15 - sekjen - program reformasi birokrasi aparatur pembina industri

5/16/2018 15 - Sekjen - Program Reformasi Birokrasi Aparatur Pembina Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15-sekjen-program-reformasi-birokrasi-aparatur-pembina-industri 1/59

Programrogram Reformasieformasi Birokrasiirokrasi

A P bibi I d id iparaturparatur Pembinaembina Industrindustri(contoh pelaksanaan di Departemen Perindustrian)contoh pelaksanaan di Departemen Perindustrian)

Agus Tjahajanagus Tjahajanagus Tjahajanagus TjahajanaSekretaris Jenderalekretaris Jenderal



DAFTAR ISIAFTAR ISII. PENDAHULUAN 3

4.

B. Sasaran Reformasi Birokrasi 5

C. Kerangka Reformasi Birokrasi 6

. os s epper n

II. PROGRAM KERJA REFORMASI BIROKRASI 8

A. Penataan Kelembagaan (Organisasi) 10

B. Penataan Budaya Ker j a Organisasi 19

28

D. Pelaksanaan Regulasi/Deregulasi Birokrasi 46

E. Penataan Sumber Daya Manusia 49

2



..



. atar e a ang

• Peran sektor industri memegang peranan penting dalam perekonomian

. ,

mensukseskan program pemerintah khususnya penciptaan kesempatankerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

• Menyadari besarnya tuntutan dari stakeholdes , dunia usaha, masyarakatumum dan dunia internasional terhadap pelayanan prima dari jajaran

birokrasi.

• Kualitas pelayanan publik yang belum cukup baik seperti tingkat kualitaspelayanan publik yang masih rendah, tingkat disiplin dan etos pegawai yangmasih rendah, tingkat efisiensi, efektifitas dan produktifitas yang belum

optimal dan tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi yang masihrendah.

• Departemen Perindustrian harus melakukan upaya untuk memperbaiki

on s erse u me a u rogram e ormas ro ras .

4



Secara umum sasaran reformasi birokrasi adalah melakukan:

.

Perubahan Pola Pikir;

Perubahan Budaya Kerja; Perubahan Perilaku;

.

Perubahan dimaksud adalah untuk merubah Pola Pikir dan Budaya

Kerja Aparatur dari:

Penguasa menjadi Pelayan;

Wewenang menjadi Peranan; Out ut men adi Outcomes Ego Centris/Fungsional menjadi Ego Nasional; Visi dan Misi Sendiri menjadi Visi dan Misi Bersama;

Jabatan adalah Hak menjadi Jabatan adalah Amanah.

5



C. Kerangka Reformasi Birokrasi

LATAR BELAKANG- Dasar Hukum

- Kondisi Objektif

SASARAN

-Perubahan Pola Pikir-Perubahan Budaya Kerja

-Perubahan Prilaku

REFORMASI BIROKRASIA R A

S T R A

M

P

R O S E S S

PROSES PENCAPAIAN SASARAN REFORMASI BIROKRASITahapan, program dan aktifitas yang harus dilakukan kementrian/lembaga

PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)

H A N

T E G

I

P

N A J E ME N P

S I A L I S A S I D

PENILAIAN KINERJA

ORGANISASI SAAT INIPOSTUR

BIROKRASI 2025

ANALISA JABATAN

Keluaran:Uraian Jabatan

Evaluasi

Jabatan

E N A T A A N

S I S T

Sistem

remunerasi

R U B A H A N

A N

I N T E R N A

M

P E L A

ORGANISASI-Redefinisi visi, misi danstrategi-Restrukturisasi

TATALAKSANA-Business Process-SOP

SDM (SUMBERDAYA MANUSIA)-Asesmen kompetensi individu-Sistem penilaian kerja-Pengadaan dan seleksi-Pengembangan dan pelatihan

I S A S I

- PENGUATAN UNIT - PERATURAN - PENEGAKAN DISPLIN - PERBAIKAN PENGADANKEPEGAWAIAN PERUNDANG-UNDANGAN - PENEGAKAN KODE ETIK SARANA DAN PRA

P E N J A MI N

K

S A N A A N

S I S T E

-Analisa Beban Kerja - o a promos , ra as an mu as-Pola karir-Database pegawai

- PENGUATAN UNIT KERJA SARANAKEDIKLATAN

6



D. Posisi SDM Depperin

BALAI BESAR ;

1753; 29%

INDUSTRI ; 167;

3%SEKOLAH

INDUSTRI ; 1205;

20%

1748

2000

Total 3.658

1600

PUSAT; 2014;

34%

BALAI RISET DAN

STANDARDISASI ;

841; 14% 1200

Total 2.458

S1; 2366; 39%SLTA; 2150; 35%

D-III; 556; 9%

578

800BERDASARKAN PENDIDIKAN

169

437379

183

400

S2; 651; 11%

S3; 26; 0%SD; 190;3%

; 177; 3%

0

<=25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 >=56

7



..

REFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASI



Program Kerja Reformasi Birokrasi Departemen Perindustrian meliputi aspeksebagai berikut :

ASPEKPERUBAHAN HASIL YANG DIHARAPKAN

KelembagaanOr anisasi an te at fun si dan te at ukuran ri ht sizin

rgan sas

Budaya

OrganisasiBirokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggiBB

Ketata-laksanaan

Sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukurdan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

CC

- -gulasi Birokrasi Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif

Sumber DayaManusia

SDM yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja tinggi danse ahtera

DD

EE

9



A. PENATAAN KELEMBAGAAN (ORGANISASI)

10



a. Perubahan lingkungan strategis dan tuntutan stakeholder

1. Mendefinisikan Kembali Visi, Misi dan Strategi

kembali visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan.Balance Scorecard (BSC) sebagai suatu metode yang menjadi alatdalam komunikasi, koordinasi, pengendalian, pengawasan danevaluasi, sehingga seluruh unsur dalam organisasi dapat

bersinergi yang memungkinkan pencapaian Visi, Misi dan Tujuan

Organisasi secara Efisien dan Efektif.

b. Dalam rangka terwujudnya visi dan misi tersebut diperlukan Peta

Strategi Departemen Perindustrian yang merupakan arah bagipelaksanaan tugas dan fungsi yang dijabarkan kedalam Peta

Strategi dan Key Performance Indicator (KPI) masing-masingUnit Eselon I.

11



STRATEGICOBJECTIVE

VISI DAN MISI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA

Terwujudnya Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka sebagai pondasi yang kukuh bagi pengembangan industri masa depan

Contoh Peta Strategi Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka

I C

O U T

C O M E

S

n u h i H a r a p a n

a k e h o l d e r s

Meningkatnya PertumbuhanILMTA

Menguatnya strukturILMTA

Meningkatnya Kualitasproduk ILMTA sesuai

standar

S T R

A T E

M

e m S

t

kPERUMUSAN KEBIJAKAN PENGAWASAN &PELAYANAN DAN FASILITASI

I V E R

a n T

u g a s P o k o

I L M T A

Mempersiapkan bahan danmenetapkan kebijakanpengembangan ILMTA

Menyusun Roadmap Pengembangan

ILMTA

PENEGAKAN HUKUM

Peningkatan KepatuhanTerhadap Kebijakan

Memfasilitasi promosiinvestasi dan produk

ILMTA

Memfasilitasi

Pengembangan KlasterILMTA

Meningkatkan PelayananPublik

Memfasilitasi PeningkatanKemampuan Teknologi

ILMTA

S T R A T E

G I C

D R

r o s e s P e l a k s a n

D i t j e n

Mempersiapkan Usulan Kebijakan :1. Iklim Usaha2. Standar Produk ILMTA

MemfasilitasiPengembangan SDM

Industri

Mengoptimalkanpemanfaatan sistem

informasi

Memfasilitasipeningkatan utilisasi

Koordinasi dansinkronisasi ILMTA

P

a n

a t

i i t b a n g SDM

Menin katkan

PERENCANAAN DAN PELAPORAN DANAORGANISASI

Pengolahan data

INFORMASI

dengan stakeholder

P e n g e l o l a

S D M

A p a r

T e k n o l o

I n f o

r m a s i & L i

Kompetensi SDMAparatur ILMTA

Perencanaan & Pelaporan

pengelolaan

APBN

Govermance Sistem Informasi

13



Proses pendefinisian strategi dilaksanakan sampai dengan tingkat

Eselon II.

Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan untuk masing-masing unit.

14



2. Analisis Beban Kerja

.

kegiatan ;

. as ng-mas ng me apor an um a am er a eg a an yang

dilaksanakan (laporan melalui LAN-Departemen Perindustrian);

c. e an utnya pro u t v tas per-un t tung an te aa masa a -

masalah dan capaiannya;

d. Dirumuskan pemecahan masalah dan dikaji sistem selanjutnya(continuous improvement ).

15



Rekapitulasi Produkt ivit as

Contoh Perhitungan Produktivitas Kerja

Jmlah Jam Kerja Jumlah

e retar at en eraPeriode 19-25 September 2008

Jumlah hari kerja = 5 hari, Jumlah jam k erja per hari = 7,5 jam

No. Unit KerjaJumlah

Pegawai

Rata2 Jam

Kehadiran

Jam Kerja

Tersedia /

Orang /Unit

Jam KerjaTersedia /

Unit

Produktivitas

Tupoksi

Non

Tupoksi

Tugas

Tambahan Total

1 2 3 4 5 6 7 8=5+6+7 9 10=3x9 11=8/10*100

Biro Perencanaan : 61 7,5 1.279,5 151,5 374,0 1.805,0 37,5 2.287,5 78,9%

1. Bagian Rencana dan Program Sektoral 17 7,6 384,0 7,0 5,0 396,0 37,5 637,5 62,1

2. Bagian Evaluasi dan Pelaporan 12 8,0 182,5 68,5 37,5 288,5 37,5 450,0 64,1

3. Bagian Kerjasama Lintas Sektoral danRegional 11 7,7 215,0 76,0 215,0 506,0 37,5 412,5 122,7

4. Bagian Program Evaluasi 19 7,0 498,0 0,0 116,5 614,5 37,5 712,5 86,2

Biro Keuangan : 56 7,9 1.705,5 200,0 25,0 1.930,5 37,5 2.100,0 91,9%

1. Bagian Pelaksanaan Anggaran 12 7,6 430,0 0.0 0,0 430,0 37,5 450,0 95,6%

2. Bagian Perbendaharaan 15 8,8 459,0 0.0 25,0 484,0 37,5 562,5 86,0%

3. Bagian Verifikasi Anggaran 15 7,4 529,5 0.0 4,0 529,5 37,5 562,5 94,1%4. Bagian Akuntansi dan IKN 12 8,1 287,0 200,0 10,0 487,0 37,5 450,0 108,2%

Pusat Administrasi Kerjasama Internasional : 33 7,8 553,3 44,0 375,1 972,4 37,5 1.237,5 78,6%

1. Bagian Tata Usaha 8 7,6 129,3 0,0 102,6 231,8 37,5 300,0 77,3%

16

2. Bidang Bantuan Luar Negeri 11 8,0 314,1 0,0 37,5 351,6 37,5 412,0 85,2%

3. Bidang Kerjasama Fora Internasional 13 7,7 110,0 44,0 235,0 389,0 37,5 487,5 79,8%



3. Proses Dalam Melaksanakan Restrukturisasi Organisasi

a. Pengukuran jam kerja per-unit akan dapat memperlihatkan kondisi

1) Apakah tupoksi masih relevan?2) Apakah deviasi dari tupoksi sangat signifikan sehingga tupoksi

3) Apakah tugas tambahan merupakan sesuatu yang tidak dapat

dihindarkan?

b. Proses pengukuran laporan kegiatan sedang dilakukan oleh Tim

Institut Teknologi Bandung;

c. Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan Tupoksi yang ada

saat ini (Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-

an e u u an organ sas sesua v s , m s an

peta strategis.

17



4. Penataan Unit Organisasi

a. Pena aman fun si ke e awaian men adi mana emen SDM

b. Pemberdayaan unit balai Diklat sebagai sarana peningkatan SDM;c. Peningkatan sarana dan prasarana kerja.

5. Penataan Sistem Or anisasi

a. Menyempurnakan analisis jabatan;

b. Penyusunan evaluasi jabatan dan sistem remunerasi berdasarkan

analisis jabatan.

18



B. PENATAAN BUDAYA KERJA ORGANISASI

19



1. Keadaan Kinerja Departemen Perindustrian Tahun 2005

a. Disiplin kehadiran sangat rendah

1) Tingkat kehadiran rata-rata sebelum pukul 08.00 hanya 13%.

2) Tingkat pegawai alpa rata-rata 30%.

3) Jumlah rata-rata jam kerja pegawai per bulan 4,2 jam, terendah

Itjen. 3,2 jam, tertinggi IKM 5,8 jam

b. Realisasi anggaran sangat rendah, total Departemen hanya 65%

c. Fakta mengindikasikan penyusunan laporan untuk eksternal sering

terlambat, misalnya LAKIP

d. Tindak lanjut dari temuan Inspektorat Jenderal dan temuan lainnyaser ng a sanga am a

e. Keadaan gedung dan fasilitas-fasilitas umum lainnya belum terawat

baik

.

g. Pola training non-penjenjangan yang komprehensif belum ada

h. Dan lain-lain

20



. ara en e a an en ng a an u aya er a

a. Pada akhir tahun 2005 Pimpinan Departemen memutuskan untukmemper a ea aan engan me a u an er aga penert an an

mengembangkan sistem pengawasan menurut azas WASKAT yanglebih baik

.

Punishment

c. Selain itu diputuskan untuk memperbiki Sistem Kepegawaian

antara lain :

1) Pola rekrutmen yang transparan sehingga diharapkan tidakada KKN dan pegawai yang masuk adalah yang terbaik

2) Sistem magang

3) Pola karird. Dan lain-lain

21



3. Sistem Reward dan Punishment

1) Perbaikan sistem alat absensi dari yang semula manual menjadi

sistem absensi yang menggunakan sidik jari, dan bisa diakses

secara on- ne.

2) Menentukan kriteria-kriteria penilaian kinerja yang fair dalam

ran ka menentukan enilaian kiner a an dimaksud dari

awalnya sangat sederhana yaitu hanya absensi saja yang terus

disempurnakan agar dapat menggambarkan kinerja Departemensecara objektif.

3) Departemen akan terus mengembangkan sistem ini secara

- - -

planning.

4) Pemilihan Pegawai teladan dari setiap unit-unit (diberikan pada

22

upacara 17 Agustus).



b. Indikator Penilaian Kinerja di Lingkungan DepartemenPerindustrian

Tahun 2006

1 Absensi 60%

2 Realisasi Anggaran 40%

Tahun 2007

NO I NDI KATOR BOBOT

1 Absensi 35%2 Realisasi Anggaran 35%

3 Laporan Kinerja Triwulan (PP 39) 10%

4Laporan Keuangan Semester (SAK &

SABMN)10%

5 LAKIP 5%

6 Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan 5%

Tahun 2008

NO I NDI KATOR BOBOT

1 Absensi 25%

2 Realisasi Anggaran 35%

3 Laporan Kinerja Triwulan (PP 39) 10%4

Laporan Keuangan Semester (SAK & SABMN)

15%

5 LAKIP 5%

23

6 Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan 10%



• Hasil Penilaian Kinerja Unit Kerja di Lingkungan Departemen

Eselon I Eselon II

a. Semester II Tahun 2006

Tertinggi Ditjen. IKM Dit. Industri Kerajinan

Terendah BPPI 1. Dit. Industri Maritim dan Jasa Keteknikan

2. Pusat Standardisasi

3. Biro Umum dan Humas

b. Semester I Tahun 2007

.

Terendah Ditjen. ILMTA 1. Dit. Industri Sandang

2. Dit. Industri Pangan

3. Dit. Industri Tekstil dan Produk Tekstil

c. Semester II Tahun 2007

Tertinggi Inspektorat Jenderal Dit. Industri Kimia dan Bahan Bangunan

Terendah Ditjen. IATT 1. Puslitbang Sumberdaya Wilayah Lingkungan Hidup danEnergi

2. Biro Hukum dan Organisasi

3. t. n ustr e tron a

d. Semester I Tahun 2008

Tertinggi Inspektorat Jenderal Biro Keuangan

Terendah Ditjen. IATT 1. Dit. Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan

24

. t. n ustr as utan an er e unan

3. Dit. Industri Maritim



25



26



Hasil yang diperoleh (Salah satunya)

Grafik Perkembangan Jumlah Jam Kerja Per HariTahun 2005 ~ Semester I 2008

78

3

4

5

J a m

0

1

2

IAK ILM TA IATT IKM

2005 2006 2007 2008

27



C. PENATAAN PROSES BISNIS

28



1. Potret saat ini *)

a. Dirasakan pelayanan terhadap stake holder (industri, masyarakat,

Pemda, de artemen/instansi terkait dll masih belum o timal;

b. Pelayanan perizinan / rekomendasi masih dalam bilangan waktu 8

. .

c. Ketatalaksanaan ditingkat internal masih belum tertata secara baik;

d. Standar Operasional Prosedur (SOP) belum tersusun dengan baik;

e. “Red Tape” sangat dimungkinkan.

29

*) Proses penilaian telah dimulai sejak tahun 2005, dan diperbaiki

secara terus menerus (Continous Improvement )



No Jenis Rekomendasi/ Per izinan Unit PenerbitJuml ah rekomendasi

Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia

2005 2006 2007

1. Rekomendasi Importir Terdaftar Pupuk Dit. Industri Kimia Hulu 24 2 1

2.Rekomendasi Importir Terbatas dan ImportirBahan Kimia Berbahaya

Dit. Industri Kimia Hulu 56 75 71

3.

CelluloseDit. Industri Kimia Hulu 4 - 1

4. Rekomendasi Impor Bahan Perusak Ozon (BPO) Dit. Industri Kimia Hulu - 16 46

5.Rekomendasi Importir Produsen Komoditi

PrekursorDit. Industri Kimia Hulu 17 41 45

. e omen as mpor r er a ar omo aram . n us r m a r -

7. Rekomendasi Importir Produsen Komoditi Gula Dit. Industri Makanan 105 109 123

8. Rekomendasi Importir Produsen Komoditi Beras Dit. Industri Makanan - 10 12

9.Rekomendasi Importir Produsen Limbah Non B3Komoditi Kertas Bekas

Dit. Industri Kimia Hilir 18 27 22

10. Izin Usaha Industri (IUI) komoditi PolycarbonateOptical Grade

Dit. Industri Hasil Hutandan Perkebunan

6 23 10

11. Rekomendasi Pendaftaran Type Ban Komoditi Ban Dit. Industri Kimia Hilir, - 85 66

12.Izin Usaha Industri (IUI) Industri Minuman Dit. Industri Minuman dan

1 1 4

30

Total Rekomendasi/ Per izinan Dit j en I ndust r i Agro dan Kimia 231 421 443



Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Pelayanan Permohonan Rekomendasi Bahan Baku/Sub

2. Dilaksanakan Sertifikasi ISO 9000 untuk pelayanan

31



b. Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Pelayanan Permohonan Tanda daftar Type dan varian (TPT)Kendaraan Bermotor

32



3. Hasil yang diperoleh

Unit Jenis Pelayanan Unit PenerbitWaktu Penyelesaian

Saat Ini Tar et

1. Rekomendasi Importir Terdaftar Pupuk (IT-P) Ditjen. IAK 9 Hari 5 Hari

2. Rekomendasi Importir Terbatas Bahan Berbahaya (IT-B2) danImportir Produsen Bahan Berbahaya (IP-B2)

Ditjen. IAK 9 Hari 5 HariD I T J

3. Rekomendasi Importir Produsen Komoditi Nitro Cellulose. Ditjen. IAK 9 Hari 5 Hari

4. Rekomendasi Importir Produsen Komoditi Prekursor (IP-Prekursor)

Ditjen. IAK 9 Hari 5 Hari

5. Rekomendasi Ekspor Skrap Logam. Dit. Industri Logam 5 Hari 3 Hari

N

I A K ,I L

. e omen as m a on crap ogam. . n us r ogam ar ar

7. Rekomendasi Importir Produsen Tekstil . Dit. Industri TPT 5 Hari 3 Hari

8. Layanan Tanda Pendaftaran Type Kendaraan Bermotor Dit. Industri Alat

Transportasi

5 Hari 4 Hari

T A &

I A T T

. . .

Transportasi

10. Rekomendasi Impor Fotokopi Printer dan Multifungsi Berwarna Dit. Industri Elektronika 4 Hari 3 Hari

33

Catatan : Janji waktu penyelesaian jika dokumen persyaratan lengkap.



4. Peningkatan Transparansi

e a angun u o sua n ormat on ystemyang ditempatkan di gerbang Departemen dan Web-

Departemen (www.depperin.go.id)

-

yang lebih informatif bagi stakeholder.

34



(Perbaikan Kualitas Pelayanan Unit Daerah)

5. Hasil lainnya yang diperoleh

35



36



Citra Pelayanan PrimaPenghargaan Presiden RI untuk Pelayanan Publik Percontohan

37



38



6. Peningkatan Sistem Pelayanan Publik

Dalam rangka lebih melayani stakeholders, hal-hal yang telah dan

se ang a u an me pu :

a. Penyempurnaan sistem dan prosedur pelayanan;

b. Percepatan pelayanan;

c. Peningkatan transparansi pelayanan;

d. Membangun e-lisensing;

e. Membangun Pelayanan satu pintu.

39



PEMBANGUNAN PELAYANAN SATU PINTU

SatuPintu

Lengkap

- senc ng

10 12 1 2 3 4 5 611

Tahun - 2008 Tahun - 2009

Bulan9

47

11

15

21

18

21

40



BAGAN RUANGAN PELAYANAN SATU PINTU

41



7. Pengembangan E-Government

Dimaksudkan dalam rangka mempercepat ketatalaksanaaninternal dan percepatan pelayanan maka dibuat :

Layanan e-Government

G2C ( Government to Citizen)

G2B (Government to Business)

G2G (Government to Government)

G2E (Government to Employee)

42

8 H il Di l h



8. Hasil yang Diperoleh

43

8. Hasil yang Diperoleh (lanjutan)



44

8. Hasil yang Diperoleh (lanjutan)



45



D. PELAKSANAAN REGULASI/DEREGULASI

BIROKRASI

46



1. Makna Regulasi-Deregulasi Birokrasi di DepartemenPerindustrian mengandung arti :

a.Mengatur hal-hal yang perlu dalam rangka kepastian berusaha,mendorong peningkatan investasi industri, memberikan rasa keamananba i mas arakat.

b. Menghilangkan pengaturan-pengaturan yang dianggap merugikan industri,

terutama timbuln a bia a ekonomi tin i.

c. Regulasi dan deregulasi internal untuk meningkatkan pelayanan terhadapstakeholder internal, dan mengejar ISO 9000 pada setiap unit di masa

yang akan datang.

47



d. a s era uran- era uran en er er n us r an a un2005 – 2008

No TahunEkternal

Internal

Regulasi Deregulasi

1. 2005 6 1 15

2. 2006 15 - 27

3. 2007 15 3 47

.

48



E. PENATAAN SUMBER DAYA MANUSIA

49

Penataan Sumberdaya Manusia yang berintegritas kompeten profesional



Penataan Sumberdaya Manusia yang berintegritas, kompeten, profesional,

berkiner a tin i dan se ahtera ?? memerlukan enataan dari se ak

rekruitmen Departemen Perindustrian sangat menaruh perhatian terhadap

rekruitmen para calon pegawai. Selanjutnya dilaksanakan dengan serius

1. Mengembangkan sistem pengadaan dan seleksi secara on-line .

dalam rangka Penataan SDM adalah :

2. Memperkuat pola rotasi, mutasi dan promosi.

3. Memperkuat pola karir.

. .

5. Melakukan assesmen kompetensi individu bagi pegawai/ tenaga ahli.

6. Membangun sistem penilaian kinerja.

7. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian.

8. Meningkatkan disipilin kerja.

9. Meningkatkan kode etik SDM, dll.

50

A. Perangkat sistem Recruitment dari tahun ke tahun



e a g at s ste ec u t e t da ta u e ta u

1Pelamar

1Tahun 2008

Input DataUjian Tahap I

(TPU On-Validasi

Dokumen Asli

Ujian Tahao II (TPUdan TPA) Tertulis

PencetakanSoal Ujian

2 4Jumlah Peserta

Pengumuman di internet

5

Validasi :1. Usia Pelamar2. Kualifikasi

Pendidikan

Passworddan IDPeserta

Unit KerjaHasil Ujian

Tertulis

an

Pusat/DaerahHasil Ujian

On-line

6

UJjian Tahap IIITes Psikologi

. re asPT/Univ

4. I P K

7

9

Pusat/Daerah

roKepegawaian

Pelamar8

Lulus Sesuai

B.K.N.

PengusulanUntuk

Ditetapkan NIP

51

Formasi 261



B. Hasil Penilaian Kualitas Pegawai Baru Di Lingkungan

Departemen Perindustrian berdasarkan ASPEK1)

Angkatan Tahun 2007No Asp ek Pen ilaian Peg aw ai

Seb elu m Tah un 20 05 An gkat an Tah un 20 06

Krit eria Nilai Krit eria Nilai Krit eria Nilai

1 Tanggung Jawab Baik 2,72 2) Baik 2,83 Baik 2,88

2 Ketaatan/Kedisiplinan Baik 2,80 Baik 2,92 Baik 2,95

, , ,

4 Kerjasama Baik 2,70 Baik 2,84 Baik 2,85

5 Inisiatif Baik 2,32 Baik 2,48 Baik 2,42

6 Prestasi Ker a Baik 2 30 Baik 2 35 Baik 2 26

2,60 2,73 2,72RATA-RATACatatan:1) Penilaian dilaksanakan melalui penyebaran kuesionaer dengan jumlah responden unit

52

pengguna sejumlah 207 responden2) Nilai dari total angka 3.

C. Pengembangan Sistem Pola Kar ir

Telah dikeluarkan Ket ent uan Pola Kar ir Depart emen



Telah dikeluarkan Ket ent uan Pola Kar ir Depart emenPer industr ian Peraturahn Menter i Per indutr ian No. 91/ M-

53



D. Peningkat an Sist em Diklat

Wawasan

KepemimpinanVisioner

Kebutuhan Kompetensi dan Hirarki Jabatan Departemen Perindustrian

)

kepemimpinanPengetahuanPraktisManajemen

BisnisPengetahuanPraktisBisnis

PengetahuanPraktisTeknisPengetahuan

PraktisSubstantifLanjutan

Pengetahuan

Praktisu stant

PengetahuanDasar

III/a – III/b III/c – III/d IV/a – IV/b IV/c – IV/d

Staf Staf Eselon IV Eselon III Eselon IIStaf Staf

II/a – II/b II/b – II/c II/c – II/d IV/d – IV/e

Eselon I

54

E Penyusunan Profil SDM Departemen Perindustrian 2025



E. Penyusunan Profil SDM Departemen Perindustrian 2025

Fasa 1 : Peningkatan Kualitas dan Replacement

Telah disusun Pola Diklat an disesuaikan den ankebutuhan dan tantangan sektor industri masa depan dan

diterbitkannya Peraturan Menteri No. 91/M-IND/PER/11/2007 tentang pedoman Mutasi Jabatan dan

.

Fasa 2 : Down Sizing

Mengevaluasi struktur organisasi dan tupoksi dalam rangkamenciptakan struktur organisasi yang efektif dan efisien juga didukung oleh SDM dalam kualitas dan jumlah yangsesuai.

Fasa 3 : Right Sizing

Tercapainya komposisi dan distribusi pegawai yangproposional danprofesional pada tahun 2025.

55



Right Sizing pada Tahun 2025

6000

Fasa 1 Fasa 2 Fasa 3

6 1 1 7

6

0 5 0

2 0

03000

4000

O

r a n g

5 4 5

3 7 1

1000

2000

02008 2010 2015 2020 2025

56

Estim asi Jumlah Pegawai I deal Tahun 2005 adalah 60% dari Jum lah Pegawai Sekarang



F. Perkembangan Jumlah Pegawai Pusat dan

Daerah Menuju Right Sizing pada Tahun 2025

Fasa 1 Fasa 2 Fasa 34098 4054

3500

4000

2019 1997

2000

2500

O r a n g Daerah

Pusat

0 00 0

928

500

1000

2008 2010 2015 2020 2025

57



2025

2008

58

5959595959

15 - sekjen - program reformasi birokrasi aparatur pembina industri

Documents