189270487 pengaruh e performance terhadap tingkat kedisiplinan pegawai negeri sipil studi kasus...

Upload: azharhawari

Post on 15-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • x

    PENGARUH E-PERFORMANCE TERHADAP TINGKAT KEDISIPLINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA)

    Sanata Aflacha

    Eva Hany Fanida, S.AP.,M.AP

    ABSTRAK

    Tingginya teknologi memaksa pegawai untuk memberikan pelayanan yang

    berkualitas kepada masyarakat. Hal ini disertai dengan tingginya kinerja pegawai yang dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan pegawai. Dalam mengontrol disiplin pegawai dapat dilakukan melalui pengukuran dan penilaian kinerja pegawai. Aplikasi e-performance merupakan salah satu metode dalam mengontrol disiplin pegawai secara elektronik. Penilaian dalam e-performance meliputi 5 aspek yaitu kualitas, kuantitas, efektifitas, efisiensi, dan penilaian perilaku.

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh e-performance terhadap tingkat kedisiplinan pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan adakah variebel yang paling dominan mempengaruhi.

    Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan tehnik metode Simple Randon Sampling, dimana penentuan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Pengambilan sampel populasi menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan penyebaran angket, dari 117 pegawai didapatkan sebanyak 91 responden memenuhi untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.

    Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan bantuan alat analisis SPSS 17.0, yang menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :

    Y = 77,345+ 0,819 X1 + 0,626 X2 + 0,637 X3 + 0,701 X4 + 0,628 X5

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan antara e-performance yang meliputi aspek kualitas (X1), aspek kuantitas (X2), aspek efektifitas (X3), aspek efisiensi (X4) dan aspek penilaian perilaku (X5) terhadap disiplin kerja (Y) pada pegwai negeri sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Aspek kualitas (X1) merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap tingkat disiplin kerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari nilai kontribusi (parsial) thitung sebesar 2,536 lebih tinggi dari 4 varibel yang lainnya. Sebaliknya kontribusi yang memiliki pengaruh yang minimal terhadap disiplin kerja ada pada variabel X4 (aspek efisiensi), yang dapat dilihat dari nilai kontribusi (parsial) thitung sebesar 1,989 paling rendah dari 4 varibel yang lainnya.

    Kata Kunci : e-performance, disiplin kerja.

  • xi

    INFLUENCE E-PERFORMANCE ON THE CIVIL SERVANTS LEVEL OF DISCIPLINE (CASE STUDY DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA)

    Sanata Aflacha

    Eva Hany Fanida, S.AP.,M.AP

    ABSTRACT

    The high technology forcing employees to provide quality service to the community. It is accompanied with the high performance of employees that can be seen from the level of employee discipline. In control discipline can be done through the measurement and assessment of employee performance. Application of e-performance is one method of controlling an electronic discipline. Assessment in e-performance includes 5 aspects: quality, quantity, effectiveness, efficiency, and behavioral assessment.

    The formulation of the problem in this study was to determine the influence of e-performance of the level of discipline of civil servants in the Education Office in Surabaya and is there variebel the most dominant influence.

    The population in this study was a civil servant in the Education Office in Surabaya. This study uses the technique Randon Simple Sampling method, where random sampling is done without regard to the existing strata in the population. Population sampling using Slovin formula. By distributing questionnaires, from 117 employees earned as many as 91 respondents meet to serve as the research sample.

    The method of analysis used is the method of multiple linear regression analysis with the help of SPSS 17.0 analysis tool, which produces the following regression equation:

    Y = 77.345 + 0.819 + 0.626 X1 + 0.637 X2 + 0.701 X3 + 0.628 X4 X5

    The results showed that there was a significant effect either partially or simultaneously the e-performance covering aspects of quality (X1), the aspect of quantity (X2), the aspect of effectiveness (X3), the aspect of efficiency (X4) and aspects of behavioral assessment (X5) on labor discipline (Y) on pegwai civil servants in the Education Office in Surabaya. Aspects of quality (X1) is an independent variable that most affect the level of discipline of civil servants working in the Education Office in Surabaya. It can be seen from the value of contribution (partial) thitung of 2.536 is higher than the other four variables. Conversely contributions that have minimal impact on existing labor discipline in variable X4 (aspect of efficiency), which can be seen from the value of contribution (partial) of 1.989 t count the lowest of the other four variables.

    Keywords: e-performance, work discipline.

  • x

    1. Pendahuluan

    Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu bagian dalam kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Kemajuan suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah ditentukan oleh kualitas SDM-nya. Sumber daya manusia dalam sebuah instansi pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan kualitas pelayanan publik yang baik, transparan, efektif dan efisien kepada masyarakat. Kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien dan transparan dapat optimal dengan ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pemerintah Indonesia dalam hal ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar memiliki semangat dan kedisiplinan tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individu maupun organisasi. Sumber daya manusia yang disebut disini salah satunya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara haruslah mampu melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Pada kenyataannya Kedisiplinan pegawai pada instansi atau satuan kerja pemerintah baik pusat maupun daerah, masih terlihat dan terkesan kurang ditaati. Berbagai pelanggaran disiplin pegawai banyak dijumpai yang berdampak pada tidak tercapainya target penyelesaian dalam tugas.

    Semakin maraknya kasus ketidakdisiplinan para pegawai negeri sipil, memaksa Pemerintah Kota Surabaya untuk menerapkan suatu pengawasan yang tepat dalam mengontrol kedisiplinan kinerja seorang pegawai. Pemerintah Kota Surabaya melakukan terobosan dalam pengawasan kedisiplinan kinerja

    pegawai negeri sipil dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi melalui e-performance.

    E-Performance merupakan sistem pengukuran kinerja kegiatan/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) secara elektronik yang berbasis website. Pengukuran kinerja kegiatan ini dilakukan setiap bulan/akhir tahun berdasarkan realisasi fisik dan keuangan dengan data yang diperoleh dari e-budgeting dan e-delivery. Penerapan e-performance dilingkungan pemerintahan akan sangat membantu dalam memantau kinerja pegawai negeri, ditengah penurunan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pegawai negeri.

    Instansi pemerintah di Surabaya hampir semuanya sudah memberlakukan e-performance salah satunya adalah Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Penerapan e-performance di Dinas Pendidikan Kota Surabaya mulai pada tahun 2011. Dinas Pendidikan Kota Surabaya dalam meningkatkan disiplin pegawai mengupayakan pengendalian dan pengawasan disiplin kerja pegawai secara terus menerus dan konsisten. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan sebagai alat pengawasan dan pengendalian sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang diberikan. Kedisiplinan kinerja pegawai melalui e-performance akan lebih mudah untuk dipantau, sehingga dapat meminimalisir ketidakdisiplinan para pegawai negeri sipil.

    Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi kinerja e-performance dalam kedisiplinan pegawai dengan judul : Pengaruh E-Performance terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri

  • xi

    Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

    Berdasarkan ruang lingkup dan pembatasan masalah tersebut yang berfokus pada Pengaruh E-Performance terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya, maka masalah yang akan dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh E-Performance terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya?

    2. Kajian Pustaka

    2.1 E-Performance

    E-Performance adalah sistem pengukuran dan penilaian kinerja kegiatan/SKPD secara elektronik yang berbasis website, setiap bulan/akhir tahun berdasarkan realisasi fisik dan keuangan dengan data yang diperoleh dari e-budgeting dan e-delivery (dalam seminar e-performance Pemerintah Kota Surabaya, 13-14 April 2010).

    Tujuan utama dari diterapkannya e-performance yaitu : 1. Sebagai bentuk perhatian

    Pemerintah Kota Surabaya dalam membentuk budaya kerja birokrasi profesional dan berintegritas yang secara terpadu dibangun melalui pengembangan sistem manajemen kinerja terpadu,

    2. Sebagai metode evaluasi terhadap Kontrak Kinerja yang diselenggarakan setiap awal tahun sebagai bentuk komitmen konsistensi Institusi maupun Individu dalam pengelolaan APBD, serta

    3. Bentuk Pengendalian dan Evaluasi rutin sebagai dasar pengambilan keputusan untuk tahun berikutnya.

    Fungsi dari aplikasi e-performance yakni guna memperhitungkan nilai kinerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), para PPKm (Pejabat Pembuat Komitmen), dan para vendor (penyedia barang/jasa) serta segenap PNS di lingkup Pemkot Surabaya secara otomatis berdasarkan up date data mereka pada aplikasi-aplikasi lain yang ada pada (Government Resources Management System) GRMS.

    Penilaian kinerja pegawai melalui e-performance terdapat tiga unsur yaitu Standar Kinerja Utama (SKU), Standar Kinerja Kegiatan (SKK), dan Standar Kinerja Individu (SKI). Pengukuran kinerja melalui e-performance untuk mengetahui tingkat disiplin pegawai dapat dilihat melalui unsur Standar Kerja Individu (SKI). Dalam Standar Kerja Individu setiap PNS diwajibkan untuk menyusun Standar Kerja Individu berdasarkan Rencana Kerja Tahunan.

    Penilaian prestasi kerja berdasarkan Perwali Nomor 23 Tahun 2012 Tentang Perubahan Perwali Nomor 86 Tahun 2011 mengenai Petunjuk Teknis Pemberian Uang Kinerja Pada Belanja Langsung terdiri dari Nilai Kerja Individu berdasarkan SKI dan perilaku kerja. Penilaian tersebut diukur dengan bobot nilai unsur, Nilai Kerja Individu sebesar 70% dan perilaku kerja sebesar 30%. Penilaian Standar Kerja Individu meliputi beberapa aspek antara lain : aspek kualitas, aspek kuantitas, aspek efisiensi, aspek efektifitas, dan aspek penilaian perilaku. 2.2 Disiplin Kerja

    Disiplin kerja menurut Sastrohadiwiryo (2005) yaitu sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta

  • xii

    sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

    Siswanto(2005) mengemukakan bahwa tujuan disiplin dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Tujuan umum disiplin kerja adalah

    demi kontinuitas perusahan sesuai dengan motif perusahaan yang bersangkutan, baik hari ini maupun hari esok.

    2) Tujuan khusus disiplin kerja adalah: a) Agar para tenaga kerja menepati

    segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen.

    b) Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

    c) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.

    d) Dapat bertindak dan berperilaku norma-norma yang berlaku di perusahaan.

    e) Para tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    Disiplin mencakup berbagai bidang dan cara pandangnya, adapun kriteria yang dipakai dalam disiplin kerja tersebut dapat dikelompokkan menjadi

    lima indikator disiplin kerja menurut Guntur (2000), yaitu : 1) Disiplin terhadap waktu

    Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam kerja, pegawai melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar. 2) Disiplin terhadap target

    Disiplin target diartikan sebagai suatu bentuk perilaku pegawai dalam menyelesaikan tugas pekerjaanya sesuai dengan target yang ditetapkan. 3) Disiplin terhadap kualitas

    Kualitas dari suatu hasil pekerjaan sangatlah penting bagi pegawai, karena kualitas hasil pekerjaan menunjukkan kemampuan seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. 4) Disiplin terhadap prioritas kerja

    Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah memprioritaskan pekerjaannya dari kegiatan-kegiatan lain. Seorang pegawai harus mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pegawai 5) Disiplin terhadap prosedur

    Peraturan maupun prosedur kerja dibuat agar seorang pegawai dapat melaksanakan pekerjaan yang dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap komitmen dari pegawai terhadap prosedur yang telah ditetapkan tersebut.

  • xiii

    2.3 Kerangka Berfikir

    2.4 Hipotesis 1. Tidak ada pengaruh antara E-

    Performance terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

    2. Terdapat pengaruh antara E-Performance (meliputi aspek kualitas, aspek kuantitas, efektivitas waktu, efisiensi biaya, dan perilaku kerja) secara simultan terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

    3. Terdapat pengaruh antara E-Performance (meliputi aspek kualitas, aspek kuantitas, efektivitas waktu, efisiensi biaya, dan perilaku kerja) secara parsial terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

    3. Metode Penelitian 3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini lebih menekankan pada pemahaman melalui berbagai test, yaitu analisis data yang merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam

    variabel yaitu variabel independen (varibel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). 3.2 Populasi dan Sampel

    Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut, maka obyek penelitian/populasinya adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang berjumlah 117 pegawai.

    Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang digunakan untuk penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode non probability sampling dengan metode rumus Slovin, penentuan sampel berdasarkan rumus Slovin didapat secara keseluruhan sebanyak 91 pegawai 3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner (Angket)

    Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Kuesioner penelitian ini terdiri dari 15 item pertanyaan mengenai e-performance dan 25 item pertanyaan mengenai disiplin kerja. 2. Dokumentasi

  • xiv

    Yaitu pengumpulan data yang dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan dan meneliti data-data berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen, serta catatan-catatan mengenai e-performance dan disiplin kerja di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 3.4 Uji Validitas dan Realibilitas

    Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak ( sahih ) dan tidaknya pertanyaan, apabila nilai Corrected item total corelation lebih besar dari r tabel maka indikator layak ( sahih ) dan sebaliknya (Ghozali,2005). Dalam hal ini koefisien korelasi yang dinilai signifikansinya 0,05 menunjukkan bahwa item-item yang sudah sahih sebagai pembentuk indikator.

    Uji reliabilitas yaitu berhubungan dengan masalah ketepatan dari suatu data, sedangkan untuk pengujian reliabilitas melalui nilai koefisien alpha dengan dibandingkan nilai 0,60. Konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai alpha di atas 0,60 dan sebaliknya (Ghozali, 2005).

    3.5 Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik regresi linier berganda untuk menguji kebenaran hipotesis, yaitu e-performance (aspek kualitas, aspek kuantitas, efektifitas, efisiensi dan penilaian perilaku) berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

    Analisis regresi ganda dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2006).

    Hubungan antara satu variabel dependent dengan lima variabel

    independent dalam penelitian ini berbentuk: Y = F (x1, x2, x3, x4, x5)

    Dan persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + a1x1 + a2x2 + a3x3 + a4x4 + a5x5 + e 4. Hasil dan Pembahasan

    Dari hasil tehnik analisis regresi linear berganda dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 diperoleh persamaan regresi berikut : Y = 77,345+ 0,819 X1 + 0,626 X2 + 0,637 X3 + 0,701 X4 + 0,628 X5

    Dalam persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa : 1) Nilai koefisien regresi berganda

    Aspek Kualitas (X1) sebesar 0,819 yang artinya, jika X1 berubah satu satuan maka variabel kepuasan akan berubah sebesar 0,819 satuan dengan anggapan bahwa variabel lainnya tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regessi melambangkan hubungan yang searah X1 dan Y, artinya kenaikan variabel X1 akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y.

    2) Nilai koefisien regesi berganda variabel Aspek Kuantitas (X2) adalah sebesar 0,626 yang artinya jika X2 berubah satu satuan,mka variabel kepuasan Y akan berubah sebesar 0,626 satuan dengan anggapan bahwa variabel lainnya tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X2 dan Y, artinya kenaikan variabel X2 akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y.

    3) Nilai koefisien regesi berganda variabel Aspek Efektifitas (X3) adalah sebesar 0,637 yang artinya jika X3 berubah satu satuan,mka variabel kepuasan Y akan berubah sebesar 0,637 satuan dengan anggapan bahwa variabel lainnya tetap. Tanda

  • xv

    positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X3 dan Y, artinya kenaikan variabel X3 akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y.

    4) Nilai koefisien regesi berganda variabel Aspek Efisiensi (X4) adalah sebesar 0,701 yang artinya jika X4 berubah satu satuan,mka variabel kepuasan Y akan berubah sebesar 0,701 satuan dengan anggapan bahwa variabel lainnya tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X4 dan Y, artinya kenaikan variabel X4 akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y.

    5) Nilai koefisien regesi berganda variabel Aspek Penilaian Perilaku (X5) adalah sebesar 0,628 yang artinya jika X5 berubah satu satuan,mka variabel kepuasan Y akan berubah sebesar 0,628 satuan dengan anggapan bahwa variabel lainnya tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X5 dan Y, artinya kenaikan variabel X5 akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y.

    6) Nilai koefisien determinasi berganda (R) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel terikat (disiplin kerja) secara bersamaan, semakin tinggi nilai R maka semakin baik model regresi yang digunakan. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik kemampuan variabel dalam menjelasakan variabel terikat dalam model tersebut., Koefisien determinasi berganda pada program SPSS 17.0 for windows sebesar 0,614 yang berarati 61,4% artinya perubahan disiplin kerja dipengaruhi oleh variabel e-performance terdiri

    dari aspek kualitas, kuantitas, efektifitas, efisiensi, dan penilaian perilaku. Sedangkan sisanya sebesar 38,6% dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

    Dalam penelitian ini dengan df (n-k-1) = df = 91 - 2 - 1 = 88, menghasilkan Ftabel sebesar 3,10. Dan Fhitung yang diperoleh dari analisis data adalah sebesar 11,111. Sehingga Fhitung > Ftabel. Jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas e-performance, yaitu aspek kualitas (X1), aspek kuantitas (X2), aspek efektifitas (X3), aspek efisiensi (X4) dan aspek penilaian perilaku (X5) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, yaitu disiplin kerja (Y).

    Nilai ttabel sebesar1,987 didapat dengan df (n-k-1) = df = 91 - 2 - 1 = 88. Dari tabel diatas, terlihat bahwa untuk thitung dan tingkat signifikasi masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut : a) Untuk Variabel Aspek Kualitas

    (X1) Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa aspek kualitas (X1) mempunyai thitung sebesar 2,536. Dengan demikian thitung (2,536) > ttabel (1,987), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti, aspek kualitas (X1) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja.

    b) Untuk Variabel Aspek Kuantitas (X2) Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa aspek kuantitas (X2) mempunyai thitung sebesar 2,018. Dengan demikian thitung (2,018) > ttabel (1,987), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti, aspek kuantitas (X2) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja.

  • xvi

    c) Untuk Variabel Aspek Efektifitas (X3) Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa aspek efektifitas (X3) mempunyai thitung sebesar 2,109. Dengan demikian thitung (2,109) > ttabel (1,987), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti, aspek efektifitas (X3) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja.

    d) Untuk Variabel Aspek Efisiensi (X4) Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa aspek efisiensi (X4) mempunyai thitung sebesar 1,989. Dengan demikian thitung (1,989) > ttabel (1,987), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti, aspek efisiensi (X4) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja.

    e) Untuk Variabel Aspek Penilaian Perilaku (X5) Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa aspek penilaian perilaku (X5) mempunyai thitung sebesar 1,990. Dengan demikian thitung (1,990) > ttabel (1,987), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti, aspek penilaian perilaku (X5) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja.

    Dapat disimpulkan bahwa aspek

    kualitas (X1), aspek kuantitas (X2), aspek efektifitas (X3), aspek efisiensi (X4) dan aspek penilaian perilaku (X5) berpengaruh secara signifikan. Yang paling dominan dalam mempengaruhi disiplin kerja yaitu variabel aspek kualitas dengan nilai thitung (2,536). 5. Simpulan

    Berdasarkan hasil analisis pembahasan dalam bab IV maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

    variabel e-performance yang meliputi aspek kualitas (X1), aspek kuantitas (X2), aspek efektifitas (X3), aspek efisiensi (X4) dan aspek penilaian perilaku (X5) secara bersama-sama terhadap disiplin kerja. Hal ini dibuktikan dengan sebanyak 61,4% disiplin kerja pegawai PNS di Dinas Pendidikan Kota Surabaya dipengaruhi oleh variabel e-performance (aspek kualitas, kuantitas, efektifitas, efisiensi dan penilaian perilaku).

    Kontribusi pengaruh dari variabel X1 (aspek kualitas) telah terbukti mempunyai pengaruh yang dominan terhadap disiplin kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai kontribusi (parsial) thitung sebesar 2,536 lebih tinggi dari 4 varibel yang lainnya. Sebaliknya kontribusi yang memiliki pengaruh yang minimal terhadap disiplin kerja ada pada variabel X4 (aspek efisiensi), yang dapat dilihat dari nilai kontribusi (parsial) thitung sebesar 1,989 paling rendah dari 4 varibel yang lainnya.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan e-performance cukup efektif dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta. Ghozali, Imam.2005.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Guntur, Ietje S.2000.Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Jakarta : Airlangga. Handoko, T.Hani.2001.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.

  • xvii

    Indrajit, Richardus Eko.2002.Electronic Government Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Bebasis Teknologi Digital. Yogyakarta : Andi. Mangkunegara, Anwar Prabu.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Riduwan.2005.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta : Bandung Saifudin Azwar.2003.Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sastrohadiwiryo, Siswanto.2005.Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif & Operasional. Jakarta : Bumi Aksara. Siagian, Sondang P.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Simamora, Henry.2004.Manajemen Sumber Daya Manusia . Yogyakarta : STIE YKPN. Soejono.2000.Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono.2005.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia. Konsep, Teori dan Pengembangan dalam konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Terry, GR.2000.Pengembangan Sumber Daya Manusia . Yogyakarta : Liberty Thoha, Miftah.2005.Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Unarajdan, Dolet.2003.Manajemen Disiplin. Jakarta : Penerbit PT Grasindo. Wursanto, IG.1989.Manajemen Kepegawaian 2. Yogyakarta : Kanisius

    Anggraeni, Dewi.2008.Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Hutama Karya Wilayah Semarang . Semarang : UNNES. Perwali Surabaya Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Perwali Surabaya Nomor 86 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Uang Kinerja pada Belanja Langsung. PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Situs Referensi : http://www.antaranews.com/ (di akses pada tanggal 28 Januari 2012). http://eperformance.surabaya2excellence.or.id (diakses pada tanggal 01 Februari 2012). http://bpsmpirapat.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 15 Februari 2012). http://rudiwp.wordpress.com/ (diakses pada tanggal 5 Maret 2012). http://www.kompasiana.com/ (diakses pada tanggal 5 Maret 2012). http://www.republika.co.id/ (diakses pada tanggal 5 Maret 2012).