2 business plan kata pengantar . segala puji bagi allah swt, tuhan maha kuasa yang telah memberikan...

91
1 Business Plan BUSINESS PLAN FEBRUARI 2019

Upload: others

Post on 30-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

1 Business Plan

BUSINESS PLAN

FEBRUARI 2019

Page 2: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

2 Business Plan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat

dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga FORKALIM dapat

merampungkan penyusunan Rencana Usaha Jangka Panjang (Business Plan) Tahun

2019 – 2024.

Business Plan ini akan menjadi pedoman bagi semua stakeholder dan seluruh

pengurus dan anggota dalam menjalankan dan mengembangkan usaha Asosiasi

Pengelola Air Limbah Domestik (FORKALIM) selama kurun waktu 6 (enam)

tahun ke depan.

Business Plan ini tersusun berkat dukungan dari semua pihak termasuk IUWASH.

Oleh karena itu kami menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga termasuk

pihak pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam kesempatan ini.

Dengan diterbitkannya Business Plan ini diharapkan FORKALIM dapat

memberikan sumbangsih nyata kepada pembangunan Indonesia melalui

peningkatan sektor air limbah secara berkelanjutan dan diharapkan pula akan

meningkatkan komitmen pemerintah dan segenap unsur lainnya untuk

mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.

Asosiasi Pengelola Air Limbah Domestik

Ketua

Dr. Subekti, SE, MM

Page 3: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

3 Business Plan

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) merupakan

serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan prasarana

dan sarana untuk pelayanan air limbah domestik. Saat ini, beberapa Pemerintah Daerah

telah membentuk Organisasi Daerah Pengelola Air Limbah (PDPAL) atau menggabungkan

dengan pengelola air minum dalam bentuk PDAM. Asosiasi Pengelola Air Limbah

Domestik (FORKALIM) dibentuk pada September 2003 dengan tujuan utama untuk

membantu para anggota meningkatkan performance mereka dalam hal penanganan

pelayanan dibidang air limbah yang meliputi peningkatan efisiensi dalam hal operasional

dan manajemen, mencapai kelangsungan dibidang keuangan dan advokasi untuk

pembaharuan disektor air limbah untuk meningkatkan kebijakan lingkungan.

Visi FORKALIM adalah menjadi organisasi yang profesional dan inovatif dalam

meningkatkan pengelolaan air limbah domestik yang berkelanjutan di Indonesia. Sedangkan

Misi yang menunjang visi FORKALIM adalah:

1. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi pengelola SPALD di Indonesia;

2. Meningkatkan pengelolaan SPALD yang terpadu, tepat guna dan inovatif;

3. Menjalin kemitraan, kerjasama dan kolaborasi dengan stakeholders;

4. Membangun sinergitas dan komunikasi pengelola SPALD yang berkelanjutan.

Dengan misi tersebut, FORKALIM akan senantiasa meningkatkan mutu, kualitas dan

pengalaman para penyelenggara air limbah domestik dari berbagai tipologi melalui

pengembangan kapasitas dan kompetensi. Upaya peningkatan pengelolaan SPALD

didukung oleh saling tukar pengetahuan dan pengalaman dalam jejaring air limbah

domestik untuk tercapainya pengelolaan SPALD yang bermanfaat bagi masyarakat dalam

jangka panjang. Untuk mencapai visi dan misi yang dimaksud maka FORKALIM

mengembangkan strategi pengembangan organisasi dengan pokok utama Memperkuat

dan mengembangkan organisasi, Memantapkan program-program yang dapat

meningkatkan peluang pemasukan, Memperkuat jaringan dan relasi, serta menjaga

hubungan baik dengan para pemangku kepentingan.

Stakeholder dalam FORKALIM merupakan kunci utama dalam penyusunan business

model. Dengan identifikasi yang tepat, maka stakeholder yang ada di dalam lingkaran

Page 4: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

4 Business Plan

FORKALIM dapat dipetakan berdasarkan interest, kapasitas dan tingkat pengaruh masing-

masing. Inisiatif pengembangan model bisnis yang dapat dilakukan untuk

menggambarkan porsi dan posisi setiap pihak dapat tergambar secara sederhana dalam

sebuah kanvas model bisnis.

Sembilan elemen pada Business Model Canvas mencakup customer segments, value

propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities,

key partnerships, dan cost structure.

Menurut informasi yang diperoleh dari para informan, cost structure pada FORKALIM

berfokus pada cost-driven yang artinya berfokus pada meminimalkan biaya sedapat

mungkin untuk menciptakan dan memelihara kemungkinan struktur biaya yang paling

ramping, menawarkan value proposition yang murah dan outsourcing yang luas agar

stakeholders mendapatkan manfaat yang paling optimum. Hal lain yang perlu

dikembangkan adalah oportunity untuk mendapatkan pendanaan lebih yang akan berguna

bagi para anggota sehingga menarik minat para pelaku bisnis air limbah domestik (ALD)

menjadi anggota. Relasi terhadap pemerintahan dan donor merupakan peluang terbesar

dalam menarik minat calon anggota untuk bergabung. Keuntungan organisasi dengan

semakin banyaknya anggota juga menjadi kekuatan internal dalam memberikan nilai jual

terhadap platform bisnis ALD.

Secara umum FORKALIM berdiri atas kepentingan dan dasar usaha yang sama. Prinsip

dasar ini yang kemudian perlu di kembangkan dan dinarasikan menjadi daya tawar yang

menguntungkan untuk para calon anggota. Delapan anggota yang saat ini berada dalam

organisasi, akan cukup untuk memberikan sebuah deskripsi platform usaha ALD. Namun,

dengan strategi horizontal yang ada, maka mencakup banyak anggota adalah strategi yang

perlu dilakukan dalam 6 tahun kedepan.

Tahapan-tahapan yang telah dikembangkan dalam rencana kegiatan FORKALIM,

selanjutnya perlu di jabarkan dalam rencana kerja anggaran dan biaya. Pada poin ini,

FORKALIM didesain untuk dapat menjalankan organisasi secara mandiri tanpa adanya

penyertaan modal dari pihak pemerintah.

Page 5: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

5 Business Plan

Kondisi eksisting menjadi acuan dan program kegiatan menyesuaikan dibiayai seluruhnya

oleh internal. Ini dapat dilihat sebagai alternatif “do nothing”. Perhitungan dengan

alternatif ini memperlihatkan bahwa dana akan yang tersedia setiap tahunnya hanya

bersumber dari iuran dan atau sumbangan. Dengan kata lain, FORKALIM perlu merubah

kondisi yang ada dengan menambah jumlah anggota atau besaran iuran, dan

memaksimalkan pendapatan dari sumber lainnya. Alternatif berikutnya adalah

memaksimalkan pendapatan lainnya (sertifikasi, endorsement dan event). Alternatif

selanjutnya dapat dilakukan dengan memaksimalkan kerjasama dengan berbagai pihak.

Elaborasi terhadap rencana dan strategi pengembangan FORKALIM adalah sebagai

berikut :

Page 6: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

6 Business Plan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2 RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................... 3 DAFTAR ISI .............................................................................................. 6 DAFTAR TABEL .................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ................................................ Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN .......................................................... 7 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 10

1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 10 1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 12 1.3. Sasaran Pemanfaatan .................................................................................... 13 1.4. Landasan Hukum .......................................................................................... 13 1.5. Ruang Lingkup ............................................................................................. 14 1.6. Sistematika Penyusunan ................................................................................ 14

2. GAMBARAN UMUM FORKALIM ........................................................... 16 2.1. Sejarah Singkat FORKALIM ........................................................................ 16 2.2. Visi dan Misi FORKALIM ........................................................................... 17

2.2.1 Visi ........................................................................................................ 17 2.2.2 Misi ....................................................................................................... 17

2.3. Profil FORKALIM ....................................................................................... 18 2.4. Analisis Stakeholders .................................................................................... 19 2.5. Kanvas Model Bisnis .................................................................................... 20

3. ANALISIS ASPEK INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM BUSINESS PLAN .... 26 3.1. Trend Perkembangan Bisnis IPALD ............................................................. 26

3.1.1. Kondisi Sanitasi ...................................................................................... 29 3.1.2. Kondisi Pengelolaan Air Limbah Domestik ............................................. 30

3.2. Prinsip Dasar Pemikiran Business Plan ........................................................... 35 3.3. Analisis Faktor Internal ................................................................................ 36 3.4. Analisis Lingkungan Eksternal ..................................................................... 38 3.5. Posisi Organisasi .......................................................................................... 39

4. FORMULASI STRATEGI ...................................................................... 43 4.1. Isu Strategis .................................................................................................. 43 4.2. Tujuan dan Sasaran ....................................................................................... 44 4.3. Tahapan Proses Strategi ................................................................................ 44 4.4. Formulasi Strategi ........................................................................................ 45 4.5. Program dan Kegiatan .................................................................................. 47 4.6. Pengembangan Organisasi ........................................................................... 69

5. PROYEKSI KEUANGAN ....................................................................... 84 5.1. Asumsi Proyeksi ........................................................................................... 86 5.2. Proyeksi Kelayakan Keuangan ...................................................................... 88

6. PENUTUP ......................................................................................... 91

Page 7: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

7 Business Plan

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Analisis Stakeholders FORKALIM .................................................... 20 Tabel 3. 1 Kondisi Kependudukan Indonesia ........Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Sarana Kesehatan di Indonesia Tahun 2012 ....... Error! Bookmark not

defined. Tabel 3. 3 Delapan Kasus Penyakit Tahun 2015 ....Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Penggunaan Jamban di Indonesia .........Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja

(2016) ...................................................Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Analisis Faktor Internal ........................Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Analisis Faktor Eksternal ......................Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Posisi FORKALIM ..............................Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 9 Penetapan Strategi ................................Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Pendekatan Pembangunan Bidang Cipta Karya .. Error! Bookmark not

defined. Tabel 4. 2 Daftar 35 WPS .....................................Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Rencana Pendanaan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019 ...... Error!

Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Sasaran Kegiatan Penyehatan Lingkungan Permukiman ........... Error!

Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Program dan Kegiatan 2018 – 2024 .......Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Rencana Kegiatan 2018 – 2024 Bidang IError! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Rencana Kegiatan 2018 – 2024 Bidang II ........... Error! Bookmark not

defined. Tabel 4. 8 Rencana Kegiatan 2018 – 2024 Bidang III .......... Error! Bookmark not

defined.

Page 8: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

8 Business Plan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Lambang Forkalim ........................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Dokumentasi Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)

FORKALIM 2018 ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Kanvas Model Bisnis FORKALIM Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Proporsi Penggunaan Jamban di IndonesiaError! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 SFD (Shit Flow Diagram) Nasional Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 3 Kondisi Sarana Sanitasi akibat Masih Rendahnya Jaringan

Sanitasi ......................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 4 Tingkat Akses Sanitasi di Indonesia Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 5 Skema Diagramatis Penyusunan Business PlanError! Bookmark not defined. Gambar 3. 6 Hubungan Antar Proponen dalam Bisnis Kanvas ModelError! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Tahapan Proses Strategi................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-

2025 .............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Peta Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR

2015-2019 ..................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Strategi Pembiayaan Gerakan 100-0-100Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 5 Piramida Strategi Organisasi Publik Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 6 Struktur Organisasi Eksisting ......... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 7 Rencana Skema Organisai FORKALIMError! Bookmark not defined.

Page 9: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

9 Business Plan

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

BMC : Business Model Canvas

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

FORKALIM : Asosiasi Pengelola Air Limbah Domestik

MDGs : Millennium Development Goals

PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa

PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

PDPAL : Pemerintah Daerah Pengelola Air Limbah

PPSP : Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

RAKERNAS : Rapat Kerja Nasional

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

SDGs : Sustainable Development Goals

SPALD : Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

UPTD : Unit Pelaksana Teknis Dinas

Page 10: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

10 Business Plan

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) yang disepakati tahun 2015 merupakan

keberlanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs). SDGs menjadi sejarah

baru dalam pembangunan global, karena dalam kesepakatan SDGs dalam Sidang

Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke 70 ini memiliki tujuan pembangunan

universal baru yang dimulai pada tahun 2016 hingga tahun 2030.

SDGs membawa 5 prinsip-prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi

ekonomi, sosial dan lingkungan, yaitu 1) People (manusia), 2) Planet (bumi), 3)

Prosperty (kemakmuran), 4) Peace (perdamaian), dan 5) Partnership (kerjasama).

Kesepakatan SDGs ini memiliki 17 tujuan dan 169 sasaran, berbeda dengan MDGs

yang hanya memiliki 8 tujuan dan 21 sasaran.

SDGs disepakati oleh 193 kepala negara dan pemerintahan yang merupakan

anggota PBB dan termasuk Negara Indonesia. Penerapan SDGs di Indonesia telah

Page 11: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

11 Business Plan

diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017. Dalam Perpres tersebut

menguraikan 17 tujuan dari implementasi SDGs yang mana termasuk dalam

sasaran nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

tahun 2015-2019 di Indonesia. Penerapan Sustainable Development Goals dalam

Perpres Nomor 59 tahun 2017 memuat antara lain: 1. Mengakhiri segala bentuk

kemiskinan di mana pun. 2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan

pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. 3.

Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh

penduduk semua usia. 4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata

serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. 5. Mencapai

kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. 6. Menjamin

ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk

semua. 7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan

modern untuk semua. 8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan

yang layak untuk semua. 9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan

industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. 10. Mengurangi

kesenjangan intra dan antarnegara. 11. Menjadikan kota dan permukiman inklusif,

aman, tangguh, dan berkelanjutan. 12. Menjamin pola produksi dan konsumsi

yang berkelanjutan. 13. Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan

iklim dan dampaknya. 14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan

sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan. 15.

Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem

daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan

degradasi lahan, serta menghenti-kan kehilangan keanekaragaman hayati. 16.

Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan

berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun

kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan. 17.

Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk

pembangunan berkelanjutan.

Dari sisi pencapaian program kesehatan dan sanitasi, maka penyediaan akses

terhadap air bersih sama pentingnya dengan pengelolaan limbah domestik.

Page 12: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

12 Business Plan

Penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) merupakan

serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan

prasarana dan sarana untuk pelayanan air limbah domestik. Hal ini tercantum

dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen

PUPR) No. 04/PRT/M/2017 pada pasal 1. Penyelenggaraan SPALD dapat

dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dapat berbentuk

organisasi daerah atau Organisasi Perseroan Terbatas, Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) atau Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Saat ini, beberapa Pemerintah Daerah telah membentuk Organisasi Daerah

Pengelola Air Limbah (PDPAL) seperti PDPAL Provinsi DKI Jakarta dan PDPAL

Kota Banjarmasin, atau menggabungkan dengan pengelola air minum dalam

bentuk PDAM seperti yang dilakukan oleh PDAM Tirtanadi Prov. Sumatera

Utara, PDAM Tirtawening Kota Bandung, PDAM Kota Surakarta dan PDAM

Kota Balikpapan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54

Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pasal 137 ayat 1

menyebutkan BUMD dapat berhimpun dalam asosiasi BUMD atau dengan nama

lain.

Asosiasi Pengelola Air Limbah Domestik (FORKALIM) dibentuk pada September

2003 untuk menjadi forum komunikasi dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan

berbagai permasalahan yang muncul dalam penyelenggaranaan SPALD dalam

rangka mewujudkan penyelenggaraan SPALD yang berkelanjutan dan memberikan

manfaat kepada masyarakat. FORKALIM juga diharapkan dapat memberi

masukan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta para stakeholder

lainnya dalam rangka menentukan arah kebijakan dan strategi pengembangan dan

peningkatan kinerja penyelengara SPALD. Saat ini FORKALIM sebagai organisasi

tengah mengembangkan diri. Untuk itu, diperlukan Business Plan sebagai pedoman

pengembangannya kedepan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dibuatnya Business Plan FORKALIM yaitu untuk:

1. Mentapkan langkah awal pengembangan FORKALIM;

Page 13: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

13 Business Plan

2. Membuat pencapaian tujuan fokus dan terarah;

3. Memprediksi masa depan;

4. Mencari sumber-sumber pendanaan;

5. Meningkatkan kemampuann FORKALIM.

Adapun tujuan dibuatnya Business Plan FORKALIM yaitu untuk:

1. Mengetahui arah dan tujuan FORKALIM;

2. Menetapkan cara mencapai sasaran yang ingin dicapai;

3. Mempertajam rencana-rencana yang telah ditetapkan atau rencana yang

diharapkan;

4. Mencari dukungan dari para stakeholders.

1.3. Sasaran Pemanfaatan

Business Plan FORKALIM disusun agar dapat digunakan sebagai acuan dalam

kegiatan pengembangan kemampuan dan kapasitas organisasi dan anggotanya.

Lebih jauh lagi, stakeholders FORKALIM juga dapat menggunakan Business Plan

FORKALIM sebagai acuan untuk melakukan kerjasama dengan para

penyelenggara SPALD.

1.4. Landasan Hukum

Business Plan FORKALIM didasarkan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku

terkait dengan air limbah domestik yaitu:

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;

2. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah No. 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air

Minum;

4. Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik

Daerah;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

04/PRT/M/2017 tentang penyelanggaraan sistem Pengelolaan Air Limbah

Domestik.

Page 14: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

14 Business Plan

1.5. Ruang Lingkup

Penyusunan Business Plan dilakukan dengan menghimpun data dan melakukan

diskusi baik internal maupun eksternal untuk memperoleh informasi yang memadai

dan relevan untuk bahan penyusunan. Adapun ruang lingkup yang akan

dituangkan dalam Business Plan FORKALIM tahun 2018-2024 adalah :

a) Identifikasi kondisi saat ini sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dan

mengukur seberapa besar kemampuan organisasi untuk mencapai sasaran

tertentu pada lima tahun mendatang.

b) Evaluasi terhadap kondisi saat ini baik internal maupun eksternal. Evaluasi

internal dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator kinerja dari

dalam organisasi. Evaluasi kondisi eksternal dilakukan terhadap faktor-

faktor luar organisasi yang mempengaruhi kinerja.

c) Berdasarkan evaluasi internal dan eksternal, organisasi memilih alternatif

strategi yang akan dijalankan.

d) Strategi-strategi yang telah ditetapkan kemudian ditetapkan sasaran yang

ingin dicapai secara bertahap beserta indikator kinerja setiap tahunnya.

e) Program-program kemudian ditetapkan untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan.

f) Program-program dirinci menjadi kegiatan-kegiatan yang setiap itemnya

ditetapkan anggarannya

g) Berdasarkan kegiatan dan anggaran maka disusun proyeksi keuangan yang

menggambarkan antara lain proyeksi laba rugi, kas dan neraca serta

kelayakan keuangan.

1.6. Sistematika Penyusunan

Business Plan ini mengikuti sistematika sebagai berikut :

1) Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang disusunnya Business Plan,

maksud dan tujuan penyusunan serta ruang lingkup dan sistematika

penyusunan.

2) Gambaran Umum Forkalim

Page 15: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

15 Business Plan

Bab ini menjelaskan tentang kondisi organisasi berkaitan dengan sejarah

singkat, visi dan misi organisasi, profil organisasi dan stakeholders yang

terkait dengan kegiatan yang tertera dalam Business Plan ini.

3) Analisis Aspek Internal dan Eksternal

Bab ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja

organisasi baik dari sisi internal maupu eksternal. Identifikasi ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran faktor internal yang menjadi

kekuatan dan faktor yang merupakan kelemahan agar dapat ditentukan

strategi untuk memanfaatkan kekuatan maupun menutupi kelemahan.

Selain faktor internal dalam bab ini juga akan diidentifikasi faktor eksternal

untuk mengetahui faktor yang merupakan peluang dan faktor yang menjadi

ancaman agar dapat ditentukan strategi untuk memanfaatkan peluang dan

mengatasi tantangan.

4) Formulasi Strategi

Bab ini menjelaskan tentang strategi pengembangan yang akan dijabarkan

kedalam program dan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai

sasaran sasaran yang telah ditetapkan serta kebutuhan biaya.

5) Pengembangan Organisasi dan Proyeksi Keuangan

Bab ini menggambarkan aspek keuangan yang diperlukan dalam

pengembangan organisasi. Pada bab ini juga digambarkan hasil keuangan

yang dicapai apabila program dan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan

rencana dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan. Hasil

keuangan dalam bab ini digambarkan pada proyeksi laba rugi, kas dan

neraca serta indikator utama keuangan

Page 16: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

16 Business Plan

2. GAMBARAN UMUM FORKALIM

2.1. Sejarah Singkat FORKALIM

FORKALIM didirikan pada saat seminar Pengelolaan Air Limbah di Indonesia

pada 29 – 30 September 2003. Seminar yang diselenggarakan Perpamsi dengan

bantuan USAEP dihadiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum, PD PAL JAYA,

PDAM Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Medan, Kota Surakarta, Kota

Banjarmasin, Kota Bengkulu dan SKPD dari Kota Yogyakarta, Kota Bogor, Kota

Tangerang serta Akademi Tirta Wiyata, Indah Water Konsortium Malaysia,

operator swasta (PT. Biothane), Bank Dunia dan IATPI.

Pada seminar tersebut dibahas masalah-masalah dari aspek teknis, kelembagaan

dan keuangan yang mencakup masalah-masalah umum, pengalaman operator air

limbah, kebijakan pemerintah, sistem pembayaran dan kesempatan pelatihan dan

program sertifikasi operator.

Pada akhir seminar, seluruh peserta menyetujui dengan pembentukan Forum

Komunikasi Air Limbah, yang selanjutnya dikenal sebagai FORKALIM, yang

Page 17: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

17 Business Plan

digagas oleh PERPAMSI dan terbuka untuk keanggotaan oleh seluruh instansi

yang mengoperasikan sistem pengolahan air limbah (PDAM, DINAS dan PD).

Pada saat itu FORKALIM didirikan dengan tujuan utama untuk membantu para

anggota meningkatkan performance mereka dalam hal penanganan pelayanan

dibidang air limbah yang meliputi peningkatan efisiensi dalam hal operasional dan

manajemen, mencapai kelangsungan dibidang keuangan dan advokasi untuk

pembaharuan disektor air limbah untuk meningkatkan kebijakan lingkungan.

2.2. Visi dan Misi FORKALIM

2.2.1 Visi

Visi FORKALIM adalah:

“ Menjadi organisasi yang profesional dan inovatif dalam meningkatkan pengelolaan air

limbah domestik yang berkelanjutan di Indonesia”

Organisasi yang profesional dan inovatif senantiasa meningkatkan mutu dan

kualitas serta pengalaman untuk memperbaiki dan memberi nilai yang berarti bagi

stakeholders. Dengan senantiasa meningkatkan mutu dan kualitas serta pengalaman

dalam penyelenggaraan air limbah domestik di indonesia maka diharapkan akan

menciptakan pengelolaan air limbah domestik yang lebih baik saat ini maupun

dalam jangka panjang.

2.2.2 Misi

Misi FORKALIM adalah:

1. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi pengelola SPALD di Indonesia;

2. Meningkatkan pengelolaan SPALD yang terpadu, tepat guna dan inovatif;

3. Menjalin kemitraan, kerjasama dan kolaborasi dengan stakeholders;

4. Membangun sinergitas dan komunikasi pengelola SPALD yang

berkelanjutan.

Dengan misi tersebut, FORKALIM akan senantiasa meningkatkan mutu, kualitas

dan pengalaman para penyelenggara air limbah domestik dari berbagai tipologi

melalui pengembangan kapasitas dan kompetensi. Peningkatan mutu, kualitas dan

Page 18: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

18 Business Plan

pengalaman akan berdampak positif pada upaya meningkatkan pengelolaan

SPALD yang terpadu, tepat guna dan inovatif. Upaya peningkatan pengelolaan

SPALD didukung oleh saling tukar pengetahuan dan pengalaman dalam jejaring

air limbah domestik untuk tercapainya pengelolaan SPALD yang bermanfaat bagi

masyarakat dalam jangka panjang.

2.3. Profil FORKALIM

SUSUNAN PENGURUS FORKALIM PERIODE 2018-2021

DEWAN

PENASEHAT

:

1. Dirjen Cipta Karya

2. Direktur Pengembangan PLP Kementerian PUPR

3. Direktur BUMD Kementerian Dalam Negeri

4. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

5. Menteri PPN/BAPPENAS

DEWAN

PENGAWAS :

1. Ir. Pian Sopian, MT

2. Boy Tagajagawani ST, MT

3. Ir. Kumala Siregar

PENGURUS

Ketua : Dr. Subekti, SE, MM (PD PAL Jaya)

Wakil Ketua : Sutedi Raharjo, ST (PDAM Tirtanadi Medan)

Sekretaris : Haidir Effendi, SH (PDAM Balikpapan)

Bendahara : H. Sonny Salimi, S.ST, MT (PDAM Tirtawening Kota

Bandung)

BIDANG I PENGEMBANGAN INSTITUSI DAN KEANGGOTAAN

Ketua : Ir. Rahmatullah (PD PAL Banjarmasin)

Anggota : 1. Ir. Maryanto.MT (PDAM Surakarta)

Gambar 2. 1 Lambang Forkalim

Page 19: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

19 Business Plan

Rapat Kerja

Nasional

(RAKERNAS)

FORKALIM

2018

Gambar 2. 2 Dokumentasi Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FORKALIM 2018

2. Ir. Binsar O. Tambunan (Kantor Pengelolaan Air dan

Limbah BP Batam)

BIDANG II PROMOSI DAN KERJASAMA

Ketua : Ir. Heri Batangari Nasution, M.Psi (PDAM Tirtanadi

Medan)

Anggota :

1. Hidayat Sigit Suryanto, SE (PD PAL Jaya)

2. Ida Bagus Putu Ari Chandana, ST, M.Si. (UPT

PAL Dinas PU Provinsi Bali)

BIDANG III PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Ketua : Ir. Maryanto.MT (PDAM Surakarta)

Anggota :

1. Ir. Hj. Novera Deliyasma, MT (PDAM

Tirtawening Kota Bandung)

2. Ir. Erwin Marphy Ali (PD PAL Jaya)

) 83791557, (021)

2.4. Analisis Stakeholders

FORKALIM sebagai sebuah wadah atau lembaga memiliki tujuan, target dan pola

pencapaian serta sarana untuk saling tukar pengetahuan dan pengalaman dalam

jejaring air limbah domestik. Fungsi dan capaian dalam sistem kelembagaan

tersebut dapat tercapai dengan adanya parapihak yang saling berinteraksi

didalamnya. Identifikasi para pihak yang berkepentingan dan terlibat dengan

FORKALIM dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 20: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

20 Business Plan

Tabel 2. 1 Analisis Stakeholders FORKALIM

No Nama Mitra Keterkaitan 1 Direktorat Perkim, Bappenas Dukungan kebijakan dan pendanaan

2 Direktorat PPLP Ditjen Cipta Karya, PUPR

Dukungan kebijakan dan pendanaan

3 Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, Kementerian LHK

Dukungan kebijakan

4 Direktorat Perkotaan Ditjen Bina Bangda

Dukungan kebijakan

5 AKKOPSI Dukungan pimpinan daerah 6 AKSANSI, Appsani Dukungan operasionalisasi

7 Lembaga Donor Dukungan pendanaan dan penguatan kapasitas

8 Swasta - CSR Dukungan pendanaan dan informasi 9 IATPI Dukungan keahlian 10 Perguruan Tinggi Dukungan keahlian 11 Operator swasta Dukungan informasi dan keahlian 12 Vendor Dukungan finansial dan teknologi 13

Masyarakat

Dukungan sosialisasi dan input pengguna

Stakeholder dalam FORKALIM merupakan kunci utama dalam penyusunan

business model. Dengan identifikasi yang tepat, maka stakeholder yang ada di

dalam lingkaran FORKALIM dapat dipetakan berdasarkan interest, kapasitas dan

level pengaruh masing-masing. Inisiatif pengembangan model bisnis yang dapat

dilakukan untuk menggambarkan porsi dan posisi setiap pihak dapat tergambar

secara sederhana dalam sebuah kanvas model bisnis.

2.5. Kanvas Model Bisnis

Kanvas Model Bisnis (Business Model Canvas / BMC) ialah suatu kerangka kerja

yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas

lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan

untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model

bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal. BMC dapat

digunakan untuk semua organisasi, baik itu sektor bisnis maupun organisasi non-

profit. Pada organisasi non-profit, perlu tambahan komponen blok “impact” untuk

menjelaskan manfaat dari dampak model bisnis yang dijalankannya.

Page 21: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

21 Business Plan

Business Model Canvas disajikan berupa suatu kanvas yang terdiri dari 9 kotak yang

saling berkaitan. Model bisnis terbaik dapat digambarkan melalui sembilan blok

bangunan dasar yang menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan bermaksud

untuk mendapatkan uang. Setiap dari nine basic building blocks, dapat menjadi

langkah awal untuk menentukan darimana suatu perusahaan/organiasasi

melakukan transformasi model bisnis mereka. Sembilan blok meliputi empat bidang

utama bisnis, yaitu: pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kemampuan

finansial.

Kerangka model bisnis yang berbentuk kanvas dan terdiri dari sembilan blok yang

berisikan elemen-elemen yang saling berkaitan di mana menggambarkan

bagaimana organisasi menciptakan manfaat dan mendapatkan manfaat bagi dan

dari pelanggannya. Berikut merupakan gambaran sembilan elemen Business Model

Canvas:

Sembilan elemen pada Business Model Canvas mencakup customer segments, value

propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities,

key partnerships, dan cost structure.

Customers Segments

Pelanggan (customer) merupakan inti dari suatu bisnis model yang dapat

memberikan keuntungan (profit) bagi perusahaan/organiasasi. Tanpa pelanggan,

tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama. Perusahaan dapat

mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen yang berbeda dengan kebutuhan

umum, perilaku umum, atau atribut lainnya. Sebuah model bisnis dapat

menentukan besar atau kecil segmen pelanggan. Dalam konteks organiasasi nirlaba,

customer yang dimaksud adalah para pemangku kepentingan (stakeholders).

Value Propositions

Value Propositions (Proposisi nilai) merupakan berbagai macam produk dan jasa

yang akan menciptakan nilai bagi pelanggan segmen tertentu. Value adalah alasan

mengapa pelanggan memilih produk dan jasa dari sebuah perusahaan/organisasi

dibandingkan perusahaan lain karena perusahaan tersebut dianggap memiliki

kelebihan dalam memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Page 22: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

22 Business Plan

Channels

Channels adalah media dari perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggannya

untuk menyampaikan proposisi nilai.

Customer Relationships

Customer Relationships menjelaskan tentang menjaga hubungan antara

perusahaan/organiasi dan konsumen/stakeholders. Perusahaan harus menjelaskan

jenis hubungan yang ingin dibangun oleh masing-masing segmen pelanggan.

Macam-macam jenis hubungan mulai dari memberi bantuan personal perorangan

kepada tiap konsumen, memanfaatkan komunitas, atau bahkan berupa “self-

service”.

Revenue Streams

Revenue streams adalah pendapatan atau pemasukan yang diterima

perusahaan/organisasi atas value proposition yang diberikan.

Key Resources

Key Resources menjelaskan aset yang paling penting yang dibutuhkan untuk

membuat sebuah model bisnis berjalan dengan baik. Setiap model bisnis

membutuhkan key resources (sumber daya utama). Key resources ini

memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan value proposition

(proposisi nilai), menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan pelanggan, dan

memperoleh pendapatan.

Key Activities

Key Activities menjelaskan hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh

perusahaan untuk membuat model bisnisnya bekerja.

Key Partnership

Key partnership menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model

bisnis berjalan dengan baik. Perusahaan menjalin kemitraan karena berbagai

alasan, dan kemitraan menjadi landasan banyak model bisnis. Perusahaan

Page 23: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

23 Business Plan

menciptakan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis mereka, mengurangi

resiko, atau memperoleh sumber daya.

Cost Structure

Struktur Biaya menjelaskan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan

model bisnis. Cost structure menggambarkan biaya yang paling penting yang terjadi

saat beroperasi di model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai,

menjaga hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan semua dikenakan

biaya.

Skema ini akan menjadi salah satu acuan dalam penentuan bisnis model dari

FORKALIM sesungguhnya. Karena dengan adanya pemetaan di awal, maka

inisatif dari masing-masing pihak dapat lebih mudah dilihat korelasi dan

konektivitas yang diharapkan akan saling bekerja sama sesuai dengan tujuan

lembaaga atau organisasi FORKALIM.

Adapun rancangan kanvas bisnis model dari FORKALIM ini dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Page 24: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

24 Business Plan

Gambar 2. 3 Kanvas Model Bisnis FORKALIM

Page 25: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

25 Business Plan

Menurut informasi yang diperoleh dari para informan, cost structure pada

FORKALIM berfokus pada cost-driven yang artinya berfokus pada meminimalkan

biaya sedapat mungkin untuk menciptakan dan memelihara kemungkinan struktur

biaya yang paling ramping, menawarkan value proposition yang murah dan

outsourcing yang luas agar stakeholders mendapatkan manfaat yang paling

optimum. Dengan adanya key partners yang lebih luas dari para relasi, maka dapat

diperoleh beneficiaries yang lebih besar. Masing masing stakeholders dapat dianggap

sebagai kontributor yang paling utama karena secara khusus FORKALIM tidak

memiliki pelanggan layaknya sebuah perusahaan.

Pengeluaran FORKALIM secara umum terbagi atas 2, yaitu fixed cost dan variable

cost. Biaya fixed cost artinya biaya yang setiap bulannya tetap dan tidak dipengaruhi

oleh banyak atau sedikitnya aktivitas organisasi, sedangkan variable cost artinya

biaya yang bisa berubah-ubah setiap bulannya tergantung dari banyak sedikitnya

aktivitas organisasi.

Biaya yang termasuk dalam fixed cost adalah biaya gaji karyawan, biaya sewa

gedung, biaya listrik / telepon / air. Untuk komponen yang masuk dalam kategori

variable cost adalah biaya bahan baku, biaya transportasi delivery, dan lain-lain.

Untuk cost yang susah dikontrol seperti biaya listrik, FORKALIM selalu menjaga

pemakaian listrik agar tidak boros misalkan jika belum gelap, maka bagaimana pun

keadaannya diusahakan untuk tidak menyalakan lampu dan begitu juga dengan

pemakaian AC. Jika di dalam ruangan AC tidak ada customer, maka AC selalu

dimatikan. Pada malam hari sebelum meninggalkan kantor, para karyawan

mengecek kembali apakah masih ada lampu dan AC yang menyala dan segera

mematikannya jika tidak diperlukan.

Hal lain yang perlu dikembangkan adalah oportunity untuk mendapatkan

pendanaan lebih yang akan berguna bagi para anggota sehingga menarik minat

para pelaku bisnis ALD menjadi anggota. Relasi terhadap pemerintahan dan donor

merupakan peluang terbesar dalam menarik minat calon anggota untuk bergabung.

Keuntungan organisasi dengan semakin banyaknya anggota juga menjadi kekuatan

internal dalam memberikan nilai jual terhadap platform bisnis ALD.

Page 26: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

26 Business Plan

3. ANALISIS ASPEK INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM BUSINESS

PLAN

3.1. Trend Perkembangan Bisnis IPALD

Sektor penyehatan lingkungan permukiman khususnya bidang air limbah

(Municipal Waste Water) merupakan hal yang menarik perhatian secara global

maupun nasional. Secara global Indonesia terikat upaya mewujudkan

pembangunan berkelanjutan. Hal ini disebutkan pada KTT Bumi di Johannesburg

2000, dimana salah satu sasarannya adalah bidang penyediaan air minum dan

sanitasi. Sasaran tersebut diagendakan dalam Millenium Development Goals

(MDGs) dengan menetapkan horizon pencapaian sasaran pada tahun 2015.

Sasaran kuantitatifnya adalah ”Mengurangi 50% proporsi jumlah penduduk yang

kesulitan memperoleh akses terhadap air minum aman dan sanitasi yang

memadai”. Indonesia yang ikut meratifikasi sasaran MDG’s 2015 tersebut harus

mempersiapkan langkah pencapaian sasaran tersebut.

Menurut UU No. 32 Tahun 2009, setiap orang diperbolehkan membuang limbah

ke media lingkungan hidup dengan syarat memenuhi baku mutu lingkungan hidup.

Dari latar belakang tersebut maka diperlukan perencanaan unit Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Page 27: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

27 Business Plan

Permasalahan utama sub sektor air limbah domestik di Indonesia adalah hampir

semua pengelolaan air limbah domestik, pembuangan akhir diarahkan ke sungai

atau saluran drainase terdekat. Permasalahan tersebut mencakup daerah pedesaan

maupun perkotaan yang menggunakan sistem on-site dengan tingkat teknologi

sederhana. Selain itu juga terdapat permasalahan sistem jaringan belum terstruktur

dengan baik, di antaranya :

1. Pembuangan akhir dialirkan ke sungai atau saluran drainase terdekat.

2. Belum memiliki master plan air limbah.

3. Belum ada perda yang mengatur tentang air limbah domestik

4. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pembuangan

air limbah domestik secara higienis.

Pemerintah Indonesia pun memiliki visi dalam terwujudnya akses terhadap sarana

sanitasi dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

a) Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat

terhadap pelayanan pengelolaan air limbah dengan sistem setempat (on-site)

dan sistem terpusat (off-site);

b) Mencegah dan menanggulangi pencemaran dan atau kerusakan lingkungan

hidup yang diakibatkan oleh air limbah permukiman;

c) Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha agar lebih berperan aktif

dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman;

d) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem

pengelolaan air limbah permukiman;

e) Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan pengelolaan air

limbah permukiman dengan prinsip good corporate governance;

f) Meningkatkan dan mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam

penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman.

Republik Indonesia, yang umumnya disebut Indonesia, adalah negara di Asia

Tenggara yang berada dalam lintasan garis khatulistiwa dan terada di antara benua

Asia dan Australia serta antara Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia terdiri dari

17.504 pulau dengan populasi sekitar 258.794.900 jiwa pada tahun 2016 dengan

Page 28: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

28 Business Plan

luas wilayah sebesar 1.905 juta km2. Kepadatan penduduk dan laju pertumbuhan

penduduk menurut provinsi ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Kondisi Kependudukan Indonesia

No Provinsi Luas(1) (km2) Jumlah

Penduduk(2) (jiwa)

Jumlah Rumah

Tangga(2) (Ribu)

Kepadatan Penduduk(2)

Per km2

Laju Pertumbuhan

Penduduk 2010-2016(2)

1 Aceh 57.956,00 5.096.200 1208.90 88 2,01 2 Sumatera Utara 72.981,23 14.102.900 3295 193 1,33 3 Sumatera Barat 42.012,89 5.259.500 1249.10 125 1,31 4 Riau 87.023,66 6.501.000 1560.40 75 2,59 5 Jambi 50.058,16 3.458.900 861.10 69 1,80 6 Sumatera Selatan 91.592,43 8.160.900 1985.30 89 1,46 7 Bengkulu 19.919,33 1.904.800 480.30 96 1,69 8 Lampung 34.623,80 8.205.100 2082 237 1,21 9 Kep. Bangka Belitung 16.424,06 1.401.800 357 85 2,20 10 Kep. Riau 8.201,72 2.028.200 535.60 247 3,06 11 DKI Jakarta 664,01 10.277.600 2685.30 15478 1,07 12 Jawa Barat 35.377,76 47.379.400 12585.10 1339 1,54 13 Jawa Tengah 32.800,69 34.019.100 9129.40 1037 0,79 14 DI Yogyakarta 3.133,15 3.720.900 1118.40 1188 1,18 15 Jawa Timur 47.799,75 39.075.300 10797.30 817 0,66 16 Banten 9.662,92 12.203.100 2986.70 1263 2,23 17 Bali 5.780,06 4.200.100 1112.60 727 1,21 18 Nusa Tenggara Barat 18.572,32 4.896.200 1360.40 264 1,36 19 Nusa Tenggara Timur 48.718,10 5.203.500 1126.50 107 1,69 20 Kalimantan Barat 147.307,00 4.861.700 1130.80 33 1,63 21 Kalimantan Tengah 153.564,50 2.550.200 661.20 17 2,33 22 Kalimantan Selatan 38.744,23 4.055.500 1089.90 105 1,81 23 Kalimantan Timur 129.066,64 3.501.200 870.60 27 2,58 24 Kalimantan Utara 75.467,70 666.300 150 9 - 25 Sulawesi Utara 13.851,64 2.436.900 623.50 176 1,13 26 Sulawesi Tengah 61.841,29 2.921.700 688 47 1,67 27 Sulawesi Selatan 46.717,48 8.606.400 1975.70 184 1,10 28 Sulawesi Tenggara 38.067,70 2.551.000 574.10 67 2,16 29 Gorontalo 11.257,07 1.150.800 270.20 102 1,62 30 Sulawesi Barat 16.787,18 1.306.500 291.80 78 1,93 31 Maluku 46.914,03 1.715.500 355.60 37 1,79 32 Maluku Utara 31.982,50 1.185.900 244.90 37 2,16 33 Papua Barat 319.036,1 893.400 197.30 9 2,61 34 Papua 99.671,63 3.207.400 745.40 10 1,95

Indonesia 258.704.900 66385.40 135 1,36 Sumber : (1)

Permendagri Nomor 56, 2015 dan (2)Badan Pusat Statistik Indonesia, 2017

Page 29: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

29 Business Plan

3.1.1. Kondisi Sanitasi

Profil sanitasi kota sebagai gambaran kondisi sanitasi di Indonesia ditinjau dalam

berbagai aspek seperti kesehatan masyarakat, sarana kesehatan dan akses terhadap

sarana dan prasarana sanitasi. Tinjauan lebih lanjut untuk masing-masing aspek

disajikan dalam uraian berikut ini.

Kesehatan Masyarakat

Ketersediaan sarana kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat kesehatan masyarakat. Rincian sarana kesehatan yang dimiliki secara

keseluruhan dan daftar penyakit berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan

Tabel 3.3.

Tabel 3. 2 Sarana Kesehatan di Indonesia Tahun 2012

Sarana Kesehatan Jumlah Sarana Kesehatan

Rumah Sakit (unit) 2.083

Puskesmas (unit) 9510

Pustu (unit) 23.049

Posyandu (unit) 276.392

Apotik (unit) 17.613

Tempat Tidur (unit) 231.432

Dokter (orang) 76.523

Bidan/ perawat (orang) 361.772 Sumber: BPS Indonesia, 2017

Tabel 3. 3 Delapan Kasus Penyakit Tahun 2015

Jenis Penyakit Banyaknya Kasus

Pneumonia 554.650

Kusta 17.202

Tetanus Neonatorum 53

Campak 8.815

Diare 1.213

DBD 129.650

TB Paru 188.450

Malaria 1.612.777 Sumber: BPS Indonesia, 2017

Page 30: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

30 Business Plan

3.1.2. Kondisi Pengelolaan Air Limbah Domestik

Kondisi sanitasi Indonesia terbagi menjadi penduduk yang menggunakan sarana

dan prasarana, serta yang masih belum mendapatkan fasilitas sanitasi. Berdasarkan

data dari monev Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), 73% penduduk

Indonesia telah memiliki jamban sehat baik berupa jamban sehat permanen

maupun semi permanen. Sedangkan BABS masih dilakukan oleh 20% penduduk

Indonesia. Tabel 3.4 dan Gambar 2.2 menunjukkan penggunaan jamban di

Indonesia.

Tabel 3. 4 Penggunaan Jamban di Indonesia

No Nama Provinsi

Identitas Data (Jumlah data/keseluruhan*)

Jumlah Kab/Kot

Jumlah Kec

Jumlah Desa/Kel Jumlah KK

% Akses JSP

% Akses JSSP

% Akses Sharing

% Akses BABS

% Akses Baseline

1 DI YOGYAKARTA 5/5 78/78 438/438 1087130/1039754 71,01 16,00 7,47 5,51 94,49

2 DKI JAKARTA 6/6 44/44 267/267 3040787/2333781 85,17 7,84 4,79 2,20 97,80

3 SULAWESI SELATAN 24/24 306/306 3047/3047 2175221/2057228 51,61 15,78 5,37 27,24 72,76

4 BALI 9/9 57/57 716/716 1045251/1088136 74,12 4,75 8,97 12,16 87,84

5

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 7/7 47/47 391/391 393864/344533 55,77 17,52 3,26 23,45 76,55

6 JAWA TENGAH 35/35 573/573 8578/8578 10217782/9670248 45,96 15,73 7,83 30,48 69,52

7 JAWA TIMUR 38/38 665/666 8498/8498 11582341/11358833 47,67 17,14 7,65 27,54 72,46

8 NUSA TENGGARA BARAT 10/10 116/116 1137/1137 1446616/1374434 41,62 9,06 8,72 40,60 59,40

9 RIAU 12/12 169/169 1875/1875 1606102/1329932 46,23 24,14 4,15 25,48 74,52

10 JAMBI 11/11 141/141 1562/1562 907896/819189 47,17 19,05 6,54 27,25 72,75

11 KALIMANTAN TIMUR 10/10 103/103 1020/1020 944415/817162 43,53 15,20 4,92 36,35 63,65

12 SULAWESI BARAT 6/6 69/69 649/649 299559/290070 37,32 10,31 3,81 48,57 51,43

13 BANTEN 8/8 155/155 1551/1551 3126414/2755292 31,18 18,16 6,28 44,38 55,62

14 SUMATERA UTARA 33/33 443/443 6113/6113 3660265/3245639 37,03 17,24 6,89 38,84 61,16

15 KALIMANTAN UTARA 5/5 50/53 480/480 132203/0 30,11 27,86 6,03 35,99 64,01

16 GORONTALO 6/6 76/76 731/731 307588/288869 28,32 3,55 13,52 54,61 45,39

17 KALIMANTAN TENGAH 14/14 136/136 1565/1565 637815/599253 24,70 16,22 5,87 53,20 46,80

18 KALIMANTAN BARAT 14/14 174/174 1984/1984 1274095/1163044 2,65 33,04 0,79 63,52 36,48

19 NUSA TENGGARA TIMUR 22/22 306/306 3295/3296 1139049/1136690 25,94 29,76 8,42 35,88 64,12

20 KALIMANTAN SELATAN 13/13 152/152 2008/2009 1060415/1027867 35,47 18,41 5,22 40,90 59,10

21 SULAWESI TENGAH 13/13 171/171 1971/1974 728021/617761 34,51 12,04 3,93 49,53 50,47

22 ACEH 23/23 289/289 6492/6509 1239614/1193463 38,91 16,51 11,11 33,48 66,52

23 SUMATERA BARAT 19/19 179/179 1112/1117 1280776/1241663 46,73 10,24 3,56 39,46 60,54

Page 31: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

31 Business Plan

No Nama Provinsi Identitas Data (Jumlah data/keseluruhan*)

Jumlah Kab/Kot

Jumlah Kec

Jumlah Desa/Kel Jumlah KK

% Akses JSP

% Akses JSSP

% Akses Sharing

% Akses BABS

% Akses Baseline

24 BENGKULU 10/10 129/129 1520/1527 523567/485346 41,15 23,97 6,74 28,14 71,86

25 JAWA BARAT 27/27 625/627 5905/5937 14639999/12334586 45,03 12,42 6,64 35,91 64,09

26 LAMPUNG 15/15 228/228 2627/2643 2125255/1926840 50,02 24,22 8,22 17,54 82,46

27 SULAWESI TENGGARA 17/17 211/212 2225/2247 583840/549907 40,51 21,70 6,41 31,38 68,62

28 SUMATERA SELATAN 17/17 232/232 3214/3261 2151256/1998599 34,46 15,67 4,92 44,95 55,05

29 KEPULAUAN RIAU 7/7 70/70 410/416 696320/496398 34,20 30,55 6,21 29,04 70,96

30 SULAWESI UTARA 15/15 166/167 1751/1779 563429/630028 50,60 19,02 9,18 21,19 78,81

31 MALUKU 11/11 106/111 1045/1078 312149/342017 18,78 24,05 7,59 49,58 50,42

32 MALUKU UTARA 10/10 111/113 1130/1194 268548/248714 37,76 4,82 11,29 46,12 53,88

33 PAPUA 28/29 225/399 1765/3769 544601/666454 7,99 4,78 1,58 85,64 14,36

34 PAPUA BARAT 10/13 78/177 609/1447 82498/182235 11,78 10,58 5,84 71,79 28,21

510/514 6680/6968 77681/80805 71824681/65653965 38,71 16,82 6,82 37,65 62,35

Sumber: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, 2017

Sumber: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, 2017

Gambar 3. 1 Proporsi Penggunaan Jamban di Indonesia

Selain itu berdasarkan Badan Pusat Statistik Tahun 2016, diketahui bahwa

penyaluran akhir tinja di Indonesia sebagian besar menggunakan tangki septik,

namun masih banyak penduduk yang masih membuang tinja langsung ke

lingkungan. Tabel 3.4 menunjukkan persen penyaluran akhir tinja di Indonesia.

57%

16%

7%

20%

JSP JSSP Sharing BABS

Page 32: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

32 Business Plan

Tabel 3. 5 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja

(2016)

Provinsi (PDRB)

Tempat Pembuangan Akhir Tinja (%)

Tangki Septik

SPAL

Kolam/ Sawah/ Sungai/

Danau/ Laut

Lubang Tanah

Pantai/ Tanah Lapang/ Kebun/ Lainnya

Aceh 66,75 0,59 13,94 11,65 7,07 Sumatera Utara 73,36 0,73 11,63 9,30 4,98 Sumatera Barat 53,61 0,76 32,28 11,03 2,32 Riau 71,00 1,31 7,03 17,52 3,14

Jambi 66,55 0,27 17,29 12,49 3,40 Sumatera Selatan 66,40 0,38 16,47 14,83 1,92 Bengkulu 50,96 0,12 15,02 30,31 3,60 Lampung 59,60 0,04 8,25 30,39 1,72 Kep. Bangka Belitung 84,04 1,02 2,43 3,59 8,93 Kep. Riau 81,81 0,05 7,51 8,02 2,60 DKI Jakarta 90,87 2,16 4,28 1,02 1,68 Jawa Barat 63,16 2,28 24,14 8,52 1,90 Jawa Tengah 70,40 1,47 15,56 11,09 1,49 DI Yogyakarta 78,69 8,37 3,46 8,64 0,84 Jawa Timur 68,20 1,32 13,00 14,60 2,88 Banten 72,98 1,82 11,86 6,99 6,36 Bali 87,49 2,15 3,68 2,42 4,26 Nusa Tenggara Barat 71,24 1,42 16,90 2,86 7,57 Nusa Tenggara Timur 44,32 0,14 0,67 40,33 14,53 Kalimantan Barat 52,80 0,44 14,70 24,67 7,39 Kalimantan Tengah 52,02 0,00 27,02 20,08 0,88 Kalimantan Selatan 62,75 0,18 17,72 17,95 1,40 Kalimantan Timur 73,61 4,05 7,77 12,84 1,72 Kalimantan Utara 66,55 0,20 10,57 16,00 6,67 Sulawesi Utara 78,34 0,77 7,73 9,36 3,80 Sulawesi Tengah 64,79 0,04 16,33 9,83 12,01 Sulawesi Selatan 77,74 0,90 5,90 9,14 6,32 Sulawesi Tenggara 71,17 0,99 5,81 12,08 9,94 Gorontalo 75,02 0,21 8,92 1,84 14,02 Sulawesi Barat 64,93 0,12 14,36 8,31 12,28 Maluku 72,37 0,27 6,33 4,51 16,51 Maluku Utara 75,94 1,90 4,13 3,85 14,18 Papua Barat 72,37 3,49 9,04 10,54 4,56

Papua 32,15 2,10 5,58 36,39 23,79 Indonesia 68,13 1,49 14,43 12,16 3,80

Sumber: BPS Indonesia, 2016

Page 33: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

33 Business Plan

Selain data dari BPS dan STBM, pada tahun 2017 sempat dilakukan kegiatan

kerjasama dengan EAWAG dalam penyusunan SFD tingkat nasional dan beberapa

kota. Hasil SFD pada kegiatan tersebut Berikut pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3. 2 SFD (Shit Flow Diagram) Nasional

Hasil studi yang pernah dilakukan tersebut mengungkapkan beberapa peluang dan

tantangan ke depan untuk pengelolaan air limbah domestik. Akses masyarakat

terhadap sarana pengolahana ir limbah dan jamban di beberapa daerah masih jauh

dari harapan dan target pemerintah. Kondisi ini merupakan peluang terhadap

pengembangan jaringan limbah air domestik yang akan menjadi inti dari rencana

pengembangan bisnis bagi air limbah domestik, baik melalui dukungan pemerintah

maupun sokongan hibah dan bantuan luar negeri. Ceruk peluang pasar yang ada

ini selaras juga dengan tujuan dari program pemerintah dan dapat memepkuat

skema peluang bisnis yang dikembangkan oleh Forkalim sebagai sebuah asosiasi

profesional.

Page 34: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

34 Business Plan

Gambar 3. 3 Kondisi Sarana Sanitasi akibat Masih Rendahnya Jaringan Sanitasi

Gambar 3. 4 Tingkat Akses Sanitasi di Indonesia

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2011

*20

1220

12*

2013

2013

*20

1420

1520

1620

17

Tingkat Akses Sanitasi

Page 35: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

35 Business Plan

3.2. Prinsip Dasar Pemikiran Business Plan

FORKALIM sebagai mitra terdepan pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan

pembangunan memiliki fungsi dan kedudukan yang strategis dalam setiap

pengambilan keputusan di bidang pengelolaan air limbah domestik. Kegiatan ini

yang akan menjadi acuan utama dalam penyusunan Business Plan FORKALIM.

Kontribusi aktif dan pola pemanfaatan sumber daya yang ada dalam tubuh

organisasi FORKALIM merupakan kunci dari berjalannya rencana yang dibuat.

Sehingga Business Plan FORKALIM disusun untuk memenuhi

kebutuhan/keinginan organisasi melalui penyediaan kebutuhan anggota dan

stakeholders dengan mengacu pada rencana strategis yang dijabarkan dalam rencana

operasional dan keuangan.

Penyusunan Business Plan FORKALIM ini akan memastikan kegiatan yang sedang

dan akan dilakukan berjalan pada jalur yang benar sesuai dengan yang

direncanakan, juga memberi pedoman penajaman rencana termasuk pencarian

dukungan stakeholders. Untuk itu, Business Plan FORKALIM harus mencakup visi-

misi, rencana strategis, operasional dan keuangan.

Gambar 3. 5 Skema Diagramatis Penyusunan Business Plan

Page 36: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

36 Business Plan

Skema yang disusun dalam business canvas model setidaknya telah memberikan

gambaran identifikasi awal (Initial Identification) mengenai capaian, tujuan serta

pembiayaan. Dengan skema yang sudah disusun, maka penyusunan business plan

akan mengacu kepada beberapa asumsi yang dibangun agar perhitungan

FORKALIM sebagai institusi mandiri ke depan dapat dilakukan.

Selain asumsi, prinsip-prinsip yang sesuai juga digunakan dalam pengembangan

Business Plan FORKALIM, yakni:

- Perencanaan harus diterima oleh semua pihak;

- Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis;

- Perencanaan usaha harus mencangkup seluruh aspek kegiatan;

- Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif

dan efisien;

- Pengembangan rencana operasional mengacu pada visi, misi, rencana

strategis yang telah ditetapkan; dan

- Pengembangan mengacu pada potensi yang dimiliki organisasi (internal)

serta lingkungan (eksternal).

Penjabaran dari identifikasi parap pihak yang telah dilakukan akan berhungan erat

dengn pemilihan faktor faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh

FORKALIM. Dengan serangkaian FGD yang telah dilakukaan, kondisi dan

tatanan dalam tubuh FORKALIM mulai dapat di jabarkan sebagai sebuah nilai

kekurangan dan kelemahan. Analisis sederhana untuk melihat seberap ajauh

pengaruh dan ineteraksi dari faktor internal dan eksternal dijelaskan dalam sebuah

analisis SWOT. Hasil analisa kedua faktor, akan menentukan posisi organisasi.

3.3. Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal dilakukan berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor

internal sebagaimana terlihat pada Tabel 3.6.

Page 37: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

37 Business Plan

Tabel 3. 6 Analisis Faktor Internal

No Faktor Internal Bobot Rating Skor

S Kekuatan 1 FORKALIM memiliki status legal 0,07 4 0,27 III

2 Menjadi mitra pemerintah dalam pengelolaan SPALD

0,07 2 0,13 V

3 Komitmen anggota FORKALIM 0,09 4 0,36 I

4 Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan SPALD T dan S

0,09 4 0,36 I

5 Adanya sarana dan fasilitas yeng mendukung kegiatan

0,04 2 0,09 VIII

6 Keberadaan sekretariat di lokasi stategis (ibu kota)

0,04 3 0,13 V

7 Jaringan keanggotaan mendapat dukungan daerah

0,04 3 0,13 V

8 Sebagian anggota FORKALIM fokus di penyelenggaraan air minum

0,07 3 0,20 IV

Total S 0,51 1,67

W Kelemahan 1 Pendanaan organisasi sangat minim 0,09 1 0,09 II

2 Terbatasnya keanggotaan FORKALIM 0,09 1 0,09 II

3 Belum terjalinnya kemitraan dan kerjasama dengan berbagai organisasi pemerhati ALD

0,09 1 0,09 II

4 Program dan kegiatan belum berjalan optimal 0,09 2 0,18 I

5 Belum optimalnya kolaborasi dengan pembuat kebijakan

0,07 1 0,07 V

6 Eksistensi FORKALIM belum dirasakan oleh anggota dan masyarakat

0,07 1 0,07 V

Total W 0,49 0,58 Total 1 2,24

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dianalisis mengenai faktor internal yang paling

memiliki kekuatan terbesar dan juga yang menjadi titik kelemahan tertinggi dalam

pengembangan organisasi FORKALIM. Faktor yang menjadi kekuatan terbesar

yaitu Komitmen anggota FORKALIM dan Memiliki pengetahuan dan

Page 38: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

38 Business Plan

pengalaman dalam pengelolaan SPALD T dan S. Sedangkan yang menjadi

kelemahan utama dalam pengembangan organisasi ini adalah belum berjalannya

program dan kegiatan secara optimal.

Dari hasil analisis ini, maka strategi pengembangan organisasi yang diperlukan

adalah aktivitas-aktivitas yang dapat memanfaatkan pengetahuan, pengalaman dan

tingkat komitmen para pengelolanya yang tinggi untuk dapat mendorong proses

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai evaluasi setiap program secara

integratif dan komprehensif. Kemampuan yang berbeda di setiap level organisasi,

akan menjadi jalan penghubung yang unik dalam pengembangan organisasi ke

depan. Dengan adanya strategi ini, maka komitmen kuat yang ada sebelumnya

dapat dirasakan kehadirannya oleh semu anggota karena eksistensi dari setiap

anggota mulai terasa.

3.4. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis faktor eksternal dilakukan berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor

internal sebagaimana terlihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Analisis Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

O Peluang

1 Amanat UU no 23 thn 2014 bahwa AL merupakan urusan wajib pemerintah daerah

0,09 4 0,34 I

2 Adanya target nasional universal access dan SDG’s dalam pengelolaan ALD

0,09 4 0,34 I

3 Mendapatkan bantuan teknis dan non teknis dari pemerintah

0,06 4 0,26 II

4 Besarnya perhatian lembaga donor 0,06 4 0,26 II

5 Berkembangnya peluang usaha sektor ALD 0,06 4 0,26 II

6 Banyaknya daerah yang memiliki IPAL dan IPLT baru

0,04 4 0,17 VII

7 Keterlibatan masyarakat dalam penanganan ALD

0,04 2 0,09 XI

8 Keterlibatan dalam penyusunan kebijakan ALD 0,06 2 0,13 VIII

9 Standar kompetensi pengelola ALD 0,06 2 0,13 VIII

10 Standar penilaian kinerja penyelenggara ALD 0,06 2 0,13 VIII

11 Adanya SPALD regional 0,06 3 0,19 VI

Total O 0,70 2,28

Page 39: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

39 Business Plan

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

T Ancaman 1 Belum adanya sanksi penegakan hukum 0,06 1 0,06 IV

2 Air limbah domestik belum menjadi prioritas masyarakat

0,09 2 0,17 I

3 Adanya perubahan peraturan dalam penyusunan kebijakan ALD

0,04 2 0,09 II

4 Belum adanya standarisasi pengelola ALD 0,04 2 0,09 II

5 Air limbah masih dikenakan pajak 0,06 1 0,06 IV

Total T 0,30 0,47

Total 1 2,74

Dari tabel ini, dapat dianalisis mengenai sudut peluang yang bisa dimanfaatkan dan

ancaman yang perlu dihindari dalam mengembangkan organisasi. Faktor yang

menjadi peluang terbesar untuk dapat dimanfaatkan, yaitu adanya amanat UU no

23 thn 2014 yang menyatakan bahwa air limbah merupakan urusan wajib

pemerintah daerah, dan adanya target nasional universal access dan SDG’s dalam

pengelolaan air limbah domestik. Sedangkan factor ancaman yang perlu ditangani

dalam pengembangan organisasi ini adalah air limbah domestik belum menjadi

prioritas masyarakat.

3.5. Posisi Organisasi

Sebagai sebuah lembaga atau organiasasi eksisting, maka FORKALIM telah

memiliki peta jalan dalam pengembangannya. Melihat hasil analisis faktor internal

dan eksternal, kemudian kalkulasi skor yang diperoleh, maka posisi organiasai saat

ini dapat dilihat dalam sebuah zonasi bidang hasil perhitungan. Posisi ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Page 40: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

40 Business Plan

Tabel 3. 8 Posisi FORKALIM

Dari tabel tersebut, dapat terlihat bahwa posisi FORKALIM ini ada pada zona

pertumbuhan. Pada zona pertumbuhan tersebut, strategi yang direkomendasikan

adalah dengan cara integrasi horizontal. Hal ini menandakan bahwa FORKALIM

perlu meningkatkan sinergi dan kolaborasi sebanyak mungkin dengan organisasi

yang memiliki tingkatan dan tujuan yang relatif sama.

Atas dasar analisis tersebut, maka identifikasi ulang terhadap para pemangku

kepentingan yang stratgeis dalam pengembangan organisasi mutlak menjadi

penting. Secara umum FORKALIM berdiri atas kepentingan dan dasar usaha

yang sama. Prinsip dasar ini yang kemudian perlu di kembangkan dan dinarasikan

menjadi daya tawar yang menguntungkan untuk para calon anggota.

Delapan anggota yang saat ini berada dalam organisasi, akan cukup untuk

memberikan sebuah deskripsi platform usaha ALD. Namun, dengan strategi

horizontal yang ada, maka mencakup banyak anggota adalah strategi yang perlu

dilakukan dalam 5 tahun kedepan. Gambaran mengenai bagaimana bisnis kanvas

bisnis model bergerak dan berinteraksi dapat dilihat dalam gambaran di bawah ini.

Page 41: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

41 Business Plan

Gambar 3. 6 Hubungan Antar Proponen dalam Bisnis Kanvas Model

Key partnters dalam analisis bisnis kanvas model dapat juga menjadi beneficiaries

karena partners yang dapat menjadi sumber pendanaan pada akhirnya memiliki

keuntungan yang sama dengan tujuan masing-masing partners. Hal ini akan

dibahas lebih lanjut dalam strategi pengembangan organisasi.

Page 42: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

42 Business Plan

Tabel 3. 9 Penetapan Strategi

Page 43: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

43 Business Plan

4. FORMULASI STRATEGI

4.1. Isu Strategis

Isu strategis merupakan salah satu kunci dalam pengembangan model bisnis.

Penempatan dan pemilihan sebuah isu yang memiliki nilai strategis akan

menentukan jalannya roda organisasi sesperti yang diharapkan. Isu strategis untuk

pengembangan model bisnis FORKALIM telah diperoleh melalui analisis aspek

internal maupun ekternal sebelumnya, sheingga diperoleh isu-isu strategis

FORKALIM adalah sebagai berikut:

1. Agenda FORKALIM belum berjalan optimal serta eksistensinya belum

dirasakan oleh anggota maupun masyarakat umum;

2. Pendanaan organisasi sangat minim;

3. Terbatasnya keanggotaan FORKALIM serta belum terjalinnya kemitraan

dan kerjasama dengan berbagai organisasi pemerhati ALD;

Page 44: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

44 Business Plan

4. Air limbah domestik belum menjadi prioritas pengelolaan oleh masyarakat

dan pemerintah daerah.

Berdasarkan hasil identifikasi kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O) dan

ancaman (T) ditetapkan strategi berikut sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4:

1. Penguatan internal organisasi dan pengembangan keanggotaan;

2. Peningkatan eksistensi FORKALIM dan perluasan jaringan;

3. Pemanfaatan pengalaman dan keahlian anggota;

4. Sikap proaktif dalam pengembangan SPALD.

4.2. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan isu strategis tersebut , maka ditetapkan tujuan dan sasaran

FORKALIM yang dapat dijabarkan berikut:

1. FORKALIM memiliki organisasi yang kuat dan dikenal para pemangku

kepentingan sektor air limbah domestik;

2. FORKALIM memiliki sumber-sumber pemasukan beragam untuk

menjamin keberlanjutan organisasi;

3. FORKALIM memiliki hubungan strategis dengan para pemangku

kepentingan seperti:

a. Pemda (via Akkopsi, dll) untuk untuk partisipasi SKPD, UPT dan

BLU;

b. Swasta untuk partisipasi informasi dan keahlian;

c. Organisasi terkait lainnya ("jejaring") untuk partisipasi program dan

operasional.

4. FORKALIM sebagai "advokat" kebijakan sektor dengan didukung oleh

pengurus dan anggota yang aktif.

4.3. Tahapan Proses Strategi

Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, direncanakan akan

dilaksanakan dari tahun 2019 hingga 2024, dimana jangka waktu tersebut dibagi

menjadi 2 tahap 3 tahunan, dimana 3 tahun tahap pertama penekanan strategi pada

penguatan organisasi, dan 3 tahun tahap kedua penekanan strategi pada

Page 45: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

45 Business Plan

pengembangan organisasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai

tahapan proses strategi ini, berikut mengenai gambar pemaparan tahapan proses

strategi FORKALIM :

2019 – 2021 2022 – 2024

4.4. Formulasi Strategi

Formulasi Strategi untuk setiap tujuan dan sasaran FORKALIM adalah sebagai

berikut:

1. FORKALIM memiliki organisasi yang kuat dan dikenal para pemangku

kepentingan sektor air limbah domestik:

A. Memastikan sarana prasarana FORKALIM memadai untuk

mendukung pengembangan program dan keberlanjutan jangka panjang

dengan:

a. Membangun tim inti untuk pengembangan keluar dan kedalam;

b. Memperkuat tata kelola organisasi dan melakukan penyesuaian

struktur apabila diperlukan;

c. Cerdik memanfaatkan setiap peluang untuk memaksimalkan

pendapatan;

d. Mengamankan sumber-sumber pemasukan untuk keperluan saat ini

dan masa datang;

Tata kelola yang handal serta anggota

yang kapabel

Kolaborasi Stakeholder yang

sinergis

Penguatan Organsiasi

Pengembangan Organsiasi

Gambar 4. 1 Tahapan Proses Strategi

Page 46: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

46 Business Plan

e. Mengembangkan sistem evaluasi untuk peningkatan kinerja yang

berkelanjutan;

B. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan, manajemen dan keorganisasian

anggotanya dengan:

a. Meningkatkan komitmen para anggota dalam memberikan

pelayanan yang baik;

b. Mengembangkan program-program peningkatan kapasitas;

c. Mengembangkan para pemimpin dan calon pemimpin di organisasi

anggotanya;

d. Mengembangkan sarana fasilitasi dan program pelatihan yang

sesuai kebutuhan spesifik.

2. FORKALIM memiliki sumber-sumber pemasukan beragam untuk

menjamin keberlanjutan organisasi:

A. Memantapkan program-program yang dapat meningkatkan peluang

pemasukan tambahan dengan:

a. Menumbuhkan peluang usaha bangkitan di sektor air limbah

domestik;

b. Identifikasi "kebutuhan publik" untuk dapat mengembangkan

"produk-produk" yang "menjual";

c. Menjadikan FORKALIM sebagai organisasi yang memfasilitasi

pengembangan "usaha bangkitan" di sektor air limbah;

d. Memfasilitasi upaya anggota dalam pemasukan.

3. FORKALIM memiliki hubungan strategis dengan para pemangku

kepentingan:

A. Memperkuat jaringan dan keterhubungan dengan lembaga-lembaga

kunci untuk meningkatkan pengetahuan, efektivitas implementasi

kegiatan, kemitraan dan kerjasama dengan:

a. Menambah anggota FORKALIM;

b. Membangun ikatan yang kuat dengan "organisasi pembina" dan

jaringannya;

Page 47: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

47 Business Plan

c. Meningkatkan jaringan di tingkat lokal (kabupaten/kota) secara

nasional;

d. Memantapkan perangkat komunikasi untuk pertukaran informasi.

4. FORKALIM sebagai "advokat" kebijakan sektor dengan didukung oleh

pengurus dan anggota yang aktif:

A. Meningkatkan pemahaman kepada para stakeholders mengenai

pentingnya sektor air limbah domestik dengan:

a. Identifikasi pemahaman "publik" tentang air limbah domestik

b. Meningkatkan kesadaran "publik" tentang pentingnya air limbah

domestik dan peran FORKALIM

c. Mengembangkan dan mengelola kajian keuntungan dalam

pengelolaan air limbah domestik

d. Mengembangkan dan mengelola sarana diseminasi hasil kajian dan

pertukaran informasi

B. Mendukung kebijakan publik yang memperkuat sektor air limbah

domestik dengan:

a. Mendukung perkuatan "organisasi pembina"

b. Memantapkan "agenda kebijakan publik" FORKALIM

c. Meningkatkan kapasitas para pengurus dan anggota dalam

kemampuan advokasi (lobi dan negosiasi)

d. Memperkuat hubungan dengan para insititusi kunci (pembuat

kebijakan)

4.5. Program dan Kegiatan

Isu penyediaan sarana dasar sanitasi oleh Pemerintah telah mendorong munculnya

usaha usaha di bidang sanitasi, termasuk pengolahan air limbah domestik. Sering

dengan perumusan isu strategis yang ada, setiap peluang dan tantangan yang ada

akan menjadi dasar perumusan program dan kegiatan FORKALIM kedepan.

Data yang diperoleh dari penyelenggara ALD para anggota FORKALIM

menunjukan bahwa pemenuhan sarana dasar sanitasi ini masih jauh dari ideal.

Artinya, kekuatan aset dan pengelolaan yang telah dimiliki oleh anggota dapat

Page 48: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

48 Business Plan

menjadi presedence positif terhadap pencarian opsi opsi pembiayaan dari pihak

external organisasi, misalnya dana APBN ataupun dana hibah. Segmentasi

pengelolaan organisasi FORKALIM sebagai organisasi tunggal dalam persoalan

ALD, dapat menjadi vocal point representatif yang kredibel dalam berbicara untuk

masalah ALD baik di dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, FORKALIM

dalam perencanaan strategi pengembangan bisnis, akan menempatkan capacity

building kepada setiap anggota melalui pelayanan sertfikasi yang berafiliasi dengan

lembaga pemerintah lainnya, sebagai upaya dalam meningkatkan nilai jual

organisasi yang berarti juga gambaran dari pengelolaan IPALD di seluruh

Indonesia.

Identifikasi isu strategis yang ada, kemdian diturunkan menjadi program dan

kegiatan Strategi pengembangan FORKALIM seperti yang terlihat gambar berikut:

Analisa untuk pencapaiaan target program dan kegoatan dalam hal ini sistem

pengelolaan air limbah domestic (SPALD) meliputi tinjauan beberapa input

pengkajian analisa dengan mempelajari kebijakan kebjakan yang telah ditetapkan

antara lain RPJP 2005 -2025 dan RPJMN 2015-2019, untuk pencapaian target 2015

-2019 mendata pencapaian target berdasarkan data BPS sampai dengan 2017

kemudian menerapkan target baru berdasarkan mid term review yang di buat oleh

PUPR pada tahun 2018.

Untuk mengetahui besaran persentase pembangunan Sanitasi yang dilaksanakan

melalui Kementrian PUPR terhadap kenaikan pencapaian target Nasional adalah

dengan merekap penyerapan anggaran APBN yang ada di PUPR tahun 2015

sampai dengan 2017, dana dana Hibah dari SAIIG Australia, dana DAU dan

DAK.

Pencapaian target 2019 dihitung berdasarkan trend pertumbuhan kenaikan

pelayanan sanitasi untuk tiap tahun nya, sehingga didapat angka perkiraan

pencapaian pada tahun 2019. Idealnya adalah bila data data jumlah anggaran yang

dibayarkan untuk pelayanan sanitasi dari Institusi Pemerintah Pusat maupun

Page 49: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

49 Business Plan

daerah, dari pihak swasta dan masyarakat yang berkontribusi dapat diketahui maka

pencapaian target yang ditetapkan akan lebih mudah dicapai.

Prediksi pencapaian Target tahun 2020-2024 ditetapkan berdasarkan RPJMN

2020-2025, visium PUPR pada tahun 2025 dan trend pencapaian SDGs pada tahun

2030.

4.5.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Sesuai Undang-

Undang No 17 Tahun 2007, visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

2000-2025 adalah untuk mewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,

ADIL DAN MAKMUR. RPJPN 2005-2025 dilaksanakan dalam empat tahapan

rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), yang masing-masing tahapan

telah pula memuat rumusan indikatif arahan prioritas kebijakan. Sesuai arahan

RPJPN, pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019) ditujukan untuk lebih

memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan

keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta

kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Hal ini untuk memastikan bahwa

Indonesia memiliki landasan pembangunan yang mantap sehingga bisa terlepas

dari perangkap negara menengah, sehingga mulai tahun 2025 dapat memasuki

gerbang untuk menjadi negara maju pada 2030.

Page 50: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

50 Business Plan

Gambar 4. 2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

Berdasarkan arahan RPJPN 2005-2025, pada periode 2015-2019 daya saing

perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif, salah satunya melalui

terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja sama

pemerintah dan dunia usaha. RPJPN juga mengarahkan terpenuhinya penyediaan

air minum dan sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, yang dapat

diartikan meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk

Indonesia (akses 100%). Sejalan dengan itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang

dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus

meningkat. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman

kumuh. Pengembangan infrastruktur perdesaan juga akan terus dikembangkan,

terutama untuk mendukung pembangunan pertanian.

Page 51: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

51 Business Plan

4.5.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 (RPJMN)

RPJMN 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan nasional jangka menengah

hasil penjabaran tahapan ketiga dari RPJPN 2005-2025 yang kemudian

disandingkan dengan Visi, Misi, dan Agenda Presiden/Wakil Presiden (Nawa

Cita).

Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan visi pembangunan jangka panjang,

periode 20152019 menjadi sangat penting karena merupakan titik kritis untuk

meletakkan landasan yang kokoh untuk mendorong ekonomi Indonesia agar dapat

maju lebih cepat dan bertransformasi dari kondisi saat ini sebagai negara

berpenghasilan menengah menjadi negara maju dengan penghasilan per kapita

yang cukup tinggi. Meskipun demikian, upaya peningkatan kinerja perekonomian

Indonesia perlu memperhatikan kondisi peningkatan kesejahteraan yang

berkelanjutan, warga yang berkepribadian dan berjiwa gotong royong, dan

masyarakat memiliki keharmonisan antar kelompok sosial, serta postur

perekonomian yang semakin mencerminkan pertumbuhan yang berkualitas, yakni

bersifat inklusif, berbasis luas, berlandaskan keunggulan sumber daya manusia serta

kemampuan IPTEK dan bergerak menuju kepada keseimbangan antar sektor

ekonomi dan antar wilayah, serta makin mencerminkan keharmonisan antara

manusia dan lingkungan. Maka dari itu, ditetapkan visi pembangunan nasional

untuk tahun 2015-2019 adalah: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri,

dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.

Salah satu tantangan pokok dalam mewujudkan visi pembangunan 2015-2019

adalah terbatasnya ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan

kemajuan ekonomi. Untuk itu, ketersediaan infrastruktur permukiman harus

ditingkatkan untuk mendukung agenda pembangunan nasional yang tercantum

dalam Nawacita seperti membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, serta meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing ekonomi. Maka dari itu, salah satu arahan

kebijakan umum RPJMN 2015-2019 adalah mempercepat pembangunan

infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.

Page 52: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

52 Business Plan

Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional

untuk mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan

infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik), menjamin

ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional, dan

mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan, yang seluruhnya

dilaksanakan secara terintegrasi dan dengan meningkatkan peran kerjasama

Pemerintah-Swasta. Adapun sasaran pokok yang ingin dicapai pada tahun 2019

terkait pembangunan perumahan dan kawasan permukiman adalah terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat untuk bertempat tinggal pada hunian yang layak yang

didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas yang memadai, meliputi akses

terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan terjangkau dan diprioritaskan

dalam rangka meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah.

Sasaran pembangunan kawasan permukiman yang tercantum dalam RPJMN 2015-

2019 adalah sebagai berikut: 1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh

perkotaan menjadi 0 persen; 2. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi

seluruh penduduk Indonesia; 3. Optimalisasi penyediaan layanan air minum; 4.

Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga

air, hemat air dan simpan air secara nasional; 5. Penciptaan dokumen perencanaan

infrastruktur permukiman yang mendukung; 6. Meningkatnya akses penduduk

terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan)

menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar; 7. Meningkatnya keamanan dan

keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan.

4.5.3. Arah Kebijakan Dan Strategi DITJEN CIPTA KARYA

Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya

diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat

Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan,

Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Ditjen Cipta Karya adalah

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

Page 53: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

53 Business Plan

pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,

pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan

air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Ditjen

Cipta Karya melaksanakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang

pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,

pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan

air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; b. pelaksanaan kebijakan

di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,

pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan

air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan

bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem

pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; d. pemberian

bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman,

pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,

pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan

kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem

penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase

lingkungan serta persampahan; f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal

Cipta Karya; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Adapun dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan, Ditjen

Cipta Karya menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem,

memfasilitasi Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten, serta

memberdayakan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

Dalam membangun sistem, Ditjen Cipta Karya memberikan dukungan

pembangunan infrastruktur dengan memprioritaskan sistem infastruktur

Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk

dukungan yang diberikan adalah fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam

Page 54: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

54 Business Plan

penguatan kelembagaan, keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap tugas

dekonsentrasi dan pembantuan. Untuk pemberdayaan masyarakat, bentuk

dukungan yang diberikan adalah pembangunan infrastruktur keciptakaryaan

melalui program program pemberdayaan masyarakat.

Pada dasarnya untuk bidang Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan

dikerjakan bersama pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun

Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen

Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan

(Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan

strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK), penetapan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan

perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk

dukungan perencanaan, pemberian bantuan administrasi dan teknis, supervisi serta

konsultasi. Untuk tugas pengawasan, peran pemerintah pusat dilakukan dalam

bentuk monitoring dan evaluasi kinerja. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan

dan pengawasan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),

disertai dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Meskipun fokus melakukan tugas Turbinwas, Ditjen Cipta Karya juga melakukan

kegiatan pembangunan infrastruktur Cipta Karya. Berdasarkan Undang-Undang

Pemerintah Daerah, Ditjen Cipta Karya diamanatkan melakukan pembangunan

infrastruktur skala nasional (lintas provinsi), serta infrastruktur untuk kepentingan

nasional. Di samping itu, Ditjen Cipta Karya juga melakukan kegiatan

pembangunan dalam rangka pemenuhan SPM sebagai stimulan bagi Pemerintah

Daerah untuk meningkatkan komitmennya dalam melakukan pembangunan

infrastruktur Cipta Karya. Pemda juga bertanggung jawab atas operasional dan

pemeliharaan infrastruktur yang terbangun.

Ditjen Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan dengan pendekatan pola

pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta masyarakat dalam

pembangunan lingkungannya. Untuk tugas pembangunan juga ada melalui Dana

Page 55: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

55 Business Plan

Alokasi Khusus (DAK) untuk memenuhi target pencapaian SPM berupa bantuan

khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai

dengan kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat

pola hibah, yaitu bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah

daerah untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang mendesak.

Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, proses perencanaan perlu

diselenggarakan dengan mengacu kepada amanat perundangan (Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), baik spasial maupun sektoral.

Selain itu, perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya juga

memperhatikan kondisi eksisting, isu strategis, serta potensi daerah.

Tabel 4. 1 Pendekatan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pendekatan Strategi Pelaksanaan

Membangun Sistem

1. Pembangunan Infrastruktur Pemukiman Skala Regional (TPA Regional atau SPAM Regional)

2. Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada kawasan straegis (kawasan perbatasan, KSN, PKN, WPS) atau kawasan khusus (kawasan kumuh perkotaan, kawasan nelayan, kawasan rawan air/perbatasan/pulau terluar

3. Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sebagai alat sinergisasi seluruh sektor dalam menata kawasan

Fasilitasi Pemda

1. Pendampingan penyusunan NSPK daerah antara lain Perda Bangunan Gedung, SK Kumuh, dsb

2. Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral seperti Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM), dan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

3. Membangun Infrastruktur Permukiman Skala Kawasan seperti fasilitasi PDAM, fasilitasi kota hijau dan kota pusaka, penanganan kumuh perkotaan, serta penataan bangunan dan lingkungan

Pemberdayaan Masyarakat

1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat melalui kegiatan Pamsimas, Sanimas, dan P2KP

2. Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat

Keterpaduan pembangunan bidang Cipta Karya diarahkan untuk mendukung

pengembangan wilayah pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). WPS

merupakan wilayah-wilayah yang dipandang memerlukan prioritas pembangunan

Page 56: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

56 Business Plan

yang didukung keterpaduan penyelenggaraan infrastruktur dan meningkatkan

peran serta seluruh stakeholder. Dalam Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019

telah ditetapkan 35 WPS yang merepresentasikan keseimbangan pembangunan

antar wilayah dan mereflksikan amanat NAWACITA yaitu pembangunan wilayah

dimulai dari pinggiran dan perwujudan konektivitas dan keberpihakan terhadap

maritim. Selanjutnya pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat akan diterpadukan.

Gambar 4. 3 Peta Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR 2015-

2019

Pertama, dengan pengembangan 16 Kawasan Srategis Pariwisata Nasional

Prioritas (KSPNP) yang terdiri dari Pulau Sumatera (KSPNP Danau Toba dsk);

Pulau Jawa (KSPNP: Kep Seribu dsk, Kota Tua-Sunda Kelapa dsk, Borobudur

dsk, dan BromoTenggerSemeru dsk); Pulau Bali- Nusa Tenggara (KSPNP:

Kintamani-Danau Batur dsk, MenjanganPemuteran dsk, Kuta-Sanur-Nusa Dua

dsk, Rinjani dsk, Pulau Komodo dsk, dan EndeKelimutu dsk); Pulau Kalimantan

Page 57: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

57 Business Plan

(KSPNP Tanjung Puting dsk); Pulau Sulawesi (KSPNP: Toraja dsk, Bunaken dsk,

dan Wakatobi dsk); dan Kepulauan Maluku (KSPNP Raja Ampat dsk).

Kedua, diterpadukan dengan program pengembangan 22 Kawasan Industri

Prioritas (KIP), yaitu Pulau Sumatera (KIP: Kuala Tanjung, Sei Mangkei, dan

Tanggamus); Pulau Jawa (KIP: Tangerang, Cikarang, Cibinong, Karawang,

Bandung, Cirebon, Tuban, Surabaya, dan Pasuruan); Kalimantan (KIP: Batulicin,

Ketapang, dan Landak); Pulau Sulawesi (KIP: Palu, Morowali, Bantaeng, Bitung,

dan Konawe); Kepulauan Maluku (KIP Buli /Halmahera Timur); dan Pulau

Papua (KIP Teluk Bintuni).

Ketiga, diterpadukan dengan program Pengembangan Perkotaan KSN, PKW dan

PKSN/ kota Perbatasan yang terdiri dari Pulau Sumatera (9 PKN, 58 PKW, 4

PKSN); Pulau Jawa-Bali (12 PKN, 35 PKW); Kepulauan Nusa Tenggara (2 PKN,

10 PKW, 3 PKSN); Pulau Kalimantan (5 PKN, 25 PKW, 10 PKSN); Pulau

Sulawesi (5 PKN, 27 PKW, 2 PKSN); Kepulauan Maluku (2 PKN, 11 PKW, 4

PKSN); dan Pulau Papua (3 PKN, 11 PKW, 3 PKSN).

Keempat, diterpadukan dengan program pengembangan Tol Laut sebanyak 24

buah (pelabuhan hub dan pelabuhan feeder) yang meliputi Pulau Sumatera

(Malahayati, Belawan, Kuala Tanjung, Teluk Bayur, Panjang, Batu Ampar, Jambi:

Talang Duku, dan Palembang: Boom Bar); Pulau Jawa (Tanjung Priok, Tanjung

Perak, dan Tanjung Emas); Pulau Kalimantan (Sampit, Banjarmasin, Samarinda,

Balikpapan: Kariangau, dan Pontianak); Pulau Bali dan Nusa Tenggara (Kupang);

Pulau Sulawesi (Makasar, Pantoloan, Kendar dan Bitung); Kepulauan Maluku

(Ternate: A. Yani dan Ambon); dan Pulau Papua (Sorong dan Jayapura).

Tabel 4. 2 Daftar 35 WPS

Kelompok WPS WPS

WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api; Metro Medan-Tebing TInggi-Dumai-Pekanbaru; Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang; Malang-Surabaya Bangkalan; Yogyakarta-Solo-Semarang; Balikpapan-Samarinda-Maloy;

Page 58: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

58 Business Plan

Kelompok WPS WPS

Manado-Bitung-Amurang; Makassar-Pare Pare-Mamuju

WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman

Ternate-Sofifi-Mootai; Ambon-Seram

WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman

Batam-Bintan-Karimun; Jami-Palembang-Bangka Belitung (Pangkal Pinang)

WPS Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu

Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi; Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi

WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang

Sibolga-Padang-Bengkulu; Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang; Banjarmasin-Batulicin-Palangkarya; Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas; Gorontalo-Bolaang Mongondow; Palu-Banggai; Sorong-Manokwari; Manokwari-Bintuni

WPS Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan Wisata

Denpasar-Padang Bay

WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang dan Hinterland

Sabang-Banda Aceh-Langsa

WPS Pusat Pertumbuhan Baru, Hinterland dan Perbatasan

Jayapura-Merauke

WPS Pusat Pertumbuhan Wisata dan Hinterland

Pulau Lombok

WPS Perbumtuhan Baru dan Perbatasan

Kupang-Atambua

WPS Pertumbuhan Baru Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap; Mamuju-Mammasa-Toraja-Kendari

WPS Pertumbuhan Terpadu Baru dan Wisata

Labuan Bajo-Ende

WPS Pertumbuhan Wisata dan Hinterland

Pulau Sumbawa

WPSPerbatasan Temajuk-Sebatik WPS Aksesibilitan Baru Nabire-Enarotali-(Ilaga-Timik)-Wamena WPS Pulau Kecil Terluar Pulau Pulau Kecil Terluar (tersebar)

Sumber: Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun

2015-2019

Page 59: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

59 Business Plan

Isu urbanisasi merupakan salah satu isu strategis dalam pembangunan infrastruktur

permukiman. Hal ini dikarenakan dengan semakin besarnya jumlah penduduk

yang tinggal di perkotaan, maka dibutuhkan infrastruktur perkotaan yang handal

untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi penduduk perkotaan. Oleh karena itu,

Ditjen Cipta Karya diberi mandat untuk turut berkontribusi dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkotaan nasional sesuai RPJMN 2015-2019. Untuk itu,

Ditjen Cipta Karya perlu melakukan pengembangan wilayah pada skala perkotaan

(city-wide) maupun penataan kawasan di beberapa kota yang menjadi fokus

perhatian pembangunan perkotaan nasional yaitu 7 kawasan metroplitan eksisting,

5 kawasan metropolitan baru, 20 kota sedang, 10 kota baru, dan 39 kawasan pusat

pertumbuhan baru. Diharapkan melalui pembangunan perkotaan yang dilakukan

Ditjen Cipta Karya dapat tercipta kota yang aman, nyaman, dan layak huni dan

terpenuhinya standar pelayanan perkotaan (SPP); kota hijau yang berketahanan

iklim dan bencana; dan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi

informasi dan komunikasi.

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,

Direktorat Jenderal Cipta Karya mengembangkan konsep perencanaan

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi dalam Rencana

Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya

mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta

Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah

Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan

kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. RPIJM, selain mengacu

pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga

mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk

Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan

keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. Melalui perencanaan

yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta

Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,

kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

Page 60: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

60 Business Plan

Dalam mewujudkan sasaran 100-0-100 diperlukan peningkatan pendanaan yang

signifikan dalam bidang Cipta Karya. Diperkirakan kebutuhan dana mencapai

mencapai Rp. 830 Triliun untuk mencapai sasaran tersebut dalam jangka waktu 5

tahun. Pemerintah Pusat yang selama ini mendominasi pendanaan pembangunan

bidang Cipta Karya pada periode 2010-2014 (66,96% dari total seluruh pendanaan

pembangunan), mempunyai keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Berdasarkan prakiraan maju, baseline pendanaan pemerintah hanya cukup

memenuhi 15% kebutuhan pendanaan tersebut. Berdasarkan skenario optimis

maka pemerintah pusat dapat berkontribusi terhadap 3035% dari porsi pendanaan

tersebut.

Untuk mengatasi gap pendanaan, maka sumber-sumber pendanaan alternatif dari

para pemangku kepentingan lainnya perlu ditingkatkan. Pemerintah Daerah

sebagai ujung tombak penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya perlu

meningkatkan komitmen sehingga kontribusi pendanaannya meningkat dari 14,7%

menjadi 25% pada periode 2015-2019. Sektor swasta dan perbankan yang selama

ini hanya berperan dalam 2,25% dari total pembangunan bidang Cipta Karya, perlu

didorong melalui skema KPS maupun CSR sehingga peranannya meningkat

signifikan menjadi 15%. Masyarakat juga dapat berkontribusi melalui kegiatan

pemberdayaan masyarakat ataupun kegiatan swadaya masyarakat sehingga

diharapkan dapat berkontribusi 15% terhadap porsi pendanaan. Dukungan

pinjaman dan hibah luar negeri juga akan dimanfaatkan, meskipun porsi

kontribusinya dikurangi dari 16,09% menjadi 10% pada tahun 2015-2019 untuk

mengurangi beban hutang negara. Kebijakan kemitraan dan peningkatan partisipasi

para stakeholder merupakan strategi utama dalam mewujudkan sasaran 100-0-100.

Page 61: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

61 Business Plan

Gambar 4. 4 Strategi Pembiayaan Gerakan 100-0-100

Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan

permukiman diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman berdasarkan

Permen PUPR No.15/ PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun tugas Direktorat

Pengembangan PLP adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur-Bin-Was) serta

fasilitasi pembangunan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan

persampahan, dan drainase lingkungan sebagai stimulus bagi pemerintah

daerah.Kebijakan dan strategi pengembangan penyehatan lingkugan permukiman,

sesuai dengan tugas dan fungsinya antara lain : • Kebijakan dan Strategi

Pengelolaan Air Limbah.

4.5.4. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah

Kebijakan 1. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan

terpusat Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan akses prasarana dan sarana

air limbah melalui sistem setempat dan terpusat. Strategi dalam pengembangan

sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan terpusat adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan infrastruktur air limbah sistem setempat melalui hibah dan

DAK sanitasi;

Page 62: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

62 Business Plan

2. Penerapan kriteria infrastruktur air limbah layak dalam pengajuan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB);

3. Pembangunan dan rehabilitasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

terintegrasi dengan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT);

4. Pembangunan infrastruktur air limbah sistem terpusat skala komunal, kawasan

dan kota melalui dana APBN.

5. Peningkatan kapasitas dan skala penanganan sistem pengelolaan air limbah

skala komunal dan kawasan;

6. Peningkatan teknologi pada sistem pengelolaan air limbah terpusat.

Kebijakan 2. Peningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam

pembangunan air limbah permukiman. Arah kebijakan ini adalah untuk

meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/ swasta dalam pembangunan air

limbah permukiman yang diterapkan melalui strategi sebagai berikut:

1. Peningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air

limbah permukiman melalui pemicuan;

2. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur air limbah berbasis masyarakat;

3. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha/swasta dalam pengelolaan air

limbah permukiman.

Kebijakan 3. Pengembangan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan

air limbah permukiman. Arah kebijakan ini adalah untuk melengkapi perangkat

peraturan perundangan terkait penyelenggaraan pengelolaan air limbah

permukiman. Strategi dalam pengembangan perangkat peraturan perundangan,

antara lain:

1. Penyusunan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah

permukiman;

2. Penyebarluasan informasi peraturan perundangan terkait penyelenggaraan

pengelolaan air limbah permukiman;

3. Penerapan peraturan perundangan.

Page 63: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

63 Business Plan

Kebijakan 4. Penguatan kelembagaan pengelolaan air limbah permukiman.

Kebijakan ini diarahkan untuk memperkuat fungsi regulator dan operator dalam

penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi dalam penguatan

kelembagaan adalah sebagai berikut:

1. Fasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah

permukiman ditingkat masyarakat;

2. Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah

permukiman di daerah;

3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola air limbah

permukiman;

4. Peningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga;

5. Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan terhadap pengelolaan air

limbah permukiman.

Kebijakan 5. Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan

pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman. Arah kebijakan ini

adalah untuk meningkatkan alokasi dana pembangunan prasarana dan sarana air

limbah permukiman dalam rangka mempercepat pencapaian akses universal air

limbah. Strategi dalam peningkatan kapasitas pembiayaan, antara lain:

1. Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan air

limbah permukiman;

2. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan

sistem air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati

bersama.

3. Peningkatan kemitraan dalam penyelenggaraan pembangunan air limbah

permukiman.

4.5.5. Target Kinerja (PLP) Dalam RPJMN 2015-2019

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 menjabarkan

sasaran pembangunan kawasan permukiman yang menjadi prioritas, yaitu antara

Page 64: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

64 Business Plan

lain sebagai berikut: Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air

limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen .

Pada tingkat kebutuhan dasar yaitu untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah

domestik dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur air limbah sistem

terpusat skala kota, kawasan, dan komunal di 438 kota/kab (melayani 34 juta

jiwa), serta peningkatan kualitas pengelolaan air limbah sistem setempat melalui

peningkatan kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan pembangunan

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di 409 kota/kab, berdasarkan target

kinerja prioritas pada RPJMN 2015-2019 maka kerangka pendanaan Ditjen Cipta

Karya untuk tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Rencana Pendanaan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019

4.5.6. Rencana Strategis Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Dalam mendukung pencapaian target dalam RPJMN 2015-2019 maka Ditjen Cipta

Karya menyelenggarakan kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan

Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (air limbah dan drainase) serta

Pengembangan Persampahan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Adapun indikator kinerja

programnya adalah meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi bagi

masyarakat yang terdiri dari pelayanan air limbah, pelayanan persampahan, dan

pelayanan drainase.

Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dengan indikator

terselenggaranya 15 NSPK peraturan pengembangan penyehatan lingkungan

Page 65: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

65 Business Plan

permukiman; b. Pembinaan, Fasilitasi, Pengawasan dan Kampanye serta Advokasi

dengan indikator terselenggaranya pembinaan dan pengawasan pengembangan

penyehatan lingkungan permukiman di 507 kabupaten/kota; c. Infrastruktur Air

Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota, Kawasan dan Komunal dengan

indikator jumlah kabupaten/ kota yang dibangun infrastruktur air limbah sistem

terpusat skala kota sebanyak 12 kabupaten/kota, jumlah kabupaten/kota yang

dibangun infrastruktur air limbah sistem terpusat skala komunal sebanyak 4.694

kawasan di 438 kabupaten/kota, dan jumlah kabupaten/kota yang dibangun

infrastruktur air limbah sistem terpusat skala kawasan sebanyak 200 kawasan di

150 kabupaten/kota; d. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dengan

indikator terbangunnya IPLT di 222 kabupaten/kota. Adapun pengelompokan

kegiatan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman berdasarkan strategi

pendekatan pembangunan bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Sasaran Kegiatan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Page 66: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

66 Business Plan

Tabel 4. 5 Program dan Kegiatan 2019 – 2024

No Program Kegiatan Satuan Harga

Satuan Orang Hari Qty Volume Biaya Sumber Dana

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024

I Rapat

Akomodasi standar

IUWASH + (bintang 4)

1 Rapat Kerja

Nasional OH 500.000 30 1 6 90.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000 Meeting Package

2

Rapat Rutin Membahas Kegiatan Organisasi dan Laporan Keuangan

OH 500.000 20 1 6 60.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

Meeting Package

3 Rapat dengan Anggota Baru OH 500.000 10 1 12 60.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

Meeting Package, dilakukan

sebanyak 2 kali dalam satu tahun

210.000.000

II Pembentukan Tim Inti Pengembangan dan Penguatan Organisasi

A Pengeluaran Pegawai (FIX)

1

Penguatan Sekretariat dengan Penempatan Kepala Sekretariat

MM 7.000.000

1 75 75

525.000.000 Kas

FORKALIM

84.000.000

84.000.000

84.000.000

84.000.000

84.000.000

84.000.000

2

Penguatan Sekretariat dengan Perekrutan Staf Pendukung Administrasi

MM 6.000.000

3 75 225

-

1 Orang Staf

Disupport Oleh

Iuwash + sampai Mei

2019

3

Penguatan Sekretariat dengan Perekrutan Staf Pendukung web

MM 6.000.000 1 75 75

-

1 Orang Staf

Disupport Oleh

Iuwash + sampai

Page 67: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

67 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga

Satuan Orang Hari Qty Volume Biaya Sumber Dana

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Oktober 2019

4 Office Boy + Pendukungnya MM

4.000.000 48 -

sesuain sama pindah kantor

(jumlah 1 aja)

48.000.000

48.000.000

48.000.000

48.000.000

Sewa kantor

mulai tahun ke-4

Jumlah 525.000.000

84.000.000

84.000.000

132.000.000

132.000.000

132.000.000

132.000.000

B Belanja Barang

5

Penguatan Sekretariat dengan Sewa Kantor

Bulan 10.000.000

48

480.000.000 120.000.000

120.000.000

120.000.000

120.000.000

6 Sewa Fasilitas Kantor (telpon, internet, listrik)

Bulan 5.000.000

48

240.000.000 60.000.000

60.000.000

60.000.000

60.000.000

7 ATK (Kertas, Pulpen, dll) Bulan

1.000.000 75

75.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

9 Pendukung Kantor (Meal & Drink)

Bulan 500.000

48

24.000.000 6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

Jumlah 819.000.000 12.000.000 12.000.000 198.000.000 198.000.000 198.000.000 198.000.000

C Belanja Modal

III Lauching FORKALIM

1

Penyiapan

Administrasi

Keanggotaan

(Sertifikat

anggota, kartu

nama, dll)

LS

1.000.000 6

6.000.000

Tahun Pertama disupport IUWASH

PLUS

1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

2

Lauching FORKALIM (Twinning program,

website, dll)

OH 1.000.000

50 2 100

100.000.000

Support

IUWASH

PLUS

100.000.000

Page 68: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

68 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga

Satuan Orang Hari Qty Volume Biaya Sumber Dana

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024

106.000.000

IV Diskusi/Audiensi dalam Rangka Penyusunan "Agenda Kebijakan Publik" IUWASH

PLUS hingga 2019

1

Agenda Prioritas Sektor Air Limbah di Pemerintah

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

2

Agenda Sinkronisasi Sektor Air Limbah dengan Air Minum

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

3

Agenda Sinkronisasi Sektor Air Limbah dengan Sektor Lainnya

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

4

Agenda Kemasyarakatan (Fasilitasi Litbang Kemahasiswaan, Pelatihan KSM, Kegiatan Susur Sungai, Penghijauan, dll)

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

TOTAL 4.000.000

-

-

2.000.000

-

-

2.000.000

TOtal 1.714.000.000 276.000.000

132.000.000

368.000.000

366.000.000

366.000.000

368.000.000

Page 69: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

69 Business Plan

4.6. Pengembangan Organisasi

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi menentukan

strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber

dayanya (termasuk modal dan sumberdaya manusia) untuk mencapai strategi yang

dinginkan. Alokasi sumberdaya manusia dalam organisasi direpresentasikan dalam

bentuk struktur organisasi. Setiap penyusunan struktur organisasi harus disesuaikan

dengan strategi maupun dinamika lingkungan dari organisasi.

Pada organisasi publik/sosial murni lebih ditekankan pada upaya memecahkan

problematika kemasyarakatan, sehingga penciptaan dan pendistribusian nilai-nilai

publik/kemasyarakatan menjadi fokus utamanya. Sedangkan organisasi sosial-

ekonomi berupaya meraih, baik tujuan sosial maupun ekonomi, namun penciptaan

dan pendistribusian nilai-nilai kemasyarakatan lebih diutamakan dan nuansa

ekonomi secara terselubung. Dalam organisasi ekonomi-sosial lebih

mengutamakan penciptaan dan pendistribusian nilai-nilai ekonomi ketimbang nilai-

nilai publik/kemasyarakatan.

Piramida Strategi Organisasi Publik dalam Penciptaan Nilai Kemasyarakatan dapat

dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Dalam menyusun sebuah struktur organiasasi, terdapat 4

elemen struktur organisasi yang saling berkaitan, yaitu :

1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja

2. Adanya standardisasi kegiatan kerja

3. Adanya koordinasi kegiatan kerja

4. Besaran seluruh organisasi.

Page 70: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

70 Business Plan

Dalam menjalankan program yang telah disusun, maka struktur organisasi yang

digunakan adalah perpaduan antara sistem organiasasi matrik yang berorientasi

pada pencapaian khusus setiap divisi. Secara nyata terlihat bahwa untuk

menangani suatu perencanaan kegiatan yang cukup besar dengan permasalahannya

yang kompleks, diperlukan suatu upaya penyelesaian yang tepat, baik ditinjau dari

segi waktu, tenaga maupun biaya yang dibutuhkan. Karena dirasakan bahwa

dengan bentuk organisasi yang telah ada sebelumnya kurang dapat menyesuaikan

dengan target maupun tujuan yang ingin dicapai tersebut, maka dibentuklah

struktur matriks ini, yang pada dasarnya mempunyai tujuan memadukan berbagai

fungsi yang telah ada serta unsur personalia yang ada dalam organisasi dengan

berbagai spesialisasinya guna menyelesaikan suatu tugas khusus. Dalam organisasi

matriks, seorang bawahan mempunyai dua orang atasan sehingga mereka dibawah

dua jalur wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah, yang

satus ecara vertikal (bersifat fungsional) sedang lainnya secara horizontal yang

Strategi Berorientasi Nilai

• Misi dan visi organisasi • Tujuan strategis • Hubungan antara tujuan,

kegiatan, output dan dampak • Dampak yang ingin dicapai • Kegiatan dan output yang

menciptakan dampak

Membangun Kemampuan Operasional

• Output organisasi • Produktivitas dan efesiensi • Integritas keuangan • Pengembangan sumberdaya

manusia dalam organisasi • Pembelajaran dan inovasi

dalam organisasi

Penguatan Landasan Autorisasi & Legitimasi

• Hubungan dengan para stakeholder • Visibilitas dan legitimasi pada “warga

masyarakat” • Hubungan dengan organisasi publik

lainnya dan para pejabat pemerintah • Reputasi di kalangan media • Nilai kepercayaan pada para pelaku

masyarakat lainnya

Gambar 4. 5 Piramida Strategi Organisasi Publik

Page 71: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

71 Business Plan

berasal dari perintah pimpinan proyek. Bila kedua jalur tersebut digabungkan, akan

terlihat bentuk sebuah matriks, sehingga disebut organisasi matriks. Dalam konteks

pencapaian 4 tujuan strategis, maka setiap anggota dapat saja memiliki peran yang

saling berhubungan antar divisi dan hal ini diperlukan di tahap awal

pengembangan organisasi. Setelah organisasi menapaki capaian indikator, perlahan

struktur organisasi dapat saja mengalami perubahan sesuai dengan kesepakatan

bersama. Cara ini akan lebih efektif ditinjau dari sisi kontrol dan penganggaran.

`

PEMBINA

KETUA

WAKIL KETUA

DEWAN PENGAWAS

SEKRETARIAT

SEKRETARIS

BENDAHARA

BIDANG IPENGEMBANGAN KEANGGOTAAN

BIDANG IIPROMOSI DAN KERJASAMA

BIDANG IIIPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KETUA

ANGGOTA

KETUA

ANGGOTA

KETUA

ANGGOTA

Gambar 4. 6 Struktur organisasi eksisting

Page 72: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

72 Business Plan

KETUA

BENDAHARAWAKIL KETUA

KOORDINATOR BIDANG I

KOORDINATOR BIDANG II

KOORDINATOR BIDANG III

DEWAN PEMBINA

SEKRETARIAT

A

B C A B A B

C

ANGGOTA

Gambar 4. 7 Rencana Skema Organisai FORKALIM

Dengan beban dan tanggung jawab dari setiap posisi, maka pembagian Tugas

pokok dan fungsi dari masing – masing jabatan adalah :

Dewan Pembina : Memberi masukan dan pembinaan terhadap

FORKALIM

Ketua : Mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan,

melaksanakan, mengawasi, membina serta

mengevaluasi program secara umum

Wakil Ketua : Mendukung ketua untuk merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi,

membina serta mengevaluasi program secara umum

Bendahara : Merencanakan, mengalokasikan, mencatat serta

Page 73: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

73 Business Plan

melaporkan keuangan organisasi

Koordinator Bidang I : Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

mengawasi serta mengevaluasi program

pengembangan anggota, baik secara kuantitas

maupun kapasitasnya

Koordinator Bidang II : Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

mengawasi serta mengevaluasi program kerja sama

dengan stakeholder, baik dari aspek kapasitas

maupun dukungan finansialnya.

Koordinator Bidang III : Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

mengawasi, mempublikasikan serta mengevaluasi

program penelitian dan pengembangan sistem

pengolahan air limbah domestik paling mutakhir,

baik dari aspek kebijakan, operasional, teknologi,

SDM serta aspek-aspek lainnya yang terkait.

Sekretariat : Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

mengevaluasi, serta melaporkan program-program,

baik program dari bidang I, II dan III

Skema organisasi ini dapat menjadi bridging mechanism dalam pengembangan bisnis

FORKALIM sebagai sebuah organisasi. Adanya dukungan dari pemerintah dan

juga kegiatan pionir di Indonesia, merupakan enabling condition yang

menguntungkan untuk perkembangan organisasi kedepan. Pengalaman yang

dimiliki oleh para anggota yang kemudian masuk ke dalam jajaran kepengurusan,

merupakan kekuatan tersendiri dalam membangun wacana pembangunan industri

IPALD berkelanjutan di Indonesia.

Platform yang dibangun sesuai dengan program dan kegiatan, akan menjadi modal

dasar untuk organisasi dalam menghimpun dana-dana hibah khusus di bidang

sanitasi. Meskipun bukan sebagai lembaga khusus hibah, namun banyak nya minat

donor untuk menggunakan dana-dana hibah di program sanitasi menjadi captive

market tersendiri. Capacity building yang dibangun dalam pengembangan sistem

Page 74: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

74 Business Plan

standardisasi manajemen pengelolaan dan pembangunan melalui lembaga ini,

kedepan dapat menjadi segmentasi bisnis yang menjanjikan. Elaborasi potensi dan

rencana strategi yang di campur dengan kekuatan intrinsik anggota dan pengurus,

dapat di lihat pada pembahasan mengenai financial model.

Tahapan-tahapan yang telah dikembangkan dalam rencana kegiatan FORKALIM,

selanjutnya perlu di jabarkan dalam rencana kerja anggaran dan biaya. Pada poin

ini, FORKALIM didesain untuk dapat menjalankan organisasi secara mandiri

tanpa adanya penyertaan modal dari pihak pemerintah. Rumusan kegiatan-

kegiatan yang akan menguatkan struktur pendanaan organisasi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 75: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

75 Business Plan

Tabel 4. 6 Rencana Kegiatan 2019 – 2024 Bidang I

No Program Kegiatan Satuan Harga

Satuan Orang Hari Qty Volume Biaya Sumber Dana

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024

I Rapat

Akomodasi standar

IUWASH + (bintang 4)

1 Rapat Kerja

Nasional OH 500.000 30 1 6 90.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000 Meeting Package

2

Rapat Rutin Membahas Kegiatan Organisasi dan Laporan Keuangan

OH 500.000 20 1 6 60.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

Meeting Package

3 Rapat dengan Anggota Baru OH 500.000 10 1 12 60.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

Meeting Package, dilakukan

sebanyak 2 kali dalam satu tahun

210.000.000

II Pembentukan Tim Inti Pengembangan dan Penguatan Organisasi

A Pengeluaran Pegawai (FIX)

1

Penguatan Sekretariat dengan Penempatan Kepala Sekretariat

MM 7.000.000

1 75 75

525.000.000 Kas

FORKALIM

84.000.000

84.000.000

84.000.000

84.000.000

84.000.000

84.000.000

2

Penguatan Sekretariat dengan Perekrutan Staf Pendukung Administrasi

MM 6.000.000

3 75 225

-

1 Orang Staf

Disupport Oleh

Iuwash + sampai Mei

2019

3

Penguatan Sekretariat dengan Perekrutan Staf Pendukung web

MM 6.000.000 1 75 75

-

1 Orang Staf

Disupport Oleh

Iuwash + sampai

Page 76: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

76 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga

Satuan Orang Hari Qty Volume Biaya Sumber Dana

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Oktober 2019

4 Office Boy + Pendukungnya MM

4.000.000 48 -

sesuain sama pindah kantor

(jumlah 1 aja)

48.000.000

48.000.000

48.000.000

48.000.000

Sewa kantor

mulai tahun ke-4

Jumlah 525.000.000

84.000.000

84.000.000

132.000.000

132.000.000

132.000.000

132.000.000

B Belanja Barang

5

Penguatan Sekretariat dengan Sewa Kantor

Bulan 10.000.000

48

480.000.000 120.000.000

120.000.000

120.000.000

120.000.000

6 Sewa Fasilitas Kantor (telpon, internet, listrik)

Bulan 5.000.000

48

240.000.000 60.000.000

60.000.000

60.000.000

60.000.000

7 ATK (Kertas, Pulpen, dll) Bulan

1.000.000 75

75.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

12.000.000

9 Pendukung Kantor (Meal & Drink)

Bulan 500.000

48

24.000.000 6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

Jumlah 819.000.000 12.000.000 12.000.000 198.000.000 198.000.000 198.000.000 198.000.000

C Belanja Modal

III Lauching FORKALIM

1

Penyiapan

Administrasi

Keanggotaan

(Sertifikat

anggota, kartu

nama, dll)

LS

1.000.000 6

6.000.000

Tahun Pertama disupport IUWASH

PLUS

1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

2

Lauching FORKALIM (Twinning program,

website, dll)

OH 1.000.000

50 2 100

100.000.000

Support

IUWASH

PLUS

100.000.000

Page 77: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

77 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga

Satuan Orang Hari Qty Volume Biaya Sumber Dana

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024

106.000.000

IV Diskusi/Audiensi dalam Rangka Penyusunan "Agenda Kebijakan Publik" IUWASH

PLUS hingga 2019

1

Agenda Prioritas Sektor Air Limbah di Pemerintah

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

2

Agenda Sinkronisasi Sektor Air Limbah dengan Air Minum

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

3

Agenda Sinkronisasi Sektor Air Limbah dengan Sektor Lainnya

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

4

Agenda Kemasyarakatan (Fasilitasi Litbang Kemahasiswaan, Pelatihan KSM, Kegiatan Susur Sungai, Penghijauan, dll)

LS

500.000 2 1.000.000

500.000

500.000

TOTAL 4.000.000

-

-

2.000.000

-

-

2.000.000

TOtal 1.714.000.000 276.000.000

132.000.000

368.000.000

366.000.000

366.000.000

368.000.000

Page 78: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

78 Business Plan

Tabel 4. 1 Rencana Kegiatan 2018 – 2024 Bidang II

No Program Kegiatan Satuan Harga Satuan Orang Hari Qty

Volume Sumber Dana

Tahun Keterangan

Jumlah Biaya 2019 2020 2021 2022 2023 2024

I Kerjasama dengan K/L dan Donor

1

Penyusunan Materi Promosi (Leaflet, Updating Sosmed/Web, Majalah Perpamsi, dll)

LS

1.000.000 14 14.000.000 Tahun

Pertama disupport oleh IUWASH PLUS

2.000.000

2.000.000

2.000.000

2.000.000

2.000.000

Satu tahun 2

kali

penerbitan

leaflet

2 Pembuatan web LS

80.000.000

80.000.000

Pembuatan Web disupport oleh IUWASH PLUS

3

MoU dengan Lembaga Lainnya untuk Promosi FORKALIM (PERPAMSI, AKKOPSI, dll)

LS

500.000 8 4.000.000

500.000

500.000

500.000

500.000

MoU dengan

5 lembaga

sejak 2018 -

2024

4

Workshop tentang Kerjasama di Sektor Air Limbah (Termasuk Perguruan tinggi)

OH

500.000

40 1 40 20.000.000

Sponsor

40.000.000

40.000.000

40.000.000

40.000.000

40.000.000

118.000.000

III Award dan Kegiatan Promosi Lainnya

Akomodasi standar IUWASH + (bintang 4)

1

Pemberian Award

kepada Penyelenggara

SPALD Event

25.000.000 2 50.000.000

25.000.000

25.000.000

Dilakukan

setiap 3 tahun

sekali

2

Kegiatan promosional lainnya (dialog nasional, donor darah, perlombaan, kesenian)

Event

25.000.000 5 125.000.000

25.000.000

25.000.000

25.000.000

25.000.000

25.000.000

175.000.000

IV Penyelenggaraan Event Kerjasama

IUWASH PLUS hingga 2019

Page 79: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

79 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga Satuan Orang Hari Qty

Volume Sumber Dana

Tahun Keterangan

Jumlah Biaya 2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 City Sanitation Summit (CSS) dengan AKKOPSI

Penyediaan materi promosi dan akomodasi, menyesuaikan dengan Bidang III

2

Dialog Nasional Air Limbah dan Jambore Sanitasi

Event 5.000.000 2

10.000.000

5.000.000 5.000.000 Dilakukan setiap 3 tahun sekali

3 Hari Air Dunia Event 5.000.000 6 30.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

4 Hari Toilet Dunia Event 5.000.000 6 30.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

5 IWWEF Event

5.000.000 6

30.000.000

sharing budget (sponsor dan sumbangan)

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

70.000.000

V Twinning Menyesuaikan dengan Bidang III

1 Penyiapan topik/tema

dalam twinning

2 Penyiapan daftar

mentor dan mentee

3

Implementasi Twinning Program untuk Regulatory/ Institusional/Capacity Building

4

Implementasi Twinning Program untuk Pembiayaan

5

Implementasi Twinning Program untuk Teknis dan Operasional

6

Implementasi Twinning Program untuk Awareness/Customer Relation

Page 80: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

80 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga Satuan Orang Hari Qty

Volume Sumber Dana

Tahun Keterangan

Jumlah Biaya 2019 2020 2021 2022 2023 2024

VI Pembentukan Sarana Komunikasi

Menyesuaikan dengan Bidang II

1

Penyiapan sarana forum komunikasi dalam web

2

Peluncuran sarana forum komunikasi dalam web

3

Maintenance sarana forum komunikasi dalam web

VII Safari dan Advokasi ke Pemerintah

Menyesuaikan bidang III

1 Inisiatif kebijakan

terkait UU ALD LS 5.000.000 1

5.000.000 5.000.000

2 Inisiatif kebijakan

terkait pajak LS 5.000.000 1

5.000.000 5.000.000

3 Inisiatif kebijakan

terkait pedoman tarif LS 5.000.000 1

5.000.000 5.000.000

4

Inisiatif kebijakan terkait baku mutu efluen

LS 5.000.000 1

5.000.000 5.000.000

20.000.000

VIII Inisiatif Kerjasama Antar Daerah dalam Pengembangan Pelayanan Regional

1

Identifikasi potensi dan pelaksanaan regonalisasi

2 Promosi dan fasilitasi regionalisasi pelayanan air limbah

Event 25000000 1 25.000.000

25.000.000

Menyesuaikan masa kepengurusan FORKALIM

25.000.000

Total

408.000.000 15.000.000 87.500.000 82.500.000 132.500.000 87.500.000 112.000.000

Page 81: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

81 Business Plan

Tabel 4. 2 Rencana Kegiatan 2018 – 2024 Bidang III

No Program Kegiatan Satuan Harga Satuan Orang Hari Qty

Volume Sumber Dana

Tahun Keterangan

Jumlah Biaya 2019 2020 2021 2022 2023 2024

I Penyusunan Materi Pelatihan

Kantor sekretariat sudah terbentuk dan berfungsi akhir 2018

Teknis

1 Pelatihan O&P

SPALDS LS 25.000.000

25.000.000

2 Pelatihan O&P

SPALDT LS 25.000.000

25.000.000

50.000.000

Non Teknis

1 Pelatihan Menyusun

SOP LS 25.000.000

25.000.000

2 Pelatihan Pengelolaan

Data LS 25.000.000

25.000.000

3 Pelatihan Manajemen

Risiko LS 25.000.000

25.000.000

4 Pelatihan K3 Mitigasi

Bencana LS 25.000.000

25.000.000

5 Pelatihan Penyusunan

Rencana Strategis LS 25.000.000

25.000.000

6

Pelatihan Kepala Operator (Mengenai SDM)

LS 25.000.000

25.000.000

7 Pelatihan Penyusunan

Tarif LS 25.000.000

25.000.000

8 Pelatihan Promosi Air

Limbah LS 25.000.000

25.000.000

9 Pelatihan Penilaian

Kinerja LS 25.000.000

25.000.000

225.000.000

275.000.000

Page 82: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

82 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga Satuan Orang Hari Qty

Volume Sumber Dana

Tahun Keterangan

Jumlah Biaya 2019 2020 2021 2022 2023 2024

II Pelatihan

Bekerjasama dengan lembaga pelatihan dan pendidikan

Teknis

1 Pelatihan O&P

SPALDS OH 500.000

10 5 6

300

150.000.000 150.000.000

2 Pelatihan O&P

SPALDT OH 500.000

10 5 6

300

150.000.000 150.000.000

300.000.000

Non Teknis

1 Pelatihan Menyusun

SOP OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

2 Pelatihan Pengelolaan

Data OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

3 Pelatihan Manajemen

Risiko OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

4 Pelatihan K3 Mitigasi

Bencana OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

5 Pelatihan Penyusunan

Rencana Strategis OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

6

Pelatihan Kepala Operator (Mengenai SDM)

OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

7 Pelatihan Penyusunan

Tarif OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

8 Pelatihan Promosi Air

Limbah OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

9 Pelatihan Penilaian

Kinerja OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

10 Pelatihan Advokasi

Bagi Pengurus OH 500.000

10 3 6

180

90.000.000 15.000.000 15000000 15000000 15000000 15000000 15000000

900.000.000 1.200.000.000

III Seminar/Workshop

Akomodasi standar IUWASH

Page 83: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

83 Business Plan

No Program Kegiatan Satuan Harga Satuan Orang Hari Qty

Volume Sumber Dana

Tahun Keterangan

Jumlah Biaya 2019 2020 2021 2022 2023 2024 + (bintang 4)

1 Rakornas Luar Biasa

FORKALIM OH 1.000.000 25 2

50

50.000.000

Tahun Pertama disupport IUWASH

PLUS

2

Partisipasi pada acara City Sanitation Summit (AKKOPSI)

Event 5.000.000 7 7

35.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

Penyediaan materi promosi dan akomodasi

3

Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Idle Capacity SPALD

OH 1.000.000 40 2

80

80.000.000

80.000.000

4

Workshop Perhitungan Tarif & Coverage Service

OH 1.000.000 40 2

80

80.000.000

80.000.000

5

Workshop Self Assesement Kinerja Pengelola Air Limbah

OH 1.000.000 40 2 6

480

480.000.000

80.000.000

80.000.000

80.000.000

80.000.000

80.000.000

80.000.00

0

6 Workshop Review

Standar Kualitas Efluen OH 1.000.000 40 2

80

80.000.000 80.000.000

805.000.000

IV Twinning

IUWASH PLUS hingga 2019

1 Seleksi Topik LS 25.000.000 25.000.000

25.000.000

2 Peningkatan Kapasitas

Mentor orang 40.000.000 5

200.000.000

200.000.000

3 Implementasi orang 57.500.000 10 6

60

3.450.000.000

575.000.000 575.000.000 575.000.000 575.000.000 575.000.000

Mulai tahun 2020 tidak mendapat support IUWASH PLUS

3.675.000.000

225.000.000 575.000.000

V Kajian

1 Kajian Pemanfaatan

Lumpur Hasil Olahan LS 50.000.000

50.000.000

2 Fasilitasi Horizontal

Learning Event 150000000 2 300.000.000

150.000.000 150000000

350.000.000 -

150.000.000

-

50.000.000

-

150.000.000

Page 84: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

84 Business Plan

5. PROYEKSI KEUANGAN

Agenda untuk pembangunan berkelanjutan meliputi 17 tujuan pembangunan

berkelanjutan dengan 169 kelompok sasaran yang terintegrasi dan tak terpisahkan

satu sama lain. Sanitasi, begitu juga air bersih, secara khusus dibahas pada tujuan

enam SDGs, walaupun tetap perlu menjadi catatan bahwa tujuan-tujuan yang ada

ini sesungguhnya merupakan suatu kesatuan. Dalam penjelasan mengenai tujuan

enam, ditetapkan target atau sasaran capaian sebagai berikut:

• Pada tahun 2030, mencapai akses air minum universal dan layak yang aman

dan terjangkau bagi semua;

• Pada tahun 2030, mencapai akses sanitasi dan kebersihan yang memadai

dan layak untuk semua, dan mengakhiri buang air besar sembarangan

(BABS), memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan

anak perempuan dan orang-orang dalam situasi rentan;

Page 85: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

85 Business Plan

• Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,

menghilangkan timbulan sampah serta mengurangi pembuangan bahan

kimia berbahaya, dan mengurangi hingga separuh proporsi air limbah yang

tidak ditangani serta meningkatkan guna ulang dan daur ulang aman secara

global;

• Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan efisiensi penggunaan air

di semua sektor dan memastikan keberlangsungan pengambilan dan

pasokan air tawar untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial

menurunkan jumlah masyarakat yang menderita kelangkaan air;

• Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumberdaya air terpadu di

semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang sesuai;

• Pada tahun 2020, melindungi dan memperbaiki ekosistem yang terkait air,

termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, akuifer dan danau.

• Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan pengembangan kapasitas

dukungan internasional untuk negara-negara berkembang dalam kegiatan

ataupun program yang berhubungan dengan air bersih dan sanitasi,

termasuk pemeliharaan sumber air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air

limbah, teknologi daur ulang dan guna ulang;

• Pada tahun 2030, mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal

dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi.

Berkaca dari pengalaman berbagai negara mencapai tujuan MDGs, sanitasi

termasuk sektor yang sulit sekali merangkak mencapai target. Indonesia sendiri

termasuk yang masih bekerja keras untuk memastikan target MDGs untuk sanitasi

bisa tercapai. Data terakhir di tahun 2014 menyebutkan capaian akses sanitasi di

Indonesia telah mencapai 59,71% dan optimis bahwa di tahun 2015 target 62,41%

tercapai. Namun adanya peningkatan tahunaan dengan tren yang positif, juga

mendukung dari sisi platform bisnis yang akan dikembangkan oleh FORKALIM.

Page 86: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

86 Business Plan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang melibatkan

berbagai Kementerian dan menyasar berbagai lini pemerintahan secara intensif

mengawal perencanaan dan pembangunan sanitasi di Indonesia sejak 2009 hingga

saat ini. Banyaknya program dan pembangunan infrastuktur di daerah daerah, akan

menciptakan lapangan berusaha baru sertiap tahunnya.

5.1. Asumsi Proyeksi

Asumsi keuangan yang disusun ini merupakan pendekatan terhadap business

model lembaga atau asosiasi yang bukan berplatform murni bisnis. Pendekatan ini

akan bersifat fakultatif, meruang dan mewaktu sehingga dalam analisis bisnisnya

pertimbangan ini menjadi lebih dinamis dan optimis.

Asumsi-asumsi yang dibangun adalah sebagai berikut :

1. Forkalim sebagai sebuah organisasi di bidang khusus dan pioneer, maka

Forkalim dapat menasbihkan diri sebagai asosiasi tunggal yang bersifat

mengikat kepada anggotanya. Artinya, sebagai lembaga formal maka

Forkalim dapat diajukan sebagai lembaga pengawas dan penyelia dalam

bisnis air limbah di Indonesia. Dengan asumsi demikian, maka Forkalim

dapat memiliki anggota biasa, luar biasa dan kehormatan. Anggota Biasa

Page 87: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

87 Business Plan

forkalim yang berasal dari PD dan BLU akan dikenakan iuran anggota

perbulan sebesar Rp. 5.000.000. jumlah iuran tahuan ini akan dibayar

kembali dalam bentuk penguatan institusi pelaku bisnis air limbah yang

tergabung dalam Forkalim serta akses terhadap kebijakan pemerintah dalam

pengelolaan air limbah secara luas di Indonesia, seperti misalnya dalam

wilayah pengelolaan Kemen PUPR atau KLHK.

2. Menelisik terhadap program kerja pembangunan fasilitas IPALD oleh

pemerintah, maka diperkirakan Anggota biasa forkalim dari PD dan BLU

terus meningkat 1 anggota di tahun 2019-2021 dan tidak terjadi lagi

penambahan di tahun 2022-3034. Sedangkan untuk anggota biasa dari

UPTD, anggota luar biasa dan anggota kehormatan, anggotanya meningkat

10 anggota setiap tahun. Anggota luar biasa ini dapat diangkat dari

masyarakat umum sebagai pemerhati di bidang pengelolaan air limbah.

3. Salah satu manfaat yang dapat digunakan sebagai sebuah asosiasi tunggal

adalah dengan menerbitkan standard kebijakan sekaligus assesor yang layak

menilai. Oleh karena itu, maka Penerbitan sertifikat kelayakan operasi atau

kompetensi perorangan dapat dilakukan. Berdasarkan pada standard lain

yang berlaku, diperkirakan pembebanan biaya administrasi pengurusan

sertifikat dapat adalah Rp. 2.500.000 per item dengan asumsi penerbitan

sertifikat dapat dilaksanakan mulai dari tahun 2021 setelah penguatan

institusi dan regulasi berjalan dengan jumlah penerbitan awal sebanyak 6

item dan berlaku kelipatannya di tahun-tahun selanjutnya.

4. Jasa manajemen dalam pengelolaan dana CSR yang dialokasikan oleh

perusahaan swasta maupun BUMN yang akan beraktivitas di bidang

pngelolaan sanitasi masyarakat. diasumsikan dengan biaya manajemen

sebesar 5%, maka akan ada pendapatan Rp. 1.000.000.000 per item, dengan

asumsi kegiatan dapat dilaksanakan mulai dari tahun 2022 dengan jumlah

target awal sebanyak 1 CSR dan meningkat di tahun 2023 hingga 2024.

5. Pengadaan kegiatan atau event disetiap kegiatan Forkalim akan dikenakan

biaya untuk peserta sebesar Rp. 2.000.000 per orang. Asumsi setiap event

terdiri dari 10 peserta, dan jumlah event di tahun 2019 hanya 1 event, tahun

Page 88: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

88 Business Plan

2020 terdapat 2 event dan di tahun 2021-2024 terdapat 3 event setiap

tahunnya.

6. Semakin pentingnya posisi pengelolaan air limbah di Indonesia, juga akan

mengundang pihak lembaga donor untuk ikut dalam pengeleolaa air limbah

di Indonesia. Setiap kerjasama (donor, dinas dan K/L) akan menghasilkan

dana sebesar Rp. 100.000.000 setiap 1 kerjasama. Jumlah kerjasama dengan

donor di tahun 2019-2021 terdapat 3 kerjasama dan di tahun 2022-2024

terdapat 4 kerjasama. Kerjasama dengan dinas berlaku dari tahun 2019

dengan jumlah kerjasama 1, tahun 2020 terdapat 2 kerjasama dan tahun

2021—2024 terdapat 3 kerjasama. Dan kerjasama dengan K/L memiliki

asumsi yang sama dengan asumsi kerjasama dengan dinas.

7. Biaya rutin untuk operasional : sewa kantor, pembayaran rekening listrik,

air dan juga ATK

8. Biaya pegawai sebesar Rp.405.000.000 ditahun pertama dan akan

meningkat seiring bertambahnya jumlah pegawai. Tahun 2019 direncanakan

tambahan 2 pegawai pada bulan ke-4. Mulai tahun 2022 hingga 2024

terdapat tambahan 3 pegawai.

9. Biaya pegawai lainnya sebesar Rp.105.000.000 ditahun pertama dan

meningkat sesuai penambahan jumlah pegawai.

10. Suku bunga 7% pertahun.

11. Tingkat inflasi 4% pertahun.

12. Pajak -pajak yang berlaku

5.2. Proyeksi Kelayakan Keuangan

Proyeksi kelayakan keuangan didasarkan kepada hasil pemodelan yang dilakukan

dengan kerangka pikir sebagai berikut:

A. Sumber-sumber pemasukan:

1. Internal

a. Iuran, didasarkan kepada alternatif:

i. Siapa saja yang membayar

ii. Berapa jumlah yang dibayar

b. Pemasukan tambahan

Page 89: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

89 Business Plan

i. Kegiatan pelatihan dll

ii. Sertifikasi

iii. Iklan online

iv. Konsultasi

v. Event

Adapun alternatif skenario yang dibuat sebagai berikut:

1. Kondisi eksisting menjadi acuan dan program kegiatan menyesuaikan

dibiayai seluruhnya oleh internal . Ini dapat dilihat sebagai alternatif “do

nothing”. Perhitungan dengan alternatif ini memperlihatkan bahwa dana

akan yang tersedia setiap tahunnya hanya bersumber dari iuran yaitu

sebesar 1 juta rupiah per anggota per bulan sehingga menghasilkan total 96

juta per tahun (dihitung berdasarkan iuran dari 8 anggota aktif). Separuh

dari jumlah tersebut habis untuk membiayai gaji 1 orang pegawai. Sisa dari

dana tersebut masih cukup untuk membiayai keperluan ATK dan

perlengkapan kantor lainnya, namun tidak mencukupi untuk membiayai

kegiatan operasional lainnya dan gaji pegawai tambahan. Artinya seluruh

biaya untuk kegiatan lainnya dan tambahan pegawai akah harus

mengandalkan kepada kerjasama. Sebagaimana diketahui, pembiayaan dari

kerjasama akan sangat tergantung dari proses pengadaan pihak pemberi

bantuan, sehingga dapat menghambat pelaksanaan kegiatan yang

direncanakan. Untuk itu dapat disimpulkan, alternatif ini sebaiknya tidak

dipilih. Dengan kata lain, FORKALIM perlu merubah kondisi yang ada

dengan menaikan besaran iuran, jumlah anggota dan memaksimalkan

pendapatan dari sumber lainnya.

2. Kondisi menyesuaikan program kegiatan sehingga terjadi alternatif:

a. Jumlah anggota

b. Jumlah iuran.

c. Jumlah pemasukan lain

d. Jumlah kerjasama

Page 90: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

90 Business Plan

Besaran maksimal iuran adalah 5 jt rupiah per anggota per bulan (diperoleh

melalui hasil diskusi). Melalui perhitungan didapatkan bahwa meskipun

besaran ini dipenuhi, FORKALIM masih belum dapat membiayai seluruh

kegiatannya secara mandiri. Alternatif berikutnya adalah memaksimalkan

pendapatan lainnya (sertifikasi, endorsement dan event). Alternatif

selanjutnya yang dapat memaksimalkan kerjasama dengan berbagai pihak.

Gambaran keuangan dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 91: 2 Business Plan KATA PENGANTAR . Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada jajaran manajemen sehingga dapat FORKALIM merampun

91 Business Plan

6. PENUTUP

Secara garis besar Business Plan FORKALIM ini berisi tentang arah pengembangan

FORKALIM yang terdiri dari strategi, program kegiatan, rencana operasional dan

keuangan.

Business Plan FORKALIM ini diharapkan dapat menjadi pegangan dan pedoman

bagi FORKALIM dan stakeholders dalam kerjasama untuk pengembangan

FORKALIM secara khusus dan penyelenggaraan SPALD secara umum.

Dengan diterbitkannya Business Plan FORKALIM ini, maka penyamaan persepsi

mengenai pengembangan penyelenggaraan air limbah domestik harapannya dapat

ditingkatkan dan dapat memberikan masukan berharga bagi stakeholders dalam

pengelolaan air limbah domestik secara umum.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada para narasumber atas partisipasinya

dalam memberikan masukan, koreksi, serta arahan sehingga Business Plan

FORKALIM ini dapat tersusun sesuai dengan maksud dan tujuan yang diharapkan

dan menjaga alur penyusunan buku ini sehingga diperoleh muatan yang utuh.