2. tinjauan data 2.1. data fisik tapak dan bangunan

43
9 Universitas Kristen Petra 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan Gambar 2.1. Site Plan Sumber: PT. Pacific Cilinaya Fantacy (2011) 2.1.1. Data Fisik Luar Tapak Objek perancangan memiliki luas 1150 m 2 . Dengan Batas Bangunan: Batas sebelah Utara: Mall tahap 1, jalan Pejanggik. Batas sebelah Timur: Perumahan penduduk, jalan Palapa. Batas sebelah Selatan: Pertokoan, jalan Panca Usaha. Batas sebelah Barat: Pertokoan, jalan Cilinaya. 2.1.2. Potensi Lokasi Ditunjang dengan infrastruktur yang lengkap antara lain : jaringan jalan, saluran PDAM, jaringan listrik dan juga jaringan telekomunikasi

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

9 Universitas Kristen Petra

2. TINJAUAN DATA

2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

Gambar 2.1. Site Plan

Sumber: PT. Pacific Cilinaya Fantacy (2011)

2.1.1. Data Fisik Luar Tapak

Objek perancangan memiliki luas 1150 m2. Dengan Batas Bangunan:

Batas sebelah Utara: Mall tahap 1, jalan Pejanggik.

Batas sebelah Timur: Perumahan penduduk, jalan Palapa.

Batas sebelah Selatan: Pertokoan, jalan Panca Usaha.

Batas sebelah Barat: Pertokoan, jalan Cilinaya.

2.1.2. Potensi Lokasi

Ditunjang dengan infrastruktur yang lengkap antara lain : jaringan jalan,

saluran PDAM, jaringan listrik dan juga jaringan telekomunikasi

Page 2: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

10 Universitas Kristen Petra

Terletak di jalan utama pusat kota mataram.

Mudah dijangkau, baik menggunakan kendaraan umum maupun pribadi

(lahan parkir memadai)

2.1.3. Data Fisik Dalam Tapak

Bangunan berupa pusat perbelanjaan Mataram Mall Objek perancangan

terletak di lantai 2 dengan akses pintu masuk melalui lantai 2 dan lantai 1.

Mataram Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal di kota Mataram.

Dengan fasilitas terlengkap di kota Mataram, menjadikan mall ini ramai pada saat

akhir pekan atau pada saat liburan sekolah tiba.

a. Gaya Bangunan: Modern

b. Gaya Interior: Semi Minimalis

c. Elemen pembentuk ruang:

- Lantai: keramik berwarna cream dan karpet berwarna hijau pada area bermain

billiard.

- Dinding: Batu bata plester finishing cat cream dengan dekorasi menggunakan

multipleks.

- Plafon: gypsum finishing cat hitam.

Gambar 2.2. Bangunan Mataram Mall

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2011)

2.2. Data Non Fisik

2.2.1. Data Pengguna

Pemilik: Andreas Kusuma Putra

Usia: 39 tahun

Page 3: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

11 Universitas Kristen Petra

Jumlah karyawan: 15 orang

Jam operasional: 9.00 WITA – 23.00 WITA

Sistem pembagian shift:

- Shift 1: 9.00 WITA – 5.00 WITA

- Shift 2: 3.00 WITA – 11.00 WITA

Target market:

- Masyarakat setempat maupun wisatawan

- Semua usia (anak-anak hingga orang tua)

- Kalangan ekonomi menengah keatas

Jumlah Pengunjung: ±120 orang/hari

2.2.2. Struktur Organisasi

Gambar 2.3. Struktur Organisasi City Club Cafe

Sumber: Hasil Wawancara dengan Direksi (2011)

2.2.3. Deskripsi Pekerjaan

Direksi:

- Mengatur setiap kegiatan yang dilaksananakan staff

- Memberikan briefing setiap 1 minggu sekali

Manager operasional:

- Mengawasi segala bentuk kegiatan operasional

- Bertanggung jawab kepada direksi atas segala kegiatan operasional

Page 4: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

12 Universitas Kristen Petra

- Membuat laporan secara tertulis atas kegiatan operasional yang ditujukan pada

direksi

Accounting:

- Mencatat segala bentuk transaks

Auditor:

- Memeriksa segala bentuk tindakan yang menyimpang (yang bersangkutan

dengan kegiatan City Club Cafe)

Checker:

- Memeriksa kembali kebenaran nota

Asisten operasional:

- Membantu tugas manager operasional

Purchasing:

- Membeli kebutuhan operasional City Club Cafe

Gudang:

- Mengecek bahan baku yang tersisa

Belanja:

- Membeli kebutuhan operasional City Club Cafe

Bartender:

- Membuat minimum pesanan pengunjung

Kasir:

- Menerima pembayaran

Waiter:

- Melayani pengunjung

- Menawarkan menu makanan

- Mengantarkan pesanan

Kitchen:

- Memasak pesanan makanan pengunjung

Page 5: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

13 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.4. Main Entrance City Club Cafe

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2011)

Gambar 2.5. Suasana Interior City Club Cafe

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2011)

Page 6: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

14 Universitas Kristen Petra

2.3. Data Tipologi

2.3.1. Q Billiard eX Plaza Indonesia

a. Lokasi: Jl. MH Thamrin Kav. 28-30, Jakarta.

b. Fasilitas Q Billiard:

- 16 billiard tables

- 1 Snooker table,

- Sport bar

- PS3

- VIP rooms

- DJ stage

c. Jam Operasional: 11.00-02.00 WIB

d. Elemen Pembentuk Ruang:

- Lantai:

Menggunakan material karpet dengan motif garis lurus pada semua area

dengan tujuan mengurangi kebisingan.

- Dinding:

Pada area bermain billiard, sebagian dinding menggunakan kaca sebagai

tambahan pencahayaan sekaligus sebagai view. Pada area tertentu terdapat

dinding-dinding dekoratif dengan material cermin dan plat-plat kayu.

- Plafon:

Plafon menggunakan gypsum dengan finishing cat berwarna cream. Plafon

datar tanpa ada permainan ketinggian. Penerangan ruang menggunakan lampu-

lampu downlight sedangkan lampu gantung bertujuan sebagai penerangan meja

billiard. Indirect lighting pada sudut-sudut ruang berfungsi sebagai aksen

dekoratif.

Page 7: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

15 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.6. Suasana Interior Q Billiard

Sumber: Account Facebook Q Billiard (2011)

e. Kelebihan:

- Area bar menggunakan bentukan sederhana dengan permainan indirect

lighting cukup menarik

f. Kekurangan:

- Pengolahan plafon kurang maksimal

- Perulangan garis pada dinding monoton, tidak terdapat variasi ukuran, warna

ataupun arah.

2.3.2. Inul Vista Family KTV Medan

a. Lokasi: Jl. Multatuli no. 30 ABC Medan.

b. Jam operasional:

Senin - Kamis: 11.00 – 02.00 WIB

Jumat – Minggu: 11.00 – 03.00 WIB

c. Fasilitas:

42 rooms

Cafe bar

Meja snooker

Komputer untuk internet

d. Elemen Pembentuk ruang

- Lantai:

Pada bagian lobby menggunakan granite tile hitam. Sedangkan pada ruang

karaoke menggunakan granite tile berwarna cream dan abu muda.

Page 8: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

16 Universitas Kristen Petra

- Dinding:

Menggunakan bahan batu bata plester dan dinding partisi berupa gypsum

board dengan finishing wallpaper dan berbagai material sebagai dekorasi. Pada

sebagian dinding juga terdapat lukisan serta permainan spot light.

- Plafon:

Menggunakan material gypsum board dan dilengkapi dengan lampu-lampu

sebagai penerangan sekaligus sebagai aksen dekoratif.

Gambar 2.7. Lobby dan cafe Inul Vista Family KTV MedanSumber: Account

Facebook Inul Vizta Medan (2011)

Gambar 2.8. Karaoke room Inul Vista Family KTV Medan

Sumber: Account Facebook Inul Vizta Medan (2011)

e. Kelebihan:

- Pencahayaan indirect lighting menciptakan kesan hangat pada ruang

- Dekorasi dinding bervariasi dan cukup menarik

f. Kekurangan

- Permainan bentuk pada lobby kurang menyatu, bentukan-bentukan geometris

tampak tidak dinamis dan kurang unity.

Page 9: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

17 Universitas Kristen Petra

2.3.3. Orax PlayStation Lounge Internet Cafe

a. Lokasi: Turki

b. Failitas:

- Playstation game area

- Internet cafe

c. Elemen Pembentuk Ruang

- Lantai:

Menggunakan keramik tile berwarna abu muda pada seluruh area bermain

game. Pada area tertentu menggunakan karpet berwarna hijau lumut.

- Dinding:

Dinding berupa baru bata plester dilapisi wallpaper. Terdapat cukup

banyak jendela pada area bermain game. Jendela memiliki ketinggian yang sama

dengan tinggi dinding.

- Plafon:

Plafon berupa gypsum board dengan finishing cat putih. Aksen dekoratif

pada plafon berupa indirect lighting dengan cahaya berwarna biru muda. Lampu-

lampu downlight digunakan sebagai penerangan ruang.

Gambar 2.9. Suasana Interior Orax PlayStation Lounge Internet Cafe

Sumber: http://www.basaksehirrehberi.comfirmalardetail.aspfirma_id=618

d. Kelebihan:

- Indirect lighting dengan warna cahahya biru muda pada plafon menjadi aksen

pada ruang

e. Kekurangan:

- Permainan bentuk geometris tampak monoton

- Pengolahan dinding kurang maksimal

Page 10: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

18 Universitas Kristen Petra

2.3.4. JNC Theater

a. Lokasi: Chicago

b. Jam operasional: 9.00 – 24.00

c. Fasilitas:

- Mini movie theater

- Game room

- Snack Bar

- Libraries

- Japanese Garden

- Outdoor Cafe

d. Elemen Pembentuk Ruang

- Lantai:

Area indoor menggunakan material karpet berwarna coklat muda yang

juga berfungsi sebagai akustik ruang, sedangkan area outdoor menggunakan

material plat kayu.

- Dinding:

Dinding berwarna cream dan merah darah dengan berbagai macam pigura

dan hiasan dinding beserta spot light sebagai dekorasi.

- Plafon:

Plafon berupa gypsum board dengan finishing cat berwarna cream.

Terdapat beberapa lampu sebagai penerangan dan tidak terdapat unsur dekoratif

pada plafon.

Gambar 2.10. Media Center dan Snack Bar

Sumber: http://jnctheaters.com

Page 11: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

19 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.11. Mini Movie Theater

Sumber: http://jnctheaters.com

Gambar 2.12. Lobby dan Libraries

Sumber: http://jnctheaters.com

Gambar 2.13. Outdoor Cafe dan Japanese Garden

Sumber: http://jnctheaters.com

Page 12: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

20 Universitas Kristen Petra

e. Kelebihan:

- Pengolahan dinding dengan poster, frame foto dan dekorasi lainnya cukup

menarik dan menjadi aksen pada ruang.

- Penggunaan warna merah dan cream serta material kayu menciptakan suasana

hangat pada ruang.

f. Kekurangan:

- Lantai berunadak pada movie theater kurang nyaman.

2.4. Data Literatur

2.4.1. Tinjauan Tentang Entertainment Center

Entertainment berasal dari bahasa perancis yaitu ‘entretenir’ yang berarti

untuk menahan atau menyimpan dan mempunyai banyak arti termasuk untuk

bersenang-senang dan menarik perhatian (tanpa memikirkan pentingnya kesesuain

sebuah bangunan sebagai tempat hiburan dan rekreasi). Desain dengan penerapan

suasana yang baik adalah sebuah media yang tepat untuk tempat hiburan.

Entertainment center tidak hanya sebuah gambaran yang menggugah, dekorasi

yang berlebihan ataupun perjalanan fantasi, tetapi merupakan perpaduan dari cara

menghibur dan tampilan sebuah bangunan.

Untuk seorang desainer sangat diperlukan pemahaman mengenai teknik-

teknik yang dipergunakan pada perancangan sebuah entertainment center.

Penerangan dan peralatan sound system, sistem kontrol, kualitas akustik, efek

audio-visual yang diproyeksikan dalam gambar maupun suara, baik sebagai

sarana komunikasi ataupun sebagai sarana pencipta suasana memiliki peranan

sangat penting. Desain khusus pada sebuah tempat hiburan dapat menciptakan

sebuah ilusi dan gambaran dunia fantasi.

Keselamatan dan keamanan merupakan elemen penting yang harus

diperhatikan pada sebuah perancangan entertainment center. Di beberapa negara,

sistem klasifikasi berfungsi sebagai dasar untuk persyaratan keselamatan yang

berlaku. Namun resiko kebakaran dari berbagai jenis bangunan harus dinilai dari

aspek keamanan pribadi, keselamatan dan keamanan struktur bangunan dalam.

Para desainer dapat menilai jumlah dan mobilitas penghuni dan menyediakan

sarana yang komprehensif untuk penyelamatan pada situasi terdesak, karena suatu

Page 13: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

21 Universitas Kristen Petra

waktu tempat hiburan memiliki kepadatan tinggi dari kalangan anak-anak hingga

dewasa (Wylson 138).

2.4.2. Tinjauan Tentang Karaoke

a. Sejarah Karaoke

Karaoke berasal dari bahasa jepang yaitu Kara (kosong) dan Okesutora

(orkestra) yang artinya sebuah bentuk hiburan di mana seseorang menyanyi

diiringi dengan musik video dan teks lirik yang ditunjukkan pada sebuah layar.

Ditemukan pertama kali oleh seorang warganegara Jepang yang bernama

Daisuke Inoue, pada tahun 1971 di kota Kobe. Namun sayang penemuannya yang

penting ini tidak dia patenkan sehingga akhirnya hak paten atas sistem karaoke

dimiliki oleh Roberto del Rosario seorang pengusaha Filipina pada tahun 1986,

setelah selama tiga tahun dia berjuang di pengadilan melawan perusahaan-

perusahaan Jepang. System karaoke yang dipatenkan atas nama Roberto del

Rosario disebut dengan Minus-one.

Walaupun begitu dunia tetap mencatat Daisuke Inoue sebagai pencipta

dari karaoke dengan cara memberikannya sebuah Nobel Perdamaian pada tahun

2004 dengan alasan bahwa penemuannya yaitu karaoke telah memberikan suatu

cara yang benar-benar baru dalam hal seseorang belajar bertoleransi kepada orang

lain.

b. Manfaat karaoke

Menjadikan Pernapasan Lebih Baik

Saat bernyanyi seluruh tubuh digunakan untuk bernapas dengan lebih

santai. Otot diafgragma akan melengkung ke bawah, paru-paru mengembang

lebih lengkap. Otot perut yang lebih santai memungkinkan tubuh bernapas lebih

aktif dan sehat.

Mengoksidasi darah

Ketika menggunakan seluruh tubuh untuk bernapas, volume oksigen yang

mengaliri seluruh tubuh akan makin besar. Sel-sel tubuh yang dialiri oksigen

berfungsi lebih baik dan menciptakan energi baru bagi pemiliknya.

Page 14: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

22 Universitas Kristen Petra

Merangsang aktivitas otak

Bernyanyi memerlukan pemikiran. Saat bernyanyi, seseorang perlu

mengikuti lirik, melodi dan irama, serta kata-kata yang menghubungkannya

dengan emosi. Saat bernyanyi udara akan banyak mengalir ke otak pada bagian

neuron yang mengintegrasikan aktivitas fisik, emosional dan psikologis untuk

merasa gembira.

Melepaskan hormon bahagia

Hormon endorfin yang dikeluarkan saat bernyanyi bermanfaat

menciptakan rasa senang dan kebahagiaan dengan memicu saraf dan fisik. Suara

indah Anda tidak hanya akan menghibur orang lain tetapi menciptakan rasa damai

dan kebahagiaan.

Mengurangi stres

Ketika merasa senang, tingkat stres menurun. Endorfin membantu

mengurangi stres dan gelisah. Saat menyanyikan sebuah lagu dengan perasaan

mendalam, tubuh bernapas lebih dalam dan memperlambat denyut jantung serta

mengurangi kecemasan berlebihan. Menyanyikan lagu-lagu gembira dapat

membuang kepenatan saat stres.

Membangun kepercayaan diri

Jika berbicara di depan umum masih merupakan ketakutan utama, awali

dengan bernyanyi di karaoke dengan sahabat dan orang terdekat. Bernyanyi

membangun rasa percaya diri karena dengan bernyanyi seseorang menjadi orang

yang sangat terbuka. Bila telah berani berbagi suara dan musik, seseorang akan

lebih mudah mengatasi ketakutannya.

Meningkatkan memori

Membuat seseorang sedikitnya harus membaca atau menghafal saat

mempelajari melodi baru, lirik dan musik kompleks. Cara ini merangsang wilayah

otak yang terlibat dengan memori, belajar dan konsentrasi.

Meningkatkan kreativitas

Saat membangun rasa percaya diri dan merangsang jiwa seni dengan

bernyanyi secara bersamaan seseorang juga menumbuhkan jiwa kreatifnya. Ia

akan keluar dari kotak dan menjadi seorang yang produktif dan inovatif.

Page 15: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

23 Universitas Kristen Petra

Menciptakan suara yang bertenaga

Profesi pembicara, presenter, guru, pendeta atau dalam bisnis terkait

penjualan akan mendapatkan keuntungan dari belajar menyanyi. Suara merupakan

instrumen penting. Bernyanyi memberi keahlian berbicara dengan suara

bertenaga, kuat dan percaya diri yang terpancar dari suara. Semua manfaat itu bisa

dirasakan dari teknik menyanyi yang benar.

Membuat merasa fantastis

Bernyanyi menjadikan seseorang memiliki rasa percaya diri, memegang

kendali, lebih hidup secara fisik dan kreatif. Sehingga secara mental, fisik dan

emosional seseorang akan merasa sangat senang dan fantastis.

(http://karaokelifestyle.com/ Sepuluh-alasan-anda-perlu-karaoke)

2.4.3. Tinjauan Tentang Billiard

a. Pengertian Billiard

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonersia, billiard adalah sebuah olah raga

bola kecil diatas meja khusus yang disodok menggunakan tongkat yang panjang.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, billiard adalah olahraga

permainan yang menggunakan bola dan tongkat untuk menyodok, yang dilakukan

diatas meja yang dirancang khusus.

Billiard dan Snooker sendiri mempunyai arti harafiah yaitu bola sendok,

sedangkan secara umum billiard dan snooker adalah olahraga yang dimainkan

dengan menggunakan tongkat panjang dan bola ditaruh diatas meja. (Kernerman

40)

b. Sejarah Billiard

Pada awalnya, permainan ini dimainkan dengan dua bola pada meja yang

berkantong enam dan gawang seperti dalam permainan Croquet ( kriket ) dengan

menggunakan tongkat lurus sebagai sasaran pantul. Memasuki abad ke-18,

gawang dan tongkat sasaran pun tidak lagi digunakan, hanya tinggal bola – bola

dan kantong-kantongnya saja.

Sejak awal tahun 1800-an, permainan ini banyak dimainkan oleh kaum

bangsawan yang oleh karena itu permainan ini pernah populer dengan nama

Page 16: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

24 Universitas Kristen Petra

Noble Game of Billiards, Namun banyak juga bukti-bukti yang menunjukan

bahwa permainan tersebut telah dimainkan oleh orang-orang dari berbagai tingkat

sosial. Pada tahun 1600an, permainan ini sudah cukup dikenal. Shakespeare pun

menyebutkan permainan ini dalam karyanya “Antony and Cleopatra” yang pada

waktu itu disebut old egyptian sport .

Pada tahun 1675 biliard populer di inggris. Dan tahun itu pula diterbitkan

buku peraturan biliard. Selanjutnya billiard dipopulerkan sebagai olahraga

scientific oleh Captain Mingaud. (Sumber:

http://pmbilliard.wordpress.com/2010/02/15/sejarah-billiard)

c. Spasial Ruang Billiard

Untuk persyaratan ruang billiard dan snooker sendiri meliputi berbagai

macam teori, yaitu:

Interior ruang billiard didesain dengan ukuran standar yang ada pada buku

arsitek, yaitu jarak antara meja billiard minimal adalah 1,5 m2 sedangkan jarak

meja billiard dengan dinding 1,2 s/d 1,7 m. Untuk sirkulasi kebutuhan ruang

gerak bagi manusia/individu minimal yaitu 1,5 m2 (Neufert 104).

Gambar 2.14. Standar Sirkulasi Manusia Dengan Meja Billiard

Sumber: Neufert (1990, p. 104)

Untuk standar ruang snooker 500-600 cm x 675-800 cm. Ini dikhususkan

untuk snooker saja sedangkan untuk ruang billiard tinggal mengurangi panjang

dan lebar masing-masing 1m.

Page 17: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

25 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.15. Besaran Meja Billiard

d. Peralatan yang wajib dalam permainan Billiard dan Snooker

Meja Billiard

Meja billiard merupakan bidang permainan yang dilakukan diatas meja,

dialasi dengan menggunakan kain karpet khusus untuk meja billiard. Meja billiard

ini memiliki enam lubang yang terletak pada bagian tepi meja. Biasanya meja

billiard ini punya ukuran mulai dari 7-9 feet.

Ukuran meja billiard 9 feet ada berbagai macam, diantaranya:

152 cm x 305 cm

175 cm x 350 cm

289 cm x 160 cm

Ukuran meja snooker: 175 cm x 300-500 cm

Sedangkan ukuran meja billiard yang ada di indonesia rata-rata berukuran 160

cmx 280 cm.

Tongkat atau Stick Billiard

Stick billiard ini digunakan untuk mengarahkan bola “gacoan” putih supaya

mengenai bola sasaran. Untuk hasil maksimal, stick billiard haruslah lurus supaya

Page 18: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

26 Universitas Kristen Petra

kekeran tidak keliru, cara mengetesnya adalah dengan menggelindingkan stick

biliard diatas permukaan rata. Stick billiard dikatakan lurus jika selama

digelindingkan, seluruh permukaan stick billiard selalu bersinggunagan dengan

permukaan tersebut.

Ukuran stick biliard merk Isak:

Bagian pangkal stick: Ф 3,2 x 3.14 = 10.048 mm

Bagian ujung: Ф 1.3 x 3.14 = 4.08 mm

Panjang: 149-150 cm

Chalk

Chalk berupa semacam kapur digunakan untuk memperhalus ujung stick

billiard. Bila kekurangan benda semacam kapur ini, ujung stick billiard bisa

menjadi keras dan licin. Akibatnya, ketika memukul bola putih “slip” seringkali

terjadi yang mengakibatkan bola putih tidak pernah benar ke sasaran.

Bola Billiard

Bola billiard terdiri dari satu bola putih dan 15 bola sasaran. Bola sasaran

dibedakan dengan angka dan warna yang berbeda-beda satu sama lain. Bola

nomor 1 sampai 8 bermotif solid sedangkan 9 sampai 15 bermotif stripes.

2.4.4. Tinjauan Tentang Cinema

a. Pegertian Cinema

Wadah saran wisata bagi masyarakat untuk berkreasi menikmati

pertunjukan film dimana mereka dapat mencurahkan segenap perhatian dan

seluruh perasaan kepada gambar hidup yang disaksikannya, seolah-olah mereka

menyaksikan suatu cerita yang benar-benar terjadi dihadapannya.

b. Fungsi Cinema

- Sebagai sarana keindahan dan keramaian kota

- Sebagai sumber pendapatan

- Sebagai sarana penyajian karya seni film

- Sebagai sarana pendidikan, penerangan, hiburan dan rekreasi bagi masyarakat.

Page 19: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

27 Universitas Kristen Petra

c. Persyaratan Cinema

Tempat duduk

Dalam menonton digedung bioskop, orang cendrung untuk duduk santai

dengan kaki membentuk sudut 30° terhadap arah vertikal. Oleh karena itu, jarak

antar barisan yang baik adalah jarak yang cukup untuk menampung posisi duduk

seperti ini. Jarak ini didekati dengan tinggi lutut (DIM 13) sin 30°, yaitu sebesar

54.28 sin 30° sama dengan 27.14. jarak ini masih harus ditambah dengan

allowance mengingat susunan tempat duduk yang berupa barisan ini

memungkinkan orang lain untuk keluar masuk.

Gambar 2.16. Tempat Duduk Berundak

Sumber: Chiara (2000, p. 910)

Ukuran Layar

Ukuran layar harus sebesar mungkin sesuai ukuran maksimumnya atau

hingga mencapai lebar tempat duduk, pilih yang lebih kecil.

Page 20: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

28 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.17. Bentuk Layar Pada Ketinggian Sama

Sumber: Chiara (2000, p. 911)

Besar Gambar

Ukuran gambar pada layar bervariasi sesuai dengan sistem film yang

dipakai karenanya operator harus dapat menentukan ukuran yang diperlukan.

Kemajuan teknologi mengakibatkan munculnya berbagai ukuran tinggi maupun

lebar gambar, dimana ukuran lampu yang digunakan ditentukan oleh efek

maksimum yang biasa dipakai adalah 20 m untuk film 70, 13 m untuk film 35

(Chiara 912).

Gambar 2.18. Jarak Pandang Maksimum Minimum

Sumber: Chiara (2000, p. 1246)

Jarak Pandang

Rasio lebar layar terhadap jarak pandang maksimal sebaiknya dari 1:2

hingga 1:3.

Page 21: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

29 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.19. Jarak Pandang Maksimum Baris Terdepan

Sumber: Chiara (2000, p. 1246)

2.4.5. Tinjauan Tentang Kafe

a. Pengertian Kafe

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kafe adalah tempat makan

dan minum yang pengunjungnya dihibur.

Menurut Eugene Chan, kafe adalah Tempat yang biasanya dipakai untuk

bertemu dengan teman, relasi atau kolega. Kafe adalah jenis restoran paling

sederhana dengan menu yang sederhana pula. Tempat kafe adalah dirumah yang

didekorasi dan ditata dengan baik dan terkadang shopping mall juga merupakan

tempat yang cocok untuk kafe.

b. Sistem pelayanan kafe

Menurut buku Restaurant Planning and Design sistem pelayanan pada kafe

ada bermacam-macam, antara lain:

Self service

Yaitu sistem pelayanan dimana pengunjung melakukan pelayanan bagi

dirinya sendiri. Cara ini berkesan familiar karena pengunjung datang mengambil

makanan dan minuman yang mereka inginkan, kemudian menuju ke kasir untuk

membayar, setelah itu mereka duduk ditempat yang telah disediakan.

Waiter or waitress to tables

Yaitu sistem pelayanan dimana pengunjung yang datang dan duduk di

tempat yang telah disediakan dilayani oleh pramusaji. Cara ini berkesan lebih

formal karena pramusaji melayani mulai dari pencatatan menu hingga

mengantarkan bon pembayaran kepada pengunjung.

Page 22: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

30 Universitas Kristen Petra

Counter service

Yaitu sistem pelayanan dimana terdapat area khusus untuk display

makanan yang ada dan biasanya digunakan untuk pelayanan yang cepat. Cara ini

berkesan tidak formal.

Automatic vending

Yaitu sistem pelayanan menggunakan mesin otomatis. Pengunjung

memasukkan koin lalu mesin mengeluarkan makanan yang dipesan.

c. Persyaratan Kafe

Sebuah kafe juga mempunyai beberapa persyaratan ruang yang dilihat dari

segi keamanan, keselamatan, kenikmatan dan kesehatan. Suatu hal yang prinsip

pada ruang kafe adalah persyaratan tentang kenikmatan manusia yang

dititikberatkan pada kebutuhan ruang gerak atau individu. Kebutuhan ruang gerak

bagi manusia atau individu adalah 1,4 – 1,7 m2 (Neufert 206).

Dengan adanya perkembangan zaman, kafe ini semakin meluas, artinya

tidak saja menjadi tempat menikmati makanan dan minuman saja tetapi juga

menjadi tempat bersosialisasi dan mencari teman baru. Jadi setiap perancangan

interior kafe harus menghadirkan suasana akrab, yang tercipta dari hasil

perancangan adalah apakah kafe ini memungkinkan terjadinya interaksi sosial

yang diharapkan.

Ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan yaitu faktor-faktor seperti

pengelompokan ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian, cahaya dan arah

pandangan. Sistem pelayanan dan suasana yang ingin ditampilkan mempengaruhi

penataan layout dan sirkulasi.

d. Tata ruang kafe

Menurut buku Management Food and Beverage Service Hotel dalam

mendirikan sebuah kafe tidak akan terlepas dari persiapan awal yaitu tata ruang

dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan operasional kafe secara

keseluruhan. Tata ruang kafe sebaiknya memiliki fasilitas yang memadai agar

dapat memberi dukungan kepada karyawan dalam melakukan aktivitas

(menyiapkan bahan makanan menjadi makanan yang siap saji) sehingga dapat

Page 23: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

31 Universitas Kristen Petra

menghasilkan mutu produk yang berkualitas serta memberikan kenyamanan bagi

pengunjung kafe untuk menikmati produk kafe tersebut. Tata ruang kafe tentu saja

dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan siklus kegiatan operasional

dimulai dari ruangan sebagai tempat melakukan aktivitas awal hingga akhir.

2.4.6. Tinjauan Tentang Bar

a. Pengertian

Bar merupakan tempat yang digunakan untuk minum. Saat ini bar tidak

hanya merupakan tempat untuk minum-minum saja. Bar juga sering digunakan

sebagai tempat untuk berbincang-bincang, bertemu teman, dan untuk mencari

teman. Bar bukan lagi tempat yang asing bagi perempuan. Bahkan banyak bar

yang didesain dengan interior yang membuat para perempuan merasa nyaman

berada didalamanya (Bellamy 2).

b. Persyaratan Bar

Soekresno mengatakan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pada

setiap bar. Persyaratan bar tersebut antara lain:

Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1.1

m2/tempat duduk.

Lebar ruang kerja bartender minimal 1 m.

Untuk ruang bar yang tertutup harus dilengkapi AC dan ventilasi dengan

temperatur ruangan 24°C dan kelembaban relatif 60%.

Perlengkapan dan furniture minimal:

- Tersedia bar counter dan bar stool (kursi bar)

- Meja untuk para pengunjung

- Sofa untuk bersantai sambil bercakap-cakap.

- Rak penyimpanan peralatan minuman dan makanan.

- Lemari es dan perlengkapan membuat minuman lainnya.

- Berbagai jenis gelas dengan jumlah dua kali kapasitas bar minimal (cocktail

glass, tumber glass, gelas bir, cognac glass, brandy glass).

Page 24: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

32 Universitas Kristen Petra

c. Dimensi Perabot

Bar Counter

Bar counter adalah meja penyekat antara working area dengan guest area

di bar. Dimensi meja bar:

- Tinggi: 1100 mm

- Lebar: 500 mm

Bar Stool

Bar stool adalah kursi khusus yang ditempatkan dimuka bar counter, kursi

tinggi dan dapat diputar.

- Tinggi keseluruhan: 1150 mm

- Tinggi sampai alas duduk: 800 mm

- Tinggi sandaran duduk: 350 mm

- Kepadatan per orang: 625 mm

- Jarak antara orang yang satu dengan orang yang lainnya: 625 mm

- Tinggi rendahnya bar stool dapat disesuaikan apabila lantai bar yang

bersangkutan tidak rata (Soekresno 41).

2.4.7. Tinjauan Tentang Xbox Game

a. Pengertian Game

Game berarti “hiburan”. Permainan game juga merujuk pada pengertian

sebagai “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Sementara kata “game”

bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target

yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual pada tingkat tertentu

merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara

maksimal.

Menurut Alan Shiu Ho Kwan (“Perkembangan Teknologi dan Games”,

paragraf 1), setidaknya ada enam faktor yang melatari seseorang bermain games

adanya tawaran kebebasan, keberagaman pilihan, daya tarik elemen-elemen game,

antarmuka (interface), tantangan dan aksesibilitasnya. Berdasarkan pengertian di

atas, dapat kita simpulkan bahwa hampir seluruh manusia pasti pernah bahakan

menyukai games, termasuk mahasiswa

Page 25: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

33 Universitas Kristen Petra

b. Pengertian Xbox

Xbox adalah konsol permainan video generasi ke-6 buatan Microsoft, dan

merupakan konsol permainan video pertama bagi perusahaan Microsoft. Pertama

kali dirilis tanggal 15 November 2001 di Amerika Utara, tanggal 22 Februari

2002 di Jepang, dan 14 Maret 2002 di Eropa. Saat ini Xbox merupakan salah satu

konsol video games terlaris di dunia dan merupakan saingan terberat dari Nitendo

Wii (salah satu konsol game keluaran nintendo).

c. Dimensi Xbox

Gambar 2.20. Dimensi xbox

Sumber: http://www.schrankmonster.de/category/games/xbox/

Perangkat lain berupa LCD TV wide screen (ukuran bervariasi disesuaikan

dengan kebutuhan) dan stick xbox serta kepingan CD game (diameter = 12 cm).

2.4.8. Tinjauan Umum Terhadap Elemen Interior

Lantai yang dipilih dalam fasilitas pusat hiburan dapat berupa karpet,

keramik, marmer, maupun granit. Akan lebih bijaksana apabila lantai di desain

dengan bahan yang mudah dibersihkan pada bagian yang digunakan untuk

aktivitas makan dan minum di dalam ruangan sedangkan untuk bagian yang tidak

digunakan untuk kegiatan makan minum dapat menggunakan karpet. Finishing

pada lantai haruslah tahan lama dan membutuhkan perawatan secara terus

menerus. Lantai pada bangunan publik sebaiknya secara tidak langsung dapat

Page 26: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

34 Universitas Kristen Petra

menjadi petunjuk arah bagi pemakainya. Lantai membentuk dasar ruang dengan

batas-batas teritorinya (Ching 163).

Dinding pada ruang tertentu seperti mini cinema dan ruang karaoke perlu

diberi peredam untuk menimbulkan akustik yang baik, biasanya berupa gypsum

board dan glaswool. Selain itu hindari kesan melorong agar pengunjung tidak

merasa tertekan dan bosan. Oleh karena itu pada dinding dapat diberi poster yang

berkaitan dengan hiburan yang ditawarkan.

Agar ruang terasa welcome, sebaiknya plafon dibuat rendah. Plafon yang

rendah membuat orang yang berada didalamnya merasa nyaman, terlindungi

sehingga pengunjung betah berada di dalam.

a. Lantai

Permukaan lantai yang berwarna terang akan di atas permukaan tersebut

dan membuat ruangan terasa lebih terang dibandingkan lantai yang berwarna

gelap dan bertekstur (Ching 165).

Syarat-syarat bahan penutup lantai :

Kuat, lantai harus dapat menahan beban.

Mudah dibersihkan (Ching 127).

Beberapa jenis lantai beserta sifatnya

Parket

Sifat-sifat parket adalah berkesan hangat, tampak alami, dan menyatu

dengan daya tarik kenyamanan, perawatannya mudah dan jika rusak dapat

diperbaharui kembali (Ching 168).

Batu Alam

Material batu alam yang sering digunakan sebagai bahan lantai adalah batu

kali lempang dan batu selagedang. Kedua batu ini memiliki warna yang cendrung

homogen. Sifatnya tahan terhadap segala cuaca dan kuat, karena memiliki tekstur

yang kasar sehingga lantai batu ini tidak licin. Pemasangan nat yang tidak teratur

(bervariasi) menimbulkan suasana natural.

Page 27: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

35 Universitas Kristen Petra

Karpet

Sifat karpet adalah mempunyai koefisien yang tinggi terhadap gesekan

sehingga tidak mudah membuat orang terpeleset. Selain itu perawatannya

dilakukan secara terus menerus.

Keramik

Sifat keramik tahan lama, dan memiliki beragam motif, murah, kuat, tahan

gesekan serta tidak licin.

Terrazzo

Lantai terrazzo lebih mahal dari segi harga tetapi ketahanan pemakaiannya

bisa berlangsung lama, memberikan kualitas tampilan, baik digunakan pada gang-

gang.

b. Dinding

Untuk memisahkan dan memperjelas ruang-ruang interior dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu:

Dinding permanen – dinding struktural

Partisi dari lantai sampai plafon – memisahkan antara area penjualan dengan

area non-penjualan, dengan tujuan menciptakan suatu privasi.

Partisi Free Standing – pemisah yang memisahkan ruang-ruang tanpa

menghalangi view (Barr, Vilma, Broudy, Charles 98).

Dinding adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap bangunan.

Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai struktur pemikul lantai diatas

permukaan tanah, langit-langit, dan atap. Permukaan dinding interior tidak selalu

harus berunsur tahan cuaca, dan oleh karena itu, dapat dipilih dari material yang

macamnya banyak.

Tekstur dinding juga mempengaruhi jumlah cahaya yang akan dipantulkan

atau diserap. Dinding yang halus lebih banyak memantulkan cahaya daripada

dinding dengan tekstur. Karena dinding dengan tekstur mengaburkan cahaya yang

menyinari permukaannya.

Beberapa jenis penyelesaian akhir dinding menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari struktur material dinding itu sendiri. sedangkan yang lain

merupakan lapisan-lapisan terpisah yang dipasang ke rangka dinding. Untuk

Page 28: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

36 Universitas Kristen Petra

dinding yang bukan tekstur, dilapisi dengan lapisan penutup dinding tipis atau

pembungkus yang dipasang diseluruh permukaan dinding. Faktor-faktor estetika

pada dinding berupa warna, tekstur dan pola (Ching 176).

c. Plafon

Plafon adalah elemen yang menjadi naungan dalam desain interior, dan

menyediakan perlindungan fisik maupun psikologi untuk semua yang ada

dibawahnya. Langit-langit yang tinggi cenderung menjadikan ruangan terasa

terbuka & luas. Sebaliknya langit-langit yang rendah mempertegas kualitas

naungannya dan cenderung menciptakan suasana intim dan ramah (Ching 193).

Dalam ruang komersil, sistem langit-langit gantung dengan modul sering

digunakan untuk mengintegrasikan dan menyediakan fleksibilitas dalam tata letak

peralatan lampu dan lubang distribusi udara. Sistem biasanya terdiri dari unit-unit

modul langit-langit, yang disangga oleh grid metal yang digantung dari struktur

diatasnya. Unit-unit tersebut biasanya dapat dibuka sebagai akses memasuki ruang

langit-langitnya.

2.4.9. Sistem Interior

a. Sistem Penerangan

Cahaya merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam perancangan

ruang dalam, karena memberi pengaruh yang sangat luas serta menimbulkan efek

tertentu. Sistem pencahayaan pada hakekatnya dapat dibedakan dalam dua aspek

prinsip yaitu yang bersangkutan dengan aspek pengelihatan dan dari segi suasana

dan dekorasi. Dengan mempelajari berbagai macam teknik yang mempunyai

kegunaan dan menimbulkan efek-efek sendiri yang berbeda akan menghasilkan

suasana yang diharapkan akan terjadi dalam ruang (Suptandar 27).

Berikut ini tabel yang menjelaskan mengenai beberapa efek psikologi

pencahayaan terhadap ruang.

Page 29: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

37 Universitas Kristen Petra

Tabel 2.1. Efek Psikologis Pencahayaan

Intensitas

Cahaya Efek Psikologis Ruang

Terang Formal, riang, megah

Ruang publik (toko, terminal,dll),

ruang anak-anak, kantor, ruang

tamu

Agak Redup Akrab, romantis, hangat,

nyaman

Ruang keluarga, ruang makan,

restoran, taman

Redup Tenang, hening, syahdu Ruang tidur

Sumber: Suptandar (1999, p. 48)

Terdapat dua macam sistem penerangan yaitu penerangan alami (dengan

mengoptimalkan pencahayaan matahari, memperhatikan orientasi dan pergerakan

matahari) dan penerangan buatan (dengan menggunakan lampu, lilin dan lain-

lain). Sistem pencahayaan buatan dibedakan atas:

Pencahayaan langsung: semua sinar langsung memancarkan dari sumber

cahaya ke objek yang disinari.

Pencahayaan tidak langsung: sumber cahaya disembunyikan dari pandangan

mata, cahaya yang dihasilkan adalah hasil pantulan. Tujuannya adalah

mengarahkan atau menuntun pada suatu objek.

Pencahayaan setempat: pencahayaan yang diarahkan untuk menerangi suatu

tempat atau objek yang membutuhkan pencahayaan khusus.

Pencahayaan membias (diffused): sinar yang memancar ke objek melalui

material yang menyebarkan sinar tersebut dalam area yang lebih besar dari

sumbernya.

Menurut Darmasetiawan dan Puspakesuma (32), dalam penataan cahaya

terdapat tiga hal yng harus diperhatikan, dimana ketiganya mampu mengubah

suasana ruang dan berdampak langsung pada pemakainya. Ketiga hal tersebut

antara lain cara penyinaran, warna cahaya, dan bayangan yang dihasilkan.

Terang cahaya ditentukan oleh:

Kondisi ruang, tertutup atau terbuka.

Letak penempatan lampu.

Page 30: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

38 Universitas Kristen Petra

Jenis dan daya lampu.

Jenis permukaan benda dalam ruang.

Warna-warna dinding.

Udara dalam ruang.

Pola diagram dari tiap titik lampu.

Pencahayaan yang baik selalu menimbulkan kenyamanan (comfortable)

bagi pengunjung. Pencahayaan mempunyai tiga aspek utama, yaitu fungsi,

estetika, dan kesehatan. Pembagian pencahayaan yang tepat dapat memberikan

efek-efek ekslusif, nyaman, dan menarik (Darmansetiawan 296). Beberapa jenis

sistem pencahayaan buatan beserta karakter dan pengaruhnya, antara lain:

Downlighting

Kelebihan:

- Sederhana

- Efisien

- Dapat member efek atau kesan tertentu

- Mudah disesuaikan dengan kisi pada langit-langit

Kekurangan:

- Silau pada layer VDT dan permukaan lainnya

- Penerangan vertikal yang minimal

- Adanya efek dark cave

- Masalah pemeliharaan

Uplighting

Kelebihan:

- Tingkat jenis dan gaya penerangan yang luas

- Sederhana

- Dapat diintegrasikan ke dalam arsitektur atau furniture

- Mudah dipindah dan disesuaikan

- Menciptakan cahaya yang lembut

- Menambah tingkat cahaya lokal atau setempat

- Mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan

Kekurangan:

- Masalah pengedipan dan pergeseran warna

Page 31: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

39 Universitas Kristen Petra

- Tidak efisien untuk langit-langit dan dinding

- Model free standing mahal dan menimbulkan masalah perkabelan

- Aplikasi yang salah dapat menimbulkan hot spot pada langit-langit

- Tidak cocok untuk lingkungan split level

- Efek tidak rata

Spot Lighting

Kelebihan :

- Efek dramatis untuk penyinaran yang maksimal atau focus perhatian

- Fleksibel dan mudah diatur

- Tingkat kontrol yang tinggi

Kekurangan :

- Mudah bergeser atau kehilangan focus

- Pemeliharaan yang cukup rumit

Track Lighting

Kelebihan :

- Relatif mudah untuk pemasangan

- Bentuk lintasan yang luas

- Fleksibel

- Aman

Kekurangan:

- Lampu yang tidak beraturan dapat menyilaukan

- Biaya untuk peralatannya mahal

- Tidak sesuai untuk beberapa gaya interior

Decorative Lighting

Kelebihan :

Dapat berfungsi untuk interior komersil

Dapat dikombinasikan dengan bentuk konvensional

Memberikan efek dramatis dan mewah pada interior

Memperkuat tampilan elemen interior

Kekurangan:

Efeknya tidak dapat diprediksikan

Page 32: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

40 Universitas Kristen Petra

b. Sistem Penghawaan

Secara geografis, negara kita termasuk dalam golongan daerah tropis yang

memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Hal ini akan

mempengaruhi pemilihan sistem penghawaan yang dapat memberikan

kenyamanan terhadap pengguna dan juga pengunjung. Menurut Suptandar,

kenyamanan fisik dapat dicapai pada kondisi temperatur rata-rata 23° C.

Pencapaian kondisi kenyamanan ini tergantung dari banyaknya bukaan jendela,

kondisi lingkungan, jumlah manusia, dan dimensi ruang. Untuk mengatasinya

dapat dicapai dengan banyaknya bukaan jendela atau menggunakan sistem

penghawaan seperti AC atau fan.

Untuk mengatur kesejukkan udara di dalam ruangan, digunakan Air

Conditioner (AC). Adapun unsur-unsur udara yang diatur dengan AC yaitu

kecepatan aliran udara, pergantian dan pembersihan udara, pengaturan temperatur,

kelembaban, dan pendistribusian aliran udara pada tingkat atau kondisi yang

digunakan secara teratur dan konstan. Penentuan kondisi udara yang nyaman dan

sejuk dalam interior memiliki acuan sebagai berikut :

Temperatur radiasi rata-rata konstan,

Kecepatan aliran udara yang diinginkan,

Kebersihan udara dari polusi,

Partikel udara yang menimbulkan bau,

Kualitas ventilasi,

Tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh suara dari luar,

Temperatur bola kering dan basah di udara,

Segi-segi ekonomis dalam harga dan perawatan,

Pertimbangan setetis dari bentuk AC itu sendiri.

Adapun beberapa jenis AC menurut peletakkannya :

Mounted type : ditanam di dalam dinding atau di dalam plafon,

Ceiling type : ditanam di atas atau dipasang di langit-langit,

Custom floor type : diletakkan di atas lantai tanpa ada pemasangan khusus,

Wall mounted type : ditanam di dalam dinding.

Page 33: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

41 Universitas Kristen Petra

Dalam pasaran umum kita mengenal 3 jenis Air Conditioner (Suptandar

275), yaitu :

AC window

Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu dinding

ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara tidak

mengganggu si pemakai.

AC sentral

Biasanya digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel, supermarket,

dengan pengontrolan pengendalian yang dilakukan dari satu tempat.

AC split

Memiliki bentuk yang hampir sama dengan AC window, bedanya hanya

terletak pada konstruksi dimana alat kondensator terletak di luar ruangan.

Unsur-unsur udara yang dapat diatur oleh AC :

Kecepatan aliran udara penggantian dan pembersihan udara

Pengaturan temperatur

Pengaturan kelembaban

Pengaturan distribusi aliran udara yang diinginkan

Keputusan menggunakan AC karena sistem mekanis yang lain dianggap

tidak mampu mengatasinya (Suptandar 276), antara lain :

Ventilasi dalam ruangan kurang memungkinkan persyaratan

Keadaan temperatur atau kelembaban udara yang kurang seimbang

Keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan ketentraman terutama

yang disebabkan oleh polusi suara dan udara

Udara bersih yang tidak mencukupi untuk kebutuhan suatu ruang dengan

jumlah orang beserta aktivitasnya

Sistem penghawaan yang digunakan adalah penghawaan buatan. Adapun

fasilitas sirkulasi udara yang digunakan yaitu Central Air Conditioner dengan

chilled water cooled system. Sistem ini menggunakan metode cooling tower

dimana mesin AC didinginkan dengan menggunakan air dan disalurkan menuju

ruang-ruang yang dikondisikan dengan jaringan ducting. Ditiap zona layanan

dibutuhkan sebuah mesin pengatur udara AHU. Sedangkan untuk ruang yang

Page 34: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

42 Universitas Kristen Petra

berskala kecil ditambahkan lagi sebuah pengontrol volume udara yang sering

disebut sebagai fan-coil.

c. Sistem Akustik

Bidang-bidang permukaan yang melingkupi geometri ruang adalah unsur

interior yang berpengaruh terhadap desain akustik. Bidang lantai sebaiknya diberi

penutup yang absorben (karpet,vinyl,dan lain-lain) untuk mengurangi bunyi yang

ditimbulkan oleh langkah-langkah kaki dan lain-lain yang mengganggu.

Bentuk dan konfigurasi plafon sangat mempengaruhi tingkat kekerasan

bunyi (loudness) karena memperkaya pantulan awal yang berguna. Plafon

merupakan permukaan reflektor yang paling luas bidang cakupannya

dibandingkan dinding samping. Konfigurasi plafon harus di desain untuk

mengarahkan pantulan bunyi dengan tepat.

Cacat akustik

Doele (1972) menyatakan bahwa cacat akustik ruang meliputi gema

(echoes), pemantulan yang berkepanjangan (long-delayed), gaung, pemusatan

bunyi (sound concentration), bayangan bunyi (sound shadowing), distorsi, ruang

gandeng (coupled space), dan resonansi ruang (room resonance).

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan cacat akustik:.

1. Ketinggian ruang berlebihan dibandingkan panjangnya

2. Kurangnya lapisan akustik sepanjang dinding yang berhadapan dengan

sumber bunyi.

3. Kurangnya pemantulan bunyi disekitar bunyi.

4. Kesejajaran antara permukaan yang berhadapan dengan sumber bunyi.

5. Lantai penonton yang datar.

6. Dinding belakang yang melengkung.

7. Lorong sepanjang sumbu longitudinal daerah penonton.

8. Kedalaman balkon yang berlebihan.

Pengaruh Bahan Interior Terhadap Akustik

Tiap-tiap bahan akustik dan kombinasi bahan ini dapat dipasang pada

dinding atau digantung di udara sebagai penyerap ruang. Cara pemasangannya

juga mempunyai pengaruh yang besar pada penyerapan bunyi.

Page 35: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

43 Universitas Kristen Petra

Karakteristik akustik dasar menggunakan semua bahan berpori, seperti

papan berserat (fiber board), plesteran lembut (soft plasters), mineral wools, dan

selimut isolasi adalah suatu jaringan seluler dengan pori-pori yang saling

berhubungan. Energi bunyi datang diubah menjadi energi panas dalam pori-pori

ini. Bagian bunyi datang yang diubah menjadi panas akan diserap. Sedangkan

sisanya yang telah berkurang energinya, dipantulkan oleh permukaan bahan.

Bahan penyerap bunyi dapat diperhitungkan dengan pemilihan koefisien

penyerap bunyi pada frekuensi wakil jangkauan frekuensi audio. Penampilannya

juga harus diperhatikan, seperti pada ukuran, tepi, sambungan, warna, dan

jaringan. Daya tahan terhadap kebakaran dan hambatan terhadap penyebaran api

juga merupakan syarat yang penting dalam memilih bahan penyerap bunyi.

Selain itu, perawatan, pembersihan, pengaruh dekorasi juga kembali pada

penyerapan bunyi dan biaya perawatan. Bahan yang dipilih juga harus

memperhitungkan biaya dan kemudahan instalasi. Kondisi pekerjaan, seperti

temperatur, kelembaban selama instalasi, dan kesiapan lapisan penunjang di

belakangnya juga harus dipikirkan secara matang.

Desain akustik juga akan memperhitungkan kesatuan elemen interior, yaitu

pintu, jendela, lampu, kisi-kisi, dan sebagainya terhadap lapisan akustik.

Ketahanan terhadap uap lembab dan kondensasi bila ruang digunakan, ketebalan

dan berat, dan daya tarik terhadap kutu, kutu busuk, jamur, dan sebagainya juga

merupakan syarat penting dalam pemilihan bahan penyerap bunyi.

Penggunaan Bahan Penyerap Bunyi

Bahan-bahan penyerap bunyi yang digunakan dalam perancangan akustik

yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang-ruang bising dan dapat

dipasang pada dinding ruang atau di gantung sebagai penyerap ruang yakni yang

berjenis bahan berpori dan panel penyerap (panel absorber) serta karpet (Doelle

33).

- Bahan Berpori

Bahan berpori merupakan suatu jaringan selular dengan pori-pori yang

saling berhubungan. Bahan akustik yang termasuk kategori ini adalah papan serat

(fiber board), plesteran lembut (soft plasters), mineral wools dan selimut isolasi.

Page 36: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

44 Universitas Kristen Petra

Karakteristik dasar dari semua bahan berpori seperti ini adalah mengubah

energi bunyi yang datang menjadi energi panas dalam pori-pori dan diserap,

sementara sisanya yang telah berkurang energinya dipantulkan oleh permukaan

bahan. Bahan akustik berpori dapat dibagi menjadi 2 kategori, yakni unit akustik

siap pakai, dan bahan yang disemprotkan.

Unit akustik siap pakai meliputi bermacam-macam jenis ubin selulosa dan

serat mineral yang berlubang, bercelah, bertekstur, panel penyisip dan lembaran

logam berlubang dengan bantalan penyerap. Jenis-jenis ini dapat dipasang dengan

berbagai cara, sesuai dengan petunjuk pabrik seperti disemen pada permukaan

yang padat, dipaku, dibor pada kerangka kayu atau dipasang pada sistem langit-

langit gantung. Unit akustik siap pakai khusus seperti acoustical board untuk

pelapis dinding dan Geocoustic board dipasang pada langit-langit dalam susunan

dengan jarak tertentu dalam potongan-potongan kecil.

Penggunaan bahan akustik siap pakai ini juga menguntungkan ditinjau dari

daya serap bunyinya yang dijamin oleh pabrik, pemasangan dan perawatannya

mudah, dapat dihias tanpa mempengaruhi jumlah penyerapan, penggunaannya

dalam sistem langit-langit dapat disatukan secara fungsional dan visual dengan

instalasi penerangan, pemanasan dan pengkondisian udara. Apabila dipasang

dengan tepat maka penyerapannya dapat bertambah.

- Bahan yang disemprotkan

Digunakan terutama untuk tujuan reduksi/pengurangan bising. Bahan ini

berbentuk semiplastik, diterapkan dengan cara disemprotkan melalui pistol

penyemprot/sprayer gun. Kelebihan dari bahan akustik jenis ini adalah

fleksibilitasnya karena berbentuk cairan yang disemprotkan ke permukaan

sehingga dapat diterapkan pada bentuk penampang apapun. Biasanya diterapkan

pada ruang dalam auditorium dimana upaya pengolahan akustik lain tidak dapat

dilakukan karena bentuk permukaan yang melengkung atau tidak teratur. Efisiensi

akustiknya biasanya cukup baik apabila dikerjakan dengan cermat, tepat dalam

penentuan komposisi plesteran, jumlah perekat, serta keadaan lapisan dasar yang

digunakan.

Page 37: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

45 Universitas Kristen Petra

- Panel Penyerap

Panel penyerap merupakan bahan kedap yang dipasang pada lapisan

penunjang yang padat (solid baking) tetapi terpisah oleh suatu rongga. Bahan ini

berfungsi sebagai penyerap panel dan akan bergetar bila tertumbuk oleh

gelombang bunyi. Getaran lentur dari panel akan menyerap sejumlah energi bunyi

yang datang dan mengubahnya menjadi energi panas. Cara pemasangan sesuai

dengan di semen pada permukaan yang padat, dipaku, dibor pada kerangka kayu

atau dipasang pada sistem langit-langit gantung.

Kelebihan dari bahan ini adalah kemudahannya untuk disusun sesuai desain

yang diinginkan karena tersedia dalam ukuran-ukuran yang bervariasi, mudah

dalam pemasangannya serta ekonomis dan merupakan penyerap bunyi yang

efisien karena menyebabkan karakteristik dengung yang merata pada seluruh

jangkauan frekuensi tinggi maupun rendah karena berfungsi untuk mengimbangi

penyerapan suara yang agak berlebihan oleh bahan penyerap berpori dan isi

ruang. Jenis bahan yang termasuk penyerap panel antara lain: panel kayu,

hardboard, gypsum board dan panel kayu yang digantung di langit-langit.

Gambar 2.21. Potongan Lapisan Akustik

Sumber: Doelle (1990, p. 33)

Page 38: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

46 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.22. Penyerapan Bunyi Panel Plywood

Sumber: Doelle (1990, p. 33)

- Karpet

Karpet selain digunakan sebagai penutup lantai, juga digunakan sebagai

bahan akustik karena kemampuannya mereduksi dan bahkan meniadakan bising

benturan dari atas atau dari permukaan seperti suara seretan kaki, bunyi langkah

kaki, pemindahan perabot rumah dan sebagainya. Karpet juga dapat diterapkan

sebagai bahan pelapis dinding, untuk memberikan peredaman suara yang lebih

optimal. Makin tebal dan berat karpet maka makin besar pula daya serap dan

kemampuannya dalam mereduksi bising.

d. Sistem Proteksi Kebakaran

Kebakaran diklasifikasikan dalam 4 kelas. Kebakaran Kelas A, disebut

kebakaran benda-benda padat diakibatkan karena terbakarnya kertas, kayu,

plaslik, karet, dan lain-lain. Pemadaman api yang termasuk dalam klasifikasi

ini, bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisonal maupun moderen.

Kebakaran kelas B yakni kebakaran benda cair dan gas akibat minyak

tanah, bensin, gas elpiji dan lain-lain. Pemadaman api akibat kebakaran jenis ini

tidak diperkenankan menggunakan air karena akan mengakibatkan kobaran api

bertambah besar disebabkan berat jenis Bahan Bakar Minyak lebih ringan dari

air.

Kebakaran kelas C yakni kebakaran listrik akibat travo, kabel, dan atau

tempat kebakaran yang masih ada arus listrik. Jika terjadi kebakaran yang

Page 39: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

47 Universitas Kristen Petra

termasuk klasifikasi ini atau kebakaran kelas A tapi masih mengandung Kelas C,

proses pemadamannya jangan sekali-kali menggunakan air karena akan

membahayakan petugas dan unit pemadam itu sendiri, karena air merupakan

penghantar arus listrik yang mengakibatkan sengatan dari arus listrik.

Kebakaran kelas D disebut kebakaran khusus/logam yang terdiri Besi,

Aluminium, dan Bahan Kimia. Kebakaran ini memang jarang terjadi dan

apabila terjadi sangat sulit dipadamkan.

Berdasarkan klasifikasi ini, apabila terjadi kebakaran, warga masyarakat

dan petugas pemadam kebakaran harus terlebih dahulu memastikan jenis

kebakaran yang sedang terjadi sebelum melakukan. Sehingga dalam mengatasi

api tidak salah dan tepat sasaran. (Sumber: http://skaifire.com/content/view/15/1/)

Berikut beberapa alat pemadam api yang harus tersedia pada sebuah gedung:

APAR / Fire Extinguishers / Racun Api

Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena

dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai

berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-

kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya

tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan

racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada

dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa

dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.

Tabel 2.2. Tabel Jenis Fire Extinguishers

Kelas

Api Sumber

Jenis APAR

DCP CO2 Halon

Free

Foam

Liquid

A benda-benda padat (kertas, kayu, tekstil,

plastik, benda padat lain bukan logam) √ − √ √

B

bahan bakar minyak dan gas (bensin,

minyak tanah, spiritus, solar, tiner, oli, cat,

gas elpiji, dll)

√ √ √ √

C alat-alat listrik √ √ √ −

D benda-benda logam (aluminium, baja,

seng, benda logam lainnya) − − − −

Page 40: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

48 Universitas Kristen Petra

Sprinkler

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan

memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu

tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut. Jarak maksimum antar

sprinkler adalah sebagai berikut

- Untuk Light Hazard Occupancies - 15 ft

- Untuk Ordinary Hazard Occupancies - 15 ft

- Untuk Extra Hazard Occupancies - 12 ft

Jarak sprinkler ke dinding tidak boleh lebih dari satu setengah kali dari

jarak antar sprinkler.

Fire Alarm

Merupakan peralatan dengan sistem otomatis yang dirancang untuk

mendeteksi keberadaan api yang tidak diinginkan dengan cara pemantauan

perubahan lingkungan yang berhubungan dengan pembakaran. Secara umun,

sistem fire alarm ada yang otomatis dan ada yang diaktifkan secara manual

manual atau keduanya. Sistem otomatis fire alarm dapat digunakan untuk

memberitahu orang-orang untuk mengungsi pada saat kebakaran atau keadaan

darurat, untuk memanggil pasukan bantuan darurat, dan untuk mempersiapkan

struktur dan sistem yang terkait untuk mengontrol penyebaran api dan asap.

Smoke Detector

Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan

kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan

berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.

e. Sistem Komunikasi

Eksternal (telepon)

Alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan suara melalui sinyal listrik.

Perangkat ini biasanya digunakan untuk berkomunikasi antar jarak yang

berjauhan.

Internal (intercom)

Hubungan di dalam intercom sering disebut juga dengan istilah interphone

atau intertelephone. Di kantor, intercom merupakan alat komunikasi yang

Page 41: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

49 Universitas Kristen Petra

dipergunakan untuk menyampaikan warta atau keterangan dalam lingkungan

organisasi sendiri atau dari satu bagian ke bagian lain dalam satu instansi.

f. Sistem Keamanan

CCTV adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan

melalui layer monitor dengan menampilkan gambar dari rekaman kamera yang

dipasang di setiap sudut ruang seperti yang dikehendaki pihak sekuriti. Alat ini

bersifat rahasia dan diatur oleh bagian sekuriti. Alat ini dapat mengawasi segala

aktivitas yang terjadi pada suatu tempat dan datanya dapat disimpan dalam hard

disk komputer.

2.4.10. Warna

Warna adalah gelombang cahaya yang dapat ditangkap oleh mata (retina),

dengan panjang gelombang kurang lebih 400-700 nm (1nm = 1/1 juta meter).

Warna merupakan bagian akrab kehidupan yang mempengaruhi dan

mencerminkan diri manusia itu sendiri. Warna dapat mempengaruhi suasana hati.

Warna-warna tajam dipercayai merupakan ekspresi semangat. Sedangkan warna-

warna yang lembut mencerminkan suasana yang tenang. Warna-warna cerah

membantu menarik perhatian secara langsung dari luar. Warna-warna gelap

mencerminkan suasana hati yang suram dan serius.

Warna merupakan aspek pendukung di dalam penampilan visual suatu

ruang. Menurut John F. Pile (53), warna mempunyai kekuatan untuk mengubah

suatu citra ruang. Ruang yang sempit dapat kelihatan lebih luas, atau obyek yang

kurang bagus dapat terlihat lebih bagus.

Menurut Tinna Sutton, warna membantu segi visualisasi dan kesan

psikologi untuk penampilan karakteristik suatu ruang, sehingga menimbulkan

respon emosi yang diinginkan, antara lain:

- Istirahat : lembut, putih, abu-abu, biru, hijau.

- Keriangan : tenang, hangat, riang, dan ringan.

- Gerakan : warna berpindah, seperti krem-orange.

- Kemesraan : lunak.

- Kesenangan : tenang dan hangat

Page 42: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

50 Universitas Kristen Petra

Warna juga mempunyai kekuatan untuk memliki keindahan dengan

memeberi pengalaman keindahan. Hal ini berhubungan dengan harmonisasi

dimana kita menjumpai efek yang menyenangkan oleh paduan dua warna atau

lebih. Pengaruh warna pada rasa keindahan ini disebut fungsi esetis dari warna.

Sifat umum dari warna, yaitu:

- Merah:

Warna yang terkuat dan menarik perhatian, bersifat agresif, dan lambang

primitif. Warna ini diasosiasikan sebagai darah, marah, berani, seks, bahaya,

kekuatan, kejantanan, dan kebahagiaan.

- Ungu:

Berkarakter sejuk, hampir sama dengan biru tapi lebih tenggelam dan

khidmat. Warna ini melambangakn duka cita, komplentatif, suci dan agamis.

- Biru:

Berkarakter sejuk, pasif, tenang, dan damai. Warna yang mempesona,

spiritual, monotheis, kesepian. Biru melambangkan kesucian, harapan, dan

kedamaian.

- Hijau:

Lebih bersifat netral dan pengaruh terhadap emosi hampir mendekati pasif,

lebih bersifat istirahat. Hijau mengungkapkan kesegaran, sesuatu yang mentah

dan muda, belum dewasa, pertumbuhan kehidupan, kesuburan dan harapan,

kelahiran kembali.

- Kuning:

Kumpulan dua fenomena penting, yaitu matahari sebagai sumber

kehidupan, dan emas sebagai kekayaan alam mulia. Kuning melambangkan

kesenangan dan kelincahan dan intelektual. Kuning memaknakan kemuliaan cinta

serta pengertian mendalam dalam hubungan antar manusia.

- Putih:

Berkarakter positif, merangsang, cemerlang, ringan dan sederhana. Putih

melambangkan kesucian, polos, jujur, dan murni.

Page 43: 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data Fisik Tapak dan Bangunan

51 Universitas Kristen Petra

- Hitam:

Hitam melambangkan kegelapan, misteri, warna mati yang merupakan

kebalikan dari putih. Namun hitam bersifat tegas, kukuh, formal, dan berkesan

berstruktur kuat.

- Abu-abu:

Kombinasi hitam dan putih. Emosi yang dihadirkannya adalah paduan dua

warna itu. Secara psikologis, abu-abu adalah lambang kepasrahan. Secara

kasatmata dapat menimbulkan kesan stabil, kokoh, mantap, dan bermartabat.

- Coklat:

Warna bumi, sangat natural, tenang, hening, sepi, dan menimbulkan rasa

aman, tapi cenderung membosankan. Juga mengesankan sifat kokoh, stabil, dan

sangat konservatif.