2.1 gambaran umum sepeda jenis-jenis sepeda filetop tube: batang penghubung head tube dengan bagian...

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user II-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum sepeda dan landasan teori yang digunakan referensi dalam peniitian ini. 2.1 Gambaran Umum Sepeda Sepeda merupakan salah satu alat tansportasi pribadi dan alat untuk berolahraga, bahkan ada juga yang menggunakannya sebagai alat angkut. Gambaran umum ini berisi tentang jenis-jenis sepeda dan komponen-komponen sepeda. 2.2.1 Jenis-Jenis Sepeda Berikut ini merupakan jenis-jenis sepeda berdasarkan fungsinya: 1. Sepeda Gunung Sepeda jenis ini digunakan untuk lintasan off-road. Gambar 2.1 Sepeda Gunung Sumber: www.tokosarana.com 2. Sepeda BMX (Bicycle Moto-Cross) Sepeda ini digunakan untuk atraksi. Gambar 2.2 Sepeda BMX Sumber: www.tokosarana.com

Upload: ngothuy

Post on 14-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum sepeda dan landasan

teori yang digunakan referensi dalam peniitian ini.

2.1 Gambaran Umum Sepeda

Sepeda merupakan salah satu alat tansportasi pribadi dan alat untuk

berolahraga, bahkan ada juga yang menggunakannya sebagai alat angkut.

Gambaran umum ini berisi tentang jenis-jenis sepeda dan komponen-komponen

sepeda.

2.2.1 Jenis-Jenis Sepeda

Berikut ini merupakan jenis-jenis sepeda berdasarkan fungsinya:

1. Sepeda Gunung

Sepeda jenis ini digunakan untuk lintasan off-road.

Gambar 2.1 Sepeda Gunung Sumber: www.tokosarana.com

2. Sepeda BMX (Bicycle Moto-Cross)

Sepeda ini digunakan untuk atraksi.

Gambar 2.2 Sepeda BMX Sumber: www.tokosarana.com

Page 2: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

3. Sepeda Citybike

Sepeda ini dipakai diperkotaan dengan kondisi jalan yang baik. Sepeda ini

sangat menekankan aspek fungsional, seperti memiliki sebuah boncengan dan

keranjang.

Gambar 2.3 Sepeda Citybike Sumber: www.tokosarana.com

4. Sepeda Mini

Sepeda jenis ini digunakan untuk anak-anak.

Gambar 2.4 Sepeda Mini Sumber: www.tokosarana.com

5. Sepeda Jengki, Sepeda Ontel

Sepeda ini digunakan sebagai alat angkut karena memiiki besi yang kuat dan

diameter roda yang besar sehingga dapat digunakan untuk berboncengan dan

membawa barang.

Gambar 2.5 Sepeda Jengki Sumber:www.tokosarana.com

6. Sepeda Lipat

Sepeda ini dapat dilipat sehingga dapat dibawa kemana-mana dengan mudah.

Page 3: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

Gambar 2.6 Sepeda Lipat Sumber: www.tokosarana.com

7. Sepeda Balap

Sepeda jenis ini digunakan untuk balapan.

Gambar 2.7 Sepeda Balap Sumber: www.tokosarana.com

2.2.2 Komponen Sepeda

Berikut ini merupakan komponen-komponen sepeda:

Gambar 2.8 Komponen Sepeda Sumber: Kocabiyik,2004

1. Saddle : bantalan duduk ketika mengayuh sepeda sehingga pantat

tetap terasa nyaman.

2. Top Tube : batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube.

1

2

3

5

4

6

7

8

Page 4: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

3. Handle Bar : batang horisontal yang digunakan sebagai kemudi dan

terpasang pada steam dimana kedua ujungnya terpasang

hand grip, brake levers, dan shifter.

4. Seat Tube : batang penyangga seat post yang terpasang antara top tube

dan bottom bracket.

5. Pedals : pijakan kaki yang terhubung langsung ke crank/bottom

bracket.

6. Down Tube : batang penghubung head tube dengan bottom bracket

7. Chain Wheel : piringan logam yang sekelilingnya bergerigi. Gerigi-gerigi

tersebut digunakan sebagai dudukan rantai.

8. Chain : rantai yang menghubungkan chainwheel dan cassette. Chain

digunakan untuk menyalurkan daya kayuhan pedal ke roda

belakang.

2.2 Klasifikasi Sepeda Onthel

Dalam dunia sepeda Internasional sepeda onthel diklasifikasi sebagai Dutch

Old Style Bicycle. Di Indonesia, tipe sepeda ini memiliki banyak nama, seperti

sepeda kebo, sepeda unta, dan sepeda jawa. Ada tiga pengklasifikasian sepeda

onthel, yaitu berdasarkan gender, berdasarkan fungsi, dan berdasarkan variasi

desain rangka.

2.2.1 Sepeda Onthel Berdasarkan Gender

Berdasarkan gender/jenis kelamin, sepeda onthel dibedakan menjadi dua jenis

sepeda, yaitu:

1. Sepeda Pria (Heren atau Opa Fiets)

Rangka sepeda opa fiets berbentuk rangka horizontal.

Gambar 2.9 Sepeda Heren atau Opa Fiets

Sumber: Sahid, 2007

Page 5: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

2. Sepeda Wanita (Dames atau Oma Fiets)

Rangka sepeda oma fiets berbentuk rangka yang melengkung ke bawah.

Gambar 2.10 Sepeda Dames atau Oma Fiets

Sumber: Sahid, 2007

2.2.2 Sepeda Onthel Berdasarkan Fungsinya

Klasifikasi sepeda onthel berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi empat

sepeda, yaitu:

1. Sepeda Angkut Ringan (Transport Fiets)

Pada sepeda transport fiets, barang bawaan akan diletakkan pada kerangka

angkut yang terletak di atas ban depan. Kemudian rangka horizontal didesain

rangkap untuk memperkuat struktur rangka yang menahan beban di depan.

Gambar 2.11 Sepeda Transport Fiets

Sumber: Sahid, 2007

2. Sepeda Angkut Berat (Bak Fiets)

Sepeda bak fiets dirancang untuk mengangkut barang bawaan yang lebih

berat atau besar yang tidak bisa diangkut dengan transport fiets.

Gambar 2.12 Sepeda Bak Fiets

Sumber: Sahid, 2007

Page 6: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

3. Sepeda Pendeta (Abbey Fiets)

Banyak orang yang menganggap sepeda abbey fiets sama saja dengan

sepeda kruisframe fiets, padahal keduanya adalah serupa tetapi tak sama. Desain

silang pada abbey fiets merupakan simbolisasi dari salib yakni lambang agama

kristen. Abbey fiets digunakan pada pendeta atau pastur dalam menjalankan misi

keagamaan untuk menyebarkan agama kristen.

Perbedaan dengan sepeda kruisframe fiets adalah desain rangka silang.

Desain rangka silang pada sepeda abbey fiets benar-benar menyatu sebagaimana

desain salib, sedangkan pada sepeda kruisframe fiets, desain rangka silangnya

hanya sekedar mengapit.

Gambar 2.13 Sepeda Abbey Fiets

Sumber: Sahid, 2007

4. Sepeda Tandem (Tandem Fiets)

Secara teknis, desain sepeda ini mencoba membagi beban tenaga antara

pengendara dan pembonceng. Bentuknya yang panjang terkadang menyusahkan

pada belokan jalan yang tajam.

Gambar 2.14 Sepeda Tandem Fiets

Sumber: Sahid, 2007

2.2.3 Sepeda Onthel Berdasarkan Variasi Desain Rangka

Berdasarkan variasi desain rangka, sepeda onthel dibagi menjadi dua jenis

sepeda, yaitu:

Page 7: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

1. Rangka Silang (Kruisframe Fiets)

Sepeda kruisframe fiets memiliki desain silang yang berbeda dengan abbey

fiets. Sepeda model ini menggunakan rangka silang untuk memperkuat struktur

rangka sepeda secara keseluruhan.

Gambar 2.15 Sepeda Kruisframe Fiets

Sumber: Sahid, 2007

2. Rangka Angsa (Swan Fiets)

Banyak orang yang sering menyamakan antara sepeda oma fiets dengan

sepeda swan fiets. Keduanya sepeda tersebut memang sama tetapi tidak identik.

Selain perbedaan mencolok pada rangka bawah yang melengkung seperti leher

angsa dan tinggi sepeda yang lebih rendah dibandingkan sepda oma fiets. Sepeda

swan fiets didesain untuk memberikan kemudahan lebih dalam mengendarai

sepeda, karena relatif lebih pendek dari sepeda normal dan cekungan rangka

bawah cukup rendah sehingga memberikan ruang kaki yang lebih nyaman.

Gambar 2.16 Sepeda Swan Fiets

Sumber: Sahid, 2007

2.3 Klasifikasi Tujuan

Menurut Ginting (2010), klasifikasi tujuan (clarifying objectives) dilakukan

untuk menentukan tujuan perancangan. Metode yang digunakan adalah pohon

tujuan (objectives treses). Pohon tujuan digunakan untuk mengidentifikasi tujuan

dan sub tujuan dari perancangan suatu produk beserta hubungan antara keduanya.

Percabangan pada pohon tujuan merupakan hubungan yang menunjukkan cara

untuk mencapai tujuan tertentu (Ginting, 2010).

Page 8: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

2.3.1 Langkah-Langkah Metode Pohon Tujuan

Langkah pertama yang utama dalam merancangan adalah memperjelas

tujuan perancangan. Menurut Ginting (2010), pohon tujuan memberikan bentuk

dan penjelasan dari pernyataan tujuan dan menunjukkan tujuan dan sasaran yang

akan dicapai dengan berbagai pertimbangan.

Langkah-langkah pembuatan pohon tujuan, sebagai berikut (Ginting, 2010):

1. Membuat daftar tujuan perancangan.

Tujuan perencanaan dapat dilakukan dengan menyebutkan kebutuhan klien,

kebutuhan pemakai atau tujuan produk. Tujuan tersebut merupakan gabungan

tujuan abstrak dan tujuan konkrit yang harus dicapai oleh para perencana.

2. Susun daftar dalam urutan tujuan dari higher-level kepada lower-level.

Dalam mengembangkan daftar tujuan harus dapat diperjelas bahwa sebagian

berada pada tingkat kepentingan yang lebih tinggi dari pada yang lain. Sub tujuan

selain untuk memenuhi tujuan tingkat tinggi juga dapat dimunculkan dari

beberapa pernyataan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Hal

tersebut disebabkan karena pernyataan yang telah dipertanyakan untuk tujuan

umum menyatakan suatu hubungan akhir.

Dafar tujuan yang telah dikembangkan akan berisi tentang beberapa

penyataan diberbagai tingkat kekhususan. Untuk memperjelas berbagai tingkat

penggabungan, tulis kembali daftar tujuan umum ke dalam daftar yang berurutan.

Dalam hal ini, kelompokkan tujuan dalam himpunan yang masing-masing

menyangkut satu tujuan tingkat tinggi.

3. Gambarkan sebuah diagram pohon tujuan, untuk menunjukkan hubungan-

hubungan yang hierarki.

Metode pohon tujuan ini mendorong untuk mengajukan pertanyaan tentang

tujuan, seperti “apa yang diinginkan oleh x?”. Sebagian pertanyaan tersebut akan

membantu dalam membuat tujuan desain lebih eksplisit dan juga memberikan

suatu pembahasan terbuka. Penggambaran diagrampohon ini juga memulai suatu

proses yang menyatakan suatu proses pencapaian tujuan perencanaan dan juga

memulai proses pemanfaatan solusi perencanaan yang potensial.

Page 9: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

Gambar 2.17 Contoh Pohon Tujuan Pembuatan Tong Sampah Sumber: Ginting, 2010

2.4 Penetapan Fungsi

Metode analisis fungsi mempertimbangkan fungsi essensial dari tingkatan

masalah. Fungsi essensial dari suatu alat atau hasil produk harus memuaskan.

Tingkat permasalahan ditentukan dengan membuat batasan dari sektor fungsi

tersebut (Ginting, 2010).

Penetapan fungsi digunakan untuk menetapkan fungsi-fungsi yang

diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk baru.

2.4.1 Langkah-Langkah Penetapan Fungsi

Ada lima langkah yang dilakukan dalam penetapan fungsi. Langkah-

langkah tersebut, yaitu (Ginting, 2010):

1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi

input/output.

Biasanya perubahan dari kumpulan input ke dalam kumpulan output produk

adalah tugas yang komplek di samping kotak hitam.

Page 10: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

Cara yang dilakukan adalah pemeriksaan ke dalam sub-sub fungsi dapat

bergantung pada faktor, seperti jenis dari komponen, kepentingan alokasi dari

fungsi mesin, pengalaman desainer, dan lain-lain.

2. Mengelompokkan sub-sub fungsi.

Sebuah blok diagram terdiri dari semua sub fungsi yang secara terpisah

diidentifikasikan dengan melampirkan mereka dalam kotak-kotak dan

berhubungan satu sama lain dengan input dan output.

Dari gambar 2.18 dapat menentukan bagaimana dalam input dan output dari

sub fungsi yang dikaitkan bersama sedemikian rupa untuk membuat kemudahan

dalam bekerjanya sebagai suatu sistem.

Gambar 2.18 Sub-Sub Fungsi

Sumber: Ginting, 2010

3. Menggambarkan blok diagram.

4. Menggambarkan pembatasan sistem.

5. Mencari komponen yang sesuai untuk menghasilkan sub-sub fungsi dan

interaksi di antara sub-sub fungsi tersebut.

2.5 Quality Function Deployment (QFD)

Pada tahun 1960-1970 Quality Function Deployment (QFD) pertama kali

dikembangkan oleh Prof. Yoji Akao di Jepang. Awalnya QFD digunakan oleh

industri Jepang. Kemudian digunakan di industri Amerika, seperti industri

General Motors, Ford, Xerox, dan berbagai industri lainnya.

2.5.1 Definisi Quality Function Deployment (QFD)

Menurut Juran dan Gryna (1993) QFD adalah sebuah teknik yang terdiri

dari hubungan antar matrix-matrix yang merupakan terjemahan dari kebutuhan

kosumen sehingga menjadi produk atau karakteristik proses.

Page 11: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

Menurut Kolarik (1999) QFD merupakan sebuah bantuan dalam bentuk

semigrafik yang menghubungkan kebutuhan konsumen, permintaan, dan harapan

pada sebuah produk dan proses produksi yang membantu dalam hal:

1. Untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan kualitas yang benar (dilihat dari

bahasa konsumen).

2. Untuk mengidentifikasi dan menghubungkan antara karakteristik kualitas

yang benar dengan karakteristik kualitas subtitusi (dilihat dari bahasa teknik).

3. Untuk menempatkan poin penjualan produk (selling point).

4. Untuk menunjukkan tujuan, sasaran, target, syarat untuk produk dan desain

produksi.

5. Untuk mengidentifikasi teknik dan hubungan bisnis.

Menurut Franceschini (2002), ada sebelas tujuan dari QFD, yaitu:

1. Untuk menentukan karakteristik produk yang memenuhi kebutuhan

konsumen.

2. Untuk menetapkan informasi apa saja yang diperlukan dalam pengembangan

produk baru atau jasa.

3. Untuk menganalisis perbandingan kinerja produk kita dengan kompetitor.

4. Untuk menjamin hubungan antara kebutuhan konsumen yang nyata dengan

karakteristik produk yang terukur tanpa melihat segala sudut pandang.

5. Untuk memastikan bahwa semua orang yang bertanggung jawab atas setiap

tahapan proses secara terus menerus menjaga informasi mengenai hubungan

antara kualitas output dari setiap tahapan dengan kualitas produk akhir.

6. Untuk mengurangi kebutuhan dari modifikasi yang diterapkan.

7. Untuk meminimalisasikan waktu yang dialokasikan dalam interaksi

konsumen.

8. Untuk menjamin hubungan antara perencanaan produk dengan proses

produksi.

9. Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk beraksi, jadi berbagai

error dari produk atau jasa menjadikan kesempatan bagi perusahaan untuk

mengembangkan produk atau jasa tersebut.

10. Untuk memiliki dokumentasi yang jelas mengenai proyek yang

dikembangkan.

Page 12: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

11. Untuk menyetujui karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan konsumen.

Menurut Franceschini (2002), QFD digunakan untuk hal berikut ini:

1. Perencanaan produk baru.

2. Syarat-syarat yang diperlukan dalam desain produk.

3. Menentukan karakteristik proses.

4. Mengontrol proses manufaktur.

2.5.2 Proses Quality Function Deployment (QFD)

Menurut Franceschini (2002) ada empat tahap dalam metode QFD, yaitu:

1. Tahap 1, Product Planning Matrix

Pada tahapan ini membandingkan kebutuhan konsumen yang paling penting

dengan karakteristik produk (atribut produk). Untuk mengetahui kebutuhan

konsumen yang diperlukan kita harus membuat House of Quality.

2. Tahap 2, Part Deployment Matrix

Dalam tahapan ini membandingkan karakteristik produk dengan kebutuhan

komponen-komponen yang penting dalam produk tersebut.

3. Tahap 3, Process Planning Matrix

Pada tahap ini merencanakan proses manufaktur yang akan dilakukan untuk

menghasilkan produk yang telah direncanakan. Proses manufaktur ini masih

dalam bentuk flowchart.

4. Tahap 4, Process dan Quality Control Matrix

Tahap ini mendefinisikan parameter-parameter dan metode-metode quality

control yang digunakan dalam proses produksi, misalnya parameter kontrol,

metode kontrol, dimensi sample, frekuensi.

Gambar 2.19 Proses Quality Function Deployment (QFD) Sumber: Franceschini, 2002

Page 13: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

2.6 Product Planning Matrix

Pada tahapan ini membandingkan kebutuhan konsumen yang paling penting

dengan karakteristik produk (atribut produk). Untuk mengetahui kebutuhan

konsumen yang diperlukan kita harus membuat House of Quality.

2.6.1 House of Quality (HoQ)

House House of Quality merupakan sebuah alat yang membantu QFD dalam

memetakan atribut yang perlu ditambahkan dalam produk selanjutnya. Pembuatan

HoQ dilakukan pada tahap pertama dari proses QFD.

Secara umum langkah-langkah dalam membuat HoQ, sebagai berikut

(Franceschini, 2002):

1. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen.

2. Mengidentifikasi produk dan kebutuhan dalam desain teknik.

3. Menggambarkan hubungan matrix.

4. Merencenakan dan menerapkan kualitas yag diinginkan.

5. Membandingkan karakteristik teknik

6. Menganalisis hubungan antara berbagai macam karakteristik

Berikut ini merupakan komponen-komponen dari HoQ:

Gambar 2.20 House of Quality Sumber: Franceschini, 2002

Page 14: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

Gambar 2.21 Contoh HoQ dalam Perencanaan Produk Pensil Sumber: Franceschini, 2002

Page 15: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

Langkah-langkah dalam pembuatan HoQ, sebagai berikut:

1. Langkah 1: Customer Requirement - “Voice of The Customer”

Langkah pertama adalah menentukan segmen pasar mana yang akan kita

analisis dan mengidentifikasi siapa konsumen kita. Kita mengumpulkan data

tentang keluhan-keluhan konsumen terhadap produk atau jasa tertentu dan

kebutuhan apa saja yang diperlukan konsumen terhadap suatu produk atau jasa.

Tujuan dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen adalah:

Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan.

Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersembunyi dan tidak terucapkan

seperti halnya kebutuhan eksplisit.

Menjadi basis untuk menyusun sspesifikasi produk.

Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk

proses pengembangan produk.

Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan.

Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan di antara

tim pengembangan.

2. Langkah 2: Matrix Perencanaan

Berisi informasi mengenai degree of importance, present model, target for

the new model, improvement ratio, dan penentuan strenght.

a. Degree of Importance

Degree of importance menunjukkan seberapa pentingnya atribut setiap

kebutuhan tersebut bagi konsumen. Rumus untuk degree of importance, sebagai

berikut:

𝐷𝐼 = 𝐷𝐼𝑛

𝑖=1

𝑛 .......................................................................... (2.1)

Keterangan:

DIi = degree of importance responden ke-i

n = jumlah responden

b. Present Model (Customer Satisfaction Performance)

Customer satisfaction performance merupakan persepsi konsumen

terhadap seberapa baik produk yang ada saat ini dalam hal memuaskan konsumen.

Rumus untuk customer satisfaction performance, sebagai berikut:

Page 16: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-16

𝑃𝑀 = 𝑃𝑀𝑛

𝑖=1

𝑛 ....................................................................... (2.2)

Keterangan:

PMi = present model responden ke-i

n = jumlah responden

c. Target for New Model

Target for new model merupakan harapan-harapan konsumen terhadap

produk yang akan dirancang berdasarkan atribut yang kosumen.

Rumus target for new model, sebagai berikut:

𝑇𝑁𝑀 = 𝑇𝑁𝑀𝑛

𝑖=1

𝑛 .................................................................. (2.3)

Keterangan:

TNMi = derajat target for new modelresponden ke-i

n = jumlah responden

d. Improvement Ratio

Improvement ratio menunjukkan bobot untuk melakukan peningkatan dalam

memenuhi kebutuhan konsumen. Rumus untuk perhitungan improvement ratio,

sebagai berikut:

𝐼𝑅 =

𝐷𝑆𝑛𝑖=1

𝑛 𝐷𝐻𝑛𝑖=1

𝑛

......................................................................... (2.4)

e. Strenght

Strenght merupakan kemampuan menjual produk berdasarkan seberapa baik

setiap customer need terpenuhi. Strenght dibuat dari permintaan konsumen yang

diharapkan dapat mempengaruhi penjualan di atas rata-rata (Poel, 2007). Nilai

yang digunakan dalam strenght, sebagai berikut:

Nilai 1 : tidak ada titik penjualan

Nilai 1,2 : titik penjualan menengah

Niliai 1,5 : titik penjualan kuat

3. Langkah 3: Technical Description – “Voice of Engineering”

Dalam langkah ini dilakukan penentuan karakteristik teknik pada suatu

produk agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.

Page 17: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-17

4. Langkah 4: Relationship Matrix

Langkah ini berisi tentang matrix hubungan antara what (voice of customer)

dengan how (karakteristik teknis). Hubungan tersebut menunjukkan seberapa jauh

pengaruh respon teknis dalam menangani dan mengendalikan kebutuhan

konsumen. Hubungan matrix ini digambarkan dengan simbol-simbol.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam hubungan tersebut:

Gambar 2.22 Simbol Hubungan antara What dan How

Sumber: Franceschini, 2002

5. Langkah 5: Correlation Matrix

Langkah ini berisi tentang hubungan antar karakteristik teknis pada suatu

produk. Correlation Matrix ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu

karakteristik teknis mempengaruhi karakteristik teknis yang lainnya dalam suatu

produk.

Gambar 2.23 Simbol Kolerasi Teknis Sumber: Franceschini, 2002

6. Langkah 6: PerhitunganTechnical Importance

Technical importance digunakan untuk menganalisa karakteristik teknis

yang memiliki point tertingi hingga terendah. Penentuan technical importance ini

berguna bagi tim pengembangan produk agar dapat lebih fokus pada karakteristik

teknis yang memiliki respon tinggi dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini, sebagai berikut:

𝑤𝑗 = 𝑑𝑖 . 𝑟𝑖 ,𝑗𝑛𝑖=1 ................................................................ (2.5)

Page 18: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-18

Keterangan:

wj = technical importancedari teknik j

di = degree of importance dari kebutuhan konsumen i

ri,j = nilai numerik hubungan antara kebutuhan konsumen i dengan

karakteristik teknik j

n = jumlah kebutuhan konsumen

2.7 Antropometri

Pada subbab ini akan dibahas mengenai definisi antropometri, faktor-faktor

yang mempengaruhi perbedaan ukuruan tubuh manusia satu sama lain, dan teknik

pengukuran antropometri.

2.7.1 Definisi Antropometri

Istilah antropometri berasal dari kata Anthro yang berarti manusia dan Metri

yang berarti dimensi. Antropometri merupakan sekumpulan data numerik yang

berhubungan dengan karakteristik fisik manusia dalam hal dimensi, bentuk, dan

kekuatan yang digunakan dalam penanganan masalah desain (Nurmianto, 2008).

Antropometri adalah pengetahuan mengenai pengukuran tubuh manusia (Niebel

& Freivalds, 1999; Kroemer, dkk, 1994).

Pengukuran dimensi tubuh manusia sangat diperlukan karena pada dasarnya

dimensi tubuh manusia satu sama lain berbeda. Antropometri ini digunakan

sebagai pertimabangan-pertimbangan ergonomis yang akan diterapkan pada

interaksi manusia dengan lingkungannya.

Antropometri dapat diaplikasikan dalam hal berikut ini:

1. Perancangan areal kerja.

2. Perancangan peralatan kerja.

3. Perancangan produk-produk konsumtif.

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Ada dua pilihan dalam merancang sistem kerja berdasarkan data

antropometri, yaitu:

1. Sesuai dengan tubuh pekerja yang bersangkutan (perancangan individual),

yang terbaik secara ergonomi.

2. Sesuai dengan populasi pemakai atau pekerja.

Page 19: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-19

2.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Dimensi Tubuh

Manusia Satu Sama Lain

Ada delapan faktor yang mempengarui perbedaan dimensi tubuh manusia

satu sama lain (Nurmianto, 2008), sebagai berikut:

1. Keacakan atau Random

Walaupun dalam satu kelompok populasi sudah jelas sama dalam hal jenis

kelamin, suku atau bangsa, usia, dan jenis pekerjaan, tetapi masih ada perbedaan

yang cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat.

2. Jenis Kelamin

Terdapat perbedaan yang signifikan antar dimensi tubuh pria dan

perempuan. Pria dianggap memiliki dimensi segmen badan yang lebih panjang

dari pada perempuan. Oleh karena itu, data antropometri antara pria dan

perempuan diberikan secara terpisah.

3. Suku Bangsa

Variasi suku bangsa disebabkan karena meningkatnya jumlah angka migrasi

dari satu negara ke negara lain.

4. Usia

Usia dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

Balita Remaja Lanjut Usia

Anak-anak Dewasa

Antropometri akan terus meningkat sampai usia dewasa, tetapi setelah usia

dewasa antropometri akan menurun. Hal tersebut diakibatkan karena kurangnya

elastisitas tulang belakang dan kurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.

5. Jenis Pekerjaan

Beberepa jenis pekerjaan tertentu harus menuntut adanya persyaratan dalam

seleksi karyawan termasuk dalam hal dimensi tubuh. Misalnya, buruh pelabuhan

harus mempunyai tubuh yang lebih besar dibandingkan karyawan perkantoran.

6. Pakaian

Hal ini merupakan sumber adanya perbedaan dimensi tubuh manusia yang

disebabkan oleh bervariasinya iklim atau musim yang berbeda dari satu tempat

dengan tempat lain.

Page 20: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-20

7. Faktor Kehamilan Pada Perempuan

Faktor ini sudah jelas adanya perbedaan dengan perempuan yang tidak

hamil, terutama dalam hal analisis perancangan produk (APP) dan analisis

perancangan kerja (APK).

8. Cacat Tubuh Secara Fisik

Manusia yang memiliki kecacatan tubuh secara fisik mempunyai dimensi

tubuh yang berbeda dengan orang pada umumnya, sehingga perlu dibuatkan

fasilitas akomodasi khusus bagi manusia yang memiliki kecacatan tubuh secara

fisik.

2.7.3 Pengukuran Antropometri

Ada dua cara pengukuran antropometri tubuh manusia, yaitu:

1. Antropometri Statis (Structural Body Dimensions)

Antropometri statis merupakan pengukuran manusia dalam posisi diam

(tidak bergerak dan tetap tegak sempurna). Pengukuran antropometri statis disebut

juga dengan pengukuran dimensi tubuh.

2. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimensions)

Antropometri dinamis merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik

manusia dalan keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang

mungkin terjadi saat pekerja melaksanakan pekerjaannya.

Gambar 2.24 Antropometri Posisi Berdiri dan Duduk Sumber: Nurmianto, 2008

Page 21: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-21

1. Tinggi tubuh posisi berdiri tegak

2. Tinggi mata

3. Tinggi bahu

4. Tinggi siku

5. Tinggi genggaman tangan pada

posisi relaks ke bawah

6. Tinggi badan pada posisi duduk

7. Tinggi mata pada posisi duduk

8. Tinggi bahu pada posisi duduk

9. Tinggi siku pada posisi duduk

10. Tebal paha

11. Jarak dari pantat ke lutut

12. Jarak dari lipat lutut ke pantat

13. Tinggi lutut

14. Tinggi lipat lutut

15. Lebar bahu

16. Lebar panggul

17. Tebal dada

18. Tebal perut

19. Jarak dari siku ke ujung jari

20. Lebar kepala

21. Panjang tangan

22. Lebar tangan

23. Jarak bentang dari ujung jari

tangan kanan ke kiri

24. Tinggi pegangan tangan pada

posisi tangan vertikal ke atas dan

berdiri tegak Tinggi pegangan

tangan pada posisi tangan vertikal

ke atas dan berdiri tegak

25. Tinggi pegangan tangan pada

posisi tangan vertikal ke atas dan

duduk

26. Jarak genggaman tangan ke

punggung pada posisi tangan ke

depan Tinggi tubuh posisi berdiri

tegak Tebal dada

2.7.4 Percentil

Percentil merupakan suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu

dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai

tersebut. Contohnya, 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95

percentil sedangkan 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari

5 percentil (Nurmianto, 2008).

Tabel 2.1 Percentil Untuk Data Berdistribusi Normal

No Percentil Kalkulasi

1 1 st 𝑋 − 2,325𝜎𝑥

2 2,5 th 𝑋 − 1,960𝜎𝑥

3 5 th 𝑋 − 1,645𝜎𝑥

4 10 th 𝑋 − 1,280𝜎𝑥

5 50 th 𝑋

Page 22: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-22

Tabel 2.1 Percentil Untuk Data Berdistribusi Normal (Lanjutan)

No Percentil Kalkulasi

6 90 th 𝑋 + 1,280𝜎𝑥

7 95 th 𝑋 + 1,645𝜎𝑥

8 97,5 th 𝑋 + 1,960𝜎𝑥

9 99 th 𝑋 + 2,325𝜎𝑥

Sumber: Nurmianto, 2008

2.8 Antropometri Sebagai Desain Produk

Produk desainer menggunakan data antropometri untuk menguraikan sebuah

ide penyelesaian mengenai kecocokan antara pengguna dan dimensi produknya

(Bridger, 2003). Produk yang sesuai dengan dimensi si penggunanya sangat

penting untuk alasan keselamatan, kesehatan, dan kegunaannya (Bridger, 2003).

Dalam aplikasi desain, ketidakcocokan akan terjadi hanya pada satu kondisi

ekstrim (dimensi maksimum dan minimum) dan solusi dalam mendesain produk

adalah memilih selain kedua dimensi tersebut. Dimensi maksimum dan minimum

akan dipilih dalam kondisi tertentu, misalnya dimensi maksimum (percentil 95th

atau 99th) dipilih saat mendesain tinggi pintu dan dimensi minimum (percentil 1th

atau 5th) dipilih saat mendesain handle pintu.

2.9 Seleksi Konsep

Seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan

kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan

relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan,

pengujian, dan pengembangan selanjutnya (Ulrich dan Eppinger, 2001).

Metode pemilihan konsep sangat bervariasi dilihat dari efektifitasnya. Bebeberapa

metode tersebut (Ulrich dan Eppinger, 2001):

1. Keputusan Eksternal

Konsep-konsep dikembalikan kepada pelanggan, klien, atau beberapa

lingkup eksternal lainnya untuk diseleksi.

2. Produk Juara

Seorang anggota yang terpengaruh dari tim pengembangan produk memilih

konsep atas dasar pilihan pribadi.

Page 23: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-23

3. Intuisi

Konsep dipilih berdasarkan perasaan. Kriteria eksplisit atau analisis

pertentangan tidak digunakan. Konsep yang dipilih semata-mata yang kelihatan

lebih baik.

4. Multivoting

Tiap anggota tim memilih beberapa konsep. Konsep paling banyak dipilih

yang akan digunakan.

5. Pro dan Kontra

Tim mendaftar kekuatan dan kelemahan dari tiap konsep dan membuat

sebuah pilihan berdasarkan pendapat kelompok.

6. Prototipe dan Pengujian

Organisasi membuat dan menguji prototipe dari tiap konsep, lalu

menyeleksi berdasarkan data pengujian.

7. Matriks Keputusan

Tim menilai masing-masing konsep berdasarkan kriteria penyeleksian yang

telah ditetapkan sebelum yang dapat diberi bobot.

Dalam seleksi konsep terdapat dua tahapan metodologi. Tahapan yang

pertama adalah penyaringan konsep dan tahapan yang kedua adalah penilaian

konsep. Penyaringan konsep adalah proses yang evaluasinya masih berupa

perkiraan yang ditujukan untuk mempersempit alternatif, sedangakan penilaian

konsep adalah sebuah analisis konsep yang ada untuk memilih salah satu konsep

memungkinkan untuk membawa kesuksesan pada sebuah produk (Ulrich dan

Eppinger, 2001). Ada enam langkah yang dilakukan dalam kedua tahapan

tersebut, yaitu:

1. Menyiapkan matriks seleksi

2. Menilai konsep

3. Mengurut konsep

4. Mengkombinasi dan memperbaiki konsep

5. Memilih salah satu atau lebih konsep

6. Merefleksikan hasil dan proses

Metode yang digunakan dalam penyaringan dan penilaian konsep adalah

metode Seleksi Konsep Pugh yang dikembangkan oleh Stuart Pugh (1980-an)

Page 24: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-24

2.9.1 Penyaringan Konsep

Tujuan dari tahapan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah

konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep (Ulrich dan Eppinger, 2001).

Ada enam langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Langkah 1: Menyiapkan Matriks Seleksi

Dalam langkah ini yang dilakukan adalah memasukkan kriteria dan konsep

ke dalam matriks. Identiatas konsep-konsep yang akan dipilih dicantumkan pada

bagian atas matriks dengan menggunakan sejenis grafik atau teks tertulis.

Kriteria seleksi dituliskan sepanjang sisi kiri matriks penyaringan, seperti

pada Tabel 2.2. Kriteria seleksi seharusnya dipilih untuk membedakan konsep-

konsep. Namun, karena setiap kriteria diberi bobot yang sama dalam metode

penyaringan konsep, maka seharusnya berhati-hati untuk tidak mencantumkan

terlalu banyak kriteria yang tidak penting . Jika tidak, perbedaan antara konsep-

konsep yang dicerminkan oleh kriteria yang lebih penting tidak akan terlihat nyata

pada hasil seleksi konsep.

Setelah itu memilih konsep untuk patokan atau referensi, di mana seluruh

konsep akan dibandingkan dengan konsep tersebut. Referensi biasanya

merupakan standar industri atau konsep terdahulu yang dikenal baik. Konsep

referensi ini juga dapat berupa sebuah produk komersial yang telah tersedia,

produk benchmark yang terbaik di kelasnya, produk generasi sebelumnya, salah

satu dari konsep yang sedang dipertimbangkan atau kombinasi subsistem yang

dirakit untuk menghasilkan tampilan terbaik dari produk-produk yang berbeda.

2. Langkah 2: Menilai Konsep

Nilai relatif yang digunakan “lebih baik” (+), “sama dengan” (0), atau “lebih

buruk” (-) diletakkan di setiap sel matriks untuk memperlihatkan bagaimana

setiap konsep dinilai terhadap konsep referensi untuk kriteria tertentu. Sebaiknya

setiap konsep dinilai terhadap satu kriteria sebelum berpindah ke kriteria

berikutnya.

3. Langkah 3: Meranking Konsep-Konsep

Setelah menilai seluruh konsep, maka yang dilakukan berikutnya adalah

menjumlahkan nilai “lebih baik”, “sama dengan”, dan “lebih buruk”. Lalu

mencatat jumlah untuk setiap konsep pada baris bagian bawah dari matrik.

Page 25: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-25

Berikutnya memberikan peringkat untuk konsep. Untuk konsep yang nilainya

positif yang lebih banyak dan nilai minus yang sedikit memiliki tingkatan yang

lebih tinggi. Seringkali dalam tahap ini, kita dapat mengidentifikasikan satu atau

dua kriteria yang benar-benar membedakan konsep.

4. Langkah 4: Menggabungkan dan Memperbaiki Konsep-Konsep

Setelah menilai dan meranking konsep, kita harus memeriksa apakah

hasilnya masuk akal. Kemudian mempertimbangkannya jika ada cara

menggabungkan dan memperbaiki onsep tertentu.

Ada du hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:

Adakah konsep yang secara umum baik, tetapi nilainya turun karena salah satu

kriterianya berpenampilan buruk? Dapatkah sedikit modifikasi memperbaiki

konsep secara keseluruhan dengan tetap menjaga perbedaan dengan konsep

lainnya.

Adakah dua konsep yang dapat digabungkan untuk mendapatkan kualitas yang

“lebih baik” sekaligus menghilangkan kualitas yang “lebih buruk”?

Konsep yang telah digabungkan dan diperbaiki kemudian ditambahkan pada

matriks.

5. Langkah 5: Memilih Satu atau Lebih Konsep

Apabila kita sudah puas dengan pemahaman akan setiap konsep dan kualitas

relatifnya, maka kemudian kita memutuskan konsep mana yang harus dipilih

untuk perbaikan dan analisis lebih jauh.

Kita juga harus memutuskan apakah putaran berikutnya dari penyaringan

konsep akan dilakukan atau apakah langsung melaksanakan penilaian konsep. Jika

matriks penyaringan konsep tampaknya tidak memberikan solusi yang cukup

untuk tahapan evaluasi dan seleksi berikutnya, maka akan digunakan penilaian

konsep dengan kriteria seleksi terbobot dan susunan penilaian yang lebih

terperinci.

6. Langkah 6: Merefleksikan Hasil dan Proses

Kita harus nyaman dengan hasil yang diperoleh. Jika salah seorang tidak

setuju dengan keputusan tim, maka kemungkinan satu atau lebih kriteria penting

hilang dari matriks penyaringan, atau mungkin penilaian tertentu salah, atau

bahkan kurang jelas.

Page 26: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-26

Tabel 2.2 Matriks Penyaringan Konsep Untuk Contoh Alat Suntik

Kriteria Seleksi

Konsep

A B C D E F G

Master Rubber (Referensi) Swash Laver Dial

Cylinder Brake Ratchet Plunge Stop Ring Set Crew

Kemudahan penanganan 0 0 - 0 0 - -

Kemudahan penggunaan 0 - - 0 0 + 0

Ukuran dosis yang mudah dibaca 0 0 + 0 + 0 +

Keakuratan pengukur dosis 0 0 0 0 - 0 0

Daya tahan 0 0 0 0 + 0 0

Kemudahan untuk dibuat + - - 0 0 - 0

Mudah untuk dibawa + + 0 0 + + 0

Jumlah + 2 1 1 0 2 2 1

Jumlah 0 5 4 3 7 3 3 5

Jumlah - 0 2 3 0 1 2 1

Nilai Akhir 2 -1 -2 0 1 0 0

Peringkat 1 4 5 3 2 3 3

Lanjutkan? Ya Tidak Tidak Gabungkan Ya Gabungkan Perbaiki

Sumber: Ulrich dan Eppinger, 2001

Page 27: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-27

2.9.2 Penilaian Konsep

Penilaian konsep digunakan agar peningkatan jumlah alternatif penyelesaian

dapat dibedakan lebih baik di antara konsep-konsep. Pada penilaian konsep, kita

memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan

memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada

setiap kriteria. Nilai konsep ditentukan oleh jumlah terbobot dari nilai.

Ada enam lagkah yang harus dilakukan dalam penilaian konsep, yaitu:

1. Langkah 1: Menyiapkan Matriks Seleksi

Seperti pada tahapan penyaringan konsep, kita menyiapkan matriks dan

mengidentifikasi konsep referensi. Konsep yang telah diidentifikasi lalu diisikan

pada bagian atas matriks. Konsep telah mengalami perbaikan dalam beberapa hal

sejak penyaringan konsep dan mungkin lebih terperinci. Sehubungan dengan

konsep yang lebih terperinci, kita mungkin ingin menambahkan lebih banyak

rincian pada kriteria seleksi.

Setelah kriteria dicatat, kita menambahkan bobot kepentingan ke dalam

matriks. Beberapa pola yang berbeda dapat digunakan untuk memberi bobot pada

kriteria, seperti menandai niali kepentiangan dari 1 sampai 5, atau

mengalokasikan nilai 100% pada kriteria-kriteria tersebut. Untuk tujuan seleksi

konsep bobot seringkali sitentukan secara ubjektif oleh tim.

2. Langkah 2: Menilai Konsep

Seperti pada tahap penyaringan konsep, cara yang paling mudah untuk

menyelesaikan tahap ini adalah menilai seluruh konsep terhadap satu kriteria

sekaligus, sebelum berpindah ke kriteria selanjutnya. Karena perlu adanya

perbedaan yang nyata antara setiap konsep yang bersaing, maka diperlukan skala

yang lebih halus/jelas. Skala yang direkomendasikan adalah skala dari 1 sampai 5.

Tabel 2.3 Skala Penilaian pada Tahapan Penilaian Konsep

Kinerja Relatif Nilai

Sangat buruk dibandingkan referensi 1

Buruk dibandingkan referensi 2

Sama seperti referensi 3

Lebih baik dari referensi 4

Sangat lebih baik dari referensi 5

Sumber: Ulrich dan Eppinger, 2001

Page 28: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-28

3. Langkah 3: Meranking Konsep

Setelah penilaian diberikan untuk setiap konsep, maka dilakukan

perhitungan nilai bobot. Nilai terbobot dihitung dengan mengalikan nilai dengan

bobot kriteria. Total nilai untuk setipa konsep merupakan penjumlahan dari nilai

yang berbobot.

𝑆𝑗 = 𝑟𝑖𝑗 × 𝑤𝑖𝑛𝑖=1 ................................................................ (2.6)

Keterangan:

𝑟𝑗 = nilai konsep j untuk kriteria i

𝑤𝑗 = bobot kriteria i

𝑛 = jumlah kriteria

𝑆𝑗 = total nilai untuk konsep j

Akhirnya setiap konsep diberi peringkat sesuai dengan total nilainya.

4. Langkah 4: Menggabungkan dan Memperbaiki Konsep

Seperti pada tahapan penyaringan konsep, kita mencari kombinasi atau

pengganti yang memperbaiki konsep. Meskipun penyaringan konsep formal

umumnya selesai sebelum seleksi konsep dimulai, beberapa perbaikan kreatif dan

kemajuan terjadi selama proses seleksi konsep, saat kita menyadari kekuatan dan

kelemahan beberapa tampilan dari konsep produk.

5. Langkah 5: Memilih Satu atau Lebih Konsep

Seleksi akhir bukan hanya memilih konsep yang mencapai peringkat

tertinggi setelah melewati proses. Lebih jauh, kita harus menggali evaluasi awal

dengan mengadakan analisis sensitivitas. Menggunakan program spreadsheet, kita

dapat mengubah bobot dan nilai untuk menentukan pengaruhnya terhadap

peringkat.

6. Langkah 6:Merefleksikan Hasil dan Proses

Sebagai langkah akhir, kita merefleksikan pada konsep terpilih dan proses

seleksi konsep. Dalam beberapa hal, tahap ini merupakan “titik tidak bisa

kembali” untuk proses pengembangan konsep.

Page 29: 2.1 Gambaran Umum Sepeda Jenis-Jenis Sepeda fileTop Tube: batang penghubung head tube dengan bagian atas set tube. 1 2 3 5 4 6 8 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. terpasang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-29

Tabel 2.4 Matriks Penilaian Konsep Untuk Contoh Alat Suntik

Konsep

A DF E G+

(Referensi)

Master Cylinder Lever Stop Swash Ring Dial Screw +

Kriteria Seleksi Beban Rating Nilai

Beban Rating

Nilai

Beban Rating

Nilai

Beban Rating

Nilai

Beban

Kemudahan penanganan 5% 3 0,15 3 0,15 4 0,2 4 0,2

Kemudahan penggunaan 15% 3 0,45 4 0,6 4 0,6 3 0,45

Ukuran dosis yang mudah dibaca 10% 2 0,2 3 0,3 5 0,5 5 0,5

Keakuratan pengukur dosis 25% 3 0,75 3 0,75 2 0,5 3 0,75

Daya tahan 15% 2 0,3 5 0,75 4 0,6 3 0,45

Kemudahan untuk dibuat 20% 3 0,6 3 0,6 2 0,4 2 0,4

Mudah untuk dibawa 10% 3 0,3 3 0,3 3 0,3 3 0,3

Total Nilai 2,75 3,45 3,1 3,05

Peringkat 4 1 2 3

Lanjutkan? Tidak Kembangkan Tidak Tidak

Sumber: Ulrich dan Eppinger, 2001