250143523-panduan-komunikasi-efektif.doc

7/16/2019 250143523-Panduan-Komunikasi-efektif.doc

http://slidepdf.com/reader/full/250143523-panduan-komunikasi-efektifdoc-568bd264a73eb 1/11

Panduan

Komunikasi Efektif



1. Pengertian Komunikasi:

Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang

lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang

dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,

1994Schermerhorn, !unt " #sborn, 1994 Koont$ " %eihrich, 19&&'.

2. Proses komunikasi:

Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti

sebagaimanadimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanuti dengan sebuah

perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (!ardana,

)**+'.

ambar

mpan alik

Komunikat Pesa Saluran Komunika

Oh

saya

menge

rti..o

Dia Mengerti…



anguan



nsur komunikasi

1. Sumber/komunikator (dokter,pera0at, admission,dm.2rna,Kasir,dll'

). 2si pesan

+. 3edia/saluran (lektronic,5isan,dan 6ulisan'.

4. 7enerima/komunikan (pasien, keluarga pasien, pera0at, dokter,

dmission,dm.2rna'.

1.1. Sumber / komunikator8

Sumber (yang menyampaikan informasi'8 adalah orang yang menyampaikan isi

pernyataannya kepada penerima. !al-hal yang menadi tanggung a0ab pengirim

pesan adalah mengirim pesan dengan elas, memilih media yang sesuai, dan meminta

keelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (konsil kedokteran

2ndonesia, hal.&'

Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya

luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranya nya elas

dan menadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan

(komunikan'

1.). 2si 7esan (apa yang disampaikan'8

7anang pendeknya, kelengkapannyaperlu disesuaikan dengan tuuan komunikasi,

media penyampaian,penerimanya.

1.+. 3edia

3edia berperan sebagai alan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang

disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima. erita dapatberupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus. 7ada kesempatan tertentu, media

dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap

muka dengan efek yang mungkin teradi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran

2ndonesia, hal.&'.3edia yang dapat digunakan8 3elalui telepon, menggunakan

lembarlipat, buklet, cd, (peraga'.



1.4. 7enerima / komunikan

7enerima berfungsi sebagai penerima berita. :alam komunikasi, peran pengirim dan

penerima bergantian sepanang pembicaraan. 6anggung a0ab penerima adalah

berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik

kepada pengirim. mpan balik sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung

dua arah. (konsil kedokteran 2ndonesia, hal.&'.

7emberi/komunikator yang baik adalah

7ada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal

berikut (konsil kedokteran 2ndonesia, hal 4)'8

1. ;ara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan

pertanyaan tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka', menelaskan,

klarifikasi, paraphrase, intonasi.

). 3endengar (listening), termasuk memotong kalimat.

+. ;ara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang

tersurat (bahasa non erbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh'.

4. 3enaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh' agar

tidak menggangu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan

gerak tubuh, raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator.

3. Sifat Komunikasi

Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan' dan edukasi (7elyanan promosi'.

+.1. Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah8

+.1.1 <am pelayanan

+.1.) pelayanan yang tersedia

+.1.+ ;ara mendapatkan pelayanan



+.1.4 Sumber alternatie mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika

kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.

kses informasi ini dapat di peroleh melalui ;ustomer Serice, dmission,

dan %ebsite.

+.). Komunikasi yang bersifat dukasi (7elayanan 7romosi'8

+.).1. dukasi tentang obat. (5ihat pedoman pelayanan farmasi'

+.).). dukasi tentang penyakit. (5ihat 7edoman 7asien'

+.).+. dukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (5ihat 7edoman

7elayanan, 7edoman =isioterapi'

+.).+. dukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan

>ualitas hidupnya pasca dari rumah sakit. (5ihat 7edoman

7elayanan, 7edoman i$i, 7edoman =isioterapi, 7edoman =armasi'.

+.).4. dukasi tentang i$i. (5ihat 7edoman i$i'.

kses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan

nantinya akan menadi sebuah unit 7K?S (penyuluhan kesehatan ?umah Sakit'.

4. Komunikasi yang efektif.

Komunikasi efektif adalah8 tepat 0aktu, akurat, elas, dan mudah dipahami oleh

penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman'.

7rosesnya adalah8

1. 7emberi pesan secara lisanmemberikan pesan, setelah itu dituliskan

secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan.

). 2si pesan dibacakan kembali (?ead ack' secara lengkap oleh penerima

pesan.

+. 7enerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan.



ambar8

:alam menuliskan kalimat yang sulit, ,maka komunikan harus menabarkan hurufnya

satu persatu dengan menggunakan alfabeth yaitu8

Komunikat KomunikIsi Dituli Dibacaka

Dikonfrmasik

Jadi isi pesannya

ini yah pak… ah..



Kode !l"abet International#

Sumber# $ikipedia



5. Komunikasi saat memberikan edukasi kepada pasien & keluarganya berkaitan

dengan kondisi kesehatannya.

7rosesnya8

6ahap asesmen pasien8 Sebelum melakukan edukasi, petugas menilai dulu kebutuhan

edukasi pasien " keluarga berdasarkan8 (data ini didapatkan dari ?3'8

1. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga.

). Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan.

+. !ambatan emosional dan motiasi. (emosional8 :epresi, senang dan marah'

4. Keterbatasan fisik dan kognitif.

@. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi.

6ahap ;ara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif.Setelah melalui tahap

asesmen pasien, di temukan 8

1. 7asien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses

komunikasinya mudah disampaikan.

). <ika pada tahap asesmen pasien di temukan hambatan fisik (tuna rungu dan

tuna 0icara', maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada

pasien dan keluarga sekandung (istri,anak, ayah, ibu, atau saudara sekandung'

dan menelaskannya kepada mereka.

+. <ika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien

marah atau depresi', maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi

edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet. pabila pasien tidak

mengerti materi edukasi, pasien bisa menghubungi medical information.



6ahap ;ara erifikasi bah0a pasien dan keluarga menerima dan memahami edukasi

yang diberikan8

1. pabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi

pasien baik dan senang, maka erifikasi yang dilakukan adalah8 menanyakan

kembali eduksi yang telah diberikan.

7ertanyaannya adalah8 A :ari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira

apa yang bpk/ibu bisa pelaari B”.

). pabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya

mengalami hambatan fisik, maka erifikasinya adalah dengan pihak keluarganya

dengan pertanyaan yang sama8 A:ari materi edukasi yang telah disampaikan,

kira-kira apa yang bpk/ibu bisa pelaari B”.

+. pabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada

hambatan emosional (marah atau depresi', maka erifikasinya adalah dengan

tanyakan kembali seauh mana pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang

diberikan dan pahami. 7roses pertanyaan ini bisa ia telepon atau datang

langsung ke kamar pasien setelah pasien tenang.

:engan diberikannya informasi dan edukasi pasien, diharapkan komunikasi yang

disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien. :engan pasien mengikuti

semua arahan dari rumah sakit, diharapkan mempercepat proses penyembuhan

pasien.

Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien, 0aib untuk mengisi

formulir edukasi dan informsi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara dokter danpasien atau keluarga pasien. !al ini dilakukan sebagai bukti bah0a pasiendan keluarga

pasien sudah diberikan edukasi dan informasi yang benar.

250143523-panduan-komunikasi-efektif.doc

Documents