166669674-klasifikasi-cedera-kepala
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 166669674-KLASIFIKASI-CEDERA-KEPALA
1/5
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
1. BERDASARKAN PENYEBAB CEDERA KEPALA
a) Cedera kepala primer
Cedera kepala primer mencakup : fraktur tulang, cedera fokal dan cedera otak difusa,
yang masing-masing mempunyai mekanisme etilogis dan patofisiologi yang unik.
1. Fraktur tulang kepala dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan otak, namun biasanya
ini bukan merupakan penyebab utama timbulnya kacacatan neurologis.
2. Cedera fokal merupakan akibat kerusakan setempat yang biasanya dijumpai pada
kira-kira separuh dari kasus cedera kepala berat. Kelainan ini mencakup kontusi
kortikal, hematom subdural, epidural dan intraserebral yang secara makroskopis
tampak dengan mata telanjang sebagai suatu kerusakan yang berbatas tegas.
. Cedera otak difusa pada dasarnya berbeda dengan cedera !okal, dimana keadaan ini
berkaitan dengan disfungsi otak yang luas serta biasanya tidak tampak secara
mikroskopis. "engingat bah#a kerusakan yang terjadi kebanyakan melibatkan
akson-akson, maka cedera ini juga dikenal dengan cedera aksional difusa.
b) Kerusakan !ak sekunder
Cedera kepala berat seringkali menampilkan gejala abnormalitas$gangguan sistemik
akibat hipoksia dan hipotensi, dimana keadaan-keadaan ini merupakan penyebab yangsering dari kerusakan otak sekunder. %ipoksia dan hipotensi semata akan menyebabkan
perubahan-perubahan minimal, yang kemudian bersamaan dengan efek cedera mekanis
memperberat gangguan-gangguan metabolisme serebral.
%ipoksia dapat merupakan akibat dari kejadian aspirasi, obstyruksi jalan nafas atau
cedera toraks yang terjadi bersamaan dengan trauma kepala, namun sering juga terjadi
hipoksia pasca cedera kepala dengan !entilasi normal dan tanpa adanya keadaan-keadaan
tersebut di atas.
%ipotensi pada penderita cedera kepala biasanya hanya sementara yaitu sesaat setelah
konkusi atau merupakan tahap akhir dari kegagalan meduler yang berkaitan dengan
herniasi cerebral.
") Edema "erebral
-
8/13/2019 166669674-KLASIFIKASI-CEDERA-KEPALA
2/5
&ipe yang terpenting pada kejadian cedera kepala adalah edema !asogenik dan edema
iskemik. 'dema !asogenik disebabkan oleh adanya peningkatan permeabilitas kapiler
akibat sa#ar darah otak sehingga terjadi penimbunan cairan plasma ekstraseluler
terutama di massa putih serebral. 'dema iskemik merupakan penimbunan cairan
intraseluler sehingga sel tersebut tidak dapat mempertahankan keseimbangan cairannya.
'dema cerebral yang mencapai maksimal pada hari ke tiga pasca cedera, dapat
menimbulkan suatu efek massa yang bermakna. (i samping itu edema ini sendiri dapat
juga terjadi, tanpa adanya tampilan suatu konstusi atau pendarahan intraserebral. Keadaan
ini dapat terjadi akibat gangguan sekunder dari hipotensi sistemik dan hipoksia, cedera
arterial atau hipertensi intracranial. )angguan aliran darah cerebral trauma yang
mengakibatkan anoksia jaringan juga tampil sebagai daerah *s#elling+ hipodens difus.
d) Per#eseran !ak$Brain S%i&!)'%erniasi ba!an# !ak
danya satu massa yang berkembang membesar hemotom, abses atau
pembengkakan otak di semua lokasi dalam ka!itas intracranial
epidural$ubdural$intracerebral supra$infratentorial biasanya akan menyebab pergeseran
dan distori otak, bersamaan dengan peningkatan intracranial akan mengarah terjadinya
herniasi otak.
(. BERDASARKAN ENIS *RA+,A KEPALA
a) Frak!ur
Fraktur kal!aria atau atap tengkorak apabila tidak terbuka tidak ada hubungan dengan
dunia luar tidak memerlukan perhatian segera yang lebih penting adalah intracranialnya.
Fraktur basis cranium dapat berbahaya terutama karena perdarahan yang ditimbulkan
sehingga menimbulkan ancaman pada jalan nafas.
b) Cmsi "erebri $#e#ar !ak)
Kehilangan kesadaran sebentar diba#ah 1/ menit dan tidak berbahaya, penderita
tetap diba#a ke rumah sakit karena kemungkinan cedera yang lain.
") Kn!usi "erebri
Kehilangan kesadaran lebih lama, dalam kepustakaan saat ini dikenal sebagai (0
(ifus bsonal 0njury yang mempunyai prognosis yang lebih buruk.
d) Perdara%an in!ra"ranial
-
8/13/2019 166669674-KLASIFIKASI-CEDERA-KEPALA
3/5
erdarahan intracranial dapat berupa perdarahan epidural, perdarahan subdural atau
perdarahan intracranial. erdarahan epidural dapat berbahaya karena perdarahan berlanjut
atau menyebabkan peninggian tekanan intracranial yang semakin berat.
-. BERDASARKAN ,RFL/I
Cedera kepala bisa diklasifikasikan atas berbagai hal. ntuk kegunaan praktis, tiga
jenis klasifikasi akan sangat berguna, yaitu berdasar mekanisme, tingkat beratnya cedera
kepala serta berdasar morfologi.
0. BERDASARKAN ,EKANIS,E
Cedera kepala secara luas diklasifikasikan sebagai tertutup dan penetrans. 3alau
istilah ini luas digunakan dan berguna untuk membedakan titik pandang, namun sebetulnya
tidak benar-benar dapat dipisahkan. "isalnya fraktura tengkorak depres dapat dimasukkan
Tabel 1 Klasifikasi cedera kepala
-------------------------------------------------------
A. Berdasarkan mekanisme 1 Tertutup
2 Penetrans
B. Berdasarkan beratnya 1 Skor Skala Koma Glasgo
2 !ingan" sedang" berat
#. Berdasarkan morfologi 1 $raktura tengkorak
a Kal%aria
1 &inear atau stelata
2 'epressed atau nondepressed
b Basilar 2 &esi intrakranial
a $okal 1 (pidural
2 Subdural
) *ntraserebral b 'ifusa
1 Konkusi ringan
2 Konkusi klasik
) #edera aksonal difusa
-
8/13/2019 166669674-KLASIFIKASI-CEDERA-KEPALA
4/5
kesalah satu golongan tersebut, tergantung kedalaman dan parahnya cedera tulang.
4ekalipun demikian, untuk kegunaan klinis, istilah cedera kepala tertutup biasanya
dihubungkan dengan kecelakaan kendaraan, jatuh dan pukulan, dan cedera kepala penetrans
lebih sering dikaitkan dengan luka tembak dan luka tusuk. Karena pengelolaan kedua
kelompok besar ini sedikit berbeda, dipertahankanlah pengelompokan ini untuk keperluan
deskriptif.
. BERDASARKAN BERA*NYA
a. Cedera Kepala Rin#an $CKR) !ermasuk didalamn2a Lasera!i dan Cmm!i
Cerebri
o 4kor )C4 1-1/
o &idak ada kehilangan kesadaran, atau jika ada tidak lebih dari 15 menit
o asien mengeluh pusing, sakit kepala
o da muntah, ada amnesia retrogad dan tidak ditemukan kelainan pada
pemeriksaan neurologist.
o &idak terdapat kelainan pada C& scan otak
o &idak memerlukan tindakan operasi
o 6ama dira#at di 74 89 jam
b. Cedera Kepala Sedan# $CKS)
o 4kor )C4 ;-12
o da pingsan lebih dari 15 menit
o da sakit kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogad
o emeriksaan neurologis terdapat kelumpuhan saraf dan anggota gerak.
-
8/13/2019 166669674-KLASIFIKASI-CEDERA-KEPALA
5/5
o (itemukan kelainan pada C& scan otak
o (ira#at di 74 setidaknya 9 jam
". Cedera Kepala Bera! $CKB)
o 4kor )C4 8;
o %ilang kesadaran lebih dari 29 jam
o )ejalnya serupa dengan CK4, hanya dalam tingkat yang lebih berat
o &erjadinya penurunan kesadaran secara progesif
danya fraktur tulang tengkorak dan jaringan otak yang terlepas.
DAF*AR P+S*AKA
akarta: enerbit , Cedera Kepala, & (hiana opuler. Kelompok )ramedia, >akarta, 1;1
4idharta , "ardjono ", Aeurologi Klinis (asar, (ian 7akyat, >akarta, 1;1.