150907-mesdm-stimulus+ekonomi-regulasi-6-publikasi.pdf
TRANSCRIPT
1 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi Bahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jakarta, September 2015
2 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Paket Kebijakan Ekonomi Sektor ESDM
• Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
• Menjamin Kepastian Hukum
• Memudahkan Investasi
• Menggerakkan Sektor Riil
• Memperkuat Industri Hilir
3 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Mendorong Investasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral
Sudah Dilaksanakan Paket Kebijakan Sept/Okt 2015
Permen 4/2015 Perhitungan Harga Jual Eceran BBM
Permen 15/2015 Pengelolaan Wilayah Kerja MIGAS
Permen 1/2015 Kerjasama dan Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik
Permen 3/2015 Pembelian Tenaga Listrik & Harga Patokan Melalui Pemilihan & Penunjukan Langsung
Permen 12/2015 Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga BBN
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di BKPM:
a. Permen 35/2014 Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha Ketenagalistrikan
b. Permen 23/2015 Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Migas
c. Permen 25/2015 Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Minerba
1. Pengecualian Kewajiban LC sektor Migas
2. Rperpres Pembangunan Kilang Minyak
3. RPerpres Tata Kelola Gas Bumi
4. RPerpres Kebijakan Harga Gas Bumi
5. RPerpres LPG untuk Nelayan
6. Rperpres Konversi BBM ke BBG untuk Transportasi Darat
7. RPP Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba
8. Rperpres Program 35.000 MW
9. Permen Pemanfaatan BBN
10. Rperpres Krisis Energi dan/atau Darurat Energi (Krisdaren)
4 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Penyederhanaan Perizinan Sektor ESDM
218
89 26
< 2014 MULAI 2015 SAAT INI
(Akan terus dirampingkan)
PERIZINAN
PERIZINAN
PERIZINAN
Dipangkas 60% dalam 6 Bulan
63 PERIZINAN
dilimpahkan ke PTSP
NO. BIDANG SEBELUM SESUDAH KE PTSP
1 KEBTKE 52 29 10
2 MIGAS 104 42 42
3 MINERBA 62 18 11
TOTAL 218 89 63
5 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Pengecualian Kewajiban LC Ekspor Migas
• Kemudahan investasi pada kegiatan usaha dan ekspor produk
migas.
Substansi
• Realisasi Investasi s.d Juni 2015: USD 5,9 milyar
• Target Investasi 2015: USD 24,8 milyar
• Selisih: USD 18,9 milyar
• Target Investasi 2016: USD 26,7 milyar
Efek positif pencabutan LC:
• Lebih menarik bagi investor
• Proses lebih cepat
• Mempercepat realisasi investasi migas 2015
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (1)
6 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres Pembangunan Kilang Minyak
• Pertamina sebagai offtaker
• Pemerintah menyediakan tanah
• Pemerintah memberi insentif berupa tax holiday, tax
allowance, pembebasan PPN barang strategis, dan bea masuk
• Skema kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
Substansi
• Segera dibangun 4 kilang minyak dengan total kapasitas 668 ribu
barel per hari, dalam kurun waktu 10 tahun dengan perkiraan
total investasi US$ 23,6 miliar dan industri ikutan petrochemical
• Jaminan BBM dalam negeri dan mengurangi impor minyak
• Menciptakan lapangan kerja baik langsung maupun tak langsung
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (2)
7 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres tentang Tata Kelola Gas Bumi
• Menghapus Permen No 19/2009 tentang kegiatan gas bumi
melalui pipa dan Permen ESDM No 3/2010 tentang alokasi dan
pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri
• Memperpendek rantai distribusi
• Menertibkan trader yang tidak mengembangkan infrastruktur
Substansi
• Menurunkan harga di end user
• Harga dan pasokan lebih efisien
• Berkembangnya industri hilir
• Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur gas bumi
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (3)
8 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres tentang Kebijakan Harga Gas Bumi
• Menghapus Permen ESDM No 3/2010 tentang alokasi dan pemanfaatan
gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri
• Penyesuaian harga gas sehingga harga industri tertentu (pupuk,
petrokimia, listrik) terjangkau.
Substansi
• Pengurangan penerimaan negara dari penjualan gas, namun berdampak pada
pengembangan sisi hilir dengan benefit yang lebih besar
• Mendorong pembangunan infrastruktur/industri dan menciptakan lapangan kerja
• Potensi:
• Proyek Jambaran Cendana Tiung Biru (Blok Cepu) pupuk
• Proyek Pupuk Kaltim, Bontang V
• Proyek WK Bulu Kris Energy ketenagalistrikan
• Proyek Simenggaris pembangunan kilang mini (skema hilir)
• Proyek Ophir Bangkanai ketenagalistrikan
• Proyek SS LNG (Sengkang) LNG Plant untuk listrik Indonesia Timur
• Proyek FSRU Lampung pemenuhan gas pembangkit listrik dan industri di Jawa
bagian barat
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (4)
9 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres LPG untuk Nelayan
• Meningkatkan ketahanan energi melalui diversifikasi
Substansi
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (5)
• Meningkatkan kesejahteraan nelayan beban biaya bahan bakar hingga
50-65%
• Target konversi 2015-2019 sebanyak 600 ribu perahu nelayan
10 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres Konversi BBM ke BBG untuk Transportasi
• Mewajibkan PGN dan Pertamina untuk pembangunan
infrastruktur gas termasuk penyediaan dan pendistribusian
Converter Kit
• Penyediaan dan pembagian konverter kit oleh ESDM melalui
PGN
Substansi
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (6)
• Meningkatkan ketahanan energi melalui diversifikasi
• Mempercepat pelaksanaan konversi dari BBM ke BBG
11 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres Program 35.000 MW
• Memberikan penugasan kepada PLN untuk membangun pembangkit listrik, transmisi dan gardu induk
• Peningkatan pemanfaatan komponen dalam negeri
• Percepatan proses pengadaan pembangkit, transmisi dan gardu induk
• Penyehatan keuangan PLN
• Kepastian pasokan energi primer
• Kepastian dan konsistensi aturan terkait perizinan dan pengadaan lahan
• Mewajibkan dukungan instansi terkait termasuk Pemerintah Daerah
Substansi
• Mendorong kemampuan pemerintah dalam mempercepat pembangunan proyek infrastruktur skala besar baik sektor energi maupun lainnya, terutama dalam mengurai sumbatan (seperti perizinan dan pembebasan lahan), menarik investor, dan alih teknologi.
Dampak Secara Makro
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (7)
• Mendorong berkembangnya industri dalam negeri
• Mendorong penciptaan lapangan kerja (langsung 650 ribu dan tak langsung 3 juta)
• Meningkatkan rasio elektrifikasi 87,4% di tahun 2015 menjadi 97,4% di tahun 2019
• Meningkatkan keandalan pasokan listrik
• Meningkatkan konsumsi listrik/kapita
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan sekolah dan rumah sakit yang terjamin pasokan listriknya
Dampak Investasi dan Perekonomian
12 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres Pelaksanaan Kegiatan Minerba
• Revisi atas (Revisi PP 77 Tahun 2014)
Revisi I : PP No 24/2012
Revisi II : PP No 1/2014
Revisi III : PP No 77/2014
• Dasar hukum mengajukan permohonan perpanjangan
kelanjutan opearsi IUP, IUPK,KK dan PKP2B, paling cepat 10
tahun (mineral logam dan batubara), paling cepat 5 tahun dan
paling lambat 1 tahun (mineral lainnya).
Substansi
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (8)
• Mendorong peningkatan investasi
• Mengoptimalkan penerimaan negara
13 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Permen tentang Pemanfaatan BBN
• Tata cara penetapan Badan Usaha pemasok BBN ke penyedia
• Memperkuat fungsi struktural di lingkungan kementerian
(Migas dan EBTKE)
• Tim evaluasi untuk Badan Usaha Penyedia BBN
• Pelaksanaan verifikasi
Substansi
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (9)
• Mengurangi konsumsi energi tak terbarukan
• Meningkatkan ketahanan energi melalui diversifikasi energi
14 Kementerian ESDM Republik Indonesia
RPerpres tentang Krisis Energi dan/atau Darurat Energi
(Krisdaren)
• Kriteria krisis dan darurat energi
• Tata cara penetapan krisis dan darurat energi
• Penanggulangan krisis dan darurat energi
Substansi
Dampak Investasi dan Perekonomian
Dukungan Regulasi Sektor ESDM Dalam Rangka Stimulus Ekonomi (10)
• Meningkatkan kewaspadaan masyarakat atas krisis atau darurat
energi
15 Kementerian ESDM Republik Indonesia
www.esdm.go.id
16 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Optimalisasi Penggunaan Minyak Mentah Dalam Negeri
Rasionalisasi Regulasi/Keputusan
yang diperlukan Action Plan Keterangan
• Meningkatkan surplus Ekspor – Impor devisa Migas secara cepat
• Meningkatkan kekuatan nilai tukar Rupiah
• Mempersulit pialang valas menebak kebutuhan valas Pertamina
• Meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi
• PMK No. 146/PMK.011/2013 Pasal III
• Untuk pelaksanaan transaksi “Business to Business” wewenang pelarangan ekspor minyak mentah domestik ada pada Dirjen Migas dan SKK Migas
• Tahap Business to Business, koordinasi antara Ditjen Migas, SKK Migas, KKKS terkait dan Pertamina
• Koordinasi antara KESDM dan Kemenkeu
Target : 2016
• Volume minyak mentah domestik tambahan yang bisa diolah sebesar 200.385 barrel/hari (USD 3,8 milyar/tahun)
• Kebijakan ini dapat menguatkan Rupiah secara signifikan