2. bab vi hasil perancanganrepo.itera.ac.id/.../sb2009010003/24116021_10_103528.pdf · 2020. 9....
TRANSCRIPT
-
39
2. BAB VI
HASIL PERANCANGAN
6.1 Rencana Tapak
Gambar 2.1 Rencana Tapak bangunan
Sirkulasi pada tapak berbentuk radial. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
pembagian ruang pada tapak serta membuat stadion menjadi focal point dalam
tapak tersebut. Pada kawasan olahraga ini terdapat beberapa fasilitas penunjang
seperti taman, amphitheater, community indoor sport, jogging track, embung, dan
cafeteria.
Untuk area parkir dan pedestrian, menerapkan konsep bioswale atau vegetated
swales yang merupakan saluran terbuka dengan vegetasi dan tanah berhumus
dibagian atasnya serta lapisan infiltrasi pada bagian bawah. Bioswale didesain
untuk memperlambat laju limpasan air hujan kepermukaan.
LEGENDA 1. STADION UTAMA
2. COMMUNITY INDOOR SPORT
3. LAPANGAN OUTDOOR
4. EMBUNG DAN JOGGING TRACK
5. AREA PARKIR VIP
6. AREA PARKIR PENONTON
7. AREA PARKIR MEDIA
8. AREA PARKIR KARYAWAN
9. AREA PARKIR PENGUNJUNG CONVENTION CENTER
10. AMPHITEATER
Vegetasi
Lapisan tanah atas / Humus Kerikil Under drain
-
40
6.2 Rancangan Bangunan
6.2.1 Bentuk Bangunan
Gambar 2.2Perspektif Mata Burung
Gambar 2.3 Ruang Terbuka Hijau
Bangunan stadion ini memiliki bentuk oval sesuai dengan rekomendasi FIFA
yang kemudian mengalami sedikit penembahan dan pengurangan massa sesuai
dengan hasil analisis program ruang.
-
41
6.2.2 Rancangan Interior dan Sirkulasi
Untuk akses ke dalam bangunan ini, penonton dapat masuk melalui tangga-tangga
seperti pada gambar di bawah ini . Pada lantai dasar, terdapat 6 buah tangga untuk
umum dengan lebar tangga 10 m. Sedangkan pada lantai 2, jumlah tangga lebih
banyak yaitu 13 tangga dengan lebar tangga 4 meter.
Gambar 6.4 Akses Vertikal
Area barat pada bangunan ini merupakan ruangan paling tebal yang menunjang
berbagai macam aktifitas di dalamnya, sehingga pada area ini diterapkan konsep
solid-void untuk mengatur sirkulasi udara sehingga tercipta wind tunnel atau
terowongan angin di dalam bangunan.
Gambar 6.5 Area Barat Bangunan
-
42
Pada area pemanasan indoor pemain, ruangan dibuat terbuka dengan dibatasi kisi
–kisi vertikal agar udara dari luar bangunan dapat masuk ke area lapangan
sehingga terjadi pertukaran udara.
Gambar 6.6 Area Pemanasan Indoor
Gambar 6.7 Area Ruang Ganti Pemain
Pada area convention center menggunakan sistem AC sentral yang kemudian
dialirkan ke lobby, ruang konvensi, dan ruang VIP maka, disediakan ruang AHU
pada bagian Utara stadion.
Gambar 6.8 Ruang Convention Center
-
43
Gambar 6.9 Ruang Fitness
6.2.3 Rancangan Fasad
Pada bagian fasade bangunan menggunakan material Perforated Alumunium
Panel karena sifatnya yang mudah dibentuk dan memiliki daya tahan sangat baik.
Selain itu, material yang berlubang ini dapat menciptakan naungan atau
pencahayaan dalam bangunan. Lubang lubang ini juga dapat meciptakan cross
ventilation pada ruang-ruang dan area tribun . Pada area fasade juga diberikan
sentuhan nilai kedaearahan dengan menerapkan ornamen budaya lampung yaitu
berupa motif pucuk rebung.
Gambar 6.10 Detail Fasade
-
44
Gambar 6.11Tampak Barat
Gambar 6.12Tampak Utara
Gambar 6.13 Skema Aliran Air Hujan
Ground Tank
-
45
Gambar 6.14 Skema Sirkulasi Udara dan Panel Surya
Skema diatas merupakan solusi desain arsitektur bioklimatik, dimana bangunan
dapat memanfaatkan iklim (angin dan air hujan) dengan baik. kemudian di pasang
panel surya pada bagian atap sebagai upaya konservasi energi dengan
memanfaatkan sinar matahari.
6.2.4 Sistem struktur dan Konstruksi
Gambar 6.15Struktur Bangunan
Air
Hujan
PDAM
Roof Tank
Roof Tank Taman
Distribusi
Ground Tank
Ground Tank
Pompa
Pompa
-
46
Pada bagian tengah bangunan stadion menggunakan struktur beton bertulang
untuk menahan aktivitas di dalamnya. Hal ini dikarenakan kuat tekan beton
bertulang yang relatif tinggi, dan tahan api. Struktur kolom dan balok ini disusun
pada grid berjarak 10 m dengan dimensi kolom 80x80 cm, balok induk 40x80
cm dan plat lantai dengan tebal 20 cm.
Sedangkan pada bagian atap stadion menggunakan struktur spacetruss karena
sistem ini dapat digunakan pada atap bentang panjang, serta mengikuti kemajuan
arsitektural.
6.2.5 Sistem Utilitas
1. Air Bersih
Untuk sistem air bersih dibagi menjadi kebutuhan pengelola dengan olahraga.
Digunakan sistem ground tankuntuk pemanfaatan air dari embung yang berada di
sebelah timur laut tapak yang akan dialihkan kelokasi kemudian didistribusikan ke
fasilitas lain seperti taman dan utilitas air bersih. Penyediaan air bersih bersumber
dari PDAM dan Embung.
2. Drainase
Untuk sistem pembuangan air di bagi menjadi air kotor dari seluruh gedung
disalurkan secara gravitasi ke IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) dan air
hujan akan disalurkan ke gorund tank .
Embung
Embung
PDAM
PDAM
Roof Tank
Roof Tank
Ground Tank
Ground Tank
Pompa
Pompa
Distribusi
Distribusi
Distribusi
Distribusi
Fasilitas
Fasilitas Lapangan
Lapangan
Ground Tank
Ground Tank
Pompa
Pompa
-
47
Berikut merupakan rencana alur drainase lapangan :
Gambar 6.16 Rencana Alur Drainase Lapangan
Sumber : http://tamanjakarta.blogspot
3. Jaringan Listrik
Penyediaan jaringan listrik berasal dari PLN dan pemanfaatan panel surya.
4. Pembuangan Sampah
Untuk pembuangan sampah, akan diberikan tempat sampah pada stadion dan
taman yang kemudian akan diangkut oleh truk sampah menuju tempat
pembuangan akhir (TPA)
Wastafel
Wastafel
Bak penampungan
Bak penampungan Embung
Embung
Bak Kontrol
Bak Kontrol
Bak penampungan
Bak penampungan
KM/WC
KM/WC
Septi Tank
Septi Tank
Bak Jernih
Bak Jernih
Bak resapan
Bak resapan Embung
Embung
Sinar
Matahari
Sinar
Matahari
Solar
Panel
Solar
Panel
Solar Charge
Controller
Solar Charge
Controller
Storage
Battery
Storage
Battery
DC
DC DC load
DC load
AC
AC AC load
AC load
-
48
6.2.6 Luas Bangunan
Berdasarkan hasil perancangan Gedung Stadion maka luas bangunan yang
didapatkan yaitu:
No. Perhitungan Luas ( 𝒎𝟐)
1 Luas Lahan 280.000
2 Luas Lantai Dasar Bangunan 32341,2
3 Luas lantai 2 12207,2 4 Luas lantai 3 6787,2
4 Total Luas Lantai 51.335,6 Tabel 6. 1 Luas Bangunan
Truk Pembuangan
Sampah
Truk Pembuangan
Sampah
TPA
TPA
Sampah
Sampah
Bak Sampah
Bak Sampah
TPS
TPS