247225545-sindrom-piriformis
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 247225545-SINDROM-PIRIFORMIS
1/4
Piriformis Syndrom
(Sindrom Piriformis)
Thomas H. Hudgins, MD, and Joseph T. Alleva MD
Definisi
Otot Piriformis dan saraf siatik keluar panggul melalui takik siatik yang
lebih besar. erbagai variasi yang menghubungkan anatomi ini telah
didokumentasikan. !tudi mayat telah menggambarkan saraf s"iatik ber#alan
diba$ah otot piriformis, through the muscle belly, as a divided nerve above and
through the muscle, and as a divided nerve through and below the muscle.aru%
baru ini, dilaporan kasus !indrom piriformis described a fifth variation of an
undivided nerve passing above an undivided piriformis muscle. &eoman
merupakan orang pertama yang menggambarkan hubungan kedua struktur ini
pada tahun '()*, dan +obinson pertama kali men"etuskan istilah sindrom
piriformis pada tahun '(-.
!indrom piriformis men#elaskan situasi klinis dimana otot piriformis
mengkompresi saraf skiatik sehingga mengakibatkan neuropati s"iatik. eadaan
ini dapat mengakibatkan "edera intrinsik otot piriformis /sindrom primer0 atau
kompresi di outlet panggul /sindrome sekunder0.
Meskipun hubungan kedua struktur anatomi ini terdokumentasi dengan
baik, tetapi masih men#adi diagnosis yang kontroversial. Tidak ada konsensus di
antara dokter%dokter terhadap keabsahan entitas ini dan karena itu tidak ada
insidensi yang didokumentasikan. 1amun demikian, 2oldner memprediksi
insiden yang ada kurang dari '3 dalam praktik ortopedi. 4nsiden ini sama untuk
pria dan $anita.
Gejala
Pasien dengan !indrom piriformis akan mengeluh sakit pada pantat
dengan atau tanpa men#alar ke kaki. Hal ini dapat ter#adi pada keadaan kronis
maupun akut. !ering ada ri$ayat trauma ke"il yang digambarkan oleh pasien,
seperti #atuh pada bokong. Duduk di permukaan yang keras akan memperburuk
ge#ala sakit dan sesekali mati rasa serta parestesia tanpa kelemahan. egiatan
1
-
7/24/2019 247225545-SINDROM-PIRIFORMIS
2/4
yang menghasilkan gerakan pinggul adduksi dan rotasi internal, seperti ski lintas
alam dan pukulan overhead dalam Tenis, dapat mengeksaserbasi ge#ala ini.
arena ada hubungan antara otot piriformis dengan dinding pelvis lateralis, pasien
#uga dapat mengalami sakit oleh pergerakan usus, dan perempuan mungkin
mengeluh dispareunia.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik akan menun#ukkan temuan neurologis yang normal
dengan kekuatan dan refleks yang simetris. 1yeri saat palpasi dirasakan dari
sa"rum sampai tro"hanter, yang merupakan daerah otot piriformis. Pada saat
pemeriksaan "olok dubur dan pemeriksaan pelvis akan terasa nyeri karena otot
piriformis berada pada dasar pelvis. 2erakan pinggul abduksi dan internal rotasi
se"ara pasif akan menekan saraf s"iatik yang menyebabkan rasa nyeri. ontraksi
otot piriformis dengan mela$an gerakan aktif rotasi eksternal pinggul dan abduksi
#uga dapat menghasilkan rasa sakit atau kelemahan asimetris. Hasil positif dari tes
straight-leg #uga dapat men#adi penentuan. Pemeriksaan dubur dapat dilakukan
untuk meraba sebuah ikatanyang ken"ang tetapi tidak dian#urkan.
Keterbatasan fungsional
Pasien dengan !indrom piriformis akan mengalami sakit ketika duduk
lama dan dengan kegiatan yang menghasilkan rotasi pinggul internal dan adduksi.
Hal ini termasuk ski lintas alam dan gerakan yang menggunakan satu kaki, seperti
servis overhead pada tenis dan gerakan menendang dalam sepak bola. Duduk di
permukaan keras seperti bangku, bangku%bangku gere#a, atau dompet disimpan
dalam saku belakang /dompet neuritis0 dapat memperburuk ge#ala.
Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis klinis sindrom piriformis adalah dengan magnetic resonance
imaging /M+40 dan computed tomography /5T%s"an0 sebagai alternatif utama
untuk melihat adanya gangguan penyakit lain yang masih saling berhubungan.
Hanya sedikit kasus yang dilaporkan mengenai hipertrofi dari otot piriformis pada
5T%s"an ataupun M+4. 6#i elektrodiagnostik mungking menun#ukkan refleks
2
-
7/24/2019 247225545-SINDROM-PIRIFORMIS
3/4
gelombang H yang lebih lama untuk kasus yang simptomatik. evalidan ini
ditandai dengan meman#angnya gelombang H saat fleksi panggul, adduksi, dan
rotasi internal /the 7A4+ test0 pada kasus%kasus simptomatik. Pasien yang
didiagnosa dengan sindrom piriformis oleh test 7A4+ ini menun#ukkan
keberhasilan hasil dari pengobatan dengan terapi fisik dan in#eksi pada -83
kasus. eberhasilan pembedahan berla$anan pada kasus piriformis.
9lektrodiagnosis #uga membantu untuk membedakan antara sindrom piriformis
dengan radikulopati lumbosakral.
Penatalaksanaan
4nisial1onsteroid anti%infalamory drugs /1!A4D0 dan obat%obat analgesik lain yang
mempengaruhi penurunan mediator inflamasi lokal, nyeri dan spasme yaitu
seperti prostaglandin. ebi#aksanaan menggunakan suatu "ara seperti terapi
panas mungkin bermanfaat untuk meningkatkan distensibilitas kolagen dan
adanya program dengan melakukan terapi fisik. Menghindarai kegiatan%
kegiatan yang dapat memperburuk kondisi tersebut dan dian#urkan
penggunaan bantal yang lembut saat duduk dalam #angka $aktu yan lama.
+ehabilitasi
Penggunan terapi panas seperti ultrasound yang diikuti dengan pereganggan
dari otot firiformis. Piriformis ditarik dengan rotasi internal panggul sudut :
(88 saat fleksi panggul dan dengan rotasi eksternal yaitu sudut ; (8 8dari fleksi
panggul. Penguatan dari abduksi pinggul, terutama gluteus medius harus
ditekankan. Hal ini dilakukan dengan Theraand sekitar permukaan
pergelangan kaki lalu ber#alan menyamping. 2luteus medius mungkin #uga
dapat terpisah se"ara mendadak dalam bidang transversal dan koronal.oreksi dari ketidakseimbangan biomekanik yang merupakan predisposisi
individu dengan sindrom piriformis #uga seharusnya dimulai< meliputi
peningkatan pronasi, kelemahan abduksi panggul, disfungsi lumbal ba$ah,
hipomobiliti sendi sakoiliaka, dan urat%urat lutut yang tertekan.
etidakseimbangan ini mungkin terlihat pada gaya ber#alan dengan rotasi
eksternal pinggul, #arak langkah yang memendek, dan fungsi dari pan#ang kaki
yang tidak sesuai.
3
-
7/24/2019 247225545-SINDROM-PIRIFORMIS
4/4
Prosedur
asus yang sulit /bandel0 mungkin memerlukan in#eksi kortikosteroid di
sekitar pinggul. Dekat ' "m dari kaudal dan ) "m lateral batas ba$ah dari
sendi sakroiliaka, distribusi sukses ke area saraf s"iati" dikonfirmasi dengan
panduan fluoroskopi. 4n#eksi epidural kaudal dari steroid yang akan
menggenangi akar saraf sakrum bagian ba$ah. 4n#eksi dari toksin botulinum
tipe /').=88 60 #uga telah dilaporkan. Tidak ada tehknik tunggal yang
diterima umum.
Pembedahan
!angat #arang, pembedahan dengan melepaskan otot piriformis dilakukan
untuk mengurangi kompresi. Pemba$a sindrom piriformis memilki prognosis
baik, pasien paling sering akan berespon untuk memilih pendekatan non
operatif.
Komplikasi
Diagnosis klinis ini sering terle$atkan. omplikasi yang utama adalah
skiatik kronik.
Komplikasi Pengobatan
Perdarahan, efek pada gastrointestinal dan efek pada gin#al dari pemakaian
1!A4D telah di"atat. omplikasi dari in#eksi kortikosteroid lokal meliputi
infeksi, hematom atau perdarahan, dan atrofi darisoft tissue. Tekhnik pembedahan
harus lebih hati%hati untuk men"egah ter#adinya in#ury pada saraf di bokong.
ehilangan fungsi dari bagian otot piriformis tidak berhubungan dengan otot
abduksi panggul lainnya sebagai kompensasi untuk pergerakan ini.
4