2. identifikasi dan analisa data 2.1. studi literatur 2.1 ... · istilah pasar mengandung...
TRANSCRIPT
9 Universitas Kristen Petra
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1. Studi Literatur
Dalam melakukan perancangan dan penelitian ini, penulis menggunakan
beberapa teori yang dapat menjadi acuan dan landasan perancangan yang akan
digunakan dalam melakukan perancangan ini antara lain, yaitu :
2.1.1. Pemanasan Global
Pada tahun 2006, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO)
mengeluarkan laporan “Livestock’s Long Shadow” dengan kesimpulan bahwa
sektor peternakan merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global.
Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar 18%, lebih besar
dari sumbangan sektor transportasi di dunia yang menyumbang sekitar 13,1%.
Selain itu, sektor peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali lebih
kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun), dan 65% nitro oksida (296
kali lebih kuat daripada CO2).
Hasil penelitian PBB Tahun 2006 menyebutkan bahwa 18% Emisi Gas
Rumah Kaca dihasilkan dari aktifitas pemeliharaan ayam, sapi, babi, dan hewan-
hewan lainnya. Disisi lain, asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor hanya
menyumbang 13% emisi gas rumah kaca. Ternyata penyumbang Emisi Gas
Rumah Kaca terbesar bukan berasal dari asap kendaraan, tetapi berasal dari
daging.
Alasan peternakan sebagai salah satu penyebab Pemanasan Global :
Dari The New York Times, didapatkan beberapa fakta-fakta penting yang
mendukung bahwa betapa parahnya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
peternakan :
a. Pemeliharaan hewan ternak memerlukan energi listrik untuk lampu-lampu
dan peralatan pendukung peternakan, mulai dari penghangat ruangan, mesin
pemotong. Salah satu inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin-mesin
pendingin untuk penyimpanan daging. Baik yang ada di peternakan maupun
yang ada di titik-titik perhentian (distributor, pengecer, rumah makan, pasar,
dll) sebelum daging tersebut tiba di rumah/piring makan.
10 Universitas Kristen Petra
b. Transportasi yang digunakan, baik untuk mengangkut ternak, makanan
ternak, sampai dengan elemen pendukung peternakan lainnya (obat-obatan
dll) menghasilkan emisi karbon yang signifikan.
c. Peternakan menyedot begitu banyak sumber daya pendukung lainnya, mulai
dari pakan ternak hingga obat-obatan dan hormon untuk mempercepat
pertumbuhan. Mungkin sepintas terlihat seperti pendukung pertumbuhan
ekonomi.
d. Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan
peternakan, begitu banyak hutan hujan yang dikorbankan. Hal ini masih
diperparah lagi dengan banyaknya hutan yang juga dirusak untuk menanam
pakan ternak tersebut (gandum, rumput, dll). Padahal akan jauh lebih efisien
bila tanaman tersebut diberikan langsung kepada manusia.
e. Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan.
Sapi secara alamiah akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama
proses mencerna makanan (kita mengenalinya sebagai bersendawa—
glegekan menurut orang jawa). Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca
yang 23 kali lebih buruk dari CO2. Dan miliaran hewan-hewan ternak di
seluruh dunia setiap harinya melakukan proses ini yang pada akhirnya
menjadi polutan gas rumah kaca yang signifikan. Tidak kurang dari 100
milliar ton metana dihasilkan sektor peternakan setiap tahunnya.
Berdasarkan fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa
daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%).
Ini bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia.
Karena ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida,
65% nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga
memerlukan banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap
konsumsi. Untuk memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi
karbondioksida 36,4 kilo.(FAO, 2006)
11 Universitas Kristen Petra
2.1.2. Pemasaran
Istilah pasar mengandung pengertian yang beraneka-ragam. Ada yang
mendefinisikannya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, barang
atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan.
Selain itu ada pula definisi yang menyatakan bahwa pasar adalah permintaan yang
dibuat oleh sekelompok pembeli potensial terhadap suatu barang atau jasa.
(Strategi Pemasaran, 1997 p. 59)
Ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah pembeli yang berada dalam pasar
tersebut. Pembelian potensial memiliki tiga karakteristik pokok yaitu mempunyai
minat, penghasilan, dan akses. Berdasarkan ketiga karakteristik ini, ada lima level
definisi pasar, yaitu :
a. Pasar potensial (potential market), yaitu sekumpulan konsumen yang
memiliki tingkat minat tertentu terhadap penawaran pasar tertentu. Misalnya,
semua orang yang menyatakan berminat untuk membeli sebuah sepeda
motor.
b. Pasar yang tersedia (Available market), yaitu sekumpulan konsumen yang
memiliki minat, penghasilan, dan akses pada penawaran pasar tertentu.
Dalam pasar yang tersedia, konsumen juga memiliki kemampuan (daya beli)
untuk membeli motor tersebut memang tersedia diwilayah konsumen tersebut
berada
c. Pasar yang tersedia yang memenuhi syarat (qualified available market), yaitu
sekumpulan konsumen yang memiliki minat, penghasilan, akses, dan
kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu. Misalnya pemerintah melarang
penjualan sepeda motor kepada orang yang belum berusia 17 tahun. Dengan
demikian, meskipun ada konsumen yang memiliki minat, daya beli, dan akses
pasar, tetapi belum berusia 17 tahun, maka ia bukanlah pasar tersedia yang
memenuhi syarat
d. Pasar yang dilayani (served market atau target market), yaitu bagian dari
qualified available market yang ingin dimasuki perusahaan. Misalnya,
produsen sepeda motor memutuskan untuk memusatkan perhatian pemasaran
dan distribusinya di pulau jawa, maka pulau jawa menjadi pasar yang
dilayani.
12 Universitas Kristen Petra
e. Pasar penetrasi (penetrated market), yaitu sekumpulan konsumen yang benar
benar telah membeli produk. Jadi, yang termasuk dalam pasar penetrasi
adalah mere yang sungguh sungguh telah membeli sepeda motor produsen
tersebut.
2.1.3. Segmentasi, Targeting, Positioning (STP)
Setiap perusahaan memiliki tiga kemungkinan pandangan terhadap strategi
pemasaran dalam melayani pasarnya, yaitu :
a. Mass Marketing (Undifferentiated Marketing)
Strategi ini sering disebut pula strategi agregasi pasar atau pemasaran tidak
terdiferensiasi. Strategi ini didasarkan pada filosofi mass market, yang
menganggap suatu pasar sebagai suatu satu pasar besar dengan kebutuhan
yang serupa tanpa ada segmen-segmen individual.
b. Product-Variety Marketing (Differentiated Marketing)
Perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, misalnya kualitas, ukuran, model, warna,
atau ciri-cirinya. Strategi ini lebih menekankan penyediaan berbagai macam
produk kepada pembeli daripada usaha menarik berbagai segmen pasar yang
berbeda.
c. Target Marketing
Perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian memilih satu atau lebih
segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, serta
mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus
untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut.
Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu
Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran, dan Positioning. Ketiga langkah ini sering
disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Langkah pertama adalah
segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang
terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran
tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yakni tindakan
memilih satu atau lebih segmen pasar yang dimasukki/dilayani. Langkah ketiga
13 Universitas Kristen Petra
adalah positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat
pokok yang istimewa dari produk didalam pasar.
a. Segmentasi Pasar :
Mengidentifikasi variabel segmentasi dan segmentasi pasar.
Mengembangkan bentuk segmen yang menguntungkan
b. Penentuan Pasar Sasaran :
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
Memilih segmen-segmen sasaran
c. Positioning :
Mengidentifikasi konsep positioning yang memungkinkan bagi masing-
masing segmen sasaran.
Memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning
yang dipilih.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan
suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana
masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek.
Pemasar memandang suatu pasar tertentu terdiri dari banyak bagian yang lebih
kecil yang masing-masing bagian memiliki karakteristik tertentu yang sama
(dalam bagian tersebut). Berdasarkan segmentasi tersebut, kemudian perusaan
berusaha untuk mengembangkan program-program pemasaran yang terpisah
(umumnya dengan produk yang berbeda) untuk memenuhi kebutuhan khas
masing-masing segmen. Proses segmentasi terdiri atas beberapa langkah. Dengan
cara ini perusahaan mampu menyediakan produk dan bauran pemasaran yang
lebih sesuai untuk bagian yang relatif homogen dari pasar keseluruhan. Oleh
karena itu, segmentasi pasar dapat menghasilkan kesesuaian yang lebih baik
antara apa yang ditawarkan perusahaan dan apa yang diharapkan perusahaan.
2.1.4. Marketing Mix
Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk
menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix)
merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat,
14 Universitas Kristen Petra
dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkan di pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P”
yaitu:
a. Produk (product) : kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, gesain. fitur, nama merek,
dan kemasan.
b. Harga (price) : adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode
pembayaran, dan persyaratan kredit
c. Tempat (place) : kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan,
transportasi dan logistik
d. Promosi (promotion) : berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk
dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi
penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen
bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang
untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi
konsumen.
2.1.5. Promosi
Promosi adalah istilah yang telah diasumsikan banyak makna selama
bertahun-tahun. konotasi aslinya dalam latin adalah untuk bergerak maju. Baru-
baru ini, bagaimanapun, artinya telah menyempit untuk merujuk pada komunikasi
yang dilakukan untuk membujuk orang lain untuk menerima ide-ide, konsep, atau
hal-hal. strategi jangka panjang, di sisi lain, mengacu pada perencanaan dan
penyesuaian upaya untuk mencapai tujuan tertentu. subyek strategi promosi, oleh
karena itu, perencanaan dan pelaksanaan komunikasi persuasif dengan pelanggan
atau calon pelanggan dari perusahaan bisnis.
15 Universitas Kristen Petra
Lebih khusus, strategi promosi adalah dikendalikan, program terpadu metode
komunikasi dan bahan yang dirancang untuk menyajikan sebuah perusahaan dan
produk-produknya menjelang akhir memfasilitasi penjualan dan dengan demikian
berkontribusi terhadap kinerja laba jangka panjang. alat yang tersedia untuk tujuan
ini meliputi:
a. Iklan bentuk dibayar presentasi nonpersonal ide, barang, atau jasa oleh
sponsor yang teridentifikasi dengan menggunakan dominan terbuat dari
media komunikasi masss.
b. Personal selling proses membantu dan membujuk prospek untuk membeli
suatu barang atau jasa atau untuk bertindak atas ide melalui penggunaan
orang ke orang komunikasi.
c. Selling dukungan oleh reseller di saluran distribusi-bentuk upaya yang
dilakukan oleh perantara grosir atau eceran dengan maksud membujuk calon
pelanggan untuk bertindak positif pada barang atau jasa yang ditawarkan oleh
produsen atau penjual lainnya
d. Publisitas bentuk nonpaid berita yang signifikan secara komersial atau
komentar editorial tentang ide-ide, produk, atau lembaga. di samping itu, di
bawah judul iklan termasuk berbagai insentif untuk tindakan pembeli
langsung seperti kupon, premium, dan penurunan harga. promosi salaes
istilah kadang-kadang digunakan untuk tujuan ini tetapi tidak dimanfaatkan
di sini.
Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran :
a. Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan
dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini,
komunikatornya adalah produsen/perusahaan, sedangkan komunikannya
adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat
umum ( yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchaser, dan
user ).
b. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu :
16 Universitas Kristen Petra
Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim.
Pesan, yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non verbal) dari
suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.
Media, yaitu pembawa pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi
pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal. Media personal
dapat dipilih dari tenaga penaganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli
profesional, atau dari masyarakat umum. Media non-personal meliputi media
massa, kondisi lingkungan ataupun peristiwa tertentu.
Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.
Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon
yang dikirim kembali oleh penerima.
Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran
proses komunikasi. Paling tidak ada lima amcam gangguan yang biasanya
menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, masalah
semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik.
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun
pengiriman respon (dari penerima ke pengirim) akan memerlukan dua
kegiatan, yaitu encoding (fungsi pengirim) dan decoding (fungsi penerima).
Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik
menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga
pesan yang diterima dapat dipahami.
2.1.6. Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaa dan bauran
pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Menginformasikan (informing), dapat berupa :
Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,
Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,
Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,
17 Universitas Kristen Petra
Menjelaskan cara kerja suatu produk,
Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan,
Meluruskan kesan yang keliru,
Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,
Membangun citra perusahaan.
b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk :
Membentuk pilihan merek,
Mengalihkan pilihan ke merek tertentu,
Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,
Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,
Mendorong pembeli untyuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).
c. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas :
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat.
Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan.
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.1.7. Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Sehingga
dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang
dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan
tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan
untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan
dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya,
perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut
melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut Kotler (1997): “Positioning is the act of designing the company’s
offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah
18 Universitas Kristen Petra
menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah
suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan
pesaingnya.
Sedangkan menurut Cravens (1991), keputusan pemilihan target pasar
merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam
menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning. Oleh karena itu,
strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi
pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari
definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran
atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu
celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap
produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
2.1.8. Peran positioning dalam strategi pemasaran
Menurut Craven (1991:270) positioning memegang peran yang sangat besar
dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing
dalam suatu analisis internal perusahaan (total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan
barang, media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang
pertempuran. Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang
over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi
yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan
sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran
prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’ tidak lagi sekadar
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain, tetapi
memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan
hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki
tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
19 Universitas Kristen Petra
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng
terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring,
menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran
konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk
merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi.
Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku
mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang
berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih
adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning
merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang
tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.
2.1.9. Strategi Pemilihan media
Bertujuan untuk memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam
rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan
membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan
media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran.
Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruang,
iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas, dan jenis distribusi,
anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu
sendiri. Selain itu pemilihan media juga tergantung pada tujuan pengiklanan, yang
merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklanan.
Pemilihan media memerlukan dua keputusan, yaitu media apa yang akan
digunakan, dan sarana media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat
digunakan untuk menentukan pemilihan media.
a. Cost-Per-Thousand Contacts Comparison
Dalam metode ini, pemilihan media dilakukan berdasarkan jumlah penerima
pesan yang terjadi tanpa memperhatikan kualitas penerimanya. Metode ini sangat
populer, karena sederhana dan mudah diterapkan. Meskipun demikian,
penggunaan metode ini bisa menyesatkan jika pengiklan memandang kontak sama
dengan eksposur. Eksposur adalah peluang individu menangkap pesan iklan dari
20 Universitas Kristen Petra
media tertentu. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas eksposur sama-sama penting
bagi pengiklan, yang keduanya diukur melalui :
Jangkauan (reach,) yaitu jumlah individu yang menerima eksposur dari
media tertentu minimal sekali dalam periode waktu tertentu.
Kekerapan (frequency), yaitu berapa kali individu menerima tayangan atau
pesan selama periode waktu tertentu.
Dampak (impact), yaitu menilai kualitatif tayangan pada media tertentu.
Misalnya iklan kosmetik lebih banyak faedahnya bila ditempatkan pada majalah
wanita daripada dimajalah bisnis.
Ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan dalam metode ini, pertama
metode ini tidak memeprhitungkan kualitas khalayak, misalnya iklan kosmetik
yang dibaca 1.000 wanita disebuah tabloid, maka nilainya akan berbeda jika
dibaca 1.000 pria. Kedua, metode ini tidak memperhitungkan kekuatan dampak
media terhadap audiensi. Misalnya pembaca majalah remaja lebih berpeluang
melihat iklan lebih banyak daripada pembaca majalah ilmiah. Dan ketiga, metode
ini tidak memperhitungkan kualitas editorial media yang digunakan.
b. Matching of Audience and Media Characteristics
Pendekatan lainnya untuk memilih media adalah dengan menentukan target
khalayak lalu membandingkan karakteristiknya dengan karakteristik berbagai
media prosedurnya adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan data-data rinci tentang pelanggan.
Mempelajari cakupan suatu media.
Membandingkan kedua informasi diatas. Hasilnya baru merupakan pemilihan
media pendahuluan, karena hanya didasari aspek cakupan.
Mengkaji pemilihan media pendahuluan itu dari aspek lainnya seperti aspek
kebiasaan target khalayak terhadap media, jenis produk, bentuk pesan, dan biaya
penggunaan media.
Anggaran iklan dialokasikan ke media-media yang dipilih, termasuk sarana
media masing-masing. Sarana media yang dipilih harus memperhitungkan aspek-
aspek berikut :
- Tiras atau sirkulasi, yaitu banyaknya unit fisik penyampai iklan.
- Khalayak, yaitu jumlah orang atau individu yang dapat dirangkul suatu
21 Universitas Kristen Petra
sarana media.
- Khalayak efektif, yaitu sejmlah individu yang benar-benar menjadi sasaran
sarana media tersebut.
- Effective-ad-exposed audience, yaitu bagian dari khalayak efektif yang
mempertahankan iklan disarana media tersebut.
2.1.10. Sosial media
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang
mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis
web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Instagram, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat
dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun
ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya,
bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah
mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di
negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial
juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
22 Universitas Kristen Petra
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model content lainnya.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.
2.1.11. Peran dan Fungsi Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses
oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi
bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan
merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media
sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi
perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan
TV, brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional,
antara lain :
Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat
tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial
23 Universitas Kristen Petra
sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat
mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi
dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan
sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan
dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan
hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan
biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis.
Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk
setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan
pesan ke lebih banyak pengguna.
2.1.12. Alternatif Media
Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media lini
atas (ATL) yang terdiri atas : cetak, media elektronik, media luar ruang, media lini
bawah (BTL), media lini tengah (TTL).
a. Media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan
sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih.
Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan
displaym suplemen, pariwara, dan iklan layanan masyarakat. Jenis media
cetak terdiri atas :
Surat kabar
Keunggulannya :
Cakupan pasarnya luas dan bisa dalam lingkup nasional, regional, maupun
lokal, fleksibel, tepat waktu, diterima luas, sangat terpercaya, merupakan
referensi yang bisa dibawa-bawa, memuat hal-hal yang aktual.
Majalah
Keunggulannya :
24 Universitas Kristen Petra
Menjangkau segmen pasar tertentu yang spesifik secara demografis dan
geografis, terpercaya, mampu mengangkat produk yang diiklankan sejajar
dengan persepsi khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan,
kualitas reproduksi sangat bagus, masa edar sangat panjang dan biasanya
dapat dikoleksi, pembaca ganda banyak, kualitas visual sangat bagus karena
dicetak dikertas yang bermutu tinggi.
b. Media elektronik, yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa
digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk iklan dalam media
elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipan, iklan layanan
masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain.
Televisi
Keunggulannya meliputi :
Formatnya sangat fleksibel, jangkauan luas, prestisius, sangat menarik
perhatian, kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak.
Kelemahan dari penggunaan media televisi :
Sangat mahal, penayangan terlalu cepat, khalayak tidak selektif.
Radio
Keunggulannya antara lain :
Merupakan media yang bersifat massal, memiliki khalayak yang
terspesialisasi secara geografis dan demografis, pembuatan iklan untuk radio
relatif murah, dapat mendukung kampanye iklan dimedia lain, fleksibel
Kelemahan media radio antara lain :
Hanya menyajikan suara, iklan diradio biasanya disuarakan dengan cepat,
banyaknya stasiun radio disuatu wilayah menyebabkan pengiklan sering
tumpang tindih dalam menjangkau pasar.
c. Media luar ruang, yaitu media iklan yang dipasaang dibagian tempat-tempat
terbuka seperti dipinggir jalan. Di pusat keramaian, atau tempat khusus
lainnya, seperti didalam bis kota, gedung, pagar, tembok, dan sebagainya.
Contoh media luar ruang antara lain billboard, baleho, poster, spanduk,
umbul-umbul, transit, balon raksasa, dan lain-lain.
25 Universitas Kristen Petra
Keunggulan media luar ruang antara lain :
Murah, sangat mencolok karena ukurannya, penampilannya menarik,
fleksibel, menayangkan pesan iklan yang sama berkali-kali, memiliki
kesinambungan atau kontinuitas yang baik.
Kelemahan media luar ruang antara lain :
Kreativitas terbatas, masyarakat tidak selektif, hanya efektif bila khalayak
sedang melewati lokasi pemasangan media.
d. Media lini bawah (BTL), yaitu media minor yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya, ada empat macam media yang digunakan
dalam media lini bawah (Khasali, 1992) yaitu : pameran, direct mail, point of
purchase, merchandising schemes, dan kalender.
Pameran
Umumnya pameran terdiri atas 2 jenis, yaitu pameran sambil berdagang dan
pameran tanpa berdagang.
Direct Mail
Merupakan segala bentuk periklanan yang digunakan untuk menjual barang
secara langsung kepada konsumen, baik melalui surat, kupon, yang
disebarkan diberbagai media cetak, maupun melalui telepon.
Point of Purchase
Merupakan display yang mendukung penjualan, dengan tujuan memberikan
informasi, mengingatkan, membujuk konsumen untuk membeli secara
langsung, dan menjajakan produk.
Merchandising Schemes
Merchandising schemes berguna untuk mempertahakan pembelian lewat
celah-celah yang dilupakan. Misalnya kepada konsumen yang berbelanja
diberika hadiah ekstra, potongan harga yang dicetak apda kemasan, premium
offers, dan kupon hadiah dapat segera langsung ditukarkan.
Kalender
Kalender merupakan salah satu media lini bawah yang sangat populer.
Karena kalender memiliki fungsi lain yakni dapat sebagai pengingat tanggal.
Bentuk yang sering dijumpai antara lain kalender dompet, kalender meja,
26 Universitas Kristen Petra
kalender buku, kalender dinding, kalender perdangangan, dan kalender
harian.
e. Trough The Line (TTL), yaitu media yang lahir untuk meluruhkan
pembedaan dan penajaman antara ATL dan BTL. Munculnya istilah TTL
menandai hadirnya era baru yang meniadakan pembedaan antara media lini
atas dengan media lini bawah. TTL terbentuk dari sebuah consumer insight
dan Poin of Contact.
2.2. Identifikasi Data Perusahaan
2.2.1. Nama Perusahaan
O’jamur Urban Farming & Restoran Peduli Bumi (O’jamur) adalah sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang restoran. Berdiri pada tanggal 26 Juli 2016.
Restoran berlokasi di Jalan Bridjen Katamso 270, Waru 69051 – Sidoarjo.
Restoran dibuka dari pukul 09.30 pagi – 09.30 malam.
Restoran tersebut memiliki konsep yang berbeda dibanding restoran-restoran
lain yang berada dikota Surabaya. Segala macam jenis masakan yang tersedia
diolah tanpa menggunakan bahan pengawet serta tidak menggunakan bahan
olahan yang terbuat dari daging hewan. Sehingga sangat cocok bagi masyarakat
yang ingin merasakan hidangan yang menyehatkan tubuh.
Gambar 2.1. Logo O’Jamur
27 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2. Taman O’jamur
2.2.2. Pengelola Perusahaan
Saat ini O’jamur telah memiliki karyawan berjumlah 21 orang. Pak Hendro
Adi merupakan sebagai pemilik dari usaha tersebut. Untuk operasional perusahan
ditangani oleh adik beliau, Ibu Septi yang merupakan wakil dari pemilik usaha
O’jamur. Terdapat 1 supervisor yang bertugas untuk mengurus segala macam
aktivitas baik dari internal maupun eksternal O’jamur serta mengurus 2 cabang
O’jamur yang terletak di Sekolah Santo Louis 2 Surabaya dan daerah Citraland
Surabaya. Untuk bagian dapur, O’jamur memiliki 1 kepala koki bernama Bapak
Munir serta 4 koki lain yang bertugas untuk membantu proses memasak makanan.
Untuk bagian proses persiapan memasak disediakan 5 tahok yang membantu
selama didapur. Pada bagian utama restoran yakni ruang makan terdapat 6 waiter
yang bekerja secara bergantian untuk melayani konsumen dan juga 3 kurir yang
bertugas untuk mengantar pesanan delivery.
2.2.3. Produk-produk yang dipasarkan
Produk yang dijual oleh O’jamur adalah segala macam masakan. Berbagai
macam menu diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan citarasa
makanan yang sama dengan makanan yang menggunakan bahan pengawet
maupun daging hewan. Mengingat O’jamur tidak menggunakan daging hewan
dalam memproses segala jenis menunya, dengan menggunakan tepung serta
berbagai jenis jamur, diolah sedemikian rupa agar cita rasa serta teksturnya
menyerupai sebuah daging hewan. Sehingga semua masakan yang tersedia
28 Universitas Kristen Petra
walaupun tidak mengandung daging hewan kita dapat merasakan sensasi
memakan seperti layaknya memakan makanan pada umumnya.
2.2.4. Potensi Perusahaan
O’jamur memiliki nilai lebih karena memiliki konsep berbeda dari restoran
pada umumnya. Bentuk bangunan dari O’jamur pun mendekatkan pengunjung
dengan lingkungan alam. Hal tersebut merupakan salah satu potensi yang berbeda
dari restoran lainnya. Terlebih tidak banyak restoran diktoa Surabaya yang
menyediakan berbagai masakan sehat tanpa menggunakan pengawet serta daging
hewan. Di awal pembukaan O’jamur jumlah pengunjung cukup tinggi namun
seiring berjalannya waktu jumlah pengunjung semakin mengalami penurunan.
Kebanyakan restoran yang berada di Surabaya lebih menawarkan jenis makanan
terbaru yang mengikuti jaman. Sehingga diperlukan rencana mempromosikan visi
dan misi O’jamur sehingga permintaan dari masyarakat mengenai masakan sehat
pun dapat meningkat.
2.2.5. Lokasi Perusahaan ( Denah Lokasi )
Gambar 2.3. Peta lokasi O’jamur
29 Universitas Kristen Petra
2.2.6. Data Visual
Gambar 2.4. Gerbang masuk O’jamur
Gambar 2.5. Bagian Dapur O’Jamur
Gambar 2.6. Pondok Lesehan O’Jamur
30 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.7. Kebun sayuran O’Jamur
Gambar 2.8. Pondok makan 1 bagi pengunjung O’Jamur
2.3. Data Produk
O’jamur menghidangkan berbagai macam masakan dengan bahan-bahan
yang telah diolah dengan baik. Dimulai dengan makanan ringan hingga makanan
berat dapat dihidangkan di O’jamur. Sebagian besar makanan tersebut diolah
dengan menggunakan bahan dasar jamur dan tepung. Masyarakat dimanjakan
dengan berbagai masakan serta pemandangan alam yang indah ketika makan
didalam restoran O’jamur. Terdapat 115 menu masakan dalam O’jamur. Menu
yang ditawarkan dimulai dari Indonesian food, chinese food, hingga western food
2.3.1. Nama Brand
O’jamur Urban Farming & Restoran Peduli Bumi
31 Universitas Kristen Petra
2.3.2. Spesifikasi Produk
Setiap menu makanan yang dijual O’jamur memiliki harga yang berbeda-
beda. Makanan yang ditawarkan pun dimulai dari masakan indonesia, masakan
barat, hingga masakan china. Berikut Macam-macam menu masakan O’Jamur :
Gambar 2.9. Menu masakan O’Jamur
Gambar 2.10. Menu masakan O’Jamur
2.3.3. Harga Produk
Harga tiap menu yang ada di O’jamur berbeda-beda. Hal tersebut
dikarenakan komposisi bahan yang diberikan disetiap masakan tersebut. Untuk
makanan ringan seperti kue, harga untuk setiap makanan berkisar Rp 19.000 –Rp
24.000. Untuk makanan berat berkisar Rp 20.000 – Rp 32.000. Untuk minuman
berkisar Rp 3.000,- hingga Rp 12.000,- . Berikut daftar perincian harga menu
makanan yang ada di O’Jamur :
32 Universitas Kristen Petra
NO. Nama Makanan Harga
1. Jamur Tiram Bulgogi Rp 27.000,-
2. Mie Kangkung Jamur Rp 29.000,-
3. Nasi Goreng Hioka Orak-Arik Rp 28.000,-
4. Ayam Jeruk Rp 28.000,-
5. Inoki Cocok Kawasaki Rp 28.000,-
6. Jamur Suwir Maharaja Rp 26.000,-
7. Mini Soles Rp 24.000,-
8. Lumpia Basa Rp 23.000,-
9. Siomay Goreng / Kuah Rp 25.000,-
10. Tahu Yong Rp 26.000,-
11. Pangsit Goreng / Kuah Rp 22.000,-
12. Kuotiek (5buah) Rp 26.000,-
13. Ayam Panggang Rp 29.000,-
14. Nasi Goreng Cumi Korea Rp 27.000,-
15. Mie Baso Komplit Rp 27.000,-
16. Kikil Lontong Rp 27.000,-
17. Hiwan Isi Rp 30.000,-
18. Mie Tumcap Rp 27.000,-
19. Soun Jamur Kuping Rp 28.000,-
20. Mie Goreng Hitam Manis Rp 29.000,-
21. Mie Kuah Rp 27.000,-
22. Ayam BBQ Jepang Rp 28.000,-
23. Kwetiau Siram Rp 27.000,-
24. Kwetiau Goreng Rp 27.000,-
25. Mie Goreng Rp 27.000,-
26. Tamie Capjay Rp 29.000,-
27. Mie Kluntung Rp 28.000,-
28. Mie Kwek-kwek panggang Rp 28.000,-
29. Mie Ayam Bledhek Rp 28.000,-
33 Universitas Kristen Petra
30. Kwetiau asam manis Pedas Rp 28.000,-
31. Kwetiau Tomyam Rp 28.000,-
32. Mie Gajah Mada Rp 26.000,-
33. Capjay Rp 26.000,-
34. Ayam Kungpao Rp 26.000,-
35. Nasi CapJay Rp 31.000,-
36. Nasi Kwek-kwek Madura Rp 27.000,-
37. Nasi Goreng Mercon Rp 26.000,-
38. Jamur Tiram Lemon Serai Rp 27.000,-
39. Tahu Mapo Jamur Rp 22.000,-
40. Buncis Saus Rp 22.000,-
41. Buncis Tahu Tausi Rp 22.000,-
42. Buncis Tahu Lada Hitam Rp 22.000,-
43. Kailan Saus Jamur Rp 22.000,-
44. Nasi Bulgogi Rp 28.000,-
45. Nasi Goreng Kwek-kwek panggang Rp 28.000,-
46. Nasi Goreng Tomyam Rp 28.000,-
47. Nasi Goreng Hongkong Rp 28.000,-
48. Nasi Goreng Jawa Rp 26.000,-
49. Nasi Krawu Rp 22.000,-
50. Kangkung Jamur Balacan Rp 22.000,-
51. Pizza Milano Rp 19.000,-
52. Sup Degan Thailand Rp 32.000,-
53. Nasi Timbel Ayam Barbeque Rp 30.000,-
54. Jamur Tiram Sereal daun Kare Rp 27.000,-
55. Kakap Asam Manis Rp 28.000,-
56. Sate Ponorogo Rp 25.000,-
57. Mie Jamur Iga Penyet Rp 28.000,-
58. Nasi Goreng Komplit Rp 30.000,-
59. Rendang Rp 26.000,-
60. Udang Asam Manis Rp 30.000,-
34 Universitas Kristen Petra
61. Empal Jamur Rp 26.000,-
62. Jamur Kuping Crispy Rp 21.000,-
63. Konjac Saus Ninja Rp 26.000,-
64. Tahu Inoki Nagasaki Rp 26.000,-
65. Steak Hongkong Rp 29.000,-
66. Steak Australia Rp 31.000,-
67. Steak Jamur Hotplate Rp 32.000,-
68. Steak Blackpepper Hotplate Rp 32.000,-
69. Sup Jamur Salju Rp 25.000,-
70. Soto Lamongan Rp 25.000,-
71. Mie Korea Rp 27.000,-
72. Rawon Rp 25.000,-
73. Sup Macaroni Rp 19.000,-
74. Sup Sehat Rp 25.000,-
75. Sup Tomyam Rp 25.000,-
76. Lohancay Rp 28.000,-
77. Soto Betawi Rp 28.000,-
78. Sup Jamur Baguette Rp 25.000,-
79. Sup Jamur Asparagus Rp 22.000,-
80. Pepes Alur (2biji) Rp 22.000,-
81. Pepes Kolkol Pencit Rp 22.000,-
82. Ayam Kalasan Rp 27.000,-
83. Sate Ondomohen Rp 31.000,-
84. Sapo Tahu RP 28.000,-
85. Batagor Rp 28.000,-
86. Mie Keriting Rp 16.000,-
87. Jamur Kancing Krispy Rp 19.000,-
88. Ayam Mente Rp 19.000,-
89. Sarden Rica-rica Rp 26.000,-
90. Burger Ayam Rp 24.000,-
91. Sate Jamur Tiram Bumbu Kacang Rp 27.000,-
35 Universitas Kristen Petra
92. Kotok Iwakpe Rp 32.000,-
93. Sallad Rusia Rp 25.000,-
94. Kolestrol Free Chicken (KFC) Rp 28.000,-
95. Ayam Goreng Jawa Rp 28.000,-
96. Bulgogi Rp 29.000,-
97. Sate Bali Rp 30.000,-
98. Sate Jamur Tiram Bumbu Rujak Rp 28.000,-
99. Sup Asam Pedas Rp 28.000,-
100. Jamur Crispy Rp 23.000,-
101. Jamur Hioko Saus Thai Rp 26.000,-
102. Nasi Ayam BBQ Keraton Rp 26.000,-
103. Tempe Asam Manis Rp 18.000,-
104. Jamur Hiosoka Saus Jeruk Rp 28.000,-
105. Krengsengan Patin Rp 26.000,-
106. Sate Daging Rp 27.000,-
107. Spagetthi Rp 28.000,-
108. Jamur Tiram Mercon Rp 24.000,-
109. Jamur Mente Rp 27.000,-
110. Ayam Kretek (pedas) Rp 29.000,-
111. Jamur Tiram mayonaise Lemon Rp 25.000,-
112. Cumi Crispy Rp 19.000,-
113. Ayam BBQ Manado Rp 25.000,-
114. Jamur Kubilai Rp 27.000,-
115. Jamur Tiram Saus Jeruk Rp 28.000,-
Tabel 2.1. Daftar harga menu makanan O’Jamur
Daftar Minuman Harga
Air / Air Es Rp 3000.-
The hangat / Es The Rp 7000,-
The Manis / Es The Manis Rp 8000,-
36 Universitas Kristen Petra
Es Sirup Rp 8000,-
Es Batu Rp 3000,-
Gula Cair Rp 2000,-
Es Rosella Rp 12.000,-
Es Degan Rp 13.000,-
Es Cincau Rp 12.000,-
Jus Mangga Segar Rp 11.000,-
Jerus Nipis / Es Jeruk Nipis Rp 12.000,-
Jeruk Manis / Es Jeruk Manis Rp 12.000,-
Coklat Rp 12.000,-
Sirop Rp 12.000,-
Jahe Secong Rp 11.000,-
Wedang Rosella Rp 11.000,-
Es Soya Polos Rp 12.000,-
Tabel 2.2. Daftar harga menu minuman O’Jamur
2.3.4. Positioning dan USP produk
O’jamur memposisikan sebagai restoran yang peduli dengan lingkungan
alam. Oleh karena itu segala macam jenis masakan yang disajikan adalah
makanan-makanan yang terhindar dari proses kerusakkan alam tanpa
menggunakan daging hewan.
2.3.5. Konsumen O’Jamur
Mayoritas pengunjung yang datang berasal dari keluarga, orang vegetarian,
serta orang yang ingin menjaga gaya hidup sehat.
37 Universitas Kristen Petra
2.3.6. Data Visual Produk
Gambar 2.11. Salah satu produk masakan O’Jamur
Gambar 2.12. Helvi Expo Surabaya adalah salah satu event O’jamur
2.3.7. Kegiatan dan Media Promosi
O’jamur telah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
mengenalkan produk makanan kepada masyarakat. Pendekatan tersebut melalui
berbagai cara seperti : Membuka pameran makanan dalam berbagai event yang
diadakan di Mall. Pameran tersebut dimulai dengan pengenalan O’jamur sebagai
salah satu resto yang peduli dengan lingkungan, memberikan voucher makanan
kepada pengunjung yang hadir, hingga berbagi pengalaman antar pengunjung
yang datang ke stand O’Jamur. Untuk promosi. O’jamur juga berusaha
mendekatkan diri kepada warga sekitar Jalan Bridjen Katamso dengan membuat
38 Universitas Kristen Petra
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian warga terhadap lingkungan.
O’jamur telah mendapatkan perhatian dari stasiun televisi untuk diliput. Promosi
yang telah dilakukan secara internal yakni, membuat sosial media sebagai bentuk
pendekatan kepada masyarakat. Lokasi tempat makan O’Jamur saat ini telah
terbuka bagi sekolah-sekolah yang ingin mengajarkan muridnya untuk mencintai
lingkungan. Dengan berbagai pendekatan yang telah dilakukan tersebut, O’Jamur
berusaha untuk mengambil hati dari para konsumen khususnya yang berada dikota
Surabaya.
Gambar 2.13. Poster salah satu kegiatan dalam mempromosikan O’Jamur
Gambar 2.14. Promosi O’Jamur melalui sosial media facebook
39 Universitas Kristen Petra
2.4. Analisis Pemasaran
Analisis pemasaran adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk
mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pemasaran akan menyangkut lokasi
pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Strategi pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran
merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
2.4.1. Market Positioning
Memposisikan secara optimal mengenai apa yang dipromosikan kepada
target audiens yang dituju. Hal tersebut dilakukan agar apa yang dipromosikan
dapat lebih efektif diterima di masyarakat.
2.4.1.1. Market Share
Dalam sebulan omset keseluruhan dari pihak restoran O’Jamur ( baik pusat
beserta cabangnya ) Rp 100.000.000,-/Bulan. Omset tersebut belum sepenuhnya
pendapatan dari semua operasional restoran seperti penyewaan lokasi bilamana
ada pemesanan tempat, Kunjungan pariwisata, serta pendapatan dari event-event
lainnya.
2.4.1.2. Distribusi
Saat ini O’Jamur telah memiliki 2 cabang berbeda yang tersebar di Surabaya.
Cabang pertama berada di lingkungan sekolah St. Louis Surabaya, serta cabang
lainnya berada di perumahan Ciputra. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat
tidak perlu jauh-jauh untuk datang ke pusat restoran O’Jamur.
2.4.1.3. Konsumen
Target market dari O’Jamur adalah masyarakat yang ingin menjaga pola hidup
sehat serta mereka yang senantiasa peduli dengan lingkungan alam.
2.4.1.4. Citra Perusahaan
Citra O’Jamur saat ini adalah restoran bagi vegetarian dan restoran yang peduli
dengan lingkungan alam.
40 Universitas Kristen Petra
2.4.1.5. Konsentrasi Pasar
Untuk saat ini konsentrasi pasar O’Jamur hanya berada dikota Surabaya.
Untuk restoran utama yang berada di Jalan Bridjen Katamso berada di Surabaya
Selatan. Lalu untuk cabang daerah Perumahan Ciputra berusaha
mengkonsentrasikan pasarnya dibagian Surabaya Barat. Serta cabang terakhir
dipusatkan dalam lingkup sekolah Santo Louis 1 Surabaya.
2.4.2. Analisis Potensi Pasar
2.4.2.1. Wilayah Pemasaran
O’Jamur mencakup wilayah pemasaran di kota Surabaya.
2.4.2.2. Besaran Pangsa Pasar
Untuk saat ini target market yang dapat dirangkul O’Jamur berasal dari
segmentasi menengah-keatas. Hal tersebut disebabkan oleh biaya produksi yang
dibutuhkan dalam menjalankan O’jamur tergolong besar. Dimulai dari perawatan
restoran, gaji pekerja O’jamur, hingga merawat taman sekitar restoran.
2.4.2.3. Prediksi jumlah permintaan satu tahun kedepan
Permintaan pasar makin bertambah kedepannya bilamana terlihat masyarakat
sekitar mulai tersadar untuk menjaga pola makan bagi keluarga mereka. Sehingga
O’Jamur memiliki positioning tersendiri dibenak masyarakat kota Surabaya
sebagai restoran yang terkenal akan menjaga kualitas bahan-bahan baku
makanannya serta tidak menggunakan bahan pengawet yang dapat
membahayakan tubuh.
2.4.2.4. Target penjualan satu tahun mendatang
O’Jamur lebih berharap kepada perluasan cabang restoran O’Jamur. Secara
sendirinya pendapatan perusahaan dapat meningkat secara sendirinya.
2.4.3. Analisis produk kompetitor
2.4.3.1. Nama dan Alamat Produsen
41 Universitas Kristen Petra
Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya adalah restoran yang telah berdiri sejak
tahun 2008. Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya sendiri merupakan restoran yang
memiliki banyak cabang disetiap kota besar, salah satunya dikota Surabaya.
Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya dikategorikan sebagai salah satu kompetitor
karena menjual masakan yang hampir serupa dengan O’Jamur. Lokasi terletak di
Jalan Sumbawa no. 37 Surabaya, didekat Universitas UBAYA, dan juga memiliki
cabang yang terletak di Kapas Krampung Surabaya.
.
2.4.3.2. Nama Produk
Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya
Gambar 2.15. Logo restoran Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya
Gambar 2.16. Bangunan restoran Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya
2.4.3.3. Jenis dan Spesifikasi Produk
Makanan dan Minuman
2.4.3.4. Konsumen (Target Market)
Target market dari Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya adalah orang tua.
Sehingga tidak menutup kemungkinan orang tua tersebut mengajak keluarga serta
42 Universitas Kristen Petra
kerabatnya untuk makan di Loving Hut Surabaya. Mayoritas yang datang ke
restoran tersebut merupakan kalangan masyarakat urban dengan segmentasi
menengah-keatas.
2.4.3.5. Data Visual Produk
Gambar 2.17. Menu masakan Loving Hut Vegan Cuisine Surabaya
Gambar 2.18. Champion Burger salah satu menu di Loving Hut Surabaya
43 Universitas Kristen Petra
2.4.3.7. Kegiatan dan Media Promosi
Gambar 2.19. Website Loving Hut Surabaya
Gambar 2.20. Instagram Loving Hut Surabaya
2.4.3.8. Nama dan Alamat Produsen
Ayam Bakar Primarasa merupakan kompetitor tidak langsung bagi O’Jamur.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat kita yang lebih tertarik untuk mengonsumsi
makanan berdaging. Disebutkan juga dalam Google Maps mendapatkan apresiasi
rating yang tinggi dari masyarakat sehingga cocok sebagai kompetitor tidak
langsung dari O’Jamur. Dan juga Ayam Bakar Primarasa merupakan restoran
keluarga yang sudah lama ada dikota Surabaya sehingga dipastikan konsumen pun
lebih tertarik untuk mengunjungi restoran tersebut.
2.4.3.9. Nama Produk
Ayam Bakar Primarasa
2.4.4. Jenis dan Spesifikasi Produk
Makanan dan Minuman
44 Universitas Kristen Petra
2.4.4.1. Konsumen (Target Market)
Target market utama dari Ayam Bakar Primarasa adalah Keluarga yang
berada dibagian Urban kota Surabaya.
2.4.4.2. Data Visual Produk
Gambar 2.21. Ayam Bakar dari Restoran Ayam Bakar Primarasa
Gambar 2.22. Rating Ayam Bakar Primarasa sebagai restoran keluarga
2.5.Analisis Data
2.5.1. Metode SWOT
45 Universitas Kristen Petra
a.Strength ( kekuatan )
Kekuatan dari O’Jamur disini dapat terlihat dari bentuk bangunan restoran
yang berbeda dengan kompetitornya. Tidak hanya tanahnya yang cukup luas,
O’Jamur memiliki konsep bangunan yang lebih ramah dengan lingkungan serta
dapat menciptakan interaksi antara konsumen dengan taman sekitar. O’Jamur
memiliki jenis variasi menu yang jauh lebih banyak ketimbang kompetitor yakni
115 menu masakan. Hal tersebut cocok bagi masyarakat yang hobi mencoba
berbagai kuliner yang sehat.
O’Jamur juga telah mulai mendekatkan diri dengan target marketnya yang
baru dengan memasukkan beberapa masakan ke dalam kantin sekolah di Surabaya
yakni SMA Sinlui Surabaya. Dengan demikian maka anak muda akan lebih
familiar akan brand tersebut.
b . Weakness ( kelemahan )
Beberapa menu masakan yang dihidangkan oleh O’jamur, banyak
konsumen yang mengaku beberapa menu tersebut rasanya tidak sesuai dengan
menu yang sebenarnya. Menurut wawancara salah satu pengunjung yang pernah
datang ke O’Jamur, menemukan studi kasus yang menjelaskan ketika pengunjung
memesan menu Soto Betawi ternyata rasanya lebih mendekati seperti Soto ayam
biasa. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa cita rasa masakan O’Jamur
masih kurang bila ditandingkan dengan kompetitor.
c. Opportunity ( peluang )
Masyarakat saat ini sudah mulai sadar untuk menjaga pola hidup sehat. Ketika
melakukan wawancara ada salah satu Ibu yang mengatakan bahwa peran Ibu
dalam sebuah keluarga sekarang mulai mengajak anak-anak mereka ikut
memakan makanan sehat. Terlebih lagi masyarakat dengan segmentasi menengah
– keatas tersebut ketika hari weekend menyempatkan waktu makan bersama
keluarga.
46 Universitas Kristen Petra
d. Threat ( ancaman )
Positioning restoran O’Jamur berada dibagian pinggir kota Surabaya. Hal
tersebut membuat kompetitor mereka yang berada ditengah kota Surabaya
menjadi lebih dikenal oleh Surabaya. Sebagian besar masyarakat kota Surabaya
belum begitu mengenal restoran O’Jamur.
2.6. Kesimpulan Analisis Data
O’Jamur restoran membutuhkan sebuah strategi promosi yang tepat untuk
meningkatkan awarness anak muda dalam mengonsumsi jamur tiram putih
sebagai makanan yang menyehatkan. Dengan demikian brand O’Jamur dapat
tertanam dalam pikiran anak muda sebagai pelopor makanan sehat dikota
Surabaya.