2011-2-00839-mcbab3001 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00839-mc...

21
32 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tangggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh dengan surat izin no. 800/mp/pm/1999, yang dikeluarkan pada tanggal 25 oktober 1999 oleh Menteri Penerangan RI. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani. Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Stasiun TV ini pada awalnya hanya memusatkan acaranya pada siaran berita saja, namun perkembangannya, stasiun TV ini juga memasukkan unsur

Upload: trinhmien

Post on 31-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

32

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian�

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV)

METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai

mengudara pada tangggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak

perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh dengan surat izin no.

800/mp/pm/1999, yang dikeluarkan pada tanggal 25 oktober 1999 oleh Menteri

Penerangan RI. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat

kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena

dinilai terlalu berani.

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai

surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan

teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti

perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan

untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan

berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan

teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna

mencerdaskan bangsa. Stasiun TV ini pada awalnya hanya memusatkan acaranya pada

siaran berita saja, namun perkembangannya, stasiun TV ini juga memasukkan unsur

33

hiburan ke dalam program – proramnya. Metro TV terdiri dari 70 % berita ( news ),

yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah

dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif.

Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam

tayang.Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro

TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang

dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran MetroTV dapat tangkap

melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-

negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua

New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama

dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun

televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA).

Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki

Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan

kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita

mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia

luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat,

tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. Program MetroTV dirancang untuk

mengakomodasi keluarga yang berpenghasilan menengah ke atas (target pemirsan AB

20+). Susunan program MetroTV hampir semua menyuguhkan tayangan berita yang

dalam produksinya hampir semuanya di Produksikan sendiri.

34

3.1.2 VISI dan MISi

VISI :

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi

nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang

berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari

pemirsa maupun pemasang iklan.�

MISI

Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara

melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan

menjunjung tinggi moral dan etika.�Untuk memberikan nilai tambah di industri

pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian

informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas

Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah

asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan

menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

35

3.1.3 LOGO & ARTI METRO TV �

Gambar 3.1

LOGO 1 PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV)

Sumber : www.metrotvnews.com

Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan

gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual

(diwakili huruf – huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips

emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi

huruf ”O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf ”O” dengan elips emas, dan

menjadi pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat,

dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR –TV

sebagai METROTV. Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja

dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi

berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat

terhadap institusi Metro TV.�

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal,

memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo

36

Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal – hal sebagai berikut :

- Simpel, tidak rumit�

- Memberi kesan global dan modern

- Menarik dilihat dan mudah diingat�

- Dinamis dan lugas

- Berwibawa namun familiar

- Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik

dan filmis

- Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis dan animatif.

Selain menampilkan unsur simbol tks / huruf, Metro TV menampilkan juga

simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.

1. Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang,

merupakan proses metamoforsis atas beberapa bentuk, yaitu :

A. Bola Dunia�Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi,

komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

B. Telur Emas�Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga

merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk

(institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan

emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.�

C. Elips�Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring

kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis.Lingkar (ring) planet sendiri

sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait

37

dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.�

D. Elang�Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan

wawasan.Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan

gerak hidupnya anggun.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

GAMBAR 3.2�STRUKTUR ORGANISASI PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA

(METRO TV)

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Metro TV

Sumber: Company Profile Metro TV 2010

Berdasarkan gambar di atas, President Director sebagai dewan tertinggi di PT.

Media Televisi Indonesia (Metro TV) bertugas untuk memimpin seluruh dewan/ komite

eksekutif, memimpin rapat umum serta memastikan pelaksanaan tata-tertib dan keadilan

dalam memberi kesempatan bagi semua anggota organisasi untuk berkontribusi secara

President Director

News Director

Sales & Mark Director

Technical Director

Finnance & Adm Director

Sales Admin

Marketing Division

Sales Division Fin &

Acc Division

HR Division

General Affairs

38

tepat, bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubunganya dengan dunia luar,

dan menjalankan tangung jawab dari seorang direktur perusahaan sesuai dengan standar

etika dan hukum.

Sales & Marketing Director bertugas untuk merencakan, mengontrol dan

mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan

mengembangkan pasar secara efektif dan efisien, serta mementukan harga jual produk

yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan

tercapainya target penjualan. Sales & Marketing Director membawahi Marketing

Division, Sales Administration dan Sales Division.

Technical Director bertugas untuk mengkoordinir semua bagian dalam hal teknik

peralatan, mengelola dan mengecek sarana dan prasarana yang berbau teknis, dan

memperbaiki dan menjaga fasilitas yang berbasis teknologi.

Seorang Finance & Administration Director bertugas untuk mengumpulkan

bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan administrasi keuangan, mengelola

dan melakukan pemeriksaan keuangan dan pembinaan kebendaharaan. Finance &

Administration Director membawahi Finance & Accounting Division, Human Resources

Division dan General Affairs.

39

Gambar 3.3 STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN PRODUKSI DAN KREATIF

Sumber : Data Struktur Organisasi Departemen Produksi dan Kreatif

Berdasarkan gambar struktur dari departemen produksi dan kreatif, kepala bagian

produksi dan kreatif mempunyai tugas mengelola, memproduksi dan menyiarkan acara –

acara atau program – program dialog atau talk show ataupun segmen dialog yang ada

dalam acara atau program regular guna mencapai sasaran dan visi perusahaan.

Wewenang yang dimiliki kepala dari produksi dan kreatif adalah :

• Mengembangkan dan membuat program baru yang sesuai dengan standard an

visi – misi

• Memutuskan perubahan sistem dan prosedur sesuai standar baru

• Memutuskan program layak tayang atau tidak layak

• Mengevaluasi semua kegiantan kerja dan program yang Onlline atau Offline

40

Excekutif produser mempunyai tanggung jawab membawahi seluruh produser. Ia

juga bertugas mengkoordinasi serta mengontrol seluruh proses produksi siaran serta

memastikan bahwa produksi yang dihasilkan sesuai dengan target yang diinginkan.

Produser memiliki peranan dalam sebuah produksi suatu acara. Produser

mempunyai tanggung jawab atas program acara yang dipegangnya. Seorang

produser akan memimpin seluruh tim produksi agar produksi dapat berjalan serta

sesuai dengan keinginan dan sampai program tersebut siap tayang.

Scriptwriter coord. mempunyai tanggung jawab atas tim sricptwriter dan

creative. Scriptwriter coord. akan melakukan koordinasi terhadap tim scriptwriter

dan creative. Tim scriptwriter dan creative mempunyai tugas dalam membuat naskah

untuk sebuah konten program, kreatif program. Mereka bertanggung jawab agar

membuat program lebih menarik dan variatif serta merumuskan program – program

baru.

Talent coord. mempunyai tugas melakukan koordinasi dengan talent dalam hal

mencari nara sumber, talent. Talent akan melakukan negosiasi harga dengan talent

yang akan mengisi acara serta mengatur jadwal shooting mereka. Setelah itu tim

talent akan membuat actual talent (semacam surat keterangan atau konfirmasi

pengisi acara). Terakhir tim talent akan mengecek kontrak ataupun soal pembayaran

dari talent tersebut.

41

3.1.4 TARGET AUDIENCE

Target audience Metro TV adalah :

Gambar 3.4

Sumber: Data Internal Perusahaan

Keterangan:�

M/F : Male / female ; Pria / Wanita

20+ : Umur di atas 20 tahun

Segment : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah berdasarkan berbagai

kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili, expenditure�

Expenditur : Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk

memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.

42

Expenditure terbagi dalam kelas-kelas:

A1 = di atas Rp 3.500.000 / bulan

A2 = Rp 2.500.001 – Rp 3.500.000 / bulan

B = Rp 1.750.001 – Rp 2.500.000 / bulan

C1 = Rp 1.250.001 – 1.750.000 / bulan

C2 = Rp 900.001 – Rp 1.250.000 / bulan

D = Rp 600.001 – Rp 900.000 / bulan

E = di bawah / sama dengan Rp 600.000 / bulan

3.2 PROGRAM “JALAN – JALAN ASYIK”

Gambar 3.5 Logo “JALAN – JALAN ASYIK”

Nama Program : “JALAN – JALAN ASYIK”

Format : Traveling

Audience : Dewasa, usia mulai 17 tahun

Hari / Jam Tayang : Minggu, Pk. 07:00 – 07:30 WIB

43

Ide Dasar

Banyaknya program traveling atau sejenis dibeberapa TV nasional maupun local

Indonesia, oleh karena itu, MetroTV ingin menyuguhkan sebuah tayangan jalan – jalan

atau traveling, tapi tidak melupakan unsur budaya atau warisan yang ada di Indonesia.

hal ini bertujuan untuk kembali membuat anak muda di Indonesia, yang sudah mulai

kurang aware terhadap budaya dan warisan Indonesia, yang seharusnya kita jaga dan

lestarikan.

Konsep Program

• Ada host yang akan memandu program “JALAN – JALAN ASYIK”

• Host selalu interaksi orang – orang yang ada ditempat tujuan tersebut

• Host membawa gadget bias berupa laptop, smartphone ataupun tablet PC.

Gunanya untuk share setiap tempat yang telah dikunjungi melalui blog,

fanspage ataupun media sosial. Dari situ aka nada kedekatan antara

program dengan penonton dirumah

• Selain laptop, smartphone atau tablet PC, host juga membawa sebuah

kamera, yang berguna untuk upload foto di blog, fanspage atau media

sosial.

• Ada chit chat antara host dengan narasumber namun tidak dalam bentuk

formal

• Host bias ikut dalam sebuah atraksi yang bias berupa ikut dalam

pembuatan sebuah kerajinan, atau mencoba berbagai seni kebudayaan

Indonesia

• Host juga bias mencoba berbagai tantangan yang ada di tempat tujuan

44

• Lokasi dari program sangat universal, dalam arti kata bias tempat wisata,

tempat bersejarah, pasar tradisional dan sebagainya.

3.3 Jenis Penelitian

Pada dasarnya sebuah penelitian sosial dilakukan untuk memahami berbagai hal

berkaitan dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat. Agar tujuan penelitian ini

dapat mengetahui bagaimana analisis strategi program produksi “Jalan – Jalan Asyik” di

MetroTV dalam promosi wisata, makan peneliti akan menggunakan metodologi

penelitian kualitatif.

Pengertian penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata - kata lisan maupun tertulis, dan tingkah

laku yang dapat diamati dari orang - orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan, 1984:5).

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data – data, jadi ia juga bisa bersifat

komperatif dan korelatif. Penelitian deskriptif banyak membantu terutama dalam

penelitian yang bersifat longitudinal, genetik dan klinis. Penelitian survai biasanya

termasuk dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk pemecahan masalah secara

sistematis dan faktual mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat dari populasi.

45

Ciri – ciri dari penelitian deskriptif :

• Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan

hipotesis atau tidak

• Merancang cara pendekatannya, hal ini meliputi macam data – datanya,

penentuan sampelnya, penemuan metode pengumpulan datanya, melatif para

tenaga lapangan dan sebagainya

• Mengumpulkan data

• Menyusun laporan

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini

harus dicari melalui narasumber atau orang yang kita jadikan sebagai objek penelitian

ataupun objek yang mana sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

(Sarwono, 2006 : 129-131). Data primer diperoleh melalui 2 cara yakni :

• Metode Observasi (pengamatan)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan secara mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala – gejala yang diselidiki. Di dalam penelitian ini

saya menggunakan metode observasi partisipan, dikarenakan saya terjun / terlibat

secara langsung atau mengikuti kegiatan produksi dari “jalan – jalan asyik”.

Observasi partisipan (participant observation) adalah metode pengumpulan data

yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian

46

responden (Bungin 2007:115). Apabila observasi partisipan tetapi jika unsur

partisipan sama sekali ada pada observes dalam kegiatannya makan disebut

observasi non partisipan.

• Metode Wawancara

Wawancara adalah proses tanya – jawab dalam penelitian yang langsung secara

lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung

informasi – informasi atau keterangan – keterangan.

Dewasa ini teknik wawancara banyak digunakan sebab merupakan salah satu bagian

yang terpenting dalam setiap survai. Informasi akan diperoleh dengan bertanya

langsung kepada responden. Tujuan dari sebuah wawancara ialah untik

mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah ataupun mempengaruhi

pendapat responden. Dari beberapa jenis wawancara yang ada, jenis wawancara

yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin dan wawancara

perorangan. Wawancara bebas terpimpin adalah kombinasi antara wawancara bebas

dan terpimpin. Jadi pewawancara hanya membuat pokok – pokok masalah yang akan

diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi

pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia

menyimpang. Pedoman wawancara ini berfungsi sebagai pengendali jangan sampai

proses wawancara kehilangan arah. Wawancara perorangan merupakan apabila

proses tanya – jawab tatap muka itu berlangsung secara langsung antara

pewawancara dengan orang yang diwawancarai. Cara ini akan mendapatkan data

yang lebih intensif.

47

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder berupa data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti

dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya dapat berupa

bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip dan berhubungan

demgam permasalahan yang digunakan untuk melengkapi data – data yang sudah ada.

Untuk metode wawancara, penulis menggunakan alat bantu berupa perekam suara (tape

recorder). Selain itu data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah, data – data di

tempat penelitian yang didapat dari MetroTV saat penulis melakukan observasi

langsung.

3.5 Memilih dan Memanfaatkan Informan

Informan adalah orang dalam pada latar penelitian. Informan adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.

(Moleong 2009:132).

Kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan tetap

seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat terutaman bagi

peneliti yang belum mengalami latihan etnografi (Lincoln dan Guba (1985:258)).

Pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak

informasi yang terjaring, jadi sebagai sampling internal, karena informan dimanfaatkan

untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan

dari subjek lainnya (Bogdan dan Biklen, 1981:65).

48

Dalam penelitian ini, penulis memilih informan berdasarkan jabatan dan

berperan penting dalam program “Jalan – Jalan Asyik”. Jumlah informan yang diambil

peneliti adalah 3 orang yang berkaitan langsung dengan program, yaitu :

1. Executive Producer

2. Producer

3. Scriptwriter

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensisntesikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

(Bogdan & Biklen, 1982).

Menurut dari tujuan analisis, maka ada dua hal yang ingin dicapai dalam analisis

data kualitatif, yaitu :

1. Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh

suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut

2. Menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data dan proses suatu fenomena

sosial tersebut

49

Analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebgai berikut : ( Seiddel, 1998)

• Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan

• Mengumpulkan, memilah – milah, mengklarifikasikan, mensistensiskan,

membuat ikhtisar dan membuat indeksnya

• Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

mencari dan menemukan pola dan hubungan

Selanjutnya tahapan analisis data kualitatif, sebagai berikut : (Collaborative Group

Analysis of Data, 1999)

• Membaca / mempelajari data, menandai kata – kata kunci dan gagasan yang

ada dalam kata

• Mempelajari kata – kata kunci itu

• Menuliskan ‘model’ yang ditemukan

• Koding yang telah dilakukan

Menurut Moleong, proses analisis data melalui tahap berikut : (Moleong,

2009:247).

• Menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan dan dokumen

• Reduksi data dengan jalan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha

membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan – pernyataan yang

perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.

• Menyusunnya dalam satuan – satuan yang kemudian dikategorisasikan

• Mengadakan pemeriksaan keabsahan data

50

3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik yang digunakan penulis dalam pemeriksaan keabsahan data adalah

trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

ssebagai pembanding terhadap data itu. (Moleong, 2009 :330). Denzin (1978)

membedakan 4 macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

• Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif (Patton 1987:331). Hal itu bisa dicapai dengan jalan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang - orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan

51

• Trianggulasi dengan metode, menurut Patton (1987:329), terdapat 2 strategi :

1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

teknik pengumpulan data.

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

• Trianggulasi penyidik dilakukan dengan jalan memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

• Trianggulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981:307), berdasarkan

anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu

atau lebih teori. Sedangkan menurut Patton (1987:327) berpendapat bahwa hal

itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelas banding (rival

exlplanation).

Jadi trianggulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan – perbedaan

konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data

tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain

bahwa dengan trianggulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan

membandingkannya dengan sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat

melakukannya dengan jalan :

1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan

2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat

dilakukan

52

3.8 Permasalahan

Dalam proses produksinya, program “Jalan – Jalan Asyik” menemui beberapa

masalah atau hambatan, diantaranya :

1. Kurangnya informasi yang didapat mengenai lokasi yang akan diliput

2. Host yang sering bergonta - ganti

3. Karena program “Jalan – Jalan Asyik” ini merupakan program traveling,

pastinya memerlukan budget yang lebih dalam proses produksinya

3.9 Alternatif Pemecahan Masalah

Peneliti mempunyai alternative pemencahan masalah, yakni :

1. Perlunya melakukan riset dan mencari informasi dari berbagai sumber.

Informasi bisa dicari melalui internet ataupun media lain

2. Mencari host tetap yang sesuai dengan kriteria program “Jalan – Jalan Asyik”

3. Mencari vendor ataupun sponsor untuk diajak kerja sama