2. landasan teori · flow, dfd, erd, dan yii framework. 2.1. sistem informasi setiap perusahaan...
TRANSCRIPT
6 Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan mengenai teori yang berhubungan dengan
pembuatan software Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi pada
Toko Desain Interior Elaine. Teori yang dijabarkan antara lain pengertian Sistem
Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Harga Pokok Produksi, FIFO, Document
Flow, DFD, ERD, dan Yii Framework.
2.1. Sistem Informasi
Setiap perusahaan yang melakukan proses bisnis pasti memiliki suatu sistem
informasi yang diterapkan untuk mengontrol proses operasionalnya. Sistem
informasi yang diterapkan dalam setiap perusahaan pasti memiliki keunikan masing
– masing sesuai dengan tujuan dari berdirinya perusahaan dan proses yang ada di
dalamnya.
Menurut O’Brien (1999), sistem informasi adalah kombinasi antara
manusia, hardware, software, jaringan, data yang mengumpulkan, mengubah, dan
mengolah informasi di dalam sebuah organisasi.
Gambar 2.1. Sistem secara umum dari setiap perusahaan
Sumber : O’Brien (1999, p. 41)
7 Universitas Kristen Petra
Pada Gambar 2.1, sistem merupakan sekumpulan proses yang dilakukan
oleh perusahaan untuk menghasilkan sesuatu. Terdapat 4 elemen penting yang
membentuk sistem yaitu input, proses, output, dan kontrol. Semua proses bisnis
operasional perusahaan mulai input, proses, dan output akan dikrontrol dan diawasi
oleh pihak manajemen agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Pihak manajemen
ini menerima feedback seperti laporan kinerja perusahaan dan melakukan kontrol
seperti memantau dan mengevaluasi proses operasional dari perusahaan.
Manajemen yang ada pada proses input seperti divisi purchasing akan mengurusi
input dari perusahaan. Sedangkan pada proses, melibatkan divisi quality control
untuk mengurusi pengolahan produk. Proses output melibatkan divisi marketing
untuk mengurusi masalah penjualan produk perusahaan.
2.2. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2012), sistem informasi akuntansi (SIA) adalah semua
sumber daya manusia dan modal yang dimiliki oleh sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk mempersiapkan informasi keuangan dan informasi yang
diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.
Terdapat 5 komponen utama dalam SIA yaitu :
1. Orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung,
dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama – sama memungkinkan suatu SIA memenuhi
3 fungsi penting dalam organisasi, yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilaksanakan oleh
organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas tersebut, dan para
pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen,
para pegawai dan pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal –
hal yang telah terjadi.
8 Universitas Kristen Petra
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset organisasi,
termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat
dibutuhkan, akurat, dan andal.
2.3. Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2005), suatu perusahaan yang memproduksi suatu
barang dapat menentukan harga jual produknya berdasarkan biaya yang harus
dikeluarkan dengan menghitung harga pokok produksi. Biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomi yang ditukar dalam satuan uang, yang terlah terjadi atau yang
kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam menentukan harga pokok
produksi, terdapat 3 unsur yang mempengaruhi perhitungannya yaitu :
Biaya bahan baku
Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan bahan yang dibentuk dan
diolah menjadi produk yang siap untuk dijual ke konsumen. Bahan baku yang
diolah dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, ataupun dari pengolahan
sendiri.
Biaya tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan usaha fisik ataupun mental yang dikeluarkan oleh
karyawan untuk mengolah bahan baku menjadi sebuah produk jadi. Sedangkan
biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga
kerja manusia tersebut.
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik
ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
- Biaya overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak
berubah sampai waktu tertentu dan tidak terpengaruh oleh perubahan
9 Universitas Kristen Petra
tingkat produksi. Contohnya adalah gaji direktur, depresiasi gedung pabrik,
dan pajak bumi dan bangunan pabrik.
- Biaya overhead pabrik variabel
Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan yang terjadi pada
saat proses produksi. Contohnya adalah biaya listrik, uang lembur
karyawan, dan biaya perlengkapan pabrik.
Terdapat 2 pendekatan dalam menentukan biaya produksi yaitu full costing dan
variable costing.
Full costing
Full costing merupakan metode untuk menentukan biaya produksi yang
memperhitungkan semua biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku
variabel maupun tetap. Rumus 1 menunjukkan perhitungan yang digunakan
pada metode full costing.
(1)
Variable costing
Variable costing merupakan metode untuk menentukan biaya produksi yang
hanya memperhitungkan biaya yang bersifat langsung terhadap produksi
sebuah produk. Perhitungan dalam metode variable costing ditunjukkan pada
rumus 2.
(2)
Toko Elaine mempunyai rumus sendiri untuk melakukan perhitungan harga pokok
produksinya. Contoh rumus yang digunakan adalah untuk perhitungan biaya
perakitan gorden.
𝐻𝑃𝑃 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑖𝑛 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐽𝑎ℎ𝑖𝑡 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑒𝑙 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑎𝑠𝑠𝑒𝑙 (3)
Dari rumus 3, HPP yang diperoleh hanya berlaku untuk perhitungan gorden saja
karena untuk perhitungan HPP pada Toko Elaine berbeda setiap kategori
barangnya.
10 Universitas Kristen Petra
2.4. First – In, First – Out (FIFO)
Menurut Warren (2008), FIFO (first in – first out) adalah metode yang
digunakan pada bagian inventory dalam proses pengambilan barang yaitu barang
yang masuk atau dibeli pertama kali akan keluar atau dijual pertama. Dengan
demikian, persediaan barang terakhir terdiri atas harga pokok yang berasal dari
pembelian terakhir. Metode FIFO konsisten dengan pergerakan barang dagang
yang artinya barang dikeluarkan sesuai dengan urutan pembeliannya. Dalam
metode FIFO, biaya – biaya dimasukkan dalam harga pokok penjualan sesuai
dengan urutan terjadinya biaya tersebut.
Gambar 2.2. Ilustrasi arus penyimpanan barang dengan metode FIFO
Sumber : Warren (2008, p. 403)
Pada Gambar 2.2, menunjukkan bagaimana proses penyimpanan dan
pengambilan barang yang diterapkan pada metode FIFO. Barang yang dibeli
terakhir akan digunakan atau dijual pertama kali dan sisanya menjadi bahan
persediaan di gudang. Alasan penggunaan metode ini karena perusahaan dagang
selalu meningkatkan harga jual barang apabila harga beli barang naik, walaupun
persediaan barang tersebut dibeli sebelum kenaikan harga. Pengaruh sebaliknya
terjadi apabila harga menurun.
11 Universitas Kristen Petra
2.5. Document Flow
Menurut Roomney & Steinbart (2012), document flow menggambarkan
tentang arus dokumen dan informasi yang terjadi di dalam divisi suatu organisasi.
Document flow sangat berguna dalam analisis proses kontrol internal perusahaan
karena dapat melihat kelemahan – kelemahan atau ketidakefisienan sebuah sistem
dalam perusahaan, seperti arus komunikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan,
kompleksitas yang tidak berguna, dan terlalu banyak birokrasi yang dapat
mengakibatkan lambatnya penanganan terhadap suatu masalah.
Document flow disusun dengan simbol. Dimana simbol berperan besar
dalam mempermudah menggambarkan sebuah proses. Simbol dalam document
flow dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu (Romney & Steinbart, 2012) :
a. Simbol Input / Output
Simbol input / output dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Simbol Input / Output
Simbol Nama Keterangan
Document Menunjukkan dokumen atau
laporan, dokumen tersebut
adalah dokumen yang diolah
dengan tangan atau dicetak dari
komputer.
Multiple
Document
Menunjukkan dokumen yang
sama yang dicetak beberapa kali
untuk kepentingan tertentu.
Input / Output Menunjukkan sebuah input /
output dalam sebuah proses.
Online Keying Data yang dimasukkan melalui
alat seperti keyboard atau
barcode.
Sumber : Romney & Steinbart (2012, p.76)
12 Universitas Kristen Petra
b. Simbol Proses
Simbol proses dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Simbol Proses
Simbol Nama Keterangan
Computer
Processing
Menggambarkan proses yang
dilakukan dengan atau oleh
komputer.
Manual operation Menggambarkan proses yang
dilakukan secara manual.
Sumber : Romney & Steinbart (2012, p.76)
c. Simbol storage
Simbol storage dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Simbol Storage
Simbol Nama Keterangan
Magnetic Disk Data disimpan secara permanen
dalam magnetic disk dan digunakan
untuk master files.
File File dokumen fisik yang disimpan
secara manual.
Sumber : Romney & Steinbart (2012, p.77)
d. Simbol Flow dan simbol lainnya
Simbol flow dan simbol lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Simbol Flow dan Simbol Lainnya
Simbol Nama Keterangan
Document /
Processing Flow
Arah aliran dokumen atau proses.
Data / Information
Flow
Arah aliran data atau informasi,
biasanya digunakan untuk
menunjukkan proses menyalin
data dari satu dokumen ke
dokumen lainnya.
13 Universitas Kristen Petra
Simbol Nama Keterangan
On-page Connector Menghubungkan aliran proses
yang ada pada halaman yang
sama.
Off-page Connector Menghubungkan proses jika
berganti halaman, baik masuk
atau keluar.
Decision Menunjukkan adanya sebuah
percabangan.
Terminal Menunjukkan awal, akhir atau
interupsi dalam proses atau
program.
Sumber : Romney & Steinbart(2012, p.77)
2.6. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang mendeskripsikan tentang
asal dan tujuan dari arus data dalam sebuah perusahaan. Proses dalam DFD ini
mencakup tentang bagaimana aliran data diolah dan bagaimana proses
penyimpanan data tersebut sehingga dapat digunakan untuk membantu proses
bisnis perusahan. (Romney & Steinbart, 2012). Data Flow Diagram memiliki empat
elemen dasar, yaitu :
Data Source (Sumber dan Tujuan Data)
Gambar 2.3. Data Source
Merupakan sumber atau tujuan data dari sebuah perusahaan. Orang, divisi, atau
organisasi yang mengirim dan menerima data dalam sebuah sistem diwakili
oleh simbol yang sama yaitu simbol persegi. Simbol data source ditunjukkan
pada Gambar 2.3.
Data Source
14 Universitas Kristen Petra
o Data Flow (Aliran Data)
Gambar 2.4. Data Flow
Menunjukkan aliran data dari setiap proses, data storage, dan data source.
Menggunakan simbol panah yang menunjukkan arah pergerakan data dalam
sebuah perusahaan. Simbol data flow ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Proses
Gambar 2.5. Proses
Proses mewakili sebuah transformasi dari data. Pada proses minimal ada satu
data yang masuk ke proses dan satu data yang keluar dari proses, dimana data
yang masuk tidak boleh sama dengan data yang keluar. Proses juga merupakan
suatu langkah mengubah data dari input ke output. Simbol proses ditunjukkan
pada Gambar 2.5.
Data Storage (Penyimpanan Data)
Gambar 2.6. Data Storage
Data storage merupakan tempat penyimpanan data secara permanen ataupun
sementara. Simbol yang digunakan untuk data storage ditunjukkan pada
Gambar 2.6.
Menurut Romney & Steinbart (2012), DFD dapat dibagi menjadi banyak bagian
dengan tingkatan yang lebih rendah untuk memberikan detail yang lebih rinci.
DFD dimulai dari diagram yang menjelaskan sistem secara garis besar yaitu level
0. Level 0 merupakan gambaran paling umum dari sistem dan hanya mempunyai
satu proses untuk mewakili semua proses yang ada. Semakin bertambahnya level
dalam DFD, maka penjelasan sistem harus semakin rinci dan detail.
1
Proses
1 Data Storage
15 Universitas Kristen Petra
2.7. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Romney & Steinbart (2012), Entity Relationship Diagram (ERD)
adalah suatu teknik yang digunakan untuk menggambarkan suatu skema database.
Disebut ERD karena menggambarkan tiap elemen yang ada dalam sistem beserta
relationshipnya. Elemen - elemen ini lebih dikenal dengan sebutan entity. Untuk
menghubungkan entity yang satu dengan entity yang lain dalam database
diperlukan entity key, yaitu satu atribut tertentu yang bersifat unik sehingga dapat
digunakan untuk membedakan anggota entity yang satu dengan yang lainnya.
Beberapa simbol yang digunakan dalam penulisan ERD antara lain :
Entity
Gambar 2.7. Entity
Entity merupakan elemen yang berhubungan atau bagian dari sistem, sumber
daya yang berhubungan dengan sistem, dan transaksi yang ada terjadi di dalam
suatu sistem. Simbol dari entity ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Atribut
Atribut merupakan penjelasan karakteristik dari sebuah entity. Atribut harus
dapat menjelaskan kebutuhan dan informasi dari entity-nya. Simbol yang
digunakan untuk menggambarkan atribut ditunjukkan pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Atribut
Relasi (Relationship)
Gambar 2.9. Relasi
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara 2 entity atau lebih. Simbol
dari relasi ditunjukkan pada Gambar 2.9.
Entity
Supplier
ID Supplier
Nama Supplier
Alamat
Telepon
Integer
Variable characters (50)
Variable characters (100)
Variable characters (14)
16 Universitas Kristen Petra
Identifier
Identifier dibedakan menjadi 2 macam yaitu primary key dan foreign key.
Primary key adalah atribut yang harus ada di dalam sebuah entity yang bersifat
unik dan tidak boleh kembar. Sedangkan foreign key adalah atribut dalam
sebuah entity yang merupakan primary key dari entity asalnya.
Beberapa relasi yang digunakan dalam penulisan ERD antara lain :
Cardinality
Cardinality merupakan relasi yang terjadi antara 2 buah entity. Beberapa
macam relasi yang mungkin terjadi antara lain:
One to one
One to one merupakan relasi yang menghubungkan 1 field entity hanya
dapat mempunyai 1 relasi field dengan entity lain. Simbol relasi one to one
digambarkan pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Relasi one to one
One to many
Gambar 2.11. Relasi one to many
One to many merupakan relasi yang menghubungkan 1 field entity dapat
memiliki banyak relasi field dengan entity lainnya. Simbol relasi one to
many digambarkan pada Gambar 2.11.
Many to many
Gambar 2.12. Relasi many to many
RelasiEntity 1 Entity 2
RelasiEntity 1 Entity 2
RelasiEntity 1 Entity 2
17 Universitas Kristen Petra
Many to many merupakan relasi yang menghubungkan banyak field entity
dapat memiliki banyak relasi field dengan entity lainnya. Simbol relasi
many to many digambarkan pada Gambar 2.12.
Mandatory
Mandatory menunjukkan bahwa sebuah entity harus memiliki relasi dengan
entity lain. Simbol relasi mandatory digambarkan pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13. Mandatory
Dependency
Dependency menunjukkan bahwa keberadaan setiap objek dalam entity yang
satu harus dijelaskan atau bergantung pada objek di dalam entity yang lainnya.
Simbol relasi dependency digambarkan pada Gambar 2.14.
Gambar 2.14. Dependency
2.8. Yii Framework
Menurut Wineset (2012), Yii adalah framework yang berbasis komponen
dan memiliki kemampuan kinerja yang cocok untuk mengembangkan aplikasi
berbasis web yang berskala besar. Yii menyediakan reusability maksimum dalam
proses pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan.
Yii kepanjangan dari “Yes It Is” yang memiliki makna bahwa Yii mampu
dan tepat untuk membantu pengerjaan proyek khususnya berbasis web. Proyek ini
dikembangkan pertama kali oleh seorang master bernama Qiang Xue pada Januari
2008 dan pada Desember 2008 Yii versi 1.0 dirilis untuk publik.
Yii framework memiliki pola desain MVC (Model – View – Controller).
Konsep MVC ini bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dan tampilan pada
suatu aplikasi. Model menggambarkan informasi atau data beserta aturannya seperti
relasi. View menggambarkan tampilan yang menjadi penghubung antara aplikasi
dengan user. Sedangkan controller akan menjadi penghubung komunikasi antara
model dan view.
RelasiEntity 1 Entity 2
RelasiEntity 1 Entity 2