24-80-1-pb

Upload: fadhli-aufar-kasyfi

Post on 09-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chgc

TRANSCRIPT

  • Karakteristik Pasien Rujukan ...(Karunia H, Dkk) 79

    KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA

    TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

    Karunia Hapsari

    1, Moch. Arief TQ

    2, Tri Lestari

    2

    Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar

    2

    ABSTRAK Jumlah kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap tahun 2009 berjumlah 4.225 pasien dengan

    jenis kelamin tertinggi perempuan, kelompok umur tertinggi kelompok umur 44-65 tahun, berasal

    dari praktek dokter spesialis melalui pembayaran jamkesmas. Sedangkan tahun 2010 jumlah

    kunjungan berjumlah 4.375 pasien. Dari tahun 2009-2010 mengalami peningkatan jumlah

    kunjungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap

    pada tahun 2010 dan 2011.

    Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Cara pengumpulan data

    dengan observasi dengan mengamati secara langsung data pasien rujukan masuk rawat inap.

    Obyek penelitian adalah laporan data angka kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap tahun

    2010 dan tahun 2011.

    Pada tahun 2010 kelompok umur pasien rujukan tertinggi umur 45-64 tahun berjumlah 1143

    pasien, berjenis kelamin tertinggi perempuan berjumlah 2416 pasien, asal rujukan pasien tertinggi

    berasal dari praktek dokter spesialis berjumlah 310 pasien, jenis diagnosis tertinggi kode I09.0 I85.0 yaitu diseases of the circulatory system berjumlah 707 pasien, dengan cara pembayaran

    pasien melalui jamkesmas berjumlah 2452 pasien. Pada tahun 2011 kelompok umur pasien

    rujukan tertinggi umur 25-44 tahun berjumlah 1890 pasien, berjenis kelamin tertinggi perempuan

    berjumlah 3979 pasien, asal rujukan pasien tertinggi berasal dari praktek bidan berjumlah 459

    pasien, jenis diagnosis tertinggi kode O00.9-O90.0 yaitu Pregnancy childbirth and the puerperium

    berjumlah 1537 pasien, dengan cara pembayaran melalui jamkesmas berjumlah 3845 pasien.

    Pada tahun 2010 kelompok umur tertinggi umur 45-64 tahun, berjenis kelamin perempuan, berasal

    dari praktek dokter spesialis, berjenis diagnosis diseases of the circulatory system melalui

    jamkesmas. Sedangkan tahun 2011 tertinggi umur 25-44 tahun, berjenis kelamin perempuan,

    berasal dari praktek bidan, berdiagnosis pregnancy childbirth and the puerperium melalui

    jamkesmas. Disarankan untuk rumah sakit dapat lebih memprioritaskan kebutuhan pasien rujukan

    masuk rawat inap.

    Kata Kunci : Statistik Kesehatan, Karakteristik Pasien Rujukan Masuk Rawat Inap

    Kepustakaan : 15 (1991 2010)

    PENDAHULUAN

    Seiring pesatnya kemajuan zaman,

    pelayanan prima merupakan elemen utama

    di rumah sakit dan unit kesehatan. Rumah

    sakit dituntut untuk memberikan pelayanan

    kesehatan yang memenuhi standar pelayanan

    yang optimal. Hal tersebut sebagai

    akuntabilitas rumah sakit supaya mampu

    bersaing dengan Rumah Sakit lainnya.

    Rumah sakit adalah bentuk organisasi

    pelayanan kesehatan yang bersifat

    komprehensif, mencakup aspek promotif,

    preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta

    sebagai pusat rujukan kesehatan masyarakat.

    Rumah sakit harus mampu memberikan

    pelayanan medis sebagai upaya

    penyembuhan atas rasa sakit yang diderita

    pasien. Pasien membutuhkan pelayanan

    yang siap, cepat, tanggap dan nyaman

    terhadap keluhan sakit yang diderita pasien.

    Pelayanan yang prima menjadi kebutuhan

    pasien dalam pelayanan rumah sakit.

  • Pelayanan prima di rumah sakit akan

    tercapai jika setiap seluruh sumber daya

    manusia rumah sakit mempunyai

    ketrampilan khusus, diantaranya

    berpenampilan menarik, bersikap ramah dan

    bersahabat, responsif (peka) dengan pasien,

    berkomunikasi secara efektif dan mampu

    menanggapi keluhan pasien secara

    profesional. Upaya Rumah sakit untuk tetap

    bertahan dan berkembang adalah dengan

    meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal

    tersebut karena pasien merupakan sumber

    pendapatan bagi rumah sakit baik secara

    langsung maupun secara tidak langsung

    melalui asuransi kesehatan. Tanpa pasien,

    rumah sakit tidak dapat bertahan dan

    berkembang mengingat besarnya biaya

    operasional rumah sakit yang tinggi. Rumah

    sakit melakukan berbagai cara demi

    meningkatnya kunjungan pasien sehingga

    rumah sakit harus mampu menampilkan dan

    memberikan pelayanan kesehatan, sehingga

    dari dampak yang timbul akan

    memunculkan sebuah loyalitas pada pasien

    sehingga pasien akan datang kembali

    memanfaatkan jasa rumah sakit tersebut.

    RSUD Sragen adalah Rumah Sakit tipe

    B dan merupakan salah satu rumah sakit

    rujukan yang memiliki berbagai fasilitas

    pendukung perawatan kesehatan,

    dibandingkan puskesmas sekitar wilayah

    RSUD Sragen. Asal wilayah pasien yang di

    rujuk ke RSUD Sragen meliputi puskesmas

    daerah sragen, luar wilayah sragen dari

    puskesmas ngawi, dari rumah sakit swasta

    kota Sragen, dan rumah sakit bersalin swasta

    sekitar kota Sragen.

    Besarnya angka kunjungan pasien di

    RSUD Sragen dapat dilihat dari angka

    kunjungan pasien rawat Inap di RSUD

    Sragen pada tahun 2009 menunjukan 4.223

    pasien yang berkunjung.

    Dari jumlah kunjungan pasien yang ada

    menunjukan bahwa sebagian besar berjenis

    kelamin perempuan berjumlah 1.862

    (44,1%) dan laki-laki berjumlah 2361

    (55,9%), berdasarkan umur terbanyak umur

    pada kelompok umur 44-65 tahun berjumlah

    932 pasien (22%), berdasarkan asal pasien

    terbanyak rujukan rawat inap berasal dari

    praktek dokter spesialis berjumlah 388

    pasien (9,18%), diagnosis pasien rujukan

    terbanyak adalah jenis diagnosis diseases of

    the digestif system sebanyak pasien 359

    (8,5%) dan cara pembayaran terbanyak

    adalah melalui umum berjumlah 1.451

    pasien (34,3%). Jumlah kunjungan pasien

    rujukan masuk rawat inap tahun 2010

    berjumlah 4375 pasien. Dari tahun 2009

    sampai tahun 2010 mengalami kenaikan

    jumlah kunjungan rawat inap.

    Tujuan dari penelitian adalaha

    mengetahui karakteristik pasien rujukan

    masuk rawat inap pada tahun 2010 dan 2011

    di RSUD Sragen. Mengetahui jumlah

    pasien rujukan masuk rawat inap pada tahun

    2010 dan 2011. Mengetahui karakteristik

    pasien rujukan masuk rawat inap

    berdasarkan umur. Mengetahui karakteristik

    pasien rujukan masuk rawat inap

    berdasarkan jenis kelamin. Mengetahui

    karakteristik pasien rujukan masuk rawat

    inap berdasarkan asal rujukan dalam kota

    Sragen. Mengetahui karakteristik pasien

    80 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89

  • Karakteristik Pasien Rujukan ...(Karunia H, Dkk) 81

    rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal

    rujukan luar kota Sragen. Mengetahui

    karakteristik pasien rujukan masuk rawat

    inap berdasarkan jenis diagnosis.

    Mengetahui karakteristik pasien rujukan

    masuk rawat inap berdasarkan cara

    pembayaran pasien.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Rumah Sakit

    Menurut Undang-Undang Republik

    Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang

    Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi

    pelayanan kesehatan bagi masyarakat

    dengan karateristik tersendiri yang

    dipengaruhi oleh perkembangan ilmu

    pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,

    dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

    yang harus tetap mampu meningkatkan

    pelayanan yang lebih bermutu dan

    terjangkau oleh masyarakat agar terwujud

    derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

    yang menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan perorangan secara paripurna yang

    menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

    jalan, dan gawat darurat.

    Berdasarkan PerMenKes RI No.

    1045/MenKes/PER/XI/2006, tentang

    Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di

    Lingkungan Departemen Kesehatan berikut

    Rumah Sakit berdasarkan tugas, fungsi

    kemampuan pelayanan kesehatan dan

    kapasitas sumber daya organisasi dalam

    beberapa kelas :

    1. Rumah Sakit Umum

    a. Rumah Sakit Umum Kelas A

    Rumah Sakit Umum Kelas A

    dipimpin oleh seorang kepala disebut

    direktur utama. Direktur utama

    membawahi paling banyak empat

    direktorat. Masing-masing direktorat

    terdiri dari paling banyak tiga bidang

    atau tiga bagian. Dari masing-masing

    bidang terdiri dari 3 seksi, dan

    masing-masing bagian terdiri paling

    banyak tiga sub bagian.

    b. Rumah Sakit Umum Kelas B

    Pendidikan

    Rumah Sakit Umum Kelas B

    Pendidikan dipimpin oleh seorang

    kepala disebut direktur utama.

    Direktur utama membawahi paling

    banyak tiga direktorat. Dari masing-

    masing direktorat terdiri dari paling

    banyak tiga bidang atau tiga bagian.

    Masing-masing bidang terdiri dari 3

    seksi, dan masing-masing bagian

    terdiri dari paling banyak tiga sub

    bagian.

    c. Rumah Sakit Umum Kelas B Non-

    Pendidikan

    Rumah Sakit Umum Kelas B Non-

    Pendidikan dipimpin oleh seorang

    kepala disebut direktur utama yang

    membawahi paling banyak dua

    direktorat. Masing-masing direktorat

    terdiri dari paling banyak tiga bidang

    atau tiga bagian dengan masing-

    masing bidang terdiri paling banyak

    tiga seksi, dari tiap Bidang terdiri

    paling banyak tiga sub bagian.

  • d. Rumah Sakit Umum Kelas C

    Rumah Sakit Umum Kelas C

    dipimpin oleh seorang Kepala disebut

    direktur yang membawahi paling

    banyak dua bidang dan satu bagian,

    dengan masing-masing bidang terdiri

    paling banyak tiga seksi dan masing-

    masing bagian terdiri dari tiga sub

    bagian.

    e. Rumah Sakit Umum Kelas D

    Rumah Sakit Umum Kelas D

    dipimpin oleh seorang kepala disebut

    direktur yang membawahi dua seksi

    dan tiga sub bagian

    2. Rumah Sakit Khusus

    a. Rumah Sakit Khusus Kelas A

    Rumah Sakit Khusus Kelas A

    dipimpin oleh seorang kepala disebut

    direktur utama yang membawahi

    paling banyak empat direktorat.

    Masing-masing Direktorat terdiri

    paling banyak tiga bidang atau tiga

    bagian. Masing-masing bidang terdiri

    dari paling banyak tiga seksi dan

    masing-masing bagian terdiri paling

    banyak tiga sub bagian.

    b. Rumah Sakit Khusus Kelas B

    Rumah Sakit Khusus Kelas B

    dipimpin oleh seorang kepala disebut

    direktur utama yang membawahi

    paling banyak dua direktorat.

    Masing-masing direktorat terdiri dari

    dua bidang atau dua bagian. Masing-

    masing bidang terdiri dari paling

    banyak tiga seksi dan masing-masing

    bagian terdiri dari tiga sub bagian.

    c. Rumah Sakit Khusus Kelas C

    Rumah Sakit Khusus Kelas C

    dipimpin oleh seorang kepala disebut

    direktur yang membawahi dua seksi

    dan tiga bagian. (PerMenKes. 2006)

    Rekam Medis

    Rekam Medis diartikan sebagai

    keterangan baik yang tertulis maupun yang

    terekam tentang identitas, anamnese,

    pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa

    serta segala pelayanan dan tindakan medis

    yang diberikan kepada pasien, dari

    pengobatan baik yang dirawat inap, rawat

    jalan maupun yang mendapatkan pelayanan

    gawat darurat.

    Sesuai dengan penjelasan pasal 46 ayat

    (1) UU No.29 tahun 2004 tentang praktik

    kedokteran disebutkan bahwa, yang

    dimaksud Rekam Medis adalah berkas

    yang berisikan catatan dan dokumen tentang

    identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

    tindakan dan pelayanan lain yang telah

    diberikan kepada kepada pasien (Depkes

    RI. 2006)

    Menurut Huffman EK tahun 1992,

    rekam medis adalah rekaman atau catatan

    mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan

    bagaimana pelayanan yang diberikan kepada

    pasien selama masa perawatan yang memuat

    pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan

    yang diperolehnya serta informasi yang

    cukup untuk mengidentifikasi pasien,

    membenarkan diagnosis dan pengobatan

    serta merekam hasilnya.

    Dan menurut Departemen Kesehatan

    tahun 1991 Rekam Medis adalah keterangan

    baik yang tertulis maupun yang terekam

    82 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89

  • Karakteristik Pasien Rujukan ...(Karunia H, Dkk) 83

    tentang identitas, anamnese, pemeriksaan

    fisik, laboratorium, diagnosa serta segala

    pelayanan dan tindakan medis yang

    diberikan kepada pasien, dari pengobatan

    baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun

    yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.

    Statistik Rumah Sakit

    Statistik adalah ilmu yang mempelajari

    bagaimana merencanakan, mengumpulkan,

    menganalisis, menginterprestasi, dan

    mempresentasikan data. Singkatnya, statistik

    adalah ilmu yang berkenaan dengan data.

    Istilah statistik (bahasa inggris: statistic)

    berbeda dengan statistik. Statistik

    merupakan ilmu yang berkenaan dengan

    data, sedang statistik adalah data, informasi,

    atau hasil penerapan logaritma statistika

    pada suatu data (Rustiyanto E. 2009).

    Statistik menurut Undang-Undang RI

    No. 7 tahun 1960 adalah keterangan berupa

    angka-angka yang memberikan gambaran

    yang wajar dari seluruh ciri-ciri kegiatan dan

    keadaan masyarakat indonesia.

    METODE PENELITIAN

    Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan penelitian

    deskriptif untuk menggambarkan

    karakteristik pasien rujukan di RSUD

    Sragen pada tahun 2010 dan 2011.

    Pendekatan penelitian menggunakan

    retrospektif untuk mengukur atau

    mengumpulkan terhadap obyek pada masa

    lampau.

    Variabel Penelitian dan Definisi Istilah

    Tabel 1. Variabel dan Definisi Istilah

    Variabel Definisi Istilah

    1. Karakteristik Pasien

    Rujukan

    masuk

    Karakteristik pasien

    adalah suatu ciri yang ada

    pada seorang pasien,

    dimiliki pasien untuk

    membedakan dengan

    pasien lain.

    2. Penjelasan karakteristik pasien rujukan masuk:

    1. Umur Umur pasien yang

    dihitung berdasarkan

    tanggal lahir sesuai

    dengan tanggal

    kalender.

    3. 2. Jenis Kelamin Jenis Kelamin adalah

    suatu sifat atau

    keadaan tentang

    pasien yang

    dinyatakan dengan

    laki-laki atau

    perempuan. Jenis

    kelamin dalam

    penelitian ini

    dibedakan menjadi

    laki-laki dan

    perempuan.

    4. 3. Asal Pasien Asal pasien rujukan

    menunjukan darimana

    pasien tersebut datang

    berasal dari perujuk

    (rumah bersalin,

    praktik dokter, praktik

    bidan, puskesmas serta

    rumah sakit).

    5. 4. Diagnosis hasil pemeriksaan gejala-

    gejala yang ada untuk

    menyimpulkan atau

    menentukan jenis

    penyakit.

    6. 5. Cara Pembayaran Cara untuk melakukan

    proses membayar

    yang dilakukan oleh

    pasien setelah atau

    sebelum mendapatkan

    pelayanan di rumah

  • Variabel Definisi Istilah

    sakit atau tempat

    pelayanan kesehatan

    lainnya. Cara

    pembayaran dalam

    penelitian ini terdiri

    dari umum, askes,

    jamkesmas, jampersal

    dan jamkesda.

    Obyek

    Obyek penelitian adalah laporan data

    angka kunjungan pasien rujukan masuk

    rawat inap tahun 2010 dan tahun 2011.

    Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

    Instrumen penelitian yang digunakan

    dalam pengumpulan data:

    Pedoman Observasi yang digunakan

    untuk mendapatkan data karakterisitik

    pasien rujukan masuk rawat inap

    berdasarkan umur, jenis kelamin, asal

    rujukan, jenis diagnosis dan cara

    pembayaran pasien pada tahun 2010 dan

    tahun 2011.

    Cara pengumpulan data dengan

    menggunakan metode observasi peneliti

    memperoleh hasil perincian data kunjungan

    pasien Rawat Inap tahun 2010 dan 2011

    untuk menggambarkan karakteristik pasien

    rujukan berdasarkan umur, jenis kelamin,

    asal rujukan, jenis diagnosis dan cara

    pembayaran pasien di RSUD Sragen.

    Teknik Pengolahan dan Analisis Data

    Teknik Pengolahan Data. Tahap-tahap

    pengolahan setelah data dikumpulkan

    adalah: Collecting yaitu dilakukan

    pengumpulan data mengenai jumlah

    kunjungan Rawat Inap tahun 2010 dan 2011

    untuk memperoleh data kunjungan pasien

    rujukan Rawat Inap tahun 2010 dan 2011;

    klasifikasi yaitu mengelompokan data yang

    telah diperoleh untuk memudahkan dalam

    perhitungan; tabulasi dari data yang ada

    dikelompokkan dan dimasukkan kedalam

    bentuk tabel; penyajian Data yaitu Setelah

    data dimasukkan grafik penyajian kemudian

    dilakukan interprestasi data; analisis Data

    yaitu eneliti melakukan penelitian dengan

    menganalisis dan memaparkan hasil

    penelitian dengan menggambarkan

    karakteristik pasien rujukan berdasarkan

    umur, jenis kelamin, asal rujukan, jenis

    diagnosis dan cara pembayaran pasien.

    HASIL PENELITIAN DAN

    PEMBAHASAN

    Hasil Penelitian

    1. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan

    pasien rujukan masuk rawat inap

    berjumlah 4.375 pasien dan pada tahun

    2011 berjumlah 6.449 pasien.

    2. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan kelompok umur

    pada tahun 2010 dan tahun 2011.

    Gambar 1. Grafik karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap berdasarkan

    kelompok umur Di RSUD SragenPeriode

    tahun 2010 dan tahun 2011

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    45-

    65

    25-

    15-

    5-

    28

    2-4

    0-

    tahun 2010

    tahun 2011

    84 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89

  • Karakteristik Pasien Rujukan ...(Karunia H, Dkk) 85

    Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat

    kelompok umur tertinggi terdapat pada

    tahun 2011 pada kelompok umur 25-44

    tahun berjumlah 1890 pasien dan

    terendah terdapat pada tahun 2010

    kelompok umur 0-28 hari berjumlah 57

    pasien. Data perincian bisa dilihat pada

    lampiran 5.

    3. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan jenis kelamin

    pada tahun 2010 dan tahun 2011

    Gambar 2. Grafik karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap Berdasarkan

    jenis kelamin Di RSUD Sragen Periode

    tahun 2010 dan tahun 2011

    Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat

    tertinggi terdapat pada tahun 2011

    berjenis kelamin berjumlah 3979

    pasien dan terendah terdapat pada

    tahun 2010 berjenis kelamin laki-laki

    dengan jumlah 1959 pasien. Data

    perincian bisa dilihat pada lampiran 6.

    4. a. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan asal rujukan

    berada dalam kota kabupaten Sragen

    tahun 2010 dan tahun 2011

    Gambar 4a. Grafik karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal

    rujukan luar kota Di RSUD Sragen tahun

    2010 dan tahun 2011

    Berdasarkan gambar 4.a dapat dilihat

    teringgi terdapat pada tahun 2011 dari

    praktek bidan berjumlah 459 pasien

    dan terendah terdapat pada tahun 2010

    dari puskesmas teguhan berjumlah 1

    pasien. Data perincian dapat dilihat

    pada lampiran 7.

    b. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan asal rujukan

    berada luar wilayah kabupaten Sragen

    tahun 2010 dan tahun 2011

    Gambar 4.b Grafik karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal

    rujukan luar kota Di RSUD Sragen tahun

    2010 dan tahun 2011

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    tahun2010

    tahun2011

    perempuan

    laki-laki

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    PraktekDokter

    Spesialis

    PKMSragen

    Kota

    PraktekBidan

    tahun2010

    tahun2011

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    PKMNgrambe

    PKMJenawi

    PKMMantingan

    tahun2010

    tahun2011

  • Berdasarkan gambar 4.b dapat dilihat

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 dari

    puskesmas ngrambe berjumlah 135

    pasien dan terendah terdapat pada

    tahun 2010 dan 2011 dari puskesmas

    paron berjumlah 1 pasien . Data

    perincian dapat dilihat pada lampiran 8.

    5. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan jenis diagnosis

    pasien tahun 2010 dan tahun 2011

    Gambar 5. Grafik karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap Berdasarkan

    Jenis Diagnosis Di RSUD Sragen tahun

    2010 dan tahun 2011

    Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 jenis

    diagnosis Pregnancy childbirth and the

    puerperium berjumlah 1537 pasien dan

    terendah terdapat pada tahun 2010 jenis

    diagnosis mental and behavioural

    disorder berjumlah 5 pasien . Data

    perincian dapat dilihat pada lampiran 9.

    6. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan cara

    pembayaran pasien tahun 2010 dan

    tahun 2011

    Gambar 6. Grafik karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap berdasarkan

    Cara Pembayaran Pasien Di RSUD Sragen

    tahun 2010 dan tahun 2011

    Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 cara

    pembayaran jamkesmas berjumlah

    3845 pasien dan terendah terdapat pada

    tahun 2010 cara pembayaran jamkesda

    berjumlah 3 pasien. Data perincian

    dapat dilihat pada lampiran 10.

    Pembahasan

    Pasien yang dirujuk ke RSUD Sragen

    adalah pasien yang membutuhkan

    penanganan lebih lengkap dibanding di

    puskesmas maupun praktek dokter spesialis

    di mana kualitas pelayanan yang ada di

    RSUD Sragen dapat menerapkan pelayanan

    kesehatan yang bermutu karena RSUD

    Sragen dapat memberikan suatu pelayanan

    kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan

    yang dirasakan dan diselenggarakan dengan

    cara yang sopan dan santun, tepat waktu,

    tanggap, dan mampu menyembuhkan

    keluhan serta mencegah berkembangnya

    atau meluasnya penyakit. RSUD Sragen

    mempunyai kualitas pelayanan yang

    dibutuhkan bagi pasien masyarakat serta

    terjangkau oleh daya beli masyarakat

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    tahun2010

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    jam

    kesm

    as

    um

    um

    aske

    s

    jam

    kesd

    a

    tahun 2010

    tahun 2011

    86 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89

  • Karakteristik Pasien Rujukan ...(Karunia H, Dkk) 87

    Jumlah kunjungan pasien rujukan

    rawat inap setiap tahunnya meningkat yaitu

    tahun 2009 sampai tahun 2011. Jumlah

    kunjungan pasien rujukan rawat inap

    meningkat di pengaruhi oleh:

    a. Bukti fisik (tangibles), bukti langsung

    yang meliputi fasilitas fisik,

    perlengkapan dan material yang

    digunakan rumah sakit dan penampilan

    karyawan yang ada.

    b. Reliabilitas (reliablility) berkaitan

    dengan kehandalan kemampuan rumah

    sakit untuk memberikan pelayanan

    yang segera dan akurat sejak pertama

    kali tanpa membuat kesalahan apapun

    dan memuaskan.

    c. Daya tanggap (responsiveness),

    sehubungan dengan kesediaan dan

    kemampuan para karyawan untuk

    membantu para pasien dan merespon

    permintaan mereka dengan tanggap,

    serta menginformasikan jasa secara

    tepat.

    d. Jaminan (assurance) yakni mencakup

    pengetahuan, ketrampilan, kesopanan,

    mampu menumbuhkan kepercayaan

    pasiennya. Jaminan juga berarti bahwa

    bebas bahaya, resiko dan keragu-

    raguan.

    e. Empati (empathy) berarti kemudahan

    dalam melakukan hubungan

    komunikasi yang baik, perhatian

    pribadi dan memahami kebutuhan

    pasien sebagai pelanggan dan bertindak

    demi kepentingan pasien.

    Di RSUD Sragen menerima pasien

    rujukan dengan pembayaran melalui askes,

    Jamkesmas, Jamkesda maupun umum atau

    bayar sendiri.

    Pada tahun 2010 pada kelompok umur

    pasien rujukan tertinggi umur 45-64 tahun

    berjumlah 1143 pasien, berjenis kelamin

    tertinggi perempuan berjumlah 2416 pasien,

    asal rujukan pasien tertinggi berasal dari

    Praktek Dokter Spesialis berjumlah 310

    pasien, jenis diagnosis tertinggi kode I09.0

    I85.0 yaitu diseases of the circulatory

    system berjumlah 707 pasien, Sedangkan

    cara pembayaran pasien tertinggi adalah

    melalui jamkesmas berjumlah 2452 pasien.

    Pada tahun 2011 pada kelompok umur

    pasien rujukan tertinggi umur 25-44 tahun

    berjumlah 1890 pasien, berjenis kelamin

    tertinggi perempuan berjumlah 3979 pasien,

    asal rujukan pasien tertinggi berasal dari

    Praktek bidan berjumlah 459 pasien, jenis

    diagnosis tertinggi kode O00.9-O90.0 yaitu

    Pregnancy childbirth and the puerperium

    berjumlah 1537 pasien, Sedangkan cara

    pembayaran pasien tertinggi adalah melalui

    jamkesmas berjumlah 3845 pasien.

    Pada tahun 2010 dan 2011 ada

    perbedaan pada kelompok umur tertinggi

    yaitu tahun 2010 kelompok umur tertinggi

    45-64 tahun sedangkan tahun 2011 adalah

    kelompok umur tertinggi 25-44 tahun. Dari

    asal pasien tahun 2010 tertinggi berasal dari

    praktek dokter spesialis dan tahun 2011

    berasal dari praktek bidan. Kemudian jenis

    kelamin antara tahun 2010 dan 2011 sama

    yaitu berjenis kelamin perempuan dan cara

    pembayaran melalui jamkesmas.

    Jumlah pasien tahun 2010 ke tahun

    2011 pada kelompok umur 25-44 tahun

  • terjadi peningkatan drastis dari 1043 pasien

    ke 1890 pasien dengan pembayaran

    jamkesmas dari 2452 pasien ke 3845 pasien

    berdiagnosis Pregnancy childbirth and the

    puerperium. Peningkatan ini terjadi karena

    kebijakan dari pemerintah yang

    membebaskan rakyat miskin tergolong tidak

    mampu bahkan orang kaya pun bisa

    menggunakan jampersal untuk persalinan di

    rumah sakit. Serta rumah sakit tidak boleh

    menolak pasien yang menggunakan

    jamkesmas, walaupun rumah sakit sudah

    penuh kapasitas kamar perawatannya harus

    tetap diterima dan diberi perawatan sesuai

    hak pasien jamkesmas tersebut.

    Selain untuk menjaga mutu kualitas

    pelayanan jika dilihat dari jenis diagnosis

    tertinggi pasien rujukan masuk rawat inap

    tahun 2010 dan tahun 2011 adalah diseases

    of the circulatory system dan Pregnancy

    childbirth and the puerperium maka rumah

    sakit disarankan untuk memprioritaskan

    kebutuhan pasien rujukan masuk rawat inap.

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Berdasarkan karakteristik pasien

    rujukan masuk rawat inap pada tahun 2010

    dan 2011 di RSUD Sragen diketahui:

    1. Jumlah kunjungan pasien rujukan rawat

    inap tahun 2010 berjumlah 4375 pasien

    dan tahun 2011 berjumlah 6449 pasien.

    2. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan kelompok umur

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 pada

    kelompok umur 25-44 tahun berjumlah

    1890 pasien dan terendah terdapat pada

    tahun 2010 kelompok umur 0-28 hari

    berjumlah 57 pasien.

    3. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan jenis kelamin

    tertinggi terdapat pada tahun 2011

    berjenis kelamin perempuan berjumlah

    3979 pasien dan terendah terdapat pada

    tahun 2010 berjenis kelamin laki-laki

    dengan jumlah 1959 pasien.

    4. a. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan asal rujukan

    berasal dari dalam kota wilayah sragen

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 dari

    praktek bidan berjumlah 459 pasien

    dan terendah terdapat pada tahun 2010

    dari puskesmas teguhan berjumlah 1

    pasien.

    b. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan asal rujukan

    berasal dari luar kota kabupaten Sragen

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 dari

    puskesmas ngrambe berjumlah 135

    pasien dan terendah terdapat pada

    tahun 2010 dan 2011 dari puskesmas

    paron berjumlah 1 pasien.

    5. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan diagnosis

    tertinggi terdapat pada tahun 2011 jenis

    diagnosis Pregnancy childbirth and the

    puerperium berjumlah 1537 pasien dan

    terendah terdapat pada tahun 2010 jenis

    diagnosis mental and behavioural

    disorder berjumlah 5 pasien.

    6. Karakteristik pasien rujukan masuk

    rawat inap berdasarkan cara

    pembayaran tertinggi terdapat pada

    tahun 2011 cara pembayaran

    88 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89

  • Karakteristik Pasien Rujukan ...(Karunia H, Dkk) 89

    jamkesmas berjumlah 3845 pasien dan

    terendah terdapat pada tahun 2010 cara

    pembayaran jamkesda berjumlah 3

    pasien.

    B. Saran

    Disarankan untuk memprioritaskan

    kebutuhan pasien rujukan berdiagnosis

    Pregnancy childbirth and the puerperium

    (seperti inkubator elektrik untuk kelahiran

    bayi resiko tinggi) dan diseases of the

    circulatory system dikarenakan diagnosis

    tersebut merupakan diagnosis tertinggi tahun

    2010 dan 2011.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arief Moch TQ. 2008. Pengantar

    Metodologi Penelitian untuk Ilmu

    Kesehatan. Surakarta: LPP UNS

    dan UNS Press. Hal 8-9

    Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa

    Indonesia. Jakarta: Balai pustaka

    Depkes RI. 1991. Buku Pedoman

    Pencatatan Kegiatan Pelayanan

    Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta:

    Depkes RI. Hal. 3 4

    . 2006. Pedoman

    Penyelenggaraan Dan Prosedur

    Rekam Medis Rumah Sakit Di

    Indonesia. Revisi II. Jakarta:

    Depkes RI. Hal 11 16

    . 2006. Pedoman Pelaksanaan

    Jaminan Kesehatan Masyarakat

    (Jamkesmas). 2008. Depkes:

    Jakarta. Hal 5

    Ery R. 2009. Statistik Rumah Sakit Untuk

    Pengambilan Keputusan.

    Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3-37

    Huffman EK. 1992. Health Information

    Management. Phisichian Record

    Company Berwin Illionis, USA

    Puspita I. 2009. Hubungan Presepsi Pasien

    Tentang Kualitas Pelayanan

    Dengan Citra RSUD Kabupaten

    Aceh Tamiang. Thesis. Sumatera:

    Fakultas ilmu Kesehatan USU

    Notoatmodjo S. 2007. Kesehatan

    Masyarakat ilmu dan seni. Jakarta:

    Rineka Cipta. Hal 102

    PerMenKes RI. 2006. No.

    1405/MENKES/PER/XI. Pedoman

    Organisasi Rumah Sakit Di

    Lingkungan Departemen

    Kesehatan. PerMenKes : Hal 4-7

    Pohan I . 2003. Jaminan Mutu Layanan

    Kesehatan. Jakarta: EGC

    Sudra Rano I. 2010. Statistik Rumah Sakit.

    Yogyakarta: Graha Ilmu Hal 3-4

    Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian.

    Bandung: Alfabeta. Hal 62

    Undang Undang No. 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Hal 1 2

    Wijono D. 1999. Manajemen mutu

    pelayanan kesehatan. Surabaya:

    Airlangga.