2 sistem ekonomi indonesia

16
Modul ke 2 Perekonomian Indonesia Asfia Murni 1 SISTEM EKONOMI INDONESIA Sistem ekonomi adalah suatu strategi pelaksanaan dalam mengelola sumber daya sesuai dengan aliran sosiologis dan idiologi yang berkembang dalam masyarakat. Ada negara yang menekankan prinsip kebebasan dalam kehidupan, maka system ekonomi yang berkembang adalah system kapitalis, ada pula yang Negara menekankan kehidupan pada prinsip kebersamaan yang diatur oleh pihak yang berkuasa, maka system ekonomi yang berkembang adalah system sosialis. 1. Pengertian/definisi Sistem Ekonomi Sistem perekonomian adalah kumpulan berbagai unsur ekonomi, bekerja sama saling berinteraksi dalam mengelola sumber daya, sehingga dapat memberi manfaat secara optimal dan dapat mencapai kemakmuran (Asfia Murni; 2013) Menurut Sariono dan Sudremi (2007). Sistem ekonomi adalah seperangkat mekanisme dimana suatu negara memiliki strategi untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran rakyatnya. Sistem ekonomi di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang membedakan sistem ekonomi antara negara yang satu dengan yang lain, yaitu: (1) Falsafah dan ideologi negara, (2) Sistem politik, (3) Sistem pemerintahan, dan (4) Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi sistem ekonomi di suatu negara, yaitu: (1) Sistem ekonomi yang dianut oleh negara tersebut, (2) Sosial budaya luar negeri, dan (3) Politik dunia internasional.

Upload: hadi-fahmi-wijaya

Post on 09-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Sistem Ekonomi Ind

TRANSCRIPT

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    1

    SISTEM EKONOMI INDONESIA

    Sistem ekonomi adalah suatu strategi pelaksanaan dalam mengelola sumber daya

    sesuai dengan aliran sosiologis dan idiologi yang berkembang dalam masyarakat. Ada

    negara yang menekankan prinsip kebebasan dalam kehidupan, maka system ekonomi

    yang berkembang adalah system kapitalis, ada pula yang Negara menekankan

    kehidupan pada prinsip kebersamaan yang diatur oleh pihak yang berkuasa, maka

    system ekonomi yang berkembang adalah system sosialis.

    1. Pengertian/definisi Sistem Ekonomi

    Sistem perekonomian adalah kumpulan berbagai unsur ekonomi, bekerja sama

    saling berinteraksi dalam mengelola sumber daya, sehingga dapat memberi manfaat

    secara optimal dan dapat mencapai kemakmuran (Asfia Murni; 2013)

    Menurut Sariono dan Sudremi (2007). Sistem ekonomi adalah seperangkat

    mekanisme dimana suatu negara memiliki strategi untuk mengatur kehidupan

    ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran rakyatnya. Sistem ekonomi di

    pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

    Faktor internal yang membedakan sistem ekonomi antara negara yang satu

    dengan yang lain, yaitu: (1) Falsafah dan ideologi negara, (2) Sistem politik,

    (3) Sistem pemerintahan, dan (4) Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan budaya

    masyarakat. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi sistem ekonomi di

    suatu negara, yaitu: (1) Sistem ekonomi yang dianut oleh negara tersebut, (2) Sosial

    budaya luar negeri, dan (3) Politik dunia internasional.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    2

    Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan dapatlah dibuat suatu

    definisi dari system ekonomi sebagai berikut.

    Sistem perekonomian suatu negara merupakan mekanisme dan strategi

    organisasi (kumpulan sejumlah lembaga dan pelaku ekonomi, mereka saling

    bekerja sama) untuk mengatur/mengalokasikan sumber daya/factor produksi

    yang dimiliki negara, baik yang dimiliki masing-masing individu maupun kelompok

    atau organisasi yang terdapat di negara tersebut dengan tujuan dapat

    memecahkan masalah-masalah perekonomian yang dihadapi seperti produksi,

    konsumsi dan distribusi untuk mencapai suatu tujuan yaitu kemakmuran.

    2. Perkembangan Sistem Ekonomi Dunia

    Sejarah sistem perekonomian di dunia dapat dikatakan selaras dengan sejarah

    perkembangan ekonomi. Seperti diketahui perekonomian dunia dimulai dari mazhab

    klasik berarti kehidupan negara diawali oleh sistem ekonomi kapitalis murni.

    Sebagaimana Adam Smith mengenalkan teori tangan gaibnya yang dikenal dengan

    invisible hand. Melalui teori tersebut ditekankan pentingnya kebebasan individu bagi

    suatu negara dalam meningkatkan kesejahteraan yang akan terwujud dalam pasar

    persaingan sempurna.

    Melalui sistem kapitalis ini diyakini akan membawa perubahan yang lebih baik

    yaitu seluruh permasalahan ekonomi akan diselesaikan menurut mekanisme pasar.

    Dampak positifnya perusahaan yang efisien akan unggul dalam persaingan dan dapat

    memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    3

    Realitasnya aplikasi sistem ekonomi kapitalis murni mengalami kegagalan,

    dimana dapat menimbulkan ketimpangan antara masyarakat golongan miskin dengan

    kaya. Menurut Guritno, (1999, 32) ada delapan faktor penyebab kegagalan mekanisme

    pasar yaitu; adanya common goods, unsur ketidaksempurnaan pasar, barang publik,

    eksternalitas, pasar tidak penuh, kegagalan informasi, unemployment dan ketidakpastian.

    Dengan mengetahui kegagalan-kegagalan tersebut maka sangatlah disadari

    bahwa campur tangan pemerintah sangatlah diperlukan.. Mereka beralih dari sistem

    kapitalisme murni ke sosialisme. Titik beratnya adalah perlunya campur tangan

    pemerintah dalam bidang usaha dan kegiatan ekonomi.

    Uni Soviet awalnya menerapkan sistem kapialisme murni merasa tertekan

    oleh adanya monopoli yang berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi secara

    keseluruhan. Untuk mengatasinya langsung beralih ke sistem komunis.

    Penerapan sitem komunis ini secara ekonomi dinilai gagal yang dapat dilihat

    dari berbagai faktor:

    1) Surplus Ekonomi. Upaya mencapai surplus ekonomi khususnya bagi negara yang

    menganut sistem ekonomi komunis tidaklah setinggi kapitalisme karena dikuasai

    oleh negara dan bersifat diktator. Kenyataan seluruh aktivitas produksi dan

    konsumsi diatur langsung oleh negara sehingga tidak meberikan hasil yang

    optimal.

    2) Penanggulangan Masalah Ekonomi. Seluruh masalah ekonomi yang terjadi

    dianggap masalah negara. Dengan demikian penanggulangannya harus oleh negara

    melalui arahan dan perencanaan pusat. Bila hal ini diterapkan tentunya akan

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    4

    terjadi inefisiensi karena tidak seluruh masalah ekonomi dapat terselesaikan

    dengan baik bahkan secara parsial mungkin tidak tepat sasaran.

    3) Perencanaan Ekonomi. Seluruh kegiatan ekonomi harus dijalankan berdasarkan

    perencanaan sentral. Dengan terpusatnya seluruh kendali perekonomian oleh

    negara/pemerintah dinilai dapat menimbulkan kegagalan dalam koordinasi,

    pengendalian mutu, insentif, lingkungan dan sistem harga. Sebagai contoh hasil

    produksi dalam sektor industri pada negara dengan sistem komunis ada dibawah

    negara kapitalis.

    Kegagalan sistem komunis diatas maka dalam sejarah sistem perekonomian

    telah menimbulkan kepesimisan terhadap sistem ini untuk dapat bertahan. .

    Amerika Serikat dalam sejarah sistem perekonomiannya telah beralih dari

    kapitalisme murni menjadi kapitalisme yang diatur. Pergeseran yang sangat pendek

    ini disebabkan adanya kebebasan yang sudah tertanam pada rakyat yang terkenal

    dengan semboyannya laissez faire. Oleh karena itu campur tangan pemerintah

    diharapkan serendah-rendahnya sesuai dengan konsep Keynes (

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    5

    2) Penentuan Harga. Barang benar-benar dijamin keberadaannya agar dapat

    didistribusikan secara merata. Diantaranya melalui penentuan harga. Misalkan

    untuk kebutuhan listrik dan telekomunikasi diatur pemerintah dengan

    membedakan tarif rumah tangga dan perusahaan. Disamping itu juga penentuan

    harga yang sangat rendah untuk barang publik tersebut sehingga secara makro

    tidak berdampak negatif.

    3) Kebijakan Fiskal. Peranan pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya

    dapat terlihat baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran. Dari sisi

    penerimaan pemerintah berhasil meningkatkan dari pajak langsung dan ini

    sesuai dengan prinsip perpajakan bahwa semakin maju suatu negara maka

    penerimaan negara dari pajak langsung harus lebih tinggi dari pajak tidak

    langsung. Sedangkan dari pengeluaran terbukti kontribusi pengeluaran

    pemerintah untuk pelayanan masyarakat sangat tinggi. Misalkan adanya

    tunjangan pengangguran dan pembangunan infrastruktur untuk menjamin

    kesamaan hak warganegara yang cacat untuk beraktivitas.

    Dalam perkembangannya Sistem ekonomi terdiri dari: Sistem ekonomi

    kapitalis, Sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran. Awalnya sistem

    ekonomi hanya terdiri dari dua yaitu kapitalis dan sosialis. Tapi karena masing-

    masing dari kedua sistem tersebut punya kelemahan, maka munculah sistem ekonomi

    campuran. Adapun kelemahan dan keunggulan masing-masing sistem ekonomi

    tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut (Asfia Murni: 2013)

    a. Sistem Ekonomi Kapitalis, mempunyai prinsip dasar: a) semua kegiatan

    perekonomian akan direncanakan dan diatur oleh pihak swasta b) pengelolaan

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    6

    sumber daya dalam kegiatan ekonomi diselenggarakan oleh pihak swasta melalui

    mekanisme pasar

    Kelemahan sistem Kapitalis: Kebebasan yang tak terbatas pada sistem pasar

    bebas sering menimbulkan in-efficiency, in-equity dan in-stability

    Keunggulan sitem kapitalis: Kegiatan ekonomi lebih mendorong prokdutivitas

    dan efisiensi.

    b. Sistem Ekonomi Sosialis, mempunyai prinsip dasar: a) semua kegiatan

    perekonomian akan di-rencanakan dan diatur oleh pemerintah, b) pengelolaan

    sumber daya diselenggarakan oleh pemerintah dan ketentuan-ketentuan

    terpusat pada pemerintah.

    Kelemahan sistem kapitalis: a) keterbatasan kebebasan individu dalam

    kegiatan ekonomi akan menghambat produktivitas. b) lemahnya daya saing

    individu-individu pelaku ekonomi

    Keunggulan sitem kapitalis: Kegiatan ekonomi lebih menjamin terjadinya

    pemerataan dan keadilan.

    c. Sistem Ekonomi Campuran. mempunyai prinsip dasar: a) semua kegiatan

    perekonomian akan direncanakan dan diatur oleh pihak swasta dan pemerintah.

    b) pengelolaan sumber daya dalam kegiatan ekonomi diselenggarakan dengan

    cara mengkombinasikan kekuatan ekonomi pasar dan campur tangan pemerintah

    melalui kebijakan-kebijakan ekonomi makro.

    Keunggulan sitem Ekonomi Cmpuran: a) Kegiatan ekonomi dapat mendorong

    produktivitas dan efisiensi, karena adanya peranan pasar.b) Dapat menjamin

    terjadinya pemerataan dan keadilan dan pertumbuhan ekonomi karena ada

    intervensi pemerintah

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    7

    3. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

    Sistem ekonomi Indonesia termasuk pada sistem ekonomi campuran. Sistem

    ekonomi Indonesia secara konstitusional bukan kapitalis dan bukan juga sosialis. Hal

    ini didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 yang mengakui pemilikan individual atas

    faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumber daya yang menguasai hajat hidup

    orang banyak dikuasai oleh negara.

    Kehidupan sistem perekonomian Indonesia tidak terlepas dari prinsip-prinsip

    dasar dari pembentukan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan

    UUD 1945, sehingga dapat dikatakan sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem

    ekonomi campuran yang berazaskan pancasila dan sering disebut Sistem Ekonomi

    Pancasila yaitu sistem yang disusun dan diatur berdasarkan pancasila yang

    terkandung dalam UUD 1945. Hal ini dapat dibuktikan

    1. Pembukaan UUD 1945 menyatakan: Tujuan negara Indonesia adalah

    mengujudkan kesejahteraan umum, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

    2. Pada pasal 33 UUD 1945 menyatakan: Perekonomian disusun sebagai usaha

    bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

    3. Ayat 2 pasal 33 UUD 1945 mengatakan hal-hal yang memenuhi ajat orang

    banyak dikuasai negara.

    4. Ayat 4 pasal 33 UUD 1945 mengatakan bahwa Perekonomian Indonesia

    diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi dengan prinsip-prinsip: a)

    kebersamaan, b) efisiensi berkeadilan, c) berkelanjutan, d) berwawasan

    lingkungan, e) kemandirian, f) keseimbangan kemajuan, g) kesatuan ekonomi

    nasional. (Tulus Tambunan:2011)

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    8

    Di awal masa orde baru sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia

    adalah sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi.

    Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang

    berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.

    Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga

    sekarang.

    1. Sistem Ekonomi Demokrasi

    Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

    disebut sistem ekonomi demokrasi (Soemitro Djojohadikusumo, dalam Soeharsono Sagir

    2009). Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem

    perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD

    1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk

    rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

    Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan

    ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa.

    Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan

    kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu

    antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ciri-ciri sistem ekonomi demokrasi ada

    yang bersifat positif dan ada yang negative.

    a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi, adalah sebagai berikut.

    1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

    kekeluargaan.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    9

    2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup

    orang banyak dikuasai oleh negara.

    3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara

    dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

    4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk

    permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan

    terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.

    5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki

    serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

    6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan

    dengan kepentingan masyarakat.

    7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan

    sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

    8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

    b. Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi, adalah sebagai berikut dan

    harus dindari:

    1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling

    menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan

    bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi

    nasional.

    2. Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat

    dominan serta mendesak dan mematikan potensi, motivasi dan daya kreasi

    masyarakat. Unit-unit ekonomi di luar sektor Negara sulit berkembang dan

    bersaing secara sehat dan hanya bersikap pasif saja.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    10

    2. Sistem Ekonomi Kerakyatan

    Menurut Soeharsono Sagir (2009) sistem ekonomi yang paling cocok untuk

    Indonesia adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan (SEK) karena sesuai dengan sasaran

    pembangunan yang tertuang dalam Pembukaan UUD NKRI (Undang-Undang Dasar

    Negara Kesatuan Repubik Indonesia) 1945.

    Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi

    di Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi

    kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

    Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara

    yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi

    kerakyatan. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat berperan aktif dalam

    kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi

    pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

    Sistem ekonomi kerakyatan mempunyai ciri-ciri berikut ini. 1) Bertumpu pada

    mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat. 2)

    Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas

    hidup. 3) Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan

    berkelanjutan. 4) Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.

    5) Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh

    rakyat.

    Tujuan Sistem Ekonomi Kerakyatan (SEK) adalah: 1) Pembebasan kehidupan

    rakyat dari kemiskinan. 2) Pembebasan dari keterbelakangan, 3) Kemerdekaan.

    4) Penghapusan mentalitas putus asa. 5) Pembebasan dari peluang aniaya.

    6) Pencegahan dari dampak lingkungan yang negative.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    11

    Selanjutnya agar keenam tujuan tersebut dapat berhasil maka menurut

    Soeharsono Sagir (2009) dalam Sistem Ekonomi Kerakyatan harus diikuti strategi

    kebijakan pembangunan nasional yaitu: 1) Kebijakan peningkatan laju pertumbuhan

    ekonomi, 2) Kebijakan perluasan lapangan kerja yang spesifik dengan sektor

    ekonomi, 3) Kebijakan harga barang dan jasa dalam rangka stabilitas nilai tukar, 4)

    Kebijakan peningkatan nilai ekspor melebihi impor, 5) Penekanan defisit anggaran

    pemerintah dengan penyesuaian aktivitas antar stakeholders agar menerapakan

    prinsip anggaran berimbang, 6) Pengendalian finansial dalam negeri dengan menekan

    Utang luar Negeri dan meningkatkan tabungan dalam negeri, 7) Penjadwalan ulang

    agenda pembayaran utang luar negeri agar tidak merugikan negara seperti

    privatisasi BUMN, 8) Penyusunan struktur moneter-perbankan yang sehat dan hati-

    hati, 9) Revitalisasi praktik perbankan agar pihak Bank mengetahui jati dirinya

    sebagai Bank, 11) Sosialisasi dan minimsasi kerusakan lingkungan darat,udara dan

    airm 12) Penggiatan kebijakan ramah lingkungan.

    3. Perkembangan system ekonomi di Indonesia sejak masa penjajahan, masa

    orde lama, masa orde baru.

    A. Sistem Ekonomi pada Masa Penjajahan Belanda

    Sistem ekonomi yang pernah diterapkan selama penjajahan Belanda, sejarah

    ekonomi colonial Hindia Belanda dapat dibagi dalam tiga episode:

    1. Sistem merkantilisme ala VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)

    sekitar tahun 1600 1800 yang penekanan nya pada peningkatan ekspor

    dan pembatasan impor,

    2. sistem monopoli negara ala sistem tanam paksa sekitar 1830 1870,

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    12

    3. sistem ekonomi kapitalis liberal sejak 1870 hingga 1945.

    B. Sistem Ekonomi pada Masa Orde Lama

    Soekarno menganggap sistem kapitalisme liberalism selama penjajahan

    Belanda telah benar benar menyengsarakan rakyat Indonesia, Atas dasar ini maka

    pada tahun 1959 paham kapitalisme liberalism secara konstitusional ditolak dengan

    diberlakukannya lagi UUD 1945 sebagai landasan dari sistem ekonomi nasional.

    Selanjutnya Indonesia menerapkan pemikiran dari Marhaenisme yaitu Marxisme.

    Namun dalam praktiknya Soekarno menerapkan sistem ekonomi komando seperti

    yang diterapkan khususnya di negara negara beraliran komunis, seperti Uni Soviet

    (sekarang Rusia), negara negara Eropa Timur (sekarang disebut negara negara

    transisi), dan China. Dengan sistem ini, semua rencana dan keputusan yang

    menyangkut pembangunan ekonomi, termasuk pemilikan industry yang akan dibangun,

    ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat.

    Selama periode Orde Lama (1945 1966), perekonomian Indonesia tidak

    berjalan mulus, disebabkan ketidakstabilan politik di dalam negeri yang nyaris

    meruntuhkan sendi sendi ekonomi nasional pada decade 1950an. Kehancuran

    ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di dorong oleh

    hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.

    Pada tahun 1957, Soekarno mencanangkan Ekonomi Terpimpin yang lebih

    memperkuat lagi sistem ekonomi komando. Dengan pencanangan Ekonomi Terpimpin,

    sistem politik dan ekonomi Indonesia semakin dekat dengan haluan / pemikiran

    sosialis / komunis. Walaupun ideology Indonesia adalah Pancasila, pengaruh ideology

    komunis dari negara bekas Uni Soviet dan Cina sangat kuat.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    13

    Sebenarnya pemerintah khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya

    memilih haluan politik yang berbau komunis hanya merupakan suatu refleksi dari

    perasaan antikolonialisasi, antiimperialisasi, dan antikapitalisasi pada saat itu.

    Keadaan ini membuat Indonesia semakin sulit mendapat dana dari negara negara

    Barat, baik dalam bentuk pinjaman maupun penanaman modal asing (PMA),

    Tahun 1963, Soekarno menyampaikan konsep ekonomi yang di kenal dengan

    sebutan Deklarasi Ekonomi, sebagai koreksi terhadap praktik praktik ekonomi

    komando. Konsep tersebut tidak mendapat dukungan dari partai partai politik yang

    ada pada saat itu, termasuk Partai Komunis Indonesia. Sehingga sistem ekonomi

    Indonesia yang berlaku tetap sistem komando sampai berakhirnya orde lama,

    C. Sistem Ekonomi pada Masa Orde Baru Hingga Sekarang

    Pada masa orde baru yang lahir tahun 1966, sistem ekonomi berubah total.

    Dalam era Soeharto ini paradigma pembangunan ekonomi mengarah pada penerapan

    sistem ekonomi pasar bebas (demokrasi ekonomi), Pemerintahan orde baru

    menjalin hubungan baik dengan pihak Barat, dan menjauhi pengaruh ideology

    komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa

    (PBB) dan lembaga lembaga dunia lainnya, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter

    Internasional (IMF), yang putus pada zaman Soekarno.

    Pada awal era Soeharto ini, pemerintah mengambil beberapa langkah drastic

    yang bersifat strategis, ini menandakan sedang berlangsungnya suatu perubahan

    yang cepat dalam sistem ekonomi Indonesia dari sistem ekonomi Komando ke sistem

    ekonomi pasar. Dalam Sistem ekonomi pasar, pemerintahan orde baru menerapkan

    tujuan dan target pembangunan melalui rencana pembanguna lima tahun (repelita)

    dengan kebijakan kebijakan ekonomi di segala sector.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    14

    Pemerintahan orde baru cukup berhasil menghidupkan kembali roda

    pembangunan dan mampu meningkatkan posisi Indonesia dari negara termiskin di

    dunia menjadi negara berpendapatan menengah. Pada tahun 1969, pada saat di

    mulainya Repelita I, pendapatan per kapita Indonesia hanya sekitar 70 dolar AS,

    dan pada pertengahan decade 90an sudah mencapai hampir 900 dolar AS

    Perubahan tersenut dilakukan melalui Paket paket deregulasi sesuai dengan

    tuntutan dari negara negara donor, Bank Dunia, dan IMF yang dikenal dengan

    sebutan Washington Consensus. Komsensus ini berisikan 12 butir yaitu:

    1. Penghapusan kontrol pemerintah atas harga komoditi, faktor produksi, dan mata

    uang.

    2. Disiplin fiskal untuk mengurangi defisit anggaran belanja pemerintah atau bank

    sentral ke tempat yang bisa dibiayai tanpa mengakibatkan inflasi.

    3. Pengurangan belanja pemerintah dan pengalihan belanja dari bidang bidang

    yang tidak terlalu penting atau yang secara politis sensitif ke pembiayaan

    infrastruktur, kesehatan primer masyarakat, dan pendidikan.

    4. Reformasi sistem perpajakan dengan penekanan pada perluasan basis

    perpajakan, perbaikan administrasi perpajakan, mempertajam intensif bagi

    pembayar pajak, pengurangan penghindaran dan manipulasi aturan pajak, da

    pengenaan pajak pada asset yang ditaruh di Luar Negeri.

    5. Liberalisasi keuangan yang tujuan jangka pendeknya adalah untuk menghapus

    pemberian tingkat bunga bank khusus bagi peminjam istimewa dan mengenakan

    tingkat bunga nominal yang lebih tinggi dari tingkat inflasi, dan tujuan jangka

    panjangnya untuk menciptakan tingkat bunga berdasarkan kekuatan pasar demi

    memperbaiki alokasi modal.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    15

    6. Menetapkan tingkat nilai tukar mata uang yang tunggal dan kompetitif.

    7. Liberalisasi perdagangan dengan mengganti pembatasan perdagangan luar negeri

    melalui kouta dengan tariff dan secara progresif mengurangi tarif sehingga

    mencapai tingkat yang rendah dan seragam.

    8. Peningkatan tabungan dalam negeri melalui langkah langkah yang telah di sebut

    di atas, seperti pengurangan defisit anggaran belanja pemerintah (disiplin

    fiskal), reformasi perpajakan, dll.

    9. Peningkatan PMA.

    10. Privatisasi perusahaan negara.

    11. Penghapusan peraturan yang menghalangi masuknya perusahaan baru ke dalam

    suatu bidang bisnis dan yang membatasi persaingan.

    12. Property rights, sistem hukum yang berlaku harus bisa menjamin perlindungan

    hak milik atas tanah, capital, dan bangunan.

    Sistem ekonomi Indonesia cenderung semakin kapitalis atau sistem ekonomi

    pasar semakin luas diterapkan sejak era reformasi pada tahun 1988 hingga masa

    pemerintahan SBY. Keterikatan dengan IMF dalam pemulihan krisis ekonomi

    1997/1998 memaksa Indonesia melakukan langkah-langkah yang pada umumnya

    paling berat untuk dilakukan. karena sering menimbulkan dampak negative jangka

    pendek terhadap ekonomi dan gejolak sosial di negara peminjam. Langkah-langkah

    tersebut adalah :

    1. Menghilangkan segala bentuk proteksi, termasuk hambatan hambatan

    nontariff, untuk meningkatkan perdagangan luar negeri dan arus investasi asing.

    2. Menghapuskan segala macam subsidi dan menaikkan penerimaan pajak untuk

    penguatan fiskal.

  • Modul ke 2

    Perekonomian Indonesia

    Asfia Murni

    16

    3. Menerapkan kebijakan moneter yang sifatnya kontraktif untuk menjaga

    stabilitas harga (menekan lau inflasi) dan nilai tukar mata uang nasional.

    4. Memprivatisasikan perusahaan perusahaan milik negara (BUMN) untuk

    efisiensi ekonomi dan sekaligus mengurangi beban keuangan pemerintah (dalam

    kasus Indonesia adalah APBN).

    5. Meningkatkan ekspor untuk meningkatkan cadangan devisa.

    6. Meningkatkan efisiensi birokrasi dan menyederhanakan segala macam peraturan

    yang ada atau menghapuskan berbagai peraturan yang terbukti selama itu

    menimbulkan distorsi pasar untuk menghilangkan ekonomi biaya tinggi.

    7. Mereformasikan sector keuangan untuk meningkatkan efisiensi di sector

    tersebut.

    Sumber bacaan:

    1. Tulus T.H Tambunan., Perekonomian Indonesia Kajian Teoritis dan Analisis

    Empiris., Galia Indonesia., 2001.

    2. Dumairi, Perekonomian Indonesia , Erlangga, Jakarta, 1996.

    3. Suharsono Sagir. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia., Kencana Media Group, edisi 1 2009.

    4. Asfia Murni., Ekonomika Makro ., Rafika Aditama, Bandung edisi tiga 2013