Signifikan

Sumber: Hasil pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.21 menunjukan bahwa sub-sub variabel yang

memiliki pengaruh pengaruh secara signifikan yaitu pengaruh vacationscape yang

terdiri dari built and constructed (X1), urban stresors (X4),dan comport

amenities (X7) terhadap keputusan berkunjung (Y) secara simultan, namun untuk

variabelcrowding (X2), vegetation (X3),maintanance and upkeep (X5),dan

signage (X6) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berkunjung.

Maka dari itu dilakukan perhitungan ulang ulang untuk mengetahui pengaruh

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

124

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung dan tidak langsung antara-dimensi-dimensi. Secara lengkap pengaruh

masing-masng vacationscape terhadap keputusan berkunjung disajikan dalam

Gambar 4.4 sebagai berikut

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 4.4

DIAGRAM JALUR PENGUJIAN HIPOTESIS X TERHADAP Y

0,321

Built and

Constructed(X.1.1)

Crowding

(X.1.2)

Vegetation

(X.1.3)

Urban Stersorss

(X.1.4)

Maintanance and

upkeep

(X.1.5)

Signage

(X.1.6)

Comfort Amenities

(X.1.7)

Keputusan

Berkunjung

(Y)

0,740

0,684

0,731

0,679

0,740

0,705

0,646

0,667

0,784

0,741

0,756

0,767

0,880

0,738

0,710

0,754

0,856

0,628

0,765

0,711

0,703

0,353

0,161

0,009

0,345

0,003

0,408

0,036

Vacationscape

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

125

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.4 di atas menggambarkan struktur kausal X1, X2, X3, X4,

X5, X6, dan X7 terhadap Y, dimana pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh

langsung dan pengaruh tidak langsung antara built and constructed (X1),

crowding (X2), vegetation (X3), urban stresors (X4), maintanance and upkeep

(X5), signage (X6) dan comfort amenities (X7) terhadap keputusan berkunjung

(Y).

Berdasarkan hasil korelasi selanjutnya akan dilakukan uji F untuk

mengetahui hasil hipotesis. Besarnya nilai korelasi di atas dibuktikan dengan

penolakan Ho yang dilakukan dengan uji F tingkat signifikan (sig) sama dengan

0,000 atau lebih kecil 0,05. Berdasarkan diagram jalur pengujian hipotesis pada

Gambar 4.4 maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui pengaruh langsung

dan tidak langsung antara dimensi-dimensi yang disajikan dalam Tabel 4.22

beikut:

TABEL 4.22

HASIL PENGUJIAN KOEFISIEN JALUR PENGARUH LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG DARI

VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG X Pengaruh

langsung

terhadap

(Y)

Pengaruh tidak langsung melalui R2Y

(X.1,X.2,

X.3,X.4,

X.5,X.6,X

.7

thitung :

ttabel(1,9

80)

Sig Keputusan

n X.1.1 X.1.2 X.1.3 X.1.4 X.1.5 X.1.6 X.1.7

X.1.1 0,125 - 0,009 0,001 0,090 0,042 0,002 0,083 0,352 3,834 0,000 Ho ditolak

X.1.2 0,001 0,009 - 0,000 0,010 0,005 0,000 0,008 0,033 0,399 0,691 Ho diterima

X.1.3 0,000 0,001 0,000 - 0,001 0,005 0,000 0,001 0,008 0,034 0,973 Ho diterima

X.1.4 0,166 0,090 0,010 0,001 - 0,050 0.003 0,106 0,426 4,500 0,000 Ho ditolak

X.1.5 0,026 0,042 0,005 0,005 0,050 - 0,002 0,048 0,178 1,175 0.243 Ho diterima

X.1.6 0,000 0,002 0,000 0,000 0,003 0,002 - 0,003 0.010 0,070 0,994 Ho diterima

X.1.7 0,119 0,083 0,008 0,001 0,106 0,048 0,003 - 0,368 2,703 0,008 Ho ditolak

R2

1,375

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

126

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur, total pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung ke Kota Bandung yaitu sebesar

1,375 atau 137,5%. Total pengaruh built and constructed (X1.1) terhadap

keputusan berkunjung sebesar 0,352 atau 35,2% dan thitung = 3,384 > ttabel 1,980 Ho

ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara built and constructed

terhadap keputusan berkunjung, Hal tersebut dikarenakan wisatawan yang

berkunjung ke Kota Bandung beranggapan bahwa Kota Bandung memiliki

keunikan berupa banyaknya bangunan-bangunan seperti bangunan bersejarah

yang memiliki ciri khas tersendiri serta museum yang menyediakan koleksi-

koleksi yang menarik, kemudian lokasi bangunan pusat perbelanjaan yang sangat

mudah untuk dikunjungi dan lokasi-lokasi daya tarik wisata yang mudah

dijangkau menjadi alasan wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung

Total pengaruh crowding (X1.2) terhadap keputusan berkunjung sebesar

0,033 atau 3,3% dan thitung = 0,399 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara crowding terhadap keputusan berkunjung. Hal ini

dikarenakan wisatawan beranggapan bahwa walaupun sering terjadi kepadatan

ketika berkunjung ke Kota Bandung akan tetapi hal ini tidak mengurangi minat

wisatawan untuk berkunjung, dalam hal ini pemerintah Kota Bandung terus

mencari cara untuk mengurangi terjadinya kepadatan di Kota Bandung yaitu pada

saat weak and, libur nasional dan waktu luang, sehingga dalam hal ini pemerintah

Kota Bandung bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam mencari solusi

untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di Kota Bandung.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

127

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total pengaruh vegetation (X1.3) terhadap keputusan berkunjung

sebesar 0,08 atau 8% dan thitung = 0,034 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara vegetation terhadap keputusan

berkunjung. Hal ini dikarenakan wisatawan beranggapan bahwa Kota Bandung

bukan hanya terkenal dengan alamnya yang sejuk akan tetapi Kota Bandung

terkenal sebagai kota wisata belanja dan wisata kuliner, sehingga banyak dari

wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung hanya untuk berwisata belanja dan

berwisata kuliner, dalam hal ini pemerintah Kota Bandung terus berusaha

memperbaiki aksesibilitas menuju daya tarik wisata tersebut.

Total pengaruh urban stressors (X.1.4) terhadap keputusan berkunjung

sebesar 0,426 atau 42,6% dan thitung = 4,500 > ttabel 1,980 Ho ditolak, maka terdapat

pengaruh yang signifikan antara urban stressors terhadap keputusan berkunjung. .

Hal ini dikarenakan, pemerintah Kota Bandung terus berusaha mengurangi segala

penyebab yang dapat menimbulkan wisatawan strees ketika berkunjung, adapun

yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dalam upaya mengurangi penyebab

stress wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung yaitu dengan menjaga serta

memlihara aspek-aspek kualitas keindahan alam di Kota Bandung. Sehingga

ketika wisatawan berkunjung ke Kota Bandung akan merasakan sesuatu yang

lebih baik di bandingkan dengan dimana wisatawan tersebut berasal, dan

akhirnya wisatawan akan mendapatkan kenyamanan dan ketenangan selama

berada di Kota Bandung.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

128

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total maintanace and upkeep (X1.5) terhadap keputusan berkunjung

sebesar 0,178 atau 17,8% dan thitung = 1,173 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara maintenance and upkeep terhadap

keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat dan

wisatawan terhadap pemeliharaan kebersihan lingkungan akan daya tarik wisata

yang dimiliki Kota Bandung masih kurang, sehingga pemerintah Kota Bandung

terus berusaha menginformasikan akan pentingnya memelihara dan merawat

segala aspek yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih.

Total signage (X.1.6) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,010 atau

1,0% dan thitung = 0,070 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara signage terhadap keputusan berkunjung. Hal ini

dikarenakan wisatawan beranggapan bahwa tingkat kejelasan informasi serta letak

papan petunjuk arah dan peta wisata menuju daya tarik wisata di Kota Bandung

masih kurang, oleh karena itu pemerintah Kota Bandung terus berusaha

melengkapi memperbaiki segala kekurangan informasi mengenai petunjuk arah

dan peta wisata dengan terus menambah papan petunjuk arah dan peta wisata

menuju kawasan daya tarik wisata di Kota Bandung.

Sedangkan total comfort amenities (X.1.7) terhadap keputusan

berkunjung sebesar 0,368 atau 36,8% dan thitung = 2,703 > ttabel 1,980 Ho ditolak,

maka terdapat pengaruh yang signifikan antara comfort amenities terhadap

keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan ketersediaan rest area , rumah makan

dan hotel di Kota Bandung sangat baik, sehingga dengan tersedianya rest area ,

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

129

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rumah makan dan hotel akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan kettika

berkunjung ke Kota Bandung

Secara keseluruhan vacationscape yang memiliki pengaruh paling tinggi

terhadap keputusan berkunjung yaitu dari dimensi urban stressor (X4) dengan

total pengaruh langsung sebesar 0,426 atau 42,6%. Sementara vegetation (X3)

memberikan total pengaruh terhadap keputusan berkunjung dengan nilai terendah

sebesar 0,008 atau 8%.

Pengujian hipotesis melalui signifikasi dan uji-t menghasilkan penolakan

terhadap Ho, karena ada nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan dengan 0,05

diantaranya yang terdapat pengaruh signifikan terhadap keputsun berkunjung

yaitu maintanace and upkeep, built and constructed dan urban stressors.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung adalah sebesar 0,679 sedangkan

koefisien jalur variable lain diluar vacationscape ditentukan melalui

)7,6,5,4,3,2,1(21 XXXXXXXYZ RP

= 679,01

= 0,321

Hal tersebut berarti bahwa X.1.1 sampai X.1.7 bersama-sama

mempengaruhi keputusan berkunjung sebesar 67,9% dan sisanya (0,321)2

=

0,103x100% = 10,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk kedalam

penelitian yaitu water element.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

130

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.1 Penghitungan Ulang Matriks Korelasi Antara Sub Variabel

Vacationscape Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung

Berdasarkan hasil perhitungan ulang statistik yang di dasarkan pada

angka-angka dari masing-masing yaitu variabel maka dilakukan kembali

transformasi, secara lengkap hasil pengolahan ulang data pengaruh vacationscape

terhadap keputusan berkunjung pada Tabel 4.23 sebagai berikut:

TABEL 4.23

PENGHITUNGAN ULANG MATRIKS KORELASI ANTARA SUB

VARIABEL VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN

BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG

Y

(Keputusan

Berkunjung)

X.1

(Built and

Constructed)

X.2

(Urban

Stressors)

X.3

(Comf

ort Ameni

ties)

Y(keputusan berkunjung) 1,000 0,341 0,069 0,007

X.1(Built and Constructed) 0,341 1,000 0,103 0,006

X.2(Urban Stressors) 0,069 0,103 1,000 0,049

X.3(Comfort Amenities) 0,007 0,006 0,049 1,000

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan hasil penghitungan ulang matriks korelasi antar sub

variabel vacationscape terhadap keputusan berkunjung, diperoleh hasil korelasi

tertinggi yaitu built and constructed (0,341), urban stressors (0,069) dan comfort

amenities (0,007). Berdasarkan tabel diatas pengaruh langsung antar sub variabel

X dan Y memiliki korelasi yang seimbang, oleh karena itu koefisien tersebut

menunjukan bahwa antara vacationscape dengan keputusan berkunjung memiliki

hubungan yang signifikan. Secara lengkap hasil pengolahan data pengaruh

vacationscape terhadap tiga sub variabelnya yaitu built and constructed (X1.1),

urban stressors (X1.2) dan comfort amenities (X.1.3) terhadap keputusan

berkunjung ke Kota Bandung.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

131

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Keseluruhan (Uji F)/ Simultan

Pengujian signifikasi dapat digunakan uji F. Berdasarkan hasil pengujian

pengujian secara keseluruhan (Uji F) disajikan dalam Tabel 4.24.

TABEL4.23

UJI KESELURUHAN (Uji F)

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig

1 Regresion 628.173 3 209.391 5.133 .000

Residual 4731.819 116 40.792

Total 5359.992 119

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 4.23 di atas, diperoleh Fhitung = 5,133 sedangkan Ftabel

dengan drajat kebebasan pada σ (0,05) adalah sebesar 4,40. Dengan demikian

Fhitung (5,133) > Ftabel (4,40) dengan nilai signifikasinya 0,000. Nilai signifikasi

lebih kecil dari taraf signifikasi 5%, sehingga jelas Ho di tolak den Ha diterima.

Dengan nilai signifikasi 0.000 nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikasi 5%

sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak oleh karena secara keseluruhan

model fit dan bisa dilakukan uji secara parsial.

2. Uji Parsial

Hasil pengujian secara keseluruhan memberikan hasil yang signifikan,

maka untuk mengetahui variable bebas mana yang secar parsial berpengaruh

nyata terhadap Y dapat dilanjutkan dengan pengujian secara parsial berikut:

TABEL 4.24

PENGUJIAN PARSIAL

No Koefisien Jalur thitung ttabel Keputusan Kesimpulan

1 Pyx1.1 0,337 3,845 1,980 Ho ditolak Signifikan

2 Pyx1.2 0,034 0,384 1,980 Ho diterima Tidak Signifikan

3 Pyx1.3 0,004 0,042 1,980 Ho diterima Tidak Signifikan

Sumber: Hasil pengolahan Data, 2013

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

132

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.24 menunjukan bahwa sub-sub variabel yang

memiliki pengaruh pengaruh secara signifikan yaitu pengaruh vacationscape

adalah built and constructed (X1) sedangkan urban stresors (X2),dan comport

amenities (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

berkunjung. Maka dari itu dilakukan perhitungan ulang ulang untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung antara-dimensi-dimensi. Secara lengkap

pengaruh masing-masng vacationscape terhadap keputusan berkunjung disajikan

dalam Gambar 4.5 sebagai berikut

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 4.5

DIAGRAM JALUR PENGUJIAN HIPOTESIS

Built and

Constructed

(X.1.1)

Urban Stersorss

(X.1.2)

Comfort Amenities

(X.1.3)

Keputusan

Berkunjung

(Y)

0,103

0,049

0,006

0,337

0,034

0,004

0,883

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

133

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.5 menggambarkan struktur kausal X1, X2 dan X3 terhadap Y

dimana pengujian hipotesisi dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur.

Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak

langsung antara built and constructed (X1), urban stressors (X2) dan comfort

amenities (X3) terhadap keputusan berkunjung.

Berdasarkan diagram jalur pengujian hipotesis maka dilakukan

perhitungan ulang secara parsial untuk mengtahui pengaruh langsung dan tidak

langsung antara dimensi-dimensi yang disajikan pada Tabel 4.45 yaitu hasil

pengujian ulang koefisien jalur pengaruh langsung dan tidak langsung dari

vacationscape terhadap keputusan berkunjung ke Kota Bandung sebagai berikut:

TABEL 4.25

HASIL PENGUJIAN ULANG KOEFISIEN JALUR PENGARUH

LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG DARI VACATIONSCAPE

TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG

X Pengaruh

langsung

terhadap (Y)

Pengaruh tidak langsung melalui R2Y

(X.1,X.

2,X.3)

thitung :

ttabel

(1,980)

Sig Keputusan

n X.1.1 X.1.2 X.1.3

X.1.1 0,114 - 0,002 0,000 0,116 3,845 0,000 Ho ditolak

X.1.2 0,002 0,002 - 0,000 0,004 0,384 0,702 Ho diterima

X.1.3 0,000 0,002 0,000 - 0,002 0,042 0,966 Ho diterima

R2

0,122

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan hasil pengujian ulang koefisien jalur, total pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung ke Kota Bandung yaitu sebesar

0,122 atau 12,2%. Total pengaruh built and constructed (X1.1) terhadap

keputusan berkunjung sebesar 0,116 atau 11,6% dan thitung = 3,845 > ttabel 1,980 Ho

ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara built and constructed

terhadap keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan wisatawan yang berkunjung

ke Kota Bandung beranggapan bahwa Kota Bandung terkenal dengan keunikan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

134

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangunan-bangunanya berupa banyaknya bangunan-bangunan seperti bangunan

bersejarah yang memiliki ciri khas tersendiri serta museum yang menyediakan

koleksi-koleksi yang menarik, kemudian tersedianya bangunan pusat perbelanjaan

yang menciptakan wisata belanja di Kota Bandung serta lokasi menuju kawasan

daya tarik wisata yang sangat mudah untuk dikunjungi.

Total pengaruh urban stressors (X.1.2) terhadap keputusan berkunjung

sebesar 0,004 atau 0,04% dan thitung = 0,384 > ttabel 1,980 Ho dierima, maka

terdapat tidak pengaruh yang signifikan antara urban stressors terhadap keputusan

berkunjung. Hal ini dikarenakan, pemerintah Kota Bandung terus berusaha

mengurangi segala penyebab yang dapat menimbulkan wisatawan strees ketika

berkunjung, adapun yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dalam upaya

mengurangi penyebab stress wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung yaitu

dengan menjaga serta memlihara aspek-aspek kualitas keindahan alam di Kota

Bandung. Sehingga ketika wisatawan berkunjung ke Kota Bandung akan

merasakan sesuatu yang lebih baik di bandingkan dengan dimana wisatawan

tersebut berasal, dan akhirnya wisatawan akan mendapatkan kenyamanan dan

ketenangan selama berada di Kota Bandung.

Sedangkan total comfort amenities (X.1.3) terhadap keputusan

berkunjung sebesar 0,002 atau 0,02 % dan thitung = 0,042 > ttabel 1,980 Ho diterima,

maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara comfort amenities terhadap

keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan ketersediaan rest area , rumah makan

dan hotel di Kota Bandung sangat baik, sehingga dengan tersedianya rest area ,

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

135

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rumah makan dan hotel akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan kettika

berkunjung ke Kota Bandung.

Secara keseluruhan vacationscape yang memiliki pengaruh paling tinggi

terhadap keputusan berkunjung yaitu dari dimensi urban stressor (X2) dengan

total pengaruh langsung sebesar 1,343 atau 134,3%. Sementara built and

constructed (X1) memberikan total pengaruh terhadap keputusan berkunjung

dengan nilai terendah sebesar 1,182 atau 118,2%. Pengujian hipotesis melalui

signifikasi dan uji-t menghasilkan penolakan terhadap Ho, karena ada nilai

signifikasi lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 diantaranya yang terdapat

pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung yaitu comfort amenities, built

and constructed dan urban stressors.

Berdasarkan hasi perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung adalah sebesar 0,117,sedangkan

koefisien jalur variabel lain di luar variabel built and constructed, urban stressors

dan comfort amenities ditentukan melalui:

)3,2,1(21 XXXYZ RP

= 117,01

= 0,883

Hal tersebut berarti bahwa X.1 sampai X.3 bersama-sama mempengaruhi

keputusan berkunjung sebesar 11,7% dan sisanya sebesar (0,883)2 = 0,7997 x

100% = 77,97 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk yaitu, crowding

vegetation, maintanance and upkeep, signage dan water element.

4.5 Implikas Hasil Temuan

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

136

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik

1. Berdasarkan hasil temuan dimensi vacationscape yang memiliki nilai

tertinggi sampai terendah yaitu built and constructed dengan indikator

yaitu kualitas bangunan yang dipakai pada bangunan pemerintahan Kota

Bandung, vegetation dengan indikator kesejukan taman kota di Kota

Bandung, comport amenities dengan indikator kenyamanan tempat makan

dan minum yang ada di Kota Bandung, signage dengan indikator

ketepatan letak informasi pariwisata Kota Bandung, crowding dengan

indikator kepadatan lalu lintas pada saat week end, maintanace and upkeep

dengan indikator kesadaran masyarakat dan wisatawan terhadap perawatan

vegetasi alam Kota Bandung, dan urban stressors dengan indikator

kenyamanan wisatawan selama berkunjung ke Kota Bandung

2. Berdasarkan hasil temuan indikator dari keputusan berkunjung yang

memiliki nilai tertinggi sampai terendah yaitu pemilihan distribusi dengan

indikatornya kemudahan untuk menjangkau lokasi serta akomodasi,

pemilihan produk deng indikatornya keunikan produk wisata Kota

Bandung, pemilihan merek dengan indikator kepopuleran wisata Kota

Bandung,waktu berkunjung dengan indikator berkunjung ke Kota

Bandung pada saat week end, dan jumlah kunjungan dengan indikator

frekuensi berkunjung.

3. Vacationscape memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

berkunjung. Dengan demikian penulis mengukuhkan premis yang

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

137

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikemukakan oleh Sudarmatin dala Ari Indra (2009:157), Gunn dalam

Tomas (2007:12) dan I Made Suradnya (2011:46).

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik

1. Pelaksanaan vacationscape meliputi built and constructed, crowding,

vegetation, urban stressors, maintanace and upkeep, signage dan comport

amenities. Berdasarkan faktor pembentuk tersebut urban stressors menjadi

faktor paling tinggi yang didapat menciptakan keputusan berkunjung

wisatawan ke Kota Bandung. faktor-faktor selanjutnya yang dapat

menciptkan keputusan berkunjung ke Kota Bandung secara berurutan dari

faktor yang memiliki pengaruh paling tinggi hingga faktor yang memiliki

pengaruh paling rendah yaitu urban stressors, built adn constructed,

comport amenities sedangkan maintanace and upkeep, vegetation,

signage dan crowding tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan wisatawan berkunjung ke Kota Bandung. Crowding merupakan

kemacetan Kepadatan yang terjadi di Kota Bandung seperti kepadatan lalu

lintas, kepadatan lingkungan sekiar kawasan wisata, kepadatan penduduk

ketika musim libur dan kepadatan pengunjung wisatawan, sehingga

mengurangi keinginan wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung,

selain itu kurangnya pelaksanaan dalam perawatan dan pemeliharaan

vegetasi alam, kebersihan lingkungan serta kurangnya kesdaran

masyarakat sekitar akan kebersihan taman kota, hutan kota serta

kebersihan lingkungan di kawasan wisata, hal tersebut mengakibatkan

kurangnya keinginan wisatawan untuk berkunjung. Kurangnya informasi

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil …repository.upi.edu/2569/7/S_MPP_0800282_CHAPTER4.pdf · Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten

138

Dadan Ramdani, 2013 Pengaruh Vacationscape Terhdap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diberikan oleh pemerintah terhadap wisatawan ketika berkunjung ke

suatu kawasan di Kota Bandung salah satunya papan petunjuk arah yang

tidak sesuai dengan letak kawasan wisata, menjadikan kesulitan tersendiri

bagi wisatawan ketika berkunjung ke Kota Bandung.

2. Faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke wisata di

Kota Bandung yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek,

pemilihan distribusi, waktu kunjungan dan jumlah kunjungan. Kontribusi

yang paling tinggi diantara variabel keputusan berkunjung adalah

pemeilihan distribusi hal ini di sebabkan karena Kota Bandung merupakan

Kota yang terkenal dengan kota wisata dan banyak dikunjungi wisatawan

sehingga hal tersebut dijadikan acuanwisatawan untuk berkunjung ke Kota

Bandung.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka diyakini hasil penelitian

mampu memberikan sumbangan ilmiah bagi penegmbang ilmu manajemen

pemasaran pariwisata dan juga sebagai masukan yang konstruktif dan inspiratif

bagi perkembangan pariwisata Kota Bandung.