22/09/2014 5 illegal fishing • menangkap ikan yg dilakukan oleh kapal ikan nasional & kpl ikan...
TRANSCRIPT
22/09/2014
1
SEMINAR NASIONAL HUKUM LAUT
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ERLANGGA
Senin, 22 September 2014
Asli Palsu
22/09/2014
2
2005
Nahkoda Indonesia & Philippina diperintahkan bhw Kapal ini menggunak nama Indonesia ketika
beriperasi di Indonesia dan menggunakan nama Philipina ketika beroperasi di Philipina
2006
22/09/2014
3
Penyalahgunaan Linsensi
2000/2001
Satu linsensi untuk 2 kapal (2 Kapal ini menggunakan nama dan nomor yg sama (identitasnya
sama)
Illegal Fishing oleh KIA Tiongkok yg dikawal oleh
Kapal Patroli Tiongkok.
Contoh Kejadian:
Tahun 2010: 15 Mei; 22 Juni; 23 Juni
Tahun 2013: 26 Maret;
22/09/2014
4
Kapal menggunakan Flags of Convenience dgn
pemilik yg tidak jelas
Illegal transshipment di laut atau pelabuhan
Re-flagging di laut
Beberapa kapal menggunakan nama/identitas
yg sama
Menggunakan linsensi Aspal
Beroperasi di wilayah perbatasan
IUU Fishing terdiri dari :
Illegal Fishing
Un-regulated Fishing
Unreported Fishing
22/09/2014
5
Illegal Fishing
• Menangkap ikan yg dilakukan oleh kapal ikan nasional & kpl ikan asing di WPP suatu negara yg bertentangan hukum & aturan negara tsb.
• Menangkap ikan oleh kapal ikan nasional & asing di laut bebas yg bertentangan dgn perjanjian internasional ataupu kesepakatan regional.
Un-Reported Fishing
• Kegiatan perikanan & penangkapan ikan di perairan nasional yg tidak dilaporkan atau dilaporkan secr tidak benar kpd petugas pengawas perikanan yg bertentangan dgn hukum dan aturan nasional
• Kegiatan perikanan yg dilakukan di laut bebas yg tidak dilaporkan atau dilaporkan secr tidak benar yg bertentangan dgn prosedur pelaporan yg disepakati.
22/09/2014
6
UnRegulated Fishing
• Kegiatan perikanan di wilayah atau ditempat dimana stok ikan tidak/belum diatur atau ditetapkan konservasinya
Penjarahan oleh kapal
ikan asing
Pengambilan ikan yg
berlebihan, ukuran ikan
yg tidak benar atau ikan
yg dilarang
Contoh: Illegal Fishing
22/09/2014
7
Contoh: Unregulated Fishing
Cara penangkapan
Spesies yg tidak diatur
Penangkapan ikan di
laut bebas tanpa hak
Tidak dilaporkan
Dilaporkan ttp tidak
benar (jenis,
ukuran/berat)
Contoh: Unreported Fishing
22/09/2014
8
3 perbedaan, ttp jenisnya saling terkait:
IUU Fishing oleh kapal ikan domestik yg beroperasi di
jurisdiksi nasional.
Sering menjadi permasalahan regional atau internasional, ttp
MSC nasional dpt menyelesaikannya.
IUU fishing oleh Kapal Ikan Asing:
Menjadi masalah besar, sering didanai oleh sindikat kriminal
internasional
IUU fishing oleh kapal ikan domestik di wilayah
perairan nasional yg didanai oleh kepentingan asing.
Dapat menjadi masalah besar.
Indonesia
Australia
Timor Leste
Papua New Guinea
22/09/2014
10
Sindikat Kriminal
Perdagangan:
Senjata
Orang
Narkoba
Penyelundupan barang
Pergerakan Terrorist
Korupsi
IUU Fishing di Kawasan mrpk permasalahan besar krn
berpengaruh pd semua negara
Permasalahan keamanan pangan untuk sebagian
negara2
Jk tdk tertangani, IUU fishing dpt mengakibatkan
keamanan maritim lainnya
Pemberantasan IUU fishing membutuhkan kerjasama
bilateral, sub-regional dan regional.
22/09/2014
12
Kekuatan Pertahanan:
Menangkal & m’beratas ancaman Mendorong keamanan nasional
Berdsrk tujuan & Strat Militer:
Kontrol Laut Proyeksi Kekuatan
Berdsrk Struktur TNI:
Fungsi Utama Fungsi Organisasi Mil Fungsi Teknis Fungsi Khusus
Pasal 9 UU No. 34/2004
Pertahanan matra laut;
Menegakkan hukum & menjaga keamanan di
wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dgn
ketentuan hukum nasional & hukum internasional;
Tugas diplomasi mendukung kebijakan politik luar
negeri;
Pembangunan dan pengembangan kekuatan matra
laut; dan
Pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
22/09/2014
13
25
PEROMPAKAN / PEMBAJAKAN DI LAUT
TINDAK PIDANA PERIKANAN
PELAYARAN
LINGKUNGAN HIDUP
KSDA & EKOSISTEM
KEHUTANAN
BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL
TENGGELAM ATAU BENDA CAGAR BUDAYA (BMKT)
KEIMIGRASIAN
PENGANGKUTAN PENAMBANGAN
KEPABEANAN
PELANGGARAN WILAYAH
TINDAK PIDANA DI ZEE
TINDAK
PIDANA
DI LAUT
ASPEK HUKUM DLM OPSKAMLA
22/09/2014
14
PERAIRAN INDONESIA
- PER. TERITORIAL
- PER. KEPULAUAN
- PER. PEDALAMAN PASAL 3 (1) UU NO. 6 TH. 1996
ZONA TAMBAHAN
ZONA EKONOMI EKS. INDONESIA UU NO. 5 TH. 1983
LANDAS KONT. INDONESIA UU NO. 1 TH. 1973
LAUT LEPAS PASAL 95 UNCLOS ’82
(KEKEBALAN KAPAL PERANG)
27
UNCLOS 1982 di RATIFIKASI dgn UU NO.17 Thn 1985
1. HUKUM INTERNASIONAL 2. HUKUM NASIONAL
* TZMKO (Stbl 1939 No.442)
* UU No. 8 Thn 1981
* UU No. 5 Thn 1983
* UU No. 17 Thn 2008
* UU No. 23 Thn 1997
* UU No. 5 Thn 1990
* UU No. 3 Thn 2002
* UU No. 45 Thn 2009
* UU No. 34 Thn 2004
• PSL 29 UNCLOS 1982
• PSL 73 UNCLOS 1982
• PSL 110 UNCLOS 1982
• PSL 111 UNCLOS 1982
• PSL 224 UNCLOS 1982
28
22/09/2014
15
NIL. KONDISI
Θ KONTAK
Θ DETEKSI
Θ IDENTIF
TDK DICURIGAI ABAIKAN
DICURIGAI HENTIKAN PERIKSA
TDK CUKUP BUKTI BEBASKAN
CUKUP BUKTI TANGKAP ADHOCK KAWAL
PELABUHAN /
LANAL TERDEKAT
RIKS.
LANJUT
BERWENANG
MENYIDIK
TDK BERWENANG
MENYIDIK
KOORD. & SERAHKAN
INST./APARAT BER-WENANG
SPDP SURAT PEMBERITAHUAN
DIMULAINYA PENYIDIKAN
29
Kendala
• Keterbatasan kondisi teknis unsur (sdh tua)
• Keterbatasan sarana & prasarana pendukung
– Kesiapan Dermaga
– kesiapan Fasharkan
– Jumlah unsur
• Keterbatasan dukungan BBM Operasi