18 nter nasional filepemilu legislatif mesir. walau menjadi pemenang, kelompok yang pernah dila-rang...

1
O RANG-ORANG bersorban dan berselempang senapan di bahu itu datang tiba-tiba saja dari dalam hutan. Dengan sopan mereka menyapa warga. Selanjutnya, dengan tutur kata lembut, mereka juga meminta izin untuk mengambil air dari sumur di desa itu. Sejumlah warga yang semula diliputi ketakutan dengan senang hati mengizinkannya. Beberapa orang dari kelompok itu kemudian turun dari truk dengan membawa tempat air. Sebelum pergi, mereka memberi kesan tersendiri bagi warga desa. Mereka meminta anak-anak berkumpul. Tak lama kemudian, beberapa bungkus cokelat dibagikan kepada anak-anak di desa tersebut. Kedatangan orang-orang misterius yang belakangan diketahui kelompok Al- Qaeda ke desa di Sokolo, Mali, itu pertama kali terjadi 18 bulan lalu. Sejak itu, para pria yang berjanggut dengan jubah mirip yang dikenakan Osama bin Laden itu datang rutin setiap pekan untuk mengambil air. Sebagaimana biasa, mereka meminta izin terlebih dahulu kepada warga desa sebelum mengambil air. Menurut warga desa, mereka bersikap sangat bersahabat dan akrab. Bahkan sikap persahabatan anggota Al-Qaeda tersebut telah mendapat simpati besar dari para warga desa. Hadiah yang diberikan kelompok Al-Qaeda bukan sekadar permen atau sebatang cokelat. Mereka kerap mengulurkan bantuan keuangan kepada warga lainnya. Jika ada bayi baru dilahirkan, ibunya akan mendapat hadiah berbatang- batang cokelat. Tak sebatas itu, jika ada warga terbaring sakit, mereka membawa obat yang diresepkan. Mereka juga kerap mengunjungi anak yang tengah dirawat di rumah sakit. Untuk kesembuhan anak tersebut, anggota Al-Qaeda membawa makanan dan memberi sejumlah uang. Dengan sikap simpati yang mereka tunjukkan, kehadiran anggota-anggota Al-Qaeda di kawasan Afrika nyaris tidak mendapat penolakan. Terlebih lagi, mereka mencoba menarik simpati kepada warga desa di negara yang tergolong sangat miskin. Kelompok yang dituduh sebagai teroris itu pun lambat laun mendapat banyak dukungan. Dengan strategi menarik simpati, mereka telah sukses membuat basis perlindungan di wilayah terpencil. Berapa warga pun telah menjadi penghubung tetap terkait kehadiran mereka. Tim kantor berita Associated Press telah masuk secara diam-diam ke wilayah yang dikenal sebagai ‘zona merah’ itu. Selama ini, pihak kedutaan besar negara-negara Barat menilai wilayah itu sangat berbahaya. Tidak mengherankan, orang asing tidak ada yang berani memasuki daerah-daerah yang bersimpati ke kelompok Al-Qaeda. Pakar-pakar keamanan dunia menilai bahwa kematian pemimpin Al- Qaeda, Osama bin Laden, enam bulan lalu memang sempat memengaruhi sepak terjang Al-Qaeda di dunia. Sebaliknya, pascakematian Osama, justru gerakan Al-Qaeda tumbuh pesat di sejumlah negara di Afrika. Kini terdapat kelompok Al-Qaeda cabang Afrika yang telah berumur lima tahun tetap bertahan dan semakin mendapat simpati warga. Kelompok tersebut adalah Al- Qaeda Magrib Islam (AQIM) yang kerap bersembunyi di kawasan hutan Mali. (Drd/ AP/I-2) I KHWANUL Muslimin muncul sebagai pemenang dalam putaran pertama pemilu legislatif Mesir. Walau menjadi pemenang, kelompok yang pernah dila- rang ini berusaha meyakinkan rakyat Mesir bahwa kemenang- an pihak mereka itu bukan berarti pengorbanan kebebasan pribadi demi penerapan hu- kum Islam. Wakil Kepala Sayap Politik Ikhwanul Muslimin Partai Kemerdekaan dan Keadilan (FJP) Essam el-Erian menga- takan partainya tidak tertarik untuk memaksakan nilai-nilai Islam di Mesir. Pasalnya, Mesir merupakan rumah bagi kelom- pok Kristen yang cukup besar, ataupun kaum nonmuslim lain yang enggan tunduk pada ketatnya hukum Islam. “Kami mewakili partai moderat dan adil. Kami ingin menerapkan dasar-dasar hu- kum syariah secara adil yang menghormati hak asasi ma- nusia dan hak-hak pribadi,” katanya kepada The Associated Press, sambil mengacu pada hukum Islam, Sabtu (4/12). Pernyataan itu pun sekaligus merupakan indikasi paling jelas bahwa Ikhwanul Muslim- in menjaga jarak dengan Partai Nour. Partai itu pun memban- tah tengah menjalin aliansi dengan partai islam ultrakon- servatif yang meraup suara kedua terbesar dalam pemilu tahap pertama tersebut. El- Erian pun menyebut tudingan itu sebagai hal yang ‘prematur dan hanya spekulasi media’. “Kami menghormati semua orang dalam memilih agama dan kehidupan,” jelasnya. Juru bicara Partai al-Nour Nader Bakkar mengungkapkan hal senada. Seperti dikutip dari harian Al-Dustour, ia menga- takan pembentukan koalisi dengan Ikhwanul Muslimin itu masih terlalu prematur. Menurutnya, pemilu yang masih menyisakan dua putaran lagi membuka kemungkinan yang luas. Melalui akun Twitter-nya, Ikhwanul Muslimin menegas- kan prioritas pihaknya adalah untuk memperbaiki perekono- mian Mesir dan meningkatkan kehidupan rakyat Mesir. “Tidak mengubah wajah Mesir menja- di (sebuah) negara Islam.” Menerima Ikhwanul Muslimin juga meminta para pesaing politik mereka untuk menerima hasil pemilu, yang merupakan cer- minan kehendak rakyat. “Kita semua percaya bahwa kesuk- sesan kami sebagai orang Me- sir menuju demokrasi adalah keberhasilan nyata dan kami ingin semua orang menerima sistem demokrasi. Ini ada- lah jaminan untuk stabilitas,” jelasnya. Sebelumnya, para rival poli- tik menuding FJP berusaha untuk memaksakan hukum syariah di negara yang meng- gantungkan perekonomian mereka pada pariwisata itu. Bahkan, mereka pun menu- ding FJP melakukan kampanye gelap dengan membagikan makanan dan obat-obatan murah untuk mempengaruhi pemilih. Partai-partai liberal juga mencoba mencegah ter- jadinya limpahan suara dalam pemilu putaran akhir. Aliansi kelompok liberal, Blok Mesir, bahkan memasang iklan besar di surat kabar untuk meraih dukungan. “Jangan melunakkan du- kungan Anda untuk hak-hak sipil. Saat ini sedang berusaha membentuk sebuah parlemen moderat yang merepresentasi- kan rakyat Mesir. Dan jangan menyerah demi hak Anda,” tandas iklan tersebut. Memang, selama beberapa dekade rezim Hosni Mubarak, Ikhwanul Muslimin mengala- mi tindakan represif. Partai itu dilarang. Namun, Ikhawanul Muslimin tetap bisa bergerak melalui jaringan lembaga amal- nya yang luas. Aktivitas mereka meliputi pembagian makanan gratis dan layanan medis di seluruh ling- kungan miskin di desa-desa maupun kota di Mesir. (*/AP/ Reuters/I-2) arif_hulwan @mediaindonesia.com REUTERS/MOHAMED AL-SAYAGHI TANGAN KEMENANGAN: Seorang gadis membawa model tangan raksasa yang menunjukkan kemenangan saat berunjuk rasa menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh diadili di Sana’a, Yaman, Jumat (2/12). Kami menghormati semua orang dalam memilih agama dan kehidupan.” Essam el-Erian Wakil Kepala Partai Kemerdekaan dan Keadilan (FJP) Dengan Sebatang Cokelat, Al-Qaeda Merebut Simpati Mesir merupakan rumah bagi kelompok Kristen yang cukup besar, ataupun kaum nonmuslim lain yang enggan tunduk pada ketatnya hukum Islam. ARIF HULWAN Ikhwanul Muslimin Janji tidak Terapkan Syariah UPAYA pemulangan ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak konflik bersenjata di Yaman tidak bisa dilakukan secara paksa. Selain faktor keamanan yang tidak terjamin, pemulangan terkait dengan hak asasi warga negara untuk tetap tinggal di negara tersebut. Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Najib menyatakan pemerintah memang memiliki kewajiban melindungi dan me- mulangkan warga mereka ke Tanah Air dari wilayah konf- lik. Namun, pemerintah tidak mempunyai hak untuk me- maksa warga mereka pulang. Alasannya pilihan tinggal di suatu negara adalah hak dan tanggung jawab individu ma- sing-masing. Pemaksaan pem- ulangan itu, kata Muhammad, akan menjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Di sisi lain, juru bicara Ke- menterian Luar Negeri (Ke- menlu) Michael Tene me- ngatakan pihaknya tidak bisa memaksakan evakuasi WNI ke Indonesia. Sebagai solusi, pe- merintah akan mengupayakan untuk mengevakuasi WNI ke tempat lebih aman di Yaman. “Kami menganjurkan de- ngan sangat kuat (untuk pin- dah ke tempat aman). Mereka bukan lagi anak di bawah umur (yang harus dipaksa pindah),” kata Tene. Pemerintah RI, kata Tene, terus melobi pemerintah Ya- man. Namun masalahnya pe- merintah pusat Yaman yang tidak lagi memiliki legitimasi dan berimplikasi negatif terkait dengan upaya penyelamatan WNI. “Tetapi bagi warga Indo- nesia yang ingin keluar, kami siap memfasilitasi semuanya,” imbuhnya. Saat dihubungi terpisah, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Yaman Agus Syarief Budiman mengatakan pihak KBRI di Sana’a telah siap sedia untuk menjemput para santri asal Indonesia yang terjebak di Pesantren Darul Hadits, Yaman. “Kami sudah siapkan ma- kanan, obat, dan uang. Tapi terhambat izin,” ungkap Agus. Dia menambahkan, evakuasi menyeluruh telah terham- bat oleh izin akibat ketiadaan dukungan pemerintah pusat Yaman yang memang tengah sibuk dengan perlawanan kaum oposisi. (*/I-3) Pemulangan WNI dari Yaman Harus Sukarela POSTER KAMPANYE: Seorang wanita berjalan tidak jauh dari poster kampanye Partai Kemerdekaan dan Keadilan yang dibentuk Ikhwanul Muslimin, di Kairo, Mesir, Jumat (2/12). Ikhwanul Muslimin diprediksi meraih suara terbanyak. REUTERS/AMR ABDALLAH DALSH I NTER NASIONAL 18 SENIN, 5 DESEMBER 2011 BAGIKAN BANTUAN: Anggota pasukan Al-Shabaab, kelompok militan yang berhubungan dengan Al- Qaeda, membagikan bantuan kepada anak-anak di Kamp Ala Yaasir sekitar 50 km dari Mogadishu, Somalia, bulan lalu. REUTERS/FEISAL OMAR

Upload: dinhdiep

Post on 27-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Orang-Orang bersorban dan berselempang

senapan di bahu itu datang tiba-tiba saja dari dalam hutan. Dengan sopan mereka menyapa warga. Selanjutnya, dengan tutur kata lembut, mereka juga meminta izin untuk mengambil air dari sumur di desa itu.

Sejumlah warga yang semula diliputi ketakutan dengan senang hati mengizinkannya. Beberapa orang dari kelompok itu kemudian turun dari truk dengan membawa tempat air.

Sebelum pergi, mereka memberi kesan tersendiri bagi warga desa. Mereka meminta anak-anak berkumpul. Tak lama kemudian, beberapa bungkus cokelat dibagikan kepada anak-anak di desa tersebut.

Kedatangan orang-orang misterius yang belakangan diketahui kelompok al-Qaeda ke desa di Sokolo, Mali, itu pertama kali terjadi 18 bulan lalu. Sejak itu, para pria yang berjanggut dengan jubah mirip yang dikenakan Osama bin Laden itu datang rutin setiap pekan untuk mengambil air.

Sebagaimana biasa, mereka meminta izin terlebih dahulu kepada warga desa sebelum

mengambil air. Menurut warga desa, mereka bersikap sangat bersahabat dan akrab. Bahkan sikap persahabatan anggota al-Qaeda tersebut telah mendapat simpati besar dari para warga desa.

Hadiah yang diberikan kelompok al-Qaeda bukan sekadar permen atau sebatang cokelat. Mereka kerap mengulurkan bantuan keuangan kepada warga lainnya. Jika ada bayi baru

dilahirkan, ibunya akan mendapat hadiah berbatang-batang cokelat.

Tak sebatas itu, jika ada warga terbaring sakit, mereka membawa obat yang diresepkan. Mereka juga kerap mengunjungi anak yang tengah dirawat di rumah sakit. Untuk kesembuhan anak tersebut, anggota al-Qaeda membawa makanan dan memberi sejumlah uang.

Dengan sikap simpati yang mereka tunjukkan, kehadiran anggota-anggota al-Qaeda di kawasan afrika nyaris tidak mendapat penolakan. Terlebih lagi, mereka mencoba menarik simpati kepada warga desa di negara yang tergolong sangat miskin.

Kelompok yang dituduh sebagai teroris itu pun lambat laun mendapat banyak dukungan. Dengan strategi menarik simpati, mereka

telah sukses membuat basis perlindungan di wilayah terpencil. Berapa warga pun telah menjadi penghubung tetap terkait kehadiran mereka.

Tim kantor berita Associated Press telah masuk secara diam-diam ke wilayah yang dikenal sebagai ‘zona merah’ itu. Selama ini, pihak kedutaan besar negara-negara Barat menilai wilayah itu sangat berbahaya. Tidak mengherankan, orang asing tidak ada yang berani memasuki daerah-daerah yang bersimpati ke kelompok al-Qaeda.

Pakar-pakar keamanan dunia menilai bahwa kematian pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden, enam bulan lalu memang sempat memengaruhi sepak terjang al-Qaeda di dunia. Sebaliknya, pascakematian Osama, justru gerakan al-Qaeda tumbuh pesat di sejumlah negara di afrika.

Kini terdapat kelompok al-Qaeda cabang afrika yang telah berumur lima tahun tetap bertahan dan semakin mendapat simpati warga. Kelompok tersebut adalah al-Qaeda Magrib Islam (aQIM) yang kerap bersembunyi di kawasan hutan Mali. (Drd/aP/I-2)

IKHwanUL Muslimin muncul sebagai pemenang dalam putaran pertama pemilu legislatif Mesir.

walau menjadi pemenang, kelompok yang pernah dila-rang ini berusaha meyakinkan rakyat Mesir bahwa kemenang-an pihak mereka itu bukan berarti pengorbanan kebebasan pribadi demi penerapan hu-kum Islam.

wakil Kepala Sayap Politik Ikhwanul Muslimin Partai Kemerdekaan dan Keadilan (FJP) Essam el-Erian menga-takan partainya tidak tertarik untuk memaksakan nilai-nilai Islam di Mesir. Pasalnya, Mesir merupakan rumah bagi kelom-pok Kristen yang cukup besar, ataupun kaum nonmuslim lain yang enggan tunduk pada ketatnya hukum Islam.

“Kami mewakil i partai mode rat dan adil. Kami i ngin

menerapkan dasar-dasar hu-kum syariah secara adil yang menghormati hak asasi ma-nusia dan hak-hak pribadi,” katanya kepada The Associated Press, sambil mengacu pada hukum Islam, Sabtu (4/12).

Pernyataan itu pun sekaligus merupakan indikasi paling jelas bahwa Ikhwanul Muslim-in menjaga jarak dengan Partai nour. Partai itu pun memban-tah tengah menjalin aliansi dengan partai islam ultrakon-servatif yang meraup suara kedua terbesar dalam pemilu tahap pertama tersebut. El-Erian pun menyebut tudingan itu sebagai hal yang ‘prematur dan hanya spekulasi media’. “Kami menghormati semua orang dalam memilih agama dan kehidupan,” jelasnya.

Juru bicara Partai al-nour nader Bakkar mengungkapkan hal senada. Seperti dikutip dari harian Al-Dustour, ia menga-takan pembentukan koalisi

dengan Ikhwanul Muslimin itu masih terlalu prematur. Menurutnya, pemilu yang masih menyisakan dua putaran lagi membuka kemungkinan yang luas.

Melalui akun Twitter-nya, Ikhwanul Muslimin menegas-kan prioritas pihaknya adalah untuk memperbaiki perekono-mian Mesir dan meningkatkan kehidupan rakyat Mesir. “Tidak mengubah wajah Mesir menja-di (sebuah) negara Islam.”

MenerimaIkhwanul Muslimin juga

meminta para pesaing politik mereka untuk menerima hasil pemilu, yang merupakan cer-minan kehendak rakyat. “Kita semua percaya bahwa kesuk-sesan kami sebagai orang Me-sir menuju demokrasi adalah keberhasilan nyata dan kami ingin semua orang menerima sistem demokrasi. Ini ada-lah jaminan untuk stabilitas,” jelasnya.

Sebelumnya, para rival poli-tik menuding FJP berusaha untuk memaksakan hukum syariah di negara yang meng-gantungkan perekonomian mereka pada pariwisata itu. Bahkan, mereka pun menu-ding FJP melakukan kampanye gelap dengan membagikan makanan dan obat-obatan murah untuk mempengaruhi pemilih. Partai-partai liberal juga mencoba mencegah ter-jadinya limpahan suara dalam pemilu putaran akhir. aliansi kelompok liberal, Blok Mesir,

bahkan memasang iklan besar di surat kabar untuk meraih dukungan.

“Jangan melunakkan du-kungan anda untuk hak-hak sipil. Saat ini sedang berusaha membentuk sebuah parlemen moderat yang merepresentasi-kan rakyat Mesir. Dan jangan menyerah demi hak anda,” tandas iklan tersebut.

Memang, selama beberapa dekade rezim Hosni Mubarak, Ikhwanul Muslimin mengala-mi tindakan represif. Partai itu dilarang. namun, Ikhawanul Muslimin tetap bisa bergerak melalui jaringan lembaga amal-nya yang luas.

aktivitas mereka meliputi pembagian makanan gratis dan layanan medis di seluruh ling-kungan miskin di desa-desa maupun kota di Mesir. (*/aP/reuters/I-2)

[email protected]

ReuteRs/MohaMed al-sayaghi

TANGAN KEMENANGAN: Seorang gadis membawa model tangan raksasa yang menunjukkan kemenangan saat berunjuk rasa menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh diadili di Sana’a, Yaman, Jumat (2/12).

Kami menghormati semua orang

dalam memilih agama dan kehidupan.”

Essam el-ErianWakil Kepala Partai Kemerdekaan dan Keadilan (FJP)

Dengan Sebatang Cokelat, Al-Qaeda Merebut Simpati

Mesir merupakan rumah bagi kelompok Kristen yang cukup besar, ataupun kaum nonmuslim lain yang enggan tunduk pada ketatnya hukum Islam.

Arif HulwAn

Ikhwanul Muslimin Janjitidak Terapkan Syariah

UPaya pemulangan ratusan warga negara Indonesia (wnI) yang terjebak konflik bersenjata di yaman tidak bisa dilakukan secara paksa. Selain faktor keamanan yang tidak terjamin, pemulangan terkait dengan hak asasi warga negara untuk tetap tinggal di negara tersebut.

anggota Komisi I DPr rI Muhammad najib menyatakan pemerintah memang memiliki kewajiban melindungi dan me-mulangkan warga mereka ke Tanah air dari wilayah konf-lik. namun, pemerintah tidak mempunyai hak untuk me-maksa warga mereka pulang.

alasannya pilihan tinggal di suatu negara adalah hak dan tanggung jawab individu ma-sing-masing. Pemaksaan pem-ulangan itu, kata Muhammad, akan menjadi pelanggaran hak asasi manusia (HaM).

Di sisi lain, juru bicara Ke-menterian Luar negeri (Ke-menlu) Michael Tene me-ngatakan pihaknya tidak bisa memaksakan evakuasi wnI ke Indonesia. Sebagai solusi, pe-merintah akan mengupayakan untuk mengevakuasi wnI ke tempat lebih aman di yaman.

“Kami menganjurkan de-

ngan sangat kuat (untuk pin-dah ke tempat aman). Mereka bukan lagi anak di bawah umur (yang harus dipaksa pindah),” kata Tene.

Pemerintah rI, kata Tene, terus melobi pemerintah ya-man. namun masalahnya pe-merintah pusat yaman yang tidak lagi memiliki legitimasi dan berimplikasi negatif terkait dengan upaya penyelamatan wnI. “Tetapi bagi warga Indo-nesia yang ingin keluar, kami siap memfasilitasi semuanya,” imbuhnya.

Saat dihubungi terpisah, wakil Duta Besar Indonesia untuk yaman agus Syarief Budiman mengatakan pihak KBrI di Sana’a telah siap sedia untuk menjemput para santri asal Indonesia yang terjebak di Pesantren Darul Hadits, yaman.

“Kami sudah siapkan ma-kanan, obat, dan uang. Tapi terhambat izin,” ungkap agus. Dia menambahkan, evakuasi menyeluruh telah terham-bat oleh izin akibat ketiadaan dukungan pemerintah pusat yaman yang memang te ngah sibuk dengan perlawanan kaum oposisi. (*/I-3)

Pemulangan WNI dari Yaman Harus Sukarela

POSTER KAMPANYE: Seorang wanita berjalan tidak jauh dari poster kampanye Partai Kemerdekaan dan Keadilan yang dibentuk Ikhwanul Muslimin, di Kairo, Mesir, Jumat (2/12). Ikhwanul Muslimin diprediksi meraih suara terbanyak.

ReuteRs/aMR abdallah dalsh

Internasional18 senin, 5 deseMbeR 2011

BAGIKAN BANTUAN: Anggota pasukan Al-Shabaab, kelompok militan yang berhubungan dengan Al-Qaeda, membagikan bantuan kepada anak-anak di Kamp Ala Yaasir sekitar 50 km dari Mogadishu, Somalia, bulan lalu.

ReuteRs/Feisal oMaR