1306367826 nadya saffira

10
Nadya Saffira 1306367826 ENVIRONMENTAL MONITORING Environmental impact assessment (EIA) atau dikenal dengan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) adalah prosedur yang dilakukan untuk menganalisa dampak yang positif maupun negatif dari suatu perencanaan, regulasi, program, proyek yang akan dibangun/dibuat. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) mempunyai tanggung jawab dalam mengatur regulasi mengenai AMDAL. Dokumen AMDAL terdiri dari dokumen Kerangka Acuan(EIA study), EIS (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (Environmental Management Plan) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (Environmental Monitoring Plan). Dokumen ANDAL berisi hasil analisis dampak terhadap kegiatan pembangunan. Setelah melakukan evaluasi dan apabila diketahui terdapat dampak negatif penting maka perlu disusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Apabila telah dilakukan studi AMDAL maka perlu dilakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Comprehensive/targeted post-EIS environmental monitoring program harus dilakukan pada proyek, rencana atau program agar dapat menghasilkan sistem alternatif yang ramah bagi lingkungan dalam melaksanakan tahapan project life cycle (siklus kehidupan proyek). “Comprehensive environmental monitoring” mengacu pada

Upload: muhammad-ayik-abdillah

Post on 03-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Resume Chapter 18 EIA Chanter

TRANSCRIPT

Page 1: 1306367826 Nadya Saffira

Nadya Saffira

1306367826

ENVIRONMENTAL MONITORING

Environmental impact assessment (EIA) atau dikenal dengan AMDAL (Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan) adalah prosedur yang dilakukan untuk menganalisa dampak yang

positif maupun negatif dari suatu perencanaan, regulasi, program, proyek yang akan

dibangun/dibuat.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) mempunyai tanggung jawab dalam

mengatur regulasi mengenai AMDAL. Dokumen AMDAL terdiri dari dokumen Kerangka

Acuan(EIA study), EIS (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, ANDAL), Rencana

Pengelolaan Lingkungan (Environmental Management Plan) dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (Environmental Monitoring Plan). Dokumen ANDAL berisi hasil analisis

dampak terhadap kegiatan pembangunan. Setelah melakukan evaluasi dan apabila diketahui

terdapat dampak negatif penting maka perlu disusun Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Apabila telah dilakukan studi AMDAL

maka perlu dilakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL).

Comprehensive/targeted post-EIS environmental monitoring program harus dilakukan pada

proyek, rencana atau program agar dapat menghasilkan sistem alternatif yang ramah bagi

lingkungan dalam melaksanakan tahapan project life cycle (siklus kehidupan proyek).

“Comprehensive environmental monitoring” mengacu pada pengumpulan data kimiawi, fisik,

geologis, biologis, sosial, data kesehatan yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan

lingkungan. Targeted monitoring program adalah elemen yang berkaitan dengan lingkungan

seperti media pada lingkungan(udara, tanah, air, permukaan, kebisingan), hayati (tumbuhan,

hewan dan habitat, visual, dampak sosial, dan kesehatan masyarakat.

Post-project analysis (PPA) adalah studi dampak lingkungan pada fase implementasi (pra-

konstruksi, konstrusi, operasi dan pasca operasi) dari kegiatan yang telah diputuskan (ECE,

1990). Monitoring

Background Information

Page 2: 1306367826 Nadya Saffira

Council on Environmental Quality (CEQ,1987) membuat regulasi tentang prinsp dalam

monitoring lingkungan post-EIA. Monitoring lingkungan adalah proses pengamatan,

pencatatan, pengukuran, pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur

strandard tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingukan dengan menggunakan

satu aatu beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana,

terjadwal, terkendali dalam satu silklus waktu tertentu. Monitoring berguna untuk

menentukan keefektifan dari setiap jenis tindakan mitigasi.

Dua jenis monitoting berdasarkan US Departement of the Army:

1. Enforcement monitoring berfungsi untuk memastikan bahwa mitigasi yang

direncanakan berjalan sesuai dengan dokumen lingkungan (document

environmental) termasuk ketentuan persyaratan mitigasi dan pinalti didalam

kontrak. Monitoring ini termasuk memastikan bahwa ketentuan-ketentuan dan

peraturan diberlakukan

2. Effectiveness monitoring berfungsi untuk mengukur tingkat kesuksesan dari usaha

mitigasi dan/atau efeknya terhadap lingkungan berdasarkan tingkat kualitatif

secara ilmiah. Pengukuran kualitatif ini dapat memberikan informasi untuk

menentukan apakah metode yang digunakan sudah efektif.

Tiga jenis monitoring lingkungan menurut Sander dan Davies (1988) antara lain adalah

1. Baseline monitoring mengacu pada pengukuran variabel/parameter lingkungan

agar representatif pada periode preproject untuk menggambarkan kondisi

eksisting, variasi range, dan proses perubahan. (Pre-EIS monitoring)

2. Effects/impact monitoring melibatkan pengukuran variabel/parameter lingkungan

pada saat konstruksi dan operasi untuk menentukan perubahan/dampak yang

terjadi akibat proyek tersebut (Post-EIS monitoring)

3. Compliance monitoring adalah bentuk monitoring dengan mengawasi metode

pengambilan sampel secara periodik atau terus-menerus dari pembuangan limbah,

kebisingan atau emisi agar sesuai dengan baku mutu/standard. Pengambilan

sample dan uji laboratorium diperlukan guna mendapatkan hasil yang objektif

sebagai acuan dasar pengambilan keputusan. (Post-EIS monitoring)

Dengan dibuatnya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu

National Environmental Policy Act (NEPA) pada tahun 1969. NEPA mulai berlaku pada

tanggal 1 Januari 1970. Dalam NEPA pasal 102 (2) (C) menyatakan, “Semua usulan

legilasi dan aktivitas pemerintah federal yang besar yang akan diperkirakan akan

mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan

Page 3: 1306367826 Nadya Saffira

Environmental Impact Assessment (Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan

tersebut”.

Purposes of Environmental Monitoring

Kegunaan dilakukan post-EIS monitoring

1. Monitoring Lingkungan memberikan informasi dampak lingkungan dari usulan

aktivitas federal. Berdasarkan informasi ini dapat digunakan dalam menyusun

prediksi dampak dengan kegitan yang serupa

2. Dapat memberikan peringatan mengenai dampak yang mungkin terjadi atau

perubahan mendadak dari impact trends

3. Dapat meberikan peringatan dini apabila suatu indikator lingkungan mendekati

keadaan kritis

4. Memberikan informasi untuk dapat mengontrol waktu, lokasi, dan tingkat dampak

dari suatu proyek. Dari informasi tersebut dapat disusun rencana mitigasi,

implementasi regulasi untuk diterapkan

5. Mengevalusi keefektivan dari mitigasi yang telah diimplementasikan

6. Membuktikan dampak yang diprediksi dan teknik dalam menyusun dampak potensial

Monitoring lingkungan dapat membantu untuk membedakan antara perubahan alami atau

perubahan yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh kegiatan proyek

yang dilakukan.

Biologis dan ekologis monitoring dapat bermanfaat untuk

1. Sebagai dasar untuk mengawasi lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan

2. Managemen dan dan konservasi ekosistem dan poluasi

3. Membantu dalam tata guna lahan yang lebih baik dan dikombinasikan dengan

konservasi dengan fungsi lainnya

4. Menggunakan parameter biologis untuk mengukur kualitas lingkungan

5. Memberikan informasi lebih lanjut mengenai dinamika ekosistem

6. Memberikan informasi mengenai dampak potensial kesehatan terhadap manusia

Studi kasus monitoring lingkungan

Studi Kasus Program Monitoing Tujuan Monitoring

Program pengontrolan

semut api

Kontrol

pestisida

Efektivitas pestisida

Residu pesisida

terhadap komponen

lingkungan

Memberikan informasi

mengenai keefektifan

dan dampak lingkungan

yang ditimbulkan

Page 4: 1306367826 Nadya Saffira

Pengolahan air limbah

di dekat Crystal Lake

Fasilitas

pengolahan air

limbah

Pembuangan septic

tank

Aliran air tanah

Kualias danau dan

ekologi perairan

Informasi kebutukan

protek untuk menentukan

efektifitas dari proyek

untuk meningkatkan

kualitas air

Tambang Lignin

(Baseline delineation)Ekstraksi Linin

Kualitas alir

permukaan dan danau

Infromasi kondisi

eksisting kualitas ar dan

membangun dasar untuk

mengontrol dampak

potensial

Menambah landasan

pacu bandara

Modifikasi

bandara

Kebisingan dari

pesawat dan kondisi

eksisting level

kebisingan

Informasi mengenai

tingkat kebisingan dan

prediksi kebisingan

model

Fasilitas pengolahan

limbah nuklir

Pembungan

limbah

Kualitas tanah dan air

tanah

Kebutuhan proyek dan

memberikan dasar

perencanaan buangan

limbah

Tambang Lignin

(Baseline monitoring)Ekstraksi Lignin

Komposisi tanah,

produksi wheat,

parameter

hidrogeologi, kualitas

air tanah, aliran pada

baseline, kebisingan

Informasi Kondisi

lingkungan eksisting

dalam perencaan proyek

dan dampak potensial

yang mungkin terjadi

Sistem reservoir di

Sungai Tenessee

Pengoperasian

16 reservoir dan

bendungan di

sungai

Tennessee

Aliran sungai,

kualitas air,

keefektifan aerasi

dari pengaliran air

dari bendungan

Pengaruh operasional

dari reservoir terhadap

kualitas air untuk

meningkatkan kualitas

air dan habitat perairan

Monitoring lingkungan dapat dilakukan saat sebelum, sesudah, dan saat studi dampak

lingkungan dan persiapan dari penyusunan EISs

Biaya dari monitoring dari studi dari kasus tertentu bergantung dari banyak faktor yang

mempengaruhi, diantaranya adalah ketersediaan data, jumlah dan tipe parameter yang

diawasi dan lamanya program pengawasan yang dilakukan dan manegemen data serta

kebutuhkan untuk mengintrepetasikan data

Page 5: 1306367826 Nadya Saffira

Planning Consederation for Monitoring Program

Kesulitan dalam membuat perencanaan dan implementasi dari program

pengawasan/monitoring lingukngan antara lain adalah

1. Kesulitan dalam pengambilan data yang secara rutin harus diambil oleh badan

pemerintah atau swasta

2. Membutuhkan biaya yang mahal dalam melaksanakan maupun proses

perencanaannya, untuk itu perlu dilakukan usaha dalam menrancang program

pengawasan yang lebih efektif dan efisien

3. Sering terjadi overlapping managemen lingkungan dan tanggungjawab

pemerintah maupun pihak swastu, sehingga membutuhkan koordinasi dalam

perancaangan pengawasan lingkungan dari pihak-pihak yang terkait

Menurut (Marcus, 1979, Spellerberg) dua fase dalam pembuatan rancangan konsep

monitoring lingkungan antara lain (1) pengembangan sistem pengawasan (2)

implementasi dan operasi sistem pengawasan.

Dalam pengembangan sistem pengawasan hal yang harus dilakukan adalah

1. perlu ditentukan terlebih dahulu objek yang penting untuk dilakukan pengawasan.

2. Setelah ditentukan objeknya, tentukan tempat monitoring akan dilakukan.

Pertanyaan yang berguna dalam pengembangan sistem pengawasan dalam

pengentuan lokasi (1) Apakah lobasi cocok dan mungkin dilakukan untuk

pengawsan dari objek? (2) Apakah lokasi aman dalam jangka waktu

pengawasan? (3) Apakah lokasi tersebut merepresentasikan data yang valid?

3. Memastikan bahwa data yang terkumpul didokumentasikan dan dapat digunakan

untuk kebutuhan mendatang. Jika program monitoring lingkungan dilaksanakan

dalam periode yang panjang, data yang telah terkumpul masih dapat digunakan.

Untuk itu perlu dipikirkan metode yang tepat guna memastikan waktu retensi dari

data tersebut

4. Manjemen data yang telah dikumpulkan agar dapat dikoordinasikan program lain

yang terkait

5. Pemilihan variabel dan parameter yang tepat yang merepresentasikan kondisi

lingkungan dengan usaha terkecil (logistik, waktu, tenaga) sehingga efisien.

Contohnya adalah “diatom” yang dapat digunakan sebagai indikator akuatik

karena selain mudah didapatkan, diatom sensitif terhadap perubahan karakteristik

ekologi.

Page 6: 1306367826 Nadya Saffira

6. Sebelum merancang perencanaan monitoring lingkungan, perlu dilakukan

pengumpulan data-data penelitian sebelumnya

7. Analisis dan presentasi data, kepada siapa data ini akan digunakan dalam proses

implementasi

Guidelines and Policies

1. Baseline monitoring

Pengawasan ini harus direncanakan atau dimualai pada saat pelingkupan pada fase

EIA. Pengawasan ini dapat diintegrasikan dengan prediksi dampak guna

mendapatkan fokus dari dampak pada saat projek berlangsung

2. Formulation of impact prediction

Pernyataan prediksi ini harus dapat diverifikasi menjadi dampak hipotetik

sehingga penelitian dapat dilakukan lebih lanjut. Penyataan ini harus dipaparkan

sejelas-jelasnya berdasarkan:

a. Pentingnya lingkukan

b. Aktivitas yang terkena dampak

c. Sikap publik terhadap proyek

d. Dampak terhadap habitat, spesies langka

e. Frekuensi, durasi, dan besarnya dampak yang dihasilkan

f. Paparan/pendapat para ahli

3. Effects monitoring

Pengawasan ini harus dilakukan untuk membentuk hubungan sebab-akibat yang

dapat menjadi dasar dalam pengelolaan dampak melalui impelemtasi dan langkah

mitigasi.