2-integrasi ilmu agama dan ilmu umum

15
INTEGRASI ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Keterpaduan IPTEK dan Islam Dosen Pengampu : Wirda Udaibah, M. Si Disusun Oleh : Eka Nor Zannah (093711005) Kamaluddin ‘Alim (093711014) Zanubah (093711034) FAKULTAS TARBIYAH

Upload: naa-shihah

Post on 23-Jul-2015

486 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

INTEGRASI ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Keterpaduan IPTEK dan Islam

Dosen Pengampu : Wirda Udaibah, M. Si

Disusun Oleh :

Eka Nor Zannah (093711005)

Kamaluddin ‘Alim (093711014)

Zanubah (093711034)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

INTEGRASI ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM

I. PENDAHULUAN

Dewasa ini Ilmu Agama Islam dan Ilmu Umum nerupakan sebuah sebuatan

yang sangat familiar bagi pendengaran kita. Ilmu Agama Islam yang berbasiskan

pada wahyu, Hadits Nabi. Sedangkan Ilmu Umum berbasiskan pada penalaran kal

dan data empiric. Baik didalam ilmu agama Islam maupun ilmu umum kita

menjumpai adanya aliran atau madzhab yang amat beraneka ragam yang pada

gilirannya amat mempengaruhi pola pikir sikap dan cara pandang manusia.

Pengaruh ini dari satu sisi dapat dilihat sebagai sesuatu yang wajar dan

menguntungkan karena dapat memperkaya khazanah pemikiran manusia. Tapi pada

sisi lain menjadi sesuatu yang memecah belah umat manusia bahkan permusuahan,

konflik, dan pertumpahan darah. Salah satu upaya untuk mengatasi keadaan tersebut

adalah dengan cara mengitegrasikan interen ilmu Agama dan interent ilmu Umum

serta integrasi antara ilmu Agama dan ilmu Umum.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari ilmu agama dan ilmu umum?

2. Apa latar belakang integrasi ilmu agama islam dan ilmu umum?

3. Bagaimana tinjauan normatif teologis tentang integrasi agama islam dengan ilmu

umum?

4. Bagaimana tinjauan filosofis tentang integrasi agama islam dengan ilmu umum?

III. PEMBAHASAN

1. Pengertian ilmu agama dan ilmu umum

Ilmu-ilmu agama islam, atau dalam bahasa Al-Ghazali disebut dengan al-

ulum al-syari’ah merupakan ilmu-ilmu yang diperoleh dari nabi-nabi dan tidak

hadir melalui akal, seperti aritmatika; atau melalui riset, seperti ilmu kedokteran;

atau melalui pendengaran seperti ilmu bahasa. Sedangkan ilmu umum atau yang

disebut dengan ilmu intelektual (al-ulum al-aqliyah) adalah berbagai ilmu yang

dicapai atau diperoleh melalui intelek manusia semata.

1

Page 3: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

2. Latar belakang integrasi ilmu agama dan ilmu umum

Maraknya kajian dan pemikiran integrasi keilmuan atau islamisasi ilmu

pengetahuan) dewasa ini yang senter didengungkan oleh kalangan intelektual

muslim, antara lain Naquib Al-attas dan Ismail Raji’ Al.-Faruqi tidak lepas dari

kesadaran berislam ditengah pergumulan dunia global yang syarat dengan

kemajuan ilmu tegnologi.

Potensi keyakinan terhadap sistem islam yang bisa menungguli sistem

ilmu pengetahuan barat yang tengah mengalami krisis identitas inilah yang

kemudian memberikan kesadaran baru kepada umat islam untuk melakukan

upaya islamisasi ilmu pengetahuan.

Al-Faruqi menyatakan bahwa sistem pendidikan islam telah dicetak dalam

karikatur barat sehingga dipandang sebagai inti malaise atau penderitaan yang

dialami umat. Al-faruqi juga menganggap sistem pendidikan yang kini berjalan di

dunia islam terbelah atas dua cabang, yaitu modern dan sekuler sistem tradisional.

Dikotomi ini pada kelanjutannya berdampak negative terhadap kemajuan islam

setidaknya ada empat masalah akibat dikotomi ilmu umum dan ilmu agama.

Munculnya ambivalensi dalam sistem pendidikan islam

Muncul kesenjangan antara sistem pendidikan islam dan ajaran islam

sistem pendidikan yang ambivalens mencerminkan dikotomis yang

memisahkan ilmu-ilmu agama dan umum

Terjadinya disintegrasi sistem pendididkan islam dimana masing-masing

sistem tetap bersikukuh mempertahankan kediriannya

Munculnya inverioritas, hal ini disebabkan karena sistem pendidikan barat

yang pada kenyataanya kurang menghargai nilai-nilai kultural dan moral

bangsa kita.

Pradigma integrasi ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum muncul sebagai

bentuk kekhawatiran sebagian pemikir muslim terhadap ancaman yang sangat

dominan terhadap pandangan non muslim khususnya pandangan ilmuan barat

sehingga umat Islam menyelamatkan identitas dan otoritas ajaran agamanya.

2

Page 4: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

Juga, integrasi antara ilmu-ilmu agama Islam dan ilmu-ilmu Umum barat

salah satu usaha mengislamkan atau melakukan purifikasi (penyucian) terhadap

ilmu pengetahuan produk barat yang selama ini dikembangkan dan acuan dalam

wacana pengembangan sistem pendidikan islam agar diperoleh ilmu pengetahuan

yang bercorak “khas Islami”.

3. Tinjauan Normatif Teologis tentang Integrasi Agama Islam dengan Ilmu

Umum

Semua ilmu pada hakikatnya berasal dari Allah, karena sumber-sumber

ilmu tersebut berupa wahyu alam jagat raya (termasuk hukum-hukum yang ada di

dalamnya) manusia dengan perilakunya, akal pikiran dan intusi batin seluruhnya

ciptaan dan anugrah Allah yang diberikan kepada manusia. Dengan demikian para

ilmuan dalam berbagai bidang ilmu tersebut sebenarnya bukan pencipta ilmu tapi

penemu ilmu, penciptanya adalah Tuhan. Atas dasar integrated (Tauhid) tersebut

maka seluruh ilmu hanya dapat dibedakan dalam nama dan istilahnya saja

sedangkan hakikat dan substansi ilmu tersebut sebenarnya satu dan berasal dari

Tuhan. Atas dasar pendangan ini, maka ada pandangan dikotomis yang

mengistimewakan atas satu ilmu dan ilmu yang lain.

Al-Qur’an dan As-sunah tidak mengenal adanya pemisahan antara ilmu agama

dan ilmu umum. Hal ini dapat dipahami dari uraian berikut ini:

Dalam ajaran Islam setiap penganutnya dianjurkan agar meraih kebahagiaan

hidup yang seimbang antara dunia dan akhirat. Sesuai dengan Q.s Al-Qasash

Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah melarang seseorang mengatakan sesuatu

yang ia sendiri tidak mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari yang

3

Page 5: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

dikatakannya itu. Hal ini mengingatkan kepada manusia bahwa ia harus

memiliki pengetahuan tentang apa yang dilakukannya dan apa yang

dikatakannya.

Al-qur’an dan Sunnah selain berbicara tentang objek ilmu agama dan ilmu

umum seperti ayat-ayat yang ada didalam wahyu yang diturunannya, ayat-

ayat yang berada di jagad raya, ayat-ayat Allah yang berada dalam diri

manusia, ayat-ayat Allah yang menjelaskan fungsi akal dan hati nurani yang

selanjutnya menjadi dimensi ontologism dalam Ilmu pengetahuan juga

berbicara tentang metode pengembangan ilmu dan pemanfaatannya.

Berdasarkan urain tersebut terlihat dengan jelas bahwa Al-Qur’an dan

Hadits memiliki pandangan tentang pengembangan ilmu yang integrated baik

pada dataran ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Pandangan ini jauh

lebih unggul dibandingkan dengan pandangan pengembangan ilmu penegtahuan

yang dikembangkan di barat yang bercorak parsial, tidak utuh dan tidak kokoh

sehingga mudah sekali ilmu-ilmu tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan yang

menghancurkan martabat manusia termasuk manusia yang menciptakan ilmu

pengetahuan itu sendiri.

4. Tinjauan Filosofis tentang Integrasi Ilmu-ilmu Agama Islam dan Ilmu-Ilmu

Umum

Pembicaraan tentang ilmu akan selalu hangat dan menarik untuk

diperbincangkan, karena ilmu akan selalu berkembang seiring dengan

perkembangan zaman. Ilmu tidak akan terhenti selama manusia masih mampu

berfikir untuk mencermati segala fenomena-fenomena yang terjadi, baik

fenomena dalam dirinya atau di luar dirinya.

Dalam pandangan Islam posisi ilmu itu menempati tingkat yang sangat

tinggi, karena itu tidaklah heran jika banyak nash baik Al-qur’an maupun As-

sunah yang menganjurkan kepada masnusia untuk menuntut ilmu, diantaranya

adalah firman Allah dalam surat Al-alaq yaitu

4

Page 6: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Bentuk serta ilmu keislaman terangkum dalam Syahadah “kesaksian” yang

menjadi dasar tauhid. Oleh karena itu hal yang terpenting dari berbagai ilmu

adalah ilmu tentang Tuhan, sedangkan ilmu tentang selain Tuhan merupakan

sarana untuk mencapai ilmu tentang Tuhan, karena segala sesuatu pasti akan

kembali kepadaNya

Dalam hal ini, Al-Ghazali membagi menjadi tiga bagian

Ilmu-ilmu yang terkutuk baik sedikit maupun banyak, ilmu ini tidak ada

manfaatnya baik didunia maupun di akhirat, seperti ilmu nujum, sihir, dan

ilmu ramalan.

Ilmu-ilmu yang terpuji baik sedikit maupun banyak, jenis ilmu ini dibagi

menjadi dua bagian, jenis ilmu ini dibagi menjadi dua, yaitu wajib ain dan

wajib kifayah

Yang termasuk kategori ilmu wajib ain untuk mempelajari ini mencakup

ilmu-ilmu agama dengan segala jenisnya sedangkan ilmu yang termasuk

fardhu kifayah mencakup ilmu keselamatan, kedokteran hitung dan lain-lain.

Ilmu-ilmu yang terpuji dalam kadar tertentu, atau sedikit, dan akan tercela

jika dipelajari secara mendalam karena akan menyebabkan kekacauan antara

keyakinan dan keraguan serta dapat pula membawa kekafiran, ilmu kategori

ini mencakup filsafat, ilmu ilahiyat, logika dan lain-lain.

Berbeda dengan Al-Ghazali, Ibnu arabi berpendapat bahwa ilmu terdiri

dari dari ilmu tentang Tuhan, ilmu tentang dunia yang akan datang, ilmu tentang

dunia ini, ilmu tentang penciptaan serta tentang pemeliharaan dunia, maka segala

urusan manusia akan selalu berada di tanganNya.

Dimanapun dia berada dan manusia pun sadar akan diri dan

perbuatannya. Ilmu adalah sifat Tuhan yang meliputi segala sesuatu, sehingga ia

merupakan karunia Tuhan yang paling besar. Sebagai karunia yang paling besar,

ilmu merupakan tuntutan disamping agama bagi manusia dalam mengabdikan

5

Page 7: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

dirinya sebagai khalifah di dunia ini dengan demikian manusia dituntut untuk

memaknai hukum-hukum Allah yang kemudian diambil manfaatnya untuk

membangun dunia ini. Namun begitu bahwa ilmu yang dijadikan pegangan tidak

bisa lepas begitu saja dari agama karena agama merupakan puncak dari

pencapaian sedangkan ilmu adalah alat atau jalan dari pencapaian tersebut.

Agama tidak mengadakan perubahan dan memang bukan alat pembaharuan

melainkan ilmu lah yang mengadakan perubahan dan dan menjadi alat

pembaharuan.

Disini tampak jelas bahwa tidak ada dikotomi antara agama dan ilmu.

Agama dan ilmu merupakan sutau kesauan yang tidak dapt berjalan sendiri-

sendiri karena ketika kita membiarkannya berjalan terpisah, hal itu merupakan

malapetaka bagi manusia itu sendiri. tentunya kita bisa membayangkan

bagaimana jika ilmu lepas dari agama, bagaimana jika cloning diterapkan pada

manusia, bagaimana jika peledakan nuklir dibenarkan dengan alasan uji coba,

walaupun hal itu akan semakin memajukan ilmu pengetahuan, padahal kita tahu

bahwa hal itu jelas melanggar nilai-nilai kemanusiaan yang tentunya selalu dijaga

oleh agama manapun. Sejarah membuktikan bahwa pemisahan ilmu pengetahuan

(sains) dari agama (keimanan) telah menyebabkan kerusakan yang tidak bisa

diperbaiki. Keimanan mesti dikenali lewat sains, keimanan bisa tetap aman dan

terhindar dari tahayul melalui sains, keimanan tanpa sains akan mengakibatkan

fanatisme dalam kemandekan.

Dari uraian diatas maka perlu dibuak lebar-lebar segala usaha untuk

mengadakan integrasi ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, karena hal ini akan

memberikan peluang bagi berkembangnya ilmu pengetahuan yang tidak lepas dari

nilai-niali religious, ramah lingkungan dan memperhatikan aspek-aspek sosial di

masyarakat.

IV. KESIMPULAN

1. Ilmu-ilmu agama islam, merupakan ilmu-ilmu yang diperoleh dari nabi-nabi dan

tidak hadir melalui akal, seperti aritmatika; atau melalui riset, seperti ilmu

kedokteran; atau melalui pendengaran seperti ilmu bahasa.

6

Page 8: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

Sedangkan ilmu umum atau yang disebut dengan ilmu intelektual (al-ulum al-

aqliyah) adalah berbagai ilmu yang dicapai atau diperoleh melalui intelek manusia

semata.

2. Latar belakang adanya integrasi ilmu agama dan ilmu umum adalah karena

adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum yang mana hal ini

menimbulkan dampak negative lemajuan bagi agama Islam.

3. Tinjauan Normatif Teologis tentang Integrasi Ilmu Agama Islam dengan Ilmu

Umum menyatakan bahwa hakikatnya semua ilmu itu adalah milik Allah tidak

ada perbedaan ilmu agama dan ilmu umum yang membedakannya hanya sebuah

istilah dan nama.

4. Tinjauan Filosofis tentang Integrasi Ilmu agama Islam dan ilmu umum

Menyatakan bahwa ilmu yang sesungguhnya adalah ilmu tentang Tuhan,

sedangkan ilmu tentang selain Tuhan merupakan sarana untuk mencapai ilmu

tentang Tuhan, karena segala sesuatu pasti akan kembali kepadaNya

V. PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat dan

menambah ilmu bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya. Kami yakin makalah ini jauh dari kesempurnaan,

oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan.

Segala kesempurnaan dan kebenaran hanyalah milik Allah dan kami

selaku pemakalah mohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan.

DAFTAR PUSTAKA

7

Page 9: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

Nata Abudin, dkk 2003, Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

8

Page 10: 2-Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum

REVISI

Makalah kel ini sudah bagus hanya beberapa salah tulis,...saya tandai warna merah...ada yang

kurang huruf, tidak baku..dan istilah asing yang sebaiknya diketik miring (Italic)

9