25 snira.pdf

Upload: yanuar-krisnahadi

Post on 15-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • OPTIMASI SIFAT MEKANIS KEKUATAN TARIK

    DENGAN PERLAKUAN GAS CARBURIZING VARIASI HOLDING

    TIME

    UNTUK PENINGKATAN MUTU BAJA STANDAR UJI ASTM

    Unung Lesmanah1

    JurusanTeknikMesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang

    Ema-il : [email protected]

    Abstrak

    Baja ST 50 merupakan material yang biasa digunakan di bidang teknik, hal tersebut bisa

    dioptimalkan menggunakan perlakuan gas karburasi di dalam Fluidized Bed Furnaces. Gas sebagai

    media karburasi dalam dapur Fluidized Bedvaned dengan menggunakan variasi waktu penahanan

    (Holding Time) 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam. Variasi waktu penahanan adalah menjadi

    perlakuan dari sifat mekanik baja. Optimasi Nilai sifat mekanik ST 50 aktif dalam perlakuan 3 jam

    diperoleh, rata-rata kekuatan tarik 651.655 MPa. Hasil di atas berdasarkan pada standar ASTM.

    Dari analisis SEM(Scanning Electron Microscope), model patahan juga menunjukkan dari SEM

    bahwa baja memiliki patah keras dan getas / rapuh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa baja bisa di

    optimalkan menggunakan perlakuan gas karburasi sehingga meningkatkan sifat mekanik baja

    secara signifikan.

    Kata Kunci: Kekuatan Tarik, Gas Carburizing, Holding Time, Uji ASTM

    Abstract

    ST 50 steel as a common engineering material, it can be optimized using gas carburizing treatment

    in Fluidized Bed Furnaces. Gas as carburizing media in the fluidied bed with vaned by holding

    time variation such as 1 hour, 2 hours, 3 hours, 4 hours, and 5 hours. The holding time variation is

    to be intern of mechanical properties of the steel. Optimized value of mechanical properties ST 50

    was actived in 3 hours of the treatment, it found average of tensile strength 651,655 MPa.The

    results above were based on ASTMs standar. From SEM (Scanning Electron Microscope),fracture model also showed from SEM that the steel has hard and brittle fracture. It can be concluded that

    optimized steel using gas carburizing treatment shows significant improve of mechanical

    properties from steels.

    Keyword:Tensile Strength, Gas Carburizing, Holding Time, ASTM Test

    PENDAHULUAN

    Pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan karakteristik dan sifat

    yang berbeda membutuhkan adanya suatu penanganan yang tepat sehingga implementasi dari

    penggunaan logam tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada.

    Sifat mekanis adalah kemampuan suatu baja untuk menahan beban yang diberikan pada

    baja tersebut. Pembebanan yang diberikan dapat berupa pembebanan statis (besar dan

    arahnya tetap), ataupun pembebanan dinamis (besar dan arahnya berubah). Adapun sifat

    mekanis baja meliputi :kekuatan, keuletan (ductility), kekerasan danketangguhan (toughness).

    Seringkali dalam pemakaian komponen mesin atau perkakas diperlukan permukaan

    yang keras dan ketahanan aus yang tinggi. Untuk mendapatkan sifat yang demikian itu, maka

  • komponen-komponen permesinan perlu diberikan perlakuan panas (heat treatment). Pada

    dasarnya heat treatment adalah proses perubahan struktur mikro atau transformasi fase suatu

    logam dengan memanaskan hingga temperatur tertentu dan waktu penahanan tertentu

    (holding time) tertentu pula, yang selanjutnya didinginkan dengan media pendingin tertentu,

    dengan harapan proses perlakuan panas tersebut dapat memperbaiki sifat-sifat mekanis baja

    (Hari Amanto, Daryanto, tt : 82)

    METODELOGI

    Untuk meningkatkan sifat mekanis dari baja dapat dilakukanperlakuan gas carburizing

    dengan menggunakan fluidized bed furnace, dimana baja dipanaskan sampai temperatur

    9000 C dengan waktu proses untuk carburizing bervariasi sebagai berikut : 1 jam, 2 jam, 3

    jam, 4 jam, 5 jam

    Diagram Alir Penelitian

  • PEMBAHASAN

    Untuk mengetahui nilai kekuatan tarik baja carbon ST 50 dengan perlakuan gas

    carburizing yaitu speciment dipanaskan didalam dapur 9000C kemudian diholding time

    selama 1 jam sebaanyak 3 speciment, 2 jam sebanyak 3 speciment, 3 jam sebanyak 3

    speciment, 4 jam sebanyak 3 speciment dan 5 jam sebanyak 3 speciment. Selanjutnya

    speciment- speciment tersebut diuji impack sehingga didapat nilai-nilai data dari hasil

    pengujian pada tabel dibawah ini.

    Tabel1. Hasil Penelitian Nilai KekuatanTarik Baja Carbon ST 50

    Dengan Perlakuan Carburizing

    Speciment

    Variasi Holding Time

    Tanpa

    Perlakuan 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 Jam 5 Jam

    1 479,906 560,081 679,855 625,837 587,615 407,09

    2 540,515 646,157 514,817 672,849 657,461 576,113

    3 520,751 560,081 584,158 656,28 594,279 412,89

    Jumlah 1541,172 1766,319 1778,83 1954,966 1839,36 1396,093

    Rata-Rata 513,724 588,773 592,943 651,655 613,118 465,364

    Analisa Data Nilai Kekuatan Tarik (MPa)

    ANOVA (Analisis Of Variance) :

    Untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan tarik pada baja carbon ST 50 setelah

    perlakuan gas carburizing dengan variasi holding time, maka dari data hasil pengujian

    kemudian dianalisis dengan anova satu arah sebagai berikut :

    Tabel2.Nilai Rata-Rata Kekuatan Tarik Baja Carbon ST 50

    Setelah Perlakuan Gas Carburizing

    X Variasi Holding Time

    Speciment 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 Jam 5 Jam

    1 560,081 679,855 625,837 587,615 407,09

    2 646,157 514,817 672,849 657,461 576,113

    3 560,081 584,158 656,28 594,279 412,89

    1766,319 1778,83 1954,966 1839,36 1396,093

    jX 588,773 592,943 651,655 613,118 465,364

    X 582,371

  • Tabel 3. Hasil Analisis Varian Nilai Kekuatan Tarik

    Dengan Menggunakan SPSS 18

    Sum of

    Squares df

    Mean

    Square F Sig.

    Between

    Groups

    58235,257 4 14558,814 3,490 ,050

    Within Groups 41710,468 10 4171,047

    Total 99945,725 14

    Grafik Nilai Kekuatan Tarik (MPa)

    Pada pengujian kekuatan tarik data yang diperoleh dianalisis dengan Anova diperoleh

    kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pada nilai kekuatan tarik pada baja carbon ST 50

    dengan perlakuan gas carburizing variasi holding time yaitu : tanpa perlakuan gas

    carburizing nilai rata-rata nilai kekuatan tarik 513,724 MPa naik 14,6% setelah perlakuan

    gas carburizing holding time 1 jam menjadi 588 MPa, naik 0,71% diholding time 2 jam

    menjadi 592,943 MPa , naik 9,9% diholding time 3 jam 651,655 MPa kemudian diholding

    time 4 jam turun 5,9% menjadi 613,118 MPa dan holding time 5 jam turun 24,09% nilai

    kekuatan tariknya menjadi 465,364 MPa. Sehingga kekuatan tarik yang optimum pada

    holding time 3 jam sesuai dengan hasil analisis uji t dan ditunjukkan pula pada grafik nilai

    kekuatan tarik maksimum 651,655 MPa, serta diperoleh persamaan garis polinomialy = -

    22,94x2+ 157,4x+ 367,7 dan koefisien korelasi R = 0,843 yang menunjukkan hubungan

    antara variabel y (nilai kekuatan tarik) dan variabel x (holding time) sangat kuat sekali.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil data penelitian dan hasil analisa serta pembahasan yang diperoleh,

    maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Pada pengujian kekuatan tarik berdasarkan analisa data dan grafik gambar 2,

    menunjukkan bahwa hasilpengujian kekuatan tarik padabajakarbon ST 50 dengan

    perlakuan gas carburizing variasi holding time,terdapatperubahandan perbedaan pada

  • nilai kekuatan tarik, sedangkan kekuatan tarik optimum terjadi saat diholding time 3

    jam dengan nilai kekuatan tarik 651,655 MPa, serta diperoleh persamaan garis

    polinomialy = -22,94x2+ 157,4x+ 367,7 dan koefisien korelasi R = 0,843 yang

    menunjukkan hubungan antara variabel y (nilai kekuatan tarik) dan variabel x

    (holding time) sangat kuat sekali.

    2. Pada Grafik menunjukkan hasil fotomakro patahan terlihat permukaan yang mengalami

    peningkatan nilai kekuatan tarik. Foto tampak menunjukkan model patahan getas.

    Sedangkan foto yang tampak pada speciment yang tidak mengalami perlakuan

    carburizing menunjukkan patahan ulet (ductile). Model patahan getas menandakan

    peningkatan unsur carbon (C) yang bersifat menambah kekuatan tarik pada bahan baja

    yang dikenai perlakuan.

    3. Pada hasil foto SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukkan bahwa terdapat

    perbedaan bahwa baja carbon ST 50 tanpa perlakuan gas carburizing

    menunjukkanstrukturferit (putih) lebihbanyak, akantetapidengan perlakuan gas

    carburizing justrustrukturperlitnya (hitam) yang lebihbanyakdaripadaferitnya, yang

    berarti bahwa kandungan carbonnya lebih banyak setelah proses gas carburizing, dan

    mengindikasikan model patahan getas dengan distribusi butiran didaerah permukaan

    patahan yang lebih merata dan seragam dibandingkan permukaan patahan speciment

    yang tidak mengalami perlakuan gas carburizing.

    4. Baja ST 50 yang digunakan pada perindustrian dan perindustrian otomotif setelah

    perlakuan gas carburizing mengalami peningkatan mutu karena bertambahnya nilai

    kekuatan tarik dengan nilai optimum diholding time 3 jam.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alois Schonmetz. dan Gruber K. 1994. Pengetahuan Bahan dalam Pengerjaan Logam

    (Alih Bahasa : Dip-Ing. Eddy D. Hardjapamekas). Bandung : Penerbit Angkasa.

    Amstead B. H., at all, 1979, Manufacturing Process, in Canada, Published Simultaneously,

    Seven Edition.

    Ahmad Hasnan S, http://material12-its.blogspot.com/2011/09/mengenal-baja.htm

    Bambang Kuswanto, 2010, Pengaruh Perbedaan Ukuran Butir Arang Tempurung

    Kelapa-Barium Karbonat Terhadap Peningkatan Kekerasan Permukaan

    Material Baja St 37 Dengan Proses Pack Carburizing, Tesis, Universitas

    Diponogoro Semarang

    Bambang Kuswanto,2010. Peningkatan Kekuatan Tarik Maksimum Material Baja

    Karbon Rendah Menggunakan Proses Penambahan Karbon Padat, Journal

    TEKNIS Vol. 5 No.3 Desember 2010 : 117 120

    Bhattacharya, Richard, 1999, Statistical Concepts And Methods, John Wiley & Sons, New

    York.

    Dieter, George E. 1993, Metallurgi Mekanik (Alih Bahasa, Sriati Djaprie), Jakarta,

    Erlangga, Jilid I, Edisi keempat.

  • ------------------------, 1993, Metallurgi Mekanik (Alih Bahasa, Sriati Djaprie), Jakarta,

    Erlangga, Jilid II, Edisi keempat.

    Djarwanto, Pangestu, 1994, Statistik Induktif, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, Edisi

    Keempat.

    Earl R. Parker, Materials Data Book, University Of California, McGraw, Book Company

    G. Niemann, 1999, Elemen Mesin (Alih Bahasa Anton, Bambang), Jakarta, Erlangga, Jilid I,

    Edisi Kedua

    Hari Amanto, Daryanto, tt, Ilmu Bahan, Bumi Aksara

    Vlack, L. H. Van, 2004, Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material (Alih bahasa, Sriati

    Djaprie), Jakarta, Erlangga, Edisi keenam.

    John W. Creswell, 2010, Research Design, Yogjakarta, Pustaka Pelajar, Edisi ketiga

    Masyrukan, 2006.Sifat Fisis Dan Mekanis Baja Karbon Rendah Akibat Pengaruh Proses

    Pengarbonan Dari Arang Kayu Jati,MEDIA MESIN, Vol. 7, No. 1, Januari 2006,

    40-46

    Surdia. T danShinoku, 1999, PengetahuanBahanTeknik, Jakarta: PT PradnyaParamita,

    Cetakankeempat.

    Sanjib Kumar Jaypuria, September 2008, Heat Treatment Of Low Carbon Steel,

    Department of Mechanical Engineering, National Institute of Technology, Rourkela

    The American Socecty For Testing And Material, 2001, Anual Book Of ASTM Standards.