15 essa cc ebp orb onwardani retrianti ayu esthika 7

1
Nama : Onwardani Retrianti Ayu Esthika Nim : 125020301111037 Kelas : CC Akuntansi Etika Bisnis dan Profesi TUGAS INDIVIDU 7 Olah Rasa “ Berkomunkasi lebih intens dengan binatang Minggu lalu saya mencoba berbicara kepada semut. Ternyata, semut itu seolah-olah tahu apa yang saya katakan. Dan kali ini, saya mencoba berbicara pada kucing. Saat itu ada seekor kucing yang diam agak jauh dari jangkauan saya, ia sangat lucu dan suaranya tidak begitu jelas. Kalau saya lihat, kucing itu seperti sedang capek dan lapar Karena saya melihat kucing itu di dekat kamar saya, saya dan teman saya mencoba memanggil dia. Apakah kucing tersebut akan bereaksi ketka saya ajak bicara. Dan setelah itu saya mengatakan “kau kenapa pus? Sini kau lapar atau capek? Kalau capek kemarilah, bolehkah aku mengusap badanmu” entah dia paham atau tidak yang jelas, yang saya lihat, dia seolah lebih nyaman ketika aku berkata-kata. Ia seolah menjawab petanyaanku dengan dengan bahasanya sendiri. Dia bereaksi namun tetap diam di tempat sesudah itu dia sedikit demi sedikit mulai menghampiri saya. Ternyata kucing itu menghampiri kakiku dan ia mendekat, seolah tidak mau ditinggalkan. Dari kejadian ini, saya belajar bahwa hewan pun butuh kasih sayang. Ia mungkin juga mengerti apa yang dikatakan oleh manusia. Namun ia punya cara sendiri. Apalagi sekarang ini banyak hewa-hewan yang dilatih oleh manusia. Tentu itu menjadi bukti bahwa sebenarnya hewan itu tahu apa dimaksudkan oleh manusia. Ia tahu mana manusia yang lembut dan keras.

Upload: ayu-esthika

Post on 08-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

etika bisnis dan profesi

TRANSCRIPT

  • Nama : Onwardani Retrianti Ayu Esthika

    Nim : 125020301111037

    Kelas : CC Akuntansi Etika Bisnis dan Profesi

    TUGAS INDIVIDU 7

    Olah Rasa Berkomunkasi lebih intens dengan binatang

    Minggu lalu saya mencoba berbicara kepada semut. Ternyata, semut itu seolah-olah

    tahu apa yang saya katakan. Dan kali ini, saya mencoba berbicara pada kucing. Saat itu ada

    seekor kucing yang diam agak jauh dari jangkauan saya, ia sangat lucu dan suaranya tidak

    begitu jelas. Kalau saya lihat, kucing itu seperti sedang capek dan lapar

    Karena saya melihat kucing itu di dekat kamar saya, saya dan teman saya mencoba

    memanggil dia. Apakah kucing tersebut akan bereaksi ketka saya ajak bicara. Dan setelah itu

    saya mengatakan kau kenapa pus? Sini kau lapar atau capek? Kalau capek kemarilah,

    bolehkah aku mengusap badanmu entah dia paham atau tidak yang jelas, yang saya lihat, dia

    seolah lebih nyaman ketika aku berkata-kata. Ia seolah menjawab petanyaanku dengan

    dengan bahasanya sendiri. Dia bereaksi namun tetap diam di tempat sesudah itu dia sedikit

    demi sedikit mulai menghampiri saya. Ternyata kucing itu menghampiri kakiku dan ia

    mendekat, seolah tidak mau ditinggalkan.

    Dari kejadian ini, saya belajar bahwa hewan pun butuh kasih sayang. Ia mungkin juga

    mengerti apa yang dikatakan oleh manusia. Namun ia punya cara sendiri. Apalagi sekarang

    ini banyak hewa-hewan yang dilatih oleh manusia. Tentu itu menjadi bukti bahwa sebenarnya

    hewan itu tahu apa dimaksudkan oleh manusia. Ia tahu mana manusia yang lembut dan keras.