skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · iv. prestasi...

180
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP REPURCHASE INTENTION (Studi Kasus Pada Konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnins Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh : Panji Rama Satria NIM: 11150810000029 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP

REPURCHASE INTENTION

(Studi Kasus Pada Konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnins

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh :

Panji Rama Satria

NIM: 11150810000029

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

ii

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP

REPURCHASE INTENTION

(Studi Kasus Pada Konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnins

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

PANJI RAMA SATRIA

NIM: 11150810000029

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Ade Suherlan, M.M

NIP.19800525 200912 1 001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 3: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini 7 Mei 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:

1. Nama : Panji Rama Satria

2. NIM : 11150810000029

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Experiential marketing Terhadap

Repurchase Intention (Studi Kasus Pada

Konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta

Selatan)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komperhensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 7 Mei 2019

1. Leis Suzanawaty, S.E, M.Si (__________________)

NIP.19720809 200501 2 004 Penguji 1

2. Lili Supriyadi, S.Pd, M.M (__________________)

NIP. 19600505 198903 1 005 Penguji 2

Page 4: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 18 Desember 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

mahasiswa:

1. Nama : Panji Rama Satria

2. NIM : 1115081000029

3. Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

4. Judul Skripsi : Pengaruh Experiential Marketing Terhadap

Repurchase Intention (Studi Kasus Pada Konsumen Filosofi Kopi

Melawai, Jakarta Selatan)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 18 Desember 2019

1. Ela Patriana, Ir., M.M. (_____________________)

NIP.19690528 200801 2 010 Ketua

2. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (_____________________)

NIP. 19780307 201101 2 003 Penguji Ahli

3. Ade Suherlan, M.M (_____________________)

NIP.19800525 200912 1 001 Pembimbing

Page 5: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Panji Rama Satria

NIM : 11150810000029

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya ilmiah saya dengan

bukti yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan bahwa saya telah melanggar

pernyataan di atas maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan

yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung

jawab.

Jakarta, 27 November 2019

Panji Rama Satria

Page 6: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Panji Rama Satria

2. Tempat, tanggal

Lahir : Jakarta, 02 Mei 1997

3. Alamat : Jalan Tanjung Gedong No 47. RT. 002/016

4. Telepon : 082240439909

5. E-mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. SDN 08 Banjar Anyar : Tahun 2003-2008

2. SDN 01 Tomang : Tahun 2008-2009

3. SMPN 89 Jakarta Barat : Tahun 2009-2012

4. SMAN 2 Jakarta Barat : Tahun 2012-2015

5. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta : Tahun 2015-2019

III. Pengalaman Organisasi

1. 2009-2012 : Tim Futsal

2. 2009-2012 : Anggota Rohis

3. 2012-2015 : Tim Futsal dan Patroli Keamanan Sekolah

Page 7: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

vii

IV. Prestasi

1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu

Tingkat SD Bali

2. 2014-2015 : Juara 1 Futsal Antar SMA Tingkat Jakarta

Barat

V. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Ahmad Rifan, S.H.

2. Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 12 Maret 1970

3. Ibu : Chusnida Daulay

4. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Juni 1971

5. Alamat : Jalan Tanjung Gedong No 47. RT. 002/016

6. Telepon : 081514333541

7. Anak Ke Dari : 2 Dari 2 Bersaudara

Page 8: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

viii

ABSTRACT

This study aims to analyze effect of experiential marketing which consists of

dimensions: sense, feel, think, act, and relate towards repurchase intention case

study on consumers of Filosofi Kopi Melawai, South Jakarta. This type of

research is quantitative. The data source of this research is primary data by using

a questionnaire as an instrument and takes sample of 100 respondents, who are

consumers of Filosofi Kopi Jakarta. The sampling technique in this study is a non-

probability sampling technique with a purposive sampling method. Data collected

by distributing questionnaires to customers who have been visiting in the Filosofi

Kopi Jakarta, with the criteria of having visited at least twice.

The results indicate that partially and simultaneously variables sense, feel, think,

act, and relate has a significant effect on repurchase intention.

Keywords: Experiential Marketing, Repurchase intention

Page 9: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

ix

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh experiential

marketing yang terdiri dari dimensi: sense, feel, think, act, dan relate, terhadap

repurchase intention, studi kasus pada konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta

Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini

merupakan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen dan

mengambil sampel sebanyak 100 orang responden yang merupakan konsumen

kedai Filosofi Kopi Jakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen

kedai Filosofi Kopi Jakarta dengan kriteria pernah berkunjung minimal sebanyak

dua kali. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda.

Adapun hasil penelitian ini, menunjukan bahwa secara parsial dan simultan

variabel sense, feel, think, act dan relate berpengaruh signifikan terhadap

repurchase intention.

Kata Kunci : Experiential Marketing, Repurchase intention

Page 10: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT atas segala nikmat iman, Islam, rahmat, anugerah dan

karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Repurchase

Intention (Studi Kasus Pada Konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta

Selatan)

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan, dan penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan

skripsi ini tanpa bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak

terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik moril

maupun materi dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua saya yang sangat sabar, baik hati, pengertian, dan selalu

memberi dukungan yang tidak ada hentinya untuk kesuksesan saya.

Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan keberkahan yang

Page 11: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xi

melimpahIbu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.

selaku rektor Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Ade Suherlan, M.M selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dan memberikan pemikirannya dalam menyelesaikan

penelitian ini. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan keberkahan

yang melimpah

4. Bapak Supriyono, M.M selaku dosen pembimbing akademik.

5. Ibu Murdiyah Hayati, M.M dan Amalia, M.S.M selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

6. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta, yang telah memberikan saya ilmu dan pengetahuan

selama mata kuliah berlangsung serta staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memberikan

informasi kepada penulis selama punyusunan penelitian berlangsung.

7. Restaurant Manager kedai Filosofi Kopi yang telah menerima saya dan

telah memberikan kesempatan untuk saya dalam melakukan penyebaran

kuisioner penelitian.

8. Kepada teman seperjuangan kuliah saya di Ashiap Squad yakni Abil,

Brolin, Rafdi, dan Alim, sahabat dekat saya Citra Aulia yang selalu

Page 12: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xii

mensupport, membimbing dan menemani selama menjalankan tugas

akhir serta seluruh rekan-rekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2015 UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan semangat,

dukungan serta kebersamaannya selama ini didalam perkuliahan.

9. Semua pihak yang langsung maupun tidak langsung yang telah

membantu selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang

manajemen pemasaran.

Jakarta, 27 November

2019

Panji Rama Satria

11150810000029

Page 13: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................. iiv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vi

ABSTRACT ...................................................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 14

A. Landasan Teori ....................................................................................................... 14

1. Pengertian Pemasaran ....................................................................................... 14

2. Pengertian Manajemen Pemasaran. ................................................................... 16

3. Perilaku Konsumen ........................................................................................... 17

4. Experiential Marketing...................................................................................... 20

5. Repurchase Intention ........................................................................................ 35

B. Hubungan Antar Variabel ....................................................................................... 39

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 46

D. Kerangka Berfikir ................................................................................................... 52

E. Hipotesis Penelitian ................................................................................................ 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 56

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................... 56

Page 14: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xiv

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................................... 57

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 59

D. Metode Analisis Data ............................................................................................. 61

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................................. 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 76

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................................... 76

B. Deskripsi Responden .............................................................................................. 79

C. Uji Kualitas Data .................................................................................................... 82

D. Statistik Deskriptif .................................................................................................. 89

E. Uji Asumsi Klasik .................................................................................................106

F. Uji Hipotesis .........................................................................................................110

G. Analisis Regresi Linier Berganda ...........................................................................114

H. Koefisien Determinasi (R2) ....................................................................................117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................118

A. Kesimpulan ...........................................................................................................118

B. Saran .....................................................................................................................119

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................121

LAMPIRAN ....................................................................................................................125

Page 15: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Market Leader Kedai Kopi di Jakarta ................................................... 6

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 46

Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................ 60

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 74

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 79

Tabel 4.2 Usia Responden .................................................................................. 80

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden .......................................................................... 81

Tabel 4.4 Uji Validitas Sense ............................................................................. 83

Tabel 4.5 Uji Validitas Feel ............................................................................... 83

Tabel 4.6 Uji Validitas Think ............................................................................. 84

Tabel 4.7 Uji Vliditas Act ................................................................................... 84

Tabel 4.8 Uji Validitas Relate ............................................................................ 85

Tabel 4.9 Uji Validitas Repurchase intention ..................................................... 85

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Sense .......................................................... 86

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Variabel Feel ............................................................ 87

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Variabel Think.. ........................................................ 87

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Variabel Act ............................................................. 87

Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Variabel Relate ......................................................... 88

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Variabel Repurchase intention .................................. 88

Tabel 4.16 Variabel Deskriptif Sense (X1) ......................................................... 89

Tabel 4.17 Variabel Deskriptif Feel (X2) ........................................................... 92

Tabel 4.18 Variabel Deskriptif Think (X3) ......................................................... 94

Tabel 4.19 Variabel Deskriptif Act (X4) ............................................................. 98

Tabel 4.20 Variabel Deskriptif Relate (X5 ....................................................... 101

Tabel 4.21 Variabel Deskriptif Repurchase Intention (Y) ................................. 104

Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 107

Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 108

Tabel 4.24 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 109

Page 16: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xvi

Tabel 4.25 Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial) ....................................................... 110

Tabel 4.26 Hasil Signifikansi Simultan (Uji F .................................................. 114

Tabel 4.27 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 115

Tabel 4.28 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 117

Page 17: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Produksi Kopi di Indonesia Tahun 2015-2017 ....................................... 2

Gambar 1.2 Konsumsi Kopi di Indonesia Tahun 2015-2018 ..................................... 4

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 52

Page 18: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian .......................................................................... 125

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian ......................................................................... 126

Lampiran 3: Tabulasi Jawaban Kuesioner ............................................................. 130

Lampiran 4: Hasil Data Statistik SPSS .................................................................. 156

Page 19: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) dapat

terlihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi nasional terus mengalami kenaikan

dalam periode tiga tahun terakhir. Perekonomian di Indonesia pada tahun 2018

mengalami pertumbuhan 5,17 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun

2017 sebesar 5,07 persen dan tahun 2016 sebesar 5,03 persen

Terdapat banyak sektor industri yang menjadi sumber pertumbuhan

ekonomi Indonesia, salah satu yang turut berkontribusi secara signifikan

adalah sektor industri makanan dan minuman. Berdasarkan data laju

pertumbuhan PDB dari Kemenperin terlihat bahwa industri makanan dan

minuman mengalami peningkatan pada tahun 2018 yaitu sebesar 7,91 persen,

sedikit dibawah tahun 2017 yaitu sebesar 9,23 persen dan 8,33 persen ditahun

2016. Pelaku industri makanan dan minuman nasional harus memanfaatkan

potensi pasar dalam negeri untuk menjaga pertumbuhan sektor industri ini

konsisten meningkat.

Industri kopi menjadi salah satu sektor yang meningkat secara

signifikan dan ikut memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Minuman kopi adalah jenis minuman yang tidak asing untuk masyarakat

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan penghasil kopi terbesar didunia

membuat tradisi minum kopidi Indonesia sangat tinggi. Masyarakat Indonesia

Page 20: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

2

terbiasa meminum kopi disaat pagi hari sebelum bekerja, istirahat siang

maupun saat waktu senggang di sore dan malam hari.

Berdasarkan data yang dirilis oleh International Coffee Organization

(ICO) tahun 2016-2018. Indonesia berada diurutan keempat sebagai penghasil

kopi terbesar di dunia dengan jumlah ekspor sampai 667.000 ton. Indonesia

berada dibawah Brazil sebagai peringkat pertama, Vietnam di peringktat

kedua dan Colombia diperingkat ketiga sebagai penghasil kopi terbesar di

dunia pada tahun 2018. Pada empat tahun terakhir 2015-2018 jumlah kopi

yang dihasilkan Indonesia berdasarkan total produksi dari status pengusahaan

perkebunan negara, perkebunan swasta dan perkebunan rakyat tercatat

meningkat setiap tahunnya.

Gambar 1.1

Produksi Kopi di Indonesia Tahun 2015-2018

(000 Ton)

Sumber: Badan Pusat Statistik (bps.go.id)

Pada grafik jumlah produksi dari Badan Pusat Statistik tersebut dapat

dilihat bahwa tingkat produksi kopi di Indonesia terus mengalami peningkatan

dalam tiga tahun yaitu 2015-2017 dan cenderung stagnan pada tahun 2018

639.4

663.8

716 713.9

600

650

700

750

2015 2016 2017 2018

Produksi Kopi (dalam satuan ton)

Page 21: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

3

yang masih merupakan angka sementara, pada tahun 2016 persentase

peningkatan jumlah produksi kopi mencapai 3,8 persen. Lalu pada tahun 2017

kembali meningkat 7,8 persen ke angka 716.089 ton. Dan sedikit turun pada

tahun 2018 menjadi 713.921. Beberapa tahun kedepan produktivitas kopi

nasional diprediksi masih akan terus mengalami peningkatan.

Budaya minum kopi tidak hanya dilakukan dirumah tetapi bergeser ke

tempat lain seperti ke warung kopi atau gerai-gerai kedai kopi modern. Kata

kafe adalah istilah yang umum dipakai untuk menyebut kedai kopi (coffee

shop). Kafe (dalam arti kedai kopi) berasal dari bahasa Perancis yakni Café

yang artinya kopi. Kafe didefinisikan sebagai tempat minum kopi yang

pengunjungnya dapat memesan minuman seperti kopi, teh, bir dan kue-kue.

Kafe biasanya juga dilengkapi dengan alunan musik, menyediakan televisi dan

bacaan, dengan desain interior yang khas dan beberapa diantaranya

menyediakan koneksi internet nirkabel.

Dalam empat tahun belakangan massif bermunculam kedai kopi dengan

konsep yang berbeda dari warung kopi tradisional. Kedai kopi ini menawarkan

produk-produk kopi dari beragam daerah di Indonesia dengan berbagai

metode penyeduhan dan memiliki banyak varian menu. Kedai kopi ini tidak

hanya menjual produk minuman kopi tetapi juga menjual suasana dan

pelayanan.

Fenomena maraknya kemunculan kedai kopi tidak terlepas dari

pengaruh gaya hidup kalangan anak muda di perkotaan yang gemar mencari

tempat yang nyaman sebagai tempat berkumpul untuk nongkrong atau

Page 22: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

4

mengerjakan tugas kuliah maupun pekerjaan kantor. Kalangan anak muda

yang akrab dengan sosial media menjadikan kedai kopi dengan desain interior

yang menarik sebagai lokasi mengambil foto untuk diposting pada akun

facebook, twitter atau instagram-nya. Ditambah dengan hadirnya film Filosofi

Kopi yang ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia pada tahun 2015 lalu,

film tersebut sangat berpengaruh terhadap pesatnya perkembangan industri

kopi dan pelaku yang ada didalamnya.

Terdapatnya fenomena tersebut yang melatarbelakangi terus

menigkatnya tren minum kopi khususnya di daerah ibu kota Jakarta. Data dari

ICO (International Coffee Organization) sendiri memperlihatkan bahwa

jumlah konsumsi kopi di Indonesia terus naik dengan signifikan dalam kurun

waktu tiga tahun terakhir.

Gambar 1.2

Konsumsi Kopi di Indonesia Tahun 2015-2018

(Dalam ribuan tas 60kg)

Sumber: ico.org

Fakta mengenai terjadinya peningkatan konsumsi kopi di Indonesia

didukung pula oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI),

4417

4550

4650

4700

2015

2016

2017

2018

4200 4400 4600 4800

Jumlah Konsumsi

Page 23: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

5

berdasarkan data AEKI konsumsi kopi pada tahun 2014 adalah 1,03 kilogram

per kapita per tahun, kemudian naik menjadi 1,09 kilogram pada tahun 2015.

Kemudian tahun 2016 terjadi peningkatan konsumsi kopi menjadi 1,15

kilogram per kapita. Terdapat efek yang terjadi karena konsumsi kopi dalam

negeri terus mengalami peningkatan, ini membuat persediaan kopi Indonesia

untuk kebutuhan ekspor menurun, berdasarkan data dari International Coffee

Organization (ICO) dalam periode tahun 2015-2018 bahwa ekspor kopi

Indonesia terus menurun, karena lebih banyak dikonsumsi ditingkat domestik

(http://www.ico.org/).

Di kota Jakarta perkembangan bisnis kedai kopi mendapatkan

tanggapan positif dari masyarakat, ini terlihat dari semakin maraknya

pengusaha bisnis kedai kopi yang membuka usahanya di kota Jakarta. Tren ini

tidak terlepas dari pengaruh industri hiburan, seperti film dan novel yang

membahas kopi. Terdapat tren positif gerakan mengonsumsi kopi dari anak-

anak muda di Jakarta, terutama sebelum terbitnya buku dan film Filosofi

Kopi. Gaya hidup ngopi semakin kuat setelah kegiatan-kegiatan bertema kopi

seperti festival, pameran, dan event coffee cupping sering diadakan

(http://lifestyle.kompas.com).

Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap kopi merupakan peluang

bagi para pengusaha kedai kopi sehingga mendorong berdirinya kedai kopi di

Jakarta. Semenjak tahun 2015 jumlah kedai kopi di Jakarta mengalami

pertumbuhan sekitar 10% tiap tahunnya. Sampai tahun 2018 diperkirakan

Page 24: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

6

telah terdapat sekitar 1500 kedai kopi yang ada di Jakarta.

(https://www.tribunnews.com/).

Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap kopi menjadikan

Indonesia sebagai sasaran pasar utama dari perusahaan-perusahaan

internasional untuk membuka gerai kedai kopinya di Indonesia, terutama di

ibu kota Jakarta yang budaya ngopi penduduknya sangat tinggi. Terdapat

beberapa kedai kopi (coffee shop) yang menjadi market leader (pemimpin

pasar) yang mendominasi kuantitas gerai kedai kopi di Jakarta.

Tabel 1.1

Market Leader Kedai Kopi di Jakarta Tahun 2019

No Nama Jumlah gerai

1 Starbuck Coffee 218

2 JCO Donuts & Coffee 91

3 Fore Coffee 63

4 The Coffee Bean & Tea Leaf 49

5 Excelso 38

sumber: zomato, 2019

Berdasarkan laporan dari Euromonitor dalam Market Analysis Report:

The Food Service Indonesia Industry, pertumbuhan kafe dengan konsep

restoran di indonesia sejak tahun 2008 mencapai 9 persen setiap tahunnya.

Begitu juga pertumbuhan kafe dengan konsep kedai kopi (coffee shop)

mencapai angka 16 persen setiap tahunnya.

Page 25: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

7

Dengan banyaknya kedai kopi yang muncul peneliti memperhatikan

terdapat kedai kopi yang selalu ramai dikunjungi dan memiliki basis

pelanggan yang loyal, namun disisi lain juga terdapat kedai kopi yang sepi

atau jarang dikunjungi pelanggan. Dengan berkembangnya jumlah kedai kopi

di Jakarta membuat peta persaingan antar pelaku dalam industri ini menjadi

lebih ketat, maka para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki daya saing agar

dapat bertahan. Untuk meningkatkan daya saing para pelaku bisnis kedai kopi

harus kreatif dalam mendesain konsep tempat yang menarik, memberikan

pelayanan dan menciptakan kualitas produk agar menarik konsumen.

Hal tersebut perlu dilakukan karena kini fitur-fitur yang ditawarkan

pada suatu produk tidak cukup untuk mempengaruhi konsumen agar

mengkonsumsi produk secara terus menerus atau bisa dikatakan tidak

mengakibatkan terjadinya niat beli ulang konsumen. Setiap kedai kopi harus

memiliki keunikan atau ciri khasnya sendiri, karena masing-masing kedai kopi

akan saling berkompetisi dengan menciptakan keunggulan bersaing

(competitive advantage) yang berbeda-beda.

Keunggulan tersebut dapat diimplementasikan melalui unsur-unsur dari

experience pada suatu kedai kopi seperti kualitas cita rasa menu yang

disajikan, harga yang terjangkau, lokasi yang mudah diakses, suasana yang

nyaman, ketersediaan wi-fi dan fasilitas-fasilitas lain yang dapat

mendiferensiasikan suatu kedai kopi (coffee shop) dengan pesaingnya.

Konsep pemasaran telah berkembang pesat kepada sebuah experiential

marketing yang diberikan oleh produsen produk kepada konsumennya untuk

Page 26: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

8

menimbulkan pengalaman yang unik dibenak konsumen yang memicu minat

konsumen untuk berkunjung kembali sehingga menimbulkan konsumen yang

loyal dan bersedia merekomendasikan kepada orang lain. Konsep experiential

marketing suatu kedai kopi dapat menjadi menjadi alternatif bagi konsumen

untuk berkunjung kembali, bersedia merekomendasikan ke orang lain,

menjadikan kedai kopi tersebut sebagai priotitas utama serta mengekplorasi

lebih jauh tentang kedai kopi yang dikunjunginya (repurchase intention).

Experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang berbeda

dari konsep lainnya yaitu keseluruhan experience yang diciptakan oleh

perusahaan bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal

dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif

terhadap produk dan jasa (Kartajaya 2003)

Menurut Schmitt (1999) inti dari experiential marketing adalah untuk

membangun hubungan yang langgeng dengan pelanggan melalui 5 (lima)

aspek yaitu panca indera (sense), perasaan (feel), cara berpikir (think),

kebiasaan (act) dan pertalian atau relasi (relate). Semua produk atau jasa yang

ditawarkan oleh sebuah perusahaan harus bisa menyentuh kelima unsur

tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dwi Gusti Andrianto

(2017) menunjukkan bahwa nilai-nilai experiential marketing pelanggan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timbulnya kepuasan dan

repurchase intention pelanggan. Customer experience merupakan hal penting

bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dalam upaya menjawab

Page 27: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

9

kebutuhan dengan melihat bisnis dari perspektif pelanggan, bukan dari

perspektif perusahaan.

Sharma dan Chaubey dalam Jensen (2015:2) mengatakan “The

customer experience has emerged as the single most important aspect in

achieving success for companies across all industries”. Bahwa pengalaman

pelanggan muncul sebagai aspek yang paling penting dalam mencapai

keberhasilan perusahaan pada semua industri.

Jadi apabila konsumen merasa puas terhadap produk/jasa yang telah

diberikan, maka dia akan menunjukan kemungkinan untuk kembali membeli

kepada perusahaan tersebut, yang berujung pada loyalitas konsumen, dan

pelanggan akan cenderung memberikan referensi yang baik terhadap produk

atau jasa kepada orang lain. Tidak pada konsumen yang tidak puas terhadap

produk atau jasa yang diberikan, mereka yang seperti itu justru akan mencari

penyedia produk atau jasa sejenis yang dibutuhkannya pada tempat lain.

Perusahaan seharusnya memperhatikan tingkat experience yang

ditawarkan kepada pelanggannya agar memberikan dampak seperti munculnya

keinginan berkunjung kembali, kesediaan pelanggan merekomendasikan

kepada orang lain, menjadi prioritas utama pelanggan dan munculnya

keinginan untuk mencari tahu lebih dalam tentang perusahan/produk

(repurchase intention).

Menurut Zeithaml (2009) pengertian repurchase intention adalah salah

satu bentuk perilaku (behavioral intention) ketika pelanggan memiliki

keinginan untuk datang mengunjungi dan menggunakan kembali suatu

Page 28: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

10

produk/jasa, melakukan word of mouth yang positif, tinggal lebih lama dari

perkiraan, dan membeli lebih banyak dari perkiraan.

Repurchase intention pelanggan mempunyai manfaat yang banyak bagi

perusahaan. Sikap positif ini dapat berupa word of mouth yang positif. Word

of mouth ini merupakan promosi yang berbiaya murah dan mempunyai efek

yang luar biasa terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu

Repurchase intention yang positif juga mempunyai manfaat untuk dapat

membuat konsumen menjadi loyal terhadap produk atau jasa yang digunakan.

Menurut Fornell (1992) menjelaskan bahwa konsumen atau pelanggan yang

puas akan melakukan kunjungan ulang pada waktu yang akan datang dan

memberitahukan kepada orang lain atas jasa yang dirasakan. Maka dengan

demikian penting bagi konsumen untuk membangun repurchase intention

pelanggan.

Dengan semakin maraknya perkembangan jumlah kedai kopi yang ada

di Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta membuat peneliti ingin

mengetahui lebih lanjut apakah faktor-faktor experiential marketing sebuah

kedai kopi dapat mempengaruhi minat pelanggan untuk datang kembali,

memicu konsumen merekomendasikan kedai kopi tersebut kepada orang lain,

menjadikan brand/produk/perusahaan menjadi prioritas utama pelanggan serta

membuat konsumen ingin mencari tahu lebih dalam tentang

perusahan/produk.

Page 29: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

11

Berdasarkan latarbelakang tersebut yang membuat penulis tertarik

dalam melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Experiential Marketing

terhadap Repurchase Intention” (Studi Kasus Pada Konsumen Kedai

Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang terpenting dalam suatu

penelitian, hal ini diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga

dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara dimensi sense terhadap

repurchase intention?

2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara dimensi feel terhadap

repurchase intention?

3. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara dimensi think terhadap

repurchase intention?

4. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara dimensi act terhadap

repurchase intention?

5. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara dimensi relate terhadap

repurchase intention

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seluruh dimensi dari

experiential marketing (sense, feel, think, act, relate) terhadap repurchase

intention?

Page 30: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

12

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh antara dimensi sense terhadap repurchase

intention

2. Menganalisis pengaruh antara dimensi think terhadap repurchase

intention

3. Menganalisis pengaruh antara dimensi feel terhadap repurchase

intention

4. Menganalisis pengaruh antara dimensi act terhadap repurchase

intention

5. Menganalisis pengaruh antara dimensi relate terhadap repurchase

intention

6. Menganalisis pengaruh antara seluruh dimensi experiential marketing

(sense, feel, think, act, relate) terhadap repurchase intention?

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan

wawasan serta dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah didapat

di bangku kuliah ke dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya

dengan masalah penelitian tersebut.

Page 31: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

13

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi yang

berguna terhadap dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan dibidang

pemasaran, selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan

dalam pengambilan keputusan dan penentuan strategi-strategi selanjutnya

yang lebih efektif untuk dapat memenangkan persaingan dipasar.

Page 32: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh

seorang pemasar dalam upayanya mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaannya. Tercapai atau tidaknya tujuan suatu bisnis ditentukan

pada keahlian mereka dalam bidang pemasaran. Perusahaan sendiri

memerlukan cara untuk dapat mengatur kegiatan pemasarannya agar

sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, untuk itu

perusahaan memerlukan manajemen pemasaran agar dapat mencapai hal

tersebut.

Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:27),

“Marketing is about identifying and meeting human and social needs.

One of the shortrest good definitions of marketing is meeting needs

profitability” Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi singkat pemasaran yang

baik adalah memenuhi kebutuhan profitabilitas.

Pemasaran didefinsikan sebagai suatu aktivitas, serangkaian institusi,

serta proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan nilai

dan bertukar penawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra,

ataupun masyarakat (Kotler dan Keller, 2016:27). Sedangkan menurut

(Lupiyoadi & Hamdani, 2006:6) juga menyatakan bahwa manajemen

Page 33: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

15

pemasaran adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol

program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan

pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju

untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama.

Definisi pemasaran ini didasarkan pada konsep-konsep inti berikut

ini:

a. Kebutuhan, adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan

dasar tertentu. Orang membutuhkan pangan, sandang, rumah, rasa

aman, rasa memiliki, harga diri dan lain- lain untuk tetap hidup.

b. Keinginan dan permintaan. Keinginan adalah kehendak yang kuat

akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan yang lebih mendalam.

Keinginan manusia terus menerus dibentuk oleh kekuatan dan

lembaga- lembaga kemasyarakatan seperti masjid, gereja, sekolah,

keluarga dan perusahaan- perusahaan bisnis.

c. Produk, adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang

untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Kita biasanya

menggunakan istilah produk dan jasa untuk membedakan antara

objek fisik dengan objek yang tak berwujud (intangible).

d. Utilitas, nilai dan kepuasan. Utilitas adalah taksiran konsumen

mengenai kapasitas keseluruhan suatu produk untuk memuaskan

kebutuhannya.

e. Pertukaran, transaksi dan hubungan. Pertukaran adalah tindakan

untuk memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan

Page 34: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

16

menawarkan suatu yang lain sebagai balasannya. Pertukaran yaitu

konsep yang jelas yang mendasari pemasaran. Transaksi adalah unit

dasar dari pertukaran . transaksi merupakan perdagangan nilai- nilai

di antara dua pihak. Transaksi tidak mengharuskan uang sebagai

salah satu nilai yang diperdagangkan atau dipertukarkan pasar.

Konsep pertukaran membawa kita kepada konsep pasar. Pasar terdiri

dari semua pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan atau

keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan

diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau

keinginan tersebut.

f. Pemasar. Pemasar adalah seseorang yang mencari sumber daya dari

orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai

imbalannya

2. Pengertian Manajemen Pemasaran.

Menurut American Marketing Society dalam buku Kotler dan

Keller (2016:28) menyatakan bahwa marketing management as the art

and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing

customers through creating delivering, and communicating superior

customer value. Definisi tersebut menyatakan bahwa manajemen

pemasaran sebagai suatu seni dan ilmu dalam memilih dan mendapatkan

target pasar, juga menjaga dan menumbuhkan pelanggan melalui

penciptaan, pengiriman dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang

unggul.

Page 35: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

17

Menurut Mullins dan Walker (2013:14) menyatakan bahwa

manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,

menerapkan, mengoordinasikan, dan mengendalikan program yang

melibatkan konsepsi, harga, promosi dan distribusi produk, layanan, dan

gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan

pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk tujuan

mencapai tujuan organisasi.

Terdapat perbedaan dalam mendefinisikan manajemen pemasaran

yaitu definisi secara sosial dan definisi secara manajerial. Definsi secara

sosial dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2016) yaitu: “Pemasaran

adalah suatu proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan dengan melalui

proses penciptaan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai kepada orang lain”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah sebuah proses menciptakan, mengkomunikasikan,

memberikan dan melakukan pertukaran yang bernilai bagi konsumen baik

berupa produk atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan

untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun bersama.

3. Perilaku Konsumen

Menurut The American Marketing Associaton (1995) dalam Peter

dan Olson (2010:5) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “The

dynamic interaction of affect and cognition, behavior and environmental

Page 36: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

18

events by which human beings conduct the exchange aspect of their

lives”, yang artinya mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi

yang dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana

manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2000:7) mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai proses yang dilalui seseorang dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan bertindak setelah mengkonsumsi

produk, jasa maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.

Adapun menurut Ma’ruf dalam Nira Kurniyanti (2015) menjelaskan

bahwa perilaku konsumen adalah proses yang terjadi pada konsumen

ketika memutuskan membeli apa yang dibeli, dimana, kapan, dan

bagaimana membelinya.

Menurut Mangkunegara (2002:3) mengemukakan bahwa perilaku

konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang terlibat secara

langsung dalam usaha memperoleh dan mengkonsumsi barang-barang

jasa ekonomis, termasuk juga proses pengambilan keputusan yang

mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan diatas terdapat dua hal

penting dari perilku konsumen, yaitu proses dalam pengambilan

keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam

menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa.

Menurut Philip Kotler (2016) perilaku konsumen dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya:

Page 37: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

19

a. Faktor kebudayaan. Budaya berperan dalam menentukan keinginan

dan tingkah laku yang tercermin dari cara hidup, kebiasaan dan

tradisi dalam permintaan akan barang dan jasa. Dengan demikian

perilaku konsumen satu dengan konsumen lainnya akan berbeda-

beda karena terdapat perbedaan kebudayaan itu sendiri.

b. Faktor sosial. Faktor sosial juga dapat berpengaruh pada tingkah

laku pembeli. Kelompok kecil, keluarga, teman, peran dan status

sosial konsumen akan sangat mempengaruhi produk yang akan

dipilih dan digunakan oleh konsumen.

c. Faktor pribadi. Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap

perilaku konsumen terdiri dari usia dan tahap siklus hidup,

pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan

konsep diri.

d. Faktor psikologis. Terdapat empat faktor psikologi utama yang

dapat mempengaruhi pilihan pembelian seseorang yaitu motivasi,

persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian. Keempat hal

tersebut akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam

pembelian mereka.

Setelah konsumen melewati serangkaian psikologi konsumen dan

karakteristik konsumen, maka konsumen akan melewati proses

keputusan pembelian yang terdiri atas pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca

pembelian

Page 38: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

20

4. Experiential Marketing

a. Definisi Experiential Marketing

Menurut Similansky (2009:5) definisi dari Experiential

marketing (pemasaran pengalaman) adalah proses identifikasi dan

memuaskan kebutuhan pelanggan dan juga aspirasi profitabilitas,

melibatkan klien melalui komunikasi dua arah yang membawa

kepribadian brand menjadi hidup dan meningkatkan nilai ke dalam

kehidupan konsumen yang dituju.

Menurut Kartajaya (2003:166) menjelaskan bahwa experiential

marketing adalah sebuah konsep pemasaran yang ditujukan untuk

menciptakan pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka

dan memberikan feeling yang positif kepada konsumen tentang

produk dan layanan.

Pengertian Experiential marketing menurut Schmitt dalam Amir

Hamzah (2007:22) adalah adalah keadaan ketika pemasar

menawarkan produk dan jasanya dengan merangsang unsur-unsur

emosi konsumen yang menghasilkan berbagai pengalaman bagi

konsumen. Pendekatan pemasaran tersebut dilakukan untuk

menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen saat

akan, sedang dan setelah membeli suatu produk atau jasa.

Thamizhvanan dan Xavier (2013:26) mengatakan bahwa

perilaku masa depan ditentukan oleh pengalaman sebelumnya. Maka

dapat disimpulkan bahwa pengalaman pertama berkunjung konsumen

Page 39: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

21

sangatlah penting. Jika pada pengalaman pertama konsumen sudah

merasa puas dan nyaman, maka akan mempengaruhi minat konsumen

untuk melakukan pembelian ulang dikemudian hari. Dalam dunia

bisnis pengalaman yang dimaksudkan ini biasa disebut dengan

experiential marketing.

Dari beberapa definisi diatas dapat dapat disimpulkan bahwa

experiential marketing merujuk pada pengalaman nyata pelanggan

terhadap brand / product / service untuk meningkatkan brand image /

brand awareness dan membentuk positioning positif perusahaan

kedalam benak konsumen untuk dapat mempengaruhi minat

konsumen untuk melakukan pembelian ulang dan menciptakan

pelanggan yang loyal.

b. Karakteristik Experiential Marketing

Pendekatan yang dilakukan dalam experiential marketing adalah

pendekatan yang mencoba menggeser pendekatan pemasaran

tradisional, pendekatan pemasaran pengalaman menurut Schmitt

(2004:25) mengatakan terdapat 4 kunci karakteristik dari experiential

marketing yaitu:

1) Focus on Customer Experience

Berbeda dengan pemasaran tradisional, experiential

marketing lebih berfokus pada pengalaman pelanggan.

Pengalaman yang terjadi akibat pertemuan, menjalani atau

melewati situasi tertentu. Pengalaman memberikan nilai-nilai

Page 40: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

22

indrawi, emosional, kognitif, perilaku dan relasional yang

menggantikan nilai-nilai fungsional

2) Examing the Consumption Situation

Pemasar eksperensial bersinergi untuk dapat menciptakan

pengalaman dalam mengonsumsi suatu produk. Pelanggan tidak

hanya mengevaluasi suatu produk sebagai produk secara parsial

dan juga tidak hanya menganalisis tampilan dan fungsinya saja,

melainkan pelanggan juga mengevaluasi pengalaman pada saat

mengkonsumsi produk tersebut.

3) Customer are Rational and Emotionals Animals

Bagi para experiential marketers, konsumen adalah sosok

emosional seperti halnya sosok rasional, artinya walaupun

konsumen pada waktu tertentu membuat keputusan atau pilihan

secara rasional tetapi mereka juga memiliki dorongan dan

keinginan secara emosional seperti kepekaan, hasrat, aktualisasi

diri, fantasi dan lain-lainnya.

4) Methods are Electric

Metode yang digunakan dalam mengukur tingkat

pengalaman seseorang bersifat elektik, yaitu tidak dibatasi pada

suatu metode saja, melainkan memilih dan menyesuaikan metode

yang sesuai dengan objek yang diukur. Jadi lebih bersifat

kustomisasi, tergantung pada situasi dan tidak menggunakan

standar yang sama.

Page 41: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

23

c. Dimensi Experiential Marketing

Strategic Experiential Modules (SEMs) oleh Schmitt dan Rogers

(2008) adalah modul yang dapat digunakan untuk menciptakan

berbagai jenis pengalaman yang memuat dimensi dari Experiential

Marketing, yang terdiri dari pengalaman sensori (sense), pengalaman

perasaan / emosi (feel), pengalaman kognitif (think), pengalaman

fisik dan keseluruhan gaya hidup (act) serta pengalaman yang timbul

dari hubungan dengan kelompok referensi tertentu atau kultur

tertentu (relate).

1) Sense (Panca indera)

Sense marketing dalam konteks Experiential marketing

adalah menciptakan sensory terhadap suatu objek melalui kelima

panca indera seperti mata, telinga, lidah, kulit dan hidung

(Kartajaya, 2010). Sense marketing berupaya untuk menyentuh

emosi konsumen melalui pengalaman yang dapat diperoleh

konsumen lewat panca indera seperti penglihatan, penciuman,

perasa, pendengaran, dan peraba yang mereka miliki melalui

produk dan layanan.

Menurut pemaparan Schmitt (2004:99) mengungkapkan

bahwa tujuan dari sense marketing adalah memberikan kesan

kehidupan, kesenangan, keindahan dan kepuasan melalui

stimulus sensory. Stimuli adalah bagaimana kita dapat

memberikan suatu perhatian kepada setiap sensory stimulation

Page 42: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

24

yang kita dapat dan menyimpannya di dalam otak kita sebagai

suatu pengalaman yang tidak kita lupakan.

Fungsi sense bagi konsumen yaitu untuk dapat

mendiferensiasikan produk dengan produk yang lain, untuk

menimbulkan motivasi pembelian produk dan untuk

menciptakan value pada produk atau jasa dalam benak

konsumen.

a) Pembeda

Tujuan utama membentuk pengalaman indera adalah

sebagai pembeda, pengalaman indera berujuan untuk

menampilkan identitas atau ciri khas tertentu yang tampak

melalui stimulus, yakni dengan memberikan perhatian dan

menjadikan informasi agar lebih menarik dari biasanya bisa

melalui musik, warna atau tampilan agar tetap up to date.

Dalam hal ini, empat hal penting yang menunjukkan ciri atau

identitas produk antara lain: properties (gedung, bangunan,

pabrik, kantor dan mesin pabrik), products (fisik produk dan

aspek utama jasa), presentation (tampilan kemasan) dan

publications (brosur, promosi, iklan).

b) Pemberi Motivasi

Sebagai motivator, pengalaman indera bertujuan untuk

memberi motivasi kepada konsumen untuk mencoba produk

dan membelinya. Dalam hal ini, pengalaman indera dapat

Page 43: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

25

diterapkan melalui tiga cara, yaitu: pertama across modalities

dimana pengalaman indera disajikan dengan menggunakan

multi media, dengan mengkombinasikan penampilan,

pendengaran, penciuman dalam menyampaikan informasi, dan

cara kedua dengan across expres dimana pengalaman indera

disajikan menerapkan image (kesan tertentu) pada proroduk

atau jasa, dan cara yang ketiga across space and time, dimana

pengalaman indera disajikan melalui gaya, tema, slogan,

warna, orang yang digunakan dalam iklan, pencahayaan dan

struktur organisasi

c) Pemberi Nilai

Dalam hal ini, pengalaman indera bertujuan untuk

menggabungkan seluruh komponen yang berkaitan dengan

panca indera (atribut, gaya dan tema) sebagai bagian dari

sense strategies (cognitive consistency/sensory variety). Oleh

karena itu, dalam menyediakan nilai yang unik dalam

pengalaman konsumen, setiap perusahaan harus dapat

memahami tipe dari sense yang diinginkan oleh konsumen,

Sense marketing yang diterapkan oleh pelaku usaha pada

dasarnya dapat berdampak positif ataupun negatif terhadap

loyalitas konsumen. Suatu produk dan jasa yang ditawarkan oleh

pelaku usaha dapat tidak sesuai dengan selera konsumen atau justru

dapat membuat konsumen menjadi pelanggan yang sangat loyal

Page 44: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

26

dan berakibat pada harga yang ditawarkan oleh produsen tidak

menjadi masalah bagi konsumen.

2) Feel (Perasaan)

Menurut Andreani (2007) faktor perasaan berbeda dengan

kesan sensorik karena hal ini berkaitan dengan suasana hati dan

emosi jiwa seseorang. Ini bukan sekedar menyangkut keindahan,

tetapi suasana hati dan emosi jiwa yang mampu membangkitkan

kebahagiaan atau bahkan kesedihan

Pendapat dari Lupiyoadi (2013:132) mengemukakan bahwa

feel experience adalah suatu kualitas pelayanan, brand, harga dan

produk yang didapat oleh konsumen terutama pada pelayanan

yang diterapkan oleh perusahaan untuk membangkitkan rasa

emosional positif sehingga konsumen senang datang ke

perusahaan kita sehingga memberikan pengalaman yang berarti.

Saat konsumen merasa senang dengan produk yang

ditawarkan perusahaan konsumen akan menyukai produk dan

perusahaan. Begitu juga sebaliknya, ketika produk yang

ditawarkan perusahaan tidak menimbulkan perasaan senang pada

konsumen, maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut

dan akan memilih untuk beralih ke produk yang lain. Apabila

pelaku usaha dapat menciptakan strategi pemasaran yang dapat

memberi kesenangan positif secara konsisten bagi konsumen,

Page 45: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

27

maka akan membentuk konsumen loyal yang kuat dan bertahan

lama.

Menurut Schmitt (2004:124) emosi dibedakan menjadi dua

jenis yaitu Basic Emotion dan Complexs Emotion. Basic Emotion

misalnya kegembiraan (emosi positif), kemarahan, kekecewaan

dan kesedihan (emosi negatif). Sedangkan Complexs Emotion

adalah kombinasi dari basic emotion. Dalam pemasaran, emosi

yang dihasilkan adalah sesuatu yang kompleks. Salah satu contoh

dari complex emotion adalah nostalgia/kesenangan. Nostalgia

adalah perasaan paling kuat yang digali oleh para pemasar untuk

menghadirkan pengalaman.

Tujuan feel adalah untuk memberikan pengaruh terhadap

perasaan dan emosi pelanggan, sehingga dapat tercipta

pengalaman afektif, yaitu perasaan positif konsumen kepada suatu

merek yang dapat memperkuat. Dalam banyak hal feeling atau

perasaan merupakan akar yang dalam untuk mempengaruhi segala

perilaku, sebab perasaan erat kaitannya dengan emosi. Emosi

sangat mempengaruhi pemikiran seseorang emosi dapat

membentuk dan mempengaruhi penilaian, serta membentuk

perilaku (Kartajaya, 2003:26)

Feel marketing merupakan bagian yang sangat penting

dalam strategi experiential marketing. Komponen feel dapat

dilakukan dengan memberikan service yang baik, serta keramahan

Page 46: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

28

dalam pelayanan. Agar konsumen mendapat feel yang kuat dari

suatu produk atau jasa, maka perusahaan harus dapat

memperhitungkan kondisi emosi konsumen atau

memperhitungkan mood yang sedang dirasakan oleh konsumen.

Produsen perlu memberikan pelayanan yang memuaskan

terhadap pelanggannya, termasuk didalamnya keramahan dan

sopan santun karyawan, pelayanan yang tepat waktu, dan rasa

simpatik yang dapat merangsang timbulnya mood positif

pelanggan. Produk dan jasa yang ditawarkan harus memberikan

memorable experience sehingga akan berdampak positif terhadap

word of mouth, repurchase intention dan loyalitas pelanggan

3) Think (Berfikir)

Menurut pendapat Alma (2013:267) think marketing dapat

mendorong pelanggan untuk berfikir secara kreatif, menilai, dan

mengevaluasi dari suatu merek/produk atau persepsi yang ada di

benak pelanggan tentang produk/merek tersebut sehingga dapat

berpengaruh pada fikiran pelanggan tentang perusahaan tersebut.

Pengalaman ini lebih mengacu pada masa depan, fokus, nilai,

kualitas dan perkembangan, serta dapat ditampilkan melalui hal-

hal yang memberi inspirasi, teknologi dan kejutan.

Think experience berfungsi untuk menciptakan pengalaman

agar pelanggan dapat berfikir tentang produk yang ditawarkan

oleh produsen, kemudian pelanggan dapat memilih produk mana

Page 47: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

29

yang baik untuk dikonsumsi. Think marketing ini bertujuan untuk

memikat konsumen dan menocba membangkitkan rasa ingin tahu

konsumen sehingga kemudian timbul keinginan konsumen

merasakan produk yang kita tawarkan.

Menurut Kartajaya (2003:164) mengemukakan bahwa think

marketing adalah suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan

untuk membawa komoditi menjadi pengalaman (experience)

dengan melakukan customization secara terus menerus. Teknik

kustomisasi tersebut dapat ektif menarik respon positif dari

konsumen dan menimbulkan basis konsumen yang loyal.

Schmitt (2004:148) mengungkapkan bahwa think dapat

digunakan untuk melakukan kampanye pemasaran dengan tipe-

tipe seperti di bawah ini :

a) Sense Of Surprise

Pemberian kejutan diperlukan untuk menjadi stimulus

yang dapat menarik perhatian konsumen dan mengajak

konsumen agar mau berfikir kreatif. Kejutan selalu berada di

luar sesuatu yang umum dan bersifat positif. Unsur surprise

didalam experiential marketing menjadi hal yang sangat

penting karena dengan pengalaman-pengalaman yang

mengejutkan dapat meberikan efek emosional yang dapat

terus membekas dalam benak konsumen dalam jangka waktu

Page 48: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

30

yang lama. Surprise harus dikemas sedemikian unik sehingga

sulit ditiru oleh pesaing

b) A Dose Of Intrigute

Intrik (intrigue) adalah sesuatu yang merupakan

kelanjutan dari kejutan (surprise). Intrigue merangsang

munculnya rasa ingin tau pelanggan, menimbulkan

kekaguman, memberikan tantangan bagi pelanggan,

meninggalkan teka-teki dan pertanyaan, dan sejenisnya. Intrik

dapat berbeda pada setiap individu yang memiliki latar

belakang yang berbeda. Sesuatu yang dianggap menarik oleh

seseorang dapat menjadi membosankan bagi orang lain, ini

bergantung pada pengalaman, minat tingkat pendidikan, dan

keadaan sosialnya.

c) A Smack Provocation

Dengan memberikan provokasi kepada konsumen dapat

enimbulkan perhatian yang luar biasa dari konsumen karena

menstimulasi diskusi diantara pelanggan dan membuat

timbulnya kontroversi. Provokasi dapat berubah menjadi

merugikan jika dilakukan berlebihan seperti melewati batas

batas moral.

Think marketing bertujuan untuk mempengaruhi pelanggan

agar terlibat dalam pemikiran kreatif dan menciptakan kesadaran

lewat proses berfikir yang berdampak evaluasi terhadap

Page 49: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

31

perusahaan. Produsen harus tanggap terhadap kebutuhan dan

keluhan konsumen. Perusahaan dituntut untuk dapat berfikir

kreatif. Salah satunya dengan mengadakan program yang

melibatkan pelanggan.

4) Act (Kebiasaan)

Menurut pendapat Nigam (2012:115) bahwa act experience

dilakukan dalam rangka menciptakan pengalaman pelanggan

yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, pola perilaku, dan

gaya hidup (life style) jangka panjang serta pengalaman-

pengalaman yang terjadi yang merupakan hasil dari interaksi

dengan orang lain.

Serupa dengan pendapat yang dikemukakan Rini (2009)

bahwa Act adalah tindakan individu yang berkaitan dengan

seluruh pikiran dan tubuhnya, yang bertujuan untuk

meningkatkan hidup dan gaya hidupnya. Ketika act marketing

mampu mempengaruhi perilaku dan gaya hidup maka akan

berdampak positif terhadap loyalitas karena merasa produk atau

jasa tersebut sesuai dengan gaya hidupnya. Sebaliknya ketika

konsumen tidak merasa bahwa produk atau jasa tersebut sesuai

dengan gaya hidupnya maka akan berdampak negatif terhadap

loyalitas pelanggan.

Act Marketing merupakan suatu cara untuk membentuk

persepsi pelanggan terhadap suatu produk atau jasa (Kartajaya,

Page 50: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

32

2003). Maksud yang ingin dicapai oleh act marketing yaitu untuk

meningkatkan physical experience, menimbulkan kesan pada

pola perilaku dan gaya hidup, serta memperkaya pola interaksi

sosial dengan strategi yang dilakukan. Perusahaan diharuskan

untuk menciptakan pola perilaku yang dapat memberikan

pengalaman yang bernilai positif dalam benak konsumen

sehingga membuat konsumen ingin melakukan pembelian ulang

produk dan membagikan pengalaman yang didapat dengan

orang terdekatnya.

5) Relate (Pertalian)

Relate merupakan tipe experience yang digunakan untuk

mempengaruhi pelanggan dengan menggabungkan seluruh aspek

yaitu sense, feel, think, dan act serta menitik beratkan pada

menciptakan persepsi yang positif dimata pelanggan Schmitt

dalam Amir Hamzah (2007:23). Tujuan dari menggabungkan

aspek sense, feel, think dan act adalah untuk dapat mengkaitkan

individu dengan apa yang ada diluar dirinya dan

mengimplementasikan hubungan antara other people dan other

social group sehingga dapat memunculkan rasa bangga dan

perasaan diterima oleh komunitasnya.

Menurut Chang (2011) menjelaskan bahwa relate

experience terjadi karena adanya koneksi individu, komunitas

sosial (seperti jenis kelamin, pekerjaan, etnis, dan gaya hidup),

Page 51: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

33

entitas sosial (seperti suku bangsa dan budaya) melalui

pembelian dan penggunaan produk atau jasa tertentu oleh

konsumen.

Tujuan dari pemasaran relate adalah menghubungkan diri

pribadi seseorang kedalam konteks sosial budaya yang terdapat

di suatu merek yang kemudian akan menciptakan suatu identitas

sosial kepada dirinya sendiri. Dimensi relate menjelaskan suatu

hubungan dengan orang lain, kelompok sosial lainnya

(pekerjaan, etnik atau gaya hidup) perhimpunan masyarakat atau

kebudayaan. Konsep relate menarik bagi keinginan individu

untuk mengembangkan dirinya (seperti apa ia dikaitkan dimasa

depan). Mereka menarik kebutuhan untuk dianggap positif oleh

orang lain seperti teman, pasangan, ataupun keluarga.

Relate antara pelanggan dapat diciptakan oleh perusahaan

dengan kontak langsung melalui telepon maupun kontak fisik,

diterima menjadi salah satu bagian dalam kelompok tersebut atau

menjadiannya member sehingga membuat konsumen menjadi

merasa diterima dan tidak segan untuk datang kembali.

Sebaliknya jika hal tersebut tidak dapat terealisasi dalam arti

konsumen merasa diabaikan, maka konsumen akan berfikir ulang

untuk datang kembali atau melakukan pembelian ulang.

Page 52: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

34

d. Experience Providers

Pendapat dari Schmitt dan Rogers (2008:120-129) bahwa

pengalaman pelanggan dapat dilakukan melalui experience providers,

yaitu:

1) Communication

Komunikasi dalam experiential providers adalah promosi

yang dilakukan perusahaan berupa periklanan, magalogs (majalah

dan katalog), brosur dan surat kabar, laporan tahunan dan lain-lain.

2) Visual/Verbal Identity

Seperti halnya communication, visual/verbal identity dapat

digunakan untuk menciptakan merek yang menyentuh sense, feel,

think, act, maupun relate. Kumpulan identity expros terdiri dari

nama, logo dan tanda perusahaan.

3) Product Presence

Product presence expros meliputi desain produk,

pengemasan dan display produk serta karakter merek sebagai

bagian dari pemasaran.

4) Co-branding

Seperti halnya komponen expros lainnya, co-branding

dapat digunakan untuk mengembangkan satu atau beberapa

experiential moduls. Co-branding dalam expros meliputi: event

marketing, sponsorship, partnership, penggunaan produk dalam

film dan bentuk kerjasama lain.

Page 53: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

35

5) Spatial Environments (tempat penjualan)

Tempat penjualan merupakan sebuah tempat

pengekspresian produk atau perusahaan. Tempat penjualan

meliputi desain gedung, kantor, atmosfer perusahaan dan lain-lain.

6) Web Sites dan Elektronic Media

Websites perusahaan dapat dibentuk penciptaan SEMs,

tampilan warna, suara dan kreatifitas menu merupakan bagian

pembentuk pengalaman bagi pengguna situs perusahaan.

7) People

Expros yang terakhir adalah people. People dapat dijadikan

sebagai kekuatan di antara expros yang lainnya, hal ini

dikarenakan keberadaannya sebagai sesuatu yang dinamis,

kemampuannya dalam berinteraksi dengan pelanggan serta

pengaruhnya yang dapat dirasakan secara langsung. People

meliputi tenaga penjual, perwakilan perusahaan, serta personel

lain yang secara lain dapat berinteraksi dengan konsumen.

5. Repurchase Intention

a. Pengertian Repurchase Intention

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 214) menjelaskan bahwa

niat adalah salah satu aspek psikologis yang memiliki efek cukup

besar terhadap sikap perilaku. Niat dapat menjadi sumber motivasi

bagi seseorang yang akan mengarahkan untuk melakukan suatu

kegiatan atau tindakan. Niat beli merupakan kegiatan psikis yang

Page 54: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

36

muncul karena adanya perasaan (afektif) dan pikiran (kognitif)

terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan. Niat beli dapat

diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek yang

membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut

dengan cara membayarnya dengan uang atau pengorbanan.

Menurut Hellier (2003:176) niat membeli ulang adalah

keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada suatu

produk atau jasa berdasarkan apa yang telah diperoleh dari

perusahaan yang sama, melakukan pengeluaran untuk memperoleh

barang dan jasa tersebut dan ada kecenderungan dilakukan secara

berkala.

Repurchase intention konsumen merupakan proses yang

kompleks, niat membeli ulang biasanya berhubungan dengan

perilaku, persepsi, serta sikap dari konsumen. Perilaku pembelian

merupakan kunci bagi konsumen untuk mengakses dan melakukan

evaluasi pada suatu produk. Menurut Kotler dan Keller (2009: 240),

niat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen yang

didalamnya konsumen mempunyai keinginan untuk membeli atau

memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam memilih,

menggunkan atau mengonsumsi atau bahkan menginginkan suatu

produk.

Repurchase intention adalah suatu tahapan terjadinya

ketertarikan untuk membeli suatu produk. Faktor-faktor yang

Page 55: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

37

mempengaruhi niat beli ulang berhubungan dengan perasaan dan

emosi, bila seseorang merasa puas dan senang dalam membeli produk

maka hal itu akan memperkuat niat membeli. Intensi mengunjungi

kembali (repurchase intention) terjadi ketika konsumen memperoleh

kesan yang baik dan kepuasan dari pengalamannya pada saat pertama

kali berkunjung sehingga memutuskan untuk kembali pada waktu

berikut. Munculnya niat konsumen untuk membeli kembali dapat

menjadi salah satu parameter keberhasilan dari suatu perusahaan,

terutama perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

Nikbin (2011) menyatakan repurchase intention adalah suatu

faktor dimana akan mempengaruhi hubungan antara pelanggan dan

perusahaan di masa depan, keuntungan dan kesuksesan perusahaan.

Konsumen yang puas cenderung mengatakan hal-hal baik tentang

merek kepada orang lain, sedangkan konsumen yang kecewa

mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk tersebut (Kotler

dan Keller, 2009).

Repurchase intention merupakan tahapan selanjutnya dari

evaluasi konsumen terhadap produk yang dapat mempengaruhi

repurchase decision (keputusan pembelian) dengan melalui dua

faktor yaitu:

1) Attitude of others

Faktor pertama adalah sikap dari pihak lain. Masukan atau

saran dari pihak lain dapat mempengaruhi keputusan membeli

Page 56: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

38

konsumen, terutama pihak lain tersebut dianggap sebagai orang

yang penting atau orang terdekat.

2) Unexpected situational factors

Faktor kedua adalah situasi yang tidak terduga. Konsumen

membentuk suatu keinginan membeli berdasarkan income,

harga, dan manfaat produk yang sesuai harapan. Namun,

kejadian yang tidak terduga dapat merubah minat beli dari

konsumen, seperti pendapatan yang dipotong, harga yang

meningkat, atau pendapat negatif dari orang lain terhadap produk

yang dibeli (Kotler dan Keller, 2009: 154).

b. Dimensi Repurchase intention

Indikator yang digunakan dalam mengukur repurchase intention

dalam penelitian ini adalah indikator yang dikembangkan oleh

Ferdinand (2002:25-26). Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk yang telah dikonsumsinya.

2) Minat referensial, yakni kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli

oleh orang lain, dengan referensi pengalaman konsumsinya.

3) Minat preferensial, minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan

produk preferensinya

Page 57: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

39

4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang

diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat - sifat

positif dari produk yang diprioritaskan

Sedangkan indikator menurut Kim dan Moon (2008) adalah sebagai

berikut:

1) Keinginan konsumen untuk kembali lagi. Konsumen memiliki

niat untuk melakukan pembelian kembali terhadap suatu

produk atau jasa.

2) Niat konsumen untuk merekomendasikan kepada orang lain.

Konsumen bersedia menceritakan hal positif dan mengajak

orang lain menggunakan suatu produk atau jasa

3) Produk yang akan dibeli menjadi pilihan pertama dibandingkan

dengan produk lain. Konsumen menjadikan sebuah

brand/company sebagai prioritas utama dalam memilih sebuah

produk atau jasa, ini membuat konsumen tidak ingin berpindah

selama brand/company tersebut masih ada.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Keterkaitan Antara Sense Terhadap Repurchase intention

Sense marketing dalam konteks experiential marketing adalah

menciptakan sensory terhadap suatu objek melalui kelima panca indera

seperti mata, telinga, lidah, kulit dan hidung (Kartajaya, 2010). Sense

marketing merupakan salah satu cara untuk menyentuh emosi konsumen

Page 58: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

40

melalui pengalaman yang dapat diperoleh konsumen lewat panca indera

(mata, telinga, lidah, kulit, dan hidung) yang mereka miliki melalui

produk dan servis.

Pada penetilian yang dilakukan Gersom Hendarsono (2013)

variabel sense terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

minat beli ulang. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa faktor

pengalaman melalui panca indera lewat berbagai sentuhan diantaranya

keunikan interior, kesejukan ruangan, alunan musik, rasa produk dan

aroma produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptaya

repurchase intention pelanggan.

Pada saat konsumen datang ke kedai kopi, mata melihat desain

layout yang menarik, hidung mencium aromaterapi, telinga mendengar

alunan musik, dan kulit merasakan kesejukan AC. Pada dasarnya konsep

sense experience yang diterapkan dalam kedai kopi diciptakan oleh

pelaku usaha dapat berpengaruh positif terhadap minat konsumen untuk

berkunjung kembali, munculnya keinginan konsumen untuk memberikan

rekomendasi positif kepada orang terdekatnya dan menjadikan kedai kopi

tersebut sebagai priotitas utamanya serta muncul keinginan mengekplorasi

lebih dalam tentang produk/perusahaan.

2. Keterkaitan Antara Feel Terhadap Repurchase intention

Menurut Andreani (2007) faktor perasaan sangat berbeda dengan

kesan sensorik karena hal ini berkaitan dengan suasana hati dan emosi

jiwa seseorang. Ini bukan sekedar menyangkut keindahan, tetapi suasana

Page 59: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

41

hati dan emosi jiwa yang mampu membangkitkan kebahagiaan atau

bahkan kesedihan

Pada penelitian oleh Caroline Lunnette (2017) secara parsial

variabel feel memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan

repurchase intention pelanggan. Feel adalah suatu perhatian–perhatian

kecil yang ditunjukan kepada konsumen dengan tujuan untuk

menyentuh emosi pelanggan secara luar biasa (Kartajaya, 2004:164).

Feel marketing merupakan bagian yang sangat penting dalam

strategi experiential marketing. Feel dapat dilakukan dengan pelayanan

yang baik, serta keramah-tamahan dalam memperlakukan pelanggan.

Agar konsumen mendapatkan feel yang kuat terhadap suatu produk atau

jasa, maka produsen harus mampu memperhitungkan kondisi konsumen

dalam arti memperhitungkan mood yang dirasakan konsumen.

Kebanyakan konsumen akan menjadi pelanggan apabila mereka merasa

cocok terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, untuk itu diperlukan

waktu yang tepat yaitu pada waktu konsumen dalam keadaan good mood

sehingga produk dan jasa tersebut benar-benar mampu memberikan

memorable experience sehingga berdampak positif terhadap minat beli

ulang pelanggan.

Pelayanan yang memuaskan sangat diperlukan termasuk

didalamnya keramahan dan sopan santun karyawan suatu kedai kopi,

pelayanan yang tepat waktu, dan sikap simpatik yang membuat pelanggan

merasa puas sehingga mendorong minat konsumen untuk berkunjung

Page 60: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

42

kembali, menimbulkan keinginan konsumen untuk memberikan

rekomendasi positif kepada orang terdekatnya dan menjadikan

brand/company tersebut sebagai priotitas utamanya.

3. Keterkaitan Antara Think Terhadap Repurchase intention

Menurut Alma (2013:267) think experience mendorong agar

pelanggan dapat berfikir secara kreatif, menilai, dan mengevaluasi dari

suatu merek/produk atau persepsi pelanggan tentang produk/merek

tersebut sehingga dapat mempengaruhi fikiran pelanggan pada perusahaan

tersebut.

Think marketing adalah suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan

untuk membawa komoditi menjadi pengalaman (experience) dengan

melakukan customization secara terus menerus (Kartajaya, 2003:164).

Tujuan dari think marketing adalah untuk mempengaruhi pelanggan agar

terlibat dalam pemikiran yang kreatif dan menciptakan kesadaran melalui

proses berfikir yang berdampak pada evaluasi ulang terhadap perusahaan,

produk dan jasanya.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Darwin Setyono (2017) faktor

think memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terciptanya

Repurchase Intention pelanggan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa konsep

think yang terdapat di kafe mampu membuat pelanggan merasa tertarik.

4. Keterkaitan Antara Act Terhadap Repurchase intention

Menurut Nigam (2012:115) menjelaskan bahwa act experience

didesain untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang berhubungan

Page 61: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

43

dengan tubuh secara fisik, pola perilaku, dan gaya hidup (life style) jangka

panjang serta pengalaman-pengalaman yang terjadi sebagai hasil dari

interaksi dengan orang lain.

Act Marketing adalah salah satu cara untuk membentuk persepsi

pelanggan terhadap produk dan jasa yang bersangkutan (Kartajaya,

2004:164). Oleh karena itu act dinilai sangat mempengaruhi posisi sebuah

brand didalam benak konsumen, sehingga akan berdampak pada brand

image yang positif atau negatif.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam penelitian Lamongi (2018)

hanya variabel act yang berpengaruh positif terhadap Minat Beli Ulang

konsumen. Ini berarti Act diduga berpengaruh signifikan terhadap minat

Beli Ulang Konsumen terbukti atau dapat diterima.

Ketika act marketing mampu mempengaruhi perilaku dan gaya

hidup pelanggan maka akan berdampak positif terhadap repurchase

intention, word of mouth dan prioritas pelanggan karena pelanggan

merasa produk atau jasa tersebut sesuai dengan gaya hidupnya.

Sebaliknya ketika konsumen tidak merasa bahwa produk atau jasa

tersebut sesuai dengan gaya hidupnya maka akan berdampak negatif

terhadap minat untuk memprioritaskan, repurchase intention dan word of

mouth pelanggan serta minat eksploratif konsumen.

5. Keterkaitan Antara Relate Terhadap Repurchase intention

Relate Marketing merupakan tipe experience yang digunakan untuk

memengaruhi pelanggan dan menggabungkan seluruh aspek, sense, feel,

Page 62: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

44

think, dan act serta menitik beratkan pada penciptaan persepsi positif

dimata pelanggan (Schmitt dalam Amir Hamzah,2007:23). Relate

Marketing adalah salah satu cara membentuk atau menciptakan komunitas

pelanggan dengan komunikasi (Kartajaya,2004:175).

Dalam riset yang dilakukan oleh Cilesti (2018) terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel relate terhadap repurchase intention

konsumen. Relate marketing menggabungkan aspek sense, feel, think, dan

act dengan maksud untuk mengkaitkan individu dengan apa yang ada

diluar dirinya dan mengimplementasikan hubungan antara other people

dan other social group sehingga mereka bisa merasa bangga dan diterima

dikomunitasnya. Relate marketing dapat memberikan pengaruh yang

positif atau negatif terhadap repurchase intention pelanggan. Ketika

relate marketing mampu membuat pelanggan masuk dalam komunitas

serta merasa bangga dan diterima maka akan memberikan pengaruh

positif terhadap minat beli ulang pelanggan tetapi ketika relate marketing

tidak berhasil mengkaitkan individu dengan apa yang ada diluar dirinya

maka konsumen tersebut tidak akan mungkin kembali dan memberikan

dampak yang negatif.

Perusahaan dapat menciptakan relate antara pelanggannya dengan

kontak langsung baik telepon maupun kontak fisik, diterima menjadi

salah satu bagian dalam kelompok tersebut atau menjadi member

sehingga membuat konsumen menjadi senang atau tidak segan untuk

datang kembali serta tidak segan untuk merekomendasikan kepada teman

Page 63: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

45

terdekatnya dan berminat menjadikan brand/company tersebut sebagai

prioritas utamanya. Sebaliknya bila hal tersebut tidak terjadi dalam arti

konsumen merasa terabaikan, maka konsumen akan tidak tertarik untuk

datang kembali menjadi pelanggan tetap dan juga mengakibatkan

konsumen enggan untuk merekomendasikan produk ke orang lain serta

konsumen akan berfikir ulang untuk menjadikannya sebagai prioritas

utama.

Page 64: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

46

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya

teori yang akan digunakan dalam mengkaji penelitian yang sedang dilakukan. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa

beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Jackline

Lamongi,

Willem J.F.A

Tumbuan dan

Sjendry S.R

Loindong

Pengaruh

Experiential

marketing Terhadap

Minat Beli Ulang

Konsumen Di J.Co

Donuts Dan Coffee

Manado Town

Square Manado

(Jurnal Emba Vol.6

No.4 September

2018, Hal. 3038 –

Variabel (X)

Experiential

marketing,

Variabel (Y)

Minat Beli

Ulang

Metode

Analisis:

Regresi Linier

Berganda

Objek Penelitian Secara Parsial Hanya Variabel

Act Experience Yang Berpengaruh Signifikan

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen

Secara Simultan Komponen Experiential

marketing (Sense, Feel, Think, Act, Relate)

Berpengaruh Terhadap Minat Beli Ulang

Konsumen

Page 65: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

47

3047 ISSN 2303-

1174)

Metode

Penelitian:

Deskriptif Dan

Pendekatan

Kuantitatif,

2 Gersom

Hendarsono

dan Sugiono

Sugiharto,

S.E., M.M.

Analisa Pengaruh

Experiential

Marketing Terhadap

Minat Beli Ulang

Konsumen Cafe

Buntos 99 Sidoarjo

(Jurnal Manajemen

Pemasaran vol. 1,

No. 2, (2013) 1-8)

Experiential

marketing (X),

Minat Beli

Ulang (Y)

Metode

Analisis:

Regresi Linier

Berganda

Objek penelitian Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa

Experiential Marketing berpengaruh

signifikan terhadap minat beli ulang

konsumen Café Buntos 99 Sidoarjo.

Komponen sense experience, feel experience,

think experience dan relate experience

berpengaruh signifikan terhadap minat beli

ulang namun untuk komponen act experience

tidak berpengaruh signifikan terhadap minat

beli ulang

3 Caroline

Lunnette

Kepuasan

Experiential

Marketing Terhadap

Minat Beli Ulang Di

Gyu Kaku Galaxy

Mall

(Jurnal Hospitality

dan Manajmen Jasa

Vol 5, No 2, 2017)

Experiential

marketing (X),

Minat Beli

Ulang (Y),

Metode

Analisis:

Regresi Linier

Berganda

Objek penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan

Sense, Feel, Act dan Relate Marketing

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat beli ulang di Gyu Kaku Galaxy Mall,

sedangkan kepuasan Think Marketing

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap minat beli ulang di Gyu Kaku Galaxy Mall.

Page 66: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

48

4 Darwin Setyono

Analisa Pengaruh

Experiential

Marketing Terhadap

Minat Beli

Ulang Konsumen

Konig Coffee & Bar

(Jurnal Hospitality

dan Manajmen Jasa

Vol 5, No 1, 2017)

Experiential

marketing (X)

Minat Beli

Ulang

Konsumen (Y)

Objek Penelitian

Teknik Analisis:

Structural

Equation

Modelling (SEM)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa think

experience, act experience, dan relate

experience berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli ulang, sedangkan sense

experience dan feel experience berpengaruh

positif namun tidak signifikan terhadap minat

beli ulang.

Variabel experiential marketing yang

berpengaruh paling dominan terhadap minat

beli ulang konsumen Konig Coffee & Bar

adalah relate experience. 5 Intan Audrey

Indira Dewi

Pengaruh Customer

Experiences

Terhadap Revisit

Intention Dengan

Mediasi Learning In

Museum Dan Visitor

Satisfaction Di

Museum Wayang

(Jurnal Manajemen Vol. 12 No. 2

November 2015:

160-178)

Customer

Experiences

(X)

Revisit

Intention (Y)

Objek Penelitian

Metode Analisis

Ordinary Least

Squares

Regression

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengalaman pelanggan dalam hal dari lima

dimensi yaitu, sense, feel, think, act, dan relate

memiliki pengaruh positif pada Niat

Mengunjungi Kembali melalui learning In

Museum dan Kepuasan Pengunjung sebagai

variabel mediasi.

Page 67: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

49

6 Ivone

Maulidia

Cilesti dan

Ade Titi

Nifita

Pengaruh

Experiential

Marketing terhadap

Minat Beli Ulang

Pelanggan

(Jurnal Digset

Marketing Vol 3 No

2, 2018)

Experiential

Marketing (X)

Repurchase

Intention (Y)

Metode

Analisis:

Analisis

Regresi Linier

Berganda

Objek Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara

simultan variabel experiential marketing

berpengaruh signifikan terhadap minat beli

ulang,

Sedangkan secara parsial hanya variabel feel

act, relate yang berpengaruh signifikan

terhadap minat beli ulang.

7 Dwi Gusti

Andrianto

Pengaruh

Experiential

Marketing Terhadap

Repurchase

Intention Melalui

Customer

Satisfaction Sebagai

Intervening Variabel

(Studi Pada The

Bagong Adventure

Museum Tubuh

(Jurnal Ilmiah

Mahasiswa FEB,

Universitas

Brawijaya Vol 5, No

2, 2017)

Experiential

Marketing (X)

Repurchase

Intention (Y)

Teknik Analisis:

Partial Least

Square (PLS)

Objek penelitian

Hasil penelitian menyatakan variabel

experiential marketing yang terdiri dari sense,

feel, think, act, dan relate melalui customer

satisfaction memberi dampak positif terhadap

repurchase intention.

Page 68: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

50

8 Andrey Adhy

Kusuma

Pengaruh

Experiental

Marketing terhadap

Repurchase

Intention melalui

Experiental Value

pada Maskapai

Penerbangan Garuda

di Indonesia

(Jurnal Wima Vol 2,

No 3 (2013)

Experiential

Marketing (X)

Repurchase

Intention (Y)

Teknik analisis

data yang

digunakan: Path

Analysis

Objek Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan Experiential

Marketing berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Experiental value,

Experiental value berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Repurchase Intention

Experiential Marketing berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Repurchase Intention

9 Jeon Hyunjin The Effect of

Experiential

Marketing on

Customer

Satisfaction and

Revisit Intention of

Beauty Salon

(Journal of Fashion

Business Vol.17,

No.3, 2013)

Experiential

Marketing (X)

Revisit

Intention (Y)

Teknik analisis:

Path Analysis

(Analisis Jalur)

Objek Penelitian

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa:

Experiential Marketing toko waralaba salon

kecantikan memiliki pengaruh yang signifikan

secara statistik pada Revisit Intention

Experiential Marketing toko waralaba salon

kecantikan telah terbukti statistik berpengaruh

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.

10 Nono

Wibisono dan

Eddy Syah

The Role Of

Experiential

Marketing Towards

Satisfaction And Re-

Experiential

Marketing (X)

Teknik Analisis:

Structural

Equation

Modelling

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap

dimensi Experiential Marketing memainkan

peran penting dalam Satisfaction dan Re-Visit

Intention. Dimensi Act memiliki peran yang

Page 69: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

51

Yahya Intention To Visit A

Tourist Destination

(Journal of Tourism

& Sports

Management (JTSM)

2019 Vol 1 (1) : 1-

14)

Re-Intention

To Visit (Y)

(SEM)

Objek Penelitian

dominan, diikuti oleh dimensi Think dan

Relate, sedangkan peran dimensi Sense dan

Feel adalah minor.

Semua dimensi Experiential Marketing

memiliki dampak terhadap Satisfaction dan

Re-visit Intention.

Page 70: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

52

D. Kerangka Berfikir

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Sense

Experience

(X1)

Think

Experience

(X3)

Relate

Experience

(X5)

Repurchase Intention

(Y)

Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Asumsi Klasik: Uji

Normalitas Uji

Multikolinearitas Uji

Heteroskedastisitas

Analisis Regresi Linear

Berganda

Uji Hipotesis: Uji t (Parsial)

Uji F (Simultan)

Kesimpulan dan Saran

Koefisien Determinasi (R2)

Feel

Experience

(X2)

Act Experience

(X4)

Page 71: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

53

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis

berdasarkan data di lapangan (Prasetya dan Jannah, 2005). Hipotesis juga

merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu

jawaban sementara atas pertanyaan penelitian

Dengan mengacu pada konsep dan teori serta tinjauan pustaka yang

telah diuraikan sebelumnya. Dalam penelitian ini, terdapat enam variabel

yang akan diukur, yaitu sense, feel, think, act, relate dan repurchase

intention. Berangkat dari penelitian yang akan dilakukan, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis 1

H0: β 0

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi

Sense terhadap Repurchase intention

Ha: β 0

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi Sense

terhadap Repurchase intention

2. Hipotesis 2

H0: β 0

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi

Feel terhadap Repurchase intention

Page 72: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

54

Ha: β 0

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi Feel

terhadap Repurchase intention

3. Hipotesis 3

H0: β 0

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi

Think terhadap Repurchase intention

Ha: β 0

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi Think

terhadap Repurchase intention

4. Hipotesis 4

H0: β 0

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi

Act terhadap Repurchase intention

Ha: β 0

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi Act

terhadap Repurchase intention

5. Hipotesis 5

H0: β 0

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi

Relate terhadap Repurchase intention

Page 73: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

55

Ha: β 0

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara dimensi Relate

terhadap Repurchase intention

6. Hipotesis 6

H0: β 0

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara dimensi

Sense, Feel, Think, Act, Relate terhadap Repurchase intention

Ha: β 0

Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara dimensi Sense,

Feel, Think, Act, Relate terhadap Repurchase intention.

Page 74: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan

proposal ini, penulis mengambil lokasi penelitian di kedai Filosofi

Kopi yang beralamat di Jalan Melawai nomor 5, Blok M, Jakarta

Selatan. Dengan mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner

kepada konsumen di kedai Filosofi Kopi.

2. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada variabel independen yaitu

experiential marketing, yang terdiri dari lima indikator yaitu sense,

feel, think, act dan relate serta variabel dependen yaitu repurchase

intention. Yang dianalisis dari konsep marketing yang diterapkan oleh

kedai Filosofi Kopi.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai selesai.

Untuk mendapatkan data peneliti juga melakukan studi pustaka yang

bersumber dari jurnal, berita, maupun artikel yang terkait dengan

permasalahan yang akan diteliti.

Page 75: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

57

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017:80).

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung

di Filosofi Kopi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017:81). Sampel

dalam penelitian ini adalah sebagian dari konsumen yang datang ke

Filosofi Kopi dengan kriteria pernah mengunjungi minimal sebanyak 2

(dua) kali.

2. Metode Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode non probability sampling. Sugiyono (2017:218),

“Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya

orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

Page 76: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

58

memudahkan peneliti menjelajahi obyek / situasi sosial yang diteliti

(Sugiyono 2015:218-219). Pertimbangan dalam pengambilan sampel

ini adalah konsumen yang pernah dan yang sedang berkunjung

minimal 2 (dua) kali ke kedai Filosofi Kopi. Menurut Wibisono (2003)

dalam Riduwan dan Kuncoro (2017) jumlah populasi dalam penelitian

ini tidak diketahui pasti, maka dalam menentukan sampel

menggunakan rumus sebagai berikut:

z2

n = 4(Moe)

2

1,962

n = 4(0,01)

2

n = 96,4

Dimana :

n: Jumlah Sampel

Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel

95%.

Moe : margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang

dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10%.

Maka jumlah sampel yang diteliti adalah dibulatkan menjadi 100

responden.

Page 77: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

59

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut pendapat yang dipaparkan oleh Sugiyono (2017, 225)

bahwa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-

data yang relevan dengan masalah yang ada dapat dengan menggunakan

metode pengumpulan data primer yaitu sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data dan metode pengumpulan data

sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain / dokumen.

1. Data primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan turun

langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti yaitu dilakukan dengan menggunakan

kuesioner (angket) dan observasi (pengamatan):

a. Kuesioner (angket) yaitu suatu pengumpulan data dengan

memberikan daftar pertanyaan berdasarkan indikator-indikator

dari variabel penelitian dimana responden dibatasi dalam

menjawab dengan memberikan daftar jawaban dan responden

hanya bisa menjawab dengan memilih pilihan jawaban yang

telah disediakan. Kuesioner diberikan kepada responden yang

merupakan pelanggan dari Filosofi Kopi yang sedang dan sudah

pernah berkunjung minimal 2 kali.

Page 78: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

60

Skala yang digunakan adalah skala likert (likert scale).

Menurut Sugiyono (2015:168) skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti. Data yang diperoleh dari skala

tersebut berupa data interval. Penelitian untuk masing-masing

variabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skala Likert

Tanda Keterangan Bobot

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

R Ragu-Ragu 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Page 79: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

61

b. Observasi (pengamatan), dilakukan untuk menambah informasi

tentang experiential marketing dan repurchase intention

pelanggan di kedai Filosofi Kopi yang didasari pada realita di

lokasi penelitian.

2. Data Sekunder

Data skunder merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer

yaitu melalui studi kepustakaan dari buku konsentrasi mata kuliah,

jurnal-jurnal ilmiah, website, literatur-literatur, serta publikasi lain

yang layak dijadikan sumber.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

mendeskripsikan karakteristik lokasi penelitian, karakteristik

responden, dan mendeskripsikan hasil penelitian. Analisis inferensial

dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 22. Teknik analisis

data yang akan digunakan oleh peneliti untuk menguji hipotesis

adalah analisis regresi berganda.

Page 80: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

62

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuaatan

hubungan antara variabel atau lebih dan menunjukan arah hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen. Untuk

mempermudah melakukan perhitungan secara sistematik, maka semua

analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan

bantuan program SPSS 22.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan

menggunakan korelasi antar skor tiap butir pertanyaan dengan total

skor konstruk atau variabel. Setelah itu menentukan hipotesis, H0 :

skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total konstruk dan

Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan skor total

konstruk (Ghozali, 2018:51- 54).

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r-hitung

dengan r-tabel signifikan untuk degree of freedom (df) = n-2. Jika r-

hitung lebih besar dari r-tabel dan bernilai positif, maka butir

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,

2018:51- 54)

Page 81: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

63

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika masing-masing pertanyaan dijawab dengan

konsisten (Ghozali, 2018:45-46). Pengukuran reliabilitas dilakukan

dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan

uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70

(Nunnally dalam Ghozali, 2018:46).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2016:156). Untuk mendeteksi

normalitas data dapat juga dilakukan dengan non-parametrik

statistik dengan uji Kolmororov-Smirnov (K-S). Caranya adalah

menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu (Ghozali

2018:30-31):

Hipotesis Nol (H0): Data terdistribusi normal

Hipotesis Alternatif (H1) :Data tidak terdistribusi normal

Page 82: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

64

Berdasarkan contoh yang diberikan Ghozali (2018:30-31),

bila nilai asymp sig (2 tailed) dibawah nilai alpha, maka hipotesis

nol ditolak.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai

berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi sacara individual variabel-

variabel independen banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen.

Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya

diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar

variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.

Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek

kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independen manakah yang

Page 83: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

65

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Kebanyakan data cross section mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Salah satu

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat pada grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID.

Page 84: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

66

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Dengan analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas dan

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta tistik-titik menyebar di

atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:138).

Uji heterokedastisitas juga bisa dilakukan dengan uji Glesjer.

Uji Glesjer mengusulkan untuk cara meregresikan nilai absolut

residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2018:142-144).

Berdasarkan contoh yang diberikan Ghozali (2018:142-144) jika

probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan maka

model regresi tidak mengandung adanya heterokedesitas.

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji t (Uji Secara Parsial)

Menurut (Ghozali, 2018;99) Uji t digunakan untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

Page 85: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

67

secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Adapun

langkah dalam melakukan uji t adalah:

1) Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok

H0 = berarti secara parsial atau individu tidak ada pengaruh

yang signifikan antara X1, X2, X3, X4, X5 dengan Y

H1 = berarti secara parsial atau individu ada pengaruh yang

signifikan antara X1, X2, X3, X4, X5 dengan Y

2) Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (0,05)

3) Membandingkan tingkat signifikan (α= 0,05) dengan tingkat

signifikan t yang diketahui secara langsung dengan

menggunakan program SPSS versi 22 dengan kriteria :

Nilai signifikan t < 0,05 berati H0 ditolak dan H1 diterima,

hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara

individu dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Nilai signifikan t > 0,05 berati H0 diterima dan H1 ditolak,

hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara

individu dan signifikan tidak .mempengaruhi variabel

dependen.

4) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria

sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara individu

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Page 86: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

68

Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara individu

dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

b. Uji F (Uji Secara Simultan)

Menurut (Ghozali, 2018;98) Uji simultan F digunakan

untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama

antara variabel independen (experiential marketing) terhadap

variabel dependen (repurchase intention). Adapun cara melakukan

uji F sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok

H0 = berarti secara simultan atau bersama-sama tidak ada

pengaruh yang signifikan antara X1, X2, X3, X4, X5

dengan Y

H1 = berarti simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang

signifikan antara X1, X2, X3, X4, X5 dengan Y

2) Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (0,05)

3) Membandingkan tingkat signifikan (α= 0,05) dengan tingkat

signifikan F yang diketahui secara langsung dengan

menggunakan program SPSS dengan kriteria :

Nilai signifikan F < 0,05 berati H0 ditolak dan H1 diterima,

hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Page 87: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

69

Nilai signifikan F > 0,05 berati H0 diterima dan H1 ditolak,

hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel

dependen.

4) Membandingkan F hitung dengan F tabel dengan kriteria

sebagai berikut :

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak

dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda karena ingin mengetahui bagaimana variabel

independen (X) dapat mempengaruhi variabel dependen (Y) secara

langsung.

Metode regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah dan

besarnya pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu

terhadap variabel terkaitnya. Adapun model persamaan regresi yang

dapat diperoleh dalam analisis ini adalah :

Page 88: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

70

Y = а + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 +β5 X5 + e

Keterangan:

Y = Nilai dari variabel dependen

a = Constanta

β = Koefisien regresi

X1 = Nilai dari variabel independen pertama

X2 = Nilai dari variabel independen kedua

X3 = Nilai dari variabel independen ketiga

X4 = Nilai dari variabel independen keempat

X5 = Nilai dari variabel independen kelima

e = error

Pada dasarnya analisis regresi adalah untuk memperoleh

persamaan regresi dengan cara memasukan perubahan satu demi satu

sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat sampai dengan

yang paling lemah

5. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2018:97), koefisiensi determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisiensi

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas.

Page 89: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

71

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar dalam

penggunaan koefisiensi determinasi adalah jumlah variabel

independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen.

Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk

menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model

regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai adjusted R

2 dapat naik

atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam

model.

Page 90: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

72

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dikemukakan dalam rangka membantu

menjelaskan pokok subyek dan batasan pengertian untuk variabel-

variabel tersebut. Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari

sekelompok obyek yang diteliti mempunyai variasi antara satu dan

lainnya dalam kelompok tersebut. Berdasarkan dari pokok

permasalahan dan hipotesis penelitian mengenai experiential

marketing terhadap repurchase intention maka variabel-variabel yang

diteliti adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen (X) terdiri dari variabel sense, feel, think, act,

relate

b. Variabel Dependen (Y): repurchase intention

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Independen

1) Panca Indera (Sense)

Sense marketing dalam konteks experiential marketing

adalah menciptakan sensory terhadap suatu objek melalui

kelima panca indera seperti mata, telinga, lidah, kulit dan

hidung (Kartajaya,2010)

2) Perasaan (Feel)

Menurut pemaparan Andreani (2007) faktor perasaan

sangat berbeda dengan kesan sensorik karena hal ini berkaitan

Page 91: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

73

dengan suasana hati dan emosi jiwa seseorang. Ini bukan

sekedar menyangkut keindahan, tetapi suasana hati dan emosi

jiwa yang mampu membangkitkan kebahagiaan atau bahkan

kesedihan

3) Berfikir (Think)

Menurut Alma (2013:267) think experience mendorong

agar pelanggan dapat berfikir secara kreatif, menilai, dan

mengevaluasi dari suatu merek/produk atau persepsi

pelanggan tentang produk/merek tersebut sehingga dapat

mempengaruhi fikiran pelanggan pada perusahaan tersebut.

4) Kebiasaan (Act)

Menurut Nigam (2012, 115) menjelaskan bahwa act

experience didesain untuk menciptakan pengalaman

pelanggan yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, pola

perilaku, dan gaya hidup (life style) jangka panjang serta

pengalaman-pengalaman yang terjadi sebagai hasil dari

interaksi dengan orang lain.

5) Pertalian (Relate)

Relate Marketing merupakan tipe experience yang

digunakan untuk memengaruhi pelanggan dan

menggabungkan seluruh aspek, sense, feel, think, dan act serta

menitik beratkan pada penciptaan persepsi positif dimata

pelanggan (Schmitt dalam Amir Hamzah,2007:23)

Page 92: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

74

b. Variabel Dependen

Nikbin (2011) menyatakan repurchase intention adalah

suatu faktor dimana akan mempengaruhi hubungan antara

pelanggan dan perusahaan di masa depan, keuntungan dan

kesuksesan perusahaan. Konsumen yang puas cenderung

mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain,

sedangkan konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau

mengembalikan produk tersebut (Kotler dan Keller, 2009).

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Experiential

marketing

(Schmitt dan

Roger 2008)

Sense

Desain tata letak kedai Filosofi

Kopi nyaman

Dekorasi ruangan Filosofi Kopi

yang menarik

Pencahayaan ruangan di kedai

Filosofi Kopi menciptakan

suasana nyaman

Cita rasa menu di Filosofi Kopi

sesuai dengan keinginan

konsumen

Tempat duduk di kedai Filosofi

Kopi nyaman digunakan

Ordinal

Feel

Karyawan di Filosofi Kopi ramah

dan sopan

Pelayanan yang diberikan Filosofi

Kopi cepat dan tepat

Ordinal

Think Filosofi Kopi memiliki variasi

menu yang beragam

Filosofi Kopi memberikan

makanan dan minuman dengan

kualitas terjamin

Harga yang dibayarkan sesuai

Ordinal

Page 93: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

75

dengan kualitas produk yang

didapatkan

Lokasi kedai Filosofi Kopi mudah

dijangkau

Dekorasi yang unik dan artistik

membuat pelanggan senang

Act Brand image yang terkenal

menarik minat untuk datang ke

Filosofi Kopi

Berkunjung ke Filosofi Kopi

karena sesuai dengan gaya hidup

Kedai Filosofi Kopi menjadi

tempat yang nyaman untuk

berkumpul bersama orang

terdekat

Konsumen tertarik mencoba menu

lain yang unik

Ordinal

Relate Konsumen merasa diistimewakan

Karyawan memberikan perhatian

khusus dan sigap menangani

keluhan pelanggan

Konsumen merasa diterima

menjadi bagian dari Filosofi Kopi

Ordinal

Variabel Dimensi Indikator Skala

Repurchase

intention

(Ferdinand

2002)

Niat untuk melakukan pembelian

ulang di Filosofi Kopi Ordinal

Pelanggan bersedia memberikan

rekomendasi positif tentang

Filosofi Kopi kepada orang lain.

Ordinal

Pelanggan menjadikan Filosofi

Kopi sebagai prioritas utama Ordinal

Pelanggan mengikuti informasi

tentang Filosofi Kopi Ordinal

Sumber: diolah dari berbagai referensi

Page 94: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

76

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Filosofi Kopi

Filosofi kopi adalah kedai kopi yang diadaptasi dari film layar lebar

berjudul Filosofi Kopi yang tayang pada tahun 2015. Kedai ini beralamat

di jalan Melawai VI, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kedai

Filosofi Kopi beroperasi mulai pukul 11.00 hingga pukul 22.00 pada hari

senin sampai jum'at dan pukul 07.00 hingga pukul 22.00 pada hari sabtu

dan minggu.

Filosofi kopi menyajikan menu yang beragam, mulai dari kopi

dengan berbagai variasi metode seduh dan jenis kopi dari berbagai daerah

di Indonesia seperti dari Bali Kintamani, Flores, Jawa Barat dan daerah

lainnya. Kedai ini juga menyajikan tiga jenis kopi handalan yang menjadi

ciri khas dari Filosofi Kopi yaitu kopi Tiwus, Lestari dan Perfecto. Bagi

pelanggannya yang tidak menyukai kopi, kedai ini juga menyediakan

minuman lainnya seperti minuman cokelat, red velvet dan green tea.

Pelanggan juga dapat menikmati berbagai macam snack yang ditawarkan

seperti singkong goreng, churros, waffle, kentang goreng, dan risoles.

Filosofi Kopi merupakan sebuah kedai kopi satu ruangan yang

ditengah ruangannya terdapat bar kopi yang langsung dapat ditemukan

ketika

Page 95: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

77

pelanggan masuk ke kedai ini. Dengan konsep yang didesain seperti itu

membuat pelanggan dapat berinteraksi dan melihat langsung proses

pembuatan kopi, mulai dari proses kopi diseduh hingga menjadi secangkir

kopi.

Desain interior kedai Filosofi Kopi dibuat dengan nuansa yang

artsy, dipenuhi dengan furnitur, lukisan dari hasil kolaborasi dengan

seniman lokal, poster-poster yang menggantung di dindingnya dan

pencahayaan yang sedikit redup. Dengan desain interior yang memiliki

nilai seni ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dan rasa

nyaman bagi pelanggan yang berkunjung ke Filosofi Kopi.

2. Sejarah Kedai Filosofi Kopi Jakarta

Kedai Filosofi Kopi merupakan kedai kopi yang lahir dari film

dengan judul serupa yang tayang pada tahun 2015 lalu. Kedai kopi ini

didirikan tiga bulan setelah film Filosofi Kopi tayang di bioskop, para

pendiri kedai ini merupakan crew dari film Filosofi Kopi sendiri, yaitu

film Handoko Heryono sebagai produser, Angga Dwimas Sasongko yang

merupakan sutradara dan dua aktor utama film ini yaitu Chicco Jerikho

dan Rio Dewanto. Keempat pendiri ini mengkonsepkan kedai mirip

dengan yang terdapat dalam film.

Tujuan para pendiri membuka kedai Filosofi Kopi adalah untuk

menciptakan brand tentang kopi dan membuat para pecinta kopi merasa

nyaman serta menikmati kopi lokal yang kualitasnya setara dengan kopi

hasil import. Kedai kopi ini juga didirikan untuk menjadi ruang kreativitas

Page 96: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

78

bagi seniman-seniman lokal dengan berkolaborasi membuat desain visual,

funitur dan merchandise untuk kedai Filosofi Kopi.

Pemilihan tempat kedai ini berdiri dikarenakan kawasan Blok M

dan Melawai pernah menjadi tempat yang terkenal dan ramai dikunjungi

dan menjadi kawasan berkumpulnya anak muda. Dengan memilih lokasi

di kawasan Blok M dimana sering menjadi lokasi anak berusia muda

untuk berkumpul maka Filosofi Kopi menargetkan anak usia muda

sebagai target market mereka, walaupun tidak menutup kemungkinan

untuk segmen usia lain datang ke Filosofi Kopi

Para konsumen kedai Filosofi Kopi juga banyak datang dari

kalangan penggemar cerita film Filosofi Kopi, para penggemar ini

memiliki antusias datang ke kedai untuk merasakan sensasi yang sesuai

dengan film yang mereka tonton. Jenis kopi yang disajikan pun persis

seperti yang terdapat dalam film seperti kopi Tiwus dan Ben’s Perfecto,

sesuai dengan cerita dalam film, setiap pengunjung yang memesan kopi

akan diberi kartu filosofi untuk tiap kopi yang dipesan.

Citra dari cerita fiksi dalam film Filosofi Kopi ini yang

membedakan kedai tersebut dengan berb agai kedai kopi lain yang dalam

kurun waktu beberapa tahun terakhir menjamur di Jakarta dan kota-kota

lain di Indonesia. Kedai Filosofi Kopi merupakan kedai kopi pertama di

Indonesia yang dibangun berdasar karya fiksi.

Keberadaan kedai Filkop (Filosofi Kopi) juga menjadi tempat

bertemunya para kaum kreatif. Filosofi Kopi sering menginisiasi ini

Page 97: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

79

dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengajak kolaborasi para

seniman untuk membantu membuatkan desain visual, furnitur dan

merchandise yang terdapat di Filosofi Kopi. Sehingga Filosofi Kopi dapat

menjadi tempat menikmati kopi dengan menghadirkan pengalaman yang

unik dan menyenangkan bagi pelanggan yang berkunjung karena

memiliki ruangan dengan desain visual yang menarik, hasil dari

kolaborasi dengan seniman lokal.

B. Deskripsi Responden

1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Pria 64 64%

Wanita 36 36%

Total 100 100%

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan data yang tersaji didalam Tabel 4.1 diatas, kita dapat

melihat bahwa dari 100 responden yang mengisi kuesioner ini didominasi

oleh kaum pria yakni sebanyak 64 responden atau setara dengan 64%.

Sedangkan jumlah responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 36

responden atau setara dengan 36%.

Page 98: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

80

2. Karakteristik Responden Menurut Usia

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia

Keterangan Jumlah Persentase

< 21 tahun 15 15%

21-25 tahun 67 67%

> 25 tahun 18 18%

Total 100 100%

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa keseluruhan

jumlah responden 100 orang, dengan responden yang berusia remaja atau

kurang dari 21 tahun sebanyak 15 orang atau 15%, mayoritas responden

berusia 21 hingga 25 tahun sebanyak 67 orang atau 67%, dan responden

berusia lebih dari 25 tahun sebanyak 18 orang atau 18%.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengunjung kedai Filosofi

Kopi Jakarta didominasi oleh anak muda, hal ini dikarenakan budaya

nongkrong dan ngopi telah menjadi gaya hidup dikalangan anak muda

terutama pada masyarakat urban yang cenderung konsumtif dan hedonis,

anak muda selalu berusaha mencari tempat nongkrong yang cozy atau

sekedar nyaman untuk berkumpul dan bercengkrama serta dapat menjadi

sarana untuk menunjukan eksistensi dengan membagikan postingan di

akun media sosial yang mereka miliki.

Page 99: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

81

3. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

Tabel 4.3

Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Keterangan Jumlah Persentase

Pelajar 10 10%

Mahasiswa 55 55%

Pekerja 29 29%

Wiraswasta 6 6%

Lainnya - -

Total 100 100%

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 menyatakan bahwa dari 100 responden

sebanyak 10 orang atau 10% adalah Pelajar, 55 orang atau 55 % adalah

Mahasiswa, 29 orang atau 29% adalah Pekerja dan 6 orang atau 6%

merupakan Wiraswasta, dan Pekerjaan Lainnya sebanyak 0 orang atau

0%.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden sebagian besar

berasal dari kalangan mahasiswa, hal ini dikarenakan sudah menjadi gaya

hidup tersendiri dikalangan anak muda di daerah perkotaan (urban)

terutama bagi seorang mahasiswa untuk nongkrong di kafe untuk sekedar

berdiskusi saling bertukar informasi dan menghabiskan waktu bersama

teman, mengadakan rapat tentang suatu event dari organisasi yang

digeluti atau mengerjakan tugas kuliah sambil menikmati secangkir kopi.

Page 100: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

82

C. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas ini adalah pengujian akan tingkat ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Valid tidaknya

suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur itu

mencapai tujuan pengukuran yang akan dikehendaki oleh peneliti. Butir

pertanyaan-pertanyaan atau indikator yang terdapat pada penelitian dapat

dikatakan valid dan dapat diterima apabila nilai r hitung lebih besar dari

nilai r tabel untuk degree of freedom (df) =n-2 Dengan menggunakan

Pearson Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan

valid.

Kemudian, kriteria yang digunakan dalam menentukan valid atau

tidaknya pertanyaan dalam penelitian ini adalah tingkat kepercayaan 95%

(α = 5%), dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang,

maka didapat dari r-tabel 0,195, jika hasil pengujian validitas seluruh

butir pertanyaan yang mempunyai nilai r-hitung yang lebih besar dari

0,195 maka dinyatakan valid dan butir pertanyaan atau indikator tersebut

dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Hasil dari pengujian

validitas masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 101: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

83

a. Experiential Marketing

1) Sense (Panca Indera)

Tabel 4.4

Uji Validitas Sense

Pertanyaan Nilai r table Nilai r hitung Keterangan

SE1 0.195 0.833 VALID

SE2 0.195 0.622 VALID

SE3 0.195 0.671 VALID

SE4 0.195 0.764 VALID

SE5 0.195 0.809 VALID

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hasil uji validitas pada dimensi sense menunjukkan bahwa

seluruh item yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena

nilai Sig dari masing-masing item r-hitung > 0.195.

2) Feel (Perasaan)

Tabel 4.5

Uji Validitas Feel

Pertanyaan Nilai r table Nilai r hitung Keterangan

FE1 0.195 0.910 VALID

FE2 0.195 0.888 VALID

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hasil uji validitas pada dimensi feel menunjukkan bahwa

seluruh item yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena

nilai Sig dari masing-masing item r-hitung > 0.195

Page 102: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

84

3) Think (Berfikir)

Tabel 4.6

Uji Validitas Think

Pertanyaan Nilai r table Nilai r hitung Keterangan

TH1 0.195 0.652 VALID

TH2 0.195 0.651 VALID

TH3 0.195 0.798 VALID

TH4 0.195 0.738 VALID

TH5 0.195 0.825 VALID

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hasil uji validitas pada dimensi think menunjukkan bahwa

seluruh item yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena

nilai Sig dari masing-masing item r-hitung > 0.195.

4) Act (Kebiasaan)

Tabel 4.7

Uji Vliditas Act

Pertanyaan Nilai r table Nilai r hitung Keterangan

AC1 0.195 0.872 VALID

AC2 0.195 0.710 VALID

AC3 0.195 0.845 VALID

AC4 0.195 0.795 VALID

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hasil uji validitas pada dimensi act menunjukkan bahwa

seluruh item yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena

nilai Sig dari masing-masing item r-hitung > 0.195.

Page 103: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

85

5) Relate (Pertalian)

Tabel 4.8

Uji Validitas Relate

Pertanyaan Nilai r table Nilai r hitung Keterangan

RE1 0.195 0.883 VALID

RE2 0.195 0.844 VALID

RE3 0.195 0.871 VALID

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hasil uji validitas pada dimensi relate menunjukkan bahwa

seluruh item yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena

nilai Sig dari masing-masing item r-hitung > 0.195.

b. Repurchase intention

Tabel 4.9

Uji Validitas Rrpurchase intention

Pertanyaan Nilai r table Nilai r hitung Keterangan

REP1 0.195 0.802 VALID

REP2 0.195 0.750 VALID

REP3 0.195 0.835 VALID

REP4 0.195 0.839 VALID

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hasil uji validitas pada variabel repurchase intention

menunjukkan bahwa seluruh item yang ada pada variabel tersebut

adalah valid, karena nilai Sig dari masing-masing item r-hitung >

0.195.

Page 104: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

86

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat kekonsistensian

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian

dengan menghitung nilai Cronbach Alpha dimana suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha > 0,70

(Nunnally dalam Ghozali, 2018:46). Perhitungan koefisien Cronbach’s

Alpha dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22.0.

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dari kelima dimensi pada

experiential marketing (sense, feel, think, act, relate) dan variabel

repurchase intention studi kasus pada kedai Filosofi Kopi.

a. Experiential Marketing

1) Sense (Panca Indera)

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas Variabel Sense

Variabel Croncbach’s

Alpha

N of

Items

Keterangan

Sense 0.794 5 Reliable

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Dari hasil output tabel 4.10 menunjukan Cronbach’s

Alpha sebesar 0.794 memberikan nilai > 0,70, sehingga dapat

disimpulkan untuk instrumental sense adalah reliabel.

Page 105: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

87

2) Feel (Perasaan)

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas Variabel Feel

Variabel Croncbach’s

Alpha

N of

Items

Keterangan

Feel 0.760 2 Reliable

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Dari hasil output tabel 4.11 menunjukan Cronbach’s

Alpha sebesar 0.760 memberikan nilai > 0,70, sehingga dapat

disimpulkan untuk instrumental feel adalah reliabel.

3) Think (Berfikir)

Tabel 4.12

Uji Reliabilitas Variabel Think

Variabel Croncbach’s

Alpha

N of

Items

Keterangan

Think 0.783 5 Reliable

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Dari hasil output tabel 4.12 menunjukan Cronbach’s

Alpha sebesar 0.783 memberikan nilai > 0,70, sehingga dapat

disimpulkan untuk instrumental think adalah reliabel.

4) Act (Kebiasaan)

Tabel 4.13

Uji Reliabilitas Variabel Act

Variabel Croncbach’s

Alpha

N of

Items

Keterangan

Act 0.807 4 Reliable

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Page 106: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

88

Dari hasil output pada tabel 4.13 menunjukan Cronbach’s

Alpha sebesar 0.807 memberikan nilai > 0,70, sehingga dapat

disimpulkan untuk instrumental act adalah reliabel.

5) Relate (Pertalian)

Tabel 4.14

Uji Reliabilitas Variabel Relate

Variabel Croncbach’s

Alpha

N of

Items

Keterangan

Relate 0.835 3 Reliable

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Dari hasil output pada tabel 4.14 menunjukan Cronbach’s

Alpha sebesar 0.835 memberikan nilai > 0,70, sehingga dapat

disimpulkan untuk instrumental relate adalah reliabel.

b. Repurchase intention (Niat Beli Ulang)

Tabel 4.15

Uji Reliabilitas Variabel Repurchase intention

Variabel Croncbach’s

Alpha

N of

Items

Keterangan

Repurchase

Intention 0.817 4 Reliable

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Dari hasil output pada tabel 4.15 menunjukan Cronbach’s

Alpha sebesar 0.817 memberikan nilai > 0,70, sehingga dapat

disimpulkan untuk instrumental repurchase intention adalah

reliabel.

Page 107: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

89

D. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas

hasil data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing

indikator dalam kuesioner.

1. Hasi Variabel Sense (X1)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Sense (X1) yang

terdiri dari 5 pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika dianalisis dengan

menggunakan metode persentase jawaban responden, hasilnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.16

Variabel Deskriptif Sense (X1)

No

Pernyataan

SS S RR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya merasa nyaman dengan

desain tata letak yang dirancang di Filosofi Kopi

30 57 9 4 0

2 Filosofi Kopi memiliki dekorasi ruangan yang sangat menarik

30 59 9 2 0

3 Menurut saya pencahayaan ruangan

di Filosofi Kopi menciptakan suasana menjadi nyaman

28 53 19 0 0

4 Cita rasa makanan dan minuman yang disajikan di Filosofi Kopi

rasanya enak

23 60 15 2 0

5 Menurut saya tempat duduk yang tersedia di Filosofi Kopi nyaman

digunakan

19 47 27 7 0

Total 130 276 79 15 0

Presentase 26% 55,2% 15,8% 3% 0%

Sumber: olahan data kuesioner, 2019

Page 108: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

90

Dari data hasil kuesioner yang telah diolah pada tabel 4.16 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Saya merasa nyaman dengan desain tata letak yang dirancang di

Filosofi Kopi

Desain tata leta filosofi kopi dengan menepatkan posisi bar

ditengah dan menyediakan kursi dan meja dengan jarak yang saling

berdekatan disetiap sisi ruangan yang menghadap ke tembok dan

jendela. Rancangan tata letak ini ternyata telah berhasil membuat

pelanggan merasa nyaman hal ini terlihat dari jumlah mayoritas

responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 57 orang. Lalu diikuti

dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 30 orang dan menjawab

Ragu-Ragu (RR) sebanyak 9 orang.

b. Filosofi Kopi memiliki dekorasi ruangan yang sangat menarik

Dengan konsep dekorasi yang sangat artistik seperti furnitur,

ornamen yang menghiasi seisi ruangan, poster-poster yang

menggantung didinding dan lukisan dari hasil kolaborasi dengan

seniman lokal, ternyata berhasil membuat pelanggan tertarik, hal ini

ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S)

sebesar 59 orang. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS)

sebesar 30 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 9 orang.

c. Menurut saya pencahayaan ruangan di Filosofi Kopi menciptakan

suasana menjadi nyaman

Page 109: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

91

Tingkat pencahayaan di kedai filosofi kopi dengan lampu yang

dominan berwarna kuning sehingga membuat suasana sedikit redup

telah secara positif membuat pelanggan merasa nyaman, hal ini

ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S)

sebesar 53 orang. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS)

sebesar 28 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 19 orang.

d. Cita rasa makanan dan minuman yang disajikan di Filosofi Kopi

rasanya enak

Cita rasa dari beragam menu yang disajikan di Filosofi Kopi

cukup memiliki reputasi yang baik dari berbagai kalangan

pengunjungnya, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang

menjawab Setuju (S) sebesar 60 orang. Lalu diikuti dengan menjawab

Sangat Setuju (SS) sebesar 23 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 15 orang.

e. Menurut saya tempat duduk yang tersedia di Filosofi Kopi

nyaman digunakan

Tempat duduk yang disediakan di kedai Filosofi Kopi sebagian

besar terbuat dari besi dan beberapa dari kayu dengan ukuran

minimalis, kursi yang tersedia di kedai Filosofi Kopi adalah hasil

berkolaborasi dengan seniman lokal dan memiliki desain yang simple,

kursi yang ada di kedai Filosofi Kopi ini dinilai dapat membuat

pelanggan tetap merasa nyaman, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas

responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 47 orang. Lalu diikuti

Page 110: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

92

dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 19 orang dan menjawab

Ragu-Ragu (RR) sebanyak 27 orang.

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.16 secara keseluruhan

menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

sebesar 55,2%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar

26% dan menjawab Ragu-Ragu (R) sebesar 15,8%. Jadi dapat disimpulkan

bahwa secara umum konsep sense yang ada di Filosofi Kopi sudah baik

2. Hasi Variabel Feel (X2)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Feel (X2) yang

terdiri dari 2 pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika dianalisis dengan

menggunakan metode persentase jawaban responden, hasilnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.17

Variabel Deskriptif Feel (X2)

No.

Pernyataan

SS S RR TS STS

5 4 3 2 1

1 Karyawan di Filosofi Kopi

ramah dan sopan

13 74 9 4 0

2 Penyajian makanan dan

minuman yang diberikan Filosofi Kopi cepat dan tepat

14 72 12 2 0

Total 27 146 21 6 0

Presentase 13,5% 73% 10,5% 3% 0%

Sumber: olahan data kuesioner, 2019

Dari data hasil kuesioner yang telah diolah pada tabel 4.17, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Page 111: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

93

a. Karyawan di Filosofi Kopi ramah dan sopan

Keramah-tamahan dan kesopanan dalam melayani pelanggan

telah menjadi kewajiban untuk para karyawan mulai dari kasir, barista,

hingga pramusaji, para karyawan kedai kopi dituntut memberikan

senyum dan sapa untuk setiap pelanggan yang berkunjung, ini akan

menimbulkan perasaan senang sekaligus membuat pelanggan merasa

dihargai dan diterima di kedai Filosofi Kopi, secara umum keramahan

dan kesopanan karyawan kedai Filosofi Kopi dinilai sudah baik, ini

ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S)

sebesar 74 orang, lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS)

sebesar 13 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 9 orang.

b. Penyajian makanan dan minuman yang diberikan Filosofi Kopi

cepat dan tepat

Kecepatan dan ketepatan karyawan dalam menyajikan menu

menjadi faktor penting pada sebuah kedai kopi, penumpukan

pengunjung seringkali terjadi karena keterbaasan jumlah pegawai yang

dimiliki, maka manajer dituntut untuk memperhatikan tingkat

penyajian, jika pelanggan dibuat harus menunggu lama akan berakibat

pada timbulnya mood yang negatif yang dirasakan pelanggan. Secara

umum tingkat kecepatan penyajian pada kedai Filosofi Kopi dinilai

sudah baik, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang

menjawab Setuju (S) sebesar 72 orang, lalu diikuti dengan menjawab

Page 112: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

94

Sangat Setuju (SS) sebesar 14 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 12 orang.

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.17 secara keseluruhan

menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

sebesar 73%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar

13,5% dan menjawab Ragu-Ragu (R) sebesar 10,5%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa secara umum konsep feel pada Filosofi Kopi sudah

baik.

3. Hasi Variabel Think (X3)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Think (X3) yang

terdiri dari 5 pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika dianalisis dengan

menggunakan metode persentase jawaban responden, hasilnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.18

Variabel Deskriptif Think (X3)

No.

Pernyataan

SS S RR TS STS

5 4 3 2 1

1 Menu yang ditawarkan di

Filosofi Kopi memiliki variasi yang sangat beragam

17 72 8 3 0

2 Makanan dan minuman yang disajikan di Filosofi Kopi

memiliki kualitas yang baik

16 80 2 2 0

3 Menurut saya harga yang saya bayarkan sesuai dengan kualitas

makanan dan minuman yang

disajikan

5 60 24 15 0

4 Menurut saya lokasi Filosofi

Kopi mudah untuk dijangkau

25 63 8 4 0

Page 113: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

95

5 Dekorasi yang unik dan artistik membuat saya merasa senang

mengunjungi Filosofi Kopi

3 60 15 19 3

Total 66 335 57 43 3

Presentase 13,2% 67% 11,4% 8,6% 0,6%

Sumber: olahan data kuesioner, 2019

Dari data hasil kuesioner yang telah diolah pada tabel 4.18, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Menu yang ditawarkan di Filosofi Kopi memiliki variasi yang

sangat beragam

Kedai Filosofi Kopi menyediakan menu utama yaitu tujuh

jenis kopi berbasis espresso, tersedia juga beberapa menu lain seperti

kopi tubruk, filter dan minuman non-kopi seperti green tea, red vevet

dan cokelat, selain itu Filosofi Kopi juga menyediakan ragam snack

yang bisa menjadi kudapan yang menemani kopi. Varian menu

tersebut dinilai cukup beragam oleh para pelanggan, ini ditunjukan dari

jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 72

orang. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 17

orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 8 orang.

b. Makanan dan minuman yang disajikan di Filosofi Kopi memiliki

kualitas yang baik

Dengan beragamnya menu makanan dan minuman yang

ditawarkan oleh Filosofi Kopi ternyata dinilai telah memiliki kualitas

yang baik, ini terlihat dari jumlah mayoritas responden yang menjawab

Setuju (S) sebesar 80 orang. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat

Page 114: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

96

Setuju (SS) sebesar 16 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 2 orang.

c. Menurut saya harga yang saya bayarkan sesuai dengan kualitas

makanan dan minuman yang disajikan

Kedai Filosofi Kopi mematok harga untuk menu makanan dan

minuman yang disajikannya mulai dari Rp.19.000 sampai yang

tertinggi yaitu Rp.40.000, pelanggan merasa harga yang ditawarkan

sudah cukup sesuai dengan kualitas makanan dan minuman yang ia

terima, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang menjawab

Setuju (S) sebesar 60 orang. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat

Setuju (SS) sebesar 5 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak

24 orang.

d. Menurut saya lokasi Filosofi Kopi mudah untuk dijangkau

Kedai Filosofi Kopi Jakarta terletak di jalan Melawai nomor 6,

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tepatnya berada di dalam area

kompleks ruko Blok M Square, lokasi kedai Filosofi Kopi ini ternyata

dinilai mudah untuk diakses oleh para pelanggan atau konsumen kedai

Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang

menjawab Setuju (S) sebesar 63 orang. Lalu diikuti dengan menjawab

Sangat Setuju (SS) sebesar 25 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 8 orang.

Page 115: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

97

e. Dekorasi yang unik dan artistik membuat saya merasa senang

mengunjungi Filosofi Kopi

Konsep dekorasi ruangan kedai Filosofi Kopi yang sangat

artistik seperti furnitur, ornamen, poster-poster yang menggantung

didinding dan lukisan dari hasil kolaborasi dengan seniman lokal,

ternyata dinilai telah berhasil membuat pelanggan senang untuk

mengujungi kedai Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas

responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 60 orang. Lalu diikuti

dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 3 orang dan menjawab

Ragu-Ragu (RR) sebanyak 15 orang

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.18 secara keseluruhan

menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

sebesar 67%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar

13,2% dan menjawab Ragu-Ragu (R) sebesar 11,4%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa secara umum konsep think yang terdapat pada kedai

Filosofi Kopi sudah baik.

4. Hasi Variabel Act (X4)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Act (X4) yang

terdiri dari 4 item pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika dianalisis

dengan menggunakan metode persentase jawaban responden, hasilnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 116: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

98

Tabel 4.19

Variabel Deskriptif Act (X4)

No.

Pernyataan

SS S RR TS STS

5 4 3 2 1

1 Brand Image yang sangat terkenal

membuat saya tertarik untuk mengunjungi Filosofi Kopi

18 65 12 3 2

2 Saya datang ke Filosofi Kopi karena merupakan bagian dari

gaya hidup

0 23 46 28 3

3 Menurut saya Filosofi Kopi adalah tempat yang nyaman untuk

berkumpul bersama orang

terdekat

11 75 12 1 1

4 Saya tertarik untuk mencoba

menu-menu lain yang unik di

Flosofi Kopi

11 74 12 1 2

Total 40 237 82 33 8

Presentase 10% 59,25% 20,5% 8,25% 2%

Sumber: olahan data kuesioner, 2019

Dari data hasil kuesioner yang telah diolah pada tabel 4.19, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Brand Image yang sangat terkenal membuat saya tertarik untuk

mengunjungi Filosofi Kopi

Kedai Filosofi Kopi merupakan kedai yang diadaptasi dari film

Filosofi Kopi yang cukup terkenal dikalangan anak muda, sensasi yang

ditawarkan, seperti desain ruangan dan dekorasi dibuat persis dengan

yang ada pada film, sehingga dengan waktu yang cepat kedai Filosofi

Kopi menjadi terkenal terutama dikalangan anak muda dan para

pecinta kopi, dengan tingginya brand image yang dimiliki Filosofi

Page 117: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

99

Kopi ini ternyata mempengaruhi konsumen untuk berkunjung ke kedai

Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang

menjawab Setuju (S) sebesar 65 orang. Lalu diikuti dengan menjawab

Sangat Setuju (SS) sebesar 18 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 12 orang.

b. Saya datang ke Filosofi Kopi karena merupakan bagian dari gaya

hidup

Budaya nongkrong sambil ngopi telah menjadi gaya hidup

dikalangan anak muda yang tinggal di daerah perkotaan, termasuk juga

di kota Jakarta yang pada beberapa tahun terakhir semakin marak

dengan berdirinya kedai kopi, namun adanya gaya hidup ini tidak

menjadi penyebab konsumen mengunjungi kedai Filosofi Kopi, ini

ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang menjawab Tidak

Setuju (TS) sebesar 28 orang. Lalu diikuti dengan menjawab Setuju (S)

hanya sebanyak 23 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 46

orang.

c. Menurut saya Filosofi Kopi adalah tempat yang nyaman untuk

berkumpul bersama orang terdekat

Dengan dekorasi ruangan yang artistik dan tata letak bar, meja

dan tempat duduk yang dibuat tanpa serta menu makanan dan

minuman yang bervariatif, serta keputusan dari Filosofi Kopi tidak

memaang wi-fi demi meningkatkan interaksi antar pelanggan, ternyata

mampu menjadikan kedai Filosofi Kopi sebagi tepat berkumpul yang

Page 118: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

100

nyaman, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang

menjawab Setuju (S) sebesar 75 orang. Lalu diikuti dengan menjawab

Setuju (SS) sebanyak 11 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 12 orang.

d. Saya tertarik untuk mencoba menu-menu lain yang unik di Flosofi

Kopi

Kedai Filosofi Kopi menyediakan menu utama yaitu tujuh jenis

kopi berbasis espresso, selain itu Filosofi Kopi juga menyediakan

menu kopi yang menjadi ciri khas karena hanya ada di Filosofi Kopi

yaitu Ben’s Perfeto dan kopi Tiwus serta tersedia juga beberapa menu

lain seperti kopi tubruk, filter, non-kopi, dan ragam snack yang bisa

menjadi kudapan yang menemani kopi. Dengan tawaran menu yang

cukup beragam tersebut ternyata berhasil merangsang konsumen ingin

mencoba menu lain di Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari jumlah

mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 74 orang. Lalu

diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 11 orang dan

menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 12 orang.

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.19, menunjukan bahwa

mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan sebesar 59,25%. Lalu

diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 10% dan menjawab

Ragu-Ragu (RR) sebesar 20,5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara

umum konsep think yang terdapat pada kedai Filosofi Kopi sudah baik.

Page 119: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

101

5. Hasi Variabel Relate (X5)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Relate (X5)

yang terdiri dari 3 pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika dianalisis

dengan menggunakan metode persentase jawaban responden, diperoleh

hasil seperti disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.20

Variabel Deskriptif Relate (X5)

No.

Pernyataan

SS S RR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya merasa diistimewakan karena mendapatkan perlakuan

yang istimewa

15 42 36 6 1

2 Karyawan Filosofi Kopi

memberikan perhatian khusus

kepada pelanggan dengan

kesigapan dalam menangani keluhan pelanggan

14 54 30 2 0

3 Dengan adanya kontak langsung melalui komunikasi yang lancar

antara pemilik, karyawan dan

pelanggan, saya merasa diterima

menjadi bagian dari Filosofi Kopi

21 48 25 6 0

Total 50 144 91 14 1

Presentase 16,7% 48% 30,3% 4,6% 0,3%

Sumber: olahan data kuesioner, 2019

Dari data hasil kuesioner yang telah diolah pada tabel 4.20, dapat

dijelaskan sebagai berikut

a. Saya merasa diistimewakan karena mendapatkan perlakuan yang

istimewa

Page 120: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

102

Keramah-tamahan karyawan kedai kopi dalam melayani

pelanggan yang datang sangat penting untuk membangun konsumen

yang loyal, karyawan dituntut untuk memberikan perlakuan yang

istimewa kepada setiap pelanggan yang berkunjung, ini bisa dilakukan

dengan memberikan senyuman dan ucapan selamat datang bagi setiap

konsumen yang datang. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan

menunjukan bahwa kedai Filosofi Kopi telah cukup berhasil

memberikan perlakuan yang istimewa sehingga pelanggannya merasa

diistimewakan, ini ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang

menjawab Setuju (S) sebesar 42 orang, lalu diikuti dengan menjawab

Sangat Setuju (SS) sebanyak 15 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR)

sebanyak 36 orang.

b. Karyawan Filosofi Kopi memberikan perhatian khusus kepada

pelanggan dengan kesigapan dalam menangani keluhan pelanggan

Perhatian karyawan dalam menghadapi keluhan pelanggan

adalah faktor penting dalam membentuk kepuasan dan membangun

hubungan jangka panjang dengan pelanggan, kesigapan dalam

menangani keluhan pelanggan akan membuat pelanggan merasa

diterima menjadi bagian dari Filosofi Kopi karena keluhan mereka

didengar, kemampuan karyawan di Filosofi Kopi dalam menangani

keluhan pelanggan dinilai sudah cukup baik, ini ditunjukan dari jumlah

mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 54 orang, lalu

Page 121: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

103

diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 14 orang dan

menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 30 orang.

c. Dengan adanya kontak langsung melalui komunikasi yang lancar

antara pemilik, karyawan dan pelanggan, saya merasa diterima

menjadi bagian dari Filosofi Kopi

Karyawan kedai kopi dituntut untuk melayani konsumen dengan

berkomunikasi dengan baik. Karyawan harus dapat berinteraksi aktif

dengan konsumen lebih sering seperti memberi penjelasan mengenai

menu dan obrolan ringan lainnya mengenai menu yang akan dipesan

oleh pelanggan. dengan interaksi yang lancer ntar karyawan dengan

konsumen akan membangun perasaan senang konsumen sehingga

pelanggan akan merasa ikut menjadi bagian dari kedai Filosofi Kopi,

berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Filosofi

Kopi, menunjukan bahwa interaksi yang dibangun oleh karyawan

Filosofi Kopi kepada konsumen sudah cukup baik, ini ditunjukan dari

jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 48

orang, lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 21

orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 25 orang.

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.20 secara keseluruhan,

menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

sebesar 48%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar

16,7% dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebesar 30,3%. Jadi dapat

Page 122: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

104

disimpulkan bahwa secara umum konsep relate pada kedai Filosofi Kopi

sudah baik.

6. Hasi Variabel Repurchase intention (Y)

Hasil olah data dari pembagian kuesioner kepada 100 responden

dengan kriteria sudah pernah berkunjung lebih dari dua kali ke kedai

Filosofi Kopi Jakarta, maka terkumpulah jawaban dari 100 responden

terhadap variabel Repurchase intention (Y) yang terdiri dari 4 pernyataan,

jawaban yang diperoleh ketika dianalisis dengan menggunakan metode

persentase jawaban responden, hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.21

Variabel Deskriptif Repurchase Intention (Y)

No

.

Pernyataan

SS S RR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya berniat untuk melakukan

pembelian ulang di Filosofi Kopi

17 56 22 5 0

2 Saya bersedia merekomendasikan Filosofi

Kopi kepada orang lain

21 60 15 4 0

3 Saya berminat menjadikan Filosofi Kopi sebagai prioritas

utama

12 40 33 15 0

4 Saya mengikuti informasi

tentang Filosofi Kopi

6 30 35 27 2

Total 56 186 105 51 2

Presentase 14% 46,5% 26,25% 12,75% 0,5%

Sumber: olahan data kuesioner, 2019

Page 123: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

105

Dari data hasil kuesioner yang telah diolah pada tabel 4.21, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Saya berniat untuk melakukan pembelian ulang di Filosofi Kopi

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang dibagikan kepada

pelanggan Filosofi Kopi, terlihat bahwa sebagian besar responden

berminat untuk melakukan pembelian ulang di kedai Filosofi Kopi, ini

ditunjukan dari jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S)

sebesar 56 orang, lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS)

sebanyak 17 orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 22 orang.

b. Saya bersedia merekomendasikan Filosofi Kopi kepada orang lain

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan

Filosofi Kopi, terlihat bahwa sebagian besar responden berminat untuk

melakukan pembelian ulang di kedai Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari

jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 60

orang, lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 21

orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 15 orang.

c. Saya bersedia membayar harga sedikit lebih tinggi dari tempat

lain karena keuntungan dan kualitas yang saya dapatkan di

Filosofi Kopi

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan

Filosofi Kopi, terlihat bahwa sebagian besar responden berminat untuk

melakukan pembelian ulang di kedai Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari

jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 40

Page 124: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

106

orang, lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 12

orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 33 orang.

d. Dengan kualitas dan layanan yang diberikan saya berniat akan

tetap datang ke Filosofi Kopi walaupun harganya naik

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan

Filosofi Kopi, terlihat bahwa sebagian besar responden berminat untuk

melakukan pembelian ulang di kedai Filosofi Kopi, ini ditunjukan dari

jumlah mayoritas responden yang menjawab Setuju (S) sebesar 30

orang, lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 6

orang dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebanyak 35 orang.

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.21 secara keseluruhan

menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

sebesar 46,5%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar

14% dan menjawab Ragu-Ragu (RR) sebesar 26,25%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa secara umum konsep Repurchase intention pada kedai

Filosofi Kopi sudah baik.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada 2 (dua)

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013). Normalitas data

Page 125: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

107

dapat dilihat dengan menggunakan uji Kolmogorof-smirnof. Berikut ini

merupakan hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS versi 22.0

Tabel 4.22

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.77933116

Most Extreme Differences Absolute .054

Positive .044

Negative -.054

Test Statistic .054

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Kolmogorov-

Smirnov di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai hasil signifikansi

sebesar 0,200 yang berada di atas 0,05. Hal ini menunjukkan data

berdistribusi secara normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa uji normalitas

terpenuhi.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dalam

model regresi dapat diketahui dari perhitungan nilai Tolerance serta

Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi disimpulkan tidak

ada masalah multikolonieritas adalah apabila memiliki nilai Tolerance

Page 126: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

108

lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil

dari 10 (Ghozali, 2018).

Tabel 4.23

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleran

ce VIF

1 (Constant)

-6.444 2.303 -2.798 .006

Sense .232 .087 .225 2.671 .009 .645 1.550

Feel .402 .190 .149 2.111 .037 .919 1.088

Think .216 .075 .209 2.888 .005 .874 1.145

Act .243 .091 .201 2.656 .009 .798 1.253

Relate .477 .123 .357 3.888 .000 .544 1.839

a. Dependent Variable: reptot

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Berdasarkan hasil tabel di atas perhitungan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF sense adalah 1,550, feel adalah

1,088, think adalah 1,145, act adalah 1,253, dan relate yaitu 1.839. Ini

menunjukkan tidak ada satu variabel independen pun yang memiliki nilai

VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Hasil

perhitungan juga menunjukkan nilai Tolerance masing-masing variabel

yaitu sense adalah 0,645, feel adalah 0,919, think adalah 0,874, act adalah

0,798, dan relate yaitu 0,544. Ini berarti menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Maka

menurut nilai Tolerance tidak terjadi multikolinearitas dalam model

regresi.

Page 127: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

109

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji gletjser bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik

adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013). Hasil pengujian heterokedastisitas diperlihatkan pada tabel

sebagai berikut.

Tabel 4.24

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Uji Glejser

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) .020

Sense .562

Feel .079

Think .354

Act .502

Relate .312

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.24 diatas, dapat dilihat

pada kolom signifikan menunjukkan bahwa nilai signifikan sense adalah

0,562, feel adalah 0,079, think adalah 0.354, act adalah 0,502, dan relate

adalah 0,312. Ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (independen)

memiliki nilai signikansi lebih besar dari probabilitas 0,05, hal tersebut

menandakan tidak terjadinya heteroskedastisitas.

Page 128: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

110

F. Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)

Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur

besarnya pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel

endogen. Hasil hipotesis yang ada dalam penelitian ini adalah

Tabel 4.25

Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant)

-6.444 2.303 -2.798 .006

Sense .232 .087 .225 2.671 .009 .645 1.550

Feel .402 .190 .149 2.111 .037 .919 1.088

Think .216 .075 .209 2.888 .005 .874 1.145

Act .243 .091 .201 2.656 .009 .798 1.253

Relate .477 .123 .357 3.888 .000 .544 1.839

a. Dependent Variable: reptot

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Berdasarkan hasil uji parsial di atas, dapat terlihat masing-masing

nilai signifikansi dari tiap variabel independen terhadap variabel dependen.

Berikut adalah rincian penjelasan pada masing-masing variabel:

a. Hipotesis 1: Pengaruh Sense terhadap Repurchase intention

Hasil uji t untuk variabel Sense (X1) terhadap repurchase

intention (Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,009 nilai ini lebih

kecil dari 0,05 (0,009 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,671

> 1,989). Maka kesimpulan yang diambil adalah Ha diterima dan H0

Page 129: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

111

ditolak. Hal ini berarti variabel sense berpengaruh secara signifikan

terhadap repurchase intention dari konsumen Filosofi Kopi Jakarta.

Pendapat ini diperkuat oleh hasil penelitian Gersom Hendarsono

(2013) yang berjudul “Analisa Pengaruh Experiential marketing

Terhadap Niat Beli Ulang Konsumen Cafe Buntos 99 Sidoarjo”, yang

menyatakan bahwa secara parsial sense experience berpengaruh

signifikan terhadap Niat Beli Ulang konsumen di Cafe Buntos 99

Sidoarjo.

b. Hipotesis 2: Pengaruh Feel terhadap Repurchase intention

Hasil uji t untuk variabel feel (X2) terhadap repurchase intention

(Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,037 nilai ini lebih kecil dari

0,05 (0,037 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,111 > 1,989).

Maka kesimpulan yang diambil adalah Ha diterima dan H0 ditolak. Hal

ini berarti variabel feel (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

repurchase intention pada konsumen di Filosofi Kopi Jakarta.

Pendapat ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Caroline

Lunnette (2017) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Experiential

Marketing Terhadap Minat Beli Ulang Di Gyu Kaku Galaxy Mall” yang

menyatakan bahwa secara parsial feel experience berpengaruh signifikan

terhadap Minat Beli Ulang Konsumen di Gyu Kaku Galaxy Mall.

c. Hipotesis 3: Pengaruh Think terhadap Repurchase intention

Hasil uji t untuk variabel think (X3) terhadap repurchase

intention (Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,005 nilai ini lebih

Page 130: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

112

kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,888

> 1,984). Maka kesimpulan yang diambil adalah Ha diterima dan H0

ditolak. Hal ini berarti variabel think (X3) berpengaruh secara signifikan

terhadap repurchase intention pada konsumen di Filosofi Kopi Jakarta.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh jurnal dari Dwi Gusti

Andrianto (2017) “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap

Repurchase Intention Melalui Customer Satisfaction Sebagai

Intervening Variabel (Studi Pada The Bagong Adventure Museum

Tubuh)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa think experience

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention.

d. Hipotesis 4: Pengaruh Act terhadap Repurchase intention

Hasil uji t untuk variabel act (X4) terhadap repurchase intention

(Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,009 nilai ini lebih kecil dari

0,05 (0,009 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,656 > 1,984).

Maka kesimpulan yang diambil adalah Ha diterima dan H0 ditolak. Hal

ini berarti variabel think (X4) signifikan terhadap repurchase intention

pada konsumen di Filosofi Kopi Jakarta.

Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian Jackline Lamongi yang

berjudul “Pengaruh Experiential marketing Terhadap Minat Beli Ulang

Konsumen Di J.Co Donuts Dan Coffee Manado Town Square Manado”,

yang menyatakan bahwa secara parsial hanya variabel act experience

yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Minat Beli Ulang

konsumen di J.Co Donuts & Coffee Manado Town Square.

Page 131: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

113

e. Hipotesis 5: Pengaruh Relate terhadap Repurchase intention

Hasil uji t untuk variabel relate (X5) terhadap repurchase

intention (Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,000 nilai ini lebih

kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel (3,888

> 1,984). Maka kesimpulan yang diambil adalah Ha diterima dan H0

ditolak. Hal ini berarti variabel relate (X5) berpengaruh signifikan

terhadap repurchase intention pada konsumen di Filosofi Kopi Jakarta.

Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian Darwin Setyono (2017)

yang berjudul “Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap

Minat Beli Ulang Konsumen Konig Coffee & Bar”, yang menyatakan

bahwa secara parsial variabel relate memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Minat Beli Ulang pelanggan di Konig Coffee & Bar.

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil

keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan dengan

tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0,05). Jika nilai probability F lebih

besar dari alpha 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Selain itu, dapat juga dengan membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka dapat dikatakan bahwa

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

Page 132: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

114

dependen. Sedangkan jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018). Hasil uji

koefisien signifikansi simultan (uji statistik F) sebagai berikut:

Tabel 4.26

Hasil Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 415.204 5 83.041 24.904 .000b

Residual 313.436 94 3.334 Total 728.640 99

a. Dependent Variable: reptot

b. Predictors: (Constant), rtot, tot, ftot, atot, stot

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Hipotesis 6: Pengaruh Experiential marketing terhadap

Repurchase intention

Pengujian secara simultan sense (X1), feel (X2), think (X3), act

(X4), dan relate (X5) terhadap repurchase intention (Y). Dari Tabel 4.26

diperoleh nilai F hitung (24,904) > F tabel (2,31) dan nilai signifikansi

lebih kecil dari probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha diterima

dan H0 ditolak, berarti secara bersama-sama (simultan) sense (X1), feel

(X2), think (X3), act (X4), dan relate (X5) berpengaruh signifikan terhadap

repurchase intention (Y) pada konsumen kedai Filosofi Kopi Jakarta.

G. Analisis Regresi Linier Berganda

Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik

analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan

Page 133: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

115

utnuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu sense, feel, think, act,

dan relate terhadap variabel dependen yaitu repurchase intention. Analisis

regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam

suatu penelitian.

Tabel 4.27

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -6.444 2.303 -2.798 .006

Sense .232 .087 .225 2.671 .009

Feel .402 .190 .149 2.111 .037

Think .216 .075 .209 2.888 .005

Act .243 .091 .201 2.656 .009

Relate .477 .123 .357 3.888 .000

a. Dependent Variable: reptot

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Berdasarkan tabel di atas, hasil persamaan regresi yang telah diperoleh

adalah sebagai berikut

Y = а + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 +β5 X5 + e

Y = -6.444 + 0,232X1 + 0,402X2 + 0,216X3 + 0,243X4 + 0,477X5 + e

Keterangan:

Y = Repurchase intention

a = Konstanta

X1 = Sense

X2 = Feel

X3 = Think

X4 = Act

Page 134: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

116

X5 = Relate

β1 = Koefisien regresi untuk variabel sense

β2 = Koefisien regresi untuk variabel feel

β3 = Koefisien regresi untuk variabel think

β4 = Koefisien regresi untuk variabel act

β5 = Koefisien regresi untuk variabel relate

e = Error

Intepretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) menunjukan bahwa besarnya dari nilai repurchase

intention (Y). Variabel sense, feel, think, act dan relate dinyatakan konstan

dengan nilai repurchase intention sebesar -6.444

2. Nilai koefisien regresi pada variabel sense berpengaruh signifikan yaitu

sebesar, 0,232. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila sense meningkat

maka akan meningkatkan repurchase intention pada konsumen.

3. Nilai koefisien regresi pada variabel feel berpengaruh signifikan yaitu

sebesar, 0,402. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila feel meningkat

maka akan meningkatkan repurchase intention pada konsumen.

4. Nilai koefisien regresi pada variabel think berpengaruh sgnifikan yaitu

sebesar, 0,216. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila think meningkat

maka akan meningkatkan repurchase intention pada konsumen.

5. Nilai koefisien regresi pada variabel act berpengaruh signifikan yaitu

sebesar, 0,243. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila act meningkat

maka akan meningkatkan repurchase intention pada konsumen.

Page 135: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

117

6. Nilai koefisien regresi pada variabel relate berpengaruh signifikan yaitu

sebesar, 0,477. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila relate meningkat

maka akan meningkatkan repurchase intention pada konsumen.

H. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Dalam output SPSS, koefisiensi determinasi terletak pada Tabel model

summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier berganda

sebaiknya R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R square,

karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam

penelitian. Hasil uji koefisiensi determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.28

Hasil Uji Adjusted R Square

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .755a .570 .547 1.826

a. Predictors: (Constant), relate, feel, think, act, sense

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2019

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi di atas menunjukkan

bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,547, yang berarti

kemampuan variabel independen berpengaruh sebesar 54,7%. Hasil ini

menunjukan bahwa 54,7% variabel repurchase intention dapat dijelaskan

oleh variabel sense, feel, think, act, dan relate. Sedangkan sisanya (100% -

54,7% = 45,3%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

Page 136: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

118

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan melalui penggunaan

kuesioner sebagai alat bantu penelitian untuk mendapatkan data melalui

pengumpulan data dan pengolahan data menjadi suatu informasi serta

pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Peneliti menapatkan suatu kesimpulan

dari penelitian mengenai pengaruh experiential marketing terhadap

repurchase intention konsumen sebagai berikut:

1. Variabel sense mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap

repurchase intention.

2. Variabel feel mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap

repurchase intention.

3. Variabel think mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap

repurchase intention.

4. Variabel act mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap

repurchase intention.

5. Variabel relate mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap

repurchase intention.

6. Variabel Experiential marketing yang terdiri dari sense, feel, think, act,

dan relate secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan secara

simultan terhadap repurchase intention.

Page 137: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

119

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, maka ada

berbagai saran yang dikemukakan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a. Berdasarkan hasil analisis regresi, faktor relate (X5) memiliki

pengaruh yang paling dominan terhadap variabel repurchase intention

(Y) dibandingkan faktor-faktor lainnya. Maka disarankan kepada pihak

Filosofi Kopi untuk dapat meningkatkan konsep relate di kedai mereka

dengan memberi perlakuan yang istimewa kepada konsumen, sigap

dalam menangani keluhan yang datang, dan menjaga kommunikasi

yang baik dengan pelanggan sehingga konsumen dapat merasa

diterima menjadi bagian dari Filosofi Kopi, melalui hal tersebut akan

menarik pengunjung untuk datang kembali dan meningkatkan loyalitas

mereka kepada Filosofi Kopi Jakarta.

b. Berdasarkan hasil analisis regresi juga ditemukan bahwa faktor think

(X3) dan act (X4) memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel

repurchase intention (Y). Dari hasil tersebut maka disarankan kepada

manajemen dari Filosofi Kopi untuk tetap menjaga agar kualitas

makanan mereka selalu baik, terus memberikan inovasi menu yang

unik agar lebih bervariasi, mempertahankan brand image mereka yang

sangat baik serta mempertahankan keunikan dekorasi dan desain

Page 138: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

120

interior ruangan sehingga tetap memberikan kenyamanan bagi

pelanggan di kedai Filosofi Kopi Jakarta.

2. Bagi penelitan lebih lanjut, peneliti dapat menguji kembali atau

menggunakan model penelitian ini dengan model analisis yang berbeda.

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel penelitian dengan

sampel dan populasi yang lebih besar serta dapat menggunakan variabel-

variabel lain yang dapat mempengaruhi repurchase intenion konsumen.

Sehingga diharapkan dapat menemukan hal-hal baru yang dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang

pemasaran.

Page 139: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

121

DAFTAR PUSTAKA

Aeki-aice.org. "Tabel Konsumsi Kopi Indonesia", diakses dari http://www.aeki-

aice.org/tabel_konsumsi_kopi_indonesia_aeki.html pada 2 Juni, 2019

Andrianto, Dwi Gusti. 2017. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap

Repurchase Intention Melalui Customer Satisfaction Sebagai Intervening

Variabel (Studi Pada The Bagong Adventure Museum Tubuh. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya Vol 5, No 2

Arun Thamizhvanan. 2013. Determinants of Customers’ Online Purchase

Intention: an Empirical Study in India. Journal of Indian Business

Research, 5(1): 17-32.

Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Kopi Indonesia. Jakarta. Badan Pusat

Statistik.

Badan Pusat Statistik. Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh 5-17 Persen, diakses dari

https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/02/06/1619/ekonomi-indonesia-

2018-tumbuh-5-17-persen.html pada 6 Mei, 2019

Cilesti, Ivone Maulidia. 2018. Pengaruh Experiential Marketing terhadap Minat

Beli Ulang Pelanggan. Jurnal Digset , Vol 3 No 2

Davoud Nikbin, M. M. 2011. The Impact Of Firm Reputation On Customers’

Responses To Service Failure: The Role Of Failure Attributions. Business

Strategy Series, 12(1): 19-29.

Euromonitor. Consumer Foodservice In Indonesia diakses dari

https://www.euromonitor.com/consumer-foodservice-in-indonesia/report

pada Juli 2019

Ferdinand, A. (2002). Manajemen pemasaran (1st ed.) Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Fornel, C. (1992). A national customer satisfaction barometer: The swedish

experience. Journal of Marketing, Vol 56(1): 6-21

Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hendarsono, G. 2013. Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Niat

Beli Ulang Konsumen Cafe Buntos 99 Sidoarjo. Jurnal Manajemen

Pemasaran, Vol 1, No.2: 1-8

Page 140: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

122

Hyunjin, J. 2013. The Effect of Experiential Marketing on Customer Satisfaction

and Revisit Intention of Beauty Salon. Journal of Fashion Business, Vol

17, No 3

Hyunsik Kim, B. C. 2013. The Influence of Customer Experience Quality on

Customers. Services Marketing Quarterly, 322-338.

International Coffee Organitation. Total Production By All Exporting Countries.

diakses dari http://www.ico.org/prices/po-production.pdf pada 04 Juni,

2019

Kartajaya, H. 2003. Marketing In Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kartajaya, H. 2004. The 18 Guiding Principles Marketing in Venus. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Kartajaya, H. 2010. Connect! Surfing new Wave Marketing. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kemendikbud.go.id, diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/ pada 05 Juni,

2019

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009 .Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga

Belas, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management. New Jersey:

Pearson.

Kusuma, Andrey Adhy. 2013. Pengaruh Experiental Marketing terhadap

Repurchase Intention melalui Experiental Value pada Maskapai

Penerbangan Garuda di Indonesia. Jurnal Wima, Vol 2, No 3

Lamongi, J. 2018. Pengaruh Experiential marketing Terhadap Minat Beli Ulang

Konsumen Di JCO Donuts dan Coffee Manado Town Square . Jurnal

Emba, 6(4): 3038-3047.

Lifestyle.kompas.com, "Budaya Nongkrong di Kedai Kopi yang Tak Pernah

Pudar" diakses dari

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/10/081400420/budaya-

nongkrong-di-kedai-kopi-yang-tak-pernah-pudar pada 13 Juni, 2019

Lunnette, C. 2017. Kepuasan Experiential Marketing Terhadap Minat Beli Ulang

Di Gyu Kaku Galaxy Mall. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, Vol

5, No 2

Page 141: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

123

Mangkunegara, A. 2002. Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Bandung: Refika

Aditama.

Mowen, John C. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Mullins, John W dan Walker Jr, Orville C. 2013. Marketing Management:

A Strategic Decision-Making Approach, 8th Edition, McGraw-Hill

International Edition

Nigam, A. 2012. Modeling Relationship between Experiential Marketing,

Experiential Value and Purchase Intensions in Organized Quick Service

Chain Restaurants Shoppers Using Structural Equation Modeling

Approach. Journal of Commerce and Trade, 18-25.

Nur Amira, R. R. 2015. Pengaruh Food Quality Terhadap Customer Satisfaction

dan Behavioral intentions: Studi Kausal dan Analisis QFD. Fokus

Manajerial, 147-156.

Rambat, Lupiyoadi, dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi

Kedua. Jakarta; Salemba Empat.

Riduwan, & Kuncoro, E. A. 2017. Cara Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.

Rini, E. S. 2009. Menciptakan Pengalaman Konsumen Dengan Experiential

Marketing. Jurnal Manajemen Bisnis, 15-20.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta, PT

Indeks.

Schmith, Bernd H. 1999. Experiential Marketing: How to Get Customers to

Sense, Feel, Think, Act, Relate to Your Company and Brands. Free Press.

Schmitt, Bernd H. 2008. Handbook on Brand and Experience Management.

Edward Elgar Pub

Setyono, D. 2017. Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Minat Beli

Ulang Konsumen Konig Coffee & Bar. Jurnal Hospitality dan Manajmen

Jasa, Vol 5, No 1

Simamora, B. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Similansky, S. 2009. Experiential marketing: A Practical Guide to Interactive

Brand Experiences. Kogan Page.

Page 142: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

124

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Tirto.id, "Kota Yang Hidup Dari Kopi", diakses dari https://tirto.id/kota-yang-

hidup-dari-kopi-bmKx pada 13 Juni, 2019

Usi Usmara.2008. Pemikiran Kreatif Penasaran. Yogyakarta: Amara Books

Valarie A. Zeithaml, L. L. 1996. The Behavioral Consequences of Service

Quality. Journal of Marketing 60(2), 31-46.

Wartakota.tribunnews.com,"Kedai Kopi Terus Tumbuh di Jakarta dan Sekitarnya

Diperkirakan Ada 1500 Kedai Kopi", diakses dari

https://wartakota.tribunnews.com/2018/07/06/kedai-kopi-terus-tumbuh-di-

jakarta-dan-sekitarnya-diperkirakan-ada-1500-kedai-kopi pada 15 Juni,

2019

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner dan Dwayne D. Gremler. 2009. Services

Marketing –Integrating Customer Focus Across The Firm (5 th ed). New

York: McGraw-Hill

Page 143: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

125

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

Page 144: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

126

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

Kepada Yth.

Responden Penelitian

Di tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Panji Rama Satria mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengadakan

penelitian untuk skripsi yang sedang saya susun.

Kuesioner ini dibuat untukmenyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Pengaruh

Experiential marketing terhadap Repurchase intention (Studi Kasus Pada

Konsumen Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan)”

Saya memohon partisipasi saudara/i untuk memberikan informasi melalui

kuesioner ini. Semua informasi yang diperoleh dari kuesioner ini akan digunakan

untuk kepentingan penelitian ini.

Partisipasi saudara/i merupakan kunci keberhasilan penelitian ilmiah ini. Atas

kesediaan partisipasi saudara/i untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima

kasih. Semoga para responden selalu dimudahkan segala urusannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Hormat saya

Panji Rama Satria

Page 145: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

127

A. Screening Questions

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada

suadara/i untuk menceklis (√) pernyataan berikut ini:

Apakah anda pernah mengunjungi kedai Filosofi Kopi (Melawai) lebih dari

satu kali?

a. Pernah

b. Tidak Pernah

*Jika jawabannya adalah Ya, Anda dapat melanjutkan mengisi kuesioner ini.

Namun jika Tidak, pengisian kuesioner cukup sampai disini

B. Data Responden

1. Nama Lengkap:

2. Usia :

a. 18 – 20 tahun

b. 21 – 25 tahun

c. > 25 tahun

3. Jenis Kelamin:

a. Pria

b. Wanita

4. Pekerjaan :

a. Pelajar

b. Mahasiswa/i

c. Pekerja

d. Wirausaha

e. Lainnya: ……

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah daftar pernyataan berikut dengan cara memberi tanda checklist (√) pada

salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu/Saudara.

Tidak ada jawaban benar atau salah, peneliti lebih melihat angka-angka

terbaik dari persepsi Bapak/Ibu/Saudara.

2. Jawaban tersedia berupa huruf yang mempunyai arti sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-Ragu

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

Page 146: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

128

Experiential marketing (X)

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling tepat, pada alternatif

jawaban berikut:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RR = Ragu-Ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Dimensi Indikator

a. Sense Jawaban

No Keterangan SS S RR TS STS

1 Saya merasa nyaman dengan desain tata

letak yang dirancang di Filosofi Kopi

2 Filosofi Kopi memiliki dekorasi ruangan

yang sangat menarik

3 Menurut saya pencahayaan ruangan di

Filosofi Kopi menciptakan suasana

menjadi nyaman

4 Cita rasa makanan dan minuman yang

disajikan di Filosofi Kopi rasanya enak

5 Menurut saya tempat duduk yang tersedia

di Filosofi Kopi nyaman digunakan

b. Feel

6 Karyawan di Filosofi Kopi ramah dan

sopan

7 Penyajian makanan dan minuman yang

diberikan Filosofi Kopi cepat dan tepat

c. Think

8 Menu yang ditawarkan di Filosofi Kopi

memiliki variasi yang sangat beragam

9 Makanan dan minuman yang disajikan di

Filosofi Kopi memiliki kualitas yang baik

10 Menurut saya harga yang saya bayarkan

sesuai dengan kualitas makanan dan

minuman yang disajikan

11 Menurut saya lokasi Filosofi Kopi mudah

untuk dijangkau

12 Dekorasi yang unik dan artistik membuat

saya merasa senang mengunjungi Filosofi

Kopi

d. Act

13 Brand Image yang sangat terkenal

membuat saya tertarik untuk mengunjungi

Filosofi Kopi

Page 147: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

129

14 Saya datang ke Filosofi Kopi karena

merupakan bagian dari gaya hidup

15 Menurut saya Filosofi Kopi adalah tempat

yang nyaman untuk berkumpul bersama

orang terdekat

16 Saya tertarik untuk mencoba menu-menu

lain yang unik di Flosofi Kopi

e. Relate

17 Saya merasa diistimewakan karena

mendapatkan perlakuan yang istimewa

18 Karyawan Filosofi Kopi memberikan

perhatian khusus kepada pelanggan dengan

kesigapan dalam menangani keluhan

pelanggan

19 Dengan adanya kontak langsung melalui

komunikasi yang lancar antara pemilik,

karyawan dan pelanggan, saya merasa

diterima menjadi bagian dari Filosofi Kopi

Repurchase intention (Y)

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling tepat, pada

alternatif jawaban berikut:

SS = Sangat Setuju (5)

S = Setuju (4)

RR = Ragu-Ragu (3)

TS = Tidak Setuju (2)

STS = Sangat Tidak Setuju (1)

Dimensi Indikator

No Keterangan Jawaban

20 Saya berniat untuk melakukan

pembelian ulang di Filosofi Kopi

21 Saya bersedia memberikan

rekomendasi positif tentang Filosofi

Kopi kepada orang lain

22 Saya akan menjadikan kedai Filosofi

Kopi sebagai prioritas utama

23 Saya mengikuti informasi tentang

kedai Filosofi Kopi

Page 148: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

130

Lampiran 3: Tabulasi Jawaban Kuesioner

A. Sense (Panca Indera)

Sense (Panca Indera) Total

SE1 SE2 SE3 SE4 SE5

3 3 4 3 3 16

4 5 5 4 4 22

5 5 5 4 5 24

5 4 5 4 5 23

4 5 5 4 3 21

3 4 3 3 4 17

4 4 4 3 3 18

5 5 5 5 5 25

4 5 4 4 3 20

4 5 3 4 3 19

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 4 19

4 4 4 4 3 19

4 5 4 4 4 21

4 5 3 4 3 19

4 4 3 4 3 18

4 4 4 4 4 20

5 5 5 4 4 23

4 4 4 4 3 19

Page 149: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

131

4 5 3 4 4 20

5 4 4 4 3 20

4 5 4 4 4 21

4 4 3 4 4 19

5 4 4 3 4 20

5 5 4 4 4 22

4 5 5 5 5 24

4 5 4 4 4 21

5 4 4 4 4 21

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 4 23

4 4 4 4 4 20

5 5 3 4 4 21

4 4 4 4 4 20

5 5 3 4 3 20

4 2 4 4 3 17

3 3 4 4 4 18

5 4 5 4 4 22

2 2 4 2 2 12

5 5 4 5 3 22

4 4 4 5 3 20

5 4 4 4 4 21

5 4 4 5 5 23

4 5 4 4 4 21

Page 150: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

132

4 4 4 5 4 21

4 4 4 3 4 19

4 4 4 5 4 21

2 4 3 3 2 14

4 5 4 4 4 21

4 4 5 3 3 19

4 4 4 4 4 20

3 2 4 3 4 16

5 5 5 5 5 25

3 3 4 4 3 17

3 4 4 3 3 17

4 4 3 4 2 17

3 4 4 3 2 16

4 4 4 4 2 18

4 5 4 4 4 21

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 3 19

5 5 4 4 4 22

4 5 4 4 4 21

5 5 5 5 5 25

4 4 4 3 3 18

5 5 4 4 4 22

4 5 5 4 5 23

4 4 4 4 2 18

Page 151: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

133

4 5 4 4 4 21

5 4 4 5 4 22

4 4 3 4 3 18

4 4 4 4 3 19

5 4 5 5 5 24

3 4 3 4 3 17

4 4 5 4 3 20

5 4 4 4 4 21

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 4 24

2 3 3 3 2 13

4 5 4 4 5 22

5 4 5 5 5 24

5 4 4 4 4 21

4 4 4 4 3 19

5 4 5 4 5 23

4 4 3 4 3 18

4 5 4 5 4 22

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

4 3 4 4 5 20

5 4 4 5 5 23

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 4 19

Page 152: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

134

5 4 5 4 4 22

5 4 5 4 5 23

4 4 3 4 3 18

4 5 4 4 5 22

4 4 4 3 3 18

3 4 3 2 2 14

5 4 5 5 5 24

4 4 5 5 4 22

3 4 3 4 4 18

B. Feel (Perasaan)

Feel (Perasaan) Total

F1 F2

2 3 5

4 4 8

4 3 7

4 4 8

4 4 8

3 3 6

4 4 8

5 5 10

4 4 8

4 4 8

4 4 8

Page 153: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

135

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

2 3 5

4 4 8

4 4 8

4 3 7

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 3 7

4 4 8

5 4 9

4 4 8

4 4 8

2 3 5

4 4 8

4 4 8

4 4 8

3 3 6

4 4 8

4 4 8

Page 154: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

136

4 4 8

4 4 8

3 3 6

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

3 2 5

5 4 9

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 5 9

3 4 7

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

3 4 7

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

5 5 10

Page 155: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

137

4 4 8

5 4 9

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 3 7

4 4 8

4 4 8

5 4 9

4 4 8

5 4 9

4 4 8

3 2 5

4 4 8

3 4 7

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 5 9

4 4 8

4 4 8

4 4 8

4 4 8

Page 156: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

138

3 4 7

4 4 8

4 5 9

4 4 8

4 4 8

4 4 8

5 4 9

4 4 8

3 2 5

4 4 8

4 4 8

4 4 8

5 5 10

4 4 8

4 4 8

2 3 5

4 4 8

C. Think (Berfikir)

Think Total

T1 T2 T3 T4 T5

4 5 4 4 4 21

2 4 4 2 2 14

4 4 3 3 3 17

Page 157: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

139

5 4 2 4 4 19

4 4 4 5 4 21

4 4 3 4 3 18

4 5 4 4 4 21

5 5 4 5 4 23

4 4 3 4 4 19

4 4 4 5 4 21

4 4 3 4 3 18

4 4 3 3 2 16

4 4 4 4 5 21

4 4 2 2 2 14

3 4 3 3 3 16

4 4 3 4 4 19

4 5 4 4 4 21

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 2 18

3 4 3 4 3 17

4 4 2 2 2 14

4 4 4 3 3 18

4 4 4 4 2 18

4 4 4 5 4 21

4 5 4 4 4 21

5 5 5 5 4 24

4 4 4 5 4 21

Page 158: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

140

4 4 4 5 4 21

4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 4 22

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 3 18

5 4 4 4 2 19

5 4 4 4 4 21

4 4 2 4 2 16

4 4 4 5 4 21

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 1 17

5 4 4 4 4 21

3 4 4 4 3 18

4 4 3 4 3 18

5 5 4 4 4 22

4 4 4 5 4 21

4 4 4 3 3 18

3 3 3 4 4 17

5 5 4 4 4 22

4 4 3 4 3 18

4 5 4 5 4 22

4 4 2 4 2 16

4 4 4 5 4 21

4 4 2 4 2 16

Page 159: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

141

5 5 4 5 4 23

4 4 2 4 2 16

4 4 2 2 2 14

4 4 4 5 4 21

4 4 2 4 1 15

4 4 3 4 4 19

5 5 4 5 4 23

3 4 3 4 4 18

4 4 3 4 3 18

4 4 4 4 2 18

3 4 3 4 3 17

2 2 2 2 1 9

4 4 3 3 4 18

4 4 4 4 2 18

4 4 4 4 4 20

5 4 4 4 4 21

4 4 2 4 2 16

4 5 5 4 4 22

4 4 3 3 3 17

4 4 4 4 5 21

4 5 4 5 4 22

3 4 3 4 3 17

4 4 3 4 4 19

5 4 4 5 4 22

Page 160: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

142

4 4 2 4 2 16

5 4 4 4 4 21

4 3 3 4 2 16

4 5 4 4 4 21

4 4 3 4 4 19

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 3 19

5 5 4 4 4 22

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 5 4 4 4 21

4 4 4 4 4 20

4 4 2 4 2 16

4 4 5 5 4 22

2 4 2 4 2 14

4 5 4 4 4 21

4 3 3 4 3 17

5 5 4 5 4 23

5 4 4 4 4 21

5 5 4 5 4 23

5 5 4 4 4 22

4 4 4 5 4 21

3 4 3 4 4 18

4 4 4 5 4 21

Page 161: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

143

4 4 4 5 4 21

D. Act (Kebiasaan)

Act Total

A1 A2 A3 A4

3 3 4 4 14

4 2 4 4 14

5 2 5 5 17

4 2 4 4 14

4 3 3 4 14

4 3 4 4 15

5 4 4 4 17

5 4 5 5 19

4 3 4 4 15

4 2 4 4 14

4 3 4 4 15

4 3 4 4 15

3 3 4 4 14

4 4 5 5 18

5 4 4 4 17

4 3 3 4 14

4 2 3 4 13

4 3 4 4 15

4 3 4 3 14

Page 162: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

144

4 3 4 4 15

4 3 4 4 15

2 2 3 3 10

4 2 4 4 14

4 3 4 3 14

4 4 4 4 16

5 4 4 4 17

4 3 4 4 15

3 2 3 3 11

4 3 4 4 15

4 2 4 4 14

4 4 4 2 14

4 4 3 4 15

3 3 4 4 14

4 3 4 4 15

4 2 4 4 14

4 3 4 4 15

4 3 3 4 14

4 2 4 4 14

4 3 4 4 15

5 4 4 4 17

4 3 4 4 15

5 4 4 4 17

5 2 4 4 15

Page 163: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

145

4 3 3 3 13

4 2 4 4 14

1 1 2 1 5

3 2 3 3 11

4 3 4 4 15

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

2 3 3 3 11

4 3 4 4 15

4 3 4 4 15

4 1 4 4 13

3 2 3 3 11

3 4 4 4 15

4 2 4 4 14

5 3 4 4 16

4 2 4 4 14

5 4 4 4 17

4 3 4 4 15

2 2 3 3 10

1 1 1 1 4

3 2 4 4 13

4 4 4 4 16

3 3 4 5 15

4 3 4 4 15

Page 164: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

146

4 4 5 4 17

5 4 4 4 17

4 2 4 4 14

4 2 4 4 14

4 3 4 4 15

4 4 4 3 15

4 3 4 4 15

5 3 4 5 17

5 4 5 4 18

4 3 4 4 15

4 3 4 4 15

5 4 5 5 19

4 3 4 4 15

4 3 4 4 15

5 3 5 5 18

4 3 4 3 14

4 4 4 5 17

4 3 4 4 15

4 2 4 4 14

4 4 4 3 15

4 4 4 4 16

3 3 4 4 14

4 2 4 4 14

5 3 4 5 17

Page 165: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

147

4 2 4 4 14

4 2 4 5 15

4 2 4 4 14

4 3 4 4 15

5 4 4 5 18

4 3 4 4 15

4 2 4 4 14

4 3 4 4 15

5 4 5 4 18

E. Relate (Pertalian)

Relate Total

R1 R2 R3

3 3 3 9

3 4 3 10

3 4 5 12

5 4 5 14

3 4 4 11

3 3 3 9

3 4 4 11

5 5 5 15

3 3 4 10

3 4 3 10

4 4 4 12

Page 166: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

148

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

4 4 4 12

4 4 4 12

4 4 4 12

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 3 11

4 3 4 11

3 4 4 11

3 4 4 11

3 4 4 11

4 5 5 14

5 5 5 15

4 5 4 13

4 4 4 12

4 4 4 12

4 5 5 14

4 4 4 12

3 4 3 10

3 3 3 9

3 4 4 11

4 3 3 10

Page 167: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

149

3 3 3 9

3 3 3 9

2 3 3 8

3 4 3 10

4 5 5 14

4 3 4 11

5 4 5 14

2 3 3 8

4 4 4 12

4 4 4 12

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 5 13

3 3 3 9

3 4 4 11

2 3 2 7

5 5 5 15

3 3 4 10

3 3 3 9

1 3 2 6

3 3 3 9

4 4 4 12

4 4 4 12

1 3 3 7

Page 168: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

150

4 4 4 12

5 5 5 15

2 3 2 7

3 4 3 10

3 3 4 10

4 4 5 13

4 4 5 13

3 4 4 11

4 4 5 13

5 4 4 13

3 3 4 10

2 3 3 8

5 5 5 15

2 3 4 9

4 5 5 14

3 2 4 9

4 4 4 12

3 4 4 11

3 2 3 8

3 4 4 11

4 4 4 12

4 4 4 12

4 5 4 13

3 4 4 11

Page 169: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

151

4 4 5 13

5 4 4 13

4 4 3 11

4 3 4 11

5 4 4 13

4 4 4 12

5 4 4 13

4 3 4 11

4 4 3 11

4 4 5 13

4 4 3 11

4 5 4 13

5 5 5 15

F. Repurchase intention (Niat Beli Ulang)

Repurchase intention Total

RI1 RI2 RI3 RI4

3 4 3 4 14

4 4 2 2 12

4 4 2 3 13

5 4 3 3 15

4 4 4 3 15

3 3 2 3 11

Page 170: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

152

4 4 3 3 14

5 5 5 5 20

4 4 3 3 14

4 4 3 3 14

4 4 3 3 14

4 4 3 3 14

2 4 2 2 10

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

2 4 2 2 10

3 4 3 3 13

3 4 3 3 13

3 4 3 2 12

3 5 3 3 14

4 4 3 2 13

4 5 3 2 14

4 4 2 2 12

4 4 4 3 15

5 5 4 3 17

5 5 5 5 20

4 5 5 4 18

4 4 4 2 14

4 4 4 2 14

5 5 5 3 18

Page 171: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

153

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

3 3 3 2 11

2 3 3 2 10

4 4 3 3 14

4 4 5 3 16

4 4 3 3 14

2 2 2 2 8

4 4 3 3 14

5 5 3 5 18

4 5 3 4 16

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 5 3 3 15

3 4 3 3 13

4 4 4 3 15

2 3 3 2 10

5 5 4 4 18

3 2 2 1 8

4 4 2 2 12

3 3 2 1 9

5 5 5 5 20

4 4 3 4 15

3 4 4 4 15

Page 172: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

154

4 5 2 3 14

3 3 2 3 11

5 4 2 2 13

4 4 4 4 16

4 4 4 2 14

4 4 3 3 14

4 4 4 4 16

3 3 2 2 10

3 3 2 2 10

3 4 3 3 13

4 4 5 5 18

5 5 5 3 18

4 4 4 4 16

4 4 4 2 14

4 5 5 4 18

4 4 4 3 15

3 3 2 2 10

4 5 3 4 16

4 4 2 2 12

4 3 4 3 14

4 4 4 3 15

5 5 4 4 18

5 5 4 2 16

2 3 2 2 9

Page 173: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

155

5 5 4 4 18

4 4 4 3 15

4 4 2 2 12

4 3 3 4 14

4 4 4 4 16

3 5 3 3 14

4 4 4 4 16

2 4 4 2 12

4 4 3 3 14

4 4 4 4 16

5 4 5 4 18

4 4 4 3 15

5 5 3 3 16

4 4 4 3 15

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 5 4 4 18

5 4 5 5 19

3 4 3 3 13

5 4 4 4 17

4 4 2 2 12

3 4 4 3 14

Page 174: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

156

Lampiran 4: Hasil Data Statistik SPSS

A. Uji Validitas

1. Experiential Marketing

a. Sense (Panca Indera)

Correlations

s1 s2 s3 s4 s5 stot

se1 Pearson Correlation

1 .460** .473

** .588

** .564

** .833

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

se2 Pearson Correlation

.460** 1 .178 .387

** .312

** .622

**

Sig. (2-tailed) .000 .077 .000 .002 .000

N 100 100 100 100 100 100

se3 Pearson Correlation

.473** .178 1 .361

** .495

** .671

**

Sig. (2-tailed) .000 .077 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

se4 Pearson Correlation

.588** .387

** .361

** 1 .536

** .764

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

se5 Pearson Correlation

.564** .312

** .495

** .536

** 1 .809

**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

se-total

Pearson Correlation

.833** .622

** .671

** .764

** .809

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Feel (Perasaan) Correlations

f1 f2 Ftot

fe1 Pearson Correlation 1 .617** .910

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 100 100 100

fe2 Pearson Correlation .617** 1 .888

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 100 100 100

fe_total Pearson Correlation .910** .888

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 175: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

157

c. Think (Berfikir)

Correlations

t1 t2 t3 t4 t5 tot

th1 Pearson Correlation

1 .460** .344

** .381

** .353

** .652

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

th2 Pearson Correlation

.460** 1 .428

** .317

** .402

** .651

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

th3 Pearson Correlation

.344** .428

** 1 .479

** .607

** .798

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

th4 Pearson Correlation

.381** .317

** .479

** 1 .508

** .738

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .100

N 100 100 100 100 100 100

th5 Pearson Correlation

.353** .402

** .607

** .508

** 1 .825

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

th_total

Pearson Correlation

.652** .651

** .798

** .738

** .825

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

d. Act (Kebiasaan)

Correlations

a1 a2 a3 a4 Atot

act1 Pearson Correlation 1 .472** .680

** .639

** .872

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

act2 Pearson Correlation .472** 1 .429

** .290

** .710

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000

N 100 100 100 100 100

act3 Pearson Correlation .680** .429

** 1 .694

** .845

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

act4 Pearson Correlation .639** .290

** .694

** 1 .795

**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000

N 100 100 100 100 100

act_totot

Pearson Correlation .872** .710

** .845

** .795

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 176: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

158

e. Relate (Pertalian)

Correlations

r1 r2 r3 Rtot

re1 Pearson Correlation 1 .625** .662

** .893

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

re2 Pearson Correlation .625** 1 .621

** .844

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

re3 Pearson Correlation .662** .621

** 1 .871

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

re_tot Pearson Correlation .893** .844

** .871

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Repurchase intention

Correlations

rep1 rep2 rep3 rep4 Reptot

ri1 Pearson Correlation 1 .613** .514

** .514

** .802

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

ri2 Pearson Correlation .613** 1 .461

** .478

** .750

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

ri3 Pearson Correlation .514** .461

** 1 .644

** .835

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

ri4 Pearson Correlation .514** .478

** .644

** 1 .839

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

ri_tot Pearson Correlation .802** .750

** .835

** .839

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 177: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

159

B. Uji Reliabilitas

1. Experiential Marketing

a. Sense (Panca Indera)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.794 5

b. Feel (Perasaan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.760 2

c. Think (Berfikir)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 178: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

160

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.783 5

d. Act (Kebiasaan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.807 4

e. Relate (Pertalian)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.835 3

2. Repurchase intention

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 179: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

161

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 4

C. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100 Normal Parameters

a,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.77933116 Most Extreme Differences Absolute .054

Positive .044 Negative -.054

Test Statistic .054 Asymp. Sig. (2-tailed) .200

c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

D. Uji Multikolinieritas

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e VIF

1 (Constan) -6.444 2.303 -2.798 .006 Sense .232 .087 .225 2.671 .009 .645 1.550

Feel .402 .190 .149 2.111 .037 .919 1.088

Think .216 .075 .209 2.888 .005 .874 1.145

Act .243 .091 .201 2.656 .009 .798 1.253

Relate .477 .123 .357 3.888 .000 .544 1.839

a. Dependent Variable: ri

E. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) .020

Sense .562

Feel . 079

Think .354

Act .502

Relate .312

a. Dependent Variable: Abs_RES

Page 180: SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49965... · 2020. 2. 4. · IV. Prestasi 1. 2005-2006 : Juara 1 Lomba Karate Nomor Kata Beregu Tingkat SD Bali 2. 2014-2015

162

F. Uji t Hitung (Uji Parsial) Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constan) -6.444 2.303 -2.798 .006

Sense .232 .087 .225 2.671 .009

Feel .402 .190 .149 2.111 .037

Think .216 .075 .209 2.888 .005

Act .243 .091 .201 2.656 .009

Relate .477 .123 .357 3.888 .000

a. Dependent Variable: ri

G. Uji Statistik F (Uji Simultan) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 415.204 5 83.041 24.904 .000b

Residual 313.436 94 3.334 Total 728.640 99

a. Dependent Variable: ri

b. Predictors: (Constant), sense, feel, think, act, relate

H. Hasil Uji Adjusted R Square

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .755a .570 .547 1.826

a. Predictors: (Constant), sense, feel, think, act, relate

I. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constan) -6.444 2.303 -2.798 .006

Sense .232 .087 .225 2.671 .009

Feel .402 .190 .149 2.111 .037

Think .216 .075 .209 2.888 .005

Act .243 .091 .201 2.656 .009

Relate .477 .123 .357 3.888 .000