139203754-107400630-standar-gudang

7
STANDAR GUDANG Jenis dan Bentuk Gudang Secara fisik dan fungsi Gudang dibedakan menjadi : a. Gudang tertutup, yaitu : 1) Gudang yang beratap dan berdinding samping, memakai pintu dan jendela serta adanya ventilasi. 2) Gudang beratap dan berdinding samping memakai pendingin ruangan (AC) 3) Gudang yang beratap tetapi tidak berdinding samping. b. Gudang terbuka ialah suatu lapangan terbuka yang gunanya untuk menyimpan material yang tidak terpengaruh oleh keadaan cuaca. Gudang terbuka terbagi dalam 2 jenis yaitu : 1) Gudang terbuka yang diolah Adalah suatu lapangan terbuka yang sudah diratakan, permukaannya diperkeras atau dilapisi alat/bahan lain yang siap untuk menerima beban/muatan yang diletakkan diatasnya, mempunyai konstruksi yang baik dalam arti mempunyai sistem pengeringan yang baik sehingga bila kehujanan segera cepat kering sehingga selalu bebas air. Fungsi pengerasan pada gudang tersebut memberikan perlindungan pada tempat penempatan material juga untuk memudahkan pelaksanaan kerja dengan alat maupun tenaga manusia. 2) Gudang terbuka yang tidak diolah Pembuatan gudang semacam ini tidak memerlukan tenaga dan biaya besar, pemakaian tanah tidak memerlukan pengolahan, artinya permukaan tanah tidak selalu dirapikan atau dibuat sistem pengeringan khusus, gudang ini harus mempunyai : a. Tempat untuk bongkar/muat b. Tempat untuk memeriksa material masuk/keluar c. Tempat untuk kegiatan administrasi Fasilitas dan Peralatan Gudang Untuk dapat mengoptimalkan fungsi dan peran dari sistem pergudangan, maka disamping fisik bangunan yang memadai, juga sangat diperlukan adanya dukungan fasilitas dan peralatan dengan

Upload: otto-jaya

Post on 25-Nov-2015

143 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • STANDAR GUDANG

    Jenis dan Bentuk Gudang

    Secara fisik dan fungsi Gudang dibedakan menjadi :

    a. Gudang tertutup, yaitu :

    1) Gudang yang beratap dan berdinding samping, memakai pintu dan jendela serta adanya

    ventilasi.

    2) Gudang beratap dan berdinding samping memakai pendingin ruangan (AC)

    3) Gudang yang beratap tetapi tidak berdinding samping.

    b. Gudang terbuka ialah suatu lapangan terbuka yang gunanya untuk menyimpan material yang

    tidak terpengaruh oleh keadaan cuaca. Gudang terbuka terbagi dalam 2 jenis yaitu :

    1) Gudang terbuka yang diolah

    Adalah suatu lapangan terbuka yang sudah diratakan, permukaannya diperkeras atau dilapisi

    alat/bahan lain yang siap untuk menerima beban/muatan yang diletakkan diatasnya,

    mempunyai konstruksi yang baik dalam arti mempunyai sistem pengeringan yang baik

    sehingga bila kehujanan segera cepat kering sehingga selalu bebas air. Fungsi pengerasan

    pada gudang tersebut memberikan perlindungan pada tempat penempatan material juga

    untuk memudahkan pelaksanaan kerja dengan alat maupun tenaga manusia.

    2) Gudang terbuka yang tidak diolah

    Pembuatan gudang semacam ini tidak memerlukan tenaga dan biaya besar, pemakaian tanah

    tidak memerlukan pengolahan, artinya permukaan tanah tidak selalu dirapikan atau dibuat

    sistem pengeringan khusus, gudang ini harus mempunyai :

    a. Tempat untuk bongkar/muat

    b. Tempat untuk memeriksa material masuk/keluar

    c. Tempat untuk kegiatan administrasi

    Fasilitas dan Peralatan Gudang

    Untuk dapat mengoptimalkan fungsi dan peran dari sistem pergudangan, maka disamping fisik

    bangunan yang memadai, juga sangat diperlukan adanya dukungan fasilitas dan peralatan dengan

  • kualitas dan jumlah yang memadai, baik untuk fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan, fungsi

    perawatan, fungsi pengamanan dan keamanan serta fungsi pengeluaran. Adapun fasilitas dan

    peralatan gudang yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

    a. Fasilitas dan Prasarana Pendukung

    Kebutuhan dasar sehari-hari dari pelaksana (pegawai) harus tersedia dengan baik dan standar.

    Untuk itu dalam merencanakan tata ruang gudang harus dipikirkan kebutuhan pegawai antara

    lain kamar mandi, toilet, peralatan P3K dan lainnya, dimana lokasinya tidak terlalu jauh dari

    gudang sehingga tidak memakan waktu dan tenaga.

    b. Ruang Penerimaan Barang (Import Area)

    Yaitu suatu ruang yang berada dalam area gudang dan terpisah dengan tempat penyimpanan

    barang atau yang lazim disebut dengan Area Karantina Material. Area ini berfungsi

    sebagai tempat penerimaan awal atau kedatangan barang secara fisik barang, sebelum

    dilakukan proses pemeriksaan sampai dengan dikeluarkannya Berita Acara Penerimaan

    dan dilakukan transaksi penerimaan secara sistem akuntansi maupun Sistem Informasi

    Terpadu , dalam kondisi ini material tersebut biasanya di sebut Material dalam Karantina.

    Apabila memungkinkan area ini sekaligus bisa difungsikan sebagai tempat untuk

    pemeriksaan barang oleh tim pemeriksa, khususnya untuk barang-barang yang tidak

    memerlukan pengetesan secara sistem.

    Untuk memudahkan identifikasi dan efektifitas proses, area ini dibagi menjadi beberapa

    area ( yang dilengkapi dengan identitas area dan daftar barang disetiap area) yaitu :

    1) Area untuk barang yang baru datang menunggu proses pemeriksaan

    2) Area untuk barang yang sudah dilakukan pemeriksaan, yang terdiri dari :

    a) Barang di Terima, siap untuk ditransaksikan dan atau ditaruh di Gudang sebagai

    barang Persediaan.

    b) Barang di Tolak, untuk dikembalikan ke pemasok.

    c. Ruangan Pengeluaran Barang (Export Area)

    Yaitu suatu ruangan atau area yang terpisah dengan area penyimpanan barang dan berfungsi

    untuk transaksi penyerahan barang dari pengguna atau peminta dengan petugas gudang atau

    sebagai tempat transit sementara barang-barang yang sudah ditransaksikan pengeluaran

    baik di sistem akuntansi atau Sistem Informasi Terpadu (SIT) dan sudah dikeluarkan dari

    rak penyimpanan (Bin Lock) tetapi masih menunggu pengambilan oleh pengguna atau

  • peminta barang. Dengan demikian selain petugas gudang tidak diperbolehkan masuk di

    area penyimpanan barang.

    d. Sarana Sistem Informasi Terpadu (SIT)

    Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis sistem pergudangan adalah dengan

    menggunakan sistem informasi terpadu yang baik, handal dan online serta mencakup semua

    aspek transaksi yang ada, sehingga proses monitoring, pengendalian dan pelaporan bisa

    berjalan secara cepat dan akurat serta menyeluruh. Namun, apabila ada proses bisnis yang

    belum bias diakomodasi oleh SIT, maka proses bisnis tersebut tetap dilaksanakan secara

    manual.

    e. Rak

    Salah satu cara yang efisien dan efektif dalam proses penyimpanan barang di gudang adalah

    dengan menggunakan sarana Rak. Umumnya bentuk rak berkotak-kotak dengan ukuran

    yang bervariasi tergantung pada arealnya, contohnya rak yang mempunyai dimensi p x l x t =

    0,30/0,50 x 0,90 x 2 meter, untuk menghemat ruangan rak dapat berukuran lebih kecil

    disusun rangkap 2, saling bertolak belakang ketinggian bisa kurang dari 2 meter dengan

    demikian sedapat mungkin kita harus menghindari pengambilan barang dengan

    menggunakan tangga.

    Penyusunan rak secara memanjang sedapat mungkin dihindari, celah-celah harus

    disediakan pada jarak paling jauh 6 meter tergantung dari kontruksi dan ukuran gudang.

    Papan pada bagian atas dan bawah rak hendaknya dibuat rata/lapang agar dapat dimasuki

    barang dengan mudah.

    f. Bantalan/Ganjal

    Untuk pengamanan material dalam penyimpanan dari pengaruh lingkungan, untuk

    menambah penguatan dalam penumpukan dan untuk memudahkan penanganan

    pengangkatan dan pengangkutan, maka harus dipergunakan bantalan (ganjal) sesuai

    dengan kebutuhan, yang berfungsi sebagai pengisi antara (spacers). Adapun jenis bantalan

    (ganjal) yang harus dipergunakan adalah :

    1) Bantalan Lantai

    Yaitu bantalan yang berupa lembaran triplek atau papan dengan tujuan untuk

    memberikan pengamanan terhadap material yang mudah rusak karena kelembaban

    lantai, contohnya adalah bahan kertas, tekstil dll.

  • 2) Bantalan Panjang (balok panjang)

    Bantalan dapat juga digunakan sebagai bantalan (ganjal) lantai, dengan tujuan untuk

    memperoleh kekuatan/kemampuan tumpukan, terutama untuk barang -barang dengan

    bentuk tak menentu atau barang yang mudah hancur.

    3) Bantalan Pendek (balok pendek)

    Digunakan sebagai pengisi peti -peti sehingga memungkinkan bagi forklift untuk lebih

    mudah mengangkatnya.

    g. Pengikat

    Terbuat dari serpih kertas, kain goni, tali rafia atau jenis lainnya, digunakan untuk

    mengikat kelompok material menjadi satu.

    h. Pallet

    Adalah suatu alas dari papan yang disatukan dengan kayu balok guna penumpukan

    material seperti semen, minyak dalam drum, barang dalam peti atau kotak sehingga mudah

    diangkat oleh forklift. Adapun tujuan dari penggunaan pallet adalah untuk memudahkan

    pengangkutan, penghematan biaya, waktu dan tenaga. Ukuran pallet harus disesuaikan

    dengan kontruksi, maksud dan tujuan penggunaannya.

    i. Alat bantu teknik gudang

    Untuk memudahkan dalam penanganan (handling) baik dalam proses penerimaan,

    penyimpanan, pemindahan dan pengeluaran barang di gudang, maka dalam sistem

    pergudangan harus disediakan alat bantu teknik. Adapun alat bantu teknik gudang harus

    dipenuhi dalam sistem pergudangan adalah :

    1) Alat bantu teknik bergerak

    Traktor, forklift, kereta dorong roda empat dan roda dua, kereta dengan tenaga, kereta

    dengan alat untuk menaikkan, derek, roda pemisah dll.

    2) Alat bantu teknik statis

    Timbangan duduk, alat ukur panjang (meteran), literan, mikrometer, jangka sorong,

    pompa tangan, gergaji besi, gunting, tang kombinasi, palu, linggis, catut, majun,

    alat penyedot debu/vacuum cleaner dengan hose yang cukup, dll.

  • Pengamanan, Keselamatan dan Kenyamanan

    Dengan mengelola nilai asset yang tidak kecil bahkan rata-rata bernilai milyaran rupiah,

    maka Keamanan dan Keselamatan dalam sistem pergudangan adalah merupakan hal yang

    sangat mutlak harus dilaksanakan, baik terhadap manusia selaku pelaksana dan

    penanggung jawab pergudangan, maupun terhadap barang yang disimpan dalam gudang.

    Petunjuk dan pengamanan serta ketentuan-ketentuan mengenai pengamanan, keamanan

    dan keselamatan baik terhadap manusia maupun material harus mudah dimengerti dan

    mudah dilaksanakan serta harus dilaksanakan dengan disiplin dan konsekuen. Pengamanan

    pada suatu komplek pergudangan meliputi :

    a. Pengamanan Intern

    Yaitu sistem keamanan terhadap kemungkinan gangguan intern. Gudang harus selalu

    dikunci selama tidak ada orang yang bekerja dan kegiatan diluar jam kerja harus

    dibatasi pada orang-orang tertentu. Kepala gudang harus ikut mengawasi secara

    langsung dan bertanggung jawab.

    Memasang cctv pada tiap sudut ruangan untuk meningkatkan dan mempermudah

    pengamanan. Pastikan agar tiap bagian gudang dapat terrekam oleh cctv.

    b. Pengamanan Ekstern

    Yaitu sistem keamanan terhadap kemungkinan gangguan ekstern, diantaranya berupa

    pagar, keberadaan pintu keluar masuk harus dibatasi seminimal mungkin, angkutan

    keluar masuk harus diperiksa dan hanya boleh membawa material yang dilengkapi

    dengan dokumen yang sah, harus diadakan penjagaan yang biasanya menjadi satu dalam

    sistem penjagaan komplek perusahaan.

    c. Pengamanan bahaya kebakaran dan kecelakaan

    Bahaya kebakaran dan bahaya kecelakaan sangat rentan terjadi di area pergudangan,

    baik itu yang disebabkan oleh faktor manusia, lingkungan, peralatan bahkan dari

    material yang disimpan itu sendiri. Untuk itu sistem Keselamatan Ketenagalistrikan

    (K2) harus menjadi bagian yang penting dalam sistem pergudangan.

    Hal-hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan keamanan dan keselamatan

    adalah sebagai berikut :

  • 1) Mobil pemadam kebakaran harus mudah untuk masuk dan keluar, sehingga jalan

    dan pintu dibuat selebar mungkin minimal 3,60 meter.

    2) Alat pemadam kebakaran harus ditempatkan pada tempat yang tepat dalam gudang

    dan diadakan pengecekan secara berkala.

    3) Petunjuk cara memadamkan harus ada dan jelas, serta seringkas mungkin, tempat

    yang mempunyai potensi bahaya kebakaran harus diberi tanda yang jelas.

    4) Tempat sampah harus disediakan dan dibersihkan secara berkala.

    5) Material yang mudah meledak, mudah terbakar harus ditempatkan tersendiri atau

    terpisah dari gudang lainnya.

    6) Material yang mengandung racun atau bahan kimia yang berbahaya harus ada

    perlakuan dan penanganan secara khusus.

    7) Penggunaan peralatan dan sarana kerja harus sesuai dengan prosedur dan petunjuk

    (SOP/Standing Operation Procedure) yang ada.

    8) Tersedia alat-alat pelindung yang standar meliputi sarung tangan, sepatu/safety

    shoes, masker tutup hidung/mulut, safety helmet, kaca mata, penutup telinga, dll.

    9) Tata ruang dan penempatan rak harus memperhatikan sistem K2.

    10) Tersedia alat komunikasi (telepon, radio komunikasi dll).

    11) Sistem penerangan dan sirkulasi udara harus cukup, penerangan sangat bermanfaat

    untuk memperlancar jalannya tugas, juga untuk fungsi keamanan, sedang

    kelembaban udara akan sangat berpengaruh terhadap material yang disimpan,

    sirkulasi udara perlu juga diperhatikan agar suhu ruang gudang selalu dapat

    dipertahankan.

    12) Harus diusahakan agar dalam gudang tidak ada tiang-tiang, supaya tidak

    mengganggu penempatan rak dan material, bergeraknya manusia/alat-alat dan

    kegiatan lainnya.

    13) Daya pikul lantai

    14) Rencana penggunaan gudang sangat menentukan daya pikul lantai, jangan sampai

    lantainya rusak karena beban berat material yang disimpan sehingga mengganggu

    penyelenggaraan gudang itu sendiri, umumnya batas kekuatan lantai berkisar antara

    0,5 sampai 1 ton per meter persegi.

    15) Ukuran bangunan atau lapangan

  • 16) Dimensinya tergantung dari rencana peruntukan bangunan tersebut untuk

    menyimpan berapa banyak material yang akan disimpan, agar tidak terjadi

    pemborosan.

    Access Road Antara Gudang Dan Site Proyek

    Lokasi :

    Access road antara gudang dan site proyek berada di atas tanah yang baik. Sebisa

    mungkin Hindari menempatkan akses jalan di lahan basah, dataran banjir, sungai,

    sungai, atau saluran air.

    Jenis Perkerasan Access Road:

    Jenis perkerasan menggunakan flexible pavement (aspal). Untuk area di sekitar gudang

    menggunakan rigid pavement (beton bertulang) karena dipersiapkan untuk truk

    mengerem, dan bongkar muat barang.

    Lebar Access road:

    Lebar access road harus memungkinkan 2 truk pengangkut berpapasan. Di beberapa

    titik diberi bahu jalan untuk memungkinkan truk pengangkut barang dapat berputar

    arah.