2.) hal 13-21 (hasil penelitian) tangkudung, longdong
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
1/9
Jurnal Sabua Vol.4, No.3: 13-21, November 2012 ISSN 2085-7020
HASIL PENELITIAN
@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)
Jurusan Arsitektur, Fakultas TeknikUniversitas Sam Ratulangi Manado
November 2012
DAMPAK PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JALAN SAM
RATULANGI MANADO
Herly R. Tangkudung1)
dan Longdong Jefferson2)
1)Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
2)Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Abstrak. Karakteristik lalu lintas yang telah dipahami untuk mempelajari suatu
perilaku arus lalu lintas terdapat tiga variabel utama yang sangat menentukan yaitu
Volume (flow), Kecepatan (Speed), serta Kepadatan (density) dan secara teoritis
terdapat hubungan yang mendasar antara ketiga variabel tersebut. Bedasarkanhubungan ketiga variabel didapatkan nilai Volume maksimum atau Kapasitas. Jalan
Sam Ratulangi merupakan jalan arteri primer di kota Manado yang memiliki
volume kendaraan yang cukup tinggi. Ruas Jalan Sam Ratulangi juga terdapat
parkir yang berada pada badan jalan (parkir on street) yang mengakibatkan
kapasitas jalan berubah sehingga kinerja jalan juga berubah. Kapasitas didapatkan
dengan menggunakan Model Linier Greenshields dan Model Logaritmik Greenberg
yang mempunyai koefisien regresi terbesar sedangkan derajat kejenuhan dan tingkat
pelayanan dari ruas jalan tersebut dengan menggunakan pedoman MKJI97.
Kapasitas ruas Jalan Sam Ratulangi dengan adanya parkir didapatkan sebesar 2271
smp/jam sedangkan untuk kondisi tidak adanya parkir pada badan jalan Kapasitas
didapatkan 4211 smp/jam. Tingkat pelayanan jalan sam Ratulangi secara
keseluruhan LOS F yang berarti terjadi kemacetan, antrian kendaraan yang panjang
dan terjadi hambatan-hambatan yang besar sehingga kecepatan menjadi rendah.
Kata Kunci, Karaktersitik Lalu Lintas, Kapasitas, Tingkat Pelayanan
PENDAHULUAN
Berdasarkan ilmu rekayasa lalu lintas
maka untuk mempelajari suatu perilaku arus
lalu lintas terdapat tiga variabel utama yang
sangat menentukan yaitu Volume (flow),
Kecepatan (Speed), serta Kepadatan
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
2/9
TANGKUDUNG H. & LONGDONG J.14
(density), dan secara teoritis terdapat
hubungan yang mendasar antara ketiga
variabel tersebut. Selanjutnya ketiga
variabel karakteristik arus lalu lintas ini
dianalisis bagaimana model hubungan yang
terjadi antara mereka. Dari hubungan
tersebut dapat diketahui arus lalu lintas
maksimum atau dengan kata lain kapasitas
ruas jalan tersebut.
Jalan Sam Ratulangi merupakan
jalan arteri primer di kota Manado yang
memiliki volume kendaraan yang cukup
tinggi setiap hari. Dimana ruas jalan ini
tidak pernah sepi dari kendaraan yang setiapharinya beroperasi. Ruas Jalan Sam
Ratulangi juga terdapat parkir yang berada
pada badan jalan (parkir on street) yang
mengakibatkan kapasitas jalan berubah
sehingga kinerja jalan juga berubah.
STUDI PUSTAKA
A Definisi Umum Arus Lalu Lintas
Arus lalu lintas merupakan suatu
arus dari pergerakan dari satu atau sejumlah
moda transportasi pada suatu penampang
melintang jalan( potongan jalan). Arus lalu
lintas terbagi atas dua kategori yaitu arus tak
terganggu (uninterrupted traffic flow) dan
arus terganggu (interrupted traffic flow)
Arus tak terganggu (uninterruptedtraffic flow)
Pada arus tak terganggu tidak ada
faktor luar yang menyebabkan
gangguan secara periodik terhadap
arus lalu lintas. Arus yang demikian
terdapat dijalan bebas hambatan dan
fasilitas lain yang aksesnya dibatasi,
dimana tidak ada sinyal lalu lintas,
rambu stop,yield, atau persimpangan
sebidang yang menganggu arus.
Arus terganggu (interrupted trafficflow)
Arus terganggu merupakan arus yang
mempunyai pengartur luar dimana
secara periodik menganggu arus.
Pengatur utama yang secara periodik
menghentikan arus adalah sinyal lalu
lintas. Pengatur lain seperti rambu
stop dan rambu yield dan juga
persimpangan tanpa pengatur. Pada
fasilitas arus terganggu, arus tidak
saja tergantung pada interaksi antarkendaraan dan lingkungan jalan
tetapi juga pengaturan waktu sinyal.
B Karakteristik Arus Lalu Lintas
Adapun karakteristik dari arus lalu
lintas adalah volume (flow) , kecepatan
(speed) dan kepadatan (density).
1. Volume
Volume lalu lintas menunjukan
jumlah kendaraan yang melintasi satu titik
pengamatan dalam satu satuan waktu (hari,
jam, menit). Pada dasarnya volume lalu
lintas yang tinggi akan membutuhkan lebar
perkerasan jalan yang lebih lebar agar aman
dan nyaman. Sebaliknya, apabila jalan
dibuat terlalu lebar namun volume lalu
lintasnya rendah, maka akan cenderung
membahayakan. Satuan volume lau lintas
adalah Lalu lintas Harian Rata (LHR),
Volume Jam Perencanaan (VJP) dan
kapasitas lalu lintas harian rerata. Untuk lalu
lintas rendah akan cukup memuaskan,
namun pada lalu lintas yang tinggi tidak
dapat menggambarkan perubahan lalu lintas
dalam berbagai keadaaan, masalahnya
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
3/9
DAMPAK FASILITAS PARKIR DI BADAN JALAN 15
volume rerata yang dipakai akan
menghasilkan jalan yang tidak mencukupi.
Sedangkan volume pada jam sibuk atau peak
time akan terjadi beban maksimal dalam
waktu yang singkat sehingga tidak
ekonomis. Dasar perencanaan volume harus
tidak terlalu sering dilampaui sehingga pada
waktu tertentu jalan akan renggang untuk
itulah sebagai dasar perencanaan dipakai
Volume Jam Perencanaan (PJT) atau Design
Hourly Value (DHV).
2. Kecepatan
Kecepatan didefinisikan sebagai laju
pergerakan yang biasanya dinyatakan dalmkilometer/jam dan umumnya dibagi menjadi
tiga jenis :
a) Kecepatan setempat (spot speed)Kecepatan setempat adalah
kecepatan kendaraan pada suatu saat
diukur dari suatu tempat yang
ditentukan.
b) Kecepatan bergerak (running speed)Kecepatan bergerak adalah
kecepatan kendaraan rata-rata pada
suatu jalur pada saat kendaraan
bergerak dan didapat dengan
membagi panjang jalur dengan lama
waktu kendaraan bergerak
menempuh jalur tersebut.
c) Kecepatan perjalanan (journeyspeed)
3. Kepadatan
Kepadatan adalah pengukuran ketiga
dari kondisi arus lalu lintas, dan diartikan
sebagai jumlah kendaraan yang ada pada
satu jalan raya atau jalur dan biasanya
dinyatakan dalam kendaraan/mil atau
kendaran/mil/jalur.
Kepadatan sulit dihitung secara
langsung, tetapi dapat dihitung dari
kecepatan dan volume, sebagai bagian dari
hubungan atara tiga variable berikut :
D = V / S .... (1)
Dimana:
V = Volume Lalu Lintas (smp/jam)
S = Kecepatan (km/jam)
D = Kepadatan (smp/km)
C. Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus
atau volume lalu lintas maksimum melalui
suatu titik di jalan yang dapat dipertahankanper satuan jam pada kondisi tertentu.
Kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang per jam (smp/jam). Nilai
kapasitas dapat ditentukan dengan melihat
model hubungan antara Volume, Kecepatan
kepadatan yaitu. Untuk metode greenshield
Kapasitas didapatkan dengan menggunakan
persamaan berikut
... (2)
Dimana :
VM = Volume maksimum/kapasitas
(smp/jam)
Dj = kepadatan pada kondisi volume lalu
lintas macet total (smp/km)
Sff = kecepatan pada kondisi volume lalu
lintas sangat rendah atau pada kondisi
kepadatan mendekati 0 (nol) atau
kecepatan arus bebas (km/jam).
Untuk metode greenberg Kondisi
arus maksimum (VM) dengan menggunakan
model hubungan volume-kepadatan bisa
didapat pada saat arus D = DM. Nilai D =
DM bisa didapat melalui persamaan (3) dan
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
4/9
TANGKUDUNG H. & LONGDONG J.16
VM didapat dengan menggunakan
persamaan (4)
.. (3)
.(4)Sedangkan Kondisi arus maksimum
(VM) dengan menggunakan model hubungan
volume-kecepatan didapat pada saat
kecepatan S = SM. Nilai S = SM bisa didapat
melalui persamaan (5) dan VM didapatkan
dengan menggunakan rumus (6) dan (7)
. (5)
.. (6)
(7)
Dimana :
VM = Volume maksimum/kapasitas
(smp/jam)
Sm = kecepatan pada kondisi volume lalu
lintas maksimum (km/jam)
Dm = kepadatan pada kondisi volume lalu
lintas maksimum (smp/km)
C, b = Konstanta greenberge = 2,71828
Perhitungan Kapasitas dengan
menggunakan metode Manual Kapasitas
Jalan Indonesia 1997 (MKJI97) didapatkan
dengan mengkalikan nilai kapasitas dasar
dengan faktor-faktor kondisi geometrik dan
lingkungan yang berada pada ruas jalan
tersebut.
C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCS(8)Dimana :
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah
(untuk jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan
samping dan bahu jalan/kereb
FCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
D. Tingkat Pelayanan
Untuk mengukur kualitas pelayanan
dari ruas jalan adalah dengan menggunakan
tingkat pelayanan dimana parameter kualitas
ruas jalan tersebut antara lain adalah :
Kecepatan Ds = Q/Vm (derajat kejenuhan) Tingkat Pelayanan
Untuk menjelaskan kualitas jalan
tersebut dapat dilihat pada tabelberikut.
Tabel 1 Tingkat Pelayanan
Tingkat Pelayanan Q/Vm ratio
A < 0,2
B 0,20,44
C 0,450,74
D 0,750,84
E 0,851,00F > 1
Sumber : Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
Tertib
Tingkat Pelayanan A :
kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi,
pengemudi dapat memilih kecepatan yang
diinginkan tanpa hambatan.
Tingkat Pelayanan B :
Arus stabil tetapi kecepatan operasi mulaidibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi
memiliki kebebasan yang cukup untuk
memilih kecepatan.
b
CVm
.7183,2
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
5/9
DAMPAK FASILITAS PARKIR DI BADAN JALAN 17
Tingkat Pelayanan C :
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi
dalam memilih kecepatan.
Tingkat Pelayanan D :
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan
masih dikendalikan, V/C masih dapat
ditolerir.
Tingkat Pelayanan E :
Volume lalu lintas mendekati atau berada
pada kapasitas, arus tidak stabil, kecepatan
kadang terhenti.
Tingkat Pelayanan F :
Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatanrendah, arus kedatangan melebihi kapasitas,
antrian panjang dan terjadi hambatan-
hambatan yang besar.
E. Parkir
Parkir adalah tidak bergeraknya
suatu kendaraan bermotor yang bersifat
sementara. Perpakiran memegang peranan
penting dalam perencanaan transportasi.
Dalam perkembangannya, perpakiran
dianggap sebagai bagian penting dalam
sistem trasportasi komunitas modern.
Dampak yang dapat dirasakan apabila
perencanaan parkir mengalami kegagalan
adalah timbulnya kemacetan dan frustasi
kendaraan. Kemacetan tidak hanya terjadi
pada lokasi parkir tetapi dapat berakibat
pada jalan disekitarnya.
Kebutuhan tempat parkir untuk
kendaraan bermotor, baik kendaraan pribadi,
angkutan penumpang umum, sepeda motor
dan truk sangat penting. Adapun kebutuhan
tersebut sangat berbeda dan bervariasi
tergantung dari bentuk dan karakteristik
masing-masing kendaraan dengan
penyediaan lokasi parkir.
Jenis-jenis kebutuhan parkir adalah :
Pusat pemerintahan Gedung perkantoran Pusat perdagangan eceran atau pasar
swalayan
Sekolah atau perguruan tinggi Rumah sakit Hotel dan tempat penginapan Tempat rekreasi Bioskop atau tempat pertunjukan Tempat pertandingan olaraga, dan
lain-lain.
Satuan ruang parkir adalah tempat
parkir untuk satu kendaraan bermotor dan
pada tempat tersebut parkir dapat
dikendalikan, maka ruang parkir harus diberi
marka pada permukaan jalan. Ruang parkir
kendaraan bermotor mempunyai standar
yang diperlukan oleh suatu mobil sebesar
4,8 x 2,3 atau 2,4 meter dan ruang tambahan
diperlukan bagi kendaraan mengalihkanruang gerak atau sirkulasi untuk berputarnya
kendaraan, hal ini tergantung dari sudut
parkirnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan
metode survey secara langsung di lapangan
untuk mendapatkan arus lalu lintas dan
kecepatan kendaraan, penelitian inidilaksanakan pada jam 06.0022.00 selama
empat hari yang dibagi per 15 menit.
Data-data yang telah diperoleh
kemudian dianalisa kapasitas menggunakan
Model Linier Greenshields. Model Logaritmik Greenberg.
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
6/9
TANGKUDUNG H. & LONGDONG J.18
Secara umum, data yang diperoleh
dari hasil survey dilapangan diolah,
berdasarkan model matematis yang
digunakan. Setelah itu dihitung Kapasitas
dengan menggunakan model hubungan serta
Derajat Kejenuhan dan Tingkat Pelayanan
dengan menggunakan Metode MKJI97.
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Kapasitas Jalan Kondisi Terganggu
(Terdapat Parkir)
Pada saat survey di lapangan, jenis
kendaraan dibagi berdasarkan tiga jenis
yaitu sepeda motor (motorcycle), kendaraanringan (light vehicle), dan kendaraan berat
(heavy vehicle). Setelah survey diadakan,
diperoleh jumlah dari jenis kendaraan
masing-masing setiap 15 menit, kemudian
jumlah tadi dikalikan dengan nilai ekivalensi
mobil penumpang. Adapun perbandingan
nilai ekivalensi mobil penumpang ,yaitu :
Sepeda Motor ( MC ) = 0,5, Kendaraan
ringan ( LV ) = 1,0 , kendaraan berat ( HV )
= 1,8. Kemudian volume masing-masing
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai
volume yang sebenarnya (dalam satuan
smp/menit). Serta kemudian dikonversi
kedalam satuan smp/jam.
Dari hasil analisa data didapatkan
nilai Kapasitas kondisi lapangan yang paling
sesuai dengan ruas Jalan Sam Ratulangiberdasarkan nilai parameter koefisien
korelasi (r) dan koefisien determinasi (R2).
Tabel 2 : Koefisien Determinasi dan koefisien Korelasi dan Kapasitas
Hari RuasGreenshields Greenberg
Vm r R Vm r R
JumatI 2468 -0,8454 0,7147 2271 -0,9340 0,8724
II 2443 -0,7283 0,5305 2617 -0,6994 0,4891
SabtuI 2624 -0,8359 0,6987 2401 -0,8789 0,7725
II 2598 -0,8555 0,7319 2831 -0,8047 0,6476
SeninI 2448 -0,8727 0,7616 2223 -0,9249 0,8555
II 2710 -0,8669 0,7514 2695 -0,8778 0,7705
SelasaI 3036 -0,7751 0,6008 2448 -0,9245 0,8546
II 2968 -0,8887 0,7898 2854 -0,9090 0,8263
Sumber : Hasil Olahan data
Dari hasil analisis parameter
koefisien determinasi (R2) yang sekaligus
menjadi kunci pemilihan model terbaik yang
sesuai dengan karakteristik arus lalu lintas
pada ruas jalan Sam Rarulangi adalah model
LogaritmikGreenberg pada hari jumat ruas
jalan I yaitu ruas jalan antara Gereja Paulus
sampai Srisolo, hal ini ditunjukkan dengan
nilai parameter statistik R2
yang terbesar
yaitu 0,8724. Ini mengartikan bahwa
87,24% kapasitas dipengaruhi oleh faktor
hubungan volume, kecepatan dan kepadatan
Sisanya diisi oleh kontribusi dari faktor luar,
seperti kondisi geometrik jalan, situasi
lingkungan, dan lain-lain.
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
7/9
DAMPAK FASILITAS PARKIR DI BADAN JALAN 19
B. Kapasitas Ruas Jalan Menurut
MKJI 1997
Kapasitas didefinisikan sebagai arus
maksimum melalui suatu titik di jalan yang
dapat dipertahankan per satuan jam pada
kondisi tertentu. Kapasitas dari ruas Jalan
Sam Ratulangi didapatkan dengan melihat
ruas jalan yang mempunyai koefisien
determinasi dan koefisien korelasi yang
terbesar. Untuk metode metode MKJI
didapatkan dengan mengkalikan Kapasitas
Dasar dengan Faktor-faktor konversi antara
lain ukuran kota, penyesuaian lebar jalan
dan lain-lain. Menghitung kapasitas denganmenggunakan metode MKJI97 didapat
dengan menggunakan persamaan (8)
Vm = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Dimana :
Co = Kapasitas Dasar = 1500 per lajur
(untuk jalan 4/2 Tak Terbagi)
= 1500 x 4 = 6000 smp/jam
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
= 0,91 (untuk lebar efektif per lajur
3,0 m)
FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah
= 0,985 (untuk Perbandingan
Volume rata-rata 55%-45%)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan
samping dan bahu jalan/kereb
= 0,87 (untuk lebar bahu jalan < 0,5
m dengan kode kelas hambatan
samping H)
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
= 0,9 (untuk jumlah penduduk antara
0,10,5 juta orang)
Maka kapasitas menurut MKJI97 yaitu :
Vm = 6000 x 0,91 x 0,985 x 0,87 x 0,9
= 4211,05 4211 smp/jam
C. Analisa Derajat Kejenuhan (Ds)
dan Tingkat PelayananDerajat kejenuhan adalah rasio arus
lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas
(smp/jam) pada bagian jalan tertentu.
Menurut MKJI97 standar Derajat
kejenuhan yang disyaratkan yaitu tidak
melebihi 0,75.
Ds = Q / Vm (9)
Dimana :
Ds = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
Vm = Kapasitas Jalan (smp/jam)
Dari hasil survey dan analisa data
didapatkan arus lalu lintas (Q) yaitu:
Tabel 3 : Arus Lalu Lintas Maksimum
Hari Tanggal
Arus Lalu Lintas Maksimum (smp/jam)
Ruas Pertigaan Jalan
ToarPertigaan Srisolo
Ruas Pertigaan Srisolo
Pertigaan Pikat
Jumat, 21 September 2012 2508 2653
Sabtu, 22 September 2012 2539 2691
Senin, 24 September 2012 2283 2969
Rabu, 26 September 2012 3102 2874
Sumber : Hasil Survey dan Olahan Data
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
8/9
-
7/29/2019 2.) HAL 13-21 (Hasil Penelitian) Tangkudung, Longdong
9/9
DAMPAK FASILITAS PARKIR DI BADAN JALAN 21
B Saran
Dikarenakan pada ruas jalan tersebut
terdapat Sekolah, Pertokoan, Hotel dan
Rumah Makan sehingga menimbulkan
beberapa faktor yang mempengaruhi nilai
dari kapasitas. Sehingga perlu dilakukan
manajemen lalu lintas oleh pemerintah
daerah setempat. Manajemen lalu lintas
yang dapat dilakukan misalnya; agar lebar
jalan efektif tidak terganggu, dan arus lalu
lintas lebih lancar lagi, maka ada baiknya
dilakukan beberapa hal berikut :
1. Perlu dipasang tanda dilarang parkiruntuk memaksimalkan kapasitas
jalan tersebut.
2. Dibuatnya lahan parkir untukmeminimalisisr kendaraan yang
parkir di badan jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar I. 1996.Menuju Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan Yang Tertib
Direktorat Jendral Perhubungan
Darat. Jakarta.
Hobbs, F.D. 1994. Transportation Planning
And Engineering. Pergamon Press.
Khisty Jotin, C, 1990. Transportation
Engineering An Introduction.
Prentice Hal, Englewood Cliffs. New
Jersey 07632.
Oglesby H, Clarkson dan Hicks Gary, R.
1988. Teknik Jalan Raya. Edisi
Keempat, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.Tamin, Ofyar Z. 2003. Perencanaan Dan
Pemodelan Transportasi ; contoh
soal dan aplikasi. ITB. Bandung
AIT Library. 1985. Highway Capacity
Manual. Transportation Research
Board National Research Council.
Washington, D.C.
Anonimus. 1997. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI). Direktorat
Jendral Bina Marga Pusat Penelitian
dan Pengembangan Jalan. Bandung.
ISSN 2085-7020