2 milahg

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia usaha di Indonesia saat ini sudah maju, bisa dilihat dari semakin banyaknya berdiri usaha-usaha baru yang didirikan oleh masyarakat. Salah satu aspek penting pada suatu perusahaan adalah Sistem Pengendalian Internal. Karena suatu perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya Sistem Pengendalian Internal yang baik. Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peraturan. Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit. Hal ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalam operasi, tetapi tidak termasuk menentukan efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasikan jenis salah saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji. Sebagian besar entitas yang memerlukan audit menggunakan teknologi informasi dalam sistem akuntansi mereka. 1

Upload: tikaindahsari

Post on 27-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hg

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Milahg

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dunia usaha di Indonesia saat ini sudah maju, bisa dilihat dari semakin banyaknya berdiri

usaha-usaha baru yang didirikan oleh masyarakat. Salah satu aspek penting pada suatu

perusahaan adalah Sistem Pengendalian Internal. Karena suatu perusahaan tidak dapat

berjalan dengan baik tanpa adanya Sistem Pengendalian Internal yang baik.

Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya pengendalian intern oleh

manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peraturan.

Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman

yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit. Hal

ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah

pengendalian tersebut telah ditempatkan dalam operasi, tetapi tidak termasuk menentukan

efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasikan jenis salah

saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk

mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji semacam

itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk menyediakan keyakinan yang

memadai dalam mendeteksi salah saji. Sebagian besar entitas yang memerlukan audit

menggunakan teknologi informasi dalam sistem akuntansi mereka.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Jelaskan komponen pengendalian internal ?

b. Bagaimana prosedur untuk memperoleh pemahaman pengendalian internal ?

c. Bagaimana menilai resiko pengendalian ?

d. Bagaimana menguji pengendalian ?

e. Bagaimana hubungan risiko pengendalian dengan ruang lingkup pemeriksaan ?

1.3 TUJUAN

Untuk melengkapi tugas pada semester 5 (lima) serta menambah ilmu pengentahuan

dibidang audit.

1

Page 2: 2 Milahg

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

2.2 PROSEDUR UNTUK MEMPEROLEH PEMAHAMAN PENGENDALIAN

INTERNAL

Tingkat pemahaman atas pengendalian internal dan keluasan pengujian yang diperlukan

dalam mengaudit pengendalian internal dan menguji melebihi apa yang diharuskan untuk

mengaudit laporan keuangan saja. Sehingga, ketika fokus pertama para auditor adalah pada

pemahaman atas pengendalian internal dan melakukan pengujian yang diperlukan untuk

mengaudit pengendalian internal, mereka akan dapat memenuhi ketentuan yang diperlukan

dalam pemahaman pengendalian internal dan melakukan pengujian untuk pengauditan atas

laporan keuangan.

Komponen pengendalian internal COSO:

Komponen Deskripsi Komponen Pembagian Lebih Lanjut ( Jika Dapat

Diterapkan)

Lingkungan

Pengendalian

Tindakan, kebijakan, dan

prosedur yang

menggambarkan

keseluruhan sikap

manajemen puncak,

direksi, dan pemilik dari

suatu entitas mengenai

pengendalian internal dan

pentingnya pengendalian

internal

Subkomponen dari pengendalian internal

Integritas dan nilai-nilai etika

Komitmen terhadap kompetensi

Partisipasi dewan direksi dan komite

audit

Filosofi manajemen dan gaya operasi

Struktur organisasi

Kebijakan dan praktik sumber daya

manusia

Penilaian

Resiko

Identifikasi dan analisis

manajemen terhadap

risiko-risiko yang relevan

Proses penilaian risiko:

Mengidentifikasi faktor-faktor yang

2

Page 3: 2 Milahg

terhadap penyusunan

laporan keuangan sesuai

dengan PABU

mempengaruhi risiko

Menilai pentingnya risiko dan

kemungkinan terjadinya

Menentukan tindakan-tindakan yang

perlu dilakukan untuk menangani

risiko

Kategori asersi manajemen yang harus

terpenuhi:

Asersi manajemen kelompok

transaksi dan kejadian lainnya

Asersi mengenai saldo akun

Asersi mengenai penyajian dan

pengungkapan

Aktivitas

Pengendalian

Kebijakan dan prosedur

yang telah didirikan

manajemen untuk

memenuhi tujuannya

terhadap laporan keuangan

Jenis aktivitas pengendalian yang spesifik:

Pemisahan tugas yang memadai

Otorisasi transaksi dan aktivitas yang

tepat

Dokumen dan catatan yang memadai

Pengendalian fisik atas aset dan

catatan-catatan

Pengecekan terhadap pekerjaan

secara independen

Informasi dan

Komunikasi

Metode yang digunakan

untuk memulai, mencatat,

memproses, dan

melaporkan transaksi

entitas dan untuk menjaga

akuntabilitas aset-aset

yang terkait

Tujuan audit terkait transaksi yang harus

dipenuhi:

Keterjadian

Kelengkapan

Akurasi

Pemindahbukuan dan pengikhtisaran

Klasifikasi

Waktu

Pengawasan Penilaian yang sedang

berjalan maupun secara

periodik yang dilakukan

oleh manajemen terhadap

Tidak dapat diterapkan

3

Page 4: 2 Milahg

kualitas kinerja

pengendalian internal

untuk menentukan apakah

pengendalian telah

berjalan sesuai dengan

rencana dan dimodifikasi

jika diperlukan

PSA 69 (SA 319) mengharuskan auditor untuk mendapatkan pemahaman atas

pengendalian internal untuk setiap pengauditan maupun mendokumentasikan pemahaman

mereka. Pemahaman ini penting untuk audit pengendalian internal terhadap laporan keuangan

maupun audit atas laporan keuangan. Dokumentasi manajemen merupakan sumber informasi

utama dalam mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal.

Sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko auditor, auditor menggunakan prosedur

untuk mendapatkan pemahaman, yang melibatkan pengumpulan bukti mengenai rancangan

pengendalian internal dan apakah hal tersebut telah diterapkan, dan kemudian menggunakan

inforamsi tersebut sebagai dasar dalam mengaudit secara terintegrasi. Auditor biasanya

menggunakan tiga jenis dokumen untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman

atas rancangan pengendalian internal. Ketiga jenis dokumen tersebut adalah narasi, bagan

arus, dan kuesioner pengendalian internal. Naratif, bagan arus dan kuesioner pengendalian

internal digunakan oleh auditor secara terpisah atau pun digabungkan untuk

mendokumentasikan pengendalian internal.

a. Narasi

Sebuah narasi merupakan deskripsi tertulis atas pengendalian internal klien. Narasi

yang tepat terhadap suatu pengendalian internal dan pengendalian-pengendalian yang

terkait :

1. Asar dari setiap dokumen dan catatan catatan dalam sistem. Sebagai contoh,

deskripsi harus menyatakan dari mana pesanan pelanggan berasal dan bagaimana

faktur penjualan dihasilkan.

2. Semua pemrosesan yang terjadi. Sebagai contoh, jika jumlah penjualan ditentukan

oleh program komputer yang mengalihkan kuantitas yang dikirim dengan harga

standar yang berada di arsip utama harga barang, proses tersebut harus

dideskripsikan.

4

Page 5: 2 Milahg

3. Disposisi dari setiap dokumen dan catatan dalam sistem. Pengisian dokumen,

pengiriman ke pelanggan, dan penghancuran dokumen tersebut harus

dideskripsikan.

4. Indikasi atas pengendalian yang relevan terhadap penilaian risiko pengendalian.

Hal ini biasanya termasuk pemisahan tugas (seperti pemisahan tugas pencatatan

kas dengan tugas penyimpanan kas), otorisasi dan persetujuan (misalnya

persetujuan kredit), dan verifikasi internal ( seperti perbandingan antara harga jual

per unit dengan kontrak penjualan).

b. Bagan Arus

Sebuah bagan arus pengendalian internal merupakan diagram atas dokumen-dokumen

klien dan urutan arusnya dalam organisasi. Bagan arus yang memadai memiliki

keempat karakteristik yang diidentifikasikan dalam narasi.

Bagan arus yang sudah disiapkan dengan baik sangat bermanfaat karena akan

memberikan tinjauan yang tepat atas sistem klien, yang akan membantu auditor dalam

mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan-kelemahan dalam sistem klien. Bagan

arus memiliki dua keuntungan dibandingkan dengan narasi. Kedua keuntungan itu

adalah biasanya lebih mudah dibaca dan lebih mudah diperbarui. Tidak lazim

menggunakan narasi dan bagan arus sekaligus untuk menggambarkan suatu sistem

yang sama karena keduanya menyajikan informasi yang sama.

c. Kuesioner Pengendalian Internal

Sebuah kuesioner pengendalian internal menanyakan serangkaian pertanyaan

mengenai pengendalian pada setiap bagian pengauditan. Merupakan salah satu alat

dalam menidentifikasi kelemahan dalam pengendalian internal. Sebagian besar

pertanyaan memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”, dengan jawaban “tidak”

menandakan adanya potensi kelemahan dalam pengendalian internal. Dengan

menggunakan kuesioner, auditor dapat mencakup masing-masing bagian pengauditan

dengan cukup cepat. Dua kelemahan utama penggunaan kuesioner adalah

ketidakmampuannya dalam memberikan tinjauan atas sistem dan dalam beberapa

pengauditan tidak dapat diterapkan, khususnya untuk audit yang lebih kecil.

Pengguna kuesioner dan bagan arus bersama-sama bermanfaat untuk

memahami rancangan pengendalian internal klien dan menidentifikasikan

pengendalian internal dan kelemahannya. Bagan arus memberikan tinjauan

menyeluruh atas suatu sistem, sedangkan kuesioner sering kali bermanfaat sebagai

5

Page 6: 2 Milahg

daftar yang digunakan untuk mengingatkan auditor terhadap beragam jenis

pengendalian internal yang seharusnya ada.

2.3 MENILAI RESIKO PENGENDALIAN

2.4 MENGUJI PENGENDALIAN

2.5 HUBUNGAN RISIKO PENGENDALIAN DENGAN RUANG LINGKUP

PEMERIKSAAN

BAB III

6

Page 7: 2 Milahg

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengendalian intern merupakan suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen, dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini :

a. keandalan pelaporan keuangan

b. efektivitas dan efisiensi operasi, dan

c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen karena manajemen tidak

dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya

perusahaan. Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang

baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan

penyimpngan yang akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan

secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semua transaksi perusahaan dalam

waktu dan biaya terbatas.

Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu

asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan,

salah saji material yang potensial dapat terjadi, resiko deteksi, perancangan pengujian

substantif.Sifat dan luasnya prosedur yang digunakan dalam memperoleh suatu

pemahaman dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti strategi audit, pengalaman masa lalu

dengan klien, serta ukuran dan kompleksitas dari operasi klien. Pemahaman auditor harus

didokumentasikan dalam kertas kerja melalui kuesioner yang dilengkapi, bagan arus,

dan/atau memorandum naratif.

DAFTAR PUSTAKA

7

Page 8: 2 Milahg

Boynton, William C, dkk. 2002. Modern Auditing, 7th. Jakarta: Erlangga.

Elder,Randal. J ,Beasley,Mark S., Arens, Alvin A., dan Jusuf, Amir A .2011.Jasa Audit dan 

Assurance.Jakarta:SalembaEmpat

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/602/bab1.pdf?sequence=6

8