(173-177)--erry

Upload: zul-fadlan

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 (173-177)--Erry

    1/6

    PROSES BERPIKIR ARITMETIKA DAN

    BERPIKIR ALJABAR SISWA

    DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

    Erry Hidayanto

    Jurusan Matematika FMIPA UM

    e rr y h i d a y an t ou m @ g m a il .com

    Abstrak Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal pemecahan masalah

    ( problem solving . Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut sis!a perlu melakukan

    suatu proses" yang dinamakan proses berpikir" sehingga dapat menemukan #a!ab

    dari soal yang ditanyakan. Penulisan artikel ini bertu#uan untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikirnya sis!a dalam menyelesaikan soal cerita. $alam

    makalah ini dibicarakan hasil suatu sur%ei tentang bagaimana proses berpikir sis!a

    ketika menyelesaikan soal cerita. Subyek yang disur%ei adalah sis!a sekolah

    menengah tingkat pertama kelas & dan ' di Malang. asil sur%ei menun#ukkan

     bah!a dalam menyelesaikan soal cerita ini" ternyata masih ada sis!a menggunakan

     proses berpikir aritmetika tetapi sudah ada pula sudah menggunakan proses berpikir 

    al#abar..

    Kata k!n"i  proses berpikir" berpikir aritmetika" berpikir al#abar" soalcerita.

    Soal cerita merupakan salah satu bentuk 

    soal pemecahan masalah ( problem

     solving . Soal cerita ini muncul pada

     pela#aran matematika di semua #en#ang

    studi" mulai #en#ang sekolah dasar sampai

    ke #en#ang sekolah menengah tingkat atas.

    Soal cerita #uga hampir muncul pada

    setiap topik bahasan pada pela#aran

    matematika di berbagai #en#ang. Untuk 

    menyelesaikan soal cerita tersebut sis!a

     perlu melakukan suatu proses" yang

    dinamakan proses berpikir" sehingga dapat

    menemukan #a!ab dari soal yangditanyakan. Pada tulisan ini penulis

     bertu#uan ingin mendeskripsikan bagai)

    mana proses berpikir yang mungkin

    dilakukan sis!a yaitu apakah proses

     berpikir aritmetika atau proses berpikir 

    al#abar.

    Secara sederhana kemampuan kogni)

    ti* dapat diartikan sebagai suatu proses

     berpikir atau kegiatan intelektual seseo)

    rang yang tidak dapat secara langsung ter)

    lihat dari luar. Apa yang ter#adi pada se)

    seorang yang sedang bela#ar tidak dapat

    diketahui secara langsung tanpa orang itu

    menampakkan kegiatan yang merupakan

    *enomena bela#ar.

    +emampuan kogniti* yang dapat dili)

    hat adalah tingkah laku sebagai akibat ter)

     #adinya proses berpikir seseorang. $ari

    tingkah laku yang tampak itu dapat ditarik 

    kesimpulan mengenai kemampuan kogni)

    ti*nya. +ita tidak dapat melihat secara

    langsung proses berpikir yang sedang ter)

     #adi pada seorang sis!a yang sedang diha)dapkan pada se#umlah pertanyaan" akan

    tetapi kita dapat mengetahui kemampuan

    kogniti*nya dari #enis dan kualitas respon

    yang diberikan. Pada kesempatan ini penu)

    lis menyampaikan hasil sur%ey terhadap

    terhadap sis!a sekolah menengah pertama

    dalam menyelesaikan soal cerita.

    B#r$ikir Arit%#tika

    ,&-

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/17/2019 (173-177)--Erry

    2/6

    ,& , Prosiding Seminar Nasional Aljabar dan Pembelajarannya, UM, 20 April Hidayanto, Erry, Proses erpi!ir Aritmeti!a dan Aljabar Sis"a,

    /erpikir aritmetika merupakan pola

     berpikir yang mengutamakan masalah

    menghitung bilangan" terutama tentang

    hasil dari operasi)operasi pada bilangan.

    $alam aritmetika pendekatan yang

    dilakukan sis!a dapat dari kondisi yang

    diketahui dan menemukan #a!aban antara

    untuk sampai pada #a!aban dari masalah

    yang diberikan. Menurut +ieran (011

    dalam kerangka aritmetika operasi yang

    dilakukan sis!a cenderung tidak melihat

    untuk dilakukan" mengingat pada a!alnya

    semua upaya telah dilakukan untuk 

    menguasai aritmetika. Sehingga ketika

    mereka dihadapkan pada masalah al#abar 

    maka pendekatan sederhana dengan cara

    aritmetika ini yang dilakukan. /ahkan

    sis!a yang berpikir aritmetikanya kuat"

    akan dapat berkembang semakin #auh

    dalam al#abar dengan menggunakan

     berpikir aritmetika. Sebagai contoh sis!a

    dapat memecahkan masalah persamaan

    aspek relasional dari operasi" mereka kuadrat  %0−  % − 2 = 1 hanya dengan

    hanya *okus pada menghitung (&al&'(

    lating . Jadi menurut pendapat +ieran ini"

     berpikir aritmetika hanya *okus pada

     perhitungan #a!aban numerik (n'meri&al 

    ans"er  bukan pada relasinya dan pada

     bilangan sendiri" bukan pada bilangan dan

    huru*.

    Pola berpikir dengan mengutamakan

    menghitung #umlah pada masing)masing

    sisi yang dinamakan berpikir aritmetika.

    Jika diberikan suatu masalah dalam

    matematika maka masalah itu akan diba!a

    ke dalam bentuk)bentuk perhitungan

    (komputasi serta hasil operasi)oprasi pada bilangan" yaitu operasi pen#umlahan pada

     bilangan" operasi pengurangan pada

     bilangan" operasi perkalian pada bilangan

    atau operasi pembagian pada bilangan.

    Pola berpikir di sini masih belum

    mengenal bentuk bilangan secara umum

    yang di!u#udkan bentuknya dalam huru* 

    sebagai simbolnya.

    B#r$ikir A&'abar/erpikir al#abar tidak hanya meng)

    aritmetika)kan huru* berdasarkan suatu

     bilangan" tetapi berpikir al#abar ini

    merupakan berpikir yang berbeda dengan

     berpikir aritmetika. $alam al#abar" operasi

    dasar merupakan sesuatu yang penting

    seperti pada artimetika. +etika sis!a

    mulai bela#ar al#abar" mereka pasti

    mencoba memecahkan masalah dengan

     berpikir aritmetika. Itu hal yang !a#ar 

    menggunakan aritmetika dasar tanpa

    menggunakan al#abar sama sekali. 3etapi

    sebagai akibat adanya *enomena ini

    mungkin sis!a #ustru akan merasa

    kesulitan untuk bela#ar al#abar. +arena

    untuk bela#ar al#abar sis!a harus berhenti

    memikirkan cara berhitung seperti dalam

    aritmetika dan harus bela#ar untuk berpikir 

    secara al#abar.

    /erpikir al#abar atau penalaran al#a)

     bar melibatkan pembentukan generalisasi

    dari pengalaman dengan bilangan dan

     perhitungan" mem*ormalkan ide)ide de)

    ngan menggunakan simbol yang berarti"

    dan mengeksplorasi konsep dari pola dan

    *ungsi. /erpikir al#abar dimulai pada saat

    sebelum taman kanak)kanak dan dilan)

     #utkan sampai pada sekolah yang lebih

    tinggi. /erpikir al#abar terus dimasukkan

    dalam setiap tingkat sekolah (4an de

    5alle dkk" 01,1. Secara garis besar" 4an

    de 5alle dkk (01,1 menulis ada tiga

    aspek dari berpikir al#abar" yaitu gene)

    ralisasi ( generali)ations" pola ( patterns"dan *ungsi ( *'n&tions.

    Sementara +aput (dalam 4an de

    5alle" 01,1" mendiskripsikan lima

     bentuk berpikir al#abar" yaitu6 menggene)

    ralisasikan dari aritmetika dan dari pola

    dalam semua dari matematika ( genera(

    li)ation *rom arit+meti& and *rom patterns

    in all o* mat+emati&s" penggunaan simbol

    yang bermakna (meaning*'l 'se o* 

     symbols" mengka#i struktur dalam sistem

  • 8/17/2019 (173-177)--Erry

    3/6

     bilangan ( st'dy o* str'&t're in t+e n'mber 

     systems" mengka#i pola dan *ungsi ( st'dy

    o* patterns and *'n&tions" dan mengolah

    model)model matematika dan menginte)

    grasikan item tersebut ( pro&ess o* 

    mat+emati&al modeling, integrating t+e

     *irst *o'r list items. 7ebih lan#ut +aput

    men#elaskan bah!a berpikir al#abar 

     bukanlah merupakan ide tunggal tetapi

    disusun dari bentuk)bentuk berbeda dari

     pikiran dan pemahaman dari suatu simbol.

    Se#alan dengan +aput" 4an de 5alle dkk 

    (01,1 berpendapat bah!a dalam berpikir 

    al#abar ada lima tema yang dibicarakan

    yaitu6 generalisasi dari aritmetika dan dari

     pola ( generali)ation *rom arit+meti& and  *rom patterns" penggunaan simbol yang

     bermakna (meaning*'l 'se o* symbols"

    membuat struktur dalam sistem bilangan

    secara eksplisit (ma!ing str'&t're in t+e

    n'mber system e%pli&it " mengka#i pola

    dan *ungsi ( st'dy o* patterns and 

     *'n&tions" dan memodelkan matematika

    (mat+emati&al modeling .

    Hasi& danP#%ba(asan

    Soal cerita yang penulis gunakan adalah se)

     bagai berikut6

    Andi mempunyai dua kantong kosong"

    yaitu kantong A dan kantong / seperti

     pada gambar berikut ini

    kosong

    +antong)kantong tersebut akan diisi keler)

    eng ber#umlah 0 butir " seperti pada gam)

     bar 

    ,. Menurut pendapatmu berapa sa#a ban)

    yaknya kelereng yang mungkin dapat

    diisikan masing)masing ke kantong Adan ke kantong / tersebut8

    0. Jika banyaknya kelereng di kantong A

    tertentu" tentukan banyaknya kelereng

    yang dapat dimasukkan ke kantong /8

    -. Jika banyaknya kelereng di kantong A

    harus dua kali lipat dari banyaknya

    kelereng di kantong /" tentukan ban)

    yaknya kelereng yang dapat dima)

    sukkan masing)masing ke kantong A

    dan ke kantong /8. Jika banyaknya kelereng di kantong A

    harus tiga kali lipat dari banyaknya

    kelereng di kantong /" tentukan ban)

    yaknya kelereng yang dapat dimasuk)

    kan masing)masing ke kantong A dan

    ke kantong /8

    Ja!aban sis!a terhadap soal tersebut

    adalah sebagai berikut.

    Untuk sis!a kelas &" dalam men#a!ab per)

    tanyaan nomor ," mereka menda*tar se)

    mua kemungkinan dengan cara mema)

    sangkan bilangan)bilangan yang ber#umlah

    0" yaitu kelereng di kantong A sebanyak 

    , butir dan kelereng di kantong / 0- butir"

    yaitu kelereng di kantong A sebanyak 0

     butir dan kelereng di kantong / 00 butir"

    yaitu kelereng di kantong A sebanyak -

     butir dan kelereng di kantong / 0, butir"

    yaitu kelereng di kantong A sebanyak

     butir dan kelereng di kantong / 01 butir"

    dan seterusnya sehingga menuliskan ada

    sebanyak ,0 kemungkinan. $alam men)

     #a!ab pertanyaan nomor 0" sis!a #uga

    men#a!ab dengan cara yang sama seperti

    men#a!ab soal nomor ," yaitu bilangan

    tertentu dimisalkan ," makakelereng di

    kantong / ada 0-" #ika di kantong A ada 0"

    maka di kantong / ada 00" dan seterusnya.

    $alam men#a!ab soal nomor -" sis!a

    membagi 0 dengan -" hasilnya '" ke)

  • 8/17/2019 (173-177)--Erry

    4/6

    mudian ' dikalikan 0" hasilnya ,2 itu yang

    dimasukkan ke kantong A. Sedangkan di

    kantong / diisikan sisanya ' butir keler)

    eng. $alam men#a!ab soal nomor " ca)

    ranya sama seperti dalam men#a!ab soal

    nomor -" yaitu membagi 0 dengan " ha)

    silnya 2" kemudian 2 dikalikan - yaitu ,'.

    Selan#utnya ,' kelereng dimasukkan ke

    kantong A" sedangkan sisanya 2 kelereng

    dimasukkan ke kantong /.

    $ari #a!aban sis!a kelas & tersebut" penu)

    lis menyimpulkan bah!a pola berpikir 

    sis!a tersebut adalah berpikir aritmetika

    dalam menyelesaikan soal cerita. al ini

    sesuai dengan pendapat +ieran (011

     bah!a berpikir aritmetika hanya *okus pada perhitungan #a!aban numerik 

    (n'meri&al ans"er .

    Sedangkan untuk sis!a kelas ' yang

     penulis temui" dalam men#a!ab perta)

    nyaan nomor ," ternyata mereka #uga

    masih menda*tar semua kemungkinan

    dengan cara memasangkan bilangan)

     bilangan yang ber#umlah 0" yaitu

    kelereng di kantong A sebanyak , butir 

    dan kelereng di kantong / 0- butir" yaitukelereng di kantong A sebanyak 0 butir 

    dan kelereng di kantong / 00 butir" yaitu

    kelereng di kantong A sebanyak - butir 

    dan kelereng di kantong / 0, butir" yaitu

    kelereng di kantong A sebanyak butir 

    dan kelereng di kantong / 01 butir" dan

    seterusnya sehingga menuliskan ada

    sebanyak ,0 kemungkinan. $alam men)

     #a!ab pertanyaan nomor 0" sis!a)sis!a

    kelas ' ini teryata sudah memisalkan bi)

    langan tertentu yang diamsukkan ke kan)

    tog A adalah  %" sehingga #umlah kelereng

    yang diamsukkan ke kantong / adalah 0)

     %. Jadi sis!a sudah tidak lagi menda*tar 

    semua kemungkinan seperti dalam men)

     #a!ab soal nomor ,.

    $alam men#a!ab soal nomor -" sis!a ke)

    las ' ini sudah memisalkan #umlah keler)

    eng di kantong A adalah A" sedangkan

     #umlah keereng di kantong / adalah /"

    selan#utnya dibuat persamaan � =

    2�.

    Selan#utnya menyelesaikan persamaan

    sebagai berikut 24 = � + �.

    +emudian  A

    diganti dengan 2 sehingga diperoleh

    24 = 2� + �. $iperoleh 24

    = 3�.Sehingga akhirnya diperoleh � = 8.

    Jadi

    kelereng yang diisikan ke kantong A

    adalah 0 kali ' yaitu ,2 butir sedangkan

    kelereng yang dimasukkan ke kantong /

    ada ' butir.$alam men#a!ab soal nomor " sis!a ke)

    las ' ini #uga sudah memisalkan #umlah

    kelereng di kantong A adalah A" sedang)

    kan #umlah keereng di kantong / adalah

    /" selan#utnya dibuat persamaan � =

    3�.

    Selan#utnya menyelesaikan persamaan

    sebagai berikut 24 = � + �.

    +emudian  A

    diganti dengan 3 sehingga diperoleh

    24 = 3� + �. $iperoleh 24 = 4�.Se) hingga akhirnya diperoleh � = 6.Jadikelereng yang diisikan ke kantong A

    adalah - kali 2 yaitu ,' butir sedangkan

    kelereng yang dimasukkan ke kantong /

    ada 2 butir.

    $ari #a!aban sis!a kelas ' ini penulis

    menyimpulkan bah!a sis!a kelas ' ini

    ketika men#a!ab soal nomor ," berpikir 

    aritmetika" tetapi ketika men#a!ab soal

    nomor 0" nomor -" dan nomor berpikir 

    al#abar. al ini merupakan salah satu ben)

    tuk berpikir al#abar yang dikemukakan

    oleh +aput (dalam 4an de 5alle" 01,1"

    yaitu6 penggunaan simbol yang bermakna

    (meaning*'l 'se o* symbols.

    KESIMP)LAN

    $ari pembahasan di atas menun)

     #ukkan bah!a dalam menyelesaikan soal

    cerita ini" ternyata masih ada sis!a

    menggunakan proses berpikir aritmetikatetapi sudah ada pula sudah menggunakan

     proses berpikir al#abar. /erpikir arit)

    metika dalam menyelesaikan soal cerita

    dilakukan oleh sis!a kelas &" sedangkan

  • 8/17/2019 (173-177)--Erry

    5/6

     berpikir al#abar dalam menyelesaikan soal

    cerita dilakukan oleh sis!a kelas '. $ari

  • 8/17/2019 (173-177)--Erry

    6/6

    kesimpulan tersebut penulis membidik 

    suatu dugaan untuk diteliti lebih lan#ut

    tentang adanya suatu transisi berpikir dari

     berpikir aritmetika ke berpikir al#abar.

    DA*TAR R)J)KAN

    +ieran" 9arolyn. 011. Algebraic 3hink)

    ing in the :arly ;rades6 5hat Is

    It8 +e Mat+emati&s Ed'&ator-

    4ol. '.