(25) m. irfan r- xi ipa 7 - sejarah perkembangan teori sel
TRANSCRIPT
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI SEL
Sel merupakan massa protoplasma berbatas membran dengan sistem organisasi yang sangat kompleks. Sel bukan merupakan suatu bangunan statis, melainkan sebuah struktur yang sangat dinamis. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang fungsional.
Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama ”animanculus”, berbagai jenis bakteri, meliputi bakteri basil dan bakteri spiral;. mengamati sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga mengamati pergerakan sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga pada kelinci.
Marcello Malphigi (1628-1694), seorang berkebangsaan Italia merupakan orang pertama yang menggunakan mikroskop dalam mengamati sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu, dia juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari hasil pengamatannya, dia menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia sebut utricles (De Robertis, 1988).
Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sel berdasarkan hasil pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan bahwa sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang diberi nama sel (bahasa Yunani: Cellula yang bermakna ruang-ruang kecil).
Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang berkebangsaan Perancis, melaporkan bahwa semua hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel globular. Pada tahun 1831, Robert Brown (1773-1858), seorang yang berkebangsaan Inggris, melaporkan bahwa sel-sel epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan kepala putik mengandung suatu struktur yang konstan yang disebut inti. Pada tahun 1840, Johannes E. Purkinye (1787-1869), seorang yang berkebangsaan Cekoslovakia, memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun 1861, W. Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma adalah substansi hidup yang berbatas membran dimana di dalamnya terdapat inti atau nukleus (Karp, 1984).
Gambar 1.1 Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), dan mikroskop sederhana serta jenis
protozoa hasil temuannyaGambar 1.2 Marcello Malphigi (1628-1694)Gambar 1.3 Johannes E. Purkinye (1787-1869)Gambar 1.4 Ruang-ruang kecil pada sayatan sumbat gabus, R. Hooke (1663) dan mikroskop
sederhana
Gambar
1.1
Gambar
1.4
Gambar
1.3
Gambar
1.2
Nama : M. Irfan Rokhib
Kelas : XI IPA 7
No. : 25
Pada tahun 1938, Mathias J. Schleiden (1804-1882), seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel. Secara terpisah, pada tahun 1839 Theodore Schwann (1810-1882) yang juga seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh hewan tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang dikenal dengan teori sel, yaitu: Semua organisme terdiri atas sel, dan sel merupakan unit dasar organisasi kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow (1821-1902) mengusulakn azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Omnis cellula e cellulaI) (Sheeler & Bianchi, 1983). Kemudian Louis Pasteur (1908-1895) mengemu-kakan teori biogenesis yang menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Omne vivum e vivo). (Thorpe, 1984; Sheeler and Bianchii, 1983; dan Albert et al., 1984).
Gambar 1.5 Mathias J. Schleiden(1804-1882), T(1810-1882). Schwann dan R. Virchow(1821-1902) Gambar 1.6 L. Pasteur (1808-1895)
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan para ilmuwan tersebut diambil suatu kesimpulan, yaitu: sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, sel merupakan kesatuan fungsional dari makhluk hidup, dan sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup. Namun, dalam lingkup yang lebih kompleks, teori sel mengandung makna (Villee et al., 1985), yaitu: 1. Semua makhluk hidup terdiri atas sel;2. Sel yang baru dibentuk, berasal dari pembelahan sel sebelumnya;3. Semua sel memiliki kemiripan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan aktivitas
metabo-lismenya;4. Aktivitas dari suatu organisme dapat dimengerti sebagai aktivitas kolektif, dan interaksi-
interaksi dari unit-unit seluler bergantung satu dengan yang lainnya.
Gambar-1.7 Oragnisasi kehidupan tingkat individu
Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :1. Memiliki membran plasma;2. Mengandung materi genetic yang penting untuk mengkode berbagai jenis RNA, termasuk untuk
sintesis protein;3. Mengandung “mesin biosintesis” tempat di mana sintesis berlangsung.
Gambar
1.5
Gambar
1.6
PERKEMBANGAN BIOLOGI SEL
Beberapa pemenang hadiah Nobel untuk bidang Biologi Sel serta bidang-bidang lain yang menunjang perkembangan biologi sel ditunjukkan pada Tabel-1.
Tabel-1.1Pemenang hadiah Nobel dan sumbangannya terhadap per-kembangan Biologi Sel (Sheeler & Bianchi, 1983).
Tahun N a m a Kontribusi
1906 K. Landstainer S. Ramon Y.
Mempelajari organisasi sistim saraf, khususnya struktur sel-sel saraf
1908 E. MetchnikoffP. Ehrlick
Fagositosis bakteri selama infeksi, prosedur pewarnaan bakteri, & studi mengenai imunitas
1915 R. Wilstatter Mempelajari klorofil dan pigmen-pigmen lain pada tumbuhan
1922 A.V. HillO. Mayerhoff
Metabolisme pada jaringan otot, hubungan antara metabolisme otot dengan asam laktat
1926 T. Svedberg Sifat-sifat koloid, khususnya protein
1930 K. Landstainer Pengelompokan darah pada ma- nusia dan mempelajari aglutinin seluler
1933 T.H. Morgan Peranan kromosom dalam pewa-risan sifat-sifat menurun
1935 H. Spemann Peranan organizer selama perkem-bangan telur
1936 H. DaleO. Loewi
Mempelajari transmisi impuls-impuls saraf
1946 H.J. Miller Mempelajari mutasi gen yang dihasilkan melalui penyinaran sinar X
1947 C.F. CoriG.T. Cori
Mempelajari metabolisme glikogen
1963 J. EcclesA. HodgkinsA. Huxley
Peranan ion sodium dan potasium dalam penghantaran impuls saraf sepanjang membran sel saraf
1964 K. BlochE. Lynen
Mempelajari mengenai metabolis-me kolesterol dan asam-asam lemak
1965 F. JacobA. LwoffJ. Monad
Menemukan gen-gen yang meng-atur aksi gen-gen lain; konsep operon
1969 M. DelbruchH.D. HerskeyS.E. Luria
Mempelajari mengenai virus seba-gai vector penyakit
1970 L.F. Leloir Mempelajari peranan gula nukleo-tida dalam sintesis karbohidrat
J. AxelrotU. von EulerB. Katz
Mempelajari mekanisme penyim-panan dan pelepasan neurohu-morf dalam transmisi impuls saraf
1971 E.A. Sutherland Mekanisme aksi hormon; peranan Camp
Tabel-1.1 (Lanjutan)
Tahun N a m a Kontribusi
1972 M. EdelmanR.R. Porter
Mempelajari mengenai immunoglobulin
C.B. AnfinsenS. MooreW.H. Stein
Mempelajari ribonuklease; kompo-sisi asam amino pada protein
1974 A. ClaudeC. de DuveG. Palade
Isolasi dan karakterisasi dari organel-organel sub seluler dan partikel-partikel lain.
H.O. SmithD. Nathens
Engineering; menemukan enzim-enzim restriksi; dan membuat pemetaan urutan DNA
P. Mitchel Mempelajari mengenai bioener-getika
1975 H. TeminR. DulbeccoD. Baltimore
Mempelajari mengenai interaksi virus tumor dan sel, menemukan reverse transcriptase
1980 P. BergF. Sanger
Mempelajari mengenai gen splicing; menentukan urutan-urutan nukleo-tida dari gen.