2. keterampilan penguatan

21
 2. Keterampilan Memberi Penguatan A. Pengertian dan Tujuan Penguatan sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, meskipun banyak yang tidak menyadari bahwa yang dimunculkan tersebut adalah penguatan. Misalnya seseorang mengucapkan terima kasih setelah menerlma sesuatu, seorang anak diberi pujian oleh ibunya setelah membereskan tempat tidur, atau seorang anak diberi hadiah karena berhasil memenangkan lomba gerak jalan. Semua hal tersebut di atas adalah penguatan yang dapat membuat orang yang menerima penguatan tersebut merasa senang dan akan meningkatkan perbuatan yang diberi penguatan tersebut. Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku/perbuatan yang dianggap baik tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pujian atau respon positif guru terhadap perilaku perbuatan siswa yang positif akan membuat siswa, merasa senang karena dianggap mempunyai kemampuan. Namun sayangnya, guru sangat jarang memuji perilaku/perbuatan siswa yang positif. Yang sering terjadi adalah guru menegur atau memberi respon negatif terhadap perbuatan siswa yang negatif. Oleh karena itu, guru perlu melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan. Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguatan adalah untuk: 1. meningkatkan perhatian siswa, 2. membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, 3. memudahkan siswa belajar, 4. mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif, 5. menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa, dan 6. memelihara iklim kelas yang kondusif. B. Komponen Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan nonverbal. Komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan yang har.us dikuasai oleh guru berkaitan dengan keterampilan menggunakan kedua jenis penguatan tersebut. Secara rinci, komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penguatan Verbal Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam bentuk komentar pujian dukungan, pengakuan, atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar, pujian, dan sebagainya tersebut dapat diberikan dalam bentuk katakata dan kalimat. Contoh: a. Kata-kata: bagus, baik, luar biasa, benar, ya, betul, atau tepat sekali. b. Kalimat: 1) Pekerjaanmu rapi benar. 2) Kalimat-kalimat Anda sangat bagus susunannya. 3) Cara Anda berpikir cukup sistematis. 4) Makin lama pekerjaan Anda semakin baik. 5) Anak-anak lain perlu meniru cara Tono memecahkan masalah. 6) Wah, belum pernah saya lihat pekerjaan serapi ini. 2. Penguatan Non-Verbal Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut. a. Mimik dan gerakan badan

Upload: kho-doksek-grusagrusu

Post on 19-Jul-2015

208 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 1/20

 

2. Keterampilan Memberi Penguatan A. Pengertian dan Tujuan

Penguatan sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, meskipun banyak yang

tidak menyadari bahwa yang dimunculkan tersebut adalah penguatan. Misalnyaseseorang mengucapkan terima kasih setelah menerlma sesuatu, seorang anak diberipujian oleh ibunya setelah membereskan tempat tidur, atau seorang anak diberi hadiahkarena berhasil memenangkan lomba gerak jalan. Semua hal tersebut di atas adalahpenguatan yang dapat membuat orang yang menerima penguatan tersebut merasasenang dan akan meningkatkan perbuatan yang diberi penguatan tersebut.

Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yangdianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku/perbuatanyang dianggap baik tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalammeningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pujian atau respon positif guru

terhadap perilaku perbuatan siswa yang positif akan membuat siswa, merasa senangkarena dianggap mempunyai kemampuan. Namun sayangnya, guru sangat jarangmemuji perilaku/perbuatan siswa yang positif. Yang sering terjadi adalah guru meneguratau memberi respon negatif terhadap perbuatan siswa yang negatif. Oleh karena itu,guru perlu melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan.

Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguatan adalahuntuk:

1. meningkatkan perhatian siswa,2. membangkitkan dan memelihara motivasi siswa,3. memudahkan siswa belajar,

4. mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnyaperilaku yang positif,5. menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa, dan6. memelihara iklim kelas yang kondusif.

B. Komponen Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal danpenguatan nonverbal. Komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan yanghar.us dikuasai oleh guru berkaitan dengan keterampilan menggunakan kedua jenispenguatan tersebut. Secara rinci, komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penguatan VerbalPenguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalambentuk komentar pujian dukungan, pengakuan, atau dorongan yang diharapkandapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar, pujian, dansebagainya tersebut dapat diberikan dalam bentuk katakata dan kalimat.Contoh:a. Kata-kata: bagus, baik, luar biasa, benar, ya, betul, atau tepat sekali.b. Kalimat:

1) Pekerjaanmu rapi benar.2) Kalimat-kalimat Anda sangat bagus susunannya.3) Cara Anda berpikir cukup sistematis.4) Makin lama pekerjaan Anda semakin baik.5) Anak-anak lain perlu meniru cara Tono memecahkan masalah.6) Wah, belum pernah saya lihat pekerjaan serapi ini.

2. Penguatan Non-VerbalPenguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut.

a. Mimik dan gerakan badan

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 2/20

 

Mimik dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan, atauacungan ibu jari dapat mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap responsiswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa.Mimik dan gerakan badan dapat dipakai bersama-sama dengan penguatanverbal. Misalnya ketika mengucapkan kata "bagus", guru tersenyum sambilmengacungkan ibu jari, atau ketika menganggukkan kepala, guru

mengucapkan kata "benar".

b. Gerak mendekatiGerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekatisiswa, berdiri di samping siswa atau kelompok siswa, bahkan dalam situasitertentu duduk bersama siswa atau kelompok siswa. Tujuan gerak mendekatiadalah memberikan perhatian, menunjukkan rasa senang akan pekerjaansiswa, bahkan juga memberi rasa aman kepada siswa. Bentuk penguatan inibiasanya dipakai bersama-sama dengan bentuk penguatan verbal, artinyaketika guru mendekati siswa, guru mengucapkan kata-kata tertentu sebagaipenguatan. Kombinasi ini biasanya memperkuat efek penguatan namun harus

dibatasi pemakaiannya sehingga efeknya tidak menurun.

c. Sentuhansentuhan seperti menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangansiswa atau mengangkat tangan siswa yang menang, jika dilakukan dengantepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bali siswa. Namun, jenispenguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian denganmemperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang siswa.Misalnya, menepuk bahu atau mengelus rambut siswa mungkin hanya sesuaiuntuk siswa TK/SD sedangkan bagi siswa yang lebih besar dianggapberlebihan. Demikian juga menepuk bahu siswa wanita yang sudah remajamungkin akan diartikan lain oleh teman-temannya. oleh karena itu, guru harusmempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan tadi.

d. Kegiatan yang menyenangkanPada dasarnya, siswa akan menjadi senang jika diberikan kesempatan untukmengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya atau sesuatu yangmemungkinkan dia berprestasi. oleh karena itu, kegiatan yang disenangi siswadapat digunakan sebagai penguatan. Akan menjadi lebih efektif lagi jikakegiatan yang dijadikan penguatan tersebut dikaitkan dengan penampilanyang diberikan penguatan. Misalnya, sisw a yang dapat menyelesaikanmasalah matematika lebih dahulu diberi kesempatan untuk membantu teman-temannya, siswa yanl pintar dan suka music diminta/ditunjuk menjadipemimpin paduan suara, siswa yang prestasinya cukup baik dalam satucabang olah raga diikutkan dalam tim olah raga, atau siswa yang menunjukkankemajuan yang pesat dalam bahasa Indonesia diikutkan menjadi anggotaredaksi pada majalah sekolah.

e. Pemberian simbol atau bendaDalam situasi tertentu, penguatan dapat pula diberikan dalam bentuk simbolatau benda tertentu. simbol dapat berupa tanda cek (v), komentar tertulis padabuku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu misalnya hijau, kuning,ungu, atau merah. Sedangkan benda yang digunakan sebagai penguatanadalah benda-benda kecil yang harganya tidak terlalu mahal tetapi berarti bagisiswa. Misalnya: kartu bergambar, pensil atau buku tulis, peniti, atau benda-benda kecil lainnya.Pemberian penguatan dengan menggunakan simbol atau benda hendaknyatidak terlalu sering dilakukan agar "makna"nya tidak hilang atau agar siswatidak memandangnya sebagai satu target dari penampirannya. Pemberiankomentar terturis pada pekerjaan siswa, rebih_retil, yang memungkinkanmemperbaiki atau meningkatkan penampirannya sebaiknya diberikan secarateratur.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 3/20

 

f. Penguatan tak penuhSesuai dengan namanya, penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban siswayang hanya sebagian yang benar, sedangkan bagian rainnya masih perludiperbaiki, untuk itu guru berkata: "Bagian pertama dari jawaban Anda sudahbenar, tetapi alasan yang Anda berikan belum mantap”.Kemudian guru meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang masih

perlu diperbaiki tersebut. Dengan cara seperti itu, siswa akan memahamikuaritas jawabannya, sehingga penguatan yang diberikan guru benar-benarbermakna.

C. Prinsip Penggunaan

Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknyamemperhatikan prinsip-prinsip pemberian peiguatan sebagai berikut.

1. Kehangatan dan keantusiasan  Penguatan yang diberikan guru haruslah disertai dengan kehangatan dan

keantusiasan. Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan, berbagaicara, misalnya dengan muka/wajah berseri disertai senyuman, suara yang riangpenuh perhatian, atau sikap yang memberi kesan bahwa penguatan yang diberikanmemang sungguh-sungguh. Sebaliknya penguatan yang diberikan dengan suaralesu, sikap acuh tak acuh, wajah yang murung, tidak akan ada dampak positifnyabagi para siswa, bahkan hanya akan menimbulkan kesan negatif bagi siswa. Siswaakan merasa ucapan guru seperti “baik atau bagus" ,hanya merupakan kata-kataklise yang tadak ada maknanya.

2. KebermaknanPenguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya, siswamemang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya. Misalnya, jika gurumengatakan "model yang kamu rancang sangat menarik”, karena model yang dibuatsiswa tersebut memang benar-benar menarik hingga siswa benar-benar merasabahwa ia memang patut mendapat pujian. Dengan perkataan lain, pujian itubermakna bagi dia, sehingga mendorong dia ,untuk bekerja lebih giat dalammenciptakan model. Namun jika model yang dibuat sangat kasar, dan tidak sesuaidengan tugas yang diberikan, sebaiknya guru jangan memuji model tersebut, tetapihanya mencoba menyadarkan siswa tersebut akan hasil karyanya, misalnya denganmengatakan: "saya tahu kamu sudah bekerja keras menciptakan model ini, kalaubagian-bagian ini kamu perhalus lagi, modelmu akan menjadi lebih baik".

3. Menghindari penggunaan respon negatif  Respon negatif seperti kata-kata kasar, cercaan, hukuman, atau ejekan dari gurumerupakan senjata ampuh untuk menghancurkan iklim kelas yang kondusif maupunkepribadian siswa sendiri. Oleh karena itu, guru hendaknya menghindari segala jenisrespon negatif tersebut. Jika siswa memberikan jawaban atau menunjukkanpenampilan yang tidak memuaskan, guru hendaknya menahan diri dari keinginanmencela atau mengejek jawaban atau penampilan siswa. Apabila jawaban siswakeliru guru dapat mengalihkan pertanyaan tersebut kepada siswa lain. Dengan caratersebut, siswa akan menyadari bahwa jawabannya kurang sempurna. Jika siswamenunjukkan penampilan yang tidak sempurna, guru dapat meminta siswa yangdianggap mampu untuk mendemonstrasikan penampilan tersebut, kemudian siswapertama diminta memperbaiki penampilannya. Dengan cara-cara tersebut di atas,guru akan tetap memberikan balikan kepada siswa serta sekaligus terhindar daripenggunaan respon negatif.

Di samping ketiga prinsip tersebut di atas, dalam memberikan penguatan, guruhendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Sasaran penguatanSasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas. Misalnya memberikan

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 4/20

 

penguatan kepada siswa tertentu. "Tita, karanganmu hari ini bagus sekali". Kepadakelompok siswa, ataupun kepada seluruh siswa secara utuh, misalnya: "Wah Ibubangga benar dengan kedisiplinan kelas II ini". Dengan demikian, setiap penguatanyang diberikan oleh guru harus jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada pribaditertentu, kepada kelompok kecil siswa atau kepada seluruh siswa.

2. Penguatan harus diberikan dengan segeraAgar dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatanharuslah diberikan segera setelah siswa menunjukkan respon yang diharapkan.Dengan perkataan lain, tidak ada waktu tunggu antara respon yang ditunjukkandengan penguatan yang diberikan.

3. Variasi dalam penggunaanPemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya hinggadampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya. penguatan verbal dengankata-kata yang sama, misalnya: bagus, bagus, bagus, akan kehilangan makna,hingga tidak berarti apa-apa bagi siswa. Demikian juga penguatan dalam bentuk

mimik dan gerakan badan yang diberikan secara terus-menerus akan membosar.rkandan tidak berdampak apa-apa, bahkan mungkin akan menimbulkan respon negatif,misalnya menjadi bahan tertawaan. Oleh karena itu, guru hendaknya berusahamencari variasi baru dalam memberi penguatan.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 5/20

 

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

A. Pengertian dan Tujuan

Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapatberwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/ 

dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sama tetapiberbeda hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing-masing model tersebut.

Di dalam kehidupan sehari-hari variasi memegang peranan yang sangat penting.Tanpa variasi hidup ini akan menjadi membosankan. Bayangkan kalau setiap hari kitaharus makan makanan yang sama, misalnya hanya nasi putih dan ikan asin ataukentang goreng dan "Kentucky Fried Chicken". Tentu selera makan kita akan berkurangatau hilang/sama sekali. Gurihnya ikan asin tidak akan terasa lagi, demikian pulalezatnya ayam goreng Kolonel Sander (pioner Kentucky Fried Chicken) akan lenyapdiganti oleh kebosanan terhadap makanan yang sama setiap hari. oleh karena itu, hidupselalu memerlukan variasi, perubahan yang membawa sesuatu yang baru. Variasi

membuat hidup menjadi lebih bergairah, dinamis, dan penuh harapan.

Sejalan dengan kehidupan sehari-hari, variasi sangat diperlukan dalam kegiatanpembelajaran. Siswa akan menjadi sangat bosan, jika guru selalu mengajar dengancara yang sama. Tidak jarang terjadi adanya siswa yang selalu hapal dengan "gaya"mengajar gurunya sehingga ia sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh guru.Hal yang demikian sering dijadikan bahan permainan yang disampaikan denganberbagai kode. Tentu saja keadaan seperti ini tidak menunjang keefektifan kegiatanpembelajaran di kelas. Untuk menghindari terjadinya hal-hal seperti ini, guru perlumenguasai keterampilan mengadakan variasi.

Variasi di dalam kegiatan pembelajaran bertujuan antara lain untuk:1. menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar,2. meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu,3. mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal

baru,4. melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta5. meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pernbelajaran.

Dengan tujuan sebagai tersebut di atas, kiranya dapat dipahami betapapentingnya keterampilan mengadakan variasi bagi seorang guru. Dengan variasi yangdiadakan guru, bukan saja siswanya memperoleh kepuasan belajar, tetapi guru pun

akan memperoleh kepuasan dalam mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harusmampu mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

B. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi

Pada dasarnya, variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkanmenjadi 3 kelompok, yakni:1. variasi dalam gaya rnengajar,2. variasi dalam pola interaksi, dan3. variasi dalam penggunaan media.

Ketiga jenis variasi tersebut mernpunyai prinsip penggunaan dan tujuan masing-masing. Berikut ini diuraikan secara singkat ketiga jenis variasi tersebut.

1. Variasi dalam Gaya Mengajar Gaya mengajar seorang guru sering dikaitkan dengan kepribadian guru tersebut,

sehingga sering terdengar di antara para siswa bahwa guru A selalu duduk ketikaberbicara, guru B sering marah-marah, guru C suka bergurau, dan sebagainya. Variasigaya mengajar sangat banyak yang dapat divariasikan oleh seorang guru. secara garis

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 6/20

 

besar, hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan olehseorang guru berkisar pada butir-butir berikut.

a. Variasi suara

Suara guru dapat dikatakan rnerupakan faktor yang sanoat penting di dalam

kelas karena sebagian besar kegiatan di kelas akan bersumber dari hal-hal yangdisampaikan guru secara lisan. Suara guru yang meninggi secara terus-rnenerus akanmembuat pendengar menjadi capai, dernikian juga suara lemah secara terustnenerusakan merntruat pendengar mengantuk atau perhatian terpecah. Oleh karena itu, gurudapat memvariasikan suaranya dari:1) besar ke kecil,2) tinggi ke rendah,3) cepat ke lambat,4) nada sedih ke nada gembira, atau5) memberi tekanan tertentu dengan suara lambat-lambat. b. Pemusatan perhatian

Dalam mengajar, guru sering menginginkan agar siswa memperhatikan butirbutirpenting yang sedang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengucapkankata-kata tertentu secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya. Misalnyaguru mengucapkan kata-kata:1) "Ini penting diingat", sambil menulis istilah yang perlu diingat,2) "Perhatikan baik-baik", sambil menunjuk ke gambar di depan,3) "Jangan lupakan ini", sambil menggarisbawahi kata-kata yang dimaksud, atau4) "Para ahli selalu membicarakan ini", sambil memperhatikan gambar tentang hal yang

dibicarakan.

c. KesenyapanKadang-kadang ketiga guru sedang asyik berbicara suasana kelas agak

terganggu. Ada siswa yang mengantuk, berbicara atau bermain dengan temannya, ataumungkin ada yang sibuk sendiri. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menerapkan"kesenyapan", yaitu diam sejenak sambil memandang kepada siswa-siswa yang sedangsibuk sendiri. Perubahan atau variasi dari keadaan ada suara ke kesenyapan yang tiba-tiba akan memberi pengaruh kepada siswa. Mereka akan kaget karena adanyaperubahan/variasi, dan akan kembali memandang kepada guru. Namun, guru harushati-hari menggunakan variasi ini karena kalau salah akan membuat kelas menjadikacau.

Kesenyapan dapat pula dimunculkan ketika guru mengajukan pertanyaan,dengan tujuan memberi waktu berpikir kepada siswa. Setelah diam beberapa saat,barulah guru menunjuk siswa yang akan diminta menjawab pertanyaan tersebut.

d. Mengadakan kontak pandangKetika berdiri di depan kelas, tidak jarang guru menunduk atau memandang ke

satu tempat tertentu. Lebih-lebih guru-guru muda, banyak yang sering malu menatapsiswanya. Bagaimana dengan Anda? Mudah-mudahan Anda tidak tergolong guru yangmalu menatap siswanya karena ketidakmampuan memandang siswa merupakankekurangan guru dalam mengadakan variasi. Kontak pandang dengan seluruh siswamerupakan salah satu senjata ampuh bagi guru dalam mengajar. "Sapalah semuasiswa dengan pandanganmu", adalah sebuah ungkapan kuno yang masih menunjukkankemampuhannya. Memandang seluruh siswa ketika mulai berbicara dan kemudianmemandang siswa tertentu dengan tujuan mengecek pemahamannya atau memberiperhatian khusus, mencerminkan keakraban hubungan antara guru dan siswa dalammengajar. Guru yang memandang siswanya ketika mendengarkan siswa tersebutberbicara menunjukkan sikap penuh perhatian terhadap masalah yang dibicarakan.

e. Gerakan badan dan mimik

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 7/20

 

Mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi yang efektif. Variasi mimikdan gerakan badan yang dilakukan secara tepat dapat mengkomunikasikan pesansecara lebih et-ektif dibandingkan dengan bahan yang bertele-tele. Mimik dan gerakanbadan yang dapat divariasikan antara lain:1) ekspresi wajah: tersenyum, mengerutkan kening, mengangkat alis, cemberut,

tertawa,

2) gerakan kepala: menggeleng, mengangguk, tegak/mengangkat kepara, menunduk,3) gerakan tangan: mengangkat tangan, mengacungkan jempol, mengepalkan tinjuuntuk menegaskan, bertepuk tangan,

4) gerakan bahu: mengangkat bahu,5) gerakan badan secara keseluruhan: berdiri kaku, bersikap santai, gerak mendekati

atau menjauhi.

Masih banyak mimik dan gerakan badan yang dapat ditunjukkan guru sebagaivariasi dalam mengajar. Yang perlu diingat adalah bahwa gerakan badan dan mimiktersebut harus sesuai dengan pembawaan guru sendiri, tujuan yang ingin disampaikan,serta latar belakang sosial budaya di daerah tersebut. Misalnya, di suatu daerah

"menunjukkan kepalan tangan (tinju) dianggap sebagai penegasan maksud, sementaradi daerah lain mungkin dianggap sebagai pernyataan marah. Oleh karena itu, guruharus berhati-hati mengekspresikan mimik dan gerakan badan ini.

f. Perubahan dalam posisi guru

Posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepada kegairahansiswa belajar. Sebagai seorang guru, Anda tentu setuju bahwa ."selama mengajar gurutidak seharusnya terpaku di satu tempat. Guru dapat memvariasikan posisinya secarawajar, misalnya berdiri di depan kelas, pindah ke samping atau ke tengah, ke belakang,atau duduk sebentar. Ada kalanya karena tujuan tertentu juru berjalan-jalan di antarasiswa untuk melihat siswa yang sedang bekerja, di saat lain guru mungkin berdiam agaklama di satu tempat memtrantu siswa yang mendapat kesukaran. Perubahan posisi guruharus dilakukan dengan niat terbuka serta terkesan wajar dan tidak dibuat-buat.

2. Variasi Pola Interaksi dan KegiatanPola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling

didominasi guru sampai yang berpusat pad,a siswa sendiri. Dilihat daripengorganisasian siswa, pola interaksi dapat dibedakan atas pola interaksi kelompokdan perorangan. Jika pengorganisasian ini dikombinasikan dengan variasi kegiatansiswa maka variasi yang dapat dibuat oleh guru sangat kaya. Berikut ini diberikanberbagai contoh:

a. Kegiatan klasikal:1) mendengarkan informasi dan tanya-jawab secara klasikal/diskusi klasikal,2) demonstrasi oleh guru atau siswa tentang satu keterampilan atau percobaan,3) menyeleksikan tayangan film, video, atau permainan peran, yang kemudian diikuti

oleh diskusi atau tugas-tugas lain.

b Kegiatan kelompok kecil:1) mendiskusikan pemecahan suatu masalah,2) menyelesaikan suatu proyek, misalnva laporan tentang suatu kegiatan,3) melakukan suatu percobaan/observasi,4) melakukan latihan suatu keterampilan.

c. Kegiatan berpasangan:1) merundingkan jawaban pertanyaan yang dia.iukan secara klasikal,2) latihan menggunakan alat tertentu.

d. Kegiatan perorangan:1) membaca atau menelaah satu materi,2) mengerjakan tugas-tugas individual, seperti mengerjakan soal-soal matematika,

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 8/20

 

3) melakukan observasi,4) melakukan percobaan.

Contoh-contoh di atas tentu dapat diperkaya sesuai dengan wawasan danpengalaman masing-rnasing. Yang jelas, variasi pola interaksi dan kegiatan siswasangat kaya dan beragam. Pola interaksi dapat diubah dari interaksi satu arah (guru ke

siswa) ke interaksi dua arah sampai ke semua arah (siswa ke siswa-siswa ke guru danseterusnya).

3. Variasi Penggunaan Alat Bantu pengajaran

Alat dan media pengajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatanpembelajaran. Konsep yang sukar dan mernbosankan untuk disimak menjadi menarik

 jika disajikan dengan menggunakan media dan alat yang tepat. Misalnya terjadinyagerhana akan jauh lebih menarik dan lebih mudah dipahami jika disajikan denganrnenggunakan media dan alat bantu yang dapat dimanipulasi, daripada jika disajikanhanya dengan penjelasan lisan saja.

Variasi alat bantu pelajaran dapat divariasikan sesuai dengan fungsinya serta variasikesensitifan indera para siswa. Sebagaimana diketahui ada siswa yang lebih mudahbelajar dengan cara mendengarkan, melihat, meraba, mencium, atau diberi kesempatanuntuk memanipulasi media/alat bantu yang digunakan.Sesuai dengan variasi tersebut, maka variasi penggunaan alat bantu pengajaran dapatdikelompokkan sebagai berikut:

a. Variasi alat bantu pengajaran yang dapat dilihat

Penggunaan alat bantu pengajaran yang dapat dilihat merupakan variasi yang kayadan dapat meningkatkan minat dan perhatian para siswa pada kegiatan pembelajaranyang sedang berlangsung. Variasi alat bantu pengajaran yang tergolong dalamkelompok ini sangat beragam, seperti gambar-gambar, diagram, grafik, papan, buletin,slide, ukiran, peta, yang semuanya dapat dipakai guru sesuai dengan topik yang sedangdibahas, karakteristik siswa, tujuan pengajaran, ketersediaan alat bantu tersebut, sertayang tak kalah pentingnya, kemampuan guru dalam menggunakannya.

b. Variasi alat bantu pengajaran yang dapat didengar

Pada umumnya, alat bantu pengajaran yang dapat didengar dapat mendominasikelas. oleh karena itu, suara guru harus cukup mampu menarik perhatian para siswa.Guru harus mampu memvariasikan suaranya, dari tinggi ke rendah, besar ke kecil sedihke gembira, keras ke lembut, atau dari cepat ke lambat. Guru dapat pula menggunakanberbagai variasi alat.bantu yang dapat didengar seperti rekaman suara binatang, pidato,atau suara tokoh-tokoh terkemuka.

Variasi dapat pula dibuat dengan meminta siswa membaeakan puisi atau wacanatertentu dan bahkan dapat mengundang nara sumber untuk berbicara di depan kelas.

c. Variasi alat bantu pengajaran yang dapat diraba dan dimanipulasiTergolong ke dalam bagian ini antara lain: biji-bijian, model, binatang kecil yang

hidup, patung, alat mainan, atau alat-alat laboratorium. Penggunaan alat ini secara tepatakan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa dalam belajar, agar kegiatanpembelajaran akan menjadi lebih efektif. Kesempatan memanipulasi alat bantupelajaran sangat langka terjadi, padahal kesempatan tersebut memberi variasi yangsangat bermakna bagi siswa.

C. Prinsip Penggunaan

Agar variasi dapat berfungsi secara efektif guru perlu memperhatikan prinsippenggunaan sebagai berikut

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 9/20

 

1. Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu, sesuai dengan tujuan yangingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosiat budaya, materiyang sedang disajikan, serta kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.

2. Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan, sehingga tidak menggangguterjadinya proses belajar.

3. Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidakmerusak susana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan betuja.

4. Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaanyang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam satuan pelajaran.Selain itu, perubahan komponen keterampilan tersebut dapat dilakukan selamakegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan balikan yang diterima guru darisiswa serama perajaran berlangsung.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 10/20

 

4. Keterampilan MenjeIaskan A. Pengertian dan Tujuan

Istilah menjelaskan sering dikacaukan dengan menceritakan. Misalnya pengalamanberkelana ke berbagai daerah yang diceritakan kepada orang Iain sering dianggap

sebagai kegiatan menjelaskan.

Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatumenjadi jelas". Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian informasisecara sistematis sehingga yang menerima penjelasan mem-punyul gambaran yang

 jelas tentang hubungan informasi yang satu dengan yang lain misalnya hubunganinformasi yang baru dengan informasi yang sudah diketahui, hubungan sebab-akibat,hubungan antara teori dan praktik, atau hubungan antara dalil-dalil dengan contoh.

Dalam kegiatan pembelajaran, pembicaraan guru yang dianggap berpensaruhlangsung terhadap sisrva, sering mendominasi kelas. Sebagian besar dari pembicaraan

tersebut termasuk dalam kegiatan menjelaskan. egar peinbicaraan yang dianggap gurusebagai "menjelaskan" tersebut dapat mempengaruhi siswa secara positif dan efektif,maka sudah seharusnya seorang guru harus menquasai keterampilan memberipenjelasan. Sebagai satu keterampilan yang bersifat generik, keterampilan menjelaskanseyogianya dikuasai oleh semua guru, terlepas dari tingkat/kelas maupun bidang studiyang diajarkan.

Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk:1. membantu siswa memahami berbagai konsep hukum, dalil secara objektif dan

bernalar, dan sebagainya2. membimbing siswa menjawab pertanyaan ,'mengapa,' yang muncul dalam proses

pembelajaran,

3. meningka&at keterlibatan siswa dalam memecahkan berba,eai masalah melalui caraberpikir yang lebih sistematis,

4. mendapatkan balikan dari sisrva tentang pemahamannya terhadap konsep yangdijelaskan, dan

5. memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penararan dalampenyelesaian ketidakpastian.

Penguasaan keterampilan menjelaskan akan memungkinkan guru untuk:1. meningkatkan efektivitas pembicaraannya di kelas sehingga benar-benar

merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa,2. memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan,

3. membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber,4. mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar, serta5. menggunakan waktu secara efektif.

B. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan menjadi Z bagianbesar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikanpenielasan. Keberhasilan suatu penjelasan sangat tergantung dari tingkat penguasaanguru terhadap kedua jenis komponen keterampilan tersebut. Oleh karena itu, seorangguru dituntut untuk mampu merencanakan dan menyajikan penjelasan.

1. Keterampilan Merencanakan Penjelasan Merencanakan penjelasan mencakup 2 subkomponen yaitu yang berkaitan dengan

isi pesan atau materi pembelajaran yang akan dijelaskan dan yang berkaitan dengansiswa sebagai penerima pesan.

a. Merencanakan isi pesan (materi)Merencanakan isi pesan atau materi pembelajaran merupakan tahap awal dalamproses menjelaskan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perencanaan yang matang

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 11/20

 

tentang materi yang akan dijelaskan merupakan awal keberhasilan dari kegiatanmenjelaskan. Perencanaan ini mencakup 3 hal penting:1) Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan, termasuk

unsur-unsur yang terkait dalam masalah itu. Misalnya penjelasan tentangperkembangan. kosakata bahasa Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur komunikasi dan informasi antarsuku bangsa dan antar-bangsa serta ciri

khas bahasa Indonesia itu sendiri.2) Menetapkan jenis hubungan antara unsur-unsur yang berkaitan tersebut. Jenishubungan dapat berupa perbedaan, pertentangan, saling menunjang, atauhubungan prasyarat. Sebagai contoh, perbedaan tekanan udara menyebabkanterjadinya angin atau udara yang mengalir.

3) Menelaah hukum, rumus, prinsip, atau generalisasi yang mungkin dapatdigunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan. Termasuk dalamperencanaan ini kemungkinan penerapan hokum tersebut dalam peristiwa atausituasi lain.

b. Menganalisis karakteristik penerimaan pesan

Dalam merencanakan suatu penjelasan karakteristik siswa sebagai penerimapesan perlu dipertimbangkan dengan cermat. Sarana utama penjelasan yangdiberikan guru adalah pemahaman siswa atau siswa yang dihadapinya. Mamputidaknya siswa memahami penjelasan guru sangat tergantung dari kemampuanguru menganalisis karakteristik siswa dan kemudian menerapkan hasil analisistersebut dalam merencanakan dan menyajikan penjelasan. Karakteristik siswayang perlu dianalisis antara lain mencakup usia, jenis kelamin, jenjangkemampuan, latar berakang keruarga, dan lingkungan belajar. Dalammerencanakan penjelasan, perbedaan-perbedaan karakteristik siswa yang satudengan yang lain harus seralu terbayang di benak guru.

Agar penjelasan yang direncanakan sesuai dengan karakteristik siswa; tigapertanyaan berikut perlu dijadikan p"gungu, dalam merencanakan penjelasan.1) Apakah penjerasan yang diberikan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan

siswa atau jenjang yang dialami siswa?2) Apakah penjelasan itu memadai, artinya sesuai dengan kemampuan siswa

sehingga siswa mudah menyerapnya, berdasarkan pengetahuan yang sudahdimilikinya?

3) Apakah penjelasan itu sesuai dengan khasanah pengetahuan yang dimilikisiswa pada waktu itu, termasuk di dalamnya khasanah bahasa sebagai alatkomunikasi yang dikuasai siswa?

2. Keterampilan Menyajikan penjelasan 

Keterampilan menyajikan penjerasan memegang peranan penting darampelaksanaan rencana penjelasan yang sudah baik. Keterampilan menyajikan penjelasanterdiri dari komponen-komponen berikut.a. Kejelasan

Kejelasan dari suatu penjelasan tergantung dari berbagai faktor seperti:kelancaran dan kejelasan ucapan dalam berbicara, susunan kalimat yang baik danbenar, penggunaan istilah-istirah yang sesuai dengan perbendaharaan bahasa siswa,serta penggunaan waktu “diam sejenak” untuk melihat reaksi siswa terhadappenjerasan yang diberikan.

Kelancaran dan kejelasan ucapan dalam bericara sangat menentukan kualitassuatu penjelasan. Pembicaraan yagn tersendatlsendat, terlalu banyaknya bunyi yangtidak berfungsi seperti: eee, ah, eh, atau ,,apa ya?, apa ya?", serta ketidakjelasanucapan sangat mengganggu suatu penjelasan. Istilah-istilah baru yang masih asingbagi siswa hendaknya diberi definisi yang mudah dipahami oleh siswa. Akhirnya,susunan kalimat dengan tatabahasa yang baku, akan sangat membantu siswa untukmemahami penjelasan yang diberikan.

b. Penggunaan contoh dan ilustrasi

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 12/20

 

Suatu penjelasan akan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami jika disertaidengan contoh dan ilustrasi yang tepat. Konsep yang sulit dan kompleks dapatdipermudah dengan pemberian contoh dan ilustrasi yang diambil dari kehidupannyata para siswa. contoh-contoh dapat berupa contoh konkret dalam kehidupan,dapat pula berupa ilustrasi yang diambil dari bidang lain yang kira-kira mudahdipahami oreh siswa.

Pemberian contoh mutlak perlu dalam penjelasan berbagai hukum dan dalil ataupernyataan umum. pola pemberian contoh dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian,yaitu pola induktif dan pola deduktif. Dalam pola induktif, contoh-contoh diberikanterlebih dahulu; kemudian berdasarkan contoh-contoh tersebut, dalil, hukum, ataupungeneralisasi disusun. Sedangkan dalam pola deduktif, dalil, hukum, atau generalisasidiberikan lebih dahulu; kemudian baru diikuti oleh contoh-contoh. pola yang dianuttentu harus sesuai dengan bidang studi, topik yang dibahas serta karakteristik siswa.

Akhirnya perlu diperhatikan bahwa penggunaan kata-kata yang menunjukkanketerkaitan antara konsep, dalil, hukum dengan contoh-contoh sangat perludiperhatikan oleh guru, kata/ungkapan tersebut misalnya: "jika .... maka .....",akibatnya, sehingga, jadi, di samping itu, atau selanjutnya. Jika katalungkapan

penghubung itu dipakai dengan tepat, penjelasan yang diberikan guru akan menjadisangat jelas serta siswa akan memahami keterkaitan konsep-konsep yang dijelaskan.

c. Pemberian tekananDalam memberikan penjelasan, sering terjadi guru berbicara panjang lebar

tentang hal-hal yang sebenarnya sangat tipis kaitannya dengan masalah pokok yangdijelaskan. Akibatnya, setelah berakhirnya penjelasan, siswa tidak tahu apasebenarnya yang dijelaskan oleh guru. Dengan perkataan lain, siswa, tidak dapatmenangkap inti permasalahan yang dijelaskan.

Untuk menghindari terjadinya har-har seperti tersebut di atas, guru hendaknyamemberi tekanan pada "inti masalah" yang dijelaskan, serta membatasi diri dalammenyampaikan cerita-cerita sampingan. Ada dua sub-keterampilan yang harusdikuasai oleh guru dalam memberikan tekanan, yaitu mengadakan "variasi gayamengajar", serta membuat struktur sajian.

variasi gaya mengajar memberi peruang bagi guru untuk mengubah suara ketikamengucapkan butir-butir penting disertai mimik dan gerak yang sesuai. Misalnya gurumengucapkan inti masalah dengan nada berat dalam, sambil menunjuk kepadagambar/tulisan yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Struktur sajian yang dibuat guru akan membantu siswa memahami arahsajian/penjelasan yang diberikan. Struktur sajian dapat dibuat dalam bentuk ikhtisar,pengulangan, parafrase (menyatakan kembali dengan kata-kata/kalimat lain), sertadengan memberi isyarat lisari seperti pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Caraseperti ini mencerminkan tertatanya secara sistematis masalah yang dijelaskan gurusehingga, siswa mudah memahaminya. Di samping itu, dalam memberikan tekanan,guru, dapat menggunakan isyarat ungkapan lain, seperti: "perhatikan ini baik-baik","yang terpenting adalah ...." atau "puncak dari semuanya ini adalah .....".

d. BalikanTujuan utama guru dalam memberikan penjelasan adalah agar siswa memahami

masalah yang dijelaskan oleh guru. Oteh karena itu, selama memberikan penjelasan,guru hendaknya meluangkan waktu untuk memeriksa pemahaman para siswadengan cara mengajukan pertanyaan atau melihat ekspresi wajah siswa setelahmendengarkan penjelasan guru. Dengan cara seperti ini, guru akan mendapatkanbalikan dari penjelasan yang diberikan.

Berdasarkan balikan tersebut, guru hendaknya mengubah teknik penjelasannya,misalnya dengan memberi rebih banyak contoh, meminta siswa mencari contohsendiri menggunakan bahan yang lebih sederhana, atau mengulangi penjelasantentang masalah yang belum dipahami oleh siswa.

Perlu ditambahkan bahwa tingkat pemahaman siswa tidak dapat dipisahkan dariminat dan sikap siswa, terhadap hal yang dijelaskan. Hal atau masalah yang menarikdan dianggap bermanfaat oleh siswa akan lebih mudah dipahami dibandingkandengan hal-hal yang membosankan dan dianggap tidak bermanfaat. Oleh karena itu,

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 13/20

 

dalam menjaring balikan, guru hendaknya juga menjaring sikap dan minat siswaterhadap masalah/topic yang dijelaskan.

C. Prinsip Penggunaan

Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut.

1. Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, danbahan yang dijelaskan. Ketiga komponen ini harus mempunyai kaitan yang jelas,sehingga bahan yang dijelaskan guru sesuai dengan khasanah pengalaman dan latarbelakang kehidupan siswa.

2. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah dan akhir pelajaran, tergantung darimunculnya kebutuhan akan penjelasan.

3. Penjelasan yang diberikan harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pelajaran.4. Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan

suatu penjelasan muncul dari siswa, misalnya jika siswa mengajukan suatupertanyaan yang memerlukan penjelasan.

Dengan memperhatikan prinsip penggunaan tersebut di atas, seorang gurudiharapkan dapat merencanakan dan menyajikan penjelasannya secara lebih efektif.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 14/20

 

5. Keterampilan Membuka danMenutup Pelajaran 

A. Pengertian dan Tujuan

Secara umum dapat dikatakan bahwa keterampilan membuka pelajaran adatahketerampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatanpembelajaran; sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan yangberkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri pelajaran.

Dari pengertian di atas mungkin ada anggapan bahwa kegiatan membuka danmenutup. Pelajaran hanya terjadi pada awal dan akhir pelajaran. Anggapan tersebuttidak sepenuhnya benar. Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat terjadibeberapa kali selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu pada awal dan akhirsetiap penggal kegiatan. Misalnya pada satu kegiatan belajar dibahas beberapa topik.

Pada awal dan akhir pembahasan setiap topik guru dapat melakukan kegiatanmembuka dan menutup pelajaran.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat dipahami bahwa kegiatan membukapelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk memasuki intikegiatan,sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan untuk memantapkanatau menindaklanjuti topic yang telah dibahas. Dengan demikian, kegiatan-kegiatanyang berkaitan dengan administrasi dan pengelolaan seperti mbngisi daftar hadir,menyiapkan alat-alat pelaj aran, atau mengamati buku-buku pelajaran, tidak termasukdalarn kegiatan membuka dan menutup pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah kegiatan-kegiatan yang

berkaitan langsung dengan pembahasan materi pelajaran.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaranadalah:1 . menyiapkan mental siswauntuk memasuki kegiatan inti pelaj aran,2. mernbangkitkan motivasi dan perhatian siswadalammengikuti pelajaran,3. memberikangambmanyangjelastentangbatas-batastugas yangharus dikerjakansiswa,4. menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/ 

diketahui dengan yang akan dipelaj ari, serta5. memberikan gambarantentang pendekatan ataukegiatan yang akan diterapkan atau

dilaksanakan dalam kegiatan belajar.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan menutup pelajaran adalah:1. memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung, 2. mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembel jaran yang telah

dijalani, serta3. memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja

dikuasai.

Melihat pentingnya tujuan-tujuan tersebut di atas, kiranya dapat dipahami betapapentingnya keterampilan membuka dan menutup pelajaran bagi seorang guru. Kelalaianmembuka dan menutup pelaj aran akan menjurus kepada tidak terarahnya kegiatan

pembelajaran dan tidak tertatanya kemampuan yang dimiliki siswa. Alasan lupakekurangan waktu sering menyebabkan guru langsung memulai kegiatan inti, sehinggabanyak siswa yang belum siap menerimanya. Demikian pula pada akhir pelajaran, gurusering lupa menutup pelajaran sebelum meninggalkan kelas sehingga murid ataupunguru tidak tahu keberhasilannya dalam kegiatan pembelajaran yang baru sajadijalaninya.

Dengan ulasan seperti tersebut di atas, kiranya guru dapat memotivasi diri untukmenguasai keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 15/20

 

B. Komponen Keterampilan Membuka dan Menufup pelajaran

1. Membuka PelajaranSebagaimana dikemukakan pada butir A, kegiatan membuka pelajaran dapat

dilakukan pada setiap awal penggal kegiatan. Komponen keterampilan dikuasai gurudalam membuka pelajaran adalah sebagai berikut.

a. Menarik perhatian siswaMenarik perhatian siswa merupakan langkah awal dalam membuka pelajaran.Menarik perhatian dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut.1) Memvariasikan gaya mengajar guru, misalnya dengan memvariasikan suara dari

rendah ke tinggi, dengan mengubah posisi guru, (misalnya berpindah dari depanke tengah), atau dengan gerak dan mimik muka.

2) Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswamisalnya menggunakan gambar-gambar yang menarik, metode-metode yangrelevan, atau diagram yang mengundang keinginan bertanya para siswa.

3) Penggunaan pola interaksi yang bervariasi

Fola interaksi yang bervariasi, misalnya pemberian tugas singkat yang harusdikerjakan secara individual akan dapat menarik perhatian para siswa. Demikianpula jika pada penggal pertama pelajaran para siswa lebih banyakberinteraksi dalam kelompok kecil, murgkin perhatian siswa akan dapatdipertahankan jika pada penggal berikutnya guru berinteraksi secara klasikal atauperorangan. Pola interaksi yang monoton, misalnya klasikal secara terus-menerusakan menurulkan perhatian para siswa.

b. Menimbulkan motivasiSalah satu tujuan membuka pelajaran adalah membangkitkan motivasi siswa untukmempelajari atau memasuki topiklkegiatan yang akan dibahas atau dikerjakan. Olehkarena itu guru hendaknya berusaha membangkitkan motivasi siswa pada setiap awalpelajaran atau awal penggal kegiatan. Cara menimbulkan motivasi ada bermacam-macam, di antaranya seperti berikut.

1) Sikap hangat danantusiasKehangatandankeantusiasanyangditurjukkangurumerupakmawaldarimgnculnyakeinginan siswa untuk belajar. Sikap hangat bersahabat dan penuh semangatyang tercermin dari penampilan guru di depan kelas akan sangat berpengaruhbagi tinggi rendahnya motivasi siswa terhadap kegiatan pembelaj aran yang akandijalani.

2) Menimbulkan rasaingintahuRasa ingin tahu merupakan alasan yang cukup ampuh bagi seseorang dalammempelajari sesuatu. Rasa lngin tahu akan mendorong seseorang untuk berbuatsesuatu agar rasa ingin tahunya terpenuhi. Oleh karena itu, guru perlumembangkitkan rasa ingin tahu ini ketika memulai pelajaran atau pada awalsetiap penggal pelajaran. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh guru untukmembangkitkan rasa ingin tahu, seperti mengemukakan cerita yang mengundangpertanyaan,mendemonstrasikan sesuatu yang baru, atau memperlihatkanbenda/model/gambar, yang semuanya kemudian diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan.

3) Mengemukakanide yangbertentanganIde yang bertentangan biasanya menggugah pendengar untuk bertanya ataumengajukan pendapatnya. Oleh karena itu, ide-ide yang bertentangan danberkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau kenyataan-kenyataan dalammasyarakat yang langsung berkaitan dengan topik yang akan dibahas sangatbaik dipakai untuk menimbulkan motivasi siswa. Misalnya dalam lPSdikemukakan bahwa perjuangan hidup dikota sangat keras dan sukar,tetapimengapa banyak orang yang ingin pindah ke kota? Atau dalam pelajaran IPA dikelas III dikemukakan bahwa meskipun mobil dapat bergerak, mobil bukanmerupakan makhlukhidup.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 16/20

 

4) MemperhatikanminatsiswaMinat siswa terhadap satu topik atau kegiatan sangat berkaitan erat dengankeinginannya untuk mempelajari / mengikuti topik / kegiatan tersebut. Olehkarena itu, dalam memilih topik atau merancang kegiatan, guru hendaknya selalumemperhatikan minat siswa. Minat siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor sepertilatar belakang sosial, jenis kelamin, umur, dan lingkungan. Untuk mengetahui

minat siswa secara tepat, guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor tersebut.

c. Memberi acuanMemberi acuan dalam usaha membuka pelajaran bertujuan untuk memberikangambaran singkat kepada siswa tentang berbagai topik atau kegiatan yang akandipelajari siswa dalam pelajaran tersebut. Acuan dapat diberikan dengan berbagaicara seperti berikut.

1) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugasTujuan pelajaran dan ruang lingkup materi yang akan dibahas serta batas-batastugas yang dikemukakan guru pada awal pelajaran akan memungkinkan siswa

mendapat gambaran yang jelas tentang apa yang akan dihayatinya dalampelajaran tersebut.2) Menyarankanlangkah-langkah yang akan dilakukan

Penjelasan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalammengerjakan tugas-tugas akan membuat kegiatan menjadi terarah. Misalnyaketika akan melakukan suatu percobaan guru menuliskan langkah-langkah yangharus diikuti siswa agar percobaan berlangsung secara benar.

3) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahasHal ini dapat dilakukan guru dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif maupun hal-hal negatif dari sifat, konsep atau topik yang akan dibahas.Dengan mengingatkan akan hal-hal tersebu! siswa akan mempunyai gambaranyang jelas tentang hal-hal yang perlu diperhatikannya ketika mengikuti kegiatanpembelajaran.

4) Mengajukan pertanyaan-pertanyaanGuru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada awal pelajaran yangbertujuan untuk mempersiapkan siswa mengantisipasi materi yang akan dibahasmisalnya sebelum melakukan satu demonstrasi tentang cara mencangkok, gurumengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membanfu siswa memahami caramencangkok yang akan didemonstrasikan.

d. MembuatkaitanSalah satu aspek yang membuat pelajaran jadi bermakna adalah jika pelajarantersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. usaha guru urtukmengkaitkan pelajaran baru dengan pelajaran lama sering disebut sebagaimenyajikan bahan apersepsi yang dilakukan pada awar pelajaran. Dalam hal ini guruberusaha mengkaitkan materi baru dengan pengetahuan,pengalaman, minat sertakebutuhan siswa misalnya: meninjau kembali pemahaman siswa tentang aspek-aspek yang telah diketahui dari materi baru yang akan dijelaskan, member kaitanmateri baru dengan materi yang sudah diketahui siswa atau bila konsep yang akandijelaskan sama sekali baru, maka konsep ini dijelaskan dulu secara rinci.

2. Menutup Pelajaran

Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir penggal kegiatan. Agarkegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif, guru diharapokanmenguasi cara menutup pelajaran sebagai berikut.

a. Meninjau kembali (mereviu)Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran, pada setiap akhirpenggal kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan kembali tentang

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 17/20

 

penguasian siswa. Hal inidapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu merangkum dan ataumembuat ringkasan inti pelajaran.1) Merangkum inti pelajaran

Kegiatan merangkurn inti pelajaran pada dasamya berlangsung selama prosespembelajaran. Misalnya ketika selesai menj elaskan satutopik guru meminta siswamerangkum topik yang telah dib ahas. Rangkuman dapat juga dibuat oleh guru

atau oleh siswa dengan bimbingan guru.2) Membuat ringkasanMembuat ringkasan merupakan suatu cara untuk memantapkan penguasaansiswa terhadap inti pelaj aran. Ringkasan dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagaicatatan ringkas yang dapat dipelajari kembali, baik oleh siswa yang memiliki bukusumber maupun oleh yang tidak memilikinya. Sebagaimana halnya denganrangkuman, ringkasan dapat dibuat oleh siswa (misalnya setelah membaca satubab dari buku yang diwajibkan, guru meminta siswa menyebutkan inti pelajarandan guru menuliskannya dipapan tulis). Ringkasan dapat juga dibuat oleh gurumisalnya ketika menjelaskan terjadinya perubahan wujud benda, guru membuatbagan perubahan itu di papan tulis, atau ketika membahas sebuah cerita guru

menuliskan pelaku, tempat kejadian, dan jalan cerita. Hal ini dapat dikerjakanbersama siswa.

b. Menilai(mengevaluasi)penggal kegiatan atau akhir satu pelajaran dapat ditutup dengan menilai penguasaansiswa tentang pelajaran yang telah dibahas. Penilaian dapat dilakukan denganberbagai cara berikut.1) Tanya-jawab secara lisan, yang dilakukan guru kepada siswa secara perorangan,

kelompok, atau klasikai. Misalnya setelah membahas tentang akibatpotrusi bagimakhlukhidup, guru memberikan pertanyaan yang jawabannya harus didiskusikanoleh kelompok.

2) Mendemonstrasikan keterarnpilan, misalnya meminta siswa menunjukkan baganmodel yang dibuatnya atau meminta siswa membacakan puisi yang baru sajaditulisnya.

3) Mengaplikasikan ide baru,misalnya dengan meminta siswa menyelesaikan soal-soal matematika menggunakan rumus yang baru saja dibahas.

4) Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru memintasiswa memberikan pendapatnya tentang inasalah yang baru saja dibahas, baikpendapat itu berupa pendapat perorangan, maupun pendapat kelompok.

5) Memberikan soai-soaltertulis yang dikerjakan oleh siswasecaratertulis pula.

C. Prinsip-prinsip Penggunaan

Sebagaimanahalketerampilanyanglain, penerapan keterarnpilan membuka danmenutup pelajaran harus mengikuti prinsip tertentu. Tanpa memperhatikan prinsiptersebut, kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan berlangsung secaraefektif. Prinsip tersebut adalah: bermakna dan berurutan serta berkesinambungan.

1. BermaknaKegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslahbermakna, artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengankarakteristik siswa sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan, sepertimenarik perhatian, meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviuataumenilai. Cara yang terlalu dibuat-buat misalnya menceritakan lelucon yangmembuat siswa tertawa terbahak-bahak sama sekali tidak ada hubungannya denganpelajaran yang akan dibahas, tidak akan efektif untuk menarik perhatian siswaataupun untuk meningkatkan-motivasi siswa ataupun jika guru mengajukanpertanyaan-pertanyaan diluar inti pelqiaran yang telahdibahas, tentu tujuan guruuntuk menilai pemahaman siswa tidak akan berhasil.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 18/20

 

2. Berurutan dan berkesinambunganMembuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang utuh dari kegiatanpembnelajaran, dan bukankegiatan yang lepasp-lepas dan berdiri sendiri. Olehkarena itu, guru hendaknya selalu menjaga agar prinsip berurutan danberkesinambungan ini terwujud didalam kelas. Dalam hal ini,guru hendaknyaberusaha membuat susunan kegiatan yang tepat,yang sesuai dengan minat,

pengalaman, dan kemampuan siswa serta jalas kaitannya antar satu denga yanglain. Misalnya ketika memulai pelajaran guru menceritakan suatu kejadian sambilberdiri di tengah-tengah kelas, kemudian langsung meneruskan cerita tersebutdengan topik inti yang dibahas karena cerita tersebut memang berkaitan erat dengankegiatan membahas topik inti tersebut.

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 19/20

 

6. Keterampilan MemhimhingDiskusi Kelompok Kecil 

A. Rasional

Sila ketiga dari Pancasila berbunyi: "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebf aksanaandalampermusyawaratanperwakilan',. silainimlngisyaratkankepadakita bahwa musyawarah dan mufakat merupakan ciri khas kehidupan bangsaIndonesiayangditerapkanuntukmenghasilkanberbagaikeputusan.Agarprosesmusyawarahdanmufakatdapatberlangsungsecaraefektifsehinggamampumenghasiltankeputusanyangbermanfaat, maka anggota-anggota musyawarah haruslah memiliki keteiampilanbermusyawarah. Oleh karena setiap warga negara pasti akan terlibat dalammusyawarahuntuk menghasilkan mufakat datam berbagai aspek kehidupanny4 maka adalah sangat

beralasanjikasetiapwarganegaramemilikiketerampilanbermusyawarah.Denganketerampilanini, s etiap warga negara akan mampu terlib at dalam musyawarah baik di tingkatkeluargqmasyarakat, sekolah, maupun di tingkat yang lebihtinggi. Untuk menguasai keterampilanbermusyawarahatauberdiskusi diperlukanlatihansecarasistematiskarenaketerampilaninitidakdibawasejaklahir. Olehkarenaitu, gurudiharapkanmemberikanketerampilankepadaparasiswanyauntukberlatihmenguasaiketerampilanini denganketerlibatanlangsungdalamberbagai diskusi kelomp ok.Alasanpentingnyadiskusi kelompok di dalamkelas berkaitan denganpendekatan CBSAyang menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan perkataan lain,

dominasi guru di dalam kelas haruslah dikurangi sehinggatersedia kesempatan bagisiswauntukberpartisipasi secaraaktif. Salah satucarayang dapatdilakukangurudalamkiitaniniadalahmemberikankesempatankepadasiswauntukberdiskusi kelompok. Melalui diskusikelompok diharapkandapatberpikirsecaralebihkritissertamampumengungkapkanpikirandan perasaannya dengan baik.Alasanlainnya, adalahterdapatnyabeberapatujuanpendidikan yangjauhlebih efektiftercapaijikadilakukanmelalui diskusikelompok. Tujuan-tujuantersebutadalahtujuan-tujuandalam ranah keterampilan serta nilai dan sikap. Misalnya keterampilan berbicara,mengungkapkanpendapaf keterampilanberbahasa,sopansanturdalammengajukanperbedaan

pendapat, sertaketerampilan berinteraksi sosial, akanj auh lebih efektifpencapainnyajikadilakukan melalui diskusi kelompok.Berdasarkan alasan-alasan di atas kiranya Anda dapat memahami bahwa diskusikelompok kecil seyogianya ada di dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guruberkewajiban untuk membimbing kegiatan diskusi kelompok kecil tersebut. Meialui 

5/17/2018 2. KETERAMPILAN PENGUATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-keterampilan-penguatan 20/20