134579876 siklus otto doc

5

Click here to load reader

Upload: zecky-vikri

Post on 05-Sep-2015

50 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

siklus oto

TRANSCRIPT

  • FINONDANG JANUARIZKA L

    125060700111051

    SIKLUS OTTOSiklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan

    manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari

    sebuah siklus Otto. Niklaus August Otto (1832-1891) adalah seorang penemu berkebangsaan Jerman

    yang pada tahun 1876 menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran.

    Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api. Pada

    mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar

    dengan menggunakan percikan bunga api dari busi. Piston bergerak dalam empat langkah (disebut juga

    mesin dua siklus) dalam silinder, sedangkan poros engkol berputar dua kali untuk setiap siklus

    termodinamika. Mesin seperti ini disebut mesin pembakaran internal empat langkah.

    1. Campuran udara dan uap bensin dalam silinder ditekan secara adiabatik ketika piston bergerak ke

    atas (langkah kompresi / compression stroke).

    2. Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan campuran meningkat. Pada saat yang sama,

    busi memercikkan bunga api sehingga campuran udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar,

    suhu dan tekanan gas semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut

    memuai terhadap piston dan mendorong piston ke bawah (power stroke).

    3. Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan dialirkan menuju pipa

    pembuangan (langkah pembuangan / exhaust stroke).

  • 4. Katup masukan terbuka lagi, campuran udara dan uap bensin mengalir dari karburator menuju

    silinder pada saat piston bergerak ke bawah (langkah masukan / intake stroke). Selanjutnya ke-

    empat langkah diulang kembali.

    Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 proses thermodinamika yang terdiri dari 2 buah

    proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat diagram tekanan (p) vs temperatur (V) berikut:

    Keterangan:

    -Langkah 0-1 adalah langkah isap. Campuran udara dan uap bensin masuk ke dalam silinder.

    -Langkah 1-2 adalah langkah pemampatan. campuran udara dan uap bensin ditekan secara adiabatik

    -Garis 2-3 adalah pembakaran secara cepat yang menghasilkan pemanasan gas pada volume konstan.

    Campuran udara dan uap bensin dipanaskan pada volume konstan campuran dibakar

    -Langkah 3-4 adalah langkah ekspansi gas panas. Gas yang terbakar mengalami pemuaian adiabatik

    -Sedang segmen 4-1 turunnya tekanan secara tiba-tiba karena dibukanya katup buang. Pendinginan

    pada volume konstan gas yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan campuran udara + uap

    bensin yang baru, masuk ke silinder

    -Setelah itu gas dibuang pada langkah 1-0

  • Maksud siklus seperti pada gambar di atas beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:

    1. Langkah isap (0-1) dan langkah buang (1-0) dianggap sebagai proses tekanan tetap.

    2. Langkah pemampatan (1-2) dianggap berlangsung secara adiabatik, karena proses tersebut

    berlangsung sangat cepat sehingga dianggap tidak ada panas yang sempat keluar sistem.

    3. Proses pembakaran (garis 2-3) dianggap sebagai pemasukan (pengisian) kalor pada volume konstan.

    4. Langkah kerja (3-4) dianggap juga berlangsung adiabatik. Penjelasan sama dengan nomor 2.

    5. Proses penurunan tekanan karena pembukaan katup buang (garis 4-1) dianggap sebagai pengeluaran

    (pembuangan) kalor pada volume tetap.

    6. Fluida kerja dianggap gas ideal sehingga memenuhi hukum-hukum gas ideal.

    Perlu diketahui bahwa tujuan dari adanya langkah kompresi alias penekanan adiabatik adalah

    menaikkan suhu dan tekanan campuran udara dan uap bensin. Proses pembakaran pada tekanan yang

    tinggi akan menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang sangat besar. Akibatnya gaya dorong

    (F = PA) yang dihasilkan selama proses pemuaian menjadi sangat besar. Mesin motor atau mobil

    menjadi lebih bertenaga. Walaupun tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa terbakar ketika

    si busi memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar tidak terlalu tinggi sehingga

    gaya dorong yang dihasilkan juga kecil. Akibatnya mesin menjadi kurang bertenaga.

    Proses pemuaian dan penekanan secara adiabatik pada siklus otto bisa digambarkan melalui

    diagram di bawah. (Diagram ini menunjukkan model ideal dari proses termodinamika yang terjadi pada

    mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin).

    MESIN 2 TAKPada prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto hanya dalam dua langkah

    piston atau satu putaran poros engkol. Penemuan motor bakar 2 tak sukses oleh Sir Dougald Clerk

    tahun 1876. Ada 2 langkah saat mesin 2 tak beroperasi.

    Langkah pertama:

    - Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah).

    - Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang berada di bawah

    piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin

    meningkat.

    - Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan

    gas.

  • - Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang

    pembuangan.

    - Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang bilas akan terpompa

    masuk dalam ruang bakar sekaligus mendiring gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang

    pembuangan.

    - Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas

    masuk ke dalam ruang bakar.

    Langkah kedua:

    - Piston bergerak dari TMB ke TMA.

    - Pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil pencampuran udara,

    bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator

    sistem injeksi.

    - Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang

    terjebak dalam ruang bakar.

    - Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.

    - Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas dalam ruang bakar.

    Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang

    bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses

    pembakaran sendiri memerlukan waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.

    MESIN 4 TAKMesin 4 tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat

    langkah piston (hisap, tekan, bakar, buang).

    Langkah pertama:

    - Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup,

    mengakibatkan gas atau udara terhisap masuk ke dalam ruang bakar.

    Langkah kedua:

    - Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara

    atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA,

    waktu penyalaan bunga api terjadi, pada mesin bensin berupa nyala busi.

  • Langkah ketiga:

    - Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar,

    mengakiBatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses langkah

    pembakaran.

    Langkah keempat:

    - Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka,

    mengakibatkan gas hasil pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan. Atau yang

    disebut proses buang.

    Sumber:

    http://tutorialteknik.blogspot.com/2011/05/siklus-otto-ideal.html

    http://blog.ub.ac.id/mochamat/2012/12/15/siklus-otto/

    http://kholilibaihaki.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-cara-kerja-mesin-4-tak-2.html

    http://ariefuno-kaizen.blogspot.com/2012/10/cara-kerja-mesin-bensin-dan-mesin-diesel.html