134176669 resume kelas mineral native element klorida dan fosfat
DESCRIPTION
mineralogiTRANSCRIPT
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Resume Kelas Mineral Halida, Fosfat, dan Native Element
1. Kelas Mineral Halida
Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen. Halogen adalah kelompok
khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negatif ketika tergabung dalam satu
ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine dan
Bromine. Halida cenderung memiliki struktur yang rapid an simetri yang baik. Hanya ada
beberapa mineral halida secara umum. Mineral halida memiliki cirri khas lembut, terkadang
transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan yang baik, dan sering memiliki
warna-warna cerah. Beberapa contoh mineral halide :
Halite (Sodium Chloride)
Fluorite (Calcium Fluoride)
Nama : Luthfian Azmi IbadiNIM : 111.110.104Plug : Plug D Page 1
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
2. Kelas Mineral Fosfat
Mineral diartikan sebagai padatan homogen yang bersifat anorganik terdapat dan terbentuk
secara alami dan memiliki sifat fisik dan kimiawi tertentu. Mineral fosfat merupakan salah satu
kelas dari mineral. Mineral fosfat diartikan sebagai semua mineral yang mempunyai bentuk
senyawa kimia tetrahedral unit (AO4) kelompok dengan (-3) muatan negatif. A dapat berupa
fosfor, arsenik, antimony, vanadium.
A. Sub Kelas Mineral Fosfat
Mineral Lithiophilite
Lithiophilite adalah mineral yang mengandung elemen lithium. Secara umum memiliki senyawa
lithium mangan (II) fosfat dengan rumus: Li Mn P O 4. Lithiophylite memiliki warna kemerahan
dan coklat kekuningan. Mengkristal dalam sistem ortorombik dan sering berbentuk prisma
ramping. Lithiophilite termasuk sub kelas mineral fosfat karena mineral ini mengandung
senyawa fosfat.
Monasit
Monasit adalah coklat kemerahan- mineral fosfat yang berwarna coklat kemerahan mengandung
sedikit logam dan merupakan sumber penting dari thorium, lantanum, dan cerium. Hal ini terjadi
biasanya dalam keadaan terisolasi kristal kecil. Dan berdasarkan empat sumber diatas maka
monasit pun terdiri dari empat jenis monasit yang berbeda sebagai berikut:
• monazite- Ce (Ce, La, Pr, Nd, Th, Y)PO 4 monasit- Ce (Ce, La, Pr, Nd, Th, Y) PO 4
• monazite- La (La, Ce, Nd, Pr)PO 4 monasit- La (La, Ce, Nd, Pr) PO 4
• monazite- Nd (Nd, La, Ce, Pr)PO 4 monasit- Nd (Nd, La, Ce, Pr) PO 4
• monazite- Pr (Pr, Nd, Ce, La)PO 4 monasit- Pr (Pr, Nd, Ce, La) PO 4
Unsur-unsur dalam tanda kurung menunjukan unsur tersebut keberadaannya dalam mineral
relatif kecil. Silica , SiO 2, akan hadir dalam jumlah yang sedikit di mineral monasit. Monasit
yang mengandung bijih torium, lantanum, dan cerium. ini sering ditemukan di India. Karena
Nama : Luthfian Azmi IbadiNIM : 111.110.104Plug : Plug D Page 2
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
keberadaan torium dalam monasit, sehingga monasit ini merupakan radioaktif. Jika sampel
disimpan, maka harus ditempatkan jauh dari mineral yang dapat rusak oleh radiasi. Karena sifat
radioaktif nya, monasit dalam batuan adalah alat yang berguna untuk peristiwa geologis, seperti
pemanasan atau deformasi batu.
Hydroxylapatite
Hydroxylapatite, juga disebut hidroksiapatit (HA), adalah alami mineral berupa kalsium apatit
dengan rumus Ca 5 (PO 4) 3 (OH), tetapi biasanya ditulis Ca 10 (PO 4) 6 (OH) 2 untuk
menunjukkan bahwa kristal terdiri dari dua entitas. Hydroxylapatite adalah hidroksil anggota
kelompok apatit kompleks. Ion OH -dapat digantikan oleh fluorida , klorida atau karbonat ,
memproduksi fluorapatite atau chlorapatite . Mineral ini mengkristal dalam sistem kristal
heksagonal. Dan memiliki berat jenis dari 3,08. Mineral ini bewarna kuning, dan hijau cokelat.
Apatit
Apatite adalah sekelompok mineral fosfat yang terdiri dari hidroksiapatit, fluorapatite,
chlorapatite dan bromapatite, nama untuk konsentrasi tinggi OH -, F -, Cl - atau Br - ion, masing-
masing, dalam kristal. Rumus dari campuran dari empat paling umum ditulis sebagai Ca10 (PO
4)6 (OH, F, Cl, Br) 2, dan rumus kristal sel unit individu mineral ditulis sebagai 10 Ca (PO 4 ) 6
(OH) 2, Ca 10 (PO 4) 6 (F) 2, Ca 10 (PO 4) Cl) 2 (6 dan Ca 10 (PO 4) 6 (Br) 2.
Apatite adalah salah satu dari beberapa mineral yang diproduksi dan digunakan oleh sistem
mikro-lingkungan biologis. Apatite adalah mineral dengan kekerasan 5,0. Hidroksiapatit, juga
dikenal sebagai hydroxylapatite, merupakan komponen utama email gigi dan mineral tulang
Sebuah bentuk yang relatif langka dari apatit di mana sebagian besar kelompok OH tidak hadir
dan banyak mengandung karbonat dan fosfat substitusi asam adalah komponen besar tulang
material.
Fluorapatite (atau fluoroapatite) lebih tahan terhadap serangan asam daripada hidroksiapatit.
Untuk alasan ini, pasta gigi biasanya berisi sumber fluoride anion (misalnya natrium fluorida,
monofluorophosphate natrium ). Demikian pula, air fluoride memungkinkan pertukaran di gigi
Nama : Luthfian Azmi IbadiNIM : 111.110.104Plug : Plug D Page 3
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
ion fluoride untuk kelompok hidroksil di apatit. Terlalu banyak fluoride hasil fluorosis gigi dan /
atau fluorosis tulang.
Fluorapatite
Fluorapatite adalah sebuah mineral dengan rumus Ca 5 (PO 4) 3 M (halophosphate kalsium)
dengan kristalin keras padat. Mineral ini memiliki berbagai warna (hijau, cokelat, biru, ungu,
atau tak berwarna) mineral murni tidak berwarna fluorapatite merupakan unsur penting dari
enamel gigi. Fluorapatite mengkristal dalam sistem kristal heksagonal dan sering digabungkan
sebagai larutan padat dengan hydroxylapatite (Ca 5 (PO 4) 3 OH) dalam matriks biologis.
Fluorapatite adalah mineral fosfat yang paling umum. Hal ini terjadi secara luas sebagai mineral
aksesor di batuan beku dan kaya kalsium untuk batuan metamorf dan mineral ini terdapat juga
sebagai detrital atau diagenic mineral dalam batuan sedimen dan merupakan komponen penting
dari fosfotit deposito bijih. Hal ini terjadi sebagai residu mineral dalam tanah laterit.
Beberapa contoh mineral fosfat :
Fluorapatite
Pyromorphite
Nama : Luthfian Azmi IbadiNIM : 111.110.104Plug : Plug D Page 4
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Apatit
3. Kelas Native Element
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki
satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain
unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable
yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat
memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native
element ini terdiri dari dua bagian umum.
¨ Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas, perak, dan tembaga.
¨ Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya antimony, bismuth, graphite dan
sulfur.
Sistem kristal pada native element dapat dibahgi menjadi tiga berdasarkan sifat mineral itu
sendiri. Bila logam, seperti emas, perak dan tembaga, maka sistem kristalnya adalah isometrik.
Jika bersifat semilogam, seperti arsenic dan bismuth, maka sistem kristalnya adalah hexagonal.
Dan jika unsur mineral tersebut non-logam, sistem kristalnya dapat berbeda-beda, seperti sulfur
sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem kristalnya isometric, dan graphite sistem kristalnya
adalah hexagonal. Pada umumnya, berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi, kisarannya sekitar
6. Dalam grup native element ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum, phosphides,
silicides, nitrides dan carbides.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNIM : 111.110.104Plug : Plug D Page 5
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Beberapa contoh mineral native element :
Diamond
Native Gold
Sulfur
Nama : Luthfian Azmi IbadiNIM : 111.110.104Plug : Plug D Page 6