1.tor penyusunan pedoman 2013last

5
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Perdagangan RI Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5. Jakarta Pusat Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5. Jakarta Pusat Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5. Jakarta Pusat Kerangka Acuan Kerja (KAK) & Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Kebijakan/Pedoman untuk Pengembangan Usaha UMKM binaan Pada Direktorat DKM & PDN – Ditjen PDN Tahun Anggaran 2013

Upload: purwandoko-sutopo

Post on 04-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.TOR Penyusunan Pedoman 2013last

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Perdagangan RI

UNIT ESELON I : Dirjen Perdagangan Dalam Negeri

PROGRAM : Pengembangan dan Pengamanan

Perdagangan Dalam Negeri

HASIL : Jumlah kebijakan dan pedoman untuk

pengembangan usaha UKM mitra binaan

UNIT ESELON II/SATKER : Dit. Dagang Kecil Menengah dan Produk

Dalam Negeri

KEGIATAN : Kebijakan/Pedoman untuk Pengembangan

Kementerian Perdagangan Republik IndonesiaJl. M. I. Ridwan Rais No. 5. Jakarta Pusat Kementerian Perdagangan Republik IndonesiaJl. M. I. Ridwan Rais No. 5. Jakarta Pusat Kementerian Perdagangan Republik IndonesiaJl. M. I. Ridwan Rais No. 5. Jakarta Pusat

Kerangka Acuan Kerja (KAK) &Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Kebijakan/Pedoman untuk Pengembangan Usaha UMKM binaan

Pada Direktorat DKM & PDN – Ditjen PDN Tahun Anggaran 2013

Page 2: 1.TOR Penyusunan Pedoman 2013last

Usaha bagi UKM binaan

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Jumlah kebijakan dan pedoman untuk

pengembangan usaha UKM mitra binaan.

SATUAN UKUR DAN JENIS KELUARAN

: Pedoman

VOLUME : 5 (lima)

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

Payung Hukum dituangkan dalam UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil

dan Menengah dan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999

tentang Pemberdayaan Usaha Menengah, agar tercipta struktur ekonomi yang kuat dan

berimbang antar pelaku ekonomi. Selain itu tentang Peraturan Menteri Perdagangan No.

31/M-DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan.

2. Gambaran Umum

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, UKM selalu digambarkan sebagai sektor

yang mempunyai peranan penting karena sebagian besar jumlah penduduknya hidup

dalam kegiatan usaha kecil baik pada sektor tradisional maupun modern. Sangat

strategisnya peran UKM dalam perekonomian nasional maka pemerintah perlu

menjadikan UKM sebagai fokus pembangunan ekonomi nasional hingga mampu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi dalam jangka waktu yang

singkat hingga akhirnya dalam jangka panjang mampu mengurangi tingkat kemiskinan

di Indonesia. Pemberdayaan UKM diarahkan pada upaya meningkatkan produktivitas

dan daya saing dari para pelaku UKM serta secara sistematis diarahkan pada upaya

menumbuhkan wirausaha baru di sektor-sektor yang memiliki produktivitas tinggi.

Peran UKM dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) penyedia

lapangan kerja yang besar, (2) pemain penting dalam kegiatan ekonomi lokal dan

pemberdayaan masyarakat, (3) pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

Usaha mikro, kecil dan menengah memberikan lapangan kerja bagi 101,72 juta orang

atau 97,24 % dari seluruh tenaga kerja di Indonesia, dan masih akan menjadi tumpuan

utama penyerapan tenaga kerja pada masa mendatang. Hal ini merupakan bukti bahwa

UMKM merupakan menjamin stabilitas pasar tenaga kerja, penekanan pengangguran

dan menjadi wahana bangkitnya wirausaha baru, serta tumbuhnya wirausaha nasional

yang tangguh dan mandiri, katup pengaman, dinamisator dan stabilisator perekonomian

Indonesia. Pada tahun 2010 populasi UKM di Indonesia mencapai 53.823.732 UKM.

Jumlah tersebut berarti bahwa UMKM merupakan pelaku ekonomi yang dominan karena

mencapai 99,99% dan seluruh pelaku ekonomi nasional. Keberadaan jumlah UMKM

yang besar, dengan penyebaran hingga ke pelosok daerah, merupakan kekuatan

ekonomi yang sesungguhnya dalam struktur pelaku ekonomi nasional. Perkembangan

UMKM di Indonesia menempati posisi strategis dan berperan dalam memperluas

penyediaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing. Untuk mendukung hal tersebut,

Page 3: 1.TOR Penyusunan Pedoman 2013last

perlu adanya kebijakan/pedoman yang akan menunjang pengembangan usaha UKM

melalui pembentukan Iklim Usaha yang sehat bagi UKM binaan.

B. Penerima Manfaat

Pada kegiatan ini manfaat yang diberikan dari kegiatan kebijakan dan pedoman adalah

untuk melakukan pengembangan usaha UKM mitra binaan.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara swakelola dan pelaksanaanya

dilakukan oleh pihak ke tiga.

2. Tahapan Pelaksanaan

Untuk rencana kerja yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2013, pelaksanaannya

di atur sebagai berikut:

a) Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Pemberdayaan UMKM, tahapan-tahapan

pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan pada Penyusunan Pedoman dan Aturan Pemberdayaan UMKM

dilakukan oleh Dit. DKM dan PDN bekerjasama dengan instansi terkait seperti

Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, pemerhati

dan para pelaku UMKM, untuk menggali dan mengumpulkan bahan dalam

penyusunan pedoman dan peraturan-peraturan pengembangan UMKM.

Pelaksanaan penyusunan pedoman ini melalui berbagai tahapan pelaksanaan

kegiatan antara lain persiapan, pelaksanaan rapat-rapat pengkajian, pembahasan

dan penyusunan, penyusunan buku, pendistribusian dan evaluasi dan laporan.

Dalam kegiatan ini pembahasan penyusunan pedoman dilaksanakan dengan

peserta 12 orang, terdiri dari para pegawai yang mewakili Dit DKM dan PDN dan

narasumber dari luar instansi. Pelaksanaan penyusunan pedoman ini

menghasilkan 5 pedoman.

Finalisasi pembahasan pedoman tersebut dilakukan melalui pencetakan terhadap

5 (lima) pedoman tersebut yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga. Hasil

cetakan tersebut akan didistribusikan kepada UMKM untuk dimanfaatkan dalam

melakukan pengembangan usahanya. Matrik waktu pelaksanaan penyusunan

pedoman sebagai berikut.

Tahapan KegiatanBulan Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan Pelaksanaan

Pembentukan SK kepanitiaan

Pembuatan nota dinas rapat

Rapat panitia

Rapat koordinasi dengan instansi lain

 

Page 4: 1.TOR Penyusunan Pedoman 2013last

Tahapan KegiatanBulan Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pembuatan Draft Pedoman

Penyusunan Panitia

Pengumpulan Data

Penyusunan Data

Masukan Narasumber

Pengolahan Data

Pengetikan Materi

Pembahasan Materi

 

Evaluasi Kegiatan

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yang terdiri dari 5 (empat) pedoman tersebut pada tahun ini harus

dicapai secara terus menerus setiap satu tahun anggaran.

E. Biaya Yang Dibutuhkan

Untuk melaksanakan kegiatan ini pelaksanaan penyusunan pedoman sebagaimana lebih

lanjut atas biaya tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Penanggung Jawab

Suhanto

NIP. 196312121983101001