201202 tabloid menara banten

20
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012 1 Lintas Peristiwa

Upload: maltuf-a-gungsuma

Post on 31-Jul-2015

139 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20121Lintas Peristiwa

Page 2: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20122 Teras

DARI REDAKSI

Daf

tar

isi

PELINDUNG: Gubernur Banten, Wakil Gubernur Banten; PEMBINA: Sekretaris Daerah Provinsi Banten; PENGARAH: Asisten Tata Praja, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat; PENANGGUNG JAWAB: Kepala Biro Humas dan Protokol; REDAKTUR: Kepala Bagian Dokumentasi; EDITOR:

Kepala Sub. Bagian Penerbitan dan Distribusi; DESAIN GRAFIS & FOTO GRAFER: Syaiful Anwarudin, Luthi Wahyu Nugraha, ST; SEKRETARIS: Saefullah, S.Sos, Riza Martina, S.STP, M. Ali Safari, S.Sos, Aries, Ervida Ena Hayati; SIRKULASI: Yulia Rehan Faradisa, S.Pd, Eti Kurniati, Syamsul Ma’rif; PERCETAKAN: Raja Garuda Mas (RGM), Jl. R. Suprapto No. 41 Cilegon Telp. (0254) 398535. Isi di luar tanggung jawab percetakan

Redaksi menerima surat dari pembaca dan juga naskah kiriman baik

berupa tulisan, artikel, feature atau foto dari semua pihak yang menunjang

bagi kemajuan isi tabloid Menara Banten. Redaksi berhak mengedit surat

atau naskah yang masuk. Bagi tulisan ataupun naskah yang dimuat,

disediakan penghargaan yang pantas. Kiriman surat maupun tulisan ke

Sub. Bagian Penerbitan dan Distribusi Biro Humas dan Protokol Setda

Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jl.

Syekh Nawawi Al Bantani-Serang, Telp (0254) 200-123 ext. 135, Fax. (0254)

200418, e-mail ke [email protected]

Hari Buruh Internasional “May Day” Di BantenHari Buruh Internasional “May Day” Di Banten | 3

Sekilas Tentang May Day | 4

Lintas Peristiwa

Opini

Desa Kita

Liputan Khusus

Seputar Banten

Pajak Pekerja AsingPajak Pekerja Asing di Banten di Banten Masuk ke Luar BantenMasuk ke Luar Banten | 5| 5

6 Gubernur Serahkan Bantuan Sepeda Motor Kepada Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani6 Gubernur Terima Warga Baduy Dalam Acara Seba Baduy7 Gubernur Optimis Kelulusan UN SMP Bisa Meraih 99%7 Wagub Buka Seminar Persatuan Ahli Gizi7 Studi Kelayakan JSS Akan Segera Dibuat8 Wagub Hadiri Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana8 Moratorium PNS, Menpan Himbau Fokus Analisasi Jabatan9 Wagub: Peran Perguruan Tinggi Mampu Ciptakan Produktifitas Keilmuan9 Peringati Hari Kartini DWP Banten Gelar Seminar9 Sekda Buka Rakernas II Persatuan Perawat Nasional Indonesia

12 Aplikasi Teknik Balanced Scorecard dalam Kebijakan Publik (Penyusunan Renstra SKPD)13 Makna Hari Kebangkitan Nasional 14 Manfaat Lembaga Penyiaran Publik Lokal

20 SENAM KESEGARAN JASMANI Di Lingkungan Setda Provinsi Banten

KETERANGAN FOTO COVER: Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah tengah menyapa para buruh dalam puncak peringatan hari buruh dunia di Alun-alun Kota Serang

19 Sosialisasikan KB-Kes Lewat Mupen On The Road Lintas Jawa Madura

15 Gubernur Tinjau Ujian Nasional16 Kabupaten Serang Pertahankan Juara Umum Di Ajang MTQ IX Tingkat Provinsi Banten17 Berdayakan Mahasiswa untuk Ciptakan Kader KB18 Panen Raya Padi di Cikeusik Pandeglang

HARI Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan

“May Day”. Di beberapa negara Hari buruh adalah sebuah hari yang dili-burkan yang berawal dari usaha ge-rakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan kesejahte-raan para buruh.

Jika mendengar kata “May Day” tentu saja pikiran kita menerawang ke aktifitas para karyawan pabrik yang mogok kerja, dan berbondong-bondng melakukan Demo besar besa-ran. Demo yang dilakukan bertujuan untuk memperjuangan hak hak dan nasib buruh yang menurut mereka belum terakomodir. Seketika itu juga pikiran kita bergerak ke kemacetan lalu lintas, blokir jalan, yang dapat mengusik kenyamanan masyarakat. Rutinitas kegiatan yang biasa dilaku-kan masyarakat akhirnya terganggu dengan adanya Demo buruh tersebut.

Namun hal yang dikhawatirkan itu tidak terjadi di Provinsi Banten. Kenyataannya peringatan Hari Buruh Internasional “May Day” di Banten, diisi dengan acara Bhakti Sosial dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten.

Fokus Utama Menara Banten edi-si 2 kali ini kami menurunkan tulisan mengenai Peringatan May Day di Provinsi Banten dan mengupas ten-tang sejarah May Day. Pada halaman lain kami juga menurunkan berbagai kegiatan Gubernur, Wagub dan Sek-da Banten yang dirangkum dalam ru-brik Lintas Peristiwa. Tak ketingga-lan kami juga menghadirkan tulisan mengenai kegiatan Dharma Wani-ta Persatuan Provinsi Banten dalam peringatan Hari Kartini

Pada rubrik Opini kami menu-runkan sumbangan tulisan dari Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Banten mengenai Aplikasi Tekhnik Balance, tulisan dari wartawan me-dia on line mengenai makna Hari Ke-bangkitan Nasional dan naskah tu-lisan mengenai masalah komunikasi.

Pada halaman akhir, rubrik Sepu-tar Sekretariat Daerah untuk edisi 2 ini kami hadirkan mengganti rubrik Desa kita untuk menginformasikan mengenai kegiatan Senam Kesega-ran Jasmani yang dilaksanakan se-tiap hari Jum’at di halaman Gedung Setda Provinsi Banten Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. Ada-nya tulisan mengenai kegiatan SKJ di lingkungan Setda Provinsi Banten diharapkan pada setiap Jum’at para pegawai Biro Biro di lingkungan Set-da Banten dan juga para pegawai pada SKPD di lingkungan KP3B dapat ber-sama-sama ikut serta melaksanakan SKJ. Tak lupa kami juga menyuguh-kan Rekaman Lensa hasil jepretan Tim Liputan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten.

Selamat membaca.

Page 3: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20123Fokus

JIKA mendengar kata “May Day” pikiran kita mene-rawang ke aktifitas para kar-yawan pabrik yang mogok kerja, dan berbondong-bon-

dong melakukan Demo besar besa-ran. Demo yang dilakukan bertujuan untuk mem perjuangan hak hak dan nasib buruh yang menurut mereka belum terakomodir. Seketika itu juga pikiran kita bergerak ke kemacetan lalu lintas, blokir jalan, yang dapat mengusik kenyamanan masyarakat. Rutinitas kegiatan yang biasa dilaku-kan masyarakat akhirnya terganggu dengan adanya Demo buruh tersebut.

Namun hal yang dikhawatirkan itu tidak terjadi di Provinsi Banten.

dengan Rp108 triliun. Ditambah lagi investor dari China yang berinvesta-si sebesar US$135 miliar atau setara dengan Rp130 triliun.

“Banyak Negara asing yang akan berinvestasi di Banten ini dan ten-tunya akan menambah peluang ker-ja bagi masyarakat Banten,” tuturnya.

Selanjutnya Gubernur Banten, meminta kepada buruh agar pemba-hasan Upah Minimum Kota (UMK) pada tahun 2013 digodok secara ma-tang sehingga tidak terjadi kembali Pemerintah Provinsi Banten melaku-kan rekomendasi revisi UMK.

“Saya minta matangkanlah UMK dimaksimalkan di tingkat kabupa-ten/kota sebelum disampaikan kepa-da Gubenur Banten” kata Gubernur di sela-sela peringatan Hari Buruh In-ternasional atau May Day di Alun-alun Barat, Kota Serang.

Untuk itu Gubernur meminta ke-pada buruh di kabupaten/kota ber-juang untuk menentukan angka UMK yang diinginkan para buruh sesuai dengan kesepakatan antara buruh dan pengusaha. “Jadi saya minta bu-ruh berjuanglah, sehingga Gubernur tidak kembali mengeluarkan reko-mendasi,” tambahnya.

Usai kegiatan jalan santai, panitia peringatan Hari Buruh Internasion-al membagi-bagikan door prize bagi para buruh. Door prize-nya berupa sepeda motor, sepeda, kulkas, dan lain sebagainya. Door prize ini sum-bangan dari Gubernur Banten, Kapol-da Banten, Bank Jabar Banten, Jam-sostek serta instansi pemerintah yang ada di Banten”

Hari Buruh Internasional Hari Buruh Internasional “May Day” Di Banten“May Day” Di Banten

Kenyataannya peringatan Hari Buruh Internasional “May Day” di Banten yang dipusatkan di Alun-Alun Barat Kota Serang pada 1 Mei lalu berlang-sung tertib. Rangkaian kegiatan “May Day” diisi dengan acara Bhakti Sosial dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten.

Peringatan “May Day” tahun 2012 di Provinsi Banten diisi dengan keg-iatan khitanan massal yang diikuti sebanyak 299 orang dari kalangan ke-luarga buruh, kemudian ada kegiatan donor darah yang diikuti sebanyak 255 orang, sedangkan pada puncak peringatan Hari Buruh ini dilaksa-nakan jalan santai yang diikuti seki-tar 2.500 orang dari perwakilan bu-

PERINGATAN HARI BURUH

INTERNASIONAL DI PROVINSI

BANTEN INI SUDAH EMPAT TAHUN

BERTURUT-TURUT DILAKSANAKAN DALAM BENTUK YANG POSITIF

Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno (memegang bendera) saat mengikuti jalan santai bersama para buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Alun-alun Barat, Kota Serang, Selasa (1/5)

ruh se-Banten.Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut

Chosiyah turut berbangga dan mem-berikan apresiasi yang sebesar-be-sarnya kepada para buruh yang ada di Banten dalam memperingati May Day. “Peringatan Hari Buruh Interna-sional di Provinsi Banten ini sudah empat tahun berturut-turut dilak-sanakan dalam bentuk yang positif,” ucapnya.

Pada prinsipnya para buruh dini-lai telah membantu menjaga kondu-sifitas di Banten. Karena Banten kini banyak diminati investor terutama di tahun 2012 ini akan ada investor dari Korea yang menanamkan investa-si sebesar US$11 miliar atau setara

Page 4: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20124 Fokus

MAY Day lahir dari ber-bagai rangkaian per-juangan kelas pekerja untuk meraih kenda-li ekonomi-politis hak-

hak industrial. Perkembangan ka-pitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis eko-nomi-politik, terutama di negara-ne gara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disi plin dan pengintensifan jam kerja, mi-nimnya upah, dan buruknya kondi-si kerja di tingkatan pabrik, melahir-kan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas peker-ja Amerika Serikat terjadi di ta-hun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para peng-organisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agen-da bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan un-tuk menghormati para pekerja, Pe-ter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Pater-son, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja me-lakukan aksi mogok untuk menun-tut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pe-ngangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terke-nal dengan sebutan “pengganggu ke-tenangan masyarakat”.

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire se-bagai Sekretaris Umum dari “United Brotherhood of Carpenters and Joi-ners of America”. Ide untuk mengor-ganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencana-kan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan Septem-

ber di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diada-kan di kota New York dengan pe-serta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gaga-san ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani se-buah undang-undang yang menjadi-kan minggu pertama bulan Septem-ber hari libur umum resmi nasional.

Kongres Internasional Pertama di-se lenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan se-buah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang se-belumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Un-ion di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini men-jadi landasan umum kelas pekerja se-

luruh dunia.Satu Mei ditetapkan sebagai ha-

ri perjuangan kelas pekerja du nia pada Konggres 1886 oleh Federa-tion of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam seha-ri, memberikan semangat baru per-juangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Fede-ration of Organized Trades and La-bor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

Pada bulan Juli 1889, Kongres So-sialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan tanggal 1 Mei

Sekilas Tentang May DayMay Day

itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:

Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari ter-tentu dimana semua negara dan ko-ta-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati ber-sama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.

Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, dipe-ringati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka. (Suse-no, dari berbagai sumber)

Hari Buruh pada umum nya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan “May Day”. Di beberapa negara Hari buruh adalah sebuah hari yang di liburkan yang ber awal dari usa-ha gera kan serikat bu-ruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan kesejahteraan para buruh.

TANGGAL 1 MEI DIPILIH KARENA

PADA 1884 FEDERATION OF

ORGANIZED TRADES AND LABOR UNIONS, YANG TERINSPIRASI OLEH KESUKSESAN

AKSI BURUH DI KANADA 1872,

MENUNTUT DELAPAN JAM KERJA DI

AMERIKA SERIKAT DAN DIBERLAKUKAN MULAI 1 MEI 1886.

Page 5: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20125Fokus

HINGGA saat ini masih banyak pe-ngusaha dan para pekerja

asing yang bekerja di Ban-ten ber-NPWP di luar Ban-ten sehingga mereka mem-bayar pajaknya di luar Banten. Demikian yang disampaikan Kepala Kan-wil Ditjen Pajak Provinsi Banten Muhammad Haniv pada acara, bisnis gathe-ring antara Pengusaha Ban-ten dengan Gubernur Ban-ten, Hj. Ratu Atut Chosiyah di Hotel Ratu Bidakara, Sela-sa malam (1/5)

“Sebagai contoh, warga yang tinggal di perumahan mewah di Kota Tangerang Se-latan (Tangsel) yaitu Serpong dan Bintaro, kabanyakan war-ga masyarakatnya masih ber-KTP Jakarta dan membayar pa jaknya pun ke Jakarta. Jika masyarakatnya ber-KTP Jakarta dan membayar pajak untuk Jakarta ten-tunya wajib pajak itu menjadi peng-hasilan daerah DKI Jakarta yang su-dah barang tentu akan bermanfaat untuk pembangunan di DKI Jakar-ta. “Hal ini tentunya akan merugi-kan Banten, karena tidak memberi-kan kontribusi pajak ke Banten. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepa-da para pengusaha yang ada di Ban-ten juga agar memiliki kesadaran un-tuk mengubah NPWP-nya menjadi NPWP Banten,” tegasnya.

“Saya jamin perubahan NPWP ini akan kita akan memberikan pela-yanan dengan mudah dan cepat di Kanwil Pajak Banten. Dengan ber-NPWP Banten maka para pengusaha bisa memberikan sumbangan rupiah bagi pembangunan masyarakat Ban-ten. Kalau kita mencintai Banten, ten-tunya kita akan dengan ikhlas mem-bayar pajak di Banten,” tegasnya.

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah menyampaikan tujuan ke-giatan bisnis gathering, yang diada-

kan oleh Direktorat Jendral Pajak ada lah upaya membantu Pemprov Banten untuk memberikan pence-rahan kepada para pengusaha yang membuka usaha, pabrik, perusahaan, atau proyek, dan bekerja di Banten, serta bertempat tinggal di Banten dan memanfaatkan infrastruktur di Ban-ten untuk sama-sama berkontribu-si dalam mencapai percepatan pem-bangunan secara merata di wilayah Provinsi Banten.

Pemprov Banten memiliki target terhadap penghasilan daerah yang memberikan kontribusi terhadap be-sarnya kebutuhan belanja pemba-ngunan yang disusun dalam APBD Provinsi Banten. Oleh karena itu, Gu-bernur Banten meminta kepada per-usahaan yang ada di Banten memi-liki kesadaran untuk merubah NPWP para wajib pajak dari luar Banten menjadi NPWP Banten.

“Kami tidak meminta keuntung-an dari perusahan, tapi kami meng-harap kan kesadaran kepada bapak/ibu untuk melaksanakan kewajiban-

nya dalam membayar pajak dan me-miliki NPWP Banten, sehingga peru-sahaan yang ada di Banten tidak lagi membayar pajak ke luar Banten,” ka-tanya.

Menurut Gubernur, ada target pendapatan dari pajak yang ditarget-kan oleh Kanwil Pajak Banten sebe-sar Rp139 miliar bisa melebihi tar-get. Gubernur meyakini keberhasilan mencapai taget pajak di Banten ini dikarenakan di wilayah Banten ter-dapat 19 kawasan industri dan terda-pat kurang lebih 1.600 lebih indus-tri besar dan menengah yang ada di Banten.

“Kenaikan ini amat memungkin-kan jika para perusahaan yang ada di Banten merubah NPWP menjadi NPWP Banten, maka pendapatan dari pajak di Banten menjadi mening kat,” ujarnya.

Himbauan Kepala Kanwil Ditjen Pajak Provinsi Banten dan Guber-nur Banten pun mendapat tangga-pan dari berbagai kalangan pengusa-ha, di antaranya tanggapan Direktur Utama PT Chandra Asri, Suhat Mi-harso, ia mengaku, selaku perwaki-lan wajib pajak mengatakan investa-si di Provinsi Banten yang dilakukan pe ngusaha-pengusaha di Banten mau-

pun dari luar Banten cukup pesat. Ter-utama untuk di bidang industri baja dan petrokimia. Rencananya investasi di industri kimia dari kurun waktu ta-hun 2012 hingga 2015 akan masuk ke Banten kurang lebih US$5 miliar.

“Ini semua bisa terlaksana atas dukungan dari Ibu Gubernur Ban-ten, dan terus diingatkan agar para pengusaha di Banten bisa berperan dalam pembangunan di Banten le bih besar,” katanya.

Menurut Suhat Miharso, tentu-nya semua ini memerlukan dukung-an dari Pemprov Banten karena in vestasi ini bisa berjalan karena ter-sedianya infrastruktur yang baik.

Dilanjutkannya, sosialisasi pa-jak di wilayah Banten amat penting, mengingat perusahaan besar yang ada di Banten kebanyakan berkantor di Jakarta dan tentunya membayar pajaknya untuk daerah Jakarta. Na-mun ada juga sebagian pembayaran pajak dilakukan di Banten.

“Hari ini kita mendapatkan pen-cerahan untuk membantu pembaya-ran pajak di Banten. Untuk melaku-kan percepatan pembangunan, kami mengajak kepada seluruh pengusaha yang ada di Banten, agar membayar pajak di Banten,” himbaunya.

Pajak Pekerja Asing di Banten Masuk ke Luar Banten

SOSIALISASI PAJAK DI WILAYAH BANTEN

AMAT PENTING, MENGINGAT

PERUSAHAAN BESAR YANG ADA DI BANTEN

KEBANYAKAN BERKANTOR DI JAKARTA

DAN TENTUNYA MEMBAYAR

PAJAKNYA UNTUK DAERAH JAKARTA.

Page 6: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20126 Lintas Peristiwa

GUBERNUR Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah memberikan ban-tuan berupa 81 sepeda motor ke-pada penyuluh pertanian yang ada di Banten (23/4). Bantu-an tersebut diberikan langsung pada acara pertemuan koordina-si teknis dan pelatihan teknologi

budaya padi di Hotel Ratu Bida-kara, Kota Serang.

Bantuan kendaraan operasio-nal sepeda motor merupa-kan dukungan Pemprov Banten guna mewujudkan peningkatan produksi beras nasional (P2BN). Pertemuan ini merupakan upaya

PEMERINTAH Provinsi Banten berjanji akan terus menjaga lingkungan dan kelestarian alam di sekitar perkampungan Baduy Luar dan Baduy Dalam. Hal tersebut disampaikan Gubernur Ban-ten, Hj. Ratu Atut Chosiyah saat menerima kun-jungan warga Baduy atau yang lebih dikenal dengan Seba Baduy yang diterima di halaman Pen-dopo Gubernur Banten, Kota Serang, Sabtu malam (28/4).

Seba dalam pengertian mereka adalah wujud bakti masyarakat Baduy kepada pemerintah lokal yang telah menjaga dan melindungi warga Baduy sebagaimana posisinya sebagai masyarakat bia-sa. Seba dilakukan setahun sekali dan pada setiap kunjungannya ke pemerintah (Pemerintah Kab.Lebak dan Provinsi Banten) mereka selalu memba-waserta hasil bumi yang ditanam di tanah mereka di Baduy. Seba disebut juga kunjungan, dilakukan hampir semua warga Baduy laki-laki.

Dalam acara tahunan yang melibatkan ratusan warga Baduy tersebut, Gubernur yang mewa kili

Gubernur Serahkan Bantuan Sepeda Motor Kepada Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani

gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) yang didukung oleh PT. Sang Hy-ang Sri dan PT. Antam.

Ke-81 unit sepeda motor itu didistribusikan kepada penyuluh pertanian di Kabupaten Pande-glang sebanyak 13 unit motor, Ka-

bupaten Lebak sebanyak 15 unit motor, Kabupaten Serang seba-nyak 13 unit motor, Kabupaten Ta ngerang sebanyak 17 unit mo-tor, Kota Tangerang memperoleh 2 unit motor, Kota Serang seba nyak 7 unit motor, Kota Tangerang Se-latan sebanyak 6 unit motor, Kota Cilegon sebanyak 5 unit motor dan 3 unit motor untuk Penyuluh di tingkat provinsi.

Direktur Pemasaran PT Sang Hyang Sri, Khaerudin mengata-kan selain diberikannya bantuan motor, sedikitnya 100 kelompok tani yang tergabung dalam GP3K ini juga dibekali pelatihan dan pemberian bantuan modal ha-sil kerjasama antar BUMN yang bergerak di sektor pertanian dan yang berkaitan, di antaranya PT Sang Hyang Sri, PT Antam Tbk, PT Askes, PGN.

“Bantuan lain adalah pemin-jaman modal senilai Rp3 hing-ga Rp4 juta per hektar yang dia-lokasikan untuk kebutuhan bibit, pupuk, bayar upah. Sedangkan, pelatihan yang dilakukan adalah bagaimana cara memupuk yang baik dan peningkatan sumber da-ya manusia (SDM)” ujarnya.

Sementara Direktur Pasca Pa-nen dari Direktorat Jenderal Tan-aman Pangan pada Kementrian

Pertanian, Pending Dadih Perma-na menyampaikan peningkatan hasil produksi padi sangat stra-tegis dilakukan di Banten, kare-na Banten menjadi provinsi an-dalan peningkatan beras nasional yang ditargetkan mampu menca-pai 10 juta ton surplus hingga ta-hun 2014.

“Dengan potensi yang besar da lam pertanian di Banten, seha-rusnya Banten tidak hanya mem-produksi padi, tapi juga jagung dan kedelai,” jelasnya.

Menurut Pending, pening-katan produksi padi ditargekan sebanyak 2.130.270 ton untuk 2012 ini dan ia berharap dengan ada nya GP3K ini Banten mam-pu memberikan kontribusi yang maksimal di tingkat nasional.

“Dengan implementasi lahan GP3K seluas 13.200 hektare pada tahun 2012, potensi sawahnya 197 ribu lebih. Maka, saya opti-mis Banten dapat mencapai target bahkan melampaui rata-rata ter-get nasional,” ujarnya.

Peserta pelatihan sebanyak 250 orang, terdiri dari kelompok tani GP3K sebanyak 100 orang, petu-gas lapangan 120 orang, dan un-dangan sebanyak 30 orang terdiri dari dinas-dinas yang menangani pertanian di kabupaten/kota.

Pemerintah Provinsi Banten mengucapkan te rima kasih kepada segenap warga Baduy yang telah membantu menjaga kelestarian alam dan kerukun-an umat beragama di Banten.

Dalam kesempatan tersebut, dengan disaksikan ribuan pasang mata warga Baduy yang hadir, Gu-bernur selaku Kepala Daerah berjanji akan mem-bantu semaksimal mungkin untuk menjaga dan me lestarikan lingkungan sekitar perkampungan Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam.

Sekali lagi Gubernur menegaskan melalui Se ba ini diharapkan terjadi hubungan silaturahmi anta-ra Pemerintah Provinsi Banten dan Suku Baduy tiap tahunnya, ini dapat lebih mempererat hubungan baik antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat di dalamnya, yang lebih adalah penting menjaga persatuan dan keutuhan Provinsi Banten.

Dalam Seba Baduy tahun ini, Pemerintah Pro-vinsi Banten juga memberikan bantuan berupa uang kadeudeuh yang diberikan Gubernur kepada tokoh masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Gubernur Terima Warga Baduy Gubernur Terima Warga Baduy Pada Acara Seba BaduyPada Acara Seba Baduy

SEBA DALAM PENGERTIAN MEREKA ADALAH WUJUD BAKTI MASYARAKAT BADUY KEPADA PEMERINTAH LOKAL YANG TELAH MENJAGA DAN MELINDUNGI WARGA BADUY SEBAGAIMANA POSISINYA SEBAGAI MASYARAKAT BIASA.

Page 7: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20127Lintas Peristiwa

PT GRAHA Banten Lampung Sejahtera (GBLS) selaku konsorsi-um pembangunan Kawasan Stra-tegis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) yang menghubungkan an -tara pulau Jawa dan Sumatera itu diminta segera membuat studi ke-layakan atau feasibility study (FS).

Menurut Presiden Direktur PT GBLS, Agung Prabowo, saat ini surat Peraturan Presiden (Per-pres) pembangunan KSISS sudah terbit. Bahkan Pemerintah Pusat telah menunjuk kepada PT GBLS selaku konsorsium pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) di-minta dalam kurun waktu 24 bu-lan untuk menyelesaikan studi kelayakan KSISS tersebut.

“Untuk memulainya saat ini kita sedang proses penandata-

nganan kerja sama,” katanya, usai menghadiri ekpose hasil kunjung-an Gubernur Banten ke China ke-pada DPRD Banten di Gedung DPRD Banten, Rabu, (25/4).

Dijelaskan Agung, untuk bia-ya studi kelayakan JSS saja akan menghabiskan investasi sebesar Rp100 triliun. Itu belum terma-suk untuk pembangunan kawas-an Selat Sunda.

“Rencananya pembuatan stu-di kelayakan akan disiapkan para tenaga ahli asal Indonesia, ma-kanya dari sekarang kita sedang menyiapkan sumber daya manu-sia (SDM) orang Indonesia yang handal” katanya.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah mengatakan hasil kun-

KABUPATEN Pandeglang dan Kabupaten Lebak hingga kini masih menjadi titik fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam peningkatan kese-jahteraan masyarakat. Hal terse-but disampaikan Wakil Guber-nur (Wagub) Banten, H.Rano Karno saat membuka seminar dan pelantikan Pengurus Dewan Persatuan Daerah (DPD) Persatu-an Ahli Gizi Indonesia (PER-SAGI) Provinsi Banten, di Ho-tel Ratu Bidakara, Kota Serang, Rabu (25/4).

Wagub melanjutkan, bahwa pembangunan bidang keseha-tan juga merupakan bagian in-tegral dari pembangunan na-sional yang dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), meningkat-kan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta memperting-gi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

Dalam kesempatan tersebut Wagub juga menjelaskan bahwa

Studi Kelayakan JSS Akan Segera Dibuat

Gubernur Optimis Kelulusan UN SMP Bisa Meraih 99%

perbaikan gizi masyarakat meru-pakan salah satu intervensi de-ngan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang yang nyata.

“Pembangunan pangan dan per baikan gizi merupakan salah satu program penting dalam rangka mewujudkan pembangu-nan SDM yang berkualitas,” je-las Wagub.

Sementara terkait kepengu-rusan PERSAGI Banten yang baru dilantik, Wagub berha rap dapat melahirkan ide atau gaga-san baru dalam meres pon dan melayani kebutuhan masyarakat, khususnya mereka yang tinggak di pelosok desa atau jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan.

Turut hadir dalam aca-ra tersebut perwakilan Dewan Pengurus Pusat PERSAGI, per-wakilan organisasi profesi kese-hatan se-Provinsi Banten, serta sedikitnya 400 ahli gizi se-Ban-ten yang tersebar di berbagai ru-mah sakit, pus kesmas, dan pe-rusahaan di Provinsi Banten.

Wagub Buka Seminar Persatuan Ahli Gizi

GUBERNUR Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah meng harapkan persentase kelulusan Ujian Na-sional (UN) tingkat Sekolah Me-nengah Pertama (SMP) atau sede-rajat tahun ini bisa di atas 99,97 persen. Hal tersebut disampaikan Gubernur, saat meninjau pelak-sanaan UN tingkat SMP atau sede-rajat di SMP 1 Karang Tanjung, Kab.Pandeglang, Selasa (24/4).

Dalam peninjauannya terse-but, Gubernur optimis hasil UN SMP di Banten tahun ini bisa le-bih baik dibandingkan tahun ke-marin, mengingat terus mening-katnya persentase kelulusan SMP atau sederajat di Banten tiap ta-hunnya.

“Saya inginnya tingkat kelu-lusan tahun ini 100 persen, ya setidaknya bisa di atas persentase tahun kemarin yang mencapai 99,97 persen,” harap Gubernur.

Sementara saat ditanya insan pers terkait dugaan kebocoran kunci jawaban soal UN yang be-redar, Gubernur meyakini bahwa kunci jawaban soal yang beredar tersebut hanyalah karangan atau modus penipuan. Mengingat se-cara teknis soal UN yang dibagi kepada siswa terdiri dari lima pa-ket serta pembagian yang dilaku-kan pun secara acak, hal ini un-tuk mengantisipasi kecurangan atau kebocoran kunci jawaban.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga meminta kepada para peserta UN yang tinggal di pelosok desa untuk tetap sema-ngat mengikuti UN di te ngah keterbatasan yang ada, hal ini mengingat upaya perbaikan in-frastruktur di desa pelosok yang masih akan terus dilakukan oleh pemerintah provinsi dan peme-rintah daerah setempat.

jungan kerja bersama Presiden Su-silo Bambang Yudhoyono ke Cina, Hongkong dan Korea Selatan, ada sekitar Rp230 triliun investasi yang akan masuk ke Banten. Investasi tersebut di antaranya Rp120 trili-un dari China untuk pembangunan JSS, kemudian Rp60 triliun untuk pembangunan pabrik baja Kraka-tau Posco, serta sekitar Rp50 trili-un investasi dari Korea juga untuk pembangunan industri Petrokimia di Kota Cilegon.

“Peluang investasi yang besar ini harus mampu ditangkap oleh masyarakat Banten dengan me-nyiapkan SDM yang dibutuhkan perusahaan. Dengan demikian, ke sejahteraan masyarakat Banten ke depan akan terus meningkat,” kata Gubernur.

Page 8: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20128 Lintas Peristiwa

MENTERI Pendayagunaan Apa ra tur Negara dan Reforma-si Birokrasi (Menpan dan RB) Re-publik Indonesia, Azwar Abuba-kar menghimbau kepada peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Analisasi Jabatan Tingkat I dan II Provinsi Banten untuk fokus dalam mengikuti diklat yang di-gelar. Hal tersebut disampaikan Menteri saat membuka workshop Analisasi Jabatan, Analisasi Be-ban Kerja, dan Evaluasi Jabatan Provinsi Banten di Badan Diklat Provinsi Banten, Kec.Karang Tan-jung, Kab. Pandeglang, Senin (30/4).

Permintaan untuk fokus da-

lam mengikuti Diklat Analisasi Jabatan tersebut sengaja ditekan-kan Menteri menyusul keseriusan rencana Pemerintah Pusat dalam melakukan reformasi birokasi di seluruh Indonesia. Di antaranya dengan melakukan pengurangan jumlah jabatan struktural dan penambahan jabatan fungsional di tiap daerah.

Untuk itu, Menpan dan RB yang mewakili Pemerintah Pusat ini kembali menghimbau kepa-da seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya di bi-dang masing-masing sehingga da-pat memberikan pelayanan yang

WAKIL Gubernur (Wagub) Banten, H. Rano Karno menghadi-ri penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono kepada Menteri Pertahanan (Men-han), Purnomo Yusgiantoro, Kepa-la Kepolisian Republik Indonesia (Kapalori), Jenderal Pol.Timur Pr-adopo dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Pra-mono Edhie Wibowo, Rabu (4/4), di perairaan Selat Sunda wilayah Provinsi Banten.

Sebelum melaksanakan upa-cara penyematan para rombong-an berkumpul di Pelabuhan Peti Kemas Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon. Sekitar pukul 08:00 WIB, Panglima TNI, Menhan, Kapolri, Kasad, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Kepala Staf Ang katan Udara (Kasau), dan Wagub menu-ju kapal selam KRI Nanggala 402 untuk melaksanakan penye matan brivet hiu kencana.

Pelaksanaan penyematan bre-

Wagub Hadiri Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana

vet kehormatan Hiu Kencana di-laksanakan dengan upacara mi-liter di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang menyelam pada kedalaman 45 meter di ba-wah permukaan laut perairaan Se-lat Sunda wilayah Provinsi Ban-ten. Prosesi penyematan bre vet kehormatan tersebut disaksikan langsung oleh Kasal, Lak samana TNI Soepomo dan Kasau-Marsekal TNI Imam Sufaat SIP.

Kepala Dinas Penerangan Ang-katan Laut (Dispenal), Laksama-na Pertama TNI Untung Suropati dalam keteranganya mengatakan penyematan brevet Hiu Kencana adalah sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada Menhan, Ka-polri dan Kasad yang selama ini telah mendukung pembangunan dan pengembangan kekuatan TNI Angkatan Laut.

“Brevet Hiu Kencana bukan sekedar brevet yang melekat di dada kanan setiap prajurut ang-katan laut pengawak kapal se-

lam, melainkan kebanggaan se-mangat juang pantang menyerah dan dedikasi untuk selalu meng-abdi kepada negara kesatuan Repu blik Indonesia. Brevet Hiu kencana juga diberikan kepada orang-orang yang terpilih untu di-angkat sebagai warga kehormatan kapal selam berdasarkan atas ja-sa-jasanya yang telah mendukung terhadap pembinaan kapal selam sebagai salah satu senjata strate-gis sistem senjata armada terpadu (SSAT)” ujar Kepala Dispenal.

Dijelaskannya kembali, warga kehormatan kapal selam hingga saat ini telah mencapai sebanyak 116 orang, termasuk Panglima TNI-Laksamana TNI Agus Suhar-tono, Kasau-Marsekal TNI Imam Sufaat SIP yang telah diterima pada tahun 2010.

Turur hadir dan menyaksikan pada saat itu Ketua DPRD Banten-H. Aeng Haerudin, Walikota Ci-legon, Kapolda Banten, Danlanal Banten, Danrem 064/MY.

Moratorium PNS, Menpan Himbau Fokus Analisasi Jabatan

terbaik bagi masyarakat.Menanggapi rencana Peme-

rintah Pusat tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Ban ten, H. Muhadi mengatakan bahwa Pe merintah Provinsi Banten telah mengimbangi rencana tersebut me lalui pengembangan pegawai melalui penyelenggaraan berba-gai diklat bagi pegawainya demi peningkatan mutu dan pelayanan masyarakat.

“Sehingga manakala terjadi mo ratorium PNS, para pegawai di lingkungan Pemerintah Provin-si Banten diharapkan telah siap menghadapi dampak tersebut,” ujar Sekda menambahkan.

Page 9: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20129

SEKRETARIS Daerah Banten, H. Muhadi, Jum’at (27/4), secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Persatuan Perawat Nasio nal Indonesia (PPNI) di Ratu Bidakara, Kota Serang. Rakernas berlangsung selama 3 hari.

Sekda menyatakan apresiasinya kepada PPNI Pusat atas dipilihnya Banten sebagai tuan rumah Rakernas PPNI yang dihadiri perwakilan perawat dari 32 Provinsi se-Indonesia.

Menurut Sekda, perawat harus meningkat-kan profesionalisme serta meningkatkan pela-yanan maksimal untuk pasiennya. Jika dibanding-kan dengan dokter, tugas perawat sangat intensif dalam melayani pasien.

“Profesi perawat bagi masya rakat sangat dibu-tuhkan, maka da ri itu kinerja perawat haruslah lebih baik dan lebih meningkat dalam memberi-kan pelayan an kepada pasien. Mudah-mudah an hari ini Banten mendapat ber kahnya, khususnya bagi kinerja perawat yang ada,” tegas Sekda.

Sekda berharap, sebagai tuan rumah, pengurus PPNI Ban ten bukan hanya mensukseskan pelaksa-naan rakernas, tetapi tidak sampai mengecewakan para tamu peserta dari 32 provinsi lain. “Ini kesem-patan baik bagi perawat Ban ten untuk ber bagi pe-ngalaman dan ilmu agar dapat peningkatkan ke-

mampuan bagi para perawat Banten,” pesannya.Sementara Ketua Panitia yang juga Ketua DPD

PPNI Kabupaten Serang, Ahmad Drajat menga-takan tujuan Rakernas II ini adalah untuk meng-evaluasi dan merevisi PPNI serta membahasnya agar disepakatinya UU Keperawatan yang saat ini masih digodok di DPR.

Ketua Umum PPNI yang juga Dekan Fakultas Keperawatan UI-Debi Irawati mengatakan Raker-nas dengan tema peran PPNI dalam meningkatkan mutu kesehatan ini memiliki misi mengupayakan penggalangan anggota PPNI agar dapat menjalan-kan tugasnya di peloksok-pelosok.

Menurutnya, kiprah perawat tergantung siner-gi dengan berbagai pihak juga tergantung pada Un-dang-undang yang ada. “Oleh karena itu segenap perawat sudah seharusnya menjamin eksistensi-nya melalui UU Keperawatan dengan ketentuan-ketentuan profesi dan pendidikannya,” tegasnya.

Debi juga mengatakan, betapa pentingnya UU Keperawatan saat ini bukan saja bagi para perawat tetapi bagi keberlangsungan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Organisasi PPNI dalam hal ini menuntut agar UU Keperawatan segera disahkan oleh DPR dan Pemerintah yang berkompeten,” tegasnya.

Sekda Buka Rakernas II Persatuan Sekda Buka Rakernas II Persatuan Perawat Nasional IndonesiaPerawat Nasional Indonesia

WAKIL Gubernur (Wagub) Ban ten, H Rano Karno mengung-kapkan hadirnya Perguruan Ting-gi di Banten hendaknya mampu mendorong menciptakan produk-tifitas keilmuan sehingga peran mereka dapat dirasakan untuk turut berperan dalam memberi-kan sumbangsih keilmuan-nya ba gi pembangunan mela-lui peran pengabdiannya kepada masyarakat.

“Pemerintah Provinsi (Pem-prov) Banten pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada lem-baga pendidikan yang telah mem-berikan sumbangsih pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam percepatan pembangunan. Mereka juga telah berperan men-ciptakan generasi yang cerdas dan kaya akan pengetahuan,” tu-tur Wagub saat menghadiri Wisu-da Sarjana ke-11 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Mau-

Wagub: Peran Perguruan Tinggi Mampu Ciptakan Produktifitas Keilmuan

DALAM rangka memperin-gati Hari Kartini ke-133 tahun, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten menggelar se-minar Hak dan Perlindung an Anak di Aula Gedung Serba Guna DPRD Banten, Kamis (26/4).

Dalam sambutanya, Ketua DWP Provinsi Banten, Ny. Pi-pih Muhadi mengatakan semi-nar ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda khususnya anak-anak kita sebegai penerus bangsa dalam mengisi pembangunan serta menjadikan peran perempuan agar lebih berarti dalam keluar-ga dan pembangunan.

Menurut Ketua DWP Banten, pihaknya sengaja mengadakan seminar ini mengingat maraknya pedofilia dan penyalahgunaan narkoba terutama yang menimpa remaja bahkan anak-anak.

Maka itu, menurut DWP se-ngaja mengundang para pema-teri yang berkompeten di bi dang nya, seperti praktisi ke-

setaraan gender dan perlin-dungam anak Sri Susilo Rini Suroyo dan Komnas Perlindung-an Anak-Aris Merdeka Sirait, Dr. Dewi Yogo Pratomo, MHt., Pendiri dan Ketua Yayasan Club Hipnosis Sehati (CHS).

Sementara Sekda Banten, H. Muhadi mengatakan Pemerin-tah Provinsi (Pemprov) Banten menyambut baik atas digelarnya seminar perempuan dan anak ini, hal ini sangat menarik kare-na Provinsi Banten mempunyai gubernur seorang wanita yang tentunya memiliki perhatian se-rius terhadap kesetaraan gender. “Ini terbukti dengan diraih nya penghargaan kese taraan gen-der dari Pemerintah Pusat” kata Sekda.

Sekda berharap para peser-ta yang mayoritas kaum perem-puan ini mendapatkan manfaat dalam mendidik anak-anaknya. “Anak adalah investasi baik di dunia maupun di akhirat nanti,” tambahnya.

Peringati Hari Kartini DWP Banten Gelar Seminar

gub juga berharap gelar sarjana yang diraih bukanlah pelabuhan dan dijadikan tumpuan, teta-pi menjadi bagian transit untuk melanjutkan ke jenjang pendidi-kan yang lebih tinggi lagi.

Rektor IAIN SMHB, Prof. Dr. Si-bly Sarjaya mengatakan di usianya yang ke-11, IAIN SMHB yang se-belumnya bernama STAIN SMHB berharap IAIN mampu meng ha-silkan wisudawan dan wisuda-wati yang tafakur fidin (semangat untuk belajar) dan tafakur fil ilmi (semangat mencari ilmu). Karena belajar atau menuntut ilmu tidak akan berhenti selepas para wisu-dawan ini keluar dari IAIN.

Menurutnya, para lulusan IAIN juga ditekankan agar mam-pu menjadi pencipta tenaga ker-ja dan membuka lapangan ker-ja bagi orang lain (enterpereneur) serta menjadi manusia yang jujur dan dapat mengabdi dan menjadi tauladan di masyrakat.

Turut hadir dalam acara ter-sebut Rektor Untirta, Prof. Dr. Soleh Hidayat, Kepala Kanwil Ke-menag Serang, Sekretaris Kota Serang, para Guru Besar dan Do-sen IAIN SMHB dan para orang tua wisudawan/wisudawati.

lana Hasanudin Banten (SMHB) di Aula IAIN Banten, Kota Serang, Selasa (24/4).

Kepada para wisudawan Wa-

Page 10: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201210

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah berbincang dengan pengawas Ujian Nasional SMP Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang usai pelaksanaan Ujian Nasional (24/4).

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah nampak berbincang dengan Kapolri, Timur Pradopo usai acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional dalam rangka menyusun RKP 2013 di Jakarta (26/4).

Foto bersama Gubernur Banten, Wakil Ketua DPRD Banten, Sekretaris Daerah Banten, unsur TNI Polri dan Tokoh Masyarakat dalam acara Musrembang Tingkat Provinsi Banten (13/4).

Gubernur Banten secara simbolis menyerahkan Kunci Sepeda motor kepada penyuluh pertanian dalam acara pertemuan koordinasi teknis dan pelatihan teknologi budaya padi di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang (23/4).

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah didampingi Wakil Gubernur Banten, Wakil Ketua DPRD Banten dan Sekda Banten memimpin acara dalam rangka menyepurnakan RPJMD Provinsi Banten dengan mengundang para Tokoh Masyarakat, Stekholder, dan undangan dari berbagai elemen (3/5).

Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah bersama Sekretaris Daerah Banten, Ir. Muhadi memegang Piala Bergilir yang akan diperebutkan oleh kafi lah peserta MTQ pada pembukaan MTQ IX Tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang (12/4).

Page 11: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 20121 1

Wakil Gubernur Banten, H.Rano Karno saat menerima kunjungan Pengurus Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Banten, di ruang kerja Wakil Gubernur Banten, Pendopo Gubernur Banten, (3/4).

Wakil Gubernur Banten H. Rano Karno membuka acara fi nal lomba cerdas cermat mengenai pemahaman dan pengamalan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tingkat SMA se-Provinsi Banten tahun 2012 di Hotel Patrajasa, Anyer, Kab.Serang, (18/4).

Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno menerima kalungan bunga sebelum acara seminar dan pelantikan Pengurus Dewan Persatuan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Banten, di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang (25/4).

Sekda Provinsi Banten H.Muhadi, bersama jajaran BKKBN Pusat, BKKBN Provinsi Banten, TNI/Polri melepas Mobil Unit Penerangan dalam acara pencanangan bhakti TNI pada KB-Kes terpadu kodam III/Siliwangi tahun 2012 dan pencanangan revitalisasi KB perusahaan Provinsi Banten di Lapangan Krakatau Steel Cilegon (3/5).

Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno memasuki ruang acara Wisuda Sarjana ke-11 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten (SMHB) di Aula IAIN Banten, Kota Serang, (24/4).

Sekretaris Daerah Provinsi Banten H. Muhadi nampak berjabat tangan dengan peserta pelatihan dan orientasi Perhakiman MTQ IX tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang (6/4).

Page 12: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201212 Opini

PendahuluanKerap kali kita membaca koran : “Pe me-

rintah akan mengurangi secara bertahap sub-sidi bahan bakar Minyak (BBM), se hingga ada kenaikan tarip baru atas beberapa jenis bahan bakar minyak …… “. Keputusan Pres-iden tentang penyesuaian ta rip harga BBM adalah contoh kebijakan publik !

Rencana Pembangunan Jangka Mene-ngah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Rencana Stratejik Sa-tuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra - SKPD) apakah juga dikatagorikan sebagai Kebijakan publik atau bukan ?. Bagaimana seharusnya perumusan dan evaluasi yang dilakukan ?

Tulisan singkat ini, dimaksudkan un-tuk berbagi pemahaman dengan pembaca kaitan seputar apa dan bagaimana kebija-kan publik dirumuskan/dievaluasi ? Apa-kah Renstra SKPD merupakan dokumen kebijakan publik ? Apa dan bagaimana an-cangan Balanced scorecard ?.

A. KEBIJAKAN PUBLIKRian Nugroho Dwidjowijoto didalam bu-

ku nya Kebijakan Publik, 2004 : 55 menjelas-kan pemahamannya bahwa kebijakan publik dapat didekati dari tiga (3) tinjauan, yaitu :

Pertama dari makna kebijakan publik itu sendiri, bahwa Kebijakan publik adalah hal-hal yang diputuskan pemerintah un-tuk di kerjakan dan hal-hal yang diputuskan pemerintah untuk tidak dikerjakan atau di-biarkan.

Kedua, Kebijakan publik dalam bentuk-nya, yaitu peraturan-peraturan pemerin-tah tertulis dalam bentuk peraturan pe-rundangan, dan yang tidak tertulis namun disepakati, disebut konvensi - konvensi.

Ketiga, ditinjau dari organisasi pem-buatnya terdapat tiga (3) jenis kebijakan publik, yaitu :

1. Kebijakan publik yang dibuat oleh Le-gislatif (Undang-Undang Dasar, Keteta-pan MPR, Undang-Undang)

2. Kebijakan publik yang dibuat dalam bentuk kerjasama Legislatif dan Ekse-kutif. (Undang-undang di tingkat na-sional dan Peraturan Daerah di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota)

3. Kebijakan publik yang dibuat oleh Ek-sekutif saja (Peraturan Pemerintah, Per-aturan Presiden/Menteri/Kepala lem-baga Pe merintah, Keputusan Presiden/Menteri/Ke pala Lembaga Pemerintah, Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota).

Perumusan Kebijakan Publik Model Demokratis

Mengikuti Riant Nugroho ( 2004 : 108) menyebutkan bahwa diluar model-mo-del perumusan kebijakan publik yang di-inventarisir oleh Thomas R. Dye, terdapat juga model lain, yaitu diantaranya :

• Model Pengamatan Terpadu• Model Demokratis• Model StrategisDari ketiga model di atas, model demo-

kratis berkembang pesat khususnya di Ne-gara-negara yang baru saja mengalami tran-sisi ke demokrasi, seperti Indonesia yang prakteknya mempertautkan dengan pene-rapan good governance. Model perumusan kebijakan publik ini (demokratis) menga-komodasi para pemangku kepentingan dan pemanfaat (beneficiares/stakesholder) ber-sinergi de ngan pemerintah pembuat kebi-jakan.

Model ini sangat efektif dalam imple-mentasinya, karena setiap pihak mempunyai kewajiban untuk ikut serta mencapai keber-hasilan kebijakan, setiap pihak bertanggung-jawab atas kebijakan yang dirumuskan.

Evaluasi Kebijakan PublikDi dalam suatu manajemen, salah satu

mekanisme pengawasan adalah evaluasi. Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai

sejauh mana efektifitas kebijakan publik dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan. Terdapat tiga (3) lingkup eva-luasi kebijakan publik yaitu evaluasi peru-musan, evaluasi implementasi, dan evalu-asi lingkungan kebijakan.

Sebelum dapat mengevaluasi, mari kita lihat terlebih dahulu, bagaimana perumu-san kebijakan publik (Renstra SKPD) diba-ngun dengan pendekatan model demokra-tis yaitu teknik Balanced Scorecard ?.

B. BALANCED SCORECARD DAN PENE-RAPANNYALayaknya sebuah pedoman yang menga-

rahkan jarum kompas perjalanan penyeleng-garaan tugas pemerintahan dan pembangu-nan, Pedoman Penerapan Manajemen Kinerja pada Instansi Pemerintah yang disusun oleh LAN-RI tahun 2008 bagus untuk diperhati-kan. Berikut ini akan diurai ancangan yang digunakan dalam pedoman tersebut yaitu Balanced Scorecard (BSC), kemudian sebagai contoh dikemukakan penerapannya dalam penyusun an rencana stratejik di Badan Diklat Banten (lokus kajian).

Istilah Balanced Scorecard (BSC) seba-gai model ancangan baru untuk penguku-ran kinerja dikenalkan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review pada tahun 1992 (Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Kinerja, 2004 : 35).

Prinsip dasar BSC adalah :a. BSC merupakan bagian dari strategi

organisasi;b. BSC merupakan kombinasi dari in-

dikator akibat (lagging) dan sebab (leading);

c. Dasar pemikiran yang digunakan adalah “ What gets meausured, gets managed, gets done “ apa yang di-ukur itulah apa yang dapat dikelola, sesuatu yang dapat dikelola dapat diimplementasikan dan dievaluasi.

Aspek-aspek yang diukur dalam BSC :a. Perspektif Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberi-kan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan organisasi.

b. Perpektif pelanggan (kelompok

kepentingan)Pentingnya pengakuan atas “custom-er focus” dan “custemor satisfaction” yang merupakan leading indikator. Ki-nerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pe langgan di masa depan meskipun saat ini ki-nerja keuangan terlihat baik.

c. Perspektif proses internalKaplan dan Norton membagi pro ses internal kedalam : Inovasi, Operasi, dan layanan purna jual, dengan de-mikian pengukuran kinerja dalam perspektif ini berpedoman pada proses-proses tersebut.

d. Perspektif pembelajaran dan per-tumbuhanProses pembelajaran dan pertum-buhan ini bersumber dari factor sumberdaya manusia, system, dan prosedur organisasi. Dalam orga-nisasi, manusia adalah sumber daya utama. Menurut Kaplan dan Norton “learning” lebih dari sekedar “train-ing“ karena pembelajaran melipu-ti pula proses mentoring dan tuto-ring, seperti kemudahan dalam ko mu nikasi disegenap pegawai yang memungkinkan mereka untuk siap membantu jika dibutuhkan.

Penerapan Balanced Scorecard (BSC) awalnya banyak digunakan pada organi-sasi-organisasi swasta yang memiliki orien-tasi keuntungan (Profit oriented), tetapi ke-mudian berkembang untuk diterapkan oleh organisasi nonprofit termasuk orga-nisasi pemerintah (Benefit oriented).

Khusus penerapan oleh organisasi pe-merintah dilakukan dengan menempat-kan pemangku kepentingan sebagai unsur yang paling atas (utama) dalam rantai ke-terkaitan perspektif, yaitu :1. Perspektif Pemangku Kepentingan (Sat-

keholders)Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah organisasi instansi pemerintah diben-tuk pada dasarnya untuk mengemban suatu misi tertentu melalui uraian tu-gas pokok dan fungsinya yaitu mem-berikan pelayanan kepada masyarakat, atau kepada organisasi pemerintah lain-nya. Pandangan perspektif ini, menun-tut SKPD mengetahui benar siapa saja

Tabel 1

PERSPEKTIF TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK SASARAN-SASARAN

PEMANGKU KEPENTINGAN

(Eksternal :Masyarakat, Pemerintah Pusat, DPRD, Gubernur, SKPD Lingkup

Provinsi Banten, Kabupaten/Kota, Media Massa dan

LSM; dan

Internal : Pegawai Badan Diklat Provinsi Banten,

Widyaiswara)

1. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Badan Diklat.

2. Tersedianya peta/protret SDM aparatur daerah yang menggambarkan jumlah alokasi waktu bagi SDM aparatur mengembangkan diri diantaranya melalui mengikuti diklat per tahun.(idealnya 15 hari s/d 30 hari setiap tahun)

3. Pengembangan model hubungan lembaga diklat antara Badan Diklat Provinsi Banten dengan Badan/Kantor Diklat Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya.

4. Pengembangan model kerjasama penyelenggaraan diklat antara Badan Diklat Provinsi Banten dengan Badan/Kantor Diklat Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya.

5. Tersusun dan ditetapkannya jadual penyeleng-garaan diklat tahunan.

6. Peningkatan sarana dan prasarana serta fasilitas lain yang mendukung terselenggaranya diklat yang berkualitas.

1. Menjadikan Pandeglang predikat Kabupaten pendidikan.

2. Adanya peningkatan Training Rate setiap tahun.

3. Badan Diklat menjadi pusat reformasi birokrasi.

4. Badan Diklat menjadi model percontohan penerapan manajemen kinerja instansi pemerintah

5. Menyelenggarakan ToT, MoT bagi Kabupaten/Kota

6. Tersedianya Kalender tahunan penyelenggaran diklat

7. Kenyamanan bekerja, dan kesejahteraan pegawai (Internal)

Tabel 2

PERSPEKTIF TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK SASARAN-SASARAN

PROSES INTERNAL

(Informasi perspektif ini digali dari hasil focus group discussion, brainstorming, aspek-aspek yang

terkait dengan proses internal yaitu antara lain : Aspek Kualitas, Mekanisme, Waktu, Komunikasi,

Sarana dan Prasarana, dan Teknologi.)

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kediklatan

2. Peningkatan integrasi diklat dengan system pembinaan/pola karier PNS

3. Penyusunan analisis kebutuhan diklat, dan mengembangkan desain pembelajaran berkesinambungan.

4. Penyusunan dan penyempurnaan kurikulum, silabi dan modul diklat.

5. Memantapkan penyelenggaraan diklat dengan metode klasikal dan mengembangkan diklat dengan metode e-Learning.

1. Peningkatan kualitas pelaksanaan diklat

2. Materi diklat sesuai kebutuhan3. Mekanisme rekruitmen calon peserta

diklat4. Jumlah waktu/jam pelajaran yang

memadai5. Aksesibilitas data informasi dan

komunikasi6. Kecukupan yang memadai sarana dan

prasarana diklat7. Penggunaan teknologi informasi e-

Learning, e-library.

Tabel 3

PERSPEKTIF TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK SASARAN-SASARAN

INOVASI DAN PEMBELAJARAN

(Informasi perspektif ini digali dari hasil focus group discussion, brainstorming, aspek-aspek yang terkait dengan proses inovasi dan pembelajaran yaitu antara

lain : Kompetensi, Iklim kerja, Motivasi, Inovasi, Pengembangan pegawai,

Budaya kerja.)

1. Pengembangan system sertifi kasi kompetensi aparatur penyelenggara diklat.

2. Pengintegrasian Diklat dengan Karier PNSD (link and match)

3. Pemagangan penyelenggara diklat di pusat-pusat diklat yang telah maju.

4. Training untuk penyelenggara diklat.(MoT)

1. Peningkatan kompetensi pelaku penyelenggaraa diklat ( PPTK, Staf pelaksana dan Widyaiswara).

2. Peningkatan motivasi pelaku penyelenggara dikalat (PPTK, Staf pelaksana dan Widyaiswara)

3. Pengembangan pegawai Badan Diklat melaui apresiasi inovasi

4. Peningkatan etos budaya kerja.

Tabel 4

PERSPEKTIF TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK SASARAN-SASARAN

KEUANGAN

(Informasi perspektif ini digali dari hasil focus group discussion, brainstorming, aspek-aspek yang terkait dengan proses keuangan yaitu antara lain : Efi siensi,

Efektivitas, Kepatuhan terhadap peraturan, dan pengelolaan

keuangan)

1. Tersusun dan ditetapkannya standar operasi (SO) dan standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi dengan baik dan memenuhi standar pelayanan diklat.

2. Peningkatan alokasi dana diklat minimal 2,5 % ( dua koma lima per seratus) dari belanja pegawai.

3. Pencapaian daya guna dan hasil guna penyelenggaraan diklat jabatan PNS sebagaimana diatur dalam pasal 17 ayat (2) dan pasal 31 ayat (1) Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepagawaian.

1. Peningkatan efi siensi biaya penye-lenggaraan diklat melalui pembatasan komposisi rasio antara biaya pendukung (Sewa tempat, makan minum) dengan biaya pokok diklat (bahan ajar, jumlah JP, kualitas Widyaiswara dll).

2. Adanya hubungan rasional besaran anggaran diklat dengan peningkatan hasil diklat

3. Peningkatan efektifi tas diklat melalui test calon peserta diklat.

4. Peningkatan kepatuhan peraturan perundang-undangan melalui penerapan nomor STTPL untuk dikalt dalam jabatan oleh instansi Pembina yaitu LAN-RI

5. Pengelolaan anggaran, yg akuntabel.

Aplikasi Teknik Balanced Scorecard dalam Kebijakan Publik (Penyusunan Renstra SKPD)Oleh : Budi R. Hudaya *)

Page 13: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201213Opini

dan apa yang menjadi pandangan (per-spektif) pemangku kepentingan berupa tujuan dan harapan yang seharusnya di-capai oleh SKPD ?.Terdapat dua (2) kelompok pemangku kepentingan, yaitu kelompok ekster-nal di luar institusi Badan Diklat, yai-tu : Pemerintah Pusat/Gubernur/Kabu-paten/SKPD Lingkup. Pemprov. Banten, DPR/DPD/DPRD, Masyarakat/LSM/Me-dia massa, dan kelompok internal terdi-ri dari : Pegawai pada Badan Diklat Ban-ten, Widyaiswara, dan organisasi Ika tan Widyaiswara Banten (IWI) Banten. Kedua kelompok tersebut memiliki ke-pentingan dengan Badan Diklat Banten berupa perspektif mereka terhadap tu-juan-tujuan dan sasaran-sasaran yang bersifat stratejik, sebagaimana dapat disi-mak dalam tabel 1.

2. Perspektif Proses InternalProses internal adalah serangkaian ak-tivitas perbaikan dan peningkatan pe-ngelolaan sumber daya SKPD sedemiki-an sehingga proses dapat digunakan untuk memenuhi keinginan pemangku kepentingan.Informasi perspektif ini digali dari hasil seminar, focus group discussion, brain-storming dengan Widyaiswara, pejabat struktural eselon IV dan III, serta staf pelaksana. Apek-aspek proses internal antara lain : kualitas, mekanisme, wak-tu, komunikasi, sarana prasarana dan teknologi. Hasilnya berupa daftar tu-juan-tujuan dan sasaran-sasaran seba-gaimana terlihat di tabel 2.

3. Perspektif Inovasi dan PembelajaranPerspektif ini memfokuskan apada upa-ya yang dilakukan organisasi SKPD se-hingga mampu secara berkelanjut-an meningkatkan kapasitasnya untuk kepentingan memenuhi harapan pe-mangku kepentingan melalui peningka-tan kompetensi karyawan, daya dukung teknologi, budaya organisasi, kepe-mimpinan, motivasi dan penghargaan.Informasi kompetensi, iklim kerja, moti-vasi, inovasi, dan pengembangan pegawai ini juga digali dari hasil seminar, focus group discussion, brainstorming dengan Widyaiswara, pejabat struktural eselon IV dan III, serta staf pelaksana. Hasilnya berupa daftar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sebagaimana terlihat di tabel 3.

4. Perspektif KeuanganSKPD dituntut melakukan pengelola-an keuangan secara akuntabel dengan upaya untuk terus memenuhi, memper-tahankan dan meningkatkan kepuasan pemangku kepentingan.Informasi efisiensi, efektifitas, kepatuh-an terhadap peraturan, dan pengelolaan keuangan ini juga digali dari hasil semi-nar, focus group discussion, brainstorm-ing dengan Widyaiswara, pejabat struk-tural eselon IV dan III, serta staf pelaksana. Hasilnya berupa daftar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sebagaimana terlihat di tabel 4.

PenutupKemajuan pencapaian tujuan-tujuan

stra tejik serta sasaran-sasaran yang te-lah diperoleh dapat diketahui setiap wak-tu, melalui alat ukur yang disebut dengan kartu skor (scorecard), yang memuat indi-kator-indikator kunci serta target dan nilai capaiannya dalam program dan kegiatan setiap tahun (DPA-SKPD).

Keseimbangan (balanced) nilai yang di-peroleh akan menunjukan tingkat sinergi keseluruhan perspektif, sehingga menun-jukan bagaimana SKPD mengelola kiner-janya dengan baik.

Contoh salah satu kebijakan umum Indo-nesia yang sering dikritik adalah GBHN di-masa orde baru yang disusun sedemikian komplit, dan komprehensif sedemikian rupa sehingga teramat sulit diimplementasikan, sehingga ada yang memplesetkan menjadi Gagasan Besar Hasilnya Nol. Mudah-muda-han tidak demikian dalam penyusunan ren-stra daerah maupun renstra SKPD.

Kata kuncinya adalah pelibatan se-mua komponen kepentingan baik eksternal maupun internal dalam tahap perumusan, implemetasi dan evaluasi kebijakan publik yang bernama, …………..RENSTRA SKPD.

KITA sudah banyak mengetahui bahwa Sejarah tidak pernah berdiri sendiri, tetapi mempun-yai hubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sejarah

dapat mendorong untuk mencapai cita-cita dan merupakan kebanggaan bagi bangsa itu sendiri.

Mempelajari sejarah selalu bermanfaat bagi yang memahaminya, karena dengan mempelajari sejarah dapat diambil peris-tiwa-peristiwa pada masa sebelumnya un-tuk digunakan sebagai pedoman pada masa yang akan datang, diambil segi positipnya dan ditinggalkan segi negatipnya.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pa-da tanggal 17 Agustus 1945 merupakan pun cak perjuangan bangsa Indonesia me-nentang penjajahan Belanda yang telah berlangsung selama 3 ½ abad.

Kejayaan Bangsa Indonesia dapat di-buktikan dengan berjayanya pada masa si-lam Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mata-ram dll. Runtuhnya kerajaan itu adalah karena terjadinya perpecahan dari dalam pemerintahan itu sendiri.

Pada abad ke 16 orang Balanda datang ke Indonesia, pada mulanya mereka disam-but dengan ramah tamah oleh bangsa Indo-nesia yang dikenal dengan keramah tama-hannya, karena Balanda pada waktu itu belum menunjukkan sifat aslinya yang ingin menjajah bangsa Indonesia. Lama kelamaan bangsa Belanda menunjukkan sifat aslinya yaitu ingin menjajah bangsa Indonesia. Mereka mulai menguasai tanah-tanah rakyat dan kerajaan-kerajaan diadu domba sehingga terjadi persaingan-per-saingan diantara bangsa Indonesia sendi-ri, persaingan ini dimanfaatkan oleh bang-sa Belanda untuk mengambil keuntungan.

Pahit getirnya perjuangan bangsa Indo-nesia jauh sebelum 1908 mencatat begitu banyak kenangan berharga dan begitu ba-nyak kenangan yang mengharukan, semua ini membangkitkan kebanggaan pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita bercermin, tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.

Dalam kaitan itulah kita perlu mere-nungkan kembali makna hari Kebangki-tan Nasional. Awal kebangkitan Nasional bukanlah terjadi dengan sendirinya teta-pi berawal dari rasa keprihatinan terhadap kebodohan, kemiskinan dan keterbelakang-an, ini disebabkan dari politik kolonial Be-landa pada waktu itu, mereka banyak me-ngambil keuntungan dari bumi pertiwi ini, Belanda menelantarkan pendidikan Bang-sa Indonesia, rakyat dibiarkan bodoh, me-larat dan menderita.

Makna Hari Kebangkitan Nasional Oleh: Abdullah Haris*)

Awal kebangkitan Nasional disebab-kan beberapa faktor, baik dari dalam neg-eri maupun luar Negeri, antara lain faktor dalam negeri :1. Makin banyaknya/makin tingginya ke-

sadaran ingin bersatu.2. Makin mengingkatnya semangat bang-

sa Indonesia ingin merdeka.3. Makin banyaknya orang pintar dan ter-

pelajar di Indonesia.Faktor yang datang dari luar negeri ada-

lah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, adalah salah satu pendorong yang menimbulkan semangat bahwa bangsa ku-lit kuning, bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa kulit putih (Eropa).

Sebagai jawaban atas rasa keprihatinan tersebut, muncullah gagasan dan tindakan dari Dr.Wahidin Sudirohusodo untuk me-ngangkat harkat dan martabat bangsa dari belenggu kolonial Belanda.

Dr. Wahidin Sudirohusodo memanfaat-kan peluang ini dari jalur pendidikan seba-gai sarana yang tepat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menumbuhkan rasa Nasionalisme bangsa Indonesia.

Dr. Wahidin Sudirohusodo terjun kete-ngah-tengah masyarakat untuk membang-kitkan golongan priyayi agar bersedia me-ngulurkan tangan, memberi pertolongan kepada rakyat untuk meningkatkan kecer-dasannya.

Dr.Wahidin Sudirohusodo dengan bia-ya sendiri mengadakan perjalanan keliling Jawa untuk mempropagandakan pendirian berdirinya Studifound, ini dilakukan pada tahun 1906-1907.

Pada tanggal 20 Mei 1908 , atas prakar-sa Dr. Wahidin Sudirohusodo dan para Pe-muda Stovia, seperti Sutomo, Gunawan, Suradji dan Suwardi Suryaningrat me-ngadakan rapat pertama di Jakarta, dan ber hasil mendirikan perkumpulan yang di-beri nama BOEDI OETOMO yang berarti Kebaikan yang diutamakan.

Disinilah titik awal berdirinya perkum-pulan-perkumpulan yang menjurus kepa-da sifat Nasionalisme dan Patriotisme, ka-rena setelah berdirinya Boedi Oetomo ma ka bermunculanlah perkumpulan-per-kumpulan dan pergerakan yang bersifat luas antara lain, Serikat Dagang Islam ta-hun 1909, Indische Party tahun 1913. Mu-hammadiyah tahun 1912, Nahdatul Ula-ma tahun 1926, dan berdiri perkumpula pemuda diluar Jawa pada tahun 1918 dan menamakan diri Young Java,Young Suma-tra, Young Ambon,Young Pasundan,Young Batak,Pemuda Betawa dll.

Para pemuda inilah yang mengada-kan kongres pemuda pertama tahun 1926

yang menghasilkan perlunya mencanang-kan suatu organisasi pemuda tingkat Na-sional. Dan atas usul perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) sebagai organisasi kemahasiswaan pertama pada tanggal 26-28 Oktober 1928 diadakan kongres pemu-da ke dua.

Setelah mereka mengadakan pemba-hasan, mereka sampai pada satu kesim-pulan, bahwa jika bangsa Indonesia ingin merdeka, bangsa Indonesia harus bersatu. Untuk itu mereka bersumpah yang terke-nal dengan nama SUMPAH PEMUDA yang diikrarkan pada akhir kongres yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi :

Kami putra dan putri Indonesia me-ngaku :

- Bertanah air satu tanah Indonesia- Berbangsa satu bangsa Indonesia- Berbahasa satu bahasa IndonesiaDan ternyata sumpah pemuda itu men-

dapat sambutan yang sangat positip dari segenap lapisan masyarakat, terutama dari golongan intelektual dan kaum wanita, di-mana pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta diadakan kongres Perempuan pertama yang melahirkan organisasi wani-ta, dan hari pembukaan kongres itu ditetap-kan sebagai hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember.

Sebagai pengaruh dari sumpah pemuda itulah yang menimbulkan motifasi sema-ngat untuk merdeka dan lepas dari beleng-gu penjajahan Belanda.

Sejak itu pulalah timbul tokoh-tokoh pemuda antara lain, Mr. Moh. Yamin, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Ir Soekarno, Ali Sostroamidjojo, Mr. Sjarifuddin, Nasir Datuk Pamuntjak, Moh. Natsir, Mr. Moh.Room dan lain-lain.

Kolonial Belanda mulai menangkapi pemimpin-pemimpin organisasi kepemu-daan itu yang dinilai vocal antara lain. Ir. Soekarno. Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hadjar De-wantoro dan banyak lagi pemimpin organi-sasi yang ditangkapi, dibuang dan diasing-kasn dari rakyatnya. Akan tetapi semangat untuk merdeka tidak pernah padam dan malah bertambah subur berkat sumpah pe-muda itu.

Pada gilirannya kelak mereka-mere-ka inilah yang memberi nafas, jiwa dan semangat untuk mencetuskan proklama-si Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tampak mewarnai kehidupan sosial, budaya, poli-tik dan bahkan ekonomi bangsa Indonesia. Sehingga pada periode reformasi sekarang ini diharapkan nafas, jiwa dan semangat para pendahulu kita itu juga turut mem-beri corak pada tata kehidupan kita sebagai bangsa yang berdaulat.

Yang kita hadapi sekarang bukan lagi kolonial Belanda, tetapi tantangan kelan-jutan dari pembangunan Nasional menuju masyarakat adil dan sejahtera yang memer-lukan watak Nasionalisme dan patriotisme juga guna memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

*) Penulis adalah wartawan Global Katulistiwa On Line

Pada bulan Mei ini terdapat tiga peristiwa sejarah yang biasanya diperingati yaitu: 1 Mei Hari Mayday, 2 Mei hari Pendidikan Nasional, dan 20 Mei hari Ke-bangkitan Nasional. Untuk tulisan kali ini penulis akan mengupas makna hari Kebangkitan Nasional.

Page 14: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201214 Opini

SEMAKIN berkembang sua-tu daerah, semakin tinggi ting-kat ke tersediaan media mas-sa. Postulat ini menggambarkan bagaimana eksistensi media

mas sa terus meningkat sejalan dengan pro-ses sosial dalam pembangunan daerah. Alan Chalkey dalam Oetama (2001) men-jelaskan dalam konteks jurnalisme pem-bangunan, media memiliki tugas promo-si; memberikan pengertian, kesadaran, dan rangsangan bertindak dalam persoalan yang menyangkut pembangunan. Media sela-yaknya mengambil bagian dalam communi-cation of hope, jurnalisme yang memancar-kan harapan, memberi arah, menunjukkan kecenderungan, membangkitkan rangsan-gan-rangsangan yang berhubungan dengan upaya memperbaiki tingkat kehidupan dan kualitas hidup (Oetama, 2001).

Sejalan dengan perkembangan teknolo-gi komunikasi dan informasi serta dere-gulasi penyiaran, dinamika lembaga pe-nyiaran terus berkembang, termasuk media penyiaran di Provinsi Banten. Dalam ke-sempatan ini, penulis mencoba mengana-lisis manfaat keberadaan Lembaga Penyiar-an Publik Lokal (LPPL) dilihat dari 2 (dua) perspektif komunikasi pembangunan yaitu komunikasi pembangunan dalam perspek-tif psikologi yang dalam hal ini digunakan untuk melihat bagaimana pentingnya efek komunikasi sebagai sebagai akibat proses interaksi sehingga timbul efek berantai dari masyarakat, serta komunikasi pembangu-nan dalam perspektif ilmu komunikasi (mas sa) yang penulis gunakan untuk meli-hat bagaimana media dalam sistem komu-nikasi masyarakat sebagai indikasi sekali-gus agen perubahan sosial.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11/2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik, pemerintah telah menga-komodir pembentukan LPPL televisi seba-gai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, ser-ta pelestari budaya, dengan senantiasa ber-orientasi kepada kepentingan seluruh la-pisan masyarakat di suatu daerah. LLPL dibutuhkan karena karakteristik imparsi-alitas dan ragam varietas program yang di-milikinya. Terlebih, porsi siaran LPPL yang lebih banyak menayangkan program-pro-gram edukatif, inspiratif dan bersifat loka-litas.

Kehadiran LPPL Televisi di beberapa daerah menunjukkan kebutuhan masya-rakat akan informasi yang bersifat lokali-tas semakin meningkat. Kemunculan LPPL Tarakan TV di Kota Tarakan, Kalimantan Timur, LPPL Batik TV di Kab. Pekalong-an, Jawa Tengah, LPPL Siak TV di Kabu-paten Siak, Provinsi Riau, LPPL Agro TV di Kota Malang, Jawa Timur, berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta pe-nunjang promosi potensi unggulan dae-rah yang berdampak terhadap pertumbu-han ekonomi regional, serta pelestarian tra disi, nilai-nilai dan budaya dalam tata-tan masyarakat. Wiratmo (2005) menje-laskan mengenai fungsi utama LPP Lokal yaitu, pertama, memberi kesempatan bagi publik untuk berperan serta menyuarakan pikiran dan keinginannya berkaitan de-ngan program siaran. Kedua, sebagai sum-ber informasi alternatif bagi masyarakat

yang kepentingannya tidak terwadahi dan diberikan oleh lembaga penyiaran swasta maupun berlangganan. Ketiga, mengang-kat nilai-nilai lokal dengan segala pernak-perniknya, ragam budaya, karakater dan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Provinsi Banten yang berbatasan lang-sung dengan DKI Jakarta diuntungkan dalam segi pencapaian segmentasi khala-yak, sedangkan secara demografis juga di-untungkan, secara sosiografis diuntungkan dari keberagaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Banten. Dari uraian-urai-an tersebut, penulis menyimpulkan dua kon klusi awal mengenai fungsi keberadaan LPPL Televisi yaitu adalah pertama, sebagai media promosi untuk mendatangkan wisa-tawan dan calon investor yang berkorela-si terhadap pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro, dan kedua, LPPL televi-si berfungsi sebagai media pemberdayaan dan pelestarian nilai-nilai masyarakat yang bersifat fungsionalisme atau saling ke-terkaitan dan menyeluruh.

LPPL Televisi, Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat

LPPL Televisi diharuskan untuk me-nyiarkan isi siaran dengan muatan lokal yang lebih ditujukan untuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Pember-dayaan merujuk pada kemampuan orang untuk memiliki kekuatan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, men-jangkau sumber-sumber produktif yang me-mungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan (Suharto, 2011). Se-dangkan pengembangan masyarakat memi-liki fokus terhadap upaya membantu ang-gota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifika-si kebutuhan bersama dan kemudian me-lakukan kegiatan bersama untuk meme-nuhi kebutuhan tersebut.

Suatu pertanyaan muncul: “bagaima-na LPPL televisi dapat menjalankan fung-si pemberdayaan dan pengembangan ma-syarakat?” Jawabannya dihadapkan pada pro ses efek komunikasi pesan dari media dan pengaruhnya kepada masyarakat de-ngan tahapan umum yang dimulai dari kesa-daran, pengetahuan, ketertarikan, evalu asi, percobaan dan tindakan. Dalam teori difusi inovasi media massa dan sumber informasi kosmopolitan terbukti berpengaruh pada ta-hap pembentukan kesadaran terhadap ino-vasi (Melkote, 1991). Meskipun pada tahap evaluasi, percobaan dan tindakan, sumber-sumber informasi interpersonal dan lokal menjadi pengaruh yang dominan.

Karena itu fungsi LPPL Televisi dalam memberdayakan dan mengembangkan ma-syarakat bersifat fungsionalisme atau saling keterkaitan dan menyeluruh. Karena itu diperlukan elemen-elemen “off-air” keterli-batan lembaga komunikasi sosial seperti ke-beradaan kelompok informasi masyarakat (KIM) di tingkat desa/kelurahan, lembaga komunikasi tradisional serta lembaga pe-mantau media, selain itu juga diperlukan suprastruktur penunjang optimalisasi dise-minasi informasi pembangunan di tingkat kabupaten/ kota, kecamatan hingga desa/ kelurahan yang dalam hal ini diatur dalam Permenkominfo Nomor 8 tahun 2010 ten-

tang Pedoman Pengembangan dan Pember-dayaan Lembaga Komunikasi Sosial serta Permenkominfo Nomor 17 Tahun 2009 ten-tang Diseminasi Informasi Nasional.

Di samping itu, keberadaan LPPL televisi juga dapat dijadikan sebagai pelestari tradisi, nilai-nilai dan budaya masyarakat. Penyiaran publik merupakan entitas penyiaran yang me-miliki perhatian lebih terhadap identitas dan kultur (Sendjaja, 2006). TV publik adalah sua-tu sarana yang ampuh untuk membangun bu-daya dan jati-diri bangsa, juga budaya dan ja-ti-diri tiap provinsi yang merupakan bagian integral dari Negara (Mulyana, 2008). Con-tohnya adalah bagaimana pelestarian sub ba-hasa Banten yang memiliki berbagai katego-risasi, seperti Bahasa Sunda di Pandeglang berbeda dengan Bahasa Sunda di kawasan Labuan atau Wanasalam, Bahasa Sunda Rang-kasbitung berbeda dengan Bahasa Sunda di kawasan Malingping, Bahasa Jawa Serang, Jawa Cilegon dan Kabupaten Tangerang (Ka-wasan Utara Banten), serta dialek Betawi di Kawasan Tangerang dan Tangerang Selatan menunjukkan bahwa Provinsi Ban ten me-miliki keragaman bahasa daerah. Karena itu melalui siaran dengan muatan lokal yang menggunakan sub bahasa daerah tersebut, LPPL Televisi dapat melestarikan bahasa dan mendekatkan masyarakat dalam suatu ika-tan sosiologis. Jika menggunakan analogi stu-di tentang proksemik Edward T. Hall, maka melalui siaran berbahasa daerah LPPL Televi-si dapat memperpendek jarak publik menjadi jarak personal untuk membentuk kesadaran kebersamaan menjadi satu kesatu an bagian dalam suatu daerah. LPPL Televisi juga da-pat melestarikan nilai-nilai, tradisi dan seni masyarakat, seperti pawai panjang mulud, tradisi seren taun, wisata ziarah, seni debus, budaya masyarakat baduy, dan banyak lagi nilai-nilai tradisi dan budaya masyarakat yang dapat dilestarikan terdokumentasikan dalam format audio-visual.

LPPL Televisi dan Promosi Potensi Daerah Promosi potensi daerah dalam hal ini

adalah upaya untuk menyebarluaskan in-formasi kepada masyarakat (khususnya wisatawan dan investor) terkait kemam-puan dan nilai ekonomis yang terdapat di daerah yang mungkin dan layak dikem-bangkan sehingga terus berkembang men-jadi sumber penghidupan masyarakat se tempat bahkan dapat mendorong pereko-nomian daerah secara keseluruhan. LPPL Televisi memiliki peran penting dalam me-nyebarluaskan informasi mengenai poten-si daerah ke masyarakat luas. Hal ini dika-renakan karakteristik media audio visual yang dimiliki televisi. Kekuatan media te-levisi terletak pada kemampuannya me-nampilkan gambar hidup bergerak dan su-ara untuk mendalami kekuatan gambar. Dengan menyajikan gambar bergerak, kha-layak seakan merasa terlibat secara lang-sung di dalam rekonstruksi realitas. Se-mentara kekuatan suara akan membimbing khalayak pada suatu situasi batin terten-tu yang dapat mendekatkan khalayak yang bersangkutan pada program yang tengah disajikan (Takariani, 2010).

Perkembangan ekonomi masyarakat da-pat terjadi karena peningkatan produktivi-tas dan pendapatan pada kegiatan ekono-mi yang sudah ada (intensifikasi), maupun

kegiatan ekonomi usaha yang baru (ekten-sifikasi). Promosi potensi daerah yang ter-diri dari informasi mengenai potensi ung-gulan daerah, sumber daya alam, kawasan (industri dan pengembangan) serta pari-wisata dapat disajikan dalam format dalam format berita, feature atau profil dengan tu-juan utama mengundang wisatawan dan investor datang menikmati objek wisata dan berinvestasi di Provinsi Banten.

Khusus promosi di bidang pariwisata, LPPL televisi secara tidak langsung dapat mengembangkan ekonomi masyarakat se-cara konservatif. Menurut Ife dan Tesoriero (2008) pengembangan ekonomi masyarakat secara konservatif dapat dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu; menarik industri, memulai industri lokal, mengembangkan potensi pariwisata.

Jürger Habermas, sosiolog Jerman men-yatakan bahwa media massa sesungguhn-ya merupakan sebuah ruang publik yang selayaknya menjadi the market places of ideas, tempat penawaran berbagai gagas-an. LPPL televisi melalui siarannya dapat memberikan ide-ide inspiratif dan kreatif kepada masyarakat untuk mengembangkan kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa bernilai ekonomi, seperti feature ten-tang sentra pembuat tas dari barang bekas di Ciputat Timur-Tangerang Selatan, pem-buatan kerupuk di Pandeglang, budidaya kerang di Panimbang dan masih banyak lagi. Dengan tayangan-tayangan contoh ter sebut, LPPL televisi memberikan salin-an pengalaman kepada masyarakat untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku partisi-patif dalam proses pembangunan. Dalam pengertian yang terbatas, komunikasi pem-bangunan dapat dijalankan oleh LPPL tele-visi yang merupakan serangkaian usa-ha mengkomunikasikan program-program pembangunan kepada masyarakat supaya mereka ikut serta dan memperoleh man-faat dari kegiatan pembangunan tersebut.

Peluang dan Tantangan LPPL Televisi di Provinsi Banten

Jika LPPL televisi benar-benar terbentuk di Provinsi Banten, kebutuhan yang mende-sak adalah lembaga pendidikan dan pelati-han penyiaran televisi guna menghasilkan broadcaster terampil, handal dan professio-nal untuk menghasilkan program-program tayangan yang bersifat lokalitas. Untuk men dapatkan program tayangan yang bersi-fat lokalitas secara esensial diperlukan per-spektif atau prinsip lokalogi, Tujuan utama Lokalogi adalah memberikan perhatian ke-pada sumber-sumber daya lokal yang belum begitu diperhatikan (Matsui, 2005).

Menurut Morrisan (2009) keberhasil an media penyiaran umumnya ditopang oleh kreativitas SDM pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki oleh se-tiap media penyiaran yaitu teknik, program dan pemasaran. Dibutuhkan dukungan in-frastruktur siaran yang memerlukan investa-si kategori menengah, dukungan masyarakat serta jaminan legalitas dari pemerintah dan legislatif untuk dapat menjadikan LPPL Tele-visi pertama di Provinsi Banten sebagai me-dia yang konsisten memaknai dan merea-lisasikan communication of hope.

*) Penulis adalah PNS pada Biro Hu-mas dan Protokol Setda Provinsi Banten

Oleh : A R I E S *)

Manfaat LembagaPenyiaran Publik Lokal

Page 15: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201215Seputar Banten

Pemprov Dukung Sarana Prasarana Penanggulangan Bencana

MENANGGAPI seri-usnya potensi ke-mungkinan bencana yang mungkin terja-di di Banten, Pemerin-

tah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengalokasikan sebagian APBD Ban-ten pada tahun anggaran 2013 untuk pembangunan fasilitas sarana prasa-rana di Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) Banten. Hal tersebut disampaikan Wakil Guber-nur (Wagub) Banten, H.Rano Karno saat kunjungan kerja di kantor Di-reksi PT. Krakatau Steel (KS), Selasa (17/4), di Kota Cilegon.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Wagub juga mendengarkan pema-paran Direksi KS terkait antisipasi penanggulangan bencana khusus nya bagi warga yang tinggal di sekitar Ka-wasan Industri PT. Krakatau Steel Ci-legon yang dipaparkan langsung Ge-neral Manager Security, Hary Waluyo.

Di antara antisipasi yang te lah disiapkan pihak PT KS yaitu pema-sangan sirine untuk tanda peringa-tan yang sanggup menghasilkan bu-nyi hingga jangkauan yang lebih jauh dan penyediaan tempat evakua-si warga di sebuah bukit. Kondisi ini digunakan jika sewaktu-waktu terja-di ancaman tsunami.

Melihat seriusnya potensi kemung kinan bencana alam paska gempa di kawasan Ujung Kulon Ka-bupaten Pandeglang beberapa wak-tu lalu, Wagub kembali mengajak ke-pada semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat untuk sama-sa-ma waspada terhadap potensi benca-na di Banten sehingga partisipasi itu nantinya dapat meminimalisir dam-pak dari bencana yang ditimbulkan.

Usai melakukan audiensi de ngan sejumlah Direksi PT. KS, Wagub me-lanjutkan kunjungan ke sejumlah lokasi industri milik PT. KS untuk melihat lebih dekat fasilitas sistem keamanan guna menunjang penang-gulangan bencana yang ada di lokasi industri setempat.

Page 16: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201216 Seputar Banten

Kabupaten Serang Pertahankan Juara Umum Di Ajang MTQ IX Tingkat Provinsi Banten

KABUPATEN Serang kemba-li mempertahankan Juara Umum pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) IX tahun 2012 tingkat

Provinsi Banten. Sebelumnya pada MTQ VIII tahun 2011 di ajang yang sama, Kabupaten Serang juga pernah meraih Juara Umum.

Piala Juara Umum diserahkan lang sung Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah kepada Bupati Serang, HA. Taufik Nuriman yang disaksikan langsung Wakil Bupati Serang, Hj. Tatu Chasa-nah, Ke-

tua Lembaga Pengembangan Tilawa-til Qur’an (LPTQ) Banten yang juga Se kre taris Daerah Provinsi Banten, H. Muhadi di Panggung Utama Arena MTQ IX tahun 2012 tingkat Provin-si Banten.

Kabupaten Serang mendomina-si perolehan nilai pada 8 cabang ka-tegori lomba. Ketetapan Kabupaten Serang sebagai Juara Umum terse-but didasarkan pada putusan Dewan Hakim MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten yang diumumkan pada penutupan MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Ta-ngerang, Tigarakasa, Senin (16/4),

yang secara resmi ditutup Guber-nur.

Putusan Dewan Hakim tersebut diketahui dari

urutan nilai yang di-bacakan. Pering-

kat pertama atau Juara Umum

dipegang oleh Kafilah Ka-

b u p a t e n S e r a n g

d e n g a n t o t a l n i l a i

1 1 4 ,

peringkat kedua ditempati oleh Ka-bupa ten Tangerang dengan total nilai 89, dan peringkat ketiga diduduki kafi lah Kota Tangerang Selatan de-ngan total nilai 61.

Sementara Kota Serang, Kota Ci-legon, Kabupaten Pandeglang, Kabu-paten Lebak, dan Kota Tangerang, be-rada di peringkat empat, lima, enam, tujuh dan delapan.

Pada penutupan MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten, Dewan Hakim juga mengumumkan juara un-tuk Pawai Ta’aruf yang tahun ini juga masih dipegang juara Pawai Ta’aruf Tahun lalu yaitu Kota Tangerang Se-latan, yang diikuti oleh Kabupaten Pandeglang dan kabupaten Lebak di-posiosi dua dan tiga.

Usai memberikan selamat kepa-da para juara MTQ, Gubernur me-nyampaikan himbauan kepada para Kepala Daerah setempat untuk terus melakukan pembinaan terhadap pe-serta MTQ yang meraih juara pada tingkat provinsi ini, terutama mere-ka akan diikutkan untuk mengikuti seleksi calon peserta MTQ IV tahun 2012 tingkat nasional, di Kota Am-bon, Provinsi Maluku pada sekitar bulan Juni mendatang.

Gubernur juga berharap kepa-da para peserta yang belum meraih juara untuk tetap bersemangat dan terus mengasah kemampuannya di bidang Al Qur’an, sehingga pada ke-sempatan berikutnya prestasi yang dicapai bisa lebih baik dari tahun ini. Gubernur juga mengajak selu-ruh elemen masyarakat untuk sama-sama memelihara kerukunan umat beragama guna menjaga kondusifi-tas kehidupan beragama di Provin-si Banten.

IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten. Sebelumnya padaMTQ VIII tahun 2011 di ajang yang sama, Kabupaten Serang juga pernahmeraih Juara Umum.

Piala Juara Umum diserahkan lang sung Gubernur Banten, Hj. RatuAtut Chosiyah kepada Bupati Serang,HA. Taufik Nuriman yang disaksikanlangsung Wakil Bupati Serang, Hj. Tatu Chasa-nah, Ke-

MTQ IX tahun 2012 tingkat Provin-si Banten.

Kabupaten Serang mendomina-si perolehan nilai pada 8 cabang ka-tegori lomba. Ketetapan Kabupaten Serang sebagai Juara Umum terse-but didasarkan pada putusan Dewan Hakim MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten yang diumumkan pada penutupan MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Ta-ngerang, Tigarakasa, Senin (16/4),

yang secara resmi ditutup Guber-nur.

Putusan Dewan Hakim tersebut diketahui dari

urutan nilai yang di-bacakan. Pering-

kat pertama atau Juara Umum

dipegang oleh Kafilah Ka-

b u p a t e n S e r a n g

d e n g a n t o t a l n i l a i

1 1 4 ,

ng

leparatu

20HtumTalaPapo

danyKemsetinkase20bobu

dajutebisediinrusab

Page 17: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201217

Gubernur Tinjau Ujian Nasional

Seputar Banten

GUBERNUR Banten me-ninjau pelaksanaan Uji-an Nasional Tingkat SLTA didampingi Wa-likota Serang, Tb. Haerul

Zaman. Kunjungan dilaksanakan di SMAN 1 dan Madrasah Aliyah Ne ge-ri 2 Kota Serang. Gubernur menyam-paikan harapannya semoga tingkat kelulusan hasil UN di Banten bisa lebih meningkat dari tahun sebe-lumnya.

Selain didampingi Walikota Serang, nampak mendampingi Ketua Komisi V DPRD Banten, Mediawar-man, dan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina.

Gubernur Banten menyampaikan bahwa Pemprov Banten akan me-nambah sekitar 300 ruang kelas baru, untuk meningkatkan angka partisipa-si pendidikan tingkat SMA melalui program wajib belajar 12 tahun.

Pemprov Banten akan terus beru-paya mendukung kabupaten/kota da-lam meningkatkan angka partisipa-si pendidikan hingga tingkat SMA, me lalui pembangunan infrastruktur pendidikan yang akan difokuskan di daerah Kab. Lebak, Kab. Pandeglang, Kota dan Kab.Serang.

“Melalui Raperda Penyelenggara-an Pendidikan yang masih diba-has di DPRD Banten, tentunya Pem-prov Banten harus siap memberikan dukungan dengan penambahan ang-garan untuk pembangunan ruang ke-las baru tingkat SMA,” imbuh Guber-nur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah.

Meskipun Raperda Penyelengga-raan Pendidikan Provinsi Banten be-lum disahkan DPRD Banten, namun Pemprov akan berupaya mening kat-kan angka partisipasi pendidikan tingkat SMA. Gubernur menjelaskan bahwa salah satu isi Raperda terse-

but Banten akan menegaskan pro-gram wajib belajar 12 tahun untuk meningkatkan angka partisipasi pen-didikan. Namun dalam kenya taan di sejumlah daerah di Banten, patut disyukuri program wajib belajar 12 tahun itu sudah berjalan hingga ting-kat SMA.

“Dengan adanya Perda tentang pe -nyelenggaraan pendidikan di Pro vinsi Banten nanti, diharapkan kabupaten/kota lainnya di Banten bisa mening-katkan angka partisipasi pendidikan hingga tingkat SMA,” ujar Gubernur.

Kepala Dinas Pendidikan Provin-si Banten, Hudaya Latuconsina me-ngatakan SKPD yang dipimpinnya saat ini sedang melakukan pemetaan bagi daerah-daerah yang membutuh-kan dukungan Pemprov Banten dari sisi infrastruktur pendidikan untuk tingkat SMA. Sejumlah daerah yang perlu mendapatkan dukungan terse-

but di antaranya Kabupaten Le bak, Pandeglang, Kabupaten dan Kota Serang.

Menurutnya, Banten perlu me-ningkatkan pendidikan hingga ting-kat SMA. Saat ini rata-rata lulusan SMA sudah mencapai angka sekitar 108 ribu siswa. Sedangkan untuk lu-lusan SMP setiap tahunnya sudah mencapai 166 ribu siswa.

“Berarti ada selisih lebih dari 50 ribu siswa setiap tahunnya yang tidak melanjutkan ke pendidikan ting kat SMA. Masalahnya bisa jadi karena ru-ang kelasnya tidak ada” kata Hudaya. Selain akan menambah ruang kelas baru untuk SMA pada tahun 2013, Dindik juga kemungkinan akan mem-bangun sekolah-sekolah di kecamatan yang belum memiliki sekolah SMA.

“Target di tahun 2013 Dindik akan mengusulkan 300 ruang kelas baru,” kata Hudaya.

Page 18: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201218 Seputar Banten

GERAKAN Peningkatan Produksi Pangan Berba-sis Korporasi (GP3K) Pe-rum Perhutani tingkat Provinsi Banten, di Ka-

wasan Hutan Produksi Perum Perhu-tani Unit III Jawa Barat dan Ban ten, Cikeusik, Kab. Pandeglang, mulai menuai hasil.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provin-si Banten H. Muhadi dan Direktur Utama Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Pengembangan Usaha Hutan Rakyat (PUHR) Perum Perhu-tani Mustoha Iskandar menghadi-ri Panen Raya Padi pada seluas 150 ha sawah yang berlokasi di petak 49E pada Rabu (4/4).

Kegiatan Panen Raya sengaja dila-kukan pihak Pemerintah dan PSDH untuk memotivasi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan agar bisa lebih menjaga dan memaksimalkan potensi yang ada di hutan dan sekitar nya.

Padi yang dipanen ditanam sejak bulan November tahun lalu. Perum Perhutani menyediakan kawas an hu-tan seluas 3.313,04ha yang ter sebar di Kab. Pandeglang seluas 2.053,59 ha tersebar di 6 kecamatan dan Kab. Lebak seluas 1.259,45 ha tersebar di 7 kecamatan untuk ditana mi padi dan jagung dengan 2 varietas, pada la-han basah ditanam varietas Ciherang dan pada lahan kering varietas Situ Bagendit.

Untuk mendukung program GP3K dan penggunaan 2 varietas yang di-unggulkan di tempat tersebut, Pem-prov Banten bekerja sama dengan PSDH dan PUHR Perum Perhutani menangani panen raya padi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Mus-toha Iskandar menghimbau kepada seluruh jajaran Perhutani yang ada di Banten agar bisa membantu me-ningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

“Saya meminta kepada seluruh jajaran Perhutani di Banten untuk membantu seluruh masyarakat yang

berada di sekitar hutan agar tidak ke-laparan,” pinta Mustoha.

Sementara itu, Sekda mengajak kepada seluruh masyarakat setem-pat khususnya mereka yang ting-gal di sekitar hutan untuk dapat te-rus menjaga sumber daya alam yang ada di hutan, mengingat banyaknya dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari kelestarian hu-tan. Sekda juga mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait sehingga bisa terlaksananya panen raya ini.

“Saya ucapkan terima kasih kepa-da Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang telah mengupayakan lahan sehingga bisa dilaksanakannya

Panen Raya Padi di Cikeusik Pandeglang

panen raya ini,” tutur Sekda.Dalam acara tersebut Pemprov

Banten juga memberikan bantuan ke-pada kelompok tani setempat, berupa bantuan benih padi CBN untuk ke-giatan SL-PTT tahun 2012 dan pes-tisida jenis tiram sebanyak 16 paket.

Mewakili Pemerintah Provin-si Banten, Sekda juga mengucapkan selamat atas dilaksanakannya panen raya Perhutani di Desa Cikeusik, Kab.Pandeglang yang diharapkan panen raya ini menjadi titik awal yang le-bih baik bagi proses pelestarian hu-tan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Page 19: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201219Liputan Khusus

SEKRETARIS Daerah (Sek-da) Provinsi Banten, H. Muhadi melepas Mo-bil Unit Penerangan (Mu-pen) on the road ‘Pesona

Jawara’ 2012 sebagai bentuk pen-canangan bhakti TNI pada Keluraga Berencana (KB)-Kesehatan (KB-Kes) terpadu kodam III/Siliwangi tahun 2012 dan pencanangan revitalisasi KB perusahaan Provinsi Banten. Aca-ra berlangsung di Lapangan Krakatau Steel, Kota Cilegon, Kamis (3/5).

Sebelumnya Sekda dalam sambu-tannya mengatakan pelaksanaan pro-gram KB dan kependudukan berpe-ngaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan secara keseluruhan karena penduduk merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan. Oleh karena itu, pertumbuhan pen-

duduk harus dikendalikan dan dikelola dengan baik. Penduduk yang berkualitas merupa-kan modal penting bagi proses pem-bangunan.

“Kegiatan ‘mu-pen on the road’ merupakan media sosialisasi program KB bagi masyarakat (wawar -red) se hingga masyarakat akan diingatkan kemba-li penting nya program KB dan kependudukan” ujar Sekda.

Sekda mengajak ke-pada semua pihak untuk terus meningkatkan kam-panye atau promosi pro-

gram kependudukan dan KB kepada masyarakat luas dengan memanfaat-kan media yang ada.

Dalam kesempatan tersebut Se-kretaris Utama Badan Kependudu-kan dan Keluarga Berencana Na-sional (BKKBN) Pusat, E.Subagyo mengatakan melalui kegiatan ini di-harapkan dapat menemukan model sosialisasi yang tepat bagi pengem-bangan KB dan memajukan program kependudukan di masyarakat. Kegia-tan mupen on the road dilakukan lin-tas Jawa-Madura yang dimulai dari Kota Cilegon Provinsi Banten.

Kepala BKKBN Provinsi Banten-Aidin T. dalam laporanya menyebut-kan bahwa kegiatan yang dilaksana-kan tersebut merupakan pemaduan tiga kegiatan sekaligus yaitu perta-

ma kegiatan nasio-nal pelepas an Tim on the

Sosialisasikan KB-Kes Lewat MupenOn The Road Lintas Jawa Madura

dikendalikan dengan

k yangrupa-tingem-

mu-road’media ram KB

at (wawarmasyarakatn kemba-rogram KBukan” ujar

ngajak ke-ihak untuk

katkan kam-romosi pro-

tan mupen on the road dilakukan lin-tas Jawa-Madura yang dimulai dari Kota Cilegon Provinsi Banten.

Kepala BKKBN Provinsi Banten-Aidin T. dalam laporanya menyebut-kan bahwa kegiatan yang dilaksana-kan tersebut merupakan pemaduan tiga kegiatan sekaligus yaitu perta-

ma kegiatan nasio-nal pelepas an Tim on the

road ‘Pesona Jawara’ yang akan me-lakukan perjalanan sepanjang jalur industri dari Banten sampai Jawa Timur. Kedua, pencanangan bakti TNI KB-Kesehatan terpadu Kodam III/Siliwangi 2012 yang melibatkan Provinsi Banten dan Jawa Barat. Dan ketiga, pencanangan revitalisasi pro-gram KB perusahaan di Provinsi Ban-ten.

“Pada kesempatan ini akan dilak-sanakan penandatanganan kesepa-katan bersama antara perwakilan BKKBN Banten dengan Rumah Sak-it Krakatau Medika, RS Budi Asih dan RSUD Cilegon dalam rangka me-ningkatkan peran rumah sakit dalam pelayanan KB bagi keluarga kurang mampu di Provinsi Banten,” ujar Kepala BKKBN Provinsi Banten.

Lebih lanjut Kepala BKKBN Pro-vinsi Banten mengatakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pada acara ini meliputi pelayanan KB yang akan melayani sekurang-kurangnya 700 peserta KB dari keluarga kurang mampu dengan metode jangka pan-jang, pelayanan kesehatan/pengobat-an gratis, pelayanan papsmear, suna-tan masal untuk 150 anak dan donor darah oleh 200 orang pendonor dan kegiatan ini dihadiri oleh 2.500 pe-serta yang terdiri dari 900 tamu un-dangan serta 1.600 keluarga dan ma syarakat yang akan mendapat-kan pelayanan gratis untuk semua pelayan an yang diselenggarakan hari ini.

PENDUDUK YANG BERKUALITAS MERUPAKAN

MODAL PENTING BAGI PROSES

PEMBANGUNAN.

Page 20: 201202 Tabloid Menara Banten

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 201220 Seputar Setda

SENAM KESEGARAN JASMANISENAM KESEGARAN JASMANIDi Lingkungan Setda Provinsi Banten

Orgasnisasi, dia selalu mengajak ke-pada seluruh pegawai Pemprov Ban-ten baik yang bekerja dilingkungan Biro maupun SKPD untuk dapat ber-sama-sama mengikuti kegiatan Se-nam Kesegaran Jasmani secara rutin pada setiap hari Jum’at.

Diakhir kegiatan Senam Kesega-ran Jasmani, Biro Organisasi juga me-nyediakan hidangan ringan berupa bubur kacang Hijau atau minuman segar untuk sekedar melepas dahaga. Men Sana in Corpore Sano. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ayo gabung!, kita senam.

(Suseno, Biro Humas & Protokol)

Kamis. Jadi selain diminta untuk ber-olah raga para pegawai juga diberi-kan ceramah Agama agar kehidupan ini seimbang. Semangat dalam beker-ja namun tidak melupakan kehidu-pan di akhirat kelak.

Kegiatan Senam Kesegaran Jasm-ani dilaksankan setiap hari Jum’at, dimulai pukul 08.00 WIB. Sen-am dipimpin oleh instruktur yang sudah berpengalaman di bidang-nya. Senam Kesegaran Jasmani juga didukung oleh crew dari Biro Umum dan perlengkapan dalam penyedia-an Pengeras Suara. Menurut Munta-siroh, salah satu Kasubbag pada Biro

ni di lingkungan Setda Provinsi Banten dige-

rakkan oleh Biro Or-ganisasi. Menurut

Kepala Biro Or-ganisasi Setda Provinsi Ban-ten yang biasa dipanggil Bu Enong pada

saat dengar pendapat dengan

Komisi I DPRD Ban-ten di salah satu Hotel di Jakar-

ta menuturkan bahwa Pegawai

yang ada di l ingkungan P e m e r i n -tah Provin-si Banten baik Biro m a u p u n

SKPD per-lu juga untuk diberi

kesempatan berolah raga seminggu sekali

agar fisik juga tetap sehat. Selain itu kami juga (Biro Organ-isasi : red) mengadakan kegia-

tan siraman rohani atau pengaji-an di lingkungan Setda Provinsi Banten sebulan sekali setiap hari

SSEJAK seluruh Biro di lingkungan setda Provin-si Banten pindah Kan-tor dari

Jl. Brigjen KH.Sjam’un ke Kawasan Pu-sat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B). Kegiatan Senam Kesegaran Jasmani yang biasanya dilaksanakan di halaman depan Pendopo Gubernur Banten dekat Alun Alun Kota Serang, kini ikut pindah juga. Tak heran jika setiap hari Jum’at tiba hampir selu-ruh pegawai Setda Provinsi Banten memenuhi halaman Gedung Setda yang baru untuk mengikuti Senam Kesegaran Jasmani.

“Waktu masih di kantor lama, peserta senam sangat sedikit kare-na memang halaman untuk senam juga kurang memadai,” ucap Moch. Iwan Irawan yang Jum’at lalu dite-mui usai mengikuti Senam. “Namun setelah pindah ke KP3B halaman un-tuk senam sangat luas jadi bisa diper-gunakan oleh pegawai pada 8 Biro yang ada di lingkungan setda Provin-si Banten, bahkan juga dapat diiku-ti oleh para pegawai pada SKPD yang ada di kawasan KP3B bisa ikut ser-ta,” tutur nya.

Kegiatan Senam Kesegaran Jasma-

ni di lingkProvinsi B

rakkan oganisa

KepaganPrtedE

sapend

Komisi ten diHotel

ta bah

yal

Slu juga

kesempatraga sem

agar fisik jugaSelain itu kami juga isasi : red) mengad

tan siraman rohani aan di lingkungan SetBanten sebulan sekal

AKAK seluruh Biro di KKgkungan setda Provin-Banten pindah Kan-

dari

han Provinsi Banten an Senam Kesegaran iasanya dilaksanakan an Pendopo Gubernur lun Alun Kota Serang, h juga. Tak heran jika

m’at tiba hampir selu-etda Provinsi Banten aman Gedung Setda uk mengikuti Senam ani.sih di kantor lama, sangat sedikit kare-

alaman untuk senam emadai,” ucap Moch. ang Jum’at lalu dite-kuti Senam. “Namun ke KP3B halaman un-at luas jadi bisa diper-pegawai pada 8 Biro gkungan setda Provin-kan juga dapat diiku-awai pada SKPD yangn KP3B bisa ikut ser-

nam Kesegaran Jasma-