2. rpp peristiwa rengasdengklok
TRANSCRIPT
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA YASIHA GUBUG Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Kelas/Semester : XI IPS / Semester 2 Materi Pokok : Peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini.
- Peristiwa Rengasdengklok Alokasi Waktu : 1 x 4 JP @ 45 menit (1 x Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli,
santun, cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan kerjasama
yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
2
artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa
kini.
Indikator:
3.11.1 Membaca buku teks tentang peristiwa Rengasdengklok
3.11.2 Mengumpulkan informasi mengenai peristiwa
Rengasdengklokselain buku teks.
3.11.3 Menjelaskan latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok
3.11.4 Mengidentifikasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam
peristiwa Rengasdengklok
3.11.5 Mendeskripsikan peristiwa yang terjadi selama Soekarno-Hatta
di Rengasdengklok
3.11.6 Menganalisis langkah yang diambil golongan muda di Jakarta
setelah mengetahui Soekarno-Hatta tidak bersedia
melaksanakan proklamasi di Rengasdengklok
3.11.7
3.11.8
Menceritakan kembali kronologi peristiwa Rengasdengklok
Menganalisis makna peristiwa Rengasdengklok dikaitkan
dengan kehidupan sekarang
4.11 Menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus
1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bentuk
media visual.
Indikator:
4.11.1 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
peristiwa Rengasdengklok.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.11.1 Siswa mampu membaca buku teks tentang peristiwa
Rengasdengklok setelah ditunjukkan buku mana yang dapat
menjadi referensi
3.11.2 Siswa mampu mengumpulkan informasi mengenai peristiwa
Rengasdengklok selain buku teks, setelah ditunjukkan buku-
buku yang terkait dengan peristiwa Rengasdengklok dan
tautan-tautan di internet yang dapat diunduh.
3.11.3 Siswa dapat menjelaskan latar belakang terjadinya peristiwa
Rengasdengklok dengan benar setelah melakukan diskusi
3
kelompok.
3.11.4 Siswa dapat mengidentifikasi kelompok-kelompok yang
terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok dengan tepat setelah
melakukan diskusi kelompok.
3.11.5 Siswa dapat mendeskripsikan dengan benar peristiwa yang
terjadi selama Soekarno-Hatta di Rengasdengkloksetelah
melakukan diskusi kelompok.
3.11.6 Siswa dapat menganalisis langkah yang diambil golongan
muda di Jakarta setelah mengetahui Soekarno-Hatta tidak
bersedia melaksanakan proklamasi di Rengasdengkloksetelah
melakukan diskusi kelompok.
3.11.7 Siswa dapatmenceritakan kembali kronologi peristiwa
Rengasdengkloksetelah melakukan diskusi kelompok.
3.11.8 Siswa dapat menganalisis makna peristiwa Rengasdengklok
dikaitkan dengan kehidupan sekarangsetelah melakukan
diskusi kelompok
4.11.1 Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tentang peristiwa Rengasdengklok
D. MATERI PEMBELAJARAN
Peristiwa Rengasdengklok
a. Latar belakang terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
b. Tokoh-tokoh yang berperan
c. Kronologis terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
d. Makna peristiwa Rengasdengkolok
E. METODE, PENDEKATAN, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
Pendekatan : Saintifik Learning
Strategi : Discovery Learning
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Video/Film Pembelajaran, gambar tokoh, Internet,
PPT
2.AlatdanBahan : Laptop, LCD proyektor, Wifi, white board, spidol
4
3.SumberPembelajaran :
3. Sumber Belajar
a. Buku Paket Sejarah kelas XI
b. Modul sejarah peminatan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Siswa diminta berdoa, sebagai wujud syukur menjadi orang
Indonesia. b. Siswa diperiksa kehadirannya. c. Pemusatan perhatian dan pemotivasian dengan menceritakan
tentang buku-buku sejarah yang ada selama ini. d. Menunjukkan contoh-contoh buku (atau gambar-gambar) yang
terkait dengan peristiwa Rengasdengklok, kemudian dapat bertanya kepada siswa, “siapa yang sudah pernah melihat buku-buku/gambar ini, atau mungkin ada yang sudah tahu apa isi dari
buku ini dan siapa tokoh yang ada dalam gambar?” e. Siswa diberitahu tentang tujuan yang diharapkan atau garis besar
materi yang akan dipelajari serta alternatif kegiatan pembelajaran. f. Apersepsi: meminta tanggapan siswa mengenai materi sebelumnya
(materi sebelum historiografi adalah penelitian sejarah) dan
mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas.
2. Kegiatan Inti (150 menit)
a. Menyiapkan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
b. Membagi siswa dalam kelompok (5-6 siswa/kelompok) c. Membimbing kelompok untuk melakukan pengamatan melalui
membaca buku teks serta sumber belajar lain tentang peristiwa
Rengasdengklok,(mengamati) d. Membimbing kelompok untuk berdiskusi untuk mendapatkan
klarifikasi dan pendalaman mengenai peristiwa Rengasdengklok e. Membimbing kelompok untuk merumuskan pertanyaan,misalnya, latar
belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok,(menanya)
f. Membimbing kelompok untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok kemudian merumuskan
jawaban sementara,(menalar) g. Membimbing kelompok untuk dapat menganalisis langkah yang
diambil golongan muda di Jakarta setelah mengetahui Soekarno-Hatta
tidak bersedia melaksanakan proklamasi di Rengasdengklok. (mencoba)
h. Memberi kesempatan kepada kelompok untuk mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk tulisan.
i. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasilnya
dan ditanggapi oleh kelompok lain serta menemukan simpulan bersama mengenaiperistiwa Rengasdengklok.
Catatan: sambil melakukan pembimbingan, guru melakukan
penilaian sikap dengan dipandu instrumen lembar penilaian sikap
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur menjadi orang Indonesia.
b. Guru bersama siswa melakukan penilaian bersama, terhadap hasil
kinerja kelompok yang dianggap baik, nantinya penilaian tersebut
5
digabungkan dan diberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik
(penghargaan dapat berbentuk pujian atau dibuat piagam sederhana
yang dapat ditempelkan di dinding kelas atau penghargaan lain yang
relevan).
H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik BentukInstrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikapdan Rubrik
es Unjuk Kerja Lembar observasi
es Tertulis es Uraian dan Pilihan
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa bersyukur atas proses kelahiran
manusia Indonesia
2 Mengubah perilaku dengan mengikuti keteladanan para
pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.
3 Menunjukkan sikap dan tindakan cinta damai, responsif
dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah
dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya.
4 Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
5 Menolak mencontek dan memberi contekan kepada
teman
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang Dinilai Rubrik
1 Menunjukkan rasa bersyukur
atas proses kelahiran
manusia Indonesia
3 Menunjukkan ekspresi rasa bersyukur
menjadi orang Indonesia bisa (verbal
dan/atau non verbal)
2 Belum secara eksplisit menunjukkan
ungkapan syukur, namun menaruh minat
terhadap proses kelahiran manusia Indonesia
1 Tidak menunjukkan ungkapan syuku dan
tidak berminat terhadap proses kelahiran
manusia Indonesia
2 Mengubah perilaku dengan
mengikuti keteladanan para
3 Menunjukkan perubahan perilaku dalam
menjalankan ibadahnya
6
No Aspek yang Dinilai Rubrik
pemimpin dalam
mengamalkan ajaran agama.
2 Belum secara langsung menunjukkan
perubahan perilaku dalam menjalankan
ibadahnya tetapi sudah mau untuk diminta
menjalankan ibadahnya
1 Sama sekali belum ada perubahan perilaku
3 Menunjukkan sikap dan
tindakan cinta damai,
responsif dan pro aktif
yang ditunjukkan oleh
tokoh sejarah dalam
mengatasi masalah sosial
dan lingkungannya.
3 Menunjukkan tindakan responsif dan pro
aktif pada saat teman mendapat kesulitan
2 Menunjukkan tindakan responsif tetapi
belum pro aktif ketika teman mendapat
kesulitan
1 Tidak menunjukkan respon dan tidak pro
aktif ketika teman mendapat kesulitan
4 Menunjukkan ketekunan
dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik
secara individu maupun
berkelompok
3 Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan
hasil terbaik yang dapat dilakukan dan
berupaya tepat waktu
2 Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, namun belum menunjukkan upaya
terbaiknya
1 Tidak bersungguh-sungguh dalam
menyelsaikan tugas dan tugasnya tidak
selesai
5 Menolak mencontek dan
memberi contekan kepada
teman
3 Menolak memberi contekan dan tidak
mencontek pada saat ulangan
2 Tidak mencontek tapi memberikan contekan
pada saat ulangan
1 Mencontek dan memberikan contekan pada
saat ulangan
b. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu. Penilaian menggunakan lembar observasi yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan setiap pembelajaran.
7
Pedoman penilaian unjuk kerja:
No Unjuk Kerja Aspek yang dinilai Skor
1 Laporan Hasil
Diskusi
Sistematika Penulisan 25
Kesesuaian Isi 50
Kesimpulan 25
Total Skor 100
Contoh Lembar Observasi
No Aspek yang diamati B C K Keterangan
1 Komunikasi
a Kemampuan mengemukakan pendapat
b Menghargai pendapat teman
c Keberanian bertanya kepada guru
2 Bekerja sama
a Tanggung jawab terhadap tugas
b Membantu teman
c Kekompakan dalam kelompok
d Menghargai waktu
3 Informasi
a Mencari informasi
b Mengolah informasi
4 Berpikir dan bernalar
a Menganalisis masalah
b Membuat kesimpulan
Keterangan :
B : baik C : cukup
K : kurang
Gubug Juni 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Syafi’i Sarinah, S.Pd
8
c. Penilaian Hasil
Pilihan Ganda
1. Setelah Jepang menyatakan kalah atas Sekutu, Indonesia berada dalam keadaan vacum of power, maksudnya …
a. tidak ada pemerintah yang berkuasa atas Indonesia b. Indonesia sedang mempersiapkan kemerdekaannya c. Jepang harus segera meninggalkan Indonesia
d. kekuasaan negara berada di tangan rakyat e. Indonesia dikuasai Sekutu dan Jepang
2. Tindakan para pemuda di Jakarta setelah mendengar kekalahan Jepang adalah
…
a. membunuh orang-orang jepang sebagai rasa balas dendam atas kekejamannya.
b. mengibarkan bendera merah putih sebagai rasa kegembiraannya. c. mendesak soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan. d. merampas senjata Jepang untuk menghadapi Sekutu.
e. merebut bangunan-bangunan penting sebagai kantor pemerintahan Indonesia.
3. Tujuan para pemuda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok adalah … a. para pemuda mengucilkan Soekarno dan Hatta.
b. menghindarkan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang. c. tindakan offensive dari golongan muda. d. untuk menyusun naskah proklamasi.
e. memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
4. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada Sekutu dan mendesak Sukarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan adalah … a. Sutan Sjahrir
b. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
d. Darwis e. Wikana
5. Alasan golongan tua menolak desakan para pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus 1945 adalah karena …
a. menunggu janji Jepang yang akan memberikan kemerdekaan b. menunggu kedatangan pasukan Sekutu yang akan mengambil alih
kekuasaan
c. ingin merundingkan pelaksanaan proklamasi dalam PPKI d. ingin merundingkan pelaksanaan proklamasi dalam Sekutu
e. ingin mempersiapkan kekuatan perjuangan terlebih dahulu
6. Golongan pemuda tidak menghendaki proklamasi kemerderkaan melibatkan PPKI, karena … a. hal itu bukanlah tugas PPKI
b. mereka mempresentasikan kepentingan Jepang c. Indonesia akan kacau jika kemerdekaan itu dibuat oleh PPKI
d. PPKI terdiri atas orang- orang Jepang e. orang- orang yang duduk dalam PPKI tidak tahu menahu soal kemerdekan
9
7. Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara
golongan tua dengan golongan muda mengenai … a. bunyi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
b. pembaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia c. orang yang menandatangani teks proklamasi d. tempat diumumkannya proklamasi kemerdekaan
e. waktu pelaksanaan proklamasi
8. Tokoh dari golongan tua yang menjemput Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok adalah … a. BM Diah
b. Chairul Saleh c. Wikana
d. Ahmad Subardjo e. Sundanco Singgih
9. Hal terpenting yang dihasilkan dalam peristiwa Rengasdengklok adalah … a. menyusun strategi menghadapi Jepang yang telah menyerah kepada
Sekutu b. adanya kesepakatan untuk meminta bantuan Jepang dalam pelaksanaan
proklamasi
c. keberhasilan pemuda mendesak golongan tua memproklamasikan kemerdekaan
d. tercapainya kesepakatan antara golongan tua dan pemuda untuk
melaksanakan proklamasi e. keberhasilan golongan tua melunakkan kekerasan sikap para pemuda
10. Peristiwa Rengasdengklok yang hanya terjadi satu hari memiliki makna yang
sangat penting yaitu …
a. menonjolnya peran golongan muda b. menonjolnya peran golongan muda
c. ikut sertanya pasukan PETA d. terjadi sehari sebelum proklamasi kemerdekaan e. tersulutnya semangat para pejuang untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Soal Uraian
1. Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa Rengsdengklok! 2. Jelaskan mengapa golongan muda tidak menginginkan proklamasi
dilakukan dalam rapat PPKI! 3. Sebutkan kelompok-kelompok yang terlibat dalam peristiwa
Rengasdengklok! 4. Jelaskan makna peristiwa Rengasdengklok dikaitkan dengan kehidupan
sekarang!
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
10
1. A
2. C 3. B
4. C 5. A
6. B
7. E 8. D
9. D 10. E
Masing-masing setiap jawaban benar diberi skor 2
Soal Uraian
No
Soal Kunci Jawaban
Skor
Maksimal 1 Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah karena terjadi
perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda mengenai waktu pelaksanan proklamasi kemerdekaan Indonesia
20
2 golongan muda tidak menginginkan proklamasi dilakukan dalam rapat PPKI karena bila hal itu terjadi maka Indonesia merdeka atas pemberian Jepang, sedangkan golongan muda berpendapat bahwa Indonesia merdeka atas perjuangan bangsa Indonesia sendiri
20
3 Kelompok-kelompok yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok adalah
15
4 Makna peristiwa Rengasdengklok dikaitkan dengan kehidupan sekarang adalah:
a. Semangat para pemuda untuk merdeka dan melepaskan diri dari
penjajahan dapat menjadi contoh bagi pemuda saat ini untuk gigih
melanjutkan perjuangan dengan melakukan hal-hal yang positif
b. Dari peristiwa Rengasdengklok dapat diambil maknanya bahwa suatu
masalah dapat diselesaikan dengan musyawarah atau mufakat
c. Perjuangan akan menghasilkan buah yang manis, maka jangan pernah
berputus asa untuk selalu berjuang mengisi kemerdekaan
d. Perjuangan harus diiringi dengan berdoa sehingga Allah akan selalu
memberi kemudahan dan berkahNya pada bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan
25
Cara Penilaian. 1. Untuk setiap soal pilihan ganda yang benar diberi nilai 2 sehingga skor
maksimal untuk pilihan ganda adalah 2 x 10 = 20
2. Untuk soal uraian: a. Soal 1: Skor maksimal 20 b. Soal 2: Skor maksimal 15
c. Soal 3: Skor maksimal 15 d. Soal 4: Skor maksimal 30
Total 80 3. Total Skor:
a. Pilihan Ganda : 20
11
b. Uraian : 80
Total : 100
MATERI PEMBELAJARAN
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Peristiwa Rengasdengklok
Di setiap momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, kita diingatkan lagi oleh satu peristiwa yang mengawali proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yaitu Peristiwa Rengasdengklok. Tanpa peristiwa itu, barangkali kita
tidak akan merdeka seperti saat ini. Atau kalau dengan bahasa yang agak bombastis “Tidak ada kemerdekan tanpa Peristiwa Rengasdengklok!”. Lalu, apa itu peristiwa Rengasdengklok? Mengapa terjadi ? Siapa yang terlibat ? Bagaimana
hasilnya ? Peristiwa Rengasdengklok dimulai dari “pengamanan” yang dilakukan oleh
sejumlah pemuda (Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31“) terhadap Soekarno dan Hatta.Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok,
Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua
yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
12
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian.Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun
rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.
Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki
pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa
syarat dan perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang
termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya. Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat.Indonesia mengalami
kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan
menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu.Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik antara
golongan muda dan golongan tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia. Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera
dikumandangkan.Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh.Sedangkan golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota
PPKI.Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan
muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB.
13
Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan
Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemer-dekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang.
Ternyata usaha tersebut gagal.Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan.Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak memproklamasikan
kemerdekaan sebelum rapat PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh dari Jepang. Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada
pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945.Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.Rapat tersebut menghasilkan keputusan
bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang. Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok antara lain:
agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, dan
mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.
Thriller Peristiwa Rengasdengklok Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di
Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah
Utara Karawang. Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta,
didasarkan pada perhitungan militer.Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan
14
bersama.Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat
dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad
Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno Hatta harus
segera dibawa ke Jakarta. Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju
Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi
kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi
Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta. Setelah sampai Jakarta pada pukul 23.00, rombongan meminta ijin kepada Jenderal Nishimura untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.Namun
Nishimura menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa Indonesia masih dalam status quo, artinya belum ada penyerahan kekuasaan dari Jepang kepada
Sekutu.Karena ditolak, maka usaha mempersiapkan proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang. Mengapa di rumah Maeda ?ada dua alasan :
11. Laksamana Maeda mendukung perjuangan Bangsa Indonesia
12. Faktor Keamanan : Hak prerogatif kekuasaan wilayah militer angkatan laut yang tidak dapat diganggu gugat oleh angkatan Darat.
Laksamada Maeda