nadya e. putri (pengantar pedidikan bab 4)
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IVALIRAN-ALIRAN POKOK
PENDIDIKAN
ALIRAN KONVENSIONAL
Aliran konvensional merupakan pandangan atau pendapat yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan perkembangan manusia dan kepribadiannya.
Macam Aliran Konvensional
Empirisme Manusia dilahirkan dalam keadaan bersih tanpa mempunyai pembawaan sama sekali dari lahirnya, tetapi perkembangan anak ditentukan oleh lingkungan yang akan menentukan arah hidupnya. Aliran ini disebut juga dengan “Tabularasa” yang berarti anak lahir seperti kertas putih yang masih kosong dan dapat ditulis sesuai dengan keinginan orang yang akan menulisnya. Aliran ini dipelopori oleh John Locke.
Aliran Nativisme
Aliran ini manusia dilahirkan telah mempunyai pembawaan (baik atau buruk). Pembawaan ini tidak dapat diubah ke arah lain oleh lingkungan atau pendidikan. Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer.
Aliran Naturalisme
Semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan itu manjadi rusak karena pengaruh lingkungan, bahkan pendidikan yang diberikan orang dewasa kepada anak dapat merusak pembawaan baik itu. Aliran ini dipelopori oleh John Jacke Rousseau.
Aliran Konvergensi
Perkembangan anak dipengaruhi oleh pembawaan dan pendidikan. Bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan pendidikan yang optimal kalau tidak ada bakat yang kuat. Aliran ini dipelopori oleh William Stern.
Gerakan (Aliran) Baru
Gerakan baru dalam pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mencari perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya perbaikan dalam proses pembelajaran. Ada beberapa model (bentuk) perbaikan yang dajukan oleh gerakan baru pendidikan ini.
Pengajaran Alam Sekitar
Prinsip Pengajaran alam sekitar:1.Peragaan2.Aktivitas anak3.Pengajaran totalitas4.Menyatu dengan pengalaman
anak5.Memberikan apersepsi
emosional anak
Pengajaran Pusat Perhatian
Metode yang dikemukakan oleh Decroly:
1.Metode global (gestalt) yaitu pendidikan hendaknya dimulai dari suatu keseluruhan yang punya pengertian
2.Pusat minat yaitu dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan minat spontan yang dimiliki anak
Sekolah Kerja
Bentuk Sekolah kerja :a.Sekolah Kerja Sosiologis
(kebutuhan masyarakat)b.Sekolah Kerja Psikologis
(pengembangan bakat anak)c.Sekolah Kerja Sosiologis-
Psikologis (gabungan)d.Sekolah Kerja Kepribadian
(Pembentukan pribadi)
4. Pengajaran Proyek
Konsep pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey dan dilaksanakan oleh W.H.Kilpatrick. Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya (jenis pekerjaan), merancang dan memimpin kegiatan proyek. Proyek yang ditentukan sendiri oleh anak akan mendorong mereka untuk mencari cara pemecahan masalah yang ditemui secara aktif (sesuai keinginannya). Mata pelajaran tidak terpisah antara satu dengan lainnya, tetapi didasarkan atas keperluan pemecahan masalah.
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889dengan nama Suwardi Suryaningrat
Asas Taman Siswa
1. Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among)
2. Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan manusia yang merdeka
3. Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa Indonesia
4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa kecuali
5. Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri
6. Memikul beban belanja sendiri (hemat)7. Pendidik harus mendidik dengan sepenuh
hati, tulus dan ikhlas
Dasar Taman Siswa (1947)
(Panca Darma)
1. Kebudayaan 2. Kemerdekaan3. Kodrat alam4. Kemanusiaan5. Kebangsaan
Jenis Pendidikan Taman Siswa
1.Taman Indriya (Taman Kanak-kanak)
2.Taman Anak (Kelas I – III SD)
3.Taman Muda (Kelas IV – VI SD)
4.Taman Dewasa (SLTP)5.Taman Madya (SLTA)6.Taman Guru
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
1.INS (Indonesicche Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam
2.Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan Barat 1895 dan dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari IKIP Padang tahun 1968
Asas INS Kayu Tanam
1.Berfikir logis dan rasional
2.Keaktifan dan kegiatan3.Pendidikan masyarakat4.Memperhatikan
pembawaan anak5.Menentang
intelektualisme
Tujuan INS
1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
2. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Manusia yang harmonis dalam perkembangannya (jasmani dan rohani)
4. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
5. Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri
6. Harus dapat membiayai diri sendiri
Jenjang Pendidikan
1. Ruang Rendah (7 tahun setara SD)
2. Ruang Antara (1 tahun)3. Ruang Dewasa (4 tahun)4. Ruang Masyarakat (1 tahun)5. Ruang Pendidikan Pengajaran
dan Kebudayaan di Padang Panjang
6. Program Khusus untuk menjadi guru (1 tahun) setelah ruang dewasa (1953)
Perguruan Muhammadiyah`
1.Didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912
2.Kiyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta dengan nama Muhammad Darwis pada tahun 1869.
Latar Belakang didirikan
1.Adanya kerusakan aqidah umat Islam
2.Kebekuan dalam bidang hukum Fiqh
3.Kemunduruan dalam pendidikan Islam
4.Kemajuan zending Kristen dan misi Katolik
Dasar Pendidikan
1. Tajdid, mengubah cara berfikir dan berbuat
2. Kemasyarakatan3. Aktivitas4. Kreativitas5. Optimisme6. Pensyukuran nikmat7. Sumbangan terhadap masyarakat
& bangsa
Diniyah Putri Padang Panjang
1.Didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang
2.Rahmah El Yunusiah lahir 29 Desember 1900 M, atau 1 Rajab 1318 H dan meninggal 26 Februari 1969 atau 9 Zulhijjah 1388
Program Pendidikan
1. Program Pendidikan Umum untuk mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah
2. Program pendidikan di bidang keahlian agama Islam
3. Program pendidikan untuk menjadi ibu pendidik yang baik
4. Program pendidikan ketrampilan5. Program pendidikan di asrama