20090512094000skripsi_uii_f.e_manajemen_analisis as sebelum dan sesudah memperoleh iso 9000 pada an...

82
ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Oleh : Nama : Aida Rifan Fitriah No. Mahasiswa : 04312125 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

Upload: dwi-andista

Post on 29-Jul-2015

186 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH

MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK JAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

Nama : Aida Rifan Fitriah

No. Mahasiswa : 04312125

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH

MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK JAKARTA

SKRIPSI

disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk

mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi UII

Oleh :

Nama : Aida Rifan Fitriah

No. Mahasiswa : 04312125

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2008

Page 3: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

“ Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari

terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima

hukuman/sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

Yogyakarta, 28 Januari 2008

Penyusun,

( Aida Rifan Fitriah )

Page 4: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH

MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK JAKARTA

Hasil Penelitian

Diajukan oleh :

Nama : Aida Rifan Fitriah

No. Mahasiswa : 04312125

Jurusan : Akuntansi

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Pada tanggal 28 Januari 2008

Dosen Pembimbing,

( Isti Rahayu, Dra., M.Si, Ak )

Page 5: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-

Nya lah skripsi yang berjudul “ Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah

Memperoleh Sertifikat ISO 9000 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta “ dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan

dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara

langsung, tidak langsung, moril, maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Edy Suandi Hamid, Drs., M.ec selaku Rektor Universitas Islam

Indonesia.

2. Bapak Asmai Ishak, Drs., M.Bus., Ph.D selaku Dekan fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia.

3. Ibu Isti Rahayu, Dra., M.si, Ak selaku dosen pembimbing. Saya

mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan kesabaran Ibu dalam

membimbing saya. Terima kasih pula atas masukan yang berarti bagi saya

dalam penulisan skripsi ini.

Page 6: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

4. Papa dan Mama atas perhatian, kasih sayang, doa, waktu, dan supply uang

yang telah diberikan untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Aida sayang sama papa mama…..

5. Abi, Mba Nanda, Thati, Shafa, dan De’ Ossy… I’ am coming at home!!!

6. Nini Kupang, Nini Sirih, Acil Fujah, Acil Ijas, Muna, dan seluruh

keluarga besar aida, terima kasih atas dukungannya selama ini.

7. Dillez Farrel “Specially one in my Heart” makaci ya udah mau direpotin

selama pengerjaan skripsi ini.. Makaci udah selalu selalu and selalu sabar

ngadepin edanya.. Yank, bentar lagi “upik banun” nyusul sayang jadi

sarjana……!!!

8. Tinie sahabat kecilku,,, bentar lagi aida balik ke Banjarmasin…

9. Temen-temenku Idjoel, Ayu, Dephi, Andam, dan Maz Koento, makaci ya

udah baik plus mau direpotin eda teruzzz…. Kalian temen terbaik eda

selama menuntut ilmu di FE-UII Jogja.

10. Temen-temen Akuntansi angkatan 2004, Thanks to persahabatannya

selama ini…..

11. Anie, Diah, Eny, Husnul, Pipet, Puput, dan semua warga kos Sekar Melati

yang g bisa eda ucapin satu persatu… Makasih ya atas dukungannya

selama pengerjaan skripsi ini...

12. Yuli and Mutia yang sering nemenin eda di kos biar g bosen… Makasih

atas persahabatannya dari kita SMA mpe sekarang ini…

13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini.

Page 7: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Oleh karena itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala

kekurangan dan keterbatasan dalam skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun bagi pengembangan keilmuan penulis dimasa

dating.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Yogyakarta, 28 Januari 2008

Penulis

Aida Rifan Fitriah

Page 8: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………. i

Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme ………………………………………. ii

Halaman Pengesahan …………………………………………………………...iii

Kata Pengantar ………………………………………………………………….v

Daftar Isi ………………………………………………………………………..viii

Daftar Tabel …………………………………………………………………….xi

Daftar Lampiran ……………………………………………………………….. xii

Abstrak …………………………………………………………………………xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………………....1

1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………………... 7

1.3 TUJUAN PENELITIAN ……………………………………………………8

1.4 MANFAAT PENELITIAN ………………………………………………… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori …………………………………………………………….10

2.1.1 Analisis Laporan Keuangan ………………………………………… 10

2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ……………………...10

2.1.1.2 Analisis Rasio Keuangan …………………………………… 11

2.1.1.3 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan …………………….. 12

2.1.1.4 Rasio Profitabilitas ………………………………………….. 12

2.1.1.5 Pertumbuhan Penjualan ……………………………………... 14

Page 9: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.1.2 ISO 9000 ……………………………………………………………. 15

2.1.2.1 Pengertian ISO 9000 ………………………………………... 15

2.1.2.2 ISO 9000:1994 ke ISO 9000:2000 ………………………….. 16

2.1.2.3 Tujuan ISO 9000 ……………………………………………. 21

2.1.2.4 Manfaat Memperoleh Sertifikat ISO 9000 ………………….. 22

2.1.3 Sertifikat ISO 9000 sebagai Bukti Jaminan Kualitas ………………. 22

2.1.4 Hubungan Kualitas dengan Penjualan ……………………………… 23

2.1.5 ISO 9000 dan Sales Growth ………………………………………... 24

2.1.6 Hubungan Kualitas, Profitabilitas, Daya Saing, dan ISO 9000 …….. 24

2.2 Reviue Penelitian Terdahulu ……………………………………………....25

2.2.1 Penelitian Bret L. Simmons dan Margaret A. White (1999) ……….. 25

2.2.2 Penelitian Sri Arini A. (2000) ………………………………………. 26

2.2.3 Penelitian Nurmala Ahmar (2002) …………………………………..26

2.2.4 Penelitian Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia (n.d.) ………………. 27

2.3 Hipotesis ………………………………………………………………….. 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian ………………………………………………………...32

3.2 Jenis dan Sumber Data …………………………………………………….34

3.3 Metode Pengumpulan Data ………………………………………………..34

3.4 Identifikasi, Definisi, dan Pengukuran Variabel …………………………..35

3.5 Metode Analisis Data ……………………………………………………...37

3.5.1 Analisis Deskriptif …………………………………………………..37

3.5.2 Pengujian Hipotesis ………………………………………………....37

Page 10: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

3.5.2.1 Pengujian Normalitas Data ………………………………… 37

3.5.2.2 Uji Hipotesa ………………………………………………... 38

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif ………………………………………………………….42

4.2 Analisis Statistik …………………………………………………………… 45

4.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama ………………………………………...47

4.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua …………………………………………. 49

4.2.3 Pengujian Hipotesis Ketiga …………………………………………. 51

4.2.4 Pengujian Hipotesis Keempat ………………………………………. 53

4.2.5 Pengujian Hipotesis Kelima ………………………………………… 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 58

5.2 Keterbatasan Penelitian …………………………………………………….. 59

5.3 Saran ………………………………………………………………………... 60

Daftar Pustaka …………………………………………………………………...62

Daftar Lampiran ………………………………………………………………... 64

Page 11: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menghadapi persaingan bisnis di era globalisasi dan pesatnya

perkembangan dunia usaha sekarang ini, semua pelaku bisnis dituntut untuk lebih

kreatif dan kompetitif. Globalisasi diyakini menyediakan sejumlah peluang, tetapi

juga menciptakan sejumlah tantangan bagi perusahaan-perusahaan baik yang

bergerak dalam industri barang atau pun jasa. Beberapa tantangan tersebut

diantaranya: pertama, pelanggan bebas dalam menentukan pilihannya dengan

tidak memandang asal produk tetapi lebih berorientasi pada kualiatas produk

dengan harga yang terjangkau. Kedua, tingkat persaingan bisnis yang semakin

ketat dimana pasar domestik semakin menjadi bagian dari pasar dunia sehingga

banyak perusahaan yang mengubah strateginya dari perusahaan yang berusaha

menguasai sumber daya dalam negeri untuk menguasai pasar domestik, ke

perusahaan yang berusaha menemukan kombinasi optimal dari sumber daya lokal

dan luar negeri untuk dapat bersaing baik di pasar domestik maupun luar negeri.

Sedangkan yang ketiga adalah perubahan dimana perusahaan dituntut untuk lebih

kreatif dalam melakukan terobosan-terobosan, inovasi, serta perubahan yang

mengarah pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Dalam kondisi tersebut, hanya produk-produk yang berkualitaslah yang

akan memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar. Oleh

karena itu, perusahaan harus mengembangkan strategi dan prosedur yang tepat

Page 12: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

untuk menjamin pencapaian sasaran kualitas produk. Efek utama kualitas

terhadap profit direalisasikan melalui biaya yang lebih rendah dengan terciptanya

efisiensi, retensi pelanggan yang tinggi, daya tarik dari pelanggan baru dan

potensi untuk menetapkan harga.

Hubungan antara kualitas dan kepuasan pelanggan sangat erat sehingga

perusahaan dituntut untuk memahami harapan serta kebutuhan para pelanggannya.

Perusahaan yang memberikan kualitas lebih, akan memberikan customer value

yang lebih baik pula. Dengan begitu, perusahaan dapat mempertahankan

konsumen yang sudah ada, menarik konsumen baru, dan mengalihkan perhatian

konsumen produk pesaing.

Kualitas produk yang sesuai dengan harapan konsumen akan memberikan

keuntungan perusahaan dalam menetapkan harga yang lebih tinggi yang pada

akhirnya akan menyebabkan naiknya total penjualan yang merupakan indikasi

suatu pertumbuhan pangsa pasar (Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.)).

Sedangkan semakin rendah ketidaksesuaian berarti dapat menurunkan cycle time

dan garansi sehingga biaya menurun dan akan berdampak pada peningkatan profit

yang dalam jangka panjang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan (Fandy

T. dan Anastasia D.,2001).

Untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan, sesuai dengan

tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control)

atas aktivitas proses yang dijalani. Konsentrasi pengendalian mutu pada awalnya

dimulai pada aktivitas inspeksi; yaitu memeriksa produk, menerima yang

memenuhi syarat, dan menolak yang tidak memenuhi syarat. Melalui system

Page 13: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

pengendalian mutu yang berdasarkan inspeksi tersebut sulit dihindarkan

terbuangnya bahan, waktu, dan tenaga karena adanya produk yang ditolak sebagai

akibat tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. Oleh karena itu, timbul

pemikiran untuk menciptakan system yang dapat mencegah timbulnya masalah

mengenai mutu, agar kesalahan yang pernah terjadi tidak akan terulang lagi.

Tuntutan terhadap adanya suatu jaminan mutu yang dapat diberikan oleh pemasok

kepada pelanggan, telah melahirkan suatu standar yang lebih berorientasi pada

system dan proses, yaitu apa yang kita kenal dengan standar system manajemen

mutu (Nevizond Chatab,1996).

Salah satu standar manajemen mutu yang telah diakui banyak kalangan

bisnis pada saat ini adalah ISO 9000. ISO 9000 dikeluarkan pertama kali oleh The

International Organization for Standardization (ISO) yang berkedudukan di

Jenewa, Swiss. Secara umum, penerapan ISO 9000 adalah sebagai standar

manajemen kualitas yang dapat diterima oleh semua badan nasional di negara-

negara lain.

Pada awalnya standar ini hanya dianggap sebagai suatu tuntutan pasar

(market driven), namun dalam perkembangannya, ternyata memberikan banyak

sekali nilai tambah bagi perusahaan yang menerapkannya, seperti peningkatan

produktivitas, peningkatan efisiensi, penurunan biaya, peningkatan kepuasan

pelanggan, dan lain-lain, sehingga mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan bagi

perusahaan (Nevizond Chatab,1996). Sertifikat ISO 9000 merupakan sertifikat

yang menandakan bahwa perusahaan telah dinilai dan hasilnya perusahaan

tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar ISO.

Page 14: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

ISO 9000 tidak hanya merupakan jaminan tentang mutu produk, tetapi juga

terhadap seluruh proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku, sumber

daya manusia, pengolahan, peralatan sampai dengan pembuangan limbah

industrinya.

Standar ISO 9000 dapat diterapkan untuk bermacam industri dan sektor

ekonomi. Standar ini dimaksudkan untuk mendorong perusahaan dalam

merancang sistem kualitas yang sesuai untuk suatu produk, proses, dan praktik

tertentu pada suatu perusahaan. Perusahaan yang bersertifikat ISO 9000 diakui

telah memiliki kemampuan untuk memasok suatu produk secara konsisten sesuai

dengan mutu standar yang diminta. Sertifikat ISO 9000 diperlukan untuk

meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas

yang terorganisasi dan sistematis, memberikan manfaat bagi perusahaan untuk

mengiklankan bahwa kualitas perusahaan telah diakui secara internasional,

operasi organisasi dapat menjadi lebih efektif dan efisien, dan meningkatkan

kesadaran akan kualitas dalam organisasi termasuk di dalamnya kultur anggota

organisasi untuk terus mempertahankan sertifikat ISO 9000 (Husain Umar,

2003).

Banyak perusahaan memiliki pengalaman meningkatkan penjualan setelah

memperoleh sertifikat ISO (Kantner, 1997 dalam Nursya’bani Purnama, 2005).

Selain itu, banyak pula perusahaan yang mengakui bahwa dengan menerapkan

ISO 9000, mereka telah memperoleh peningkatan kinerja. Dengan melihat

beberapa literatur penelitian terdahulu ternyata juga dapat dibuktikan bahwa

terdapat hubungan antara pertumbuhan penjualan (sales growth) suatu perusahaan

Page 15: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

sebelum dan setelah memperoleh sertifikat ISO 9000. Penurunan biaya serta

peningkatan efisiensi juga dapat dirasakan setelah perusahaan memperoleh

sertifikat ISO 9000. Dengan adanya peningkatan penjualan, peningkatan efisiensi,

dan penurunan biaya setelah memperoleh sertifikat ISO 9000 maka akan

berdampak pada peningkatan laba yang dalam jangka panjang akan meningkatkan

profitabilitas perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

perolehan sertifikat ISO 9000 dengan profitabilitas suatu perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti termotivasi untuk meneliti

kembali tentang pengaruh perolehan sertifikat ISO 9000 pada suatu perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu Nurmala

Ahmar dan Wiwik Kurnia (n.d.) dan penelitian Nurmala Ahmar (2002). Berbeda

dengan penelitian terdahulu, penelitian kali ini tidak hanya menggunakan variable

Sales Growth, Gross Profit Margin, dan Return on Investment, tetapi juga

menambahkan variable Operating Profit Margin dan Net Profit Margin.

Penambahan variabel Operating Profit Margin pada penelitian kali ini

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perolehan ISO 9000 terhadap efisiensi

operasi perusahaan dilihat dari segi penghematan biaya operasi perusahaan. Hal

ini dikarenakan standarisasi ISO 9000 tidak hanya mengatur tentang mutu produk,

tetapi juga terhadap seluruh proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku,

sumber daya manusia, proses pengolahan, pemilihan peralatan, pemeliharaan,

proses pemasaran, sampai dengan pembuangan limbah industrinya. Sehingga

melalui standarisasi ISO tersebut, diharapkan proses operasional perusahaan

menjadi lebih optimal yang akan meningkatkan efisiensi biaya operasional. Jika

Page 16: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

biaya operasi rendah maka akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan jika

diukur melalui Operating Profit Margin. Oleh karena itulah pada penelitian kali

ini peneliti menambahkan variable Operating Profit Margin.

Sedangkan melalui variable Net Profit Margin peneliti ingin menunjukkan

pengaruh sertifikat ISO 9000 terhadap efisiensi perusahaan setelah

memperhatikan pajak pendapatan dan semua biaya, tetapi tidak termasuk beban

luar biasa. Salah satu manfaat memperoleh sertifikat ISO 9000 adalah

meningkatkan penjulan. Jika penjualan meningkat maka akan mempengaruhi

pajak pendapatan perusahaan. Selain itu, ISO 9000 juga bermanfaat untuk

menurunkan biaya-biaya yang terjadi pada perusahaan. Tidak hanya biaya

operasional saja yang diturunkan, tetapi juga menurunkan seluruh biaya yang

terjadi pada perusahaan seperti biaya bunga dan asuransi. Hal ini dikarenakan

standar ISO 9000 mengharuskan perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam setiap

tindakan dan keputusan yang akan diambil agar tidak menimbulkan pemborosan

pada perusahaan. Jadi dapat dikatakan dengan ISO 9000 akan meningkatkan pajak

pendapatan dan menurunkan seluruh biaya perusahaan yang pada akhirnya

mempengaruhi Net Profit after Taxes perusahaan. Oleh karena itulah peneliti juga

menambahkan variabel Net Profit Margin pada penelitian kali ini.

Selain kedua hal tersebut diatas, obyek penelitian kali ini dilakukan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama dua tahun sebelum dan dua

tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000. Untuk itu, peneliti mengangkat

penelitian ini dengan judul:

Page 17: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

“ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH

MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales Growth

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ?

2. Apakah ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Gross Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ?

3. Apakah ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Operating Profit

Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ?

4. Apakah ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Net Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ?

5. Apakah ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Return on Investment

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ?

Page 18: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales Growth

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ.

2. Untuk mengetahui perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Gross Profit

Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

3. Untuk mengetahui perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Operating

Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

4. Untuk mengetahui perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Net Profit

Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

5. Untuk mengetahui perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Return on

Investment sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Page 19: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan:

1. Bagi peneliti dan akademisi

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu yang

berkaitan dengan kinerja keuangan, efisiensi, dan efektifitas kegiatan

operasional perusahaan yang bersertifikat ISO 9000.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmu ekonomi dalam

bidang analisa laporan keuangan dan manajemen kualitas yang berkaitan

dengan kegiatan-kegiatan operasional organisasi serta referensi guna

penelitian lebih lanjut.

Page 20: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Analisis Laporan Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang penting dalam memperoleh

informasi keuangan dan melakukan penilaian kinerja perusahaan. Data yang

diperoleh dalam laporan keuangan sangat berguna untuk pengambilan keputusan

ekonomi. Laporan keuangan dapat memberikan informasi yang berhubungan

dengan tingkat profitabilitas, tingkat resiko, dan timing aliran kas, yang semuanya

itu akan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan.

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penguraian pos-pos laporan

keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil sehingga dapat dipahami

dengan tujuan mengetahui kondisi keuangan dalam proses pengambilan keputusan

(Sofyan Syafri H., 2001). Analisis laporan keuangan sangat membantu

manajemen dalam menilai kinerja perusahaannya sehingga dapat mengambil

keputusan lebih lanjut baik itu dalam hal investasi, ekspansi, ataupun pendanaan

perusahaan. Di lain pihak analisis laporan keuangan juga membantu investor yang

ingin menanamkan dananya ke dalam perusahaan.

Page 21: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.1.1.2 Analisis Rasio Keuangan

Rasio adalah suatu rumusan secara matematis dari hubungan/korelasi

antara suatu jumlah dengan jumlah tertentu lainnya (Harnanto,1985). Rasio-rasio

keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabung-gabungkan angka-angka di

dalam atau antara laporan rugi/laba dan neraca. Dengan cara rasio semacam itu

diharapkan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang (Mamduh M. Hanafi dan

Abdul Halim,1996). Analisis rasio merupakan suatu teknik analisa yang dalam

banyak hal mampu memberikan petunjuk/indikator dan gejala-gejala yang timbul

di sekitar kondisi yang melingkupinya. Apabila rasio-rasio yang dihitung

diinterpretasikan secara tepat, maka akan mampu menunjukkan pada aspek-aspek

mana evaluasi dan analisa lebih lanjut harus dilakukan.

Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam

kategori, yaitu :

1. Rasio Likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban financial jangka pendek.

2. Rasio Aktivitas, mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan asset dengan

melihat tingkat aktivitas asset.

3. Rasio Solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba

(profitabilitas).

5. Rasio Pasar, melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai

buku perusahaan (Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim,1996).

Page 22: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.1.1.3 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Meskipun analisis rasio keuangan sangat bermanfaat, tetapi ada beberapa

keterbatasan yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Rasio keuangan disusun dari data laporan keuangan dan data tersebut

dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bias merupakan

hasil manipulasi. Hal ini terkait dengan perilaku manajemen yang mungkin

melakukan window dressing (suatu teknik untuk mempercantik laporan

keuangan) agar laporan keuangan telihat lebih baik bagi pihak-pihak yang

berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan tersebut.

2. Rasio keuangan tidak selalu menggambarkan kondisi perusahaan yang

sesungguhnya, khususnya cash inflow dan cash flow.

3. Metode analisis rasio keuangan bersifat suatu penyimpangan, yaitu setiap rasio

diuji secara terpisah sehingga tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan

(Weston and Copeland,1995).

2.1.1.4 Rasio Profitabilitas

Rasio-rasio profitabilitas digunakan berhubungan dengan penelitian

terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba (M. Faisal, 2002). Rasio

profitabilitas yang berhubungan dengan penjualan perusahaan dapat diukur

dengan beberapa cara :

1) Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin merupakan persentase dari laba kotor (sales – cost of

goods sold) dibandingkan dengan sales. Semakin besar GPM semakin baik

Page 23: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of goods

sold relative lebih rendah dibandingkan dengan sales (Lukman Syamsuddin,

1985).

2) Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini menggambarkan secara relatif efisiensi perusahaan setelah

memperhatikan semua biaya dan pajak pendapatan , tetapi tidak termasuk beban

luar biasa.

3) Operating Profit Margin (OPM)

Operating Profit Margin adalah ukuran prosentase dari setiap hasil sisa

penjualan setelah dikurangi biaya dan pengeluaran lain (Ridwan S Sundjaja dkk,

2002). Operating profit margin digunakan untuk mengukur efisiensi operasi

perusahaan yang dihitung dari operasi profit atau laba operasi dibagi dengan

penjualan.

Ukuran rasio profitabilitas yang berkaitan dengan investasi dapat dilihat

dari beberapa sudut pandang, yaitu dari pemilik modal dan dari manajemen yang

mengelola sumber daya yang ada. Beberapa ukuran rasio yang secara luas

digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah:

1) Return on equity

Rasio ini diukur dari net income dibagi dengan equity. Rasio ini

menggambarkan kekuatan earning terhadap investasi common dan preferred

share holders equity. Dari sudut pandang pemilik modal rasio ini dipandang

sebagai salah satu ukuran untuk menentukan keputusan investasi mereka.

Page 24: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2) Earning per share

Rasio ini diukur dari available to common shareholder dibagi lembar

saham biasa. Rasio ini mencerminkan jumlah Rupiah per lembar saham yang

menjadi hak common shareholder. Jadi, nilai nominator telah dikurangi dengan

deviden untuk pemegang saham preferen dan dominator juga telah mengeluarkan

lembar saham preferen. Ukuran ini secara jelas menggambarkan harapan dari

common shareholder.

3) Return on Investment

Rasio ini diukur dari net profit after taxes dibagi total asset dimaksudkan

untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memanfaatkan seluruh

sumberdaya perusahaan untuk menghasilkan net income.

Analisis Return on Investment (ROI) merupakan teknik analisa yang lazim

digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari

keseluruhan operasi perusahaan. ROI adalah merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva

yang tersedia di dalam perusahaan (Lukman Syamsuddin,1985).

2.1.1.5 Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan (Sales Growth) mencerminkan kemampuan

perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dari waktu ke waktu.

Page 25: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.1.2 ISO 9000

2.1.2.1 Pengertian ISO 9000

ISO 9000 adalah nomor acuan pada suatu seri standar internasional yang

menjabarkan kriteria sistem manajemen kualitas. Pada standar tersebut terdapat

persyaratan mendasar bagi organisasi yang berkeinginan untuk menerapkan

system manajemen kualitas. Standar ISO 9000 diperkenalkan tahun 1987 oleh the

International Organization for standardization di Jenewa, Swiss. Standar ISO

9000 didasarkan pada konsep bahwa karakteristik minimum tertentu sistem

manajemen kualitas dapat distandarisasi, sistem manajemen kualitas memberikan

manfaat kepada pemasok, pelanggan, dan berfokus pada proses. ISO 9000 sendiri

hanya terdiri dari daftar persyaratan, tanpa menentukan bagaimana harus

memenuhinya. Setiap perusahaan harus dapat menentukan bagaimana memenuhi

setiap persyaratan dan bagaimana membuktikan bahwa semua persyaratan telah

terpenuhi (Fandy T. dan Anastasia D.,2001). Daftar persyaratan sertifikat ISO

9000 tersebut meliputi:

a) Management Responsibility

b) Quality System Documentation

c) Contract Review

d) Design Control

e) Purchasing

f) Process Control

g) Inspection and Testing

h) Calibration

Page 26: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

i) Internal Auditing

j) Handling of Rejected Products

k) Corrective Action

ISO 9000 juga memuat prosedur pengendalian manajemen, yang di

dalamnya termasuk pendokumentasian proses disain, produksi, dan distribusi

untuk menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

(Nursya’bani Purnama, 2005). Jika perusahaan dianggap telah memenuhi semua

persyaratan tersebut dan dinyatakan lulus dalam penilaian yang dilakukan oleh

lembaga registrasi, maka perusahaan tersebut berhak memperoleh sertifikat ISO

9000 dari lembaga registrasi yang bersangkutan. Lembaga registrasi yang

menerbitkan sertifikat ISO 9000 diantaranya Sucofindo Register Quality

Assurance, Lloyd’s Register Quality Assurance Ltd, dan SGS International.

Untuk itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang mengadopsi

sepenuhnya ISO 9000 ini menjadi Standar Nasional Indonesia 19-9000 (SNI 19-

9000), sehingga sedikit banyak memberikan dorongan kepada produsen Indonesia

untuk memproduksi dengan cara-cara yang lebih baik, efektif, dan efisien.

2.1.2.2 ISO 9000:1994 ke ISO 9000:2000

Standar ISO 9000 adalah salah satu standar yang paling banyak digunakan

dan terkenal. Sejak diterbitkan 1987 sampai sekarang, standar ini sudah dua kali

mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1994 dan tahun 2000. Momen revisi ISO

9000 ini sangat tepat di tengah-tengah ketidakpuasan banyak organisasi atas

keterbatasan standar yang mengakomodasi tuntutan teknis dari industri-industri

Page 27: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

yang spesifik. Untuk lebih jelasnya, perubahan ini dapat kita lihat dengan

memahami ISO 9000 series. ISO 9000 memiliki standar, pedoman, dan laporan

teknis yang terangkum di dalamnya dan dinamai ISO 9000 series.

Seri ISO 9000:1994 terdiri dari:

a) Seri ISO 9000-X

Secara umum keluarga ISO 9000-X ini merupakan panduan yang

berkaitan erat dengan pemasok.

ISO 9000-1 merupakan standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas

yang memberikan panduan untuk seleksi dan pemakaian keluarga ISO 9000

atas standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas.

ISO 9000-2 merupakan standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas

yang memberikan panduan generik bagi aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan

ISO 9003. ISO 9000-2 juga memuat klausul-klausul yang termasuk dalam ISO

9001, ISO 9002, dan ISO 9003 serta panduan untuk setiap klausul.

ISO 9000-3 merupakan standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas

yang memberikan panduan untuk aplikasi ISO 9001 dalam mengembangkan,

memasok, dan memelihara perangkat lunak (software).

ISO 9000-4 merupakan standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas

yang memberikan panduan bagi keandalan manajemen kualitas yang

menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

sumber daya untuk memproduksi produk atau layanan yang dapat diandalkan.

Page 28: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

b) ISO 9001

ISO 9001 adalah model untuk penjaminan kualitas dalam organisasi

menyangkut proses perancangan (disain), pengembangan, produksi, instalasi

dan pelayanan. Standar ini merupakan standar terlengkap dan dituntut untuk

bisa diaplikasikan dalam situasi kontraktual. Digunakan oleh perusahaan yang

merancang dan membuat produknya sendiri.

c) ISO 9002

ISO 9002 adalah model untuk penjaminan kualitas organisasi

menyangkut proses produksi dan instalasi, tetapi tidak trmasuk perancangan

(disain) dan pengembangan. Digunakan oleh perusahaan yang membuat

produk yang spesifikasinya ditentukan pihak lain.

d) ISO 9003

ISO 9003 adalah model untuk penjaminan kualitas dalam organisasi

menyangkut proses inspeksi akhir dan pengujian kesesuaian produk dengan

persyaratan yang ditetapkan.

e) ISO 9004

ISO 9004 adalah panduan yang berkaitan dengan organisasi. ISO 9004

tidak dimaksudkan untuk kepentingan kontraktual, tetapi merupakan suatu

dokumen untuk kepentingan internal organisasi.

ISO 9004-1 Panduan terhadap elemen manajemen kualitas dan sistem

kualitas.

ISO 9004-2 Panduan bagi jasa.

ISO 9004-3 Panduan bagi bahan yang diproses.

Page 29: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

ISO 9004-4 Panduan bagi peningkatan kualitas.

ISO 9004-5 Panduan bagi perencanaan penjaminan kualitas.

ISO 9004-6 Panduan untuk penjaminan kualitas untuk manajemen proyek.

ISO 9004-7 Panduan untuk manajemen konfigurasi.

ISO 9004-8 Panduan untuk prinsip-prinsip kualitas dan penerapannya dalam

praktek manajemen.

Seri ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003 termasuk dalam kategori kontraktual,

dimana perusahaan memerlukan bukti dan pengakuan dari pihak ketiga dalam

bentuk sertifikasi yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi. Oleh karena itu dalam

penerapan standar ini diperlukan lembaga-lembaga pendukung seperti konsultasi,

lembaga sertifikasi, lembaga akreditasi, dan laboraturium penguji. Sedangkan ISO

9004 tidak dimaksudkan untuk kepentingan kontraktual, tetapi semata-mata untuk

pengembangan manajemen kualitas internal perusahaan. Perusahaan tidak

memerlukan pengakuan dari pihak lain.

Sedangkan seri ISO 9000:2000 terdiri atas:

a) ISO 9000:2000, Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu

Dibuat sebagai langkah awal untuk memahami standard dan definisi

istilah-istilah dasar yang digunakan dalam keluarga ISO 9000:2000 yang

dibutuhkan untuk membantu memahaminya ketika digunakan.

b) ISO 9001:2000, Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

Berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses

kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan

yang sesuai.

Page 30: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

c) ISO 9004:2000, Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen

Mutu

Pedoman standar yang menyediakan acuan dalam peningkatan

berkelanjutan system manajemen mutu untuk memberikan keuntungan pada

semua pihak, termasuk kepuasan pelanggan.

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa salah satu perubahan yang

cukup besar dari revisi ISO 9000:1994 ke ISO 9000:2000 adalah penggabungan

seri ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003 menjadi ISO 9001 saja. Hal lain yang

berubah adalah pemberdayaan ISO 9004 sebagai petunjuk pelaksanaan.

Dibandingkan dengan versi 1994, ISO 9001 versi 2000 mengalami banyak sekali

perubahan yang signifikan, diantaranya adalah struktur yang berdasarkan pada

pola Plan-Do-Check-Act (PDCA), pendekatan proses, penekanan pada pelanggan,

dan peningkatan berkesinambungan (Rudi Suardi,2001). ISO 9000:2000

merupakan respon terhadap ketidakpuasan yang semakin meluas terhadap standar

lama, atau dengan kata lain ISO 9000 versi 2000 merupakan penyempurnaan dari

seri ISO 9000 versi 1994. Melalui ISO 9000 versi 2000 diharapkan kinerja

perusahaan akan lebih meningkat lagi dan operasi perusahaan menjadi semakin

efektif dan efisien.

Page 31: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.1.2.3 Tujuan ISO 9000

Tujuan utama perusahaan mengadopsi sertifikat ISO 9000 adalah:

a) Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk dan jasa

yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi

kebutuhan para pembeli.

b) Organisasi harus memberikan keyakinan kepada manajemen sendiri bahwa

kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.

c) Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa kualitas yang

dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk/jasa yang dijual (Fandy

T. dan Anastasia D.,2001).

Sedangkan menurut Nursya’bani Purnama (2005) standar ISO 9000

diciptakan untuk memenuhi lima tujuan, yaitu:

a) Mencapai, mempertahankan, dan menemukan perbaikan kualitas produk

secara terus-menerus dan berkesinambungan (termasuk layanan) dalam

hubungannya dengan persyaratan.

b) Meningkatkan kualitas operasi secara terus-menerus untuk memenuhi harapan

konsumen dan pemilik perusahaan.

c) Memberikan kepercayaan kepada manajemen internal dan pekerja bahwa

persyaratan kualitas telah terpenuhi dan perbaikan telah dilakukan.

d) Memberikan kepercayaan kepada konsumen dan pemilik bahwa persyaratan

kualitas telah terpenuhi dalam produk yang dikirimkan.

e) Memberikan kepercayaan bahwa persyaratan system kualitas telah terpenuhi.

Page 32: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.1.2.4 Manfaat Memperoleh Sertifikat ISO 9000

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh jika memperoleh sertifikat ISO

9000, yaitu:

a) Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9000 diizinkan untuk mengiklankan

bahwa kualitas perusahaan telah diakui secara internasional.

b) Audit kualitas yang merupakan sebagian tugas ISO 9000 tidak perlu

dikerjakan lagi oleh internal perusahaan.

c) Operasi organisasi dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

d) Meningkatkan kesadaran akan kualitas dalam organisasi termasuk di dalamnya

kultur anggota organisasi untuk terus mempertahankan sertifikat ISO 9000

tersebut (Husain Umar,2003).

Selain itu, manfaat yang akan diperoleh setiap perusahaan jika memperoleh

sertifikat ISO 9000 adalah :

a) Memperoleh akses yang lebih besar untuk memasuki pasar luar negeri

terutama yang mensyaratkan harus dipenuhi standar ISO 9000.

b) Memiliki kesesuaian (compability) dengan pemasok dari luar negeri (Fandy T.

dan Anastasia D.,2001).

2.1.3 Sertifikat ISO 9000 sebagai Bukti Jaminan Kualitas

Sertifikasi ISO 9000 mempunyai arti bahwa system mutu perusahaan telah

di asses atau dinilai dan hasilnya telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang

sesuai dengan standar ISO 9000 yang dipilih. Sertifikasi yang berkaitan dengan

ISO 9000 sering disebut sertifikasi system mutu, yaitu pemberian sertifikat

Page 33: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

kepada perusahaan yang telah mampu menerapkan system mutu menurut ISO

9000. Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa perusahaan telah merencanakan

dan menerapkan suatu system kualitas yang baik dan sesuai untuk produk serta

seluruh proses produksi perusahaan.

Sertifikat ISO 9000 menghasilkan peningkatan kinerja operasi melalui

pengurangan proses tindakan korektif dan penghapusan, meningkatkan

profitabilitas, dan keunggulan pemasaran yang berasal dari pengakuan

internasional dengan dimilikinya logo ISO 9000 (Simmon and White,1999 dalam

Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.)).

2.1.4 Hubungan Kualitas dengan Penjualan

Standar ISO 9000 dimaksudkan untuk mendorong perusahaan dalam

merancang system kualitas yang sesuai untuk suatu produk, proses, dan praktek

tertentu pada suatu perusahaan. Melalui ISO 9000 diharapkan perusahaan dapat

menghasilkan barang/jasa yang berkualitas. Keuntungan yang didapatkan

perusahaan jika menyediakan barang yang berkualitas adalah diperolehnya

pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, yang pada

akhirnya akan meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.

Perusahaan yang memberikan kualitas lebih, akan memberikan customer

value yang lebih baik pula. Dengan begitu, perusahaan dapat mempertahankan

konsumen yang sudah ada, menarik konsumen baru, dan mengalihkan perhatian

konsumen produk pesaing. Upaya ini pada akhirnya akan meningkatkan pangsa

pasar total penjualan. Kualitas produk yang sesuai dengan harapan konsumen

Page 34: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

akan memberikan keuntungan perusahaan dalam menetapkan harga yang lebih

tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan naiknya total penjualan yang

merupakan indikasi suatu pertumbuhan pangsa pasar (Nurmala Ahmar dan Wiwik

Kurnia,(n.d.)).

2.1.5 ISO 9000 dan Sales Growth

Penerapan sertifikat ISO 9000 diyakini dapat memberikan dampak positif

bagi kinerja perusahaan karena terjadinya proses continues improvement.

Perolehan sertifikat ISO 9000 diduga mampu memicu peningkatan pertumbuhan

penjualan dari waktu ke waktu (Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.)).

2.1.6 Hubungan Kualitas, Profitabilitas, Daya Saing, dan ISO 9000

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas baik produk ataupun proses

suatu perusahaan adalah dengan memperoleh sertifikat ISO 9000. Jika kualitas

yang dihasilkan perusahaan superior dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka

profitabilitas perusahaan tersebut terjamin (Fandy T. dan Anastasia D.,2001).

Kualitas juga dapat mengurangi biaya. Adanya pengurangan biaya ini pada

gilirannya akan memberikan keunggulan kompetitif berupa peningkatan

profitabilitas dan pertumbuhan. Dengan demikian, kualitas yang dicapai melalui

ISO 9000 mempunyai hubungan yang sangat erat dengan profitabilitas.

Selain hal tersebut di atas, perusahaan yang menawarkan produk atau jasa

superior juga dapat mengalahkan persaingan industri yang semakin ketat sekarang

ini. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap

Page 35: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

perusahaan untuk selalu mempertahankan kebutuhan dan keingininan konsumen

serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih

memuaskan daripada yang dilakukan para pesaing. Melalui ISO 9000, perusahaan

dapat terus meningkatkan kualitas produk yang terkait dengan kebutuhan

pelanggan, ataupun meningkatkan prosesnya sehingga dapat bersaing di pasar

global. Peningkatan tersebut dinyatakan pada klausul 8 ISO 9001:2000 yang

mengharuskan perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9000 untuk

melakukan peningkatan terus-menerus sehingga daya saing perusahaan menjadi

lebih optimal.

2.2 Reviue Penelitian Terdahulu

2.2.1 Penelitian Bret L. Simmons dan Margaret A. White (1999)

Bret L. Simmons dan Margaret A. White (dalam Nurmala Ahmar dan

Wiwik Kurnia,(n.d.)) dalam penelitiannya yang berjudul “The Relationship

Between ISO 9000 and Business Performance : Does Registration Really Matter”

menganalisis hubungan antara ISO 9000 dengan kinerja bisnis pada perusahaan

yang bersertifikat ISO 9000 dan yang tidak bersertifikat ISO 9000. Variabel yang

dianalisis adalah rasio profitabilitas (meliputi ROA, ROI, dan foreign sales) dan

juga variabel pangsa pasar serta kualitas produk.

Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kinerja operasional dan foreign sales (tingkat penjualan asing)

pada perusahaan yang memiliki sertifikat ISO 9000 dan yang tidak memiliki

sertifikat ISO 9000.

Page 36: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.2.2 Penelitian Sri Arini A. (2000)

Sri Arini A. (2000) melakukan penelitian kinerja keuangan perusahaan

yang bersertifikat ISO 9000 dan yang tidak bersertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa sertifikat ISO 9000 belum memberikan dampak perubahan

kinerja keuangan pada perusahaan yang memperolehnya. Hal ini dapat dilihat dari

pengukuran perubahan prosentase rata-rata variabel profitabilitas perusahaan

bersertifikat ISO 9000 yang menunjukkan terjadinya penurunan kemampuan

dalam menghasilkan laba perusahaan. Perusahaan yang bersertifikat ISO 9000

mengalami peningkatan biaya yang lebih besar dibanding perusahaan yang non-

ISO 9000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang bersertifikat ISO 9000

belum mampu untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja

perusahaannya.

2.2.3 Penelitian Nurmala Ahmar (2002)

Pemasalahan yang diangkat pada penelitian Nurmala Ahmar (dalam

Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.)) adalah menganalisis apakah terdapat

perbedaan rasio profitabilitas antara satu tahun sebelum dengan satu, dua, dan tiga

tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan manufaktur di

BEJ. Variabel rasio profitabilitas yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi:

Return on Invesment (ROI), Gross Profit, dan Sales Growth. Hasil dari penelitian

ini yaitu (1) Tidak ada perbedaan yang signifikan untuk ROI dan Sales Growth

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 untuk keseluruhan data, (2)

Page 37: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Ada perbedaan yang signifikan untuk ROI dan Sales Growth sebelum dan sesudah

memperoleh sertifikat ISO 9000 untuk pengelompokan data berdasarkan tahun

perolehan sertifikat ISO 9000, dan (3) Ada perbedaan yang signifikan untuk ROI,

Gross Profit Margin, dan Sales Growth sebelum dan sesudah memperoleh

sertifikat ISO 9000 untuk pengelompokan data berdasarkan jenis sektor industri.

2.2.4 Penelitian Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia (n.d.)

Penelitian Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia (n.d.) mencoba menemukan

bukti empiris apakah ada perbedaan pertumbuhan domestic (Domestic Sales

Growth) dan pertumbuhan penjualan asing (foreign sales growth) perusahaan

manufaktur yang memiliki ISO seri 9000 di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari

penelitian ini yaitu : (1) Tidak ada perbedaan untuk Pertumbuhan Penjualan

Domestik (Domestic Sales Growth) antara satu tahun sebelum dan satu sampai

dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEJ. (2) Tidak ada perbedaan antara pertumbuhan penjualan

asing (Foreign Sales Growth) antara satu tahun sebelum dan satu sampai dua

tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEJ.

Page 38: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

2.4 Hipotesis

Sertifikasi ISO 9000 mempunyai arti bahwa system mutu perusahaan telah

di asses atau dinilai dan hasilnya telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang

sesuai dengan standar ISO 9000 yang dipilih. Jadi, perusahaan yang telah

memperoleh setifikat ISO 9000 seharusnya dapat memberikan kualitas produk dan

proses produksi yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang belum

memperoleh sertifikat ISO 9000. Berdasarkan landasan teori sebelumnya telah

kita ketahui bahwa perusahaan yang memberikan kualitas lebih baik, akan

memberikan customer value yang lebih baik pula. Dengan begitu, perusahaan

dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada, menarik konsumen baru, dan

mengalihkan perhatian konsumen produk pesaing. Upaya ini pada akhirnya akan

meningkatkan pangsa pasar total penjualan. Banyak perusahaan memiliki

pengalaman meningkatkan penjualan setelah memperoleh sertifikat ISO (Kantner,

1997 dalam Nursya’bani Purnama, 2005). Dengan ISO 9000 diharapkan

perusahaan dapat meningkatkan penjualannya dari waktu ke waktu. Melalui

uraian tersebut dapat ditarik hipotesa:

H1 : Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales Growth

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Salah satu standar ISO 9000 adalah mengatur tentang proses pembelian,

yaitu pada klausul 7.4 ISO 9001:2000. Pada proses pembelian, perusahaan

diharuskan untuk menilai/mengevaluasi dan memilih pemasok yang dapat

Page 39: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

menyediakan bahan dengan mutu sesuai standar ISO, biaya yang relatif rendah,

dan ketepatan waktu penyediaan. Melalui standar ini diharapkan perusahaan dapat

menurunkan harga pokok penjualan (HPP) dengan cara penghematan pembelian

bahan baku. Jika HPP turun, maka laba kotor (Gross Profit) akan meningkat.

Melalui uraian tersebut dapat ditarik hipotesa:

H2 : Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Gross Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ.

ISO 9000 tidak hanya mengatur tentang mutu produk, tetapi juga terhadap

seluruh proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku, sumber daya

manusia, proses pengolahan, pemilihan peralatan, pemeliharaan, proses

pemasaran, sampai dengan pembuangan limbah industrinya. Melalui standarisasi

ISO tersebut, diharapkan proses operasional perusahaan menjadi lebih optimal

sehingga meningkatkan efisiensi biaya operasional. Jika biaya operasi rendah,

maka laba operasi akan meningkat. Jadi, dapat ditarik hipotesa:

H3 : Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Operating Profit

Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Net Profit Margin perusahaan dipengaruhi oleh seluruh biaya dan pajak

pendapatan, tetapi tidak termasuk beban luar biasa. Pada rasio ini, tidak hanya

biaya operasional yang mempengaruhi pengukuran, tetapi juga melibatkan seluruh

Page 40: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

biaya yang terjadi pada perusahaan seperti biaya bunga dan biaya asuransi.

Berdasarkan uraian sebelumnya telah kita ketahui standar ISO 9000 menjadikan

perusahaan lebih efisien dengan penurunan biaya operasional. Namun, standar

ISO 9000 tidak hanya menurunkan biaya operasional saja, tetapi juga menurunkan

seluruh biaya yang terjadi pada perusahaan. Hal ini dikarenakan standar ISO 9000

mengharuskan perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan dan

keputusan yang akan diambil agar tidak menimbulkan pemborosan pada

perusahaan. Selain itu, pajak pendapatan perusahaan juga meningkat seiring

dengan peningkatan penjualan perusahaan. Melalui uraian tersebut dapat ditarik

hipotesa:

H4 : Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Net Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Analisis Return on Investment (ROI) merupakan teknik analisa yang lazim

digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari

keseluruhan operasi perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba atas harta yang diinvestasikan perusahaan

yang bersangkutan. Rasio ini diukur dari Net Profit after Taxes dibagi Total Asset.

Padahal telah kita ketahui bahwa sertifikasi ISO 9000 mempengaruhi Net Profit

after Taxes sehingga secara tidak langsung juga mempengaruhi ROI perusahaan.

Jadi, dapat ditarik hipotesa:

Page 41: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

H5 : Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Return on Investment

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Page 42: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEJ dan telah memperoleh sertifikat ISO 9000. Penelitian ini menggunakan

purposive sampling, dimana populasi penelitian ini harus memenuhi kriteria-

kriteria sebagai berikut:

a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan aktif mengeluarkan laporan

keuangan tahunan selama periode penelitian yaitu dua tahun sebelum dan dua

tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000.

b) Merupakan perusahaan manufaktur yang telah memperoleh sertifikat ISO

9000 versi 2000 antara tahun 2000 sampai dengan 2004.

c) Tersedia laporan keuangan tahunan per 31 Desember untuk dua tahun

sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000. Dengan

jangka waktu tersebut, peneliti menilai tingkat keakuratan perbandingan data

sudah memadai.

Berikut ini perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut:

Page 43: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Tabel 3.1

Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel Penelitian

Tahun Perolehan No Nama Perusahaan

Sertifikat ISO Jenis Sertifikat

1 PT. Arwana Citramulia Tbk 2002 ISO 9001:20002 PT. Asiaplast Industries Tbk 2004 ISO 9001:20003 PT. Astra Graphia Tbk 2003 ISO 9001:20004 PT. Astra International Tbk 2000 ISO 9001:20005 PT. Branta Mulia Tbk 2000 ISO 9001:20006 PT. Dynaplast Tbk 2000 ISO 9001:20007 PT. GT Kabel Indonesia Tbk 2003 ISO 9001:20008 PT. Holcim Indonesia Tbk 2004 ISO 9001:20009 PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk 2002 ISO 9001:200010 PT. Jaya Pari Steel Tbk 2001 ISO 9001:200011 PT. Lion Metal Works Tbk 2001 ISO 9001:200012 PT. Metrodata Electronics Tbk 2002 ISO 9001:200013 PT. Prima Alloy Steel Tbk 2004 ISO 9001:200014 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 2002 ISO 9001:200015 PT. Sorini Corporation Tbk 2004 ISO 9001:200016 PT. Sumi Indo Kabel Tbk 2002 ISO 9001:2000

PT. Supreme Cable Manufacturing 17

Corporation (Sucaco) Tbk 2003 ISO 9001:2000

18 PT. Surya Toto Indonesia 2002 ISO 9001:200019 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 2004 ISO 9001:200020 PT. Voksel Electric Tbk 2003 ISO 9001:2000

Page 44: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur

dalam suatu skala numerik (angka). Dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder berupa rasio-rasio keuangan yaitu Return on Investment, Sales Growth,

Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, serta Net Profit Margin selama

dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000. Data-

data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan berbagai

laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang diterbitkan oleh PT.

Bursa Efek Jakarta.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Data

diperoleh dan dikumpulkan dari pojok Bursa Efek Jakarta fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia dan dari situs http://www.jsx.co.id untuk memperoleh

laporan keuangan tahunan perusahaan beserta profil perusahaan. Penelusuran

lewat internet juga dilakukan untuk mengetahui kapan perusahaan memperoleh

sertifikat ISO 9000. Sedangkan menurut waktu pengumpulan datanya, data dalam

penelitian ini termasuk data time series atau disebut juga data runtut waktu. Data

runtut waktu adalah data yang berurutan waktunya dalam satu periode tertentu

tentang suatu hal ( Syamsul Hadi, 2006).

Page 45: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

3.4 Identifikasi, Definisi, dan Pengukuran Variabel

Profitabilitas berasal dari kata profit dan ability. Dalam konteks bisnis,

profit berarti pendapatan yang diterima dari suatu kegiatan bisnis setelah

dikurangi biaya-biaya yang relevan. Sedangkan ability berarti kemampuan

perusahaan untuk melakukan sesuatu. Jadi, profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari setiap Rupiah penjualan yang

dihasilkan.

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan untuk mengetahui

profitabilitas sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ adalah sebagai berikut:

(1) Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin merupakan persentase dari laba kotor (sales – cost of

goods sold) dibandingkan dengan sales (Lukman Syamsuddin, 1985). Rasio ini

menggambarkan profit relatif perusahaan dari penjualan setelah dikurangi harga

pokok penjualan. Variabel ini mengacu pada penelitian Nurmala Ahmar (dalam

Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.)). Gross Profit Margin dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

Gross Profit Margin = Sales

s Soldst of GoodSales - Co x 100%

(2) Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini menggambarkan secara relatif efisiensi perusahaan setelah

memperhatikan semua biaya dan pajak pendapatan , tetapi tidak termasuk beban

luar biasa. NPM dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Page 46: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Net Profit Margin = Sales

es after taxNet profit x 100%

(3) Operating Profit Margin (OPM)

Operating Profit Margin adalah ukuran prosentase dari setiap hasil sisa

penjualan setelah dikurangi biaya dan pengeluaran lain (Ridwan S Sundjaja dkk,

2002). Operating profit margin digunakan untuk mengukur efisiensi operasi

perusahaan yang dihitung dari operasi profit atau laba operasi dibagi dengan

penjualan. OPM dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Operating Profit Margin = Sales

profitOperating x 100%

(4) Return on Investment

Rasio ini diukur dari net operating income dibagi total asset dimaksudkan

untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memanfaatkan seluruh

sumberdaya perusahaan untuk menghasilkan net income. Variabel ini mengacu

pada penelitian Nurmala Ahmar (dalam Nurmala Ahmar dan Wiwik

Kurnia,(n.d.)). ROI dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Return on Investment = ts Total asse

es after taxNet profit x 100%

(5) Sales Growth

Pertumbuhan penjualan (Sales Growth) mencerminkan kemampuan

perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dari waktu ke waktu. Variabel ini

mengacu pada penelitian Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.) dan penelitian

Page 47: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Nurmala Ahmar (dalam Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia,(n.d.)). Ukuran

pertumbuhan penjualan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Sale Growth = 1

1−

−−Sale t

Sale tSale t x 100%

Dimana, Sale t = penjualan tahun t

Sale t-1 = penjualan sebelum tahun t

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

profitabilitas yang diukur melalui Return on Investment, Sales Growth, Gross

Profit Margin, Operating Profit Margin, serta Net Profit Margin selama dua

tahun sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Adapun langkah-langkah analisis

data adalah sebagai berikut:

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini merupakan gambaran profitabilitas perusahaan selama dua

tahun sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000.

3.5.2 Pengujian Hipotesis

3.5.2.1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan pengujian normalitas data yang

bertujuan untuk menguji apakah data sampel yang diambil mempunyai sebaran

distribusi normal atau tidak. Distribusi probabilitas normal memiliki beberapa

karakteristik, yaitu: (1) kurva normal berbentuk lonceng dan memiliki satu puncak

Page 48: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

yang terletak tepat di tengah distribusi, (2) simetris dengan rata-rata hitungnya,

dan (3) kurva normal secara halus menurun ke bawah ke dua arah yang

berlawanan dari nilai tengahnya dan tidak pernah berpotongan dengan sumbu X

yang sering disebut asimptotis (Douglas A. Lind, dkk, 1996).

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan didapat dari nilai Sig. uji

Kolmogorov-Smirnov (p-value). Jika nilai Sig. > α=0,05 maka distribusi data

dinyatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Sig. < α=0,05 maka distribusi data

dinyatakan tidak normal. Pengujian normalitas data ini dilakukan untuk

menentukan alat analisa yang akan digunakan dalam uji hipotesa. Jika data

berdistribusi normal maka alat analisa yang digunakan adalah uji statistik yaitu

uji-t. Namun, jika data tidak berdistribusi normal maka alat analisa yang

digunakan adalah metode non-parametik Wilcoxon signed-rank test.

3.5.2.2 Uji Hipotesa

(1) Uji-t

Alat analisa uji-t digunakan apabila data pada penelitian ini berdistribusi

normal, deviasi standar populasi tidak diketahui, dan jumlahnya kurang dari 30.

Dalam penelitian ini prosedur uji-t yang digunakan adalah paired sample t test

pada dua sampel kecil (N≤30). Paired Sample t test adalah analisa dengan

melibatkan dua pengukuran pada objek yang sama terhadap perlakuan tertentu.

Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan dan pengukuran kedua

dilakukan sesudah perlakuan tertentu (Cornelius Thihendradi, 2005).

Page 49: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Langkah-langkah pengujian hipotesis:

e) Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha).

H0 : µ1 = µ2, Tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Ha : µ1 ≠ µ2, Terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas sebelum

dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

a) Memilih kriteria pengujian hipotesis, penelitian ini akan menggunakan uji dua

sisi (2 tailed) dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan (α) =

5% dan memiliki derajat kebebasan (df) sebesar n-1.

b) Memilih uji statistik, penelitian ini akan menggunakan uji statistik yaitu uji-t

dengan prosedur paired sample t test karena (1) sampel kecil (N≤30) yaitu 20

perusahaan, (2) deviasi standar populasi tidak diketahui, dan (3) berdistribusi

normal.

f) Menentukan Posisi Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternative (Ha)

Jika |thitung| > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika |thitung| <

ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (Sugiyono, 1999). Selain itu dapat

dilihat dari signifikan, jika sig. < α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya sig. > α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

c) Mengambil keputusan menerima atau menolak hipotesis nol dan menarik

kesimpulan.

Page 50: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

(2) Wilcoxon signed-rank test

Pengujian dengan Wilcoxon signed-rank test digunakan apabila distribusi

data tidak normal dan sampel yang digunakan kurang dari 30. Persyaratan yang

diperlukan adalah data setidaknya harus berbentuk ordinal dan kedua sampel

harus berhubungan/berpasangan (Douglas A. Lind, dkk, 1999).

Langkah-langkah pengujian hipotesis:

b) Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha).

H0 : µ1 = µ2, Tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Ha : µ1 ≠ µ2, Terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas sebelum

dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

d) Memilih kriteria pengujian hipotesis, penelitian ini akan menggunakan uji dua

sisi (2 tailed) dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan (α) =

5%.

e) Melakukan langkah-langkah Wilcoxon signed-rank test, yaitu:

• Menghitung perbedaan jumlah variabel rasio profitabilitas perusahaan

antara dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat

ISO 9000.

• Menentukan jumlah sampel yang digunakan pada Wilcoxon signed-rank

test, yaitu dengan mengabaikan perusahaan yang perbedaan jumlahnya

sama dengan nol. Ini dikarenakan pembuatan peringkat hanya pada

Page 51: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

perusahaan yang memiliki perbedaan jumlah baik itu yang positif maupun

negatif.

• Menentukan perbedaan absolute dari jumlah yang telah dihitung

sebelumnya. Langkah ini mengabaikan tanda positif atau negatif dari

perbedaan itu.

• Menyusun peringkat perbedaan absolute dari jumlah yang paling kecil

sampai yang paling besar.

• Memisahkan peringkat berdasarkan tanda mula-mula. Untuk perusahaan

yang perbedaan jumlahnya positif dikelompokkan pada peringkat dengan

tanda positif. Sebaliknya, untuk perusahaan yang perbedaan jumlahnya

negatif dikelompokkan pada peringkat dengan tanda negatif.

• Menjumlahkan masing-masing peringkat dengan tanda positif dan

peringkat dengan tanda negatif. Jumlah yang paling kecil digunakan untuk

uji statistik yaitu menjadi Z hitung.

c) Menentukan Posisi Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternative (Ha)

Jika Z hitung < Nilai kritis Wilcoxon maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya jika Z hitung > Nilai kritis Wilcoxon maka H0 diterima dan Ha

ditolak. Selain itu dapat dilihat dari signifikan, jika sig. < α = 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya sig. > α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

f) Menentukan keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis nol dan

menarik kesimpulan.

Page 52: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Data

yang telah dikumpulkan tersebut berupa laporan keuangan dari 20 perusahaan

manufaktur yang telah memperoleh sertifikat ISO 9000 dan terdaftar di Bursa

Efek Jakarta. Periode penelitian ini adalah dua tahun sebelum dan dua tahun

sesudah mendapatkan sertifikat ISO 9000. Hasil pengolahan data berupa

informasi untuk mengetahui perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales

Growth, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan

Return on Investment sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian adalah analisis yang menggambarkan

data-data variabel penelitian serta gejalanya setelah perusahaan memperoleh

sertifikat ISO 9000. Berikut akan dijelaskan analisis deskriptif yaitu menjelaskan

deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model

penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Page 53: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Tabel 4.1

Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Perusahaan Manufaktur Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Sertifikat ISO 9000

Sebelum Sesudah

Rasio Efisiensi N Mean St. Deviasi Mean St.

Deviasi KeteranganSales Growth 20 0.11 0.19 0.23 0.23 ⇑

Gros Profit Margin 20 0.90 0.38 0.85 0.32 ⇓ Operating Profit Margin 20 0.10 0.10 0.08 0.07 ⇓

Net Profit Margin 20 0.37 1.39 0.06 0.09 ⇓

Return on Investment 20 2.82 5.70 6.22 4.10 ⇑ Sumber : Data Sekunder diolah, 2007

Dari tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa setelah perusahaan

memperoleh sertifikat ISO 9000, rata-rata Sales Growth pada perusahaan

manufaktur yang merupakan pertumbuhan penjualan, mengalami peningkatan

sebesar 0,12 yaitu dari 0,11 pada periode sebelum memperolah sertifikat ISO

9000 menjadi 0,23 sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000. Hal ini menunjukkan

bahwa tingkat profitabilitas perusahaan ditinjau dari pertumbuhan penjualan

mengalami peningkatan setelah perusahaan tersebut memperoleh sertifikat ISO

9000. Begitu juga dengan standar deviasi mengalami peningkatan sebesar 0,04

yaitu dari 0,19 menjadi 0,23. Artinya ukuran penyebaran Sales Growth

mengalami peningkatan sebesar 0,04 dari 20 kasus yang terjadi.

Analisis deskriptif terhadap variabel Gross Profit Margin, rata-rata Gross

Profit Margin pada perusahaan manufaktur yang merupakan perbandingan antara

Page 54: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

laba kotor dan penjualan, mengalami penurunan sebesar 0,05 yaitu dari 0,90 pada

periode sebelum menjadi 0,85 pada periode sesudah memperoleh sertifikat ISO

9000. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan yang ditinjau

dari GPM mengalami penurunan setelah perusahaan memperoleh sertifikat ISO

9000. Penurunan ini kemungkinan disebabkan karena meningkatnya penjualan

tidak sebanding dengan meningkatnya laba kotor. Pertumbuhan penjualan sangat

besar, namun pertumbuhan laba kotornya kurang begitu besar, sehingga

mengakibatnya nilai Gross Profit Margin semakin rendah. Begitu juga dengan

standar deviasi mengalami penurunan sebesar 0,06 yaitu dari 0,38 menjadi 0,32.

Artinya ukuran penyebaran Gross Profit Margin mengalami penurunan sebesar

0,06 dari 20 kasus yang terjadi.

Operating Profit Margin pada perusahaan Manufaktur yang merupakan

perbandingan laba operasi terhadap penjualan, rasio ini mengalami penurunan

sebesar 0,02 yaitu dari 0,10 pada periode sebelum menjadi 0,08 pada periode

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000. Hal ini disebabkan karena

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 rata-rata perusahaan

mengalami peningkatan pada laba operasi yang lebih rendah dibandingkan dengan

peningkatan pada penjualan. Begitu juga dengan standar deviasi yang cenderung

mengalamai penurunan sebesar 0,03 yaitu dari 0,10 menjadi 0,07. Artinya ukuran

penyebaran Operating Profit Margin sesudah perusahaan memperoleh sertifikat

ISO 9000 menurun sebesar 0,03 dari 20 kasus yang terjadi.

Net Profit Margin pada perusahaan Manufaktur yang merupakan

perbandingan laba bersih terhadap penjualan, rasio ini mengalami penurunan

Page 55: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

sebesar 0,31 yaitu dari 0,37 pada periode sebelum menjadi 0,06 pada periode

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000. Hal ini disebabkan karena

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 rata-rata perusahaan

mengalami peningkatan penjualan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan

laba bersihnya. Begitu juga dengan standar deviasi yang cenderung mengalamai

penurunan sebesar 1,30 yaitu dari 1,39 menjadi 0,09. Artinya ukuran penyebaran

Net Profit Margin sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 menurun

sebesar 1,30 dari 20 kasus yang terjadi.

Return on Investment pada perusahaan Manufaktur yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih yang digunakan

untuk menutup investasi yang dikeluarkan, rasio ini mengalami peningkatan

sebesar 4,60 yaitu dari 2,82 pada periode sebelum perusahaan memperoleh

sertifikat ISO 9000 menjadi 6,22 pada periode sesudah. Sedangkan standar

deviasi mengalami penurunan yaitu sebesar 1,60 yaitu dari 5,70 menjadi 4,10.

Artinya ukuran penyebaran Return on Investment sesudah perusahaan

memperoleh sertifikat ISO 9000 mengalami penurunan sebesar 1,60 dari 20 kasus

yang terjadi.

4.2 Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dan uji

Wilcoxon Signed Rank Test. Uji t dilakukan jika datanya berdistribusi normal, dan

Uji Wilcoxon Signed Rank Test dilakukan jika data tidak berdistribusi normal.

Hasil pengujian normalitas data dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Page 56: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

Variabel KS p-value Keterangan Sales Growth sebelum 0.740 0.643 Normal Sales Growth sesudah 0.681 0.742 Normal GPM sebelum 1.514 0.020 Tidak Normal GPM sesudah 1.458 0.029 Tidak Normal OPM sebelum 0.632 0.820 Normal OPM sesudah 0.616 0.842 Normal NPM sebelum 2.205 0.000 Tidak Normal NPM sesudah 0.873 0.432 Normal ROI sebelum 0.681 0.742 Normal ROI sesudah 0.496 0.967 Normal Sumber : Data sekunder diolah, 2007

Hasil uji normalitas tersebut diatas dapat diketahui bahwa untuk variabel

Sales Growth, OPM dan ROI baik periode sebelum dan sesudah memperoleh

sertifikat ISO 9000, datanya berdistribusi normal (p>0,05), sehingga pengujian

pada ketiga variabel ini menggunakan uji Paired Sample t test. Selanjutnya untuk

data GPM baik periode sebelum maupun sesudah memperoleh sertifikat ISO

9000, data tidak berdistribusi normal (p<0,05), sehingga analisis statistikya adalah

Wilcoxon Signed Rank Test. Sedangkan untuk variabel NPM pada periode

sebelum data tidak berdistribusi normal (p=0,000<0,05) dan untuk periode

sesudah data berdistribusi normal (p=0,432>0,05). Dengan demikian pengujian

statistik untuk variabel NPM adalah Wilcoxon Signed Rank Test.

Page 57: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

4.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama

Pada analisis statistik penulis menggunakan level of significance α = 5%

(0,05). Adapun rumusan hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales Growth

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ

Ha : Ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales Growth sebelum

dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEJ

Melalui pengujian persyaratan data yang telah dinyatakan normal maka

analisis statistik dalam penelitian ini adalah Paired Sample t Test yang didapat

dengan menggunakan program SPSS 11.50 for windows, maka akan diketahui

apakah ada perbedaan yang signifikan antara tingkat profitabilitas perusahaan

yang ditinjau dari Sales Growth sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat

ISO 9000. Hasil selengkapnya uji Paired Sampel t Test dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.3

Uji Paired Sample t Test Sales Growth Sebelum dan Sesudah

Menerima Sertifikat ISO 9000

Periode Rata-rata Selisih t hitung Signifikan Keterangan Sebelum 0,11 0,12⇑ -2,164 0,043 HA1 Diterima Sesudah 0,23 Sumber : Data sekunder diolah, 2007

Page 58: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Hasil perbandingan pada rasio Sales Growth antara sebelum dan sesudah

perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 diperoleh t hitung sebesar -2,164 dan

probabilitas sebesar 0,043 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 (p<0,05).

Dengan demikian Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan profitabilitas

berdasarkan Sales Growth antara sebelum dan sesudah perusahaan memperoleh

sertifikat ISO 9000 pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta. Hasil ini didukung dengan peningkatan nilai rata-rata yang yaitu sebesar

0,12 dari 0,11 menjadi 0,23. Dengan demikian Sertifikat ISO 9000 mampu

meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan perusahaan ditinjau dari rasio

Sales Growth. Dengan demikian Hipotesis pertama yang menyatakan “Terdapat

perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Sales Growth sebelum dan sesudah

memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEJ” dapat didukung.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nurmala Ahmar (2002) yang menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan

untuk Sales Growth sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 untuk

pengelompokan data berdasarkan tahun perolehan sertifikat ISO 9000. Hal ini

disebabkan karena Sertifikasi ISO 9000 mempunyai arti bahwa system mutu

perusahaan telah di asses atau dinilai dan hasilnya telah memenuhi persyaratan-

persyaratan yang sesuai dengan standar ISO 9000 yang dipilih. Jadi, perusahaan

yang telah memperoleh setifikat ISO 9000 seharusnya dapat memberikan kualitas

produk dan proses produksi yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan

yang belum memperoleh sertifikat ISO 9000. Berdasarkan landasan teori

Page 59: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

sebelumnya telah kita ketahui bahwa perusahaan yang memberikan kualitas lebih

baik, akan memberikan customer value yang lebih baik pula. Dengan begitu,

perusahaan dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada, menarik konsumen

baru, dan mengalihkan perhatian konsumen produk pesaing. Upaya ini pada

akhirnya akan meningkatkan pangsa pasar total penjualan. Banyak perusahaan

memiliki pengalaman meningkatkan penjualan setelah memperoleh sertifikat ISO

(Kantner, 1997 dalam Nursya’bani Purnama, 2005). Dengan ISO 9000 diharapkan

perusahaan dapat meningkatkan penjualannya dari waktu ke waktu.

4.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua

Pada analisis statistik penulis menggunakan level of significance α = 5%

(0,05). Adapun rumusan hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Gross Profit

Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ

Ha : Ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Gross Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ

Melalui pengujian persyaratan data yang telah dinyatakan tidak normal

maka analisis statistik dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Signed Rank Test

yang didapat dengan menggunakan program SPSS 11.50 for windows, maka akan

diketahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara tingkat profitabilitas

perusahaan yang ditinjau dari Gross Profit Margin sebelum dan sesudah

Page 60: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

memperoleh sertifikat ISO 9000. Hasil selengkapnya uji Wilcoxon Signed Rank

Test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Uji Wilcoxon Signed Rank Test Gross Profit Margin Sebelum dan

Sesudah Menerima Sertifikat ISO 9000

Periode Z hitung Signifikan Keterangan GPM Sebelum-Sesudah -1,120 0,263 HA2 Ditolak Sumber : Data sekunder diolah, 2007

Hasil perbandingan pada rasio Gross Profit Margin antara sebelum dan

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 diperoleh Z hitung sebesar

-1,120 dan probabilitas sebesar 0,263 yang jauh lebih besar dari tingkat

signifikansi 0,05 (p>0,05). Dengan demikian Ho diterima yang berarti tidak ada

perbedaan profitabilitas berdasarkan rasio Gross Profit Margin antara sebelum

dan sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dengan demikian hipotesis

kedua yang menyatakan “Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui

Gross Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ” tidak didukung.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena perusahaan kurang dapat

menekan biaya dalam proses pembelian dengan memilih pemasok yang dapat

menyediakan bahan dengan mutu sesuai standar ISO, biaya yang relatif rendah,

dan ketepatan waktu penyediaan, karena hubungan perusahaan dengan pemasok

yang sudah menjadi hubungan istimewa. Selain itu peningkatan mutu tentunya

akan diikuti dengan peningkatan biaya, seperti biaya bahan baku, beban produksi,

Page 61: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

biaya persediaan barang dalam proses maupun persediaan barang jadi, sehingga

nilai HPP juga mengalami peningkatan. Karena peningkatan penjualan juga

diikuti dengan peningkatan HPP, maka tidak menyebabkan adanya perbedaan

yang signifikan nilai Gross Profit Margin antara sebelum dan sesudah perusahaan

menerima sertifikat ISO 9000.

4.2.3 Pengujian Hipotesis Ketiga

Pada analisis statistik penulis menggunakan level of significance α = 5%

(0,05). Adapun rumusan hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Operating Profit

Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ

Ha : Ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Operating Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ

Melalui pengujian persyaratan data yang telah dinyatakan normal maka

analisis statistik dalam penelitian ini adalah Paired Sample t Test yang didapat

dengan menggunakan program SPSS 11.50 for windows, maka akan diketahui

apakah ada perbedaan yang signifikan antara tingkat profitabilitas perusahaan

yang ditinjau dari Operating Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh

sertifikat ISO 9000. Hasil selengkapnya uji Paired Sampel t Test dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 62: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Tabel 4.5

Uji Paired Sample t Test Operating Profit Margin Sebelum dan

Sesudah Menerima Sertifikat ISO 9000

Periode Rata-rata Selisih t hitung Signifikan Keterangan Sebelum 0,095 -0,015⇓ 1,101 0,285 HA3 Ditolak Sesudah 0,080 Sumber : Data sekunder diolah, 2007

Hasil perbandingan pada rasio Operating Profit Margin antara sebelum

dan sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 diperoleh t hitung

sebesar 1,101 dan probabilitas sebesar 0,285 yang lebih besar dari tingkat

signifikansi 0,05 (p>0,05). Dengan demikian Ho diterima yang berarti tidak ada

perbedaan profitabilitas berdasarkan rasio Operating Profit Margin antara

sebelum dan sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil ini didukung

dengan penurunan nilai rata-rata yaitu sebesar 0,015 dari 0,095 pada periode

sebelum menjadi 0,080 periode sesudah. Dengan demikian hipotesis ketiga yang

menyatakan “Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Operating

Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ” tidak didukung.

ISO 9000 tidak hanya mengatur tentang mutu produk, tetapi juga terhadap

seluruh proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku, sumber daya

manusia, proses pengolahan, pemilihan peralatan, pemeliharaan, proses

pemasaran, sampai dengan pembuangan limbah industrinya. Melalui standarisasi

ISO tersebut, diharapkan proses operasional perusahaan menjadi lebih optimal

Page 63: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

sehingga meningkatkan efisiensi biaya operasional. Namun demikian dengan

strategi peningkatan mutu dan kualitas, tentu akan diikuti dengan peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia, agar dalam proses produksi dicapai proses yang

efektif dan efisien. Hal ini tentunya membutuhkan biaya administrasi umum untuk

memberikan kompensasi yang lebih sehingga biaya administrasi dan umum

menjadi lebih besar. Hal ini tentunya akan berdampak pada nilai laba operasi

bersih (operating profit), karena operating profit dihasilkan dari laba usaha

dikurangi dengan beban usaha (biaya adminstrasi dan umum). Dengan adanya

peningkatan penjualan yang diiringi dengan peningkatan beban usaha, maka nilai

operating profit hanya mengalami peningkatan yang kecil. Bahkan untuk tahun-

tahun awal biaya administrasi awal menjadi lebih besar, dan hal ini ditunjukkan

dengan adanya penurunan nilai OPM untuk periode dua tahun setelah perusahaan

menerima sertifikat ISO 9000.

4.2.4 Pengujian Hipotesis Keempat

Pada analisis statistik penulis menggunakan level of significance α = 5%

(0,05). Adapun rumusan hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Net Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ

Ha : Ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Net Profit Margin

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ

Page 64: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Melalui pengujian persyaratan data yang telah dinyatakan tidak normal

maka analisis statistik dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Signed Rank Test

yang didapat dengan menggunakan program SPSS 11.50 for windows, maka akan

diketahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara tingkat profitabilitas

perusahaan yang ditinjau dari Net Profit Margin sebelum dan sesudah

memperoleh sertifikat ISO 9000. Hasil selengkapnya uji Wilcoxon Signed Rank

Test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Uji Wilcoxon Signed Rank Test Net Profit Margin Sebelum dan

Sesudah Menerima Sertifikat ISO 9000

Periode Z hitung Signifikan Keterangan NPM Sebelum-Sesudah -0,579 0,563 HA4 Ditolak Sumber : Data sekunder diolah, 2007

Hasil perbandingan pada rasio Net Profit Margin antara sebelum dan

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 diperoleh Z hitung sebesar -

0,579 dan probabilitas sebesar 0,563 yang lebih besar dari tingkat signifikansi

0,05 (p>0,05). Dengan demikian Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan

profitabilitas berdasarkan rasio Net Profit Margin antara sebelum dan sesudah

perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dengan demikian hipotesis keempat yang

menyatakan bahwa “Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Net

Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ” tidak didukung.

Page 65: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Net Profit Margin perusahaan dipengaruhi oleh seluruh biaya dan pajak

pendapatan, tetapi tidak termasuk beban luar biasa. Pada rasio ini, tidak hanya

biaya operasional yang mempengaruhi pengukuran, tetapi juga melibatkan seluruh

biaya yang terjadi pada perusahaan seperti biaya bunga dan biaya asuransi. Pada

pengujian sebelumnya telah ditunjukkan bahwa terjadi peningkatan beban usaha

yang secara otomatis juga ikut mempengaruhi NPM perusahaan. Berdasarkan

uraian sebelumnya juga telah kita ketahui bahwa standar ISO 9000 menjadikan

perusahaan lebih efisien dengan penurunan biaya operasional. Namun demikian,

sistem manajemen mutu ini harus membutuhkan proses dan waktu yang tidak

dapat dicapai secara singkat, sehingga peningkatan NPM belum mencapai nilai

yang signifikan. Selain itu, pajak pendapatan perusahaan juga meningkat seiring

dengan peningkatan penjualan perusahaan. Dengan adanya peningkatan penjualan

yang diiringi dengan peningkatan beban usaha dan pajak pendapatan, maka nilai

net profit after taxes perusahaan hanya mengalami peningkatan yang kecil.

4.2.5 Pengujian Hipotesis Kelima

Pada analisis statistik penulis menggunakan level of significance α = 5%

(0,05). Adapun rumusan hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Return on

Investment sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ

Page 66: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Ha : Ada perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Return on Investment

sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ

Melalui pengujian persyaratan data yang telah dinyatakan normal maka

analisis statistik dalam penelitian ini adalah Paired Sample t Test yang didapat

dengan menggunakan program SPSS 11.50 for windows, maka akan diketahui

apakah ada perbedaan yang signifikan antara tingkat profitabilitas perusahaan

yang ditinjau dari Return on Investment sebelum dan sesudah memperoleh

sertifikat ISO 9000. Hasil selengkapnya uji Paired Sampel t Test dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Uji Paired Sample t Test Return on Investment Sebelum dan Sesudah

Menerima Sertifikat ISO 9000

Periode Rata-rata Selisih t hitung Signifikan Keterangan Sebelum 2.818 3.403⇑ -1,890 0,074 HA5 Ditolak Sesudah 6.221 Sumber : Data sekunder diolah, 2007

Hasil perbandingan pada rasio Return on Investment antara sebelum dan

sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 diperoleh t hitung sebesar -

1,890 dan probabilitas sebesar 0,074 yang lebih besar dari tingkat signifikansi

0,05 (p>0,05). Dengan demikian Ho ditolak yang berarti tidak ada perbedaan

profitabilitas berdasarkan rasio Return on Investment antara sebelum dan sesudah

perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dengan demikian hipotesis kelima yang

Page 67: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

menyatakan “Terdapat perbedaan profitabilitas yang diukur melalui Return on

Investment sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ” tidak didukung.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Bret

L. Simmons dan Margaret A. White (1999) yang mengindikasikan bahwa tidak

ada perbedaan yang signifikan antara kinerja operasional pada perusahaan yang

bersertifikat ISO 9000 dengan perusahaan yang tidak memiliki sertifikat ISO 9000

yang diukur dengan variabel ROI. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian

Nurmala Ahmar (2002) yang menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan untuk ROI sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 untuk

keseluruhan data. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ISO 9000, manajemen

belum mampu dalam memanfaatkan seluruh sumber daya perusahaan untuk

menghasilkan laba. Hal tersebut belum sejalan dengan standar ISO 9000 yang

mengharuskan perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan dan

keputusan yang akan diambil agar tidak menimbulkan pemborosan pada

perusahaan agar kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Page 68: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil yang mengacu pada

masalah dan tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian yaitu :

1. Terdapat perbedaan secara signifikan profitabilitas yang diukur melalui Sales

Growth sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Perbedaan tersebut

menunjukkan bahwa setelah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000

pertumbuhan penjualan perusahaan menjadi semakin meningkat dan

peningkatan tersebut bersifat signifikan.

2. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan profitabilitas yang diukur melalui

Gross Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hal ini berarti sertifikat

ISO 9000 belum mampu mempengaruhi nilai Gross Profit Margin setelah

perusahaan memperolehnya. Perusahaan justru mengalami penurunan Gross

Profit Margin setelah memperoleh sertifikat ISO 9000 tetapi penurunan

tersebut tidak signifikan.

3. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan profitabilitas yang diukur melalui

Operating Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO

9000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hal ini berarti

sertifikat ISO 9000 belum mampu mempengaruhi nilai Operating Profit

Page 69: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Margin setelah perusahaan memperolehnya. Perusahaan justru mengalami

penurunan Operating Profit Margin setelah memperoleh sertifikat ISO 9000

tetapi penurunan tersebut tidak signifikan.

4. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan profitabilitas yang diukur melalui

Net Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000 pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hal ini berarti sertifikat ISO

9000 belum mampu mempengaruhi nilai Net Profit Margin setelah

perusahaan memperolehnya. Perusahaan justru mengalami penurunan Net

Profit Margin setelah memperoleh sertifikat ISO 9000 tetapi penurunan

tersebut tidak signifikan.

5. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan profitabilitas yang diukur melalui

Return on Investment sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hal ini berarti sertifikat

ISO 9000 belum mampu mempengaruhi nilai Return on Investment setelah

perusahaan memperolehnya. Walaupun Return on Investment perusahaan

mengalami peningkatan setelah memperoleh sertifikat ISO 9000, namun

peningkatan tersebut tidak signifikan.

Page 70: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang telah

memperoleh sertifikat ISO 9000 dan terdaftar di BEJ. Dengan demikian, hasil

kesimpulan yang diperoleh kurang dapat digeneralisasikan untuk jenis

perusahaan pada sektor industri yang lain karena penelitian hanya terbatas

pada perusahaan manufaktur saja.

2. Sampel penelitian hanya berjumlah 20 perusahaan dengan rentang waktu

penelitian 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah. Dengan jumlah sampel yang

kecil dan periode penelitian yang terlalu singkat mengakibatkan efek sertifikat

ISO 9000 belum terlihat mempengaruhi GPM, OPM, NPM dan ROI.

5.3 Saran

1. Bagi Perusahaan Manufaktur

Dengan menerimanya sertifikat ISO 9000, maka sebaiknya perusahaan harus

dapat mengefisiensikan biaya-biaya produksi seperti beban pokok penjualan,

biaya administrasi dan umum, dan pemilihan bahan baku yang berkualitas,

agar peningkatan penjualan yang terjadi juga sesuai dengan peningkatan nilai

laba usaha, laba operasi, dan laba bersih, sehingga mampu meningkatkan nilai

GPM, OPM, NPM dan ROI yang dalam penelitian ini belum terbukti.

2. Bagi Peneliti yang akan datang

Sebaiknya melakukan penelitian yang sama dengan menambah sampel

penelitian. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti pada

Page 71: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

perusahaan manufaktur saja, tetapi juga menyertakan sampel seluruh

perusahaan go publik di BEJ yang telah menerima sertifikat ISO 9000. Selain

itu, sampel penelitian selanjutnya tidak hanya pada perusahaan yang terdaftar

di BEJ saja, tetapi juga mengambil sampel pada perusahaan-perusahaan lain

yang belum go public di BEJ. Periode penelitian sebaiknya diperpanjang

misalnya 4 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah, sehingga diharapkan

kesimpulan yang dihasilkan dapat digeneralisasikan, serta mampu

membuktikan seluruh hipotesis yang diajukan.

Page 72: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

DAFTAR PUSTAKA

CorneliusThihendradi, 2005, Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statitik,

Yogyakarta: Andhi. Fandy Tjiptono dan Anastasia D, 2001, Total Quality Management, Edisi Revisi,

Yogyakarta: Andhi. Harnanto, 1985, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Husein Umar, 2003, Evaluasi Kinerja Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama. Lind, Douglas A. dan Robert D. Mason, 1996, Teknik Statistik untuk Bisnis dan

Ekonomi (Alih Bahasa: Ellen Gunawan Sitompul, dkk), Edisi 9, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

---, 1999, Teknik Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi (Alih Bahasa: Widyono

Soetjipto, dkk), Edisi 9, Jilid 2, Jakarta: Erlangga. Lukman Syamsuddin, 1985, Manajemen Keuangan Perusahaan, Yogyakarta: PT.

Hanindita Graha Widya. M Faisal A, 2002, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Universitas

Muhammadiyah Malang. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 1996, Analisis Laporan Keuangan,

Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Nevizond Chatab, 1996, Panduan Penerapan dan Sertifikasi Sistem Manajemen

Mutu ISO 9000, Jakarta: Elex Media Komputindo. Nurmala Ahmar dan Wiwik Kurnia. (n.d), Perbandingan Pertumbuhan

Penjualan (Sales Growth) Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikat ISO 9000 pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, http://nurmalatjahjono.files.wordpress.com/2007/03/iso-and-sales-growth.doc.

Nursya,bani Purnama, 2005, Manajemen Kualitas Perspektif Global, Yogyakarta:

Ekonisia. Ridwan S. Sundjaja, 2002, Manajemen Keuangan, PT. Prenhallindo Jakarta. Rudi Suardi, 2001, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya Untuk

Mencapai TQM, Jakarta:PPM.

Page 73: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Sofyan Syafri, 2001, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sri Arini A., 2000, Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan yang

Bersertifikat ISO 9000 dengan Perusahaan yang Tidak Bersertifikat ISO 9000: Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Tesis Publikasi.Malang:UNIBRAW.

Syamsul Hadi, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan

Keuangan, Yogyakarta: Ekonisia. Sugiyono, 1999, Statistik untuk Penelitian, Cetakan Kedua, Bandung: CV.

Alfabet. Wahana Komputer, 2003, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 11.5, Jakarta:

Salemba Infotek. ---, 2005, Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12, Jakarta: Salemba

Infotek. Weston, J Fred dan Thomas E Chopeland, 1995, Manajemen Keuangan, Edisi 9,

Jakarta: Erlangga. www.ilmea.Depperin.go.id/Tkdn/company.php?list_next_page=1& id perusahaan

= 52

www.jsx.co.id

Page 74: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Lampiran 1

Hasil Perhitungan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Sertifikat ISO 9000

(dalam jutaan Rupiah)

SALES No KODE T-3 T-2 T-1 T0 T+1 T+2

1 ARNA 76.669 92.243 115.439 185.082 193.249 216.957 2 APLI 156.877 177.912 169.063 241.690 264.850 161.450 3 ASGR 634.622 713.680 829.488 446.339 472.267 545.4624 ASII 15.872.056 10.208.478 9.315.250 18.403.770 30.122.723 30.685.0335 BRAM 641.592 887.110 747.436 1.215.328 1.334.884 1.304.3686 DYNA 124.878 149.914 196.813 307.882 383.641 446.2157 KBLI 222.492 333.100 360.956 339.367 412.333 863.2988 SMCB 1.804.568 1.978.932 2.240.296 2.368.489 3.017.599 2.993.1979 INTP 1.758.966 2.447.973 3.053.411 3.048.283 4.157.683 4.615.50710 JPRS 117.839 87.880 126.722 94.887 263.037 247.88611 LION 46.236 41.381 59.093 66.834 83.535 87.99712 MTDL 676.724 867.641 939.133 794.803 944.300 1.260.77013 PRAS 179.846 192.471 91.433 541.705 688.563 746.12114 SMGR 3.991.660 3.596.410 4.659.202 5.177.543 5.445.330 6.067.55815 SOBI 538.734 533.432 491.078 575.684 711.114 806.58016 IKBI 305.245 554.466 701.060 560.318 582.244 976.07017 SCCO 461.666 648.626 543.557 647.473 991.690 1.360.22918 TOTO 412.048 338.996 417.620 414.704 469.829 570.86319 UNIC 1.880.269 1.540.879 1.119.267 1.176.817 1.194.610 1.210.72320 VOKS 360.570 432.771 516.063 426.897 592.258 761.254

Page 75: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

(dalam jutaan Rupiah) Cost of Good Sold No KODE

T-2 T-1 T+1 T+2 1 ARNA 66.877 79.532 125.527 137.947 2 APLI 175.589 144.662 257.383 148.107 3 ASGR 477.196 572.663 276.342 337.047 4 ASII 7.241.478 11.130.624 24.465.854 24.059.817 5 BRAM 533.609 521.614 944.438 985.897 6 DYNA 110.614 142.981 278.795 312.088 7 KBLI 320.590 337.431 416.654 763.560 8 SMCB 1.977.100 2.015.729 2.298.012 2.356.038 9 INTP 1.439.388 2.370.743 2.761.762 3.092.419 10 JPRS 78.608 117.642 218.974 214.169 11 LION 20.060 33.464 48.820 50.129 12 MTDL 729.218 986.705 809.985 1.101.047 13 PRAS 178.770 342.589 643.102 717.527 14 SMGR 2.202.978 2.860.884 3.507.185 4.006.856 15 SOBI 424.776 404.210 543.976 647.524 16 IKBI 542.271 657.806 555.697 917.184 17 SCCO 587.716 472.402 962.840 1.208.241 18 TOTO 226.008 271.673 347.491 418.249 19 UNIC 1.237.250 1.791.916 2.498.784 2.594.385 20 VOKS 402.628 478.412 391.326 542.742

Page 76: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

SALES GROWTH GPM No KODE T-2 T-1 T+1 T+2 T-2 T-1 T+1 T+2

1 ARNA 0,2031 0,2515 0,0441 0,1227 0,7250 0,6890 0,6496 0,6358 2 APLI 0,1341 -0,0497 0,0958 -0,3904 0,9869 0,8557 0,9718 0,9174 3 ASGR 0,1246 0,1623 0,0581 0,1550 0,6686 0,6904 0,5851 0,6179 4 ASII -0,3568 -0,0875 0,6368 0,0187 0,7094 1,1949 0,8122 0,7841 5 BRAM 0,3827 -0,1574 0,0984 -0,0229 0,6015 0,6979 0,7075 0,7558 6 DYNA 0,2005 0,3128 0,2461 0,1631 0,7378 0,7265 0,7267 0,6994 7 KBLI 0,4971 0,0836 0,2150 1,0937 0,9624 0,9348 1,0105 0,8845 8 SMCB 0,0966 0,1321 0,2741 -0,0081 0,9991 0,8998 0,7615 0,7871 9 INTP 0,3917 0,2473 0,3639 0,1101 0,5880 0,7764 0,6643 0,6700 10 JPRS -0,2542 0,4420 1,7721 -0,0576 0,8945 0,9283 0,8325 0,8640 11 LION -0,1050 0,4280 0,2499 0,0534 0,4848 0,5663 0,5844 0,5697 12 MTDL 0,2821 0,0824 0,1881 0,3351 0,8405 1,0507 0,8578 0,8733 13 PRAS 0,0702 -0,5250 0,2711 0,0836 0,9288 3,7469 0,9340 0,9617 14 SMGR -0,0990 0,2955 0,0517 0,1143 0,6125 0,6140 0,6441 0,6604 15 SOBI -0,0098 -0,0794 0,2353 0,1342 0,7963 0,8231 0,7650 0,8028 16 IKBI 0,8165 0,2644 0,0391 0,6764 0,9780 0,9383 0,9544 0,9397 17 SCCO 0,4050 -0,1620 0,5316 0,3716 0,9061 0,8691 0,9709 0,8883 18 TOTO -0,1773 0,2319 0,1329 0,2150 0,6667 0,6505 0,7396 0,7327 19 UNIC -0,1805 -0,2736 0,0151 0,0135 0,8030 1,6010 2,0917 2,1428 20 VOKS 0,2002 0,1925 0,3874 0,2853 0,9303 0,9270 0,6607 0,7130

OPM NPM No KODE T-2 T-1 T+1 T+2 T-2 T-1 T+1 T+2

1 ARNA 0,1400 0,1700 0,2100 0,2400 0,0400 0,1000 0,1100 0,1200 2 APLI -0,0377 0,1000 0,0000 0,0300 -0,0659 0,0016 0,0164 0,0004 3 ASGR 0,0800 0,0800 0,1200 0,1000 0,0400 0,0900 0,0800 0,0700 4 ASII 0,1300 0,1700 0,0900 0,0900 0,0300 0,1200 0,1500 0,2500 5 BRAM 0,3100 0,2100 0,1900 0,1000 0,1500 0,2500 0,0500 0,0800 6 DYNA 0,1800 0,1800 0,1800 0,2000 0,0800 0,1500 0,0900 0,1100 7 KBLI -0,0636 -0,0561 -0,0832 0,0475 -0,7699 1,2100 -0,2408 0,0300 8 SMCB -0,1065 -0,0062 0,0474 0,0021 0,2500 0,0800 -0,1107 0,0588 9 INTP 0,2900 0,1900 0,2000 0,1600 -0,3586 -0,0183 0,1600 0,0300 10 JPRS 0,0200 -0,0254 0,0800 0,0900 0,0100 -0,0697 0,0600 0,0500 11 LION 0,2100 0,2000 0,0700 0,0400 0,1400 0,1400 0,0500 0,0900 12 MTDL 0,0700 0,0400 0,0300 0,0400 0,0500 0,0900 -0,0014 0,0100 13 PRAS 0,0100 0,0800 0,0300 0,0022 0,1200 0,0300 0,0100 0,0037 14 SMGR 0,2200 0,2100 0,1700 0,1600 0,1000 0,0700 0,0700 0,0800 15 SOBI 0,0800 0,0400 0,0900 0,0500 0,0500 0,0700 0,0500 0,0300 16 IKBI 0,0004 0,0300 -0,0205 0,0300 0,0100 0,0200 -0,0166 0,7500 17 SCCO 0,0400 0,0600 -0,0224 0,0700 0,0200 0,1100 -0,0350 0,0400 18 TOTO 0,2000 0,1800 0,1400 0,1500 -0,1623 0,0400 0,0700 0,0500 19 UNIC 0,1400 0,0700 0,0600 0,0300 0,0500 0,0300 0,0200 0,0039 20 VOKS 0,0031 -0,0190 -0,0051 0,0097 -0,0444 12,5340 -0,0252 0,0627

Page 77: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

ROI No KODE T-2 T-1 T+1 T+2

1 ARNA 2,31 5,06 8,31 8,49 2 APLI -1,49 0,02 3,18 9,92 3 ASGR 3,18 9,92 6,54 6,95 4 ASII 3,18 6,89 9,18 13,45 5 BRAM -9,18 13,45 3,93 6,68 6 DYNA 3,92 9,63 6,9 8,9 7 KBLI -27,18 9,25 27,18 5,23 8 SMCB 6,51 2,28 -4,56 12,49 9 INTP -7,54 -0,53 5,61 1,19 10 JPRS 1,02 -13,19 12,45 9,95 11 LION 8,2 8,72 10,97 10,47 12 MTDL 10,23 19,8 -0,29 2,01 13 PRAS 7,55 3,24 5,82 8,47 14 SMGR 4,57 3,62 6 7,63 15 SOBI 4,64 6,23 0,96 4,33 16 IKBI 1,25 4,05 -2,62 1,65 17 SCCO 2,81 14,09 5,68 8,18 18 TOTO -13,31 2,94 5,71 3,65 19 UNIC 4,35 2,78 1,81 0,41 20 VOKS 3,73 -4,29 -3,03 9,07

SALES GROWTH No KODE Rata-rata

Sebelum Rata-rata Sesudah

1 ARNA 0,2273 0,0834 2 APLI 0,0422 -0,1473 3 ASGR 0,1434 0,1065 4 ASII -0,2222 0,3277 5 BRAM 0,1126 0,0378 6 DYNA 0,2567 0,2046 7 KBLI 0,2904 0,6543 8 SMCB 0,1143 0,1330 9 INTP 0,3195 0,2370 10 JPRS 0,0939 0,8573 11 LION 0,1615 0,1517 12 MTDL 0,1823 0,2616 13 PRAS -0,2274 0,1773 14 SMGR 0,0982 0,0830 15 SOBI -0,0446 0,1847 16 IKBI 0,5404 0,3578 17 SCCO 0,1215 0,4516 18 TOTO 0,0273 0,1740 19 UNIC -0,2271 0,0143 20 VOKS 0,1964 0,3363

Page 78: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

GPM OPM No KODE Rata-rata

Sebelum Rata-rata Sesudah

Rata-rata Sebelum

Rata-rata Sesudah

1 ARNA 0,7070 0,6427 0,1550 0,2250 2 APLI 0,9213 0,9446 0,0312 0,0150 3 ASGR 0,6795 0,6015 0,0800 0,1100 4 ASII 0,9521 0,7981 0,1500 0,0900 5 BRAM 0,6497 0,7317 0,2600 0,1450 6 DYNA 0,7322 0,7131 0,1800 0,1900 7 KBLI 0,9486 0,9475 -0,0599 -0,0178 8 SMCB 0,9494 0,7743 -0,0563 0,0247 9 INTP 0,6822 0,6671 0,2400 0,1800 10 JPRS 0,9114 0,8482 -0,0027 0,0850 11 LION 0,5255 0,5770 0,2050 0,0550 12 MTDL 0,9456 0,8655 0,0550 0,0350 13 PRAS 2,3379 0,9478 0,0450 0,0161 14 SMGR 0,6133 0,6522 0,2150 0,1650 15 SOBI 0,8097 0,7839 0,0600 0,0700 16 IKBI 0,9582 0,9470 0,0152 0,0047 17 SCCO 0,8876 0,9296 0,0500 0,0238 18 TOTO 0,6586 0,7361 0,1900 0,1450 19 UNIC 1,2020 2,1173 0,1050 0,0450 20 VOKS 0,9287 0,6868 -0,0079 0,0023

NPM ROI No KODE Rata-rata

Sebelum Rata-rata Sesudah

Rata-rata Sebelum

Rata-rata Sesudah

1 ARNA 0,0700 0,1150 3,6850 8,4000 2 APLI -0,0322 0,0084 -0,7350 6,5500 3 ASGR 0,0650 0,0750 6,5500 6,7450 4 ASII 0,0750 0,2000 5,0350 11,3150 5 BRAM 0,2000 0,0650 2,1350 5,3050 6 DYNA 0,1150 0,1000 6,7750 7,9000 7 KBLI 0,2200 -0,1054 -8,9650 16,2050 8 SMCB 0,1650 -0,0260 4,3950 3,9650 9 INTP -0,1884 0,0950 -4,0350 3,4000

10 JPRS -0,0299 0,0550 -6,0850 11,2000 11 LION 0,1400 0,0700 8,4600 10,7200 12 MTDL 0,0700 0,0043 15,0150 0,8600 13 PRAS 0,0750 0,0069 5,3950 7,1450 14 SMGR 0,0850 0,0750 4,0950 6,8150 15 SOBI 0,0600 0,0400 5,4350 2,6450 16 IKBI 0,0150 0,3667 2,6500 -0,4850 17 SCCO 0,0650 0,0025 8,4500 6,9300 18 TOTO -0,0612 0,0600 -5,1850 4,6800 19 UNIC 0,0400 0,0119 3,5650 1,1100 20 VOKS 6,2448 0,0188 -0,2800 3,0200

Page 79: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Lampiran 2

Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

20 -,2274 ,5404 ,110330 ,190171920 -,1473 ,8573 ,234330 ,225810720 ,5255 2,3379 ,900025 ,376010420 ,5770 2,1173 ,845600 ,323357420 -,0599 ,2600 ,095480 ,098074420 -,0178 ,2250 ,080440 ,072399920 -,1884 6,2448 ,369655 1,385952120 -,1054 ,3667 ,061905 ,094895420 -8,9650 15,0150 2,817750 5,701183520 -,4850 16,2050 6,221250 4,100374120

Sales Growth SebelumSales Growth SesudahGPM SebelumGPM SesudahOPM SebelumOPM SesudahNPM SebelumNPM SesudahROI SebelumROI SesudahValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 80: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Lampiran 3

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

20 ,110330 ,1901719 ,166 ,110 -,166 ,740 ,643

20 ,234330 ,2258107 ,152 ,152 -,115 ,681 ,742

20 ,900025 ,3760104 ,339 ,339 -,173 1,514 ,020

20 ,845600 ,3233574 ,326 ,326 -,203 1,458 ,029

20 ,095480 ,0980744 ,141 ,141 -,111 ,632 ,820

20 ,080440 ,0723999 ,138 ,138 -,114 ,616 ,842

20 ,369655 1,3859521 ,493 ,493 -,344 2,205 ,000

20 ,061905 ,0948954 ,195 ,195 -,166 ,873 ,432

20 2,817750 5,7011835 ,152 ,111 -,152 ,681 ,74220 6,221250 4,1003741 ,111 ,111 -,082 ,496 ,967

Sales GrowthSebelumSales GrowthSesudahGPM Sebelum

GPM Sesudah

OPM Sebelum

OPM Sesudah

NPM Sebelum

NPM Sesudah

ROI SebelumROI Sesudah

N MeanStd.

Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative

Most Extreme DifferencesKolmogorov-Smirnov Z

Asymp.Sig.

(2-tailed)

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 81: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Lampiran 4

Uji Hipotesis Paired Sample t Test

Paired Samples Statistics

,110330 20 ,1901719 ,0425237,234330 20 ,2258107 ,0504928,095480 20 ,0980744 ,0219301,080440 20 ,0723999 ,0161891

2,817750 20 5,7011835 1,27482346,221250 20 4,1003741 ,9168715

Sales Growth SebelumSales Growth Sesudah

Pair1

OPM SebelumOPM Sesudah

Pair2

ROI SebelumROI Sesudah

Pair3

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

20 ,250 ,288

20 ,783 ,000

20 -,332 ,152

Sales Growth Sebelum &Sales Growth Sesudah

Pair1

OPM Sebelum & OPMSesudah

Pair2

ROI Sebelum & ROISesudah

Pair3

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-,124000 ,2563067 ,0573119 -,2440 -,0040 -2,164 19 ,043

,015040 ,0611078 ,0136641 -,0136 ,043639 1,101 19 ,285

-3,4035 8,0533481 1,800783 -7,173 ,365583 -1,890 19 ,074

Sales GrowthSebelum - SalesGrowth Sesudah

Pair1

OPM Sebelum -OPM Sesudah

Pair2

ROI Sebelum -ROI Sesudah

Pair3

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t dfSig.

(2-tailed)

Page 82: 20090512094000SKRIPSI_UII_F.e_manajemen_Analisis as Sebelum Dan Sesudah Memperoleh ISO 9000 Pada an Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ_Aida Rifan Fitriah_04312125

Lampiran 5

Uji Hipotesis Wilcoxon Signed Rank Test

Ranks

13a 10,38 135,007b 10,71 75,000c

2012d 10,04 120,50

8e 11,19 89,500f

20

Negative RanksPositive RanksTiesTotalNegative RanksPositive RanksTiesTotal

GPM Sesudah -GPM Sebelum

NPM Sesudah -NPM Sebelum

N Mean Rank Sum of Ranks

GPM Sesudah < GPM Sebeluma.

GPM Sesudah > GPM Sebelumb.

GPM Sesudah = GPM Sebelumc.

NPM Sesudah < NPM Sebelumd.

NPM Sesudah > NPM Sebelume.

NPM Sesudah = NPM Sebelumf.

Test Statisticsb

-1,120a -,579a

,263 ,563ZAsymp. Sig. (2-tailed)

GPMSesudah -

GPMSebelum

NPMSesudah -

NPMSebelum

Based on positive ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.