15.pertumbuhan ekonomi2

21
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Upload: yusuf-ulal

Post on 11-Jan-2017

29 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 15.pertumbuhan ekonomi2

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Page 2: 15.pertumbuhan ekonomi2

Pertumbuhan ekonomi dalam bentuk prosentase

Misal: Tahun 2007 ini pertumbuhan ekonomi

di Indonesia adalah 6%, perekonomian Indonesia, (PDB) untuk tahun 2007 meningkat sebesar 6% dibandingkan dengan PDB tahun 2006

Pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDB) perhitungan atas dasar harga konstan

Pendahuluan

Page 3: 15.pertumbuhan ekonomi2

Keterangan:g : tingkat pertumbuhanPn : PDB pada tahun yang ditelitiP(n-1) : PDB setahun sebelumnya

%100

PPP

g1-n

1-nn

Rumus

Page 4: 15.pertumbuhan ekonomi2

Tahun PDB Harga

Konstan (Rp.milyar)

Pertumbuhan Absolut

(Rp.milyar)

Prosentase

2004 1.656.513

- - 2005 1.750.653

94.140

5,68

2006 1.846.651

95.998

5,48

Contoh

Page 5: 15.pertumbuhan ekonomi2

Tahun PDB CPI Jumlah penduduk

2000 210,320 juta 120,1 31,215 ribu2001 230,120 juta 124,2 31,800 ribu2002 250,660 juta 127,4 32,400 ribu2003 270,110 juta 130,7 33,048 ribu

SOAL

Hitung pendapatan perkapitanya Hitung PDB riil Hitung pertumbuhan ekonominya Hitung tingkat pertambahan penduduk nya Apakah perekonomian tersebut mengalami

pembangunan ekonomi?

Page 6: 15.pertumbuhan ekonomi2

Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi

1. Pertumbuhan ekonomi Definisi: menerangkan atau mengukur

prestasi dari perkembangan suatu ekonomi

Diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil

2. Pembangunan ekonomi Definisi: pertumbuhan ekonomi yang

diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi

Sering dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara berkembang

Page 7: 15.pertumbuhan ekonomi2

Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi

1. Pembangunan ekonomi Tingkat pendapat per kapita terus

menerus meningkat2.Pertumbuhan ekonomi

Tingkat pendapat per kapita belum tentu mengalami peningkatan

Perbedaan

Page 8: 15.pertumbuhan ekonomi2

Pendapatan per KapitaPendapatan per kapita digunakan

sebagai indikator untuk mengukur kemakmuran

Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka dapat di maknai tingginya tingkat kemakmuran suatu masyarakat

Rumus:

penduduk JumlahPDBkapita per PDB

penduduk JumlahPNBkapita per PNB

Page 9: 15.pertumbuhan ekonomi2

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Tanah dan kekayaan alamJumlah dan mutu penduduk dan

tenaga kerjaBarang-barang modal dan tingkat

teknologiSistem sosial dan sikap masyarakat

Page 10: 15.pertumbuhan ekonomi2

1. Pertanian tradisional2. Kekurangan dana modal dan modal fisik3. Peranan tenaga terampil dan

berpendidikan4.Perkembangan penduduk yang pesat5. Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan

politik6.Pembangunan di Indonesia lebih banyak

diarahkan pada pertumbuhan ekonomi unsur pemerataannya masih kurang mendapatkan perhatian kesenjangan

Masalah Pembangunan di Negara Berkembang

Page 11: 15.pertumbuhan ekonomi2

Distribusi pendapatan adalah mengukur seberapa baik pembagian pendapatan nasional terhadap warga negaranya.

Tingkat pertumbuhan ekonomi, tidak memberikan gambaran bahwa seluruh penduduk yang ada di negara tersebut meningkat kesejahteraannya.

Sangat mungkin terjadi, ekonomi meningkat pesat tetapi jumlah penduduk miskin juga meningkat.

Hal ini tergantung pada tingkat pemerataan distribusi pendapatan tersebut.

Distribusi Pendapatan

Page 12: 15.pertumbuhan ekonomi2

Misalkan: Di dalam satu keluarga ada lima orang,

yakni A, B, C, D, dan E. Kelima orang tersebut setiap bulannya

memperoleh penghasilan masing-masing (dalam rupiah) sebagai berikut: A: Rp.730.000,00 B: Rp.780.000,00 C: Rp.960.000,00 D: Rp.1.100.000,00 E: Rp.1.400.000,00

Apakah terjadi pemerataan pendapatan?

Distribusi Pendapatan

Page 13: 15.pertumbuhan ekonomi2

Tingkat pemerataan distribusi pendapatan diukur dengan Rasio Konsentrasi Gini (Gini Consentration Ratio) atau Koefisien Gini.

Koefisien Gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna).

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 14: 15.pertumbuhan ekonomi2

Metode:1. Membagi penduduk menjadi 5

atau 10 kelompok (quintiles atau deciles) sesuai dengan tingkat pendapatannya.

2. Menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan.

Koefisien Gini dapat digambarkan dengan Kurva Lorenz

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 15: 15.pertumbuhan ekonomi2
Page 16: 15.pertumbuhan ekonomi2

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 17: 15.pertumbuhan ekonomi2

• Rumus Koefisien Gini:

• Semakin kecil wilayah Q hingga mendekati nol (Q ≈ 0), maka pembilang adalah nol, sedang penyebutnya (wilayah Q + R) adalah bidang seluas segitiga di bawah garis pemerataan sempurna, atau:

R) (Q Wilayah

Q WilayahKG

0

R) (0 Wilayah0

R) (Q WilayahQ Wilayah

KG

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 18: 15.pertumbuhan ekonomi2

Jika wilayah Q sangat luas, maka wilayah R semakin kecil karena terdesak oleh wilayah Q sehingga luas wilayah R mendekati nol (R ≈ 0).

Dengan demikian antara pembilang dan penyebutnya sama, yakni seluas segitiga di bawah garis pemerataan sempurna, maka:

1

0) (Q Wilayah

Q WilayahR) (Q Wilayah

Q WilayahKG

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 19: 15.pertumbuhan ekonomi2

Standar pengukuran Koefisien Gini:

Lebih kecil dari 0,3 = tingkat ketimpangan rendah

Antara 0,3‐0,5 = tingkat ketimpangan moderat

Lebih dari 0,5 = tingkat ketimpangan rendah

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 20: 15.pertumbuhan ekonomi2

Standar pengukuran Koefisien Gini Bank Dunia

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 21: 15.pertumbuhan ekonomi2

1. Perbedaan kemampuan2. Perbedaan pendidikan dan pelatihan3. Diskriminasi4. Selera dan risiko kerja5. Distribusi penguasaan aset sebagai

faktor produksi6. Kekuatan pasar7. Keberuntungan, KKN8. Pertumbuhan ekonomi yang lebih

menguntungkan pada kelompok tertentu

Distribusi PendapatanPenyebab Ketimpangan

Pendapatan