24-2064-1-sm.pdf

10
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014 PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU Made Krisna Andi Putra1, Iyus Akhmad Haris1,Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {[email protected],[email protected],[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (2) pengaruh iklim kerja terhadap kinerja guru, dan (3) pengaruh simultan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan rancangan kausalitas.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 68 guru di SMK N 1 Gianyar dan sampel yang digunakan adalah total populasi yang ada. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan kuesioner, serta dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji-t, uji F, dan koefisien determinasi (R 2 ) dengan program SPSS versi 16.0 for windows.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilai p-value= 0,002 < α = 0,05, (2) iklim kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilai p-value= 0,004 < α = 0,05, (3) persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilai p- value = 0,000 < α = 0,05. Besar pengaruh simultan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap kinerja guru ditunjukkan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 29,9 % dan sisanya sebesar 70,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci: gaya kepemimpinan, iklim kerja, kinerja guru Abstract This research aimed at finding out (1) the influence of teacher’s perception about the principal’s leadership style on teacher’s performance, (2) the influence of work atmosphere on teacher’s performance, and (3) the simultaneous influence of teacher’s perceptions about the principal’s leadership style and work atmosphere on teacher’s performance. This research used causality design. The populations of this research were 68 teachers of SMK N 1 Gianyar and the sample used were all of the population. The data were collected by documentation and questionnaires method, and then analyzed by using multiple regression analysis, t-test, F-test, and coefficient of determination (R 2 ) by using SPSS program version 16.0 for windows. The results of this research showing that (1) the teacher’s perceptions about principal’s leadership style had a significant influence on teacher’s performance, it was showed by p-value = 0,002 < α = 0,05, (2) the work atmosphere had a significant influence on teacher’s performance, it was showed by p-value = 0,004 < α = 0,05, and (3) the teacher’s perception about principal’s leadership style and work atmosphere simultaneously had a significant influence on teacher’s performance, it was showed by p-value = 0,000 < α = 0,05. The value of simultaneous influence of teacher’s perception about principal’s leadership style and work atmosphere on teacher’s performance was showed by the value of determination coefficient (R 2 ) = 29,9% and 70,1% from another factor. Keywords: leadership style, work atmosphere, teacher’s performance PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Upload: eminaradjwa

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN

    KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU

    Made Krisna Andi Putra1, Iyus Akhmad Haris1,Made Ary Meitriana2

    Jurusan Pendidikan EkonomiUniversitas Pendidikan Ganesha

    Singaraja, Indonesia

    e-mail:{[email protected],[email protected],[email protected]}

    @undiksha.ac.id

    AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui (1) pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepalasekolah terhadap kinerja guru, (2) pengaruh iklim kerja terhadap kinerja guru, dan (3) pengaruh simultanpersepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap kinerja guru.Penelitian ini menggunakan rancangan kausalitas.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 68 guru diSMK N 1 Gianyar dan sampel yang digunakan adalah total populasi yang ada. Data dikumpulkandengan menggunakan metode dokumentasi dan kuesioner, serta dianalisis dengan menggunakananalisis regresi linier berganda, uji-t, uji F, dan koefisien determinasi (R2) dengan program SPSS versi16.0 for windows.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilai p-value=0,002 < = 0,05, (2) iklim kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilai p-value= 0,004 < = 0,05, (3) persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilai p-value = 0,000 < = 0,05. Besar pengaruh simultan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap kinerja guru ditunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 29,9 % dansisanya sebesar 70,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

    Kata kunci: gaya kepemimpinan, iklim kerja, kinerja guru

    AbstractThis research aimed at finding out (1) the influence of teachers perception about the principalsleadership style on teachers performance, (2) the influence of work atmosphere on teachersperformance, and (3) the simultaneous influence of teachers perceptions about the principals leadershipstyle and work atmosphere on teachers performance. This research used causality design. Thepopulations of this research were 68 teachers of SMK N 1 Gianyar and the sample used were all of thepopulation. The data were collected by documentation and questionnaires method, and then analyzed byusing multiple regression analysis, t-test, F-test, and coefficient of determination (R2) by using SPSSprogram version 16.0 for windows. The results of this research showing that (1) the teachers perceptionsabout principals leadership style had a significant influence on teachers performance, it was showed byp-value = 0,002 < = 0,05, (2) the work atmosphere had a significant influence on teachers performance, it was showed by p-value = 0,004 < = 0,05, and (3) the teachers perception about principals leadership style and work atmosphere simultaneously had a significant influence on teachersperformance, it was showed by p-value = 0,000 < = 0,05. The value of simultaneous influence of teachers perception about principals leadership style and work atmosphere on teachers performancewas showed by the value of determination coefficient (R2) = 29,9% and 70,1% from another factor.

    Keywords: leadership style, work atmosphere, teachers performance

    PENDAHULUANPendidikan merupakan usaha sadar

    dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agarpeserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara (UU No 20tahun 2003). Pendidikan berfungsi dalammembimbing, mengarahkan dan menuntunseseorang kepada suatu proses berpikirlogis, ilmiah dan bertanggung jawab,sehingga nantinya diperoleh generasiihandal dan kompeten pada bidang yangditekuni.

    Sekolah merupakan salah satulembaga pendidikan diharapkan mampumeningkatkan kualitas sumber dayamanusia yang berkualitas.Untuk mencapaitujuan tersebut, sekolah memerlukanpengelolaan terpadu, baik oleh gurusebagai pelaksana kegiatan belajarmengajar di kelas maupun oleh kepalasekolah sebagai managerial kegiatan disekolah secara umum.Manajemen yangbaik oleh kepala sekolah melahirkanpencapaian tujuan sekolah dengan efektifdan efisien, serta pencapaian tujuan daripara individu yang ada di lingkungansekolah.Di samping itu, keterpaduan kerjaguru dalam melaksanakan kegiatan belajarmengajar yang didukung iklim kerja yangkondusif merupakan prasyarat keberhasilantujuan sekolah.Dalam hal ini, kepalasekolah memiliki peran penting dalammemimpin sekolah agar tujuan sekolahdapat tercapai.

    Kementerian Pendidikan danKebudayaan (dalam Asmani, 2012)memperkirakan sekitar 70% dari 250 ribukepala sekolah di Indonesia tidakkompeten. Asmani (2012) menambahkan,setiap kepala sekolah harus memenuhi limakompetensi, yaitu kepribadian, sosial,kewirausahaan, manajerial, dan supervisi.Namun dari lima kompetensi tersebut,kepala sekolah masih lemah dalammenjalankan kompetensi manajerial dansupervisi. Kepala sekolah dinilai kurangbegitu maksimal dalam memanajemensekolah dan mengawasi guru dalammenjalankan tugasnya.Pola manajemendan supervisi yang dilakukan kepalasekolah ini diharapkan mampu membangunsuasana yang kondusif dilingkungansekolah serta memaksimalkan kinerja guru.

    Kinerja guru yang baik sangatdiharapkan kepala sekolah dalam upaya

    mencapai tujuan sekolah karena kinerjaguru merupakan unjuk kerja seseorangyang dihubungkan dengan tugas-tugas rutinyang dikerjakannya. Menurut PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009, tugas utama guru yangdimaksud adalah mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih,menilai, dan mengevaluasi peserta didikpada pendidikan anak usia dini jalurpendidikan formal, pendidikan dasar, danpendidikan menengah serta tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah. Dengan dilaksanakannya tugas-tugas kependidikan yang didukung olehfaktor-faktor tersebut, guru diharapkandapat memaksimalkan kinerjanya dalammengajar agar siswa dapat mengikutiproses belajar mengajar dengan baiksehingga dapat memaksimalkanpencapaian hasil belajar siswa.

    Dalam upaya untuk mengoptimalkankinerja guru, persepsi guru terhadaplingkungan kerja sangat penting untukdiperhatikan. Persepsi merupakan proseskognitif kompleks yang menghasilkangambaran dunia yang unik, yang mungkinagak berbeda dari realita (Luthans. 2006:194). Dengan adanya persepsi ini, guruakan mempunyai gambaran mengenailingkungan kerjanya yang dapatmenimbulkan reaksi akibat persepsitersebut dalam bentuk kerja atas tugas-tugas seorang guru. Salah satu hal yangmenjadi fokus dari persepsi guru yangdapat mempengaruhi kinerjanya adalahtentang kepemimpinan kepalasekolah.Pelaksanaan tugas-tugaskependidikan oleh guru tentunya tidakterlepas dari koordinasi serta arahan darikepala sekolah selaku pimpinansekolah.Dalam upaya untuk memimpinguru-guru dan staf pegawai, kepala sekolahtentunya memiliki cara-cara atau strategiberdasarkan kepribadiannya. Cara-caraatau strategi pemimpin untuk memimpinbawahannya diwujudkan dalam bentukgaya kepemimpinan.

    Gaya kepemimpinan merupakanperilaku atau cara yang digunakan olehseseorang pemimpin pada saat iamempengaruhi perilaku bawahanya dalambekerja. Gaya kepemimpinan kepala

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014sekolah tercermin dari perilaku kepalasekolah dalam memimpin sekolah, carakepala sekolah dalam memberikanbimbingan dan mengarahkan para guru,staf, dan para siswa serta memberikandorongan atau motivasi, dan memberikaninspirasi bagi seluruh elemen yang ada disekolah dalam mencapai tujuan sekolah.Penerapan gaya kepemimpinan yangsesuai dengan karakteristik bawahan akandapat membentuk suasana kerja yang baikdan meningkatkan motivasi kerja bawahansehingga bawahan akan dapatmenunjukkan kinerja terbaiknya (Permata2012).

    Selain persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah, variabel lainyang perlu diperhatikan untukmeningkatkan kinerja guru adalah iklimkerja. Litwin dan Stringer (dalamSulistyorini, 2006) menyatakan bahwa iklimkerja merupakan pengaruh subyektif yangbisa dirasakan dari sistem formal, gayainformal para pemimpin, dan faktor-faktorlingkungan penting lainnya, yangmenyangkut sikap keyakinan dan dapatmemotivasi orang-orang bekerja dalamorganisasi tersebut. Iklim kerja sekolahdiciptakan oleh hubungan antara tenagapendidik, hubungan guru dengan pegawaidan siswa, suasana yang terjadi sebagaisuatu pengaruh sistem yang terbentuk,serta lingkungan fisik sekolah yang dapatmempengaruhi perilaku orang dalambekerja. Iklim kerja yang kondusif,memperhatikan kepentingan pekerja, danberorientasi pada prestasi akan dapatmeningkatkan kinerja guru ke arah tujuanyang tinggi (Asmani, 2012). Hal inidikarenakan iklim kerja yang terbentukmenyebabkan guru memiliki kepuasanserta motivasi dalam melaksanakanpekerjaannya. Begitu pula sebaliknyaapabila iklim kerja kurang kondusif dankurang memperhatikan kepentingan pekerjaserta tanpa tujuan yang jelas akanmenyebabkan guru kurang termotivasidalam bekerja sehingga tujuan organisasiakan sulit untuk dicapai.

    SMK Negeri 1 Gianyar merupakansalah satu sekolah menengah kejuruanyang berada di Kabupaten Gianyar yangmemiliki visi unggul dalam keterampilanberlandaskan moral dan budaya, serta

    memiliki misi menyiapkan tenaga kerjaterampil tingkat menengah bidang bisnisdan manajemen berbasis teknologi yangtangguh dan siap mandiri. Adanya visi,misi, dan tujuan sekolah tersebut, kepalasekolah diharapkan memiliki dedikasi danperanan yang tinggi agar dapatmeningkatkan mutu pendidikan denganmenghasilkan lulusan yangberkualitas.Keterampilan kepala sekolahdalam memimpin sekolah, memanajemenguru-guru dan staf pegawai, sertamelaksanakan supervisi kepadabawahannya sangat diperlukan agar guru-guru dan staf pegawai dapat bekerjadengan baik sehingga visi, misi, dan tujuansekolah dapat dicapai.Namun, padakenyataannya guru belum melaksanakanpekerjaannya denganmaksimal.Berdasarkan observasi awal danwawancara dengan guru-guru di SMK N 1Gianyar, peneliti melihat bahwa guru belummelaksanakan tugas-tugasnya denganmaksimal. Hal ini ditunjukkan dengan masihadanya guru yang bekerja di sekolah lain,terlambat dalam mengajar, enggan dalammemeriksa dan membahas pekerjaanrumah siswa, serta jarang memberikanremedial dan pengayaan terhadap hasilbelajar yang dicapai siswa.Hal inimenunjukkan bahwa guru belummelaksanakan kinerjanya denganmaksimal.Selain itu, kepala sekolahmemang telah melaksanakan tugas-tugasnya selaku pimpinan di sekolahnamun persepsi guru tentang cara-carayang ditunjukkan kepala sekolah dalammemimpin guru-guru dan iklim kerja yangterbentuk masih belum diketahui sehinggadiperlukan penelitian untuk mengetahuipersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerja yangterbentuk di sekolah dan pengaruhnyaterhadap kinerja guru SMK N 1 Gianyar.

    Sekolah merupakan tempatpendidikan formal dan merupakan salahsatu dari tiga tempat belajar, yaitu keluarga,sekolah, dan masyarakat. Sekolah sebagaiorganisasi kerja menjadi wadah kerja samabagi kelompok orang dalam mencapaitujuan kependidikan. Organisasi sekolahdapat diartikan sebagai suatu sistem yangdi dalamnya terdapat individu-individu ataukelompok-kelompok orang yang

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014mempunyai tugas dan tanggung jawabtertentu dan saling berkaitan dalammewujudkan tujuan sekolah.Dalam rangkamencapai tujuan sekolah ini, peran sertadari kinerja guru dan kepala sekolah yangbaik menjadi suatu hal peting yang perludiperhatikan agar tujuan sekolah dapattercapai.

    Kinerja adalah ekspresi potensiberupa perilaku atau cara seseorang/kelompok orang dalam melaksanakansuatu kegiatan atau tugas sehinggamenghasilkan suatu produk yangmerupakan wujud dari semua tugas dantanggung jawab pekerjaan yang diberikankepadanya (Alisjahbana 2012:47). Kinerjaguru adalah unjuk kerja seorang guruterhadap pekerjaannya sehinggamenghasilkan produk yang merupakanwujud dari semua tugas dan tanggungjawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.Tugas utama guru yang dimaksud adalahmendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik padapendidikan anak usia dini jalur pendidikanformal, pendidikan dasar, dan pendidikanmenengah serta tugas tambahan yangrelevan dengan fungsi sekolah.

    Dalam melaksanakan tugaspokoknya, kinerja guru tidak dapatdilepaskan dari peran kepemimpinankepala sekolah.Kepemimpinan dapatdiartikan sebagai suatu kegiatan untukmempengaruhi orang-orang yang diarahkandemi tercapainya tujuan organisasi(Mulyasa, 2007: 107). Lebih lanjut Danim(2010: 6) menyatakan kepemimpinanadalah setiap tindakan yang dilakukan olehindividu atau kelompok untukmengkoordinasi dan memberi arah kepadaindividu atau kelompok lain yang tergabungdalam wadah tertentu untuk mencapaitujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Olehkarena itu, peran dari kepemimpinan kepalasekolah untuk memimpin dan mengarahkanguru-guru dalam bekerja sangat diperlukanagar guru-guru dapat menunjukkankinerjanya searah dengan tujuan sekolah.

    Kepala sekolah dalam menerapkankepemimpinannya menggunakan cara-caratertentu dalam mempengaruhi perilakubawahannya. Cara-cara kepala sekolahdalam memimpin bawahannya tersebut

    diwujudkan dalam gaya kepemimpinan.Gaya kepemimpinan merupakan normaperilaku yang dipergunakan oleh seorangpemimpin pada saat mencobamengarahkan dan mempengaruhi perilakuorang lain atau bawahan (Thoha, 2007:49). Gaya kepemimpinan adalah sikap,gerak-gerik, atau lagak yang dipilih olehseorang pemimpin dalam menjalankantugas kepemimpinannya (Nurkolis, 2005:166).Gaya kepemimpinan menggambarkankombinasi yang konsisten dari falsafah,keterampilan, sifat, dan sikap yangmendasari perilaku seseorang pemimpindalam memimpin bawahannya.

    Dalam hubungannya dengan gayakepemimpinan, ada dua hal yang biasanyadilakukan oleh pemimpin terhadapbawahannya, yakni perilaku mengarahkandan perilaku mendukung (Thoha, 2007).Perilaku mengarahkan dirumuskan dalamketerlibatan pemimpin dalam berkomunikasisatu arah. Bentuk pengarahan dalam satuarah ini antara lain, penetepan peranpengikut, penginformasian tugas-tugasyang harus dikerjakan pengikut, tempatpelaksanaann tugas, cara pelaksanaannya,serta pemimpin melakukan pengawasanyang ketat terhadap bawahannya. Perilakumendukung dirumuskan dalam keterlibatanpemimpin dalam berkomunikasi dua arah.Bentuk dukungan dalam dua arah ini antaralain, mendengar, menyediakan dukungandan dorongan, memudahkan interaksi, danmelibatkan bawahan dalam pengambilankeputusan. Pelaksanaan gayakepemimpinan ini harus diperhatikan sendirioleh kepala sekolah dalam memimpin guruagar persepsi yang timbul adalah persepsiyang baik sehingga guru-guru dapatmenjalankan tugas-tugasnya dengan baik,nyaman, dan bersemangat. Dengan katalain, kinerja yang akan ditunjukkan guru punakan baik.

    Selain gaya kepemimpinan kepalasekolah, hal lain yang menjadi objek daripersepsi guru adalah mengenai iklim kerjayang terbentuk di sekolah. Istilah iklimdigunakan untuk menunjukkan kualitaslingkungan internal suatu organisasi,yaitumengenai kualitas kerjasama,pengembangan individu, komitmen anggotauntuk mencapai tujuan organisasi, danefisiensi dalam usaha untuk mencapai

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014tujuan atau hasil yang telah disepakatibersama (Ganihar, 2007: 19). Iklimorganisasi berhubungan erat denganpersepsi individu terhadap lingkungansosial organisasi yang mempengaruhiorganisasi dan perilaku anggota organisasi.Iklim organisasi penting untuk diciptakankarena iklim organisasi merupakan persepsiseseorang tentang apa yang diberikan olehorganisasi dan dijadikan dasar bagipenentuan tingkah laku anggotaselanjutnya. Persepsi yang baik mengenaipelaksanaan kegiatan dalam organisasiakan dapat menumbuhkan gairah sertamotivasi pegawai dalam bekerja. Namun,bila persepsi pegawai tentang kegiatanorganisasi kurang baik, dan dianggapbiasa-biasa saja oleh pegawai, makapegawai akan bekerja tanpa semangat dankurang termotivasi dalam bekerja.Iklim kerjasekolah yang terbentuk hendaknya mampumembangkitkan motivasi dan semangatguru-guru dalam bekerja sehingga gurudapat menunjukkan kinerja yang baik dantujuan organisasi dapat tercapai denganbaik.Oleh karena itu, diperlukan pengakuandan penghargaan atas pelaksanaan tugas,keterbukaan dan keakraban, sertaperasaan harga menghargai dan haltersebut dipupuk dan dibina dalamlingkungan kerja masing-masing.Dalambidang pendidikan, hal tersebut menjaditugas kepala sekolah untuk mendirikansistem komunikasi dua arah yang terbukadengan personil sekolah dan anggotamasyarakat lainnya untuk menciptakansuasana yang kondusif di sekolah dandalam rangka meningkatkan kinerja guru.

    METODEPenelitian ini termasuk dalam

    penelitian kausalitas. Penelitian inidilakukan untuk mendapatkan gambaranmengenai pengaruh persepsi guru tentanggaya kepemimpinan kepala sekolah (X1)terhadap kinerja guru (Y), pengaruh iklimkerja (X2) terhadap kinerja guru (Y), sertapengaruh persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah (X1) daniklim kerja (X2) secara simultan terhadapkinerja guru (Y) SMK N 1 Gianyar tahunpelajaran 2013/2014.

    Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh guru di SMK N 1 Gianyar yang

    berjumlah 68 orang.Melihat jumlah populasidalam penelitian yang berjumlah 68 orang,maka sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah seluruh populasi.

    Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah studilapangan yang meliputi penyebarandokumentasi dan kuesioner.Dokumentasimerupakan teknik pendukung dalampenelitian ini yang digunakan untukmendapatkan data mengenai keadaan danjumlah guru di SMK N 1 Gianyar padatahun pelajaran 2013/2014. Sedangkankuesioner merupakan instrumen utamadalam penelitian ini yang digunakan untukmengukur persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja,dan kinerja guru SMK N 1 Gianyar tahunpelajaran 2013/2014.

    Instrumen kuesioner sebelumdigunakan untuk mengumpulkan datadilapangan terlebih dahulu diuji tingkatvaliditas dan reliabilitasnya. Untuk mengujitingkat validitas dan reliabilitasnyainstrumen penelitian maka kuesioner yangtelah dijabarkan akan diujicobakan padaguru-guru SMA N 1 Gianyar sebanyak 30guru. Pengisian kuesioner ini dilakukandengan menyilang pada alternatif jawabanyang sudah disediakan. Kuesioner yangdisebarkan menggunakan skala likert,dengan lima alternatif jawaban. Alternatifjawaban pada kuesioner persepsi gurutentang gaya kepemimpinan kepala sekolahdan iklim kerja yaitu selalu (SL) diberi skor5, sering kali (SK) diberi skor 4, kadang-kadang (KD) sering diberi skor 3, jarang(JR) diberi skor 2, dan tidak pernah (TP)diberi skor 1.

    Dalam penelitian ini, metode analisisdata yang digunakan untuk mengetahuipengaruh persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah dan iklimkerja terhadap kinerja guru SMK N 1Gianyar adalah dengan menggunakananalisis regresi linier berganda.Analisis inidilakukan untuk menganalisis pengaruh daripersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerja terhadapkinerja guru SMK N 1 Gianyar tahunpelajaran 2013/2014 baik secara parsialmaupun simultan.

    Sebelum melakukan analisis regresilinier berganda, dilakukan terlebih dahulu uji

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014prasyarat meliputi uji normalitas, linieritas,autokorelasi, multikoloneraitas, danheterokedastisitas.Bila uji tersebut sudahdilakukan dan dinilai tidak terjadi masalah,maka analisis regresi linier berganda dapatdilaksanakan.

    Dalam analisis regresi linier bergandaterdapat dua jenis pengujian yaitu uji t danuji F. Uji t digunakan untuk mengetahuiseberapa besar pengaruh positif dan tingkatsignifikansi secara parsial variabel persepsiguru tentang gaya kepemimpinan kepalasekolah dan iklim kerja terhadap kinerjaguru. Sedangkan Uji F digunakan untukmenguji pengaruh secara simultan antaravariabel bebas yaitu persepsi guru tentanggaya kepemimpinan kepala sekolah daniklim kerja terhadap variabel terikat yaitukinerja guru. Selain uji t dan uji F, dilakukanpula analisis determinasi untuk mengetahuiseberapa besar sumbangan atau kontribusi

    persepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerjamempengaruhi kinerja guru. Analisis datatersebut dilakukan dengan bantuanprogram SPSS 16.0 for windows.

    HASIL DAN PEMBAHASANHASIL

    Berdasarkan penelitian yangdilakukan pada guru-guru SMK N 1 Gianyartahun pelajaran 2013/2014, ditemukanbahwa persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah di SMK N 1Gianyar termasuk dalam kategori baik. Halini ditunjukkan dengan skor rata-ratapersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah sebesar 76,17 yang terletakpada nilai konversi 75,00 92,33. Datapersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah tersebut dapat dilihat dalamTabel 1.

    Tabel 1.Data Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

    No Dimensi Skor rata-rata Rentang Skor Kategori12

    Perilaku MengarahkanPerilaku Mendukung

    30,1845,99

    25,96 42,9140, 38 66,75

    TinggiTinggi

    Total 76,17 75,00 92,33 Baik

    Data mengenai Iklim kerja di SMK N 1Gianyar menunjukkan bahwa iklim kerja diSMK N 1 Gianyar termasuk dalam kategoribaik. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-

    rata iklim kerja sebesar 91,91 yang terletakpada konversi 91,69 112,92. Secara rincidata iklim kerja dapat dilihat dalam Tabel 2.

    Tabel 2. Data Iklim Kerja SMK N 1 Gianyar

    No Dimensi Skorrata-rata Rentang skor Kategori1234567

    StrukturTanggung jawabResikoPenghargaan dan hukumanKehangatan dan DukunganKonflikLingkungan fisik

    20,1219,656,556,3916,229,8313,10

    19,65 24,2019,650 24,20

    6,55 8,075,03 6,55

    12,58 16,389,83 12,1013,10 16,14

    BaikBaikBaik

    Cukup baikCukup baik

    BaikBaik

    Total 91,91 91,69 112,92 Baik

    Sedangkan data mengenai kinerjaguru SMK N 1 Gianyar menunjukkan bahwakinerja guru SMK N 1 Gianyar berada padanilai konversi baik. Hal ini dapat dilihat dariskor rata-rata kinerja sebesar 88,00 yangterletak pada nilai konversi 76 90.Secara

    rinci data skor kinerja guru dapatdiikhtisarkan dalam Tabel 3.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Tabel 3. Skor Kinerja Guru SMK N 1 Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014

    No. Dimensi Kriteria Skor Nilai rata-rata Kategori1.2.3.

    Perencanaan pembelajaranPelaksanaan pembelajaranPenilaian pembelajaran

    76 9091 10061 75

    90,0792,1775,49

    BaikAmat BaikCukup Baik

    Total 76 90 88,00 Baik

    Berdasarkan analisis yang dilakukandengan menggunakan SPSS 16.0 forwindows menunjukkan bahwa terdapatpengaruh persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah terhadapkinerja guru secara parsial. Hasil analisismenunjukkan nilai thitung = 3,248 > ttabel =1,668 atau p-value = 0,002 < = 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Haditerima dan Ho ditolak. Dengan demikianpersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah berpengaruh signifikanterhadap kinerja guru SMK N 1 Gianyartahun pelajaran 2013/2014.

    Selain itu, hasil analisis mengenaipengaruh iklim kerja terhadap kinerja gurumenunjukkan bahwa terdapat pengaruhiklim kerja terhadap kinerja guru secaraparsial. Berdasarkan hasil analisis denganSPSS 16.0 for windows menunjukkan nilaithitung = 3,015 > ttabel = 1,668 atau p-value =0,004 < = 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak dengandemikian iklim kerja sekolah berpengaruhsignifikan terhadap kinerja guru SMK N 1Gianyar tahun pelajaran 2013/2014.

    Untuk mengetahui pengaruh secarasimultan persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah dan iklimkerja terhadap kinerja guru SMK N 1Gianyar tahun pelajaran 2013/2014,dilakukan analisis regresi berganda denganprogram SPSS 16.0 for windows. Hasilanalisis menunjukkan bahwa terdapatpengaruh persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah (X1) daniklim kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y)secara simultan. Hasil analisis menunjukannilai Fhitung = 15,271 > Ftabel = 3,14 atau p-value = 0,000 < = 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Hoditolak. Dengan demikian, persepsi gurutentang gaya kepemimpinan kepala sekolahdan iklim kerja berpengaruh secarasimultan dan signifikan terhadap Kinerja

    Guru SMK N 1 Gianyar tahun pelajaran2013/2014.

    Untuk mengetahui besarnya pengaruhpersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerja terhadapkinerja guru digunakan analisis koefisiendeterminasi (R2). Berdasarkan hasil analisisdengan menggunakan program SPSS 16.0for windows menunjukkan besarnyasumbangan pengaruh untuk variabelpersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerja secarasimultan sebesar 0,299. Hal ini berartiKinerja Guru SMK N 1 Gianyar tahunpelajaran 2013/2014, 29,9% ditentukanoleh persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah dan iklimkerja sekolah. Sedangkan sisanya sebesar0,701 (70,1%) dipengaruhi oleh faktor lain.

    PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian, dapat

    diketahui bahwa persepsi guru tentanggaya kepemimpinan kepala sekolahberpengaruh signifikan secara parsialterhadap Kinerja Guru SMK N 1 Gianyartahun pelajaran 2013/2014. Temuan inisejalan dengan teori yang diungkapkanoleh Mulyasa (2007) bahwa kepala sekolahperlu menciptakan persepsi yang baik bagiguru terhadap gaya kepemimpinan kepalasekolah agar guru-guru dapatmeningkatkan kinerjanya. Selain itu temuandari penelitian yang dilakukan oleh Ni PutuEka Sri Utaminingsih menunjukkan hasilbahwa terdapat pengaruh yang positif dansignifikan kepemimpinan kepala sekolahterhadap kinerja guru. Hal ini berartipersepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala sekolah memiliki peranan pentingterhadap tinggi rendahnya kinerja guru.Semakin baik persepsi guru tentang gayakepemimpinan yang ditunjukkan kepalasekolah, maka semakin besar kemungkinan

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014kinerja yang ditunjukkan guru akan semakinbaik.

    Selain itu, iklim kerjasekolahberpengaruh signifikan terhadapkinerja guru SMK N 1 Gianyar tahunpelajaran 2013/2014.Temuan ini sesuaidengan teori yang diungkapkan olehSunyoto (2012) bahwa kinerja yangditunjukkan oleh para pekerja ditentukanoleh interaksi antara kebutuhan individudengan iklim kerja yang mereka rasakan.Hal ini berarti, iklim kerja yang baik dankondusif serta sesuai dengan kebutuhanguru akan mempengaruhi kinerja guru. Iklimkerja yang baik dan kondusif, sesuaidengan kebutuhan individu guru akanmenyebabkan guru berkinerja dengan baik,sebaliknya iklim kerja yang tidak baik,kurang kondusif, serta kurang memenuhikebutuhan individu guru akanmenyebabkan rendahnya kinerja guru.Teori tersebut didukung juga oleh temuan IKetut Teja Angkasa bahwa terdapatpengaruh signifikan antara iklim kerjaterhadap kinerja guru.Hal ini berarti iklimkerja memiliki peranan penting terhadaptinggi rendahnya kinerja guru.Semakin baikiklim kerja sekolah yang terbentuk, makasemakin besar harapan untuk meraihkinerja guru yang tinggi.

    Persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah dan iklimkerja berpengaruh signifikan secarasimultan terhadap kinerja guru SMK N 1Gianyar tahun pelajaran 2013/2014. Hal inimengindikasikan bahwa persepsi gurutentang gaya kepemimpinan kepala sekolahdan iklim kerja memiliki pengaruh yangpositif dalam upaya peningkatan kinerjaguru. Hal ini sejalan dengan teori yangdikemukakan oleh Mulyasa (2005) bahwapersepsi yang baik oleh guru mengenaigaya kepemimpinan dan iklim kerja akandapat meningkatkan kinerja guru. Besarsumbangan pengaruh simultan persepsiguru tentang gaya kepemimpinan kepalasekolah dan iklim kerja terhadap kinerjaguru sebesar 0,299 (29,9%) sedangkansisanya sebesar 0,701 (70,1%) dapatdipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi,sikap, keterlibatan kerja, perilaku,partisipasi, dan penampilan. Hal ini sejalandengan teori Wahyudi (2012) yangmenyatakan bahwa kinerja dapat

    dipengaruhi oleh beberapa faktorlainmeliputi umur, jenis kelamin, jabatan,motivasi, sikap, keterlibatan kerja, perilaku,partisipasi, dan penampilan seseorang.

    SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis data yangtelah dilakukan, maka dapat ditariksimpulan persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah berpengaruhsignifikan terhadap kinerja guru SMK N 1Gianyar tahun pelajaran 2013/2014. Hal iniditunjukkan dengan p-value = 0,002 < = 0,05.Iklim kerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja guru SMK N 1 Gianyartahun pelajaran 2013/2014. Hal iniditunjukkan dengan nilai p-value = 0,004 < = 0,05.

    Selanjutnya persepsi guru tentanggaya kepemimpinan kepala sekolah daniklim kerja berpengaruh secara simultanterhadap kinerja guru SMK N 1 Gianyartahun pelajaran 2013/2014. Hal iniditunjukkan dengan nilai p-value = 0,000 < = 0,05. Sedangkansumbangan pengaruh untuk variabel persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala sekolah (X1) daniklim kerja (X2) secara simultan ditunjukkankoefisien determinasi (R2) sebesar 29,9%dan sisanya sebesar 70,1% dipengaruhioleh variabel lain.

    SARANBerdasarkan hasil penelitian dan

    simpulan, maka dapat diajukan beberapasaran yaitu dalam upaya meningkatkankinerja guru, kepala sekolah hendaknyadapat memberikan arahan dan mengaturperan-peran yang harus dilakukan guru,melakukan pengawasan terhadap kinerjaguru, mendengar saran dan pendapat guru,memberikan motivasi, melakukan interaksidan melibatkan peran guru sehingga gurudapat menunjukkan kinerjanya denganlebih baik lagi.Selain itu, baik guru maupunkepala sekolah agar memperhatikan danmembentuk iklim kerja yang kondusif danlebih baik lagi. Kepala sekolah hendaknyamemberikan tantangan dan target terhadaptugas-tugas guru, memberikan danmembangkitkan motivasi kerja guru-guru,meningkatkan interaksi dan hubungan kerjadengan guru-guru, melibatkan guru dalam

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014pengambilan keputusan. Selain itu, baikguru maupun kepala sekolah hendaknyabersikap terbuka, saling mendukung danbekerja sama dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam rangka mewujudkan tujuansekolah. Guru-guru juga hendaknya dapatmeningkatkan pelaksanaan penilaian danevaluasi terhadap hasil belajar siswa.Hal inidapat diwujudkan dengan merancang danmenerapkan penilaian sesuai denganperencanaan yang telah disusun,melengkapi penilaian portofolio,memberikan remidi, pengayaan, danmemotivasi siswa sebagai umpan balik atashasil evaluasi yang telah dilakukan.Selainitu, guru juga harus melakukan analisiskekuatan dan kelemahan alat penilaianhasil belajar siswa sebagai umpan balikbagi guru untuk meningkatkan kualitas alatpenilaian hasil belajar siswa yang telahdisusun.

    DAFTAR PUSTAKAAlisjahbana. 2012. Manajemen Kinerja

    Pemerintah Daerah. Yogyakarta:Laksbang Pressindo

    Angkasa, Teja. 2011. Hubungan PerilakuKepemimpinan Kepala Sekolah, IklimKerja, dan Semangat Kerja TerhadapKinerja Guru SMP N 1 Kintamani.Tesis (tidak diterbitkan). ProgramStudi Manajemen Pendidikan.Universitas Pendidikan Ganesha

    Asmani, Jamal. 2012. Tips Menjadi KepalaSekolah Profesional.Yogyakarta:DIVA Pers

    Danim, Sudarwan. 2010. KepemimpinanPendidikan. Bandung: Alfabeta

    Gunawan, Gusti Putu. 2012. KontribusiGaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,Pelaksanaan Supervisi Pengajaran,dan Tingkat Kematangan Guruterhadap Kinerja Guru Pada SMANegeri di Kabupaten Gianyar tahun2012. Tesis (tidak diterbitkan).Program Studi ManajemenPendidikan. Universitas PendidikanGanesha

    Kemendikbud.2012. Pedoman PelaksanaanPenilaian Kinerja Guru. BPSDMP:Jakarta

    Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi.Yogyakarta: Andi

    Mulyasa. 2007. Manajemen BerbasisSekolah. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

    -------. 2005. Menjadi Kepala SekolahProfesional. Bandung: PT RemajaRosdakarya

    Noorjehan N. Ganihar and Shivanand V.Nayak. 2007. Human ResourcesDevelopment and Teacher Education.New Delhi: Discovery publishinghouse

    Nurkolis, 2005.Manajemen BerbasisSekolah. Jakarta: PT Grasindo

    Permata.2012. Pengaruh PengendalianInternal dan GayaKepemimpinanterhadap KinerjaKaryawan SPBU Yogyakarta.Tersediapadahttp://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/download/993/796. (diaksestanggal 3 Juli 2013)

    Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009

    Safaria, Triantono. 2004. Kepemimpinan.Yogyakarta: Graha Ilmu

    Sedarmayanti.2001. Sumber Daya Manusiadan Produktivitas Kerja.Bandung: CV.Mandar Maju

    Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. AnalisisRegresi Linier Ganda dengan SPSS.Yogyakarta: Graha Ilmu

    Sugiyono. 2012. Metode PenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta

    Sulistyorini. 2006. Model KausalitasKeterampilan Manajerial KepalaSekolah dan Iklim Organisasi dengan

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Kinerja guru Penjaskes. LembagaPenelitian Universitas Negeri Malang.(hlm 46)

    Sunyoto. 2012. Sumber DayaManusia.Yogyakarta: CAPS

    Suyanto.2008. Mengenal Kepemimpinandan Manajemen Keperawatan RumahSakit. Yogyakarta: Mitra Cendikia

    Thoha, Miftah. (2007). Kepemimpinandalam Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

    Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentangGuru dan Dosen

    Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional

    Utaminingsih, Sri Eka. 2011. PengaruhKepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Kinerja Guru SMA KaryaWisata Singaraja.Skripsi (tidakditerbitkan). Fakultas Ilmu SosialUniversitas Pendidikan Ganesha

    Wahyudi. 2012. PengembanganPendidikan. Jakarta: PT PrestasiPustakaraya

    Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja.Jakarta: Rajawali Pers