2011-2-00839-mcbab3001 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00839-mc...
TRANSCRIPT
32
BAB 3
INTI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian�
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV)
METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai
mengudara pada tangggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak
perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh dengan surat izin no.
800/mp/pm/1999, yang dikeluarkan pada tanggal 25 oktober 1999 oleh Menteri
Penerangan RI. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat
kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena
dinilai terlalu berani.
Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai
surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan
teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti
perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan
untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan
berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan
teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna
mencerdaskan bangsa. Stasiun TV ini pada awalnya hanya memusatkan acaranya pada
siaran berita saja, namun perkembangannya, stasiun TV ini juga memasukkan unsur
33
hiburan ke dalam program – proramnya. Metro TV terdiri dari 70 % berita ( news ),
yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah
dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif.
Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam
tayang.Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro
TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang
dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran MetroTV dapat tangkap
melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-
negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua
New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.
Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama
dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun
televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA).
Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki
Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan
kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita
mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia
luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat,
tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. Program MetroTV dirancang untuk
mengakomodasi keluarga yang berpenghasilan menengah ke atas (target pemirsan AB
20+). Susunan program MetroTV hampir semua menyuguhkan tayangan berita yang
dalam produksinya hampir semuanya di Produksikan sendiri.
34
3.1.2 VISI dan MISi
VISI :
Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi
nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang
berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari
pemirsa maupun pemasang iklan.�
MISI
Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara
melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan
menjunjung tinggi moral dan etika.�Untuk memberikan nilai tambah di industri
pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian
informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas
Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah
asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan
menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
35
3.1.3 LOGO & ARTI METRO TV �
Gambar 3.1
LOGO 1 PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV)
Sumber : www.metrotvnews.com
Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan
gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual
(diwakili huruf – huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips
emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi
huruf ”O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf ”O” dengan elips emas, dan
menjadi pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat,
dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR –TV
sebagai METROTV. Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja
dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi
berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat
terhadap institusi Metro TV.�
Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal,
memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo
36
Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal – hal sebagai berikut :
- Simpel, tidak rumit�
- Memberi kesan global dan modern
- Menarik dilihat dan mudah diingat�
- Dinamis dan lugas
- Berwibawa namun familiar
- Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik
dan filmis
- Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis dan animatif.
Selain menampilkan unsur simbol tks / huruf, Metro TV menampilkan juga
simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.
1. Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang,
merupakan proses metamoforsis atas beberapa bentuk, yaitu :
A. Bola Dunia�Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi,
komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.
B. Telur Emas�Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga
merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk
(institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan
emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.�
C. Elips�Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring
kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis.Lingkar (ring) planet sendiri
sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait
37
dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.�
D. Elang�Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan
wawasan.Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan
gerak hidupnya anggun.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
GAMBAR 3.2�STRUKTUR ORGANISASI PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA
(METRO TV)
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Metro TV
Sumber: Company Profile Metro TV 2010
Berdasarkan gambar di atas, President Director sebagai dewan tertinggi di PT.
Media Televisi Indonesia (Metro TV) bertugas untuk memimpin seluruh dewan/ komite
eksekutif, memimpin rapat umum serta memastikan pelaksanaan tata-tertib dan keadilan
dalam memberi kesempatan bagi semua anggota organisasi untuk berkontribusi secara
President Director
News Director
Sales & Mark Director
Technical Director
Finnance & Adm Director
Sales Admin
Marketing Division
Sales Division Fin &
Acc Division
HR Division
General Affairs
38
tepat, bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubunganya dengan dunia luar,
dan menjalankan tangung jawab dari seorang direktur perusahaan sesuai dengan standar
etika dan hukum.
Sales & Marketing Director bertugas untuk merencakan, mengontrol dan
mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan
mengembangkan pasar secara efektif dan efisien, serta mementukan harga jual produk
yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan
tercapainya target penjualan. Sales & Marketing Director membawahi Marketing
Division, Sales Administration dan Sales Division.
Technical Director bertugas untuk mengkoordinir semua bagian dalam hal teknik
peralatan, mengelola dan mengecek sarana dan prasarana yang berbau teknis, dan
memperbaiki dan menjaga fasilitas yang berbasis teknologi.
Seorang Finance & Administration Director bertugas untuk mengumpulkan
bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan administrasi keuangan, mengelola
dan melakukan pemeriksaan keuangan dan pembinaan kebendaharaan. Finance &
Administration Director membawahi Finance & Accounting Division, Human Resources
Division dan General Affairs.
39
Gambar 3.3 STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN PRODUKSI DAN KREATIF
Sumber : Data Struktur Organisasi Departemen Produksi dan Kreatif
Berdasarkan gambar struktur dari departemen produksi dan kreatif, kepala bagian
produksi dan kreatif mempunyai tugas mengelola, memproduksi dan menyiarkan acara –
acara atau program – program dialog atau talk show ataupun segmen dialog yang ada
dalam acara atau program regular guna mencapai sasaran dan visi perusahaan.
Wewenang yang dimiliki kepala dari produksi dan kreatif adalah :
• Mengembangkan dan membuat program baru yang sesuai dengan standard an
visi – misi
• Memutuskan perubahan sistem dan prosedur sesuai standar baru
• Memutuskan program layak tayang atau tidak layak
• Mengevaluasi semua kegiantan kerja dan program yang Onlline atau Offline
40
Excekutif produser mempunyai tanggung jawab membawahi seluruh produser. Ia
juga bertugas mengkoordinasi serta mengontrol seluruh proses produksi siaran serta
memastikan bahwa produksi yang dihasilkan sesuai dengan target yang diinginkan.
Produser memiliki peranan dalam sebuah produksi suatu acara. Produser
mempunyai tanggung jawab atas program acara yang dipegangnya. Seorang
produser akan memimpin seluruh tim produksi agar produksi dapat berjalan serta
sesuai dengan keinginan dan sampai program tersebut siap tayang.
Scriptwriter coord. mempunyai tanggung jawab atas tim sricptwriter dan
creative. Scriptwriter coord. akan melakukan koordinasi terhadap tim scriptwriter
dan creative. Tim scriptwriter dan creative mempunyai tugas dalam membuat naskah
untuk sebuah konten program, kreatif program. Mereka bertanggung jawab agar
membuat program lebih menarik dan variatif serta merumuskan program – program
baru.
Talent coord. mempunyai tugas melakukan koordinasi dengan talent dalam hal
mencari nara sumber, talent. Talent akan melakukan negosiasi harga dengan talent
yang akan mengisi acara serta mengatur jadwal shooting mereka. Setelah itu tim
talent akan membuat actual talent (semacam surat keterangan atau konfirmasi
pengisi acara). Terakhir tim talent akan mengecek kontrak ataupun soal pembayaran
dari talent tersebut.
41
3.1.4 TARGET AUDIENCE
Target audience Metro TV adalah :
Gambar 3.4
Sumber: Data Internal Perusahaan
Keterangan:�
M/F : Male / female ; Pria / Wanita
20+ : Umur di atas 20 tahun
Segment : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah berdasarkan berbagai
kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili, expenditure�
Expenditur : Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk
memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.
42
Expenditure terbagi dalam kelas-kelas:
A1 = di atas Rp 3.500.000 / bulan
A2 = Rp 2.500.001 – Rp 3.500.000 / bulan
B = Rp 1.750.001 – Rp 2.500.000 / bulan
C1 = Rp 1.250.001 – 1.750.000 / bulan
C2 = Rp 900.001 – Rp 1.250.000 / bulan
D = Rp 600.001 – Rp 900.000 / bulan
E = di bawah / sama dengan Rp 600.000 / bulan
3.2 PROGRAM “JALAN – JALAN ASYIK”
Gambar 3.5 Logo “JALAN – JALAN ASYIK”
Nama Program : “JALAN – JALAN ASYIK”
Format : Traveling
Audience : Dewasa, usia mulai 17 tahun
Hari / Jam Tayang : Minggu, Pk. 07:00 – 07:30 WIB
43
Ide Dasar
Banyaknya program traveling atau sejenis dibeberapa TV nasional maupun local
Indonesia, oleh karena itu, MetroTV ingin menyuguhkan sebuah tayangan jalan – jalan
atau traveling, tapi tidak melupakan unsur budaya atau warisan yang ada di Indonesia.
hal ini bertujuan untuk kembali membuat anak muda di Indonesia, yang sudah mulai
kurang aware terhadap budaya dan warisan Indonesia, yang seharusnya kita jaga dan
lestarikan.
Konsep Program
• Ada host yang akan memandu program “JALAN – JALAN ASYIK”
• Host selalu interaksi orang – orang yang ada ditempat tujuan tersebut
• Host membawa gadget bias berupa laptop, smartphone ataupun tablet PC.
Gunanya untuk share setiap tempat yang telah dikunjungi melalui blog,
fanspage ataupun media sosial. Dari situ aka nada kedekatan antara
program dengan penonton dirumah
• Selain laptop, smartphone atau tablet PC, host juga membawa sebuah
kamera, yang berguna untuk upload foto di blog, fanspage atau media
sosial.
• Ada chit chat antara host dengan narasumber namun tidak dalam bentuk
formal
• Host bias ikut dalam sebuah atraksi yang bias berupa ikut dalam
pembuatan sebuah kerajinan, atau mencoba berbagai seni kebudayaan
Indonesia
• Host juga bias mencoba berbagai tantangan yang ada di tempat tujuan
44
• Lokasi dari program sangat universal, dalam arti kata bias tempat wisata,
tempat bersejarah, pasar tradisional dan sebagainya.
3.3 Jenis Penelitian
Pada dasarnya sebuah penelitian sosial dilakukan untuk memahami berbagai hal
berkaitan dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat. Agar tujuan penelitian ini
dapat mengetahui bagaimana analisis strategi program produksi “Jalan – Jalan Asyik” di
MetroTV dalam promosi wisata, makan peneliti akan menggunakan metodologi
penelitian kualitatif.
Pengertian penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata - kata lisan maupun tertulis, dan tingkah
laku yang dapat diamati dari orang - orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan, 1984:5).
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data – data, jadi ia juga bisa bersifat
komperatif dan korelatif. Penelitian deskriptif banyak membantu terutama dalam
penelitian yang bersifat longitudinal, genetik dan klinis. Penelitian survai biasanya
termasuk dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk pemecahan masalah secara
sistematis dan faktual mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat dari populasi.
45
Ciri – ciri dari penelitian deskriptif :
• Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan
hipotesis atau tidak
• Merancang cara pendekatannya, hal ini meliputi macam data – datanya,
penentuan sampelnya, penemuan metode pengumpulan datanya, melatif para
tenaga lapangan dan sebagainya
• Mengumpulkan data
• Menyusun laporan
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini
harus dicari melalui narasumber atau orang yang kita jadikan sebagai objek penelitian
ataupun objek yang mana sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.
(Sarwono, 2006 : 129-131). Data primer diperoleh melalui 2 cara yakni :
• Metode Observasi (pengamatan)
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan secara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala – gejala yang diselidiki. Di dalam penelitian ini
saya menggunakan metode observasi partisipan, dikarenakan saya terjun / terlibat
secara langsung atau mengikuti kegiatan produksi dari “jalan – jalan asyik”.
Observasi partisipan (participant observation) adalah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian
46
responden (Bungin 2007:115). Apabila observasi partisipan tetapi jika unsur
partisipan sama sekali ada pada observes dalam kegiatannya makan disebut
observasi non partisipan.
• Metode Wawancara
Wawancara adalah proses tanya – jawab dalam penelitian yang langsung secara
lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi – informasi atau keterangan – keterangan.
Dewasa ini teknik wawancara banyak digunakan sebab merupakan salah satu bagian
yang terpenting dalam setiap survai. Informasi akan diperoleh dengan bertanya
langsung kepada responden. Tujuan dari sebuah wawancara ialah untik
mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah ataupun mempengaruhi
pendapat responden. Dari beberapa jenis wawancara yang ada, jenis wawancara
yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin dan wawancara
perorangan. Wawancara bebas terpimpin adalah kombinasi antara wawancara bebas
dan terpimpin. Jadi pewawancara hanya membuat pokok – pokok masalah yang akan
diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi
pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia
menyimpang. Pedoman wawancara ini berfungsi sebagai pengendali jangan sampai
proses wawancara kehilangan arah. Wawancara perorangan merupakan apabila
proses tanya – jawab tatap muka itu berlangsung secara langsung antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai. Cara ini akan mendapatkan data
yang lebih intensif.
47
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder berupa data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti
dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya dapat berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip dan berhubungan
demgam permasalahan yang digunakan untuk melengkapi data – data yang sudah ada.
Untuk metode wawancara, penulis menggunakan alat bantu berupa perekam suara (tape
recorder). Selain itu data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah, data – data di
tempat penelitian yang didapat dari MetroTV saat penulis melakukan observasi
langsung.
3.5 Memilih dan Memanfaatkan Informan
Informan adalah orang dalam pada latar penelitian. Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
Seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.
(Moleong 2009:132).
Kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan tetap
seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat terutaman bagi
peneliti yang belum mengalami latihan etnografi (Lincoln dan Guba (1985:258)).
Pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak
informasi yang terjaring, jadi sebagai sampling internal, karena informan dimanfaatkan
untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan
dari subjek lainnya (Bogdan dan Biklen, 1981:65).
48
Dalam penelitian ini, penulis memilih informan berdasarkan jabatan dan
berperan penting dalam program “Jalan – Jalan Asyik”. Jumlah informan yang diambil
peneliti adalah 3 orang yang berkaitan langsung dengan program, yaitu :
1. Executive Producer
2. Producer
3. Scriptwriter
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensisntesikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
(Bogdan & Biklen, 1982).
Menurut dari tujuan analisis, maka ada dua hal yang ingin dicapai dalam analisis
data kualitatif, yaitu :
1. Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh
suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut
2. Menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data dan proses suatu fenomena
sosial tersebut
49
Analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebgai berikut : ( Seiddel, 1998)
• Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan
• Mengumpulkan, memilah – milah, mengklarifikasikan, mensistensiskan,
membuat ikhtisar dan membuat indeksnya
• Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan
Selanjutnya tahapan analisis data kualitatif, sebagai berikut : (Collaborative Group
Analysis of Data, 1999)
• Membaca / mempelajari data, menandai kata – kata kunci dan gagasan yang
ada dalam kata
• Mempelajari kata – kata kunci itu
• Menuliskan ‘model’ yang ditemukan
• Koding yang telah dilakukan
Menurut Moleong, proses analisis data melalui tahap berikut : (Moleong,
2009:247).
• Menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan dan dokumen
• Reduksi data dengan jalan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha
membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan – pernyataan yang
perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.
• Menyusunnya dalam satuan – satuan yang kemudian dikategorisasikan
• Mengadakan pemeriksaan keabsahan data
50
3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik yang digunakan penulis dalam pemeriksaan keabsahan data adalah
trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
ssebagai pembanding terhadap data itu. (Moleong, 2009 :330). Denzin (1978)
membedakan 4 macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.
• Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif (Patton 1987:331). Hal itu bisa dicapai dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang - orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan
51
• Trianggulasi dengan metode, menurut Patton (1987:329), terdapat 2 strategi :
1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data.
2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama.
• Trianggulasi penyidik dilakukan dengan jalan memanfaatkan peneliti atau
pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
• Trianggulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981:307), berdasarkan
anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu
atau lebih teori. Sedangkan menurut Patton (1987:327) berpendapat bahwa hal
itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelas banding (rival
exlplanation).
Jadi trianggulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan – perbedaan
konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data
tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain
bahwa dengan trianggulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan
membandingkannya dengan sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat
melakukannya dengan jalan :
1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data
3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat
dilakukan
52
3.8 Permasalahan
Dalam proses produksinya, program “Jalan – Jalan Asyik” menemui beberapa
masalah atau hambatan, diantaranya :
1. Kurangnya informasi yang didapat mengenai lokasi yang akan diliput
2. Host yang sering bergonta - ganti
3. Karena program “Jalan – Jalan Asyik” ini merupakan program traveling,
pastinya memerlukan budget yang lebih dalam proses produksinya
3.9 Alternatif Pemecahan Masalah
Peneliti mempunyai alternative pemencahan masalah, yakni :
1. Perlunya melakukan riset dan mencari informasi dari berbagai sumber.
Informasi bisa dicari melalui internet ataupun media lain
2. Mencari host tetap yang sesuai dengan kriteria program “Jalan – Jalan Asyik”
3. Mencari vendor ataupun sponsor untuk diajak kerja sama