21097683_1979-5408

Upload: adriano-joshua

Post on 24-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    1/8

    PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN GAYA

    KEPEMIMPINAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP

    KINERJA SDM

    M. Isa IndrawanDosen Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan

    ABSTRAK

    Masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah apakah kompetensi

    komunikasi dan gaya kepemimpinan secara serempak mempengaruhi kinerja

    Karyawan?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan mengetahui secara

    jelas pengaruh variabel kompetensi komunikasi (X1), Gaya kepemimpinan

    terhadap variabel Kinerja. Angket yang berstruktur sebagai alat / instrumen untuk

    mendapatkan data primer (data kualitatif) dengan sistem skala Likert yang

    disebarkan pada 75 responden. Data yang didapat kemudian disusun dalam tabel

    tabel yang menunjukan frekuensi dan presentase nilai dari masing masing

    jawaban responden, kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan model

    teknik analisis regresi sederhana, dan diolah dengan bantuan program Statistical

    Product and Service Solution (SPSS, V.15,0) diperoleh distribusi perhitungan dari

    alat uji tersebut bahwa kompetensi komunikasi lebih dominan mempengaruhi

    kinerja, sedangkan gaya kepemimpinan signifikant yang nyata yaitu dibawah 0,05

    atau lebih kecil dari < (0,05/5%).

    Kata Kunci: Kompetensi Komunikasi, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja

    Pendahuluan

    Perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara periodik yangberorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang. Perusahaan perlu

    mengetahui berbagai kelemahan atau kelebihan karyawan sebagai landasan untuk

    memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan dalam rangka meningkatkanproduktivitas karyawan. Indikator penilaian kinerja di perusahaan ini meliputi

    empat kelompok yaitu hasil kerja yang berhubungan dengan keuntungan

    perusahaan, kemampuan karyawan ,pelayanan pelanggan dan peningkatan

    karyawan. Penilaian kinerja yang sudah ada perlu dilengkapi dengan kompetensiyang berhubungan dengan skill dan knowledge yaitu, komunikasi, kerjasama

    kelompok, kepemimpinan dan pengambilan keputusan secara analitis. Penambahan

    kompetensi dalam penilaian kinerja diharapkan dapat memperbaiki prosespenilaian kinerja karyawan. Bagi perusahaan ini karyawan merupakan pelaksana

    manajemen puncak yang mampu berinteraksi dengan worker dan manajemen

    puncak.

    Berdasarkan penjelasan diatas penelitian ini akan menjawab:

    1. Apakah kompetensi Komuniksi dan Gaya Kepemimpinan SDM berpengaruhsecara serempak ( Simultant ) terhadap kinerja karyawan?

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    2/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    2. Variabel manakah yang dominan mempengaruhi kinerja?

    Tujuan penelitian ini unutk mengetahui pengaruh kompetensi komunikasi dan gaya

    kepemimpinan sumber daya manusia terhadap kinerja SDM

    Kerangka Pemikiran

    Kompetensi Komunikasi menurut Hariandja (2002 : 76), sistem

    komunikasi dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu, komunikasi ke bawah

    (downward communication), komunikasi ke atas (upward communication) dankomunikasi kesamping (lateral communication) Komunikasi ke bawah adalah

    penyampaian informasi informasi atau gagasan dari atas atau pimpinan ke bawah.

    Informasi-informasi yang disampaikan bisa meliputi banyak hal seperti tugas-tugas

    yang harus dilakukan bawahan, kebijkan organisasi , tujuan-tujuan yang ingin

    dicapai dan adanya perubahan-perubahan kebijakan. Komunikasi ke atas adalahpenyampaian informasi dari pegawai keatasan atau perusahaan. Informasi ini bisa

    berupa laporan pelaksanaan tugas, gagasan, keluhan dan lain-lain. Komunikasi kesamping adalah komunikasi yang terjadi diantara pegawai dengan tingkat yang

    sama dalam organisasi, tetapi mereka mempunyai tugas yang berbeda.

    Gaya Kepemimpinan adalah kepemimpinan yang penting terhadap upayaorganisasi mendapatkan daya saing dan keuntungan di era globalisasi. Pemimpin

    bertanggungjawab untuk mengerakkan setiap usaha dan hambatan untuk menjamin

    kejelasan visi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklim organisasi dimana

    karyawan merasa bebas tapi penuh tanggungjawab. (Lucky 2000:56) mengatakan

    bahwa kepemimpinan di masa yang akan datang cenderung mengarah padateaching organization, yang dapat mengantisipasi perubahan dan keaneka ragaman

    knowledge, skilldan ability sumber daya manusia, sehingga meningkatkan kinerjaperusahaan. Kesuksesan perusahaan di kompetensi global ditentukan oleh

    kecepatan perusahaan untuk berubah sesuai dengan lingkungan bisnisnya

    Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok

    orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tangungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisai bersangkutan sacara legal,

    tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Prawirosentono, 2000 :

    123).

    Berdasarkan kerangka pikir diatas maka dibuat kerangka konseptual

    berikut :

    Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

    X1

    YX2

    Dimana :

    X 1 = Kompetensi Komunikasai ( Independent Variable )

    X2 = Gaya Kepemimpinan ( Independent Variable )

    77

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    3/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    Y = Kinerja SDM ( Dependent Variable )

    Hipotesis

    Hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap sesuatu soal yang

    dimaksudkan sebagai tuntunan sementara dalam penyelidikan untuk mencapaijawaban yang sebenarnya (Sutrisno Hadi, 2000 : 257).

    Dari pengertian hipotesis tersebut, penulis membuat hipotesis penelitian ini adalahsebagai berikut :

    1. Kompentensi Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan secara serempak

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM2. Variabel Kompetensi komunikasi dominan mempengaruhi kinerja

    karyawan.

    URAIAN TEOROTIS

    Pengertian KompetensiKompetensi adalah karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkan

    mereka mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya (Barcal , 2001: 85 ).Menurut Boulter (2000 : 43) level kompetensi adalah sebagai berikut : Skill,

    Knowledge, Self-concept, Self Image, Trait dan Motive. Skill adalah kemampuan

    untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik misalnya seorang progamercomputer. Knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang

    khusus (tertentu), misalnya bahasa komputer.

    Social role adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan

    ditonjolkan dalam masyarakat (ekspresi nilai-nilai diri), misalnya : pemimpin. Self

    image adalah pandangan orang terhadap diri sendiri, merekflesikan identitas,contoh : melihat diri sendiri sebagai seorang ahli. Traitadalah karakteristik abadi

    dari seorang karakteristik yang membuat orang untuk berperilaku, misalnya :percaya diri sendiri. Motive adalah sesuatu dorongan seseorang secara konsisten

    berperilaku, sebab perilaku seperti hal tersebut sebagai sumber kenyamanan,

    contoh : prestasi mengemudi. Kompetensi Skill dan Knowledge cenderung lebih

    nyata (visible) dan relatif berada di permukaan (ujung) sebagai karakteristik yangdimiliki manusia. Social role dan self image cenderung sedikit visibel dan dapat

    dikontrol perilaku dari luar. Sedangkan traitdan motiveletaknya lebih dalam pada

    titik sentral kepribadian. Kompetensi pengetahuan dan keahlian relatif mudah

    untuk dikembangkan, misalnya dengan program pelatihan untuk meningkatkantingkat kemampuan sumber daya manusia. Sedangkan motif kompetensi dan trait

    berada pada kepribadian sesorang, sehingga cukup sulit dinilai dan dikembangkan.Salah satu cara yng paling efektif adalah memilih karakteristik tersebut dalam

    proses seleksi. Adapun konsep diri dan social roleterletak diantara keduanya dan

    dapat diubah melalui pelatihan, psikoterapi sekalipun memerlukan waktu yang

    lebih lama dan sulit.

    Pengertian Kompetensi Komunikasi

    Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, fakta, pikiran

    dan perasaan, dari satu orang ke orang lain. Dalam kehidupan organisasi,

    78

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    4/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting karena komunikasi dapat

    meningkatkan saling pengertian antara karyawan dan atasan, dan meningkatkan

    koordinasi dari berbagai macam kegiatan/tugas yang berbeda. Robbins (2002:57),

    mengemukakan konflik antar perseorangan yang mungkin paling sering

    dikemukakan adalah buruknya komunikasi, sebab kita menggunakan hampir 70%dari waktu aktif kita untuk berkomunikasi, menulis ,membaca, berbicara,

    mendengar sehingga beralasan untuk menyimpulkan bahwa satu dari kekuatanyang paling menghalangi suksesnya pekerjaan kelompok adalah kelangsungan

    komunikasi efektif. Komunikasi diperlukan agar karyawan mengetahui kewajiban

    dan tanggung jawabnya, hal ini berarti karyawan mengetahui posisinya dalamorganisasi. Jadi mekanisme komunikasi dapat membuat keterpaduan perilaku

    setiap karyawan dalam kelompoknya, agar mencapai satu tujuan.

    Pengertian Gaya Kepemimpinan

    Kepemimpinan adalah kemampuan seorang untuk memobilisasi,

    menyelaraskan, memimpin kelompok, kemampuan menjelaskan gagasan sehinggadapat diterima orang lain. Pemimpin penting dalam mempengaruhi perubahan.

    Pemimpin bertanggung jawab untuk menggerakkan setiap usaha dan hambatan

    untuk menjamin kejelasan visi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklimorganisasi dimana karyawan merasa bebas tapi penuh tanggung jawab. Riyono dan

    Zulaifah (2001:76) mengatakan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan

    kemampuan untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan. Seorang pemimpin

    sukses karena mampu bertindak sebagai pengarah dan pendorong yang kuat serta

    berorientasi pada tujuan yang ditetapkan.

    Ada dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorang pemimpin dalammengarahkan atau mempergaruhi bawahannya yaitu ( Hasibuan, 2005 : 107 )

    a) Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas. Dalam gaya kepemimpinan

    ini, seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya secaraketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapannya. Manajer dengan gaya ini

    lebih mengutamakan keberhasilan pekerjaan dari pada pengembangan

    kemampuan bawahan.

    b) Gaya kepemimpinan yang berorietasi pada pekerja. Manajer dengan gaya

    kepemimpinann ini berusaha mendorong dan memotivasi bawahanya untukbekerja lebih baik. Mereka mengikutsertakan bawahannya dalam pengambilan

    keputusan yang menyangkut tugtas/pekerjaan bawahan. Di sini hubungan

    pemimpin dan bawahan terasa sangat akrab , saling percaya, dan saling

    menghargai.

    Gaya Kepemimpinan Situasional ini dalam skema tersebut terlihat ada 4

    bentuk gaya kepemimpina ( Yulk, 2005 : 218 ) sebagai berikut :

    79

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    5/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    a) Gaya Situational,dimana seorang pemimpin memberitahukan kepada bawahan

    mengenai apa, bagaimana, bilamana, dan dimana kegiatan pekerjaan

    dilaksanakan.

    b) Gaya Goal Oriented, Pemimpin dipadang seorang yang memberi peritah dan

    dapat menuntut. Kepuasan ada di tangan pemimpin.c) Gaya Partisipsi, dimana seorang pemimpin dalam hal ini hanya mengajak

    bawahan berperan aktifr dalam proses pengambilan keputusan da pemimpinhanya berperan sebagai fasilisator untuk mempelancar tugas para bawahan

    yang antara lain dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada

    secara efektif.d) Gaya Demokratic, pemimpin bertindak sebagai suatu social. Para karyawan

    memperoleh informasi dari pemimpin tentang kondisi yang mempengaruhi

    pekerjaan mereka dan didorong untuk mengungkapakan gagasan dan

    mengajukan saran. Kecenderungan yang umum adalah kearah penerapan

    praktek demokraticlebih luas karena kosistendengna model perilaku orgnisasiyang suportifdan kolegial.

    e) Gaya Autoeratic, dimana seorang pemimpin membatasi diri dalammemnberikan pengaruh dan menyerahkan pelaksana pekerjaan kepada para

    bawahan tanpa banyak campur tangan.

    Faktor-faktor yang mempegaruhi seorang manajer memiliki suatu gayakepemimpinan yaitu :

    a). Karekteristik Manajer. Cara seorang manajer memimpin banyak dipengaruhi

    oleh latar belakang pendidikannya, Pengalaman masa lalunya nilai-nilai yang

    dianutnya dan sebagainya. Misalnya jika seoarang manajer mempunyai

    keyakinan bahwa kebutuhan organisasi harus lebih diutamakan darin padakebutuhan individu, kemungkinan ia sangat mengarahkan aktivitas para

    pegawainyab). Karekteristik Bawahan . Seorang manajer akan memberikan kebebasan dan

    mengikutsertakan bawahannya dalam pengambilan keputusan bila bawhannya

    dianggap cukup berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang memadai

    untuk menghadapi masalah secara efektif

    Pengertian Kinerja

    Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

    sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dantangungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisai

    bersangkutan sacara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral danetika (Prawirosentono, 2000 : 123 ). Kinerja karyawan lebih mengarah pada

    tingkatan prestasi kerja karyawan. Jakson dalam Thoha (2005 : 87 ),

    mendefinisikan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak

    dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapabanyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain

    termasuk :

    1. Kuantitas keluaran

    2. Kualitas keluaran

    80

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    6/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    3. Jangka waktu keluaran

    4. Kehadiran di tempat kerja

    5. Sikap kooperatif

    Kinerja pada dasarnya adalah apa yang yang dilakukan atau tidak

    dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapabanyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain

    termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif (Robert dalam Miftah, 2002 : 78).

    Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk

    menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajatkesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang

    tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas

    tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja

    merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja

    yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Waynedalam Miftah , 2005 : 309).

    Definisi Operasional Variabel

    Variabel variabel yang akan di defenisi adalah semi variabel yangterkandung dalam hipotesis, yang bertujuan untuk memudahkan membuat

    kuisoner penelitian sebagai berikut :

    1. Kompetensi Komunikasi (X1) : adalah Kemampuan mengekspresikan dengan

    tepat apa yang disampaikan, mendengarkan dan memahami pendapat orang lain

    secara empati, serta membuat kesepakatan bersama melalui pendekatan persuasif.Pengukuran dilakukan dengan skala likert dan indikatornya :

    1) Etika berbicara2) Kemampuan berbicara

    3) Usaha untuk berinteraktif

    2. Kepemimpinan (X2) : adalah Kemampuan dalam mengemukakan dan

    mewujudkan visi organisasi melalui rencana menghadapi suatu perubahan,menciptakan anggota team yang mandiri serta mengerti hak dan tanggung

    jawabnya. Pengukuran dilakukan dengan skala likert dan indikatornya :

    1) Pengambilan keputusan

    2) Hubungan atasan dengan bawahan3) Gaya memimpin

    4) Kerja Keras3. Kinerja SDM (Y) adalah Merupakan elemen kunci dari proses manajemen

    organisasi. Untuk mengatur karyawan dalam meningkatkan kompetensi mereka,

    maka digunakan penilaian kinerja sebagai tolak ukur proses penilaian formal atas

    hasil kerja karyawan yang dilakukan oleh penilai. Pengukuran dilakukan denganskala likert dan indikatornya :

    1) Hasil kerja yang berhubungan dengan keuntungan perusahaan.

    2) Kemampuan karyawan

    3) Pelayanan pada pelanggan

    81

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    7/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    4) Peningkatan pekerjaan

    Uji Asumsi Klasik

    Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu

    dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regreaiberganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi,

    maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakana. Uji Normalitas

    b. Uji Multikolinieritas

    c. Uji Heterokedastisitas

    Simpulan

    Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan

    hasil penelitian ini sebagai berikut :

    1. Uji SerempakKompetensi Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan secara serempak

    berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pada tingkat kepercayaan 95% atautingkat signifikan 5% sesuai dengan hasil atau nilai F hitung sebesar 370.650 >

    F tabel 2.74 dengan tingkat signifikan F 0,000 < 5%. Oleh karena jauh

    dibawah 0,05 probabilitasnya maka model regresi layak dipakai untukmemprediksi Kinerja .

    2. Uji Partial

    a) Kompetensi Komunikasi

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung 8,583 > t tabel 2,000 dan sig

    t > 5% yaitu 0,000 < 0,05 secara statistik signifikan pengaruhnya terhadapKinerja, karena mengindikasikan bahwa komunikasi memberikan peranan

    nyata terhadap kinerja. Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwakomunikasi memberikan peranan nyata terhadap kinerja , nilai positif 8,583

    bermakna bahwa penerapan kompetensi komunikasi akan menunjukkan

    peningkatan kinerja.

    b) Gaya KepemimpinanHasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung (7.798) > t tabel (2,00) dan

    signifikan t = 0,036 < 0,05, maka Ho ditolak (Terima H1) dan hasil uji

    hipotesis ternyata menunjukkan ada terdapat pengaruh signifikan gaya

    kepemimpinan terhadap kinerja.3. Berdasarkan hasil perhitungan serta pengujian hipotesis terbukti bahwa

    Kompetensi komunikasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara simultan(serempak) terhadap kinerja karyawan (SDM)

    Daftar Pustaka

    Anoraga, Panji , 2000 , Manajemen Bisnis Cetakan Kedua, Asdi MahasatyaJakarta.

    Barcal R,2001,Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Erlangga

    Diana. A., dan Tjiptono. F., 2001 , Total Quality Mnagement, Yogyakarta Edisi

    Revisi, Andi,

    82

  • 7/24/2019 21097683_1979-5408

    8/8

    Vol. 2 No.1 Mei 2009 ISSN : 1979 - 5408

    Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

    Fitriyadi, 2002, Pengaruh Kompetensi Skill, Knowledge, Ability

    DalamPengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja

    Hariandja, M.T.E, 2002,Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Grasindo.

    Kartikawangi D., 2002, Karakteristik Sumber Daya Manusia yang Dibutuhkan

    Dunia Industri/Organisasi Dalam Menghadapi Globalisasi, AtmaNanJaya.Kartono K., 2001, Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Persada.

    Lucky. E., 2000, Peran Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Sales Force,Usahawan no.12 Th. XXIX.

    Mudrajad, Kuncoro, Ph.D, 2005 , Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi,

    Jakarta. Erlangga.Prawirosentono S., 2000, Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta. BPFE.

    Riyono. B dan Zulaifah. E., 2001. Psikologi Kepemimpinan. Yogyakarta.Unit

    Publikasi Fakultas Psikologi, UGM.

    Robbins. P.S.,2002, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta. Edisi kelima ,

    Jakarta.Ruky. A., 2001, Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta Gramedia.

    Suharsmi, Arikunto, 2000 Prosedur Penelitian. Jakarta, Rineka cipta.Sugiyono, 2004,Metode penelitian Bisnis.Bandung .Alfabeta.

    Umar, Husain , 2003 ,Metode Riset Bisnis.Jakarta.Gramedia Pustaka Utama.

    83